stenosis aorta

6
STENOSIS AORTA Definisi Stenosis Katup Aorta adalah suatu penyempitan atau penyumbatan pada katup aorta. Penyempitan pada Katup aorta ini mencegah katup aorta membuka secara maksimal sehingga menghalangi aliran darah mengalir dari jantung menuju aorta. Dalam keadaan normal, katup aorta terdiri dari 3 kuncup yang akan menutup dan membuka sehingga darah bisa melewatinya. Pada stenosis katup aorta, biasanya katup hanya terdiri dari 2 kuncup sehingga lubangnya lebih sempit dan bisa menghambat aliran darah. Akibatnya ventrikel kiri harus memompa lebih kuat agar darah bisa melewati katup aorta. Etiologi Stenosis katup aorta adalah suatu penyempitan katup aorta sehingga menghalangi darah masuk ke aorta. Penyebab atau etiologi dari stenosisi ini bisa bermacam-macam. Namun yang paling sering adalah RHD (Rheumatic Heart Disease) atau yang biasa kita kenal dengan demam rematik. Berikut etiologi stenosis katup aorta lebih lengkap : 1. Kelainan kongenital Tidak banyak bayi lahir dengan kelainan kongenital berupa penyempitan katup aorta . sedangkan sebagian kecil lainnya dilahirkan dengan katup aorta yang hanya mempunyai dua daun (normal katup aorta terdiri dari tiga daun). Pada katup aorta dengan dua daun dapat tidak menimbulkan masalah atauupun gejala yang berarti sampai ia dewasa dimana katup mengalami

Upload: rima-karthesa-rini

Post on 07-Feb-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stenosis Aorta

STENOSIS AORTA

Definisi

Stenosis Katup Aorta adalah suatu penyempitan atau penyumbatan pada katup aorta.

Penyempitan pada Katup aorta ini mencegah katup aorta membuka secara maksimal sehingga

menghalangi aliran darah mengalir dari jantung menuju aorta. Dalam keadaan normal, katup

aorta terdiri dari 3 kuncup yang akan menutup dan membuka sehingga darah bisa

melewatinya.

Pada stenosis katup aorta, biasanya katup hanya terdiri dari 2 kuncup sehingga lubangnya

lebih sempit dan bisa menghambat aliran darah. Akibatnya ventrikel kiri harus memompa

lebih kuat agar darah bisa melewati katup aorta.

Etiologi

Stenosis katup aorta adalah suatu penyempitan katup aorta sehingga menghalangi darah

masuk ke aorta. Penyebab atau etiologi dari stenosisi ini bisa bermacam-macam. Namun yang

paling sering adalah RHD (Rheumatic Heart Disease) atau yang biasa kita kenal dengan

demam rematik. Berikut etiologi stenosis katup aorta lebih lengkap :

1.      Kelainan kongenital

Tidak banyak bayi lahir dengan kelainan kongenital berupa penyempitan katup aorta .

sedangkan sebagian kecil lainnya dilahirkan dengan katup aorta yang hanya mempunyai dua

daun (normal katup aorta terdiri dari tiga daun). Pada katup aorta dengan dua daun dapat

tidak menimbulkan masalah atauupun gejala yang berarti sampai  ia dewasa dimana katup

mengalami kelemahan dan penyempitan sehingga membutuhkan penanganan medis.

2.      Penumpukan kalsium pada daun katup

Seiring usia katup pada jantung dapat mengalami akumulasi kalsium (kalsifikasi katup

aorta). Kalsium merupakan mineral yang dapat ditemukan pada darah. Seiring dengan aliran

darah yang melewati katup aorta maka menimbulkan akumulasi kalsium pada katup jantung

yang kemudian dapat menimbulkan penyempitan pada katup aorta jantung. Oleh karena

itulah stenosis aorta yang berasal dari proses klasifikasi banyak terjadi pada lansia di atas 65

tahun, namun gejalanya beru timbul saat klien berusia 70 tahun.

Page 2: Stenosis Aorta

3.      Demam rheumatik

Komplikasi dari demam rematik adalah adanya sepsis atau menyebarnya kuman atau

bakteri melalui aliran darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan sampainya kuman atau

bakteri tersebut ke jantung. Saat kuman tersebut mencapai katup aorta maka terjadilah

kematian jaringan pada katup aorta. Jaringan yang mati ini dapat menyebabkan penumpukan

kalsium yang dikemudian hari dapat menyebabkan stenosis aorta. Demam reumatik dapat

menyebabkan kerusakan pada lebih dari satu katup jantung dalam berbagai cara.Kerusakan

katup jantung dapat berupa ketidak mampuan katup untuk membuka atau menutup bahkan

keduanya.

Manifestasi klinis

Stenosis katup aorta dapat terjadi dari tahap ringan hingga berat. Tipe gejala dari stenosis

katup aorta berkembang ketika penyempitan katup semakin parah. Regurgitasi katup aorta

terjadi secara bertahap terkadang bahkan tanpa gejala hal ini dikarenakan jantung telah dapat

mengkompensasi penurunan kondisi katup aorta. Berikut manifestasi klinis dari stenosis

katup aorta :

1.      Nyeri dada

Nyeri dada adalah gejala pertama pada sepertiga dari pasien-pasien dan akhirnya pada

setengah dari pasien-pasien dengan aortic stenosis. Nyeri dada pada pasien-pasien dengan

aortic stenosis adalah sama dengan nyeri dada (angina) yang dialami oleh pasien-pasien

dengan penyakit arteri koroner (coronary artery disease). Pada keduanya dari kondisi-kondisi

ini, nyeri digambarkan sebagai tekanan dibahwah tulang dada yang dicetuskan oleh

pengerahan tenaga dan dihilangkan dengan beristirahat.

Pada pasien-pasien dengan penyakit arteri koroner, nyeri dada disebabkan oleh suplai

darah yang tidak cukup ke otot-otot jantung karena arteri-arteri koroner yang menyempit.

Pada pasien-pasien dengan aortic stenosis, nyeri dada seringkali terjadi tanpa segala

penyempitan dari arteri-arteri koroner yang mendasarinya. Otot jantung yang menebal harus

memompa melawan tekanan yang tinggi untuk mendorong darah melalui klep aortic yang

menyempit. Ini meningkatkan permintaan oksigen otot jantung yang melebihi suplai yang

dikirim dalam darah, menyebabkan nyeri dada (angina).

Ciri-ciri angina :

Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah tulang

dada (sternum).

Nyeri juga bisa dirasakan di:

Page 3: Stenosis Aorta

-      Bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam.

-      Punggung

-      Tenggorokan, rahang atau gigi

-      Lengan kanan (kadang-kadang).

Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan bukan

nyeri.

Yang khas adalah bahwa angina:

-       dipicu oleh aktivitas fisik

-       berlangsung tidak lebih dari beberapa menit

-       akan menghilang jika penderita beristirahat.

Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatan

tertentu.

Angina seringkali memburuk jika:

-       aktivitas fisik dilakukan setelah makan

-       cuaca dingin

-       stres emosional

2.      Pingsan (syncope)

Pingsan (syncope) yang berhubungan dengan aortic stenosis biasanya dihubungkan

dengan pengerahan tenaga atau kegembiraan. Kondisi-kondisi ini menyebabkan relaksasi

(pengenduran) dari pembuluh-pembuluh darah tubuh (vasodilation), menurunkan tekanan

darah. Pada aortic stenosis, jantung tidak mampu untuk meningkatkan hasil untuk

mengkompensasi jatuhnya tekanan darah. Oleh karenanya, aliran darah ke otak berkurang,

menyebabkan pingsan. Pingsan dapat juga terjadi ketika cardiac output berkurang oleh suatu

denyut jantung yang tidak teratur (arrhythmia). Tanpa perawatan yang efektif, harapan hidup

rata-rata adalah kurang dari tiga tahun setelah timbulnya nyeri dada atau gejala-gejala

syncope.

3.      Sesak napas

Sesak nafas dari gagal jantung adalah tanda yang paling tidak menyenangkan. Ia

mencerminkan kegagalan otot jantung untuk mengkompensasi beban tekanan yang ekstrim

dari aortic stenosis. Sesak napas disebabkan oleh tekanan yang meningkat pada pembuluh-

pembuluh darah dari paru yang disebabkan oleh tekanan yang meningkat yang diperlukan

Page 4: Stenosis Aorta

untuk mengisi ventricle kiri. Awalnya, sesak napas terjadi hanya sewaktu aktivitas. Ketika

penyakit berlanjut, sesak napas terjadi waktu istirahat. Pasien-pasien dapat menemukannya

sulit untuk berbaring tanpa menjadi sesak napas (orthopnea). Tanpa perawatan, harapan

hidup rata-rata setelah timbulnya gagal jantung yang disebabkan oleh aortic stenosis adalah

antara 6 sampai 24 bulan.

 Pemeriksaan Diagnostik

1.      Electrocardiogram (EKG) 

EKG adalah suatu perekaman dari aktivitas elektrik jantung. Pola-pola abnormal pada

EKG dapat mencerminkan suatu otot jantung yang menebal dan menyarankan diagnosis dari

aortic stenosis. Pada kejadian-kejadian yang jarang, kelainan konduksi elektrik dapat juga

terlihat.

2.      Chest x-ray

Chest x-ray (x-ray dada) biasanya menunjukan suatu bayangan jantung yang normal.

Aorta diatas klep aortic seringkali membesar. Jika gagal jantung hadir, cairan di jaringan paru

dan pembuluh-pembuluh darah yang lebih besar di daerah-daerah paru bagian atas seringkali

terlihat.

3.      Echocardiography

Echocardiography menggunakan gelombang-gelombang ultrasound untuk memperoleh

gambar-gambar (images) dari ruang-ruang jantung, klep-klep, dan struktur-struktur yang

mengelilinginya. Ii adalah suatu alat non-invasive yang berguna, yang membantu dokter-

dokter mendiagnosa penyakit klep aortic. Suatu echocardiogram dapat menunjukan suatu

klep aortic yang menebal dan kalsifikasi yang membuka dengan buruk. Ia dapat juga

menunjukan ukuran dan kefungsian dari ruang-ruang jantung. Suatu teknik yang disebut

Doppler dapat digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan pada setiap sisi dari klep

aortic dan untuk menaksir area klep aortic.

4.      Cardiac catheterization

Cardiac catheterization adalah standar emas dalam mengevaluasi aortic stenosis. Tabung-

tabung plastik berongga yang kecil (catheters) dimasukan dibawah tuntunan x-ray ke klep

aortic dan kedalam ventricle kiri. Bersama tekanan-tekanan diukur pada kedua sisi dari klep

aortic. Kecepatan dari aliran darah diseluruh klep aortic dapat juga diukur menggunakan

suatu kateter khusus.