spesifikasi teknik

Upload: indradhi-lasmana

Post on 08-Mar-2016

234 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Teknik Sipil

TRANSCRIPT

SPESIFIKASI TEKNIK

Reviuw DESIGN MASTER PLAN DRAINASEDAN DED KOTA KUPANG

SPESIFIKASI TEKNIK1.1 UMUM

Spesifikasi teknis ini adalah sebagai acuan dasar pekerjaan di samping gambar kerja. Didalam spesifikasi teknis ini akan diuraikan semua item pekerjaan saluran drainase, mulai dari pekerjaan persiapan hingga tahap akhir. Semua pekerjaan yang dilaksanakan harus mengacu pada Spesifikasi Teknis dan Gambar Kerja, sehingga pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan benar-benar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Dan apabila didalam spesifikasi teknis ini ada yang belum termuat dalam item pekerjaan maka akan dikoordinasikan dengan pihak direksi pekerjaan dan konsultan pengawas.1. PEKERJAAN PERSIAPAN1.1. PENGUKURAN1. Rekanan harus membuat peil pokok / patok utama untuk setiap unit pekerjaan yang membutuhkan bouwplank.

2. Peil pokok tersebut harus diikat ketinggiannya dengan peil yang sudah ada atau terhadap tinggi peil setempat yang disetujui oleh Direksi Pengawas, dan hasil pengikatan peil tersebut harus ditandai dengan cat merah.

3. Semua patok-patok/bouwplank harus terbuat dari bahan yang kuat dan awet, dipasang kokoh tidak diperbolehkan untuk bisa berubah tempat ataupun tertimbun tanah. Bouwplank harus diikat ketinggiannya dengan peil pokok dan ditandai ketinggiannya dengan cat merah.

4. Rekanan harus memberitahukan kepada Direksi Pengawas dalam waktu tidak kurang dari 48 jam sebelum memulai pemasangan patok-patok / bouwplank.

5. Setelah pekerjaan pemasangan bouwplank selesai, Rekanan harus menyediakan alat ukur lengkap dengan perlengkapannya, seperti juru ukur, pekerja-pekerja dan sebagainya yang diperlukan oleh Direksi Pengawas untuk pemeriksaan.

6. Jika pemasangan peil / bouwplank salah, maka Rekanan harus membetulkan sampai disetujui oleh Direksi Pengawas atas biaya Rekanan.

1.2. PEMBERSIHAN LOKASI PEKERJAAN1. Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak, Rekanan harus membersihkan lapangan pekerjaan dari segala macam tumbuh-tumbuhan dan rintangan lainnya (yang dianggap mengganggu oleh Direksi Pengawas) yang terdapat di sekitar lokasi pekerjaan.2. Sebelum Rekanan mulai dengan pekerjaan penggalian, penempatan bahan urugan atau penimbunan bahan, semua bagian yang akan dikerjakan atau ditempati harus dibersihkan dari semua tumbuh-tumbuhan dan sampah yang kemudian dibuang ke tempat yang disetujui Direksi Pengawas, semua pembiayaannya ditanggung Rekanan. 2. PEKERJAAN TANAH

2.1 UmumLingkup pekerjaan tanah meliputi semua pekerjaan yang berhubungan dengan jenis-jenis pekerjaan berikut ini:

Pembersihan lahan, pencungkilan dan pengupasan Galian terbuka, galian saluran dan bangunan Urugan kembali, termasuk perapihan permukaan tanah Pembuangan, penyimpanan dan penggunaan kembali material galian

Timbunan

Pekerjaan tanah lainnya sesuai perintah Direksi.

Metode kerja untuk masing-masing pekerjaan harus disampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya dalam kurun waktu empat belas (14) hari sebelum pekerjaan dimulai.2.2 Pembersihan Lahan dan Pengupasan1. Semua lahan yang diperlukan untuk pekerjaan permanen, tempat pengambilan bahan timbunan / borrow area, quarry dan penimbunan sementara / stockpile harus dibersihkan seperti ditunjukkan dalam gambar dan atau sesuai dengan perintah Direksi.2. Cara pembakaran untuk pembersihan lahan akan diijinkan hanya jika kondisi dipertimbangkan cukup aman untuk membakar pada lokasi yang disetujui oleh pemerintah daerah setempat. Sisa bakaran material harus dibersihkan dengan rapi dan layak, pembakaran harus dilaksanakan dengan melokalisir daerah tersebut untuk menghindari resiko kemungkinan meluas ke tempat lain. Semua pembakaran material harus sampai menjadi abu dan dibuang atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa setiap saat harus mengambil tindakan pencegahan dari kemungkinan penyebaran api ke lokasi lain di luar batas yang diijinkan, setiap kerusakan yang disebabkan oleh kegiatan membakar tersebut adalah merupakan resiko Penyedia Jasa.2.3 Galian2.3.1 Umum

Seluruh pekerjaan galian harus dilaksanakan menurut batas rencana, ketinggian dan ukuran seperti yang ditunjuk dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.

Sebelum pekerjaan galian dimulai harus dilakukan pengukuran lapangan, yang mana data pengukuran lapangan bersama gambar kerja harus disampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya.

Penyedia Jasa harus bertanggung jawab akibat penggalian lebih (over excavation) dengan biayanya sendiri wajib mengembalikan atau menimbun kembali dengan beton atau sama dengan material untuk konstruksi di atasnya sesuai yang diperintahkan oleh Direksi.Pembayaran pekerjaan galian dihitung dalam satuan per meter-kubik, sesuai ukuran, batas rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.2.3.2 Jenis Galian

Material yang digali akan diklasifikasikan berdasarkan pengukuran dan pembayaran sebagai berikut:(1) Galian Tanah / Tanah KerasPenggalian tanah secara umum adalah penggalian dari semua material selain dari batu boulder, tetapi tidak terbatas hanya pada tanah, namun termasuk juga lempung, lanau, pasir, kerikil, batuan lepas, endapan sungai, batuan lapuk, dan batu padat masif yang volumenya tidak melebihi satu meter kubik (1 m3), dan campuran material lainnya. Dengan kata lain, galian tanah digambarkan sebagai suatu material yang bisa digali dengan menggunakan excavator (kelas PC 200) tanpa menggunakan breaker.

(2) Galian Batu

Penggalian "batu" adalah penggalian terbuka dari semua tempat, batu keras dan utuh yang menurut Direksi tidak bisa digali secara efisien dengan menggunakan ripper kecuali dengan menggunakan peralatan lain seperti pemboran (drilling), peledakan (blasting), dan rock breaker/pemecah batu (excavator hydraulic breaker). Dengan kata lain, "batu" adalah suatu material yang tidak bisa digali secara efisien dengan ripper bulldozer D8 kapasitas 32-ton atau excavator ( kelas PC 200 ) tanpa menggunakan breaker. Apabila digunakan rock breaker, umumnya produktivitas kerjanya cukup rendah dan menimbulkan suara nyaring akibat benturan antara ujung breaker dengan batuan keras. Batu bundar besar (boulder) dengan volume melebihi satu meter kubik (1.0 m3) akan digolongkan sebagai galian batu.2.3.3 Galian Terbuka (Open cut) untuk BangunanSemua galian yang diperlukan untuk bangunan permanen harus dibuat sesuai batas, ketinggian dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai perintah Direksi.

Sepanjang pelaksanaan pekerjaan, Direksi dapat menentukan hal-hal yang dianggap perlu untuk mengubah kemiringan, ketinggian atau ukuran penggalian dari yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan Penyedia Jasa tidak berhak menambah harga satuan penggalian dalam BOQ karena alasan perubahan tersebut.

Setiap galian terbuka yang dilakukan atas pilihan Penyedia Jasa dalam rangka mengamankan akses untuk pekerjaan yang diperlukan, untuk pembuangan material hasil galian, atau untuk keperluan lain, harus dijaga di dalam batas yang disetujui oleh Direksi dan merupakan biaya bagi Penyedia Jasa dengan tidak ada tambahan biaya yang dibebankan kepada Pemilik.

Semua tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk menjaga material baik yang di bawah maupun di luar batas penggalian berada dalam kondisi yang aman. Kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi, semua kelebihan penggalian yang dilakukan oleh Penyedia Jasa untuk hal-hal lain atau dengan alasan apapun, kecuali mungkin diperintahkan secara tertulis oleh Direksi, adalah merupakan galian yang tidak sah dan akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dengan tidak ada biaya yang dibebankan kepada Direksi untuk kelebihan galian seperti tersebut di atas.

Semua kelebihan galian/galian tidak sah tersebut di atas harus ditimbun kembali dengan beton atau sama dengan material untuk konstruksi di atasnya sesuai yang diperintahkan oleh Direksi dan atas biaya Penyedia Jasa.

Semua penggalian untuk dasar pondasi bangunan harus dilakukan dalam kondisi kering. Tidak ada biaya tambahan di atas harga satuan dalam BOQ untuk penggalian yang dibuat karena kondisi basah / material menjadi basah.

Kecuali secara rinci ditunjukkan pada gambar atau atas persetujuan Direksi, galian yang diperlukan akan diukur untuk pembayarannya dengan ketentuan kemiringan / lereng galian seperti ditunjukan pada tabel berikut ini :KEMIRINGAN GALIAN

MATERIALLereng Galian (V : H)KETERANGAN

Batu1 : 0.5Untuk kemiringan tetap

Batu1 : 0.3Untuk kemiringan sementara

Tanah1 : 1.0Untuk kemiringan tetap

Tanah1 : 0.5Untuk kemiringan sementara

Bilamana diperlukan dan atau sesuai perintah Direksi, Penyedia Jasa harus menggali dan membuat parit untuk pembuang air dari permukaan galian terbuka. Keseluruhan biaya akibat pekerjaan di atas sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa kecuali merupakan bagian dari pekerjaan drainase yang permanen, dalam hal mana pembayaran untuk penggalian akan dilakukan dalam harga satuan sesuai yang terdapat dalam BOQ.

Semua pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan galian, Penyedia Jasa harus melaksanakan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan kerusakan lahan untuk memuaskan semua pihak dan biaya untuk pekerjaan seperti di atas harus sudah tercakup dalam harga satuan pekerjaan galian dalam BOQ.

2.3.4 Galian untuk Saluran

Penggalian saluran dalam BOQ kontrak meliputi penggalian untuk semua jenis saluran seperti ditunjukkan pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi. Penggalian parit harus dilakukan dengan perkakas tangan dan atau peralatan mekanis lainnya yang disetujui untuk mencegah kerusakan batas sisi galian dan dasar galian.

Hasil galian yang terpakai kembali untuk bahan timbunan harus diangkut ke tempat penimbunan sementara (stockpile) di dekat lokasi rencana penimbunan atau tempat lain sesuai perintah Direksi. Hasil galian yang tidak terpakai untuk bahan timbunan harus dibuang ke tempat pembuangan (spoil bank) atau di sekitar lokasi galian dan dirapikan sesuai perintah Direksi.2.3.5 Galian Pondasi Bangunan

Penggalian pondasi bangunan harus sudah meliputi semua penggalian yang diperlukan untuk mencapai batas, bentuk dan dimensi yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi, termasuk perawatan untuk mencegah adanya kerusakan galian di dalam daerah galian pondasi.

Galian untuk pondasi bangunan termasuk pemindahan material bekas galian yang terdiri dari tanah atau material lainnya harus dibuang ke tempat buangan / disposal area atau ditempatkan pada lokasi penempatan material terpakai kembali/stock-pile yang ditunjukkan oleh Direksi. Pembayaran pekerjaan galian pondasi bangunan dihitung dalam satuan meter kubik, sesuai garis rencana dan atau perintah Direksi.2.3.6 Penggunaan Material Galian

Apabila material yang digali dari berbagai jenis penggalian merupakan material terpakai untuk digunakan sebagai bahan timbunan, maka material terpakai tersebut harus disimpan di tempat penimbunan material sementara/stockpile yang akan digunakan sewaktu-waktu atau diangkut langsung ke tempat penimbunan pada konstruksi bangunan permanen sesuai yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.

Biaya untuk pengangkutan material terpakai dari stockpile dan atau pengangkutan langsung dari borrow area ke lokasi timbunan harus sudah termasuk dalam harga satuan per-m3 pekerjaan timbunan seperti yang tercantum dalam BOQ kontrak sesuai ketentuan Pekerjaan Timbunan pada spesifikasi ini.2.3.7 Buangan Material Galian

Material galian yang tidak terpakai harus diangkut ke tempat pembuangan/disposal area yang disetujui oleh Direksi dan harus diratakan serta terlindung dari bahaya longsor.

Perubahan penempatan atau penambahan lokasi pembuangan atas keperluan Penyedia Jasa harus dilakukan atas resiko biaya sendiri, dan harus mendapat persetujuan Direksi.

Penyedia Jasa harus menyampaikan usulan kepada Direksi untuk persetujuan pembuangan material ke lokasi manapun selain dari lokasi yang disetujui dan untuk perlindungan material ini dari erosi atau longsor, sedikitnya 14 (empat belas) hari sebelum pekerjaan dimulai. Semua biaya untuk pengangkutan material yang tak terpakai ke tempat buangan material yang telah disetujui oleh Direksi dan untuk memelihara area pembuangan harus sudah tercakup dalam harga satuan per m3 harga galian tanah seperti yang tercantum dalam BOQ.2.3.8 Quarry

Sumber material untuk produksi agregat halus/pasir, agregat kasar seperti kerikil dan boulder dapat diperoleh dari quarry/tempat pengambilan material dari deposit sungai atau tempat lain yang disetujui Direksi.

Pengoperasian pada lokasi penggalian material/quarry menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa di bawah perintah Direksi.Permukaan lokasi quarry harus dibersihkan dari lumpur, ranting-ranting pohon dan sampah-sampah.

Batuan yang tidak layak untuk digunakan sebagai material konstruksi harus dipindahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditentukan sesuai yang diperintahkan oleh Direksi.

Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengambil material dari lokasi quarry untuk keperluannya sendiri tanpa persetujuan dari Direksi.2.4 Timbunan2.4.1 Umum

Bagian-bagian material yang tercakup dalam persyaratan pekerjaan timbunan adalah:

(a) Timbunan tanah dari hasil galian(b) Timbunan tanah dari borrow area

Penyedia Jasa, dalam waktu 14 (empat belas) hari sebelum memulai pekerjaan timbunan, harus menyerahkan usulan metoda kerja kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.Pekerjaan timbunan yang dilaksanakan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar, atau sesuai yang diperintahkan oleh Direksi.Tidak ada semak belukar, akar atau material organik yang dapat dipakai sebagai bahan timbunan dan ditempatkan pada daerah yang akan ditimbun. Daerah yang akan ditimbun telah disiapkan bebas dan bersih dari semak dan akar-akar tanaman dan material lain yang tidak diperlukan.

Penimbunan pada lokasi yang telah dipersiapkan harus melalui persetujuan Direksi. Metode pemuatan dan pengangkutan material timbunan harus disampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya.Penyedia Jasa harus memelihara timbunan sesuai cara yang disetujui sampai penyelesaian akhir dan penerimaan pekerjaan. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk pencegahan erosi permukaan tanggul dan semua material tanggul yang hilang akibat erosi harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.

Direksi berhak membuat penyesuaian persyaratan untuk gradasi, kadar air, kepadatan, penempatan dan kebutuhan pemadatan untuk berbagai jenis timbunan jika dipandang perlu, dan tidak ada penyesuaian harga satuan yang akan dilakukan kecuali seperti harga yang tercantum dalam BOQ dalam kontrak.

Direksi dapat memerintahkan untuk menunda pekerjaan timbunan, jika dinilai perlu menghentikan pekerjaan karena mutu rendah yang menyangkut pada bagian pekerjaan, peralatan, material, tenaga kerja dan efisiensi, atau karena kondisi-kondisi iklim yang kurang baik. Penyedia Jasa tidak berhak meminta ganti-rugi atau tambahan harga satuan penawaran dalam BOQ dengan alasan penghentian pekerjaan seperti yang ditentukan Direksi.Bila selama atau setelah penempatan, material timbunan terkontaminasi oleh material lain yang tidak layak oleh lalu-lalang peralatan mesin atau sebab lain, maka Penyedia Jasa harus membuang material yang terkontaminasi tersebut dan menggantinya dengan material yang layak. Tidak ada tambahan kompensasi biaya di atas harga satuan dalam BOQ yang akan dilakukan sehubungan dengan peristiwa ini

Layak tidaknya prosedur pemadatan material timbunan akan ditentukan oleh Direksi. Kondisi kadar air dan pemadatan tiap-tiap lapisan material timbunan harus diproses dengan cara yang sistematis, rapi dan selalu melalui persetujuan Direksi untuk meyakinkan bahwa setiap lapisan menerima pemadatan yang seperti yang ditentukan.

Penyedia Jasa dapat mengajukan penggunaan peralatan pemadat lain yang berbeda dengan peralatan yang telah ditentukan sebelumnya. Penggunaan alternatif jenis peralatan pemadat lain akan dipertimbangkan untuk mendapat persetujuan Direksi, dengan ketentuan bahwa uji coba pemadatan dengan peralatan tersebut yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dan atas biaya sendiri, memberikan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi teknis. Dalam pengajuannya, Penyedia Jasa harus memberikan informasi rinci mengenai peralatan pemadat tersebut termasuk pemakaian sebelumnya pada jenis pekerjaan yang sama dan menyampaikan ke Pemberi Kerja mengenai keuntungan dari segi biaya dan waktu apabila menggunakan peralatan tersebut.Untuk bahan timbunan yang akan ditempatkan dekat dengan bangunan/struktur beton, maka penempatan bahan tersebut ditunda sampai umur bangunan/struktur beton tersebut mencapai 7 sampai 28 hari atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Penempatan bahan tersebut sedapat mungkin jauh dari bangunan/struktur beton tersebut untuk meminimalisasi beban yang tidak merata terhadap bangunan/struktur beton.

Penyedia Jasa harus bertindak hati-hati pada saat melakukan pemadatan di dekat bangunan/struktur beton. Setiap kerusakan yang timbul akibat peralatan dari Penyedia jasa harus diperbaiki dan dibiayai oleh Penyedia Jasa.Setiap lapisan material harus dipadatkan pada kondisi kadar air optimum sesuai yang diperintahkan Direksi. Pemadatan harus menggunakan Vibrating Roller dengan kapasitas minimal sepuluh (10) ton atau alat pemadat lainnya yang disetujui. Jumlah lintasan pemadatan kira-kira enam (6) lintasan per-lapis timbunan atau seperti yang disetujui Direksi berdasarkan hasil percobaan timbunan di lapangan untuk mencapai target pemadatan minimum 95% dari kepadatan kering (dry density).2.4.2 Timbunan Kembali

Timbunan kembali harus dilaksanakan sesuai batas, bentuk dan dimensi yang ditunjukkan pada gambar, seperti pada bagian pekerjaan sebagai berikut:(a) Timbunan kembali pada pondasi bangunan

(b) Tempat lain seperti ditunjukkan pada gambar atau sesuai perintah Direksi

Material yang digunakan untuk timbunan kembali adalah material hasil galian pada pondasi tersebut atau tempat lain dengan material selektif yang disetujui oleh Direksi dan bebas dari bahan organik atau material lain yang tidak berguna seperti gumpalan besar atau batu, batu bundar besar, dan lain-lain.

Pembayaran pekerjaan timbunan kembali dihitung dalam satuan meter kubik, sesuai bentuk dan batas rencana yang disetujui oleh Direksi.2.4.3 Pembentukan dan Perapihan Timbunan

Apabila pekerjaan pemadatan timbunan sudah selesai maka harus diikuti dengan pembentukan dan perapihan timbunan sesuai garis rencana atau sesuai dengan perintah Direksi. Pekerjaan timbunan dianggap selesai dan layak dibayar jika sudah dibentuk dan dirapihkan.

Biaya pekerjaan pembentukan dan perapihan timbunan harus sudah diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan timbunan.

2.5 Pengukuran dan Pembayaran2.5.1 Galian

Pengukuran untuk pembayaran, dari tiap-tiap jenis material penggalian dibuat berdasarkan pada volume galian material dalam m3 yang digali berdasarkan batas, bentuk dan dimensi yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang diperintahkan Direksi.

Pengukuran berdasarkan pemeriksaan lapangan terhadap aktual galian yang diukur dari permukaan tanah asli yang disetujui oleh Direksi. Sebelum memulai dan setelah penyelesaian pekerjaan penggalian yang pembayarannya dibuat berdasarkan volume, diukur berdasarkan pengukuran lapangan, Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran sebelum dan sesudah penggalian yang menggambarkan tinggi dan dimensi permukaan akhir dan yang asli, hasil pengukuran ini akan diperiksa bersama-sama untuk mendapat persetujuan Direksi.

Tidak kurang dari 7 (tujuh) hari kerja sebelum memulai pengukuran, Penyedia Jasa harus menyerahkan usulan rencana kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya, layout pengukuran dari titik referensi, potongan melintang pekerjaan dan cara pengukuran yang dipakai.

Data permukaan tanah yang asli dari hasil pengukuran lapangan dan titik acuan yang digunakan bersama dengan perhitungan kuantitas aktual lapangan, harus disampaikan kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya.

Pembayaran untuk pekerjaan galian akan dilakukan sesuai harga satuan per m3 masing-masing jenis material penggalian yang disetujui dan tercantum dalam BOQ. Di mana batu besar yang volumenya melebihi 1.0 m3 digolongkan sebagai pekerjaan galian batu.

Harga satuan tersebut harus sudah meliputi biaya semua tenaga kerja, peralatan, dan material yang diperlukan untuk penggalian juga mencakup pekerjaan lainnya yang terkait pekerjaan galian, pencegahan kelongsoran dan pemeliharaan penggalian dalam keadaan baik dan aman selama pelaksanaan konstruksi.

Harga satuan di dalam BOQ untuk masing-masing jenis material galian sudah termasuk semua biaya yang berkenaan dengan pemindahan material tersebut dari tempat penggalian ke tempat yang ditentukan (stockpile dan disposal area).2.5.2 TimbunanPengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan dibuat berdasarkan pada volume timbunan material dalam m3 yang sesuai dengan batas, bentuk dan dimensi yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.

Pengukuran berdasarkan pemeriksaan lapangan terhadap aktual timbunan yang diukur dari permukaan tanah asli/dasar setelah dikupas (stripping) yang disetujui oleh Direksi. Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pekerjaan timbunan yang menggambarkan tinggi dan dimensi permukaan akhir dan yang asli, hasil pengukuran ini akan diperiksa bersama-sama untuk mendapat persetujuan Direksi.

Pembayaran untuk pekerjaan timbunan akan dilakukan sesuai harga satuan per m3 masing-masing jenis timbunan yang disetujui dan tercantum dalam BOQ. Harga satuan tersebut harus sudah meliputi biaya semua tenaga kerja, peralatan, dan pengangkutan material yang diperlukan untuk timbunan juga mencakup pekerjaan pengujian material dan kepadatan timbunan serta pekerjaan lainnya yang terkait pekerjaan timbunan.

Pengukuran untuk pembayaran, timbunan kembali pada bangunan dari material hasil galian setempat harus sesuai batas, bentuk dan dimensi yang ditentukan dalam gambar dan atau yang diperintahkan oleh Direksi.

Pembayaran untuk konstruksi timbunan kembali dilakukan berdasarkan harga satuan dalam m3 sesuai yang tercantum dalam daftar volume pekerjaan/BOQ harus sudah meliputi biaya semua tenaga kerja, peralatan dan material dan pemadatan yang diperlukan. 3. PEKERJAAN BETON

3.1. Umum

Semua pekerjaan beton harus dilakukan seperti yang ditetapkan di dalam spesifikasi ini, dan yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Setiap pekerjaan beton harus dilaksanakan di bawah pengawasan Direksi.

Tidak kurang dari 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan beton, seperti halnya pencampuran, pengangkutan dan pengecoran beton, Penyedia Jasa harus menyampaikan usulan tertulis yang menyangkut gambar, produksi pengecoran beton dan uraian yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan mengikuti spesifikasi ini dan atau sesuai dengan perintah Direksi.

Dimana jenis dan type peralatan yang dibutuhkan khusus untuk pengecoran harus sesuai dengan metoda yang harus diikuti dalam persyaratan ini, jika akan diadakan penggantian peralatan yang akan digunakan maka Penyedia Jasa harus menguji coba peralatan yang dimaksud dengan hasil memuaskan sesuai persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini dan atau sesuai perintah Direksi.

Penyedia Jasa tidak berhak mendapat tambahan pembayaran di atas harga satuan kontrak dalam BOQ untuk pekerjaan beton sehubungan proses pembuatan/pengecoran, pengangkutan dan pekerjaan terkait dalam pembuatan beton yang dibutuhkan sesuai persyaratan ini.3.2. SEMEN DAN ZAT TAMBAHAN

3.2.1 Semen

Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus semen Portland dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum memenuhi Standar NI-8 PPSI 1974 dan pasal 3.2 Standar PBI 1971 NI-2 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh Pemerintah Indonesia.

Sebelum semen dipesan, Penyedia Jasa harus memberi informasi detail sehubungan tipe semen yang akan didatangkan. Semen yang dikirim harus sesuai standar kualitas dari pabrik yang dilengkapi hasil/sertifikat pengujian semen dan diserahkan kepada Direksi.

Semen yang menurut Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan Penyedia Jasa harus memindahkan keluar daerah pekerjaan.Semen yang dikirim ke lokasi pekerjaan harus sesuai dengan yang disetujui Direksi, dalam kantong yang layak, utuh dan tertutup rapat atau dalam kemasan lain yang disetujui Direksi. Semua semen harus disimpan dalam gudang yang tidak terpengaruh oleh cuaca. Lantai tempat semen di atas 30 cm dari permukaan tanah/gudang untuk mencegah peresapan air. Masing-masing kiriman semen harus disimpan terpisah, jarak antara tumpukan semen harus diatur dan tidak boleh lebih 13 kantong semen setiap tumpukannya atau lebih sedikit sesuai perintah Direksi, dimana semen disimpan lebih lama dari 60 hari. Tidak ada semen tersimpan di gudang lebih dari 90 hari yang digunakan untuk beton tanpa diadakan ujian kelayakan kembali.

Antara tumpukan semen harus ada jalan masuk untuk pemeriksaan. Penggunaan semen harus dilakukan menurut urutan pengiriman, Semen yang disimpan pertama harus dapat digunakan pertama juga.

Penyimpanan ditempat terbuka dapat diijinkan pada pekerjaan kecil dengan perintah tertulis dari Direksi dalam hal mana selalu harus ditempatkan di atas tempat yang dilindungi dengan tutup yang tahan air menurut persetujuan Direksi. Penyedia Jasa harus berhati-hati untuk memastikan bahwa persediaan semen selalu cukup.

3.2.2 Zat Tambahan (Additive)Adukan untuk beton harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air dengan proporsi campuran yang ditentukan. Tidak boleh ada campuran bahan-bahan lain dalam beton atau adukan tanpa persetujuan Direksi. Jika Penyedia Jasa akan menggunakan zat tambahan lainnya yang berfungsi untuk membantu pengecoran sesuai metodenya, atau dibutuhkan beberapa zat lain yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang sesuai tuntutan spesifikasi, komposisi dan metode penggunaan zat tambahan harus mendapat persetujuan dari Direksi.

Campuran tambahan/additive terdiri dari:

Campuran (air-entraining admixtures for concrete) untuk mempercepat proses pengerasan beton, bahan campuran harus sesuai ketentuan ASTM C260 atau setara yang disetujui. Campuran harus diaduk merata dan tidak boleh melebihi 15% dari berat campuran pada pH yang tetap

Campuran (chemical admixtures for concrete) untuk memperlambat proses pengerasan beton, bahan campuran harus sesuai ketentuan ASTM C494 tipe D (water reducing and retarding admixtures)

Penggunaan additive harus sesuai dengan instruksi yang disampaikan oleh pabrik pembuat dan atau sesuai perintah Direksi.

Semua tambahan biaya akibat pengunaan bahan additive harus sudah tercakup di harga satuan beton yang tercantum dalam BOQ kontrak.3.3 BAHAN AGREGAT3.3.1 Umum

Bahan untuk agregat halus dan kasar dapat diperoleh dari lokasi quarry atau lokasi lain yang disetujui oleh Direksi. Bila Penyedia Jasa menggunakan sumber lain dari quarry yang telah ditentukan, maka Penyedia Jasa harus melakukan pengujian untuk 100 kg bahan agregat halus dan 100 kg untuk masing-masing ukuran/gradasi agregat kasar, sekurang-kurangnya 14 hari sebelum material-material tersebut digunakan. Biaya yang diperlukan untuk pengujian tersebut menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa. Sebelum mengambil material untuk agregat dari quarry/sumber lain tersebut. Penyedia Jasa harus membersihkan lokasi itu dari pepohonan, akar, semak, rumput, lempung, pasir dan kerikil yang tidak layak, batuan lapuk dan lunak, dan material yang tidak layak lainnya.

Proses bahan baku material seperti penyaringan, pencucian, pencampuran, dan lain-lain untuk memproduksi agregat halus dan kasar harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan dilakukan dengan metode/cara yang disetujui oleh Direksi. Air yang digunakan untuk pencucian agregat harus bersih dari material yang tidak layak, bahan organik, alkali, garam, bahan kimia, dan bahan lainnya yang dapat memepengaruhi kualitas beton.

Biaya-biaya yang diperlukan untuk memproduksi agregat tersebut di atas; administrasi di quarry, penggalian, pengangkutan, produksi, dan penyimpanan, adalah sudah termasuk dalam harga satuan untuk pekerjaan beton.

Penyedia Jasa tidak dapat mengajukan tambahan kompensasi biaya atas material-material yang tidak terpakai/terbuang yang diperoleh dari quarry atau sumber lain yang disetujui termasuk pekerjaan penggolongan ukuran (classifying fines), kelebihan material dari setiap ukuran, dan material-material yang memiliki ukuran yang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan.

3.3.2 Agregat HalusUkuran partikel agregat halus/pasir maksimum diameter 5 mm. Agregat halus/pasir yang digunakan untuk adukan beton harus diadakan oleh Penyedia Jasa dan diproduksi sesuai persetujuan Direksi.

Agregat halus/pasir harus terdiri dari material keras, padat, tahan lama, batu tidak berserat bergradasi baik dan harus bebas dari kotoran, debu, lanau, bahan organik atau material lain yang tidak diperlukan. Pasir pada hakekatnya terdiri dari partikel yang memiliki bentuk yang baik. Bentuk agregat halus/pasir yang baik adalah merupakan suatu partikel yang mempunyai ukuran maksimum tidak lebih besar tiga (3) kali dari ukuran minimumnya.

Agregat halus/pasir yang digunakan harus bergradasi baik dan sesuai batas standar seperti tabel berikut ini, atau variasi standar lain yang ditentukan oleh Direksi.

Ukuran Ayakan (mm)Prosentase Berat yang Lolos Ayakan

5.00

2.50

1.20

0.60

0.30

0.1590 100

80 100

50 90

25 65

10 35

2 -10

Fine Modulus (FM) agregat halus/pasir sekitar 2.5 sampai 3.3

Persentase dari unsur yang mengganggu di dalam pasir harus tidak melebihi nilai-nilai yang ditentukan berikut ini.

ItemProsentase Berat

Gumpalan lempung

Material lolos ayakan ukuran 0.088 mm

Material tertahan pada ayakan 0.297 mm dan memiliki berat jenis lebih kecil dari 1.951.0%

3.0% *)

1.0%

*) Jika material lolos ayakan 0,088 mm terdiri dari debu batu bebas yang berasal dari lempung atau lanau, persentasenya dapat meningkat sampai dengan 5 %.3.3.3 Agregat KasarAgregate kasar yang digunakan harus bersih, keras, segar, tidak lapuk, bentuk baik, padat, tidak berlapis, tahan lama, dan bebas dari sejumlah partikel pipih, bahan organik, atau material yang tidak layak lainnya.

Agregat kasar/kerikil yang digunakan harus bergradasi baik dan sesuai batas standar seperti tabel berikut ini, atau variasi standar lain yang ditentukan oleh Direksi.

Bukaan rata-rata ukuran Ayakan (mm)Prosentase Berat yang Lolos Ayakan (%)

80 40 (mm)40 20 (mm)20 5 (mm)

100

80

60

50

40

30

25

20

15

10

5

2,5100

100 90

70 45

-

15 0

-

-

5 0

-

-

-

--

-

-

100

100 90

-

55 20

15 0

-

5 0

-

--

-

-

-

-

-

100

100 - 90

-

55 20

10 0

5 0

Jumlah/kandungan partikel yang tidak perlu dalam agregat kasar tidak boleh melebihi batas seperti tabel berikut :

ItemProsentase Berat

Gumpalan lempung

Partikel halus

Material lolos ayakan 0.088 mm

Material dengan berat jenis lebih kecil dari 1.950,25%

5,00%

1,00% *)

1,00%

*) Jika material yang lolos dari ayakan 0.088 mm terdiri dari debu batu bebas yang berasal dari lempung atau lanau, persentasenya dapat meningkat sampai dengan 1,5 %.

3.4 AIR

Air yang digunakan baik untuk campuran adukan beton maupun perawatan harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 Standar NI-3 PUBI 1970. Pada waktu pemakaian, air harus layak, bersih dan tidak mengandung lumpur, zat organik, alkali, garam, kimia dan bahan lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan beton. Fasilitas penampungan air harus disiapkan untuk menjamin kelangsungan pengecoran beton.

3.5 CAMPURAN BETONBeton harus terdiri dari semen Portland, air, agregat kasar/kerikil dan agregat halus/pasir dan bahan zat tambahan yang disetujui, dimana seluruhnya tercampur dengan baik dan memberikan konsistensi yang layak.

Direncanakan beton yang akan digunakan dalam pekerjaan ini berkisar antara beton massa dengan ukuran maksimum aggregat 4 cm dan beton bertulang dengan ukuran maksimum agregat 2 cm.

Meskipun telah ditentukan seperti yang tercantum di dalam gambar atau BOQ, bila dipandang perlu oleh Direksi, perbandingan campuran beton dapat saja diubah/diperbaiki selama pekerjaan berlangsung. Penyedia Jasa tidak boleh mengubah perbandingan campuran beton atau bahan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Direksi. Penentuan komposisi campuran oleh Direksi tidak berarti Penyedia Jasa meninggalkan tanggung jawabnya untuk menghasilkan dan menempatkan beton sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.Jumlah minimum air di dalam beton harus digunakan setiap saat. Konsistensi (kekentalan) beton yang diukur dengan nilai slump 8 - 12 cm. Nilai slump beton pada saat pengecoran harus dipraktekkan lebih rendah dan umumnya kurang dari target nilai slump tersebut. Beton yang mempunyai suatu nilai slump melebihi ambang batas konsistensi tidak akan digunakan/ditolak dalam pekerjaan beton. Konsistensi beton dengan nilai batas yang telah ditentukan harus seragam di setiap pencampuran yang dilakukan. Jumlah air untuk pencampuran harus diatur dalam batas dimana perbandingan air semen (water cement ratio) diperlukan untuk mendapatkan konsistensi beton yang layak dengan mempertimbangkan efek penggunaan zat tambahan atau adanya variasi kandungan air (moisture content) atau gradasi dari agregat yang digunakan. Penambahan air dalam upaya mengurangi kekerasan campuran beton tidak diperbolehkan.

3.6 PENCAMPURANMaterial adukan/mortar untuk beton harus dicampur di dalam mixer/pencampur diaduk sampai merata. Untuk contoh beton yang diambil dari awal dan akhir pencampuran terpisah perbedaan nilai slump dari dua contoh tidak lebih dari 25 mm.

Penyedia Jasa harus memeriksa secara hati-hati kualitas bahan beton yang akan digunakan. Khusus untuk bahan agregat kasar dan halus, 24 jam sebelum bahan tersebut digunakan harus disiram dulu dengan air bersih yang disetujui oleh Direksi. Perbandingan penakar bahan beton harus didasarkan pada ukuran volume bahan dan disetujui oleh Direksi. Urutan pemasukan bahan ke dalam mixer adalah air, semen, agregat kasar, dan agregat halus. Penambahan zat tambahan (additive) dilakukan sesuai dengan petunjuk penggunaan bahan tambahan.

Mixer yang tidak memenuhi syarat harus diperbaiki atau harus diganti. mixer tidak boleh dimuati lebih dari 10% dari kapasitas yang diizinkan.

Beton yang dihasilkan dengan cara manual/tangan tidak diijinkan untuk bangunan permanen (beton struktural), kecuali untuk bangunan sementara dengan mendapat persetujuan Direksi. Pencampuran harus dilakukan di atas lantai kayu atau tempat lain yang disetujui oleh Direksi. Lokasi pencampuran harus dekat dengan tempat pemakaian beton tersebut. Bahan-bahan harus diaduk paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan paling sedikit 3x sesudah air dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang sama/merata.3.7 PENEMPATAN BETONPenempatan beton/pengecoran tidak bisa dilaksanakan sebelum semua pekerjaan begisting, pembesian, serta semua persiapan telah diselesaikan, dan telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi. Kecuali ditentukan lain oleh Direksi, pengecoran beton pada kondisi hujan tanpa perlindungan tidak boleh dilakukan termasuk pengecoran di dalam air yang mengalir.

Sebelum pengecoran beton, semua permukaan dimana beton akan ditempatkan/dituangkan harus bersih dari minyak, lumpur, material organik, potongan kayu, lapisan-lapisan tidak layak, kotoran, partikel batu lepas, atau material tidak layak lainnya dengan cara menggunakan penyemprot air atau udara yang bertekanan tinggi atau alat lain yang disetujui oleh Direksi.

Kerak-kerak beton yang mengering dari hasil penuangan beton sebelumnya yang menempel pada permukaan begisting harus dibersihkan sebelum melakukan penuangan beton berikutnya.

Permukaan dasar/pondasi harus dibasahi secara merata sebelum pengecoran dan bebas dari genangan. Permukaan dasar pondasi tanah atau pasir dan kerikil sebagai tempat penuangan beton harus bebas dari genangan air, potongan kayu atau material tidak layak lainnya seperti yang disebutkan di atas.

Permukaan beton lama untuk sambungan konstruksi harus dibersihkan dan dibasahi sesuai dengan yang disetujui oleh Direksi. Permukaan beton lama tersebut juga harus dikasarkan dengan metode yang disetujui oleh Direksi sebelum beton baru dituangkan.

Penyedia Jasa harus mendapatkan ijin dari Direksi untuk penempatan/penuangan beton. Setiap penempatan/penuangan beton harus dihadiri oleh Direksi. Beton yang telah membeku tidak boleh dipakai dan harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh Direksi, dan semua biaya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Beton harus dibawa sedemikian rupa sehingga sampai ditempat penuangan campuran masih mempunyai mutu dan konsistensi yang telah ditetapkan. Tidak diijinkan adanya penambahan atau pengurangan apapun sejak campuran keluar dari mixer. Penyedia Jasa harus membuat metode yang layak untuk menjaga agar penuangan beton tidak menyebabkan segregasi campuran dan atau hantaman kuat pada susunan tulangan dan begisting. Campuran beton tidak diijinkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1.5 m.

Setiap lapisan beton harus segera dipadatkan dengan alat yang layak untuk mencapai kepadatan maksimum dan mengisi dengan tepat seluruh permukaan begisting. Penuangan beton selanjutnya tidak dapat dilakukan sampai lapisan sebelumnya telah dipadatkan dengan baik.

Umumnya, beton yang telah dituangkan, dipadatkan dengan peralatan penggetar yang digerakkan mesin atau elektrik, yang dioperasikan pada kecepatan sedikitnya 7,000 putaran per menit ketika dimasukkan ke dalam beton. Pada pelaksanaan penggetaran, kontak atau persentuhan antara ujung alat penggetar dengan permukaan begisting atau tulangan harus dihindari. Jumlah dan tipe alat penggetar yang diperlukan harus mendapat persetujuan dari Direksi.3.8 PERAWATAN BETONPenyedia Jasa harus menjaga dan merawat beton sebelum cukup keras minimal 7 hari untuk menghindari kerusakan akibat pengaruh angin, matahari, suhu yang tinggi atau rendah, naik turunnya suhu secara tajam, pembebanan yang terlalu dini, benturan/tumbukan dan getaran keras, dan gangguan air tanah. Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi, permukaan beton harus dijaga tetap basah selama 7 hari untuk jenis material semen Portland atau semen tanpa sulfat, atau selama 3 hari untuk jenis material semen yang cepat mengeras. Permukaan beton harus segera dilapisi dengan kain tebal yang dibasahkan atau pasir atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi, yang selalu bersentuhan dengan beton sehingga tetap basah. Untuk jenis semen yang cepat mengeras, Penyedia Jasa harus memberi perhatian khusus untuk menjaga kebasahan selama waktu 6 sampai 24 jam setelah penempatan/penuangan beton selesai.

Tidak ada biaya khusus untuk perawatan beton (curing), biaya ini sudah termasuk biaya tidak langsung yang ada di dalam harga satuan beton.3.9 PEKERJAAN BEGESTING DAN PERAPIHANBegesting digunakan membentuk beton sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Begisting harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan tekanan yang berasal dari penuangan dan getaran beton dan harus tetap bertahan kaku pada posisi yang ditetapkan. Begisting juga harus cukup ketat sehingga dapat mencegah hilangnya campuran beton. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana dan memberikan penjelasan tentang bentuk, ukuran, kualitas, dan kekuatan semua material yang dibuat untuk begesting kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Begisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang sesuai dengan yang ditunjukkan gambar untuk pekerjaan beton.

3.9.1 Material untuk Begesting

Semua material yang digunakan untuk pekerjaan cetakan / begisting harus sesuai perintah dan persetujuan Direksi. Kayu harus keras dan lurus, tidak melengkung, tidak busuk, dirapihkan dengan halus, ukuran lebar dan tebal seragam/sama untuk pembuatan begesting.

Pada pekerjaan beton halus/ekspos harus digunakan begesting dengan plywood teknolit atau pelat baja dan harus bebas dari cacat untuk mencegah terbentuknya permukaan beton yang cacat. Plywood yang digunakan tidak boleh melengkung, berkerut dan diproduksi dengan lem khusus kedap air. Lembaran-lembaran plywood harus memiliki lebar dan panjang yang seragam.

3.9.2 Pemasangan Begesting dan Perancah

Begesting harus dipasang sedemikian rupa sehingga sambungan pada permukaan beton sejajar baik secara horisontal dan tegak lurus, dan sambungan antara permukaan harus halus. Semua garis tepi atau sudut beton yang nampak harus halus atau seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau yang diperintahkan Direksi.

Sebelum pengecoran beton, semua begesting harus kuat, kaku, dan secara keseluruhan harus bersih, bebas dari semua potongan kayu, serbuk gergajian, gumpalan mortar/adukan yang sudah kering, lapisan debu dan tidak ada genangan air dalam begesting. Permukaan begisting harus diminyaki dengan bahan yang disetujui oleh Direksi. Minyak begesting harus dilaksanakan sebelum tulangan beton ditempatkan.

Begesting yang digunakan lebih dari sekali harus dirawat, diperbaiki, dibersihkan sebelum digunakan kembali.

Perancah atau penyangga begesting harus dipasang cukup kuat untuk menyangga beban begesting selama proses penuangan/pengecoran dan perawatan beton sampai batas waktu pembongkaran diijinkan Direksi. Sebelum pengecoran dimulai semua cetakan harus sudah sesuai kelurusan, dimensi dan semua pendukung begisting dan perancah secara menyeluruh dijamin aman dan kuat.

3.9.3 Pengikat

Pengikat antara permukaan cetakan/begesting harus tetap menempel dan tahan, Kawat pengikat yang melintas begisting tidak boleh digunakan kecuali jika diijinkan oleh Direksi. Pengikat harus dipasang sedemikian rupa sehingga pada waktu pembongkaran tidak menyebabkan kerusakan permukaan beton. Lubang-lubang kecil sebagai hasil pembongkaran cetakan, lubang pengikat/plastic cone harus diisi mortar dan dirapihkan.3.9.4 Pembongkaran Begesting dan Perancah

Begesting tidak boleh dibongkar sampai beton mengeras dan memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan berat beton sendiri dan beban konstruksi lainnya. Begesting hanya dapat dibongkar setelah mendapat persetujuan dari Direksi.

Pembongkaran begesting harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan beton. Rekomendasi Waktu Minimum Pembongkaran BegestingPosisi Begesting BetonMin. Pembongkaran

(di atas 10oc)

Begesting tegak/miring untuk beton masif 36 jam

Begesting tegak/miring untuk dinding beton bertulang, balok dan kolom48 jam

Begesting sisi bawah balok dan lantai (tanpa beban & masih ada penyangga bawah / perancah)7 hari

Penyangga bawah / perancah begesting untuk balok dan lantai.Selama mungkin tapi

tidak kurang dari 14 hari.

Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usulan Penyedia Jasa untuk membuka begesting belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya maka ia boleh memerintahkan Penyedia Jasa untuk menunda pembukaan begesting dan Penyedia Jasa tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut.3.9.5 Permukaan Beton

Penyimpangan terhadap kelurusan, bentuk dan dimensi yang ditunjukkan pada gambar harus diperbaiki sebagai pekerjaan finishing. Penyelesaian permukaan beton (finishing) harus dilakukan dengan oleh tenaga yang trampil dan sedapat mungkin dihadiri oleh Direksi.Cacat dan kerusakan beton dari berbagai sebab harus diperbaiki dan diganti oleh Penyedia Jasa dengan beton yang dapat diterima/layak dan tanpa biaya dari Pemilik Pekerjaan. Ketidak teraturan kelurusan dalam kaitannya dengan penyelesaian permukaan yang tidak akurat, cetakan membengkak, atau cacat lain harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa. Sebelum pekerjaan diserahterimakan, Penyedia Jasa harus membersihkan dan meratakan semua permukaan beton untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.

Kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi, perbaikan yang cacat atau ketidak sempurnaan dalam beton harus diselesaikan dalam 24 jam setelah pembongkaran begisting.

Bila terdapat gelembung dan permukaan yang menonjol dari batas dimensi permukaan beton yang ditentukan, maka Penyedia Jasa harus meratakan permukaan tersebut dengan metoda yang disetujui oleh Direksi sampai permukaan tersebut mencapai dimensi yang telah ditentukan.

Di dalam memperbaiki beton yang cacat atau rusak pada tempat yang penting, Penyedia Jasa harus menggunakan epoxy sebagai pengikat atau bahan lain sesuai perintah Direksi.

Kecuali untuk perbaikan dengan epoxy, seluruh material yang digunakan untuk perbaikan beton harus sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi dan perintah Direksi.

Semua pengisian tambalan harus mengikat dengan kuat terhadap permukaan lubang dan harus bebas dari retak dan bagian dalam kosong akibat penyusutan setelah tambalan kering.

Semua tambalan dan pekerjaan perbaikan harus dipelihara dengan dibasahi secara terus-menerus selama 7 hari dan tidak langsung kena sinar matahari selama 3 hari setelah ditambal atau diperbaiki, atau sesuai yang diperintahkan oleh Direksi.

Biaya untuk material, tenaga kerja, dan peralatan yang diperlukan untuk perbaikan dan penggantian tersebut di atas sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.3.10 PEMBESIANPenyedia Jasa harus menyelesaikan dan memasang semua perakitan besi yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan beton bertulang sesuai gambar kerja yang telah disetujui.

Pengadaan besi tulangan harus dijadwalkan oleh Penyedia Jasa untuk penyediaan stok tulangan yang cukup pada saat pemotongan, pembengkokan dan perakitan besi.Perakitan pembesian/penulangan beton dalam spesifikasi ini, terdiri dari besi batang polos mutu U 24, dimana untuk pengadaannya harus sesuai perintah direksi dan dilengkapi hasil uji mutu sesuai standar SNI atau standar lainnya yang disetujui Direksi.

Gambar detail untuk perakitan dan daftar pembesian/bar list harus disiapkan oleh Penyedia Jasa dan disampaikan kepada Direksi untuk disetujui. Tulangan yang dipergunakan harus merupakan produksi peleburan baja yang dikenal, bercap timbul pada batang-batang tulangan. Batang-batang tulangan yang tidak beridentitas akan ditolak (tidak ada cap timbul). Sambungan tulangan lewatan (over lap) harus sepenuhnya menurut Standar PBI 1971 NI-2. Tidak ada batang tulangan dengan ujung batang tanpa dibengkokkan. Setiap titik temu tulangan harus diikat dengan baik menggunakan kawat pengikat bendrat.

Tulangan pada waktu pengecoran harus bersih dan bebas dari kerusakan, sisik dan karat. Batang-batang yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk dipakai tanpa persetujuan Direksi.

Pemasangan tulangan/besi beton harus sesuai gambar atau perintah Direksi. Jarak bersih antar tulangan atau antara tulangan dan permukaan beton, dan detail pembengkokan, penyambungan dan angker harus dipasang seperti yang ditunjukkan dalam gambar yang telah disetujui dan atau sesuai perintah Direksi.

Sebelum pemasangan besi dikerjakan, permukaan besi tulangan dan seluruh penyokong tulangan harus bersih dari karat, kotoran, minyak/pelumas, atau material lain yang tidak layak.

Bahan pendukung untuk dudukan, penggantung, atau pembuat spasi susunan tulangan digunakan/diperlukan untuk mempertahankan jarak antara tulangan dengan permukaan begisting atau dasar/pondasi. Penggunaan alat-alat bantu tersebut harus mendapat persetujuan Direksi. Bahan pendukung yang terbuat dari beton harus memiliki mutu yang sama dengan beton yang akan dituang/dicor. Demikian juga untuk bahan pendukung yang terbuat dari besi/logam, harus memiliki mutu yang sama dengan besi tulangan.

Posisi sambungan memanjang atau sambungan pada pembesian harus dilakukan pada posisi yang sesuai dengan gambar kerja.

Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk ketelitian memotong, pembengkokan dan penempatan pembesian. Pembesian harus diperiksa ukuran, bentuk, panjang, penempatan sambungan, posisi dan jumlah tulangan setelah dipasang untuk memastikan telah sesuai dengan yang diinginkan.Kecuali ditentukan lain dalam gambar, tulangan besi beton harus dipasang sedemikian rupa, sehingga terdapat selimut/penutup minimum 25 mm.3.11 PENGUKURAN DAN PEMBAYARANPengukuran, untuk pembayaran, dari tiap kelas beton akan dilakukan sesuai volume aktual beton terpasang di dalam bentuk yang disetujui dan ukuran seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

Kecuali jika ditentukan lain dalam spesifikasi ini, pembayaran untuk masing-masing kelas beton diberbagai bagian pekerjaan dilakukan sesuai harga satuan per-m3 beton dalam daftar volume pekerjaan/BOQ, dan harga satuan tersebut sudah harus meliputi ongkos semua tenaga kerja, material dan peralatan yang diperlukan termasuk perawatan, penyiraman dan pembersihan. Pembayaran tidak akan dibuat untuk beton yang ditempatkan di luar batas yang ditunjukkan dalam gambar. Tidak ada pembayaran yang akan dibuat untuk beton yang dibuang atau cacat. Segala beton yang dibuat dan digunakan Penyedia Jasa untuk keperluannya atau atas prakarsanya sendiri, akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa sendiri. Tidak ada pembayaran dan pengukuran terpisah yang akan dibuat untuk penggunaan bahan tambahan aditive. Semua biaya untuk penggunaan aditif sudah tercakup di harga satuan penawaran beton dalam daftar volume pekerjaan/BOQ.4. PEKERJAAN PASANGAN BATU

Pekerjaan pasangan batu merupakan bagian dari pekerjaan yang harus dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan di Spesifikasi Teknis. Batu yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti ditetapkan di spesifikasi ini harus bersih alami, keras dan tahan seperti yang disetujui oleh Direksi dan harus bebas dari kotoran, patahan, tanah liat, gumpalan, noda pasir dan cacat lainnya yang tidak sempurna. Semua material untuk pekerjaan pasangan batu dan pekerjaan batu lainnya harus sesuai dengan perintah Direksi. Metoda kerja dibuat detail untuk masing-masing pekerjaan harus disampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum memulai pekerjaan.3.1 pekerjaan PASANGAN BATu4.1.1 Material / Bahan

(1) Batu

Pekerjaan pasangan batu harus dilaksanakan dengan menggunakan batu sungai atau batu dari quarry seperti yang disetujui oleh Direksi dan harus bebas dari kotoran dan cacat lainnya. Batu yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu harus mempunyai ukuran yang acak, permukaan batu kasar, bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah. Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci dan tidak ada rongga di antara batu bila dipasang bersama-sama. Masing-masing batu harus mempunyai diameter seragam antara 15 25 cm, tetapi batu yang lebih kecil kemungkinan dapat digunakan sesuai perintah Direksi. Ukuran maksimum pekerjaan pasangan batu akan diatur dan disesuaikan kebutuhan tebal bangunan, batuan tidak boleh mempunyai ukuran lebih besar dari dua pertiga ketebalan pekerjaan pasangan batu atau garis tengah batu maksimum 25 cm. Batu untuk pasangan yang disimpan di lapangan harus dijaga kebersihannya dan harus dibasahi sebelum dipasang.

Batu harus bersih dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber material yang disetujui oleh Direksi.

(2) Semen

Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus semen Portland dari perusahaan yang disetujui oleh Direksi dan secara umum memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh Pemerintah Indonesia. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika diperintahkan oleh Direksi.(3) Pasir

Kualitas pasir yang dipakai untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu:

a. berat jenis antara 2.50 2.65

b. modulus kehalusan 2.30 3.20

c. kadar lumpur lebih kecil dari 5%

Ukuran PasirPersen Lolos Saringan

Saringan No. 8 (2.38mm)100%

Saringan No. 100 (0.15mm)15% maksimum

Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang baik.(4) Air

Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar/adukan harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 Standar Nasional Indonesia (NI-3 PUBI) serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air atau air bebas dari lumpur.

3.1.2 Mortar

Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan seperti yang ditunjukkan dalam gambar untuk masing-masing pekerjaan atau dalam BOQ.

Untuk menghasilkan campuran yang betul-betul merata, maka campuran bahan mortar harus dicampur menggunakan molen/mesin pencampur. Kapasitas minimum molen untuk pembuatan mortar adalah bahwa dalam satu kali pencampuran bisa menampung 1 (satu) zak semen ditambah bahan lain (pasir dan air) sesuai perbandingan. Dalam satu kali pembuatan adukan/mortar, Penyedia Jasa tidak diijinkan menggunakan bahan semen kurang dari 1 (satu) zak semen 40 kg.

Pengadukan mortar dalam mesin pencampur paling tidak dilakukan selama 2 menit. Mortar harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan mortar yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali mortar terrsebut tidak diperkenankan. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.

Pengisian mortar pada pekerjaan pasangan batu, masing-masing batu harus dibasahi secara merata sebelum dipergunakan dan harus diletakkan sesuai dengan perintah Direksi. Masing-masing batu harus bertumpu di mortar, dan semua sambungan diisi dengan mortar dan tidak diijinkan ada sambungan lebar lebih dari 5 cm, tidak ada batu yang langsung saling bersentuhan satu sama lain dan yang berongga kosong di antara batu.

3.1.3 Pasangan Batu Muka

Pasangan batu pada permukaan yang terlihat (exposed) tersusun atas batu-batu yang mempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran minimal 15 cm, kecuali ada permintaan lain dari Direksi. Permukaan batu muka harus rata setelah dipasang. Pasangan batu muka harus bersatu dengan batu-batu belah yang dipasang di bagian dalam dan paling sedikit ada batu pengikat (pengunci) untuk tiap-tiap meter persegi. Pemasangan batu muka harus dikerjakan secara bersama-sama dengan pasangan batu bagian dalam agar supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya. Batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebal adukan/mortar tidak kurang dari pada rata-rata 1 cm.

3.1.4 Plesteran

Plesteran diperlukan untuk membuat permukaan pasangan batu ekspos dan rata, campuran untuk plesteran dibuat seperti ditunjukkan dalam gambar atau dokumen penawaran (BOQ) dan harus sesuai perintah Direksi. Sebelum dilakukan pekerjaan plesteran, permukaan pasangan batu harus basah dan bersih.

Pekerjaan plesteran harus dibuat dalam dua lapis termasuk pengacian/finishing, secara keseluruhan dengan ketebalan 2 cm, kecuali jika diperintahkan lain oleh Direksi.

3.1.5 Siaran

Permukaan pasangan batu yang harus disiar dengan campuran 1:3 (semen : pasir) atau seperti ditunjukkan dalam gambar atau BOQ dan harus sesuai perintah Direksi. Adukan untuk siaran harus memenuhi ketentuan material dan pencampurannya.

Siaran dikerjakan pada pasangan batu (batu muka) yang ditata sedemikian rupa, dimana batu harus diambil dan diletakkan secara hati-hati sehingga sambungan kasar untuk ikatan mortar dengan ketebalan 1 cm.

Semua pekerjaan batu permukaan jika tidak diperintahkan lain harus menggunakan adukan 1:2 (semen:pasir), adukan dengan air harus cukup untuk menghasilkan ketebalan sesuai penggunaan yang diperintahkan Direksi.

Sebelum dimulai pekerjaan utama, sambungan dari semua permukaan pasangan batu harus di kasarkan dan dibersihkan dengan sikat kawat dalam kondisi basah.Jenis siaran dapat berupa:

(a) Siar tenggelam yaitu ; pengisian sambungan kira-kira 1 cm kedalaman rata-rata dari permukaan batu,

(b) Siar rata yaitu ; siaran rata dengan permukaan batu,

(c) Siar timbul yaitu ; siaran dengan tebal 1 cm, dan lebar tidak kurang dari 2 cm.

Kecuali jika diperintahkan lain, semua siaran harus dibuat jenis siaran timbul.

3.1.6 Lubang pembuang / Weep holeTembok penahan, talud miring dan tembok kepala harus dilengkapi dengan pipa peresapan yang berfungsi untuk mengeluarkan air tanah. Pipa peresapan harus dibuat dari pipa PVC tipe D sepanjang tebal pasangan batu ditambah 5 cm dengan diameter sekitar 50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2 m2 permukaan atau sesuai dengan pengarahan Direksi. Setiap ujung pemasukan pipa PVC harus dilengkapi dengan saringan seperti dalam gambar. Saringan terbuat dari lapisan ijuk yang membungkus lubang pipa, dan dikelilingi kerikil dan pasir serta pada bagian terluar ditutup dengan ijuk3.1.7 Contoh Pekerjaan

Pada permulaan pekerjaan pasangan batu, Penyedia Jasa harus membuat tembok contoh dengan mutu dan bentuk yang disetujui oleh Direksi. Semua pekerjaan berikutnya harus sama dengan atau lebih baik dari contoh yang telah disetujui.

3.1.8 Perlindungan dan Perawatan

Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.

Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau pada hujan yang cukup lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh melanjutkan pekerjaan di atas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.

3.1.9 Urugan Kembali dan Pengisian di Belakang Pasangan

Sebelum mengurug bagian belakangnya, pasangan batu harus sudah diyakini tidak bocor dan mortar sudah rata permukaan batu sesuai gambar rencana. Pengurugan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan Direksi. Untuk urugan dari bahan material lolos air (pasir kasar dan gravel) pemadatan dilakukan dengan cara menggenangi urugan sampai jenuh dan memadatkan dengan pemadatan tangan (hand tamping) jika air sudah kering, bila bahan urugan berupa tanah acak (random fill), maka pemadatan harus dilakukan dengan pemadatan tangan (hand tamping)

4.1.10. Bronjong

Konstruksi bronjong digunakan untuk perlindungan batu kosong pada bagian resapan. Konstruksi bronjong harus dibuat sesuai gambar dan perintah Direksi. Konstruksi bronjong merupakan susunan batu karang / batu kali / campuran batu karang dan batu kali berdiameter antara 15 25 cm yang ditempatkan di dalam anyaman kawat sesuai ketentuan yang berlaku. Kawat anyaman berbentuk segi enam, kawatnya harus digalvanisir sesuai dengan SNI : 03-0090-1999. Ukuran kawat dan ukuran anyaman mengikuti daftar di bawah ini:

Jenis bronjongDia. Kawat (Min.)Ukuran anyaman

Bronjong kotak3,40 mm80 x 100 mm

Bronjong matras3,40 mm60 x 80 mm

Secara umum bronjong kotak mempunyai ukuran 2.00 m x 1.00 m x 0.50 m, dengan diafragma. Hubungan antar bronjong harus diikat tiga lilitan dengan kawat diameter 2,70 mm.

Setelah pemuatan, penutup kotak bronjong harus ditutup dengan rakitan kawat dan diikat kuat di sepanjang garis tepi bronjong dengan kawat ukuran 3,40 mm.

Penggunaan jenis bronjong di lapangan antara jenis bronjong rakitan sendiri atau jenis produksi pabrik akan ditentukan oleh Direksi.

4.1.11.Pasangan Batu Kosong dan Rip-Rap

Penyedia Jasa harus menyediakan dan meletakkan pasangan batu kosong seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana / gambar kerja atau sesuai perintah Direksi. Batu kosong, terdiri dari batu kasar sedemikian sehingga semuanya cocok satu sama lain. Batu yang digunakan mempunyai diameter maksimum 20 cm dan tebal yang tidak kurang dari yang tertera dalam gambar.Batu untuk rip-rap harus keras, padat dan tahan lama. Tiap-tiap batu harus mempunyai ukuran bentuk kira-kira 30 - 50 cm untuk penahan gerusan pada tanggul kolam retensi. Pekerjaan perlindungan dengan rip-rap termasuk pula penyediaan lapis filter kerikil pasir seperti ditunjukkan pada gambar.

3.2 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN(1) Pasangan batu

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu dibuat berdasarkan volume pasangan batu yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjuk pada gambar dan atau sesuai perintah Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu dibuat dalam harga satuan per-meter kubik dalam BOQ. Harga satuan sudah meliputi semua material, tenaga kerja, peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan pasangan batu yang mencakup persiapan, molen, pembuatan mortar, batu, sambungan dan perapihan.

(2) Pekerjaan Siaran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan siaran dibuat berdasarkan luas siaran per-meter persegi yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjuk pada gambar dan sesuai perintah Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan siaran dibuat dalam harga satuan per meter persegi dalam BOQ. Harga satuan sudah meliputi semua material, tenaga kerja, peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan siaran yang mencakup persiapan, pembersihan, mencungkil/mengorek, mortar, dan perapihannya.

(3) Pekerjaan plesteran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan plesteran dibuat berdasarkan luas plesteran yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjuk pada gambar dan sesuai perintah Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan plesteran dibuat dalam harga satuan per-meter persegi dalam BOQ. Harga satuan sudah meliputi semua material, tenaga kerja, peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan plesteran yang mencakup persiapan, mortar, dan penyelesaiannya. (4) Lubang pembuang / Weep hole

Pengukuran dan pembayaran untuk weep hole/lubang pembuang akan dibuat berdasarkan panjang pipa terpasang pada lokasi yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai perintah Direksi.

(5) Bronjong

Pengukuran dan pembayaran bronjong dibuat berdasarkan volume bronjong yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjuk pada gambar atau sesuai perintah Direksi.

Pembayaran untuk pekerjaan bronjong akan dibuat dalam harga satuan per meter kubik penawaran dalam BOQ. Harga satuan tersebut sudah termasuk ongkos semua operasi perapihan yang diperlukan, biaya kawat bronjong, batu dan produksi dan penempatan bronjong.

(6) Pekerjaan pasangan batu kosong

Pengukuran dan pembayaran pasangan batu kosong dibuat berdasarkan pada volume batu terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai perintah Direksi.

Pembayaran untuk pasangan batu kosong dibuat dalam harga satuan per meter kubik penawaran dalam BOQ. Harga satuan tersebut sudah termasuk ongkos semua material, tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pasangan batu kosong.

5. PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Setelah seluruh kegiatan telah dinyatakan selesai dan berhasil baik, dapat segera dilakukan Penyerahan Pertama dengan Berita Acara Penyerahan Pertama.

2. Setelah Penyerahan Pertama pemborong masih tetap diwajibkan untuk memelihara seluruh pekerjaan sampai dengan jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari setelah Penyerahan Pertama. Pemborong diwajibkan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi didalam kurun waktu masa pemeliharaan ini.

3. Penyerahan Terakhir Pekerjaan baru dapat dilaksanakan setelah masa Pemeliharaan selesai dan seluruh jaringan saluran drainase dan perlengkapan dinyatakan baik yang tertuang dalam Berita Acara Penyerahan Pekerjaan.

4. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan baik yang pertama atau yang terakhir harus ditanda tangani wakil dari Pemborong dan Direksi/ Supervisi.

PT. GLOBAL PARASINDO JAYA - INDONESIA MANAGEMENT, ENGINEERING & ENVIRONMENTAL EXPERTS GATEWAY

_1375017049.unknown