proses produksi cpo

Upload: dwi-utomo

Post on 07-Aug-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    1/36

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    2/36

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    3/36

    3

     b.  Tujuan Khusus

    Untuk memenuhi persyaratan akademis yang telah ditetapkan

    Fakultas Teknik Mesin Universitas Ratu Samban.

    1.4.Batasan Masalah

    Mengingat banyaknya stasion  –   stasion / unit-unit yang ada pada sebuah

     pabrik minyak kelapa sawit, maka penulis membatasi proses kebagian :

    1.4.1. SortaseLoading Ramp

    1.4.3. Sterilizer

    1.4.4. Tipler

    1.4.5. Thresher

    1.4.6. Pressing

    1.4.7. Klarifikasi

    1.4.8. Kernel Plant

    1.4.9. Boiler

    1.4.10. Power Plan

    1.5.Metode Penulisan

    Dalam penulisan laporan kerja praktek ini dipakai tiga metode yaitu :

    1.5.1.Pengamatan

    Disini penulis ikut terlibat langsung dalam bentuk kegiatan kerja

     prakter di PMKS PT. Sandabi Indah Lestari (SIL) tepatnya di  Proses

     Produksi terhitung mulai tanggal 26 Oktober 2015 sampai dengan 26

    Januari 2016.

    1.5.2.Studi LeteraturBerupa bukti keputusan dan kajian dari buku-buku dan tulisan- tulisan

    yang berhubungan dengan tema kerja praktek yang akan dibahas.

    1.5.3.Wawancara

    Berupa tanya jawab dengan pihak-pihak terkait baik di perusahaan

    tempat penulis melaksanakan kerja praktek maupun dengan dosen

     pembimbing serta rekan-rekan mahasiswa yang ada di Fakultas Teknik.

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    4/36

    4

    1.6.Sistematika Penulisan

    Adapun sistematika penulisan dari laporan kerja praktek ini adalah sebagai

     berikut :

    BAB I : Pendahuluan berisikan : Rumusan Masalah, Tujuan, Batasan

    Masalah, Metode Penulisan Dan Sistematikan Penulisan.

    BAB II : Gambaran Umum Perusahaan berisikan : Sejarah Singkat, Lokasi

    Perusahaan, Denah PMKS PT. Sandabi Indah Lestari, Struktur

    Lokasi.

    BAB III : Proses Produksi Minyak Kelapa Sawit (CPO) berisikan : Sortase,

    Loading Ramp, Sterilizer, Tipler, Thresher, Pressing, Klarifikasi,

    Kernel Plant, Boiler, Power Plant dan Hasil Minyak Kelapa

    Sawit (CPO)

    BAB IV : Penutup berisikan Kesimpulan dan Saran.

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    5/36

    5

    BAB II

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

    PT. Sandabi Indah Lestari merupakan perusahaan Swasta Nasional

     berkedudukan di Jakarta. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 18 November

    1997. Akta perusahaan sudah mendapat pengesahan dari menti kehakiman

    Republik Indonesia dengan surat keputusan C2-2.101 HT.0101 Th. 1997.

    Perusahaan yang di pimpin oleh Bapak H.Soenarto saat ini bergerak di bidang

     perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan buah kelapa sawit. Saat ini

    PT.Sandabi Indah Lestari telah memiliki kebun kelapa sawit yang telah

    menghasilkan seluas 2.150 Ha dan tanaman yang belum menghasilkan 600

    Ha.

    Kemudian dalam perjalan PT. Sandabi Indah Lesatri telah membangun

    sebuah pabrik minyak kelapa sawit / Clude Palm Oil (CPO) dengan kapsitas

     pabrik 30 ton / jam yang dimulai pembangunannya pada 29 Februari 2006

    dan resmi beroperasi pada awal tuhan januari 2008. Selanjutnya kapasitas

     pabrik 30 ton/ jam ini akan ditingkatkan menjadi 45 ton/ jam. Hal ini

    dilakukan untuk menampung buah sawit yang berasal dari perkebunan rakyat

    yang diperkirakan pada produksi puncak mencapai 280.800 ton/ jam. Selain

    itu juga produksi buah sawit dari kebun sawit milik PT. Sandabi Indah Lestari

    sendiri yang setiap tahunnya terus meningkat.

    Selain itu bersebelahan dengan Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. Sandabi

    Indah Lestari juga telah membangun pabrik pengolahan pupuk kompos,

    dengan jalan limbah janjangan kosong (Jakos) dari pabrik diolah menjadi pupuk kompos dan selanjutnya dimanfaatkan untuk pemupukan kebun kelapa

    sawit milik PT. Sandabi Indah Lestari.

    2.2. Lokasi Perusahaan

    2.2.1.Kantor Pusat

    Jln. Tomang Raya No. 47E

    Tomang 11440

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    6/36

    6

    Jakarta Barat

    Indonesia

    Telp: (+62) 021 568 6369

    Fax: (+62) 021 560 0963

    Email: [email protected] 

    2.2.2.Perkebunan & Pabrik

    Desa Lubuk Banyau

    Kecamatan Padang Jaya

    Kabupaten Bengkulu Utara

    Bengkulu

    Indonesia

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    7/36

    7

    2.2.4 Struktur Organisasi Perusahaan PMKS PT. SANDABI INDAH LESTARI

    Ngatimin Yahman, ST

    Mill Manager

    Vacant Rafael RB

    KTU (ADM) Team FFB Purchasing

    Vacant

    Mill Head Asst

    Vacant Suwardi Haposan LG Sunardi Bayu WK

    Asst Q.Control Asst Process Shift 1 Asst Process Shift 2 Asst Maintenance Asst Composting

    Mandor QC Mandor Process Mandor Process Mandor Mechanical Mandor

    Senior Analys Senior Operator Senior Operator Mandor Electical Operator

    Analys Operator Operator Ka. Tukang Sprayer

    Sample Boy Helper Helper Pemb. Tukang

    HENDRO PRASETYOGENERAL MANAGER PT. SANDABI INDAH

    LESTARI

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    8/36

    8

    BAB III

    PROSES PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT (CPO)

    3.1. Proses Pemilihan Buah / Sortase

    Pabrik Kelapa Sawit (PKS) umumnya mengolah bahan baku berupa Tandan

    Buah Segar (TBS) yang bersumber dari hasil kebun sendiri dan buah hasil

    dari kebun masyarakat yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu :

    3.1.1 Jembatan Timbangan

    Hal ini sangat sederhana, sebagian besar sekarang menggunakan sel-sel

     beban, dimana tekanan dikarenakan beban menyebabkan variasi pada sistem

    listrik yang diukur.

    Pada pabrik kelapa sawit, jembatan yang digunakan mengunakan sistem

    komputer untuk meliputi berat. Prinsipkerja dari jembatan timbangan yaitu

    truk atau mobil angkut lainnya yang melewati jembatan timbangan berhenti 5

    menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan disortir,

    kemudian setelah dibongkar truk atau mobil angkut tadi kembali ditimbang,

    selisih berat awal dan ahir adalah berat TBS yang diterima di pabrik.

    Gambar.3.1. Jembatan Timbangan

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    9/36

    9

    3.1.2.Penyortiran (Sortase)

    Kualitas Tandan Buah Segar (TBS) yang diterima pabrik harus diperiksa

    tingkat kematangannya. Jenis buah yang diterima oleh pabrik minyak kelapa

    sawit pada umumnya jenis Tenera dan Dura. Kriteria matang panen

    merupakan faktor penting dalam pemeriksaan buah di stasiun penerimaan

    Tandan Buah Segar (TBS).

    Tandan buah segar yang dipilih memiliki kelas-kelas dan potongan yang

    akan jadi pedoaman untuk memilih buah sawit yang memiliki kriteria tandan

     buah segar yang dapat dilihat pada tabel berikut:

    Kriteria B A Super

    Berat Tandan 0 - 8 > 8 > 10Varitas Dura/Tenera Dura/Tenera Tenera

    Mentah Kembali Kembali Kembali

    Mengkal < 20

    Tdn 75% Kembali Kembali

    Matang Brondol 1 Brondol 1 Brondol > 10

    Lewat Matang 45% Kembali Kembali

    Busuk Kembali Kembali Kembali

    Jjg Kosong Kembali Kembali Kembali

    Pot Wjb 0% 2% 0%

    Harga X X + 100 X + 150Tabel 1. Kriteria Tandan Buah Segar (TBS) menurut kelasnya.

    3.2. Perebusan TBS (Sterilizer)  

    Perebusan merupakan salah satu tahap utama dalam proses pengolahan

    TBS. Baik buruknya mutu dan hasil olahan PKS yang paling utama

    ditentukan oleh keberhasilan rebusan. Merebusa buah harus sesuai dengan

    ketentuan yang ada dan merupakan proses pengolahan yang mutlakdilakukan.

    Perebusan atau sterilisasi buah dilakukan dalam  sterilizer   yang berupa

     bejana uap bertekanan. Biasanya  sterilizer  dirancang untuk dapat memuat 6

    sampai 10 lori dengan tekanan uap 3 kg/cm². Lori tempat buah dibuat

     berlubang dengna diameter 0,5 inch, yang berfungsi untuk penetesan air

    kondensat yang terdapat diantara buah. Dalam proses perebusan TBS

    dpanaskan uap pada temperatur sekitar 135ºC selama 80 –  90 menit. Sterilizer

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    10/36

    10

    harus dilengkapi dengan katup pengaman ( safety valve)  untuk menjaga

    tekanan di dalam  sterilizier   tidak melebihi tekanan kerja maksimum yang

    diperkenankan. Fungsi sterilizer  adalah untuk melakukan sterilisasi buah TBS

    sebelum di proses menjadi minyak. Sterilizer ini di lengkapi dengan berbagai

     peralatan, yaitu :

    3.2.1. Panel Sterilizer  

     berfungsi untuk pengoperasian, pengontrolan dan pemograman

    sterilizer yang memiliki maksud sebagai berikut :

      Pengoperasian dimaksudkan untuk menjalankan/pengoperasian

     sterilizer   sesuai dengan step-step yang ada selama proses

     berlangsung.

      Pengontrolan, untuk mengetahui sistem kerja peralatan sesuai

    dengan sistem yang diprogram atau tidak dengan cara melihat

    indikator baik berpua lampu maupun grafik.

      Pemograman, unutk menentukan lamanya waktu yang digunakan

    setiap stepnya.

    3.2.2. 

    Peralatan Kontrol

       Inlet valve untuk pengontrolan/pengaturan masuknya steam.

       Exhasut valve untuk pengaturan keluaran steam dari sterilizer .

       Daerate valve untuk pengaturan keluaran kondensat.

      Safety device untuk mengontrol posisi pintu  sterilizer   pada saat

    tertutup.

       Manometer   untuk mengontrol terhadap tekanan di dalam ruang

     sterilizer .  Kontrol uap pada saat membuka sterilizer. 

    3.2.3. Pintu ster il izer, packing  dan pengguna.

    Pintu  sterilizer  dilengkapi dengna  packing  dan pengunci pada saat

    menutup ruang sterilizer .

      Pintu untuk jalan masuk dan keluarnya loru yang berisi TBS ke

    dalam/keluar sterilizer. 

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    11/36

    11

      Packing untuk menutup celah-celah pada sambungan body

    sterilizer dengna pintunya pada saat tertutup agar tidak terjadi

    kebocoran steam lewat pintu.

     

    Pengunci untuk mengunci pintu pada keadaan tetutup selama

     proses perebusan berlangsung.

    3.2.4. L in ier Plate ( Plate Aus)

    Plate aus ini di pasang pada sisi bawah dan dinding  sterilizer  

     bagian dalam. Fungsinya untuk melindungi sebagian shell  (dinding) dan

     sterilizer  terhadap akitivitas zat tersebut menyebabkan dinding sterilizer  

    cepat korosi.  Plate ini dapat dilakukan penggantian apabila rusah,

     bocor (habis).

    3.2.5. Onfice Plate

    Onfice plate  ini dipasang pada bagian atas dari dinding  sterilizer .

    Bentuknya segi empat memanjang dengan lubang-lubang kecil

     berbentuk lingkaran pada sisi bawah onfice plate  dan berbentuk segi

    empat (persegi panjang) pada sisi kanan kiri dari onfice plate.  Fungsi

    onfice plate untuk mengatur penyebaran uap agar dapat merata

    keseluruh permukaan dari TBS.

    3.2.6. Pompa Kompresor

    Pompa kompresor ini digunakan untuk proses-proses sterilizer  dan

    mengendalikan proses kerja panel  sterilizer . Kompresor dijalankan

    secara otomatik dengan sebuah relay  yang di kontrol berdasarkantekanan. Apabila tekanan udara di dalam silinder kompresor kurang

    dari 6kg/cm², maka relay  „ON‟ arus masuk dan motor beroperasi

    menggerakkan torak, sehingga tekanan naik (dalam silinder tangki)

    mencapai 8kg/cm²., maka relay „OFF‟ dan motor mati. 

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    12/36

    12

    3.2.7. Saluran Kontrol Kebocoran

    Saluran ini dimasukkan untuk mengetahui adanya kebocoran/

    kerusakan dan plate aus di dalam ruang  sterilizer . Bocoran ini ditandi

    dengan adanya kondensate keluar  sterilizer   lewat saluran kontrol

    kebocoran.

    3.2.8. Peredam Suara

    Alat ini digunakan untuk mengurangi suara (meredam) pada saat

     pembuangan uap (steam ke udara) agar tidak terlalu berisik.keras

    suaranya.

    3.2.9. Blow Down Chamber  

    Alat ini untuk memisahkan campuran uap dan air (kondensat) yang

    keluar dari  sterilizer . Uapnya dibuang ke udara dan air kondensasinya

    dialirkan ke recovery tank.

    Keberhasilan dalam proses perebusan, mendukung kemudahan-

    kemudahan dalam proses selanjutnya. Proses sangat pentng karena

     proses perebusan bertujuan antara lain :

      Untuk Memastikan aktivitas enzim lipase  yang terkandung dalam

     buah kelapa sawit. Enzin lipase bertindak sebagai katalisator dalam

     pembentukan ALB.

      Mempermudah peesapan brondol dari tandan.

      Mempermudah pemisahan minyak dari daging buah.

      Menurunkan kadar air dalam buah.

     

    Memudahkan penguraian serabut pada biji.

      Memisahkan antara inti cangkang

    Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil rebusan yaitu

    tekanan, suhu, pembuangan udara dan lama perebusan yang digunakan

    dalam sterilizer. Penentuan kondisi yang optimal terhadap tekanan dan

    suhu perebusan akan mempengaruhi kadar minyak dari buah hasil

    rebusan. Tekanan yang tinggi akan menghasilkan suhu yang tinggi pula

    sehingga mengakibatkan kada kehilangan minyak pada air kondensat

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    13/36

    13

    tinggi dan kadar minyak pada buah hasil rebusan akan menurun. Jika

    tekanan terlalu rendah suhu yang dicapai pun akan rendah sehingga

    kematangan buah tidak sempurna dan waktu perebusan harus ditambah.

     Namun, perebusan yang terlalu lama juga tidak menyebabkan kerugian

    minyak dalam air kondensat dan dapat merusak mutu minyak dan inti

    yang dihasilkan.

    Untuk mendapatkan hasil perebusan yang terbaik, maka perlu

    diperhatikan metode perebusan. Metode perebusan yang digunakan

    oleh PT. SIL adalah sistem tiga puncak (tripe peak). Istem ini dianggap

    lebih efisien jika dilihatdari segi kehilangan mintak dalam pengolahan.

    Adapun prinsip triple peak  adalah tiga kalo pemasukan uap ( steam)

    ke dalam sterilizer dan tiga kali pembuangan uap (blow down). Jumlah

     puncak dalam pola perebusan ditunjukan oleh jumlah pembukaan dan

     penutup dari  steam masuk atau steam keluar selama perebusan

     berlangsung.

    Pertama-tama dilakukan pembuangan uap (dehydration)  sebelum

    di masukan uap untuk mencapai puncak I selama 2,5 menit. Kemudian

     baru dimasukan uap untuk mencapai puncak I dengna membuka pipa

     steam masuk selama 12-15 menit atau sampai mencapai tekanan 1,5

    kg/cm², setelah itu pipa  steam masuk ditutup, sedangkan tekanan turun

    hingga 0 kg/cm² (5 menit) pipa-pipa tersebut ditutup.

    Pipa steam masuk kemudian dibuka kembali selama 15 menit atau

    sampai mencapai puncak II (tekanan 2,5 kg/cm²). Lalu pipa  steam 

    masuk ditutup, sedangkan pipa kondensat dan exhaust  dibuka, tekanan

    turun hingga 0 kg/cm² (5 menit) pipa-pia tersebut ditutup kembali.Melalui dua puncak awal, perebusan dilanjutkan dengan membuka

     steam masuk hingga mencapai puncak III (tekanan 3 kg/cm²), kemudian

    tekanan ini dipertahankan selama 45 menit, sebelum dilakukan

     pembuangan steam akhir.

    Di PT. SIL pembukaan dan penutupan diatur secara automatis.

    Pengaturan automatis dibantu oleh alat yang telah diprogram,

     pembukaan dan penutupannya dibantu oleh alat yaitu kompresor dan

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    14/36

    14

    dikontrol dengan program. Dasar waktu automatis didasarkan pada

    waktu yang telah ditetapkan untuk pembukaan dan penutupan kran uap

    masuk, keluar dan air kondensat. Dasar tekanan automatis, yaitu masa

    rebusan dihitung bila tekanan tercapai.

    Proses yang terjadi pada setiap peak  adalah sebagai berikut :

      Puncak pertama ( I peak) 

    Proses yang terjadi pada puncak pertama yaitu membuang udara

    yang tertangkap didalam  sterilizer   dan mengurangi keaktifan

    (aktivitas) enzin lipase yang dapat meningkatkan ALB.

      Puncak kedua ( II peak )

    Proses yang terjadi pada puncak kedua yaitu mengurangi kadar air

    yang terdapat pada buah dan proses awal sterilisasi.

      Puncak ketiga ( III peak )

    Pada puncak ini proses yang terjadi yaitu sterilisasi sempurna dan

    melenkangkan antara cangkang dan kernel agar tidak menyatu serta

    memudahkan pada saat pemecahan biji.

    Dalam proses perebusan terjadi kehilangan minyak pada air

    kondensat yang memepengaruhi hasil rendemen produksi CPO. Air

    kondensat adalah air yang terbentuk akibat proses kondensasi uap

    didalam bejana  sterilizer . Air kondensat yang berada didasar bejana

     sterilizer   ini harus terus menerus dibuang karena dapat menghambat

     proses perebusan. Hal ini disebabkan karena air yang terdapat dialam

    rebusan akan mengabsorbsi panas yang diberikan oleh uap dari bagian

    atas bejana sterilizer, sehingga jumlah air yang tidak diimbangi dengan

     pengeluaran air kondensat memperlambat usaha pencapaian tekanan puncak yang dimana kurva tersebut lebih efisien. Karena rebusan

    merupakan sebuah bejana tekan yang bekerja dengan resiko tinggi.

    Kehilangan minyak di PKS merupakan ukuran efesiensi ekstraksi

     pabrik maka set iap sisa buangan dari pengolahan harus dianalisa. Salah

    satu kehilangan minyak yaitu kehilangan minyak pada air kondensat.

    Hal ini terus diperhatikan dan selalu dijaga agar tidak berlebihan.

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    15/36

    15

    Berdasarkan daily report oil and kernel analysis PT SIL, standar

    kehilangan air kondensat pada  sterilizer   yaitu 1% dari kapasitas TBS

     per harinya, dalam kondisi tekanan 2,8  –   3 kg/cm² dengna masa

     perebusan selama 90 menit dan suhu perebusan yaitu 110ºC-130 ºC.

    Berdasarkan tabel 2, rata-rata hasil yang diperoleh pada sterilizer  1

    sebesar 0,47% sedangkan  sterilizer   2 sebesar 0,46%. Hasil yang

    diperoleh masih di bawah standar yang ditetapkan oleh perusahaan

    yaitu 1%, walaupun ada beberapa hasil kehilangan yang mendekati

    standar. Tingginya kadar kehilangan minyak dari air kondensat pada

    hari tersebut diduga karena saat penurunan TBS ke dalam lori, buah

    dapat terluka dan tertekan pintu loading ramp sehingga menyebabkan

    keluarnya minyak sebelum perebusan. Penyebab lainnya adalah

    terdapat buah lewat masak yang apabila dilakukan sedikit saja

     pemansan sudah mengeluarkan minyak, selain itu jika terdapat buah

    restan turut pula mempengaruhi kehilangan minyak dari air kondensat

    karena buah yang sudah lewat dari 24 jam tetapi belum diolah sehingga

     buah mudah memar dan luka. Upaya pemecahan masalah dari

     perusahaan untuk mengatasi kehilangan minyak pada air kondesat yaitu

    watu perebusan lebih dipersingkat yaitu 60 menit.

    3.3. Penebahan (Threshing)  

    Penebahan adalah pemisahan brondolan dari janjangan kosong. Jika pada

     proses ini tidak sempurna dapat menjadi salah satu yang mempengaruhi

    efisiensi pabrik. Dengan menggunakan putaran, TBS dibanting sehingga

     brondolan lepas dari tandannya dan jatuh ke konveyor dan elevator untukdidistribusikan ke thresser. Thresser   mempunyai kecepatan putaran 23-25

    rpm. Pada bagian dalam thresser , dipasang batang-batang besi perantara

    sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan brondolan keluar dari

    thresser.  Kemudian tandan kosong diangkut oleh empty bunch conveyor  

    untuk diangkut ke penampungan empty bunch. Pada stasiun ini buah yang

    telah direbus siap untuk dipisahkan antara brndolan dan tandannya sebelm ke

    dalam digester. 

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    16/36

    16

    Keberhasilan dalam proses ini harus memperhatikan beberapa hal

    seperti, pengisian merata dan tidak terlalu penuh agar proses penebahan dapat

     berlangsung secara sempurna. Dalam proses ini diperlukan beberapa alat

     berfungsi sebagai pembawa ,seperti :

    3.3.1. Konveyor jangjangan kosong (empty bunch conveyor)  

    Alat ini digunakan untuk membawa janjangan kosong yang telah di

     banting dari thresser ke empty bunch hopper.

    3.3.2. Konveyor buah (f rui t conveyor)  dan timba buah (fr ui t elevator)  

    Konveyor buah adalah alat pengantar brondolan atau buah masak

    ke  fruit elevator .  Fruit elevator   adalah alat untuk mengangkut buah

    atau brondolan dari konveyor silang bawah ke konveyor silang atas,

    untuk kemudian dibawa ke konveyor pembagi. Pada umumnya

    konveyor buah terdiri dari :

      Konveyor buah dibawah penebah, dipakai untuk mengantar buah

    dari penebah kekonveyor silang.

      Konveyor buah silang bawah membawa buah ke fruit elevator .

     

    Konveyor buah silang pada bagian atas  fruit elevator   di pakai

    untuk menerima buah dari fruit elevator dan menghantarkan ke

    konveyor pembagi.

      Konveyor pembagi, dipakai untuk menghantarkan dan membagi

     buah ke dalam ketel adukan.

      Konveyor ulang (recycling conveyor)  dipakai untuk

    menghantarkan buah lebih dari ketel adukan ke fruit elevator. 

    Hal-hal yang perlu diperhatikan:  Baut-baut pengikat scrapper terikat kuat

      Scrapper tidak boleh kurang

      Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap

    minggu

    3.4. Stasiun Pengmpaan (Station Pr essing)  

    Stasiun pengempaan adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan

    minyak dari buah dengan cara melumatkan dan mengempa. Sebelum

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    17/36

    17

     brondolan dikempa, brondolan dilumatkan/dibuburkan terlebih dahulu

    dengan menggunakan alat berikut :

    3.4.1. Ketel adukan (digester)  

    Ketel adukan (digester) adalah tangki tegak yang dilengkapi pisau-

     pisau pengaduk ( stirrig arms)  sebanyak 6 tingkat yang diikat pada

     poros dan digerkkan oleh motor listrik dengna kecepatan 25-26 rpm,

    sehingga brondolan dapat dicacah di dalam tangki 5 tingkat. Bagian

    atas dipakai untuk mengadukatau melumatkan, dan pisau bagian bawah

    ( stirring arm bottom)  disamping pengaduk juga dipakai untuk

    mendorong masuk keluar dari digester . Bila tiap-tiap digester telah

    terisi penuh maka brondolan menuju ke konveyor recycling , kemudian

    diteruskan ke elevator untuk dikembalikan ke digester .

    Buah yang masuk ke dalam digester   diaduk sedimikian rupa

    sehingga sebagian besar daging buah sudah terlepas dari biji. Proses

     pengadukan dan pelumatan buah dapat berlangsung dengan baik bila isi

    digester   selalu dipertahankan penuh. Minyak bebas dibiarkan keluar

    melalui lubang dasar digester . Terhambatnya pengeluaran minyak akan

    menyebabkan minyak berfungsi sebagai pelumas pisau sehingga

    mengurangi efektifitas pelumatan pisau digester, sehingga dapat

    mengakibatkan ampas hasil pengempressan masih basah. Suhu masa di

    dalam digester selalu dipertahankan 90-95ºC.

    Tujuan pelumatan adalah agar daging buah terlepas dari biji

    sehingga mudah di press. Proses pelumatan buah dilakukan dengan cara

     buah masak (brondolan) dari konveyor pembagi dimasukkan dalam

    digester, setelah digester   mulai berjalan, isian masa dalam digesterharus penuh, kemudian pengadukan berjalan 30 menit, baru pintu

    dibuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pelumatan

     berlangsung yaitu, pipa minyak keluar harus tetap bersih agar mengalir

    dengan lancar ke talang minyak (oil gutter).

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    18/36

    18

    3.4.2. Pengempa Ulir (Screw Press)  

    Proses pengempaan dilakukan untuk memisahkan minyak kasar

    dari daging buah. Alat ini terdiri dari sebuah  silinder  yang berlubang-

    lubang dan didalamnya terdapat 2 buah ulir yang berputar berlawanan

    ara. Tekanan kempa diatur oleh 2 buah konus yang berada pada bagian

    ujung pengempaan, yang dapat digerakkan maju mundur secara

    hydrolic. 

    Buah yang telah dilumatkan di dalam digester   dikempa dalam

     screw   press  bersuhu 90-100ºC sebanyak 15-20 % TBS. Untuk

    menurunkan viskositas minyak, penambahan air dapat pula dilakukan di

    oil gutter   kemudian melalui oil gutter   dialirkan ke stasiun klarifikasi.

    Ampas dari sisa pengempressan dipecahkan dengan mengunggakan

    cake breaker conveyor  untuk dipisahkan antara serat dan biji utuhnya.

    Selama proses pengempaan ada beberapa hal yang harus di

     perhatikan, yaitu ampas sisa pengempaan harus keluar merata disekitar

    konus dan apabila saat proses berlangsung terjadi kerusakan, maka

     screw press harus segera di berhentikan untuk menghindari terjadinya

     penyumbatan. Selain itu saat pengempresan, tekanan yang digunakan

    tidak boleh terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan kadar inti pecah

     bertambah dan kerugian inti bertambah. Namun tekanan yang

    digunakan juga tidak boleh terlalu rendah, karena dapat mengakibatkan

    ampas sisa pengempresan masih basah, kerugian minyak pada serat dan

     biji bertambah, pemisahan serat dan biji tidak sempurna dan proses

     pengolahan biji mengalami kesulitan dan serat sebagai bahan bakar

     boiler basah, sehingga pembakaran dalam boiler tidak sempurna.Minyak hasil pengempaan menuju ke Sand Trap Tank (STT) untuk

     pengendapan. Hasil lain adalah ampas (biji dan fiber) yang akan

    dipisahkan menggunaan Cake Breaker Conveyor  (CBC).

    3.4.3. Cake Breaker Conveyor  

    Ampas press yang masih bercampur biji dan berbentuk gumpalan-

    gumpalan, dipecah dan dibawa untuk dipisahkan ampas dan bijinya

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    19/36

    19

    CBC. CBC merupakan suatu konveyor ulir yang di pasang plat persegi

    sebagai pelempar fiber dan nut. Alat ini terdiri dari pedal-pedal yang

    diikatkan pada poros yang berputar 52 rpm. Kemiringan pedal diatur

    sehingga pemecahan gumpalan-gumpalan terjadi dengan sempurna dan

     penguapan air dapat berlangsung dengan lancar. Untuk mempercepat

    atau mempermudah penguapan air, diberikan pemanasan dengan uap.

    CBC berfungsi untuk mengurangi gumpalan fiber dengan nut dan

    membawanya ke depericarper.

    3.5. Pemunrnian Minyak (Clarification)  

    Stasiun pemurnian minyak adalah stasiun terakhir untuk pengolahan

    minyak. Minyak kasar hasil stasiun pengempaan di kirim ke stasiun ini untuk

    di proses lebih lanjut, sehingga diperoleh minyak produksi. Proses pemisahan

    minyak, air dan kotoran dilakukan gengan sistem pengendapan, sentripusi

    dan penguapan.

    3.5.1.Tangki pemisah pasir (Sand Trap Tank)

    Alat ini dipakai untuk memisahkan pasir dari cairan minyak kasar

    yang berasal dari Screw Press. Untuk memudahkan pengendapan pasir,

    cairan minyak kasar harus cukup panas yang diperoleh dengan

    menijeksikan uap.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan:

      Suhu minyak kasar 95-115oC

      Pembuangan pasir secara rutin dilakukan setiap 4 jam, hindarkan

    minyak jangan sampai ikut terbawa

    3.5.2.Saringan bergetar (Vibrating Screen)

    Saringan bergetar berfungsi untuk memisahkan benda-benda padat

    yang terikut minyak kasar. Benda-benda padat berupa ampas yang

    disaring pada saringan ini dikembalikan ke timba buah untuk diproses

    kembali. Cairan minyak di tampung dalam tangki minyak kasar (crude

    oil tank). Saringan getar terdiri dari 2 tingkat saringan dengan luas

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    20/36

    20

     permukaan masing-masing 2m2. Tingkat atas memakai kawatsaringan

    mesh 20, sedangkan tingkat bawah memakai mesh 40. Untuk

    memudahkan penyaringan, saringan getar tersebut disiram dengan air

     panas.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian:

      Pengenceran dengan air diatur sedemikian rupa, sehingga cairan

    dalam tangki mempunyai dua perbandingan yaitu : satu bagian

    minyak, dan satunya lagi bagian air lumpur (sludge)

      Kawat kawat rusak harus diganti

      Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap

    minggu 

    3.5.3. Tangki pompa minyak kasar (Crude Oil Pump)

    Tangki minyak kasar adalah tangki penampung minyak kasar yang

    telah disaring, untuk dipompakan ke dalam tangki pisah (Continuous

    Tank) dengan pompa minyak kasar.

    Untuk mencaga suhu cairan tetap, diberikan penambahan panas

    dengan menijeksikan uap. Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh

    dilakukan setiap minggu.

    3.5.4. Tanki Pisah (Continuous Tank)

    Pemisahan pertama minyak dengan sludge secara pengendapan

    dilakukan di dalam tangki pisah ini.

    Untuk mempermudah pemisahan suhu dipertahakan 95oC dengan

    sistem injeksi uap pada ruang pertama.Tangki pisah ini terdiri dari tiga ruang yaitu:

    1.  Ruang pertama untuk penampungan minyak dari pompa minyak

    kasar dan penambahan panas.

    2.  Ruang kedua merupakan ruang pemisahan, minyak yang

    mempunyai berat jenis kecil mengapung dan dialirkan ke dalam

    tangki masakan minyak (oil tank), sedangkan sludgeyang

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    21/36

    21

    mempunyai berat jenis lebih besar dari minyak masuk kedalam

    ruang ketiga melalui lubang bawah.

    3.  Ruang ketiga ruang penampung sludge sebelum di alirkan ke

    tangki sludge.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan selama operasi:

      Kebersihan tangki

      Suhu dipertahankan 95oC

      Pembuangan endapan pasir pada ruang kedua tangki dilakukan

    setiap minggu.

    3.5.5. Tangki masakan minyak (Oil Tank)

    Minyak yang telah dipisah pada tangki pemisah ditampung dalam

    tangki ini untuk dipanasi lagi sebelum diolah lebih lanjut pada Oil

    Purifier.

    Diusahakan agar tangi ini tetap penuh untuk menjaga agar

     pemanasan tetap 90-95oC. Sistem pemanasan dilakukan denganpipa

    yang dialiri uap dengan tekanan 3 Kg/cm2

    .

    Hal-hal yang perlu diperhatikan selam operasi

      Saringan uap harus berfungsi baik.

      Kadar air dalam minyak diusahakan ± 0,50-0,70% dan kadar

    kotoran dalam minyak diusahakan ± 0,10-0,30%.

      Pembuangan endapan pada tangki dilakukan setiap sebelum

     beroperasi.

     

    Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap

    minggu.

    3.5.6. Sentripusi minyak (Oil Purifier)

    Untuk pemurnian minyak yang berasal dari tangki masakan yang

    masih mengandung air ± 0,50-0,70% dan kadar kotoran ± 0,10-0,30%

    dipergunakan alat pemisah sentripusi ii yang berputar antara 5000-6000

    rpm.

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    22/36

    22

    Akibat gaya sentrifugal yang terjadi , maka minyak yang

    mempunyai berat jenis lebih kecil bergerak ke arah poros, dan

    terdorong keluar oleh sudu-sudu. Sedangkan ktoran yang mempunyai

     berat jenis lebih besar terdorong ke arah dinding bowl.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian:

      Adakan pembersihan bowl apabila mesin bergetar

      Suhu minyak harus 90-95oC

      Kadar air dalam minyak hasil sentripusi berkisar: 0,30-0,40%,

    sedangkan kadar kotoran :0,010-0,013%

    3.5.7. 

    Tangki Apung (Floats Tank)

    Tangki apung dipakai untuk mengatur jumlah minyak masuk ke

    dalam tangki hampa udara (vacuum) agar merata dan tetap konstan.

    3.5.8. Pengeringan minyak (vacuum dryer) 

    Pengeringan minyak dipergunakan untuk memisahkan air dari

    minyak dengan cara penguapan.

    Alat ini terdiri dari tabung hampa udara dan tiga tingkan “steam

    enjector”. Minyak terhisap ke dalam tabung melalui pemercik (nozzle),

    akibat adanya hampa udara dan terpancar kedalam tabung hampa.

    Uap air dari tabung hampa terhisap oleh ejector 1, masuk ke dalam

    kondensor 1 sisa uap dari ondensor 1 terhisap oleh ejector 2 masuk

    kedalam kondensor 2, sisa uap terakhir masuk kedalam ejector 3 dan

    dibuang ke atmosper.

    Air yang terbentuk dalam kondensor 1dan 2 langsung ditampung pada tangki air panas.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan:

      Tekanan 0,8 s/d -1,0 Kg/cm2

      Ujung pipa pengeluaranlain dari kondensor harus terendam dalam

    air  

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    23/36

    23

    Jika tekanan hampa tidak tercapai, lakukan pemeriksaan pada:

      Kebocoran sehingga udara masuk ke dalam vacuum

      Tekanana uap kurang

     

     Nozzle ejector tersumbat

      Keran air kondensor tersumbat

    3.5.9. Tangki air lumpur (Sludge Tank)

    Tangki ini dipergunakan untuk penampungan sludge dari hasil

     pemisahan tangki pisah yang masih mengandung minyak 7-9%.

    Pemanasan dalam tangki ini dilakukan dengan sistem injeksi uap

    dan suhu cairan dalam tangki 95-115oC.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam operasi:

      Keran dalam kondisi baik

      Pengisian tangki minimal 2/3

      Pembuangan pasir dilakuakan tiap sebelum mulai operasi

      Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap

    minggu.

    3.5.10. Pre Cleaner (Desander)

    Cairan yang keluar dari Sludge Tank, masih mengandung pasir.

    Untuk memuang pasir tersebut digunakanlah alat ini.

    Dibawah alat ini terdapat tabung pengendapan pasir . cairan

    dipopakan pada bagian samping atas dengan sistem siklus, sehingga

    cairan berputar dalam tabung yang mengakibatkan timbulnya gaya

    sentrifugal.

    Gaya ini menyebabkan pesir turun dengan cepat menuju tabung

     pasir dibawah untuk dibuang, sedangkan cairan tanpa pasir bergerak

    ke atas dan keluar melalui pipa.

    Perlu diperhatikan pembuangan pasir pada tabung bagian bawah

    dilakukan setiap 30 menit sekali dengan cara:

      Keran atas tabung pengendapan ditutup

     

    Buka keran air pencuci

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    24/36

    24

      Buka keran pembuangan pasir

      Setelah bersih tutp keran pembuangan pasir tersebut

      Tutup keran air pencuci

      Buka keran atastabung pengendapan

    3.5.11. Sentripusi Sludge (Sludge Sparator)

    Cairan sludge yang telah melalui brush strainer dan pre clenaner

    dimasukan ke dalam sludge sparator ini untuk dikutip minyaknya.

    Dengan gaya sentrifugal minyak yang berat jenisnya lebih kecil

     bergerak menuju ke poros dan terdorong keluar melalui sudu-sudu ke

    ruang pertama tangki pisah.

    Cairan dan ampas yang mempunyai berat jenis lebih berat dari

     pada minyak, terdorong kebagian dinding dan keluar melalui nozzle.

    Padatan yang menempel pada dinding dibersihkan secara manual.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian:

      Suhu “Sludge” yang masuk dijaga ketat 95-115oC

      Pencucian didinding dilakukan setiap sebelum mesin mulai

     beroperasi

      Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap

    minggu

    3.5.12. Tangki endapan lumpur ( Sludge Drain Tank)

    Endapan-endapan dari tangki pemisah, tangki masakan minyak,

    tangki sludge, ditampung dalam tangki ini.demikian juga minyak

    kutipan dari bak penampung sludge atau sludge oil recovery tank di

    tampung di dalam tangki ini.

    Tangki ini dilengkapi dengan sistem pemanas uap injeksi untuk

    tujuan pemanasan.

    Minyak yang terapung pada bagian atas dialirkan kembali tangki

     pemisah pasir (Sand Trap Tank) untuk diolah kembali, sedangkan

    lupur pekat dibuang ke bak penampupung sludge.

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    25/36

    25

    Hal-hal yang perlu diperhatikan:

      Jika cairan dalam tangki ini terlalu kental, perlu diadakan

     penambahan panas.

     

    Pengutipan dalam tangki ini tidk mesti minyak murni saja,

    kerena cairan yang dikutip ini masih akan diolah kembali.

      Penambahan panas dalam tangki ini harus tetap dilaksanakan

    agar pemisahan cairan berat jenis yang rendah (minyak) dengan

    cairan yang berat jenisnya tinggi dapat terlaksana dengan baik.

      Pembersihan dan pemeriksaan keseluruhan dilakukan setiap

    minggu.

    3.5.13. Bak penampung sludge

    Bak ini digunakan untuk menampung cairan-cairan yang masih

    mengandung minyak dari parit-parit Clarifikasi dan air kondensat

    rebusan untuk kemudian di pompakan ke tangki pengutipan minyak

    (Sludge Oil Recovery Tank).

    Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap minggu.

    3.5.14. Tangki Pengutipan Minyak (Sludge Oil Recovery Tank)

    Cairan sludge dari bak penampung sludge dipompakan ke dalam

    tangki ini untuk pengutipan lebih lanjut.

    Sistem pemisahan minyak berlangsung secara gravitasi, dengan

    cara minyak dikutip dari bagian atas dengan alat pengutip (oil

    skimmer) yang dapat diatur naik turun sesuai dengan ketebalan

    minyak yang terapung.

    Tangki pengutipan ini dilengkapi dengan pemanas uap injeksi

    untuk menjaga agar panas dalam cairan tetap tinggi (±75oC)

    Minyak hasil kutipan dialirkan ke dalam tangki minyak kutipan

    (Sludge Drain Tank) dan cairan dibawa dan dialirkan ke parit

     pembuangan air limbah melalui limpahan

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    26/36

    26

    Hal-hal yang pelu diperhatikan:

      Pemanasan dilaksanakan selama pabrik mengolah

      Cairan yang dikirim ke tangki pengutipan ini harus diperhatikan

    agar tidak melebihi kapasitas tangki

      Pembersihan dan pemeriksaan pompa-pompa dilakukan setiap

    minggu

      Pembersihan dan pemeriksaan bagian dalam tangki dilakukan 3

    sampai 4 minggu sekali, tergantung kondsi cairan didalam nya.

    3.6. Stasiun pengolah biji

    Stasiun pengolah biji adalah stasiun akhir untuk memperoleh inti sawit.

    Biji dari pemisah biji dan ampas (Depericarper) di kirim ke stasiun ini untuk

    diperam, dipecah, dipisahkan antara serabut,biji dan cangkang. Inti

    dikeringkan sampai batas yg ditentukan,serabut dan cangkang dikirim ke

     pusat pembangkit enaga uap sebagai bahan bakar.

    3.6.1. Timba biji dan Transport biji (Nut elevator & Nut pnuematik

    transport)

    Timba dan transport biji dipakai untuk mengangkut/mentransport

     biji yang berasal dari pemisah biji dan ampas ke silo biji dan silo biji ke

     pemecah biji (Nut cracker).

    Alat ini terdiri dari timba-timba yang diikatkan pada rantai, dan

    digerakkan oleh electromotor yang berputar tegak (vertikal).

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian:

      Baut-baut timba terikat kuat pada rantai.

     

    Timba-timba dipasang lengkap.

      Penyetelan rantai apabila kendor.

      Pengisian sesuai dengan kapasitas yang di tentukan

    Apabila terlalu penuh, mengakibatkan beban berlebih, dan apabila

    kurang mengakibatkan kapasitas tidak terpenuhi.

      Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap

    minggu.

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    27/36

    27

    3.6.2. Silo biji (nut)

    Silo biji adalah alat yang dipakai untuk tempat pemeraman biji,

    yang selanjutnya bila biji tersebut telah cukup kering dan akan dipecah

    di dalam alat pemecah. Pada silo ini kadar air yang terkandung di dalam

     biji akan di kurangi dengan cara meniupkan udara panas yang dialirkan

    melalui elemen panas (Heating element).

    Suhu diatur sebagai berikut:

      Bagian atas 60oC.

      Bagian bawah suhu ruang.

    Pemanasan dan pemeraman dilakukan selama 8-12 jam sampai

    kadar air dalam biji mencapai ± 9% dalam kondisi ini biji dapat

    dipecahkan dengan baik dan inti mudah lepas dari cangkang.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian

      Pengisian silo biji harus penuh agar kalori tidak banyak terbuang

      Kipas dijalankan terus menerus dengan kekuatan tiup yang tetap

    selama pabrik beropersi

      Bidang penurunan (shaking grade) harus bersih sehingga

     penurunan biji merata, bila bidang penurunan kotor, penurunan biji

    tidak merata, pengeringan tidak sempurna, yang mengakibatkan

    inti pecah dan melekat pada cangkang.

    3.6.3. Alat - alat pengantar (Conveyor)

    Terdapat beberapa alat pengantar (Conveyor) biji, biji pecah dan

    yang fungsinya mengantar biji dari silo ke timba biji,dan biji pecah dari

    saringan getar ke kolom pemisah, dan juga dari saringan ke timba biji

    Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengoperasian adalah baut-

     baut yang terdapat pada konveyor harus terikat kuat. Pembersihan dan

     pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap minggu.

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    28/36

    28

    3.6.4. Tabung pemisah biji (Nut Polishing Drum)

    Tabung pemisah biji adalah alat pembagi biji menurut besarnya

    diameter biji agar biji yang masuk kedalam setiap cracker diusahakan

    merata

    Alat ini berupa tabung yang berputar, yang dilengkapi dengan

    lubang-lubang

    Biji-biji dari timba biji masuk kedalam drum:

      Sampah-sampah halus jatuh pada bagian pangkal drum dan biji

    masuk kepenampungan untuk dibuang

      Biji-biji masuk kedalam Cracker melalui lubang

     

    Sampah-sampah kasar keluar dari bagian ujung drum dan

    tampungan untuk dibuang.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian ialah:

      Lubang-lubang pada drum tidak boleh tersumbat.

      Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap

    minggu

    3.6.5. Pemecah biji (Ripple Mill)

    Pemecah biji adalah alat yang dipakai untuk memecah biji yang

    telah diperam dan dikeringkan di dalam silo. Pemecah ini terdiri dari

    rotor yang berputar dengan kecepatan 1000-1500 rpm di dalam stator.

    Biji yang berasal dari Nut polishing Drum masuk melalui rotor dengan

    gaya sentrifugal biji keluar dan terbanting pada stator.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian

      Putaran rotor disesuaikan agar inti pecah tidak lebih dari 12%

      Isian merata dan sesuai dengan kapasitas pemecah biji

      Persentase biji utuh tinggi, disebabkan oleh:

    1. 

    Isian cracker terlalu penuh

    2.  Putaran rotor kurang

    3. 

    Rotor dan stator aus

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    29/36

    29

    4.  Lubang pemasukan biji ke dalam rotor aus, sehingga biji

    masuk melalui samping rotor

      Persentase inti pecah tinggi, disebabkan oleh:

    1. 

    Putaran rotor terlalu tinggi.

    2.  Isian pemecah biji terlalu sedikit

    3.6.6. Pemisah getar (Vibrating Screen)

    Pemisah getar dipakai untuk memisahkan biji utuh dan campuran

    hasil pemecahan dari pemecah biji.

    Alat ini berupa kisi-kisi yang bergetar dengan jarak tertentu

    Hasil pecahan dari pemecah biji masuk kedalam alat ini dan dengan

     bantuan getaran, dipisahkan antara biji utuh dengan campuran pecahan

    (Cracker Mixture)

    Cracker mixture turun melalui kisi-kisi, diteruskan kedalam kolom

     pemisah, sedangkan biji utuh dihantarkan ke timba biji untuk dipecah

    kembali

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengoperasian:

     

    Kisi-kisi harus tetap dalm kondisi baik

      Baut pengikat kisi-kisi harus terikat kuat

      Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap

    minggu

    3.6.7. Kolom pemisah (Win Owing)

    Alat ini berupa tabung hampa udara, yang disebabkan oleh

    hisapan kipas (Blower) digunakan untuk memisahkan benda-benda

    ringan seperti cangkang dan abu dari campuran pecahan biji sebelum

    masuk ke dalam Clybath Agitator. Pecahan biji tersebut masuk kedalam

    tabung dengan gaya berat, inti dan cangkang kasar masuk kedalam

    clybath Agitator benda-benda berat lainnya berupa biji yang masih utuh

     jatuh kebawah dan ditampung, sedangkan benda-benda ringan seperti

    cangkang dan abu dan inti halus terhisap masuk kedalam clybath

    agitator dan masuk kedalam silo cangkang

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    30/36

    30

    3.6.8. Clybath Agitator

    Clybah Agitator dipakai untuk memisahkan inti dan cangkang yang

    terdapat dalam Cracked mixture

    Alat ini terdiri dari:

      Bak air penampung Cracked Mixture yang terdiri dari beberapa sekat

      Tabung pemisah, yang dilengkapi dengan pompa pengutip (Vortex

    Finder)dan konus dibawahnya

      Dewatering drum untuk inti cangkang

    Cracked Mixture yang keluar dari kolom pemisah masuk kedalm

     bak air ekat peertama, dan dihisap dengan pompa masuk kedalamtabung pemisah 1.

    Dengan gaya sentifugal benda-benda yang ringan (inti) naik

    kebagian atas melalui Vortex Finder masuk kedalam dewatering drum

    inti, dimana air dibuang sedangkan benda-benda berat (cangkang yang

    masih mengandung inti) turun kebawah, melalui konus masuk kedalm

    sekat ke 2.

    Dari sekat ke 2 cangkang yang masih bercampur dengan inti

    dihisap oleh pompa masuk ke dalam tabung pemisah 2

    Inti naik ke atas melalui Vortex Finder, dikembalikan ke dalam bak

    air sekat 1, sedangkan cangkang melalui konus masuk kedalam bak air

    sekat ke 3.

    Dengan bantuan pompa, dari sekat 3 cangkang yang masih

    mengandung sebagian kecil inti dihisap kedalam tabung pemisah ke 3,

    dimana inti naik melalui Vortex Finder masuk kedalam dewatering

    drum cangkang untuk dibuang airnya.

    Hal-hal yang harus diperhatikan saat pengoperasian

      Sampah-sampah yang melekat pada Dewatering drum segera

    dibersihkan.

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    31/36

    31

      Penambahan air dingin kedalam bak Clybath Agitator dilakukan

    terus-menerus agar permukaan air tetap pada batas yang

    ditentukan, dan benda-benda melayang dapat keluar melalui pipa

     

    Jika persentase inti dalam cangkang terlalu tinggi, maka Vortex

    Finder dinaikan

      Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan setiap

    minggu.

    3.6.9. Pengantar biji,inti dan cangkang (Nut, kernel, dan sheel pneumatic

    transport)

    Alat ini digunakan untuk menghantar:

      Biji dari pemisah biji dan ampas (Depricarper) ke dalam silo biji

      Penghantar inti dari dewatering drum ke silo inti

      Penghantar inti dari silo inti ke penurunan inti

      Penghantar cangkang dari dewatering drum cangkang ke silo

    cangkang

    Alat ini merupakan tabung pipa yang mempergunakan udara

    sebagai media hantar, yang diperoleh dari kipas (Blower)

    Biji, inti dan cangkang yang berasal dari depricarper, dewatering

    drum inti dan cangkang serta silo inti, masuk ke dalam pipa dan oleh

    tekanan udara dihantar ke silo biji, silo inti dan silo cangkang

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian:

     

    Tabung pipa tidak bocor

      Kekuatan hisap blower sesuai ketentuan

      Packing pipa-pipa pneumatic tidak boleh bocor

    3.6.10. Silo inti (Kernel silo)

    Silo inti dipakai untuk mengeringkan inti yang berasal dari

    clybath agitator sampai kadar air sesuai dengan ketentuan (± 7%).

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    32/36

    32

    Pengeringan dilakukan dengan udara yang ditiup oleh kipas

    melalui elemen pemanas.

    1.  Inti basah

    Hal ini disebabkan karena:

      Blower tidak dijalankan secara terus-menerus

      Elemen pemanas kotor

      Bidang penurunan kotor

      Silo inti kotor

      Lama pemanas kurang

      Isian silo tidak penuh

    2. 

    Inti terlalu kering

    Disebabkan pengeringan terlalu lama, yang dapat mengakibatkan

    kadar minyak dalam inti rendah.

    3.6.11. Penurunan inti (Kernel Hopper)

    Penurunan inti merupakan corong inti produksi ke dalam goni,

    sekaligus untuk ditimbang.

    3.6.12. 

    Silo penimbunan inti

    Silo penimbunan inti dipakai sebagai penimbunan inti sebelum

    di sortir ulang.Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan

    setiap minggu.

    3.7. Stasiun Pusat Pembangkit Tenaga (Power plan)

    Pusat pembangkit tenaga adalah stasiun tenaga listrik dan uap. Tenaga

    listrik diperoleh dari pembangkit listrik tenaga diesel yang menggunakan

     bahan bakar solar, dan pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan

    listrik tenaga uap, karena bahan bakar dapat diperoleh dari buangan proses

     pengolahan dan semua stasiun memerlukan uap sebagai sumber panas.Stasiun

    ini bermanfaat untuk pabrik yaitu untuk proses pengolahan dan untuk

    kebutuhan listrik domestik (perumahan karyawan/PKS). Pada stasiun iini

    memiliki beberapa unit yaitu:

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    33/36

    33

    3.7.1. Diesel genarator

    Diesel generator sebagai pembangkit tenaga listrik pada saat turbin

    uap tidak bekerja atau terjadi penurunan pada tenaga turbin. Hal ini

    dapat terjadi apabila pada saat pabrik sedang tidak produksi. Diesel

    generator ini digunakan apabila turbin tidak bekerja atau belum

     beroperasi secara optimal.

    3.7.2. Turbin Uap

    Turbin uap adalah pembangkit listrik tenaga uap yang digerakan

    dengan tenaga uap dari katel uap. Turbin uap ini berfungsi sebagai

     pembangkit listrik dibutuhkan pada saat produksi dengan menggunakan

    uap yang berasal dari katel uap. Turbin uap memiliki tenaga 400-500

    volt dan tekanan uap normal (uap masuk) sebesar 20 kg/cm2. Di PT

    MAR terdapat 2 unitt turbin uap yang dilengkapi dengan generator,

    dengan tekanan yg bisa digunakan (uap masuk) sebesar 14 kg/cm2 

    sedangkan untuk (uap keluar) sebesar 1-5 kg/cm2.

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    34/36

    34

    BAB IV

    PENUTUP 

    4.1.Kesimpulan

    Berdasarkan hasil kegiatan kerja praktek yang penulis telah lakukan

    selama ± 3 bulan ini kami mengambil kesimpulan bahwa :

      Pabrik Kelapa Sawit (PKS) umumnya mengolah bahan baku

     berupaTandan Buah Segar (TBS) yang bersumber dari hasil kebun sendiri

    dan buah hasil dari kebun masyarakat.

      Perebusan atau sterilisasi buah dilakukan dalam  sterilizer   yang berupa

     bejana uap bertekanan. Biasanya sterilizer  dirancang untuk dapat memuat

    6 sampai 10 lori dengan tekanan uap 3 kg/cm².

      Di PT. SIL pembukaan dan penutupan diatur secara automatis. Pengaturan

    automatis dibantu oleh alat yang telah diprogram, pembukaan dan

     penutupannya dibantu oleh alat yaitu kompresor dan dikontrol dengan

     program.

      Keberhasilan dalam proses ini harus memperhatikan beberapa hal seperti,

     pengisian merata dan tidak terlalu penuh agar proses penebahan dapat

     berlangsung secara sempurna.

      Proses pengadukan dan pelumatan buah dapat berlangsung dengan baik

     bila isi digester  selalu dipertahankan penuh.

      Tenaga listrik diperoleh dari pembangkit listrik tenaga diesel yang

    menggunakan bahan bakar solar, dan pembangkit listrik tenaga uap yang

    menggunakan listrik tenaga uap, karena bahan bakar dapat diperoleh dari

     buangan proses pengolahan dan semua stasiun memerlukan uap sebagai

    sumber panas.

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    35/36

    35

    4.2. Saran

    Dalam menjalani kerja praktek di PMKS PT. Sandabi Indah Lestari maka

     penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

     

    Demi berlangsungnya kegiatan kerja praktek pesta harus mengikuti

     peraturan dan tata tertib yang ada di Perusahaan, sehingga kegiatan dapat

     berlangsung dengan baik. 

      Selama peserta melakuka kerja praktek di PT. Sandabi Indah Lestari

    haruslah memakai perlengkapan atau penganman, seperti yang sudah

    menjadi standar keselamatan kerja bagi seluruh karyawan demi

    melindungi dari hal-hal yang tidak diingkan. 

     

    Selalu datang tepat waktu menjadi modal utama untuk menciptakan

     prinsip dengan harapan seluruh kegiatan berjalan dengan baik dan

    sukses. 

  • 8/20/2019 proses produksi cpo

    36/36

    DAFTAR PUSTAKA

      http://id.wikipedia.org/wiki/kelapa-sawit diakses tanggal 19 januari 2016

    Puji Santoso, Anas “Diklat Kuliah teknik produksi 1” jurusan perminyakan,

    UNP “Veteran” Yogyakarta. 

     

    http://id.wikipedia.org/wiki/kelapa-sawithttp://id.wikipedia.org/wiki/kelapa-sawithttp://id.wikipedia.org/wiki/kelapa-sawit