(studi kasus pada kementerian koperasi dan ukm ri...

177
PENGARUH MOTIVASI, PENDIDIKAN - PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI ) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh : Reza Afifah Kurnia Hayyu 11140810000005 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: others

Post on 12-Jul-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

PENGARUH MOTIVASI, PENDIDIKAN - PELATIHAN DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

(Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

Reza Afifah Kurnia Hayyu

11140810000005

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

i

PENGARUH MOTIVASI, PENDIDIKAN - PELATIHAN DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

(Studi Kasus Kementerian Koperasi dan UKM RI )

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Reza Afifah Kurnia Hayyu

NIM: 11140840000005

Di bawah Bimbingan:

Pembimbing 1

Dr. Suhendra, S.Ag, MM

NIP. 197112062003121001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis 15 Februari 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Reza Afifah Kurnia Hayyu

2. NIM : 11140810000005

3. Jurusan : Manajemen (Sumber Daya Manusia)

4. Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi, Pendidikan - Pelatihan dan

Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada

Kementerian Koperasi dan UKM RI

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Februari 2018

1. Bahrul Yaman, M.Si (______________________)

NIP. 196208181986031001 Penguji 1

2. Lili Supriyadi, MM ( )

NIP. 196005051989031005 Penguji II

Page 4: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

iii

Page 5: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

iv

Page 6: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Reza Afifah Kurnia Hayyu

2. Tempat, Tanggal

Lahir

: Tangerang, 08 Januari 1996

3. Alamat : Jalan Kanoraya No 41. Kelapa-Dua

Tangerang

4. Telepon : 0853-7617-5807

5. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN 33 Kapujan : Tahun 2002-2008

2. SMPN 03 Bayang : Tahun 2008-2011

3. SMA N 01 Bayang : Tahun 2011-2014

4. UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

: Tahun 2014-2018

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. 2011-2012 : Musabaqah Tilawatil Qur’an cabang

syahril qur’an

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. 2008-2009 : Anggota Osis SMP N 1 Bayang

2. 2009-2010 : Koordinator Divisi Agama Osis SMP N 3

Bayang

3 2010-2011 : Ketua Osis SMP N 3 Bayang

4. 2011-2014 : Anggota Osis SMA N 1 Bayang

5. 2014-2015 : Anggota Divisi Kemahasiswaan HMJ

Manajemen UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

6. 2014-2015 : Anggota divisi keputrian PMII

(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

7. 2015-2016 : Sekretaris Koordinator divisi

kemahasiswaan HMJ Manajemen UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

8. 2015-2016 : Anggota divisi aksi advokasi PMII

Page 7: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

vi

(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

9. 2016-2017 : Ketua Bidang 1 HMJ Manajemen UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

10. 2016-2017 : Anggota divisi Medkominfo beasiswa

KSE (Karya Salemba Empat) UIN

Jakarta

11. 2016-2017 : Anggota divisi Muslimah IRSYA (Ikatan

Remaja Asy-Syifa)

12. 2017-2018 : Bendahara divisi sosial IYCI (Islamic

Youthcare Indonesia)

13. 2017-2018 : Ketua divisi Pengabdian Masyarakat

beasiswa KSE (Karya Salemba Empat)

V. PRESTASI

1. 2013-2014 : Juara III Lomba Pidato Tingkat

Kabupaten

2. 2016-2018 : Penerima Beasiswa KSE (Karya

Salemba Empat)

3. 2016-2017 : Terpilih sebagai peserta pelatihan “The

Ambassador Leaderhsip BPJS

Ketenagakerjaan Camp 1, II, III Batch 3

sekaligus menjadi Icon Ambassador

BPJS Tk. Dari Yayasan Beasiswa Karya

Salemba Empat (KSE)

4. 2017-2018 Sebagai pembicara pada acara Dimensi

DEMA FEB dengan tema “Sharing

Tembus Beasiswa”.

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Junaidi

2. Tempat, Tgl Lahir : Kapujan, 12-12-1960

3. Ibu : Suharmi

4. Tempat, Tgl Lahir : Kapujan, 31-01-1963

5. Alamat : Partit Rantang Kapujan Koto Berapak

Bayang Padang Sumatera Barat

6. Telepon : 0813-7224-5817

7. Anak Ke Dari : 2 dari 2 bersaudara

Page 8: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the influence of motivation, education

and trainning, and work environment partially and simultaneously to the

performance of employees. The analysis method used in this research is multiple

linear regression analysis. The sample size is 88 people from ministry of

cooperative and SMEs RI employees.

The result of the research shows that the variables of motivation, education

and training and work environment partially or simultaneously have a significant

influence on the performance of the Ministry of Cooperatives and SMEs RI.

For academics, it is hoped further research can use this studying as a

reference by research , as well as for the Ministry of Cooperatives and SMEs RI

order to utilize this studying as consideration to be more attentive to needs of

employer in improving the performance better.

Keywords : Motivation, education adn training, and work environment, employee

performance.

Page 9: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

viii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi,

pendidikan dan pelatihan dan lingkungan kerja secara parsial dan simultan

terhadap kinerja pegawai. Metode analisis yang digunakan adalah analisis

regresi linear berganda. Jumlah sampel adalah 88 orang dari pegawai

Kementerian Koperasi dan UKM RI.

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel motivasi, pendidikan dan

pelatihan dan lingkungan kerja secara parsial maupun simultan mempunyai

pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kementerian Koperasi dan

UKM RI.

Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian selanjutnya dapat

menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitiannya. Serta bagi

Kementerian Koperasi dan UKM RI agar dapat memanfaatkan penelitian ini

sebagai bahan pertimbangan agar lebih memperhatikan kebutuhan pegawai

untuk meningkatkan kinerja pegawai yang lebih baik.

Kata Kunci : Motivasi, pendidikan dan pelatihan dan lingkungan kerja,

kinerja pegawai.

Page 10: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin,

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala kekuatan dan kesabaran yang

diberikan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Motivasi, Pendidikan dan Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai”. Shalawat serta salam yang selalu tercurah kepada junjungan

Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman

kegelapan ke zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelsaikan

program Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini tentu dengan

dukungan, bantuan, bimbingan, semangat, dan doa dari orang-orang terbaik yang

ada di sekeliling penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Maka dari itu

penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Sang Maha Kuasa, Allah SWT Yang Maha Baik atas berkat rahmat dan

karunianya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan

dan penulisan skripsi ini.

2. Orang-orang tersayang dan terdekat penulis yaitu, sosok wanita yang

sangat kuat yang telah melahirkan penulis ke dunia ini, yang selalu merasa

cemas dan gelisah disaat penulis tidak ada kabar, yang selalu berdiri paling

depan ketika penulis ada masalah, dia adalah Ibu ku, malaikat tak

bersayap yang mampu menjalankan dua peran di kala ayah lagi sakit, dia

adalah sosok yang begitu sangat aku sayangi walau terkadang aku sering

membantah ibu, percayalah wahai ibu ku, hari ini ketika penulis

menyelesaikan tugas akhir ini ada campur tangan dari doa-doa indah mu

yang selalu engkau panjatkan kepada Allah SWT, terimakasih karena kau

yang sudah menjadi ibu ku, aku tidak tahu jika bukan kau bagaimana

nasib keluarga kecil kita ini, terimakasih Ibu. Terimakasih kepada ayah,

Page 11: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

x

sosok yang begitu sangat aku inginkan, belaian kasih sayang yang

sekarang masih aku impikan, keadaanmu mengajarkan aku banyak hal,

membuat aku semakin kuat dan memaksa aku harus berfikir, kalau aku

bisa melakukan dan membuktikan kepada semua orang yang pernah

merendahkan mu, dan semoga di hari wisuda dan pernikahan ku nanti ayah

sudah benar-benar dalam keadaan sembuh, dan bisa menyaksikan dan

merasakan kebahagiaan putri mu. Terimakasih abang (Fajri) telah menjadi

kakak yang sangat baik mampu jadi penyemangat ku dalam penyelesaian

tugas ini, aku sangat bersyukur karena abang lah saudara laki-laki

kandungku yang begitu sangat menyayangiku dan rela berkorban demi

kelancaran pendidikan ku, terimakasih karena abang sudah mengorbankan

materiil untuk memenuhi segala kebutuhan di saat kuliah hingga selesai

tugas akhir ini.

3. Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga bapak diberikan

kesehatan serta kemudahan dalam membangun Fakultas Ekonomi dan

Bisnis lebih baik lagi.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, S.E., M.Si. dan ibu Ela Patriana, Ir., MM selaku

Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terimakasih banyak ibu atas

waktu dan saran yang telah diberikan semoga ibu selalu diberikan

kesehatan.

5. Bapak Dr. Suhendra, S.Ag, MM. selaku dosen pembimbing 1 skripsi yang

telah banyak sekali meluangkan waktu dan memberikan pikirannya dalam

membantu penulis menyelesaikan penelitian ini. Semoga bapak senantiasa

diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT.

6. Bapak dan Ibu Dosen Manajemen khususnya dan umumnya kepada

seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan, wawasan, dan

Page 12: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

xi

mengajarkan etika kepada saya selama saya menuntut ilmu sebagai

Mahasiswa di FEB UIN Jakarta. Tidak lupa pula kepada seluruh civitas

akademika yang telah banyak membantu saya ketika beraktifitas dan

menuntut ilmu sebagai Mahasiswa.

7. Taston Family’s terkhusus untuk apak dan etek yang telah banyak

membantu baik secara materiil maupun moril, terimakasih karena telah

memberikan kasih sayang dan doa nya dan selalu mengarahkan serta

memberi nasehat dalam setiap perjalanan kuliah ini. Semoga apak dan

etek serta keluarga senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan rezeki

oleh Allah SWT.

8. Ibu dan Almarhum papa serta keluarga yang telah menjaga dan

menyayangi penulis ketika kecil hingga remaja, terimakasih karena berkat

dukungan dan doa kalian penulis bisa menyelesaikan penelitian ini.

Semoga ibu selalu diberikan kesehatan dan umur panjang agar bisa melihat

kesuksesan aku nanti, dan untuk papa semoga amal ibadah papa diterima

dan ditempatkan ditempat yang paling mulia disisi Allah SWT.

9. Yayasan Beasiswa Karya Salemba Empat khususnya Paguyuban KSE UIN

Jakarta yang telah memberikan beasiswa baik itu secara materiil maupun

kesempatan untuk mengikuti camp pelatihan “The Ambassador Leadership

BPJS Ketenagakerjaan Camp 1, II, dan III Batch 3 “ dan kesempatannya

untuk bertemu dengan teman-teman KSE Se-Nusantara. Saya sangat

mengucapkan terimakasih karena berkat KSE saya bisa membeli laptop

yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga

kedepannya KSE Semakin Jaya.

10. Sahabat suka duka dari semenjak semester I sampai sekarang yaitu Ajelita

(Jeje) yang telah penulis anggap seperti saudara kandung, terimakasih

karena telah menjadi bagian dalam kehidupan ini, dan terimakasih atas

setiap saran dan masukkannya baik itu dalam hal masalah kehidupan,

perasaan dan motivasi agar penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 13: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

xii

Terimakasih juga kepada sahabat ku desi aryanti yang telah sama-sama

berjuang dan banyak membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini,

terimakasih juga untuk sahabat satu kamar ku mariah ulfah yang telah

begitu sabar mendengarkan curahan hati dan celotehan setiap hari dan juga

banyak memberikan semangat kepada penulis, terimakasih kepada para

bidadari ku luthfia dan evita yang telah menjadi my support system dan

mengisi kekosongan cerita di dalam perjalanan semasa kuliah ini.

Terimakasih kepada dina yang telah menjadi utusan malaikat baik untuk

membantu penulis dalam reschedule jadwal toafl agar penulis bisa

melaksanakan sidang skripsi, dan terimakasih juga karena telah membantu

penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih kepada teman-teman

Manajemen angkatan 2014 khususnya untuk teman-teman Manajemen

Sumber Daya Manusia yang telah menjadi saksi dalam setiap perjalanan

semasa kuliah, kepada orang yang dulunya pernah singgah dalam hati ini

terimakasih karena kamu juga telah mengisi setiap cerita perjalanan masa-

masa indah perkuliahan, kepada teman-teman kelompok KKN ASTA 135

khususnya Adit, habibi dan hari yang telah menjadi sahabat yang baik saat

KKN berlangsung.

11. Senior-senior di kampus yaitu abang muhammad hasan (jambul), kak

rahma/pay, yang sudah baik membantu penulis dalam penyelesaian

penelitian ini dan selalu sedia apabila di mintain tolong dan meminta saran

apabila dibutuhkan. Terimakasih juga kepada kak nina imut yang sudah

penulis anggap seperti kakak sendiri, kak nina yang baik hati yang telah

membantu penulis untuk bisa melakukan penelitian di Kementerian

Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE

selaku Ka. SUBBAG Administrasi Kepegawaian yang telah meluangkan

waktu untuk penulis dalam wawancara dan konsultasi mengenai penelitian

ini, semoga selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT.

12. Junior-junior yang pernah tergabung dalam kepengurusan baik itu di HMJ

Manajemen maupun di Organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam

Page 14: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

xiii

Indonesia), terimakasih karena telah mendoakan dan mengisi hari-hari

penulis dikampus. Dan terimakasih kepada semua teman-teman yang tidak

dapat di sebutkan satu persatu semoga kalian semua selalu diberikan

keberkahan oleh Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk

itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan dalam

mencapai kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga penelitian ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, April 2018

Reza Afifah Kurnia Hayyu

Page 15: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

xiv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN ..................................... Error! Bookmark not defined.

KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................. 8

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 8

D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 9

BAB IITINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 11

A. Landasan Teori ........................................................................................ 11

1. Motivasi ................................................................................................. 13

a. Pengertian Motivasi >< Motif ................................................................. 13

b. Teori Motivasi ......................................................................................... 15

c. Asas-Asas Motivasi ................................................................................ 19

d. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Motivasi Kinerja Pegawai 20

Page 16: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

xv

e. Peran Pimpinan dalam Meningkatkan Motivasi ................................. 21

f. Dimensi dan Indikator Motivasi ......................................................... 23

2. Pendidikan dan Pelatihan .................................................................... 25

a. Pengertian pendidikan dan pelatihan .................................................. 25

b. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan ....................................................... 27

c. Kelebihan dan Kekurangan Pendidikan- Pelatihan ............................ 28

d. Jenis Pendidikan-Pelatihan ................................................................. 29

e. Kebijakan Organisasi Terhadap Pelaksanaan Pendidikan-Pelatihan .. 31

f. Indikator Pendidikan-Pelatihan........................................................... 33

3. Lingkungan Kerja ................................................................................ 34

a. Pengertian Lingkungan Kerja ............................................................. 34

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja ......................... 36

c. Dimensi dan indikator lingkungan kerja ............................................. 38

4. Kinerja ................................................................................................... 41

a. Pengertian Kinerja .............................................................................. 41

b. Penilaian kinerja ................................................................................. 43

1) Pengertian Penilaian Kinerja .............................................................. 43

c. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ............................................... 44

1) Tujuan penilaian kinerja ..................................................................... 44

2) Manfaat penilaian kinerja ................................................................... 45

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ....................................... 47

e. Peran Pemimpin dalam Meningkatkan Kinerja ................................. 49

f. Prosedur Penilaian Kinerja Pegawai ................................................... 50

g. Dimensi dan Indikator Kinerja ........................................................... 51

5. Hubungan Antar Variabel ...................................................................... 52

a. Hubungan motivasi dan kinerja .............................................................. 52

b. Hubungan pendidikan-pelatihan dan kinerja .......................................... 53

c. Hubungan lingkungan kerja dan kinerja ............................................... 54

Page 17: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

xvi

B. Penelitian terdahulu ................................................................................. 56

C. Kerangka Penelitian ................................................................................ 66

D. Hipotesis .................................................................................................... 67

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 69

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 69

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 69

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 70

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 71

E. Metode Analisis Data ................................................................................. 72

F. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 78

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 83

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................... 83

1. Sejarah Kementerian Koperasi dan UKM RI ................................... 83

2. Struktur Organisasi Kementerian Koperasi dan UKM RI .............. 85

3. Lokasi, Fokus, dan Waktu Penelitian ................................................ 86

a. Lokasi Penelitian .................................................................................... 86

b. Fokus Penelitian ..................................................................................... 86

c. Waktu Penelitian .................................................................................... 86

4. Karakteristik Profil Responden .......................................................... 86

a. Data jumlah kuisioner yang disebarkan .............................................. 87

b. Deskripsi responden berdasarkan jabatan ........................................... 87

c. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin ................................. 88

d. Deskripsi responden berdasarkan usia ................................................ 89

e. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir ........... 90

f. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja .................... 91

g. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi. .......................... 92

h. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pendidikan dan Pelatihan. 93

i. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja ............ 95

Page 18: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

xvii

j. Distribusi Jawaban Responden Mengenai kinerja pegawai. ............... 96

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................... 97

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................................. 97

2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 114

A. KESIMPULAN ....................................................................................... 114

B. SARAN .................................................................................................... 114

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 117

LAMPIRAN ....................................................................................................... 120

Page 19: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 58

Tabel 3.1 Skala Likert ......................................................................................... 74

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran ........................................ 82

Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian ....................................................................... 90

Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi .......................... 95

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pendidikan dan Pelatihan . 96

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja ........... 98

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Pegawai ............... 99

Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif..............................................................101

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Motivasi..............................................................103

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Pendidikan dan Pelatihan ...................................103

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja ..............................................104

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Kinerja................................................................105

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas.........................................................................106

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas...............................................................107

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ...................................108

Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinan R2............................................................110

Tabel. 4.15 Uji Statistik F...................................................................................111

Tabel 4.16 Uji Statistik t....................................................................................112

Page 20: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan pada Tahun 2016-

2017 di Kementerian Koperasi dan UKM RI...................................7

Gambar 2.1 Kerangka Peneliti ............................................................................68

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kementerian Koperasi dan UKM RI .............88

Gambar 4.2 Jabatan Responden .........................................................................90

Gambar 4.3 Jenis Kelamin Responden ...............................................................91

Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Usia ..........................................................92

Gambar 4.5 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir ...................93

Gambar 4.6 Responden berdasarkan pengalaman kerja .....................................94

Gambar 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..........................................................109

Page 21: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner ......................................................................................122

Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi (X1)..................127

Lampiran 3 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Pendidikan dan Pelatihan

(X2) ..................................................................................................130

Lampiran 4 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Lingkungan Kinerja (X3)

..........................................................................................................134

Lampiran 6 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Motivasi (X1) ....................138

Lampiran 7 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X2)

..........................................................................................................141

Lampiran 8 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X3) .....143

Lampiran 9 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) ........................146

Lampiran 10 : Uji Reliabilitas .............................................................................148

Lampiran 11 : Uji Multikolonieritas ...................................................................150

Lampiran 12 : Uji Heterokedasitisitas.................................................................151

Lampiran 13 : Uji Koefisien Determinan (R2) ...................................................152

Lampiran 15 : Uji Statistik F ...............................................................................152

Lampiran 16 : Uji Statistik t ...............................................................................153

Lampiran 17 : Hasil Wawancara .........................................................................154

Lampiran 18 : Dokumentasi ................................................................................156

Page 22: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Memahami pentingnya keberadaan sumber daya manusia di era digital

saat ini, salah satu upaya yang harus dicapai oleh perusahaan adalah dengan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia diharapkan pegawai dapat bekerja secara produktif dan

profesional sehingga kinerja yang ditampilkannya sesuai standar kerja yang

ditentukan.

Memasuki era digital digital yang dinilai sebagai era tanpa batas,

ditandai dengan semakin luasnya sumber daya manusia dari negara lain

memasuki wilayah Indonesia dengan menawarkan keahliannya, dan jika hal

ini terus terjadi tanpa ada upaya untuk mengatasinya maka bangsa-bangsa

yang sedang membangun seperti Indonesia ini akan tertinggal tanpa memiliki

peluang untuk maju. (Burhanudin yusuf, 2015). Maka dari itu perusahaan

atau organisasi memotivasi pegawai untuk meningkatkan kinerja pegawai,

memberikan pendidikan-pelatihan sesuai dengan kebutuhan pegawai agar

pegawai mempunyai keahlian dan kemampuan, serta menyediakan

lingkungan kerja yang baik, dan selalu mengikuti perkembangan teknologi

agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik di dalam perusahaan.

Sedangkan seperti yang diketahui bahwa pegawai merupakan salah

faktor penentu dalam proses pembangunan yang dinamis sehingga

Page 23: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

2

dibutuhkan peranan yang lebih besar terutama dalam penyelenggaraan

pemerintah. Untuk itu diperlukan suatu pembinaan terhadap aparatur negara.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi

dalam mencapai tujuan ditentukan oleh kualitas dan kemampuan sumber daya

manusia.

Pegawai sebagai aset yang berharga di dalam organisasi atau

perusahaan pegawai seharusnya mempunyai kinerja yang baik agar

produktivitas perusahaan meningkat. Hal ini sejalan dengan pernyataan

menurut Mangkunegara (2009:67) faktor yang mempengaruhi pencapaian

kinerja adalah faktor motivasi dan faktor kemampuan. Faktor yang pertama

motivasi yaitu terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi

situasi kerja atau kondisi yang dapat menggerakkan diri pegawai yang terarah

untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Dari pernyataan diatas dapat

disimpulkan bahwa motivasi sebagai sikap mental yang mendorong diri

pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal.

Selanjutnya menurut Mangkunegara (2009:67) faktor yang kedua yaitu

kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan

reality (knowledge + Skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ rata-rata

dengan Pendidikan-pelatihan yang memadai untuk jabatannya dan terampil

dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah

mencapai prestasi kerja yang diharapkan.

Sedangkan Sudiro (2009, h. 8) menyatakan bahwa salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia organsisasi dalam organisasi

Page 24: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

3

ialah melalui program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan terencana

dan sistematik. Dengan kata lain pentingnya pendidikan dan pelatihan dalam

organisasi adalah perbaikan kinerja pegawai yang meliputi knowledge dan

keterampilan yang mendukung, serta pembentukan sikap setiap para pegawai

sesuai yang diinginkan oleh organisasi. Selanjutnya menurut George R. Terry

dalam Budianto (2015:100) lingkungan kerja dapat diaartikan sebagai

kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak

langsung terhadap kinerja organisasi atau perusahaan.

Berkaitan dengan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam

pencapaian kinerja agar mampu memberikan pelayanan yang terbaik dalam

perusahaan tersebut, terdapat didalamnya salah satu lembaga penyelenggara

pemerintah yang telah berusaha meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia yaitu Kementerian Koperasi dan UKM RI.

Kementerian Koperasi dan UKM RI seperti yang tercantum dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 mempunyai tugas untuk

menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang Koperasi dan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara.

Sedangkan fungsi dari Kementerian Koperasi dan UKM RI itu adalah

untuk perumusan dan penetapan kebijakan di bidang peningkatan kapasitas

kelembagaan koperasi dan usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah,

pemberdayaan pembiayaan koperasi dan usaha mikro usaha kecil dan usaha

menengah, pemberdayaan produksi dan pemasaran koperasi dan usaha mikro,

Page 25: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

4

usaha kecil dan usaha menengah, rektrukturisasi usaha koperasi dan usaha

mikro, usaha kecil dan usaha menengah, pengembangan sumber daya

manusia koperasi dan usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah, dan

pemeriksaan dan pengawasan koperasi.

Untuk itu peneliti melakukan observasi pra penelitian maka diperoleh

beberapa data dan fenomena permasalahan sebagai berikut, yaitu terlihat

pegawai datang terlambat ke tempat kerja dan keterlambatan itu terjadi

berulang-ulang, para pegawai menghabiskan waktu untuk saling berbincang

yang membahas sesuatu diluar pekerjaan, hal tersebut mencerminkan tingkat

motivasi yang rendah ditunjukkan melalui sikap tidak semangat karyawan.

Hal ini juga disebabkan oleh rendahnya kemampuan yang dimiliki

oleh pegawai sehingga mereka tidak bekerja secara profesional. Maksudnya

seseorang akan bekerja secara profesional jika memiliki kemampuan kerja

yang tinggi dan kesungguhan hati untuk mengerjakan sebaik-baiknya. Hal

tersebut mengandung arti bahwa motivasi itu penting, karena dengan motivasi

yang tinggi diharapkan setiap individu mau bekerja keras dan antusias untuk

mencapai kinerja yang tinggi. Hal ini juga sejalan dengan penelitian

pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan hasil berkenaan dengan

motivasi 70% pegawai menyatakan sangat setuju pada pernyataan ”Jika

seseorang mempunyai motivasi tinggi dalam bekerja maka ia akan berusaha

keras untuk meningkatkan kinerja”.

Pendapat saya tersebut hampir sama dengan pendapat Ibu Dra.

Sajrawati Sapardin selaku Kepala Bagian Kepegawaian bahwa pegawai tidak

Page 26: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

5

menunjukkan keinginan untuk datang tepat waktu atau hadir secara rutin

ditempat kerja, selain itu pegawai tidak memberikan kinerja yang maksimal

sehingga target maksimal tidak dapat diraih, dan ini menunjukkan rendahnya

motivasi yang dimiliki oleh pegawai.

Berikut ini adalah data pendidikan dan pelatihan yang diberikan

Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk pegawainya dalam dua tahun

terakhir adalah dijelaskan dihalaman selanjutnya.

Gambar 1.1

Data Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan pada Tahun

2016-2017 di Kementerian Koperasi dan UKM RI

Sumber: Kementerian Koprasi dan UKM 2018

Berdasarkan dari data yang diperoleh tersebut Kementerian Koperasi

dan UKM RI telah melaksanakan beberapa kegiatan pendidikan dan pelatihan

di tahun 2016-2017. Namun menurut pengamatan dan wawancara sederhana

dengan pegawai di Kementerian Koperasi yang menyatakan dalam

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang berjalan selama ini kurang

efektif karena ruang pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang kurang

kondusif, disebabkan oleh terbatasnya ruang atau balai diklat itu sendiri yang

30 30 30 30

1 1

70

120

0 0 0 0 20

0 0 0

60 60

30 20

020406080

100120140

Axi

s Ti

tle

Axis Title 2016 2017

Page 27: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

6

mengakibatkan pegawai bergabung dengan pihak instansi lain untuk

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tersebut.

Pendapat saya di halaman sebelumnya tersebut hampir sama dengan

pendapat Ibu Dra. Sajrawati Sapardin selaku kepala bagian kepegawaian yang

menyatakan selama ini pelaksanaan pendidikan dan pelatihan itu sendiri

diikuti oleh pegawai Kementerian Koperasi dan UKM dengan bergabung

dengan instansi lain, sehingga pelaksanaannya dianggap kurang efektif dan

tidak kondusif menurut pegawai. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa

pendidikan dan pelatihan merupakan wahana untuk membangun Sumber

Daya Manusia menuju era digital yang penuh dengan tantangan dan

persaingan dan seharusnya Kementerian Koperasi dan UKM RI menyediakan

ruang yang kondusif dan menyediakan peralatan yang layak untuk

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian

pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan hasil berkenaan dengan

pendidikan dan pelatihan 75% pegawai menyatakan sangat setuju pada

pernyataan “Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan membutuhkan ruangan

yang kondusif” dan “peralatan yang tersedia adalah peralatan yang layak

digunakan dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ”.

Selanjutnya kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dapat

menyebabkan para karyawan mudah stres, tidak semangat untuk bekerja,

datang terlambat. Hal ini yang dirasakan oleh sebagian pegawai di

Kementerian Koperasi dan UKM RI bahwa menurut pengamatan selama

proses penelitian terdapat beberapa fasilitas yang tidak berfungsi seperti 2

Page 28: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

7

toilet di lantai 5 bagian pembiayaan, kebocoran plafon dan menurunnya

kosentrasi kerja yang diakibatkan oleh kebisingan.

Pendapat saya berdasarkan pengamatan tersebut hampir sama dengan

pendapat Ibu Dra. Sajrawati Sapardin selaku Kepala Bagian Kepegawaian

menyatakan bahwa terdapat kerusakan berbagai fasilitas seperti toilet dan

kebocoran plafon yang sangat mengganggu kinerja pegawai apabila turun

hujan, ditambah dengan penanganan terhadap hal tersebut sangat lambat

dikarenakan kurangnya koordinasi dan komunikasi, dan tingkat konsentrasi

pegawai diruang besar dalam bekerja menurun karena terjadinya kebisingan

yang disebabkan oleh karena terdapat beberapa karyawan mondar-mandir.

Sedangkan para pegawai sangat membutuhkan lingkungan kerja yang

menunjang pekerjaan mereka, apabila lingkungan kerja itu sehat maka para

karyawan tentunya akan semangat dalam bekerja, tidak mudah sakit, mudah

untuk konsentrasi sehingga pekerjaan menjadi cepat selesai sesuai dengan

target.

Hal ini sejalan dengan penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh

peneliti ditemukan hasil berkenaan dengan lingkungan kerja 70% pegawai

menyatakan sangat setuju pada pernyataan “Suara bising ditempat kerja akan

mengganggu konsentrasi dalam bekerja”. Lingkungan kerja sendiri

mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi fisik (pewarnaan ruangan,

pencahayaan, kebersihan, tata ruang,dll) dan dimensi non fisik (kesejahteraan

karyawan, suasana kerja, hubungan antar karyawan,dll). Organisasi harus

mampu menyediakan kedua dimensi tersebut dalam keadaan baik sehingga

Page 29: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

8

mampu membuat para karyawan untuk tetap bekerja dengan produktif dan

saling bekerja sama antar karyawan maupun dengan pimpinan untuk

mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan data dan fenomena permasalahan yang telah dijelaskan

diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil

judul : Pengaruh Motivasi, Pendidikan dan Pelatihan dan Lingkungan

Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Kementerian

Koperasi dan UKM RI ).

B. Perumusan Masalah

Maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi terhadap kinerja

pegawai pada Kementerian Koperasi dan UKM RI ?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari pendidikan – pelatihan

terhadap kinerja pegawai pada Kementerian Koperasi dan UKM RI ?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari lingkungan kerja terhadap

kinerja pegawai pada Kementerian Koperasi dan UKM RI ?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi, pendidikan-

pelatihan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada

Kementerian Koperasi dan UKM RI ?

C. Tujuan Penulisan

Pembahasan masalah yang akan disajikan oleh penulis tidak lepas dari

tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Page 30: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

9

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, terhadap kinerja

pegawai Kementerian Koperasi dan UKM RI

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan – pelatihan

terhadap kinerja pegawai Kementerian Koperasi dan UKM RI

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap

kinerja pegawai Kementerian Koperasi dan UKM RI

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, pendidikan –

pelatihan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Kementerian

Koperasi dan UKM RI

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Kementerian Koperasi dan UKM RI

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

pimpinan dalam merumuskan kebijakan berkaitan dengan pembinaan

pegawai khususnya dalam bidang motivasi, pendidikan – pelatihan dan

lingkungan kerja.

2. Bagi Perguruan Tinggi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti

yang akan melaksanakan penelitian dibidang Sumber Daya Manusia,

khususnya dalam bidang motivasi, pendidikan – pelatihan dan lingkungan

kerja.

Page 31: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

10

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah pengalaman

praktis bagi penulis dan mengetahui sejauh mana kemmapuan teoritis

tersebut dapat diterapkan dalam praktek sehari-hari.

Page 32: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Bahwa teori-teori dalam penelitian ini yang dibangun oleh Grand

theory, middle-range-theory dan applied theory. Grand theory yang

digunakan untuk penelitian ini adalah manajemen, middle-range-theory nya

adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan Applied theory-n.ya adalah

Motivasi, Pendidikan dan Pelatihan, Lingkungan Kerja dan Kinerja Pegawai.

Manajemen sebagai grand theory dimana didalam fungsi manajemen terdapat

actuating yaitu bagaimana pimpinan dapat mendorong seseorang / bawahan

untuk melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan sehingga terwujud

efisiensi proses dan efektivitas hasil kerja.

Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam pelaksanaan

pendidikan dan pelatihan berdasarkan unsur-unsur manajemen yang pertama

adalah man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam

pendidikan dan pelatihan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan

mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi kebutuhan

orang tersebut. Kedua, adalah money atau uang dimaksudkan untuk

mengelola pendanaan atau pembiayaan secara efisien sehingga tidak terjadi

pemborosan dalam suatu lembaga pendidikan dan pelatihan.

Ketiga, materials atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah

penting dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, melalui pengelolaan

material maka bisa terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar untuk

Page 33: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

12

mentransfer ilmu dari instruktur ke peserta. Ke-empat, method pengelolaan

metode yang digunakan untuk pendidikan dan pelatihan harus dilakukan

dengan baik, selanjutnya yang kelima yaitu machines bertujuan sebagai alat

yang mendukung proses pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

Pengertian manajemen menurut Mary Parker Follet dalam Handoko

(2012:1) adalah seni, karena untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan

tertentu yang dilakukan oleh orang lain membutuhkan keterampilan tertentu.

Pengertian lain manajemen menurut Hasibuan (2012:1) merupakan ilmu dan

seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia lainnya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan

pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan

kegiatan pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh

pencapaian tujuan yang optimal. Hubungannya dengan pendidikan dan

pelatihan setiap pelaksanaan dan programnya harus dikelola atau di manage

dengan baik mulai dari adanya kegiatan identifikasi kebutuhan, perancangan

atau pembuatan program, pengorganisasian pelaksanaan, dan evaluasi

pelatihan itu sendiri secara sistematis.

Berkaitan dengan Middle-range-theory dalam penelitian ini adalah

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan. (S.P Hasibuan, 2009:10). Bagian dari sebuah

teori yang berkaitan dengan psikologi industri dan organisasi yang membahas

Page 34: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

13

tentang motivasi, pengembangan tenaga kerja yang termasuk pendidikan dan

pelatihan di dalamnya serta pembahasan tentang kondisi kerja.

1. Motivasi dan Motif

a. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi diambil dari bahasa latin “movere” yang berarti

bergerak, kata ini mempunyai kekuatan yang menggerakkan orang

untuk berupaya. Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong

seseorang untuk melakukan suatu aktifitas tertentu, oleh karena itu

motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku

seseorang. (Sutrisno, 2011:109).

Menurut Sedarmayanti (2007: 233) mengatakan bahwa motivasi

merupakan kesediaan seseorang dalam mengeluarkan tingkat upaya

tinggi ke arah tujuan organisasi yang dikondisikan langsung oleh

kemampuan, upaya itu untuk memenuhi kebutuhan individual. Unsur

upaya merupakan ukuran intensitas bila seseorang termotivasi, ia

akan mencoba kuat.

Menurut Stanford dalam Mangkunegara (2011:93) mengatakan

bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke

arah suatu tujuan tertentu.

Rivai (2011:320) menyatakan bahwa motivasi dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1) Kondisi yang menggerakan manusia ke arah suatu tujuan

tertentu.

Page 35: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

14

2) Keahlian dalam mengarahkan pegawai dan perusahaan agar mau

bekerja dengan berhasil, sehingga keinginan pegawai dan tujuan

perusahaan sekaligus dapat tercapai.

3) Sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku

4) Sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri

5) Sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan,

mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan

dengan lingkungan kerja.

Menurut Siagian (2014:323). Menyatakan bahwa motivasi

adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota

organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam

bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga, dan waktunya untuk

menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian

tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan

sebelumnya. Apabila individu termotivasi, maka mereka akan

membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, karena pada

dasarnya motivasi dapat memicu karyawan untuk bekerja keras

sehingga dapat memuaskan keinginan mereka dan meningkatkan

produktivitas kerja mereka serta pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Berdasarkan pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa motivasi merupakan cara bagaimana dorongan, keinginan,

Page 36: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

15

rangsangan yang membuat seseorang melakukan pekerjaan yang

diinginkannya dengan rela tanpa merasa terpaksa sehingga pekerjaan

yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, menghasilkan sesuatu

yang memuaskan atau mencapai tujuan dalam organisasi tersebut.

Begitu juga dengan motif yaitu hal atau keinginan yang

melatarbelakangi seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan

tertentu.

Sedangkan yang dimaksud dengan motif menurut Hasibuan

dalam Setiawan (2015:115) adalah suatu pendorong dari dalam untuk

beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada

sasaran akhir, selanjutnya Hasibuan mengatakan motivasi seseorang

tergantung kepada kekuatan motifnya, dimana motif kadang-kadang

dinyatakan orang sebagai kebutuhan, keinginan, dorongan yang

muncul dalam diri seseorang, motif diarahkan ke arah tujuan-tujuan

yang dapat muncul dalam kondisi sadar atau dalam kondisi dibawah

sadar.

Menurut Hasibuan dalam Setiawan (2015:116) Berdasarkan

konsep motif terkandung makna sebagai berikut :

1) Motif merupakan daya pendorong dari dalam diri individu

2) Motif merupakan penyebab terjadinya aktivitas, dan

3) Motif diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 37: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

16

Dengan demikian motif dapat didefinisikan sebagai daya

pendorong dari dalam diri individu sebagai penyebab terjadinya

aktivitas, yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Jadi berdasarkan pengertian tersebut, bahwa perbedaan keduanya

yakni motif itu merupakan hasrat, keinginan dan tenaga penggerak

lainnya yang berasal dari dalam dirinya. Sedangkan motivasi yakni

membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau

menggerakkan seseorang atau diri sesndiri untuk berbuat sesuatu

dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan. (Setiawan

2015:116). Dapat disimpulkan motif ialah dorongan untuk melakukan

sesuatu, sedangkan motivasi adalah kegiatan yang mengarahkan

dorongan tersebut.

b. Teori Motivasi

Aspek motivasi dapat dikatakan merupakan dasar dari teori-teori

motivasi yang dikemukakan beberapa ahli dibawah ini, antara lain:

1) Teori Motivasi Kebutuhan (menurut Abraham Maslow)

Teori motivasi hierarki teori kebutuhan milik Abraham

Maslow, ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia

terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar,

haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin

dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih

sayang, kepemilikan, penerimaan dan persahabatan), penghargaan

(faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri

Page 38: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

17

(pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang dan pemenuhan diri

sendiri).

Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan,

kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai

kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial,

penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas.

Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran

bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara

kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara

eksternal. (Robbins, 2009:95).

2) Teori X dan Y Mc. Gregor

Douglas Mc. Gregor sangat terkenal karena rumusannya

tentang dua kelompok asumsi mengenai sifat manusia, yaitu Teori

X dan Teori Y, dimana Teori X berasumsi bahwa para pekerja

mempunyai sedikit saja ambisi untuk maju, tidak menyukai

pekerjaan, ingin menghindari tanggung jawab, dan perlu diawasi

dengan ketat agar dapat efektif dalam bekerja. Sedangkan Teori Y

berasumsi bahwa para pekerja dapat berlatih mengarahkan diri,

menerima dan secara nyata mencari tanggung jawab, dan

menganggap bekerja sebagai kegiatan alami. Mc. Gregor yakin

bahwa asumsi Teori Y lebih menekankan sifat pekerja sebenarnya

dan harus menjadi pedoman bagi praktek manajemen. (Robbins,

2010:95).

Page 39: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

18

3) Teori Dua Faktor Hezberg

Teori ini juga dinamakan Teori Hygiene, yang dikembangkan

oleh Hezberg. Ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang

untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari

ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor

ekstrinsik) dan faktor motivator ( faktor instrinsik). Faktor hiegien

memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk

didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi

lingkungan dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor

motivator yaitu memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai

kepuasan yang termasuk didalamnya adalah achievement,

pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor instrinsik).

(Sunyoto, 2010:331).

4) Teori Motivasi Clayton Alderfer

Clayton Aldefer mengetengahkan teori motivasi ERG yang

didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan

(exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth).

Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alderfer

mengemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau

belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerak

yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu ke waktu

dan dari situasi ke situasi. (Sunyoto, 2010:329).

Page 40: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

19

5) Teori Motivasi Mc. Celland

Adapun Applied theory yang menjadi ukuran dalam

penelitian ini adalah merujuk kepada therory Mc. Clelland,

dijelaskan sebagai berikut :

Teori motivasi berprestasi dikembangkan oleh David Mc.

Clelland. Sebenarnya lebih tepat teori ini disebut teori kebutuhan

dari Mc. Clelland, karena ia tidak saja meneliti tentang kebutuhan

untuk berprestasi (Need For Achievement), tapi juga tentang

kebutuhan untuk berkuasa (Need for Power), dan kebutuhan

untuk berafiliasi (Need For Affiliation), dan orang yang memilki

kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berkuasa dan

kebutuhan untuk berafiliasi yang tinggi sekaligus akan memilki

motivasi kerja yang proaktif. Sedangkan yang memiliki corak

motivasi yang memiliki corak motivasi kerja yang reaktif.

(Sunyoto, 2010:334).

c. Asas-Asas Motivasi

Menurut Hasibuan (2010:146-147) menjelaskan beberapa asas

motivasi yaitu sebagai berikut :

1) Asas mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan untuk ikut

berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka

mengajukan pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan

keputusan.

Page 41: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

20

2) Asas komunikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang

tujuan yang ingin dicapai, cara-cara mengerjakannya, dan

kendala-kendala yang dihadapi.

3) Asas pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian dan

pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi

kerja yang dicapainya.

4) Asas wewenang yang didelegasikan, artinya memberikan

kewenangan dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan

kemampuan dan kreativitasnya mereka mampu mengerjakan

tugas-tugas itu dengan baik.

5) Asas perhatian timbal balik, artinya bawahan yang berhasil

mencapai tujuan dengan baik maka pimpinan harus bersedia

memberikan alat dan jenis motivasi. Tegasnya kerja sama yang

saling menguntungkan kedua belah pihak.

d. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Motivasi Kinerja

Pegawai

Menurut Topik Akbar (2013:94) ada beberapa faktor pendukung

dan penghambat motivasi kinerja pegawai sebagai berikut :

1) Faktor Pendukung

a) Kepemimpinan yang mampu mendorong atau meningkatkan

motivasi kerja pegawai melalui berbagai cara yang positif

b) Adanya niat dari pegawai yang ingin mengembangkan diri

melalui prestasi-prestasi dibidang kerjanyamasing-masing.

Page 42: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

21

c) Adanya daya saing pegawai untuk berkembang

d) Perhatian dari masyarakat sekitar yang mendukung para

pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

terkait dengan pelayanan masyarakat.

2) Faktor Penghambat

a) Adanya hak-hak dan kewajiban pegawai yang tidak ditepati.

Sehingga pegawai menjadikecewa. Kekecewaan pegawai

diluahkan pada kinerja mereka.

b) Ketidakdisiplinan dari diri pegawai.

c) Kurangnya kreativitas dan kepedulian pegawai terhadap

tugas dan tanggung jawab pegawai lainnya. Setiap pegawai

hanya bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing.

d) Fasilitas pendukung pelaksanaan tugas seperti komputer,

mesin tik dan ATK (Alat Tulis Kantor) lainnya yang sangat

kurang.

e. Peran Pimpinan dalam Meningkatkan Motivasi

Menurut Nawawi (2008:46-57) menjabarkan beberapa peranan

pemimpin dalam meningkatkan motivasi sebagai berikut :

1) Pengambil Keputusan

Suatu organisasi akan berjalan dinamis jika pemimpin

mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan yang

nantinya akan dilaksanakan bawahannya. Fungsi ini sangat

penting peranannya karena tanpa mampu dan berani mengambil

Page 43: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

22

keputusan, pemimpin tidak akan dapat menggerakkan

anggotanya. Keberanian mengambil keputusan menunjukkan

bahwa pemimpin mengetahui cara mencapai tujuan organisasi

yang nantinya akan bermanfaat bagi semua anggota organisasi.

Sebagai pelaksana strategi kepemimpinan, seorang pemimpin

perlu mengikutsertakan anggota organisasi, sesuai posisi dan

tujuannya masing-masing.

2) Instruktif

Salah satu wewenang atau kekuasaan yang dimiliki pemimpin

adalah memerintahkan anggotanya untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya sebagai anggota organisasi. Peran ini tidak

harus dilaksanakan secara otoriter, artinya pemimpin tidak perlu

bertindak sebagai penguasa yang tidak boleh dibantah

instruksinya dalam pelaksanaan keputusan atau dalam kegiatan

lain.

3) Konsulatif

Setiap pemimpin dinilai sebagai seseorang yang memiliki

kelebihan dibanding dengan anggota organisasi yang lain.

Berdasarkan penilaian tersebut, pemimpin harus siap dan bersedia

memberikan kesempatan kepada anggota organisasi untuk

berkonsultasi. Konsultasi tersebut berguna untuk mengatasi dan

menyelesaikan masalah-masalah, baik yang berhubungan dengan

Page 44: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

23

pekerjaan maupun masalah pribadi. Selain itu anggota organisasi

juga diberi kesempatan menyampaikan saran, kritik dan informasi

yang berhubungan dengan pekerjaan dan organisasi.

4) Partisipatif

Partisipasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada karyawan

dapat dilaksanakan dengan dua cara. Partisipasi yang pertama

dengan mengikutsertakan anggota organisasi sesuai posisi dan

kewenangannya dalam berbagai kegaiatan yang relevan.

Sedangkan partisipasi yang kedua adalah kesediaan pemimpin

untuk berpartisipasi dalam membantu anggota organisasi

menyelesaikan masalah yang dihadapi.

5) Delegatif

Seorang pemimpin harus mampu membagi pekerjaan dan

melimpahkan wewenang dan tanggung jawab pelaksanaannya,

termasuk juga dalam mengambil keputusan sesuai batas

kekuasaan dan tanggung jawab yang telah dilimpahkan itu.

Mereka harus mampu mnedayagunakan orang lain agar bekerja

untuk diri dan organisasinya.

f. Dimensi dan Indikator Motivasi

Menurut Mc. Clelland dalam Sunyoto (2010:333). Apabila

tingkah laku individu tersebut didorong oleh ke tiga kebutuhan,

tingkah lakunya menampilkan ciri-ciri sebagai berikut :

Page 45: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

24

1) Tingkah laku individu didorong oleh kebutuhan prestasi akan

tampak sebagai berikut :

a) Orang yang memiliki kebutuhan prestasi tinggi memiliki

keinginan untuk bekerja keras guna memperoleh tanggapan /

umpan balik atas pelaksanaan tugasnya.

b) Orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi ia

akan memilki suatu keinginan yang besar untuk dapat

berhasil dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai standar yang

telah ditetapkan.

c) Orang yang memiliki kebutuhan prestasi tinggi memiliki rasa

tanggung jawab terhadap pelaksanaan suatu tugas sehingga

mereka akan berusaha belajar meningkatkan kemampuan

agar memperoleh hasil yang maksimal.

2) Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan

persahabatan akan tampak sebagai berikut :

a) Mereka cenderung berusaha membina hubungan antar

personal yang sangat ramah

b) Mereka memiliki suatu perhatian yang sungguh-sungguh

terhadap perasaan antar personal.

3) Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan akan

kekuasaan akan tampak sebagai berikut :

a) Keinginan untuk mempengaruhi secara langsung terhadap

orang lain.

Page 46: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

25

b) Keinginan untuk bertanggung jawab terhadap orang lain.

c) Keinginan untuk membuat peraturan untuk memerintah orang

lain.

2. Pendidikan dan Pelatihan

a. Pengertian pendidikan dan pelatihan

Pendidikan dan pelatihan menurut Notoatmodjo (2009:16)

mengartikan pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk

mengembangkan SDM terutama untuk mengembangkan kemampuan

intelektual dan kepribadian manusia. Penggunaan istilah pendidikan

dan pelatihan dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan

menjadi diklat. Diklat dapat dipandang sebagai salah satu bentuk

investasi. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang ingin

berkembang, maka diklat bagi karyawannya harus memperoleh

perhatian yang besar.

Pendidikan menurut Andrew E. Sikula dalam Hardjanto, (2012,

h. 69) disebutkan bahwa pendidikan adalah yang berhubungan

dengan peningkatan umum dan pemahaman terhadap lingkungan

kehidupan manusia secara menyeluruh dan proses pengembangan

pengetahuan, kecakapan / keterampilan, pikiran, watak, karakter dan

sebagainya. Sedangkan pelatihan menurut Edwin B. Flippo dalam

Hasibuan (2009, h..70) merupakan suatu proses jangka pendek serta

memanfaatkan prosedur yang sistematis dan terorganisir, dimana

Page 47: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

26

personal non manajerial mempelajari kemampuan dan pengetahuan

teknis untuk tujuan tertentu.

Berikut penjelasan pengertian pendidikan dan pelatihan yang

dalam Ardana, dkk (2011:92) pendidikan adalah segala usaha untuk

membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia

Indonesia, jasmaniah dan rohaniah yang berlangsung seumur hidup,

baik di dalam maupun diluar sekolah, dalam rangka pembangunan

persatuan Indonesia dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Pancasila. Sedangkan pelatihan adalah bagian pendidikan yang

menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan

keterampilan diluar pendidikan yang berlaku, dalam kurun waktu

yang variabel singkat dan dengan menggunakan metode yang lebih

mengutamakan praktek dari pada teori. (Ardana,dkk 2011:92).

Menurut Notoadmojo (2009:16) mengartikan pendidikan dan

pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan Sumber Daya

Manusia terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan

kepribadian manusia. Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan

dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan menjadi

diklat.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan

pelatihan dipandang sebagai salah satu bentuk investasi. Oleh karena

itu instansi yang ingin berkembang maka pendidikan dan latihan bagi

karyawannya harus memperoleh perhatian besar. Program pendidikan

Page 48: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

27

dan latihan penting bagi organisasi menurut Notoadmodjo (2009:18)

karena:

1) Karyawan yang menduduki jabatan tertentu belum tentu

mempunyai kemampuan yang sesuai dengan persyaratan yang

diperlukan dalam jabatan tertentu. Hal ini terjadi karena seringnya

seseorang menduduki jabatan tertentu bukan karena

kemampuannya, melainkan karena tersedianya informasi.

2) Adanya kemajuan informasi dan teknologi, memungkinkan

adanya jabatan baru sehingga diperlukan penambahan atau

peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan tersebut.

3) Adanya promosi yang merupakan suatu ganjaran dan perangsang

bagi pegawai yang berprestasi agar lebih meningkatkan

produktivitasnya.

b. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan

Handoko (2008:103) menyatakan bahwa ada dua tujuan utama

program diklat. Pertama, diklat dilakukan untuk menutup jarak antara

kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan.

Kedua, program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja

yang telah ditetapkan.

Handoko (2008:103) menyatakan tujuan yang ingin dicapai

dengan dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan dapat dirinci

sebagai berikut :

Page 49: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

28

1) Pengikut diklat dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih

efisien.

2) Pengawasan yang dilakukan lebih sedikit karena karyawan

mendapatkan pelatihan khusus dalam melaksanakan tugasnya,

maka lebih sedikit kesalahan yang dilakukannya.

3) Peserta diklat dapat lebih berkembang, karena sulit bagi

seseorang untuk mengembangkan dirinya tanpa ada suatu diklat

yang khusus. Dengan diklat membuktikan bahwa pengembangan

diri seseorang akan lebih cepat.

4) Menstabilisasi pegawai atau untuk mengurangi labour turn over

karena para karyawan yang mendapatkan diklat umumnya

cenderung lebih lama bekerja dalam perusahaan yang

memberikan kesempatan diklat.

5) Diklat bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi,

dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil

dalam melaksanakan pekerjaannya serta mengurangi tingkat

kecelakaan karyawan sehingga jumlah biaya pengobatan yang

dikeluarkan perusahaan berkurang.

c. Kelebihan dan Kekurangan Pendidikan- Pelatihan

Dengan adanya pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan

perhatian dari pihak organisasi terhadap pegawai tesebut yang telah

dilatih, mengurangi keterlambatan kerja dan perpindahan tenaga

kerja, pegawai diharapkan lebih disiplin dalam hal absensi serta dapat

Page 50: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

29

meningkatkan volume kerjanya. Namun demikian pendidikan dan

pelatihan juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari

program pendidikan dan pelatihan dalam (I Ketut 2010, 140) adalah

sebagai berikut :

1) Dapat mendidik pegawai untuk bekerja lebih terampil dan

efektif.

2) Dapat mengurangi kesalahan – kesalahan dalam bekerja.

3) Dapat memberikan atau meningkatkan pengetahuan,

keterampilan pegawai

4) Dapat meningkatkan percaya diri, tanggung jawab dan harga diri

yang berpengaruh terhadap semangat kerja.

5) Dapat menciptakan dan mengembangkan metode kerja yang

lebih baik.

Sedangkan kelemahannya dalam I Ketut (2010, 140) adalah

bahwa program pendidikan dan pelatihan memerlukan biaya yang

cukup besar dan adanya kemungkinan berpindahnya karyawan dari

suatu bagian ke bagian yang lain.

d. Jenis Pendidikan-Pelatihan

Mengenai Diklat juga telah dituangkan dalam PP No. 101 tahun

2000 tentang pendidikan dan pelatihan jabatan PNS (Pegawai Negeri

Sipil) yang terdapat dalam Jurnal Ilmu Administrasi Negara tahun

(2014, 1062) jenis diklat yang pertama adalah pendidikan dan

pelatihan prajabatan adalah merupakan syarat pengangkatan Calon

Page 51: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

30

Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dengan tujuan agar dapat terampil melaksanakan tugas yng

dipercayakan kepadanya. Diklat prajabatan terdiri dari :

1) Diklat prajabatan golongan I, diklat bagi mereka yang akan

diangkat untuk menjadi PNS golongan I.

2) Diklat prajabatan golongan II, diklat bagi mereka yang akan

diangkat menjadi PNS golongan II.

3) Diklat prajabatan golongan III, diklat untuk mereka yang akan

diangkat menjadi PNS golongan III.

Jenis diklat yang kedua, Pendidikan dan pelatihan dalam jabatan

adalah suatu pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu,

keahlian, kemampuan, dan keterampilan. Diklat dalam jabatan, yang

selanjutnya disebut sebagai pendidikan dan pelatihan kepemimpinan

(Diklatpim), yang terdiri dari :

1) Diklatpim Tingkat IV, diklat bagi mereka yang menduduki

jabatan struktural Eselon IV.

2) Diklatpim Tingkat III, diklat bagi mereka yang menduduki

jabatan struktural Eselon III.

3) Diklatpim Tingkat II, diklat bagi mereka yang menduduki jabatan

struktural Eselon II.

4) Diklatpim Tingkat I, diklat bagi mereka yang menduduki jabatan

struktural Eselon I.

Page 52: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

31

Jenis diklat struktural yang dilaksanakan di Kementerian

Koperasi dan UKM RI yaitu Diklatpim Tingkat II dan Diklatpim

Tingkat III. Jenis diklat yang kedua adalah Diklat Fungsional

dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan yang sesuai dengan jenis

dan jenjang jabatan fungsional, yang ditetapkan oleh instansi pembina

jabatan fungsional bersangkutan. Jenis diklat fungsional yang

dilaksanakan di Kementerian Koperasi dan UKM adalah diklat

perbendaharaan, diklat kehumasan dan protokoler, dan diklat

kewirausahaan

Jenis diklat yang ketiga, Diklat Teknis dilaksanakan untuk

memberikan keterampilan dan atau penguasaan pengetahuan teknis

yang berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan tugas pokok

instansi yang bersangkutan dan pengetahuan yang berkenaan dengan

bidang pelayanan teknis yang bersifat umum, administratif dan

manajemen yang keberadaannya menunjang pelaksanaan tugas poko

instansi yang bersangkutan. Jenis diklat teknis yang dilaksanakan di

Kemneterian Koperasi dan UKM RI yaitu diklat manajemen

perkoperasian, pengawasan perkoperasian, diklat pengadaan barang

dan jasa, dan analisis kepegawaian

e. Kebijakan Organisasi Terhadap Pelaksanaan Pendidikan-

Pelatihan

Menurut Samidi ( 2013: 405) ada beberapa kebijakan organisasi

terhadap pelaksanaan pendidikan – pelatihan yaitu :

Page 53: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

32

1) Kebijakan analisis kebutuhan

Kebutuhan pendidikan-pelatihan dapat diketahui sekiranya terjadi

ketimpangan antara kondisi (pengetahuan, keahlian dan perilaku)

yang senyatanya ada dengan tujuan-tujuan/ kinerja yang

diharapkan tercipta pada suatu organisasi.

2) Kebijakan analisis kebutuhan pendidikan-pelatihan

Ini memiliki kaitan yang erat dengan perencanaan diklat,

kebijakan ini diambil baiknya didahului dengan perencanaan

mengidentifikasi kebutuhan dengan elemen-elemen sebagai

berikut :

a) Identifikasi dan pendokumnetasian kebutuhan

b) Memilih masalah yang terdokumentasi tersebut untuk

dijadikan priritas tindakan.

c) Merinci hasil-hasil yang diharapkan dapat dicapai dari

pemilihan kebutuhan tersebut.

d) Mengidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan untuk

memecahkan masalah

e) Menguatkan hal-hal yang dibutuhkan untuk memecahkan

masalah

f) Mengidentifikasi alternatif dan peralatan yang

memungkinkan untuk memecahkan masalah tersebiut.

Page 54: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

33

f. Indikator Pendidikan-Pelatihan

Menurut Rae dalam Sofyandi (2008:119), indikator program

pendidikan dan pelatihan yang efektif diberikan perusahaan kepada

karyawannya adalah sebagai berikut :

1) Materi yang di ajarkan atau isi pendidikan dan pelatihan, apakah

isi program pendidikan dan pelatihan relevan dan sejalan dengan

kebutuhan pendidikan dan pelatihan, dan apakah pendidikan dan

pelatihan tersebut dapat meningkatkan keterampilan dan

menunjang pekerjaan karyawan.

2) Metode yang digunakan, yaitu apakah metode pendidikan dan

pelatihan yang diberikan sesuai dengan subjek itu dan apakah

metode pendidikan dan pelatihan tersebut sesuai dengan gaya

belajar peserta.

3) Sarana / fasilitas pendukung, yaitu apakah tempat

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dapat dikendalikan

oleh instruktur, dan apakah sarana tersebut relevan dengan jenis

program pendidikan dan pelatihan.

4) Kemampuan instruktur, yaitu apakah instruktur mempunyai sikap

dan keterampilan penyampaian yang mendorong orang untuk

belajar.

5) Kemampuan peserta, yaitu pendidikan dan pelatihan tersebut

dapat membuat peserta bekerja lebih kreatif, efektif dalam

pelaksanaan tugas-tugasnya.

Page 55: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

34

3. Lingkungan Kerja

a. Pengertian Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti (2011:26). Lingkungan kerja adalah

semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja yang akan

mempengaruhi karyawan baik secara langsung atau tidak langsung

terhadap pekerjaannya.

Menurut Robbins (2010:35) lingkungan adalah lembaga-lembaga

atau kekuatan-kekuatan diluar yang berpotensi mempengaruhi kinerja

organisasi, lingkungan dirumuskan menjadi dua yaitu lingkungan

umum dan lingkungan khusus, lingkungan umum itu adalah segala

sesuatu di luar organisasi yang memilki potensi untuk mempengaruhi

organisasi, lingkungan ini berupa kondisi sosial dan teknologi.

Sedangkan lingkungan khusus menurut Robbins (2010:35) adalah

bagian lingkungan yang secara langsung berkaitan dengan pencapaian

sasaran-sasaran sebuah organisasi. Herman Sofyandi (2008:38)

mendefinisikan “Lingkungan kerja sebagai serangkaian faktor yang

mempengaruhi kinerja dari fungsi-fungsi/ aktivitas-aktivitas

manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari faktorfaktor

internal yang bersumber dari dalam organisasi”.

Menurut Mangkunegara (2011:20). Lingkungan kerja yang

dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, target kerja yang

menantang, pola komunikasi kerja yang efektif, iklim kerja dan

fasilitas kerja yang relatif memadai.

Page 56: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

35

Lingkungan kerja terdiri dari lingkungan fisik dan nonfisik yang

melekat pada karyawan sehingga tidak dapat dipisahkan untuk

mendapatkan kinerja karyawan yang baik Menurut Sedarmayanti

(2009:31) lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk

fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi

karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Sedangkan lingkungan kerja nonfisik adalah semua keadaan yang

terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan

atasan maupun dengan rekan kerja, ataupun hubungan dengan

bawahan.

Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah

penting, dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun

penataan faktor-faktor lingkungan kerja dalam penyelenggaraan

aktivitas organisasi. Sesuai dengan Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

70 Tahun 2016 tentang standar dan persyaratan kesehatan lingkungan

kerja industri. Peraturan ini berisi pedoman yang sangat lengkap

dimulai dari nilai ambang batas fisik seperti pencahayaan, bising dan

getaran; nilai ambang batas faktor kimia seperti ketentuan konsentrasi

maksimum dari zat kimia yang berbahaya. Persyaratan kesehatan

lingkungan kerja dalam keputusan ini diberlakukan baik terhadap

kantor yang berdiri sendiri maupun yang berkelompok.

Page 57: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

36

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

lingkungan kerja suatu kondisi yang ada di sekitar para pekerja yang

dapat mempengaruhi kinerja mereka dalam bekerja, baik secara fisik

atau non fisik, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang

semuanya bisa mempengaruhi para pekerja dalam menyelesaikan

pekerjaannya.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja

Faktor-faktor lingkungan kerja yang diuraikan oleh Sedarmayanti

(2009:134) yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi

lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan,

diantaranya:

1) Warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar

efisiensi kerja para pegawai, khususnya warna akan

mempengaruhi keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna

yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainnya,

kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan

terpelihara.

2) Kebersihan lingkungan kerja secara tidak langsung dapat

mempengaruhi seseorang dalam bekerja, karena apabila

lingkungan kerja bersih maka karyawan akan merasa nyaman

dalam melakukan pekerjaannya. Kebersihan lingkungan bukan

hanya berarti kebersihan tempat mereka bekerja, tetapi jauh lebih

luas dari pada itu misalnya kamar kecil yang berbau tidak enak

Page 58: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

37

akan menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan bagi para

karyawan yang menggunakannya, untuk menjaga kebersihan ini

pada umunya diperlukan petugas khusus, dimana masalah biaya

juga harus dipertimbangkan disini.

3) Penerangan dalam hal ini bukan terbatas pada penerangan listrik

saja, tetapi juga penerangan sinar matahari. Dalam melaksanakan

tugas pegawai membutuhkan penerangan yang cukup, apabila

pekerjaan yang dilakukan tersebut menuntut ketelitian.

4) Pertukaran udara yang cukup akan meningkatkan kesegaran fisik

para karyawan, karena apabila ventilasinya cukup maka

kesehatan para karyawan akan terjamin. Selain ventilasi,

konstruksi gedung dapat berpengaruh pula pada pertukaran udara.

Misalnya gedung yang mempunyai planfon tinggi akan

menimbulkan pertukaran udara yang banyak dari pada gedung

yang mempunyai plafon rendah selain itu luas ruangan apabila

dibandingkan dengan jumlah karyawan yang bekerja akan

mempengaruhi pula pertukaran udara yang ada.

5) Jaminan terhadap keamanan menimbulkan ketenangan.

Keamanan akan keselamatan diri sendiri sering ditafsirkan

terbatas pada keselamatan kerja, padahal lebih luas dari itu

termasuk disini keamanan milik pribadi karyawan dan juga

konstruksi gedung tempat mereka bekerja. Sehingga akan

Page 59: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

38

menimbulkan ketenangan yang akan mendorong karyawan dalam

bekerja.

6) Kebisingan merupakan suatu gangguan terhadap seseorang

karena adanya kebisingan, maka konsentrasi dalam bekerja akan

terganggu, dengan terganggunya konsentrasi ini maka pekerjaan

yang dilakukan akan banyak menimbulkan kesalahan atau

kerusakan. Hal ini jelas akan menimbulkan kerugian dan

kebisingan yang terus menerus mungkin akan menimbulkan

kebosanan.

7) Tata ruang merupakan penataan yang ada di dalam ruang kerja

yang biasa mempengaruhi kenyamanan karyawan dalam bekerja.

c. Kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM RI terhadap

lingkungan kerja

Kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM RI terhadap

lingkungan kerjanya yaitu sebagai berikut :

1) Kementerian Koperasi dan UKM RI kawasan bebas rokok

2) Kementerian Koperasi dan UKM RI kawasan bebas narkoba

3) Kementerian Koperasi dan UKM RI kawasan tanpa korupsi

4) Sarana dan prasarana yang digunakan di Kementerian Koperasi

dan UKM RI dapat dijaga dengan baik.

5) Kebijakan untuk menjaga kebersihan

6) Tidak melayani pembelian buku dan permintaan sumbangan

Page 60: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

39

7) Dilarang melakukan gravitasi di lingkungan Kementerian

Koperasi dan UKM RI.

Sumber : www.depkop.go.id/tentang-kementerian/sejarah-

kementerian

d. Dimensi dan indikator lingkungan kerja

Menurut Sedarmayanti dalam Rehendy (2013:54) ada dua

dimensi dalam mengukur variabel lingkungan kerja. Dimensi tersebut

adalah lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Dari

masing-masing dimensi tersebut memiliki beberapa indikator dalam

mengukur lingkungan kerja adalah sebagai berikut :

1) Lingkungan kerja fisik

Menurut Sedarmayanti (2011). Lingkungan kerja fisik adalah

secara keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat

kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Indikator lingkungan kerja fisik terdiri

atas :

a) Penerangan / cahaya di tempat kerja

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi

karyawan guna mendapatkan keselamatan dan kelancaran

dalam bekerja.

b) Sirkulasi udara di tempat kerja

Sumber utama untuk mneciptakan sirkulasi udara yang segar

adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja, tanaman

merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia.

Page 61: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

40

c) Kebisingan di tempat kerja

Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk

mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak

dikehendaki yang bisa mengganggu aktivitas dan ketenangan

dalam bekerja.

d) Bau tidak sedap di tempat kerja

Ada bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap

sebagai pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi

bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat

mempengaruhi kepekaan penciuman.

e) Tata warna di tempat kerja

Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan

direncanakan dengan sebaik-baiknya.

f) Kelembapan di tempat kerja

Suatu keadaan dengan temperatur udara sangat panas dan

kelembapan tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas

dari tubuh secara besar-besaran. Pengaruh lainnya adalah

makin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya

peredaran.

g) Dekorasi di tempat kerja

Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik,

karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang

Page 62: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

41

kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata

letak, tata warna, perlengakpan, dan lainnya untuk bekerja.

h) Keamanan di tempat kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap

dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya

keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di

tempat kerja dapat memanfaatkan tenaga satuan petugas.

2) Lingkungan kerja non fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang

terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan

dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun

hubungan dengan bawahan. Indikator lingkungan kerja non fisik

terdiri atas : (1) Hubungan dengan atasan, (2) Hubungan dengan

sesama rekan kerja, (3) Hubungan dengan bawahan.

4. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Kinerja menurut Rivai (2011:14) adalah hasil atau tingkat

keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di

dalam melaksanakan tugas, dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan seperti, standar hasil kerja, target atau sasaran atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati

bersama.

Page 63: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

42

Menurut Mangkunegara (2011:67) kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja

(output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya

manusia persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Lijan Poltan Sinambela, dkk (2011:136) mengemukakan bahwa

kinerja pegawai didefenisikan sebagai kemampuan pegawai dalam

melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah

penting, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh

kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan

kepadanya. Untuk itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan

terstruktur serta ditetapkan secara bersama-sama yang dijadikan

sebagai acuan.

Sedangkan menurut Hasibuan (2012:94) kinerja adalah hasil

kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman

dan kesungguhan serta waktu.

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja

merupakan hasil kerja yang baik secara kualitas maupun kuantitas

yang dicapai oleh seseorang atau perilaku nyata yang dibuktikan

Page 64: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

43

seseorang dalam melaksanakan tanggung jawab pekerjaannya dalam

periode tertentu dan dibandingkan dengan standar dan target

perusahaan atau organisasi. Atau bisa disimpulkan kinerja adalah

hasil output yang dikeluarkan baik itu fisik atau non fisik sesuai

dengan standar yang telah ditentukan. Untuk itu diperlukan penentuan

kriteria yang jelas dan terstruktur serta ditetapkan secara bersama-

sama yang dijadikan sebagai acuan.

b. Penilaian kinerja

1) Pengertian Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan

terstruktur yang digunakan untu mengukur, menilai dan

mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku

dan hasil termasuk tingkat kehadiran. Rivai ( 2011:549).

Dessler (2011:310) berpendapat tentang penilaian kinerja adalah

evaluasi mengenai kinerja pegawai baik kinerja yang lalu atau saat

ini, sebagai standar kinerja pegawai tersebut. Selain definisi

penilaian kinerja, Dessler (2013:310) juga mengemukakan bahwa. “

Effective appraisal also requirest that the supervisor set performance

standards. And it requires that the employee receives the training,

feedback, and incentives required to eliminate performance

deficiensies”.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2013:350) penilaian kinerja

adalah proses penilaian prestasi kerja pegawai yang dilakukan oleh

Page 65: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

44

pemimpin perusahaan secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang

ditugaskan kepadanya.

Dari beragam defenisi yang telah diutarakan oleh para ahli

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa, penilaian kinerja

karyawan (performance appraisal) adalah serangkaian aktivitas

evaluasi yang dilakukan secara sistematis mengenai performa seorang

pegawai, dengan cara membandingkan antara kinerja aktual dengan

kinerja standar yang sebelumnya telah ditetapkan oleh manajemen

perusahaan dengan disertai pemberian umpan balik (feedback) dalam

rangka pengembangan karyawan.

c. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja

1) Tujuan penilaian kinerja

Tujuan-tujuan penilaian kinerja harus jelas dan tegas,

sehingga manfaat penilaian menjadi lebih dapat dirasakan oleh

para pegawai yang bersangkutan. Penilaian perlu menjaga

objektivitas, realistis, positif, konstruktif, dan merupakan

kesatuan yang bulat. Sadili Samsudin (2010:165) mengemukakan

tujuan penilaian kinerja, yaitu sebagai berikut:

a) Administratif, yaitu memberikan arah untuk penetapan

promosi, transfer, dan kenaikan gaji.

b) Informatif, yaitu memberikan data kepada manajemen

tentang prestasi kerja bawahan dan memberikan data kepada

individu tentang kelebihan dan kekurangannya.

Page 66: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

45

c) Motivasi, yaitu menciptakan pengalaman belajar yang

memotivasi staf untuk mengembangkan diri dan

meningkatkan prestasi kerja mereka.

2) Manfaat penilaian kinerja

Beberapa manfaat penilaian kinerja menurut T. Hani

Handoko (2010:135:137). Manfaat dari penilaian kinerja sebagai

berikut :

a) Perbaikan prestasi kerja : umpan balik pelaksanaan kerja

memungkinkan karyawan, manajer dan departemen

personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan mereka

demi perbaikan prestasi kerja.

b) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi : evaluasi prestasi

kerja membantu para pengambil keputusan menentukan

kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lain.

c) Keputusan-keputusan penempatan : promosi, transfer dan

demosi (penurunan jabatan) biasanya didasarkan pada prestai

kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan

bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.

d) Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan : prestasi

kerja yang jelek menunjukkan kebutuhan latihan sedangkan

prestasi yang baik mencerminkan potensi yang harus

dikembangkan.

e) Perencanaan dan pengembangan karir : umpan balik prestasi

kerja seseorang karyawan dapat mengarahkan keputusan-

Page 67: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

46

keputusan karir, yaitu tentang jalur karir tertentu yang harus

di teliti.

f) Penyimpangan-penyimpangan proses staffing : prestasi kerja

yang baik atau jelek mencerminkan kekuaatan atau

kelemahan prosedur departemen personalia.

g) Ketidakakuratan Informasional : Prestasi kerja yang jelek

mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi

analisa jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia, atau

komponen-komponen sistem informasi manajemen

personalia lainnya. Informasi yang tidak akurat (teliti) dapat

mengakibatkan keputusan-keputusan personalia yang diambil

menjadi tidak tepat.

h) Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan : prestasi kerja yang

jelek mungkin suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan.

Penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan-kesalahan

tersebut.

i) Kesempatan kerja yang adil : Penilaian prestasi kerja secara

akurat akan menjamin keputusan-keputusan internal diambil

tanpa diskriminasi.

j) Tantangan-tantangan eksternal : kadang-kadang prestasi kerja

dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar lingkungan kerja,

seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial atau masalah-

masalah pribadi lainnya.

Page 68: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

47

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja menurut

Suprihati (2014, 96-99) dijelaskan sebagai berikut :

1) Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan menurut Simamora (2011:25) adalah

proses sistematik pengubahan perilaku para karyawannya dalam

suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional.

Dalam pelatihan diciptakan suatu lingkungan dimana para

karyawan dapat memperoleh atau mempelajari sikap,

kemampuan, keahlian, pengetahuan, dan perilaku yang spesifik

yang berkaitan dengan pekerjaan.

Berdasrakan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

pendidikan dan pelatihan merupakan hubungan peningkatakan

pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kerja secara

menyeluruh dan juga suatu usaha untuk meningkatkan

pengetahuan dan keahlian sesorang karyawan untuk mengerjakan

suatu pekerjaan tertentu.

Menurut Suprihati (2014, 97) pelatihan biasanya terfokus pada

penyediaan bagi karyawan, keahlian-keahlian khusus atau

membantu mereka mengoreksi kelemahan-kelemahan dalam

kinerja yang dapat langsung terpakai pada pekerjaan, dan

pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia melalui

pendidikan dan pelatihan dilaksanakan secara informal dan

formal.

Page 69: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

48

2) Motivasi kerja

Motif atau dalam bahasa asing disebut motive adalah sesuatu

seperti kebutuhan atau keinginan yang mendorong atau

mempengaruhi seseorang untuk melakukan gerak. (Sutrisno,

2011:109). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi

berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab

seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang

berlangsung secara sadar.

Hasibuan (2009: 142) mengemukakan bahwa motivasi adalah

pemberian daya penggerak yang menciptkan kegairahan

seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan

terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.

Hal ini dilanjutkan dengan pendapat menurut Suprihati (2014, 98)

Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya

dan potensi bawahannya, agar mau bekerja sama secara

produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah

ditentukan.

3) Insentif

Suprihati (2014, 98) insentif merupakan perangsang atau daya

tarik yang sengaja diberikan oleh perusahaan baik manajer

maupun karyawan dengan tujuan ikut membangun, memlihara

dan memperkuat harapan-harapan manajer dan karyawan agar

dalam diri mereka timbul semangat kerja yang lebih besar untuk

berpartisipasi bagi perusahaan dalam hal peningkatan

Page 70: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

49

produktivitas kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan insentif

akan merangsang peningkatan prestasi kerja karyawan, hal ini

berarti sangat mendukung pencapaian tujuan perusahaan akhirnya

insentif akan membawa manfaat bagi kedua pihak yaitu baik itu

karyawan maupun perusahaan.

4) Lingkungan kerja terdiri dalam dua kelompok yaitu kondisi-

komdisi material dan kondisi-kondisi psikis, dalam batasan

tersebut terlihat bahwa lingkungan kerja bukan hanya

menyangkut lingkungan fisik ditempat bekerja saja, tetapi juga

mencakup aspek-aspek fisik dan psikis yang dapat mempengaruhi

peningkatan kinerja karyawan. (Suprihati, 2014, 98).

e. Peran Pemimpin dalam Meningkatkan Kinerja

Fazrien, dkk (2014,604) mengemukakan terdapat beberapa peran

pemimpin dalam meningkatkan kinerja yaitu sebagai berikut :

1) Peran pemimpin sebagai motivator

Motivasi kerja dalam setiap organisasi sangat penting, terutama

motivasi dari seorang pemimpin sebagai pemegang kekuasaan

tertinggi dalam organisasi karena seorang pemimpin mempunyai

pengaruh yang besar dalam menunjang kinerja pegawainya pada

suatu organisasi.

2) Peran pemimpin sebagai pengarah

Pengarahan yang dilakukan oleh pemimpin merupakan petunjuk,

instruksi atau perintah yang harus dikerjakan oleh pegawai agar

pegawai dapat memahami pekerjaan yang harus mereka kerjakan.

Page 71: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

50

Hal ini sesuai dengan apa yang telah dikemukakan oleh Rivao

(2007, h, 136) mengenai fungsi kepemimpinan yang slaah

satunya adalah fungsi koordinasi. Bentuk perwujudan dari fungsi

yang dilaksanakan oleh pemimpin tersebut mengandung artian

bahwa untuk dapat menggerakkan bawahan seorang pemimpin

harus dapat melaksanakan koordinasi yaitu menghubungkan,

menyatupadukan, menyelaraskan hubungan antara orang-orang

pekerjaan-pekerjaan dan satuan-satuan organisasi yang satu

dengan yang lain sehingga semuanya berjalan harmibis dan dapat

meningkatkan kinerja pegawai.

3) Peran pemimpin sebagai pengawas

Pengawasan

f. Prosedur Penilaian Kinerja Pegawai

Menurut Fachrizal, eka (2013, 8) prosedur pelaksanaaan

penilaian dilakukan dengan mengikuti beberapa tahapan yaitu :

1) Menentukan tujuan penilaian kinerja

2) Memberikan batasan terhadap variabel penilaian yang menjadi

dasar penilaian kinerja. Variabel penilaian terdiri dari

keterampilan, pengetahuan dan gaya kepribadian.

a) Keterampilan (Skill) merupakan varaibel yang meniai tingkat

kemahiran atau keahlian dalam menjalankan tuigas dan

tingkat penguasaan terhadap tugas yang diberikan oleh

perusahaan.

Page 72: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

51

b) Pengetahuan (knowledge) merupakan variabel yang menilai

dari aspek familiar terhadap subjek pekerjaan yang sedang

dijalani oleh karyawan atau disiplin ilmu yang terdapat pada

pekerjaan.

c) Gaya kepribadian (Style) merupakan variabel yang menilai

aspek kepribadian terhadap lingkungan eksternal.

3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner melalui

kegiatan wawancara, diskusi serta penyebaran kuesioner

pendahuluan dengan pihak perusahaan serta menyesuaikan

pertanyaan pada kuesioner dengan visi, misi tujuan perusahaan.

4) Melakukan penyebaran kuesioner pada responden yang terdiri

dari atasan, rekan kerja, bawahan dan diri objek yang dinilai.

g. Dimensi dan Indikator Kinerja

Menurut Mangkunegara (2011:70) ada beberapa dimensi untuk

mengukur kinerja karyawan, adalah sebagai berikut :

1) Kualitas Kerja, adanya kualitas kerja yang baik dapat

menghindari tingkat kesalahan dalam penyelesaian suatu

pekerjaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.

Adapun indikator kualitas kerja biasanya diukur melalui

ketepatan, ketelitian, dan kebersihan hasil kerja.

2) Kuantitas Kerja, menunjukan bahwa jumlah jenis pekerjaan yang

dilakukan dalam suatu waktu sehingga efisiensi dan efektivitas

dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan diukur dengan

Page 73: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

52

menilai waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan baik.

3) Tanggung jawab, menunjukkan seberapa besar karyawan dalam

menerima dan melaksanakan pekerjaannya, mempertanggung

jawabkan hasil kerja serta sarana dan prasarana yang digunakan

dan perilaku kerjanya setiap hari.

4) Kerjasama, kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dengan

karyawan yang lain secara vertikal dan horizontal baik di dalam

maupun diluar pekerjaan sehingga pekerjaan akan semakin baik.

5. Keterkaitan Antar Variabel

a. Keterkaitan antara motivasi dengan kinerja

Menurut Henry Simamora dalam (Mangkunegara, 2011:14) yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara motivasi terhadap

kinerja. Selanjutnya Robbins (2010:25) menyatakan bahwa untuk

memaksimalkan motivasi, pegawai perlu mempersepsikan bahwa

upaya yang dikeluarkan mengarah ke evaluasi kinerja yang

diharapkan akan menghasilkan imbalan yang dihargai.

Sedangkan menurut Sutrisno (2011:109) motivasi adalah suatu

dorongan untuk melakukan pekerjaan. Motivasi yang tinggi dapat

mengarahkan daya dan potensi karyawan agar mau bekerja sama

secara produktif dan berhasil mewujudkan tujuan organisasi yang

telah ditentukan. Dapat disimpulkan hal ini yang menjadi sebab

motivasi erat hubungannya dengan kinerja atau performansi

Page 74: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

53

seseorang. Pada dasarnya motivasi orang itu berbeda-beda, ada

motivasi kerjanya tinggi dan ada motivasi kerjanya rendah, bila

motivasi kerjanya tinggi maka akan berpengaruh pada kinerja yang

tinggi dan sebaliknya jika motivasinya rendah maka akan

menyebabkan kinerja yang dimilki seseorang tersebut rendah (Danim,

2012:67). Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa jika

pegawai mempunyai motivasi kerja yang tinggi maka ia akan bekerja

dengan keras, tekun, senang hati dan dengan dedikasi tinggi sehingga

hasilnya seseuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

b. Keterkaitan antara pendidikan-pelatihan dengan kinerja

Keterkaitan antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja

pegawai saling mempengaruhi, dimana diasumsikan bahwa

pendidikan dan pelatihan merupakan respon terhadap suatu

kebutuhan organisasi. ( K etut 2010, 142). Hal ini sejalan dengan

pemikiran dari Sudiro (2009, h. 8) yang menyatakan bahwa salah satu

cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia organisasi

ialah melalui program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan

terencana dan sistematik. Dengan kata lain pentingnya pendidikan

dan pelatihan dalam orgnaisasi adalah perbaikan kinerja pegawai

yang meliputi knowledge dan keterampilan yang mendukung, serta

pembentukan sikap setiap para pegawai sesuai yang diinginkan oleh

organisasi.

Page 75: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

54

Tujuan suatu organisasi mengadakan program pendidikan dan

pelatihan untuk memperbaiki dan mengembangkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap karyawan sehingga para karyawan dapat

bekerja lebih baik dan efektif sesuai dengan tuntutan pekerjaannya

(Handoko 2008:103). Berdasarkan pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa apabila pendidikan dan pelatihan dilaksana kan

secara efektif dan efisien maka prestasi kerja karyawan akan

meningkat. Jadi dengan adanya pendidikan dan pelatihan, perusahaan

akan memperoleh tenaga kerja yang berkualitas dan memenuhi

standar kerja perusahaan, sehingga karyawan dapat melaksanakan

tugasnya secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan

perusahaan yang akan meningkatkan prestasi kerja karyawan itu

sendiri. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan dapat dijadikan

sebagai alat untuk menghasilkan prestasi kerja yang mempunyai

pengaruh penting dalam tercapainya tujuan suatu perusahaan.

c. Keterkaitan antara lingkungan kerja dengan kinerja

Menurut Budianto (2015, 112) lingkungan kerja merupakan suatu

alat ukur yang akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai jika

lingkungan kerja yang ada pada instansi itu baik, maka kinerja

pegawai juga akan baik. Contoh dari lingkungan kerja yang baik dan

menyenangkan bagi pegawai itu melalui peningkatan hubungan yang

harmonis dengan atasan, rekan kerja, maupun bawahan, serta

didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang ada ditempat

Page 76: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

55

kerja akan membawa dampak yang positif bagi pegawai, sehingga

kinerja pegawai dapat meningkat.

Lingkungan kerja yang baik dapat diciptakan oleh instansi akan

sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup dari instansi karena tidak

jarang terjadi suatu instansi yang gulung tikar karena adanya

lingkungan kerja yang tidak kondusif. (Budianto, 2015,113).

Berdasarkan dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

lingkungan kerja yang kondusif diciptakan oleh pegawai dan instansi

akan mendorong efektivitas dari instansi tersebut didalam

menjalankan roda organisasinya, serta akan menimbulkan semangat

dan gairah kerja yang tinggi karena adanya lingkungan kerja yang

baik dan menyenangkan.

Page 77: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

56

B. Penelitian terdahulu

Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui hubungan anatara penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya dengan yanga akan dilakukan. Dibawah ini peneliti akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang pernah

dilakukan.:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan Manfaat

1. Kiki Cahaya

Setiawan (2015)

Pengaruh Motivasi

Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan

Level Pelaksana di

divisi operasi PT.

Pusri Palembang

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa motivasi

kerja berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja karyawan

level pelaksana di

Divisi Operasi PT.

Pusri Palembang.

Dengan besarnya

koefisien jalur

motivasi kerja

terhadap kinerja

-Menggunakan

variabel Motivasi

sebagai X dan

Kinerja sebagai Y

-Hasil penelitian

sama-sama

menunjukkan

bahwa motivasi

berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja.

-Menggunakan

teknik sampling

yaitu proporsional

sampling.

-sampel dalam

penelitian

sebanyak 250

karyawan level

pelaksana

-pengolahan data

menggunakan

analisis jalur

-Melalui penelitian

ini diharapkan

penelitian

selanjutnya

menggunakan

penelitian ini

sebagai referensi

untuk penelitian-

penelitian

selanjutnya yang

memiliki tema yang

sama yaitu

pengaruh motivasi

kerja terhadap

Page 78: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

57

adalah 0,517. Hal

ini berarti setiap

peningkatan

motivasi sebesar

satu satuan, maka

akan meningkatkan

kinerja sebesar

0,517. Pengujian

dengan t statistik

menunjukkan

bahwa nilai

thitung (11,257) >

ttabel (1,970). Hal

tersebut

mengindikasikan

penolakan Ho yang

menunjukkan

bahwa motivasi

kerja berpengaruh

secara signifikan

terhadap kinerja

karyawan level

(path analysis)

kinerja karyawan.

-Bagi PT. Pusri

Palembang

diharapkan dapat

memanfaatkan

penelitian ini

sebagai bahan

pertimbangan agar

lebih

memperhatikan

kebutuhan

karyawan terutama

pada variabel

motivasi.

Page 79: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

58

pelaksana di

Divisi Operasi PT.

Pusri Palembang ”.

Adapun besarnya

pengaruh motivasi

kerja secara

langsung

terhadap kinerja

adalah sebesar

26,68%.

2 Gede Restu

Mahajaya dan

Made Subudi

(2016)

Pengaruh

Motivasi,

Kepemimpinan

dan Lingkungan

Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan

Inspektorat

Kabupaten Badung

Berdasarkan hasil

penelitian yang

dilakukan

disimpulkan bahwa

Motivasi,

Kepemimpinan

dan Lingkungan

Kerja berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

kinerja karyawan

- Menggunakan

variabel Motivasi

sebagai X1 dan

Kinerja sebagai Y

-Teknik analisis

menggunakan

analisis regresi

linear berganda

-Variabel

penelitian X2 dalam

penelitian Gede

restu adalah

-Variabel

penelitian X2 dalam

penelitian Gede

restu adalah

kepemimpinan

sedangkan dalam

penelitian ini

menggunakan

pendidikan dan

pelatihan sebagai

X2 dan

lingkungan kerja

-Melalui penelitian

ini diharapkan

penelitian

selanjutnya

menggunakan

penelitian ini

sebagai referensi

untuk penelitian-

penelitian

selanjutnya yang

memiliki tema yang

sama yaitu

pengaruh motivasi,

Page 80: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

59

kepemimpinan

sedangkan dalam

penelitian ini

menggunakan

pendidikan dan

pelatihan sebagai

X2 dan lingkungan

kerja sebagai X3.

-Objek penelitian

sebagai X3.

-Objek penelitian

kepemimpinan dan

lingkungan kerja

terhadap kinerja

karyawan

-Bagi Inspektorat

Kabupaten

Bandung Bagi PT.

diharapkan dapat

memanfaatkan

penelitian ini

sebagai bahan

pertimbangan agar

lebih

memperhatikan

kebutuhan

karyawan terutama

pada variabel

motivasi,

kepemimpinan dan

lingkungan kerja.

3 Dhany Satrio Pengaruh

Pendidikan dan

-Dari hasil

Koefisien Regresi

-Variabel nya

menggunakan

-Objek penelitian -Melalui penelitian

ini diharapkan

Page 81: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

60

Gutomo (2017)

Pelatihan Terhadap

Kinerja Pegawai

pada Badan

Perpustakaan

Daerah Samarinda

Y=1,235+0,691X

menunjukkan nilai

konstanta (a)

adalah 1,235 dan

nilai koefisien arah

regresi (b) adalah

0,691, nilai R

(Koefisien

Korelasi) yang

diperoleh sebesar

0,453/45,3% dan

nilai R square

(Koefisien

Determinasi)

sebsar 0,320/32%

-Hasil Uji t

menunjukkan

bahwa variabel

pendidikan dan

pelatihan

berpengaruh

signifikan

-dapat disimpulkan

pendidikan dan

pelatihan sebagai

X dan Kinerja

sebagai Y

-teknik analisis

menggunakan

analisis regresi

linear berganda

-Hanya

menggunakan 1

variabel X

-Hasil koefisien

regresi

-Nilai R square

(Koefisien

Determinasi).

penelitian

selanjutnya

menggunakan

penelitian ini

sebagai referensi

untuk penelitian-

penelitian

selanjutnya yang

memiliki tema yang

sama yaitu

pengaruh

pendidikan dan

pelatihan terhadap

kinerja pegawai

- Bagi Badan

Perpustakaan

Daerah Samarinda

diharapkan dapat

memanfaatkan

penelitian ini

sebagai bahan

pertimbangan agar

lebih

memperhatikan

Page 82: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

61

bahwa hasil

analisis

menunjukkan

pendidikan dan

pelatihan

berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja pegawai

pada Badan

Perpustakaan

Daerah Samarinda

kebutuhan

karyawan terutama

pada variabel

pendidikan dan

pelatihan agar bisa

meningkatkan

kinerja pegawai di

perusahaan

tersebut.

4 I Ketut Dartha

Dosen Sekolah

Tinggi Ilmu

Ekonomi Jaya

Negara Malang

(2010)

Pengaruh

Pendidikan dan

Pelatihan

(DIKLAT)

Terhadap Kinerja

Pegawai

Sekretariat Daerah

Kota Malang

Hasil analisa data

menunjukkan

bahwa variabel

pendidikan dan

pelatihan

berpengaruh secara

signifikan baik

secara

simultan dan

parsial terhadap

kinerja pegawai

-Teknik

pengambilan

sampel

-alat uji instrumen

-Hasil analisa data

-Menggunakan

variabel

pendidikan dan

pelatihan sebagai

X dan Kinerja

sebagai Y

- Penambahan

variabel X yaitu

Motivasi dan

lingkungan kerja

-Objek penelitian

Melalui penelitian

ini diharapkan

penelitian

selanjutnya

menggunakan

penelitian ini

sebagai referensi

untuk penelitian-

penelitian

selanjutnya yang

memiliki tema yang

sama yaitu

pengaruh

Page 83: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

62

Sekretariat Daerah

Kota Malang dan

variabel materi

diklat merupakan

variabel yang

paling dominan.

pendidikan dan

pelatihan terhadap

kinerja pegawai

-Bagi Sekretariat

daerah kota malang

diharapkan dapat

memanfaatkan

penelitian ini

sebagai bahan

pertimbangan agar

lebih

memperhatikan

kebutuhan

karyawan terutama

pada variabel

pendidikan dan

pelatihan guna

meningkatkan

kinerja pegawai.

5 David Harly

Weol (2015)

Pengaruh

Lingkungan Kerja

, Pelatihan dan

Penempatan

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa lingkungan

kerja, pelatihan,

-Metode yang

digunakan dalam

pengumpulan data

-Jumlah populasi

-Objek penelitian

-Didalam

-Melalui penelitian

ini diharapkan

penelitian

selanjutnya

Page 84: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

63

Terhadap Kinerja

Pegawai di Dinas

Pendidikan

Nasional Provinsi

Sulawesi Utara

penempatan secara

simultan dan

parsial

berpengaruh

posistif dan

signifikan terhadap

kinerja pegawai

-Metode analisis

-Hasil penelitian

penelitian David

Harly lingkungan

kerja sebagai X1

dan pelatihan dan

penempatan

sebagai X2.

Sedangkan dalam

penelitian ini

menggunakan

variabel

X1Motivasi, X2

pendidikan dan

pelatihan

sedangkan

lingkungan kerja

variabel X3.

menggunakan

penelitian ini

sebagai referensi

untuk penelitian-

penelitian

selanjutnya yang

memiliki tema yang

sama yaitu

pengaruh

lingkungan kerja

pelatihan dan

penempatan

terhadap kinerja

pegawai .

- Bagi Dinas

Pendidikan

Nasional Provinsi

Sulawesi Utara

diharapkan dapat

memanfaatkan

penelitian ini

sebagai bahan

pertimbangan agar

lebih

Page 85: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

64

memperhatikan

kebutuhan

karyawan terutama

pada variabel

lingkungan kerja

guna meningkatkan

kinerja pegawai.

6 Nadiya Lifa

Ningrum , Arik

Prasetya dan

Muhammad

Faisal Riza

(2014)

Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja

Karyawan Studi

Pada Karyawan

Auto 2000 Sukun

Malang

Menunjukkan

bahwa Lingkungan

Kerja Fisik dan

Lingkungan Kerja

Non fisik secara

simultan

berpengaruh

signifikansi

terhadap Kinerja

Karyawan pada

PT. Toyota Auto

2000 Sukun

Malang

-teknik analisis

dan hasil

-Objek penelitian

-Variabel

penelitian

menggunakan

variabel X1

motivasi, X2

pendidikan dan

pelatihan

sedangkan

lingkungan kerja

variabel X3

- Melalui penelitian

ini diharapkan

penelitian

selanjutnya

menggunakan

penelitian ini

sebagai referensi

untuk penelitian-

penelitian

selanjutnya yang

memiliki tema yang

sama yaitu

pengaruh

lingkungan kerja

terhadap kinerja

Page 86: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

65

pegawai .

-Bagi Auto 2000

Sukun Malang

diharapkan dapat

memanfaatkan

penelitian ini

sebagai bahan

pertimbangan agar

lebih

memperhatikan

kebutuhan

karyawan terutama

pada variabel

lingkungan kerja

guna meningkatkan

kinerja pegawai.

Page 87: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

66

C. Kerangka Penelitian

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

Kesimpulan, Implikasi dan Saran

Kinerja Pegawai (Y)

Lingkungan Kerja (X3) Pendidikan dan Pelatihan (X2) Motivasi (X1)

Pengaruh Motivasi, Pendidikan dan Pelatihan dan Lingkungan

Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

(Studi Kasus Pada: Kementerian Koperasi Dan UKM RI

Uji Kualitas Data:

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

Uji Regresi Berganda

Uji Hipotesis:

1. R2

2. Uji t

3. Uji F

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Uji Asumsi Klasik :

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedastisitas

Page 88: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

67

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab akibat

dari kinerja variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya (Abdul Hamid,

2010). Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, maka hipotesis sebagai

berikut:

1. Pengaruh variabel Motivasi terhadap variabel Kinerja Pegawai.

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel motivasi terhadap

variabel kinerja pegawai secara parsial

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Motivasi terhadap variabel

kinerja pegawai secara parsial

2. Pengaruh variabel Pendidikan dan Pelatihan terhadap variabel kinerja

pegawai.

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Pendidikan dan Pelatihan

terhadap variabel kinerja pegawai secara parsial

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Pendidikan dan Pelatihan

terhadap variabel kinerja pegawai secara parsial

3. Pengaruh variabel Lingkungan Kerja terhadap variabel kinerja pegawai.

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel lingkungan kerja terhadap

variabel kinerja pegawai secara parsial

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel lingkungan kerja terhadap

variabel kinerja pegawai secara parsial

Page 89: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

68

4. Pengaruh antara Variabel Motivasi, Pendidikan dan Pelatihan dan

Lingkungan Kerja terhadap variabel Kinerja Pegawai secara simultan

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel motivasi, pendidikan dan

pelatihan dan lingkungan kerja terhadap variabel kinerja pegawai

secara simultan.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel motivasi, pendidikan dan

pelatihan dan lingkungan kerja terhadap variabel kinerja pegawai

secara simultan.

Page 90: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

69

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penelitian manajemen

sumber daya manusia, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,

penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji regresi

linear berganda dan uji hipotesis. Variabel dependen yang digunakan adalah

kinerja dan variabel independen berupa motivasi, pendidikan-pelatihan dan

lingkungan kerja. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pegawai Kementerian Koperasi dan UKM RI.

B. Metode Penentuan Sampel

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan populasi seluruh pegawai

Kementerian Koperasi dan UKM RI . Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti supaya dapat dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:119). Populasi dari

penelitian ini yaitu seluruh pegawai eselon I, yaitu Sekretaris dan Deputi,

eselon II yaitu Kepala Biro, Asisten deputi, dan Inspektur, eselon III yaitu

Kepala Bagian dan Kepala Bidang dan eselon IV yaitu Kepala Subbagian dan

Kepala Subbidang

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan sampel yang didapatkan dari

metode penetuannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi. Karakteristik sampel yang digunakan dalam

Page 91: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

70

penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil yang pernah mendapatkan program

pendidikan dan pelatihan di Kementerian Koperasi dan UKM RI. Metode

penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability

sampling yang mengandung arti bahwa setiap sampel dipilih berdasarkan

prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Adapun

pendekatan penentuan sampel menggunakan sampling acak (stratified random

sampling). Penarikan sampel responden dilakukan secara berimbang atau

proporsional maka metode ini disebut proporsional stratified random

sampling. Sampling acak stratifikasi dilakukan dalam keadaan populasi yang

sangat heterogen sehingga populasi dibagi kedalam sub populasi (yang

disebut strata). (Sugiyono, 2009:116). Untuk mendapatkan sampel maka

dalam penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin :

𝑛 =

Dimana: n =Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Proses kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau

diinginkan yaitu sebesar 10% atau 0,1.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek

yang diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu

instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari penggunanya

Page 92: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

71

(Andi Supangat,2010:2). Data primer yang diperoleh penulis melalui

kuesioner yang disebar pada pegawai Kementerian Koperasi dan UKM

RI.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung objek

yang diteliti, data sekunder dalam penelitian ini melalui dokumentasi dari

pihak Kementerian Koperasi dan UKM RI serta bahan kepustakaan yang

terkait dengan judul penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Wawancara

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara dengan responden yaitu

Ibu Dra. Sajrawati Sapardin selaku Kepala Bagian Kepegawaian secara :

a. Wawancara Terbuka, yaitu berdasarkan pertanyaan yang tidak

terbatas jawabannya.

b. Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara bebas dimana peneliti

tidak menggunakan wawancara yang telah tersusun secara sistematis.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:192).

Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner penelitian ini adalah

Skala Liker yang berisi lima tingkat preferensi jawaban. Dengan skala

Page 93: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

72

Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah

sampai yang paling tinggi. Pilihan jawaban bisa tiga, lima, tujuh dan

sembilan, dimana pilihan jawaban ini berjumlah ganjil. Adapun Instrument

dalam skala Likert yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skala Likert

Tanda Keterangan Bobot

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

R Ragu-ragu 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini pengambilan dokumentasi yang terkait dengan

objek penelitian dan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian

dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui buku-buku

kepustakaan, internet, dokumen-dokumen dari Kementerian Koperasi dan

UKM RI.

E. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah analisis

regresi linear berganda. Dalam metode analisis regresi linear berganda,

Page 94: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

73

dilakukan uji statistik regresi untuk melihat apakah ada signifikasi variabel

independen yaitu motivasi, pendidikan-pelatihan dan lingkungan kerja

terhadap kinerja pegawai.

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran data yang

ada secara deskriptif. Nilai-nilai umum dalam statistik deskriptif di

antaranya ialah rata-rata, simpangan baku, nilai minimal, nilai maksimal

dan jumlah (sum).nilai-nilai ini bermanfaat memberikan gambaran umum

mengenai variabel-variabel yang kita teliti sehingga kita dapat

menjelaskan karakteristik data yang ada dengan menjelaskan besaran

nilai-nilai tersebut. (Jonathan Sarwono,2016:53).

2. Uji Kualitas Data

a. Uji validitas

Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas digunakan untuk

mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut,

(Ghozali, 2011).

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

denga nilai r table dengan degree of freedom (df) = n-2 dengan alpha

0,05. Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir

atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,

2011).

Page 95: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

74

b. Uji reliabilitas

Dalam penelitian ini juga menggunakan uji reliabilitas sebagai

alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011).

Cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner pada

penelitian ini dengan melihat besaran nilai Cronbach Alfa. Suatu

konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan

memberikan nilai nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2011).

3. Uji asumsi klasik

a. Uji normalitas

Uji normalitas untuk menentukan apakah data variabel yang kita

miliki mendekati populasi distribusi normal atau tidak. Bahasa

lainnya, apakah data kita terditribusi normal atau tidak (Sufren dan

Yonathan, 2013). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal atau tidak, (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini

menggunakan uji kolmogorov-smirnov.

b. Uji Multikolinieritas

Dalam penelitian ini juga menggunakan Uji Multikolinieritas

untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi

antar variabel bebas (Variable Independen). Model regresi yang baik

Page 96: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

75

seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen

(Ghozali, 2011).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam

model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih yang

tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (arena VIF

=1/tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk mununjukan adanya

multikolonieritas adalah tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF

≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang

masih dapat ditolerir. Misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan

tingkat kolonieritas 0,95 (Ghozali, 2011).

c. Uji heteroskedastisitas

Dalam peneilitian ini menggunakan uji heteroskedastisitas untuk

menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual antara suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2011). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini

Page 97: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

76

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED serta melihat hasil Uji Glejser.

4. Analisis regresi linear berganda

Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis regresi

linear ganda. Menurut Priyanto (2012:238) analisis linear berganda

digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel

independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam

bentuk persamaan regresi. Persamaan regresi dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

a = Bilangan konstanta

b1 b2 b3 = Koefisien regresi

X1 = Motivasi

X2 = Pendidikan dan Pelatihan

X3 = Lingkungan Kerja

5. Pengujian hipotesis

Menurut Priyanto (2012:137) Metode pengujian terhadap hipotesis

yang diajukan dilakukan pengujian secara simultan dan pengujian secara

parsial serta analisis koefisien determinasi. Pengujian hipotesis tersebut

sebagai berikut:

Page 98: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

77

a. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan

untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria

pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Membandingkan antara F hitung dengan F tabel :

a) Jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima artinya variabel

independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

b) Jika F hitung ≥ F tabel maka Ho ditolak artinya variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen

2) Berdasarkan signifikansi

Berdasarkan signifikasi, jika signifikasi > 0,05 maka Ho

diterima artinya variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika

signifikansi <0,05 maka Ho ditolak artinya variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk

mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh

secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Kriteria

pengujiannya sebagai berikut :

Page 99: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

78

1) Membandingkan antara t hitung dengan t tabel :

a) Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima artinya

variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

b) Jika –t tabel < t hitung < t tabel maka Ho ditolak artinya

variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap

variabel dependen.

2) Berdasarkan probabilitas

Berdasarkan signifikansi, jika signifikasi > 0,05 maka Ho

diterima artinya variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika

signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak artinya variabel independen

secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

6. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji R2

merupakan koefisien yang menjelaskan seberapa besar variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen secara bersama-

sama. Semakin besar nilai menunjukan bahwa semakin baik model dapat

menjelaskan variabel dependen. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

di butuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen (Ghozali,

2013).

F. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan.

Page 100: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

79

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran

Variabel Dimensi Indikator –

indikator

No.

Pernyataan

Skala

Motivasi (X1)

Motivasi yang

dikemukakan

oleh Mc.

Clelland disebut

juga dengan

motivasi prestasi

yang

menerangkan

sebagai suatu

individu

berkeinginan

untuk

mendapatkan

prestasi, meraih

kesuksesan dan

mencapai tujuan.

(Sunyoto,

2013:333)

Menurut Mc.

Clelland (dalam

Sunyoto

2010:333)

1. Kebutuhan

akan

pencapaian

atau prestasi

(need for

achievement)

a. Keinginan

untuk

mencapai

prestasi

b. Memenuhi

standar

c. Berusaha

meningkatkan

kemampuan

1

2

3

Likert

2. Kebutuhan

akan hubungan

atau berafiliasi

(need for

affiliation)

a. Menjalin

hubungan

antar personal

yang ramah

b. Menjalin

hungan antar

personal yang

akrab

4

5

3. Kebutuhan

akan kekuasaan

(need for

power)

a. Keinginan

untuk

mempengaru

hi rekan kerja

b. Bertanggung

jawab

terhadap

orang lain

c. Memiliki

otoritas

terhadap

orang lain

6

7

8

Pendidikan -

Pelatihan (X2)

Ardana, dkk

(2011:92). Yaitu

pendidikan

Menurut Rae dalam

Sofyandi

(2008:119)

a. Materi pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan kerja

1

Page 101: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

80

adalah segala

usaha untuk

membina

kepribadian dan

mengembangkan

kemampuan

manusia

Indonesia,

jasmaniah dan

rohaniah yang

berlangsung

seumur hidup,

baik di dalam

maupun diluar

sekolah, dalam

rangka

pembangunan

persatuan

Indonesia dan

masyarakat adil

dan makmur

berdasarkan

Pancasila.

Sedangkan

pelatihan adalah

bagian

pendidikan yang

menyangkut

proses belajar

untuk

memperoleh dan

meningkatkan

keterampilan

diluar

pendidikan yang

berlaku, dalam

kurun waktu

1. Materi yang diajarkan

b. Materi pendidikan dan pelatihan meningkatkan keterampilan

c. Materi pendidikan dan pelatihan dapat menunjang pekerjaan

2

3

2. Metode yang digunakan

a. Metode sesuai dengan subjek yang diajarkan

b. Metode yang digunakan sesuai dengan gaya belajar peserta

4 5

3. Sarana/Fasilitas pendukung

a. Ruang pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kondusif

b. Peralatan layak tersedia

6 7

4. Kemampuan Instruktur

a. Instruktur mempunyai keterampilan yang cukup

b. Instruktur mendorong peserta untuk semangat belajar

8 9

Page 102: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

81

yang variabel

singkat dan

dengan

menggunakan

metode yang

lebih

mengutamakan

praktek dari

pada teori.

5. Kemampuan Peserta

a. Peserta berpartisipasi aktif dalam program pendidikan dan pelatihan

b. Peserta menguasai materi dengan cepat

c. Dapat menyelesaikan pekerjaan secara efektif setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan

10

11

12 `

Lingkungan

Kerja (X3)

(Sedarmayanti

2011;26) adalah

semua keadaan

yang terdapat

disekitar tempat

kerja yang akan

mempengaruhi

karyawan baik

secara langsung

atau tidak

langsung

terhadap

pekerjaannya.

Menurut

Sedarmayanti,

2011:54

1. Lingkungan

Kerja fisik

a. Penerangan

/cahaya

b. Sirkulasi

Udara

c. Kebisingan

d. Bau tidak

sedap

e. tata warna

f. kelembapan

g. dekorasi

h. keamanan

1

2

3

4

5

6

7

8

2. lingkungan

kerja non fisik

a.Hubungan

dengan atasan

b. hubungan

dengan bawahan

c. Hubungan

dengan rekan

kerja.

9

10

11

Menurut

Mangkunegara

a. Ketepatan b. Ketelitian

1 2

Likert

Page 103: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

82

(2016:67)

1. Kualitas

c. Hasil Kerja

3

2. Kuantitas

a. Kecepatan 4

Kinerja (Y)

Mangkunegara

(2011:67)

kinerja adalah

hasil kerja

secara kualitas

dan kuantitas

yang dicapai

oleh seseorang

karyawan dalam

melaksanakan

tugasnya sesuai

dengan

tanggung jawab

yang diberikan

kepadanya.

3. Tanggung Jawab

a. menerima dan melaksanakan pekerjaan b. sarana dan prasarana

5 6

4. Kerjasama

a. kekompakan 7

Page 104: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

83

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Kementerian Koperasi dan UKM RI

Koperasi adalah institusi (lembaga) yang tumbuh atas dasar

solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah

berkembang sejak awal sejarah manusia sampai pada awal Revolusi

Industrial di Eropa pada akhir abad 18 selama abad 19, sering disebut

sebagai Koperasi Historis atau Koperasi Pra-Industri. Koperasi Modern

didirikan pada akhir abad 18, terutama sebagai jawaban atas masalah-

masalah sosial yang timbul selama tahap awal Revolusi Industri. Kantor

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik

Indonesia berada di Jl. H.R. Rasuna Said Kav, 3-4, Kuningan, Jakarta

12940, email: [email protected], No telepon :021-520-4366.

Tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan UKM telah ditetapkan

dalam peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan

Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas , dan Fungsi

Eselon l Kementerian Negara pasal 552,553 dan 554, yaitu : Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas dalam

pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara. Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang koperasi dan usaha

mikro, kecil dan menengah

Page 105: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

84

b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi

dan usaha mikro, kecil dan menengah

c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawab Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

e. Penyelenggaraan fungsi teknis pelaksanaan pemberdayaan koperasi,

usaha mikro, kecil dan menengah sesuai dengan undang di bidang

koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.

Sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsinya Kementerian

Koperasi dan UKM telah menetapkan visi, yaitu : Menjadi lembaga

pemerintah yang kredibel dan efektif untuk mendinamisasi pemberdayaan

koperasi dan UMKM dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya

saing dan kemandirian. Adapun Misi Kementerian Koperasi dan UKM

adalah : Memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional

melalui perumusan kebijakan nasional; pengkoordinasian perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian kebijakan pemberdayaan di bidang

koperasi dan UMKM; serta peningkatan sinergi dan peran aktif

masyarakat dan dunia usaha dalam rangka meningkatkan produktivitas,

daya saing dan kemandirian koperasi dan UMKM secara sistimatis,

berkelanjutan dan terintegrasi secara nasional.

Page 106: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

85

2. Struktur Organisasi Kementerian Koperasi dan UKM RI

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kementerian Koperasi dan U

SEKERTARIS DEBUTI BIDANG KELEMBAGAAN

ASDEP PENYULUHAN

ASDEP ORGANISASI DAN BADAN HUKUM

KOPERASI

ASDEP PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

ASDEP TATA LAKSANA KOPERASI

ASDEP KEANGGOTAAN

SEKERTARIS DEBUTI BIDANG

PEMBIAYAAN

ASDEP SIMPAN PINJAM

ASDEP PERMODALAN

ASDEP ASURANSI, PENJAMINAN DAN

PASAR MODAL

ASDEP PEMBIAYAAN NON

BANK DAN PERPAJAKAN

ASDEP PEMBIAYAAN

SYARIAH

SEKERTARIS DEBUTI BIDANG PRODUKSI DAN PEMASARAN

ASDEP PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

ASDEP PERIKANAN DAN PETERNAKAN

ASDEP INDUSTRI DAN JASA

ASDEP STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI

ASDEP PEMASARAN

SEKERTARIS DEBUTI BIDANG

RESTRUKTURISASI USAHA

ASDEP PEMETAA KONDISI DAN

PELUANG UASAHA

ASDEP PENDAMPINGAN

USAHA

ASDEP PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN

USAHA

ASDEP PERLINDUNGAN

USAHA

ASDEP PENGEMBANGAN INVESTASI USAHA

SEKERTARIS DEBUTI BIDANG

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA

ASDEP PENINGKATAN KUALITAS SDM

KOPERASI

ASDEP STANDARDISASI DAN

SERTIFIKAT SDM KUMKM

ASDEP PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

ASDEP PENGEMBANGAN

PERAN SERTA MASYARAKAT

ASDEP PENELITIAN DAN PENGKAJIAN

KUMKM

SEKERTARIS DEBUTI BIDANG

PENGAWASAN

ASDEP KEPATUHAN

ASDEP PEMERIKSAAN KELEMBAGAAN

ASDEP PEMERIKSAAAN USAHA SIMPAN

PINJAM

ASDEP PENILAIAN KESEHATAN USAHA

SIMPAN PINJAM

ASDEP PENERAPAN SANKSI

DEBUTI BIDANG KELEMBAGAAN

DEBUTI BIDANG PEMBIAYAAN

DEBUTI BIDANG PRODUKSI DAN

PEMASARAN

DEBUTI BIDANG RESTRUKTURISASI

USAHA

DEBUTI BIDANG PENGEMBANGAN

SDM

DEBUTI BIDANG PENGAWASAN

INSPEKTOR

BIRO PERRENCANAAN BIRO KEUANGAN BIRO UMUM

SEKERTARIS KEMENTRIAN

MENTERI STAF AHL

1. SA. Menteri Bidang Ekonomi Makro 2. SA. Menteri Bidang Produktivitas dan Daya Saing 3. SA. Menteri Bidang hubungan Antar Lembaga

Page 107: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

86

3. Lokasi, Fokus, dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Kementerian Koperasi dan UKM RI.

Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut adalah karena kemudahan

untuk memperoleh akses data, lokasi mudah dijangkau, dan tema

yang peneliti angkat sesuai dengan lokasi.

b. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu

supaya tidak terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak

sesuai dengan tujuan penelitian ini. Maka peneliti memfokuskan

untuk meneliti pengaruh motivasi, pendidikan – pelatihan dan

lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di Kementerian Koperasi

dan UKM RI.

c. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 4 bulan

mulai dari bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Maret 2018.

4. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para pegawai PNS

Kementerian Koperasi dan UKM RI. Berikut ini adalah deskripsi

mengenai jumlah data responden dan identitas responden penelitian yang

terdiri dari jenis kelamin, usia, jabatan, pendidikan terakhir, dan

pengalaman kerja responden.

Page 108: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

87

34%

28%

38%

Gambar 4.2

Jabatan Responden

Kabag

Kasubag

Satff

a. Data jumlah kuisioner yang disebarkan

Tabel 4.1 berikut ini menyajikan jumlah kuisioner yang

disebarkan kepada responden.

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Presentase

1 Jumlah kuesioner yang disebar 88 100%

2 Jumlah kuesioner yang tidak

kembali

0 0%

3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat

diolah

0 0%

4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 88 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

b. Deskripsi responden berdasarkan jabatan

Gambar 4..2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi

responden berdasarkan jabatan yang dijelaskan pada gambar berikut

ini:

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Page 109: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

88

Seperti yang telah digambarkan pada halamn sebelumnya yaitu

gambar 4.2 menunjukkan bahwa sebanyak 88 responden Pegawai

Kementerian Koperasi dan UKM RI dari berbagai jabatan

memberikan jawaban pada kuisioner yang peneliti sebarkan.

c. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Gambar 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi

responden berdasarkan jenis kelamin.

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Gambar 4.3 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 42 orang

atau 48% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 46

orang atau 52% responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini

menjelaskan bahwa mayoritas sebagian besar responden adalah

perempuan.

48%

52%

Gambar 4.3

Jenis Kelamin Responden

Laki-laki

Perempuan

Page 110: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

89

d. Deskripsi responden berdasarkan usia

Gambar 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi

responden berdasarkan usia.

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada

Kementerian Koperasi dan UKM RI sebesar 45 orang atau 51%

diantaranya dalam rentang usia dibawah 30 tahun, sedangkan yang

berusia antara dari 31-40 tahun sebanyak 28 orang atau 32%, dan

sisanya adalah responden yang berusia diatas 40 tahun sebesar 17%.

Rata-rata responden yaitu berusia dibawah 30 tahun dan 31-40 tahun

dimana usia tersebut adalah usia yang ideal untuk menghasilkan

kinerja yang maksimal. Umur antara 25-40 tahun mampu berfikiran

maju, pandai, pengetahuan luas, usahanya rata-rata maju, penghasilan

tinggi dan memiliki produktivitas yang tinggi (Moekijad, 1992).

0

10

20

30

40

50

< 30 tahun 31-40 tahun > 40 tahun

Frek

uen

si

Usia

Gambar 4. 4

Usia Responden

Page 111: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

90

8%

72%

20%

Gambar 4.5

Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

D3

S1

S2

e. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

disajikan pada gambar 4.5 berkut ini

Sumber:Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan gambar 4.5 di atas diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden sebanyak 63 orang atau sebesar 72% mempunyai

pendidikan terakhir S1, sedangkan sisanya yaitu mempunyai

pendidikan terakhir D3 sebesar 7 orang atau sekitar 8% dan S2

sebesar 18 orang atau sekitar 20%. Dapat dilihat dari tabel diatas

pegawai yang dominan berpendidikan S1, karena bekerja di

Kementerian Koperasi dan UKM RI membutuhkan tingkat pendidikan

yang lebih tinggi.

Page 112: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

91

f. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja

Gambar 4.6 Berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pengalaman kerja :

Sumber : Data Primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden dalam penelitian ini sebanyak 51% atau sekitar 45 orang

pegawai memiliki pengalaman bekerja antara 3-5 tahun. Responden

yang memiliki pengalaman kerja lebih dari 5 tahun sebanyak 13 orang

atau 15% dan sisanya 34% atau sekitar 30 orang pegawai memiliki

pengalaman bekerja kurang dari 3 tahun. Semakin lama masa kerja

karyawan pada sebuah perusahaan, maka semakin banyak pula

pengalaman yang ia dapatkan. Dengan pengalaman kerja yang

banyak, maka tingkat kinerja yang dihasilkanpun juga akan semakin

tinggi. Simanjuntak dalam Susilawati (2008) menyatakan bahwa

orang yang baru mulai bekerja kurang berpengalaman dan biasanya

memiliki kinerja yang rendah pula. Sedangkan menurut istilah umum

0

10

20

30

40

50

< 3 tahun 3-5 tahun > 5 tahun

Jum

lah K

aryaw

an

Lama Pengalaman Kerja

Gambar 4.6

Pengalaman Kerja Responden

Page 113: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

92

ketenagakerjaan, pengalaman kerja adalah pengetahuan atau

kemampuan karyawan yang terserap oleh seorang pekerja karena

melakukan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu.

g. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi.

Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 8 pertanyaan yang

disebarkan ke 88 responden dan mempresentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap motivasi

dijelaskan pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Motivasi

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.2 menunjukan bahwa pada variabel motivasi mayoritas

responden manjawab “setuju” sebesar 55,5 %. Dan pernyataan yang

No. Pernyataan SS

%

S

%

RR

%

TS

%

STS

%

Total

%

1 Saya selalu bekerja keras untuk

mencapai prestasi yang saya inginkan 39,8 59,1 1,1 0 0 100

2 Saya selalu mengerjakan tugas sesuai

dengan standar kerja yang telah

ditetapkan

40,9 57,9 1,2 0 0 100

3 Jika seseorang mempunyai motivasi

tinggi dalam bekerja maka ia akan

berusaha keras untuk meningkatkan

kemampuan

46,6 47,7 5,7 0 0 100

4 Saya selalu menyapa setiap bertemu

dengan rekan kerja saya 46,6 52,2 1,2 0 0 100

5 Saya memiliki hubungan yang erat

dengan rekan kerja 43,2 53,4 3,4 0 0 100

6 Saya mampu mempengaruhi orang lain

saat bekerja 43,2 53,4 3,4 0 0 100

7 Saya selalu membantu rekan kerja saat

mengalami kesulitan dalam bekerja 36,5 61,2 2,3 0 0 100

8 Saya mempunyai kekuasaan atas rekan

kerja saya 38,6 60,2 1,2 0 0 100

TOTAL 42,1 55,5 2.4 0 0 100

Page 114: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

93

paling berpengaruh adalah pernyataan no. 7, hal ini dapat dilihat

dengan mayoritas responden pada pernyataan no.7 menjawab

“setuju” sebesar 61,2 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator ”Saya

selalu membantu rekan kerja saat mengalami kesulitan dalam

bekerja” berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dimana Kementerian

Koperasi dan UKM diharapkan dapat membentuk para pegawai yang

mempunyai rasa tolong menolong dan kerja sama yang tinggi di

dalam sebuah pekerjaan, karena apabila telah terbentuk maka akan

berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

h. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pendidikan dan Pelatihan.

Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 12 pernyataan

yang disebarkan ke 88 responden dan mempresentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap pendidikan

dan pelatihan dijelaskan pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Mengenai

Pendidikan dan Pelatihan

No. Pernyataan SS

%

S

%

RR

%

TS

%

STS

%

Total

%

1 Materi pendidikan dan pelatihan yang

diberikan sesuai dengan kebutuhan

kerja

37,5 54,5 8 0 0 100

2 Materi pendidikan dan pelatihan yang

diberikan dapat meningkatkan

keterampilan saya

40,9 46,6 3,4 9,1 0 100

3 Materi pendidikan dan pelatihan yang

diberikan dapat menunjang pekerjaan

saya

43,2 51,1 5,7 0 0 100

4 Metode yang digunakan sesuai dengan

pokok bahasan materi 42,0 46,6 11,4 0 0 100

Page 115: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

94

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.3 menunjukan bahwa pada variabel pendidikan dan

pelatihan mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 52,3 %.

Dan pernyataan yang paling berpengaruh adalah pernyataan no. 7,

hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no.

7 menjawab “setuju” sebesar 56,8 %. Hal ini menunjukan bahwa

indikator “Peralatan yang tersedia dalam pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan layak untuk digunakan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai”, dimana Kementerian Koperasi dan UKM diharapkan

memperhatikan peralatan yang digunakan untuk pendidikan dan

pelatihan guna meningkatkan kinerja pegawai.

Lanjutan Tabel 4.3

5 Para peserta pendidikan dan pelatihan

menyukai metode yang digunakan 36,4 54,5 9,1 0 0 100

6 Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

membutuhkan ruangan yang kondusif 30,7 55,7 11,3 2,3 0 100

7 Peralatan yang tersedia adalah

peralatan yang layak digunakan dalam

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

36,4 56,8 4,5 2,3 0 100

8 Instruktur menjelaskan materi

pendidikan dan pelatihan kepada para

peserta dengan baik

37,5 54,5 6,8 1,2 0 100

9 Peserta menjadi tambah semangat

setelah mendapatkan materi dari

instruktur

30,7 54,5 12,5 2,3 0 100

10 Peserta mengikuti semua rangkaian

kegiatan pendidikan dan pelatihan

dengan baik

37,5 54,5 8 0 0 100

11 Peserta pendidikan dan pelatihan

menguasai materi yang disampaikan

secara cepat

40,9 46,6 3,4 9,1 0 100

12 Tingkat kesalahan dalam bekerja

setelah mengikuti pendidikan dan

pelatihan menjadi menur

43,2 51,1 5,7 0 0 100

TOTAL 38,1 52,3 7,5 2,1 0 100

Page 116: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

95

i. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja

Variabel X3 pada penelitian ini diukur melalui 11 pernyataan

yang disebarkan ke 88 responden dan mempresentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap kinerja

pegawai dijelaskan pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja

Sumber : Data primer yang diolah 2018

No. Pernyataan SS

%

S

%

RR

%

TS

%

STS

%

Total

%

1 Di tempat kerja membutuhkan kondisi

penerangan yang baik 21,9 66,8 11,3 0 0 100

2 Sirkulasi udara di ruang kerja

mendukung kenyamanan dalam

bekerja

37,5 47,8 13,6 1,1 0 100

3 Suara bising ditempat kerja akan

mengganggu konsentrasi dalam

bekerja

32,9 51,1 16,0 0 0 100

4 Kondisi aroma udara di tempat kerja

mendukung kenyamanan dalam

bekerja

38,6 53,4 8 0 0 100

5 Warna dinding yang menyejukkan

mata mampu membantu meningkatkan

kinerja

32,9 54,5 12,5 0 0 100

6 Kelembapan di tempat kerja

mendukung kenyamanan dalam

bekerja

30,7 60,2 9,1 0 0 100

7 Ruang kerja yang diberi dekorasi

menarik dapat membantu

meningkatkan kinerja

23,8 64,8 11,4 0 0 100

8 Keamanan di tempat kerja membuat

saya dapat bekerja dengan baik 37,5 47,7 13,6 1,2 0 100

9 Saya bisa dipercaya oleh atasan 32,9 51,1 16,0 0 0 100

10 Saya selalu bertegur sapa dengan

bawahan saya 38,6 53,4 8,0 0 0 100

11 Saya selalu melaksanakan makan

siang dengan rekan kerja saya 23,8 64,8 11,4 0 0 100

TOTAL 32,1 55,8 11,9 0,2 0 100

Page 117: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

96

Tabel 4.4 menunjukan bahwa pada variabel lingkungan kerja

mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 55,8 %. Dan

pernyataan yang paling berpengaruh adalah pernyataan no. 1 hal ini

dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no.1

menjawab “setuju” sebesar 66,8 %. Hal ini menunjukan bahwa

indikator “Kondisi penerangan di ruang kerja sudah sesuai dengan

yang saya butuhkan” berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dimana

Kementerian Koperasi dan UKM RI diharapkan selalu menjaga

kualitas penerangan ditempat kerja guna meningkatkan kinerja

pegawai.

j. Distribusi Jawaban Responden Mengenai kinerja pegawai.

Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 7 pernyataan

yang disebarkan ke 88 responden dan mempresentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap kinerja

dijelaskan pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Pegawai

No. Pernyataan SS

%

S

%

RR

%

TS

%

STS

%

Total

%

1 Saya mampu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu 40,9 46,5 3,4 9,2 0 100

2 Saya dapat melakukan pekerjaan

dengan teliti 40,9 57,9 1,2 0 0 100

3 Saya dapat mewujudkan kualitas

hasil kerja yang baik 31,8 48,9 13,6 5,7 0 100

4 Saya dapat menghasilkan jumlah

pekerjaan yang dibebankan kepada

saya sesuai waktu yang telah

ditetapkan oleh perusahaan

32,9 55,7 11,4 0 0 100

Page 118: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

97

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.5 menunjukan bahwa pada variabel kinerja pegawai

mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 59,9 %. Dan

pernyataan yang paling berpengaruh adalah pernyataan no.5 , hal ini

dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no. 5

menjawab “setuju” sebesar 59,9% “. Hal ini menunjukan bahwa

indikator “bertanggung jawab penuh atas pekerjaan yang saya terima”

berpengaruh terhadap kinerja pegawainya, dimana Kementerian

Koperasi dan UKM diharapkan selalu mengajarkan rasa tanggung

jawab yang tinggi pada para pegawai guna meningkatkan kinerja

pegawainya.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi

Motivasi, Pendidikan dan Pelatihan, Lingkungan Kerja dan Kinerja akan

diuji secara statistik deskriptif seperti pada tabel 4.6 yang dijelaskan pada

halaman selanjutnya.

Lanjutan Tabel 4.5

5 Saya bertanggung jawab penuh

atas pekerjaan yang saya terima 39,0 59,9 1,1 0 0 100

6 Saya bisa menjaga sarana dan

prasarana yang disediakan ditempat

kerja

41,0 57,9 1,1 0 0 100

7 Saya bisa bekerja dengan baik

bersama tim 31,8 48,9 13,6 5,7 0 100

TOTAL 37,2 53,4 6,5 2,9 0 100

Page 119: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

98

Tabel 4.6

Hasil Uji Statistik Deskriptif

T

a

b

e

l

Sumber: Data Primer yang di olah pada 2018

Tabel 4.6 menjelaskan bahwa pada Variabel Motivasi memiliki

jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner

adalah sebesar 30 dan jawaban maksimum responden yang didapat dari

penyebaran kuesioner adalah sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban

35,17 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui penyebaran

kuesioner) dan standar deviasi sebesar 2,63583.

Variabel Pendidikan dan Pelatihan memiliki jawaban minimum

responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 36 dan

jawaban maksimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner

adalah sebesar 60, dengan rata-rata total jawaban 51,14 (rata-rata

jawaban responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan

standar deviasi sebesar 5,94716.

Variabel Lingkungan Kerja memiliki jawaban minimum responden

yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 35 dan jawaban

maksimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah

sebesar 55, dengan rata-rata total jawaban sebesar 46,18 (rata-rata

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

M 88 30.00 40.00 35.1705 2.63583

PP 88 36.00 60.00 51.1477 5.94716

LK 88 35.00 55.00 46.1818 4.89791

K 88 21.00 35.00 29.5341 3.27284

Valid N (listwise) 88

Page 120: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

99

jawaban responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan

standar deviasi sebesar 4,89791.

Sedangkan variabel Kerja memiliki jawaban minimum responden

yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 21 dan jawaban

maksimum responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah

sebesar 35, dengan rata-rata total jawaban sebesar 29,53 (rata-rata

jawaban responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan

standar deviasi sebesar 3,27284.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika

tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pernyataan tersebut

dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas

dari tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Motivasi (M),

Pendidikan dan Pelatihan (PP), Lingkungan Kerja (LK) dan Kinerja

(K) dengan 88 sampel responden.

Berikut di halaman selanjutnya adalah rincian tabel hasil uji

validitas untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

Page 121: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

100

1) Uji Validitas Motivasi (M)

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Motivasi

Nomor

Butir Pernyataan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

M 1 0,512 0,000 Valid

M 2 0,635 0,000 Valid

M 3 0,566 0,000 Valid

M 4 0,702 0,000 Valid

M 5 0,727 0,000 Valid

M 6 0,727 0,000 Valid

M 7 0,503 0,000 Valid

M 8 0,516 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.7 menunjukkan variabel Motivasi mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa

masing-masing pernyataan pada variabel Motivasi dapat di

andalkan dan layak sebagai penelitian.

2) Uji Validitas Pendidikan dan Pelatihan

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Pendidikan dan Pelatihan

Nomor

Butir Pernyataan

Pearson

Corelation

Sig

(2-

Tailed)

Keterangan

PP 1 0,800 0,000 Valid

PP 2 0,779 0,000 Valid

PP 3 0,802 0,000 Valid

PP 4 0,652 0,000 Valid

PP 5 0,706 0,000 Valid

PP 6 0,739 0,000 Valid

PP 7 0,705 0,000 Valid

PP 8 0,512 0,000 Valid

PP 9 0,647 0,000 Valid

Page 122: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

101

Lanjutan Tabel 4.8

PP 10 0,800 0,000 Valid

PP 11 0,779 0,000 Valid

PP 12 0,802 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.8 menunjukkan variabel Pendidikan dan Pelatihan

(PP) mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. hal ini menunjukan

bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel Pendidikan dan

Pelatihan dapat diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.

3) Uji Validitas Lingkungan Kinerja

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja

Nomor

Butir Pernyataan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

LK 1 0,700 0,000 Valid

LK 2 0,668 0,000 Valid

LK 3 0,655 0,000 Valid

LK 4 0,762 0,000 Valid

LK 5 0,733 0,000 Valid

LK 6 0,691 0,000 Valid

LK 7 0,700 0,000 Valid

LK 8 0,668 0,000 Valid

LK 9 0,655 0,000 Valid

LK 10 0,762 0,000 Valid

LK 11 0,700 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.9 menunjukkan variabel Lingkungan Kerja (LK)

mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

Page 123: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

102

masing-masing pernyataan pada variable lingkungan kerja dapat

diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.

4) Uji Validitas Kinerja (K)

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Kinerja

Nomor

Butir Pernyataan

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

K 1 0,732 0,000 Valid

K 2 0,561 0,000 Valid

K 3 0,653 0,000 Valid

K 4 0,509 0,000 Valid

K 5 0,732 0,000 Valid

K 6 0,561 0,000 Valid

K7 0,653 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.10 menunjukkan variabel Kinerja (K) mempunyai

kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

masing-masing pertanyaan pada variabel kinerja dapat diandalkan

dan layak diajukan sebagai penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika

nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,70 (Gozali,2011). Tabel 4.16

akan di jelaskan pada halaman selanjutnya dimana menunjukkan hasil

uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini.

Page 124: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

103

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha Keterangan

Motivasi 0,761 Reliabel

Pendidikan dan pelatihan 0,916 Reliabel

Lingkungan Kerja 0,893 Reliabel

Kinerja 0,746 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.11 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

motivasi sebesar 0,761, pendidikan dan pelatihan sebesar 0,916,

lingkungan kerja 0,893, dan kinerja 0,746. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena

mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,70. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan

mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan

itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan

jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.12 akan

dijelaskan pada halaman selanjutnya menunjukkan hasil uji

multikolonieritas pada penelitian ini.

Page 125: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

104

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardize

d

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -1,646 3,162 -,520 ,604

M ,277 ,096 ,223 2,874 ,005 ,765 1,308

PP ,305 ,043 ,554 7,170 ,000 ,772 1,295

LK ,126 ,054 ,189 2,335 ,022 ,705 1,417

a. Dependent Variable: K

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.12 diatas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar

angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai

tolerance motivasi sebesar 0,765, pendidikan dan pelatihan sebesar

0,772, dan lingkungan kerja sebesar 0,705. Selain itu nilai VIF untuk

motivasi sebesar 1,308, pendidikan dan pelatihan sebesar 1,295, dan

lingkungan kerja sebesar 1,417. Suatu model regresi dikatakan bebas

dari problem multiko apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi

tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian

ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

Page 126: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

105

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 88

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.03741229

Most Extreme Differences Absolute .063

Positive .063

Negative -.054

Kolmogorov-Smirnov Z .592

Asymp. Sig. (2-tailed) .875

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Pada tabel 4.13 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji

kolmogorov-smirnov, diperoleh hasil output asymp. sig. (2-tailed)

sebesar 0,875 lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut

terdistribusi secara normal.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

Page 127: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

106

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dan uji

Glejser yang diperlihatkan pada Gambar 4.7 dan Tabel 4.14

Gambar 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan gambar 4.7 grafik scatterplot menunjukkan

bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu

Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data

tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk

memprediksi kinerja pegawai berdasarkan variabel yang

mempengaruhinya, yaitu motivasi, pendidikan dan pelatihan, dan

lingkungan kerja.

Selanjutnya deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dilihat dengan melakukan Uji Glejser yang akan dijelaskan

dihalaman berikutnya pada tabel 4.14.

Page 128: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

107

Tabel 4.14

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.666 1.986 .839 .404

M .005 .061 .011 .088 .930

PP .005 .027 .024 .189 .850

LK -.012 .034 -.044 -.342 .733

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa terdapat nilai

signifikansinya (sig) lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model

regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja pegawai

berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu

motivasi,

pendidikan dan pelatihan, dan lingkungan kerja.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen (Ghozali, 2011: 97).

Page 129: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

108

Tabel 4.15

Uji Koefisien Determinan R2

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .783a .612 .599 2.07348

a. Predictors: (Constan t), LK, PP, M

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Tabel 4.14 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,599

atau 59.9%, ini menunjukkan bahwa variabel kinerja yang dapat

dijelaskan oleh variabel motivasi, pendidikan dan pelatihan, dan

lingkungan kerja adalah sebesar 59.9%. Sedangkan sisanya sebesar

0,401 atau 40.1% adalah variabel lain yang tidak di teliti oleh penulis.

b. Hasil Uji Statistik F

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F

dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen dalam

model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang diuji

secara simultan. Tabel 4.15 berikut menggambarkan hasil uji statistik

F.

Tabel. 4.15

Uji Statistik F ANOVA

b

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 570.756 3 190.252 44.252 .000a

Residual 361.141 84 4.299

Total 931.898 87

a. Predictors: (Constant), L, PP, M

b. Dependent Variable: K

Page 130: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

109

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarakan hasil uji F pada tabel 4.15 didapat nilai F hitung

sebesar 44.252 dengan signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari pada 0,05 maka model regresi dapat dikatakan bahwa

motivasi, pendidikan dan pelatihan, dan lingkungan kerja mempunyai

pengaruh terhadap kinerja pegawai.

Hipotesis 4 : Pengaruh motivasi, pendidikan dan pelatihan

dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Motivasi,

Pendidikan dan Pelatihan, dan Lingkungan Kerja

terhadap variabel kinerja secara simultan.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Motivasi,

Pendidikan dan Pelatihan, dan Lingkungan Kerja

terhadap variabel kinerja secara simultan.

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.15 nilai F

diperoleh sebesar 44.252 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti model

regresi ini layak untuk digunakan. Karena tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi, pendidikan

dan pelatihan, dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap kinerja pegawai.

c. Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.16, jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,

Page 131: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

110

sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha (Ghozali, 2011).

Tabel 4.16

Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.646 3.162 -.520 .604

M .277 .096 .223 2.874 .005

PP .305 .043 .554 7.170 .000

LK .126 .054 .189 2.335 .022

a. Dependent Variable: K

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel 4.16, maka diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

Hipotesis 1 : Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel motivasi

terhadap variabel kinerja secara parsial

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel motivasi

terhadap variabel kinerja secara parsial

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.16, motivasi

mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,005. Hal tersebut terindikasi

bahwa variabel motivasi berpengaruh positif dan secara signifikan

Y = -1,646 +0,277 X1 + 0,305X2 + 0,126X3+ e

Page 132: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

111

terhadap kinerja karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel

motivasi lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Kiki Setyawan (2015) dimana sama-sama menyatakan

bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap terhadap kinerja

pegawai. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Gede

Mahajaya dan Made Subudi (2016) bahwa motivasi di lingkungan

kerja Inspektorat Kabupaten Badung berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai.

Hipotesis 2 : Pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap

kinerja

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Pendidikan

dan pelatihan terhadap variabel kinerja kerja secara

parsial.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel pendidikan dan

pelatihan terhadap variabel kinerja kerja secara

parsial.

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel

pendidikan dan pelatihan mempunyai tingkat signifikansi sebesar

0,000. Hal tersebut terindikasi bahwa pendidikan dan pelatihan

berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kinerja karena

Page 133: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

112

tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pendidikan dan pelatihan

lebih kecil dari 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baiknya tingkat pelaksaaan

pendidikan dan pelatihan yang dimiliki maka semakin baik pula

tingkat kinerja pegawai. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian

terdahulu oleh Dhany Satrio (2017) dimana pendidikan dan pelatihan

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai.

Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Ketut Dharta (2010)

dimana pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan baik secara

parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah

Kota Malang.

Hipotesis 3 : Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja

H0 ; Tidak terdapat pengaruh antara variabel

lingkungan kerja terhadap variabel kinerja

secara parsial.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel lingkungan

kinerja terhadap variabel kinerja secara parsial.

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel

lingkungan kerja mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,022. Hal

tersebut terindikasi bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan

secara signifikan terhadap kinerja karena tingkat signifikansi yang

dimiliki variabel lingkungan kerja lebih kecil dari 0,05.

Page 134: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

113

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baiknya tingkat

lingkungan kerja yang dimiliki maka semakin baik pula tingkat

kinerja pegawai. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh David Harly (2015) dimana sama-sama

menyatakan bahwa lingkungan kerja memberikan pengaruh yang

positif terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendidikan Nasional

Provinsi Sulawesi. Begitu juga penelitian oleh Nadiya Lifa, dkk

(2014).

Page 135: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

114

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari motivasi,

pendidikan dan pelatihan, dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di

Kementerian Koperasi dan UKM RI. Berdasarkan dari hasil analisis dan

pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai

di Kementerian Koperasi dan UKM RI

2. Pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja pegawai di Kementerian Koperasi dan UKM RI

3. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

pegawai di Kementerian Koperasi dan UKM RI

4. Motivasi, pendidikan dan pelatihan, dan lingkungan kerja secara bersama-

sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja pegawai di Kementerian Koperasi dan UKM RI

B. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan sehubungan dengan

hasil penelitian yang telah dilakukan, ialah sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian selanjutnya dapat

menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian- penelitian

Page 136: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

115

selanjutnya yang memiliki tema yang sama yaitu pengaruh motivasi,

pendidikan dan pelatihan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai.

Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji komponen lain selain

masalah motivasi, pendidikan dan pelatihan, lingkungan kerja dan kinerja

pegawai yang telah dibahas oleh penulis atau dengan dimensi dan indikator

yang berbeda serta didukung oleh teori- teori atau penelitian terbaru.

2. Bagi Kementerian Koperasi dan UKM RI

Dengan adanya penelitian ini diharapkan Kementerian Koperasi dan

UKM RI dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan

agar lebih memperhatikan kebutuhan pegawai terutama pada variabel

motivasi, pendidikan dan pelatihan, dan lingkungan kerja. Pada variabel

motivasi bahwa Kementerian Koperasi dan UKM diharapkan dapat

membentuk para pegawai yang mempunyai rasa tolong menolong dan

kerjasama yang tinggi dalam pekerjaannya, karena apabila telah terbentuk

hal tersebut akan mampu menjadikan kinerja pegawai yang semakin baik.

Pada variabel pendidikan dan pelatihan bahwa Kementerian Koperasi dan

UKM diharapkan selalu memperhatikan kelayakan peralatan yang

digunakan untuk pelaksanaan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan

kinerja pegawai.

Sedangkan pada variabel lingkungan bahwa Kementerian koperasi dan

UKM dapat menerapkan dan memenuhi kebutuhan pegawai akan kondisi

penerangan yang baik dan menjaga kualitas penerangan ditempat kerja guna

meningkatkan kinerja pegawai. Dan variabel kinerja bahwa Kementerian

Page 137: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

116

koperasi dan UKM diharapkan selalu mengajarkan dan menanamkan rasa

tanggung jawab yang tinggi terhadap sesuatu hal yang dibebankan pada

para pegawai guna meningkatkan kinerja pegawai demi terciptanya tujuan

dan visi misi dari Kementerian Koperasi dan UKM RI itu sendiri.

Page 138: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

117

DAFTAR PUSTAKA

Andi, Supangat. “Statistik Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan

Nonparametik”. Jakarta: Kencana Prenada Media group, 2010.

Ardana, I komang. dkk. “ Manajemen Sumber Daya Manusia”. Denpasar: Graha

Ilmu, 2011.

As’ad, Moh. “Psikologi Industri”. Yogyakarta: Liberty, 2004.

Badri, Soekoco Munir.”Manajemen Administrasi Kantor Modern”. Jakarta:

Erlangga, 2007.

Budianto.”Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja”.Jurnal Ilmiah Prodi

Manajemen Universitas Pamulang, Volume 3, No.1 Oktober 2015.

Burhanudin, Yusuf. “ Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan

Syariah”. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Danim, Sudarwan. “ Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok”. Jakarta:

Rineka Cipta. 2012.

Dartha, I Ketut. “ Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Terhadap

Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Daerah Kota Malang”.

Jurnal Ekonomi Modernisasi, Volume 6, Nomor 2, Juni 2010.

Fachrizal, eka.”Penilaian Kinerja Karyawan dengan Menggunakan Metode 360

Degree”. Jurnal Teknik Industri Volume 3, Nomor 1, September 2013.

Fazrien, dkk “Peran Pemimpin dalam Pencapaian Kinerja Pegawai”. Jurnal

Administrasi Publik Volume 2, Nomor 4, 2014.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011.

Gomes. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Yogyakarta: Andi, 2003.

Gutomo, Dhani. “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai

Badan Perpustakaan Daerah Samarinda”. Jurnal Administrasi Bisnis,

2017, 6 (2): 425-435.

Handoko, T. Hani.”Manajemen Sumber Daya Manusia”. Yogyakarta: BPFE,

2000.

Handoko, T. Hani. “Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia”. Edisi kedua.

Yogyakarta: BPFE, 2008.

Page 139: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

118

Hasibuan, Malayu S.P. “ Manajemen Sumber Daya Manusia” Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Hasibuan, Malayu S.P. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2012.

Herman, Sofyandi. “ Manajemen Sumber Daya Manusia”. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2008.

Mahajaya, Gede. “ Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Inspektorat Kabupaten Badung “. Jurnal

Manajemen UNUD, Vol. 5, No. 11. 2016 : 7072 ; 7099.

Mangkunegara. “Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Eresco,

2006.

Mangkunegara. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Moekijat. “Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia”. Bandung : CV.

Mandar Maju, 1992.

Nawawi. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Yogyakarta:Gadjah Mada

University Press. 2008.

Ningrum, Nadiya Lifa. “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan”. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 11, No. 1 (2014).

Pramono, Hadi. dkk. “Peranan Pemimpin dalam Memotivasi Karyawan”. Jurnal

Administrasi Bisnis Volume 6, Nomor 2, Desember 2013.

Rivai, Veithzal. “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari

Teori ke Praktek”. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.

Robbins, S.P dan Coulter M. “Manajemen Jilid 2”. Jakarta: Erlangga, 2010.

Saputra, edi. dkk. “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja

Pegawai”. Jurnal Administrasi Publik Voleme 2, Nomor 1,Hal 116-121.

Sedarmayanti. “Manajemen Sumber Daya Manusia”.Bandung: Refika Aditama,

2007.

Sedarmayanti. “ Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja”. Bandung: CV

Mandar Maju, 2009.

Sedarmayanti. “ Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan

Manajemen Pegawai Ne geri Sipil”. Bandung: PT. Reflika Aditama, 2010.

Page 140: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

119

Sedarmayanti. “ Tata Kerja dan Produktivitas Kerja Suatu Tinjauan: Suatu

Tinjauan Dari Aspek Ergonomi atau Kaitan Manusia dengan Lingkungan

Kerjanya”. Bandung: Mandar Maju, 2011.

Sedarmayanti. “ Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan

Manajemen Pegawai Negeri Sipil (cetakan kelima)”. Bandung: PT.

Aditama, 2011.

Setiawan, Kiki. “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Level

pelaksana di Divisi Operasi PT. PUSRI Palembang”. Jurnal Psikologi

Islami Vol.1 No. 2 (2015) 43-53.

Siagian, Sondang. P. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Bumi

Aksara, 2014.

Simamora. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Yogyakarta:STIE YKPN. 2011.

Sinambela, Lijan Poltak. dkk. “ Reformasi Pelayanan Publik “. Jakarta: Bumi

Aksara, 2011.

Stephen, P. Robbins. “ Perilaku Organisasi”. Jakarta: Salemba Empat, 2009.

Sunyoto. “Psikologi industri dan organisasi”. Jakarta: Universitas Indonesia,

2010.

Suprihati. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan”.

Jurnal Paradigma, Volume 12, Nomor 01, Juli 2014

Susilawati. “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi peningkatan

produktivitas kerja karyawan”. Medan : Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara. 2008.

Sutrisno. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Kencana, 2011.

Sugiyono.”Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung:

Alfabeta CV. 2013

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung :

Alfabeta. 2009.

Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN

Jakarta. Press, 2006), Cet. I, h. 14-15

Weol, David. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Pelatihan dan Penempatan

Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pendidikan Nasional Provinsi

Sulawesi Utara”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Volume 15. No. 05

tahun 2015.

www.depkop.go.id/tentang-kementerian/sejarah-kementerian. Diakses pada 5

Maret 2018.

Page 141: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

120

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

KUESIONER

PENGARUH MOTIVASI, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

(Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI)

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Usia : . . . . . . tahun

Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita

Pendidikan : ( ) SMA/SMK ( ) Diploma/D III ( ) Sarjana/S1

Masa kerja : ( ) < 1 tahun ( ) 3-5 tahun

( ) 1-3 tahun ( ) > 5 tahun

Pelatihan yang pernah diikuti : ……………………………………

Prestasi kerja yang pernah di dapat: ………………………………

(Jika ada)

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Beri jawaban atas pernyataan berikut ini sesuai dengan

pada jawaban yang bapak/ibu pilih di kolom jawaban yang

telah disediakan.

2. Keterangan dari singkatan jawaban adalah :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

RR : Ragu-Ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak setuju

3. Tidak ada jawaban yang salah atau benar atau salah.

Bapak/ibu cukup menjawab sesuai yang bapak/ibu alami

dan rasakan dalam menjalankan tugasnya. Jawaban

bapak/ibu dijamin kerahasiaannya. Harap mengisi

pernyataan. Selamat Mengisi Kuesioner.

Page 142: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

121

1. Pernyataan yang berhubungan dengan Motivasi (X1)

Berilah tanda ceklist () pada kolom yang sesuai.

No

. Pernyataan SS S RR TS STS

1 Saya selalu bekerja keras untuk mencapai

prestasi yang saya inginkan

2 Saya selalu mengerjakan tugas sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan

3 Jika seseorang mempunyai motivasi tinggi

dalam bekerja maka ia akan berusaha

keras meningkatkan kemampuan

4 Saya selalu menyapa setiap bertemu dengan rekan kerja saya

5 Saya memiliki hubungan yang erat dengan

rekan kerja

6 Saya mampu mempengaruhi orang lain saat

bekerja

7 Saya selalu membantu rekan kerja saat mengalami kesulitan dalam bekerja

8 Saya mempunyai kekuasaan atas rekan kerja saya

Page 143: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

122

2. Pernyataan yang berhubungan den gan Pendidikan dan Pelatihan (X2)

Berilah tanda ceklist () pada kolom yang sesuai.

No

. Pernya

taan SS S RR TS STS

1 Materi pendidikan dan pelatihan yang

diberikan sesuai dengan kebutuhan kerja

2 Materi pendidikan dan pelatihan yang

diberikan dapat meningkatkan

keterampilan saya

3 Materi pendidikan dan pelatihan yang

diberikan dapat menunjang pekerjaan saya

4 Metode yang digunakan sesuai dengan

pokok bahasan materi

5 Para peserta pendidikan dan pelatihan

menyukai metode yang digunakan

6 Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

membutuhkan ruangan yang kondusif

7 Peralatan yang tersedia adalah peralatan

yang layak digunakan dalam pelaksanaan

pendidikan dan pelatihan

8 Instruktur menjelaskan materi pendidikan

dan pelatihan kepada para peserta dengan

baik

9 Peserta menjadi tambah semangat setelah mendapatkan materi dari intruktur

10 Peserta mengikuti semua rangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan baik

11 Peserta pendidikan dan pelatihan menguasai materi yang disampaikan secara cepat

12 Tingkat kesalahan dalam bekerja setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan menjadi menurun

Page 144: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

123

3. Pernyataan yang berhubungan dengan Lingkungan Kerja (X3)

Berilah tanda ceklist () pada kolom yang sesuai.

No. Pernyataan SS S RR TS STS

1 Di tempat kerja membutuhkan kondisi

penerangan yang baik

2 Sirkulasi udara di ruang kerja mendukung

kenyamanan dalam bekerja

3 Suara bising ditempat kerja akan

mengganggu konsentrasi dalam bekerja

4 Kondisi aroma udara di tempat kerja

mendukung kenyamanan dalam bekerja

5 Warna dinding yang menyejukkan mata

mampu membantu meningkatkan kinerja

6 Kelembapan di tempat kerja mendukung

kenyamanan dalam bekerja

7 Ruang kerja yang diberi dekorasi menarik

dapat membantu meningkatkan kinerja

8 Kemananan di tempat kerja yang baik

membuat saya dapat bekerja dengan aman

9 Saya bisa dipercaya oleh atasan

10 Saya selalu bertegur sapa dengan bawahan

saya

11 Saya selalu melaksanakan makan siang

dengan rekan kerja saya

Page 145: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

124

4. Pernyataan yang berhubungan dengan Kinerja Karyawan (Y)

Berilah tanda ceklist () pada kolom yang sesuai.

No. Pernyataan SS S RR TS STS

1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan

tepat waktu

2 Saya melakukan pekerjaan dengan teliti

3 Saya dapat mewujudkan kualitas hasil

kerja yang baik

4 Saya dapat menghasilkan jumlah pekerjaan

yang dibebankan kepada saya sesuai waktu

yang ditetapkan oleh perusahaan

5 Saya bertanggung jawab penuh atas

pekerjaan yang saya terima

6 Saya bisa menjaga sarana dan prasarana

yang disediakan ditempat kerja

7 Saya bisa bekerja dengan baik bersama tim

Page 146: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

125

Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi (X1)

5 5 5 5 5 5 5 5 40

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 5 5 4 4 4 4 4 35

5 5 4 4 4 4 5 5 36

4 5 5 5 5 5 5 5 39

4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 4 4 4 4 4 4 4 33

5 5 5 5 5 5 5 5 40

5 5 5 5 5 5 5 5 40

4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 5 5 4 4 4 3 4 34

5 5 5 5 5 5 5 5 40

4 4 4 4 3 3 4 4 30

4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 4 5 5 4 4 4 4 35

5 5 5 5 5 5 5 5 40

5 5 5 5 5 5 4 4 38

4 4 5 4 4 5 4 5 35

5 5 3 5 5 5 4 4 36

4 4 4 5 5 4 4 5 35

4 4 4 4 4 4 5 5 34

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 3 4 3 4 4 5 31

4 4 4 4 4 4 5 4 33

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 5 5 4 4 4 4 34

5 5 4 4 4 4 4 4 34

4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 5 5 5 5 5 5 5 40

5 5 5 5 5 5 5 5 40

4 4 4 4 4 5 5 3 33

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 5 4 4 5 5 4 35

5 4 4 4 4 4 4 5 34

4 5 5 5 4 4 5 4 36

5 3 4 4 4 4 4 4 32

3 4 4 4 4 4 4 4 31

5 5 3 3 3 5 5 5 34

Page 147: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

126

4 4 4 4 5 3 5 4 33

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 5 5 4 4 4 4 4 34

5 5 5 4 5 5 4 5 38

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 4 5 5 5 4 4 35

5 5 5 5 5 5 4 4 38

5 5 5 5 5 5 5 5 40

5 5 5 5 5 5 4 4 38

4 4 5 4 5 5 4 4 35

5 5 5 5 5 5 4 4 38

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 4 4 4 4 5 5 34

5 4 4 4 4 4 5 4 34

4 5 5 5 4 4 4 4 35

5 5 5 5 4 4 4 4 36

5 5 4 4 4 4 4 4 34

4 4 4 4 5 5 5 5 36

5 5 5 5 5 5 5 5 40

4 4 5 5 5 5 3 4 35

4 4 4 5 5 5 5 5 37

4 4 5 5 5 4 4 4 35

5 5 5 4 4 4 4 5 36

4 4 3 5 5 5 5 5 36

5 5 5 4 4 4 4 5 36

4 4 5 5 5 5 4 4 36

5 5 4 4 4 4 5 5 36

4 4 4 4 5 5 4 4 34

4 4 4 5 5 5 5 5 37

4 4 5 5 5 5 5 5 38

5 5 5 5 4 4 4 4 36

4 4 4 5 5 5 5 5 37

5 5 5 4 4 4 4 4 35

5 5 5 5 4 4 4 4 36

4 5 5 5 5 5 5 4 38

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 5 5 4 4 5 5 5 37

4 4 5 5 4 4 4 4 34

4 4 4 5 5 5 5 5 37

Page 148: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

127

5 5 5 5 5 5 4 4 38

4 4 4 4 4 3 4 4 31

4 4 4 5 5 5 5 5 37

4 4 4 4 4 4 4 5 33

4 4 5 5 5 5 5 4 37

5 5 5 5 5 4 4 4 37

4 4 4 5 5 4 4 5 35

4 4 3 5 5 5 5 5 36

Page 149: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

128

Lampiran 3 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X2)

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 36

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 46

4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 45

5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 54

3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 41

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 55

3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 3 37

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 56

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 50

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 55

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 53

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

Page 150: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

129

5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 56

5 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 5 51

3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 41

5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 55

4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 52

4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 49

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 57

4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 38

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 46

4 2 4 3 3 3 4 5 5 4 2 4 43

3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 36

3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 41

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 55

3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 3 37

4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 49

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 52

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 56

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

Page 151: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

130

5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 56

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 57

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 51

4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 44

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 5 52

5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 52

4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 52

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

4 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 5 52

4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 51

4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 55

5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 55

4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 53

5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 55

4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 54

5 4 4 4 4 5 5 3 3 5 4 4 50

4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 50

4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 56

4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 57

5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 54

Page 152: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

131

4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 55

5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 52

5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 56

5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 57

4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 51

4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 53

5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 53

4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 55

5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 56

4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 53

4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 54

4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 51

4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 54

5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 56

4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 40

Page 153: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

132

Lampiran 4: Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Lingkungan Kinerja (X3)

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 35

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 40

4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 40

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 40

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42

3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 36

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 50

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 51

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 48

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 52

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 49

4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 46

Page 154: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

133

3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 38

4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 50

4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 48

4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 50

4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45

3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 38

4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 50

4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42

4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 51

4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 40

3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 38

5 3 3 5 5 5 5 3 3 5 5 47

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 46

5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 48

5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 53

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

5 4 4 3 3 4 5 4 4 3 5 44

5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 51

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 51

Page 155: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

134

5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 49

4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 52

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 49

4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 49

4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 50

5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 54

4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 50

4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 36

4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 48

4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 48

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 48

5 4 3 5 3 3 5 4 3 5 5 45

4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 48

4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 46

4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 46

4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 48

4 2 4 4 3 3 4 2 4 4 4 38

4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 46

3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 43

5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 5 50

3 5 5 5 4 4 3 5 5 5 3 47

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45

4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 48

Page 156: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

135

4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 50

4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 46

4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 46

4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 4 44

4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42

4 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 44

4 3 5 5 5 5 4 3 5 5 4 48

4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 46

4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 48

4 4 3 5 4 4 4 4 3 5 4 44

3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 38

3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 37

3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 43

4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 47

4 5 3 5 4 4 4 5 3 5 4 46

Page 157: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

136

Lampiran 5 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kinerja (X4)

5 5 4 5 5 5 4 33

2 4 3 3 2 4 3 21

4 4 5 4 4 4 5 30

4 5 3 4 4 5 3 28

4 5 5 4 4 5 5 32

5 5 4 5 5 5 4 33

3 4 4 3 3 4 4 25

4 4 4 4 4 4 4 28

5 5 4 4 5 5 4 32

4 5 2 4 4 5 2 26

4 4 4 4 4 4 4 28

5 5 4 4 5 5 4 32

5 5 5 5 5 5 5 35

4 4 5 4 4 4 5 30

4 4 5 4 4 4 5 30

5 4 4 5 5 4 4 31

5 5 5 5 5 5 5 35

4 5 3 4 4 5 3 28

4 4 4 4 4 4 4 28

5 5 5 5 5 5 5 35

4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 4 4 4 4 4 28

5 4 3 4 5 4 3 28

4 4 4 4 4 4 4 28

2 4 4 4 2 4 4 24

5 4 5 5 5 4 5 33

4 5 5 4 4 5 5 32

4 4 4 4 4 4 4 28

5 5 5 5 5 5 5 35

5 5 4 5 5 5 4 33

2 4 3 5 2 4 3 23

4 4 4 3 4 4 4 27

4 4 3 5 4 4 3 27

2 4 5 4 2 4 5 26

2 5 3 4 2 5 3 24

3 3 4 3 3 3 4 23

4 4 4 3 4 4 4 27

5 5 2 5 5 5 2 29

Page 158: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

137

4 4 3 4 4 4 3 26

4 4 4 4 4 4 4 28

5 5 4 5 5 5 4 33

5 5 5 5 5 5 5 35

4 4 5 4 4 4 5 30

5 4 5 4 5 4 5 32

4 5 4 5 4 5 4 31

5 5 5 5 5 5 5 35

5 5 3 4 5 5 3 30

5 4 4 4 5 4 4 30

4 5 5 5 4 5 5 33

5 4 4 4 5 4 4 30

4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 3 5 4 4 3 27

4 4 4 4 4 4 4 28

2 5 4 5 2 5 4 27

4 5 2 3 4 5 2 25

5 5 5 4 5 5 5 34

4 4 4 4 4 4 4 28

4 5 5 5 4 5 5 33

5 4 4 4 5 4 4 30

5 4 4 5 5 4 4 31

4 4 5 5 4 4 5 31

5 5 5 4 5 5 5 34

5 4 5 5 5 4 5 33

3 5 4 5 3 5 4 29

5 4 2 4 5 4 2 26

5 5 4 4 5 5 4 32

4 4 4 4 4 4 4 28

4 4 4 5 4 4 4 29

4 4 5 4 4 4 5 30

5 5 4 5 5 5 4 33

5 4 5 4 5 4 5 32

4 5 4 4 4 5 4 30

5 5 5 4 5 5 5 34

5 5 4 4 5 5 4 32

5 4 5 3 5 4 5 31

4 5 4 5 4 5 4 31

4 4 4 5 4 4 4 29

2 4 4 5 2 4 4 25

Page 159: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

138

4 5 5 4 4 5 5 32

5 4 2 3 5 4 2 25

5 4 3 3 5 4 3 27

4 4 3 4 4 4 3 26

4 4 4 4 4 4 4 28

5 5 5 4 5 5 5 34

5 4 5 4 5 4 5 32

2 4 4 3 2 4 4 23

Page 160: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

139

Lampiran 6 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Motivasi (X1)

Correlations

M_1 M_2 M_3 M_4 M_5 M_6 M_7 M_8 JMLH

M_1 orrelation 1 .674** .340

** .152 .100 .140 .001 .143 .512

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .158 .356 .194 .993 .184 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88

M_2 Pearson Correlation .674** 1 .509

** .260

* .163 .243

* .113 .170 .635

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .015 .129 .022 .293 .114 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88

M_3 Pearson Correlation .340** .509

** 1 .426

** .298

** .230

* -.061 -.056 .566

**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .005 .031 .571 .602 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88

M_4 Pearson Correlation .152 .260* .426

** 1 .712

** .476

** .205 .172 .702

**

Sig. (2-tailed) .158 .015 .000 .000 .000 .055 .108 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88

M_5 Pearson Correlation .100 .163 .298** .712

** 1 .668

** .300

** .278

** .727

**

Sig. (2-tailed) .356 .129 .005 .000 .000 .004 .009 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88

M_6 Pearson Correlation .140 .243* .230

* .476

** .668

** 1 .418

** .359

** .727

**

Page 161: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

140

Sig. (2-tailed) .194 .022 .031 .000 .000 .000 .001 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88

M_7 Pearson Correlation .001 .113 -.061 .205 .300** .418

** 1 .530

** .503

**

Sig. (2-tailed) .993 .293 .571 .055 .004 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88

M_8 Pearson Correlation .143 .170 -.056 .172 .278** .359

** .530

** 1 .516

**

Sig. (2-tailed) .184 .114 .602 .108 .009 .001 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88

JMLH Pearson Correlation .512** .635

** .566

** .702

** .727

** .727

** .503

** .516

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 162: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

141

Lampiran 7 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X2)

Correlations

PP_1 PP_2 PP_3 PP_4 PP_5 PP_6 PP_7 PP_8 PP_9 PP_10 PP_11 PP_12 JMLH

PP_1 Pearson

Correlation 1 .641

** .580

** .312

** .423

** .487

** .486

** .341

** .514

** 1.000

** .641

** .580

** .800

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

PP_2 Pearson

Correlation .641

** 1 .585

** .504

** .365

** .342

** .345

** .267

* .268

* .641

** 1.000

** .585

** .779

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .001 .012 .012 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

PP_3 Pearson

Correlation .580

** .585

** 1 .606

** .531

** .499

** .502

** .260

* .366

** .580

** .585

** 1.000

** .802

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .014 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

PP_4 Pearson

Correlation .312

** .504

** .606

** 1 .629

** .466

** .279

** .197 .273

* .312

** .504

** .606

** .652

**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .008 .066 .010 .003 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

Page 163: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

142

PP_5 Pearson

Correlation .423

** .365

** .531

** .629

** 1 .776

** .465

** .236

* .512

** .423

** .365

** .531

** .706

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .027 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

PP_6 Pearson

Correlation .487

** .342

** .499

** .466

** .776

** 1 .708

** .313

** .623

** .487

** .342

** .499

** .739

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .001 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

PP_7 Pearson

Correlation .486

** .345

** .502

** .279

** .465

** .708

** 1 .578

** .558

** .486

** .345

** .502

** .705

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

PP_8 Pearson

Correlation .341

** .267

* .260

* .197 .236

* .313

** .578

** 1 .466

** .341

** .267

* .260

* .512

**

Sig. (2-tailed) .001 .012 .014 .066 .027 .003 .000 .000 .001 .012 .014 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

PP_9 Pearson

Correlation .514

** .268

* .366

** .273

* .512

** .623

** .558

** .466

** 1 .514

** .268

* .366

** .647

**

Sig. (2-tailed) .000 .012 .000 .010 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

Page 164: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

143

PP_10 Pearson

Correlation 1.000

** .641

** .580

** .312

** .423

** .487

** .486

** .341

** .514

** 1 .641

** .580

** .800

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

PP_11 Pearson

Correlation .641

** 1.000

** .585

** .504

** .365

** .342

** .345

** .267

* .268

* .641

** 1 .585

** .779

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .012 .012 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

PP_12 Pearson

Correlation .580

** .585

** 1.000

** .606

** .531

** .499

** .502

** .260

* .366

** .580

** .585

** 1 .802

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .014 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

JMLH Pearson

Correlation .800

** .779

** .802

** .652

** .706

** .739

** .705

** .512

** .647

** .800

** .779

** .802

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 165: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

144

Lampiran 8 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X3)

Correlations

LK_1 LK_2 LK_3 LK_4 LK_5 LK_6 LK_7 LK_8 LK_9 LK_10 LK_11 JMLH

LK_1 Pearson Correlation 1 .236* .264

* .406

** .358

** .417

** 1.000

** .236

* .264

* .406

** 1.000

** .700

**

Sig. (2-tailed) .027 .013 .000 .001 .000 .000 .027 .013 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

LK_2 Pearson Correlation .236* 1 .393

** .370

** .374

** .319

** .236

* 1.000

** .393

** .370

** .236

* .668

**

Sig. (2-tailed) .027 .000 .000 .000 .002 .027 .000 .000 .000 .027 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

LK_3 Pearson Correlation .264* .393

** 1 .341

** .337

** .304

** .264

* .393

** 1.000

** .341

** .264

* .655

**

Sig. (2-tailed) .013 .000 .001 .001 .004 .013 .000 .000 .001 .013 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

LK_4 Pearson Correlation .406** .370

** .341

** 1 .710

** .572

** .406

** .370

** .341

** 1.000

** .406

** .762

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

LK_5 Pearson Correlation .358** .374

** .337

** .710

** 1 .750

** .358

** .374

** .337

** .710

** .358

** .733

**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .001 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

LK_6 Pearson Correlation .417** .319

** .304

** .572

** .750

** 1 .417

** .319

** .304

** .572

** .417

** .691

**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .004 .000 .000 .000 .002 .004 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

Page 166: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

145

LK_7 Pearson Correlation 1.000** .236

* .264

* .406

** .358

** .417

** 1 .236

* .264

* .406

** 1.000

** .700

**

Sig. (2-tailed) .000 .027 .013 .000 .001 .000 .027 .013 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

LK_8 Pearson Correlation .236* 1.000

** .393

** .370

** .374

** .319

** .236

* 1 .393

** .370

** .236

* .668

**

Sig. (2-tailed) .027 .000 .000 .000 .000 .002 .027 .000 .000 .027 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

LK_9 Pearson Correlation .264* .393

** 1.000

** .341

** .337

** .304

** .264

* .393

** 1 .341

** .264

* .655

**

Sig. (2-tailed) .013 .000 .000 .001 .001 .004 .013 .000 .001 .013 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

LK_10 Pearson Correlation .406** .370

** .341

** 1.000

** .710

** .572

** .406

** .370

** .341

** 1 .406

** .762

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

LK_11 Pearson Correlation 1.000** .236

* .264

* .406

** .358

** .417

** 1.000

** .236

* .264

* .406

** 1 .700

**

Sig. (2-tailed) .000 .027 .013 .000 .001 .000 .000 .027 .013 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

JMLH Pearson Correlation .700** .668

** .655

** .762

** .733

** .691

** .700

** .668

** .655

** .762

** .700

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88 88

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 167: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

146

Lampiran 9 : Output SPSS Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)

Correlations

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 JMLH

K1 Pearson Correlation 1 .259* .155 .171 1.000

** .259

* .155 .732

**

Sig. (2-tailed) .015 .150 .110 .000 .015 .150 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88

K2 Pearson Correlation .259* 1 .070 .368

** .259

* 1.000

** .070 .561

**

Sig. (2-tailed) .015 .514 .000 .015 .000 .514 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88

K3 Pearson Correlation .155 .070 1 .213* .155 .070 1.000

** .653

**

Sig. (2-tailed) .150 .514 .047 .150 .514 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88

K4 Pearson Correlation .171 .368** .213

* 1 .171 .368

** .213

* .509

**

Sig. (2-tailed) .110 .000 .047 .110 .000 .047 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88

K5 Pearson Correlation 1.000** .259

* .155 .171 1 .259

* .155 .732

**

Sig. (2-tailed) .000 .015 .150 .110 .015 .150 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88

K6 Pearson Correlation .259* 1.000

** .070 .368

** .259

* 1 .070 .561

**

Page 168: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

147

Sig. (2-tailed) .015 .000 .514 .000 .015 .514 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88

K7 Pearson Correlation .155 .070 1.000** .213

* .155 .070 1 .653

**

Sig. (2-tailed) .150 .514 .000 .047 .150 .514 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88

JMLH Pearson Correlation .732** .561

** .653

** .509

** .732

** .561

** .653

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 88 88 88 88 88 88 88 88

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 169: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

148

Lampiran 10 : Uji Reliabilitas

M

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.761 8

PP

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.916 12

LK

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.893 11

K

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.746 7

Page 170: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

149

Lampiran 11 : Uji Multikolonieritas

UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardize

d

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant

)

-1,646 3,162 -,520 ,604

M ,277 ,096 ,223 2,874 ,005 ,765 1,308

PP ,305 ,043 ,554 7,170 ,000 ,772 1,295

LK ,126 ,054 ,189 2,335 ,022 ,705 1,417

a. Dependent Variable: K

Page 171: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

150

Lampiran 12 : Uji Heterokedasitisitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 13 : Uji Koefisien Determinan (R2) R square

UJI KOEFISIEN DETERMINAN R2

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .783a .612 .599 2.07348

a. Predictors: (Constant), LK, PP, M

Page 172: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

151

Lampiran 15 : Uji Statistik F

UJI STATISTIK F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 570.756 3 190.252 44.252 .000a

Residual 361.141 84 4.299

Total 931.898 87

a. Predictors: (Constant), L, PP, M

b. Dependent Variable: K

Lampiran 16 : Uji Statistik t

UJI STATISTIK t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.646 3.162 -.520 .604

M .277 .096 .223 2.874 .005

PP .305 .043 .554 7.170 .000

LK .126 .054 .189 2.335 .022

a. Dependent Variable: K

Page 173: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

152

Lampiran 17: Hasil Wawancara

A. Wawancara dengan Kepala Bagian Kepegawaian

1. Pertaanyaan : Apakah kinerja pegawai di Kementerian Koperasi dan UKM RI

telah sesuai dengan yang diharapkan ?

Dengan hasil wawancara yang di dapat bahwasanya Kepala Bagian Kepegawaian

memberikan penjelasan tentang kinerja pegawai yang bisa dikatakan menurun,

karena terdapat beberapa pegawai yang mengalami stres saat bekerja, dan gangguan

diruang kerja yang mengakibatkan pegawai lebih senang berlama-lama diluar saat

jam istirahat sampai jam kerja dmulai kembali. Tentu ini disebabkan oleh beberapa

faktor salah satu faktornya yaitu menurun nya motivasi pegawai untuk bekerja karena

lingkungan kerja yang tidak sehat.

2. Pertanyaan : Apakah yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI

untuk meningkatkan kinerja pegawai ?

Dengan hasil wawancara yang di dapat bahwasanya Kementerian Koperasi

berusaha meningkatkan motivasi, melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta

menciptakan lingkungan kerja yang baik. Namun ini dianggap oleh pegawai di

Kementerian Koperasi dan UKM RI belum efektif, karena masih terdapat beberapa

kendala.

B. Wawancara dengan Kepala Bagian Kepegawaian

1. Apakah pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan sudah efektif? Jika belum apa

kendalanya ?

Dengan hasil wawancara yang di dapat bahwasanya menurut Ibu Sajrawati

Sapardin selama ini pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh

Kementerian Koperasi dan UKM RI belum efektif, karena terdapat beberapa kendala

yaitu tidak tersedianya ruangan atau aula untuk pelaksanaan pendidikan dan

pelatihan bagi pegawai Kementerian Koperasi dan UKM RI, setiap pelaksanaan

Page 174: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

153

program pendidikan dan pelatihan tersebut pegawai harus bergabung dengan pihak

instansi lain.

C. Wawancara dengan Kepala Bagian Kepegawaian

2. Apakah sarana dan prasarana di Kementerian Koperasi dan UKM RI dapat

menunjang kinerja pegawai ?

Dengan hasil wawancara yang di dapat bahwasanya Ibu Sajrawati Sapardin

menjelaskan di Kementerian Koperasi masih terdapat berbagai kerusakan terhadap

fasilitas umum seperti kerusakan toilet, dan palfon di berbagai ruangan yang

mengakibatkan kinerja pegawai menjadi terganggu, dan lambatnya penanganan

terhadap kerusakan. Ditambah dengan kebisingan yang selalu dirasakan oleh

pegawai diruangan besar, dimana ruangan ini adalah ruangan terbuka terdapat

pegawai-pegawai lain yang kerap sekali mondar-mandir yang menyebabkan

konsentrasi pegawai menurun saat mengerjakan tugas.

3. Apakah yang menyebabkan penanganan terhadap sarana dan prasarana yang

rusak menjadi sangat lambat ?

Dengan hasil wawancara yang di dapat bahwasanya menurut Ibu Sajrawati

Sapardin selaku Kepala Bagian Kepegawaian yang menyebabkan penanganan

terhadap sarana dan prasarana yang rusak menjadi sangat lambat yaitu karena

kurangnya koordinasi dan komunikasi antara bagian Biro Umum kepada bagian

Rumah Tangga dan Layanan Pengadaan terhadap kerusakan yang terjadi, sehingga

penanganan nya menjadi sangat lambat dan membuat pegawai menjadi tidak nyaman

akan hal itu.

Biro Umum

Kepala bagian Kepegawaian

Dra.Sajrawati Sapardin

NIP. 19680303 199503 2 001

Page 175: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

154

Lampiran 18: Dokumentasi

A. Penjelasan pengisian kuesioner

Page 176: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

155

B. Konsultasi dan penjelasan pengisian kuesioner

Page 177: (Studi Kasus Pada Kementerian Koperasi dan UKM RI )repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Koperasi dan UKM RI, dan terimakasih juga kepada Bapak Sayidi, SE selaku

156

C. Konsultasi dengan bagian Tata Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI