stenosis aorta

4
STENOSIS AORTA I. Definisi A. Pengurangan ukuran katup orifisium dianggap merupakan stenosis aorta. B. Pengurangan anulus katup sendiri sebagai bagian kurang berkembangnya keseluruhan jantung kiri, bisa menyebabkan kesulitan serius dalam masa bayi. C. Tetapi pada orang dewasa, stenosis selalu disertai dengan kelainan katup. II. Gambaran umum A. Obstruksi aliran keluar ventrikel kiri terlazim karena penyakit pada tingkat daun katup aorta, tetapi kadang-kadang bisa karena konstriksi aorta asenden (stenosis supravalvular) atau anulus atau saluran fibrosa di dalam ventrikel kiri tepat di bawah daun aorta (stenosis subvalvular). B. Keparahan obstruksi bervariasi besar sekali dan menentukan luas respons kompensasi, gejala dan terapi. C. Presentasi klinik, pemeriksaan laboratorium dan penatalaksanaan akan dibagi semaunya dalam tiga kategori, ringan, sedang dan parah, walaupun kelainan ini sebenarnya suatu spektrum yang kontinu. III. Etiologi A. Katup bikuspid kongenital 1. Dalam populasi umum, prevalensi 1-2%; 50-80% jika ada koarktasio. 2. Stenosis bisa parah saat lahir dan menyebabkan kesulitan serius selama masa bayi atau kanak-kanak, tetapi lebih lazim stenosis ini ringan pada masa bayi dan kanak-kanak. 3. Tetapi dengan berlalunya waktu, obstruksi cenderung meningkat, sehingga stenosis sedang timbul selama dasawarsa kehidupan ketiga dan keempat, serta stenosis parah timbul selama dasawarsa kelima atau setelah itu. 4. Peningkatan lambat ini pada keparahan stenosis disebabkan oleh sklerosis progresif, penebalan dan kemudian klasifikasi katup, sehingga ada pengurangan progresif dalam orifisium. 5. Kelainan ini terlihat pada wanita sekitar dua kali sesering pada pria. B. Orifisium sentral stenosis aorta kongenital pada puncak kubah; kuspid diganti oleh membran berbentuk kubah, fibrosa yang liat. C. Stenosis aorta pada orang tua

Upload: fajar-kharisma

Post on 20-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

semangat

TRANSCRIPT

STENOSIS AORTA

I. Definisi A. Pengurangan ukuran katup orifisium dianggap merupakan stenosis aorta.B. Pengurangan anulus katup sendiri sebagai bagian kurang berkembangnya keseluruhan

jantung kiri, bisa menyebabkan kesulitan serius dalam masa bayi. C. Tetapi pada orang dewasa, stenosis selalu disertai dengan kelainan katup.

II. Gambaran umum A. Obstruksi aliran keluar ventrikel kiri terlazim karena penyakit pada tingkat daun katup aorta,

tetapi kadang-kadang bisa karena konstriksi aorta asenden (stenosis supravalvular) atau anulus atau saluran fibrosa di dalam ventrikel kiri tepat di bawah daun aorta (stenosis subvalvular).

B. Keparahan obstruksi bervariasi besar sekali dan menentukan luas respons kompensasi, gejala dan terapi.

C. Presentasi klinik, pemeriksaan laboratorium dan penatalaksanaan akan dibagi semaunya dalam tiga kategori, ringan, sedang dan parah, walaupun kelainan ini sebenarnya suatu spektrum yang kontinu.

III. Etiologi A. Katup bikuspid kongenital

1. Dalam populasi umum, prevalensi 1-2%; 50-80% jika ada koarktasio.2. Stenosis bisa parah saat lahir dan menyebabkan kesulitan serius selama masa bayi atau

kanak-kanak, tetapi lebih lazim stenosis ini ringan pada masa bayi dan kanak-kanak.3. Tetapi dengan berlalunya waktu, obstruksi cenderung meningkat, sehingga stenosis

sedang timbul selama dasawarsa kehidupan ketiga dan keempat, serta stenosis parah timbul selama dasawarsa kelima atau setelah itu.

4. Peningkatan lambat ini pada keparahan stenosis disebabkan oleh sklerosis progresif, penebalan dan kemudian klasifikasi katup, sehingga ada pengurangan progresif dalam orifisium.

5. Kelainan ini terlihat pada wanita sekitar dua kali sesering pada pria.B. Orifisium sentral stenosis aorta kongenital pada puncak kubah; kuspid diganti oleh membran

berbentuk kubah, fibrosa yang liat. C. Stenosis aorta pada orang tua

1. Kadang-kadang daun katup aorta trikuspid yang normal bisa menjadi kaku dan menyebabkan stenosis, tetapi lebih sering dalam katup bikuspid.

2. Stenosis timbul pada dasawarsa kedelapan dan kesembilan kehidupan dan jarang menjadi parah.

D. Demam reumatik1. Satu-satunya penyebab lain dari stenosis aorta adalah demam reumatik.2. Dengan proses ini, keparahan stenosis juga cenderung berlanjut pelan-pelan.3. Kemudian katup yang terobstruksi tidak dibedakan dari stadium akhir kelainan katup

kongenital.IV. Patofisiologi

Obstruksi aliran keluar ventrikel kiri memerlukan perkembangan tekanan ventrikel kiri yang lebih tinggi untuk mempertahankan tekanan arteri sistemik yang normal. Perbedaan antara tekanan sistolik ventrikel kiri dan aorta dinamai sebagai perbedaan katup aorta. Tekanan ventrikel kiri

yang tinggi disertai dengan hipertrofi massa ventrikel kiri. Untuk membentuk tekanan sistolik ventrikel kiri yang lebih tinggi, maka tekanan akhir diastolik ditingkatkan.A. Jika tidak dihilangkan, maka stenosis aorta yang parah bisa menyebabkan dekompensasi

ventrikel disertai dilatasi ventrikel, dan tekanan diastolik jelas meningkat.B. Keadaan demikian disertai dengan peningkatan tekanan vena pulmonalis dan atrium kiri

serta perkembangan kongesti paru.C. Tekanan tinggi yang ditimbulkan oleh ventrikel kiri disertai dengan peningkatan kebutuhan

oksigen dari sel otot jantung sendiri.D. Kebutuhan peningkatan ini bisa memainkan peranan dalam sindrom angina pektoris, yang

bisa timbul dengan atau tanpa penyakit arteri koronia penyerta.E. Pembentukan parut dan klasifikasi daun aorta kemudian meluas sampai anulus katup dan

bahkan ke dalam jaringan jantung yang mengelilingi.F. Keterlibatan bagian sistem hantaran jantung yang berdekatan sangat penting.

V. Gejala A. Tidak ada gejala selama beberapa waktu, sewaktu stenosis aorta ringan atau sedang dan

pasien bisa sama sekali tidak menyadari bahwa ia menderita kelainan jantung.B. Tetapi sewaktu obstruksi menjadi parah, pasien bisa menderita:

1. Sinkop2. Angina pektoris karena gerak3. Payah jantung kongesti4. Kombinasi dari semua atau apapun dari ini.

C. Tidak ada yang spesifik tentang apapun dari penyajian ini, dan inni diperlukan untuk mempertimbangkan stenosis aorta bila timbul gejala apapun.

D. Juga perlu mempertimbangkan sebab lain yang mungkin dari gejala ini pada pasien dengan tanda stenosis aorta. Sebagai contoh, penyakit jantung koroner bisa merupakan penyebab gejala ini serta stenosis sorta hanya ringan dan kebetulan.

E. Blok atrioventrikularis (AV) sering terlihat pada stenosis aorta berkalsifikasi dan bisa merupakan penyebab sinkop pada pasien ini.

VI. Tanda Tanda stenosis aorta bervariasi menurut keparahan obstruksi.

A. Stenosis aorta yang ringan 1. Dengan stenosis aorta ringan, seperti dalam masa kanak-kanak dan adolesen, satu-

satunya gambaran bisa click ejeksi keras yang terdengar pada apeks, dan bising sistolik dini yang singkat.

2. Bunyi kedua aorta biasanya keras dan terbaik didengar pada daerah aorta.B. Stenosis aorta sedang

1. Dengan berkembangnya obstruksi sedang, bising menjadi lebih keras dan lebih lama.2. Suara ini paling keras terdengar pada daerah aorta, dan dapat diteruskan ke fossa

supraklavikula, pembuluh darah karotis, dan apeks jantung. 3. Bising ini kasar, tetapi akhirnya tepat sebelum bunyi kedua aorta, yang dipertahankan

baik.4. Click ejeksi juga dipertahankan.5. Mulai saat ini, obstruksi mulai mengubah sifat denyut arteri secara bermakna6. Biasanya ada shudder pada upstroke, dan upstroke sedikit memanjang.

7. Impuls apeks masih normal, tetapi lebih sering agak diperpanjang dan bahu presistolik (gelombang )

C. Stenosis aorta yang parah1. Dengan berlalunya waktu, stenosis menjadi parah, katup menebal dan berkalsifikasi

parah.2. Bunyi ejeksi tidak lagi ada, dan bunyi kedua aorta jelas berkurang atau tidak ada.3. Bising bisa samar sampai sangat keras, tetapi akan selalu lama dan terdengar sepanjang

sistole.4. Pada daerah aorta, bising biasanya kasar, tetapi bisa mengandung sejumlah komponen

musik.5. Bising bisa samar pada pasien dengan peningkatan diameter dada anterior-posterior atau

pengurangan curah jantung. 6. Pada orang tua dengan dada tong dan distres parah karena payah jantung, bising bisa

samar dan bahkan terlewatkan.7. Pada pasien ini, penting mendengar bising aorta dalam insisura suprasternalis juga untuk

mencari tanda lain stenosis aorta yang digambarkan di bawah.8. Bising stenosis aorta biasanya dihantarkan dengan baik ke apeks jantung, dimana bisa

mempunyai kualitas murni atau musik.9. Karena bunyi bising begitu berbeda pada basis dan apeks, maka tidak mengherankan

bahwa pasienini sering dirasakan secara keliru menderita stenosis aorta dan regurgitasi mitral.

10. Bunyi jantung keempat terdengar mendahului bunyi jantung pertama pada apeks, tetapi irama gallop bisa sulit dilihat.

11. Bila interval dari mulainya QRS sampai puncak bising sistolik lebih dari 90 mdet, maka ada stenosis aorta valvular yang parah.

12. Dengan stenosis aorta yang parah, maka denyut karotis parvus et tardius diserta bahu anarkrotik dini dan shudder mediosistolik.

13. Kualitas kelainan ditandai oleh upstroke panjang dan sangat lambat dengan atau tanpa shudder samar