step 5

16
LEARNING OBJECTIVE 1. SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK a. Sel Prokariotik Tidak memiliki el!"!#$ #!kle!% e&i#$$a k!m'!la# DNA tidak ter'ia& de#$a# "a$ia# el lai##(a. Sel i#i memiliki i#ti (a#$ tidak )ela &a#(a dala ito'lama tam'ak "a$ia# (a#$ "e*ar#a a$ak tera#$ (a#$ me#$a#d!#$ "a&a# DNA +e'erti (a#$ terda'at dalam i#ti, (a#$ die"!t de#$a# Nukleoid. I#ti#(a "eri-at -e!l$e# 'oiti- (a#$ mer!'aka# !at! ta#da ada#(a DNA. N!kleoid el "akteri terdiri dari molek!l irk!lar "erla#)!t t!#$$al. Pemerikaa# "er!r!ta# de#$a# me#$$!#aka# mikroko' ele tro# 'ada ra#$kaia# iria# ti'i el "akteri me#$!#$ka'ka# "a&*a DNA 'ada tem'at terte#t! mem'!#(ai &!"!#$a# de#$a# i#/a$i#ai ela'!t el (a#$ die"!t mesosom . Sel Prokariot terdiri dari Arkaea da# Bakteria (a#$ terma!k didalam#(a "er"a$ai )e#i "akteri% /ir!% $a#$$a#$ "ir!% $a#$$a#$ &i)a! da# lai# 0 lai#. Pada m!la#(a "akteri Escherechia coli dia#$$a' e"a$ai mak&l!k &id!'terke il (a#$ da'at di"iakka# e ara i#/itro% ta'i ter#(ata ada mak&l!k &id!' lai# (a#$ le"i& ke il (ait! PPLO + Pleuropneumonia like organism,. Berdaarka# &ail 'e#elitia# da'at diim'!lka# "a&*a !at! "e#da da'at dikataka# &id!' )ika 2emiliki mem"ra#e 'lama 2e#$a#d!#$ "a&a# 0 "a&a# $e#eti 2am'! me#(ele#$$araka# i#tei 'rotei# ". Sel E!kariotik 2emiliki el!"!#$ #!kle!% dima#a e"!a& #!kle! "erii DNA da# di la'ii e"!a& mem"ra# (a#$ memia&ka##(a de#$a# "a$ia# el (a#$ lai#. Sel E!kariot "erkem"a#$ "iak melal! d!a ara (ait! mitoi da# meioi. E!kariot terdiri dari 3e*a#% T!m"!&a#% 4!#$i da# Protita. Sel e!kariotik ada (a#$ memiliki "e#t!k teta' da# ada )!$a (a#$ "er!"a& 0 !"a& e'erti el le!koit dll. Be#t!k dari el 'ada !m!m#(a ter$a#t!#$ ter!tama dari -!#$i el da# )!$a ter$a#t!#$ dari te$a#$a# 'erm!kaa# mem"ra#e el% /ikoita ito'lama% ri$idita mem"ra#e 'lama% 'e#$ar!& meka#i dari ekitar#(a. Kromoom el e!kariot "erii makromolek!l DNA li#ier (a#$ ter!!# e"a$ai &elik $a#da. Kromoom i#i &a#(a da'at dili&at de#$a# mikroko' a&a(a ketika el me#$alami 'em"ela&a# da# DNA dalam "e#t!k a#$at terko#de#ai. Ke"a#(aka# mikroor$a#ime e!kariotik memiliki or$a#el 5a$el ata! ilia. 4la$el e!kariotik "eraal dari daera& 'olar el% eda#$ka# ilia% (a# le"i& 'e#dek dari 5a$el% me#$elili#$i el.

Upload: poppy-permata

Post on 05-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vnbvygj

TRANSCRIPT

LEARNING OBJECTIVE 1. SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIKa. Sel ProkariotikTidak memiliki selubung nukleus, sehingga kumpulan DNA tidak terpisah dengan bagian sel lainnya. Sel ini memiliki inti yang tidak jelas hanya dala sitoplasma tampak bagian yang bewarna agak terang yang mengandung bahan DNA (seperti yang terdapat dalam inti) yang disebut dengan Nukleoid.Intinya bersifat feulgen positif yang merupakan suatu tanda adanya DNA. Nukleoid sel bakteri terdiri dari molekul sirkular berlanjut tunggal. Pemeriksaan berurutan dengan menggunakan mikroskop electron pada rangkaian irisan tipis sel bakteri mengungkapkan bahwa DNA pada tempat tertentu mempunyai hubungan dengan invaginasi selaput sel yang disebut mesosom.Sel Prokariot terdiri dari Arkaea dan Bakteria yang termasuk didalamnya berbagai jenis bakteri, virus, ganggang biru, ganggang hijau dan lain lain. Pada mulanya bakteri Escherechia coli dianggap sebagai makhluk hidupterkecil yang dapat dibiakkan secara invitro, tapi ternyata ada makhluk hidup lain yang lebih kecil yaitu PPLO (Pleuropneumonia like organism).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suatu benda dapat dikatakan hidup jika: Memiliki membrane plasma Mengandung bahan bahan genetic Mampu menyelenggarakan sintesis protein

b. Sel EukariotikMemiliki selubung nukleus, dimana sebuah nukleus berisi DNA dan di lapisi sebuah membran yang memisahkannya dengan bagian sel yang lain. Sel Eukariot berkembang biak melalu dua cara yaitu mitosis dan meiosis. Eukariot terdiri dari Hewan, Tumbuhan, Fungi dan Protista.Sel eukariotik ada yang memiliki bentuk tetap dan ada juga yang berubah ubah seperti sel leukosit dll. Bentuk dari sel pada umumnya tergantung terutama dari fungsi sel dan juga tergantung dari tegangan permukaan membrane sel, viskositas sitoplama, rigiditas membrane plasma, pengaruh mekanis dari sekitarnya.Kromosom sel eukariot berisi makromolekul DNA linier yang tersusun sebagai heliks ganda. Kromosom ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop cahaya ketika sel mengalami pembelahan dan DNA dalam bentuk sangat terkondensasi.Kebanyakan mikroorganisme eukariotik memiliki organel flagel atau silia. Flagel eukariotik berasal dari daerah polar sel, sedangkan silia, yang lebih pendek dari flagel, mengelilingi sel.Struktur Sel Eukariot dan Prokariot

Struktur SelSel ProkariotSel Hewan Eukariot

Membran SelYaYa

Dinding SelYaTidak

SentriolTidakYa

KromosomSeuntai DNABanyak

Cilia atau FlagellaYa, sederhanaYa, complex

Retikulum EndoplasmatidakYa (Kecuali Beberapa Jenis)

Aparat GolgiTidakYa

LysosomTidakYa

MitokondriaTidakYa

NukleusTidakYa

PeroxisomTidakBeberapa

RibosomYaYa

2. STRUKTUR DAN FUNGSI SELA. ORGANEL SELOrganel yang aktif dalam metabolisme sel: Ribosom Mitokondria RE Apparatus Golgi Lisosom VakuolaOrganel yang tidak aktif dalam metabolisme sel: Sentriol Sitoskeletona. RibosomMerupakan granula granula yang dapat mengikat zat warna basis. Pada sel kelenjar, ribosom tampak lebih padat pada dasar sel, sementara pada sel saraf akan menggerombol membentuk bangunan yang sekarang dikenal dengan badan badan dari nissle.Dari penelitian para ahli ditemukan bahwa ribosom memiliki banyak sekali asam nukleat yang berbeda dengan yang terdapat pada kromatin pada inti sel.Jika dilihat melalui mikroskop electron, ribosom merupakan benda benda halus yangterdiri atas nucleoprotein dengan diameter 15 milimikron.Pada sitoplasma ribosom terdapat dal 2 bentuk yaitu: Bebas dalam matriks sitoplasmaBerfungsi mengadakan sintesis protein yang akan digunakan sendiri oleh sel yang nantinya akan digunakan untuk pembelahan sel atau pertumbuhan sel itu sendiri. Menempel pada REBerfungsi mengadakan sintesis protein yang akan dikeluarkan dari sel melalui organel yang memiliki fungsi sekresiAdakalanya dalam sitoplasma dijumpai ribosom yang berderet satu sama lain dihubungkan oleh semacam benang halus yang dinamakan poliribosom yang berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang kompleks.Meskipun ribosom dapat mengikat zat warna basis, tapi sebenarnya tidak selamanya demikian. Dengan enggunakan pewarnaan Hematoxylen Eosin pada sel sel tumor, ribosom tidak dapat mengikat zat warna basis. Begitu juga pada sel sel lain yang pertumbuhannya sangat cepat seperti embrio dan sel pada daerah penyembuhan luka.b. MitokondriaBerasal dari kata mitos berarti benang dan chondrion berarti butir. Mitokondria baru tampak jelas pada mikroskop electron jika diberikan zat pewarna khusus yaitu janus green yang akan memberikan warna biru hijau pada mitokondria karena adanya enzim sitokhrom oksidase dalam mitokondria. Julah mitokondria akan menurun pada jaringan hati akan menurun jika sedang mengalami regenerasi atau terkena kanker.Mitokondria memiliki 2 membran. Membran dalamnya membentuk lipatan kedalam disebut Krista mitokondria sehingga perukaannya menjadi lebih luas. Didalam membrane dalam ini terdapat bangunan yang disebut partikel elementer atau partikel F1. Dimana dalm partikel ini terdapat enzim ATPase yang penting dalam proses respirasi dan oksidasi. Partikel ini tidak tampak dan baru tampak menonjol jika itokondria diletkkan dalam larutan hipotonis.

c. Retikulum EndoplasmaAda 3 macam ruangan pada RE, yaitu: Sisterna: Ruangan gepeng yang kadang kadang tersusun berlapis lapis dan saling berhubungan Tubuler: Ruangan berbentuk tabung atau saluran Vesikuler: Ruangan berbentuk gelembung yang lepas satu sama lainRE terbagi 2, yaitu: RE kasarBerfungsi untuk menampung protein yang dihasilkan ribosom terutama yang berbentuk enzim. Apabila enzim ini tidak ditampung didalam RE, maka akan akan mencerna sitoplasma sel itu sendiri. Hasil sintesis protein yang ditampung RE ini akan dibawa ke apparatus golgi untuk dikeluarkan sebagai hasil sekresi. RE banyak ditemukan pada sel yang bersifat sekretoris RE HalusRE ini pada umumnya berbentuk tubuler dan membentuk anyaman. Fungsi RE halus: Sintesis lipid, hormone steroid, dan kolesterol Detoksifikasi obat-obatan dalam sel hati Pembentukan glikogen dalam sel hati dan otot Metabolisme mineralRE kasar dapat menjadi RE halus bila kehilangan ribosom dan sebaliknya.d. Apparatus GolgiDitemukan oleh Camillo Golgi pada tahun 1898 dalam jaringan saraf otak yang difiksasi dengan larutan bikromat dan diwarnai dengan garam perak sehingga tampak bewarna gelap dan berbentuk anyaman. Bagian bagian apparatus golgi: SacculaBerbentuk gelembung gepeng tersusun bertumpuk tumpuk dan masing masing saling berhubungan. Permukaan saccula ada 2, yaitu permukaan yang cembung yang menghadap ke inti sel disebut immature face (forming face) dan permukaan lainnya disebut mature face Vesikel SekretorisGelembung bulat atau oval dan terdapat pada tepi mature face MikrovesikelJuga disebut transfer vesikel berupa gelembung kecil yang terdapat disekitar forming face dan berasal dari RE halusFungsi utama apparatus golgi adalah transportasi protein keluar sel. Retikulum endoplasma yang mengandung protein yang disintetis ribosom, ujung ujungnya akan mengalami perubahan dengan hilangnya ribosom dan melepaskan diri dari reticulum endoplasma membentu vesikel kecil kecil yang disebut transfer vesikel.Transfer vesikel ini akan bergerak menuju arah forming face dari saccula apparatus golgi dan setelah menempel maka membrannya akan melebur dengan membrane saccula sehingga isinya akan masuk kedalam saccula. Dalam rongga saccula ini maka protein akan mengalami perubahan perubahan tertentu terutama dalam komponen karbohidrat. Setelah itu protein akan mencapai bagian mature face dari saccula dan kemudian dilingkupi oleh membran mature face dan setelah protein tersebut mengalami kondensasi maka akan lepas dari mature face sebagai vesikula sekretoris.Selain itu apparatus golgi juga berhubungan erat dengan RE kasar dalam penyusunan molekul lipoprotein dan ini terutama terjadi dalam sel sel hati. Fungsi lain dari apparatus golgi adalah memelihara membran plasma.e. LisosomSetelah mengalami proses dalam apparatus golgi, enzim enzim ini akan masuk kedala vesikel sekretoris untuk selanjutnya ada yang langsung disekresikan oleh sel, dan ada pula yang menetap mengapung dalam sitoplasma.Pada sel sel kelenjar yang menghasilkan enzim- enzim tertentu maka lisosom primer akan langsung menuju ke pinggir sel dan akan menempel pada membrane plasma serta mengeluarkan enzim dari dalam sel. Sedangkan lisosom yang mengandung enzim-enzim hidrolitik (seperti protease, nuclease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, dll) akan menetap dalam sitoplasma dan akan berfungsi apabila ada benda yang perlu dihancurkan.Jika ada organel yang mati, maka lisosom akan mendekati organel tersebut dan setelah membrannya melebur akan melakukan digesti (Penghancuran) dan kemudian mendekati membran plasma untuk mengeluarkannya. Lisosom ini disebut sitolisosom.Jika ada benda asing yang mendekati sel terutama pada sel-sel makrofag maka benda ini akan dilingkupi dalam membrane sel dan masuk kedala sitoplasma sebagai gelembung bermembran yang disebut dengan fagosom. Fagosom akan didekati oleh lisosom dan kemudian membrannya akan melebur sehingga enzim dalam lisosom bisa menghancurkan benda asing tersebut. Peristiwa ini disebut Endositosis. Pada waktu terjadi proses endositosis ini ungkin pula terjadi fusi dengan lisoso lain sehingga membentuk gelembung yang disebut dengan badan multivesikuler. Jika benda asing ini berupa benda cair maka disebut pinosom dan prosesnya disebut pinositosis.f. SentriolMemegang peranan penting dalam proses pembelahan sel. Jika diamati menggunakan mikroskop electron maka sentriol tersusun atas 9 sel triplet tubuli yang tersusun melingkar membentuk silinder.Setiap sel baik sel hewan maupun sel tumbuhan memiliki pasangan sentriol yang terdapat didekat embran inti sel. Pasangan sentriol ini terdapat dalam satu kesatuan mengadakan replikasi pada waktu sel akan membelah kemudian masing masing sentriol akan menuju ke kutub pembelahan. Sentriol ini masing masing akan diikuti oleh bagian bagian inti/kromoso yang kemudian akan membentuk inti baru yang berjumlah 2 buah.g. PeroksisomSecara fisik mirip dengan lisososm tetapi tidak terbentuk oleh apparatus golgi melainkan bereplikasi sendiri atau pertunasan dari RE halus. Selain itu peroksisom lebih banyak mengandung oksidase dari pada hidrolase. Beberapa oksidase dapat menggabungkan oksigen dengan ion- ion hydrogen yang didapat dari zat kimia intra sel yang berbeda untuk menghasilkan H2O2. H2O2 sangat udah teroksidase dan berikatan dengan enzim katalase. Enzim katalase mengoksidasi substansi yang akan menjadi racun bagi sel.h. SitoskeletonSitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma dalam sel.

MikrotubulusFilamen intermediatMikrofilamen

StrukturTabung berongga yang kaku dan tidak dapat diregangkanFilamen liat yang fleksibel dan dapat diregangkanFilamen fleksibel yang tidak dapat diregangkan

Diameter25 nm1012 nm8 nm

SubunitTubulin, dimer dari -tubulin dan -tubulin~70 jenis proteinAktin

Fungsi UtamaPendukung, transpor intraselular, organisasi selPendukungMotilitas dan kontraksi

Ditemukan padaSemua eukariotaHewanSemua eukariota

Lokasi selularSitoplasmaSitoplasma dan nukleusSitoplasma

Mikrofilamen (Filamen aktin)Bersifat fleksibel, filamen aktin biasanya berbentuk jaring atau gel. Aktin berfungsi membentuk permukaan sel. Beberapa jenis bakteri juga mampu bergerak dengan filamen aktin seperti Listriea monocytogenes yang menyebar dari sel ke sel dengan menginduksi penyusunan filamen aktin pada sitosol sel inang.

MikrotubulaMikrotubula atau mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin. bersifat lebih kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi organel di dalam sel. Mikrotubulus memiliki dua ujung: ujung negatif yang terhubung dengan pusat pengatur mikrotubulus, dan ujung positif yang berada di dekat membran plasma. Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubulus untuk mencapai posisi yang berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel. Filamen intermedietBerbentuk serat mirip tali, filamen intermediet memberi kekuatan mekanis pada sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding sel. Pembentukan filamen intermediet juga didasarkan pada polimerisasi filamen. Dua monomer filamen bergabung membentuk struktur coil. Dimer ini akan bergabung dengan dimer lainnya membentuk tetramer, tetapi posisinya saling tidak paralel. Ketidakparalelan ini membuat tetramer dapat berasosiasi dengan tetramer lain (mirip struktur penyusunan batu bata). Pada akhirnya, tetramer-tetramer bergabung membentuk sebuah array heliks.Fungsi sitoskeleton secara umum: Sitoskeleton memiliki tanggung jawab terhadap motilitas dalam sel, seperti ketika terjadi kontraksi otot serta siklosis, pergerakan internal dari sitoplasma. Sitoskeleton berfungsi untuk menjaga bentuk bentuk sel (binatang) tetap dengan desain arsitekturalnya serta dapat berfungsi sebagai tempat berlabuh bagi organela dalam sitosol. Selama waktu siklosis, organel dipindahkan di sepanjang saluran sitoskeletal di dalam sitosol Sitoskeleton berperan untuk bertanggung jawab atas pergerakan sel dan pergerakan eksternal seperti halnya pergerakan amuboid dari sel darah putih serta migrasi sel selama perkembangan. Sitoskeleton juga memiliki peran dalam pembelahan sel.

B. SITOPLASMAMerupakan benda setengah cair yang didalamnya mengandung bangunan yang memiliki fungsi sendiri sendiri. Didalm sitoplasma ini semua proses kimiawi terjadi, baik yang berupa biosintesis, glikolisis, hidrolisis, dan prose kimia lainnya. Berdasarkan penelitian, sitoplasma memiliki sifat fisiologis yang berhubungan dengan fungsi sel, yaitu:a. Iritabilita: Peka terhadap ransangan, banyak terdapat pada sel sarafb. Konduktivitas: Kemampuan meneruskan ransanganc. Kontruktilitas: Kemampuan mengubah panjang (pada sel otot)d. Absorbsi dan asimilasi: Kemampuan untuk mengambil bahan bahan sekitar sel dan mempergunakannya untuk membentuk energy diperlukan.e. Ekskresi dan asimilasi: Mengeluarkan zat yang tidak diperlukan lagi atau mengeluarkan zat yang akan dipergunakan sel lain.f. Respirasi: Pengolahan bagian makanan menjadi energy dengan bantuan oksigeng. Pertumbuhan dan pembelahanBahan bahan kimia pada sel, sebagian besar terdapat pada sitoplasma yang terdiri atas:a. Bahan Anorganik: Air (75%-80%) dan ion mineralb. Bahan Organik: Protein (10%-20%), karbohidrat (1%), lipid (2%-3%), asam nukleat dll.C. NUKLEUSMerupakan bagian dari sel yang mempunyai fungsi utama untuk mengadakan control terhadap aktivitas sel jadi setiap sel akan dapat bekerja atau melaksanakan fungsinya dengan baik. Ternyata bahwa yang menunjukkan stabilitas inti sel dan yang memberikan pengarahan yang bersifat jangka panjang kepada sel ialah kromosom. Pada stadium interfase dimana sel belum akan membelah inti sel dapat dilihat dengan jelas memiliki bagian-bagian:a. Membran IntiDengan menggunakan mikroskop electron, membrane inti tampak sebagai 2 lpis membrane yang terpisah dan jarak antara keduanya disebut spatium perinuclearis. Pada membrane inti terdapat bangunan yang berupa lubang atau pori yang dinamakan porus nuklearis yang menempati 10% dari luas seluruh permukaan membran inti. Melalui porus inilah sitoplasma dapat berhubungan langsung dengan inti/karioplasma dimana terjadi hubungan timbale balik terutama dalam proses biokimiawi

b. Anak IntiJika dilihat dengan mikroskop cahaya akan tampak sebagai bangunan basofil yang memiliki ukuran yang lebih besar dari butir butir kromatin yang ada dalam inti sel.Dengan menggunakan mikroskop electron akan tampak 3 bagian anak inti, yaitu: Pars granulose atau daerah granuler yang tampaknya mengandung butir butir dengan ukuran sedikit lebih kecil daripada ribosom dalam sitoplasma dan dijumpai pada anak inti bagian pinggir Pars fibrilosa atau daerah fibriler yang terdapat ditengah anak inti dan tampak sebagai benang benang yang halus Daerah amorf yang merupakan matriks anak inti yang tampak homogeny dan terdiri atas protein sebagai protein pengikat dua bagian diatas.

Fungsi anak inti adalah sebagai tempat pembuatan protein yang akan digunakan untuk membuat ribosom dan juga sebagai tepat mengadakan sintesis RNA.

c. KromatinDidalam inti sel banyak ditemui butir butir bewarna gelap/basofil yang ternyata adalh basofil yang persebarannya dalam sel tidak merata dan sering membentuk kelompok tertentu. Berdasarkan letaknya: Peripheral chromatinKelompok kromatin yang menempel pada membrane inti Chromatin IslandKelompok kromatin yang membentuk pulau dibagian tengah inti yang dinamakan chromatin granules Nukleolus associated chromatinKelompok kromatin yang mengelilingi anak intiKomposisi kimia dari kromosom adalah RNA 12%, DNA 16%, dan protein 72%d. KarioplasmaMerupakan larutan koloidal yang memiliki sifat sifat seperti protoplasma pada umumnya. Karioplasma memiliki derajat kekentalan yang lebih tinggi daripada protoplasma. Berdasarkan usul beberapa orang ahli cairan inti sel ini keudian juga dinamakan substansi interkromatin.

3. METABOLISME SELMetabolisme adalah suatu reaksi kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup (reaksi biokimia). Metabolisme ada 2 yaitu Katabolisme dan Anabolisme. Respisi yang etrjadi dalam sel merupakan Katabolisme.KATABOLISMEMerupakan proses pemecahan bahan organic menjadi bahan anorganik dan elepaskan sejumlah energy (reaksi eksergonik). Salah satu contoh katabolisme adalah respirasi. Tahap respirasi:a. GlikolisisBerlangsung di sitosol, erupakan proses pemecahan molekul glukosa yang memiliki 6 atom C menjadi 2 molekul asm piruvat yang memiliki 3 atom C. Reaksi ini menghasilkan 2 NADH dan 2 ATP.b. Dekarboksilasi OksidatifBerlangsung di matriks mitokondria. Pada langkah ini 2 molekul asam piruvat yang terbentuk pada glikolisis masing masing diubah menjadi asetil Co-A dan menghasilkan 2 NADH c. Daur KrebsBerlangsung di matriks mitokondria. Disebut juga daur asam sitrat atau daur asam trikarboksilat dan berlangsung pada matriks mitokondria.Astil Co-A yang terbentuk pada DO diubah menjadi 6 NADH, 2 FADH, dan 2 ATPd. Transpor electronBerlangsung di Krista Mitokondria. Prinsip dari reaksi ini adalah setiap pemindahan ion H yang dilepas dari 2 langkah pertama tadi antar akseptor dihasilkan energy untuk pembentukan energy. Setiap 1 molekul NADH yang teroksidasi menjadi NAD akan melepaskan energy ATP. Sementara oksidasi FADH menjadi FAD, membentuk 2 ATP. Jadi total ATP yang diperoleh dari respirasi adalah 38 ATP, namun 2 ATP dipakai lagi untuk siklus respirasi berikutnya sehingga hasil bersih, namun 2 ATP dipakai lagi untuk siklus respirasi berikutnya sehingga hasil bersihnya 36 ATP.

METABOLISME INTERMEDIAadalah Mekanisme penggantian bahan bakarutama dengan bahan bakar cadangan ketika pada saat tubuh mengalami kekurangan bahan bakar, maka akan selalu berusaha untuk mengganti kebutuhan bahan bakar utama dengan dengan bahan bakar cadangan.Kita memperoleh bahan bakar utama dari karbohidrat, lemak, dan protein yang terdapat dalam makanan sewaktu kita makan akan dicerna dan diserap. Produk pencernaan akan beredar dalam darah, masuk kedalam berbagai jaringan,dan akhirnya diserap oleh sel dan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Untuk mengubah makanan secara sempurna menjadi karbon monoksida (CO2) dan air(H2O),diperlukan oksigen molecular (O2) . Untuk memperoleh oksigen ini dan mengeluarkan CO2 yang dihasilkan oleh oksidasi makanan, kita bernafas. Apabila ada kelebihan bahan bakar makanan di atas kebutuhan energy, kelebihan tersebut segera akan disimpan, terutama sebagai triasigliserol (lemak)di dalam jaringan adiposa, sebagai glikogen (suatu karbohidrat) di dalam otot ,hati dan sebagian sebagai protein didalam otot.Saat kita berpuasa, di antara waktu makan dan sepanjang malam sewaktu tidur, bahan bakar diambil dari tempat-tempat penyimpanan tersebut dan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Kita memerlukan cukup banyak energi setiap hari untuk menjalankanberbagai fungsi dasar tubuh dan untuk menunjang aktivitas fisik kita. Apabila kita tidak mengkomsumsi cukup makanan makanan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, simpanan energi tubuh akan terpakai, dan kita akan kehilangan berat badan dan sebaliknya, apabila kita mengkonsumsi makanan melebihi kebutuhan energi, simpanan energi tubuh akan bertambah, dan berat badan kita naik.Selain menghasilkan energi, makanan memberikan zat-zat precursor untuk membentuk aneka komponen didalam tubuh .Beberapa di antaranya adalah asam amino dan asam lemak esensial, yang dibutuhkan tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh. Makanan juga menyediakan vitamin, mineral, dan air. Air adalah pelarut kehidupan. Bahan bakar yang kita peroleh dari makanan adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Apabila bahan bakar ini dioksidasi menjadi CO2dan H2O didalam sel, akan terjadi membebasan energi melalui memindahan atau transfer electron ke O2.Energi dari proses oksidasi ini menghasilkan panas dan adenosine trifosfat (ATP). Karbon dioksida bergerak ke paru melalui aliran darah lalu dikeluarkan, dan air dikeluarkan melalui urin, keringat, dan sekresi lainnya. Walaupun panas yang dihasilkan oleh oksidasi makanan digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh,tujuan utama oksidasi makanan adalah untuk menghasilkan ATP. ATP menghasilkan energi yang menjalankan sebagian besar proses yangmembutuhkan energi didalam sel, termasuk reaksi biokimia, kontraksi otot, dan transpor aktif melalui membrane. Sewaktu proses-proses tersebut menggunakan energi , ATP diubah kembali menjadi ADP dan fosfat inorganic (P1). Pembentukan dan penggunaan ATP disebut sebagai siklus ATP-ADP.

4. SISTEM TRANSPOR SELYaitu masuk atau keluarnya zat dari atau ke dalam sel. Ada 3 cara yaitu: Melibatkan fisik sel: Difusi, osmosa, filtrasi Sifat fisik dan biologis sel: Transpor aktif Sifat biologis sel: Sitosis a. DIFUSIPerembesan zat terlarut dari konsentrasi terlarut tinggi ke konsentrasi terlarut rendah melalui membrane semipermeabel. Difusi melalui membrane plasma ini pada umunya bersifat khas karena membutuhkan bantuan enzim tertentu sehingga membrane sel disebut enzyme controlled permeable. Difusi dibagi berdasarkan carrier, yaitu: Difusi bebas: Bebas berdifusi Difusi terikat: Diikat oleh carrier (permease) khas bagi suatu zat dengan arah difusi tetap

b. OSMOSAYaitu lewatnya zat pelarut melalui membrane dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut rendah. Hal ini yang terjadi dalam transportasi air dari sel ke dalam rongga antar sel dan dari sel yang satu ke dalam sel yang lain seperti sel tumbuh tumbuhan. Jika konsentrasi zat terlarut tinggi disebut hpertonik dan jika konsentrasi zat terlarut rendah disebut hipotonik.

c. FILTRASITranspor zat yang terjadi karena perbedaan tekanan atmsosfer antara dua ruangan yang dipisahkan membrane yang permeable terhadap zat itu.

d. TRANSPOR AKTIFPemompaan zat terlarut melawan gradiennya yaitu dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi, Sehingga membutuhkan energy (ATP). Ada 2 teori cara transport aktif: Dorongan: Protein sebagai reseptor, hasilnya banyak tapi membutuhkan energy. Pemusingan: Hasilnya sama dengan dorongan tetapi waktu yang dibutuhkan lama. Energi yang digunakan sedikit.Tahapan dalam proses transportasi aktif: Tahap 1: Pengikatan penetrate oleh karier Tahap 2: Tahap translokasi dimana ikatan penetrate dan karier berpindah tempat/memutar sehingga penetrate mudah dilepaskan kedalam sel Tahap 3: Pelepasan penetrate oleh karierBila kadar ion Na diluar sel cukup tinggi maka daya mengikat dari karier dalam mengikat ion K akan berkurang sehingga ion K yang masuk kedalam sel juga berkurang dan dengan demikian keseimbangan elektrolit diluar sel akan terjamin.Sebaliknya bila kadar ion K dalam sel cukup tinggi maka kemampuan mengikatansport karier terhadap ion Na juga berkurang sehingga ion Na yang keluar dari sel juga menurun dan dengan demikian keseimbangan elektrolit dalam sel juga terpelihara.

e. SITOSISTranspor zat yang melibatkan lepasnya sebagian dari dalam membrane sel. EndositosisProses pemasukan suatu zat dari luar sel ke dalam sel dengan cara melingkupinya dengan membrane plasma. Cara transportasi ini pada dasarnya ada 2 macam yaitu: Fagositosis: Benda padat Pinositosis: Benda cair EksositosisProses pengeluaran suatu zat dari dalam sel ke luar sel

5. POTENSIAL LISTRIK SELAdalah beda potensial elektrik antara dinding sebelah dalam dan sebelah luar dari suatu membrane sel yang berkisar dari sekitar -50 sampai -200 mV (tanda minus menunjukkan bahwa dalam sel bersifat negative dibandingkan dengan diluarnya).Semua sel memiliki tegangan melintasi membrane plasmanya, dimana tegangan ialah energy potensial listrik pemisahan muaan yang berlawanan. Sitoplasma sel bermuatan negative dibandingkan dengan flida ekstraselluler disebabkan oleh distribusi anion dan kation pada sisi membrane yang berlawanan tidak sama.Potensial membran bertindak seperti baterai, suatu sumber energy yang mempengaruhi lalu lintas semua substansi bermuatan yang melintasi membrane. Karena didalam sel itu negative dibandingkan dengan diluarnya, potensial membrane ini mendukung transport pasif kation kedalam sel dan anion ke luar sel.Dua gaya yang menggerakkan difusi ion melintasi suatu membrane adalah gaya kiiawi (gradient konsentrasi ion) dan gaya listrik (pengaruh potensial membrane pada pererakan ion). Kombinasi kedua gaya ini disebut gradient elektrokimiawiPerubahan lingkungan dapat mempengaruhi potensial mebran dan sel itu sendiri. Sebagai contoh, depolarisasi dari membrane plasma diduga memicu apoptis (kematian sel yang terprogram).Penyebab potensial dalam sel adalah ion Na dan K. Pada saat istirahat, membrane sel lebih permeable daripada ion K sehingga ion K banyak yang keluar (Didalam sel negative diluar sel positif) , ini disebut Polarisasi. Pada saat eksitasi (ransangan) ion Na banyak masuk kedalam sehingga didalam sel menjadi positif dan diluar sel menjadi negative, ini disebut depolarisasi. Saat kembali ke keadaan seula dimana tidak ada potensial listrik disebut Repolaisasi.Penyebab potensial aksi sel: Ransangan mekanik Ransangan termik Ransangan Elektrik Ransangan kimia

6. KOMUNIKASI SELAdalah aktivitas/interaksi antara sel dengan sel lainnya atau sel dengan lingkungan guna untuk terciptanya koordinasi aktivitas sel sehingga terbentuk organism yang normal. Persinyalan sel adalah menggunakan sinyal kimia untuk mengidentifikasi. Tiga tahap persinyalan sel yaitu penerimaan, transduksi, dan respon. Persinyaan untuk sel yang berjarak dekat atau jauh diatur oleh hormone.A. Komunikasi tidak langsung Persinyalan jarak dekata. Persinyalan parakrinPada persinyalann ini sel pensekresi bertindak pada sel target didekatnya dengan melepas molekul pengatur local ke dalam fluida ekstraselluler.b. Persinyalan SinaptikSel saraf melepaskan olekul neurotransmitter kedalam sinapsis, ruang sempit diantara sel pengirim dan sel target, dalam hal ini sel saraf yang lain. Persinyalan jarak jauhSel endokrin terspesialisasi dan mensekresikan hormone kedalam cairan tubuh(biasanya darah) melalui pembuluh darah sehingga hormone dapat mencapai hampir sel di seluruh tubuh.

B. Komunikasi LangsungCell junction merupakan situs hubungan yang menghubungkan banyak sel dalam jaringan dengan sel lainnya dan dengan matriks ekstraselluler. Cell junction dapat diklasifikasikan dalam 3 grup fungsional yaitu: Occluding JunctionFungsinya adalah menghubungkan sel epitel yang satu dengan sel epitel yang lain, membagi atas 2 domain yaitu domain apical dan basolateral, mencegah protein membrane di domain apical bergerak ke domain basolateral, dan menyegel ruang antara 2 sel serta mencegah lalu lintas molekul di ruang antar sel.Tight junction merupakan occluding junction yang penting dalam mempertahankan perbedaan konsentrasi molekul molekul hidrofilik kecil diseberang lembaran lembaran epitel. Protein transmembran utama pada tightjunction adalah claudin, yang kedua adalah occluding. Claudin dan occluding berikatan dengan protein membrane peripheral intraseluler yang disebut protein ZO.

Anchoring JunctionMenghubungkan sitoskeleton suatu sel ke sitoskeleton sel tetangganya atau ke matriks ekstraselluler. Fungsinya adalah enghubungkan sel dengan sel, menghubungkan sitoskeleton 2 sel yang berhubungan, menyatukan sel dalam satu kesatuan kokoh, dan menghubungkan sel dengan matriks ekstraselluler.Protein penyusun anchoring junction adalah intracellular anchor proteins dan transmembrane adhesions proteins.

DesmosomMenghubungkan filament intermediate dari sel ke sel. Biasanya berada di epitel dan ditemukan juga di sel otot. Protein pelekatan sel pada desmosom, desmoglein dan desmokolin, merupakan anggota family cadherin pada molekul pelekatan sel yang merupakan protein transebranyang menjembatani ruang antara sel sel epitel yang berdekatan dengan cara pengikatan hemofilik pada domain ekstraseluler ke cadherin desosom lainnya pada sel yang berdekatan.

Communicating Junctionsa. Gap JunctionMerupakan celah sempit diantara 2 embran sel atau dinding sel (sekitar 2-4 nm) yang dihubungkan channel protein. Komunikasi gap junction juga dapat diregulasi sinyal sinyal ekstraselular. Fungsi gap junctions adalah membolehkan jalan lintasan ion ion dan molekul kecil yang larut dalam air.b. PlasmodesmataMerupakan hanya junction intraselluler dalam sel tumbuhan. Plasmodesmata berfungsi menghubungkan sel satu dengan sel lainnnya melalui RE dengan celah yang disebut Desmotubul, memberikan rute yang mudah untuk pergerakan ion ion, molekul molekul kecil seperti gula dan asam amino dan makromolekul seperti RNA antar sel

7. KORELASI KLINIS DAN AKIBAT SEL ABNORMALMekanisme penyakit berawal dari gen yang dipengaruhi oleh factor luar (spt lingkungan) dan factor dalam, sehingga kadang enyebabkan penyakit, ada yang memang diwariskan dan ada juga yang didapat, dan ada yang merupakan kombinasi dari keduanya.Etikologi kelainan struktur dan fungsi selKelainan klinis dapat disebabkan oleh: Genetik Infeksi Inflamasi Intoksikasi Gangguan nutrisi Gangguan metabolit Gangguan system imun Degeneratif Malignasi (keganasan) Gangguan HormonalCara sel mengalami perubahan:Sel normalKelainan struktur selKelainan fungsi selKelainan klinisKeluhanGejala Klinisa. Penyakit Genetik (akibat kelainan kromosom)Asma brokhial, diabetes mellitus, thallaseia, hemophilia, kankerb. Penyakit InfeksiInfeksi virus, infeksi bakteri, infeksi jamurc. InflamasiRematik, gastropatinsaid, colitis ulserativa, penyakit chrond. Intoksikasi (Keracunan akibat kelebihan dosis)Obat obatan, bahan kimia, makanan, polusie. Gangguan NutrisiKwashiorkor, defisiensi protein kalori, gondok endemic, beri beri, skorbut, pellagraf. Gangguan system ImunHIV, defisiensiimun non spesifik, gangguan autoimung. Penyakit degenerative (Proses penuaan)Aterosklerosis, osteoporosis, demensia, osteoarthritish. Penyakit keganasanKarsinoma, Sarkomai. Gangguan Hormonal (defisiensi horon tertentu)DM (sel pancreas insulin), hipertiroid, gigantisme