spo limfoma

2
DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MAESAN KABUPATEN BONDOWOSO Nomor SPO 440/……/430.10.2.12/C/VII/SPO/ 2014 Tanggal Pembuatan 18 Agustus 2014 Tanggal Revisi - No Revisi 0 Tanggal Efektif 18 Agustus 2014 No Halaman 1/5 Disusun Oleh: Koordinator Manajemen Mutu Puskesmas Maesan Dr. Hj. Yudia Chandrawati NIP. 19670831 201001 2 002 Disahkan Oleh: Kepala Puskesmas Maesan Drg. Cicik Norma Isa NIP. 19701225 200604 2 009 SPO pembedahan limfoma Pengertian: Pembedahan adalah suatu prosedur yang mengatur tindakan pembedahan Limfoma atau disebut juga kanker kelenjar getah bening adalah sejenis kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal. Tujuan: Agar prosedur Tindakan pembedahan limfoma dapat berlangsung dengan aman dan efektif. Kriteria Pencapaian: Adanya petugas Yang kompeten, mampu dan trampil di semua unit pelayanan yang melakukan tindakan medis. Uraian Umum: Pembedahan atau operasi limfoma adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya menggunakan sayatan. Setelah bagian yang ditangani ditampilkan, dilakukan tindakan perbaikan yang di akhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Tahap-tahap Pembedahan 1. Tahap pra bedah (pre opersi) 2. Tahap pembedahan (intra operasi) 1. Tahap pasca bedah (post operasi). Dasar Hukum/Referensi: 1. Permenkes No.585 Tahun 1989 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran 3. Latief SA, Kartini AS, M Ruswan D. Petunjuk praktis anestesiologi. Edisi Kedua. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI; 2009.p.97- 104. 4. Karakata S, Bob Bachsinar. Bedah Minor. Edisi 2. Jakarta: Hipokrates; 1996. 5. Dobron, Michael B. Penuntun Praktis anestesi.Jakarta: EGC. 1994.p. 89-103 6. Boulton TB, Colin EB. Anestesiologi. Jakarta: EGC; 1994.p.108-133 7. Bisono. Operasi Kecil. Jakarta: EGC. 2003.p. 24-29 8. Schrock TR. Ilmu Bedah. Edisi 7. Jakarta: EGC; 1995.p.113-119. 9. Sabiston. Buku Ajar Ilmu Bedah.bagian I. Jakarta: EGC. 1995. Kualifikasi Pelaksana: Dokter

Upload: sitho-cynk-km

Post on 17-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

spo

TRANSCRIPT

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS MAESAN

KABUPATEN BONDOWOSO

Nomor SPO440//430.10.2.12/C/VII/SPO/2014

Tanggal Pembuatan18 Agustus 2014

Tanggal Revisi-

No Revisi0

Tanggal Efektif18 Agustus 2014

No Halaman6/5

Disusun Oleh:

Koordinator Manajemen Mutu

Puskesmas MaesanDr. Hj. Yudia ChandrawatiNIP. 19670831 201001 2 002Disahkan Oleh:

Kepala Puskesmas MaesanDrg. Cicik Norma Isa

NIP. 19701225 200604 2 009

SPO pembedahan limfoma

Pengertian: Pembedahan adalah suatu prosedur yang mengatur tindakan pembedahanLimfoma atau disebut juga kanker kelenjar getah bening adalah sejenis kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal.

Tujuan: Agar prosedur Tindakan pembedahan limfoma dapat berlangsung dengan aman dan efektif.

Kriteria Pencapaian:Adanya petugas Yang kompeten, mampu dan trampil di semua unit pelayanan yang melakukan tindakan medis.

Uraian Umum:

Pembedahan atau operasi limfoma adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya menggunakan sayatan. Setelah bagian yang ditangani ditampilkan, dilakukan tindakan perbaikan yang di akhiri dengan penutupan dan penjahitan luka.

Tahap-tahap Pembedahan

1. Tahap pra bedah (pre opersi)

2. Tahap pembedahan (intra operasi)

1. Tahap pasca bedah (post operasi).

Dasar Hukum/Referensi:1. Permenkes No.585 Tahun 1989

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

3. Latief SA, Kartini AS, M Ruswan D. Petunjuk praktis anestesiologi. Edisi Kedua. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI; 2009.p.97-104.

4. Karakata S, Bob Bachsinar. Bedah Minor. Edisi 2. Jakarta: Hipokrates; 1996.

5. Dobron, Michael B. Penuntun Praktis anestesi.Jakarta: EGC. 1994.p. 89-103

6. Boulton TB, Colin EB. Anestesiologi. Jakarta: EGC; 1994.p.108-133

7. Bisono. Operasi Kecil. Jakarta: EGC. 2003.p. 24-29

8. Schrock TR. Ilmu Bedah. Edisi 7. Jakarta: EGC; 1995.p.113-119.

9. Sabiston. Buku Ajar Ilmu Bedah.bagian I. Jakarta: EGC. 1995.

10. Katzung, Bertram G. Farmakologi dasar dan klinik. Jakarta: EGC, 1997

11. Sjamsuhidayat R, Wim de jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2004.p.247-253.

12. Syarif, Amin. dkk. Farmakologi dan Terapi. Jakarta. Gaya Baru. 200713. Amori. 2007. Jurnal Nasional : Pengobatan tepat untuk Limfoma. www.jurnalnasional/limfoma/44356.com. Diakses pada tanggal 02 September 2008.14. Anonymous. 2008. Limfoma non Hodgkin. www.roche/products/limfoma/.com. Diakses pada tanggal 02 September 2008.15. Novak. 1996. Kamus kedokteran Dorland. hal 638-39. EGC. Jakarta16. Vinjamaran. 2007. Lymphoma, Non-Hodgkin. www.emedicine.com. Diakses pada tanggal 02 September 2008.17. Anonymous. 2006. Limfoma Maligna. www.wordpress.com. Diakses pada tanggal 02 September 2008.18. Perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam Indonesia. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam : LNH; Penyakit Hodgkin. Hal 727-33; 735-44. Pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam fakultas kedokteran universitas Indonesia. Jakarta.19. Anonymous. 2008. Limfoma. www.elearning.blogspot.com. Diakses pada tanggal 02 September 2008.20. Anonymous. 2008. Hodgkin Disease. www.mayoclinic.com. Diakses pada tanggal 02 September 2008.

Kualifikasi Pelaksana:

Dokter

Ruang Lingkup:

Semua Unit Pelayanan di Puskesmas yang melakukan tindakan medis terhadap pasienPeralatan/Perlengkapan:

1. Spuit ukuran sesuai yang dibutuhkan

2. Obat anastesi lokal misal lidocain

3. Duk steril

4. Kassa steril

5. Sarung tangan

6. Alkohol

7. Plester

8. Bethadine

9. Heacting set

10. Cut gut / side

Keterkaitan:

1. Petugas pelaksana tindakan medis.

2. Semua Unit Pelayanan di Puskesmas Maesan

Pencatatan dan Pendataan:

Semua tindakan dicatat berurutan sesuai waktu

Peringatan:

Tindakan dilakukan se steril mungkin

Dokumen Terkait:

1. Rekam medik

2. Formulir tindakan

NoAktivitasPelaksanaMutu BakuKeterangan

Persyaratan/ kelengkapanWaktuOutput

1 Memberi salamPetugas Medis Yang akan memberikan pelayananRekam medik dan diagnosa penyakit

1 menitsalam

2Menjelaskan prosedur tindakan kepasien atau keluargaPetugas Medis Yang akan memberikan tindakanRekam medik

Sesuai kebutuhanPenderita atau keluarga mengerti dan jelas atas pengertian tujuan,indikasi dan komplikasi tindakan medis yang akan dilakukan

3Memberikan formulir informed consent kepada penderita atau keluarga yang menjadi wali pasien untuk dibaca dan ditanda tanganiPetugas Medis Yang akan memberikan tindakanPersetujuan secara lisan pasien atau keluarga pasien yang menjadi wali.Sesuai kebutuhanDitandatanganinya formulir informed consent oleh pasien atau keluarga yang menjadi wali

4Mencuci tanganPetugas Medis Yang akan memberikan tindakanSesuai kebutuhanTangan bersih

5Menggunakan sarung tanganPetugas Medis Yang akan memberikan tindakan1 menitSarung terpakai

6Mengukur tanda vitalPetugas Medis Yang akan memberikan tindakanTensi, termometer, dan stetoskopSesuai kebutuhanTTV pasien dicatat

7Membersihkan daerah yang akan di anastesiPetugas Medis Yang akan memberikan tindakanKondisi pasienSesuai kebutuhanDaerah yang akan dia anastesi steril.

8Meletakan perlak dan pengalas di daerah yang akan dilakukan tindakanPetugas Medis Yang akan memberikan tindakanLengan pasien terbebaskan1 menitPerlak terpasang

9Meletakkan duk sterilPetugas Medis Yang akan memberikan tindakanPerlak terpasangSesuai kebutuhanDuk steril terpasang

10Masukan jarum di salah satu sudut area operasi dan Arahkan jarum ke area kanan, aspirasi, jarum dicabut (tetapi tidak sampai lepas dari kulit) sambil obat dikeluarkan.Petugas Medis Yang akan memberikan tindakanDuk steril terpasangSesuai kebutuhanAnastesi mulai dilakukan

11Lanjutkan penyuntikan ketiga tepat diatas garis yang akan diinsisiPetugas Medis Yang akan memberikan tindakanSesuai kebutuhanSemua daerah sudah teranastesi

12Lakukan massagePetugas Medis Yang akan memberikan tindakanSemua daerah sudah teranastesiSesuai kebutuhanMassage dilakukan untuk mempercepat reaksi anastesi

13Cek dengan menjepitkan pinset di daerah yang teranastesiPetugas Medis Yang akan memberikan tindakanmassageSesuai kebutuhanSaat penjepitan dilakukan pasien tidak merasakan nyeri

14Melakukan Pembedahan atau insisi pada pasien sesuai indikasiPetugas Medis Yang akan memberikan tindakanAnatesi telah dilakukanSesuai kebutuhanPembedahan dilakukan

15Menjahit pembedahan / insisi yang dilakukan Petugas Medis Yang akan memberikan tindakanPembedahanSesuai kebutuhanDaerah yang dilakukan terjahit rapi kembali

16Menutup dengan kassa steril yang telah diberi desinfektan (bethadine)Petugas Medis Yang akan memberikan tindakanTelah dilakuakan penjahitanSesuai kebutuhanDaerah yang dilakukan pembedahan tertutup dengan kassa steril dan terplester

17Mendokumentasikan setiap tindakan : waktu pemberian, dosis, jenis transfusi yang diberikan, reaksi transfusi atau komplikasi.Petugas Medis Yang akan memberikan tindakanTetesan teratur sesuai kebutuhan pasienSesuai kebutuhanPedokumentasian dilakukan secara tepat

SPO

Flowchart

SPO

Flowchart

Mulai

Memberi salam

Menjelaskan prosedur tindakan kepasien atau keluarga

Memberikan formulir informed consent kepada penderita atau keluarga yang menjadi wali pasien untuk dibaca dan ditanda tangani

Mencuci tangan

Menggunakan sarung tangan

Mengukur tanda vital

Membersihkan daerah yang akan di anastesi

Meletakan perlak dan pengalas di daerah yang akan dilakukan tindakan

Meletakkan duk steril

1

1

Meletakkan duk steril

Masukan jarum di salah satu sudut area operasi dan Arahkan jarum ke area kanan, aspirasi, jarum dicabut (tetapi tidak sampai lepas dari kulit) sambil obat di keluarkan

Lanjutkan penyuntikan ketiga tepat diatas garis yang akan diinsisi

Lakukan massage

Cek dengan menjepitkan pinset di daerah yang teranastesi

Melakukan Pembedahan atau insisi pada pasien sesuai indikasi

Menjahit pembedahan / insisi yang dilakukan

Menutup dengan kassa steril yang telah diberi desinfektan (bethadine)

Mendokumentasikan setiap tindakan : waktu pemberian, dosis, jenis transfusi yang diberikan, reaksi transfusi atau komplikasi.

Selesai