studi kasus pasien adika

26

Click here to load reader

Upload: adika-tito-dharmadi

Post on 27-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kasus Pasien Adika

STUDI KASUS PASIEN

INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN HYEGENE YANG

KURANG DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI

PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG PERIODE

19 JANUARI - 31 FEBRUARI 2013

Oleh :

Adika Tito Dharmadi

110.2008.006

Pembimbing :

Dr. Citra Dewi M.Kess

MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

JAKARTA 2013

1

Page 2: Studi Kasus Pasien Adika

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan studi kasus tuberkulosis paru pada lansia dengan pendekatan

kedokteran keluarga di puskesmas kecamatan Tanah Abang pada periode 19

Agustus – 31 Agustus 2013 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk

dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI bagian

Kedokteran Keluarga.

Jakarta, September 2013

Pembimbing

Dr. Citra Dewi, M. Kes

2

Page 3: Studi Kasus Pasien Adika

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur di ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan ridhoNya sehingga tugas Studi Kasus Pasien dengan

penerapan Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Ilmu Kedokteran Keluarga

yang berjudul Infeksi Saluran Kemih pada pasien hyegene yang kurangpada

Ny. S di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode 19 Agustus – 31

Agustus 2013 dapat diselesaikan dengan cukup baik.

Tujuan dari pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan Pendekatan

Kedokteran Keluarga ini adalah sebagai salah satu tugas dalam kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI periode 19

Agustus – 31 Agustus 2013.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof.Dr. Hj. Qomariyah RS MS PKK DK AIFM selaku guru besar

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas

YARSI

2. Dr. Citra Dewi M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan

memberikan masukan yang bersifat membangun sekaligus sebagai Kepala

SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

3. Dr. Sugma Agung Purbowo, MD, MARS selaku Koordinator Kepaniteraan

Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

4. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Dian Mardhiyah M.KK, Dr. Fathul

Jannah, M.Si, Ibu Rifda Wulansari, S.P, M.Kes, dr. Dini selaku dosen

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI

5. Seluruh staf Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara yang telah

memberikan bimbingan dan data untuk kelancaran pembuatan Studi Kasus

Pasien ini

6. Seluruh Rekan Sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerja sama

sehingga tersusun laporan ini

3

Page 4: Studi Kasus Pasien Adika

Dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, September 2013

Penulis

4

Page 5: Studi Kasus Pasien Adika

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 32 tahun

Agama : Islam

Alamat : Kebon Kacang – Jakarta Pusat

Suku Bangsa : Jawa

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

No. Rekam Medis : 29827/13

Puskesmas : Puskesmas Tanah Abang

Tanggal berobat : 23 Agustus 2013

BERKAS PASIEN

A. Anamnesa

Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 23 Agustus 2013

1. Keluhan Utama

Nyeri saat BAK

2. Keluhan Tambahan

BAK sering tidak tuntas, demam dan nyeri pada perut bagian bawah

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke bagian poli umum Puskesmas Kecamatan Tanah

Abang dengan keluhan nyeri saat Buang Air Kecil (BAK) sejak 2 hari

sebelum ke Puskesmas. Pasien juga merasakan BAK sering tidak tuntas

(anyang-anyangan) dan demam juga dirasakan. Nyeri saat BAK tidak

disertai dengan keluarnya nanah dan warna kencing berwarna keruh.

Pasien merasakan selalu ingin BAK namun jumlah yang keluar hanya

sedikit-sedikit. Pasien mengaku nyeri pada perut bagian bawah setiap

ingin BAK. Pasien juga mengaku demam yang dirasakan menjelang

malam dan mereda saat pagi.

5

Page 6: Studi Kasus Pasien Adika

Satu hari sebelum ke puskesmas keluhan dirasakan memberat,

disertai kurangnya nafsu makan. Saat malam pasien mengaku selalu ingin

BAK, demam dirasakan semakin tinggi.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

o Keluhan serupa sering dirasakan pasien, walaupun pasien sering

berobat ke Puskesmas Tanah Abang

o Diabetes Mellitus di sangkal pasien

o Riwayat Hipertensi disangkal pasien

o Riwayat Penyakit Jantung disangkal pasien

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluhan serupa diakui pasien yang dialami oleh anak

perempuannya yang berusia 5 tahun.

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien sehari-harinya hanya mengurus kebutuhan keluarga dan tidak

bekerja. Pasien tinggal di rumah sendiri bersama suami dan dua anaknya.

Suami dan anak sulung pasien bekerja sebagai kuli bangunan di pasar,

seharinya bisa mendapatkan uang kurang lebih Rp.30.000,00.

7. Riwayat Kebiasaan

Pasien mengganti pakaian dalam tidak menentu, dalam sehari pasien

hampir tidak pernah mengganti pakaian dalam. Pasien juga mengaku sulit

untuk mendapatkan air bersih. Pasien tidak tahu cara cebok dengan benar.

B. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

2. Vital Sign

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

- Respirasi : 26 x/menit

- Nadi : 83 x/menit

- Suhu : 38oC

3. Status Gizi

6

Page 7: Studi Kasus Pasien Adika

- Berat badan : 49 kg

- Tinggi badan : 167 cm

- Status Gizi(IMT) : 18, 256 (Gizi Kurang)

4. Status Generalis

a. Kepala

Bentuk : normocephal

Rambut : hitam beruban, mudah dicabut

Mata : konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-)

pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)

Telinga : bentuk normal, tidak terdapat serumen

Hidung : septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret

Tenggorokan : tidak hiperemis

Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor

b. Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-)

c. Thorak

Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis

Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan

dinamis, ictus cordis tidak teraba.

Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru (+)

Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-),

wheezing (-), bunyi jantung I dan II regular, murmur

(-), gallop (-)

d. Abdomen

Inspeksi : perut datar, simetris

Auskultasi : bising usus (+)

Palpasi : nyeri tekan regio pubis (+), hepar dan lien tidak

teraba

Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen, shifting

dullness (-)

7

Page 8: Studi Kasus Pasien Adika

e. Ekstremitas : akral hangat, edema (-), sianosis (-)

Berkas Keluarga

A. Profil Keluarga

1. Karakterisktik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn. N

Usia : 32 Tahun

b. Identitas Istri

Nama : Ny. S

Usia : 29 tahun

c. Identitas Anak 1

Nama : Tn. A

Usia : 19 tahun

d. Identitas Anak 2

Nama : An. D

Usia : 5 tahun

e. Struktur komposisi keluarga

8

Page 9: Studi Kasus Pasien Adika

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No. Nama

Kedudukan

dalam

keluarga

Gender Umur

(tahun)

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

Tambahan

1. Tn. N Kepala

Keluarga

Laki-laki 32 SD Kuli

Bangunan

Suami Pasien

2. Ny. S Istri Perempuan 29 Tidak

pernah

sekolah

Ibu

Rumah

tangga

Pasien

3. Tn.A Anak 1 Laki-laki 19 Tidak

sekolah

Kuli

Bangunan

Anak pasien

4. An. D Anak 2 Perempuan 5 TK - Anak pasien

9

Page 10: Studi Kasus Pasien Adika

Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

Status Kepemilikan Rumah : Milik Sendiri

Daerah Perumahan : Daerah kumuh

Karakteristik Rumah dan

Lingkungan

Kesimpulan

Luas rumah : 6 x 4 m2 Rumah pasien dibangun sendiri oleh

pasien dan anaknya. Rumah tinggal

tidak bertingkat. Memiliki jamban sehat

dan tidak tersedia air bersih. Pasien

tinggal berempat bersama istri dan 2

anaknya. Lingkungan rumah pasien

merupakan daerah kumuh dan tidak

pernah dirawat dengan baik.

Jumlah penghuni dalam satu

rumah : 4 orang

Luas halaman rumah : tidak memiliki

halaman

Bertingkat : Tidak bertingkat

Lantai rumah dari : semen

Dinding rumah dari : kayu

Jamban keluarga : ada

Tempat bermain : tidak ada

Penerangan listrik : 200 watt

Ketersediaan air bersih : tidak ada

Tempat pembuangan sampah : ada

b. Kepemilikan barang-barang berharga

Keluarga pasien tidak memiliki kendaraan sepeda motor. Pasien

juga memiliki TV berukuran 10 inchi dan radio. Anak pasien memiliki

telepon genggam.

10

Page 11: Studi Kasus Pasien Adika

c. Denah rumah

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Tempat Berobat : Puskesmas Kecamatan Tanah Abang

b. Asuransi/Jaminan Kesehatan : Kartu Jakarta Sehat

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehaatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat

pelayanan kesehatan

Jalan kaki Pasien berobat ke puskesmas dengan

berjalan kaki dari rumahnya, sekitar 30

menit. Tarif berobat gratis. Untuk

kualitas pelayanan kesehatan dikatakan

cukup memuaskan.

Tarif pelayanan

kesehatan

Gratis

Kualitas pelayanan

kesehatan

Cukup

memuaskan

11

Page 12: Studi Kasus Pasien Adika

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan makan

Ny. S mempunyai pola makan yang tidak teratur. Ny. S dapat

makan sebanyak satu sampai tiga kali sehari dengan menu makanan yang

bervariasi. Pasien hanya memasak jika suami dan anak sulungnya pulang

ke rumah. Karena Ny. S hanya berdua dengan anak bungsunya ketika

suami dan anak sulungnya pergi. S hanya sesekali memakan daging jika

suami mendapat penghasilan yang lebih.

b. Menerapkan pola gizi seimbang

Menu makanan Ny. S yang selalu ada setiap harinya ialah nasi dan

sayur-sayuran seperti pete dan jengkol. Disertai menu makanan lainnya

seperti tahu, tempe,telur dan sayuran seperti kembang kol, kangkung dan

toge. Pola makan pasien dua hari terakhir ialah :

- Tanggal 21 Agustus 2013

Pagi : Teh Manis

Siang : Nasi dan Sayur

Malam : Nasi dan Sayur

- Tanggal 22 Agustus 2013

Pagi : Tidak Nafsu makan

Siang : Hanya Minum Teh Manis

Malam : Tidak Makan

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga

- Pasien ingin sekali berobat, dan skarang bisa berobat semenjak

pasien memiliki kartu sehat.

b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga

- Anak pasien tidak memperhatikan pasien dan tidak membantu

pasien untuk berobat.

- Pasien sering tidak memperhatikan kesehatan sendiri, dan jika sakit

beranggapan nanti juga sembuh sendiri

12

Page 13: Studi Kasus Pasien Adika

B. Genogram

1. Bentuk Keluarga

Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family) dimana terdiri dari

suami (Tn. N), istri (Ny. S), anak 1(Tn. A) dan anak 2(An. D) yang tinggal

dalam satu rumah.

2. Tahapan Siklus Keluarga

Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Tn. S berada

pada tahapan siklus keluarga yang ke lima, yaitu keluarga dengan anak remaja

(anak tertua berusia 13-20 tahun).

3. Family Map

Tn.

13

Tn. N Ny. S

Tn. A An. D

Keterangan Gambar :

: laki-laki

: perempuan

: pasien

: pernikahan : keturunan

Page 14: Studi Kasus Pasien Adika

C. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga

- Masalah dalam organisasi keluarga

Suami pasien tidak memberikan dukungan akan penyakit pasien

sedangkan anak pasien sibuk dengan urusannya.

- Masalah dalam fungsi biologis

Keluarga pasien tidak ada memiliki riwayat penyakit sebelumnya

- Masalah dalam fungsi psikologi

Pasien dan istri pasien tinggal dirumah sendiri dan daerah yang kumuh,

sedangkan anak pasien sibuk dengan kesibukannya.

- Masalah dalam fungsi ekonomi

Suami pasien masih bisa bekerja dan dengan penghasilannya dalam sehari

bisa mencukupi biaya kebutuhan sehari-hari. Sedangkan anak pasien

bekerja penghasilannya untuk dia sendiri dan jarang membantu orang

tuanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

- Masalah lingkungan

Pasien tinggal di lingkungan yang padat dan kumuh. Pasien tinggal di

tanah ilegal.

- Masalah perilaku kesehatan

Pasien memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan setelah beraktifitas.

Kurangnya pengetahuan akan kebersihan diri.

D. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal

- Alasan kedatangan :

Pasien datang berobat ke puskesmas dengan keinginan sendiri, karena

pasien sudah memiliki kartu sehat dengan pembayaran yang gratis

- Harapan :

Pasien memiliki harapan agar tidak nyeri saat BAK, dan tidak sering BAK

lagi dan pasien bisa mengurus keperluan rumah. Kekhawatiran :

Pasien memiliki kekhawatiran terhadap penyakitnya, karena merasa

mengganggu aktifitas sehari-hari.

14

Page 15: Studi Kasus Pasien Adika

2. Aspek Klinik

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

disimpulkan sebagai berikut :

- Diagnosis kerja : Infeksi Saluran Kemih

- Diagnosis banding : Cystitis,

3. Aspek Risiko Internal

- Genetik :

Pasien tidak memiliki kelainan atau penyakit menurun dari orang tua

pasien.

- Pola makan :

Pola makan pasien tidak cukup dalam memenuhi pola gizi seimbang

- Kebiasaan :

Pasien merasa jika dengan kebiasaan jarang mengganti pakaian dalam

tidak akan menimbulkan masalah kesehatan. Dan juga kurangnya

pengetahuan terhadap kebersihan BAK.

- Spiritual :

Pasien tahu dan percaya bahwa penyakit yang di alaminya adalah cobaan

dari Allah SWT. Pasien selalu bersabar dan bertawakal. Dan sekarang

pasien sering berusaha dan berdoa agar penyakitnya ini cepat sembuh.

4. Aspek Psikososial Keluarga

Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah

adanya dukungan dari istri pasien dengan menjaga pola makan pasien. Pasien

juga sekarang memiliki kartu sehat untuk pengobatan.

Faktor penghambat kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah

kurangnya perhatian dari anak pasien terhadap penyakit pasien. Hal ini

dikarenakan kurangnya komunikasi antara pasien dan anakya yang sibuk

dengan urusannya.

5. Aspek Fungsional

15

Page 16: Studi Kasus Pasien Adika

Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 dimana pasien mampu

melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah.

E. Rencana Pelaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

Aspek

Personal

- Menjelaskan kepada pasien

bahwa penyakit pasien

memiliki komplikasi

- Menjelaskan kepada pasien

bahwa pasien bisa sembuh

- Menjelaskan kepada pasien

untuk selalu kontrol berobat.

Pasien Pada saat

di

Puskesmas

dan

kunjungan

rumah

Pasien memahami

mengenai penyakitnya.

Aspek

Klinik

- Menjelaskan kepada pasien

menjaga kebersihan

- Menjelaskan kepada pasien

untuk perlunya mengganti

pakaian dalam sehari.

- Memberikan terapi yang

sesuai dengan penyakit

pasien seperti Cefixime 2x1,

Amoxicillin 3x1 dan Asam

Mefenamat 3x1 bila perlu.

Pasien Pada saat

di

Puskesmas

dan

kunjungan

rumah

Pasien mengalami

perbaikan dalam status

kesehatannya dan

kualitas hidup pasien

meningkat.

Aspek

Risiko

Internal

- Menjelaskan kepada pasien

untuk berhenti melakukan

kebiasaan yang

mempengaruhi kesehatan

pasien

- Menjelaskan kepada pasien

bahwa minum obat secara

teratur tidak akan menjadi

pecandu

Pasien Pada saat

kunjugan

rumah

Pasien mau untuk

kontrol dan minum obat

secara teratur

Aspek - Menjelaskan kepada anak- Anak Pada saat Anak pasien lebih

16

Page 17: Studi Kasus Pasien Adika

Psikososial

keluarga

anak pasien mengenai

penyakit pasien

pasien kunjungan

rumah

memperhatikan dan

memberikan dukungan

kepada pasien

Aspek

Fungsional

Menyarankan pasien untuk

tetap melakukan olah raga dan

aktivitas sehari-hari seperti

biasa sesuai kemampuannya.

Pasien Pada saat

di

Puskesmas

dan

kunjungan

rumah

Pasien dapat

meningkatkan kualitas

hidupnya

Analisa Kasus

1. Aspek Personal

Keluhan sejak 2 hari dirasakan pasien semakin lama semakin

memburuk. Awalnya pasien merasa keluhan ini dirasakan biasa saja

karena menganggap akan sembuh sendiri, namun pasien mengeluh

keluhan memberat yang mendorong pasien untuk berobat. Keluhan serupa

sering dirasakan pasien sejak kurang lebih 7 bulan yang lalu. Karena

dengan memiliki kartu sehat, pasien dengan mudah berobat. Pasien

menjadi takut akan penyakitnya karena takut akan terjadi sesuatu kepada

dirinya. Pasien memiliki keinginan untuk berobat dan memiliki harapan

untuk sembuh dan menjalankan hidupnya seperti biasa. Dalam

kesehariannya pasien bertugas sebagai ibu rumah tangga yang mengurus

kebutuhan rumah.. Istri pasien selalu mendukung pasien agar selalu

berobat. Pasien setiap harinya bisa makan 2 sampai 3 kali sehari. Namun

sejak 2 hari ini pasien mengalami penurunan nafsu makan. Puskesmas

menganjurkan pasien untuk menjaga kebersihan tubuh.

2. Aspek Klinik

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang didapatkan keluhan nyeri saat BAK, BAK sering tidak tuntas,

demam, dan nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan

BAK bernanah, dan berganti-ganti pasangan disangkal. Pemeriksaan

laboratorium belum dilakukan, maka rencana pemeriksaan pada pasien

adalah dilakukan pemeriksaan urin rutin dan darah lengkap.

17

Page 18: Studi Kasus Pasien Adika

Penatalaksanaan pada pasien ialah pemberian antibiotik selama 7 hari

dengan cefixime 2x1 dan amoxicillin 3x1 ditambah dengan obat

penghilang nyeri asam mefenamat 3x1.

3. Aspek Risiko Internal

Aspek risiko internal yang perlu diperhatikan adalah pola makan,

genetic dan faktor kebiasaan . maka rencana penatalaksanaan menjelaskan

pola makan sehat dan memberi motivasi untuk berusaha menjaga

kesehatan dengan rajin kontrol dan minum obat secara teratur. Dengan

hasil yang diharapkan pasien ingin kontrol dan minum obat secara teratur.

4. Aspek Psikososial keluarga

Kurangnya komunikasi antara pasien dan anaknya menyebabkan

kurangnya perhatian dari anak pasien terhadap penyakit pasien. Maka

rencana pelaksanaan menjelaskan kepada anak pasien agar lebih

memberikan dukungan dan perhatian dan menjelaskan kepada anak pasien

mengenai penyakit pasien. Dengan hasil yang diharapkan anak pasien

lebih memperhatikan dan memberikan dukungan kepada pasien.

5. Aspek Fungsional

Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 dimana pasien

mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah.

Dengan rencana pelaksanaan menyarankan pasien untuk tetap melakukan

olahraga dan ativitas sehari-hari seperti biasa sesuai kemampuan. Dengan

hasil yang diharapkan pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

F. Prognosis

1. Ad vitam : ad bonam

2. Ad sanasionam : dubia ad bonam

3. Ad fungsionam : dubia ad bonam

18