status anak kelvin
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk - Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIKSTATUS ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian / Presentasi Kasus: .............RUMAH SAKIT : RS Family Medical Center, Sentul-Bogor
Nama : kelvin Arifin Tanda TanganNim : 112014312
........................Dr. Pembimbing/Penguji: dr. Suryadi Susanto SpA.
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : An. S Jenis kelamin : Perempuan
Tempat / tanggaI lahir : Bogor/ 5 Oktober 2014 Umur: 6 bulan
Suku bangsa: Sunda Agama : Islam
Pendidikan : SMA Alamat : Jl. Padjadjaran no. 291/ Bogor
Hubungan dengan orang tua: Anak kandung
ANAMNESISDiambil dari : Alloanamnesis yaitu dari Ibu pasien, Ny. R, tanggal: 6 April 2015, Jam: 13.00 WIB
Keluhan utama: Demam sejak 4 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang bayi datang diantar oleh ibunya ke IGD RS FMC dengan keluhan demam naik
turun sejak 4 hari SMRS. Pasien sempat mengalami kejang 2 hari setelah menderita
demam. Lama kejang yang dialami pasien sekitar 5 menit, kejang hanya pada anggota
gerak dan kejang hanya sekali dalam sehari. Satu hari setelah kejang orang tua pasien
mengaku melihat adanya bercak kemerahan pada tangan bayi. Orang tua pasien hanya
1
memberikan obat penurun panas yang dibeli diwarung tetapi belum ada perbaikan.
Demam semakin meningkat terutama saat malam hari sehingga pasien langsung dibawa
oleh orang tua nya ke rumah sakit. Penderita juga menderita batuk dan pilek. Pasien
menjadi sering menangis, minum ASI menurun. Mual, muntah, sakit kepala dan sesak
disangkal.
Riwayat Kelahiran (Birth History)
Tempat lahir : (-) Di rumah (-) Rumah bersalin (+) RS Bersalin
Ditolong oleh : (+) Dokter (-) Bidan (-) Dukun
(-) Lain-lain
Persalinan : (+) Normal (-) SC
Usia Kandungan : (+) Cukup bulan (-) Preterm
BB Lahir : 3,5 Kg Panjang Badan Lahir : 52 cm
Komplikasi : Tidak ada
Riwayat Imunisasi
(+) BCG, Usia 2 bulan: 1 kali (+) DPT, Usia 2, 4 bulan: 2 kali
(+) Hep B, Usia 0,1 bulan: 2 kali (-) Campak
(+) Polio, Usia 0,2,4 bulan: 3 kali
Kesimpulan: Imunisasi dasar dan booster sudah diberikan sesuai dengan ketetapan umur.
Riwayat Nutrisi ( Nutritional History):
Susu : ASI sejak lahir
Makanan padat : Belum dimulai
Makanan sekarang : Nafsu menurun
Variasi : tidak ada variasi
Jumlah asupan ASI cukup
Frekuensi: 3-4 kali / hari
Riwayat Tumbuh Kembang (Developmental History):
OS sudah bisa tengkurap.
Saat berumur 6 bulan, OS sudah bisa mengucapkan “papa-mama”.
Kesimpulan : Riwayat tumbuh kembang baik, tidak tertinggal dari anak seumurannya.
2
Penyakit Dahulu
(-) Sepis (-) Meningoencephalitis (+) Kejang demam
(-) Tuberkulosis (-) Pneumoni (-) Alergi lainnya
(-) Asma (-) Alergi Rhinitis (-) Gastritis
(-) Diare akut (-) Diare Kronis (-) Amoebiasis
(-) Disentri (-) Kolera (-) Difteri
(-) Tifus Abdominalis (- ) DHF (-) Polio
(-) Cacar air (-) Campak (-) Penyakit Jantung Bawaan
(-) Batuk rejan (-) Tetanus (-) ISK
(- ) Demam Rematik Akut (-) Penyakit Jantung Rematik (- ) Kecelakaan
(-) Glomerulonephritis (-) Sindroma Nefrotik (-) Operasi
Riwayat Keluarga
Penyakit Ya Tidak Hubungan
Alergi +Asma +Tuberkulosis +
Hipertensi + Diabetes + Kejang Demam +Epilepsy +
Silsilah Keluarga (Family’s Tree)
Riwayat Sosial Personal (Socio-personal history)
Lingkungan tempat tinggal cukup bersih tetapi sumber air untuk mandi menggunakan air
sumur dan ditampung dalam bak mandi. Penyinaran dan ventilasi cukup memadai.
3
Tn. A Ny. S
An. F
Tn. R Ny. Y Tn. H Ny. O
ANAMNESIS SISTEMKulit
(-) Bisul (-) Rambut (-)Keringat malam (+) Petekie(-) Kuku (-) Kuning / Ikterus (-)Sianosis
Kepala
(-) Trauma (-) Sakit Kepala (-) Nyeri pada sinus
Mata
(-) Merah (-) Nyeri
(-) Sekret (-) Kuning/ikterus
(-) Trauma (-) Ketajaman penglihatan
Telinga
(-) Nyeri (-) Gangguan pendengaran (-) Sekret
Hidung
(+) Rhinnorhea (+) Tersumbat
(-) Nyeri (-) Gangguan penciuman
(+) Sekret (-) Epistaksis
(-) Trauma (-) Benda asing/foreign body
Mulut
(-)Bibir (-)Lidah
(-)Gusi (-)Mukosa
Tenggorokan
(-) Nyeri tenggorokan (-) Perubahan suara
Leher
(-) Benjolan (-) Nyeri leher
Thorax (Jantung/Paru-Paru)
(-) Sesak napas (-) Mengi
(+) Batuk (-) Batuk darah
(-) Nyeri dada (+) Berdebar-debar
4
Abdomen (Lambung/Usus)
(-) Mual (-) Muntah
(-) Diare (-) Konstipasi
(-) Nyeri epigastrium (-) Nyeri kolik
(-) Tinja berdarah (-) Tinja berwarna dempul
(-) Benjolan
Saluran kemih/Alat kelamin
(-) Disuria (-) Hematuria
(-) Eneuresis (mengompol)
Saraf dan otot
(-) Riwayat trauma (-) Nyeri (-) Bengkak
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas(-) Nyeri (-) Sianosis
BERAT BADANBerat badan rata-rata : 6,5 kg Berat badan tertinggi : 6,5 kgBerat badan sekarang : 6,3 kg
PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis
Tanda-tanda vital: RR = 28 kali/ menit HR = 100 kali/ menit Suhu= 40,30C
Antropometrik: PB = 58 cm (persentil: >95%) BB = 6,3 kg (persentil: >95%)
Lingkar kepala = 35 cm
BB/U = +2 s/d +3 SD (gizi lebih)
PB/U = + 2 SD (sedang)
BB/PB= +1 sampai +2 SD (obese)
Kulit: warna kulit kuning langsat, ditemukan petekie
5
Kepala: Normocephali, ubun-ubun tidak cekung
Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Telinga: Normotia, membran timpani utuh, refleks cahaya positif
Hidung : Septum tidak deviasi, ada sekret
Tenggorokan: T1-T1 tenang, tidak hiperemis
Leher: KGB dan tiroid tidak membesar
Thoraks:Paru-paruInspeksi: simetris dalam batas normal kanan dan kiriPalpasi: dalam batas normal kanan dan kiriPerkusi: tidak dilakukanAuskultasi: Suara nafas vesikuler, tidak ada wheezing dan tidak ada ronki pada
kedua lapang paru
JantungInspeksi: Pulsasi iktus cordis tidak terlihatPalpasi: Teraba pulsasi ictus cordisPerkusi: tidak dilakukanAuskultasi: BJ I-II murni regular, tidak ada murmur, tidak ada gallop
AbdomenInspeksi: dalam batas normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan maupun nyeri lepas.Hati : terabaLimpa : Tidak terabaGinjal : Tidak teraba
Perkusi: tidak dilakukanAuskultasi: bising usus terdengar.
Alat Kelamin : tidak dilakukan
Colok Dubur : tidak dilakukan
Ekstremitas (lengan & tungkai)Tonus: normotonusMassa: normalSendi: normalKekuatan : +5 +5 Sensori : + +
+5 +5 + +
6
Edema : - - Sianosis : - -
- - - -
Pemeriksaan neurologiTingkat kesadaran : GCS 15 (E 4 M 5 V 6)Delirium : -Orientsi tempat, waktu, orang : -Adanya tremor, korea, ataksia, dll : -Rangsang meningeal: kaku kuduk (-), Kernig (-), Brudzinsky (-), Laseque (-)
Saraf otak I : dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak II : dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak III : dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak IV : dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak V : dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak VI : dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak VII : dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak VIII: dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak IX : dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak X : dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak XI : dilakukan, tidak ada tanda kelainanSaraf otak XII : dilakukan, tidak ada tanda kelainanUji koordinasi : dilakukan, tidak ada tanda kelainan
Refleks
Kanan Kiri
Refleks Tendon + +
Bisep + +
Trisep + +
Patella + +
Achiles + +
Refleks Patologis - -
Refleks Primitif - -
7
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 6 April 2015 , jam 12.00
Darah:
Pemeriksaan Seri DHF (Hb, Tr, Ht): Hb: 16,5 g/dl
Ht: 51,4 %
Tr: 69.000/uL
Leukosit: 6.600/mm3
Tes widal : hasilnya negatif
Typhi O 1/80H 1/80
ParatyphiAO 1/80AH 1/80
RINGKASAN (RESUME)
Anamnesis :
Bayi perempuan bernama An. F menderita demam 4 hari SMRS. Pasien sempat mengalami
kejang. Ditemukan adanya petekie. Demam terus meningkat hingga bayi tidak mau minum
ASI dan sering menangis. OS juga mengalami batuk dan pilek.
Pemeriksaan Fisik :
RR = 28 kali/ menit
HR = 100 kali/ menit
Suhu= 40,30C
Palpasi abdomen terdapat hepatomegali
Pemeriksaan Penunjang :
Hasil pemeriksaan seri DHF, pasien mengalami trombositopenia, leukopeni, dan hematokrit
mengalami peningkatan menunjukkan ada kebocoran plasma.
Hasil pemeriksaan tes widal negatif.
8
DIAGNOSIS KERJA
Dengue Hemorragic Fever Grade I
Dasar diagnosis :
Dari hasil anamnesis OS demam naik turun tidak menentu sejak 4 hari. Pada pemeriksaan
fisik rumple leede (+). Suhu yang tiba-tiba meningkat, trombositopenia dari pemeriksaan
penunjang dan palpasi abdomen didapatkan hepatomegali merupakan diagnosis pasti DHF.
Kamar mandi rumah terdapat bak mandi yang diduga kuat merupakan tempat penularan
infeksi virus DHF tersebut.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Demam Tifoid
Dasar diagnosis diferensial :
Demam yang naik turun harus kita curigai juga demam tifoid karena demam tifoid banyak
terjadi pada bayi sehingga penting dilakukan tes widal. Typhi O 1/80; H 1/80. Paratyphi AO
1/80; AH 1/80.
Demam Dengue
Dasar diagnosis diferensial:
Demam naik turun tanpa adanya tanda perdarahan spontan seperti petekie kita harus
memikirkan ke arah demam dengue. Jika terjadi gejala seperti demam dengue terutama pada
bayi kita harus mengarah pada DHF agar tidak terjadi kesalahan dalam penanganan bayi
tersebut.
PENATALAKSANAAN :
Medika mentosa
O2 (Oksigen) 2L/ menit untuk meningkatkan saturasi oksigen serta mencegah kejang dan
memperbaiki pernapasan
IVFD Asering : 40 tpm
Injeksi intravena cefotaxim 2x 200g
Sanmol tetes diberikan setiap 6 jam sehingga 4x 0,8 ml per hari
Tatalaksana tambahan
Ambroxol HCL tetes 3 x 0,5cc
Diazepam supp jika kejang 5mg
9
Bila suhu ≥ 390C berikan metimazole 60 mg
Non-medika mentosa
Observasi dan memandikan dengan air hangat
Berikan nutrisi dan cairan
ASI dilanjutkan
Edukasi
Anak direkomendasikan untuk rawat inap untuk penanganan lebih lanjut. Untuk mencegah
sebaiknya menggunakan kelambu atau lotion antinyamuk dan dapat juga dilakukan fogging
disekitar rumah serta program 3M.
Rencana Pemeriksaan Lanjutan
Cek darah lengkap: untuk menilai perbaikan hemoglobin, hematokrit, leukosit dan trombosit.
Cek elektrolit: memantau agar tidak terjadi asidosis.
PROGNOSIS
ad vitam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad bonam
ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal 7 April 2015
Subjective : ada demam, batuk, pilek
Objective : suhu tubuh : 39,00 C, HR :105x/menit, RR:26x/menit, Hb:16,8 g/dl, Ht:
51,4 %, Leukosit: 6600/uL Tr: 69.000/uL
Assesment : observasi kejang demam sederhana+ DHF
Planning : oksigen, infus, obat antikejang dan pantau suhu serta diberikan ASI
Tanggal 8 April 2015
Subjective : demam mulai menurun, ada batuk dan pilek
Objective : suhu tubuh : 39,00 C, HR :100x/menit, RR:25x/menit, Hb:16,5 g/dl, Ht:
47 %, Leukosit: 6800/uL Tr: 70.000/uL
Assesment : gejala klinis kejang membaik+ DHF
10
Planning : lanjutkan oksigen, infus dan pantau suhu dengan berikan antipiretik
serta berikan ASI
Tanggal 9 April 2015
Subjective : tidak ada demam, batuk dan pilek
Objective : suhu tubuh : 37,60 C, HR :103x/menit, RR :25x/menit, Hb:14 g/dl,Ht:
42 %, Leukosit: 6500/uL Tr: 90.000/uL
Assesment : DHF dengan perbaikan klinis, petekie (-)
Planning : observasi tanda-tanda vital dan lanjutkan infus serta obat
Tanggal 10 April 2015
Subjective : tidak ada demam, batuk dan pilek
Objective : suhu tubuh : 36,30 C, HR :90x/menit, RR :24x/menit,Hb: 13 g/dl, Ht:
40 %, Leukosit: 6900/uL Tr: 105.000/uL
Assesment : pasien membaik secara klinis
Planning : rawat beberapa hari hingga pulih kembali, lanjutkan obat simptomatik
11