spu 1 new

9
MODUL SISTEM PERIODIK UNSUR 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur. 4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur. o Menentukan letak unsur dalam sistem periodik unsur berdasarkan data konfigurasi elektron dan diagram orbital o Menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur: o Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik unsur KOMPETENSI DASAR : INDIKATOR :

Upload: kelramket

Post on 10-Apr-2016

36 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Baru

TRANSCRIPT

Page 1: spu 1 new

MODUL SISTEM PERIODIK UNSUR

3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan

diagram orbital untuk menentukan letak unsur

dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik

unsur.

4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi

elektron dan diagram orbital untuk menentukan

letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat

periodik unsur.

o Menentukan letak unsur dalam sistem periodik unsur

berdasarkan data konfigurasi elektron dan diagram

orbital

o Menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur:

o Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron

dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam

tabel periodik unsur

KOMPETENSI DASAR :

INDIKATOR :

Page 2: spu 1 new

SISTEM PERIODIK UNSUR

Tahukah bahwa setiap unsur dalam SPU selalu menempati letaknya dan tidak

mungkin untuk dipindahkan? Jika tanpa melihat SPU Apakah kita dapat menentukan letak

suatu unsur? Mengapa unsur-unsur diletakkan pada tempat tertentu tidak sembarang?

Bagaimana sejarah penyususnan unsur-unsur dalam SPU? Nah, dalam pembahasan kali ini

kalian akan menemukan jawabnya.

I. Penentuan Unsur dalam Sistem Periodik Unsur

Seperti yang telah kalian amati pada gambar sistem periodik unsur, unsur-unsur

diletakkan pada tempat tertentu dan tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Bagaimana

bisa kita mengetahui letak suatu unsur jika tidak membawa SPU haruskan kita menghafal?

Oh, tidak perlu tanpa melihat SPU kita dapat menentukan letak suatu unsur dengan syarat

kita mengetahui nomor atom unsur tersebut. Contoh : Dimana letak unsur neon yang

memiliki nomor atom 10?

1. tentukan konfigurasi elektron

2. tentukan elektron valensi

3. bilangan kuantum utama menyatakan periode

4. jumlah elektron pada elektron valensi menyatakan golongan

Page 3: spu 1 new

2Ne : 1s2 2s

2 2p

6

Golongan

Unsur-unsur yang terletak pada satu lajur tegak dalam sistem periodik ini

mempunyai sifat-sifat yang sangat mirip. Kelompok-kelompok unsur pada tiap-tiap

lajur tegak (vertikal) merupakan unsur-unsur golongan. Golongan disusun berdasarkan

jumlah elektron valensi (elektron yang terletak pada kulit terluar)

Pada sistem ini terdapat 18 golongan yang diberi angka 1 sampai 18. Pada sistem

periodik panjang unsur-unsur dikelompokkan menjadi golongan A (golongan utama)

dan golongan B (golongan transisi). Pada kali ini akan dibahas golongan A (utama)

saja.

Nomor golongan = jumlah elektron valensi

Golongan unsur pada tabel sistem periodik modern mempunyai nama khusus.

Nama ini hanya diberikan pada unsur golongan utama. Misalnya golongan 1 disebut

alkali. Lebih jelasnya perhatikan tabel berikut:

Elektron valensi Golongan Nama golongan

1 I Alkali

2 II Alkali tanah

13 III Boron

menyatakan

jumlah elektron

valensi

menyatakan

golongan menyatakan

konfigurasi

elektron valensi menyatakan jumlah kulit

menyatakan periode

Page 4: spu 1 new

14 IV Karbon

15 V Nitrogen

16 VI Oksigen

17 VII Halogen

18 VIII Gas mulia

Ketentuan tersebut tidak berlaku untuk unsur Helium dengan nomor atom 2,

electron valensinya 2 tetapi unsure He termasuk golongan VIIIA. Untuk golongan

transisi (golongan B), nomor periode tetap ditentukan jumlah kulit tetapi nomor

golongan tidak ditentukan dari electron valensi. Electron valensi golongan transisi

berbeda dengan electron valensi pada unsure golongan utama.

Periode

Periode unsur pada sistem periodik modern disusun dalam arah horizontal

yang menunjukkan kelompok unsur yang mempunyai jumlah kulit yang sama.

Kemudian unsur tersebut ditempatkan pada periode (baris) yang sama.

Nomor periode = jumlah kulit

Unsur yang mempunyai 1 kulit (K saja) terletak pada periode pertama, unsur yang

mempunyai 2 kulit (K dan L) terletak pada periode kedua, dan seterusnya

Sistem periodik ini terbagi menjadi 7 periode sebagai berikut.

Periode

ke

Kategori Jumlah unsur

1 Sangat pendek 2

2 pendek 8

3 Pendek 8

4 Panjang 18

5 Panjang 18

6 Sangat panjang 32

7 Belum lengkap unsurnya 29

Page 5: spu 1 new

Diantara periode yang ada, periode 6 termasuk periode yang sangat panjang,

berisi 32 unsur, yang saah satunya golongan IIIB berisi 14 unsur dengan sifat mirip

yang dinamakan golongan lantanida (14 unsur lantanida dituliskan terpisah di

bawah). Begitu juga periode 7 meskipun belum lengkap tetapi ada satu golongan

seperti pada periode 6, yaitu golongan IIIB yang berisi 14 unsur dengan sifat mirip

dinmakan golongan aktinida. Golongan lantanida dan aktinida disebut golongan

transisi dalam.

II. SISTEM PERIODIK UNSUR

Sifat materi ditentukan oleh sifat-sifat atomnya. Sifat kimia dan fisika dari

beberapa unsur ada yang mirip dan ada yang sama sekali berbeda. Untuk itulah para

ilmuwan berusaha menemukan keteraturan sifat dari unsur-unsur tersebut. Keteraturan

diperlukan untuk mempelajari unsur-unsur itu sehingga tidak perlu mempelajari satu per

satu. Beberapa unsur yang sifatnya mirip dikelompokkan. Pengelompokan unsur-unsur ini

disebut sistem periodik unsur.

A. Sejarah Perkembangan

Ahli kimia dari Arab dan Persia, mengelompokkan zat-zat berdasarkan sifat

fisis yang mudah dikenali, yaitu sifat logam dan non-logam.

Antoine Lavoisier (1789), mengelompokan zat-zat yang dipercaya sebagai

unsur berdasarkan sifat kimianya menjadi gas, non-logam, logam, dan tanah.

Lavoisier dalam bukunya (1789) mencatat 16 unsur logam dan 7 unsur bukan

logam saat itu.

Sifat-sifat unsur

logam

Umumnya

bersifat padat

Dapat

diregangkan

(ditempa)

Mengkilap

Penghantar panas

dan listrik yang

baik

Sifrat-sifat unsur

bukan logam

Kebanyakan

berupa gas dan

cair

Tidak apat

diregangkan

(ditempa)

Tidak Mengkilap

Bukan Penghantar

panas dan listrik

yang baik

Page 6: spu 1 new

John Dalton, mengelompokkan zat-zat yang berupa unsur-unsur (sebanyak 36

unsur) berdasarkan kenaikan massa atomnya.

Jons Jacob Berzellius (1828), berhasil membuat dan mempublikasikan daftar

massa atom unsur-unsur yang akurat.

Pengelompokan unsur-unsur lebih lanjut berdasarkan kenaikan massa atom dan

kemiripan sifat; mulai dari Triad Dobereiner, diikuti hukum Oktaf Newlands, sistem periodik

Mendeleev dan sistem periodik modern (Moseley).

Triad Dobereiner

Johann W. Dobereiner (1817) adalah orang pertama yang menemukan adanya

hubungan antara sifat unsur dan massa atom relatifnya. Temuan Dobereiner adalah:

Jika tiga unsur yang sama sifatnya disusun secara berurutan menurut bertambahnya

massa atom relatifnya, maka:

Massa atom relatif unsur yang kedua merupakan rata-rata massa atom relatif unsur

pertama dan ketiga.

Sifat lain unsur yang kedua menunjukkan sifat antara yang pertama dan ketiga.

Selanjutnya kelompok tiga unsur ini disebut “triade”.

Triade Dobereiner

Triade Massa Atom

Relatif

Massa Atom Relatif

Unsur Kedua

Li

Na

K

6,940

22,997

39,100

Ca

Sr

Ba

40,08

87,63

137,36

Sistem ini kurang efisien karena ternyata ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk

dalam satu Triade, tetapi mempunyai sifat-sifat mirip dengan Triade tersebut.

Meskipun triade Dobereiner ini masih jauh dari sempurna, namun temuan ini

mendorong orang untuk menyusun daftar unsur-unsur lebih lanjut sesuai dengan sifat-

sifatnya.

John Newlands

John Newlands (1865) menemukan hubungan lain antara sifat unsur dengan

massa atom relatif, sesuai dengan hukum yang disebutnya “hukum oktaf”. Ia menyusun

unsur-unsur ke dalam kelompok tujuh unsur dan setiap unsur kedelapan mempunyai

Page 7: spu 1 new

sifat yang mirip dengan unsur pertama, unsur kesembilan mirip dengan unsur kedua, dan

seterusnya.

Daftar Newlands

H

1

Li

2

Be

3

B

4

C

5

N

6

O

7

F

8

Na

9

Mg

10

Al

11

Si

12

P

13

S

14

Cl

15

K

16

Ca

17

Cr

18

Ti

19

Mn

20

Fe

21

Co dan Ni

22

Cu

23

Zn

24

Y

25

In

26

As

27

Se

28

Br

29

Rb

30

Sr

31

Ce dan La

32

Zr

33

Di dan Mo

34

Ro dan Ru

35

Pd

36

Ag

37

Cd

38

U

39

Sn

40

Sb

41

I

42

Te

43

Cs

44

Ba dan V

45

Ta

46

W

47

Nb

48

Au

49

Pt dan Ir

50

Os

51

Hg

52

Tl

53

Pb

54

Bi

55

Th

56

Simpulan dari Daftar Newlands adalah:

“Sifat-sifat unsur merupakan pengulangan secara oktaf”

Kelemahannya ialah:

Tidak memperhitungkan letak unsur-unsur yang belum ditemukan.

Terdapat banyak pasangan unsur yang terpaksa ditempatkan pada satu posisi

daftar.

Mendeleyev

Di Rusia Mendeleyev (1869) juga menyusun satu daftar seperti yang dilakukan

Meyer yang terdiri dari 65 unsur yang telah dikenal pada masa itu. Selain dari sifat

fisika, ia menggunakan sifat-sifat kimia untuk menyusun daftar unsur-unsur berdasarkan

kenaikan massa atom relatif.

Mendeleyev mengungkapkan suatu hukum periodik yang berbunyi:

“Sifat unsur-unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya”

Page 8: spu 1 new

Tabel Sistem Periodik Mendeleyev yang telah disempurnakan (1871) terdiri atas

golongan (lajur tegak) dan periode (deret mendatar).

Kelebihan Tabel Periodik Mendeleyev dalam memahami sifat unsur ialah:

Sifat kimia dan sifat fisika unsur dalam satu golongan berubah secara teratur.

Dapat meramal sifat unsur yang belum diketemukan, yang akan mengisi

tempat kosong dalam daftar.

Tabel ini tidak mengalami perubahan setelah penemuan unsur unsur gas mulia.

Kelemahan Tabel Periodik Mendeleyev:

Panjang periode tidak sama.

Triade besi (Fe, Co, dan Ni), triade platina ringan (Ru, Rh, dan Pd), dan triade

platina (Os, Ir, dan Pt) dimasukkan ke dalam golongan VIII.

Selisih massa atom relatifnya antara dua unsur yang berurutan tidak teratur

(antara –1 dan +4), sehingga sukar untuk meramal unsur-unsur yang belum

ditemukan.

Tabel Sistem Periodik Mendeleyev

Periode Gol

I

Gol

II

Gol

III

Gol

IV

Gol

V

Gol

VI

Gol

VII

Gol

VIII 1 H 1

2 Li 7 Be 9,4 B 11 C 12 N 14 O 16 F 19

3 Na 23 Mg 24 Al 27,3 Si 28 P 31 S 32 Cl 35,5

4 K 39 Ca 40 ? 45 Tc 50 V 51 Cr 52 Mn 55 Fe 56

Co 59

Ni 59 Cu

63,4

Zn 65,2 ? 68 ? 70 As 75 Se

79,4

Br 80

5 Rb

85,4

Sr 87,6 Y (60) Zr 90 Nb 94 Mo 96 ? 100 Ru 104,4

Rh 104,4

Pd 106,6 Ag

108

Cd 112 In

(75,6)

Sn 118 Sb 122 Te 128 I 127

6 Cs

133

Ba 137 ? La 180 Ta 182 W 186 Re … Os 199

Ir 198

Pt 197,4 Au

197

Hg 200 Tl 204 Pb 207 Bi 210

Page 9: spu 1 new

Secara umum, penyusunan unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom (Z) dapat

mengatasi kelemahan penyusunan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom. Ini

menjadi dasar pengelompokan unsur-unsur dalam sistem periodik modern.

Sistem Periodik Modern

Tabel periodik Mendeleev disebut tabel periodik bentuk pendek. Tabel tersebut

kemudian disempurnakan oleh Moseley. Dari hasil percobaan tentang sinar X menunjukkan

bahwa panjang gelombang sinar X tergantung pada jumlah proton suatu unsure. Henry

Moseley berasumsi bahwa sifat-sifat unsure tidak tergantung pada massa atom melainkan

nomor atomnya disebut tabel periodik panjang atau modern.

Akhirnya Moseley mengemukakan hokum periodic sebagai berikut:

“ sifat fisis dan kimia suatu unsure merupakan fungsi periodic dari nomor atomnya.”

Berdasarkan hokum ini Moseley mengelompokkan unsure-unsur berdasarkan persamaan sifat

fisis dan sifat kimia unsure serta kenaikan nomor atom.

System periodic modern terdiri dari dua lajur, yaitu lajur vertical dan lajur horizontal. Lajur

vertical menyatakan golongan unsure sedangkan lajur horizontal menyatakan periode unsure.

Dalam satu periode, unsure disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya. Dalam satu

golongan, unsure disusun berdasarkan kemiripan sifat.