strategi dinas koperasi dan ukm kota tangerang …

110

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG SELATAN

DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH

(KJKS)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

SAIFUL BAHRINIM: 107046102073

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432H/2011M

Page 2: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …
Page 3: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …
Page 4: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 08 Juni 2011

(Saiful Bahri)

Page 5: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

iv

ABSTRAK

Saiful Bahri. Judul skripsi “Strategi Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan dalam Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)”.

Strata Satu (S1) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1432 H / 2011 M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan kebijakan Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan Koperasi Jasa

Keuangan Syariah (KJKS). Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif,

yaitu metode penelitian yang menguraikan dan memaparkan masalah yang ada

sehingga memperoleh gambaran tentang objek yang diteliti dan masalah tersebut

dapat dipecahkan serta diselesaikan dengan baik dan benar.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian lapangan (field

research) untuk memperoleh data primer, dengan melakukan wawancara dan

penelitian langsung terhadap pihak yang dianggap berkompeten. Selain itu, penulis

juga melakukan penelitian kepustakaan (library research) untuk memperoleh data

sekunder, yakni untuk memperoleh data ilmiah dan akurat yang bersumber pada

buku-buku, dokumen, dan rujukan lain yang berkaitan dengan pokok pembahasan,

kemudian dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui fenomena yang sebenarnya.

Dengan menggunakan metode analisis formulasi strategi, implementasi strategi,

pengendalian strategi, dan menggunakan metode analisis SWOT, strength (kekuatan),

weakness (kelemahan), opportunity (peluang), threats (ancaman).

Page 6: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

v

Penelitian ini menyimpulkan bahwa, Strategi yang dilakukan oleh Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan Koperasi Jasa

Keuangan Syariah (KJKS) adalah dengan cara melakukan kegiatan dan program baik

jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu dengan cara bekerjasama dengan

lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta, dan dengan cara melaukan sosialisi,

pelatihan, pembinaan, serta pendataan KJKS.

Sedangkan hal-hal yang mempengaruhi Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan dalam mengembangkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah

kurangnya SDM yang memahami akan keberadaan dan prinsip KJKS, terbatasnya

sarana dan prasana untuk memfasilitasi KJKS, serta teknologi dan informasi yang

belum memadai.

Kata Kunci : Strategi, Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), Kekuatan

(Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), Ancaman (Threats).

Page 7: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur pada Allah SWT, atas limpahan

rahmat, taufiq dan hidayah-NYA, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

sebagai salah satu tugas akhir memenuhi syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi

Muamalat (Ekonomi Islam) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan judul “STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA

TANGERANG SELATAN DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI JASA

KEUANGAN SYARIAH (KJKS).”

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, sudah sepantasnya pada kesempatan

ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait

dengan penyelesaian skripsi ini diantaranyan adalah:

1. Kepada Bapak Prof. Dr. Drs. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM. Selaku

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan banyak kesempatan kepada

penulis dapat belajar dan menggali ilmu pada fakultas yang beliau pimpin.

2. Kepada Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag. Ketua Program Studi Muamalat

(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang mengesahkan proposal skripsi

penulis.

Page 8: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

vii

3. Kepada Bapak Mu’min Rouf, M.A Sekretaris Program Studi Muamalat

(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Kepada Bapak Dr. Djawahir Hejazziey, S.H., MA. Dosen pembimbing skripsi

penulis, yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan

skripsi.

5. Kepada Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif., M.Ag., MH. Yang telah

memberikan masukan judul skripsi penulis pada ujian proposal skripsi.

6. Kepada Ibu Dra. Hj. Ratna Nuri Aryanti, MM. Bapak Dewan Ridwan S.E.,

MM. Bapak Arpandadi. Ahmad Nur Alfiza, S.oS, M.Si, dan seluruh staff

Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan, yang telah memberikan

banyak waktu kepada penulis dalam wawancara maupun pemberian data dan

dokumen.

7. Kepada seluruh Dosen pada Konsentrasi Perbankan Syariah atas segala

motivasi, ilmu pengetahuan, bimbingan, wawasan dan pengelamannya yang

menjadikan penulis percaya diri akan prinsip-prinsip syariah khususnya di

bidang ekonomi. Serta seluruh staff Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hdayatullah.

8. Kepada kedua Orang Tua dan Kakak-kakak penulis yang tercinta, Bapak

Madin dan Ibu Nisah yang telah memberikan seluruh jiwa raga untuk

mendidik, membesarkan, menyayangi, dan selalu memberi semangat kepada

penulis.

Page 9: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

viii

9. Kepada teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2007, khususnya PS B

yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.

10. Kepada Pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan

Hukum maupun Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan.

Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

sendiri dan pada umumnya bagi para pembaca. Amin Ya Rabbal Alamiin.

Jakarta, 08 Juni 2011

Penulis

Page 10: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iii

ABSTRAK .............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................ 8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 9

D. Metode Penelititan ....................................................................... 11

E. Teknik Pedoman Penulisan ........................................................... 14

F. Tinjauan Pustaka............................................................................ 14

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 18

Page 11: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

x

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi ...................................................................................... 20

1. Definisi Strategi ...................................................................... 20

2. Bentuk-bentuk Strategi ............................................................ 21

3. Tahap-tahap Strategi .......................................................... ..... 22

B. Koperasi dan UKM ..................................................................... 29

1. Koperasi ................................................................................... 29

a. Pengertian Koperasi ........................................................... 29

b. Ciri-ciri Koperasi di Indonesia .......................................... 30

c. Fungsi Koperasi ................................................................. 31

d. Peran dan Tugas Koperasi .................................................. 31

e. Jenis dan Bentuk Koperasi .................................................. 32

2. UKM ........................................................................................ 34

a. Usaha Kecil ......................................................................... 34

b. Usaha Menengah ................................................................. 36

C. KJKS ........................................................................................... 37

1. Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah .......................... 37

2. Tujuan Koperasi Syariah ......................................................... 38

3. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah ....................................... 39

4. Landasan Hukum Koperasi Syariah......................................... 42

5. Prinsip Operasional Koperasi Syariah .................................... 43

Page 12: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

xi

BAB III DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG SELATAN

A. Sejarah Singkat Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang

Selatan........................................................................................... 46

B. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

........... ......................................................................................... 46

C. Tujuan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan ....... 49

D. Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangserang

Selatan.......................................................................................... 51

E. Program Kerja dan Produk Kreativitas Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangerang Selatan ............................................................... 52

F. Gambaran Umum Wilayah Tangerang Selatan ........................... 56

BAB IV ANALISIS STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA

TANGERANG SELATAN DALAM PENGEMBANGAN

KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS)

A. Formulasi Srategi ........................................................................ 60

B. Implementasi Strategi ................................................................ 72

C. Pengendalian Strategi ................................................................. 77

D. Manfaat Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan Bagi

Pelaku KJKS dan UKM .............................................................. 79

E. Analisis SWOT Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

...................................................................................................... 81

Page 13: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

xii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 91

B. Saran-saran ................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 95

LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................. 98

Page 14: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan terus meningkatnya perekonomian dunia khususnya di negara-

negara maju saat ini, semakin menuntut negara berkembang untuk mengikuti

perkembangan ekonomi dunia yang kian pesat, agar tidak terseret dalam arus

ekonomi global. Di Indonesia sendiri, banyak pihak yang meyakini bahwa UKM

mampu untuk meningkatkan perekonomian nasional sekaligus mengatasi

permasalahan ekonomi dalam negeri saat ini, mengingat besarnya potensi usaha

mikro, kecil, menengah dan koperasi di Indonesia.

Dari beberapa data ditahun–tahun terakhir ini tercatat hingga Juni 2009,

koperasi di Indonesia telah berjumlah 166.155 unit dengan permodalan koperasi aktif

yang terdiri dari modal sendiri Rp 27,27 triliun dan modal luar Rp 36,25 triliun

dengan nilai volume usaha Rp 55,26 triliun. Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS)

pada 2009 mencatat jumlah UKM di Indonesia sebanyak 520.220 unit. Diperkirakan

akan ada 600.000 pelaku UKM baru pada 2010. Sementara dana Kredit Usaha Rakyat

(KUR) yang disalurkan sejak Januari 2008-Januari 2010 sekitar 17,541 triliun rupiah

untuk 2,4 juta debitur.1

1 Abdurrahman adi , ”Mengoptimalkan Potensi UKM”, jurnal diakses pada 01 Desember2010 dari http://abdurrahmanadi.wordpress.com/2010/11/19/mengoptimalkan-potensi-ukm-jurnal.html

Page 15: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

2

Pemerintah dalam membina dan mengembangkan koperasi kadang-kadang

kurang menyadari bahwa hakekat sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi

pasar. Koperasi harus dikembangkan dalam kerangka dan ruang lingkup ekonomi

pasar tanpa komando dan monopoli. Koperasi tidak dapat dipaksa beroperasi sebagai

alat kebijaksanaan pemerintah, tetapi sebaliknya ia juga tidak bisa berkembang bila

diberi monopoli dan hak-hak istimewa yang mematikan mekanisme ekonomi pasar.

Koperasi adalah sokoguru atau tiang-tiang pokok penyangga ekonomi rakyat banyak,

dan sokoguru hanya akan kuat apabila peran serta anggotanya benar-benar berjalan

secara aktif dan efektif.2

Di Indonesia kehadiran Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) sangat

membantu akan peningkatan ekonomi nasional maupun masyarakat, dimana

kehadiran KJKS bertujuan untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar

kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi soko gurunya,

membangun dan mengembangkan potensi ekonomi masyarakat serta meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosial, dan memberikan modal kepada pedagang-

pedagang kecil.

Dalam GBHN 2004, tertulis bahwa upaya pembinaan dan pengembangan

UKM merupakan suatu keharusan agar industri kecil dapat tumbuh sebagai bagian

dari dunia usaha yang kuat, tangguh, efisien, dan mandiri. Sehingga diharapkan

pengoptimalan dan pengembangan KJKS, dapat dilaksanakan secara simultan dalam

2 Mubyarto., Sistem dan moral ekonomi Indonesia, (Jakarta : LP3ES, 1988), Cet. 1, h. 76.

Page 16: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

3

kerangka kerja yang komprehensif dengan berbagai upaya lain seperti pendidikan,

pemberdayaan masyarakat, pembangunan sosial, dan penyediaan berbagai

infrastruktur pendukung lainnya.

Namun dalam kegiatan KJKS terdapat kendala-kendala yang mempengaruhi

perkembangan KJKS diantaranya : kurangnya SDM, Kurangnya pembinaan terhadap

usaha mereka, baik itu dari lembaga-lembaga terkait terhadap berdirinya KJKS

maupun pihak lain, sulitnya legalitas hukum, sulitnya akses ke perbankan maupun

lembaga terkait dikarenakan kehadiran KJKS yang masih baru, menyebabkan

sulitnya pemberian modal,3 Kebijaksanaan dan sistem perbankan serta penanaman

modal dirasa sering kurang menunjang usaha peningkatan modal koperasi, yang

umumnya dimiliki dan dikelola oleh golongan masyarakat berpenghasilan rendah,4

Sekalipun KJKS paham akan keberadaan bank sebagai penyedia dana atau pinjaman,

akan tetapi KJKS terkendala oleh kondisi internal yaitu tidak adanya kolteral atau

jaminan,5 KJKS masih belum memiliki sarana seperti perkantoran transportasi

pergudangan dan komunikasi yang lengkap untuk menunjang usahanya, kelemahan

manajemen dan keterbatasan kemampuan para pelaksana usaha (manajer) dalam

perencanaan usaha mengakibatkan melemahnya usaha KJKS untuk dapat berpacu dan

3 Wawancara pribadi dengan Husen. Ketua KJKS Hijrah Usaha Mikro, Ciputat . 18 Februari2011

4 Ahmad Dimyati, Dkk., Islam dan Koperasi : Telaah Peran Serta Umat Islam dalamPengembangan Koperasi, (Jakarta, 1989), Cet. 1, h. 199.

5 Herva Octaviana, “Strategi BMT Al-Kautsar Dalam Mengembangkan Usaha Kecil danMenengah di Bekasi”, ( Skripsi S1 Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta, 2009), h. 4.

Page 17: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

4

bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya, serta kurangnya pemahaman masyarakat

terhadap KJKS.

KJKS dikembangkan untuk mewujudkan demokrasi ekonomi yang antara

lain, terjelma dalam pemerataan pendapatan di masyarakat melalui pertumbuhan

koperasi-koperasi yang sehat. KJKS digerakkan agar distribusi dari pemilikan asset

(kekayaan) dan kesempatan berusaha dalam masyarakat diperbaiki secara fungsional

dan terus-menerus. Bahkan sementara para ahli mengatakan koperasi sebagai gerakan

yang berperan untuk turut mempercepat proses capital ownership reform. Karena

koperasi muncul sebagai countervailing power atau balance wheel (roda

pengimbang) terhadap kapitalisme yang tak terbendung. Rasanya untuk Indonesia

akan lebih dari itu, koperasi akan berperan sebagai substantive power (kekuatan

subtantif) dalam sistem perekonomian.6

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi KJKS dibutuhkan kehadiran

suatu lembaga yang dapat membantu mengembangkan, membina, mengayomi dan

memajukan usaha mereka, sehingga KJKS dapat bertahan dan berkembang pesat.

Dimana lembaga tersebut bertugas sebagai motivator, komunikator, dinamisator, dan

fasilitator yang merupakan peran pengembangan koperasi melalui kelembagaan,

sehingga para pelaku KJKS dapat memberi kemaslahatan bersama bagi masyarakat,

sehingga mereka dapat hidup mandiri dengan usahanya dan semakin berkembang

6 Thoby Mutis, Pengembangan Koperasi, (Jakarta, 1992), Cet. 1, h. ix.

Page 18: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

5

untuk memenuhi hajat hidup mereka, Hal ini telah terwujud dengan hadirnya Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan.

Landasan hukum atas pengembangan usaha kecil dan menengah mengacu

pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1998 yaitu tentang

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.7

Oleh sebab itu Dinas koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan sangat

mempunyai peran penting dalam pengembangan KJKS, karena dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat kecil, terutama kalangan menengah kebawah, serta

koperasi di Indonesia makin berkembang.

Latar belakang berdirinya Dinas Koperasi dan UKM ini berlandaskan pada

banyaknya koperasi dan para pelaku usaha kecil dan menengah yang belum terbina

terdiri dari 371 koperasi dan 1700 UKM berdasarkan data yang didapatkan dari

Dinas koperasi dan UKM Kota Tangsel,8 sebab itu guna dari Dinas ini salah satunya

membina para pendiri koperasi dan UKM agar lebih mandiri dan dapat meningkatkan

hasil produksi mereka, serta dapat mempertahahnkan usaha mereka.

Dinas koperasi dan UKM Kota Tangsel mempunyai kegiatan dan program

kerja yang terbagi atas tiga bagian, yaitu :

7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor . 32 Tahun . 1998

8 Wawancara pribadi dengan H. Arpandadi. KotaTangerang Selatan, BSD . 13 Desember2010

Page 19: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

6

1. Koperasi :

Yang terbagi atas tiga kasi ( kepala seksi ) antara lain: kasi sosialisasi,

kelembagaan dan penilaian kesehatan koperasi.

2. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Terbagi menjadi tiga kasi ( kepala seksi ) antara lain: kasi aneka usaha,

kelembagaan UKM, serta perdagangan barang dan jasa.

3. Bidang fasilitas dan permodalan

Terbagi menjadi tiga kasi ( kepala seksi ) antara lain: kasi fasilitas

pembiayaan, kasi monitoring, serta kasi monitoring dan evaluasi.9

Dengan program tersebut Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel bertugas

untuk membina, sosialisasi, mendata, mengelompokkan bidang-bidang usaha kecil

dan menenengah, seperti promosi barang yang telah diproduksi, legalitas atas

berdirinya KJKS dan UKM, pemberian alat produksi, penyuluhan, memberikan solusi

kepada para pelaku KJKS dan UKM tentang permodalan dan mampu mengakses

modal dari Bank pemerintah maupun swasta, serta melakukan penilaian kesehatan

KJKS maupun UKM apakah masih sehat atau tidak.10

Akan tetapi keberadaan suatu lembaga tidak akan mampu bertahan lama jika

tidak memiliki strategi. Begitu juga dengan keberadaan Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangerang Selatan dalam usahanya mengembagkan KJKS. Strategi diperlukan

9Wawancara pribadi dengan H. Arpandadi. KotaTangerang Selatan, BSD . 13 Desember 2010

10 Ibid.

Page 20: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

7

dalam suatu lembaga dengan maksud agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana

sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dan hambatan-hambatan yang ada dapat

diminimalisir. Dari formulasi tersebut diharapkan pengembangan terhadap KJKS

dapat direalisasikan.

Dalam hal ini strategi pengembangan sangat dibutuhkan, yang berguna untuk

meningkatkan kegiatan Dinas Koperasi dan UKM, sehingga menghasilkan kinerja

yang baik, dan Dinas Koperasi dan UKM dapat bertahan lama, maka analisis SWOT

bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan yang di dasarkan pada logika untuk memasimalkan

kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).11

Dengan menggunakan analisis SWOT akhirnya bisa dirumuskan faktor kunci

sukses yang mungkin dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan.

Faktor kunci sukses ini sangat penting sekali sebab akan memberi informasi

bagaimana sebenarnya profil keunggulan program kerja yang dimiliki Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan tersebut.

Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan sebagai lembaga yang

bergerak di bidang ekonomi tentunya tidak lepas dari masalah-masalah yang dihadapi

dalam menjalankan roda organisasinya yang dipengaruhi perkembangan,

pertumbuhan dan pola hidup masyarakat. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut

11 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama, 2006), Cet 14, h. 17.

Page 21: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

8

tentunya pengelola Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan bekerja sama

dengan KJKS, perlu membuat strategi yang tepat sehingga Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangerang Selatan dapat bertahan, dan terus mengembangkan perekonomian

rakyat, khusususnya diwilayah Tangerang Selatan. Berdasarkan uraian di atas, maka

untuk mengetahui lebih jauh mengenai strategi pengembangan KJKS pada Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan, penulis bermaksud mengadakan

penelitian ilmiah yang akan dituangkan ke dalam skripsi dengan judul “Strategi

Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam Pengembangan

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada dasarnya dalam menganalisis SWOT, maka kita harus menganalisis

segala aspek internal dan eksternal, mulai dari lingkungan, struktur organisasi

perusahaan, laporan keuangan secara periodik, analisa terhadap strategi para

pesaing yang ada, analisa perilaku konsumen,dan lain sebagainya. Melihat segala

aspek yang begitu luas, oleh karena itu agar penelitian lebih terarah kepada

permasalahan yang dimaksud, penulis membatasi hal-hal sebagai berikut :

a. Objek yang diteliti hanya Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

saja.

Page 22: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

9

b. Masalah yang diteliti hanya pada masalah bagaimana strategi dan kebijakan

Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam pengembangan

KJKS, ditinjau melalui perspekif formulasi strategi, implementasi strategi,

pengendalian strategi, dan melalui perspektif strengths (kekuatan),

weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (tantangan).

2. Perumusan Masalah

Dalam rangka memfokuskan pembahasan, penulis merumuskan

beberapa hal yang perlu dikemukakan dalam skripsi ini,yaitu :

a. Bagaimana kebijakan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

dalam pengembangan KJKS ?

b. Analisis SWOT dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam

upaya pengembangan KJKS

c. Strategi kedepan dan langkah-langkah Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan dalam pengembangan KJKS

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Setelah menyelesaikan skripsi ini tujuan yang hendak dicapai adalah:

a. Mengetahui Strategi dan Kebijakan Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan dalam pengembangan KJKS

b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi srategi Dinas Koperasi

dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam upaya mengembangkan KJKS

Page 23: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

10

c. Menganalisa dimana letak kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

terhadap strategi pengembangan yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangerang Selatan

d. Menyarankan alternatif strategi yang dapat dipakai oleh Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan KJKS

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

a. Bagi Penulis

Yaitu memperoleh bukti yang sangat signifikan terhadap masalah yang

diteliti. Juga menambah wawasan dan pengetahuan mengenai segala macam

aspek yang berhubungan dengan strategi, Koperasi Jasa Keuangan Syariah,

Usaha Kecil dan Menengah, serta kebijakan dan strategi kedepan dari Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan.

b. Bagi Program Studi Muamalat

Hasil penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan, melengkapi dan

memberikan informasi yang berharga mengenai strategi pengembangan dan

Usaha Kecil dan Menengah.

c. Bagi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel

Hasil penelitian ini diharapkan menghasilkan informasi yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan guna mengembangkan

usaha kecil dan menengah, serta perekonomian umat pada umumnya.

Page 24: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

11

d. Bagi Masyarakat

Semoga dapat menjadi pemahaman bagi masyarakat dalam mendirikan usaha,

dan memahami kehadiran dari KJKS itu sendiri, sehingga dapat membantu

mendirikan usaha mereka, maka perekonomian masyarakat semakin

meningkat.

D. Metode Penelitian dan Teknik Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis kualitatif, yaitu

penelitian yang menggambarkan suatu gejala data-data dan informasi yang

berdasarkan pada fakta yang diperoleh dari lapangan.12 Penelitian ini hanya

menitik beratkan pada strategi pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah

(KJKS) pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan yang ditinjau

dari perspektif kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangsel , serta peluang dan tantangan yang dihadapi kedepan.

2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan penelitian lapangan. Data

penelitian diperoleh dengan penelitian langsung ke objek yang diteliti sebagai

sumber data melalui observasi dengan mengamati dan manganalisis catatan-

catatan dan laporan-laporan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

12Irawan Soehartono, Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995),cet 1, h. 35

Page 25: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

12

Selain itu, metode data yang diperoleh melalui wawancara dan memberikan

kuesioner kepada pihak-pihak terkait dengan instrument terstruktur.

b. Data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari berbagai literature dan

referensi lain seperti buku, majalah, makalah, jurnal, surat kabar, serta setiap

artikel yang mengandung informasi berkaitan dengan masalah yang dibahas,

dihimpun dari berbagai tempat mulai dari perpustakaan hingga situs internet.

3. Pengumpulan Data

Sedangkan untuk memperoleh data yang berkenan dengan judul

penelitian, yaitu sebagai berikut:

a. Kajian Kepustakaan

Kajian pustaka yang dilakukan untuk mencapai pemahaman yang

komprehensif tentang konsep-konsep yang akan dikaji. Bahan yang digunakan

untuk kajian pustaka ini yaitu buku-buku yang berkaitan dengan penelitian

yang penulis lakukan, majalah, surat kabar, serta beberapa artikel yang

relevan yang berkaitan dengan masalah yang penulis angkat, yaitu yang

berkaitan dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah, dan strategi melalui

analisis SWOT.

b. Studi Lapangan

Studi lapangan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan

tentang strategi pengembangan KJKS pada Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangsel. Untuk memperoleh data yang ada di lapangan, penulis menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

Page 26: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

13

1) Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi langsung dari

responden. Atau metode pengumpulan data dengan Tanya jawab yang

dikerjakan berlandaskan pada tujuan penelitian dengan menggunakan

panduan wawancara.13

Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data

sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan

penelitian.14

2) Studi Dokumenter

Dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen perusahaan

yang sehubungan dengan aktifitas yang dilakukan oleh Dinas UKM Kota

Tangerang Selatan mengenai pengembangan KJKS.

4. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif

analitis, dimana penulis terlebih dahulu mengumpulkan dan memaparkan data

yang diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa pihak Dinas Koperasi

dan UKM Kota Tangsel, dan data yang diberikan pihak Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangsel untuk kemudian menganalisisnya.

13 Moh. Nazir, Metode Peneltian, (Bandug: Ghalia Indonesia, 2003), Cet ke 1, h. 193.

14 Sutrisno Hadi, Metodologi Research: jilid 2, ( Yogyakarta: Andi 2004), Cet 10, h. 218

Page 27: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

14

E. Teknik Pedoman Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku pedoman

penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007

yang merupakan pedoman penulisan karya ilmiah mahasiswa UIN Jakarta,

khususnya Fakultas Syariah dan Hukum.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, sebelum penulis mengadakan penelitian lebih

lanjut kemudian menyusunnya menjadi karya ilmiah, maka langkah awal yang

penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi yang sudah

ada, yang mempunyai judul hampir sama dengan akan penulis teliti. Maksud

pengkajian ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti berbeda

dengan penelitian skripsi-skripsi sebelumnya.

Adapun setelah peneliti mengadakan suatu kajian kepustakaan, penulis tidak

menemukan judul skripsi yang sama. Namun ada beberapa objek peneititan yang

hampir sama, diantaranya:

No. Peneliti Judul Hasil

1 Fitri

Audhitd

(Skripsi

FSH UIN

Jakarta,

Strategi KBMT

El-Umma dalam

mengembangkan

UMKM di Bogor

Strategi yang dijalankan KBMT El-Umma

dalam mengembangkan UMKM di Bogor

adalah dengan melakukan strategi pada

produk dengan cara penerapan syarat yang

mudah dan bagi hasil yang adil.

Page 28: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

15

2010) Strategi pengelolaan dana pada KBMT El-

Umma dengan cara dana yang ada

dipisahkan menjadi dua, yaitu dana Bait al

maal dan Batut Tamwil. Sedangkan hal-hal

yang mempengaruhi KBMT El-Umma

dalam mengembangkan UMKM di Bogor

dapat dilihat dari aspek menejemen, aspek

lingkungan, sosial dan budaya.

2. Najibul

Millah

(Skripsi

FSH UIN

Jakarta,

2008)

Strategi Pusat

Koperasi Syariah

dalam upaya

Pengembangan

Koperasi Syariah

primer

Strategi yang dilakukan Puskopsyah

kepada koperasi-koperasi primer syariah

sebagai mitranya adalah dengan melakukan

sosialisasi dalam bentuk pengajian,

manajer operasional dan keuangan

melakukan analisa kelayakan pembiayaan,

Koperasi primer membuat permohonan

pebiayaan Usaha Ekonomi Rumah Tangga.

Program pembinaan yang dilakukan oleh

Puskopsyah memberikan bantuan sebagai

modal kerjasama usaha dengan pola bagi

hasil, mengadakan pelatihan kader

muamalah, mengadakan pelatihan dalam

bentuk magang.

3. Cecep

Suyudi M

(FSH UIN

Jakarta,

Strategi lembaga

nirlaba dalam

upaya

pemberdayaan

usaha mikro, kecil

Strategi yang diterapkan pada program

MM-DD dalam melakukan pemberdayaan

masyarakat khususnya pada economic

development meliputi: pembentukan

kelompok secara partisipatif, penguatan

Page 29: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

16

2008) dan menengah

(UMKM) studi

pada lembaga

nirlaba syariah

masyarakat

mandiri Parung

Bogor

kapasitas SDM secara komunitas,

menciptakan dan mengembangkan usaha

produktif, pengembangan kelembagaan

secara komunitas.

Strategi pendukung berupa: pembinaan

keislaman dan keagamaan, pendampingan

dan perluasan wawasan kelompok sasaran

dan masyarakat sekitar terhadap

pentingnya pendidikan dan kesehatan.

Dampak dari pelaksanaan masyarakat

mandiri antara lain: pemberian modal,

peningkatan pendapatan mitra, asset

produktif mitra, peningkatan pengertahuan

keagamaan mitra, interaksi sosisal antara

mitra, serta tanggung jawab mitra mandiri.

4 Eko

Nurmianto

(Jurnal

Teknik

Industri :

2004)

PerumusanStrategiKemitraanmenggunakanmetode AHP danSWOT

Penilaian kinerja dari suatu model atau

pola kemitraan terdapat beberapa kriteria

yang dapat digunakan yaitu efektivitas,

profesionalitas, pola pembinaan, pola

pengawasan,modal yang disalurkan,

potensi pengembangan, dan prosedur

birokrasi yang ada.

Pengaplikasian pola tersebut harus

didukung oleh stake-holder dan top

Page 30: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

17

management di BUMN, terutama untuk

perencanaan jangka panjang.

5. Thamrin

Husein

(Artikel

Ekonomi:

2009)

Strategi

Pengembangan

Usaha Kecil

Menengah

(UKM) Pada Era

Pasar Global

Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

sangat mempengaruhi kekuatan

perekonomian suatu negara. Kinerja usaha

kecil dan menengah di Indonesia juga

memberikan andil yang luar biasa terhadap

penguatan sistem perekonomian nasional,

minimal ada 2 indikator yang menjadi

ukuran kinerja UKM diantaranya nilai

tambah yang dihasilkan dan serapan tenaga

kerja.

Internasionalisasi pasar yang disebut juga

dengan perdagangan bebas yang sering

dikenal sebagai main stream globalisasi

dunia akan sangat mempengaruhi

kebijakan negara-negara di dunia saat ini

dan masa mendatang, terutama dalam

mengembangkan UKM.

Berbeda dengan karya-karya ilmiah diatas, bahwa penelitian yang

akan penulis lakukan dengan judul “Strategi Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan dalam pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah

(KJKS)” adalah bertujuan untuk mengetahui dimana letak kekuatan,

Page 31: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

18

kelemahan, peluang, dan tantangan yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan

UKM Tangerang Selatan, serta memberikan alternatif yang baik untuk

memajukan Dinas tersebut, sehingga para pelaku UKM dapat terbina dengan

baik, khususnya KJKS. Dalam skripsi ini dibahas pula Strategi dan kebijakan

Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam pengembangan

Koperasi Jasa Koperasi Syariah, yang meliputi formulasi strategi,

implementasi strategi, serta pengendalian strategi Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangerang Selatan. Penelititan ini sekaligus memaparkan antara teori

dengan realitas yang ada.

Demikian perbedaan pokok bahasan serta materi antara penulis dengan

skripsi dan artikel tersebut diatas.

G. Sistematika Penulisan

Untuk keserasian dan ketertiban pembahasan serta untuk mempermudah

analisa materi dan penulisan skripsi ini, maka berikut penulis menjelaskan dalam

sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi

dalam sub bab dan setiap sub bab mempunyai pembatasan masing-masing yang

saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:

Page 32: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

19

BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah tujuan penelitian dan

manfaat penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, metode

penelitian, teknik penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II: Pengertian strategi, bentuk-bentuk, tahap-tahap strategi, Pengertian

Koperasi dan UKM, ciri-ciri, serta kriterianya , dan pengertian KJKS.

BAB III: Tinjauan umum tentang sejarah singkat Dinas Koperasi dan UKM

Tangerang Selatan, Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan, Tujuan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang

Selatan, Struktur Organisasi, Personalia dan Mekanisme kerja,

Program Kerja dan Kreativitas, serta gambaran umum wilayah

Tangerang Selatan.

BAB IV: Formulasi Strategi berikut strategi tingkat korporasi, strategi fungsional,

dan tahapan formulasi strategi, implementasi strategi, pengendalian

strategi, serta manfaat Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang

Selatan bagi para pelaku KJKS dan UKM di daerah Tangerang Selatan,

analisis SWOT Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan.

BAB V: Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang

telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dan saran-saran. Bab ini juga

dilengkapi dengan Daftar Pustaka beserta lampiran-lampiran yang

mendukung.

Page 33: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi

1. Definisi Strategi

Secara etimologi strategi dari bahasa Yunani yaitu strategos yang berarti

jenderal. Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan yaitu sebagai suatu

siasat untuk mengalahkan musuh. Namun, pada akhirnya strategi berkembang untuk

semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, dan agama.15 Dan

dalam bahasa Yunani kuno dapat pula berarti “seni perang”. Suatu strategi

mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi, pada

dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.16

Dalam kamus istilah manajemen, strategi adalah rencana mengenai kegiatan

untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan dalam waktu dan ukuran17

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi adalah ilmu

dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan

15 Rafiudin & Manan Abd. Djaliel. Prinsip & Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia), h.76.

16 Husein Umar, Strategic Management in Action,(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,2001)

17 Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta Aksara,1983), Cet. Ke 2, h. 245

Page 34: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

21

kebijakan tertentu di perang dan damai, atau rencana yang cermat mengenai kegiatan

untuk mencapai sasaran khusus.18

Strategi adalah langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaan

untuk mencapai tujuan. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi penuh terjal dan

berliku-liku, namun ada pula langkah yang relative rendah. Di samping itu, banyak

rintangan atau cobaan yang dihadapi untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, setiap

langkah harus dijalankan secara hati-hati dan terarah.19

Dari berbagai pengertian dan definisi diatas mengenai strategi, secara umum

dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver,

yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk

menjamin keberhasilan mencapai tujuan. Dan dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan strategi adalah langkah-langkah atau rencana yang harus dijalankan

secara cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

2. Bentuk-Bentuk Strategi

a. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

menajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya,

18 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisiketiga, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), h. 1092.

19 Kasmir, kewirausahaan. (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2006) h. 171

Page 35: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

22

strategi pengembangan produk, strategi pengembangan pasar, strategi

mengenai keuangan, dan sebagainya.

b. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.

Misalnya, apakah perusahaan tersebut melakukan strategi pertumbuhan yang

agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi

strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divertasi dan

sebagainya.

c. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut sebagai strategi bisnis secara

fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan

manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional,

strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi lain yang

berhubungan dengan keuangan.

3. Tahap-tahap Strategi

a. Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan merupakan proses awal dalam manajemen.

Tahapan ini berintikan pada analisis lingkungan internal dan analisis

lingkungan eksternal. Aktivitas analisis ini kerap digabung dalam suatu

kesatuan aktivitas yang lebih dikenal sebagai Analisis SWOT (Strength,

Weakness, Oppurtunity and Treath). Hasil analisis SWOT akan menunjukkan

Page 36: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

23

kualitas kuantifikasi posisi organisasi yang kemudian memberikan

rekomendasi berupa pilihan strategi generik serta kebutuhan atau modifikasi

sumberdaya organisasi.20

Berikut dijelaskan tentang analisis SWOT 21:

1) Strength (kekuatan) adalah kekuatan yang dapat diandalkan oleh lembaga.

Dengan adanya kekuatan ini suatu lembaga dapat memahami dan

mengetahui cara tepat dalam menyusun rencana global

2) Weakness (kelemahan) adalah keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki

sebuah lembaga. Dengan mengetahui kelemahan, lembaga yang diharapkan

dapat mengantisipasi agar kelemahan itu tidak menjadi penghalang dalam

mencapai rencana global

3) Opportunity (peluang) adalah situasi yang menguntungkan lembaga.

Dengan mengetahui peluang lembaga diharapkan dapat memanfaatkannya

menjadi potensi yang dapat mengantarkan tujuan utama.

4) Treath (ancaman) adalah suatu keadaan yang tidak menguntungkan

lembaga. Ancaman ini perlu diketahui oleh lembaga dengan baik. Dengan

mengetahui ancaman lembaga diharapkan dapat mengambil langkah-

langkah awal agar ancaman tersebut tidak menjadi kenyataan.

20 Ismail Yusanto & M Karebet, Manjemen Strategis Perspektif Syariah, (Jakarta: KhairulBayan, 2003), h. 11.

21 Mulia Nasution, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Djambatan, 1996), h. 30-31.

Page 37: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

24

Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan internal dan eksternal

suatu lembaga adalah mengidentifikasi peluang (opportunity) yang harus

segera mendapat perhatian serius dan pada saat yang sama lembaga

menentukan beberapa kendala dan ancaman yang perlu diantisipasi22

Dari uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa dengan

analisis internal maupun eksternal, maka suatu lembaga akan mengetahui

aspek mana yang berpengaruh terhadap kemampuan lembaganya. Sehingga

lembaga tersebut dapat mengidentifikasi peluang peluang yang ada dengan

begitu kelemahan yang dimiliki dapat menjadi kekuatan yang dapat

mengokohkan lembaga.

b. Perumusan Strategi

Perumusan strategi dalam hal ini adalah pengembangan tujuan,

mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan, kelemahan

secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi

alternative dan memilih strategi tertentu yang akan dihasilkan.23

Kriteria yang harus diperhatikan dalam merumuskan atau memilih

suatu strategi, yaitu:24

1) Strategi tersebut harus berkontribusi untuk kinerja perusahaan yang lebih

tinggi,

22 Amirullah & Sri Budi Cantika, Manajemen Strrategik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002),Cet. Ke-1, h. 127

23 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhard Lindo, 2002), h. 1524 Fanya Jodie, Pentingnya Analisa Situasi untuk Perumusan Strategi, Jurnal diakses pada tgl

24 Juni 2011 dari http://vibizmanagement.com/column/index/category/strategic_management/2313

Page 38: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

25

2) Strategi melibatkan keunggulan kompetitif,

3) Strategi harus sejalan dengan strategi yang lainnya yang terdapat di

dalam organisasi,

4) Strategi menyediakan keluwesan yang tepat terhadap bisnis dan

organisasi strategi harus dengan misi organisasi dan tujuan jangka

panjang,

5) Strategi tersebut harus sesuai dengan keseluruhan situasi yang ada.

Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa perumusan strategi

memiliki peran besar dalam suatu lembaga. Dengan memiliki tujuan, maka

lembaga dapat merefleksikan target yang akan dicapai. Strategi yang

dirumuskan hendaknya harus melihat kearah depan terhadap suatu lembaga

agar suatu lembaga dapat mencapai tujuannya.

c. Implementasi Strategi

setelah strategi ditentukan, maka strategi harus dipadukan kedalam

kegiatan organisasi sehari-hari. Strategi yang paling canggih dan kreatif

sekalipun tidak dapat menguntungkan organisasi kecuali bila dilaksanakan

dengan baik. Implementasi strategi bertupu pada alokasi dan pengorganisasian

sumber daya manusia yang ditampakkan melalui penetapan struktur

oeganisasi, mekanisme kepemimpinan yang dijalankan berikut budaya

perusahaan dan organisasi.25

25Ismail Yusanto dan M Kerebet Widjajakusuma, Mnajemen Straegis dalam PerspektifSyariah, h. 92

Page 39: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

26

1) Penetapan struktur Organisasi

Alfred Chandler mengutarakan suatu prinsip, yaitu: “struktur

Follows Strategy” yang berarti struktur organisasi harus dibentuk untuk

mendukung agar penerapan strategi yang telah dibuat dapat lebih

efektif. Jika suatu saat strategi di ubah, maka perusahaan wajib untuk

mengubah atau menyesuaikan struktur organisasinya.26

Struktur organisasi menunjukkan kerangka organisasi dan susunan

perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi,

bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang

menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang

berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-

unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau

desentralisasi dalam pengambilan keputusan serta ukuran satuan kerja.27

2) Mekanisme Kerja

Dalam konteks manajemen strategi, kepemimpinan strategi adalah

kemampuan dalam mengantisipasi setiap permasalahan yang terjadi,

memiliki visi, mampu mempertahankan fleksibilitas organisasi dan

26 Agusitnus Sri Wahyudi, Manajemen Strategi Pengantar Proses Berfikir Strategi, Jakarta:Binarupa Aksara, 1996), Cet Ke-1, h. 113

27 Ismail Yusanto dan M Kerebet Widjajakusuma, Manajemen Straegis dalam PerspektifSyariah., h. 108

Page 40: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

27

dapat memeberikan atau mendelegasikan kuasa kepada orang lain untuk

menciptakan perubahan strategis yang perlu.28

3) Budaya Organisasi

Setiap organisasi memiliki budaya yang terbentuk. Keberadaan

sebuah budaya dalam organisasi sangat memberikan peran yang penting

bagi kelangsungan hidup organisasi dan dalam pelaksanaan strategi

organisasi. Budaya dapat menjadi pengikat sekaligus motivator rasa

kebersamaan para anggota organisasi melalui pemahaman yang sama

tentang tata cara dan batasan perilaku dalam organisasi.29

Dari uraian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa implementasi

strategi dibutuhkan untuk mempraktekkan strategi. Langkah implementasi strategi

sebagian tergantung pada tujuan dari strategi lembaga. Selain itu implementasi juga

tergantung pada struktur organisasi. Keberhasilan implementasi dapat dihambat oleh

kendala-kendala intern lembaga seperti struktur lembaga yang kaku ataupun budaya

organisasi tidak sesuai. Hal ini dikarenakan budaya organisasi mempengaruhi

interaksi internal.

28 Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategik, h. 16529 Ibid, h. 172

Page 41: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

28

d. Pengendalian Strategi

pengendalian strategi terdiri atas penentuan cakupan besaran

keberhasilan (kualitatif dan kuantitatif) dalam pencapaian strategi organisasi.30

Selama implementasi berlangsung, kemajuan secara berkala atau pada tahap-

tahap penting untuk menilai apakah organisasi bergerak ke arah sasarannya

harus diperiksa, apakah strategi itu diimplementasikan seperti yang

direncanakan dan apakah strategi tersebut mencapai hasil yang diharapkan.

Secara umum pengendalian strategi terdiri dari tiga langkah,31 yaitu:

1) Pengukuran kinerja (measure the performance), yaitu perbandingan

antara standard dengan pelaksanaan.

2) Perbandingan prestasi dengan standar (Compare The Performance

Match The Standard), yaitu langkah untuk membandingkan hasil-hasil

yang telah diukur dengan target atau standar yang telah di tetapkan

sebelumnya.

3) Mengambil tindakan korektif (The Corretive Action), yaitu tindakan

manajerial yang diambil para manajer ketika prestasi rendah di bawah

standar atau target yang telah ditetapkan.

Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengendalian strategi dibutuhkan untuk mengukur hasil kerja terhadap strategi

30 Ismail Yusanto dan M Kerebet Widjajakusuma, Mnajemen Straegis dalam PerspektifSyariah., h. 144

31 Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategik, h. 183

Page 42: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

29

yang telah dirumuskan. Dengan mengukur hasil kerja yang telah dicapai,

maka suatu lembaga akan mengetahui posisi lembaganya. Sehingga kesalahan

yang mungkin terjadi dapat diminimalisir.

B. Koperasi dan UKM

1. Koperasi

a. Pengertian Koperasi

Terdapat bermacam-macam definisi koperasi, dan jika diteliti dengan

seksama, maka tampak bahwa definisi itu berkembang sejalan dengan

perkembangan jaman. Menurut definisi yang diberikan Dr. Fay (1908),

menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha

bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan

semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-

masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat

imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.32

Menurut Hatta (Bapak Koperasi Indonesia), Koperasi adalah usaha

bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-

menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan

32 Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto., “Perkoperasian Sejarah,Teori & Praktek”(Bogor : Ghalia Indonesia , 2004) Cet. 1, h. 38.

Page 43: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

30

memberi jasa kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat

seorang’.33

Undang-Undang RI N0, 25 Tahun 1992 koperasi didefenisikan

sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan.34

b. Ciri-ciri Koperasi Indonesia

Indonesia termasuk salah satu Negara yang menerbitkan perundang-

undangan yang khusus mengatur koperasi. Undang-undang yang berlaku saat

ini adalah UU RI Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Ciri-ciri

koperasi Indonesia secara umum dituangkan dalam pasal 2, 3, 4 dan 5 yang

menetapkan prinsip koperasi Indonesia, terdiri dari 7 (tujuh) butir dalam 2

ayat, 35 yaitu :

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;

2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

3) Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa masing-masing anggota;

4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

33 Hatta34 Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto., “Perkoperasian Sejarah,Teori & Praktek”

(Bogor : Ghalia Indonesia , 2004) Cet. 1, h. 40.35 Bunyamin, Jenis dan Bentuk Koperasi, http://www.cerita-bunyamin.blogspot.com/ jurnal di

akses pada tgl 15 Maret 2011

Page 44: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

31

5) Kemandirian;

6) Pendidikan perkoperasian;

7) Kerjasama antar koperasi.

c. Fungsi Koperasi

1) Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia

2) Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia

3) Untuk meningkatkan kesejahteraan warga Negara Indonesia

4) Memperkokoh perekonomian rakyat Indonesia dengan jalan pembinaan

koperasi

d. Peran dan Tugas Koperasi

1) Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat Indonesia

2) Meningkatkan demokrasi Indonesia

3) Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara

menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada.36

Sedangkan dalam BAB III, bagian pertama pasal 4 UURI No.

25/1992 diuraikan fungsi dan peran koperasi sebagai berikut :

a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

36 http://www.organisasi.org/ jurnal diakses pada tgl 15 maret 2011

Page 45: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

32

b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas

kehidupan manusia dan masyarakat.

c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai

sokogurunya.

d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.37

e. Jenis dan Bentuk Koperasi

Berdasarkan Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.

27 Tahun 1999 (Revisi 1998) mengenai Akuntansi Perkoperasian, koperasi

digolongkan kedalam empat jenis berdasarkan kepentingan anggota dan usaha

utama koperasi yaitu:38

1) Koperasi Konsumen, Koperasi Konsumen adalah koperasi yang

anggotanya para konsumen akhir barang atau jasa, dan kegiatan atau

jasa utama melakukan pembelian bersama. Kedudukan anggota sebagai

pelanggan adalah pemilik barang atau jasa dari anggota

2) Koperasi Produksi, Perlu dibedakan pengertiannya antara koperasi

produsen dengan koperasi produksi. Koperasi produsen akan berubah

37 Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto., “Perkoperasian Sejarah,Teori & Praktek”(Bogor : Ghalia Indonesia , 2004) Cet. 1, h. 43

38 Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tahun 1999 (Revisi 1998)

Page 46: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

33

menjadi koperasi pemasaran dan atau koperasi pengadaan. Sedangkan

koperasi produksi mempunyai pengertian sebagai koperasi dimana

anggotanya berstatus sebagai pekerja koperasi. Tugas koperasi adalah

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam upaya

menciptakan lapangan pekerjaan bagi para anggotanya. Kedudukan

anggotanya selain sebagai pemilik adalah sebagai pekerja pada

koperasinya.

3) Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya

menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.

Dengan kata lain tugasnya menyelenggarakan pelayanan tabungan dan

sekaligus memberikan kredit kepada anggotanya. Melalui pelayanan

tabungan dan pinjaman dari koperasi, maka anggota mendapatkan

pelayanan-pelayanan keuangan yang lebih baik dan lebih

menguntungkan. Kedudukan anggota selain sebagai pemilik adalah

sebagai nasabah.

4) Koperasi Pemasaran atau Koperasi Produsen, Koperasi Produsen adalah

koperasi yang anggotanya tidak memiliki rumah tangga usaha atau

perusahaan sendiri-sendiri tetapi kerjasama dalam wadah koperasi untuk

menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa dan kegiatan utamanya

menyediakan, mengoperasikan atau mengelola sarana produksi bersama.

Dapat disimpulkan bahwa tugas koperasi produsen adalah memasarkan

barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggota agar usaha anggota dapat

Page 47: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

34

berkembang menjadi lebih baik. Kedudukan anggota adalah sebagai

pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.

2. Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UKM)

Batasan mengenai skala usaha menurut BPS berdasarkan criteria

jumlah tenaga kerja, yaitu : industri mikro 1 – 4 orang, industri kecil 5 – 19

orang, industri menengah 20 – 99 orang.39

a. Usaha Kecil

1) Pengertian Usaha Kecil

Usaha kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No. 9 Tahun

1995 adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi criteria

kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- ( dua ratus juta rupiah )

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil

penjualan paling banyak Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) per

tahun, serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,-

(lima ratus juta rupiah).40

2) Ciri-ciri Usaha Kecil

a) Jenis barang atau komoditi yang diusahakan sudah tetap tidak

gampang berubah,

39 http://www.Republika.com November 200640 http://www.scribd.com/ jurnal di akses pada tgl 8 Maret 2011

Page 48: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

35

b) Lokasi atau tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-

pindah,

c) Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih

sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan

keuangan keluarga, dan sudah membuat rencana usaha,

d) Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk

NPWP,

e) Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam

berwirausaha,

f) Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal,

g) Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik

seperti business planning.

3) Contoh Usaha Kecil

a) Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga

kerja,

b) Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya,

c) Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu

dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan

industri kerajinan tangan,

d) Peternakan ayam, itik dan perikanan

e) Koperasi

Page 49: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

36

b. Usaha Menengah

1) Pengertian Usaha Menengah

Usaha menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10 Tahun

1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi criteria kekayaan

usaha bersih lebih besar dari Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)

sampai dengan paling banyak sebesar Rp 10.000.000.000,- (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta

dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp 500.000.000,- (lima ratus

juta rupiah) s/d Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)

2) Ciri-ciri Usaha Menengah

a) Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih

baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas

yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan

bagian produksi;

b) Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem

akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan

penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;

c) Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuan,

telah ada jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;

d) Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga,

izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;

e) Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;

Page 50: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

37

f) Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih

dan terdidik;

3) Contoh Usaha Menengah

Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi

dari hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu :

a) Usaha pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan skala

menengah;

b) Usaha perdagangan (grosir) termasuk export dan impor;

c) Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa

transportasi taxi dan bus antar propinsi;

d) Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;

e) Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer

buatan.

C. KJKS

1. Pengertian KJKS

Berdasarkan ketentuan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 91/Kep/MKUKM/IX/2004

disebutkan bahwa Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) adalah koperasi yang

Page 51: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

38

kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola

bagi hasil (syariah)41

Dengan demikian semua BMT yang ada di Indonesia dapat digolongkan

dalam KJKS, mempunyai payung hukum dan legal kegiatan operasionalnya asal saja

memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.42

Usaha koperasi syariah meliputi semua kegiatan usaha yang halal, baik dan

bermanfaat (thayyib) serta menguntungkan dengan system bagi hasil, dan tidak riba,

perjudian (maysir) serta ketidak jelasan (gharar). Untuk menjalankan fungsi

perannya, koperasi syariah menjalankan usaha sebagaimana tersebut dalam sertifikasi

usaha koperasi. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus diniyatkan

sah berdasarkan fatwa dan ketentuan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi syariah harus dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.43

2. Tujuan Koperasi Syariah

Tujuan koperasi syariah yaitu mensejahterakan ekonomi anggotanya sesuai

norma dan moral Islam, menciptakan persaudaraan dan keadilan sesama anggota,

pendistribusian pendapatan dan kekayaan yang merata sesama anggota berdasarkan

41 Menteri Negara Koperasi dan UKM Surat Keputusan Nomor 91/Kep/MKUKM/IX/2004

42 Koperasi Jasa Keuagan Syaiah., http://edisi03.blogspot.com/ jurnal diakses pada tgl 15Maret 2011

43 M Shodiq Mustika, “koperasi syariah apa dan bagaimana”, artikel diakses pada 18 Maret2011 dari http://msodik.blogspot.com

Page 52: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

39

kontribusinya, kebebasan pribadi dalam kemaslahatan sosial yang didasarkan pada

pengertian bahwa manusia diciptakan hanya untuk tunduk kepada Allah,

meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan anggota pada khususnya

serta turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan

prinsip-prinsip Islam.44

3. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah

Dalam koperasi konvensional lebih mengutamakan mencari keuntungan

untuk kesejahteraan anggota, baik dengan cara tunai atau membungakan yang ada

pada anggota. Para anggota yang meminjam tidak dilihat dari sudut pandang

pengunaanya hanya melihat uang pinjaman kembali ditambah dengan bunga yang

tidak didasarkan kepada kondisi hasil usaha atas penggunaan uang tadi. Bahkan bisa

terjadi jika ada anggota yang meminjam untuk kebutuhan sehari-hari (makan dan

minum), maka pihak koperasi memberlakukannya sama dengan pinjaman lainnya

yang penggunaanya untuk usaha yang produktif dengan mematok bunga sebagai jasa

koperasi.

Pada koperasi syariah hal ini tidak dibenarkan, karena setiap transaksi

(tasharuf) didasarkan atas penggunaan yang efektif apakah untuk pembiayaan atau

kebutuhan sehari-hari. Kedua hal tersebut diperlakukan secara berbeda. Untuk usaha

produktif, misalnya anggota akan berdagang maka dapat menggunakan prinsip bagi

44 Nur S Buchori, koperasi syariah, (jawa timur: mashun, 2009), cet 1 h. 18

Page 53: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

40

hasil (musyarakah atau mudharabah) sedangkan untuk pembelian alat transportasi

atau alat-alat lainnya dapat menggunakan prinsip jual beli (murabahah).

Berdasarkan peran dan fungsinya maka koperasi syariah memiliki fungsi

sebagai berikut :

a. Sebagai manajer investasi

Manajer investasi yang dimaksud adalah, koperasi syariah dapat

memainkan perannya sebagai agen atau sebagai penghubung bagi para pemilik

dana. Koperasi syariah akan menyalurkan kepada calon atau anggota yang

berhak mendapatkan dana atau bisa juga kepada calon atau anggota yang sudah

ditunjuk oleh pemilik dana.

Umumnya, apabila pemilihan penerima dana (anggota atau calon

anggota) didasarkan ketentuan yang diinginkan oleh pemilik dana, maka koperasi

syariah hanya mendapatkan pendapatan atas jasa agennya. Misalnya jasa atas

proses seleksi anggota penerima dana, atau biaya administrasi yang dikeluarkan

koperasi atau biaya monitoring termasuk reporting. Kemudian apabila terjadi

wanprestasi yang bersifat force major yakni bukan kesalahan koperasi atau

bukan kesalahan anggota, maka sumber dana tadi (pokok) dapat dijadikan beban

untuk resiko yang terjadi. Akad yang tepat untuk seperti ini adalah mudharabah

muqayyadah.

b. Sebagai investor

Peran sebagai investor (shohibul maal) bagi koperasi syariah adalah jika

sumber dana yang diperoleh dari anggota maupun pinjaman dari pihak lain yang

Page 54: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

41

kemudian dikelola secara professional dan efektif tanpa persyaratan khusus dari

pemilik dana, dan koperasi syariah memiliki hak untuk terbuka dikelolanya

berdasarkan program-program yang dimilikinya. Prinsip pengelolaan dana ini

dapat disebut sebagai mudharabah mutlaqah, yaitu investasi dana yang dihimpun

dari anggota maupun pihak lain dengan pola investasi yang sesuai dengan

syariah.

c. Fungsi sosial

Konsep koperasi syariah mengharuskan memberikan pelayanan sosial

baik kepada anggota yang membutuhkannya maupun kepada masyarakat

dhu’afa. Kepada anggota yang membutuhkan pinjaman darurat (emergency loan)

dapat diberikan pinjaman kebajikan dengan pengembalian pokok (Al Qard) yang

sumber dananya berasal dari modal maupun laba yang dihimpun. Dimana

anggota tidak dibebankan bunga dan sebagainya seperti koperasi konvensional.

Sementara bagi hasil anggota masyarakat dhuafa dapat diberikan pinjaman

kebajikan dengan atau tanpa pengembalian pokok (Qardhul Hasan) yang sumber

dananya dari dana ZIS (Zakat, Infaq, Shodaqoh). Pinjaman qordhul hasan ini

diutamakan sebagai modal usaha bagi masyarakat miskin agar usahanya menjadi

besar, jika usahanya mengalami kemacetan, ia tidak perlu dibebani dengan

pengembalian pokoknya.

Fungsi ini juga membedakan antara koperasi konvensional dengan

koperasi syariah dimana konsep tolong menolong begitu kentalnya sesuai dengan

ajaran Islam yang terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 2:

Page 55: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

42

قاب ید الع شد ا إن ا اتقوا ان و و د الع ثم و لىالإ ع نوا او لا تع ىو التقو و لىالبر ع ا نو او تع و

“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlahkamu tolong menolong dalam permusuhan dan perbuatan dosa dan pelanggaran.Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras siksa-Nya.” (QS Al-Maa’idah : 2)45

Sedangkan dalam hadits disebutkan pula keharusan dalam tolong-

menolong, sebagai berikut:

Rasul saw bersabda: “Seorang muslim dengan muslim yang lain adalahbersaudara. Ia tidak boleh berbuat zhalim dan aniaya kepada saudaranya.Barangsiapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhikebutuhannya. Barangsiapa membebaskan seorang muslim dari kesulitan, makaAllah akan membebaskannya dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barangsiapamenutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat”(HR Muslim).46

4. Landasan Hukum Koperasi Syariah

a. UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

b. UU no 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

c. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk

Pelaksanaaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah merupakan

realisasi atas keperdulian pemerintah untuk berperan memberikan payung

hukum atas kenyataan yang tumbuh subur dalam masyarakat ekonomi

Indonesia terutama dalam lingkungan Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah.

45 Al-Qur’an, Surat Al-maa’idah ayat : 246 Hadits Nabi Muhammad SAW, riwayat Muslim.

Page 56: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

43

d. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor: 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman

Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit

Jasa Keuangan Syariah.

e. Peraturan Pemerintah No 17 tahun 1994 tentang pembubaran Koperasi oleh

Pemerintah.

f. PP No 9 tahun 1995 tentang Usaha Simpan Pinjam.

g. Koperasi syariah berlandaskan syariah Islam yaitu Al-qur’an dan as-sunnah

dengan saling tolong menolong (ta’awun) dan saling menguatkan (takaful)

dan berlandaskan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta

berdasar atas asas kekeluargaan.47

5. Prinsip Operasional Koperasi Syariah

Koperasi syariah memiliki keluwesan dalam menerapkan akad-akad

muamalah, yang umumnya sulit dipraktekan pada perbankan syariah karena

adanya keterbatasan peraturan dari Bank Indonesia – PBI (Peraturan Bank

Indonesia). Prinsip dasar operasional koperasi syariah tersebut dapat

digambarkan berikut.48

47 “koperasi syariah” www.koperasisyariah.com Artikel diakses pada tgl 18 Maret 201148 Aan Afrianti, “Strategi Koperasi Jasa Keuangan Syariah dalam menekan tingkat Non

Performing Financing (NPF)”, ( Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 21.

Page 57: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

44

Sumber Dana Koperasi Syariah

1. Simpanan Sukarela- Simp. Wadiah- Simp. Berjangka (mudharabah)

2. Investasi pihak lain- Investasi terikat- Investasi tidak terikat

3. Dana ZIS- Zakat- Infaq dan Shodaqoh

4. Model Koperasi- Simpanan pokok +wajib- Dana Hibah- L/R SHU berjalan

Jasa-jasa1. Wakalah2. Kafalah3. Hawalah4. Ijaroh

Jual beli1. Murabahah2. Salam3. Istishna

Investasi Pembiayaan1. Mudharabah2. Musyarakah

Penempatan lainnya1. Bank Syariah2. Koperasi Syariah

FEE

Margin

Bagi Hail

Bagi HasilBank / Kep

Porsi Koperasi SyariahL/R SHU Berjalan

55%

RevenueDistribution

45%

45%

Bagi Hasil

Bagi Hasil

Porsi1. Simp. Berjangka2. Investasi pihak lain

Penempatannya lainnya1. Bank Syariah2. Koperasi Syariah

44

Page 58: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

45

Dari bagan di atas digambarkan bahwa sumber dana koperasi syariah di

peroleh dari simpanan sukarela seperti simpanan wadiah dan sempanan

berjangka mudharabah, investasi pihak lain, dana zakat infaq dan shadaqoh, dan

dari modal koperasi seperti simpanan pokok simpanan wajib, dana hibah dan

laba rugi sisa hasil usaha berjalan. Dari sumber dana koperasi syariah tersebut

kemudian disalurkan untuk pembiayaan seperti dalam bentuk jasa dengan akad

pembiayaan wakalah, kafalah, hawalah, dan ijaroh yang kemudian akan

mendapatkan fee. Dalam bentuk jual beli dengan akad pembiayaan murabahah,

salam, dan istishna yang kemudian akan memperoleh margin. Dalam bentuk

investasi pembiayaan dengan akad mudharabah dan musyarakah dengan porsi

bagi hasil, dan penempatan lainnya seperti penempatan pada bank syariah dan

koperasi syariah. Dari hasil yang diperolerh seperti fee, margin dan bagi hasil

maka distribusi pembagiannya 55 % porsi koperasi syariah untuk laba rugi SHU

berjalan, dan 45% untuk bagi hasil simpanan berjangka dan investasi pihak lain,

dan bonus untuk penempatan pada bank syariah dan koperasi syariah.49

49 Aan Afrianti, “Strategi Koperasi Jasa Keuangan Syariah dalam menekan tingkat NonPerforming Financing (NPF)”, ( Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 23.

45

Page 59: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

46

46

BAB III

DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG

SELATAN

A. Sejarah Dinas Koperasi dan UKM Kota Tngerang Selatan

Mengacu pada pembentukan Tangerang Selatan berdasarkan UU No 51

tahun 2008 , maka dengan itu pula Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang

Selatan dibentuk berdasarkan peraturan Walikota Tangerang Selatan No 01 tahun

2009, yaitu tentang perangkat daerah Kota Tangerang Selatan.

Sebagai tindak lanjut dari peraturan Walikota No 01 tahun 2009 tersebut

dikeluarkan peraturan Walikota No 24 tahun 2009 tentang Tugas pokok, Fungsi

tata kerja pada Dinas Koperasi dan UKM.

Maka pada 29 Mei 2009 berdirilah Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan yang pada awalnya digabung dengan Diperindag (Dinas

Perindustrian dan perdagangan) Koperasi dan UKM.50

B. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

Sebagai suatu lembaga maka Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang

Selatan mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

50 Wawancara pribadi dengan Bpk Dewan Ridwan Kasubag Dinas Koperasi dan UKM KotaTangerang Selatan pada 18 April 2011

Page 60: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

47

1. Visi

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada

akhir periode perencanaan (Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

SPPN). Berdasarkan kondisi saat ini dan isu-isu strategis pada 5 tahun

mendatang, serta penggalian aspirasi dan persepsi masyarakat yang telah

dilakukan, maka Visi (sementara) Pemerintah Kota Tangerang Selatan pada

Tahun 2008 - 2013 yaitu: “Menuju Masyarakat Tangerang yang Beriman,

Sejahtera, Berorientasi Industri, dan Berwawasan Lingkungan”

Dalam rangka mendukung terwujudnya Visi daerah tersebut dan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders, maka

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang Selatan

menetapkan Visi sementara adalah :51

”Mewujudkan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah

Menjadi Penggerak Dan Pendorong Bagi Peningkatan

Perekonomian Daerah Kota Tangerang Selatan Yang Adil Dan

Bermartabat“

yang mengandung makna bahwa dengan pelaksanaan tugas dan fungsi

yang dilakukan mampu untuk menciptakan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan

51 Dokumen RENSTRA Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

Page 61: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

48

Menengah serta Gerakan Koperasi sebagai mitra aplikasi program dan kegiatan

pembangunan yang berkualitas, serta mampu secara sinergis dalam tiap bidang

pembangunan untuk mandiri mengatur dan menentukan keberhasilannya secara

mandiri dan berkelanjutan secara adil dan bermartabat

2. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi maka perlu disusun misi yang merupakan

rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan bayangan kondisi tentang masa depan. Sejalan dengan pembahasan

terdahulu bahwa SKPD Kota Tangerang Selatan dalam penyusunan Renstra

berpedoman terhadap RPJMD Kabupaten Tangerang tahun 2009 – 2013 sebagai

berikut:52

a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan pengamalannya dalam

kehidupan bermasyarakat.

b. Membangun sumberdaya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan

diseluruh jenjang secara bertahap serta peningkatan derajat kesehatan yang

menjangkau seluruh lapisan masyarakat

c. Meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi

pengembangan usaha di bidang industri, agribisnis, agro industri, dan jasa,

serta memberikan akses lebih besar pengembangan koperasi, usaha kecil dan

menengah, dan sektor informal.

52 Wawancara pribadi dengan Bpk Dewan Ridwan Kasubag Dinas Koperasi dan UKM KotaTangerang Selatan pada 18 April 2011

Page 62: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

49

d. Mewujudkan keserasian dan keseimbangan pembangunan yang berwawasan

lingkungan melalui sistem perencanaan dan pengendalian Tata Ruang yang

terstruktur.

e. Menciptakan tata kepemerintahan yang bersih, transparan, dan bertanggung

jawab (good governance)

f. Meningkatkan pembangunan infra struktur bagi percepatan aspek-aspek

pembangunan.

g. Memenuhi hak-hak politik dan sosial warga untuk melakukan partisipasi

kritis dalam proses pembangunan

h. Memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender dalam kegiatan

pembangunan

C. Tujuan dan Sasaran Dinas Koperasi dan UKM Kota Tngerang Selatan

Tujuan merupakan penyebaran atau implementasi pernyataan misi yang

akan dicapai oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan visi, misi, dan faktor-faktor kunci keberhasilan, Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan menetapkan tujuan dan sasaran

sebagai berikut :53

53 Wawancara pribadi dengan Bpk Dewan Ridwan Kasubag Dinas Koperasi dan UKM KotaTangerang Selatan pada 18 April 2011

Page 63: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

50

1. Tujuan

a. Meningkatkan pelayanan publik;

b. Meningkatkan peluang usaha koperasi dan usaha mikro kecil menengah;

c. Mengembangkan kewirausahaan bagi KUMKM;

d. Menciptakan unit usaha yang kuat;

e. Meningkatkan pemasaran dan promosi;

f. Meningkatkan perlindungan hukum bagi pelaku usaha mikro kecil dan

menengah;

g. Meningkatkan kesehatan dan klasifikasi koperasi;

2. Sasaran

a. Meningkatnya pelayanan publik;

b. Berfungsinya Pusat Promosi dan Informasi Bisnis bagi KUMKM;

c. Meningkatnya jumlah koperasi yang aktif;

d. Meningkatnya jumlah UMKM ;

e. Meningkatnya jumlah unit usaha UMKM yang produktif ;

f. Meningkatkan inovasi produk IKM ;

g. Terwujudnya sentra – sentra Produksi UMKM potensial;

h. Meningkatnya kemampuan pelaku usaha dalam rangka pengembangan

kesempatan kerja dan berusaha;

Page 64: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

51

D. Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

Struktur organisasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan adalah

sebagai berikut:54

54 Dokumen RENSTRA Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

K E P A L A

S E K R E T A R I A T

S U B . B A G IA N U M U M D A NK E P E G A W A IA N S U B . B A G I A N K E U A N G A N S U B . B A G IA N P R O G R A M ,

E V A L U A S I D A N P E L A P O R A N

K E L O M P O K J A B A T A NF U N G S I O N A L

B ID A N G K O P E R A S I

S E K S I K E L E M B A G A A NK O P E R A S I

S E K S I P E M B E R D A Y A A N K O P E R A S I

S E K S I P E N IL A IA N K O P E R A S I

B ID A N G U S A H A M IK R O ,K E C IL D A N M E N E N G A H

S E K S I P E M B IN A A N D A NP E M G E M B A N G A N U S A H A M IK R O

K E C IL D A N M E N E N G A H

S E K S I P E M B E R D A Y A A N U S A H AM IK R O , K E C IL D A N M E N E N G A H

S E K S I P R O M O S I

U P T

B ID A N G F A S IL IT A SP E M B IA Y A A N D A N E V A L U A S I

S E K S I M O N IT O R IN G D A NE V A L U A S I

S E K S I A N A L IS A D A T A

S E K S I F A S IL IT A S P E M B IA Y A A N

P E N J A B A T W A L I K O T AT A N G E R A N G S E L A T A N

T t d

H . E U T I K S U A R T A

Page 65: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

52

E. Program Kerja Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

Program pembangunan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Tangerang Selatan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2009-2013, telah menyesuaikan

dengan program yang dicantumkan dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Mengingat kondisi dan

karakteristik daerah beserta dinamika yang bervariasi, maka program yang

tercantum dalam RPJMD Kabupaten Tangerang Tahun 2009-2013 tersebut dan

sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 pada dasarnya dimungkinkan

untuk dikembangkan atau dilakukan penambahan sesuai dengan prioritas dan

kebutuhan Kota Tangerang Selatan. Berikut disajikan program dan kegiatan

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang Selatan Tahun

2009 – 2013.55

1. Program dan Kegiatan Lokalitas SKPD

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Dilaksanakan melalui

kegiatan pokok sebagai berikut:

1) Penyediaan jasa surat menyurat

2) Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik

3) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas /

operasional

55 Dokumen RENSTRA Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

Page 66: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

53

4) Penyediaan jasa kebersihan kantor

5) Penyediaan alat tulis kantor

6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan jasa tenaga

administrasi / teknis perkantoran

7) Penyediaan pelayanan administrasi kepegawaian

8) Penyediaan pelayanan keamanan

9) Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor

10) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

11) Penyediaan bahan logistik kantor

12) Penyediaan makanan dan minuman

13) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan keluar daerah

14) Penyediaan jasa tenaga administrasi / teknis perkantoran

15) Penyediaan pelayanan administrasi kepegawaian

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran, Dilaksanakan

melalui kegiatan pokok sebagai berikut:

1) Pembangunan gedung kantor

2) Pengadaan kendaraan dinas / operasional

3) Pengadaan mebeleur

4) Pengadaan perlengkapan kantor

5) Pengadaan peralatan kantor

6) Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

7) Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional

Page 67: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

54

8) Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor

9) Pemeliharaan rutin / berkala halaman kantor

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan, dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut:

1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

2) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran

3) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

4) Penyusunan perencanaan anggaran

5) Penatausahaan keuangan SKPD

6) Penyusunan rencana kerja SKPD

7) Forum SKPD

8) Penyusunan Renstra badan

9) Asistensi sistem penatausahaan keuangan SKPD

10) Monitoring, evaluasi dan pelaporan

2. Program dan Kegiatan Lintas SKPD

a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif,

dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut:

1) Penyusunan Kebijakan Tentang Usaha Kecil Menengah

2) Sosialisasi Kebijakan Tentang Usaha Kecil Menengah

3) Fasilitasi Kemudahan Formalisasi Badan Usaha Kecil dan Menengah

4) Perencanaan, Koordinasi dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah

Page 68: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

55

5) Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah

6) Faslitasi Permasalahan Proses Produksi Usaha Kecil Menengah

b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha

Kecil dan Menengah, dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut:

1) Fasilitasi Pengembangan Inkubator Teknologi dan Bisnis

2) Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Investasi Usaha Kecil Menengah

3) Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Investasi Usaha Kecil Menengah

4) Peningkatan Kerjasama di Bidang HaKI

5) Faslitasi Pengembangan Sarana Promosi Hasil Produksi

6) Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan

7) Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi / KUD

8) Sosialisasi HaKI Kepada Usaha Mikro, Kecil Menengah

9) Sosialisasi dan Pelatihan Pola Pengelolaan Limbah Industri bagi dalam

Menjaga Kelestarian Kawasan Usaha Mikro Kecil Menengah

c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil

Menengah, dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut:

1) Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan

2) Pengembangan Klaster Bisnis

3) Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk Usaha Mikro, Kecil

Menengah

4) Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah untuk Usaha

Mikro, Kecil Menengah

Page 69: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

56

5) Penyelenggaraan Pembinaan Industri Rumah Tangga, Industri Kecil dan

Industri Menengah

6) Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro, Kecil Menengah

7) Pengembangan Kebijakan dan Program Peningkatan Ekonomi Lokal

d. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dilaksanakan melalui kegiatan

pokok sebagai berikut:

1) Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pelatihan

Perkoperasian

2) Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan

Perkoperasian

3) Sosialisasi Prinsip-Prinsip Pemahaman Perkoperasian

4) Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi

5) Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi

6) Penyebaran Model-Model Pola Pengembangan Koperasi

7) Rintisan Penerapan Teknologi Sederhana / Manajemen Modern pada

Jenis-Jenis Koperasi

F. Gambaran Umum Wilayah Tangerang Selatan

1. Kondisi Geografis dan Iklim

a. Kondisi Geografis

Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten dan

secara administratif terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan, 49 (empat puluh sembilan)

kelurahan dan 5 (lima) desa dengan luas wilayah 147,19 Km2.

Page 70: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

57

Menurut Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2007/2008, luas

wilayah kecamatan-kecamatan yang berada di Kota Tangerang Selatan (yang

kemudian diambil sebagai luas wilayah kota Tangerang Selatan) adalah sebesar

150,78 Km2 sedangkan menurut Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota

Tangerang Selatan adalah sebesar 147,19 Km2 dengan rincian luas kecamatan

masing-masing yang berbeda pula. Angka yang digunakan adalah 147,19 Km2

karena sesuai dengan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten.56

Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:

1) Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Tangerang

2) Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Depok

3) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor & Kota Depok

4) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang

Luas wilayah masing-masing Kecamatan dengan wilayah paling besar

adalah Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha atau 20,30% dari luas keseluruhan

Kota Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan dengan luas paling kecil adalah

Setu dengan luas 1.480 Ha atau 10,06%.

Luas wilayah masing-masing Kelurahan/desa dengan wilayah di atas empat

ratus hektar terletak di Kecamatan Pamulang, yaitu Pondok Cabe Udik dan

Pamulang Barat, dan di Kecamatan Serpong Utara, yaitu Paku Jaya.

56 http://www.ukmtangsel.com/

Page 71: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

58

Kelurahan/desa dengan wilayah di bawah seratus lima puluh hektar terletak di

Kecamatan Serpong, yaitu Cilenggang dan Serpong, dan di Kecamatan Serpong

Utara, yaitu Jelupang. Kelurahan/desa dengan luas wilayah paling besar adalah

Pondok Cabe Udik dengan luas 483 Ha sedangkan kelurahan/desa dengan luas

wilayah paling kecil adalah Jelupang dengan luas 126 Ha.

b. Keadaan Iklim

Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun Geofisika Klas I

Tangerang, yaitu berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban udara dan

intensitas matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angin. Temperatur udara

rata-rata berkisar antara 23,5 - 32,6 °C, temperatur maksimum tertinggi pada

bulan Oktober yaitu 33,9 °C dan temperatur minimum terendah pada bulan

Agustus dan September yaitu 22,8 °C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas

matahari sekitar 78,3 % dan 59,3 %. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada

bulan Februari, yaitu 486mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun

adalah 177,3mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember dengan hari hujan

sebanyak 21 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 3,8 m/detik

dan kecepatan maksimum 12,6 m/detik.57

57 http://www.ukmtangsel.com/

Page 72: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

59

2. Potensi Fisik Dasar Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 (tujuh kecamatan) dengan jumlah

kelurahan sebanyak 49 (empat puluh sembilan) dan desa sebanyak 5 (lima).

Rukun warga (RW) sebanyak 572 dan Rukun Tetangga sebanyak 2.996.

Kecamatan dengan jumlah kelurahan/desa terbanyak adalah Pondok Aren,

sedangkan kecamatan dengan RW dan RT terbanyak adalah Pamulang dengan

129 RW dan 69 RT. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota

Tangerang Selatan berjumlah 28 SKPD termasuk kecamatan namun tidak

termasuk institusi DPRD dan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Page 73: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

60

60

BAB IV

ANALISIS STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG

SELATAN DALAM PENGEMBANGAN KJKS

A. Formulasi Strategi

Tahapan formulasi strategi ditujukan untuk manghasilkan strategi-strategi

induk dan umum di tingkat korporasi (corporate strategy formulation ) dengan

arahan nilai utama dan orientasi strategis perusahaan serta turunan berikutnya,

strategi fungsional (function strategy formulation).58

1. Strategi di Tingkat Korporasi

Strategi tingkat korporasi secara fundamental berkaitan dengan

pemilihan bisnis di mana perusahaan harus bersaing mengembangkan dan

mengkoordinasi portofolio bisnis, untuk dapat memimpin pada bidang usaha

tsb .59 Strategi di Tingkat korporasi terdiri dari strategi induk, strategi generik,

dan strategi umum.

a. Strategi Induk

Strategi induk Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

merupakan strategi dan kebijakan jangka panjang yang spesifik berisikan

pencapaian visi, misi dan tujuan yang menerjemahkan orientasi strategis

58 Ismail Yusanto dan M Kerebet Widjajakusuma, Manajemen Straegis dalam PerspektifSyariah., h. 52

59 Gading Mahendrata, “Strategi Tingkat Korporat”, Jurnal diakses pada tgl 18 Maret 2011dari http://gadingmahendradata.wordpress.com/2010/03/31/strategi-tingkat-korporat/

Page 74: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

61

organisasi. Rencana jangka panjang ini sangat diperlukan sebagai

barometer atau petunjuk arah aksi organisasi yang dikaitkan dengan

kemampuan serta peluang yang ada.60

1) Visi

”Mewujudkan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah MenjadiPenggerak Dan Pendorong Bagi Peningkatan Perekonomian DaerahKota Tangerang Selatan Yang Adil Dan Bermartabat“.61

Menurut pandangan peneliti, pernyataan visi Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangerang Selatan telah memenuhi empat syarat untuk

menetapkan dan menulis visi Bennis dan Mische (1996).62 Syarat-syarat

tersebut adalah :

a) Mencakup segala hal dan berani menekankan hasil yang luar biasa

ketimbang hasil yang bertahap.

b) Menciptakan rasa kekuatan, semangat dan komitmen ketimbang

kegelisahan, kepanikan dan intimidasi.

c) Realities dan dapat dicapai, dipergunakan sebagai pedoman bagi

semua aktivitas organisasi.

60 Wawancara pribadi dengan Bpk Dewan Ridwan Kasubag Dinas Koperasi dan UKM KotaTangerang Selatan pada 18 April 2011

61 Ibid.62 Bennis dan Mische (1996)

Page 75: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

62

d) Spesifik dan harus dinyatakan dengan keyakinan, sebab visi adalah

artikulasi dari citra, nilai, arah dan tujuan yang akan memadu masa

depan organisasi.63

2) Misi

Sedangkan misi dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang

Selatan adalah:

a) Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan pengamalannya

dalam kehidupan bermasyarakat.

b) Membangun sumberdaya manusia melalui peningkatan mutu

pendidikan diseluruh jenjang secara bertahap serta peningkatan derajat

kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat

c) Meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi

pengembangan usaha di bidang industri, agribisnis, agro industri, dan

jasa, serta memberikan akses lebih besar pengembangan koperasi,

usaha kecil dan menengah, dan sektor informal.

d) Mewujudkan keserasian dan keseimbangan pembangunan yang

berwawasan lingkungan melalui sistem perencanaan dan pengendalian

Tata Ruang yang terstruktur.

e) Menciptakan tata kepemerintahan yang bersih, transparan, dan

bertanggung jawab (good governance)

63 Ismail Yusanto dan M Kerebet Widjajakusuma, Manajemen Straegis dalam PerspektifSyariah., h. 57

Page 76: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

63

f) Meningkatkan pembangunan infra struktur bagi percepatan aspek-

aspek pembangunan.

g) Memenuhi hak-hak politik dan sosial warga untuk melakukan

partisipasi kritis dalam proses pembangunan

h) Memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender dalam kegiatan

pembangunan.

Menurut pandangan peneliti, pernyataan misi Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangerang Selatan telah memenuhi enam peraturan untuk

menulis dan melaksanakan pernyataan misi menurut Jones dan Kahaner

(1999), keenam peraturan tersebut adalah:64

a) Menjaga agar pernyataan tetap sederhana, tidak harus pendek tetapi

sederhana

b) Memungkinkan masukan dari seluruh SDM perusahaan

c) Orang luar biasa mendatangkan kejelasan dan perspektif yang segar ke

dalam proses penulisan pernyataan misi

d) Susunan dan nada kata-kata mencerminkan kepribadian perusahaan

atau ingin menjadi apa perusahaan tersebut

e) Pernyataan misi dengan cara kreatif sebanyak mungkin dan dalam

bahasa sebanyak yang diperlukan

f) Mengandalkan pernyataan misi sebagai bimbingan, menantang

pernyataan misi terus menerus dan menilai karyawan sebaik apa dalam

64 Jones dan Kahaner (1999)

Page 77: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

64

memenuhi prinsip-prinsip tersebut, manajemen harus mengatakan dan

menghayatinya.65

3) Tujuan

Tujuan adalah akhir perjalanan yang dicari organisasi untuk dicapai

melalui eksistensi dan operasinya serta merupakan sasaran yang lebih nyata

dari pernyataan misi.66

Tujuan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan yaitu :

a) Miningkatakan, mewujudkan pelayanan prima kepada gerakan

koperasi dan UKM.

b) Meningkatkan transparasi dan demokratis penyelenggara pembinaan

melalui peningkatan peran serta gerakan dan masyarakat.

c) Meningkatkan kompetensi dalam penyelenggaraan manajemen

Koperasi dan UKM.

d) Meningkatkan kompetensi aparatur Dinas Koperasi dan UKM dan

pengurus Koperasi agar meningkatkan kinerja Dinas Koperasi dan

UKM, dan gerakan Koperasi dan UKM.

e) Memberikan teguran dan sangsi kepada para pelaksana dan

penyelenggara Koperasi apabila terjadi penyimpangan pada

pelaksanaan operasional koperasi.

65 Ismail Yusanto dan M Kerebet Widjajakusuma, Manajemen Straegis dalam PerspektifSyariah., h. 60

66 Ibid. h. 56

Page 78: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

65

Dalam upaya mengembangkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah

khususnya di Tangerang Selatan, Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangerang Selatan memiliki program jangka panjang yaitu:67

a) Peningkatan pemahaman prinsip-prinsip Koperasi

b) Peningkatan kompetensi pembina koperasi

c) Peningkatan pembinaan koperasi dalam memonitoring dan

mengevaluasi.

d) Pengembangan Koperasi

e) Peningkatan kemampuan pengurus dalam pembuatan neraca dan

perhitungan Hasil Usaha Koperasi

f) Peningkatan pengurusan dalam manajemen Koperasi.

4) Sasaran

Sasaran Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam

mengembangkan KJKS adalah seluruh Lembaga Keuangan Mikro Syariah

di wilayah Tangerang Selatan. Hingga saat ini terdata 371 koperasi berada

Tangerang Selatan, 277 yang aktif, dan 77 tidak aktif.68

Maka untuk mencapai kegiatan-kegiatan serta program yang telah

dirancang, agar dapat terlaksana dengan baik Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangsel melakukan sasaran sebagai berikut:

a) Terlayani pelayanan administrasi dan teknis kepada gerakan koperasi.

67 Wawancara pribadi dengan Hj. Ratna Nuri Aryatni Ketua Kepala Bidang Koperasi DinasKoperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan pada 12 April 2011

68 Ibid.

Page 79: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

66

b) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pengurus koperasi

c) Meningkatnya perkembangan kualitas pengelolaan koperasi

d) Meningkatnya pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi

penyelenggaraan koperasi.

Dan dilihat dari sasaran yang dirancang oleh Kepala Bidang

Koperasi tersebut, menurut penulis telah sesuai dan sejalan dengan

program-progran yang telah direncanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangsel, baik itu program jangka panjang maupun jangka pendek.

b. Strategi Generik

Untuk mencapai tujuan yang di inginkan Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangerang Selatan menyusun beberapa strategi, diantaranya :69

1) Melakukan pembinaan dan sosialisasi secara berkesinambungan kepada

para pengelola KJKS dan UKM tentang keberadaan Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangsel melalui berbagai cara, seperti : mendatangi satu

persatu Koperasi, mendata keberadaan koperasi, pembinaan, melakukan

pelatihan dalam akuntansi, auditing, perpajakan, dan lainnya.

2) Melakukan kerja sama dengan instansi maupun lembaga lain baik dari

pemerintah maupun swasta dalam hal pengumpulan dan penyaluran dana,

serta pengembangan KJKS, diantaranya instansi yang sudah terjalin kerja

sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan adalah

69 Wawancara pribadi dengan Hj. Ratna Nuri Aryatni Ketua Kepala Bidang Koperasi DinasKoperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan pada 12 April 2011.

Page 80: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

67

perbankan BANK Mandiri, BRI, Bukopin, BNI, Bank Jabar. Dan

bekerjasama dengan lembaga pemerintah seperti: BUMN, PEMDA,

Pertamina, PT Telkom, Pos Indonesia, PLN, Jamsostek, dan lain-lain.

3) Mengaplikasikan program-program kerja dengan penuh semangat dan

tanggung jawab, dan mengikuti peraturan-peraturan yang ada.

Agar dapat melaksanakan program yang telah direncanakan, Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan harus memenuhi syarat-syarat

dari sisi keuangan sehingga Dinas Koperasi dan UKM dapat terus

melakukan kegiatan pada tingkat operasi dan strategis. Pada saat ini Dinas

Koperasi dan UKM bekerjasama dengan 34 BUMN maupun BUMS

seperti: PT Telkom, Pertamina, PLN, PT Jasa Marga, Jamsostek, Jasa

Raharja, PT Pelni, Bank Mandiri, Bukopin, BRI, BNI, dan lain-lain.

c. Strategi Umum

Dalam upaya mengembangkan KJKS, Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangerang Selatan merancang beberapa strategi kedepan dan

kebijakan yang meliputi lima ruang lingkup, yaitu:

1) Meningkatkan SDM

Dalam upaya meningkatkan SDM kinerja para pembina KJKS,

maka pihak Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel melakukan

beberapa program diantaranya: melakukan pembinaan, sosialisasi dan

pelatihan seperti akuntansi, auditing, perpajakan, pembuatan AD ART,

serta marketing dalam pemasaran produk.

Page 81: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

68

Sebagaimana program tersebut bertujuan untuk meningkatkan

kinerja SDM KJKS agar lebih memiliki potensi, keterampilan dan

kompetensi dalam menjalankan usahanya.

2) Financing (keuangan dan modal)

Untuk menjadikan Koperasi Jasa Keuangan Syariah lebih

berkembang terutama dalam hal modal dan financing, maka Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangsel melakukan kerjasama dengan

instansi lain baik Pemerintah maupun swasta, sedangkan kerjasama

dengan swasta seperti perbankan dimana Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangsel sebagai fasilitator, ketika instansi lain mengadakan

pembiayaan kepada KJKS maka Dinas Kop dan UKM Kota Tangsel

meminformasikan kepada KJKS, dan mengatur persyaratan dalam hal

pembiayaan, kemudian menyerahkan kepada perbankan.

3) Regulasi

Dalam upaya mengembangkan keberadaan KJKS, maka Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangsel melakukan pengadaan payung

hukum dalam keberadaan KJKS yaitu Peraturan Daerah (Perda).

4) Teknologi

Untuk membantu para pelaku KJKS dalam perkembangan

teknologi, maka pihak Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel selalu

berusaha mengikuti perkembangan teknologi yang kian pesat, dengan

cara malekukan pelatihan kepada pembina KJKS.

Page 82: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

69

5) Manajemen

Dalam mengembangkan Manajemen Koperasi Jasa Keuangan

Syariah, maka pihak Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel

melakukan pemantauan, evaluasi, dan monitoring dalam hal,

keuangan, laporan tahunan, kinerja pembina KJKS, dan kegiatan dari

KJKS.

2. Strategi Fungsional

Strategi fungsional merupakan strategi jangka pendek yang berisi

kegiatan di setiap bidang yang berfungsi untuk mengimplementasikan strategi

induk yang telah ditetapkan. Program jangka pendek bidang Koperasi Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan adalah :70

a. Peningkatan pemahaman prinsip-prinsip koperasi

b. Peningkatan kompetensi Pembina koperasi

c. Peningkatan pembinaan koperasi dalam memonitoring dan mengevaluasi

d. Pengembangan koperasi

e. Peningkatan kemampuan pengurus dalam pembuatan neraca dan

perhitungan Hasil Usaha Koperasi

f. Peningkatan pengurusan dalam manajemen Koperasi

70 Wawancara pribadi dengan Hj. Ratna Nuri Aryatni, Ketua Kepala Bidang Koperasi DinasKoperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan pada 12 April 2011

Page 83: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

70

Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan khususnya Bidang

Koperasi mempunyai kegiatan yang merupakan aktivitas paling operasional

dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, adapun kegiatan yang

ditetapkan bidang Koperasi adalah sebagai berikut :71

a. Melaksanakan kegiatan sosialisasi

b. Melaksanakan workshop pembinaan koperasi

c. Melaksanakan pembinaan pengurus

d. Melaksanakan kegiatan sosialisasi Koperasi kemasyarakatan

e. Melaksanakan pelatihan pembuatan laporan akhir tahun.

Maka dalam menjalankan program dan kegiatan, bidang Koperasi Dinas

Koperasi dan UKM mempunyai tujuan dan sasaran yaitu :

1) Tujuan

Tujuan dibuatnya rencana pembinaan Koperasi pada bidang

Koperasi Dinas Koperasi Tnagerang Selatan adalah mengoptimalkan

program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan

zaman sehingga menjadi acuan pedoman yang positif dalam rangka

meningkatkan kinerja para pengurus Koperasi dalam melaksanakan tugas

administrasi.

71 Wawancara pribadi dengan Hj. Ratna Nuri Aryatni, Ketua Kepala Bidang Koperasi DinasKoperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan pada 12 April 2011.

Page 84: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

71

2) Sasaran

Agar program dan kegitan Dinas Koperasi Tangerang Selatan dapat

berjalan sesuai yang dicapai maka membuat sasaran yaitu :

a) Meningkatnya jumlah koperasi yang sehat

b) Meningkatnya jumlah pengurus Koperasi yang berpotensi

c) Meningkatnya jumlah karyawan Koperasi yang terampil

d) Meningkatnya jumlah keryawan Koperasi yang terampil dalam

membuat laporan akhir tahun

e) Meningkatnya jumlah Koperasi yang melaksanakan RAT per tahun

3. Tahapan Formulasi Strategi

Dalam melaksanakan program yang telah direncanakan sebelumnya

tentunya suatu organisasi akan dihadapi oleh kendala-kendala, baik kendala dari

luar maupun dari dalam organisasi. Begitupun Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan sering dihadapi oleh beberapa kendala dalam upayanya

mengembangkan Koperasi Jasa Keuangan Syariah, diantaranya data Koperasi

yang belum akurat antara koperasi yang aktif maupun tidak aktif seperti alamat

koperasi yang tidak lengkap dan tidak ada papan nama sehingga menyulitkan

Dinas Koperasi untuk mendata Koperasi tersebut, kendala berikutnya adalah

banyaknya koperasi beku yaitu banyak koperasi yang tidak melaporkan

keberadaannya kepada Dinas Koperasi dan UKM. Dan kendala lain yaitu SDM

yang terbatas.

Page 85: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

72

B. Implementasi Strategi

Tahap penerapan merupakan tahap yang penting bagi keberhasilan suatu

organisasi. Tanpa adanya penerapan yang efektif, maka rencana telah yang telah

disusun hanya akan menjadi angan-angan. Pada tahap implementasi dibutuhkan suatu

aktivitas dan komitmen dalam bekerja sama dari seluruh bidang untuk pencapaian

keberhasilan suatu organisasi.

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah rangkaian aturan yang menunjukkan

hubungan antara fungsi-fungsi organisasi yang meliputi pimpinan, tugas,

wewenang serta tanggung jawab dimana masing-masing mempunyai peranan

tertentu dalam kesatuan yang utuh untuk mencapai tujuan organisasi.

Struktur organisasi suatu lembaga merupakan hal yang penting,

bagaimana pun kecilnya suatu lembaga, namun harus tetap memiliki struktur

organisasi yang baik, yang berguna untuk mempermudah pimpinan mengawasi

dan meminta pertanggungjawaban karyawannya. Dengan struktur organisasi

semua fungsi yang ada di dalamnya dapat dengan mudah dikoordinasi untuk

mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Menurut penulis bentuk struktur organisasi Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangerang Selatan menggunakan bentuk organisasi Controlled

Decentralized (CD), yaitu Memiliki satu pemimpin utama yang menangani dan

mengkoordinir tugas-tugas utama. Terdapat pemimpin-pemimpin sekunder

yang dipilih pemimpin utama untuk mengkoordinir dan menangani sub-sub

Page 86: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

73

tugas yang dibagi berdasarkan kebijakan pemimpin utama. Pemimpin sekunder

menjadi koordinator dalam sub-sub group yang dibentuk berdasarkan

pembagian tugas. Pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama antar

anggota dalam masing-masing sub group. Sedangkan pengambilan keputusan

antar group diputuskan oleh pemimpin utama. Komunikasi juga tetap

diperlukan dalam satu sub group. Komunikasi dilakukan secara horizontal antar

anggota dalam satu sub group. Tetapi terjadi komunikasi vertikal antara sub-sub

kelompok dengan pemimpin utama tim.72

Bentuk struktur organisasi Dinas Koperasi dan UKM tercermin pada

pembatasan wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi, pimpinan

atau manajer lembaga memuat peraturan yaitu dalam hal melaporkan hasil

kerjaper bulan, per triwulan, per enam bulan dan per tahun. Setelah masing-

masing divisi melaksanakan tugasnya, kemudian mereka wajib melaporkan

tugasnya untuk dilihat hasilnya, apakah sesuai dengan yang diberikan dan apa

yang diberikan dan apa yang diperintahkan serta mampu

mempertanggungjawabkan kepada pimpinan.

Agar struktur keorganisasian Dinas Koperasi dan UKM berjalan

dengan baik, maka pimpinan lembaga berusaha untuk memberikan pekerjaan

kepada karyawan sesuai dengan keahlian, keterampilan serta kemampuannya.

72 Yohannes Indra , ”Organisasi dan Struktur Organisasi”, jurnal diakses pada 06 May 2011dari http://rpl07.wordpress.com/2007/06/15/organisasi-dan-struktur-manajemen-oleh-yohannes-indra-5105-100-094/

Page 87: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

74

Namun, terdapat beberapa posisi karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan

keahliannya, akan tetapi pimpinan Dinas Koperasi dan UKM memberikan

pelatihan-pelatihan khusus guna menciptakan karyawan yang berkwalitas.

Dengan begitu kegiatan dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Menurut penulis bentuk struktur organisasi Dinas Koperasi dan UKM

cukup baik karena dengan struktur organisasi bentuk Controlled Decentralized

maka Dinas memiliki kesatuan komando yang terjamin sangat baik,

pengambilan keutusan diambil secara bersama-sama, proses pengambilan

keputusan pun sangat cepat karena jumlah SDM yang terlibat cukup banyak,

dan rasa solidaritas diantara karyawan pada umumnya tinggi.

2. Kepemimpinan

Adapun gaya kepemimpinan yang diterapkan Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangerang Selatan yaitu Demokratis (Democratic), dimana

Pemimpin mendelegasikan wewenang pada bawahan, mendorong partisipasi

bawahan, menekankan kemampuan bawahan dalam menyelesaikan tugasnya,

dan memperoleh penghargaan melalui kekuasaan pengaruh, bukan jabatan.73

Selain tipe tersebut, Dinas Koperasi dan UKM juga menjalankan

kepemimpinan model Kepemimpinan yang mengarajkan/pengasuh (direktif),

yaitu memberikan panduan kepada para karyawan mengenai apa yang

73 Wawancara pribadi dengan Bpk Dewan Ridwan Kasubag Dinas Koperasi dan UKM KotaTangsel, pada tgl 19 April 2011

Page 88: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

75

seharusnya dilakukan dan bagamana cara melakukannya, menjadwalkan

pekerjaan, dan mempertahankan standar kerja. Dan tipe kepemimpinan

partisipatif. Yaitu berkonsultasi dengan karyawan dan secara serius

mempertimbangkan gagasan mereka pada saat mengambil keputusan.

3. Budaya Organisasi

Keberadaan gaya organisasi berfungsi untuk menguatkan kemampuan

organsiasi. Budaya yang kuat dalam suatu organisasi adalah sebagai kunci

kesuksesan suatu organisasi. Secara internal kelembagaan fungsi ini dilahirkan

melalui proses integrasi seluruh komponen SDM organisasi, khususnya

terhadap dua hal mendasar. Pertama tentang hakekat kerja yang tengah

dilakukan organisasi, dan kedua bahwa keberadaan seluruh SDM organisasi

adalah dalam kerangka tim yang solid. Secara eksternal, fungsi ini di

munculkan melalui proses adaptasi organisasi terhadap lingkungannya.74

Untuk menjamin keberlangsungan kedua proses diatas, Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangsel memberikan aturan tentang karakteristik

lingkungan organisasinya atau perumusan konsep budayanya sebagai berikut :

a. Jam kerja dimulai pada pukul 07.30 – 16.00 WIB

b. Karyawan harus disiplin sesuai dengan job descriptionnya.

c. Bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing

d. Menggunakan kartu identitas karyawan pada jam kerja.

74 Ismail Yusanto dan M Kerebet Widjajakusuma, Manajemen Straegis dalam PerspektifSyariah., h. 127

Page 89: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

76

e. Hari libur kerja pada hari sabtu dan minggu.

f. Saling memberikan dukungan dan kerjasama.

Untuk memberikan motivasi kepada karyawannya, maka pihak Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangsel mempunyai rencana untuk memberikan

reward kepada karyawannya yang memiliki loyalitas tinggi dalam menjalankan

tugas dan peraturan yang ditetapkan.75

4. Prosedur, Program dan Anggaran

Dalam menjalankan program-program yang direncanakan oleh Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan, karyawan melaksanakan tugas

sesuai dengan subjek jabatan, tanggung jawab dan wewenangnya masing-

masing. Anggaran Dinas Koperasi dan UKM dituangkan dalam bentuk

pelatihan dan pembinaan karyawan sesuai dengan jabatannya.76

Dari uraian implementasi strategi diatas, beserta data yang diperoleh,

maka penulis menyimpulkan bahwa implementasi strategi Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangerang Selatan sudah cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa upaya yang dilakukan untuk mengembangkan Koperasi Jasa

Keuangan Syariah dengan penetapan struktur organisasi yang berbentuk

Controlled Decentralized, kepemimpinan dan budaya organisasi yang teratur,

serta prosedur, program dan anggaran yang ada.

75 Wawancara pribadi dengan Hj. Ratna Nuri Aryatni Kepala Bidang Koperasi DinasKoperasi dan UKM Kota Tangsel, pada tgl 12 April 2011

76 Ibid.

Page 90: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

77

C. Pengendalian Strategi

Untuk mengetahui perkembangan dan menghindari penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan strategi suatu lembaga, maka

diperlukan adanya pengendalian strategi yang meliputi evaluasi dan pengawasan.

Evaluasi strategi diantaranya dengan menetapkan standar kerja, pengukuran prestasi

kerja dan mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi.

1. Evaluasi

Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dalam

mengembangkan organisasinya memiliki standar penilaian kerja yaitu mengacu

pada DP3 (Daftar Pelaksanaan Pegawai) yang berdasarkan pada PDLT

(Prestasi, Dedikasi dan Loyalitas) antara lain : kesetiaan, prestasi kerja,

tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, perakarsa, kepemimpinan

(staf).77

Dalam menjalankan organisasinya, pihak Dinas Koperasi dan UKM

menyadari bahwa penyimpangan-penyimpangan terkadang terjadi dalam

pelaksanaan kerja, akan tetapi yang terjadi selama ini di Dinas Koperasi dan

UKM tidak begitu berat, diantaranya : pegawai terlambat datang kerja,

kesalahan data, serta kurangnya komunikasi antara pegawai.78

Adapun dalam melakukan pengukuran kerja, Pimpinan Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan melakukan kerjasama yang baik

77 Wawancara pribadi dengan Ahmad Nur Alfiza, Kasi Pemberdayaan Koperasi DinasKoperasi dan UKM Kota Tangsel, pada tgl 12 April 2011

78 Ibid.

Page 91: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

78

antar pegawai lainnya. Sedangkan tindakan korektif yang dilakukan oleh

pimpinan Dinas Koperasi dan UKM yaitu dengan teguran secara lisan atau

memberi surat peringatan, dan dengan bermusyawarah. Apabila langkah

tersebut tidak dapat menjadi solusi terhadap penyimpangan yang terjadi, maka

pimpinan Dinas Koperasi dan UKM mengambil tindakan untuk menon-aktifkan

pegawai yang melakukan penimpangan.79

2. Pengawasan

Pengawasan dilakukan oleh KASI (Kepala Seksi) untuk semua divisi

pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel, khususnya Kepala Bidang

Koperasi, melakukan evaluasi dan monitoring terhadap program kegiatan dan

kinerja karyawan yang dilakukan dalam triwulan dan semester, yang mana

evaluasi berdasarkan pada laporan kegiatan maupun program.80

Dari uraian diatas, nampak bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan telah melakukan pengendalian strategi dengan baik yaitu

dengan menetapkan standar prestasi kerja, melakukan pengukuran prestasi kerja

dan mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi, serta mengadakan evaluasi dan monitoring yang berdasarkan pada

laporan maupun kegiatan. Dengan menetapkan tahap strategi tersebut maka

penyimpangan yang terjadi dapat diketahui sedini mungkin.

79 Wawancara pribadi dengan Hj. Ratna Nuri Aryatni, Kepala Bidang Koperasi DinasKoperasi dan UKM Kota Tangsel, pada tgl 12 April 2011

80 Ibid.

Page 92: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

79

D. Manfaat Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan Bagi Pe

ngusaha Kecil dan Menengah.

Manfaat Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan merupakan hal

penting dalam upaya meningkatkan kinerja para pengelola Koperasi Jasa Keuangan

Syariah maupun UKM, dan memberikan kontribusi, sehingga usaha para pelaku

KJKS dan UKM dapat bertahan.

1. Program jangka panjang

Program jangka panjang dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel

adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian

b. Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan

Perkoperasian

c. Sosialisasi Prinsip-Prinsip Pemahaman Perkoperasian

d. Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi

e. Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi

f. Penyebaran Model-Model Pola Pengembangan Koperasi

g. Rintisan Penerapan Teknologi Sederhana atau Manajemen Modern pada

Jenis-Jenis Koperasi.

2. Program jangka pendek

Page 93: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

80

Program jangka pendek dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel

adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan pemahaman prinsip-prinsip koperasi

b. Peningkatan kompetensi Pembina koperasi

c. Peningkatan pembinaan koperasi dalam memonitoring dan mengevaluasi

d. Pengembangan koperasi

e. Peningkatan kemempuan pengurus dalam pembuatan neraca dan

perhitungan Hasi Usaha Koperasi

f. Peningkatan pengurusan dalam manajemen Koperasi

3. Tujuan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel adalah sebagai berikut:

a. Miningkatakan, mewujudkan pelayanan prima kepada gerakan koperasi

dan UKM.

b. Meningkatkan transparasi dan demokratis penyelenggara pembinaan

melalui peningkatan peran serta gerakan dan masyarakat.

c. Meningkatkan kompetensi dalam penyelenggaraan manajemen Koperasi

dan UKM.

d. Meningkatkan kompetensi aparatur Dinas Koperasi dan UKM dan

pengurus Koperasi agar miningkatkan kinerja Dinas Koperasi dan UKM,

dan gerakan Koperasi dan UKM.

Page 94: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

81

e. Memberikan teguran dan sangsi kepada para pelaksana dan penyelenggara

Koperasi apabila terjadi penyimpangan pada pelaksanaan operasional

koperasi.

Dilihat dari program jangka panjang dan jangka pendek, serta tujuan

yang dijalankan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel maka dapat

disimpulkan bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel mempunyai

manfaat dan peran penting dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan

para pelaku KJKS maupun UKM dalam menjalankan usahanya, terutama dalam

membina dan mengembangkan usaha mereka menjadi lebih baik, khususnya

dalam penyediaan sarana dan prasarana, sehingga usaha mereka dapat bertahan.

E. Analisis SWOT Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan

kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan

faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness,

Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode

evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya

menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.81

81 Aguswibisono ., “Analisis SWOT”, Jurnal diakses pada tgl 28 Maret 2011 darihttp://aguswibisono.com/2010/analisis-swot-strength-weakness-opportunity-threat/

Page 95: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

82

1. Analisa Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan Internal)

Faktor-faktor lingkungan internal adalah segala sesuatu yang ada di

dalam organisasi yang secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan organisasi.

Faktor lingkungan internal terdiri dari aspek operasional yang meliputi sistem

dan prosedur kerja, fungsi manajemen, sarana dan prasarana, sistem informasi

manajemen, keuangan serta teknologi yang diperlukan dan dimiliki oleh Dinas.

Faktor internal akan memberikan kekuatan (sthrenghts) dan kelemahan

(weakness) pada organisasi. Adapun hasil identifikasi faktor internal di Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:82

a. Kekuatan ( Sthrenghts );

b. Kelemahan (Weakness);

Kondisi objektif tersebut meliputi:

a. Kekuatan

1) Memiliki daya dukung wilayah yang baik untuk pengembangan

berbagai kegiatan sosial ekonomi.

2) Tersedianya sarana dan prasarana menunjang pendirian KJKS.

3) Tersedianya peraturan atau dasar hukum yang mengatur pembinaan dan

pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

4) Bekerjasama dengan instansi lain, baik Pemerintah maupun swasta.

82 Wawancara pribadi dengan Bpk Dewan Ridwan Kasubag Dinas Koperasi dan UKM KotaTangerang Selatan pada 18 April 2011

Page 96: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

83

b. Kelemahan

1) Terbatasnya jumlah SDM yang menguasai permasalahan KJKS secara

profesional.

2) Sarana dan prasarana kerja organisasi belum memadai.

3) Terbatasnya kemampuan sumber pendanaan atau finansial Pemerintah

Kota Tangerang Selatan.

4) Kompetensi SDM yang menguasai permasalahan KJKS terbatas.

5) Belum sinerginya pola kebijakan pengembangan Koperasi Jasa

Keuangan Syariah sehingga hasilnya tidak maksimal.

6) Lamban dalam mengambil keputusan dan kurang fleksibel.

2. Analisa Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Analisa terhadap lingkungan ekstern Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang ada diluar

organisasi yang dapat berpotensi mengganggu atau sebaliknya mempercepat

upaya untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Faktor eksternal

tersebut adalah:83

83 Wawancara pribadi dengan Bpk Dewan Ridwan, Kasubag Dinas Koperasi dan UKM KotaTangerang Selatan pada 18 April 2011

Page 97: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

84

a. Peluang

1) Adanya kerjasama antar daerah

2) Adanya komitmen dari Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam upaya

pembinaan dan pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah

3) Tingginya tuntutan peningkatan pelayanan publik

4) Tingginya minat investor masuk ke Kota Tangerang Selatan

5) Terbukaknya kesempatan promosi produk KJKS dan UKM kepasar

Internasional.

6) Globalisasi ekonomi dan informasi.

7) Terbukanya pasar potensial bagi pemasaran produk-produk KJKS dan

UKM.

b. Ancaman

1) Tingginya tingkat pengangguran

2) Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap peranan

Koperasi Jasa Keuangan Syariah

3) Tingkat kesiapan SDM KJKS dan UKM untuk menghadapi tantangan

globalisasi dan liberalisasi

4) Pengaruh globalisasi ekonomi dan informasi.

5) Semakin pesatnya perkembangan pusat-pusat perdagangan di Kota yang

berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan

Page 98: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

85

6) Belum adanya pengaturan mengenai pembangunan pusat-pusat

perbelanjaan skala besar yang dapat mengancam eksistensi pelaku

KJKS dan UKM

7) Kemitraan bagi KJKS dan UKM masih belum optimal terhadap

keberpihakan bagi KUKM.

Page 99: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

86

3. Analisis Strategi

STRENGTHS

( Kekuatan )

1. Tersedianya peraturanatau dasar hukum yangmengatur pembinaan danpengembangan KoperasiJasa Keuangan Syariah .

2. Bekerjasama denganinstansi lain, baikPemerintahmaupunswasta.

3. Tersedianya sarana danprasarana menunjangpendirian KJKS

4. Memiliki daya dukungwilayah yang baik untukpengembangan berbagaikegiatan sosial ekonomi

WEAKNESS

( Kelemahan )

1. Terbatasnya jumlah SDMyang menguasaipermasalahan KJKSsecara profesional .

2. Rendahnya partisipasimasyarakat dalampemberdayaan KJKS.

3. Terbatasnya kemampuansumber pendanaan ataufinansial PemerintahKota Tangerang Selatan .

4. Sarana dan prasaranakerja organisasi belummemadai.

Page 100: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

87

OPPORTUNITIES( Peluang )

1. Adanya komitmen dariPemerintah Pusat danProvinsi dalam upayapembinaan danpengembangan KoperasiJasa Keuangan Syariah

2. Adanya kerjasama antardaerah.

3. Terbukaknya kesempatanpromosi produk KUKMkepasar Internasional.

4. Terbukanya kesempatanKJKS ke bursa efek.

5. Era perdagangan bebas.

Strategi SO

1.Mengembangkan polapembinaanKJKS dalam SDM,financial, teknologi,manajemen, dan Regulasikearah pemanfaatanpeluang yang dimiliki.

2.Mengembangkan sistemInformasi dalam rangkapemberdayaan KJKS.

3.Meningkatkanproduktifitas KJKSTerutama yangberorientasi pada pasarregional maupuninternasional.

4.Mendorong terciptanyaKJKS yang sehat sehinggamampu memasuki lantaibursa.

Strategi WO

1.Meningkatkan SDMKJKS melalui pendidikandan pelatihan yang terarahdan berkesinambungan.

2.Meningkatkan peran sertamasyarakat dalampemberdayaan KJKS danUKM.

3.Meningkatkan kerjasamadiantara para pengusaha.

4.Meningkatkan peran duniaperbankan dan lembagakeuangan lainnya dalamrangka meningkatkan dayasaing KJKS dan UKM.

5.Meningkatkan motivasiSDM untuk lebih kreatif.

THREATHS(Tantangan)

1.Masih rendahnya tingkatpartisipasi masyarakatterhadap peranan KJKS

2.Tingginya tingkatpengangguran.

3.Tingkat kesiapan SDMKJKS dan UKM untukmenghadapi tantanganglobalisasi dan liberalisasi

4. Pengaruh globalisasiekonomi dan informasi

Strategi ST

1. Meningkatkanketersediaan SDM dalammenghadapi globalisasidan informasi.

2. Meningkatkan partisipasimasyarakat dalampengembangan KJKS

3. Mewujudkan kerjasamadengan instansiPemerintah maupunswasta.

Strategi WT

1. Meningkatkan kerjasamadengan masyarakatkeberadaan KJKS agarterjalin kerjasama yangberkesinambungan.

2. Mengikuti perkembanganTeknologi dan Informasi.

3. Meningkatkankompetensi SDMpembina KJKS untukmenghadapi globalisasiekonomi.

Page 101: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

88

Maka dilihat dari analisa faktor internal maupun eksternal, penulis

menyarankan strategi yang harus dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:

a. Strategi SO (Strength and Opportunity)

Strategi SO (Kekuatan dan Peluang) adalah strategi yang dilakukan

dengan cara memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada, maka penulis

menyimpulkan strategi SO yang harus dijalankan Dinas Koperasi dan UKM

Kota Tangsel adalah:

1) Mengembangkan pola pembinaan KJKS dan UKM kearah pemanfaatan

peluang yang dimiliki

2) Mengembangkan sistem informasi dalam rangka pemberdayaan KJKS

dan UKM.

3) Meningkatkan produktifitas KJKS dan UKM terutama yang berorientasi

pada pasar regional maupun internasional

4) Mendorong terciptanya KJKS dan UKM yang sehat sehingga mampu

memasuki lantai bursa.

Page 102: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

89

b. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity)

Strategi WO (Kelemahan dan Peluang) adalah strategi yang dilakukan

dengan cara meminimalisir dan mencegah kelemahan dengan peluang yang

ada, maka menurut penulis strategi WO yang harus dilakukan oleh Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan SDM Koperasi Jasa Keuangan Syariah melalui

pendidikan dan pelatihan yang terarah berkesinambungan.

2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberdayaan KJKS dan

UKM.

3) Meningkatkan kerjasama dengan pengelola KJKS dan UKM.

4) Meningkatkan peran dunia perbankan dan lembaga keuangan lainnya

dalam rangka meningkatkan daya saing KJKS dan UKM.

c. Strategi ST (Strength and Thtreath)

Strategi ST (Strength and Threath) adalah strategi yang dilakukan

dengan cara mengatasi ancaman yang ada dengan kekuatan yang dimiliki oleh

lembaga. Maka penulis merumuskan strategi ST yang harus dilakukan oleh

Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan sebagai berikut:

1) Meningkatkan ketersediaan SDM dalam menghadapi globalisasi dan

informasi.

2) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan KJKS.

3) Meningkatkan kerjasama dengan instansi Pemerintah maupun swasta.

Page 103: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

90

4) Meningkatkan regulasi pada keberadaan KJKS dan UKM.

d. Strategi WT (Weakness and Threath)

Strategi WT (Weakness and Threath) adalah strategi yang dilakukan

dengan cara meminimalisir dan mengantisipasi kelemahan dan ancaman yang

dimiliki oleh lembaga. Maka penulis merumuskan strategi WT yang harus

dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan sebagai

berikut:

1) Mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.

2) Meningkatkan sosialisasi keberadaan KJKS kepada masyarakat agar

terjalin kerjasama.

3) Meningkatkan kompetensi SDM pembina KJKS untuk menghadapi

globalisasi dan liberalisasi.

Page 104: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

91

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang berhubungan dengan strategi Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangerang Selatan dalam pengembangan KJKS dapet ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Strategi yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang

Selatan adalah dengan cara bekerjasama dengan beberapa instansi pemerintah

maupun swasta, seperti perbankan, BUMN, serta BUMS. Dan menjalankan

kebijakan dengan program-program yang telah direncanakan dengan

semaksimal mungkin, seperti sosialisasi, mendata, pelatihan, pembinaan, serta

meningkatkan kinerja para pelaku KJKS maupun UKM. Sedangkan Program-

program yang dijalankan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang

Selatan dalam upaya mengembangkan KJKS adalah dengan cara peningkatan

pemahaman prinsip-prinsip koperasi, peningkatan kompetensi Pembina

koperasi, peningkatan pembinaan koperasi dalam memonitoring dan

mengevaluasi, peningkatan kemampuan pengurus dalam pembuatan neraca

dan perhitungan Hasil Usaha Koperasi, peningkatan pengurusan dalam

manajemen Koperasi, Melaksanakan kegiatan sosialisasi, dan pembinaan

pengurus.

Page 105: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

92

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangerang Selatan dalam rangka mengembangkan KJKS adalah, terbatasnya

sarana dan prasarana yang berfungsi untuk memfasilitasi KJKS, dan

kurangnya SDM yang memahami akan keberadaan dan prinsip KJKS,

kurangnya partisipasi masyarakat dalam keberadaan KJKS, serta teknologi

dan informasi yang belum memadai.

3. Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan memiliki beberapa

kekuatan diantaranya yaitu, dukungan sumber daya alam, tersedianya

peraturan atau dasar hukum yang mengatur pembinaan dan pengembangan

KJKS dan UKM. Sedangkan kelemahan yang dimiliki yaitu masih rendahnya

partisipasi masyarakat terhadap peranan KJKS dan UKM, kompetensi yang

menguasai permasalahan KJKS dan UKM terbatas. Adapun peluangnya

adalah adanya kerjasama antar daerah, terbukanya pasar potensial untuk

pemasaran produk-produk KJKS dan UKM. Tantangan yang dihadapi adalah

tingginya tingkat pengangguran dan tingkat kesiapan SDM KJKS dan UKM

untuk menghadapi globalisasi dan liberalisasi, dan lainnya.

Page 106: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

93

B. Saran-saran

Hadirnya Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan sebagai

salah satu lembaga Pemerintah dalam bidang ekonomi telah sesuai dengan

konsep-konsep yang ada yaitu berusaha mengembangkan usaha-usaha

produktif. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi Dinas Koperasi dan

UKM Kota Tangerang Selatan dalam upayanya mengembangkan KJKS dapat

disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Berdirinya Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan meskipun

terbilang baru, namun diharapkan dapat terus mengembangkan dan

meningkatkan kegiatan-kegiatan usahanya, untuk mempelajari,

mempertahankan serta mengembangkan KJKS, dengan cara mengadakan

sosialisasi yang lebih luas lagi, sehingga Dinas Koperasi dan UKM Kota

Tangsel benar-benar dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada para

pelaku KJKS dan UKM.

2. Dikarenakan terbatasnya pengetahuan para pendiri KJKS tentang kiat

menjalankan dan mengembangkan usahanya, maka penulis menyarankan

kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel untuk selalu memberikan

pelatihan serta bimbingan secara merata kepada para pengelola KJKS, UKM

maupun BMT. Hal ini dilakukan agar mereka mendapatkan pengetahuan yang

lebih mengenai dunia usaha guna mengembangkan usaha yang telah atau akan

mereka kelola.

Page 107: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

94

3. Untuk selalu memberikan kepuasan kepada para pelaku KJKS dan UKM,

Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel diharapkan selalu berupaya

meningkatkan mutu pelayanan terutama dalam pelatihan, sarana dan

prasarana, regulasi, dan permodalan agar para pelaku KJKS dan UKM

tersebut dapat mempertahankan serta mengembangkan usahanya.

4. Alternatif strategi yang harus dijalankan menurut penulis adalah dengan cara

Mengembangkan sistem informasi dalam rangka pemberdayaan KJKS dan

UKM, meningkatkan SDM KJKS dan UKM melalui pendidikan dan pelatihan

yang terarah berkesinambungan, menumbuhkan iklim usaha yang sehat dan

kondusif bagi perkembangan KJKS dan UKM melalui penyederhanaan

perijinan dan birokrasi, serta selalu bekerjasama dengan masyarakat maupun

pelaku KJKS dan UKM dalam rangka pengembangannya.

Maka demikianlah kesimpulan dan saran-saran yang dapat penulis

utarakan, Semoga saran-saran ini dapat menjadi sebuah kritik yang

membangun guna meningkatkan kinerja Dinas dan UKM Kota Tangerang

Selatan kearah yang lebih baik.

Page 108: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

95

DAFTAR PUSTAKA

a. Dimyati, Ahmad, Dkk., “Islam dan Koperasi : Telaah Peran Serta UmatIslam dalam Pengembangan Koperasi”, Jakarta : koperasi jasainformasi (KOPINFO), 1989.

b. Mubyarto, Sistem dan moral ekonomi Indonesia, Jakarta : LP3ES, 1988

c. Mutis, Thoby., Pengembangan Koperasi, Jakarta: PT Grasindo, 1992.

d. Partomo, Titik Sartika., Dkk “Ekonomi Skala Kecil/Menengah danKoperasi”, Bogor : Ghalia Indonesia, 2004

e. Firdaus, Muhammad, Dkk., “ Perkoperasian : Sejarah, Teori dan Praktek”Bogor : Ghalia Indonesia, 2004

f. Harsono, Y., dkk., “Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan” Yogyakarta :Pustaka Widyatama, 2006.

g. Rangkuti, Freddy., Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis:Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad21, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.

h. Soehartono, Irawan., Penelitian Sosial Bandung, Jakarta: PT RemajaRosdakarya, 1995.

i. Nazir, Mohammad., Metode Peneltian, Bandug: Ghalia Indonesia, 2003.

j. Hadi, Sutrisno., Metodologi Research: jilid 2, Yogyakarta: Andi 2004.

k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor . 32 Tahun . 1998

l. Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan HukumSyarif Hidayatullah, Jakarta, 2007

m. Arpandadi, Ketua bagian kepala seksi fasilitas dan pembiayaan Dinaskoperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan, BSD. 13 Desember2010.

n. Husen, Ketua KJKS Hijrah Usaha Mikro, Ciputat Timur. 18 Februari 2011

Page 109: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

96

o. Abdurrahman adi, Mengoptimalkan Potensi UKM, jurnal diakses pada 01Desember 2010 darihttp://abdurrahmanadi.wordpress.com/2010/11/19/mengoptimalkan-potensi-ukm-jurnal.html

p. Herva Octaviana, “Strategi BMT Al-Kautsar Dalam Mengembangkan UsahaKecil dan Menengah di Bekasi”, Skripsi S1 Fakultas Dakwah,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

q. Umar, Husein., Strategic Management in Action, (Jakarta : PT GramediaPustaka Utama, 2001)

r. Rafiudin, Dkk., Prinsip & Strategi Dakwah, Bandung: Pustaka Setia

s. Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, Jakarta: Aksara, 1983.

t. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar BahasaIndonesia, Edisi ketiga, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005)

u. Fanya Jodie, Pentingnya Analisa Situasi untuk Perumusan Strategi, Jurnaldiakses pada tgl 24 Juni 2011 darihttp://vibizmanagement.com/column/index/category/strategic_management/2313

v. Kasmir, kewirausahaan. (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2006)

w. http://jurnal-sdm.blogspot.com/ jurnal diakses pada tgl 08 Maret 2011

x. Hj. Ratna Nuri Aryatni, Ketua Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi danUKM Kota Tangerang Selatan, BSD 12 April 2011

y. Bpk Dewan Ridwan, Kasubag Dinas Koperasi dan UKM Kota TangerangSelatan BSD, 18 April 2011

z. Ahmad Nur Alfiza, Kasi Pemberdayaan Koperasi Dinas Koperasi dan UKMKota Tangsel, BSD 12 April 2011

aa. Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tahun 1999 (Revisi1998)

Page 110: STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG …

97

bb. Yohannes Indra , ”Organisasi dan Struktur Organisasi”, jurnal diakses pada 06May 2011 dari http://rpl07.wordpress.com/2007/06/15/organisasi-dan-struktur-manajemen-oleh-yohannes-indra-5105-100-094/

cc. Aguswibisono ., “Analisis SWOT”, Jurnal diakses pada tgl 28 Maret 2011dari http://aguswibisono.com/2010/analisis-swot-strength-weakness-opportunity-threat/

dd. Al-Qur’an dan Hadits

ee. www. Google.com