status ujian bedah
TRANSCRIPT
Nama : Tezar Andrean Budiarta
NIM : 030. 09. 253
Fakultas : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
STATUS PASIEN
UJIAN BEDAH MAYOR
Bekasi, 19 Agustus 2013
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. HS
Umur : 62 tahun
Tanggal Lahir : 10 September 1950
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : -
Alamat : Jln. Delima Raya No. 08 RT 08/07, Kompleks BKN
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Rawat Inap : 19 Agustus 2013
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 19 Agustus 2013 di
bangsal tulip RSUD Kota Bekasi.
a. Keluhan Utama
Tidak bisa buang air kecil (BAK)
1
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien tidak bisa BAK sejak sekitar satu bulan yang lalu. Keluhan
dirasakan tiba-tiba sehingga dibawa ke RS Medika untuk mendapat penanganan.
Pasien dipasang kateter tapi meminta pulang tanpa kateter karena sudah merasa
lebih baik. Beberapa hari kemudian pasien masuk RS Ananda dengan keluhan
yang sama, dipasang kateter dan meminta pulang tanpa kateter kembali.
Selanjutnya pasien baru berobat ke RSUD Kota Bekasi. Pasien baru pertama kali
sakit seperti ini. Pada saat tidak bisa BAK, pasien merasa kandung kemihnya
penuh sampai terasa sakit dan bisa diraba. Riwayat BAK sebelumnya pasien harus
mengejan agar bisa keluar. Pasien mengaku aliran BAK lancar, kuat, warna
kuning jernih, tidak tersendat.
Demam (-), pernah BAK warna kemerahan (-), sakit pada pinggang (-),
aliran pernah macet kemudian berganti posisi baru lancer (-), mual muntah (-),
riwayat BAK keluar batu (-), ada nyeri hilang timbul (-). Beberapa hari
belakangan pasien merasa nyeri saat berkemih pada daerah kemaluan. Pasien
sering BAK pada malam hari sekitar 2-3 kali sehingga tidurnya terganggu.
Riwayat pernah operasi (-), minum obat-obatan tertentu (-), riwayat penyakit
diabetes (-).
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat darah tinggi (-), cedera
atau trauma pada daerah kemaluan atau pinggang (-), riwayat operasi (-),
gangguan ereksi (-).
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku di keluarganya ada yang sakit serupa. Riwayat keganasan
(-).
2
e. Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok (-), suka minum alcohol (-). Pasien sering minum air
putih sekitar hampir 2 L/ hari.
III. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status generalis
i. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan, tidak tampak sesak
ii. Kesadaran : Compos mentis
iii. Tanda vital
1. Tekanan darah: 130/80 mmHg
2. Nadi : 80 x/menit, regular, isi cukup, simetris kanan kiri
3. Pernafasan : 20 x/menit
4. Suhu : 36,9 oC
iv. Antropometri
1. TB
2. BB
3. BMI
v. Kepala
1. Mata : CA -/-, SI -/-, RCL +/+, RCTL +/+, isokhoris
2. Mulut : sianosis (-), oral hygiene baik, gigi geligi lengkap
3. Hidung : pernafasan cuping hidung (-)
vi. Leher
1. KGB tidak terdapat pembesaran
2. Thyroid tidak ada pembesaran
3. JVP 5+2 cmH2O
vii. Thoraks
1. Paru
a. Inspeksi : retraksi dada (-), benjolan (-), bercak
kemerahan (-)
b. Palpasi : vocal fremittus simetris bilateral
3
c. Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
d. Auskultasi : SNV, ronki -/-, wheezing -/-, murmur (-),
gallop (-)
2. Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
b. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5 1 cm medial
linea midklavikularis kiri
c. Perkusi :
i. Batas jantung kanan atas : ICS 2 linea
sternalis
kanan
ii. Batas jantung kanan bawah : ICS 4 linea
sternalis
kanan
iii. Batas jantung kiri bawah : 1 cm medial linea
midklavikularis kiri
d. Auskultasi : B1/B2 reguler, murmur (-), gallop (-)
viii. Abdomen
1. Inspeksi : mendatar, distensi (-)
2. Auskultasi : bising usus (+)
3. Palpasi : supel, nyeri tekan (-), defans muskuler (-), tidak
teraba massa, hepar lien tidak teraba
4. Perkusi : timpani pada keempat kuadran
ix. Genitalia
Tidak bengkak, tidak ada kemerahan, terpasang kateter (+)
x. Ekstremitas
Akral-akral hangat (+), oedem (-)
b. Status urologi
i. Region costophrenicus kanan dan kiri (ginjal dan ureter)
4
Kanan Kiri
Nyeri ketok
Teraba benjolan
Ballottement
Nyeri tekan
Pembesaran asimetris
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
ii. Region suprapubik (Vesica Urinaria)
1. Vesica urinaria tidak teraba penuh
2. Tidak teraba massa
3. Bekas jaringan parut pada region supra simphisis (-)
4. Nyeri tekan (-)
5. Perkusi timpani
iii. Colok dubur
1. Tonus sfingter ani & reflex bulbokavernosus (+)
2. Tidak teraba massa pada rectum, mukosa licin, tidak teraba nodul
3. Konsistensi prostat kenyal, simetris kanan dan kiri, permukaan
licin, pool atas tidak teraba
4. Sulcus mediana teraba
5. Pada hanscoen tidak terdapat darah
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium Darah
Darah rutin DHF
Lekosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
9,7 rb/dL
15,7 g/dL
46,5 %
331 rb/mL
N : 5-10
N : 13-17,5
N : 40-54
N : 150-400
Kimia Klinik
Fungsi Ginjal
Ureum 37 mg/dL N : 20-40
5
Kreatinin
Asam urat
1,23 mg/dL
5,7 mg/dL N : 0,5-1,5
N : 3-7
Diabetes
GDS 97 mg/dL N : 60-110
b. Urinalisis
Kimia Urin
Warna
Kejernihan
pH
Berat jenis
Albumin
Glukosa
Keton
Urobilinogen
Bilirubin
Darah samar
Lekosit esterase
Nitrit
Kuning
Keruh
5,5
1015
Positif 1
-
-
0,2
-
Positif 3
Positif 3
Positif
N : kuning
N : jernih
N :5,0-8,0
N :1005-1030
N : -
N : -
N : -
N : 0,1-1
N : -
N : -
N : -
N : -
c. Mikroskopis Urin
Eritrosit
Lekosit
Silinder
Epitel
Kristal
Bakteri
Dll
10-20 /lpb
40-60/lpb
-
Gepeng +
-
Positif 2
-
N : <2
N : <5
N : -
N : gepeng +
N : -
N : -
N : -
6
d. Cystography Konvensional
Tampak : kontras mengisi buli-buli, mukosa ireguler, tampak filling defect
tetapi tampak indentasi di bagian bawah
Kesan : Hypertrophy prostat
e. IPSS
V. PEMERIKSAAN ANJURAN
a. Kadar PSA
b. Foto polos abdomen
c. USG jika diperlukan
d. Kultur urin
7
0
0
0
2
0
3
3
e. Catatan harian miksi
f. Volume residual urin
VI. RESUME
Pasien mengeluh tidak bisa BAK sejak sekitar 1 bulan yang lalu. Awalnya pasien
harus mengejan jika mau berkemih, sering BAK pada malam hari dan terasa sakit
pada kandung kemih karena tidak bisa BAK. Riwayat DM disangkal dan cedera
disangkal. Pada pemeriksaan colok dubur pool atas tidak teraba. Pada
pemeriksaan laboratorium hasilnya normal tapi lekosit hampir pada batas atas.
Pada urinalisis ditemukan warna keruh, darah samar +, lekosit esterase +, nitrit +.
Pada mikroskopis urin ada kenaikkan kadar eritrossit,lekosit dan bakteri +2. Dari
pencitraan cystography kesan hipertrofi prostat.
VII. DIAGNOSIS KERJA
BPH dengan UTI
VIII. DIAGNOSIS BANDING
Karsinoma prostat
Batu buli
Cystitis
IX. TATA LAKSANA
Rencana TURP, rujuk ke spesialis urologi
X. PROGNOSIS
a. Ad vitam : ad bonam
b. Ada functionam : dubia ad bonam
c. Ad sanationam : dubia ad bonam
8