studi literatur keterampilan proses sains pada 50 …

92
STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 JURNAL FISIKA SKRIPSI Oleh : ZAENAB MUSRAD 105391106216 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKSSAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2021

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50

JURNAL FISIKA

SKRIPSI

Oleh :

ZAENAB MUSRAD

105391106216

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKSSAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2021

Page 2: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50

JURNAL FISIKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar

Sarjanapendidikan pada jurusan Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan Dan IlmuPendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

ZAENAB MUSRAD

105391106216

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKSSAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2021

Page 3: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …
Page 4: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …
Page 5: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …
Page 6: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …
Page 7: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Orang sukses tidak identik dengan orang kaya, dan orang gagal tidak identik

dengan orang miskin. Menang kalahnya seseorang, sukses gagalnya seseorang

tidak ditentukan apakah iya kaya atau miskin, melainkan oleh kekalahan atau

kemenangan mental orang itu terhadap kekayaan atau kemiskinan

(Emha Ainun Najib).

Persembahan Skripsi ini untuk :

Karya tulis ini saya persembahkan untuk kedua orang tua tercinta, Bapak

Mustapa dan Ibu Komrad yang selalu mendoakan dan menyemangati, untuk

keluarga besar dan untuk mamak tua saya yang selalu menyayangi saya layaknya

anak kandung. Dan saya bersyukur tumbuh besar oleh didikan para beliau

dimana saya bisa merasakan kasih sayang dan cinta yang luar biasa tanpa

kekurangan sedikitpun.

Page 8: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

vii

ABSTRAK

Zaenab Musrad. 2020. Studi Literatur Keterampilan Proses Sains Pada 50

jurnal fisika Skripsi, Program studi Pendidikan fisika, fakultas keguruan dan ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.Pembimbing I Nurlina dan

Pembimbing II Riskawati.

Salah satu terobosan dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah

mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan

deduktif. Tujuan tersebut dapat dicapai jika peserta didik memiliki kemampuan

memahami konsep dan keterampilan proses sains dalam pembelajaran. Namun,

pemberian informasi tidak biasa hanya difokuskan pada keaktifan peserta didik

yang cenderung guru menyampaikan informasi hanya satu arah melalui ceramah

saja.Penumpukan informasi dan konsep saja membuat peserta didik hanya

menghafal tanpa memahami materi yang diberikan.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu Seberapa besar presentase

Analisis Keterampilan Proses Sains pada 50 jurnal fisika, indikator keterampilan

proses sains yang paling sering dan kurang digunakan pada analisis keterampilan

proses sains. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis keterampilan

proses sains pada 50 jurnal fisika, indikator keterampilan proses sains yang

digunakan pada proses pembelajaran fisika akan dianalisi dengan melalui hasil

penelitian dalam bentuk jurnal. Penelitian ini menggunakan jenis studi literatur

(library research) dengan pendekatan kualitatif dan persentse indikator

keterampilan proses sains di analaisis secara kuantitatif. Instrument penelitian

mengumpulkan data sebanyak 50 jurnal ilmiah tentang keterampilan proses sains.

Berdasarakan hasil penelitian didapatakan jenis indikator keterampilan

proses sains yang paling banyak digunakan adalah jenis indikator melaksanakan

percobaan/penyelidikan dengan persentase 18% dan indikator meramalkan

/memprediksi adalah jenis indikator yang tidak digunakan pada jurnal

keterampilan proses sains pada 50 jurnal fisika dengan persentase 0%. Sehingga

penelitian diharapkan dapat menjadikan referensi pada pembelajaran yang

digunakan dalam proses belajar mengajar.

Kata kunci : keterampilan proses sains, jurnal, studi literatur.

Page 9: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Skripsi yang berjudul “Studi Literatur Keterampilan Proses Sains Pada 50

Jurnal Fisika”

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak.Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini dan secara khusus

pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag sebagai Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis.

2. Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi izin

penelitian pada penulis.

3. Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar dan selaku pembimbing satu yang telah memberi izin penelitian dan

viii

Page 10: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

membantu kelancaran penulisan dan telah memberikan bimbingan, saran

dukungan semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

4. Ibu Riskawati, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pembimbing dua yang telah

memberikan bimbingan, saran dukungan semangat kepada penulis dalam

menyusun skripsi ini.

5. Teristimewa kepada kedua orangtua dan kedua adik saya (Wafik Azisah, dan

Arham Hidayat) yang telah mendoakan, menyemangati dan pengorbananya

baik dari segi moril, materi kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga khususnya mamak tua, om bapak, ibu, kakak Jeje, kakak Uci, kakak

Marko yang selalu kirimkan uang jajan.

7. Sahabat sekaligus sepupu (Mbak Pipit, Dodi Payet, dan Nurfadila) yang

selalu jadi support system ketika saya down dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan Dispersi B, Dispersi 2016, Rizma Aulia

Umsiani, Nurul Pratiwi dan khususnya untuk Keluarga Tercemar (Lilis,

Yaya, Wahda, Wana, Uya, Lisma, Ari, Surya, Fikal, Sahrul, Dayat, Rozi,

Kasjan, dan Arief) yang selalu siap siaga membantu dalam segala hal dalam

penyusunan skripsi.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti tentunya menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu peneliti berharap kepada semua

pihak agar dapat menyampaikan kritik dan saran yang membangun untuk

ix

Page 11: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

menambah kesempurnaan skripsi ini. Namun peneliti tetap berharap skripsi ini

akan bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.Aamiin Yaa Rabbal

Alaamiin.

Makassar, April 2021

Zaenab Musrad

x

Page 12: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. .i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... .v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi

ABSTRAK……………………………………………………………………… vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................... ........................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... .xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ..xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... .xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ................................................................................... 7

1. Studi Literature ............................................................................ 7

2. Keterampilan Proses Sains ........................................................... 8

3. Konsep Keterampilan Proses Sains ............................................. 9

4. Peranan Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran ........... 15

5. Kelebihan dan Kekurangan Keerampilan Proses Sains ............... 17

6. Pengertian Jurnal ........................................................................17

7. Ciri-Ciri Jurnal............................................................................18

8. Tujuan Penulisan Jurnal .............................................................19

9. Jenis-Jenis Penulisan Jurnal ........................................................20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..........................................................21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................24

B. Desain Penelitian ............................................................................. 24

C. Instrumen Penelitian ....................................................................... 24

D. Jenis dan Sumber Penelitian .............................................................25

E. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................26

F. Teknik Analisis Data ........................................................................26

xi

Page 13: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................28

1. Proses Pelaksanaan Penelitian .....................................................28

2. Analisis Jurnal ............................................................................30

B. Pembahasan ......................................................................................59

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .........................................................................................63

B. Saran ................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 69

RIWAYAT HIDUP

xii

Page 14: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Indikator Keterampilan Proses Sains .......................................................... 12

2.2. Hasil Penelitian yang Dilakukan Oleh Lestari............................................. 21

4.1. Analisis Jurnal............................................................................................ 30

4.2. Persentase Hasil Analisis Jurnal ................................................................. 57

xiii

Page 15: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1. Diagram Persentase Hasil Analisis Jurnal .................................................. 58

xiv

Page 16: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya proses

belajar (Dimyati dan Mujiono dalam Kurniawati, 2015: 1). Belajar merupakan

proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan

sikap. Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf

individu yang belajar. Keseluruhan proses belajar hanya dapat diamati jika ada

perubahan perilaku dari seseorang yang berbeda dengan sebelumnya, baik dalam

aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Salah satu terobosan dalam meningkatkan mutu pendidikan maka

terbentuklah Kurikulum Fisika SMA/MA merumuskan bahwa salah satu tujuan

dari pendidikan khsusunya dalam pembelajaran fisika adalah mengembangkan

kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan

menggunakan konsep dan prinsip untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan

menyelesaikan masalah baik kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan tersebut dapat

tercapai jika peserta didik telah memiliki kemampuan memahami konsep fisika.

Hal tersebut menegaskan bahwa kemampuan memahami konsep merupakan

kemampuan prasyarat berkembangnya kemampuan bernalar dalam berpikir

analisis induktif dan deduktif (Novitasari, 449: 2015).

Hasil observasi awal peneliti didasari oleh adanya permasalahan yang

ditemukan bahwa kemampuan keterampilan peserta didik khususnya pada

pembelajaran sains dengan berlandaskan kepada studi literatur masih minim atau

Page 17: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

2

kurang. Minat peserta didik terhadap dunia baca masih kurang, padahal hal ini

merupakan sebuah proses awal peserta didik dalam belajar. Membaca literatur

atau referensi adalah hal yang sangat penting atau paling utama karena dari hal

tersebut sumber pengetahuan atau informasi peserta didik khusunya dalam

pembelajaran sains.

Studi literatur merupakan sebuah metode studi pustaka atau riset pustaka

meski bisa dikatakan mirip akan tetapi berbeda. Studi pustaka adalah istilah lain

dari kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, landasan teori, telaah putsaka

(literature review), dan tinjauan teoritis. Yang dimaksud penelitian kepustakaan

adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk

hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan. Meskipun

merupakan sebuah penelitian, penelitian dengan studi literatur tidak harus turun ke

lapangan dan bertemu dengan responden. Data-data yang dibutuhkan dalam

penelitian dapat diperoleh dari sumber pustaka atau dokumen. Menurut (Zed

dalam Melfianora, 2014), pada riset pustaka (library research), penelusuran

pustaka tidak hanya untuk langkah awal menyiapkan kerangka penelitian

(research design) akan tetapi sekaligus memanfaatkan sumber-sumber

perpustakaan untuk memperoleh data penelitian.

Studi literatur dalam penelitian ini akan dihubungkan dengan keterampilan

proses sains dengan menggunakan kajian pada limapuluh jurnal fisika. Studi

literatur pada penelitian ini dihasilkan dari proses pembelajaran peserta didik

berupa data pustaka yang dihasilkan dari Jurnal ilmiah , atau sumber pustaka

lainnya setelah itu penelitian dengan studi literatur dikuatkan dengan cara

Page 18: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

3

membaca, mencatat dan mengolah data berupa pembelajaran sains dengan

menggunakan analisis jurnal fisika sebanyak lima puluh jurnal.

Keterampilan proses sains dalam pembelajaran Fisika berperan penting

dalam proses penemuan dan pemahaman konsep. Pembelajaran dapat dilakukan

melalui praktikum maupun demonstrasi. Keterlibatan siswa dalam praktikum

mampu memaksa peserta didik untuk memunculkan dan mengembangkan potensi

keterampilan proses sains secara ilmiah pada diri siswa terutama meningkatkan

aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Menurut Lightburn (dalam Siswono,

2017: 24) bahwa keterampilan proses sains merupakan faktor penting yang

mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Keterampilan proses sains membantu

siswa belajar, mendapatkan penemuan serta cara dan metode meneliti, peserta

didik lebih aktif, meningkatkan tanggungjawab dan membantu dalam memahami

pelajaran, dan meningkatkan kesadaran untuk bertanggungjawab atas pengetahuan

mereka sendiri.

Tujuan diterapkannya pendekatan keterampilan proses sains dalam Proses

pembelajaran menurut Nadirah (2016) yaitu untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran yang lebih maksimal, efektif dan efisien. Hal ini didasarkan karena

pendekatan keterampilan proses sains akan memberikan proses pembelajaran

alternatif yang lebih efektif, karena pendekatan keterampilan dari proses sains

lebih memungkinkan peserta didik untuk secara aktif terlibat dalam proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan firman

ALLAH SWT dalam Q.S Al-Anbiya ayat 7 :

Page 19: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

4

كر إن كنتم وما أرسلنا قبلك إلا رجالا نوحي إليهم فاسألوا أهل الذ

ل تعلمون

Artinya: kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad),

melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka

tanyakanlah olehmu kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.

(Q.S Al-Anbiya:7).

Proses pembelajaran sains lebih difokuskan pada keaktifan peserta didik,

pada umumnya guru cenderung menyampaikan informasi hanya satu arah melalui

ceramah saja. Penumpukan informasi dan konsep saja tanpa ada penyelidikan

ilmiah yang membuat peserta didik hanya menghafal tanpa memahami materi

yang diberikan. Pembelajaran menggunakan metode ceramah tidak cocok

digunakan dalam pembelajaran Sains karena peserta didik tidak berperan aktif,

berkurangnya kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

berkomunikasi antar siswa. Sebagai media atau metode yang digunakan dalam

menganilisis studi literatur keterampilan proses sains peserta didik digunakan

dalam menganalisis berupa jurnal sebanyak lima puluh jurnal.

Pemilihan suatu indikator keterampilan proses sains tentu harus

disesuaikan dengan tujuan penelitian dan sifat materi yang akan dibahas. Indikator

yang sesuai tujuan dan sifat materi akan menciptakan suasana belajar yang lebih

maksimal. Dengan penggunaan indikator yang tepat peserta didik dapat lebih

mudah memahami, dan mengaplikasikan ilmu atau informasi yang di hasilkan.

Penggunaan indikator dalam proses pembelajaran akan menentukan hasil dari

Page 20: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

5

proses yang telah dilakukan, dengan demikian dalam proses belajar diperlukan

indikator yang tepat guna mencapai tujuan.

Penelitian ini berupaya melihat atau mengetahui bagaiamana keterampilan

proses sains peserta didik yang didasarkan pada studi literatur atau berdasarkan

kepada satu karya ilmiah berupa jurnal, artikel dengan menggunakan indikator

keterampilan Proses Sains dengan menganalisis jurnal yang didapatkan

sebelumnya terkait dengan yang akan diteliti. Keterampilan Proses Sains

memberikan nuansa belajar yang dapat dilakukan dengan melibatkan siswa dalam

pemecahan masalah, mengizinkan siswa untuk aktif, membangun dan mengatur

pembelajarannya.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti berinisiatif melakukan

penelitian dengan judul “Studi Literatur Keterampilan Proses Sains Pada 50

Jurnal Fisika”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka aspek-aspek

yang akan di analisis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa besar presentase analisis keterampilan proses sains pada 50 jurnal

fisika ?

2. Apakah indikator keterampilan proses sains yang paling sering digunakan

pada 50 jurnal fisika tersebut ?

3. Apakah indikator keterampilan proses sains yang paling kurang digunakan

pada 50 jurnal fisika tersebut ?

Page 21: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

6

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan analisis keterampilan proses sains pada 50 jurnal

fisika

2. Untuk mendeskripsikan indikator keterampilan proses sains yang paling

banyak digunakan dan yang paling kurang digunakan pada 50 jurnal fisika

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu:

1. Jurnal, dapat dijadikan sebagai bahan untuk menarik kesimpulan dari

penelitian ini.

2. Penyusun, dapat menambah pengalaman tentang analisis dan menyimpulkan

dengan baik.

Page 22: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Studi Literatur

Penelitian pustaka dan studi pustaka / riset pustaka dapat dikatakan sama

namun berbeda. Nama lain dari studi pustaka yaitu kajian pustaka, tinjauan

literatur, kajian teoretis, landasan, telaah pustaka (Literature review), dan ulasan

teoretis. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan

pekerjaan tertulis, termasuk hasil keduanya diteliti dan belum dipublikasikan

(Embun, 2012). Meskipun hanya sebuah penelitian dengan studi literatur, peneliti

tidak harus turun ke lapangan dan bertemu langsung dengan responden. Data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini dapat diperoleh dari referensi, perpustakaan,

maupun dokumentasi.

Zed (2014), menyatakan bahwa penelitian pustaka (library research)

merupakan penelitian yang tidak hanya menekankan pada langkah pertama dalam

menyiapkan desain penelitian (research design) tetapi sekaligus memanfaatkan

sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian.

Bukan hanya data yang harus ada dalam penelitian sehingga dapat

dikatakan ilmiah, tetapi juga membutuhkan komponen lain seperti rumusan

masalah, landasan teori, analisis data, dan pengambilan kesimpulan. Penelitian

studi literatur merupakan jenis penelitian yang memiliki prosedur sama dengan

penelitian lainnya namun berbeda pada metode pengumpulan datanya. Prosedur

Page 23: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

8

pada studi literatur dimulai dengan pengumpulan data pustaka, membaca,

menganalisis dan mengolah bahan penelitian.

Meskipun terlihat mudah, studi literatur membutuhkan ketekunan tinggi

dalam mengumpulkan dan menganalisis data sehingga kesimpulan yang dihasilkan

sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dibutuhkan proses yang optimal. Untuk

memperoleh hasil yang efektif maka dibutuhkan proses pengkajian yang matang

dan mandalam.Variabel dalam penelitian studi literatur bersifat tidak baku. Data

yang diperoleh dianalisis secara rinci oleh peneliti kemudian dituangkan ke

beberapa sub-bab sehingga dapat menjawab rumusan masalah penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan strategi dalam bentuk metodologi

penelitian membuat studi literature dikategorikan sebagai salah satu karya ilmiah.

Sumber data yang digunakan biasanya dalam bentuk sumber resmi tetapi dalam

kesimpulan seminar, rekaman diskusi ilmiah, tulisan resmi baik dalam bentuk

buku manual ataupun digital.

2. Keterampilan Proses Sains

Keterampilam Proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan

kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak

kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan yang mendasar yang

telah dikembangkan dan terlatih, lama kelamaan akan menjadi suatu keterampilan,

(Nurlina, 2014:16). Sedangkan menurut Pratama (2015:7) berpendapat bahwa

keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental berkaitan dengan

kemampuan-kemampuan dasar yang dimiliki, dikuasai, dan diterapkan dalam

Page 24: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

9

suatu kegiatan ilmiah sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang

baru.

Sejalan dengan itu, Trianto dalam (Diana, 2019: 215) menyatakan bahwa

keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah (baik kognitif,

afektif, maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu

konsep, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk

melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan atau flasifikasi. (Riskawati,

2018) keterampilan proses sains peserta didik yang diajar dengan pendekatan

ilmiah lebih tinggi dari pada peserta didik yang diajar tanpa menggunakan

pendekatan ilmiah.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

proses merupakan keterampilan yang diperoleh melalui proses latihan dalam

pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baik secara

intelektual, sosial, fisik, maupun mental yang sudah ada dalam diri setiap

individu.

3. Konsep Keterampilan Proses Sains

Sains atau IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam

secara terencana dan sestematis. Sains bukanlah sekedar kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip tetapi juga

merupakan proses mencari dan menemukan. Proses pembelajaran sains sebaiknya

menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada peserta didik melalui

langkah-langkah kerja ilmiah sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan. Proses

kerja seperti ilmuwan itulah yang dikenal sebagai metode ilmiah. Dalam praktek

Page 25: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

10

pembelajaran, maka kegiatan belajar melalui proses kerja ilmiah akan melibatkan

serangkaian keterampilan yang disebut dengan keterampilan proses sains (science

process skills).

Menurut Nurlina (2014:16) Keterampilan proses sains adalah pendekatan

yang didasarkan pada anggapan bahwa sains itu terbentuk dan berkembang

melalui suatu proses ilmiah dan merupakan upaya yang penting untuk

memperoleh keberhasilan belajar peserta didik yang optimal. Sejalan dengan hal

tersebut, Khaerunnisa (2017: 342) juga mengutip kalimat Tawil dan Liliasari

(2014) dalam bukunya bahwa keterampilan proses sains adalah asimilasi dari

berbagai keterampilan intelektual yang dapat diterapkan pada proses

pembelajaran. Keterampilan proses sains bukanlah tindakan intuksional yang

berada di luar kemampuan siswa. Keterampilan proses sains justru dimaksudkan

untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.

Peserta didik dapat mengalami ransangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih

memahami fakta dan konsep pengetahuan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan

proses sains merupakan wawasan dan panutan terhadap pengembangan

keterampilan-keterampilan intelektual yang bersumber dari keampuan-

kemampuan yang mendasar yang telah ada dalam diri siswa dan merupakan suatu

pondasi yang diperlukan pada saat proses penyelesaian masalah secara ilmiah.

Keterampilan proses sains dapat diklasifkasikan menjadi keterampilan

proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar terdiri

dari keterampilan mengamati (melakukan observasi), keterampilan mengukur

Page 26: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

11

(melakukan pengukuran), keterampilan memprediksi (meramalkan), keterampilan

mengelompokkan (mengklasifikasi), menginferensi (mengemukakan asumsi), dan

keterampilan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan proses terpadu

meliputi keterampilan-ketrampilan untuk mengidentifikasi masalah dan variabel,

merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, merancang eksperimen,

menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti atau data.

Berikut disajikan uraian tentang tiap-tiap aspek dari keterampilan proses

terpadu sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi variabel, variabel adalah satuan besaran kualitatif atau

kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah sesuai dengan situasi dan

kondisi.

2) Merumuskan definisi operasional variabel, mendefinisikan secara operasional

suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu akan diukur.

Defenisi operasional variabel adalah defenisi yang menguraikan bagaimana

mengukur suatu variabel. Defenisi ini harus menyatakan tindakan apa yang

akan dilakukan dan data atau informasi apa yang akan dicatat atau diukur

dalam suatu eksperimen.

3) Merumuskan hipotesis, hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan

penelitian yang merupakan pekerjaan tentang pengaruh yang akan terjadi dari

variabel manipulasi terdapat variabel respon. Hipotesis dirumuskan dalam

bentuk pernyataan bukan pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam

merumuskan masalah yang akan diteliti. Hipotesis dapat dirumuskan secara

induktif maupun deduktif.

Page 27: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

12

4) Merancang dan melaksanakan eksperimen, keterampilan merancang dan

melaksanakan eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan ilmiah yang

direncanakan untuk mendapatkan data untuk menjawab suatu masalah atau

menguji suatu hipotesis. Selain itu, prosedur eksperimen perlu direncanakan

dengan ringkas tetapi sistematis.

5) Menginterpretasi data, keterampilan menginterpretasi data biasanya diawali

dengan kegiatan mengumpulkan, menganalisis dan mendeskripsikan data.

Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah

difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah

dirata-ratakan. Data yang sudah dianalisis baru di interpretasikan menjadi

suatu kesimpulan atau dalam bentuk pernyataan. Data yang di interpretasikan

harus data yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan.(Jufri, 2017:

149-154).

Adapun tabel indikator dari Keterampilan Proses Sains menurut (Tawil &

Liliasari, 2014:37-38) sebagai berikut:

Tabel 2.1. Indikator Keterampilan Proses Sains

Indikator Deskripsi

Mengamati/

Observasi

menggunakan berbagai indera ; kumpulkan / gunakan

fakta yang relevan.

Mengelompokkan/

Klasifikasi

Mencatat setiap pengamatan secara terpisah; mencari

perbedaan, persamaan; mengontraksikan ciri-ciri;

membandingkan; mencari dasar pengelompokkan atau

penggolongan.

Menafsirkan/

Interpretasi

Menghubung-hubungkan hasil pengamatan; menemukan

pola/keteraturan dalam suatu seri pengamatan;

menyimpulkan.

Meramalkan/

Memprediksi

Menggunakan pola-pola atau keteraturan hasil

pengamatan; mengemukakan apa yang mungkin terjadi

pada keadaan yang belum terjadi.

Page 28: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

13

Melakukan

Komunikasi

Mendeskripsikan atau menggambarkan data empiris hasil

percobaan/pengamatan dengan grafik/tabel/diagram atau

mengubahnya dalam bentuk salah satunya; menyusun dan

menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas;

menjelaskan hasil percobaan/penyelidikan; membaca

grafik atau tabel atau diagram; mendiskusikan hasil

kegiatan suatu masalah/peristiwa.

Mengajukan

Pertanyaan

Bertanya apa, bagaimana dan mengapa; bertanya untuk

meminta penjelasan; mengajukan pertanyaan yang

berlatar belakang hipotesis.

Mengajukan

Hipotesis

Mengetahui bahwa ada lebih dari suatu kemungkinan

penjelasan dari suatu kejadian; menyadari bahwa satu

penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh

bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan

masalah.

Menggunakan

Alat/Bahan/Sumber

Memakai alat dan atau bahan atau sumber; mengetahui

alasan mengapa menggunakan alat.

Menerapkan

Percobaan/

Penyelidikan

Menentukan alat, bahan, atau sumber yang akan

digunakan; menentukan variabel atau faktor-faktor

penentu; menentukan apa yang akan diatur, diamati,

dicatat; menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa

langkah kerja.

Menerapkan

Konsep

Menggunakan konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam

situasi baru; menggunakan konsep/prinsip pada

pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang

terjadi.

Melaksanakan

Percobaan/

Penyelidikan

Penilaian proses dan hasil belajar IPA menurut teknik dan

cara-cara penilaian yang lebih komprehensif.

Sumber: Tawil & Liliasari, 2014:37-38

Berdasarkan penjelasan di atas, Keterampilan proses sains merupakan

hasil belajar IPA yang dapat dikembangkan melalui proses latihan melalui

rangkaian kegiatan belajar yang telah dirancang oleh pendidik. Dengan begitu

keterampilan proses sains dapat memberikan efek yang baik kepada peserta didik

terkait dengan pemahaman yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan, sehingga

peserta didik dapat lebih memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan. Dari

beberapa poin indikator dalam keterampilan proses sains tersebut, dalam

penelitian ini indikator yang akan diteliti mencakup lima poin indikator

Page 29: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

14

diantaranya: Merumuskan Pertanyaan, merumuskan hipotesis, merancang

eksperimen, mengkomunikasikan, dan menarik kesimpulan.

Keterampilan proses perlu dikembangkan dalam pengajaran IPA karena

keterampilan proses memiliki pesan diantaranya sebagai berikut: Pertama,

membantu peserta didik belajar untuk mengembangkan pikiran, Kedua, memberi

kesempatan peserta didik untuk membuat penemuan, Ketiga, menemukan daya

ingat, Keempat memberikan kesempatan interistik bila peserta didik berhasil

melakukan sesuatu, dan Kelima membantu peserta didik mempelajari konsep-

konsep sains.

Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang perlu dikembangkan

pada peserta didik. Beberapa alasan mengapa keterampilan dari proses sains harus

dimiliki oleh peserta didik menurut Zulaeha,dkk (2014: 2) adalah sebagai berikut:

(1) Sains (khususnya fisika) terdiri dari tiga aspek, yaitu produk, proses, dan

sikap. Dengan mengembangkan KPS peserta didik akan memahami bagaimana

pembentukan hukum, teori, dan rumus yang ada sebelumnya melalui eksperimen.

(2) Sains (fisika) berubah seiringnya perkembangan zaman. Oleh karena itu

pendidik tidak mungkin untuk mengajarkan semua konsep dan fakta kepada

peserta didik dari subjek tersebut. Peserta didik perlu dibekali dengan

keterampilan yang dapat membantu peserta didik mengeksplorasi dan menemukan

informasi dari berbagai sumber yang bukan dari pendidik saja. (3) Siswa akan

lebih memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan

contoh konkret. (4) Siswa akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang

materi pelajaran dan mendorong siswa untuk lebih aktif dalam belajar.

Page 30: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

15

4. Peranan Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran

Peranan keterampilan proses sains dalam kegiatan belajar didasarkan pada

hal-hal berikut:

1) Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempercepat

perubahan IPTEK ini, tidak memungkinkan bagi guru bertindak sebagai satu-

satunya orang yang menyalurkan semua fakta dan teori. Untuk mengatasinya,

perlu mengembangkan keterampilan dalam memperoleh dan memproses

semua fakta, konsep, dan prinsip pada peserta didik.

2) Pengalaman intelektual, emosi, dan fisik diperlukan untuk mendapatkan hasil

belajar yang optimal.

3) Penanaman sikap dan nilai untuk mencari kebenaran ilmu pengetahuan.

Dari peranan-peranan keterampilan proses sains tersebut dapat dilihat

bahwa sangat berpengaruh pada pembelajaran peserta didik sehingga perlu

dikembangkan melalui pengalaman langsung. Dengan pengalaman langsung

seseorang akan lebih menghayati proses yang sedang berlangsung. Keterampilan

proses sains menekankan bagaimana peserta didik belajar, bagaimana mengelola

perolehannya, sehingga mudah dipahami dan digunakan dalam kehidupan

masyarakat. Mengembangkan keterampilan-keterampilan proses sains perolehan

peserta didik akan mampu menemukan dan mengembangkan fakta dan konsep

serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.

Keterampilan-keterampilan itu menjadi awal penemuan dan pengembangan fakta

dan konsep, serta sikap pertumbuhan dan pengembangandan nilai.

Page 31: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

16

Dengan keterampilan ini, peserta didik dapat mempelajari banyak ilmu

sains yang dapat mereka pelajari dan ingin mengetahuinya. Penggunaan

keterampilan proses ini adalah proses yang terjadi selama hidup. Beberapa fakta

mengenai pendekatan keterampilan proses sebagai berikut:

1) Pendekatan keterampilan proses memberikan pengertian yang tepat kepada

peserta didik tentang hakikat ilmu pengetahuan.

2) Pembelajaran dengan keterampilan proses berarti memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan, bukan hanya

memberi tahu atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan.

3) Menakan keterampilan proses untuk mengajar, membuat peserta didik belajar

proses serta produk ilmu pengetahuan.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian di atas tentang pendekatan

keterampilan proses adalah sebagai wahana untuk penemuan dan pengembangan

fakta, konsep dan prinsip-prinsip sains untuk peserta didik. Fakta, konsep, dan

prinsip-prinsip sains yang telah ditemukan oleh peserta didik berperan dalam

mendukung pengembangan keterampilan proses pada peserta didik.

Interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan fakta, konsep

dan prinsip-prinsip sains, pada akhirnya akan mengembangkan sikap dan nilai-

nilai ilmiah peserta didik. Dengan demikian, unsur keterampilan proses sains dan

nilai-nilai dan sikap yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran berbasis

pembelajaran, keterampilan proses, berinteraksi dan saling mempengaruhi.

Page 32: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

17

5. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Keterampilan Proses Sains

Berbagai hasil penelitian menyebutkan bahwa pendekatan keterampilan

proses memiliki kelebihan diantaranya:

1) Memberikan bekal cara memperoleh pengetahuan

2) Keterampilan proses merupakan hal yang sangat penting untuk

pengembangan pengetahuan masa depan.

3) Keterampilan proses bersifat kreatif, peserta didik aktif, dapat meningkatkan

keterampilan berfikir dan cara memperoleh pengetahuan.

Sedangkan kekurangan dari pendekatan keterampilan proses ini yang

dikemukakan oleh (Sagala, 2003:75) diantaranya :

1) Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk dapat menyelesaikan bahan

pengajaran yang ditetapkan dalam kurikulum.

2) Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak semua

sekolah dapat menyediakan.

3) Merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang suatu percobaan

untuk memperoleh data yang relevan adalah pekerjaan sulit, tidak setiap

peserta didik mampu melaksanakannya.

6. Pengertian Jurnal

Jurnal ilmiah termasuk tulisan ilmiah populer. Disebut tulisan ilmiah

populer karena tema yang dibahas adalah masalah aktual dan disajikan dalam

bahasa yang mudah dicerna oleh pembaca. Tulisan ilmiah populer yang umumnya

dimuat di surat kabar dan majalah adalah ulasan atau kajian terhadap suatu

persoalan yang sedang hangat dibicarakan. Dalam bidang pendidikan misalnya

Page 33: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

18

persoalan-persoalan yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan,

relevansi pendidikan, pemerataan pendidikan, wajib belajar, kurikulum, undang-

undang sistem pendidikan nasional, dan disipilin serta suasana belajar.

Tulisan ilmiah yang dimuat dalam majalah ilmiah dan jurnal penelitian

bisa dibuat lebih lengkap daripada yang dimuat dalam surat kabar dan majalah

umum. Hal itu karena para pembacanya adalah masyarakat tertentu yang

berkepentingan dengan tulisan tersebut, seperti ilmuwan, peneliti, penentu

kebijakan, dan para cendekiawan. Makalah ilmiah yang lengkap dan hasil

penelitian yang telah dirangkum dapat dimuat langsung dalam majalah ilmiah dan

jurnal penelitian (Nana Sudjana, 1991: 55).

Jurnal diartikan sebagai sarana komunikasi untuk melaporkan sebuah

peristiwa atau gagasan kepada publik secara berkala, biasanya dalam bentuk

makalah (Asep Syamsul M. Romli, 2008:12). Adapula yang mengatakan bahwa

jurnal ialah salah satu bentuk media massa cetak yang khusus memuat artikel

ilmiah suatu bidang ilmu, (Wahyu Wibowo, 2008: vii). Jurnal biasanya

diterbitkan untuk kalangan akademik dan berkala (mingguan, bulanan, triwulanan,

tahunan atau tidak teratur untuk rentang waktu tak terbatas).

7. Ciri-Ciri Umum Jurnal Ilmiah

Menurut Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, (2009: 141-43), artikel memiliki ciri-

ciri seagai berikut:

a. Artikel ditulis berdasarkan pandangan dari penulis (views). Misal, tema artikel

sama, tetapi point of view berbeda. Hal itu karena penulis memiliki

pemahaman, pengetahuan, latar belakang, dan pengalaman yang berbeda

Page 34: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

19

sehingga artikel yang dibuat oleh penulis yang satu dengan yang lain tak akan

sama.

b. Artikel merupakan karya intelektual, berarti penulis maupun pembaca dalam

memahami artikel harus dengan pemikiran.

c. Artikel berisi ungkapan masalah dan memberikan problem solving.

d. Isinya singkat, padat, dan tuntas. Artinya, penulisan artikel tak bertele-tele,

dan ada solusi permasalahan.

e. Artikel harus merupakan gagasan baru.

f. Bahasanya sederhana, jelas, hidup, menarik, segar, populer, dan komunikatif.

Artinya, menulis artikel untuk media massa baik surat kabar, majalah maupun

tabloid, harus menggunakan bahasa jurnalistik yang sederhana, jelas, hidup,

menarik, populer dan komunikatif.

g. Artikel merupakan buah pikiran yang orisinil alias asli, bukan jiplakan.

h. Menyangkut kepentingan publik seperti pendidikan, ekonomi, politik, sosial,

budaya, hukum dan sebagainya.

i. Nama penulis harus dicantumkan, karena artikel adalah karya individual.

Penulisan nama pada artikel opini ditulis dicantumkan di bawah judul.

Sedangkan non-opini dicantumkan dengan cara disimpan di akhir tulisan

artikel tersebut.

8. Tujuan Penulisan Jurnal

Penulisan artikel, biasanya bertujuan untuk menawarkan pemecahan

masalah, mendidik, menghibur dan memengaruhi pembaca Bahdin Nur Tanjung

dan Ardial, (2009: 144). Tujuan utama penulisan artikel jurnal ilmiah adalah

Page 35: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

20

untuk menciptakan kompetensi menulis di kalangan pendidik. Sebab, mental para

dosen kita enggan menulis dan melakukan penelitian, walaupun perguruan

tingginya sudah menyiapkan dana (Wahyu Wibowo, 2008: 6).

Konteks dunia pendidikan, membuat artikel ilmiah atau karya tulis

ilmiah merupakan salah satu subunsur pengembangan profesi yang mempunyai

nilai kredit besar dan menentukan kenaikan jabatan fungsional pendidik. Jadi,

tujuan penulisan artikel ilmiah selain untuk menawarkan pemecahan masalah atau

memaparkan hasil penelitian, berguna pula untuk memperoleh angka kredit

sebagai syarat naik jabatan.

9. Jenis-Jenis Penulisan Jurnal

Ada beberapa jenis penerbitan berkala, selain jurnal, yaitu majalah,

bulletin, warkat warta. Majalah adalah terbitan berkala yang bukan harian, setiap

keluar diberi halaman terpisah, biasanya diidentifikasi dengan tanggal dan bukan

nomor berseri. Bulletin adalah berkala resmi yang dikeluarkan lembaga atau

organisasi profesi ilmiah serta memuat berita, hasil dan laporan kegiatan dalam

satu bidang.

Warkat Warta, adalah terbitan pendek berisi berita, termasuk kemajuan

keilmuan yang berisi catatan singkat yang mengutarakan materi secara umum dan

tidak mendalam (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2008). Selain itu, dari sisi

teknis isi ada tiga macam berkala ilmiah yaitu 1) majalah teknis ilmiah, 2) berkala

semi ilmiah, dan 3) berkala sekunder. Majalah teknis ilmiah merupakan majalah

yang memuat hasil dan temuan baru penelitihan. Berkala ini biasanya sebagai

sarana untuk komunikasi para pakar yang terspesialisasi (Direktorat Jenderal

Page 36: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

21

Pendidikan Islam, 2008).Berkala semi ilmiah, yaitu berkala yang memuat tulisan

teknis dengan cakupan yang bersifat ensiklopedia dan ditujukan bagi mereka yang

bukan ahli atau spesialis dalam bidang yang dimaksud.

Berkala sekunder berisi abstrak atau ringkasan majalah primer yang

sering disebut pula berkala penyari (abstracting Jurnal). Selain itu, untuk

keperluan pendidikan ada pula yang disebut berkala tinjauan yang memuat

berbagai artikel ilmiah sejenis yang terbit beberapa tahun terakhir untuk

memberikan gambaran kemajuan menyeluruh suatu topik.

B. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Lestari 2018)

menyatakan bahwa pada indikator keterampilan proses sains, indikator yang

paling tinggi persentasinya yaitu indikator melaksanakan percobaan/penyelidikan

dengan persentasi sebesar 79% dengan kategori baik. Adapun indikator yang

paling rendah yaitu mengajukan pertanyaan dengan persentasi 33% dengan

kategori rendah.

Tabel 2.2 Hasil Penelitian yang Dilakukan Oleh Lestari

No Indikator keterampilan Proses Sains Praktikum

Kalor

Kategori

1 Mengamati/Observasi

62% Cukup

2 Mengelompokkan/Klasifikasi

55% Kurang Sekali

3 Menafsirkan/Interpretasi

67% Cukup

4 Meramalkan/Memprediksi

69% Cukup

Page 37: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

22

5 Melakukan Komunikasi

63% Kurang

6 Mengajukan Pertanyaan

33% Kurang Sekali

7 Mengajukan Hipotesis

48% Kurang

8 Menggunakan Alat/Bahan/Sumber

71% Cukup

9 Menerapkan Percobaan/Penyelidikan

68% Cukup

10 Menerapkan Konsep

71% Cukup

11 Melaksanakan Percobaan/Penyelidikan

79% Baik

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dari penelitian yang telah

oleh (Andi Fathoni, 2019) mengenai keterampilan proses sains pada pelaksanaan

praktikum IPA terhadap sisiwa MI Mathla’ul Anwar pada materi gaya

mempengaruhi gerak dan bentuk pada benda. Secara khusus rumusan kesimpulan

dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

Penerapan keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum IPA

yang dilakukan pada materi gaya mempengaruhi gerak dan bentuk pada benda

menunjukkan penerapan keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum

kategori Sangat Baik dengan persentase 86,29%, hasil ini diperoleh dengan

menggunakan instrumen lembar observasi dan LKS.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Hendrik Siswono, 2017) Hasil

analisis deskriptif pengaruh keterampilan proses sains terhadap penguasaan

konsep fisika siswa sangat signifikan. Keterampilan proses sains memberikan

pengaruh yang positif terhadap penguasaan konsep fisika siswa yang dibuktikan

melalui analisis teoritis dan empiris. Hasil penelitian dapat dikembangkan dengan

Page 38: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

23

menfokuskan pada salah satu aspek keterampilan proses sains yaitu aspek

kognitif, psikomotorik dan afektif (sosial).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Kinasih

Ayuning Ratih 2019), maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

Keterampilan proses sains pada pembelajaran group investigation berbantuan

jurnal belajar

a. Ditinjau dari kognitif siswa termasuk kategori sangat baik dengan >50%

jumlah siswa sudah tuntas secara klasikal. Aspek mengamati, meramalkan,

merancang percobaan, menerapkan konsep, dan mengkomunikasikan

tergolong kategori sangat baik, namun pada aspek menggunakan alat/bahan

tergolong kategori baik.

b. Ditinjau dari psikomotorik tergolong kategori sangat baik dengan rincian

aspek mengamati, meramalkan, merancang percobaan, menggunakan

alat/bahan, menerapkan konsep, dan mengkomunikasikan tergolong baik

dengan besar presentase masingmasing 72%; 68,25%; 74,75%, 72,25%,

69,25%, dan 75%. Siswa dengan keterampilan tinggi sudah bisa merancang

pembelajarannya dengan baik, namun siswa dengan keterampilan masih

membutuhkan bimbingan guru.

Page 39: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Studi Literatur (Library

Research)

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan persentase

indikator Keterampilan Proses Sains dan di analisis secara kuantitatif.

C. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2011: 13) menyatakan bahwa, sebagai alat instrumen, “Para

peneliti harus memiliki ketentuan teori dan wawasan bahwa mereka dapat

bertanya, menganalisis, memotret, dan melaksanakan situasi sosial yang diteliti

menjadi lebih jelas dan lebih bermakna”. Dengan kata lain peneliti menjadi

instrumen penelitian utama. Jadi dalam penelitian ini, para peneliti adalah

sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data yang kemudian menganalisis data

yang diperoleh oleh penulis.

Dalam melakukan penelitian, para peneliti mengumpulkan sebanyak lima

puluh jurnal ilmiah tentang keterampilan proses sains yang akan dianalisis

sehingga hasil penelitian akurat. Selain itu, para peneliti mulai membaca dan

menganalisis jurnal ilmiah tentang keterampilan proses sains pada model

pembelajaran berbasis masalah.

Page 40: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

25

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data atau konsep tekstual. Karena

dalam penelitian ini seperti yang disebutkan di atas termasuk dalam jenis studi

literatur. Dengan demikian aspek-aspek yang dianalisis oleh para peneliti yang

mengelilingi definisi, konsep, pandangan, pemikiran, dan argumen yang terkandung

dalam literatur yang relevan dengan pembahasan.

Peneliti menggunakan studi kepustakaan. (Sarwono, 2006:49) menjelaskan

beberapa sumber kepustakaan yang dapat digunakan oleh peneliti termasuk abstrak

hasil penelitian, indeks, review, jurnal, buku referensi, sementara data adalah

keterangan mengenai variabel pada sejumlah objek (Purwanto, 2007 : 192).

Adapun untuk data-data yang disiapkan dalam penelitian ini adalah yang

bersumber dari literature dan internet.

1) Sumber data primer

Dalam prosesnya, para peneliti menggunakan sumber primer. (Sugiyono

2011: 308) menjelaskan sumber data primer adalah sumber data yang langsung

menyajikan data kepada peneliti.Sumber data primer dalam penelitian ini adalah

data yang berisi keterampilan proses sains pada 50 Jurnal Fisika.

2) Sumber data sekunder

Selanjutnya peneliti juga menggunakan beberapa sumber sekunder.Sugiyono

(2011, hlm. 308) menjelaskan sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara

langsung memberikan data kepada pengumpul, biasanya melalui orang lain atau

dokumen yang ditulis oleh orang lain. Dalam penelitian ini sumber sekunder adalah

jurnal dan buku pendukung yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Data

Page 41: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

26

sekunder berfungsi sebagai pelengkap data primer yang digunakan dalam

penelitian ini. Sumber Data sekunder yang digunakan oleh para peneliti, yaitu:

1) Jurnal ilmiah tentang keterampilan proses sains pada lima puluh jurnal

fisika.

2) buku Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif adalah proses penyelidikan yang sama dengan

pekerjaan detektif. Dari sebuah penyelidikan yang mirip akan dihimpun

data-data utama dan sekaligus tambahannya” (Afifuddin dan Sabeni, 2009 :129).

Dalam teknik pengumpulan data (Sugiyono, 2011:308) menjelaskan bahwa “teknik

pengumpulan dilakukan diberbagai setting, berbagai sumber, dan berbagaicara”.

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian studi literatur. Oleh karena itupeneliti

melakukan proses pengumpulan data dalam bentuk jurnal.

F. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan proses pengumpulan data, maka peneliti melakukan

tahapan selanjutnya, yaitu analisis data. Dikarenakan banyaknya data yang

terkumpul di lapangan peneliti mengambil beberapa tahapan dalam menganalisis

sebagai berikut:

1) Reduksi data

Tahapan pertama peneliti menggunakan cara melalui reduksi data.

(Moleong, 2000:103) menjelaskanbahwa analisis data dengan cara mengurangi data

Page 42: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

27

adalah proses pengorganisasian data. (Afifuddin dan Sabeni , 2009 : 145) menjelaskan

data yang diselenggarakan kedalam satuan pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

2) Display Data

Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya dari peneliti yang akan

dilakukan adalah menunjukkan data atau display data. Dengan meunjukkan data, itu

akan memfasilitasi peneliti untuk memahami hasil penelitian.

3) Content Analysis

Metode analisis data peneliti menggunakan analisis isi (content analysis).

(Afifuddin dan Sabeni, 2009:145-166) menjelaskan analisisisi (content analysis)

merupakan“penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu

informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Berkenaan dengan analisis isi,

bahwa analisis isi dapat diterapkan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat

digunakan jika memenuhi syaratyaitu:

a) Data yang tersedia sebagian besarter diri dari bahan yang didokumentasikan

(buku,jurnal,naskah/manuscript)

b) Adanya keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menjelaskan

metode pendekatan data.

c) Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan atau data yang

dikumpulkan karena beberapa dokumentasi itu sangat spesifik.

Dengan demikian penelitian dalam metode ini menganalisis berdasarkan

kajian tekstual dalam literatur tentang keterampilan proses sains pada limapuluh

jurnal fisika. Setelah mendapatkan hasil analisis langkah terakhir adalah

kesimpulan.

Page 43: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

28

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Proses Pelaksanaan Penelitian

Dalam proses penerapan penelitian, para peneliti melakukan tahapan dalam

metode deskriptif. Untuk mendapatkan proses penelitian, maka peneliti menggunakan

tahapan-tahapan di antaranya :

a. Pengumpulan Sumber

Pengumpulan data atau sumber dilakukan untuk mempermudah proses

analisis. Pada proeses analisis peneliti mencari sumber datayang berkaitan dengan

objek penelitian. Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti memper oleh lima

puluh jurnal ilmiah yang relevan dengan tujuan penelitian yaitu Keterampilan

Proses Sains Pada 50 Jurnal Fisika. Dalam skripsi ini penulis mengambil topik

Keterampilan Proses Sains Pada 50 Jurnal Fisika.

Dalam mencari dan mengumpulkan sumber yang dianggap relevan dengan

objek penelitian, teknik yang digunakan oleh para peneliti adalah studi literatur.

Maka sumber yang digunakan adalah dalam bentuk penulisan, baik dalam bentuk buku,

jurnal ilmiah, dan bahan yang penulis temukan dari Internet.

Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah pergi ke perpustakaan dan

mengambil data dari sumber internet. Sumber data utama adalah hasil

analisis dari lima puluh jurnal ilmiah tentang keterampilan proses sains

sedangkan sumber data sekunder adalah kumpulan jurnal ilmiah tentang

keterampilan proses sains. Setelah melaksanakan proses pengumpulan data,

Page 44: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

29

peneliti melakukan tahap selanjutnya, yaitu analisis data.Analisis data yang

digunakan adalah Reduksi data, Display data, dan Content Analysis.

b. Membatasi dan Merumuskan Masalah yang Akan Diteliti

Pada tahapan ini peneliti memfokuskan objek penelitian yang hendak diteliti.

Dariseluruh jurnal ilmiah yang terakit dengan judul, maka peneliti bermaksud untuk

mengetahui indikator tertinggi dan terendah keterampilan proses sains pada 50

jurnal fiska.

b. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Mengenai tujuan umum peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan indikator

Keterampilan Proses Sains yang paling banyak dan paling kurang digunakan pada

50 jurnal fisika. Selanjutnya, manfaat umum adalah mengembangkan

keterampilan baik secara intelektual, sosial, fisik, dan mental yang sudah ada

dalam setiap siswa dan dapat menumbuhkan jiwa kreatif, kolaboratif, dan

meningkatkan kekuatan berpikir siswa tingkat tinggi Interpretasi dan Penulisan

c. Interpretasi dan penulisan

(Alwasilah 2009 : 171) menyatakan bahwa interpretasi adalah proses

menafsirkan data. Interpretasi dilakukan untuk mengungkapkan makna yang

terkandung dalam data kemudian ditulis dalam laporan penelitian berdasarkan

pedoman penulisan skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2020.

d. Laporan Penelitian

Tahap terakhir dalam sebuah penelitian adalah laporan penelitian. Hasil

penelitian ini kemudian disusun dalam struktur dan secara sistematis untuk menjadi

Page 45: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

30

karya ilmiah dalam bentuk skripsi.Sistematika yang digunakan adalah sebagaimana dinyatakan dalam Pedoman Menulis Universitas

Muhammadiyah Makassar 2021.

2. Analisis Jurnal

Tabel 4.1. Analisis Jurnal

No Judul Jurnal Penulis dan

Tahun

Frekuensi Hasil Penelitian Kelebihan Kekurangan

1. Analisis

keterampilan

proses sains

fisika SMA di

kabupaten

Jeneponto

Khaerunnisa

(2016)

Mengamati/

mengobservasi

Keterampilan proses sains (fisika)

SMA di Kabupaten Jeneponto

tahun ajaran 2016/2017 berada

pada kategori sedang dengan

persentase 38% dan secara khusus

keterampilan proses sains (fisika)

SMA kategori A berada pada

kategori tinggi dengan persentase

56% yang lebih unggul

dibandingkan keterampilan proses

sains (fisika) SMA kategori B

yang berada pada kategori sedang

dengan persentase 49%.

Sistematika

penulisan

jurnal sudah

membuat

seluruh poin

yang

dibutuhkan

Kerangka

pikir belum

teralu jelas

secara bagan

untuk alur

penelitian

2. Ketemapilan

proses sains

fisika peserta

Ika Nurhayani

(2018)

Menafsirkan/

interpretasi

Dari hasil ini dapat disimpulkan

bahwa keterampilan proses sains

fisika peserta didik kelas XI IPA

Metode

penelitan

diurakan

Jurnal belum

diatur sesuai

dengan

Page 46: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

31

didik kelas XI

IA SMA Negeri

8 Maros

SMAN 8 Maros berada pada

kategori sedang. peserta didik

memiliki keterampilan proses

sains yang sedang dengan

persentase 24%. Adapun sisanya

berada pada kategori tinggi sebesar

15%; kategori rendah sebesar

12%; kategori sangat tinggi

sebesar 9% dan sangat rendah 0%.

secara

lengkap

format

penulisan

jurnal pada

umumnya.

3. Keterampilan

proses sains

fisika peserta

didik kelas XI

SMA Negeri 24

Bone

Nurtang

(2019)

Mengamati/

mengobservasi

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan maka dapat

disimpulkan bahwa Keterampilan

Proses Sains fisika peserta didik

kelas XI MIA 1 SMA Negeri 24

Bone tahun ajaran 2018/2019

berada pada kategori tinggi.

Dilihat dari setiap indikator KPS

diperoleh skor rata-rata secara

berturut-turut adalah indikator

menginterpretasi data dengan skor

rata-rata sebesar 3,81, indikator

mengklasifikasikan dengan skor

rata-rata sebesar 3,38, indikator

memprediksikan dengan skor rata-

rata sebesar 3,35 sedangkan

indikator menerapkan konsep

dengan skor rata-rata sebesar 2,31

dan indikator mengkomunikasikan

Menguraikan

penjelasan

dengan detail

dan lengkap

Analisis data

yang

ditampilakan

tidak secara

detail

Page 47: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

32

dengan skor rata-rata sebesar 2,23.

4. Profil

keterampilan

proses fisika

siswa SMA di

Kota

lubuklinggau

pada pokok

bahasan listrik

dinamis

Yaspin

Yolanda

(2018)

Mengamati/

mengobservasi

Persentase peningkatan KPS

yakni, keterampilan observasi

90,3%, keterampilan klasifikasi

85,3%, keterampilan interpretasi

87.2 % keterampilan prediaksi

80,0% merencanakan percobaan

atau penyelidikan 92,6%,

keterampilan menggunakan alat

dan bahan 92,1%, keterampilan

menerapkan konsep atau prinsip

82,3%, keterampilan

berkomunikasi 89,4%,

keterampilan mengajukan

pertanyaan 95,1%, dan

keterampilan berhipotesis 81,2%.

Sehingga secara keseluruhan

terjadinya peningkatan yang

signifikan 87,3% KPS siswanya.

Analsis data

yang jelas

dan detail

Tahapan dari

penelitian

belum

diuraikan

5. Analisis

keterampilan

proses sains

siswa SMA

pada materi

kenematika

gerak lurus

Siti Anisah

(2018)

Penerapan Konsep Keterampilan Proses Sains siswa

SMA pada materi kinematika

gerak lurus termasuk dalam

kategori sedang dengan nilai rata-

rata 51.81%. Keterampilan Proses

Sains pada aspek eksperimen

merupakan Keterampilan Proses

Sains yang mempunyai persentase

yang paling tinggi yaitu sebesar

Hasil analisis

data

dipaparkan

dengan jelas

Tahapan

penelitian

masih perlu

penjelasan

secara

lengkap

Page 48: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

33

67.13%, sedangkan keterampilan

yang paling rendah adalah

Keterampilan Proses Sains pada

aspek mengumpulkan dan

mengolah data yaitu sebesar

42.13%.

6. Peningkatan

keterampilan

proses sains

dasar dalam

menggunakan

alat ukur pada

pembelajaran

fisika di SMA

Negeri 6 Skouw

jayapura

Albert Lumbu

(2018)

Menerapkan

percobaan

penyelidikan

Peserta pelatihan siswa kelas X-

IPA1 dan Kelas X-IPA2 sangat

antusias dalam mempraktekkan

pengukuran dasar dengan

melakukan percobaan sederhana.

Kegiatan pelatihan dengan

melakukan perco- baan sederhana

meningkatkan kemampuan

keterampilan Proses Sains Dasar

dalam pembelajaran Fisika.

Pembahasan

yang

diuraikan

secara

terperinci

Abstark tidak

diurakan

dalam bahasa

Indonesia

7. Anlisis

keterampilan

proses sains

pada buku teks

pelajaran fisika

SMA kelas XI

Semester 1

Putri Rasti

Ramadhani

(2019)

Mengamati/

Observasi

indikator KPS paling tinggi 43,1%

dikategorikan cukup memfasilitasi

KPS, sedangkan buku teks

pelajaran Fisika terbitan memiliki

persentase indikator KPS paling

rendah dengan nilai rata-rata

41,5% dikategorikan cukup

memfasilitasi KPS. Sajian

indikator keterampilan

mengamati/observasi merupakan

sajian indikator KPS paling tinggi

dalam buku teks pelajaran dengan

Analisi data

yang terarah

dan teratur

Abstark tidak

diurakan

dalam bahasa

indonesia

Page 49: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

34

persentase rata-rata 97,9%

dikategorikan sangat

memfasilitasi, sedangkan sajian

indikator keterampilan

mengajukan pertanyaan

merupakan sajian indikator KPS

yang paling rendah dengan

persentase rata-rata 1,4%

dikategorikan tidak memfasilitasi.

8. Pengembangan

modul fisika

berbasis

keterampilan

proses sains

(KPS) untuk

meningkatkan

kemampuan

pemecahan

masalah siswa

SMA/MA

Liyan Desi

Yulia

(2017)

Penerapan konsep penggunaan modul fisika berbasis

KPS dapat meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah

siswa. Pernyataan ini didukung

dari hasil perhitungan gain dengan

skor adalah 0, 47, peningkatan

kemampuan pemecahan masalah

berdasarkan hasil perhitungan

menggunakan gain termasuk

kategori sedang.

Penjelasan

abstrak yang

lengkap

memuat

seluruh poin

Metode yang

diuraikan

belum

memuat

uraian data

9. Penugasan

konsep dan

keterampilan

proses sains

siswa kelas XII

pada materi

Fluida Statis

Ahmad

yadaeni

(2018)

Penerapan Konsep Berdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan maka dapat

disimpulkan bahwa penguasaan

konsep dan keterampilan proses

sains siswa pada materi fluida

statis masih rendah dengan rerata

hasil skor penguasaan konsep

13,81, keterampilan proses sains

Penjelasan

yang

lengkap.

Sudah

memuat dua

bahasa untuk

penjelasan

abstrak

Susunan

jurnal kurang

sesuai

dengan

susunan

jurnal pada

umumnya

Page 50: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

35

siswa 6,47.

10. Keterampilan

proses sains

(KPS) pada

pelaksanaan

praktikum

fisika dasar 1

Mega yati

Lestari

(2016)

Menggunakan alat,

bahan dan sumber

penerapan keterampilan proses

sains pada pelaksanaan praktikum

fisika dasar I yang dilakukan pada

materi alat-alat ukur dan kalor

menunjukkan penerapan

keterampilan proses sains pada

pelaksanaan praktikum terkategori

cukup dengan persentase 63%,

hasil ini diperoleh dengan

menggunakan instrumen lembar

observasi, dan pemahaman

keterampilan proses sains

mahasiswa terhadap konsep fisika

pada pelaksanaan praktikum fisika

dasar I mengenai materi alat-alat

ukur dan kalor terkategori cukup

dengan persentase 72%, hasil ini

diperoleh dengan menggunakan

instrumen tes pilihan ganda.

Hasil analisis

dilengkapi

dengan

diagram

batang

sehingga

lebih jelas

Penjelasan

referensi

kajian

pustaka tidak

diterterakan

11. Analisis unsur-

unsur

keterampilan

proses sains

dalam buku IPA

SMP

Asrofiatin

Aisyah (2021)

Mengelompokan

/klasifikasi

Berdasarkan hasil studi penelitian

pada buku IPA SMP kelas 7, dapat

disimpulkan bahwa dari unsur-

unsur keterampilan proses sains,

tiga buku IPA SMP yang telah

dianalisis terdapat satu unsur yang

masih belum memenuhi kelayakan

sebagai buku penunjang dalam

Kata kunci

abstrak sudah

memuat

segala

pembahasan

abstrak

Pendahuluan

dan kajian

pustaka

masih

digabungkan

secara

bersamaan

Page 51: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

36

meningkatkan keterampilan proses

sains siswa yaitu unsur

mendefinisi operasional variabel.

Unsur keterampilan proses sains

terbanyak yang muncul yaitu pada

keterampilan proses sains dasar.

12. Analisis

keterampilan

proses sains

siswa dalam

menyelesaikan

soal fisika di

SMA Negeri

Kota Pontianak

Yesi Gasila

(2019)

Mengelompokan/

klarifikasi

indikator mengamati dengan nilai

rata-rata 89,9 dengan kategori

sangat baik dan untuk indikator

keterampilan proses sains terendah

yaitu pada indikator

menyimpulkan dengan nilai rata-

rata 76,8 dengan kategori baik,

untuk keterampilan proses sains

pada indikator memprediksi dan

mengkomunikasikan memiliki

nilai rata-rata yang sama yaitu

sebesar 83,3 dengan kategori baik,

keterampilan proses sains untuk

indikator mengklasifikasikan

memiliki nilai rata-rata sebesar

77,6 dengan kategori cukup,

keterampilan proses sains untuk

indikator mengukur memiliki rata-

rata sebesar 80 dengan kategori

baik.

Penjelasan

diuraikan

secara

bertahap

sesuai

dengan data

yang

dianlisis

secara

lengkap

Susunan

jurnal belum

sesuai

dengan jurnal

pada

umumnya

13. Keterampilan

proses sains

Artha

Lumbantoruan

Mengajukan

Hipotesis

Pada kelas eksperimen, identifikasi

variabel memiliki persentase

Pengenalan

masalah

Teknik

analisis data

Page 52: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

37

dalam

praktikum

fisika

(2019) tertinggi sebesar 51.4% dengan

kategori sangat baik, sedangkan di

kelas kontrol, aspek analisis

investigasi memiliki persentase

tertinggi sebesar 43.3% dengan

kategori sangat baik.

dipaparkan

secara

mendetail

tidak

duraikan

secara

spesifik

mengenai

rumus yang

digunakan

14. Profil

Keterampilan

Proses Sains

(KPS) siswa

SMA di Kota

Bandung

Ifa Rifatul

Mahmuda

(2019)

Mengelompokan/

klarifikasi

Berdasarkan data serta

pembahasan di atas, dapat

disimpulkan bahwa rata-rata

keterampilan proses sains siswa

SMA di Kota Bandung kurang,

yakni 0% berada pada kategori

tinggi, 24% kategori sedang, dan

76% berada pada kategori rendah.

keterampilan proses sains yang

rendah ini disebabkan karena

siswa kurang dilatihkan

keterampilan proses sains pada

pembelajaran seharihari

Rumus pada

metode

penelitian

lengkap

disertai

dengan

keterangan

dan

pengkategori

an

Abstark yang

tidak

diterjemahka

n dalam

bahasa

inggris

15. Profil

keterampilan

proses sains

(KPS)

mahasiswa

fisika pada

materi listrik

magnet

Yaspin

Yolanda

(2019)

Mengelompokan/

klarifikasi

Rata-rata persentase peningkatan

KPS yakni, keterampilan observasi

82%, keterampilan klasifikasi

80%, keterampilan interpretasi

85%, keterampilan prediksi 78 %,

keterampilan merencanakan

percobaan atau penyelidikan 88%,

keterampilan menggunakan alat

Pembahasan

dijelaskan

secara baik

dibuktikan

dengan

penjelasan

beserta

gambar

Aturan

penulisan

belum tertata

dengan rapi

Page 53: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

38

dan bahan 87%, keterampilan

menerapkan konsep atau prinsip

80%, keterampilan berkomunikasi

85%, keterampilan mengajukan

pertanyaan 84% dan keterampilan

berhipotesis 79%.

percobaan

16. Pengembangan

instrumen

penilaian

keterampilan

proses sains

pada

pembelajaran

fisika

Nazwatul ilmi

(2016)

Melaksanakan

percobaan

penyelidikan

Instrumen penilaian keterampilan

proses sains adalah alat ukur

keterampilan ilmiah siswa dalam

melakukan penyelidikan ilmiah.

Instrumen penilaian KPS yang

dikembangkan dalam penelitian ini

adalah tes dalam bentuk pilihan

ganda. Berdasarkan hasil uji

validasi oleh dua orang dosen ahli

diperoleh bahwa instrumen

penilaian KPS yang dikembangkan

layak digunakan untuk mengukur

keterampilan proses sains siswa

secara spesifik.

Alur

penelitian

diuraikan

dalam jurnal

secara baik

dalam bentuk

bagan

kerangka

pikir

Metode

penelitian

tidak

membahas

secara

mendetail

mengenai

konsep yang

digunakan

dalam

menganalisis

17. Studi

keterampilan

proses sains

(KPS) pada

pembelajaran

fisika materi

gelombang dan

getaran di kelas

Amanda Ayu

Pratam

(2017)

Mengelompokan/

klarifikasi

Skor rata-rata untuk keterampilan

merumuskan masalah sebesar

3,55, merumuskan hipotesis

sebesar 3,63, merancang

percobaan sebesar 3,52,

melakukan

penyelidikan/percobaan sebesar

3,48, mengelola data percobaan

Dilengkapi

dengan

penjelasan

bagan

sehingga

lebih mudah

mengetahui

indeks

Penjelasan

abstrak

masih dalam

satu bahasa

yaitu bahasa

inggris

Page 54: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

39

VII SMP

Negeri 18

Palembang

sebesar 3,34, mengkomunikasikan

sebesar 3,33, dan menarik

kesimpulan sebesar 3,57, namun

pada keterampilan menganalisis

data percobaan skor yang

diperoleh sebesar 3,22, hal ini

menunjukkan bahwa siswa masih

kurang benar dalam menganalisis

data percobaan.

perbedaan

tiap iteam

18. Studi

keterampilan

proses sains

(KPS) peserta

didik kelas VII

SMP 12

Makassar

Salsabila

Yusuf Saleh

(2020)

Menerapkan

percobaan

penyelidikan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan yang telah

dikemukakan, maka diperoleh

kesimpulan mengenai tingkat

keterampilan proses sains peserta

didik kelas VIII SMPN 12

Makassar secara rata-rata berada

pada skor 15, 3 dan berada dalam

kategori cukup. Sedangkan untuk

ratarata populasi berada pada

kisaran 13, 91 – 16, 77 dan berada

dalam kategori sedang dan tinggi

Pembahasan

disertai

dengan KD

dan materi

yang diteliti

Objek yang

diteliti Cuma

memiliki satu

indikator.

Aturan

penulisan

jurnal belum

sesuai

dengan

aturan pada

umumnya

19. Analisis profil

keterampilan

proses sains

siswa sekolah

dasar di

kabupaten

Sumedang

Al Hayanti

Rahayu

(2015)

Melaksanakan

Percobaan/

penyelidikan

Keterampilan proses sains siswa

Sekolah Dasar di Kabupaten

Sumedang untuk setiap aspek

KPS-nya masih rendah, yaitu

dengan persentase sebesar 49,7%.

Langkah-

langkah

penelitian

dipaparkan

dengan

lengkap

Abstrak

dalam bahasa

Indonesia

tidak

diterterakan.

Penulisan

jurnal belum

Page 55: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

40

teratur

20. Pengaruh

pendekatan

keterampilan

proses sains

terhadap

berpikir kritis

siswa pada

materi

ekosistem

Ririn Novianti

(2015)

Melaksanakan

Percobaan/

penyelidikan

Berdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan, maka dapat

disimpulkan bahwa .penggunaan

pendekatan Keterampilan Proses

Sains berpengaruh secara

signifikan dalam meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa.

Pendekatan Keterampilan Proses

sehingga siswa telah beradaptasi

dan tidak mengalami kesulitan

dalam memproses pengetahuan,

guru harus menguasai pengelolaan

kelas agar lebih mudah mencapai

tujuan pembelajaran

Pembahasan

yang lengkap

dan jelas

disertai

dengan

bagan

diagram

Kajian

pustaka

dalam jurnal

tidak ada

21. Peningkatan

keterampilan

proses sains

melalui

pembelajaran

kontekstual

pada mahasiswa

semester 1

materi dinamika

Marnita

(2013)

Melaksanakan

Percobaan/

penyelidikan

Terjadi peningkatan keterampilan

proses sains mahasiswa melalui

penerapan model pembelajaran

kontekstual pada mahasiswa

semester I materi dinamika, hal ini

dapat dilihat dari perolehan hasil

belajar berupa keterampilan proses

sains mahasiswa pada siklus I

hanya tuntas hanya dua komponen

keterampilan proses saja yaitu

komponen “mengamati” dan

“mengkomunikasikan”, sedangkan

Analisis data

yang

lengkap,

pemaparan

masalah yang

lengkap dan

detail

Referensi

kajian

pustaka tidak

diterterakan

Page 56: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

41

pada siklus II hasil belajar

mahasiswa berupa keterampilan

proses sains secara keseluruhan

semua komponen keterampilan

proses dapat tuntas.

22. Keterampilan

proses sains dan

kemandirian

belajar siswa

profil dan

setting

pembelajaran

untuk melatih

Siswanto

(2016)

Menafsirkan

/Interpretasi

Sebagian besar keterampilan

proses sains siswa masih rendah

seperti keterampilan mengamati,

mengajukan hipotesa,

merencanakan

percobaan,menginterpretasikan

data, menginterpretasikan grafik,

meramal, menerapkan konsep, dan

berkomunikasi. Keterampilan

menginterpretasikan grafik dan

berkomunikasi merupakan

keterampilan yang paling rendah

dimiliki oleh siswa, sehingga perlu

mendapat perhatian khusus dari

guru.

Hasil

penelitian

dijelaskan

dengan baik

dengan

mengunakan

acuan

diagram

batang

Penjelasan

rumus pada

metode

penelitian

tidak

diterterakan

23. Peningkatan

keterampilan

proses sains

siswa pada

materi laju

reaksi melalui

pendekatan

saintifik

Mira Fadela

(2016)

Menerapkan Konsep pendekatan saintifik efektif dalam

meningkatkan KPS siswa pada

materi faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi.

Efektivitas pembelajaran ini

ditinjau berdasarakan rata-rata n-

gain KPS pada kelas yang dengan

pembelajaran menggunakan

Rumus yang

digunakan

sudah

lengkap

sesuai

dengan

analisis data

yang

Keterangan

rumus tidak

dipaparkan

Page 57: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

42

pendekatan saintifik berbeda

secara signifikan dengan rata-rata

n-gain KPS pada kelas dengan

pembelajaran konvensional pada

materi faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi; dan

penerapan pendekatan

menggunakan pendekatan saintifik

menjadikan siswa terlibat aktif

dalam proses pembelajaran.

dibutuhkan

24. Tes

keterampilan

proses sains

multiple choice

format

Febrika

Rahmat

Basuki

(2019)

Mengajukan

Pertanyaan

Tes keterampilan proses sains

yang dikembangkan dalam bentuk

pilihan ganda. Aspek keterampilan

proses sains yang diukur adalah

mengamati, identifikasi variable,

memprediksi, hipotesis, hubungan

antar variable,

mengkomunikasikan, merancang

investigasi, dan menyimpulkan.

Dari 25 butir soal yang dianalisis,

diperoleh soal yang valid adalah

sebanyak 18 butir soal yaitu soal

nomor 1 sampai 25. Daya

pembeda soal yang telah

dikembangkan yaitu 20% cukup,

16% baik, dan 64%baik sekali.

Tingkat kesukaran soal yaitu

8%mudah, 80% sedang dan 12%

Materi dalam

penelitian

dipaparkan

dengan detail

dari topik

materi

hingga sub

materi

Refernsi

tidak

dijelaskan

Page 58: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

43

sukar. Reliabilitas soal yaitu 0,93

yang tergolong sangat tinggi

25. Penerapan

pembelajaran

IPA berbasis

keterampilan

proses sains

untuk

meningkatkan

literasi sains

pada mata

pelajaran IPA

dikelas VII

materi pokok

pencemaran

lingungan di

SMPN 1

Cikijing

Yuliani

(2016)

Melakukan

Komunikasi

Rata-rata nilai N-Gain kelas

eksperimen sebesar 0,3239

menunjukkan kriteria sedang, dan

rata-rata nilai N-Gain kelas kontrol

sebesar 0,2332 menunjukkan

kriteria rendah. Siswa memberikan

respon kuat dan sangat kuat

terhadap penerapan pembelajaran

berbasis keterampilan proses sains

pada konsep pencemaran

lingkungan. Respon yang

didapatkan menunjukkan bahwa

penerapan pembelajaran berbasis

keterampilan proses sains

mendapat respon positif dari

siswa.

Abstrak yang

padat

memuat inti

sari. Kata

kunci sudah

memuat

semua judul

Abstark tidak

diterjemahka

n dalam

bahasa

inggris.

Aturan

penulisan

jurnal belum

sesuai pada

umumnya

26. Riviu literature

tentang

keterampilan

proses sains

Ni Nyoma Sri

Vutu Verawati

(2020)

Menafsirkan/

Interpretasi

Secara umum keterampilan-

keterampilan yang dapat

dimunculkan dengan menerapkan

pendekatan keterampilan proses

adalah mengamati;1) menafsirkan

pengamatan; 2) meramalkan; 3)

menggunakan alat dan bahan; 4)

menerapkan konsep; 5)

merencanakan penelitian; 6)

berkomunikasi. Keterampilan-

Pemaparan

masalah pada

pendahuluan

dijelaskan

secara

lengkap

Perlu

penambahan

penjelasan

abstark,

metode

penelitian

tidak

dipaparkan

Page 59: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

44

keterampilan tersebut sangat

relevan dengan tuntutan kurikulum

2013 dan hakikat pendidikan sain

sebagai produk, proses, dan sikap.

27. Analisis

pengaruh proses

sains terhadap

penguasaan

konsep fisika

siswa

Hendrik

Siswanto

(2017)

Penerapan Konsep Hasil analisis deskriptif pengaruh

keterampilan proses sains terhadap

penguasaan konsep fisika siswa

sangat signifikan. Keterampilan

proses sains memberikan pengaruh

yang positif terhadap penguasaan

konsep fisika siswa yang

dibuktikan melalui analisis teoritis

dan empiris. Hasil penelitian dapat

dikembangkan dengan

menfokuskan pada salah satu

aspek keterampilan proses sains

yaitu aspek kognitif, psikomotorik

dan afektif (sosial).

Kerangka

pikir alur

penelitian

diterterakan

dengan baik

Saran

penelitian

tidak

diberikan

pada jurnal

28. Analisis

keteampilan

proses sains

peserta didik

kelas XI pada

materi suhu dan

kalor ditinjau

dari perbedaan

gendre SMA

Negeri di Gowa

Nur Indah

Umar

(2018)

Mengajukan

Pertanyaan

Hasil perolehan tes keterampilan

proses sains peserta didik laki- laki

memperoleh skor rata-rata adalah

13.13 dan perempuan memperoleh

skor ratarata adalah 12.86.

Berdasarkan hasil perhitungan

analisis uji hipotesis yang telah

dilakukan tidak terdapat perbedaan

dari kemampuan proses sains

peserta didik.

Jurnal

dijelaskan

dengan

lengkap

Aturan

penulisan

jurnal pada

umumnya

belum sesuai

Page 60: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

45

29. Analsis

keterampilan

proses sains

melaui

praktikum IPA

pada mahasiswa

Stikip

Muhammadiyah

Bangka

Belitung

Yuanita

(2018)

Menggunakan alat

dan bahan/sumber

Keterampilan menggunakan alat

dan bahan dengan nilai rata-rata

76,4 kategori sedang, keterampilan

mengamati dan mengobservasi

dengan nilai rata-rata 81,4 kategori

tinggi, kemampuan

mengelompokkan atau klasifikasi

dengan nilai rata-rata 82,1 kategori

kategori tinggi dan kemampuan

mengkomunikasikan dengan nilai

ratarata 82,8 kategori tinggi.

Kajian

pustaka

dipaparkan

dalam jurnal

sehingga

lebih mudah

memahami

konsep

Alur

penelitan

tidak

dijelaskan

30. Analisis

keterampilan

proses sains

fokus studi

pembiasan

cahaya melalui

aplikasi online

quizizzi

Handinda

Putri Agustina

(2020)

Mengelompokan/

klasifikasi

Diperoleh rata-rata kemampuan

mahasiswa pada masing-masing

jenis indikator ketrampilan proses

termasuk kedalam kategori cukup,

yaitu dengan persentase sebesar

56,2%. Indikator ketrampilan

proses sains yang baik

penguasannnya yaitu ketrampilan

mengamati dengan persentase

sebesar 76%, sedangkan yang

paling rendah penguasaanya yaitu

ketrampilan menginferensial

dengan presentase sebesar 29%.

Secara berurutan penguasaan

ketrampilan proses sains dari hasil

penelitian, yaitu ketrampilan

mengamati (76%), ketrampilan

Sudah

menerapkan

materi yang

akan diteliti

sehingga

lebih spesifik

Penjelasan

materi

penelitian

tidak

dijelaskan

Page 61: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

46

menerapkan konsep (69%),

Ketrampilan mengkomunikasikan

(65%), ketrampilan

mengklasifikasi (42%), dan

ketrampilan mengiferensial/

menarik kesimpulan (29%)

31. Analisis

keterampilan

sains teknologi

masyarakat

(STM) sebagai

model

pembelajaran

Rodatus

Sofiah

(2020)

Mengajukan

Hipotesis

Berdasarkan hasil dan

pembahasan, diperoleh kesimpulan

bahwa Sains Teknologi

Masyarakat (STM) dapat

dikategorikan sebagai suatu model

pembelajaran. Hasil kajian ini

diharapkan dapat digunakan oleh

peneliti selanjutnya sebagai

tambahan informasi pada

penelitian dengan studi literatur

mengenai model Sains Teknologi

Masyarakat (STM)

Pendahuluan

dijelaskan

dengan

lengkap

berdasarkan

referensi

yang ilmiah

Penulisan

jurnal belum

sesuai

dengan jurnal

pada

umumnya

32. Pengembangan

lembar kerja

siswa (LKS)

berorientasikan

keterampilan

proses sains

IPA untuk

siswa kelas X

Nurkholifa

(2021)

Mengamati/

observasi

Observasi aktivitas keterampilan

proses sains mendapat rentang

persentase 91,67% - 100%, 6

siswa tuntas dalam tes pemahaman

materi dan semua subyek

mendapat nilai ≥70 pada tes

kemampuan keterampilan proses

sains, sehingga LKS dapat

digunakan sebagai media belajar

siswa. LKS berorientasi

Landasan

masalah

didasarkan

pada

penelitian

sebelumnya

Penulisan

jurnal belum

sesuai

dengan jurnal

pada

umumnya

Page 62: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

47

keterampilan proses sains dapat

dikembangkan lagi menjadi lebih

interaktif sehingga menarik

perhatian siswa dan membuat

siswa tidak cepat bosan.

33. Pembelajaran

fisika dan

metode

eksperimen

untuk

meningkatan

hasil belajar

kognitif dan

keterampilan

proses sains

Ika yunira

sebekti (2016)

Melaksanakan

percobaan/

penyelidikan

Hasil analisis data dan

pembahasan, dapat diambil

kesimpulan yaitu terdapat

peningkatan yang signifikan hasil

belajar fisika aspek kognitif dan

keterampilan proses sains ditinjau

dari kemampuan awal fisika pada

siswa kelas X di SMA Negeri 9

Yogyakarta dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing

melalui metode eksperimen.

Hasil analisis

data yang

baik

Metode

penelitian

tidak

dipaparkan

34. Ketermapilan

proses sains,

gaya belajar dan

hasil belajar

fisika

Sri

Nursusilawati

(2017)

Melaksanakan

percobaan/

penyelidikan

Hasil penelitian dan pembahasan,

maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut: Terdapat

hubungan yang signifikan secara

bersama-sama antara ketiga

variabel keterampilan proses sains

dan gaya belajar dengan hasil

belajar hal ini tercermin dari hasil

analisis dengan menggunakan uji t,

dimana thitung lebih besar dari

ttabel atau 2,5306 ≥ 1,6607.

Hasil

pembahasan

mudah

dipahami

dijelaskan

dengan

diagram yang

jelas

Rumus

pengkategori

an tidak

dijelaskan

pada jurnal

35. Pengaruh Nur Aziz Melaksanakan Berdasarkan secara keseluruhan Menggunaka Diagram

Page 63: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

48

keterampilan

proses sains dan

sikap ilmiah

terhadap

pemahaman

konsep IPA

Rahmat Putra

(2015)

Melaksanaka

percobaan/

penyelidikan

aktivitas mahasiswa sudah lebih

baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-

rata perolehan persentasi analisis

aktivitas mahasiswa pada tindakan

1 yaitu 72% (kategori cukup ) dan

pada tindakan 2 yaitu 84%

(kategori Baik).

n tahapan

siklus yang

dijelaskan

secara baik

batang belum

jelas

penunjukan

angkanya

36. Keterampilan

proses sains

siswa (KPS)

dengan model

predict observe dan Exsplain

(POE) pada

materi energi

Emi Sulistri

(2018)

Mengelompokan/

mengklasifikasi

Berdasarkan analisis yang

dilakukan, secara umum dapat

disimpulkan bahwa model POE

dapat dijadikan satu di antara

model pembelajaran alternatif

untuk meningkatkan keterampilan

proses sains (KPS) siswa pada

materi Energi di kelas VIII. Secara

khusus diperoleh bahwa indikator

KPS merencanakan percobaan

mengalami peningkatan paling

tinggi sebesar 0,69 dan indikator

KPS menafsirkan mengalami

peningkatan paling rendah diantara

indikator KPS yang dilatihkan

penelti yaitu sebesar 0,35 dengan

kategori sedang

Penjelasan

pembahasan

dibuktikan

dengan

gambar

percobaan

yang

dilakukan

Aturan

penulisan

jurnal belum

sesuai secara

umum. Saran

penelitian

tidak

diterterakan

37. Deskriptif

keterampilan

proses sains

mahasiswa pada

Darmaji

(2018)

Melaksanakan

percobaan/

penyelidikan

Pada indikator keterampilan

observasi, sebesar 42,85% dari 91

mahasiswa telah baik dalam

melakukan observasi. Indikator

Deskripsi

rumus yang

digunakan

tidak

Saran

penelitian

tidak

diterterakan

Page 64: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

49

materi

termodinamika

keterampilan observasi,

mahasiswa juga baik dalam

mengukur dan membuat

kesimpulan, hal ini dapat dilihat

dari tingginya persentase

mahasiswa yang masuk dalam

kategori baik sebesar 37,36% dan

54,94%.

dijelaskan

38. Pembelajaran

dengan konsep

pendekatan

keterampilan

proses sains

untuk

meningkatkan

penugasan

konsep suhu

dan pemuaian

Y. Subagyo

(2009)

Pengajuan Hipotesis Dari analisis dan pembahasan hasil

penelitian dapat disimpulkan hasil

belajar siswa dapat ditingkatkan

dengan pendekatan keterampilan

proses pada pokok bahasan suhu

dan pemuaian. Kriteria

peningkatan hasil belajar

pemahaman konsep rendah,

psikomotorik yang berupa

keterampilan sedang, dan sikap

ilmiah siswa rendah. Selain itu,

juga dapat memberikan

pengalaman belajar secara

langsung pada siswa melalui

penggunaan dan pengembangan

keterampilan proses dan sikap

ilmiah.

Penggunaan

diagram

dalam

pengelolahan

data yang

lengkap

Kata kunci

abstrak

dalam versi

bahasa

Indonesia

tidak

diterterakan

39. Analisis

keterampilan

proses sains

Darmaji

(2020)

Mengelompokan/

klasifikasi

Secara keseluruhan, keterampilan

proses sains siswa dalam

mengobservasi, mengklarifikasi,

Materi

penelitian

jelas dan

Susuanan

jurnal belum

rapi

Page 65: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

50

siswa materi

pemantulan

pada cermin

datar

mengukur, memprediksi,

mengomunikasikan,

menyimpulkan, membuat grafik,

memperoleh data dan memproses

data, menyusun tabel data,

mengidentifikasi variabel,

mendeskripsikan variabel secara

operasional, membuat hipotesis,

menganalisis percobaan,

merancang investigasi,

menganalisis investigasi dan

melakukan eksperimen tergolong

dalam kategori baik dengan

persentase 27,93%, kategori sangat

tidak baik dengan persentase

26,88%, kategori sangat baik

dengan persentase 21,11% dan

kategori sangat tidak baik dengan

persentase 13,23%.

terarah

sehingga

lebih spesifik

disertai

dengan

penjelasan

materi

40. Pengembangan

modul fisika

berbasis

scientific

approach untuk

meningkatkan

keterampilan

proses sains

siswa

Eli Sumiati

(2018)

Menggunakan alat

dan bahan/ sumber

keefektifan modul fisika berbasis

scientific approach untuk

meningkatkan keterampilan proses

sains siswa pada materi fluida

statis dapat dikatakan “Efektif”.

Hal ini didasarkan pada perolehan

nilai kefektifan relatif sebesar 64%

dengan kategori “efektif” dengan

perolehan nilai effect size dari

Susunan

jurnal rapi

terarah

Saran

peneliti tiada

diterterakan

Page 66: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

51

Cohen sebesar 1,32 dengan

kategori nilai effect size yang

“Besar”, artinya adanya suatu

pengaruh yang besar dari modul

terhadap peningkatan keterampilan

proses sains siswa dengan

peningkatan KPS rata-rata siswa

melalui gain score sebesar 0,40

dengan kategori peningkatan

“Sedang”.

41. Pengembangan

LKPD fisika

tingkat SMA

berbasis

keterampilan

berbasis sains

Herman

(2015)

Menggunakan alat

dan bahan/ sumber

Model/kerangka acuan dalam

menulis LKPD basis keterampilan

proses sains meliputi (1) judul, (2)

informasi umum (gambar, narasi),

dan (3) rumusan pertanyaan

produktif yang terdiri dari;

pertanyaan penyelidikan,

pertanyaan analisis, pertanyaan

bahasan (pembahasan), pertanyaan

kesimpulan). b. Profil LKPD fisika

berbasis keterampilan proses sains

yang dihasilkan telah memenuhi

kriteria valid, praktis dan efektif

Uraian

LKPD

dijelaskan

secara baik

dan alur

bagan

peneliti

dijelaskan

juga pada

jurnal

Saran

peneliti tidak

diterterakan

42. Pengaruh

kondisi

laboratorium

terhadap

keterampilan

Kunati Afifah

(2016)

Menggunakan alat

dan bahan/ sumber

Skor yang di diperoleh untuk

keterampilan keamanan dan

keselamatan kerja yaitu 0,875 dan

berada pada kategori sangat baik.

Hal ini menunjukkan siswa di

Penjelasan

mudah

dipahami

dilengkapi

dengan

Susunan

jurnal tidak

teratur sesuai

dengan

aturan jurnal

Page 67: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

52

proses sains

siswa SMA

Negeri 11

Semarang

(Desekriptif

Kualitatif)

SMA Negeri 11 Semarang sudah

paham akan keselamatan saat

berada di labioratorium. Melalui

kegiatan praktikum di

laboratorium, siswa melakukan

minds on dan hinds on. Partisipasi

siswa dalam kegiatan penyelidikan

melalui kegiatan mendorong siswa

untuk mengajukan pertanyaan,

mengajukan hipotesis, membuat

prediksi, menggunakan alat-alat

untuk mengumpulkan dan

menganalisis data, membuat

kesimpulan, membangun argumen,

mengkomunikasikan temuan, dan

menggunakan startegi penalaran

luas yang melibatkan keterampilan

berpikir kritis, kreatif, dan berpikir

logis

diagram yang

mencolok

pada

umumnya

43. Pengaruh

keterampilan

proses sains,

penalaran, dan

pemecahan

masalah

terhadap hasil

belajar fisika

Napis

Markawi

(2018)

Menafsirkan/

interpretasi

keterampilan proses sains

berkonstribusi mempunyai

pengaruh langsung terhadap

kemampuan pemecahan masalah

sebesar atau . Keterampilan proses

sains merupakan teknik atau

prosedur yang digunakan untuk

mencari, memperoleh, dan

mengolah ilmu pengetahuan sesuai

Metode

penelitian

menerapkan

bagan

penelitian

Aturan

penulisan

jurnal tidak

sesuai

dengan jurnal

pada

umumnya

Page 68: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

53

dengan metode ilmiah.

44. Penerapan

lembar kerja

eksperimen

untuk melatih

keterampilan

proses sains

siswa SMA

Hikmawati

(2019)

Menggunakan

alat/bahan/sumber

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan yang telah

dipaparkan, maka dapat

disimpulkan bahwa: penerapan

LKE untuk materi pembelajaran

Suhu, Kalor, dan Perpindahan

Kalor dengan metode eksperimen

dapat meningkatkan KPS siswa di

SMA. KPS siswa meningkat dari

kriteria Cukup dengan nilai 70

pada LKE 1 naik menjadi kriteria

Baik dengan nilai 87 pada LKE 6

Penjelasan

media LKS

sudah

dijelaskan

dengan baik

Abstrak tidak

diterterakan

dalam dua

bahasa yaitu

bahasa

indonesia

45. Peningkatan

kualitas

pembelajaran

fisika di SMAN

2 mataram

melalui

penerapan

pendekatan

keterampilan

proses

Syahrial Ayub

(2019)

Menerapkan

percobaan/

penyelidikan

Dari hasil penelitian yang

dilakukan dapat disimpulkan

bahwa: Penerapan pembelajaran

dengan pendekatan keterampilan

proses membuat siswa senang,

banyak praktek dan menggunakan

alat dan media pembelajaran, hal

ini diharapkan dapat meningkatkan

kualitas pengajaran fisika di SMA

Negeri 2 Mataram. Respon siswa

SMA Negeri 2 Mataram terhadap

pembelajaran dengan pendekatan

keterampilan proses sangat baik

dan mereka termotivasi untuk

belajar fisika

Penelitian

yang

dilakukan

hingga empat

siklus

sehingga data

yang

didapatkan

secara real

Abstrak tidak

diterterakan

dalam dua

bahasa yaitu

bahasa

indonesia

Page 69: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

54

46. Analisis

keterampilan

proses sains

pada

pelaksanaan

praktikum

fisika di SMAN

9 Makassar

Frafti Rejeki S

(2020)

Melaksanakan

percobaan/

penyelidikan

Adapun frekuensi dan persentase

kategori skor perolehan KPS hasil

tes tertulis peserta didik pada tabel

3, terlihat bahwa sebanyak 19

orang peserta didik yang memiliki

keterampilan proses sains yang

tinggi dengan persentase sebesar

82.61%. Perolehan tertinggi

peserta didik ada pada indikator

mengomunikasikan yang

menunjukkan bahwa peserta didik

sudah mampu mengomunikasikan

data hasil penelitian dalam bentuk

grafik ataupun tabel. Perolehan

terendah pada tes kinerja dan

tertulis keduanya ada pada

indikator menyusun hipotesis.

Pemaparan

masalah pada

pendahuluan

diperkuat

dengan

pendapat

para ahli

Aturan

penulisan

jurnal belum

sesuai

dengan jurnal

pada

umumnya

47. Pengembagan

Peneilaian

Keterampilan

Proses sains

SMK

Hantje Ponto

(2019)

Mengajukan

Hipotesis

Hasil analisis menunjukan indeks

L = 0.79> 0:50. Berdasarkan hasil

analisis data dapat dinyatakan

bahwa instrumen ini sangat

esensial atau penting dapat

berguna untuk menilai

pembelajaran siswa SPS BEE.

Sehingga instrumen ini dapat

dijadikan acuan oleh guru untuk

menilai siswa

Materi

penelitian

dijelaskan

dengan baik.

Analisis data

yang lengkap

Saran

peneliti pada

jurnal tidak

diterterakan

48. Pengembangan Zulirfan Menggunakan alat Instrumen pengukuran Catatan kaki Saran

Page 70: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

55

instrumen tes

keterampilan

proses sains

bagi siswa SMP

sederajat

(2019) dan bahan sumber keterampilan proses sains untuk

siswa kelas dua SMP telah

dikembangkan dalam penelitian

ini. Instrumen ini berbentuk tes

pilihan ganda dengan empat

pilihan jawaban. Instrumen terdiri

dari 30 item soal valid yang

mewakili dua kategori yaitu

keterampilan proses sains dasar

dan keterampilan proses sains

terpadu serta mewakili 12 sub

konstruk keterampilan proses

sains. Analisis korelasi point

biserial telah menunjukkan bahwa

item-item soal yang dikembangkan

mempunyai korelasi yang kuat.

Analisis KR-20 menunjukkan

instrumen mempunyai reliabelitas

yang memadai sebagai instrumen

pengukuran keterampilan proses

sains siswa kelas dua SMP.

atau

keterangan

rumus pada

jurnal

dijelaskan

sehingga

lebih mudah

mengetahui

maksud dari

objek

peneliti tidak

diterterakan

49. Pengembangan

instrumen tes

keterampilan

proses sains

pada materi

kalor dan

perpindahannya

Diego Pradana

(2021)

Menggunakan alat

dan bahan sumber

Berdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan diperoleh kesimpulan

sebagai berikut: instruman tes

keterampilan proses yang

dikembangkan telah memenuhi

kriteria sebagai alat ukur, baik

dilihat dari validitas isi, validitas

Rumus yang

lengkap pada

metode

penelitian,

materi

penelitian

yang jelas

Aturan

penulisan

jurnal belum

sesuai

dengan jurnal

pada

umumnya

Page 71: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

56

empiris, reliabilitas, taraf

kesukaran dan daya pembeda.

Hasil tersebut menunjukan bahwa

instrumen tes keterampilan proses

sains materi kalor dan

perpindahannya valid atau layak

digunakan sebagai instrumen

penilaian keterampilan proses

sains siswa

dan terarah

50. Melatihkan

keterampilan

proses siswa

pada materi

faktorfaktor

yang

mempengaruhi

laju reaksi

melalui model

pembelajaran

inkuiri

Nurina

Yuliani

(2014)

Melaksanakan

percobaan/

penyelidikan

Keterampilan proses siswa

mengalami peningkatan dari

kriteria lemah dengan rata-rata

persentase sebesar 35,48% pada

pertemuan satu menjadi kriteria

baik dengan rata-rata persentase

sebesar 70,88% pada pertemuan

dua dan meningkat lagi pada

pertemuan tiga menjadi kriteria

sangat baik dengan rata-rata

persentase sebesar 84,90%.

Sehingga model pembelajaran

inkuiri dapat melatihkan

keterampilan proses siswa pada

materi faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi.

Pemberian

grafik dan

keterangan

grafik

sehingga

lebih mudah

membaca

analisis data

Ada bebrapa

rumus tidak

diterterakan

pada metode

penelitian

Page 72: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

57

Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Jurnal

No Indikator KPS Frekuensi Persentase %

1. Mengamati/Observasi 5 10

2. Mengelompokkan/Klasifikasi 8 16

3. Menafsirkan/Interpretasi 4 8

4. Meramalkan/Memprediksi 0 0

5. Melakukan Komunikasi 1 2

6. Mengajukan Pertanyaan 2 4

7. Mengajukan hipotesis 4 8

8. Menggunakan

Alat/Bahan/Sumber 7 14

9. Menerapkan

Percobaan/Penyelidikan 5 10

10. Menerapkan Konsep 5 10

11. Melaksanakan

Percobaan/Penyelidikan

9 18

Total 50 100

Sumber: Olahan Data Peneliti

Dari tabel di atas, data penelitian dapat dilihat dalam bentuk data

kuantitatif dan dapat dijelaskan dalam bentuk diagram. Pada diagram tersebut

dapat dilihat persentase penggunaan Indikator Keterampilan Proses Sains Pada 50

jurnal fisika.

Page 73: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

58

Gambar 4.1. Diagram Persentase Hasil Analisis Jurnal

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa jenis indikator Keterampilan

Proses Sains yang paling banyak digunakan yaitu indikator melaksanakan

percobaan penyelidikan. Dari hasil 50 jurnal yang di analisis oleh peneliti,

Indikator yang paling banyak digunakan yaitu Indikator melaksanakan percobaan

penyelidikan, karena rata-rata jurnal yang di analisis oleh peneliti menggunakan

indikator yang dapat memberikan Penilaian proses dan hasil belajar menurut

teknik dan cara-cara penilaian yang lebih komprehensif terhadap peserta didik.

Mengamati/

Observasi

10%

Mengelompokkan

/ Klasifikasi

16%

Menafsirkan/

Interpretasi

8%

Meramalkan/Me

mprediksi

0%

Melakukan

Komunikasi

2%

Mengajukan

Pertanyaan

4%

Mengajukan

hipotesis

8%

Menggunakan

Alat/Bahan/

Sumber

14%

Menerapkan

Percobaan/

Penyelidikan

10%

Menerapkan

Konsep

10%

Melaksanakan

Percobaan/

Penyelidikan

18%

Presentase Hasil Analisis Jurnal

Page 74: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

59

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian penggunaan Indiktor keterampilan proses

sains pada 50 jurnal fisika adalah untuk mengembangkan keterampilan baik

secara intelektual, sosial, fisik, maupun mental yang sudah ada dalam diri setiap

individu dan model pembelajaran yang berbasis pada permasalahan dunia nyata

sehingga dapat menumbuhkan jiwa-jiwa kreatif, kolaboratif, serta meningkatkan

daya pikir siswa tingkat tinggi. keterampilam proses sains tinggi dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik dan memiliki prestasi hasil belajar yang

lebih baik dari pada peserta didik dengan keterampilan proses sains rendah.

Data analisis Indikator keterampilan proses sains pada 50 jurnal fisika

menunjukkan bahwa kemampuan memecahkan masalah yang dilakukan

berdasarkan keterampilan proses sains peserta didik yang lebih mandiri dengan

membangun pengetahuan sendiri, dan mampu mengkomunikasikan hasil

pemecahan masalah seningga keterampilan proses sains peserta didik termasuk

tinggi. Pembelajaran dengan keterampilan proses sains pada 50 jurnal fisika yaitu

pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada peserta didik sehingga dapat

berperan aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri, mengalami dan

melakukan sendiri cara mendapatkan suatu pengetahuan dan mampu memecahkan

suatu masalah serta serta dapat merasakan sendiri kegunaannya.

Meurut Tawil dan Liliasari (2014) Keterampilan proses sains dapat

diklasifkasikan menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses

Page 75: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

60

terpadu. Keterampilan proses dasar terdiri dari keterampilan mengamati

(melakukan observasi), keterampilan mengukur (melakukan pengukuran),

keterampilan memprediksi (meramalkan), keterampilan mengelompokkan

(mengklasifikbasi), menginferensi (mengemukakan asumsi), dan keterampilan

mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi

keterampilan-ketrampilan untuk mengidentifikasi masalah dan variabel,

merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, merancang eksperimen,

menginterpretasikan data, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti atau data.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa keterampilan proses sains terdapat pengaruh yang sangat

signifikan terhadap hasil belajar peserta didik. Indikator keterampilan proses

sains yang paling banyak digunakan pada lima puluh jurnal ilmiah yang telah

dianalisis oleh peneliti yaitu mengamati/observasi, menafsirkan/mengklasifikasi,

menafsirkan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, dan

melaksanakan percobaan penyelidikan. Sedangkan indikator keterampilan proses

sains yang paling sedikit atau bahkan tidak dipakai yaitu mengajukan pertanyaan,

meramalkan, dan melakukan komunikasi

Berdasarkan hasil penelitian Lestari (2018) menyatakan bahwa dari 11

indikator keterampilan proses sains yang mempunyai peresentasi tinggi yaitu

melaksanakan percobaan/penyelidikan dengan persentasi sebesar 18% dengan

kategori baik. Sedangkan indikator yang paling rendah yaitu indikator

mengajukan meramalkan/memprediksi 0% dengan kategori kurang sekali.

Page 76: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

61

Dari hasil analisis penelitian studi literatur yang dilakukan oleh peneliti di

lima puluh jurnal ilmiah terkait dengan keterampilan proses sains pada 50 jurnal

fisika berkaitan dengan penelitian sebelumnya, di mana Indikator yang paling

banyak digunakan adalah Indikator melaksanakan percobaan penyelidikan. Jenis

Indikator ini paling banyak digunakan karena memberikan penilaian proses dan

hasil belajar IPA menurut teknik dan cara-cara penilaian yang lebih komprehensif.

Selain itu, pendidik akan lebih mudah menyampaikan materi dan peserta didik

yang mampu menangkap (menerima) dengan baik materi yang telah diberikan.Hal

ini dapat dilihat pada Tabel 4.2. Persentase jenis indikator melaksanakan

percobaan penyelidikan sebesar 18%.

Sedangkan indikator yang paling sedikit digunakan yaitu indikator

meramalkan/memprediksi. Jenis indikator ini sedikit digunakan karena dari 50

jurnal yang dianalisis kurang yang menggunakan indikator

meramalkan/memprediksi hal ini disebabkan oleh peserta didik belum

mengetahui apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum terjadi. Hal ini

dapat dilihat pada tabel 4.2 dengan persentase indikator melakukan komunikasi

dengan indeks presentase 2 %

Sedangkan indikator yang tidak digunakan pada analisis jurnal yaitu

indikator meramalkan/memprediksi. Jenis indikator ini tidak digunkan karena

disebabkan oleh pertanyaan yang diberikan harus yang jelas dan efektif agar

peserta didik lain dapat memahami informasi yang di pertanyakan. Hal ini dapat

dilihat pada tabel 4.2 dengan persentase indikator mengajukan pertanyaan

sebesar 0%.

Page 77: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

62

Dari hasil analisis, peserta didik yang diajar dengan keterampilan proses

sains pada 50 jurnal fisika dapat memberikan pengaruh yang jauh lebih baik

dibanding dengan peserta didik yang mempunyai Keterampilan Proses Sains

rendah.

Para peneliti menemukan kelemahan dalam melakukan analisis, yaitu

kurangnya pemahaman para peneliti dalam menganalisis sehingga hasil analisis

ini masih membutuhkan penyesuaian sehingga di masa depan karya ilmiah ini

bisa lebih baik dan sempurna.

Page 78: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil, dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagaiberikut :

1. Analisis hasil penelitian Library Research yang dilakukan pada lima puluh

jurnal ilmiah yang terkait dengan Keterampilan Proses Sains Pada 50 jurnal

fisika, didapatkan jenis indikator Keterampilan Proses Sains yang paling

banyak digunakan adalah jenis indikator melaksanakan percobaan

/penyelidikan dengan persentase = 18%, mengelompkan klasifikasi = 16 %,

menggunakan alat/bahan/sumber = 14 %, mengamati/observasi, menerapkan

percobaan/peneyelidikan, menerapkan konsep = 10 %, menafsirkan/

interpretasi, mengajukan hipotesisi = 8 % , mengajukan pertanyaan = 4 % ,

melakukan komunikasi = 2 % dan meramalkan atau memprediksi = 0 %.

2. Jenis indikator melaksanakan percobaan penyelidikan yang paling banyak

digunakan pada analisis jurnal tentang Keterampoilan Proses Sains Pada

Model 50 jurnal fisika persentase 18%.

3. Jenis indikator meramalkan atau memprediksi yang bahkan tidak digunakan

pada analisis jurnal tentang keterampilan proses sains pada 50 jurnal fisika

dengan persentase 0%.

Page 79: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

64

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Penggunaan indikator keterampilan proses sains pada model 50 jurnal fisika

dapat digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga diharapkanakan

diterapkan di sekolah.

2. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menganalisis jurnal yang lebih

dalam dengan menggunakan sumber data lebih dari lima puluh jurnal ilmiah

sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal.

Page 80: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

65

DAFTAR PUSTAKA

Afifah Kunnti Dan Astuti Puji Andari. 2019. Pengaruh Kondisi Laboratorium

Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 11 Semarang

(Deskriptif Kualitatif). Jurnal Universitas Muhammadiyah Semarang Isbn :

978-662-61599-6-0 : 195-199.

Afifuddin, & Sabeni, B. A. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Agustina Putri Andinda Dan Zannah Nur Siti. 2020. Ketrampilan Proses Sains:

Fokus Studi Pembiasan Cahaya Melalui Aplikasi Online Quizizz. Jurnal

Kependidikan Betara Vol 1(2): 40-47.

Aliyah Asrofiatin Dan Erman. 2021. Analisis Unsur-Unsur Keterampilan Proses

Sains Dalam Buku IPA SMP. Pensa E-Jurnal : Pendidikan Sains E-Issn:

2252-7710, Vol 9 (2) : 147-153.

Alwasilah, A. C. 2009. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Anisah Siti, Subiki Dan Supriadi Bambang. 2018. Analisis Keterampilan Proses

Sains Siswa Sma Pada Materi Kinematika Gerak Lurus. Jurnal Fkip

UNJE. Vol 5 (1) : 5-8.

Ayub Syahrial , Gunada I Wayan Dan Afifah Gusti. 2019. Peningkatan Kualitas

Pembelajaran Fisika Di Sman 2 Mataram Melalui Penerapan Pendekatan

Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi Vol 5 (1) :

173 – 181.

Basuki Rahmat Fibrika, Jufrida, Kurniawan Wawan, Devi Prasetia Ismawan ,

Fitaloka Olva. 2019. Tes Keterampilan Proses Sains: Multiple Choice

Format. Jurnal Pendidikan Sains (Jps) Issn 2502-1443 Vol 7 (2) : 101-111.

Darmaji, Kurniawan Agus Dwi, Astalini Dan Heldalia. 2020. Analisis

Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Pemantulan Pada Cermin

Datar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan e-Issn:

2502-471x, Vol 5 (7) : 1013- 1019.

Darmaji, Kurniawan Agus Dwi, Hanaiyah Parasdila Dan Irdiant. 2018. Deskripsi

Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pada Materi Termodinamika.

Jurnal Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Issn : 2549-2764, Vol 6 (3) : 345-

353.

Fadela Mira Dian, Fadiawati Noor, Dan Tania Lisa. 2016. Peningkatan

Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Laju Reaksi Melalui

Pendekatan Saintifik. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Kimia Vol. 5

(3) : 113-127.

Gasila Yesi, Fadillah Syarifah Dan Wahyud. 2019. Analisis Keterampilan Proses

Sains Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Ipa Di SMP Negeri Kota

Pontianak. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, Vol 6 (1) : 14-22.

Herman Dan Aslim. 2015. Pengembangan LKPD Fisika Tingkat Sma Berbasis

Keterampilan Proses Sains. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal)

Snf E-Issn: 2476-9398, Vol 4 : Ii-113- 118

Page 81: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

66

Hikmawati, Kusmiyati, Dan Sutrio. 2019. Penerapan Lembar Kerja Eksperimen

Untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Siswa SMA. Jurnal Pendidikan

Fisika Dan Teknologi Volume 5 (1) : 167 – 172.

Ilmi Nazwatul, Desnita, Handoko Erfan Dan Zelda Betty. 2016.Pengembangan

Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran

Fisika SMA. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) Snf -Issn:

2476-9398, Vol 5.

Khaerunnisa. 2016. Analisis Keterampilan Proses Sains (Fisika) SMA Di

Kabupaten Jeneponto. Jurnal pendidikan Fisika Unismuh Makassar. JPF

Vol 5 (3) : 341-350.

Lestari Yati Mega Dan Diana Nirva. 2018. Keterampilan Proses Sains (KPS)

Pada Pelaksanaan Praktikum Fisika Dasar I. Indonesian Journal Of

Science And Mathematics Education E-Issn: 2615-8639 , Vol 1 (1) : 49-

54.

Lumbantoruan Artha, Irawan Didik Dan Siregar Remalis Harina Dan

Lumbantoruan Dear. 2018. Science Process Skills In Physics Practicum.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-Compton 1-12.

Lumbu Albert Dan Panda M Florentina. 2018. Peningkatan Keterampilan Proses

Sains Dasar Dalam Menggunakan Alat Ukur Pada Pembelajaran Fisika

Di SMA Negeri 6 Skouw Jayapura. Jurnal Pengabdian Papua Issn 2550,

Vol 2 (2) : 39-42.

Mahanal Susriyati Pradana Diego Dan Nida Safwatun. 2017. Pengembangan

Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains Pada Materi Kalor Dan

Perpindahannya. Jurnal Mipa Dan Pembelajarannya Doi:

10.17977/Um067v1i2p121-128, Vol 1 (2) : 121-128.

Mahmudah Rifatul Ifa, Makiyah Sofi Yanti Dan Sulistyaningsih Dwi . 2019.

Profil Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Sma Di Kota Bandung.

Diffraction Vol 1(1): 39-43.

Markawi Napis. 2019. Pengaruh Keterampilan Proses Sains, Penalaran, Dan

Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Formatif Issn:

2088-351x, Vol 3 (1) : 11-25.

Marnita. 2013. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Melalui Pembelajaran

Kontekstual Pada Mahasiswa Semester I Materi Dinamika. Jurnal

Pendidikan Fisika Indonesia Ssn: 1693-1246, Vol 9 : 43-52.

Noviyanti Ririn, Achmad Arwin Dan Yolida Berti. 2015. Pendekatan

Keterampilan Proses Sains Terhadap Berpikir Kritis Siswa Pada Materi

Ekosistem. Jurnal Fkip Unila.

Nurhayani Ika, Haris Abdul, Dan Khaeruddin. 2018. Keterampilan Proses Sains

Fisika Peserta Didik Kelas Xi Ipa Sma Negeri 8 Maros. Jurnal UNM

Makassar. Vol 14 (2) : 23-30.

Nurkholifah Yunita Ika, Mindiyarto Naini Budi Dan Astuti Budi. 2021.

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berorientasi Keterampilan

Proses Sains Ipa Untuk Siswa Tunarungu Kelas X Di Smalb-B. Urnal

Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus Ssn: Online 2622-5077, Vol 9

(1) : 45-53.

Page 82: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

67

Nurtang, Herman, Dan Abdul Haris. 2019. Keterampilan Proses Sains Fisika

Peserta Didik Kelas Xi Sma Negeri 24 Bone. Jurnal UNM Makassar. Vol

15 (3) : 53-62.

Ponto Hantje. 2019. Development Of An Assessment Of Science Process Skills Of

Basic Electrical Engineering In The Vocational High School. International

Journal Of Recent Technology And Engineering (Ijrte) Issn: 2277-3878,

Vol 8 (2) : 8-12.

Pratama Ayu Amanah, Sudirman, Dan Andrian Nely. 2018. Studi Keterampilan

Proses Sains Pada Pembelajaran Fisika Materi Getaran Dan Gelombang

Di Kelas VIII SMP Negeri 18 Palembang. Jurnal Pendidikan Fisika Fkip

Unsri : 137-143.

Rahayu Hayati Ai Dan Anggraeni Poppy. 2017. Analisis Profil Keterampilan

Proses Sains Siswa Sekolah Dasar Di Kabupaten Sumedang. Jurnal

Pesona Dasar Issn: 2337-9227, Vol. 5 (2) : 22- 33.

Ramadhani Rasti Putri, Akmam Desnita Dan Darvina Yenni. 2019. Analisis

Keterampilan Proses Sains Pada Buku Teks Pelajaran Fisika Sma Kelas

Xi Semester 1. Pillar Of Physics Education, Vol 12 (4) : 649-656.

Rejeki S Rafti, Usman Dan Azis Aisyah. 2020. Analisis Keterampilan Proses

Sains Pada Pelaksanaan Praktikum Fisika Di SMAN 9 Makassar. Jurnal

Sains Dan Pendidikan Fisika (Jspf) Eissn : 2548-6373, Vol 16 (2) : 86-91.

Saleh Yusuf Salsabila, Muhiddin H Nurhayani Dan Rusli Aqil Muhammad. 2020.

Studi Keterampilan Proses Sains (Kps) Peserta Didik Kelas VII SMP

Negeri 12 Makassar. Jurnal Ipa Terpadu Ssn 2597-8977, Vol 3 (2) : 75-86.

Siswanto , Yusiran Dan Fajarudin M.F. 2016. Keterampilan Proses Sains Dan

Kemandirian Belajar Siswa: Profil Dan Setting Pembelajaran Untuk

Melatihkannya. Gravity: Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Pembelajaran Fisika

E-Issn 2528-1976 Vol 2 (2) : 190-202.

Siswono Hendrik. 2017. Analisis Pengaruh Keterampilan Proses Sains Terhadap

Penguasaan Konsep Fisika Siswa. Momentum: Physics Education Journal

Vol 1 (2) : 83-90.

Sofiah Rodatus, Suhartono Dan Hidayah Ratna. 2020. Analisis Karakteristik

Sains Teknologi Masyarakat (STM) Sebagai Model Pembelajaran: Sebuah

Studi Literatur. Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan E-Issn 2614-1728,

Vol 7 (1) : 1-18.

Subekti Yuliana Dan Ariswan A. 2016. Pembelajaran Fisika Dengan Metode

Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Dan

Keterampilan Proses Sains. Jurnal Inovasi Pendidikan Ipa Vol 2 (2) : 252-

261.

Sulistri Emi, Rosdianto Haris, Dan Lestari Wulan. 2018. Keterampilan Proses

Sains Siswa (KPS) Dengan Model Predict Observe And Explain (Poe)

Pada Materi Energi. Jurnal Variabel E-Issn: 2599-3038, Vol 1 (2) : 66-72.

Sumiati Eli, Septian Damar, Dan Faizah F. 2018. Pengembangan Modul Fisika

Berbasis Scientific Approach Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses

Sains Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Keilmuan (JPFK) Vol 4 (2) :

75-88.

Page 83: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

68

Susilawati Nur Sri, Ma’ruf Dan Yani Ahmad. 2018. Proses Sains, Gaya Belajar,

Dan Hasil Belajar Fisika. Jurnal Universitas Muhammadiyah Makassar.

Umra Indah Nur. 2018. Analisis Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas

Xi Pada Materi Suhu Dan Kalor Ditinjau Dari Perbedaan Gender SMA

Negeri Di Gowa. Jurnal Pendidikan Fisika Unismuh Makassar.

Verawati Vutu Sri Nyoman Ni, Prayogi Saiful Dan Asy’ari Muhammad. 2018.

Reviu Literatur Tentang Keterampilan Proses Sains. Jurnal Ilmiah

Pendidikan Fisika “Lensa” Issn 2338-4417, Vol 2 (1) : 194-198.

Y. Subagyo, Wiyanto, Dan P. Marwoto. 2009. Pembelajaran Dengan Pendekatan

Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep

Suhu Dan Pemuaian. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Issn: 1693-1246,

Vol 5 : 42-46.

Yadaeni Ahmad, Kusair Sentot I , Parno. 2018. Penguasaan Konsep Dan

Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas Xii Pada Materi Fluida Statis.

Jurnal Pendidikan, Eissn: 2502-471x Vol. 3 (3) : 357-364.

Yolanda Yaspin Dan Aminb Ahmad. 2018. Profil Keterampilan Proses Sains

Fisika Siswa Sma Di Kota Lubuklinggau Pada Pokok Bahasan Listrik

Dinamis. Jurnal Thabiea Vol. 1 (2) : 70 -78.

Yolanda Yaspin. 2019. Profil Keterampilan Proses Sains (KPS) Mahasiswa

Fisika Pada Materi Listrik Magnet. Jipfri Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika

Dan Riset Ilmiah E-Issn 2549-9076, Vol 3 (2) : 70-78.

Yuanita. 2018. Analisis Keterampilan Proses Sains Melalui Praktikum IPA

Materi Bagian-Bagian Bunga Dan Biji Pada Mahasiswa PGSD STIKIP

Muhammadiyah Bangka Belitung. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan

Sd E-Issn: 2527-3043, Vol 6 (1) : 27-35.

Yulia Desi Liyan , Sunarno Widha, Aminah Siti Nonoh. 2017. Pengembangan

Modul Fisika Berbasis Keterampilan Proses Sains (KPS) Untuk

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA/MA. Jurnal

Inkuiri Issn: 2252-7893, Vol. 6 (2) : 157-168.

Yuliani , Cahyani Dewi, Dan Roviati Evi. 2016. Penerapan Pembelajaran Ipa

Berbasis Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Literasi Sains

Pada Mata Pelajaran Ipa Di Kelas Vii Materi Pokok Pencemaran

Lingkungan Di SMPN 1 Cikijing. Scientiae Educatia: Jurnal Sains Dan

Pendidikan Sains E.Isnn: 2527-7596, Vol. 5 (2) : 122-135.

Yuliani Nurina Dan Dwiningsih Kusumawati. 2014. Melatihkan Keterampilan

Proses Siswa Pada Materi FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Melalui Model Pembelajaran Inkuiri. Unesa Journal Of Chemical

Education Issn: 2252-9454, Vol 3 (1) : 35-40

Zed, M. 2014.Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Zulirfan, Iksan H Zanaton, Mohd Subahan Tamby Dan Meerah. 2017.

Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains Bagi Siswa Smp

Sederajat. Jurnal Pendidikan : 18-24.

Page 84: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

L A M P I R A N

1. KESEDIAAN MEMBIMBING

2. PERSETUJUAN JUDUL

PERSETUJUAN

PEMBIMBING

3. LEMBAR PERBAIKAN

SEMINAR PROPOSAL

4. BERITA ACARA PROPOSAL

5. KARTU KONTROL SKRIPSI

Page 85: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

82

Page 86: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

83

Page 87: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

84

Page 88: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

85

Page 89: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

86

Page 90: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

87

Page 91: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

88

Page 92: STUDI LITERATUR KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA 50 …

89

RIWAYAT HIDUP

ZAENAB MUSRAD. Dilahirkan di limbong kecamatan

limbong kabupaten luwu utara pada tamggal 29 Oktober 1998,

dari pasangan ayahanda Mustapa S.Pd dan komrad.Penulis masuk

sekolah dasar pada tahun 2005 di SDN 060 Manganan kabupaten

Luwu Utara provinsi Sulawesi selatan dan tamat pada tahun 2010. Setelah tamat

dari sekolah dasar, penulis melanjutkan studinya di SMP Negeri 1 Limbong

kabupaten Luwu Utara pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan studinya di SMA Negeri 1 Baebunta dan tamat

pada tahun 2016. Kemudian di tahun yang sama pula (2016) penulis melanjutkan

studinya di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan mengambil Program

Studi Pendidikan Fisika.