bab ii spesifikasi teknik pipa subang

36
2 2 Spesifkasi Teknik Spesifkasi Teknik Pemasangan Pipa dan Pemasangan Pipa dan Perlengkapannya Perlengkapannya 2.1 2.1 PERSYARATAN BAHAN PERSYARATAN BAHAN 1. Standard pipa yaitu Standard Industri Indonesia (SII) atau setara. 2. Semua material baik pipa maupun accessoris yang akan disupply oleh Kontraktor jumlahnya harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (R!) ". #ada saat pengajuan pena$aran% brosur dari pada pipa dan accessoris yang dita$arkan harus disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang diat$arkan. &. !rosur tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran'ukuran dalam% luar% panjang maupun lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat pipa accessories tersebut. . Kontraktor $ajib memperlihatkan contoh barang yang ada disupply kepada #emberi *ugas dan #emberi *ugas berhak untuk menolak barang tersebut apabila tidak sesuai dengan pena$aran. +. ,emikian pula #emberi *ugas berhak menolak barang'barang yang sudah dikirim ke gudang penyimpanan apabila barang'barang (pipa dan accessories) tersebut tidak sesuai dengan contoh yang diberikan. -. pabila dipandang perlu oleh #emberi *ugas% pipa'pipa dan atau accessories yang diadakan oleh Kontraktor akan dilakukan pengetesan kembali dilaboratorium. . !iaya pengetesan ini seluruhnya ditanggung oleh Kontraktor. PT. INAKKO Internasional Konsulindo

Upload: yadi-suryadi

Post on 02-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

spesifikasi pipa

TRANSCRIPT

Bab I

PT. INAKKO Internasional Konsulindo

Spesifikasi Teknik Pemasangan Pipa dan Perlengkapannya2.1 Persyaratan Bahan

1. Standard pipa yaitu Standard Industri Indonesia (SII) atau setara.

2. Semua material baik pipa maupun accessoris yang akan disupply oleh Kontraktor jumlahnya harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (RAB)

3. Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan accessoris yang ditawarkan harus disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang diatwarkan.

4. Brosur tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat pipa/accessories tersebut.

5. Kontraktor wajib memperlihatkan contoh barang yang ada disupply kepada Pemberi Tugas dan Pemberi Tugas berhak untuk menolak barang tersebut apabila tidak sesuai dengan penawaran.

6. Demikian pula Pemberi Tugas berhak menolak barang-barang yang sudah dikirim ke gudang penyimpanan apabila barang-barang (pipa dan accessories) tersebut tidak sesuai dengan contoh yang diberikan.

7. Apabila dipandang perlu oleh Pemberi Tugas, pipa-pipa dan atau accessories yang diadakan oleh Kontraktor akan dilakukan pengetesan kembali dilaboratorium.

8. Biaya pengetesan ini seluruhnya ditanggung oleh Kontraktor.

2.2 Bahan Pipa

Pengadaan dan pemasangan Pipa bahan yang dipakai pipa jenis Steel dan PVC dengan ketentuan sebagai berikut :

2.2.1 Pipa PVC

Pipa yang dipakai dengan spesifikasi kuat tekan 10 kg/cm

Panjang pipa PVC adalah 4 meter/ barang.

Perlengkapan pipa (Accessories) mempunyai ketentuan sebagai berikut :

Accessories yang harus diadakan antara lain terdiri dari : bend (45(, 90(), sambungan pipa, dan lain-lain sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan dan harus disupply dengan material penyambungan

Pada setiap accessories harus jelas kelihaan merek, ukuran arah aliran dan spesifikasi teknis lainnya.

Semua accessories tersebut di atas harus dapat dioperasikan dengan lancar baik dalam keadaan bertekanan setelah terpasang maupun dalam keadaan belum terpasang.

Ulir yang terdapat dalam accessories harus ditambah selotip agar tidak mudah terjadi kebocoran.2.2.2 Pipa Steel

Tebal minimal 30 mm Panjang pipa steel adalah 6 meter/ barang.

Inside lining dengan cement mortal lining dengan non toxic bitum enous seat coat (AWWA. 104).

Out side coating dengan coaltar enamel dan bondet double asbertos gult wraps dengan final protective dengan wash coat conforning to coaltar enamel protective coating for steel water pipe (AWWA. 203).

Perlengkapan pipa (Accessories) mempunyai ketentuan sebagai berikut :

Accessories yang harus diadakan antara lain terdiri dari : Gate Valve, flet kran, street box, Pressure Regulator Valve dan lain-lain sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan dan harus disupply dengan material penyambungan (rubber ring, mur, baut, gasket) sesuai dengan sistem sambungan dan jumlahnya.

Pada setiap accessories harus jelas kelihaan merek, ukuran arah aliran dan spesifikasi teknis lainnya.

Semua accessories tersebut di atas harus dapat dioperasikan dengan lancar baik dalam keadaan bertekanan 7,50 atmosfir setelah terpasang maupun dalam keadaan belum terpasang.

Ulir yang terdapat dalam accessories harus dalam keadaan terlumasi sehingga mencegah terjadinya karat pada ulir tersebut.

Sistem penyambungan dari accessories yang menggunakan flange hendaknya sesuai dengan persyaratan AS 1488, sedangkan karet yang digunakan untuk seal harus memenuhi syarat ISO/R 1298 dengan tebal minimum 5 mm.

2.3 Syarat Pengangkutan9. Semua pipa dan accessoris diangkut di dalam kendaraan truk atau alat kendaraan lainnya dengan memperhatikan keselamatan pekerja angkutan dan keamanan pipa itu sendiri serta harus mengikuti peraturan lalu lintas yang berlaku, baik pada saat menaikkan ke dalam alat angkut tersebut, selama perjalanan maupun pada saat menurunkannya.

10. Kerusakan yang terjadi akibat pengangkutan yang ceroboh adalah menjadi tanggung jawab pemborong dan pemborong wajib mengganti pipa atau accesoris yang rusak tersebut dengan biaya dari pemborong.

11. Pengangkutan atau penurunan pipa keatas atau turun dari alat angkut (truk) harus hati-hati, bagi pipa yang beratnya lebih dari 50 Kg harus menggunakan alat bantu mekanis, seperti forklift atau katrol.

12. Penyimpanan pipa di dalam alat angkut (truk) untuk diameter lebih besar dari 1 dilakukan lapis demi lapis, tiap lapis dibatasi 2 papan yang dipsang melintang dari panjang pipa tersebut, kemudian susunan pipa tersebut diikat kuat-kuat, sehingga tidak membahayakan keselamatan pipa ataupun orang lain.

13. Pipa/accessoris yang digunakan sambungan ulir pada bagian luar, harus dibungkus pada bagian ulir tersebut walaupun terkena benturan.

14. Pada pengangkutan pipa PVC yang mempunyai panjang 6 meter dan melebihi bak truk (alat angkut) maka ujung pipa-pipa tersebut disatukan kemudian dibungkus dengan karung goni untuk mencegah tercecernya pipa selama perjalanan.

15. pada pengangkutan accessories tidak boleh dilakukan dengan jalan melemparkannya, sebab dapat merusak ulir atau joint-joint yang terdapat di dalam accessories tersebut sehingga kualitasnya akan menurun.

16. Segala macam biaya yang dikeluarkan dalam pengakutan pipa dan accessories ini termasuk juga biaya yang dikeluarkan untuk keselamatan kerja dan lain-lainnya merupakan tanggungan kontraktor dan sudah termasuk dalam harga kontrak.

2.4 Syarat Penyimpanan2.4.1 P i p a

Penyimpanan pipa tidak boleh menyentuh tanah langsung, melainkan harus dialasi dahulu oleh balok kayu. Pipa tidak boleh terkena sinar matahari atau hujan, jadi harus diberi pelindung yang tahan terhadap perubahan suhu, cuaca ataupun kelembaban.

Apabila sudah ada gudang penyimpanan maka pipa tersebut dimasukkan kedalam gudang dan disusun dengan rapi sedemikian rupa agar susunan pipa tidak akan melorot/roboh.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pengangkutan sampai dengan penyimpanan didalam gudang (jika sudah terdapat gudang) adalah merupakan tanggungan kontraktor dan sudah termasuk dalam harga kontrak.

Untuk menjaga masuknya kotoran-kotoran kedalam pipa, maka pada kedua ujung pipa tersebut ditutup dengan plastik dan diikat dengan kuat.

2.4.2 Accessories & Fitting

Semua accessories maupun fitting harus dimasukkan kedalam gudang disusun/disimpan dengan rapi.

Penyimpanan/penyusunan semua accessories dan fitting tersebut harus dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis yang sama (misalnya : Elbouw dikelompokan dengan Elbouw lagi. Gate Valve dengan Gate Valve lagi dan sebagainya).

Semua accessories/ fitting-fitting yang mempunyai ulir harus dilumasi/ diberi gemuk pada ulirnya kecuali untuk fitting dari bahan PVC.2.5 Teknik Pemasangan Pipa Dan Perlengkapannya2.5.1 Umum

Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak/ pekerjaan ini adalah pemasangan pipa air minum yang direncanakan sebagai pengembangan/ perluasan jaringan baru, normalisasi/ rehabilitasi maupun relokasi jaringan pipa.

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penggalian trace yang telah ditentukan, berikut seluruh kegiatan konstruksi jalur pipa yang meliputi kegiatan kegiatan sebagai berikut :

Penggalian, pengurugan dan pemadatan kembali.

Pekerjaan pemasangan pipa air minum berikut semua perlengkapannya, diantaranya : katup-katup, fitting, air valve dan peralatan lainnya.

Pembuatan konstruksi block penahan (Thrust Block) dan Bak Valve (Chamber).

Pemutusan dan penyambungan pipa lama dan penyinggeman (Conect) ke pipa yang ada.

Testing pipa (Hidrolist Static Test).

Pembersihan/ pengurasan (Flushing).

Perbaikan bekas galian dan perapihan kembali.

Rekanan harus melaksanakan seluruh pekerjaan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar Lelang.

Hal lain yang harus diperhatikan dalam dalam pelaksanaan pekerjaan ini :

17. Sebelum pelaksanaan pemasangan pipa dilakukan, Rekanan Pemborong harus menentukan perletakan pipa dengan cara mengidentifikasi pipa existing yang terdapat pada jalur pipa tersebut dan juga utilitas lainnya seperti kabel PLN, TELKOM, Pipa GAS, dan lain lain.

18. Dalam identifikasi pipa existing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Pencarian informasi ke PDAM kabupaten Karawang.

b. Menggunakan peralatan khusus seperti Pipa Detektor, Sub Sonic Flow Meter, Accoustic Detector, dan Correlator dan Rekanan harus mempunyai tenaga ahli untuk mengoperasikan peralatan tersebut.

c. Melakukan penyuntikan utilitas (Test Digging) pada jalur pipa dengan kedalaman tertentu untuk dapat mengetahui utilitas bawah tanah dengan persetujuan Direksi pengawas.

d. Setelah melakukan prosedur di atas maka Rekanan dapat membuat Shop Drawing untuk diserahkan dan mendapat persetujuan Direksi sebagai pedoman dalam pelaksanaan di lapangan.

19. Untuk setiap penyambungan pipa existing (penyinggeman) Rekanan harus melakukan persiapan sebagai berikut :

e. Identifikasi titik lokasi koneksi.

f. Melakukan koordinasi dengan bidang Distribusi PDAM Kabupaten Karawang.

g. Periksa dan cari katup-katup yang berhubungan dengan pipa tersebut serta periksa apakah aliran di pipa induk dapat dihentikan dan dikosongkan.

h. Lakukan galian percobaan untuk mencari lokasi pipa existing, periksa diameter pipa luar sebenarnya, ruang kerja sebenarnya, ruang kerja yang tersedia, utilitas lain di sekitarnya dan kondisi khusus lainnya.

i. Berdasarkan hasil penggalian di atas, siapkan SHOP DRAWING untuk diserahkan dan mendapat persetujuan Direksi sebagai pedoman untuk pelaksanaan di lapangan.

j. Setelah SHOP DRAWING disetujui Direksi, Rekanan harus menyiapkan pipa dan fitting yang diperlukan sesuai dengan SHOP DRAWING.

2.6 Persiapan dan Persyaratan Teknis

2.6.1 Rencana Kerja dan Gambar Kerja

Dalam waktu 2 (dua) minggu sejak adanya perintah Direksi untuk memulai melaksanakan pekerjaan. Rekanan juga harus menyerahkan detail-detail berikut ini:

20. Program yang sesuai dengan syarat-syarat kontrak.

21. Peralatan/ mesin-mesin yang akan digunakan termasuk merk, jenis dan kapasitas.

22. Tenaga Kerja/buruh yang akan dipekerjakan.

23. Staf Senior, Rekanan, Para ahli yang akan terlibat.

24. Rencana detail dari metode yang akan diusulkan untuk pekerjaan-pekerjaan sementara dan pekerjaan-pekerjaan galian termasuk papan-papan penahan dan rangka penguatannya untuk lubang-lubang galian, parit-parit dan lain-lain.

25. Rencana detail dari cofferdam yang diusulkan untuk crossing jalan.

26. Rencana pengeluaran dalam bentuk grafik akumulasi pengeluaran terhadap waktu.

27. Kantor lapangan, gudang, bengkel di wilayah pelaksanaan pekerjaan.

Rekanan tidak akan diperbolehkan mulai melakukan kegiatan penggalian jika tersebut di atas tidak dipenuhi.

Dua minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dimanapun berada Rekanan harus :

28. Melakukan koordinasi dengan Lurah/ Camat setempat, untuk menjelaskan keberadaan proyek yang bersangkutan di wilayah tersebut.

29. Rekanan harus memberitahukan kepada Direksi sebulan sebelum memulai pekerjaannya di jalan-jalan umum.

Selama pelaksanaan pemasangan pipa, Rekanan harus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan sepanjang jalan yang sedang dikerjakan setahap demi setahap sebelum melanjutkan ke bagian selanjutnya.

Pekerjaanpekerjaan yang harus diselesaikan tersebut adalah :

Konstruksi jalur pipa.

Penyelesaian pemasangan katup-katup dan tapping konstruksi bak kontrol.

Pembuatan chamber (bak).

Pengurugan kembali.

Pekerjaan perbaikan-perbaikan.

Pembersihan dan sterilisasi.

Pengujian sementara.

Rekanan tidak diperkenankan memulai setiap galian untuk pipa sebelum permukaan tanah diperiksa dan pengukuran (survey) bersama antara Rekanan dan Konsultan dilakukan. Rekanan harus menyerahkan gambar dari hasil pengukuran bersama kepada Direksi untuk penyesuaian terhadap elevasi desain bilamana diperlukan. Gambar pengukuran bersama tersebut harus diserahkan kepada Direksi selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum jadwal penggalian dimulai.

Jadwal kerja bagi penggantian pipa sekunder/tertier dan sambungan pelanggan harus disusun secara rinci, berdasarkan informasi dari Direksi sebelum dimulainya pekerjaan.

Sedangkan penggantian meter dan perbaikan pipa dilakukan sesuai dengan jadwal dan yang diperintahkan oleh direksi. Berkaitan dengan penyerahan Gambar Kerja (SHOP DRAWING), Rekanan harus mmenyerahkan gambar kerja bagi penggantian pipa dan sambungan pelanggan termasuk pemutusan dan menyangkut juga hasil penyuntikan (Test Digging).2.6.2 Perijinan

30. Ijin Penggalian

Rekanan harus mendapat ijin dari pejabat yang berwenang sebelum memulai menggali di jalan-jalan umum dan harus mematuhi syarat-syarat ijin tersebut. Institusi yang berwenang mengatur penggalian di wilayah Kabupaten Bengkayang.

Bilamana Rekanan bekerja tanpa ijin yang sah, maka hal-hal yang mungkin timbul akan menjadi tanggungjawab penuh Rekanan yang bersangkutan.

Tanpa membatasi kewajibannya terhadap kontrak, Rekanan harus mengikuti rekomendasi dari DPU baik Tingkat I Propinsi Kalimantan Barat maupun Tingkat II Kabupaten Bengkayang dan Instansi terkait lainnya.

Dalam membatasi pembangunan di atau dekat jalan-jalan umum atau right of way, Rekanan harus mengatur pelaksanaan sedemikian rupa sehingga dapat disediakan jalan yang aman dan memadai dan terbuka sepanjang waktu untuk kendaraan, pejalan kaki maupun binatang.

31. Penutupan Jalan

Sebelum memulai pekerjaan di jalan - jalan umum, Rekanan terlebih dahulu harus mendapat ijin dan persetujuan dari PEMDA Kabupaten Bengkayang. Rekanan harus mengatur cara kerjanya sedemikian rupa untuk mengatur arus lalu-lintas yang ada. Dalam melakukan penutupan jalan, jika perlu Rekanan harus mengaturnya melalui pejabat berwenang, pejabat tersebut yang akan melakukan penutupan jalan dan memberi ijin yang diperlukan bagi Rekanan.

Selama jalan ditutup , Rekanan harus menjaga keselamatan dan keamanan jalan-jalan masuk ke rumah-rumah penduduk yang ada di sepanjang jalan tersebut, baik dari salah satu arah maupun dari arah yang berhubungan langsung dengan mereka agar penduduk setempat mengetahui perkembangan dan keadaan jalan lau lintasnya.

Rekanan harus memberitahu pejabat jalan yang berwenang 6 (enam) minggu di muka untuk melaksanakan setiap rencana penutupan jalan.

32. Memotong atau Bekerja di jalan-jalan Utama.

Semua pekerjaan-pekerjaan d ijalan utama harus seijin yang berwenang (bagian jalan) dari Kabupaten Bengkayang. Harga Harga satuan Rekanan harus dianggap mencakup semua pekerjaan yang timbul agar memenuhi peraturan yang dikeluarkan oleh PEMDA Kabupaten Bengkayang, terutama biaya untuk ijin galian . Direksi harus mengusahakan ijin-ijin prinsip untuk setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dilakukan di jalan-jalan umum.

2.6.3 Kantor Direksi Keet, Gudang dan Kelengkapannya

Untuk Kantor Direksi Keet, gudang dan dan perlengkapannya mengacu kepada uraian pada Spesifikasi Umum di atas.

2.6.4 Uraian Kerja Lainnya

33. Galian Percobaan

Rekanan bertanggung jawab atas galian percobaan yang diperlukan untuk mencari posisi pipa dan diameter eksisting sehingga dapat diketahui fitting yang sesuai untuk pipa tersebut. Biaya yang timbul harus dimasukkan dalam harga satuan penyuntikan utilitas. Galian percobaan harus dilakukan secara manual.

Rekanan harus menyerahkan kepada Direksi, Laporan Tertulis, Sketsa dan foto-foto dari data-data yang diperoleh dari uji coba penggalian tersebut dan galian tersebut tidak boleh diurug kembali sampai laporan tentang galian tersebut disampaikan dan disetujui oleh Direksi.

Direksi dapat memerintahkan menggali lubang-lubang percobaan di depan galian parit pada kedalaman sedemikian rupa sehingga Direksi dapat menyesuaikan parit yang selanjutnya. Biaya lubang percobaan adalah menjadi tanggungan Rekanan. Galian percobaan untuk menyelidiki utilitas lain, akan dijelaskan pada bagian 3.

34. Pekerjaan Pembongkaran

Bangunan-bangunan yang sudah ada, pondasi beserta batuan-batuan, batang-batang pohon, akar atau benda lain yang tak terduga kehadirannya yang dijumpai dalam penggalian harus disingkirkan oleh rekanan. Biaya menyingkirkan benda-benda tersebut adalah menjadi tanggungan Rekanan.

Pekerjaan pembongkaran (dinding-dinding, pondasi-pondasi, saluran-saluran air, rel, pagar-pagar, tebing jalan dan lain-lain) harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati. Semua material sisa bongkaran tetap menjadi milik Direksi dan harus disimpan di lapangan untuk digunakan kembali di kemudian hari.

Material yang tidak terpakai lagi seperti puing-puing, sampah-sampah dan sebagainya harus dibuang langsung ke tempat pembuangan yang dipilih oleh Rekanan dengan sepengetahuan Direksi. Semua bangunan kebun dan pohon-pohon yang harus dijaga sedemikian rupa supaya tidak rusak.

35. Sarana Yang Sudah Ada di Bawah Tanah

Rekanan bekerja sama dengan Direksi, harus menghubungi pejabat instansi setempat yang berwenang atas sarana-sarana di bawah tanah tersebut dan mengadakan hubungan yang erat dengan mereka selama pelaksanaan pekerjaan. Dibawah koordinasi Direksi, letak semua jaringan sarana utama yang akan menggangu pekerjaan harus dipastikan lebih dahulu. Galian percobaan dilakukan di tempat dimana keterangan tidak dapat diperoleh dari catatan ataupun petunjuk-petunjuk diatas tanah. Penggalian percobaan yang diperlukan guna menentukan semua jaringan sarana, tidak akan dibayar, dan biayanya dianggap telah termasuk didalam harga satuan galian umum Rekanan.

Dimana terjadi pertentangan kepentingan antara sarana yang ada dengan pelaksana pekerjaan. Direksi akan memerintahkan penyimpangan atau perubahan perencanaan. Guna memungkinkan penyimpangan dibuat sebelum pekerjaan dilaksanakan harus dilakukan penggalian percobaan minimum seminggu sebelum pekerjaan dimulai.

Dimana sambungan jaringan sarana bertentangan kepentingan dengan pekerjaan yang permanen, pengalihannya akan disetujui oleh Direksi secara terperinci bila ada sambungan ditemukan di tempat tersebut. Penyimpangan saluran akan dilakukan oleh Rekanan dan penyimpangan-penyimpangan lainnya oleh instansi yang berwenang atas sarana yang bersangkutan. Direksi akan mengkoordinir pekerjaan ini dan akan memberi petunjuk setiap pengalihan secara rinci. Rekanan harus mengambil tindakan seperlunya untuk menghindari kerusakan pada jaringan sarana tertanan yang ada beserta sambungan-sambungan ke bangunan-bangunan.

Kerusakan yang menurut pendapat Direksi seharusnya dapat dihindari secara wajar, harus diperbaiki dengan tanggungan biaya rekanan. Rekanan harus membuat penunjang darurat secukupnya pada jaringan sarana dan sambungan yang ada atau hanya sebagian saja atau yang ada dan yang terpaksa menjadi lemah akibat galian.

Para penawar harus memasukkan di dalam harga, semua biaya akibat perubahan jaringan sarana.

36. Kabel-Kabel Yang Tergantung di atas

Rekanan harus berusaha mengambil langkah-langkah yang perlu seperti membuat tiang-tiang penyangga sebagai usaha pengaman jika pembangunan berlangsung di bawah kabel-kabel dan harus memenuhi semua ketentuan-ketentuan pengamanan dari PLN ataupun Perumtel untuk mencegah adanya kecelakaan yang timbul akibat penggunaan crane-crane dan sebagainya.

37. Pembersihan Lokasi

Penebangan semak dan pepohonan dengan lingkaran batang pohon lebih kecil dari 50 cm harus termasuk dalam harga galian yang ditawarkan. Kayu pohon-pohon yang ditebang tetap menjadi milik pemberi tugas. Pembersihan tanah dari rumput atau tanaman lain tidak dibayar terpisah dan harus termasuk satuan harga galian tanah yang bersangkutan.

38. Pekerjaan Pengukuran Lapangan

Semua informasi yang diterima dari Direksi seperti peta-peta, sketsa-sketsa, titik-titik ketinggian potok-patok dan lain-lain harus dirahasiakan dan diperiksa di lapangan. Semua biaya untuk mendapatkkan informasi yang diperoleh harus ditanggung Rekanan dan dimasukkan dalam butir-butir yang sesuai di dalam Daftar Volume Pekerjaan.

39. Pembongkaran, Kerusakan yang terjadi Akibat Kecelakan dan Perbaikan

Rekanan harus bertanggungjawab demi keamanan bangunan, dinding-dinding dan pagar-pagar yang berdekatan dengan galian. Rekanan harus menyerahkan hasil perhitungan-perhitungan dan gambar-gambar untuk menunjukkan bahwa semua pekerjaan-pekerjaan sementara seperti rangka-rangka penopang parit dan lubang galian cukup kuat dan hal ini harus disetujui oleh Direksi sebelum dilaksanakan di lapangan. Jika ada pekerjaan atau struktur-struktur lain yang berdekatan menjadi rusak akibat kerja Rekanan, maka Rekanan harus memperbaiki kembali ke kondisi yang semula atas biaya sendiri.

40. Jalan Masuk Lapangan

Rekanan harus mengusahakan sendiri untuk mendapatkan tanah-tanah tambahan yang diperlukan untuk dipergunakan sebagai sarana konstruksi. Pihak Kontraktor/Pelaksana harus mengusahakan sendiri juga jalan masuk menuju lapangan apabila jalan masuk ke lapangan belum tersedia.

2.6.5 Ketentuan-Ketentuan Lain

41. Contoh-contoh material.

Apabila disebutkan dalam tugas atau bila memang diperlukan oleh Direksi, Rekanan harus menyerahkan contoh-contoh material kepada Direksi, dan kualitas contoh harus menunjukkan kualitas material yang diusulkan dalam proyek.42. Kontraktor/Pelaksana-Kontraktor/Pelaksana Lain.

Jika rekanan lain perlu bekerja di tapak yang sama selama periode kontrak, Rekanan harus memberi kerjasama dengan Rekanan lain tersebut agar semua kegiatan Rekanan terus berlangsung dan selesai pada waktu yang telah ditetapkan (lihat juga jilid 2, kesempatan kerja bagi rekanan lain).

43. Peil dan Tanda-tanda Batas.

Tanda-tanda / patok-patok batas dan peil yang telah ditentukan oleh juru ukur Direksi dan tanda-tanda ini harus ditunjukkan kepada Rekanan untuk dipergunakan sebagai dasar ketinggian dan garis-garis lainnya. Gambar peletakkan patok-patok tersebut diberikan kepada Rekanan. Letak-letak patok juga harus dicantumkan di semua gambar-gambar.

44. Perlengkapan Untuk Memeriksa dan Memasang Patok dan Untuk Melakukan Pengukuran Volume Maupun Test Dalam Proyek.

Rekanan harus menyediakan dan menjaga kelangsungan pemakaian alat sipat datar, mistar panjang empat meter, teodolit, spirit lwel ukuran satu meter, patok jarak, tambang dan meteran gulung, alat-alat test agregat, pasir dan pasir urug menurut BS 812: part 2: 1975 dan alat-alat lain yang mungkin diperlukan oleh Direksi untuk memeriksa hasil pemasangan patok-patok dan test serta pengukuran volume pekerjaan. Semua peralatan tetap menjadi milik Rekanan.

45. Bahan-bahan Yang Disediakan Oleh Pemilik Proyek (Pipa, Katup dan Accessories Lainnya).

Pipa fitting, katup, accessoris dan perlengkapan lainnya untuk proyek ini telah dipesan oleh Pemilik Proyek melalui kontrak yang sama. Namun Rekanan tetap bertanggungjawab untuk mengangkat, membawa, menurunkan kembali, menyambung berderet termasuk memeriksa, memilih dan menyimpan untuk sementara jika perlu. Rekanan harus melakukan inspeksi terhadap semua bahan di gudang Pemilik Proyek . Pelaksana dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya telah memenuhi persyaratan yang ada sebelum diangkut keluar.

Tuntutan akibat adanya kerusakan, kekurangan atau ketidak sesuaian dalam hal pipa, katup atau perlengkapan lain tidak akan dilayani oleh Pemilik Proyek setelah bahan-bahan tersebut diangkut dari gudang Pemilik Proyek. Rekanan harus menolak material yang sudah rusak di gudang Pemilik Proyek, harus melakukan pemeriksaan dan setuju bahwa material tersebut memang sesuai dengan proyeknya.

Rekanan harus memberi tanda terima untuk semua bahan dan material yang diambil dari gudang Pemilik Proyek sebelum bahan-bahan material tersebut diangkut keluar. Bahan dan material yang tersisa dan melebihi kebutuhan tetap menjadi milik Pemilik Proyek dan harus dikembalikan kepada Pemilik Proyek di tempat penyimpanan yang telah ditentukan tanpa tuntutan apappun.

Pemilik Proyek berhak untuk mengganti / menukar barang sesuai dengan keperluan tanpa merubah harga / nilai kontrak, sepanjang perubahan tersebut tidak merubah maksud semula dan / atau metode pekerjaan tersebut.

46. Material Secara Umum.

Material yang dipakai sebagai bagian proyek yang permanen dan pekerjaan pekerjaan sementara yang direncanakan oleh Direksi harus memenuhi standar spesifikasi yang berlaku, kecuali dimana terdapat syarat-syarat umum atau khusus dalam kontrak yang menyebutkan lain. Bila diperlukan oleh Direksi , Rekanan harus dapat menyediakan Surat Keterangan dari Pabrik yang menyatakan bahwa bahan-bahannya sesuai standar spesifikasi yang ada.

Jika spesifikasi memberi kesempatan bagi Pemilik Proyek untuk menyaksikan uji coba di lapangan. Direksi akan menyampaikan instruksi sehubungan dengan itu kepada Rekanan dan Rekanan harus mengatur hal tersebut dengan pabriknya. Jika terdapat istilah atau lainnya yang disetujui maka Rekanan dengan ijin tertulis terlebih dahulu dari Direksi boleh menggunakan material lain atau pengganti yang telah disetujui.

47. Bahan-bahan dan Peralatan Yang Tidak Disediakan Oleh Pemilik Proyek.

Pemilik Proyek tidak menyediakan peralatan berikut ini :

Compressor. Pneumatic Breaker. Earth Compactor. Submersible Plump.

Generator Set.

Semua peralatan tersebut untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi tetap merupakan milik rekanan. Jika terdapat kerusakan peralatan, kerusakan peralatan tersebut harus disiapkan penggantinya di lapangan.

48. Perubahan Atas Pekerjaan Sejenis.

Bila mana ada perubahan pekerjaan sejenis dalam pelaksanaan di lapangan misalnya pekerjaan Boring Horizontal dikerjakan secara Jacking, maka biaya diperhitungkan Boring Horizontal, dan bila pekerjaan Jacking dikerjakan secara Boring Horizontal, maka biaya akan diperhitungkan secara Boring Horizontal. Prinsipnya pekerjaan-pekerjaan tersebut akan diperhitungkan dengan biaya terendah.

2.7 Peralatan Konstruksi dan Pekerjaan Sementara

2.7.1 Syarat-syarat Peralatan

Rekanan setiap saat harus bertanggungjawab dalam hal mengadakan jenis, jumlah dan efisiensi peralatan, perlengkapan dan alat kerja sementara yang dibutuhkan oleh Rekanan itu sendiri maupun Sub Rekanan sehingga jenis maupun kapasitas dapat digunakan sedemikian rupa seperti yang dikehendaki oleh Direksi atau sesuai dengan spesifikasi.

Detail peralatan yang diusulkan harus diajukan untuk mendapat persetujuan Direksi, dan jika disetujui tidak berarti membebaskan Rekanan yang bersangkutan dari tanggungjawabnya, juga jika ditolak karena alasan yang wajar tidak berarti memberi hak kepada Rekanan untuk mendapatkan bayaran tambahan.

Jika dalam keadaaan tertentu dimana menurut pendapat Direksi diperlukan pengganti peralatan atau perlengkapan, maka Rekanan harus berbuat demikian dengan biaya mereka sendiri .

Dalam hubungannya dengan pasal ini, dianggap wajar bagi Direksi untuk menahan atau menarik kembali ijin penggunaan peralatan tersebut dianggap terlalu bising di tempat lingkungan dimana peralatan tersebut berada, atau dianggap membahayakan bagi karyawan atau khalayak ramai, kendaraan lain yang melintas di dekatnya, jalan yang berdekatan, jaringan utilitas dan bangunan lain atau yang mengeluarkan asap terlalu banyak.

2.7.2 Lokasi Pekerjaan

Tempat kerja bagi Rekanan yaitu tempat untuk bangunan-bangunan di lapangan, kantor, bengkel, gudang, tempat penimbunan pipa yang beratap dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk melakukan administrasi, pengendalian dan pelaksanaan pekerjaan harus diajukan bersama-sama penawarannya.

Penawar, pada saat mengajukan penawarannya harus mengenal kondisi-kondisi yang terdapat di tempat kerja sepenuhnya termasuk jalan masuk yang menuju ke lapangan, mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan geologi dan situasi meteorologisnya, juga karakteristik-karakteristik lain yang berkaitan dengan tempat dimana pekerjaan dan tugas tersebut harus dilaksanakan . Oleh sebab itu Rekanan tidak berhak menuntut ganti rugi apapun atau mengajukan ke pengadilan dengan alasan kurang/tidak mengerti mengenai hal-hal tersebut.

Setelah pekerjaan selesai, seluruh tempat kerja termasuk bangunan-bangunan sementara dan instalasi yang ada masing-masing tapak, seperti pondasi-pondasi crane, harus dibersihkan dari lapangan. Ini tidak berlaku untuk material dan instalasi yang dapat digunakan kembali oleh Rekanan, tetapi juga termasuk puing, sisa-sisa bahan, sampah-sampah, dan sebagainya. Rekanan harus menyerahkan kembali kepada Pemilik Proyek seluruh tempat yang dipakai selama pelaksanaan tugas dalam keadaan bersih dan rapih dan dapat diterima dengan memuaskan oleh Direksi dan Pemilik Proyek.

2.7.3 Pemeliharaan dan Perawatan

Rekanan bertanggung jawab penuh untuk memelihara dan merawat seluruh hasil kerjanya, untuk itu kontraktor harus menempatkan staf teknis yang perlu dan mampu mengatasi pekerjaan reparasi. Oleh karena itu, Rekanan harus mengadakan semua peralatan dan perlengkapannya termasuk suku cadang yang jumlahnya memadai, alat-alat khusus untuk pekerjaan perbaikan dan cadangan komponen-komponen vital yang lengkap dan memadai jumlahnya untuk menjamin kelangsungan operasi tambahan apapun.

Rekanan bertanggung jawab penuh terhadap keterlambatan yang disebabkan oleh kelalaiannya atas kebutuhan dasar tersebut di atas. Jika ada peralatan yang tidak cocok atau kapasitasnya kurang memadai kebutuhan, jika diminta oleh Direksi, harus diganti tanpa bayaran tambahan bagi Rekanan.2.8 Penggalian dan Persiapan Parit Untuk Pemasangan Pipa

2.8.1 Persyaratan Umum

49. Rekanan harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini.

50. Rekanan harus mempelajari brosur-brosur teknis atau pedoman teknis yang dikeluarkan oleh pabrik dari pipa fitting dan perlengkapannya yang digunakan dalam pekerjaan ini, tentang spesifikasi dan petunjuk pemasangan produksi mereka.

51. Penggunaan brosur dan pedoman teknis dari pabrik tersebut oleh rekanan harus diketahui dan disetujui Direksi Pengawas.

52. Material pipa, fitting dan perlengkapannya yang digunakan pada masing-masing paket pekerjaan.

53. Pekerjaan-pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi ni dapat dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan praktis yang berlaku di Indonesia dan harus disetujui oleh Direksi Pengawas.

54. Trase pipa yang akan dipasang sesuai gambar dan penjelasan pada peninjauan lapangan (bila ada). Rekanan juga harus dapat memperkirakan kekurangan jumlah pipa dan accessoriesnya akibat adanya perubahan di lapangan maupun rusak karena pengiriman.

55. Rekanan berkewajiban dan bertanggungjawab agar pipa-pipa berikut fitting dan perlengkapannya terpasang secara benar pada trase yang ditentukan, baik kelurusannya, kedalaman maupun kemiringannya. Untuk maksud ini, jika dikehendaki oleh Direksi Pengawas, Rekanan harus mengukur pekerjaannya dari tolak ukur atau titik reference tertentu atas biaya rekanan.

56. Bilamana ada rintangan yang tidak terlihat di dalam rencana dan ternyata menghalangi pekerjaan dan mengakibatkan perubahan pelaksanaan, maka rekanan harus mengadakan perubahan tersebut sesuai petunjuk Direksi Pengawas.

57. Pekerjaan Penggalian harus dilakukan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga pekerjaan galian pada trase yang tepat. Bila terdapat kerusakan-kerusakan pada bangunan dan/atau instalasi bawah tanah yang ada sebagai akibat penggalian, Rekanan diharapkan untuk dapat koordinasi dengan instansi yang terkait dan harus memperbaikinya kembali sesuai dengan keadaan semula dengan biaya rekanan.

58. Bilamana menurut Direksi Pengawas, diperlukan untuk penyelidikan dan penggalian untuk menentukan bangunan dan/atau instalasi bawah tanah yang ada, maka rekanan harus melaksanakan penyuntikan pendahuluan pada trase pipa yang akan digali setiap jarak 50 meter dan atau petunjuk Direksi Pengawas serta biayanya menjadi tanggungan rekanan.

59. Semua pipa dipasang pada kedalaman 90 centimeter terhitung dari permukaan tanah terendah rata-rata sampai ke sisa puncak pipa, kecuali terlihat lain pada gambar atau atas petunjuk Direksi Pengawas.2.8.2 Galian Tanah dan Pembuatan Parit Galian

60. Galian tanah dilaksanakan untuk :

Semua pemasangan pipa dan peralatannya serta bangunan pelengkap yang termasuk dalam pekerjaan ini.

Semua bagian-bagian bangunan yang masuk ke dalam tanah.

61. Pekerjaan galian dan pembuatan parit galian hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang layak, aman dan tepat untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan timbulnya bahaya bagi keselamatan manusia dan kerusakan bangunan yang ada.

Segala hal yang diakibatkan oleh pekerjaan penggalian dan pembuatan parit galian, menjadi tanggung jawab rekanan.

62. Pekerjaan penggalian dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pipa dapat dipasang dengan posisi yang baik dan aman. Penggalian harus bertahap sesuai dengan perkiraan jumlah pipa yang dapat dipasang untuk setiap harinya dan mengikuti petunjuk Direksi Pengawas Pekerjaan penggalian tanah untuk parit pemasangan pipa harus dan perlengkapannya, serta diikuti pula dengan penimbunan, pengurugan kembali dengan segera.

63. Parit galian yang masih terbuka harus dijaga sehingga effisiensi pekerjaan dan keselamatan pekerja serta masyarakat dapat terjamin.

64. Bila dijumpai adanya sara-sarana atau instalasi di atas permukaan tanah atau di bawah tanah, maka harus diadakan pengamanan terhadapnya agar tidak terjadi kerusakan sebagai akibat pekerjaan rekanan dan mengkoordinasikan dengan instansi terkait. Perbaikan atas kerusakan yang terjadi sebagai akibat pekerjaan penggalian menjadi tanggung jawab.

2.8.3 Lebar dan Kedalaman Parit Galian

65. Tempat galian, lebar dan kedalaman minimum untuk pemasangan pipa berikut perlengkapannya serta bangunan-bangunan yang nyata-nyata termasuk dalam pekerjaan ini harus dibuat sesuai dengan Gambar Kerja (Gambar situasi, profil memanjang, profil melintang dan potongan).

66. Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari atas pipa sampai permukaan jalan/tanah asal, ditambah diameter luar pipa dan tebal lapisan pasir di bawah pipa.

67. Parit pipa harus digali dengan kedalaman yang dikehendaki sehingga terdapat pembebanan yang merata dan menerus pada dasar galian (yang tidak terganggu antara 2 sambungan pipa).

68. Kedalaman galian pipa hendaknya selalu diperiksa untuk mendapatkan kedalaman jalur pipa yang tepat.

69. Bila tidak dinyatakan lain, lebar parit galian disesuaikan dengan besarnya pipa yang akan dipasang dan lebar galian tersebut harus menjamin pekerjaan penyambungan pipa dengan baik sehingga kebocoran-kebocoran pada sambungan pipa dapat dihindarkan. Bila perlu lebar galian diperbesar untuk memudahkan penempatan alat-alat penyangga dan sebagainya.

70. Parit dan tempat sambungan atau peralatan pipa hendaknya digali hingga didapatkan suatu lebar yang cukup untuk ruang bekerja, pemasangan, penyambungan penanaman maupun pekerjaan konstruksi.

71. Bila pada bagian galian parit pipa terdapat galian-galian berlumpur atau penggalian terlalu dalam maka dapat diurug dengan pasir ataupun diurug dengan bahan-bahan lainnya yang disetujui oleh Direksi Pengawas.Urugan tersebut kemudian dipadatkan dengan alat pemadatan atau dengan tangan untuk memperoleh permukaan yang rata pada tempat pemasangan pipa.

72. Batu-batu dengan diameter lebih besar dari 40 mm harus dibuang dari parit galian.

73. Dasar parit galian hendaknya rata, rapat terkonsolidasi dan digali pada kedalaman yang tepat untuk meletakkan pipa, dan hendaknya tetap rata bila diinjak kaki pekerja. Dasar parit yang sebelumnya padat tapi menjadi lunak bagian atasnya akibat pelaksanaan pekerjaan hendaknya diperkuat dengan satu atau lebih lapisan batu pecah atau kerikil. Lapisan lumpur atau tanah lunak pada dasar parit tidak boleh lebih tebal dari 1,25 cm.

2.8.4 Galian Pada Tanah Jelek

74. Apabila ternyata didalam pelaksanaan penggalian terjadi kelongsoran kelongsoran dan keruntuhan-keruntuhan secara terus menerus yang mengganggu, haruslah diadakan konstruksi penguat (dari turap kayu atau lainnya) agar terjamin keselamatan dan keamanan pekerja, effisiensi kerja, struktur dan fasilitas lain yang ada. Penurapan hendaknya direncanakan dan dibuat untuk menahan semua beban dan muatan yang mungkin timbul akibat pergerakan tanah atau tekanan. Konstruksi penguat ini hendaknya kaku hingga tidak terjadi perubahan bentuk dan posisi dalam keadaan apapun. Biaya yang mungkin timbul akibat adanya konstruksi penguat tersebut harus sudah diperhitungkan dalam harga penawaran dan tidak diterima adanya tuntutan tambahan biaya untuk pekerjaan ini.75. Bila pada bagian bawah parit galian ternyata tidak stabil atau dijumpai lapisan-lapisan bekas sampai ataupun humus, lapisan tersebut harus dibuang. Bila dianggap perlu, Direksi Pengawas dapat memerintahkan untuk memindahkan tanah pada lokasi galian dan mengisinya kembali dengan bahan-bahan yang sesuai.

2.8.5 Pengamanan Parit Galian

76. Pada tempat-tempat parit galian yang mudah longsor harus diberi turap-turap pengaman.

77. Setiap galian hendaknya dijaga tetap kering sampai konstruksi yang harus dibangun atau pipa yang harus dipasang selesai dilaksanakan.

78. Apabila juga ternyata bahwa di dalam galian dijumpai air yang mengganggu pengeringan, maka rekanan harus menyediakan pompa atau peralatan lain untuk pengeringan. Biaya yang ditimbulkan akibat pengeringan tersebut berikut pompa dan peralatannya adalah tanggungan rekanan.

79. Semua penggalian untuk struktur beton dan parit yang diperdalam hingga mencapai atau di bawah elevasi statis air, hendaknya dikeringkan dengan menurunkan permukaan air tanah sampai jarak tidak kurang 30 cm di bawah dasar galian.

80. Air permukaan hendaknya dipintaskan atau dengan cara-cara lain dicegah tidak memasuki daerah pemaritan sejauh mungkin tanpa mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada tanah milik sekitarnya, dan biaya yang timbul untuk pekerjaan ini merupakan tanggung jawab rekanan.

2.8.6 Penimbunan Tanah Galian

Semua tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu bagi pejalan kaki maupun kendaraan yang lewat. Bila diperlukan, Direksi Pengawas dapat memerintahkan kepada rekanan untuk mengangkut tanah lebih bekas galian tersebut. Segala biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab rekanan.

2.8.7 Pemeriksaan Parit Galian

Pekerjaan parit galian dinyatakan selesai setelah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pengawas.

2.9 Pemasangan Pipa2.9.1 Umum

81. Pipa, fitting dan perlengkapannya yang akan dipasang tersimpan di gudang penyimpanan pipa yang disediakan oleh Pemberi Tugas Pengangkutan dari gudang ke tempat pemasangan menjadi tanggung jawab rekanan termasuk pembiayaannya. Apabila terdapat di dalam pelaksanaan pemasangan pipa fiiting dan perlengkapannya terdapat kelebihan pipa atau perlengkapannya, rekanan harus mengembalikannya ke gudang/tempat pengumpulan yang ditentukan oleh Direksi Pengawas. Biaya untuk pengembalian pipa dan potongan-potongan pipa dan perlengkapan pipa tersebut menjadi tanggungan rekanan. Pengembalian kelebihan ini dilengkapi dengan Berita Acara Pengembalian Barang.

82. Cara-cara pengangkutan, penyambungan dari pipa-pipa dan ketentuan-ketentuan teknis cara pemasangan akan diberikan petunjuk oleh Direksi Pengawas.

83. Pipa dan perlengkapan pipa yang telah diserahkan kepada rekanan untuk dilaksanakan pemasangannya harus dijaga baik-baik jangan sampai hilang atau rusak. Kerusakan atau hilang setelah diserahkan kepada Rekanan, harus diganti sesuai dengan kualitas/bentuk aslinya dan biaya yang ditimbulkan akibat penggantian tersebut menjadi tanggungan Rekanan.

84. Sebelum dan sesudah dipasang, pipa-pipa dan perlengkapan pipa harus dijaga bersih dan diperiksa lagi atas kerusakan dan retak-retak.

2.9.2 Pembongkaran Sepanjang Jalur Parit Galian

Pipa dibongkar sedekat mungkin dengan parit galian dan diletakkan setiap interval panjang pipa sehingga memudahkan penurunan pipa kedalam parit. Untuk pipa dengan sambungan kopling, pada sebuah ujung pipa dapat dipasang koplingnya.2.9.3 Menurunkan Pipa Ke dalam Parit Galian

85. Pipa yang akan dipasang, diturunkan ke dalam parit galian dengan alat-alat khusus yang disediakan oleh Rekanan. Semua pipa, fitting dan perlengkapannya harus diturunkan dengan hati-hati ke dalam parit galian satu persatu dengan derek, tali-tali dan lain-lain alat yang sesuai untuk menghindari kerusakan.

Tali yang digunakan haruslah bersifat lentur dan tidak boleh menggunakan sling baja atau rantai, karena dapat merusak atau menggores pipa. Bila Rekanan menggunakan kait untuk mengangkat dan menurunkan pipa, maka ujung kait ini harus dilindungi karet, untuk menghindari kerusakan pada ujung-ujung pipa dan inner lining dari pipa baja.

86. Bila terjadi kerusakan pada pipa dan perlengkapannya akibat kelalaian Rekanan, Rekanan harus mengganti pipa-pipa yang rusak atau memperbaiki kembali (bila masih dapat diperbaiki) seperti semula dengan persetujuan Direksi Pengawas.

87. Selama penurunan pipa-pipa terutama pipa fiberglass dan pipa asbes semen, harus dihindari terbantingnya atau terbenturnya pipa, karena dapat menimbulkan pecah atau retak-retak pada pipa atau kerusakan pada ujung pipa yang akan menyulitkan pemasangan sambungannya.

2.9.4 Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa dan perlengkapan pipa yang akan dipasang serta alat-alat bantu untuk pemasangan tersebut harus diperiksa dengan cermat dan hati-hati sesaat sebelum pipa-pipa perlengkapan pipa tersebut diturunkan pada lokasi yang sebenarnya.

Bila pada ujung pipa terdapat bengkokan-bengkokan, hal tersebut harus dihindarkan, atau ujung pipa yang bengkok harus dipotong sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi Pengawas. Pipa atau fitting yang rusak harus dipisahkan untuk diperiksa oleh Pengawas.

2.9.5 Pembersihan Pipa dan Perlengkapan

Semua pipa yang akan dipasang harus bebas dari segala macam jenis kotoran. Bagian luar ujung pipa, kopling dan semua bagian sambungan yang akan dipasang harus dicuci terlebih dahulu sampai bersih sehingga diperoleh sambungan pipa yang stabil dan baik.

Pada sistem sambungan yang menggunakan cincin karet atau rubber gasket, misalnya kopling, dresser dan mechanical joint, maka cincin karet harus terhindar dari minyak dan bahan kimia yang bisa merusak. Cincin karet ini harus disimpan di tempat yang terlindung dari sinar matahari dan hanya dibawa ke lapangan bila akan dipasang.

2.9.6 Pemasangan Pipa

88. Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukkan segala macam jenis kotoran, umpamanya bekas puing-puing/batu, alat-alat, bekas pakaian dan lain-lain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan kelancaran aliran air di dalam pipa.

89. Setiap pipa yang sudah dimasukkan ke dalam parit galian harus langsung dipasang dan distel sambungannya dan kemudian diurug dengan bahan-bahan yang disetujui Direksi Pengawas serta dipadatkan dengan sempurna kecuali pengurugan pada tempat-tempat sambungan pipa harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pengawas baru diperbolehkan untuk diurug.

90. Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya terhenti, harus ditutup sehingga kotoran ataupun air buangan tidak masuk kedalam pipa, cara-cara penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui oleh Direksio Pengawas.

91. Tikungan/belokkan (vertikal/horizontal) tanpa elbow bend dilaksanakan sedemikian rupa sehingga sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih besar dari yang diijinkan oleh pabrik pipa yang bersangkutan untuk itu diberikan petunjuk lebih lanjut oleh Direksi Pengawas.

92. Perubahan arah peletakan pipa (belokan/tikungan) harus dilaksanakan dengan penyambung bend/elbow yang sesuai, begitu pula untuk percabangan harus dengan tee atau tee cross (sesuai kebutuhannya).

93. Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak diperbolehkan (secara mekanis dengan cara pemanasan) tanpa persetujuan Direksi Pengawas.

94. Peil dari peletakkan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus diperiksa dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas.

95. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar mengenai kedudukan pipa agar pipa dipasang betul-betul lurus serta pada peil yang benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras yang memungkinkan rusaknya pipa di kemudian hari.

96. Pada waktu pemasangan pipa, parit galian untuk peletakkan pipa harus kering, tidak boleh ada air sama sekali dan bagian dalam pipa harus bersih. Penyambungan pipa hanya dilakukan dalam keadaan kering.

97. Semua pemasangan fitting penyambungan pipa seperti tee elbow/bend, dan sebagainya harus diberi blok-blok penahan dari beton (K-175).

98. Setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu di luar jam-jam kerja, ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk mencegah masuknya kotoran / benda-benda asing/ air kotor ke dalam pipa.

99. Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas dari minyak/oli, ter/aspal atas bahan-bahan minyak pelumas lainnya.

100. Semua ujung pipa yang terakhir dan tidak dilanjutkan lagi harus ditutup (di dop/ plug) dan diberi beton penahan ( beton K-175).

101. Untuk daerah yang melintasi jembatan dan saluran atau daerah yang perlu pelindung, maka diperlukan selubung pipa, pemasangan selubung pipa harus disetujui oleh Direksi Lapangan.

2.9.7 Pemotongan Pipa

Apabila benar-benar diperlukan, pemotongan pipa dapat dilakukan Rekanan dengan persetujuan Direksi Pengawas dan harus dilaksanakan dengan alat yang sesuai/khusus untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang, agar benar-benar terjamin penyambungnya yang baik sesuai dengan syarat-syarat teknis/petunjuk dari pabrik pipa yang bersangkutan.

Ujung-ujung bekas pemotongan harus dihaluskan dengan alat-alat yang sesuai misalnya gerinda.

2.9.8 Pemulihan Sarana-Sarana Yang Ada

Segala sarana yang perlu disingkirkan akibat penggalian pekerjaan pemasangan pipa, harus diperbaiki dan dikembalikan seperti keadaan dan kondisi semula. Biaya-biaya yang timbul akibat kerusakan tersebut menjadi tanggung jawab rekanan.

2.10 Penyambungan Pipa2.10.1 Umum

102. Penyambungan pipa-pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penyambungan pipa dari pabrik pembuat pipa dan atau berdasarkan petunjuk petunjuk dari Direksi Pengawas.

103. Penyambungan pipa yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

2.10.2 Sambungan Flanges

104. Setelah flange pipa sudah dibersihkan permukaannya kemudian dipasang dan dibaut dengan putaran secukupnya.

105. Baut-baut diputar dengan kunci-kunci yang sesuai sehingga dapat menjamin kesamarataan baut-baut pipa dengan kedudukan flange pipa, sehingga terdapat tekanan yang sama pada seluruh permukaan dari flange.

106. Sebelum baut dipasang, semua baut dan mur harus diberi gemuk dengan sempurna.

2.10.3 Sambungan Dengan Pengelasan

107. Umum

Bila pekerjaan pengelasan dilaksanakan di dalam parit, maka lebar galian perlu ditambah agar juru las dapat bekerja dengan baik dan posisi pipa dijaga tetap stabil untuk memperoleh hasil pengelasan yang baik.

Bila pengelasan dilakukan diluar parit galian, maka jumlah pipa-pipa yang dilas harus sedemikian rupa, sehingga terdapat suatu panjang tertentu dari pipa yang dilas, dan cara penempatan pada posisi yang benar sehingga pada waktu pengelasan dan penurunan pipa ke dalam parit galian, pipa tidak mengalami kerusakan. Dalam hal ini Rekanan terlebih dahulu harus meminta persetujuan dari Direksi Pengawas.

108. Tukang Las

Pengelesan harus dilakukan tenaga-tenaga yang berpengalaman dalam bidangnya.

109. Kawat Las

Kawat las yang dipergunakan adalah jenis JIS z 3211 atau semutu dan disetujui Direksi Pengawas.

Kawat Las yang Lembab tidak dapat dipakai dan kadar kelembaban harus kurang dari 2,5% untuk kawat yang dapat memancarkan sinar (cahaya) dan 0,5% untuk kawat yang mengandung zat air yang rendah.

110. Mesin Las

Mesin Las yang dapat dipakai harus disetujui Direksi Pengawas.

111. Pembersihan dan Perbaikan Pipa

Sebelum sambungan pipa di las, sepanjang yang diperlukan bagian dalam luar pipa baja yang berdiameter 600 mm keatas lapisan dalam (lining) dan luar (coating) harus dibuka secara perlahan-lahan dan hati-hati.

Setelah dilas bagian dalam (lining) dan Luar (coating) pipa dipasang kembali seperti semula dengan cara-cara menurut petunjuk dan peraturan-peraturan pabrik pembuat pipa.

Untuk pipa baja berdiameter 500 mm ke bawah, pembersihan dan perbaikan kembali hanya lapisan bagian luar (coating) saja.

112. Semua sambungan las harus di cat dengan cat dasar anti karat synchromate setara produksi ICI minimum 2 lapis, kemudian di cat akhir minimum 2 lapis dengan cat besi yang tahan terhadap karat.

2.10.4 Sambungan Ruber Ring (PVC)

113. Bersihkan ujung pipa spigot dan socket serta bagian kedudukan cincin karet yang akan disambung dengan cairan pembersihan (cleaner).

114. Bersihkan cincin karet, kemudian lipat cincin karet sampai berbentuk hati.

115. Masukkan cincin karet yang telah berbentuk hati ke dalam socket tepat di dudukannya.

116. Tandai pipa spigot dengan garis sesuai panjang lekukan socket.

117. Oleskan pemulasan secukupnya pada ujung spigot.

118. Oleskan pelumas pada bibir bagian dalam cincin karet.

119. Masukkan ujung pipa spigot ke dalam socket, posisi kedua pipa harus sejajar.

120. Rapatkan sambungan spigot dengan socket sampai batas yang dikendaki dengan tuas perapat, apabila posisi cincin karet terhadap spigot dan socket yang dikendaki sudah benar maka tuas perapat dibuka.

2.10.5 Sambungan dengan Solvent Cement

121. Bersihkan bagian pipa yang akan disambung dari debu, kotoran dan air.

122. Beri tanda pada pipa sepanjang dalamnya socket.

123. Oleskan solvent cement dengan kuas yang tipis sampai merata pada bagian ujung pipa yang akan disambung sepanjang sama dengan bagian dalam socket.

124. Kalau sudah diberi solvent cement, pipa segera ditekan masuk ke dalam socket.

2.10.6 Sambungan Betto Coupling (Pipa Fiberglass)

125. Bersihkan alur coupling dan gasket sehingga bebas dari kotoran.

126. Pasang gasket pada alur coupling, kemudian oleskan pelumas pada gasket tersebut.

127. Bersihkan seluruh permukaan spigot dari debu, kotoran dan lain-lain dengan menggunakan kain bersih. Lalu oleskan pelumas secukupnya keseluruhan permukaan spigot.

128. Pipa yang akan disambung harus lurus. Pasang clamp pada kedua pipa yang akan di sambung. Clamp yang akan digunakan harus dilapisi bahan yang dapat menghindari kerusakan dan pergesekan pada permukaan pipa. Seandainya clamp tidak bersedia, dapat digunakan slin nylon atau sabuk.

129. Pasang come along jack untuk menghubungkan clamp pipa dan letakkan balok kayu ukuran 10 x 10 cm diantara coupling dan pipa yang akan disambung. Bila sudah siap, pipa yang akan dipasang coupling dimasukkan hingga menyentuh clamp. Letakkanlah papan dibawah come along jack untuk melindungi permukaan pipa dari gesekan.

130. Kendurkan come along jack sebelum pipa dimasukkan ke coupling yang sudah tersambung pada pipa sebelummnya. Ujung coupling harus sejajar dengan ujung pipa.2.10.7 Sambungan Giboult Joint

131. Sebelum pipa disambung, bagian luar ujung spigot dan bagian dalam dari socket harus bersih dari segala jenis kotoran, disikat dan dibersihkan dengan air.

132. Kemudian cincin karet pipa dimasukkan ke dalam ujung spigot pipa dan glend distel sedemikian rupa kedalam socket pipa dan kemudian dibaut.

133. Pelaksanaan pembautan pada sambungan pipa harus betul-betul menjamin kesempurnaan sambungan dengan memasukkan cincin karet secra tepat dan benar di dalam socket, sehingga tidak akan memungkinkan timbulnya kebocoran-kebocoran air pada sambungan pipa. Semua baut diskrup dan diputar dengan alat sampai putaran tertentu. Untuk semua pipa yang sudah disambung dan dibaut, Rekanan harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pengawas lapangan untuk diperiksa dan disetujui. Kemudian pelaksanaan pengurugan kembali pada tiap-tiap sambungan baru dapat dilaksanakan.

134. Bila diinginkan jalur pipa yang agak melengkung, maka defleksi yang diijinkan untuk tiap-tiap sambungan pipa harus disetujui Direksi Pengawas.

2.11 Pemasangan Valve135. Tempat Pemasangan

Lokasi pemasangan valve dan valve box sesuai dengan gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas.

136. Surface Valve Box

Surface valve box tidak boleh meneruskan goncangan atau tekanan kepada valve, jadi pemasangannya harus tepat dan lurus di atas valve. Penutup dari Box tingginya harus sama dengan permukaan jalan aspal/tanah yang ada, atau memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan oleh Direksi Pengawas.

137. Air Valve (Katup Udara)

Air Valve yang akan dipasang pada pipa baja, dilaksanakan sesuai dengan gambar.

2.12 PerlintasanPerlitasan pipa meliputi perlintasan pipa dengan jalan raya dan sungai seperti yang terlihat dalam gambar. Rekanan hendaknya mendapatkan ijin-ijin yang diperlukan untuk membuat bangunan perlintasan dan biaya yang timbul untuk itu menjadi tanggung jawab rekanan.

2.12.1 Perlintasan Sungai

138. Untuk pipa-pipa yang melintasi sungai, bila diijinkan, pipa-pipa digantungkan pada jembatan yang ada dengan konstruksi yang sederhana, yaitu dengan memakai gantungan dari besi plat yang dikuatkan pada gelegar jembatan. Pipa yang digunakan untuk perlintasan ini adalah pipa baja.

139. Apabila tidak memungkinkan digantung pada jembatan yang ada, harus diadakan jembatan pipa tersendiri atau dapat dibuatkan syphon.

2.12.2 Jembatan Pipa

140. Umum

k. Jembatan pipa direncanakan menggunakan pipa baja seperti terlihat pada gambar rencana.

l. Rekanan harus mempersiapkan semua tenaga, alat-alat dan perlengkapan-perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini.

m. Pemasangan jembatan-jembatan pipa tidak hanya melaksanakan pembuatan pondasi saja, akan tetapi sekaligus melaksanakan pemasangan pipanya dan penyambungan di dalam tanah dengan pipa tanah dengan pipa yang berdekatan sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas.

n. Rekanan harus memeriksa kembali semua ukuran-ukuran yang ada di dalam gambar sesuai dengan hasil survey yang dilakukan sendiri dilapangan. Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan ini menjadi tanggungjawab Rekanan.

o. Pada tiap-tiap bentangan jembatan pipa, pipa-pipa yang dipasang harus berbentuk cembung (camber). Bila tidak ditentukan lain, kemiringan lengkungan tersebut adalah 1 : 350 diambil dari as bentangan ke tumpuan.

p. Ring support harus betul-betul dipasang pada setiap bantalan pier sebagaimana terlihat pada gambar. Ring support harus dibuat dari satu jenis baja sesuai dengan standar yang ditentukan. Setelah semua klem pengaman pipa dipasang pada posisi yang dikendaki, kemudian dilas pada sekeliling pipa dan dicat.

q. Rekanan harus mempersiapkan kayu-kayu ataupun batang-batang kelapa melintasi sungai dengan lebar seperlunya untuk perancah pelaksanaan pemasangan pipa, penyambungan, pengelasan dan untuk pengecatan pipa. Perancah tersebut dibuat harus dalam keadaan kuat, sehingga terjamin pelaksanaan yang aman waktu pemasangan pipa ataupun waktu pelaksanaan yang aman waktu pemasangan pipa ataupun waktu pelaksanaan pemancangan pondasi tiang pancang (bila ada).

r. Bila pemasangan pipa digantung pada jembatan yang ada, ataupun digantung pada bangunan-bangunan lain yang ada, persetujuan dari pemilik atau instansi yang berwenang mengenai rencana pelaksanaan penggantungan pipa pada bangunan-bangunan tersebut menjadi tanggungan jawab rekanan dan biaya yang diperlukan untuk hal tersebut menjadi tanggungjawab Rekanan.

141. Shop Drawing (gambar kerja) dan Rencana Pelaksanaannya.

Dari hasil survey lapangan dan pengecekan kembali segala ukuran-ukuran dan hasil geologi data, Rekanan harus mempersiapkan gambar-gambar kerja dan rencana pelaksana pemasangan jembatan pipa.

Sebelum melaksanakan pemasangan jembatan pipa, gambar yang menunjukkan semua ukuran-ukuran, detail pipa, pondasi abutment, tiang pancang dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan harus diserahkan kepada Direksi Pengawas untuk terlebih dahulu untuk diperiksa dan disetujui. Rekanan tidak dibenarkan melaksanakan pemasangan jembatan pipa sebelum gambar kerja disetujui Direksi Pengawas.

2.13 Pengurugan142. Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan tidak langsung kebagian pipa atau structure.

143. Urugan baru dapat dilaksanakan, setelah pemasangan pipa selesai diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pengawas.

144. Bahan urugan tidak boleh mengandung benda-benda organis, seperti rumput-rumputan, akar-akar pohon dan sebagainya dan tidak merupakan bahan yang melar (non expansive), serta tidak mengandung benda keras/batu dengan diameter lebih besar dari 2 cm.

145. Urugan tanah untuk pipa tiap-tiap pekerjaan harus diadakan selapis demi selapis yang tiap-tiap lapis dipadatkan dan tanah urug yang digunakan harus bersih dari kotoran-kotoran organik dan lain-lain sebagainya. Tiap lapis urugan maksimum 20 cm.

146. Pengurugan lapisan tanah dilakukan lapis demi lapis sampai permukaan yang direncanakan. Ketebalan tiap lapis tidak lebih dari 20 cm. Urugan tanah untuk pemasangan pipa baru dilaksanakan setelah pengurugan pasir sekeliling pipa yang dipasang telah selesai disetujui Direksi Pengawas.

147. Pengurugan tidak boleh dilakukan pada tempat-tempat sambungan pipa, sambungan fitting dan tempat-tempat lain yang ditentukan oleh Direksi Pengawas sebelum pengujian pemasangan dinyatakan disetujui Direksi Pengawas. Pengurugan pada tempat-tempat ini tidak boleh dilaksanakan pada tanpa persetujuan Direksi Pengawas. Bila sebelum pengujian pipa, ada bagian-bagian yang harus diurug untuk kepentingan lalu-lintas ataupun untuk keperluan lain, kontraktor/Pelaksana harus melaksanakan sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas.

2.14 Perbaikan KembaliRekanan berkewajiban serta bertanggung jawab untuk perbaikan kembali seperti keadaan/konstruksi semula (sebelum pemasangan pipa) dengan konstruksi dan kualitas yang minimal harus sama, untuk semua bangunan dan konstruksi lainnya yang rusak oleh Rekanan akibat pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa, antara lain :

Jalan aspal harus kembali beraspal.

Jalan batu harus kembali berbatu.

Trotoir beton harus kembali berbeton.

Bidang tanah berumput/ tanaman-tanaman yang rusak harus kembali berumput/ tanamantanaman seperti semula.

Dan lain-lain yang dijumpai selama pelaksanaan pekerjaan.

Biaya yang timbul akibat perbaikan ini adalah tanggung jawab Rekanan. Setelah pemasangan pipa, sisa-sisa tanah/ material bekas galian/ urugan harus diangkut dan dibuang ke tempat yang disetujui Direksi Pengawas sehingga bersih/ rapi dan biaya yang timbul untuk pekerjaan ini adalah tanggung jawab Rekanan.

2.15 Pengetesan Pipa148. Umum

s. Pipa yang telah dipasang harus di tes / diuji pada setiap sambungannya untuk diketahui apakah penyambung pipa sudah dilakukan dengan sempurna.

t. Pengetesan pipa dilaksanakan harus dengan sepengetahuan disaksikan oleh Direksi Pengawas. Pengetesan ulang harus dilaksanakan kembali bila hasil pengetesan belum mendapat persetujuan Direksi Pengawas. Bila tidak ditentukan lain, maka semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pengetesan ini menjadi tanggung jawab Rekanan.

u. Pada Prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa dengan panjang maksimum 500 mm untuk pipa sampai dengan ND. 150 mm dan 100 mm untuk pipa lebih besar ND. 150 mm untuk tiap pengetesan.

v. Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan minimal 10 ATM atau 12 kali tekanan kerja pipa dan apabila selama 1 (satu) jam tekanan tidak berubah ataupun turun, test dinyatakan berhasil dan dapat diterima.

w. Pengetesan untuk jenis pipa PVC dengan sambungan Solvent Cement baru boleh dilakukan paling cepat 24 jam setelah penyambungan pipa yang terakhir (untuk bagian pipa yang akan di test).

x. Segala biaya untuk pengujian ini menjadi tanggung jawab Rekanan.

149. Hydrostatic Pressure Test

y. Umum

Setelah pipa dipasang dan sebagian telah diurug, pada pipa tersebut harus dilakukan pengujian tekanan hidrostatis (hydrostatic pressure test).

Semua peralatan yang digunakan untuk pengujian ini disediakan oleh Rekanan cara-cara pelaksanaan pengujian harus mendapat persetujuan Direksi Pengawas.

z. Pelaksanaan Pengujian

Sebelum dilaksanakan pengujian, semua udara harus dikeluarkan dari dalam pipa dengan cara mengisi pipa dengan air sampai penuh. Bila pada jalur pipa yang diuji tidak terdapat valve pembuangan udara (air valve), Rekanan dapat memasang kran pembuang udara pada tempat yang disetujui Direksi Pengawas. Setelah udara habis terbuang dari dalam pipa, kran pembuang udara ditutup rapat-rapat dan kemudian pengujian dapat dilakukan.

Air yang dibutuhkan untuk pengisi pipa harus didapat dari sumber yang telah disetujui. Pada waktu pengujian pipa harus diisi dan udara yang terdapat dalam pipa harus dibuang, selama melakukan ini harus hati-hati agar memungkinkan udara keluar secara bebas dan mencegah terjadinya water hammer.

Pipa harus tetap dijaga berada di bawah tekanan nominalnya dalam waktu 24 jam agar terjadi penyerapan. Setelah itu selama 2 (dua) jam pipa harus diuji dengan tekanan uji 10 kg/cm2 (atm) atau sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi. Tidak boleh terjadi penurunan tekanan. Untuk keperluan ini harus disediakan alat untuk mengukur banyaknya air yang dipakai untuk mempertahankan tekanan penuh pada jalur pipa selama masa pengujian. Tidak ada pemasangan yang diterima jika kebocoran untuk bagian yang diuji tersebut lebih banyak dari yang ditentukan.aa. Hasil Pengujian

Pada waktu pengujian, semua sambungan pipa, fitting maupun perlengkapan lainnya harus diuji/ditest pada galian parit yang terbuka (belum diurug). Bila kelihatan ada kebocoran-kebocoran pada sambungan-sambungan tersebut maka sambungan tersebut harus diperbaiki sehingga tidak terdapat kebocoran pada tempat sambungan tersebut.

Bila ada pipa-pipa, sambungan pipa, fitting dan perlengkapan pipa lainnya yang retak ataupun rusak pada waktu pengujian tersebut maka pipa, sambungan pipa fitting dan perlengkapan tersebut harus diganti dengan yang baru dan pengetesan pipa harus diulang kembali.

2.16 Pengurasan PipaRekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang. Air yang dipakai untuk mencuci pipa tersebut adalah air bersih (portable) yang disetujui Direksi Pengawas. Pengurasan dimulai dari hulu pipa yang sudah dipasang dan dibuang ke saluran-saluran drainage, secara berangsur-angsur segala kotoran-kotoran yang ada di dalam pipa dibersihkan.

2.17 Desinfeksi Setelah semua pipa terpasang dan dikuras, semua pipa-pipa tersebut seluruhnya di-desinfeksi oleh Rekanan. Pekerjaan desinfeksi tidak dapat dilaksanakan tanpa ada persetujuan dari Direksi Pengawas.

150. Air dan bahan-bahan kimia yang dipakai untuk desinfeksi menjadi tanggung jawab rekanan.

151. Desinfeksi di dalam pipa dilakukan dengan mengisi air yang dicampur dengan chloor sebanyak 10 mg/liter kedalam pipa.

152. Setelah 24 jam, sisa chloor harus diperiksa dan bila dari hasil pemeriksaan tersebut ternyata sisa chloor lebih dari 5 mg/liter, berarti pekerjaan desinfeksi tersebut sudah memenuhi persyaratan.

153. Bila dari hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan sisa chloor kurang dari 5 mg/liter, maka chloor harus ditambah dan dicampur dan selanjutnya ditunggu selama 24 jam lagi dan pemeriksaan dilakukan kembali. Demikian seterusnya sampai sisa chloor lebih dari 5 mg/liter.

2.18 Pengecatan Semua pipa baja yang terbuka terhadap udara, harus diberi dua lapisan cat dasar setelah di permukaan pipa terlebih dahulu dibersihkan dan sudah kering.

154. Semua bagian-bagian besi baja yang terdapat pada jembatan pipa seperti pipa support, klem pipa, anchor dan lain-lain harus pula diberi cat.

155. Semua sambungan pipa baja yang dilas, setelah selesai dilas bagian lapisan dalam dan luar harus diperbaiki kembali. Bagian pipa yang sudah diperbaiki tersebut harus dicat dasar anti karat synchromate setara produksi ICI minimum 2 lapis dan dicat akhir dengan cat besi tahap karat minimum 2 lapis. Rekanan harus memperhatikan lebih besar pada pengaruh pengkaratan terhadap pipa baja, terutama untuk pipa baja yang dipasang di daerah pantai atau sungai dan rawa-rawa pasang surut.

212

21Spesifikasi Teknik Pemasangan Pipa dan Perlengkapannya

212.1Persyaratan Bahan

222.2Bahan Pipa

222.2.1Pipa PVC

222.2.2Pipa Steel

232.3Syarat Pengangkutan

242.4Syarat Penyimpanan

242.4.1P i p a

242.4.2Accessories & Fitting

252.5Teknik Pemasangan Pipa Dan Perlengkapannya

252.5.1Umum

262.6Persiapan dan Persyaratan Teknis

262.6.1Rencana Kerja dan Gambar Kerja

282.6.2Perijinan

292.6.3Kantor Direksi Keet, Gudang dan Kelengkapannya

292.6.4Uraian Kerja Lainnya

2112.6.5Ketentuan-Ketentuan Lain

2142.7Peralatan Konstruksi dan Pekerjaan Sementara

2142.7.1Syarat-syarat Peralatan

2142.7.2Lokasi Pekerjaan

2152.7.3Pemeliharaan dan Perawatan

2162.8Penggalian dan Persiapan Parit Untuk Pemasangan Pipa

2162.8.1Persyaratan Umum

2172.8.2Galian Tanah dan Pembuatan Parit Galian

2172.8.3Lebar dan Kedalaman Parit Galian

2182.8.4Galian Pada Tanah Jelek

2192.8.5Pengamanan Parit Galian

2192.8.6Penimbunan Tanah Galian

2202.8.7Pemeriksaan Parit Galian

2202.9Pemasangan Pipa

2202.9.1Umum

2202.9.2Pembongkaran Sepanjang Jalur Parit Galian

2212.9.3Menurunkan Pipa Ke dalam Parit Galian

2212.9.4Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

2212.9.5Pembersihan Pipa dan Perlengkapan

2222.9.6Pemasangan Pipa

2232.9.7Pemotongan Pipa

2232.9.8Pemulihan Sarana-Sarana Yang Ada

2232.10Penyambungan Pipa

2232.10.1Umum

2242.10.2Sambungan Flanges

2242.10.3Sambungan Dengan Pengelasan

2252.10.4Sambungan Ruber Ring (PVC)

2252.10.5Sambungan dengan Solvent Cement

2252.10.6Sambungan Betto Coupling (Pipa Fiberglass)

2262.10.7Sambungan Giboult Joint

2262.11Pemasangan Valve

2272.12Perlintasan

2272.12.1Perlintasan Sungai

2272.12.2Jembatan Pipa

2282.13Pengurugan

2292.14Perbaikan Kembali

2302.15Pengetesan Pipa

2312.16Pengurasan Pipa

2322.17Desinfeksi

2322.18Pengecatan

Error! No table of figures entries found.Error! No table of figures entries found.PT. INAKKO Internasional Konsulindo

PAGE

234