standard mutu produk susu formula

Upload: laura-vicka

Post on 20-Jul-2015

1.616 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAWASAN MUTU MAKANAN STANDARD MUTU PRODUK SUSU FORMULA BAYI Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengawasan Mutu Makanan ynag dibimbing oleh Yohanes Kristianto, MFT

Oleh : Kelompok 8 / 3A

Devi Wulandari S. Laura Vicka S.N. Nur Maulidiyah Regina Mitasari Rizka Zakiyatul M. Triagung Yuliana

(0903000010) (0903000024) (0903000027) (0903000085) (0903000089) (0903000039)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI MALANG 2011i

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada tim penyusun sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Dalam penyusunan laporan ini juga tidak terlepas dari bimbingan dan kerjasama berbagai pihak, diantaranya : 1) Yohanes Kristianto, MFT selaku dosen Mata Kuliah Pengawasan Mutu Makanan yang telah memberi pengarahan dalam penyusunan laporan, 2) Temanteman satu kelompok yang bekerja sama dalam menyelesaikan laporan ini. Tim penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari pembaca semua yang diharapkan dapat memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Tim Penyusun

ii

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2 1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2 BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 3 2.1. Standar Mutu Produk ............................................................................................... 3 2.2. Latar Belakang Penggunaan Standar Mutu .............................................................. 7 2.3 Gambaran Umum Produk Susu Formula Bayi ......................................................... 8 2.4. Analisa Produk Susu Formula Bayi ......................................................................... 9 2.5 Pembahasan............................................................................................................. 17 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 18 3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 18 3.2 SARAN ................................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 20

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangASI adalah merupakan makanan terbaik untuk bayi dan anak. Tetapi menjadi masalah bila anak tidak dapat mengkonsumsi ASI dengan cukup karena berbagai kondisi dan keadaan. Penggunaan PASI (Pengganti ASI) menjadi alternatif yang tidak dapat dihindarkan. Orang tua sering dihadapkan pada masalah pemilihan jenis susu formula yang tepat dan baik untuk bayi. Masalah ini diperumit dengan semakin banyaknya susu formula yang beredar di pasaran. Informasi tentang pemahaman pemilihan jenis susu semakin banyak didapatkan, baik dari dokter, sales promotion di supermarket, iklan di media cetak dan elektronik, brosur atau dari pengalaman ibu lainnya. Untuk memperoleh produk yang sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen, maka peranan label pada suatu produk sangat penting. Label produk yang dijamin kebenarannya akan memudahkan konsumen dalam menentukan beragam produk dan substitusinya di pasaran. Label selain sebagai sarana pendidikan pada masyarakat, juga dapat memberikan nilai tambah bagi produk. Studi di Bogor (2001) analisis terhadap 30 merek (dari 8 kategori produk pangan) dengan pedoman Nutritional Labelling of Singapore (1999) ditemukan sebanyak 40% klaim gizi dengan benar, 17% tidak benar, 20% tidak bisa diverivikasi. Susu formula bayi adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi dan anak-anak. Mereka berfungsi sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan yang penting dalam makanan bayi karena seringkali bertindak sebagai satu-satunya sumber gizi bagi bayi. Karenanya, komposisi susu formula yang diperdagangkan dikontrol dengan hati-hati dan FDA (Food and Drugs Association/Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika) mensyaratkan produk ini harus memenuhi standard ketat tertentu. Secara umum semua susu formula yang beredar di Indonesia dan di dunia kandungan gizinya sama. Karena harus mengikuti standard RDA (Recomendation Dietery Allowence) dalam jumlah kalori, vitamin dan mineral harus sesuai dengan kebutuhan bayi dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal. Dengan kata lain1

penggunaan apapun merek susu sapi formula yang sesuai kondisi dan usia anak selama tidak menimbulkan gangguan fungsi tubuh adalah susu yang terbaik untuk anak tersebut.

1.2 Rumusan MasalahBagaimanakah standart mutu produk MPASI yang beredar di pasaran ?

1.3 Tujuana. b. c. Mengetahui standar mutu produk MP ASI Mengetahui latar belakang atau rasional penggunaan standar mutu Melakukan pencocokan (substantiarsi) dengan standar mutu produk

2

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1. Standar Mutu ProdukCODEX STANDARD UNTUK PENGGANTI AIR SUSU IBU (PASI) (INFANT FORMULA, INFANT MILK) STANDARD INTERNASIONAL

Ruang Lingkup: Standar ini berlaku untuk makanan olah yang dimaksudkan sebagai pengganti air susu ibu.

Diskripsi: Pengganti Air Susu Ibu adalah makanan bayi yang secara tunggal dapat memenuhi kebutuhan gizi serta pertumbuhan dan perkembangan bayi normal sampai berumur antara empat dan enam bulan. Pengganti Air Susu Ibu dapat berbentuk bubuk yang perlu ditambah air sebelum digunakan, atau berbentuk cair yang dapat dipakai secara langsung atau setelah diencerkan. Pengganti Air Susu Ibu diproses hanya secara fisika bukan iradiasi, selanjutnya diwadahi sedemikian rupa hingga dapat menghindari kerusakan dan kontaminasi selama penanganan, penyimpanan, dan distribusi secara normal.

Komposisi utama: Bahan utama Pengganti Air Susu Ibu adalah susu sapi atau susu hewan lain dan atau bahan yang berasal dari hewan termasuk ikan, atau berasal dari tumbuhtumbuhan, yang semuanya telah dibuktikan cocok atau sesuai untuk digunakan sebagai makanan bayi. Setiap 100 kilokalori Pengganti Air Susu Ibu harus mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral sebagai berikut:

3

Protein Kandungan protein dalam Pengganti Air Susu Ibu tidak boleh kurang dari 1,8 g per 100 kkal yang terdapat dalam Pengganti Air Susu Ibu. Protein yang digunakan mutunya sesuai dengan protein susu atau kasein. Bila digunakan protein selain kasein, maka jumlah proteinnya harus lebih tinggi sebanding dengan nilai biologinya (mutu protein yang digunakan tersebut tidak boleh lebih rendah dari 85% mutu kasein), terutama berdasarkan nilai PER (Protein Efficiency Ratio). Jumlah protein yang digunakan sebaiknya tidak boleh lebih dari 4 gram per 100 kkal. Persyaratan batas maksimum jumlah protein serta batas minimum mutu protei dapat diubah menurut keperluan nasional serta kondisi setempat. Penambahan asam amino bebas (isolated amino acids) dapat dilakukan ke dalam Pengganti Air Susu Ibu hanya untuk memperbaiki nilai gizi Pengganti Air Susu Ibu. Asam amino essensial hanya boleh ditambahkan untuk memperbaiki mutu protein, dan hanya dalam batas jumlah yang diperlukan untuk tujuan tersebut. Dan perlu diperhatikan hanya bentuk L dari asam amino yang digunakan, bentuk D-asam amino tidak diperkenankan digunakan untuk tujuan ini.

Lemak dan Linoleat Kadar lemak tidak boleh kurang dari 3,3 gram dan tidak lebih dari 6 gram tiap 100 kkal. Kadar asam Linoleat (dalam bentuk gliserida) tidak boleh kurang dari 300 mg tiap 100 kkal.

Kolin Tidak kurang dari 7 mg tiap 100 kkal.

4

Vitamin Vitamin Vitamin A Vitamin D Vitamin E Jumlah tiap 100 kkal Minimum Maksimum 250 UI atau 75 mcg 500 UI atau 150 mcg sebagai retinol sebagai retinol 40 UI 80 UI 0,7 UI/g asam linoleat, tetapi tidak kurang dari 0,7 UI/100 kkal 4 mcg Tidak ditetapkan 8 mg Tidak ditetapkan 40 mcg Tidak ditetapkan 60 mcg Tidak ditetapkan 250 mcg Tidak ditetapkan 35 mcg Tidak ditetapkan 4 mcg Tidak ditetapkan 300 mcg Tidak ditetapkan 0,15 mcg Tidak ditetapkan 1,5 mcg Tidak ditetapkan

Vitamin K1 Vitamin C Vitamin B1 Vitamin B2 Nikotinamida Vitamin B6 Asam Folat Asam Pantotenat Vitamin B12 Biotin Mineral Mineral Natrium (Na) Kalium (K) Klorida (Cl) Kalsium (Ca) Fosfor (P) Magnesium (Mg) Ferum (Fe) Iodine (I) Kuprum (Cu) Zink (Zn) Mangan (Mn)

Jumlah tiap 100 kkal Minimum Maksimum 20 mg 60 mg 80 mg 200 mg 55 mg 150 mg 50 mg Tidak ditetapkan 25 mg Tidak ditetapkan 6 mg Tidak ditetapkan 0,15 mg Tidak ditetapkan 5 mcg Tidak ditetapkan 45 mcg Tidak ditetapkan 0,5 mg Tidak ditetapkan 5 mcg Tidak ditetapkan

Komposisi Tambahan 1. Di samping vitamin dan mineral seperti tabel di atas boleh ditambahkan zat gizi lain yang lazim terdapat dalam air susu ibu. 2. Kegunaan zat gizi tersebut harus dibuktikan secara ilmiah. 3. Penambahan zat gizi tersebut harus disesuaikan dengan kadar dalam air susu ibu.

5

Komposisi dan Ukuran Partikel Jika dipersiapkan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label, sediaan harus terdispersi dengan baik, bebas dari gumpalan dan partikel besar, sehingga dapat diberikan kepada bayi melalui dot karet atau plastik.

Kadar Air Tidak lebih dari 5% untuk Pengganti Air Susu Ibu yang berbentuk bubuk.

Persyaratan Kemurnian Bahan Semua bahan harus aman dan cocok untuk dikonsumsi bayi, bersih, memenuhi persyaratan kualitas yang lazim, warna, rasa, dan bau harus normal.

Larangan Khusus Dilarang melakukan iradiasi terhadap Pengganti Air Susu Ibu dan bahan yang digunakan untuk memproduksinya.

Kalori Apabila disiapkan sesuai dengan petunjuk, setiap 100 ml sediaan yang siap diminum, memberikan kalori tidak kurang dari 60 kkal dan tidak lebih dari 70 kkal.

Bahan Makanan Tambahan Bahan makanan tambahan yang dapat digunakan : Pengental Gom Guar Gom Kacang Lokus Dipati fosfat, tunggal atau campuran Dipati fosfat yang diasetilkan tunggal atau campuran Dipati fosfat yang difosfatkan tunggal atau campuran Pati hidroksipropil Karagen Batas maksimum penggunaan tiap 100 ml sediaan yang siap diminum 0,1 gram untuk semua jenis Pengganti Air Susu Ibu 0,5 gram untuk Pengganti Air Susu Ibu dengan bahan dasar kedelai 2,5 gram untuk Pengganti Air Susu Ibu bahan dasar protein terhidrolisa dan atau asam amino

- 0,03 gram untuk Pengganti Air Susu Ibu bentuk cair, dengan bahan dasar6

Pengental

Batas maksimum penggunaan tiap 100 ml sediaan yang siap diminum susu dan kedele - 0,1 gram untuk Pengganti Air Susu Ibu bentuk cair dengan bahan dasar protein terhidrolisa dan atau asam amino 0,5 gram untuk semua jenis Pengganti Air Susu Ibu 0,4 gram untuk semua jenis Pengganti Air Susu Ibu

Pengemulsi Lesetina Mono dan digliserida Pengatur pH Natrium Bikarbonat Natrium Karbonat Natrium Hidroksida Kalium Bikarbonat Kalium Karbonat Natrium Sitrat Kalium Sitrat Kalsium Hidroksida L(+) Asam Laktat Asam Sitrat Antioksidan Vitamin E L-Askorbil Palmitat Bahan Tambahan Makanan Lain

Secukupnya untuk semua jenis Pengganti Air Susu Ibu, batas kadar Na dan K sesuai dengan tabel 2.

Secukupnya Secukupnya 1 mg untuk semua jenis Pengganti Air Susu Ibu Produk tidak boleh mengandung bahan tambahan makanan lain termasuk bahan tambahan baku atau bahan lainnya.

2.2. Latar Belakang Penggunaan Standar Mutu1. Protein Codex : Kandungan protein dalam Pengganti Air Susu Ibu tidak boleh kurang dari 1,8 g per 100 kkal yang terdapat dalam Pengganti Air Susu Ibu. Protein yang digunakan mutunya sesuai dengan protein susu atau kasein. Bila digunakan protein selain kasein, maka jumlah proteinnya harus lebih tinggi sebanding dengan nilai biologinya (mutu protein yang digunakan tersebut tidak boleh lebih rendah dari 85% mutu kasein), terutama berdasarkan nilai PER (Protein Efficiency Ratio).7

Jumlah protein yang digunakan sebaiknya tidak boleh lebih dari 4 gram per 100 kkal. Persyaratan batas maksimum jumlah protein serta batas minimum mutu protein dapat diubah menurut keperluan nasional serta kondisi setempat.

2.3 Gambaran Umum Produk Susu Formula BayiTabel 1. Profil Contoh Produk-Produk MPASI Nama Produk Keterangan Frisian Flag 300 g Lagtogen 1 Klasik 1750 g Untuk Usia 0-6 bulan Morinaga BMT 1 SGM 1 300 g

Harga Rp 23.000,Rp 66.500,Rp 136.000,Rp 23.000,-

Tabel 3. Hasil Pengamatan Nama Produsen Berbagai Produk Nama Produk Nama Produsen PT. FRISIAN FLAG INDONESIA Frisian Flag 300 g Jl. Raya Bogor Km.5, Pasar Rebo, Jakarta 13760, Indonesia Lagtogen 1 Klasik 1750 g PT Nestle Indonesia Morinaga BMT 1 PT Kalbe Morinaga Indonesia SGM 1 300 g PT Sari Husada

8

2.4. Analisa Produk Susu Formula Bayi1. Frisian Flag 0-6 bulan

Nilai Gizi Energi total Protein Lemak Karbohidrat Air Asam linoleat Serat pangan FOS Vitamin : A D3 E K1 B1 B2 B3 B5 B6 B9 B12 C Biotin Kolin Inositol

Satuan Kkal g g g g mg g

Per 100 g 509 11.5 28 52 < 2.8 3385 3.45 3.45 1673 10.1 9.3 39.0 0.31 0.72 5.7 1640 290 85 0.9 65 7.9 5.6 399

Per 100 Kkal 100 2.3 5.5 10.3 665.1 0.68 0.68 329 2.0 1.8 7.7 0.06 0.14 1.1 322 57 17 0.2 13 1.6 11 7.8

Per Saji 76 1.5 3.5 6.8 436.7 0.45 0.45 216 1.3 1.2 5.0 0.04 0.09 0.74 212 37 11 0.1 8.4 1.0 7.2 5.1

IU Mcg Mg Mcg Mg Mg Mg Mcg Mcg mcg mcg mg mcg mcg mg

Nilai Gizi Mineral : Ca P Mg Fe Zn Mn Cu I Na K Cl Se Triptofan Tirosin Asam -Linolenat DHA AA Asam Sialat Taurin Pembahasan :

Satuan mg mg mg mg mg mg mcg mcg mg mg mg mcg mg mg mg mg mg mg mg

Per 100 g 389 229 45 6.2 4.6 0.05 55 155 155 496 301 5.9 149 48 470 9.8 20 117 34

Per 100 Kkal 76 45 8.9 1.2 0.9 0.01 11 30 30 98 59 1.2 29 82 92 1.9 4.0 23 66

Per Saji 50 29 5.9 0.8 0.6 0.01 7 20 20 64 39 0.8 19 54 61 1.3 2.6 15 4.3

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai gizi susu frisian flag 0-6 bulan yang tidak memenuhi standart CODEX adalah : a. Kandungan energi total adalah sebesar 100 Kkal yang seharusnya 60-70 Kkal

10

2. Lactogen 1 klasik 0-6 bulan

Nilai Gizi Energi total Protein Lemak Karbohidrat Air Asam linoleat Vitamin : A D3 E K1 B1 B2 B3 B5 B6 B9 B12 C Biotin Kolin Inositol Taurin Karnitin Mineral : Ca P Mg

Satuan Kkal g g g g mg IU mcg mg mcg mg mg mg mcg mcg mcg mcg mg mcg mcg mg mg mg mg mg mg

Per 100 g 499 10.5 26.0 55.7 3.0 3.2 396 5.20 5.2 36 0.43 0.59 3.0 2.52 0.26 59 1.0 57 12 47 33 3.4 6.4 266 148 4011

Per 100 Kkal 100 2.1 5.2 11.2 0.6 0.6 79.4 1.0 1.0 7.2 0.1 0.1 0.6 0.5 0.1 118 0.2 11.4 2.4 9.4 6.6 5.1 1.3 53 30 8

Per Saji 67 1.4 3.5 7.5 90.4 0.4 53.1 0.7 0.7 4.8 0.06 0.08 0.4 0.3 0.03 7.9 0.1 7.6 1.6 6.3 4.4 3.4 0.9 35.7 19.8 5.4

Nilai Gizi Fe Zn Mn Cu I Na K Cl Se Pembahasan :

Satuan mg mg mg mcg mcg mg mg mg mcg

Per 100 g 3.7 4.0 60 0.3 72 135 462 320 9.0

Per 100 Kkal 1 1 12 0.06 14 27 93 64 2

Per Saji 0.5 0.5 8.0 0.04 9.6 18.1 62.0 42.9 1.2

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa komposisi nilai gizi susu Lactogen 1 klasik 0-6 bulan belum memenuhi standar CODEX yang telah ditetapkan karena ada zat gizi yang belum memenuhi standar yaitu Kandungan Cu adalah sebesar 0.06 mg / 6 mcg yang seharusnya 45 mcg.

12

3. Morinaga BMT 1

Informasi Nilai Gizi Protein Lemak Karbohidrat Air Laktoferin Karnitin Taurin Sistin AA DHA Asam -Linolenat (Omega-3) Asam Linoleat (Omega-6) Fosfolipid Laktosa Vitamin : Vitamin A - Karoten Vitamin D3 Vitamin E Vitamin K Vitamin B1 Vitamin B2 Niasin Asam Pantotenat Vitamin B6 Asam Folat Vitamin B12 Vitamin C Biotin Kolin Inositol

Satuan g g g g mg mg mg mg mg mg mg g mg mg IU g IU IU g mg mg mg mg mg g g mg g mg mg13

Per 100 g 11 27 57,1 2,7 50 10 40 200 30 30 400 3 230 300 1800 45 350 8,8 25 0,4 0,7 4,2 3 0,3 100 1,5 65 10 80 50

Jumlah Per 100 kkal Per Sajian (30,1 g) 2 3 5 8 11 17 0,5 0,81 9,7 15 1,9 3 7,8 12 39 60 5,8 9 5,8 9 78 120 0,58 0,9 45 69 58 90 350 8,7 68 1,7 4,9 0,08 0,14 0,82 0,58 0,06 19 0,29 13 1,9 16 9,7 542 14 105 2,6 7,5 0,12 0,21 1,3 0,9 0,09 30 0,45 20 3 24 15

Informasi Nilai Gizi Mineral : Kalsium Fosfor Magnesium Besi Seng Mangan Tembaga Iodium Natrium Kalium Klorida Selenium Pembahasan :

Satuan Per 100 g mg mg mg mg mg g g g mg mg mg g 380 210 45 6 3,3 30 320 65 160 540 330 7

Jumlah Per 100 kkal Per Sajian (30,1 g) 74 41 8,7 1,2 0,64 5,8 62 13 30 105 64 1,4 114 63 14 1,8 0,99 9 96 20 50 160 99 2,1

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai gizi susu morinaga BMT 1 yang tidak memenuhi standart CODEX adalah : a. Kandungan vitamin B1 adalah sebesar 0,08 mg yang seharusnya 40 mcg b. Kandungan vitamin B2 adalah sebesar 0,14 mg yang seharusnya 60 mcg c. Kandungan vitamin B6 adalah sebesar 0,06 mg yang seharusnya 35 mcg d. Kandungan Nikotinamida adalah sebesar 0,29 g yang seharunya 250 mcg e. Kandungan Asam Pantotenat adalah sebesar 0,58 mg yang seharusnya 300 mcg f. Susu Morinaga BMT tidak mengandung kuprum (Cu). Dan dalam codex itu sendiri, kandungan minimal kuprum 45 mcg g. Susu Morinaga BMT tidak mengandung Zink (Zn). Dan dalam codex itu sendiri, kandungan minimal zink 0,5 mg

14

4. SGM 1 Kandungan energi per takaran saji yaitu 63 Kkal dari 3 sendok takar peres+90 ml air dengan 1 sendok takar peresnya 4,4 gram = 21 Kkal Komposisi utama: FOS-Inulin, dexstrin maltose, AA-DHA, mineral, pengemulsi lesitin kedelai, vitamin, taurin.

Kandungan Gizi pada Per 100 Kkal SGM 1 Zat Gizi Satuan Per 100 gram Protein g 9,8 g 22,5 Lemak mg 21,4 AA mg 21,4 DHA mg 1650 Asam Linoleat/ Omega 6 mg 250 Asam Linolenat/Omega 3 KH Serat pangan Prebiotik FOS-Insulin Air Iodium Na Kalium Klorida Vitamin A D E K B1 B2 B3 B5 B6 g g mg g mcg mg mg mg IU IU IU mcg mcg mcg mcg mcg mcg15

Per 100 Kkal 2 4,6 4,4 4,4 337,6 51 12,6 0,8 313 0,6 11 39 129 51 215 47 0,8 5 146 205 921 573 74

Per Sajian 1 3 3 3 218 33 8 0,5 202 0,4 7 25 83 33 139 30 0,5 3 94 132 594 370 48

62 4 1530 3 55 190 630 250 1050 230 4 26 715 1000 4500 2800 360

Zat Gizi B9 B12 C H Kolin Inositol Taurin Mineral Ca P Mg Fe Zn Mn Cu Asam Amino Isoleusin Leusin Lisin Metionin Fenilalanin Treonin Triptofan Falin Tirosin Histidin Sistein Pembahasan :

Satuan mcg mcg mg mcg mg mg mg mg mg mg mg mg mcg mcg g g g g g g g g g g g

Per 100 gram 50 1,3 55 13 35 20 38 400 250 42 3,5 25 30 280 4,61 0,47 0,94 0,71 0,21 0,52 0,16 0,52 0,32 0,21 0,16

Per 100 Kkal 10 0,3 11 2,7 7 4 7,8 82 51 8,6 0,7 0,5 6 57 0,94 0,10 0,19 0,15 0,04 0,11 0,03 0,11 0,07 0,04 0,03

Per Sajian 6,6 0,2 7 2 4,6 3 5 53 33 5,6 0,5 0,3 4 37 0,61 0,06 0,12 0,09 0,03 0,07 0,02 0,07 0,04 0,03 0,02

Dari tabel komposisi nilai gizi susu SGM 1 diatas dapat diketahui bahwa nilai gizi susu SGM 1 yang tidak sesuai dengan standar CODEX adalah 1. 2. 3. 4. Kandungan vitamin A sebesar 215 IU yang seharusnya 250 IU-500IU Kandungan vitamin B12 sebesar 0,3 mcg yang seharusnya 0,15 mcg Kandungan Ferum sebesar 0,7 mg yang seharusnya 0,15 mcg Kandungan Klorida sebesar 51 mg yang seharusnya 55 mg

16

5.

Codex Standard untuk Pengganti Air Susu Ibu (PASI) telah menetapkan bahan tambahan makanan yang boleh digunakan untuk PASI beserta dengan batas maksimum tiap 100 ml produk yang siap diminum. Produk susu SGM 1 juga menggunakan bahan tambahan berupa pengemulsi lesitin kedelai. Namun dalam kemasan tidak dicantumkan seberapa banyak pengemulsi tersebut ditambahkan.

2.5 PembahasanProduk MPASI yang beredar dipasaran memang banyak sekali macamnya. Oleh karena itu dibutuhkan kecermatan konsumen dalam memilih produk MPASI yang akan dibeli dan dikonsumsi secara tepat. Namun sulit bagi konsumen untuk mengetahui produk MPASI yang tepat untuk dikonsumsi tanpa mengetahui makna dari label yang tertera pada kemasan produk MPASI. Dari ke empat produk yang diamati semua produk masih tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku menurut codex yang dapat diamati melalui label yaitu aturan mengenai nilai gizi yang terdapat pada produk MPASI Frisian Flag 0-6 bulan, Morinaga BMT 1, SGM 1. dan Lagtogen 1 Klasik 0-6 bulan. Jadi, butuh pengetahuan yang cukup bagi para konsumen agar tidak salah pilih produk dan produk yang dipilih benar-benar produk yang berkualitas. Informasi gizi pada label kemasan hanya bersifat fakultatif (anjuran). Biasanya, produsen mencantumkannya untuk memenangkan kompetisi dengan produk sejenis. Informasi nilai gizi atau yang biasa disebut dengan dengan istilah Nutrition Fact biasanya dihitung untuk setiap 100 g pangan tersebut. Informasi ini menguntungkan konsumen karena konsumen dapat membandingkan harga zat gizinya dengan mudah. Jadi, konsumen bisa memilih produk dengan harga terendah untuk setiap zat gizinya (WKNPG, 2004).

17

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULANa. Sebagian besar komposisi nilai gizi susu frisian flag 0-6 bulan sudah memenuhi standart CODEX, namun hanya ada satu zat gizi yang belum memenuhi standar yaitu kandungan energi total adalah sebesar 100 Kkal yang seharusnya 60-70 Kkal. a. Sebagian besar komposisi nilai gizi susu Lactogen 1 klasik 0-6 bulan sudah memenuhi standart CODEX, namun hanya ada satu zat gizi yang belum memenuhi standar yaitu Kandungan Cu adalah sebesar 0.06 mg / 6 mcg yang seharusnya 45 mcg. b. Komposisi nilai gizi susu morinaga BMT 1 yang belum memenuhi standart CODEX adalah vitamin B1 adalah sebesar 0,08 mg yang seharusnya 40 mcg, vitamin B2 adalah sebesar 0,14 mg yang seharusnya 60 mcg, vitamin B6 adalah sebesar 0,06 mg yang seharusnya 35 mcg, Nikotinamida adalah sebesar 0,29 g yang seharunya 250 mcg. Kebanyakan kandunagan susu tersebut masih kurang dari standar yang ditetapkan. Serta, susu Morinaga BMT tidak mencantunkam Cu dan Zc. c. Komposisi nilai gizi susu SGM 1 yang belum sesuai dengan standar CODEX yaitu vitamin A, vitamin B12, Ferum, klorida. Produk susu SGM 1 juga menggunakan bahan tambahan berupa pengemulsi lesitin kedelai, namun tidak mencantukan pada kemasan.

3.2 SARANa. Pemenuhan energi susu frisian flag 0-6 bulan sebaiknya tidak melebihi kebutuhan standar yang telah ditetapkan oleh CODEX yaitu 60 70 Kkal. Susu Lactogen 1 klasik 0-6 bulan. b. Seharusnya, susu Morinaga BMT mencantumkan nilai zat gizi Cu dan Zc yang sesuai degan standar CODEX.

18

c. Sebaiknya untuk produk susu SGM produsen mencantumkan kadar BTP lesithin sebagai pengemulsi pada kemasan.

19

DAFTAR PUSTAKAKristianto, Yohanes. 2010. Panduan Memilih dan Belanja Makanan Sehat. Yogyakarta : Nailil Printika. Moniharapon, Erynola dkk.1999. Analisis Klaim Iklan dan Label pada Produk Pangan (jurnal media gizi dan keluarga, Desember XXIII) _______, 1981. Standard for Infant Formula and Formulas for Special Medical Purposes Intended for Infants (CODEX STAN 72) _______, 1996. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tentang pangan.

20