manajemen koperasi & ukm

29
Oleh : Drs. Jisman M. Lubis MM. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Semester II Universitas Darma Agung Medan 1

Upload: paulo-mp-harianja

Post on 05-Aug-2015

834 views

Category:

Documents


151 download

DESCRIPTION

Disusun Oleh: Drs. Jisman M. Lubis, MM. Dosen Program Studi S1, Fakultas Ekonomi, Universitas Darma Agung, Medan, 2012.

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Koperasi & UKM

Oleh :Drs. Jisman M. Lubis MM.

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Semester IIUniversitas Darma Agung

Medan2012

1

Page 2: Manajemen Koperasi & UKM

Pengertian Koperasi

Kata koperasi, berasal dari bahasa Inggris: co-operation, cooperative, atau

bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda: cooperatie, cooperatieve,

yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha

bersama atau yang bersifat kerja sama.

Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang

menyatukan pengertian tentang koperasi, antara lain yaitu:

1. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan

dan kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara

bersama melalui pembentukan perusahaan bersama yang dikelola dan

diawasi secara demokratis

2. Koperasi adalah perusahaan, di mana orang-orang berkumpul tidak untuk

menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan

kebutuhan dan kepentingan ekonomi.

3. Koperasi adalah perusahaan yang harus memberi pelayanan ekonomi

kepada anggota anggotanya

Organisasi Buruh Sedunia (ILO), dalam resolusinya nomor 127 yang dibuat

pada tahun 1966, membuat batasan mengenai ciri-ciri utama koperasi yaitu:

1. Merupakan perkumpulan orang-orang;

2. Yang secara sukarela bergabung bersama;

3. Untuk mencapai tujuan ekonomi yang sama;

4. Melalui pembentukan organisasi bisnis yang diawasi secara demokratis

dan;

5. Yang memberikan kontribusi modal yang sama dan menerima bagian

resiko dan manfaat yang adil dari perusahaan di mana anggota aktif

berpartisipasi.

2

Page 3: Manajemen Koperasi & UKM

Menurut UU No. 25/1992, Koperasi didefinisikan sebagai :

“ Suatu badan usaha yang beranggotakan orang seorang, atau Badan Hukum

Koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip

Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas

kekeluargaan ”.

Moh. Hatta, mendefinisikan bahwa :

“ Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan

ekonomi berdasarkan tolong menolong ”.

Pengertian Manajemen

Ilmu Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai

tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan/melalui orang

lain.

Menurut George Terry,mendefinisikan bahwa:

“ Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan

seni yang bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan “.

Pengertian Manajemen Koperasi

Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai

tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Dengan kata lain

bahwa sukses tidaknya suatu organisasi koperasi tergantung dari komitmen para

seluruh anggotanya. Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan

adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan

diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.

3

Page 4: Manajemen Koperasi & UKM

Fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi Manajemen menurut George Terry :

1. Planning (Perencanaan)

2. Organizing (Pengorganisasian)

3. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)

4. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)

1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan

itu sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya

orang harus berfikir dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana cara

melakukannya serta tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Oleh karena itu

perencanaan sangat penting bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Organisasi adalah sekelompok manusia yang bekerjasama, dimana kerjasama

tersebut dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis

tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan tertentu

DWIGHT WALDO, mendefinisikan bahwa :

“ Organisasi adalah struktur hubungan antar manusia berdasarkan wewenang

dan kelanggengan dalam sebuah sistem administrasi ”.

3. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)

Koperasi hakekatnya dibangun untuk memberdayakan masyarakat dari

kesulitan, kekurangan, kelemahan dan kemiskinan. Misi ini sangat erat

kaitannya dengan pola pengaturan kelembagaan dari masyarakat itu ( komunitas

4

Page 5: Manajemen Koperasi & UKM

anggota koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama-sama

(goal). Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut maka koperasi harus

menunjukkan jati dirinya yang mandiri.

4. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)

Pengawasan adalah merupakan tindakan atas proses kegiatan untuk mengetahui

hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, kemudian dilakukan perbaikan dan

mencegah terulangnya kembali kesalahan tersebut.

H. Koontz dan CO Donnel, mengatakan bahwa :

“Perencanaan dan Pengawasan ibarat kedua sisi dari mata uang yang sama

“(planning and controlling are the Two sides of the same coin)”.

Fungsi Pengawasan ;

1. Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan dan kesalahan

2. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi.

3. Untuk mendinamisir organisasi/koperasi serta segenap kegiatan

manajemen lainnya

4. Untuk mempertebal rasa tanggung jawab

Manfaat Manajemen pada Koperasi

Keuntungan Ekonomis

1. Peningkatan skala usaha (menjual dan membeli)

2. Pemasaran (menampung hasil produksi)

3. Pengadaan barang dan jasa (menyediakan untuk anggota)

4. Fasilitas kredit (memberi kemudahan kepada anggota)

5. Pembagian SHU (berdasar transaksi dan partisipasi anggota)

5

Page 6: Manajemen Koperasi & UKM

Keuntungan Sosial :

1. Keuntungan kelompok (kepentigan banyak orang)

2. Pendidikan dan pelatihan (meningkatkan pengetahuan, kesadaran  dan

keterampilan) serta Kaderisasi yang berkesinambungan.

3. Program sosial lainnya (kesetiakawanan antar anggota) 

Landasan Koperasi

Di samping melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi

yang berlaku secara universal, keberadaan koperasi Indonesia adalah juga

berdasarkan landasan idiil, yaitu Pancasila dan landasan struktural, yaitu

Undang-Undang Dasar1945, Landasan Mental yaitu Kekeluargaan dan

Landasan Operasional yaitu UU RI No. 25 tahun 1992.

Nilai- N ilai Koperasi

Koperasi bekerja berdasarkan nilai-nilai

1. Nilai-nilai organisasi

1. Menolong diri sendiri

2. Tanggungjawab sendiri

3. Demokratis

4. Persamaan

5. Keadilan

6. Kesetiakawanan

2. Nilai-nilai etis

1. Kejujuran

2. Tanggung jawab sosial

3. Kepedulian terhadap orang lain.

6

Page 7: Manajemen Koperasi & UKM

Prinsip- P rinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi, pada umumnya diartikan sebagai landasan bekerja bagi

koperasi dalam melakukan kegiatan organisasi dan bisnisnya, sekaligus

merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang membedakannya dari

perusahaan-perusahaan non koperasi.

1. Menjual barang yang mumi, tidak dipalsukan, dengan timbangan yg

benar;

2. Menjual dengan tunai;

3. Menjual dengan harga umum (pasar);

4. Pembagian keuntungan seimbang dengan pembelian anggota dari

koperasi;

5. Satu suara bagi seorang anggota;

6. Tidak membeda-bedakan aliran dan agama anggota

Kongres ICA tahun 1966, di Wina yang memutuskan 6 (enam) prinsip koperasi,

yaitu:

1. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela (Voluntary and open

membership);

2. Pengelolaan yang demokratis (Democratic Administration).

3. Pembatasan bunga atas modal (Limited interest on capital)

4. Pembagian SHU kepada anggota sesuai partisipasi usahanya cara tunai

5. Penyelenggaraan pendidikan bagi anggota, pengurus, pengawas dan staf

6. Kerja sama antar koperasi (Cooperation among the cooperatives).

Fungsi dan Peran Koperasi

Fungsi Koperasi antara lain adalah:

1. Memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesejahteraannya;

2. Membangun sumber daya anggota dan masyarakat;

3. Mangembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota;

7

Page 8: Manajemen Koperasi & UKM

4. Mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di

lingkungan kegiatan koperasi;

5. Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri

dalam bidang ekonomi secara optimal.

Peran Koperasi antara lain adalah sebagai:

1. Wadah peningkatan tarat hidup dan ketangguhan berdaya saing para

anggota koperasi dan masyarakat di lingkungannya

2. Bagian integral dari sistem ekonomi nasional

3. Pelaku stategis dalam sistem ekonomi rakyat

4. Wadah pencerdasan anggota dan masyarakat di lingkungannya

Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Non Koperasi

1. Koperasi adalah kumpulan orang, bukan kumpulan modal sebagaimana

perusahaan non koperasi.

2. Kalau di dalam suatu badan usaha lain yang non koperasi, suara

ditentukan oleh besarnya jumlah saham atau modal yang dimiliki oleh

pemegang saham, dalam koperasi setiap anggota memiliki jumlah suara

yang sama, yaitu satu orang mempunyai satu suara dan tidak bisa

diwakilkan (one man one vote, by proxy).

3. Pada koperasi, anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan (owner-user),

oleh karena itu kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi harus sesuai

dan berkaitan dengan kepentingan atau kebutuhan ekonomi anggota. Hal

yang demikian itu berbeda dengan badan usaha yang non koperasi.

Pemegang saham tidak harus menjadi pelanggan. Badan usahanyapun

tidak perlu harus memberikan atau melayani kepentingan ekonomi

pemegang saham.

8

Page 9: Manajemen Koperasi & UKM

4. Tujuan badan usaha non koperasi pada umumnya adalah mengejar laba

yang setinggi-tingginya. Sedangkan koperasi adalah memberikan manfaat

pelayanan ekonomi yang sebaik-baiknya (benefit) bagi anggota.

5. Anggota koperasi memperoleh bagian dari sisa basil usaha sebanding

dengan besarnya transaksi usaha masing-masing anggota kepada

koperasinya sedangkan pada badan usaha non koperasi, pemegang saham

memperoleh bagian keuntungan sebanding dengan saham yang

dimilikinya.

Perangkat Organisasi Koperasi

Perangkat organisasi koperasi ada (3) bagian :

1. Rapat Anggota

2. Pengurus

3. Pengawas

1. Rapat Anggota

Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan

tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala

kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat

anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian

personalia pengurus dan pengawas

Tugas dan wewenang Rapat Anggota :

1. Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan

Pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan.

2. Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun buku

berikutnya.

3. Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran Koperasi.

4. Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.

5. Menetapkan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).

9

Page 10: Manajemen Koperasi & UKM

2.Pengurus

Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai

dan diserahi mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik

dibidang organisasi maupun usaha.Anggota pengurus dipilih dari dan oleh

anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus

bertanggung jawab terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota

pengurus dapat mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun

pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.

Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari :

1. Unsur Ketua

2. Unsur Sekretaris

3. Unsur Bendahara

Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab Pengurus:

1. Memimpin organisasi dan kegiatan usaha

2. Membina dan membimbing anggota

3. Memelihara kekayaan koperasi

4. Menyelenggarakan rapat anggota

5. Mengajukan rencana RK dan RAPB

6. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatan

7. Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib

8. Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan daftar pengawas.

3.Pengawas

Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan

terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi

di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap

laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada pihak ketiga. Pengawas

bertanggung jawab kepada rapat anggota.

10

Page 11: Manajemen Koperasi & UKM

Tugas dan wewenang perangkat organisasi koperasi diatur oleh AD/ART

koperasi yang disesuaikan dengan idiologi koperasi. Dalam manajemen

koperasi perangkat organisasi koperasi juga disebut sebagai tim manajemen

Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD

Koperasi :

1. Ketua merangkap anggota ,

2. Sekretaris merangkap anggota dan,

3. Anggota

Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab pengawas :

1. Bertugas melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan sekurang-kurangnya

tiga bulan sekali atas tata kehidupan Koperasi yang meliputi Organisasi,

Manajemen, Usaha, Keuangan, Pembukuan dan kebijaksanaan Pengurus. 

2. Pengawas berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa. Berwenang

melakukan pemeriksaan tentang catatan dan atau harta kekayaan

koperasi   

3. Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota .

Mekanisme Pendirian Koperasi

Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap.

1. Pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan

minimal 20 anggota.

2. Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan

pemilihan pengurus koperasi ( ketua, sekertaris, dan bendahara ). 

11

Page 12: Manajemen Koperasi & UKM

3. Merencanakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi

itu.Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan

koperasi dengan baik dan benar

Lambang Koperasi Indonesia

Rantai melambangkan persatuan dan persahabatan yang kokoh.

Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus

menerus.

Kapas dan padi berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang

diusahakan oleh koperasi

Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.

Bintang dalam perisai artinya Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi

Pohon beringin menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian

Indonesia yang kokoh berakar

Koperasi Indonesia menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat

Indonesia.

12

Page 13: Manajemen Koperasi & UKM

Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional Indonesia.

Jenis Koperasi

Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen,

koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan).

Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya :

1. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan

pinjaman.

2. Koperasi Konsumen

Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan

menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.

3. Koperasi Produsen

Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil

menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan

penolong untuk anggotanya.

4. Koperasi Pemasaran

Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan

produk/jasa koperasinya atau anggotanya.

5. Koperasi Jasa

Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

6. Koperasi Fungsional

Sumber Modal Koperasi

1. Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota

kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat

13

Page 14: Manajemen Koperasi & UKM

diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.

2. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh

anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap

bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan

wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi

anggota koperasi.

3. Simpanan khusus / lain-lain

Misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat diambil kapan saja),

Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.

4. Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil

usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada

anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian

koperasi bila diperlukan.

5. Hibah

Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang

yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

Sejarah Koperasi Dunia

Sejarah berdirinya koperasi Dunia

1. Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang

menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New

Lanark, Skotlandia.

14

Page 15: Manajemen Koperasi & UKM

2. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786

- 1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1

Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The

Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang

mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.

3. Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya.  Di Jerman,

juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama

dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan

oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch Di Perancis, Louis

Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas

barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.

Sejarah Koperasi Indonesia

Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan

ekonomi dan sosial yang di timbulkan oleh sistem kapitalisme demikian

memuncaknya. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan

kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban

ekonomi yang sama, secara sepontan mempersatukan diri untuk menolong

dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

Pada tahun 1896 seorang PamongPraja Patih R.Aria Wiria

Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negri

(priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai

yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan

pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk

mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi

di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama

15

Page 16: Manajemen Koperasi & UKM

di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi

Indonesia.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang

mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang

berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian

Usaha Kecil adalah:

“ Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang

secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk

mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat ”.

Kriteria UKM

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sbb:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-

(Satu Miliar Rupiah)

3. Milik Warga Negara Indonesia

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung

maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar

5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

16

Page 17: Manajemen Koperasi & UKM

Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.

Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di

masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Kementerian Koperasi & UKM

Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

(Menegkop dan UKM),  yang dimaksud dengan Usaha Kecil (UK), termasuk

Usaha Mikro (UMI), adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki

kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp

1.000.000.000. Sementara itu, usaha menengah (UM) merupakan entitas

usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih

besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan

bangunan.

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan

kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki

jumlah tenaga kerja 5-19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan

entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20-99 orang.

Kementerian Keuangan melalui keputusan menteri nomor

316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994, usaha kecil didefinisikan sebagai

perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan/usaha yang

mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000

atau aset/aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan

bangunan yang ditempati) terdiri atas: bidang usaha (Fa, CV, PT, dan

koperasi), dan perorangan (pengrajin/industri rumah tangga, petani,

peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa).

Pada 4 Juli 2008  ditetapkan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Definisi UKM yang disampaikan oleh

17

Page 18: Manajemen Koperasi & UKM

Undang-undang ini juga berbeda dengan definisi di atas. Menurut UU No 20

Tahun 2008 ini, yang disebut dengan usaha kecil adalah entitas yang

memiliki kriteria sebagai berikut :

1. kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah).

Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha

yang memiliki kriteria sebagai berikut :

1. kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan

2. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

===========================

18

Page 19: Manajemen Koperasi & UKM

19

Page 20: Manajemen Koperasi & UKM

20