studi potensi bisnis dan pelaku utama industri cpo di indonesia, 2014 - 2017

6
ahun 2012 dan 2013 adalah tahun yang berat bagi industri kelapa sawit dalam negeri. Namun dengan potensi besar yang dimiliki, industri ini harus bangkit. Walaupun banyak hal yang merintangi, tahun 2014 dan tahun 2015 di prediksi adalah tahun kebangkitan industri sawit dalam negeri, indikasinya adalah harga CPO yang terus meningkat dan permintaan ekspor CPO yang mulai tumbuh, terutama untuk pasar India, Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Pemerintah mencari peluang ekspor CPO ke pasar baru di Asia Pacific melalui perjanjian perdagangan terbatas atau Preferential Trade Agreement (PTA). Lobi-lobi yang dilakukan tampaknya berhasil terbukti dengan kesepakatan PTA antara Indonesia dan Pakistan yang akan mengimpor CPO dari Indonesia sebanyak dua juta ton per tahun. Industri kelapa sawit telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Indonesia. Tahun 2012 lalu total devisa ekspor yang diberikan mencapai US$ 19,5 milyar atau setara Rp. 200 triliun dan di prediksi tahun 2015 mencapai Rp. 300 triliun. Kontribusi ini akan semakin besar karena Indonesia akan menjadi basis industri hilir minyak sawit terbesar di dunia, terutama industri oleokimia. Apalagi pemain utama industri ini semakin tertarik untuk berinvestasi di hilir, seperti WILMAR Group, SINARMAS Group, MUSIM MAS Group, ASIAN AGRI Group, SALIM Group, PERMATA HIJAU Group, CILIANDRA Group, PTPN Group dan lain-lain, bahkan UNILEVER Group juga telah berkomitmen untuk masuk. Ekspansi perkebunan kelapa sawit juga terus meningkat rata- rata mencapai 250.000 hektar per tahun, sehingga luas area saat ini telah mencapai 9,2 juta hektar. Trend perluasan perkebunan kelapa sawit bergerak ke wilayah Sulawesi dan Papua, investigasi yang dilakukan CDMI menemukan banyak perkebunan kelapa sawit telah berpindah tangan ke pihak asing dengan cara akuisisi, tak heran jika negara seperti Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Belgia dan Inggris telah menguasai lahan kelapa sawit dengan luas ribuan hektar. Meningkatnya luas perkebunan kelapa sawit tidak diimbangi dengan jumlah pabrik kelapa sawit (PKS). Tahun 2011 lalu jumlah pabrik kelapa sawit hanya 663 unit dengan kapasitas 36.901 ton TBS per jam, tahun 2012 jumlahnya meningkat 695 unit dengan kapasitas 37.213 ton TBS per jam, tahun 2013 di prediksi jumlah PKS bertambah menjadi 713 unit dengan kapasitas 34.628 ton TBS per jam. Hal ini dirasakan masih sangat kurang karena idealnya setiap 7.500 hektar perkebunan kelapa sawit dibutuhkan satu unit PKS, itu artinya saat ini Indonesia membutuhkan lebih kurang 1.200 unit pabrik kelapa sawit. Untuk mengetahui potensi industri sawit dalam negeri, CDMI sebuah konsultan terkemuka saat ini tertarik melakukan riset lebih mendalam dan menerbitkannya dalam sebuah buku studi yang berjudul “Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 - 2017”. Ternyata industri sawit dalam negeri memiliki peluang untuk tumbuh pesat dimasa mendatang. Buku studi ini sangat berguna untuk industri kelapa sawit dalam negeri dan luar negeri, investor yang akan masuk ke bisnis ini dan untuk industri pendukung lainnya seperti industri pupuk, industri alat berat, perusahaan pembuat pabrik kelapa sawit, pihak perbankan sebagai kreditor dan industri pendukung lainnya. Buku studi ini dapat anda pesan hanya di CDMI dan dapat dipesan langsung ke bagian marketing dengan Ibu Tina melalui telepon nomor (021) 3193 0108-0109 atau melalui Fax di nomor (021) 3193 0102 dan melalui e-mail: [email protected] dengan harga US$ 600 untuk edisi bahasa Indonesia dan US$ 650 untuk edisi bahasa Inggris. Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Hormat kami, P.T. CDMI Muslim M. Amin ........................................................................................................................................... T 021 31930108 9 [email protected] P.T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA AGP Building, 2 nd Floor Jl. Pegangsaan Timur No. 1 Cikini Jakarta 10320, Indonesia Phone : (021) 31930108 9 Fax : (021) 31930102 Email : [email protected] Website : www.cdmione.com our creative data for your partners “Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 2017” Posisi : ………… eksemplar Tanggal : / / Tanda Tangan : : : : : Harga : US$ 600 (Indonesian), US$ 650 (English) Edisi Bhs. Indonesia Edisi Bhs. Inggris Check/Bank Draft Kirimkan Invoice : : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan Email Mohon Kirimkan Alamat Telepon/Fax Berikan tanda Catatan : Luar negeri ditambah ongkos kirim

Upload: central-data-mediatama

Post on 20-Jan-2016

185 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tahun 2012 dan 2013 adalah tahun yang berat bagi industri kelapa sawit dalam negeri. Namun dengan potensi besar yang dimiliki, industri ini harus bangkit. Walaupun banyak hal yang merintangi, tahun 2014 dan tahun 2015 di prediksi adalah tahun kebangkitan industri sawit dalam negeri, indikasinya adalah harga CPO yang terus meningkat dan permintaan ekspor CPO yang mulai tumbuh, terutama untuk pasar India, Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Pemerintah mencari peluang ekspor CPO ke pasar baru di Asia Pacific melalui perjanjian perdagangan terbatas atau Preferential Trade Agreement (PTA). Lobi-lobi yang dilakukan tampaknya berhasil terbukti dengan kesepakatan PTA antara Indonesia dan Pakistan yang akan mengimpor CPO dari Indonesia sebanyak dua juta ton per tahun. Industri kelapa sawit telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Indonesia. Tahun 2012 lalu total devisa ekspor yang diberikan mencapai US$ 19,5 milyar atau setara Rp. 200 triliun dan di prediksi tahun 2015 mencapai Rp. 300 triliun. Kontribusi ini akan semakin besar karena Indonesia akan menjadi basis industri hilir minyak sawit terbesar di dunia, terutama industri oleokimia. Apalagi pemain utama industri ini semakin tertarik untuk berinvestasi di hilir, seperti WILMAR Group, SINARMAS Group, MUSIM MAS Group, ASIAN AGRI Group, SALIM Group, PERMATA HIJAU Group, CILIANDRA Group, PTPN Group dan lain-lain, bahkan UNILEVER Group juga telah berkomitmen untuk masuk.Ekspansi perkebunan kelapa sawit juga terus meningkat rata-rata mencapai 250.000 hektar per tahun, sehingga luas area saat ini telah mencapai 9,2 juta hektar. Trend perluasan perkebunan kelapa sawit bergerak ke wilayah Sulawesi dan Papua, investigasi yang dilakukan CDMI menemukan banyak perkebunan kelapa sawit telah berpindah tangan ke pihak asing dengan cara akuisisi, tak heran jika negara seperti Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Belgia dan Inggris telah menguasai lahan kelapa sawit dengan luas ribuan hektar.Meningkatnya luas perkebunan kelapa sawit tidak diimbangi dengan jumlah pabrik kelapa sawit (PKS). Tahun 2011 lalu jumlah pabrik kelapa sawit hanya 663 unit dengan kapasitas 36.901 ton TBS per jam, tahun 2012 jumlahnya meningkat 695 unit dengan kapasitas 37.213 ton TBS per jam, tahun 2013 di prediksi jumlah PKS bertambah menjadi 713 unit dengan kapasitas 34.628 ton TBS per jam. Hal ini dirasakan masih sangat kurang karena idealnya setiap 7.500 hektar perkebunan kelapa sawit dibutuhkan satu unit PKS, itu artinya saat ini Indonesia membutuhkan lebih kurang 1.200 unit pabrik kelapa sawit.Untuk mengetahui potensi industri sawit dalam negeri, CDMI sebuah konsultan terkemuka saat ini tertarik melakukan riset lebih mendalam dan menerbitkannya dalam sebuah buku studi yang berjudul “Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 - 2017”. Ternyata industri sawit dalam negeri memiliki peluang untuk tumbuh pesat dimasa mendatang. Buku studi ini sangat berguna untuk industri kelapa sawit dalam negeri dan luar negeri, investor yang akan masuk ke bisnis ini dan untuk industri pendukung lainnya seperti industri pupuk, industri alat berat, perusahaan pembuat pabrik kelapa sawit, pihak perbankan sebagai kreditor dan industri pendukung lainnya. Buku studi ini dapat anda pesan hanya di CDMI dan dapat dipesan langsung ke bagian marketing dengan Ibu Tina melalui telepon nomor (021) 3193 0108-0109 atau melalui Fax di nomor (021) 3193 0102 dan melalui e-mail: [email protected] dengan harga US$ 600 untuk edisi bahasa Indonesia dan US$ 650 untuk edisi bahasa Inggris.Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 - 2017

ahun 2012 dan 2013 adalah tahun yang berat bagi industri kelapa sawit dalam negeri. Namun dengan potensi besar yang dimiliki, industri ini harus bangkit.

Walaupun banyak hal yang merintangi, tahun 2014 dan tahun 2015 di prediksi adalah tahun kebangkitan industri sawit dalam negeri, indikasinya adalah harga CPO yang terus meningkat dan permintaan ekspor CPO yang mulai tumbuh, terutama untuk pasar India, Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Pemerintah mencari peluang ekspor CPO ke pasar baru di Asia Pacific melalui perjanjian perdagangan terbatas atau Preferential Trade Agreement (PTA). Lobi-lobi yang dilakukan tampaknya berhasil terbukti dengan kesepakatan PTA antara Indonesia dan Pakistan yang akan mengimpor CPO dari Indonesia sebanyak dua juta ton per tahun. Industri kelapa sawit telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Indonesia. Tahun 2012 lalu total devisa ekspor yang diberikan mencapai US$ 19,5 milyar atau setara Rp. 200 triliun dan di prediksi tahun 2015 mencapai Rp. 300 triliun. Kontribusi ini akan semakin besar karena Indonesia akan menjadi basis industri hilir minyak sawit terbesar di dunia, terutama industri oleokimia. Apalagi pemain utama industri ini semakin tertarik untuk berinvestasi di hilir, seperti WILMAR Group, SINARMAS Group, MUSIM MAS Group, ASIAN AGRI Group, SALIM Group, PERMATA HIJAU Group, CILIANDRA Group, PTPN Group dan lain-lain, bahkan UNILEVER Group juga telah berkomitmen untuk masuk. Ekspansi perkebunan kelapa sawit juga terus meningkat rata-rata mencapai 250.000 hektar per tahun, sehingga luas area saat ini telah mencapai 9,2 juta hektar. Trend perluasan perkebunan kelapa sawit bergerak ke wilayah Sulawesi dan Papua, investigasi yang dilakukan CDMI menemukan banyak perkebunan kelapa sawit telah berpindah tangan ke pihak asing dengan cara akuisisi, tak heran jika negara seperti Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Belgia dan Inggris telah menguasai lahan kelapa sawit dengan luas ribuan hektar. Meningkatnya luas perkebunan kelapa sawit tidak diimbangi dengan jumlah pabrik kelapa sawit (PKS). Tahun 2011 lalu

jumlah pabrik kelapa sawit hanya 663 unit dengan kapasitas 36.901 ton TBS per jam, tahun 2012 jumlahnya meningkat 695 unit dengan kapasitas 37.213 ton TBS per jam, tahun 2013 di prediksi jumlah PKS bertambah menjadi 713 unit dengan kapasitas 34.628 ton TBS per jam. Hal ini dirasakan masih sangat kurang karena idealnya setiap 7.500 hektar perkebunan kelapa sawit dibutuhkan satu unit PKS, itu artinya saat ini Indonesia membutuhkan lebih kurang 1.200 unit pabrik kelapa sawit. Untuk mengetahui potensi industri sawit dalam negeri, CDMI sebuah konsultan terkemuka saat ini tertarik melakukan riset lebih mendalam dan menerbitkannya dalam sebuah buku studi yang berjudul “Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 - 2017”. Ternyata industri sawit dalam negeri memiliki peluang untuk tumbuh pesat dimasa mendatang. Buku studi ini sangat berguna untuk industri kelapa sawit dalam negeri dan luar negeri, investor yang akan masuk ke bisnis ini dan untuk industri pendukung lainnya seperti industri pupuk, industri alat berat, perusahaan pembuat pabrik kelapa sawit, pihak perbankan sebagai kreditor dan industri pendukung lainnya. Buku studi ini dapat anda pesan hanya di CDMI dan dapat dipesan langsung ke bagian marketing dengan Ibu Tina melalui telepon nomor (021) 3193 0108-0109 atau melalui Fax di nomor (021) 3193 0102 dan melalui e-mail: [email protected] dengan harga US$ 600 untuk edisi bahasa Indonesia dan US$ 650 untuk edisi bahasa Inggris. Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Hormat kami, P.T. CDMI Muslim M. Amin

...........................................................................................................................................

T 021 31930108 – 9

[email protected]

P.T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA AGP Building, 2nd Floor Jl. Pegangsaan Timur No. 1 Cikini Jakarta 10320, Indonesia 

Phone : (021) 31930108 ‐ 9Fax : (021) 31930102 E‐mail : [email protected] Website : www.cdmione.com

our creative data for your partners

“Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 ‐ 2017”  

Posisi  : 

………… eksemplar

Tanggal  :        /         /

Tanda Tangan   : 

:

:

:

:

Harga :  US$ 600 (Indonesian), US$ 650 (English)

Edisi Bhs. Indonesia  Edisi Bhs. Inggris Check/Bank Draft Kirimkan Invoice 

:

:

Nama (Mr/Mrs/Ms) 

Nama Perusahaan 

E‐mail 

Mohon Kirimkan 

Alamat 

Telepon/Fax 

Berikan tanda 

Catatan : Luar negeri ditambah ongkos kirim 

Page 2: Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 - 2017

CDMIPotensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 ­ 2017 

Daftar Isi  i.

  DAFTAR ISI .................................................................................................. i

DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv

1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1.  Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2.  Lingkup Studi ..................................................................................... 2 1.3.  Metodologi dan Sumber Data .................................................................. 2 

2. PEMAIN UTAMA INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA ................ 3 

2.1.  Profile Group Perusahaan Yang Menguasai Area Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia ........................................................................................... 3 2.1.1.  P.T. SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk. (SIMP) ............................... 4 2.1.2.  P.T. SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.

(SMAR) ................................................................................. 5 2.1.3.  P.T. ASTRA AGRO LESTARI Tbk. (AALI) ..................................... 6 2.1.4.  P.T. TUNAS BARU LAMPUNG Tbk. (TBLA) ................................. 7 2.1.5.  P.T. SAMPOERNA AGRO Tbk. (SGRO) ........................................ 9 2.1.6.  P.T. BAKRIE SUMATERA PLANTATION Tbk. (UNSP) .................. 10 2.1.7.  P.T. CILIANDRA PERKASA (CP) .............................................. 11 2.1.8.  P.T. INCASI RAYA (IR) ........................................................... 13 2.1.9.  P.T. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk. (AISA) ....................... 14 2.1.10. P.T. DUTAPALMA NUSANTARA (DPN) .................................... 15 2.1.11. P.T. AUSTINDO NUSANTARA JAYA AGRI (ANJ AGRI) ................ 16 2.1.12. P.T. BW PLANTATION Tbk. (BWPT) ......................................... 17 2.1.13. P.T. GOZCO PLANTATIONS Tbk. (GZCO) .................................. 19 2.1.14. P.T. MUSIM MAS (MM) .......................................................... 20 2.1.15. P.T. TRIPUTRA AGRO PERSADA (TAP) .................................... 21 2.1.16. P.T. INTI INDOSAWIT SUBUR (IIS) .......................................... 22 2.1.17. P.T. PERMATA HIJAU SAWIT (PHS) ......................................... 23 2.1.18. P.T. BARITO PACIFIC Tbk. (BP) ............................................... 25 2.1.19. P.T. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) ........................ 26 2.1.20. P.T. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) ........................ 28 2.1.21. P.T. PERKEBUNAN NUSANTARA V (PERSERO) ......................... 29 2.1.22. P.T. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) ...................... 30 2.1.23. P.T. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) ......................... 31 2.1.24. P.T. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) ........................ 32 2.1.25. P.T. PERKEBUNAN NUSANTARA I (PERSERO) .......................... 35

Page 3: Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 - 2017

CDMIPotensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 ­ 2017 

Daftar Isi  ii.

2.1.26. P.T. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) ....................... 37 2.1.27. P.T. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) ...................... 40 2.1.28. P.T. PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO) ...................... 43 2.1.29. P.T. CARGILL INDONESIA ..................................................... 45 

2.2.   Pendapatan dan Laba 10 Group Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia .................. 47 

3. LUAS AREA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI INDONESIA ......... 49 

3.1.  Luas Area Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Menurut Status Pengusahaan ....... 49 3.2. Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Menurut Perusahaan ................... 50 3.3. Luas Area dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Menurut Keadaan Tanaman .... 51 3.4.  Luas Area dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Milik Petani ....................... 52 3.5. Luas Area dan Produksi Kelapa Sawit Milik Perkebunan Negara (PTPN) ........... 53 3.6. Luas Area dan Produksi Kelapa Sawit Perkebunan Milik Swasta ...................... 53 3.7.   Luas Area dan Produksi Kelapa Sawit Indonesia menurut Provinsi dan Status

Kepemilikan ..................................................................................... 54 3.8. Perkembangan Harga Tandan Buah Segar dan Harga CPO Indonesia ................ 57 3.9. Perkembangan Harga Bulanan Tandan Buah Segar dan CPO .......................... 57 3.10. Investor Asing Terus Mencari Lahan Baru Perkebunan ................................. 58 3.11. Sentra Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia ................................................ 62  

4. PERKEMBANGAN EKSPOR CPO DAN TURUNANNYA DI INDONESIA .................................................................................... 94 

4.1.  Perkembangan Ekspor Minyak Sawit Mentah (CPO) Indonesia ........................ 94 4.2. Perkuat Industri Hilir CPO ................................................................... 95 4.3.   Produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit Indonesia 2013 .................................. 96 4.4.  Ekspor Kelapa Sawit Menurut Jenisnya .................................................... 97 4.3.   Ekspor CPO Menurut Negara Tujuan ...................................................... 98 

5. PERTUMBUHAN JUMLAH PABRIK KELAPA SAWIT DI INDONESIA .................................................................................. 115 

5.1.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Indonesia ............................................. 115 5.2.   Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Sumatera ............................................. 115 

A.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Sumatera Utara ................................ 115 B.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Riau ............................................. 117 C.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Sumatera Selatan .............................. 118 D.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Jambi ............................................ 119 E.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Sumatera Barat ................................ 119 F.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Aceh ............................................ 120 G.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Bengkulu ....................................... 121 H.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Bangka Belitung ............................... 122 I.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Lampung ....................................... 123 

Page 4: Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 - 2017

CDMIPotensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 ­ 2017 

Daftar Isi  iii.

5.3.   Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Kalimantan .......................................... 124 A.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Kalimantan Barat ............................. 124 B.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah ........................... 124 C.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan ........................... 125 D.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Kalimantan Timur ............................ 126 

5.4.  Kebutuhan Pabrik Kelapa di Sulawesi ..................................................... 127 A.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Sulawesi Tengah .............................. 127 B.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Sulawesi Selatan .............................. 127 C.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Sulawesi Barat ................................. 128 D.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Sulawesi Tenggara ............................ 129 

5.5.   Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Papua ................................................. 129 A.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Papua ........................................... 129 B.  Kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit di Papua Barat .................................... 130 

5.6.  Penyebaran Pabrik Kelapa Sawit di Indonesia ............................................ 131 5.7.  Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Semakin Gencar .................................... 132 

6. TANTANGAN INDUSTRI CPO DAN PRODUK TURUNANNYA 

DI INDONESIA .................................................................................. 133 6.1. Penerapan Indonesian Suistainable Palm Oil (ISPO) di Indonesia .................... 134 6.2. Penerapan Rountable Suistainable Palm Oil (RSPO) di Indonesia .................... 136 6.3. RSPO dinilai berpihak ke Eropa dan Amerika Serikat .................................. 137 6.4. Malaysia Mulai Berpaling dari RSPO ..................................................... 139 6.5. Indonesia-Malaysia Bentuk Kekuatan Baru ............................................... 140 6.6.  Hambatan Ekspor CPO ke Asia ............................................................ 140 6.7. Hambatan Pasar CPO ke Eropa ............................................................. 142 6.8.  Hambatan Pasar CPO ke Amerika ......................................................... 144 

7. PROSPEK INDUSTRI HILIR CPO DI INDONESIA ........................ 147 

7.1.  Industri Biodisel ............................................................................... 147 7.2. Industri Minyak Goreng ...................................................................... 150 7.3.  Perkembangan Jumlah Pabrik Minyak Goreng di Indonesia ........................... 151  

8. K E S I M P U L A N .......................................................................... 153 

PERHITUNGAN BESARNYA BIAYA YANG DIBUTUHKAN INVESTOR UNTUK MEMBANGUN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN

PEMBANGUNAN PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) DI INDONESIA

INVESTASI BUDIDAYA KEBUN DAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT _________________________________________________________ 1 

A.  Biaya Investasi .................................................................................... 2  Investasi Kebun .............................................................................. 2 Investasi Sarana Infrastruktur Kebun ..................................................... 2 Investasi Sarana Air, Listrik dan Pendukung Lainnya ................................. 2

Page 5: Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 - 2017

CDMIPotensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 ­ 2017 

Daftar Isi  iv.

Investasi Kendaraan Dinas Dan Operasional ............................................ 3 Investasi Alat Pertanian ..................................................................... 3 Investasi Pabrik (PKS) ...................................................................... 3

B.  Sumber Dana ...................................................................................... 3 C.  Bunga Masa Pembangunan (IDC) ............................................................. 4 D.  Kebutuhan Modal Kerja ......................................................................... 4 E.  Pelunasan Pinjaman dan Pembayaran Bunga Bank ......................................... 4 F.  Penerimaan Penjualan ........................................................................... 4 G.  Biaya Produksi .................................................................................... 5 H.  Penyusutan dan Amortisasi ..................................................................... 6 I.  Proyeksi Keuangan ............................................................................... 6 

  Proyeksi Laba/Rugi ......................................................................... 6   Proyeksi Arus Kas ........................................................................... 6   Proyeksi Neraca .............................................................................. 7 Tabel : 1. Investasi Proyek ................................................................... 7 Tabel : 2. Distribusi Pembiayaan Investasi Proyek ....................................... 8 Tabel : 3. Biaya Investasi Kebun ............................................................ 8 Tabel : 4. Biaya Land Clearing Hutan Sekunder – 6000 Hektare ...................... 9 Tabel : 5. Penggunaan Tenaga Kerja Pembukaan Areal (Land Clearing – 6000

Hektare) ............................................................................. 9 Tabel : 6. Kebutuhan Benih dan Areal Pembibitan ..................................... 10 Tabel : 7. Biaya Pembibitan Awal (Pre-Nursery) ....................................... 10 Tabel : 8. Penggunaan Tenaga Kerja Pembibitan Awal (Pre-Nursery) .............. 11 Tabel : 9. Penggunaan Tenaga Kerja Pembibitan Awal (Pre-Nursery) .............. 11 Tabel : 10. Penggunaan Tenaga Kerja Pembibitan Utama (Main-Nursery) .......... 12 Tabel : 11. Biaya Penanaman Penutup Tanah Kacangan (PTK/LCC) ................. 13 Tabel : 12. Biaya Penanaman Kelapa Sawit per Hektare ................................ 13 Tabel : 13. Penggunaan Tenaga Kerja Penanaman ....................................... 14 Tabel : 14. Biaya Pemeliharaan Kelapa Sawit (TBM) ................................... 14 Tabel : 15. Kebutuhan Tenaga Kerja Pemeliharaan TBM ............................... 16 Tabel : 16. Penggunaan Tenaga Kerja Pemeliharaan TBM ............................. 16 Tabel : 17. Biaya Pemeliharaan Kelapa Sawit (TM) ..................................... 17 Tabel : 18. Penggunaan Tenaga Kerja Pemeliharaan TM ............................... 18 Tabel : 19. Rincian Investasi Sarana Infrastruktur Kebun ............................... 19 Tabel : 20. Rincian investasi sarana air, listrik dan fasilitas pendukung .............. 20 Tabel : 21. Rincian Investasi Kendaraan Dinas dan Operasional ...................... 20 Tabel : 22. Rincian Investasi Alat Pertanian .............................................. 21 Tabel : 23. Rincian Investasi PKS Investasi Alat Pertanian ............................. 21 Tabel : 24. Rincian Biaya Investasi PKS menurut kelompok kerja .................... 22 Tabel : 25. Sumber Pembiayaan ............................................................. 26 Tabel : 26. Bunga Masa Pembangunan (IDC) ............................................. 26 Tabel : 27. Kebutuhan Modal Kerja (6 bulan operasi) ................................... 27 Tabel : 28. Pelunasan Pinjaman dan Bunga Kredit Investasi ........................... 27 

Page 6: Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 - 2017

CDMIPotensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri CPO di Indonesia, 2014 ­ 2017 

Daftar Isi  v.

Tabel : 29. Pelunasan Kredit Modal Kerja ................................................. 28 Tabel : 30. Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit ......................................... 29 Tabel : 31. Penerimaan Penjualan Minyak Sawit & Inti Sawit ......................... 30 Tabel : 32. Gaji dan Tunjangan Karyawan Tetap ......................................... 33 Tabel : 33. Biaya Kendaraan (BBM & Pelumas) ......................................... 33 Tabel : 34. Penyusutan dan Amortisasi .................................................... 34 Tabel : 35. Proyeksi Laba / Rugi............................................................ 35 Tabel : 36. Proyeksi Arus Kas ............................................................... 39 Tabel : 37. Proyeksi Neraca ................................................................. 43  

KELAYAKAN INVESTASI _____________________________________________ 47 

a. Return on Investment (ROI) ...................................................................... 47 b. Return on Equity (ROE) ........................................................................... 47 c.  Internal Rate of Return (IRR) ..................................................................... 47 d. Net Present Value (NPV) ......................................................................... 47 e. Break Even Point (BEP) ........................................................................... 48 f.  Pay back Period ..................................................................................... 48 

Tabel : 38. Analisa Rasio ........................................................................ 48 

CDMI