spesifikasi bangunan

73
Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan BAB V SPESIFIKASI TEHNIK 1. UMUM 1.1 : RINGKASAN PEKERJAAN. 1.1.1. Uraian berbagai pekerjaan yang termasuk dalam Spesifikasi ini. Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu yang berikut ini. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… 1.2 : M O B I L I S A S I. 1.2.1. U m u m. (1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan. (2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai. (3) Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat proyek. Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta memperbaiki kerusakan tersebut mendapat persetujuan Direksi. (4) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk – truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal. 1.2.2. Jangka Waktu Mobilisasi. 1

Upload: mahfud-dandooh

Post on 12-Dec-2015

144 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

spesifikasi teknis tentang bangunan gedung

TRANSCRIPT

Page 1: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

BAB V

SPESIFIKASI TEHNIK

1. UMUM

1.1 : RINGKASAN PEKERJAAN.

1.1.1. Uraian berbagai pekerjaan yang termasuk dalam Spesifikasi ini.

Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu yang berikut ini.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

1.2 : M O B I L I S A S I.

1.2.1. U m u m.

(1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.

(2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai.

(3) Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat proyek. Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta memperbaiki kerusakan tersebut mendapat persetujuan Direksi.

(4) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk – truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal.

1.2.2. Jangka Waktu Mobilisasi.(1) Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 15 hari setelah

penandatangan kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh Pimpinan Proyek.

(2) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya harus dimasukkan dalam item yang dinyatakan dalam daftar item pembayaran dan tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item ini.

1.2.3. Penyiapan Lapangan.

1

Page 2: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

(1) kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah proyek.

(2) Kontraktor harus mengikuti hal – hal berikut :a. Memenuhi persyaratan Peraturan - Peraturan Nasional dan

Peraturan – peraturan Propinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten.

b. Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknik sebelum penempatan dan pembuatan Kantor Proyek dan Gudang-gudang serta pemasangan peralatan produksi ( Plant ) konstruksi.

c. Mencegah sesuatu polusi terhadap hak milik / penghuni disekitarnya sebagai akibat dari operasi pelaksanaan.

(3) Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan setelah selesai kontrak, meliputi pembongkaran semua intalasi, plant dan peralatan konstruksi serta semua bahan-bahan lebihan, semuanya berdasarkan persetujuan Direksi Teknik.

1.2.4. Pengukuran Persiapan.Untuk pekerjaan persiapan antara lain : pembersihan lapangan, pembuatan direksi keet, pemasangan profil, pembuatan Kisdam dan papan nama harus dilaksanakan di lapangan dan biaya pelaksanaannya sudah termasuk didalam perhitungan nilai Overhead.

1.2.5. Pengukuran dan Pembayaran.Pembayaran untuk pekerjaan yang sudah selesai yang didiskusikan di dalam ketentuan ini harus dimasukkan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item ini.

1.3 : PENGUJIAN LAPANGAN.

1.3.1. U m u m.

(1) Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan kecakapan kerja untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan menurut perintah Direksi Teknik.

(2) Pengujian-pengujian akan dilaksanakan oleh Laboratorium kabupaten atau Propinsi yang sesuai dengan pengaturan oleh Direksi Teknik. Pengujian khusus di Laboratorium pusat harus juga dilaksanakan bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.

1.3.2. Pemenuhan terhadap Spesifikasi.

Semua pengujian harus memenuhi seperangkat standar di dalam spesifikasi. Bilamana hasil pengujian tidak memuaskan, Kontraktor harus melakukan pekerjaan – pekerjaan perbaikan dan peningkatannya jika diperlukan oleh Pimpinan Proyek atau Direksi Teknik, dan harus melengkapi pengujian - pengujian untuk menunjukkan terpenuhinya spesifikasi.

1.3.3. Pengukuran dan Pembayaran.

Kontraktor harus bertanggung jawab membayar biaya-biaya semua pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Biaya untuk pengujian Pengendalian Mutu yang ditetapkan di dalam ketentuan ini, harus dimasukkan ke dalam

2

Page 3: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

item pembayaran yang bersangkutan dan tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk pengujian.

1.4 : PELAKSANAAN PEKERJAAN.

1.4.1. U m u m.

(1) U r a i a n.

Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar, Kontraktor harus menyelediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan dan memuaskan Direksi Teknik. Staf Teknik tersebut jika dan bilamana diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan kecakapan kerja, mengendalikan dan mengorganisasi

tenaga kerja kontraktor dan memelihara catatan-catatan serta dokumentasi proyek.

(2) Pemeriksaan Lapangan.

Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan (setting out), Kontraktor harus mempelajari gambar-gambar kontrak dan bersama-sama dengan Direksi Teknik mengadakan pemeriksaan daerah proyek, dan khususnya mengukur / memasang patok, serta melakukan satu pemeriksaan yang terinci semua bangunan yang diusulkan. Perubahan tempat / volume dari pemeriksaan tersebut dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah Surat Perintah Kerja ditanda tangani kepada Direksi Teknik untuk persetujuan.

(3) Patok-patok kilometer dan patok stasiun harus diperiksa dan dipindahkan hal diperlukan direkam dan dijadikan acuan.

1.4.2. Pengendalian Mutu Bahan dan Kecakapan Kerja.

(1) Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui oleh Direksi Teknik. Sertifikat uji pabrik pembuat harus diserahkan untuk semua item-item yang dibuat pabrik termasuk semen, kapur, baja konstruksi dan kayu.Kontraktor harus menyediakan contoh-contoh semua bahan-bahan yang diperlukan untuk pengujian dan mendapatkan persetujuan sebelum digunakan di lapangan dan untuk mendapatkan persetujuan dan tanda tangan, serta untuk suatu pengesahan yang diperlukan. Yang asli dan copy akan ditahan oleh Direksi Teknik dan dua copy yang sudah ditandatangani dikembalikan kepada kontraktor.

(2) Pekerjaan harus ditata di lapangan di bawah pengendalian dan pengaturan penuh oleh Direksi Teknik, serta dalam satu kesesuaian terhadap gambar-gambar dan spesifikasi. Setiap koreksi atau perubahan dalam pekerjaan harus atas dasar penyelidikan serta perhitungan lapangan lebih lanjut dan harus dilaksanakan sebagaimana yang diperlukan di bawah pengawasan Direksi Teknik.

(3) Jika diharuskan demikian oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus menyediakan semua instrument yang diperlukan, personil, tenaga dan bahan yang diminta untuk pemeriksaan pematokan dilapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.

1.4.3. Pengukuran dan Pembayaran.Semua biaya untuk pekerjaan di dalam ketentuan ini akan dimasukkan dalam harga satuan yang bersangkutan dalam daftar penawaran yang akan disediakan untuk semua alat, tenaga dan

3

Page 4: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

bahan-bahan yang diperlukan. Tidak akan ada pembayaran terpisah untuk pekerjaan-pekerajaan yang dimasukkan dalam ketentuan ini.

1.5 : STANDAR RUJUKAN.

1.5.1. Uraian Umum.

(1) Peraturan-perturan dan standar yang dijadikan acuan dalam Dokumen Kontrak akan menetapkan persyaratan kualitas untuk berbagai jenis pekerjaan yang harus diselenggarakan beserta cara-cara yang digunakan untuk pengujian-pengujian yang memenuhi persyaratan-persyaratan.

(2) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk penyediaan bahan-bahan dan kecakapan kerja yang diperlukan untuk memenuhi atau melampaui peraturan-peraturan khusus atau standar yang dinyatakan demikian dalam spesifikasi atau yang dikehendaki oleh Direksi Teknik.

1.5.2. Jaminan Kualitas.

(1) Selama Pengadaan.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian semua bahan-bahan yang diperlukan dalam pekerjaan, dan menentukan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi atau melebihi persyaratan yang telah ditentukan.

(2) Selama Pelaksanaan.

Direksi Teknik mempunyai wewenang untuk menolak bahan-bahan, barang-barang dan pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang ditentukan tanpa kompensasi bagi Kontraktor.

(3) Tanggung Jawab Kontraktor.

Adalah tanggung jawab Kontraktor untuk melengkapi bukti yang diperlukan mengenai bahan-bahan, kecakapan kerja atau kedua-duanya sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik atau yang ditentukan dalam dokumen kontrak yang memenuhi atau melebihi yang ditentukan dalam standar-standar yang diminta. Bukti-bukti tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh Direksi Teknik secara tertulis, dan harus termasuk satu copy hasil-hasil pengujian yang resmi.

(4) Standar - Standar.

Standar-standar yang dipakai menjadi acuan termasuk, namun tidak terbatas pada standar yang dicantumkan di bawah :

- STANDAR INDUSTRI INDONESIA ( SII )

- PERSYARATAN UMUM BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA (PUBI – 1982)

- PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA (NI – 2 – 1971)

- PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA (PPBBI – 1982)

- AASHTO : AMERICAN ASSOCIATE OF STATE HIGHWAY AND TRANSPOR

TATION OFFICIAL (BAGIAN 1 DAN 2)

- ASTM : AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND MATERIALS

- B S : BRITISH STANDARDS INSTITUTION.

4

Page 5: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

1.6 : BAHAN – BAHAN DAN PENYIMPANAN.

1.6.1. U m u m.

(1) U r a i a n.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan yaitu :

4.1 Mematuhi standard dan spesifikasi yang digunakan.

4.2 Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang ditentukan pada gambar rencana atau spesifikasi lain yang dikeluarkan atau yang disetujui secara tertulis oleh Direksi Teknik.

4.3 Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harus diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.

(2) Penyerahan.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan yaitu :

a. Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah galian untuk suatu bahan, Kontraktor harus menyerahkan

b. kepada Direksi Teknik, contoh-contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan contoh tersebut harus disertai informasi mengenai sumber, lokasi sumber, dan setiap klarifikasi lain yang diperlukan oleh Direksi Teknik untuk memenuhi persyaratan-persyaratan spesifikasi.

c. Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan memperoleh dan memproses bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi ini serta harus memberitahu Direksi Teknik paling sedikit 15 hari sebelumnya atau suatu jangka waktu lain yang dinyatakan oleh Direksi Teknik secara tertulis bahwa bahan tersebut dapat digunakan dalam pekerjaan. Laporan ini berisi semua informasi yang diperlukan. Persetujuan sebuah sumber tidak berarti bahwa semua bahan-bahan dalam sumber tersebut disetujui.

d. Dalam kasus bahan-bahan semen, baja dan kayu structural serta bahan-bahan buatan pabrik lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan sebelum persetujuan dari Direksi Teknik diberikan, Direksi Teknik memberikan persetujuan ini secara tertulis.

1.6.2. Sumber Bahan - bahan.

(1) Sumber - Sumber.

a. Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat digunakan yang diperlihatkan dalam Dokumen-dokumen atau yang diberikan oleh Direksi Teknik, disediakan sebagai satu petunjuk saja. Adalah tanggung jawab kontraktor untuk mengadakan identifikasi dan memeriksa kecocokan semua sumber-sumber bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk mendapatkan persetujuan Direksi Teknik.

b. Sumber bahan tidak boleh dipilih dari sumber alam dilindungi, hutan lindung atau dalam daerah yang mudah terjadi longsoran atau erosi.

b. Kontraktor akan menentukan berapa banyak peralatan dan pekerjaan yang diperlukan untuk memproduksi bahan-bahan

5

Page 6: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

tersebut memenuhi spesifikasi ini, Direksi Teknik akan menolak atau menerima bahan-bahan dari sumber-sumber bahan atas dasar persyaratan kualitas yang ditentukan dalam kontrak.

c. Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan menimbulkan erosi atau longsoran tanah, hilangnya tanah produktif atau secara lain berpengaruh negative dengan daerah sekelilingannya.

1.6.3. Penyimpanan Bahan.

(1) U m u m.

Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikian rupa sehingga bahan-bahan tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi, dan sedemikian sehingga bahan tersebut selalu siap digunakan serta, dengan mudah dapat diperiksa oleh Direksi Teknik. Penyimpangan di atas hak milik pribadi hanya akan diizinkan jika telah diperbolehkan secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang diberi kuasa.

Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air, bebas pengaliran air dan kalau perlu ditinggikan, Bahan-bahan tidak boleh bercampur dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan atas dasar pelindung harus disediakan. Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan bahan-bahan sejenis harus dilindungi sepantasnya dari hujan dan banjir.

(2) Penumpukan Agregat.

a. Agregat batu harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui sedemikian sehingga tidak ada segregasi serta menjamin gradasi yang memadai. Tinggi tumpukan maksimum adalah lima meter.

b. Masing-masing jenis berbagai agregat harus ditumpuk secara terpisah atau dipisahkan dengan partisi kayu.

c. Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat yang memadai serta tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan membendung lintasan air.

d. Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-jalan angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya, khususnya selama musim kering.

(3) Penanganan dan Penyimpanan Semen.

Perlu diberikan perhatian sewaktu pengangkutan semen ke tempat pekerjaan supaya semen tidak menjadi basah atau kantong semen menjadi rusak. Di Lapangan semen tersebut harus disimpan dalam gudang yang kedap air, dengan penumpukan yang rapih dan secara sistematis menurut jatuh temponya, sehingga penggunaan (konsumsi) semen dapat diatur serta semen tidak berada terlalu lama dalam penyimpanan. Biasanya jangka waktu akhir penyimpanan semen untuk konstruksi beton tidak boleh lebih dari 3 (tiga) bulan. Direksi Teknik secara teratur akan memeriksa semen yang disimpan di lapangan dan tidak akan mengijinkan setiap semen digunakan bila didapati dalam kondisi telah mengeras.

(4) Bahan – Bahan yang ditumpuk..

Direksi Teknik akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang tepat untuk menumpuk bahan-bahan dan semua tempat yang dipilih harus keras, tanah dengan drainase yang baik, rata

6

Page 7: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

dan kering serta sama sekali tidak boleh melampaui batas jalan tersebut dimana bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan bahaya. Tempat penumpukan harus dibersihkan dari semak-semak dan sampah dan bila perlu tanah tersebut diratakan dengan grader.

1.6.4. Pengukuran dan Pembayaran.

(1) Royalty ( Keuangan )

Semua biaya untuk kompensasi bagi pemilik lahan atau sumber bahan misalnya sewa, royalty (pajak) dan biaya-biaya sejenis, akan dimasukkan dalam harga satuan bagi bahan-bahan yang bersangkutan serta tidak ada pembayaran terpisah kepada Kontraktor untuk biaya-biaya ini.

(2) Pekerjaan – Pekerjaan Lapangan untuk Sumber Bahan.

a. Kontraktor akan menyelenggarakan semua pengaturan untuk membuka sumber bahan, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik.

b. Semua biaya yang diperlukan untuk pembukaan sumber-sumber bahan, seperti pembongkaran tanah selimut dan tanah bagian atas, serta menimbun kembali lapangan tersebut setelah galian diselesaikan, harus dimasukkan dalam harga satuan dan tidak ada pembayaran terpisah bagi pekerjaan ini.

1.7 : PROSEDUR PERUBAHAN PEKERJAAN.

1.7.1. U m u m.

(1) U r a i a n.

Perubahan-perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh Pimpinan Proyek (atau oleh Direksi Teknik jika dikuasakan demikian oleh Pimpinan Proyek untuk bertindak atas namanya) atau oleh Kontraktor, dan akan disetujui dengan cara satu Perintah Perubahan yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak, Jika dasar pembayaran ditentukan dalam satu perintah perubahan menimbulkan satu perubahan dalam Struktur Harga Satuan item Pembayaran atau suatu perubahan dalam besarnya kontrak, Perintah Perubahan tersebut akan dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu addendum.

(2) Perintah Perubahan dan Addendum harus mematuhi hal-hal berikut :

a. Perintah Perubahan.

Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang diparaf oleh Kontraktor, menunjukkan penerimaannya atas perubahan pekerjaan atau Dokumen Kontrak dan persetujuannya atas dasar penyesuaian pembayaran dan waktu, jika ada, untuk pelaksanaan perubahan pekerjaan tersebut. Perintah perubahan harus diterbitkan dalam satu formulir standard akan mencakup semua instruksi yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang akan menimbulkan suatu perubahan dalam Dokumen Kontrak atau instruksi-instruksi sebelumnya yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang menimbulkan suatu

7

Page 8: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

perubahan dalam Dokumen Kontrak atau instansi-instansi sebelumnya yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek.

b. Addendum.

Satu persetujuan tertulis antara Pemilik (Employer) dan Kontraktor merumuskan satu perubahan dalam pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang telah menghasilkan satu perubahan dalam susunan Harga Satuan item. Pembayaran atau satu perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak dan telah dirundingkan sebelumnya serta disetujui di bawah satu Perintah Perubahan Addendum juga akan dibuat pada bagian penutup Kontrak dan untuk semua perubahan-perubahan kontraktual dan perubahan teknis yang besar tanpa memandang apakah perubahan-perubahan tersebut untuk struktur Harga atau Besarnya Kontrak.

(3) Penyerahan – Penyerahan.

a. Kontraktor akan menunjuk wakil perusahaannya secara tertulis yang diberi kuasa untuk menerima perubahan dalam pekerjaan dan yang bertanggung jawab untuk memberitahukan karyawan-karyawan kontraktor lainnya mengenai otorisasi perubahan – perubahan tersebut.

b. Pimpinan Proyek akan menunjuk staf administrasi proyek yang diberi kuasa untuk mengadministrasikan prosedur perubahan.

c. Kontraktor akan membantu setiap pengajuan untuk usulan lump sum, dan untuk setiap Harga Satuan yang tidak ditentukan sebelumnya dengan data pembuktian yang cukup untuk memungkinkan Direksi Teknik mengevaluasi usulan tersebut.

1.7.2. Prosedur Awal.

(1) Pimpinan Proyek dapat mengawali Perintah Perubahan (Change order) dengan menyampaikan kepada Kontraktor satu pemberitahuan tertulis yang berisikan :

a. Satu uraian terinci mengenai perubahan yang diusulkan dan lokasinya dalam proyek tersebut.

b. Kelengkapan atau gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi yang dirubah yang merinci perubahan yang diusulkan.

c. Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan yang diusulkan tersebut.

d. Apakah perubahan yang diusulkan dapat dilaksanakan di bawah struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang ada maupun Suatu Satuan Harga atau Lump Sum tambahan yang diperlukan, harus disetujui dan dirumuskan dalam satu Addendum.

Satu pengumuman demikian adalah hanya satu pemberitahuan saja, dan tidak merupakan satu perintah untuk melaksanaan perubahan-perubahan tersebut, atau untuk menghentikan pekerjaan yang sedang maju.

8

Page 9: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

(2) Kontraktor dapat meminta satu Perintah Perubahan dengan mengajukan satu pemberitahuan tertulis kepada Direksi Teknik, berisi :

a. Uraian perubahan yang diajukan.

b. Pernyataan alasan untuk membuat usulan perubahan.

c. Pernyataan pengaruh pada jadwal pelaksanaan, jika ada.

d. Pernyataan pengaruh yang ada pada pekerjaan-pekerjaan Sub Kontraktor yang terpisah, jika ada.

e. Perincian apakah semua atau sebagian usulan perubahan harus dilakukan di bawah struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang ada beserta suatu harga satuan tambahan atau Lump Sum yang dipertimbangkan mungkin perlu disetujui.

1.7.3. Pelaksanaan “ Perintah Perubahan “ ( Change Order ).

(1) Isi masalah dalam “ Perintah Perubahan “ berdasarkan pada :

a. Permintaan Pimpinan Proyek dan Penerimaan Kontraktor yang disetujui Proyek.

b. Permohonan kontraktor untuk satu perubahan yang diterima oleh Pimpinan proyek.

(2) Pimpinan Proyek akan mempersiapkan “ Perintah Perubahan “ tersebut dan menyediakan satu nomor “Perintah Perubahan”.

(3) “Perintah Perubahan” tersebut akan menguraikan perubahan dalam pekerjaan-pekerjaan penambahan maupun penghapusan, dengan lampiran revisi Dokumen Kontrak yang diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan.

(4) “Perintah Perubahan” tersebut akan menetapkan dasar pembayaran dan suatu penyelesaian waktu yang diperlukan, sebagai akibat adanya perubahan, dan dimana perlu akan menunjukkan setiap tambahan Harga Satuan ataupun Jumlah yang telah dirundingkan di antara Pimpinan Proyek dan Kontraktor yang perlu dirumuskan dalam satu Addendum.

(5) Pimpinan Proyek akan menanda tangani dan menetapkan tanggal “Perintah Perubahan” untuk menyatakan persetujuan dengan rincian di dalamnya.

1.7.4. Pelaksanaan Addendum.

(1) Isi masalah satu Addendum berdasarkan :

a. Permintaan Pimpinan Proyek dan jawaban Kontraktor.

b. Permohonan Kontraktor untuk perubahan, yang direkomendasikan dan disetujui oleh Pimpinan Proyek.

(2) Pimpinan Proyek akan mempersiapkan Addendum tersebut.

(3) Addendum tersebut akan menguraikan setiap perubahan kontraktual, perubahan teknik maupun volume dalam pekerjaan, tambahan maupun penghapusan beserta revisi Dokumen Kontrak untuk menetapkan perincian perubahan dimaksud.

(4) Addendum tersebut akan menyediakan satu perhitungan ringkas setiap tambahan atau penyesuaian dalam jangka waktu kontrak.

(5) Pimpinan Proyek dan Kontraktor akan menandatangi Addendum tersebut dan melampirkan dalam Dokumen kontrak.

9

Page 10: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

1.8 : DOKUMEN REKAMAN KONTRAK.

1.8.1. U m u m.

(1) Kontraktor akan menyimpan satu rekaman pekerjaan kontrak sejak dimulai menyelesaikan rekaman semua perubahan pekerjaan dalam kontrak sejak dimulai sampai selesainya pekerjaan proyek.

(2) Penyerahan – Penyerahan.

a. Kontraktor akan menyerakan kepada Direksi Teknik untuk persetujuannya rekaman proyek tersebut yang selalu dilaksanakan pada hari ke 25 tiap-tiap bulan, atau tanggal lain menurut perintah Pimpinan Proyek. Persetujuan Direksi Teknik terhadap dokumen ini diperlukan untuk persetujuan pembayaran.

b. Kontraktor akan menyerahkan kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan Dokumen Rekaman Proyek Aktif ( Final ) pada waktu permohonan untuk Sertifikat Penyelesaian Utama, dilengkapi dengan catatan-catatan berikut :

- Tanggal dan jadwal proyek.

- Nama dan alamat Kontraktor.

- Nomor dan judul masing-masing dokumen rekaman.

- Sertifikat bahwa masing-masing dokumen yang diserahkan adalah lengkap dan akurat.

- Tanda tangan Kontraktor atau wakilnya yang diberi kuasa.

1.8.2. Dokumen Rekaman Proyek.

(1) Perangkat Dokumen Proyek

Dengan memenangkan Kontrak, Kontraktor akan mendapatkan seperangkat lengkap semua Dokumen dari Pimpinan Proyek tanpa beban biaya, yang berkaitan dengan Kontrak.

Dokumen tersebut akan meliputi :

Persyarat Umum Kontrak.

Gambar Rencana Kontrak.

Spesifikasi.

Addendum.

Modifikasi-modifikasi lain terhadap kontrak (jika ada).

Catatan Pengujian Lapangan.

(2) Penyimpanan Dokumen.

Dokumen proyek tersebut harus disimpan di dalam kantor lapangan dalam satu file dan rak dan Kontraktor harus menjaga serta

melindunginya dari kerusakan dan hilang sampai pekerjaan selesai, serta harus memasukkan data dan kepada Dokumen Rekanan Proyek Akhir ( Final ).

Dokumen rekaman (pencatatan) tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan pelaksanaan dan dokumen itu harus dapat diperoleh setiap waktu untuk pemeriksaan oleh Direksi Teknik.

1.9 : PEKERJAAN HARIAN.

10

Page 11: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

1.9.1. U m u m.

(1) U r a i a n.

Pekerjaan ini terdiri dari kegiatan-kegiatan kerja tertentu yang semula diketahui lebih dulu atau tidak disediakan pada Daftar Penawaran, tetapi ternyata selama pelaksanaan menjadi jelas diperlikan agar pelaksanaan dan penyelesaian proyek memuaskan dan dapat diukur dengan baik dalam hal biaya-biaya, tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan.

Pekerjaan yang harus dilaksanakan di bawah “ Pekerjaan Harian “ dapat termasuk segala sesuatu yang diperintahkan atau dikuasakan oleh Direksi Teknik dan dapat meliputi stabilisasi, pengujian (testing), perbaikan dari lapis perkerasan yang ada konstruksi lapisan ulang, struktur atau pekerjaan-pekerjaan lainnya.

(2) P e n y e r a h a n.

Sebelum memesan material untuk “Pekerjaan harian” Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik penawaran-penawaran, untuk diminta persetujuannya, dan sesudah pemesanan material, Kontraktor harus memberikan kepada Direksi Teknik tanda terima atau kwitansi pembayaran lainnya yang diperlukan untuk membuktikan jumlah yang dibayar.

Pada akhir dari setiap hari kerja, Kontraktor harus menyerahkan Suatu catatan tertulis mengenai banyaknya jam kerja dan peralatan serta volume semua bahan yang digunakan atas dasar suatu Pekerjaan Harian dan harus memperoleh tanda tangan Direksi Teknik telah menyetujui mengenai item pembayaran dan kuantitas yang diajukan. Kontraktor harus menyerahkan setiap claim Pekerjaan Harian sesuai dengan Bab di bawah ini.

1.9.2. Bahan – Bahan dan Peralatan.

(1) Bahan – Bahan.

Semua bahan yang berguna atas dasar Pekerjaan Harian harus memenuhi persyaratan mutu dan keandalan yang diberikan pada bab-bab yang terkait pada Spesifikasi ini. Untuk bahan-bahan yang tidak ditetapkan secara terinci dimanapun pada Spesifikasi ini, maka mutu material harus seperti yang diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Teknik.

(2) P e r a l a t a n.

Peralatan-peralatan yang digunakan atas dasar Pekerjaan Harian harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari Bab-bab yang terkait pada Spesifikasi ini dan harus disetujui untuk digunakan oleh Direksi Teknik sebelum pekerjaan dimulai.

1.9.3. Pelaksanaan Pekerjaan Harian.

(1) Pengesahan Pekerjaan Harian.

a. “Pekerjaan Harian” dapat diminta secara tertulis oleh Kontraktor atau diperintakan oleh Direksi Teknik. Pada kedua hal tersebut, pekerjaan tidak boleh dimulai, sampai Direksi Teknik mengeluarkan secara tertulis suatu otorisasi kerja harian.

11

Page 12: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

b. Otorisasi ini akan menguraikan luas dan sifat pekerjaan yang diperlukan dengan lampiran-lampiran gambar atau Dokumen Kontrak yang diperbaiki untuk menentukan rincian pekerjaan, dan akan menunjukkan cara untuk menentukan setiap perubahan jumlah besarnya kontrak dan setiap perubahan dalam jangka waktu kontrak, jika ada.

c. Direksi Teknik akan menanda tangani dan membubuhi tanggal pada otorisasi Pekerjaan harian sebagai pemberian wewenang atau izin kepada Kontraktor untuk melanjutkan pekerjaan.

(2) Pelaksanaan Pekerjaan Harian.

Operasi Pekerjaan Harian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Bab-bab yang terkait pada Spesifikasi ini yang menentukan penempatan bahan-bahan finising pekerjaan-pekerjaan, pengujian dan mutu pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan serta perbaikan setiap pekerjaan yang tidak memuaskan. Dalam hal pekerjaan yang diperlukan harus dilaksanakan atas dasar Pekerjaan Harian yang tidak ditentukan dimanapun pada Spesifikasi ini, maka pekerjaan harus dilaksanakan sebagaimana diperintahkan dan disetujui oleh Direksi Teknik.

(3) Claim ( Tagihan ) Pekerjaan Harian.a. Pada selesainya Pekerjaan Harian, Kontraktor harus

menyerahkandaftar perhitungan beserta data pendukung untuk mendukung setiap tagihan pekerjaan harian yang disetujui oleh Direksi Teknik ditambah keterangan tambahan seperti : Nama Direksi Teknik yang memerintahkan bekerja, dan

tanggal perintah tersebut. Tanggal dan waktu pelaksanaan dilaksanakan beserta

daftar tenaga yang dipekerjakan. Ringkasan mengenai jam-jam yang digunakan untuk

semua tenaga kerja pada Pekerjaan Harian. Ringkasan mengenai jam-jam kerja yang digunakan untuk

semua peralatan Konstruksi pada Pekerjaan Harian. Apabila dapat dipakai, invoice dan tanda terima untuk

setiap material, produk atau jasa-jasa yang digunakan dalam pekerjaan yang disahkan dengan “Perintah Perubahan”.

b. Drainase tersier akan memeriksa dan menyatakan bahwa Pekerjaan Harian dari kontraktor sebagai bagian dari permintaan pengajuan Sertifikat Pembayaran Bulanan sesuai dengan Artikel-artikel yang terkait Persyaratan Umum Kontrak mengenai Sertifikat (Pengesahan) dan Pembayaran.

1.9.4. Cara Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan Harian.

(1) Pengukuran dan Pembayaran Bahan-bahan.

a. Material yang diukur untuk pembayaran harus jumlah bahan-bahan yang sebenarnya dimasukkan pada Pekerjaan Harian yang dibuktikan dengan tagihan (invoice) dari leveransir dan laporan-laporan Pekerjaan harian yang telah disetujui.

b. Untuk material yang digunakan pada Pekerjaan harian, pembayaran haruslah sesuai harga netto yang dibayarkan oleh Kontraktor untuk material yang dikirim ke lapangan, sebagaimana yang diperkuatkan dengan surat tagihan dari

12

Page 13: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

leveransir yang mana harganya ditambah 15% (Pajak dan keuntungan), Pembayaran semacam itu harus dianggap sebagai kompensasi penuh penyediaan material, termasuk harga-harga berikut ini :

Pengadaan dan pengiriman ke lapangan.

Penerimaan di lapangan, pembongkaran, pemeriksaan, penyimpanan, perlindungan dan penanganan secara umum.

Yang terbuang.

Biaya-biaya administrasi dan akuntansi, dan semua biaya overhead lainnya yang nerhubungan.

Keuangan.

c. Pembayaran semua material yang dimasukkan dalam Pekerjaan harian harus dibuat dari jumlah sementara yang dimasukkan untuk item pembayaran Material untuk Pekerjaan Harian” yang tercatat pada Daftar Penawaran.

(2) Pengukuran dan Pembayaran Tenaga Kerja.

Pengukuran tenaga kerja untuk pembayaran di bawah “Pekerjaan Harian” harus dibuat berdasar jam kerja yang dijamin pada Harga Satuan untuk macam-macam kategori tenaga kerja yang dimasukkan pada Daftar Penawaran yang harga dan pembayarannya harus merupakan kompensasi penuh untuk biaya-biaya berikut ini : Upah tenaga kerja, pajak, bonus asuransi, uang cuti,

perumahan, fasilitas kesejahteraan, biaya pengobatan, uang saku lainnya yang menjadi hak dan semua biaya-biaya yang ditetapkan pada “Peraturan tenaga Kerja Indonesia Pedoman : untuk investor Asing” (Perundang-undangan Tenaga Kerja di Indonesia), yang diterbitkan oleh Biro Hukum Departemen Tenaga Kerja.

Pemakaian dan pemeliharaan perkakas manual. Biaya transpotasi ked an dari lapangan pekerjaan yang

harus dilaksanakan. Semua biaya administrasi dan akuntansi yang berkaitan,

pengawasan (termasuk mandor) dan semua biaya tambahan lainnya serta biayaoverhead yang diperlukan untuk mobilisasi tenaga kerja dilokasi pekerjaan.

Keuangan.

(3) Pengukuran.

Pengukuran peralatan untuk pembayaran menurut dasar “Pekerjaan Harian” baik yang disewa atau kepunyaan Kontraktor, harus dibuat berdasar jam kerja sebenarnya yang sah dari peralatan pada Harga Satuan untuk macam-macam kategori dari peralatan yang dimasukkan pada Daftar Penawaran yang harga dan pembayarannya akan merupakan kompensasi penuh untuk biaya-biaya berikut ini : Sopir, operator dan pembantu yang harus termasuk semua

biaya yang ditunjukkan di atas untuk tenaga kerja. Penyimpanan bahan bakar dan kebutuhan-kebutuhan

lainnya. Overhead, perbaikan dan penggantian. Waktu idle (tidak bekerja) dan waktu perjalanan di lapangan. Biaya-biaya pendirian perusahaan, biaya-biaya akuntansi

kantor pusat dan kantor lapangan dan semua biaya overhead lainya.

13

Page 14: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

Biaya pengangkutan ke dan dari lapangan. Keuangan.

2 : GALIAN TANAH.

2.1.1. U m u m.

(1) Uraian.

a. Pekerjaan ini terdiri penggalian penangan, pembuangan atau penumpukan tanah atau baru ataupun bahan-bahan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kontrak yang memuaskan.

b. Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuatan jalan air dan selokan-selokan, pembuatan parit atau pondasi pipa, gorong - gorong, saluran - saluran atau dan tanah selimut (bagian atas), untuk pekerjaan stabilitasi dan pembuangan tanah longsoran, untuk galian bahan konstruksi ataupun pembuangan bahan – bahan buangan untuk penggalian dasar sungai / normalisasi sungai dengan spesifikasi ini dan dalam pemenuhan yang sangat bertanggung jawab terhadap garis batas, kelandaian dan potongan melintang yang ditunjukkan pada gambar rencana atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.

c. Terkecuali untuk tujuan pembayaran, persyaratan bab ini berlaku untuk semua pekerjaan galian yang dilaksanakan dalam hubungan dengan kontrak termasuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dalam bagian lain, dan semua galian diklasifikasikan dalam satu atau dua kategori :

- Galian Biasa.

- Galian Batu

- Galian Lumpur.

- Galian Tanah keras.

(2) Definisi.

a. Galian batu terdiri dari penggalian batu – batu besar dengan volume setengah meter kubik atau lebih besar atau macam – macam bahan padat yang menyatu dan keras yang dalam pendapat Direksi Teknik tidak praktis untuk digali tanpa menggunakan peralatan kerja poeumatik, bor atau peledak. Ini tidak termasuk bahan batuan yang dalam pendapat Direksi Teknik dapat dibuat lepas dan dipecah – pecah oleh penggaruk hidrolis yang ditarik atau bulldozer.

b. Semua penggalian lain akan dianggap sebagai galian biasa.

(3) Toleransi Ukuran.

Kelandaian, garis batas dan formasi akhir setelah penggalian tidak boleh berbeda dari yang ditentukan lebih besar 2 cm pada setiap titik. Pekerjaan yang tidak memenuhi toleransi ini harus diperbaiki sehingga sesuai petunjuk / persetujuan Direksi Teknik.

(4) Pemeriksaan di Lapangan.

b. Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar di bawah ketentuan ini, ketinggian dan garis batasnya harus disetujui oleh Direksi Teknik, sebelum kontraktor memulai pekerjaan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada Direksi Teknik.

c. Sesudah masing – masing penggalian untuk lapis tanah dasar diratakan, Kontraktor harus memberitahukan hal tersebut kepada

14

Page 15: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

Direksi Teknik, dan tidak ada bahan alas dasar atau bahan lainnya boleh dipasang sampai Direksi Teknik telah menyetujui kedalaman penggalian dan kualitas serta kekerasan bahan pondasi.

(5) Penjadwalan Pekerjaan.

b. Pembuatan parit atau penggalian lainnya memotong jalan kendaraan harus dilaksanakan dengan cara menggunakan pelaksanaan setengah lebar atau secara lain diadakan perlindungan sehingga jalan tersebut dijaga tetap terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu.

c. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik gambar rincian semua bangunan sementara yang diusulkan untuk digunakan, seperti penyanggaan, penguatan, cofferdam (bendungan sementara) dinding pemutus aliran rembesan (cut-off) dan bangunan – bangunan untuk pembelokan sementara aliran sungai serta harus mendapatkan persetujuan Direksi Teknik atas gambar – gambar, sebelum melakukan pekerjaan galian yang akan dilindungi oleh bangunan – bangunan yang diusulkan tersebut.

(6) Penggunaan dan Pembuangan Bahan – bahan Galian.

a. Semua bahan – bahan yang cocok yang digali di dalam batas-batas dan lingkup kerja proyek, yang akan digunakan kembali akan ditentukan lebih lanjut oleh Direksi Teknik.

b. Bahan–bahan galian yang berisikan tanah–tanah sangat organis, gambut, berisikan akar-akar atau barang-barang tumbuhan yang banyak,dan juga tanah yang mudah mengembang, yang menurut pendapat Direksi Teknik akan menghalangi pemadatan bahan lapisan di atasnya atau dapat menimbulkan suatu penurunan yang tidak dikehendaki atau kehancuran, akan diklasifikasikan sebagai tidak cocok digunakan sebagai urugan dalam pekerjaan permanent.

c. Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan untuk timbunan, atau setiap bahan yang tidak disetujui Direksi Teknik menjadi bahan urugan yang cocok, harus dibuang dan diratakan dalam lapisan – lapisan tipis oleh Kontraktor di luar Daerah lokasi galian seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.

d. Kontraktor akan bertanggung jawab untuk semua penyelenggaraan dan biaya – biaya bagi pembuangan bahan – bahan lebihan atau bahan tidak cocok, termasuk pengangkutannya dan mendapatkan izin dari pemilik atau penyewa lahan dimana buangan tersebut dilakukan ( ditempatkan ).

(7) Pengamanan Pekerjaan Galian.

a. Selama pekerjaan penggalian kemiringan galian yang stabil yang mampu menyangga bangunan – bangunan, struktur atau mesin-mesin di sekitarnya harus dijaga sepenuhnya, serta harus dipasang penyangga dan penguat yang memadai bila permukaan galian yang tidak ditahan dengan cara lain dapat menjadi tidak stabil. Bila diperlukan, Kontraktor harus menopang struktur – struktur di sekitar nya yang mungkin menjadi tidak stabil atau menjadi berbahaya oleh pekerjaan galian.

b. Alat-alat berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau maksud-maksud semacam, tidak diizinkan berdiri atau beroprasi lebih dekat dari 1,5 meter dari ujung parit terbuka atau galian pondasi, terkecuali pipa - pipa atau struktur telah selesai

15

Page 16: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

dipasang dan ditutup dengan paling sedikit 60 cm urugan dipadatkan.

c. Bendungan sementara, dinding pemotong aliran rembesan atau sarana – sarana lain yang mengeluarkan air dari galian, harus didisain secara lebih baik dan mampu mengalirkan secara cepat bahaya banjir pada struktur.

d. Bilamana Kontraktor akan menggunakan bahan peledak yang diperlukan untuk penggalian batu, bahan peledak harus disimpan, ditangani dan digunakan dengan pengamanan yang paling tinggi dan ketat, sesuai dengan peraturan hukum Pemerintah. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mencegah setiap penggunaan peledak yang tidak pada tempatnya, harus menjamin bahwa penanganan peledak tersebut dipercayakan kepada orang yang berpengalaman dan bertanggung jawab.

e. Semua galian terbuka harus dipasang penghalang yang memadai untuk menghindari tenaga kerja atau lain-lainnya jatuh dengan tidak sengaja ke dalam galian dan setiap galian terbuka di dalam daerah badan jalan atau bahu jalan, sebagai tambahan harus diberi marka / tanda peringatan pada malam hari dengan drum dicat putih (atau semacamnya) dengan lampu merah, sehingga memuaskan Direksi Teknik.

f. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengadakan perlindungan bagi setiap pipa bawah tanah yang berfungsi, kabel - kabel konduit atau struktur lainnya di bawah permukaan yang ditemukan dan harus bertanggung jawab untuk biaya perbaikan setiap kerusakan yang disebabkan oleh operasinya.

(8) Perbaikan Penggalian yang tidak memuaskan.

Pekerjaan galian yang tidak memenuhi criteria toleransi yang diberikan dalam ketentuan ini harus diperbaiki oleh Kontraktor sebagai berikut :

a. Bahan – bahan lebihan ( karena penggalian yang tidak efisien ) harus dibuang dengan galian berikutnya.

b. Daerah yang terlanjur digali, atau daerah dimana telah bercerai berai atau berjatuhan, harus diurug kembali dengan urugan terpilih yang mana dapat diterapkan, sehingga memuaskan Direksi Teknik.

2.1.2. Pelaksanaan Pekerjaan.

(1) Prosedur Umum.

a. Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan sekecil mungkin terjadi gangguan terhadap bahan – bahan di bawah dan di luar batas galian yang ditentukan sebelumnya.

b. Jika bahan yang terdapat pada permukaan garis formasi atau tanah dasar atau pondasi adalah lepas – lepas atau lunak atau secara lain tidak cocok menurut pendapat Direksi Teknik, bahan itu secara keseluruhan harus dipadatkan atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan urugan yang cocok, seperti diperintahkan Direksi Teknik.

c. Dimana batu, lapisan keras atau bahan tidak dapat dihancurkan lainnya ditemukan berada diatas garis formasi untuk saluran yang dilapisi, atau pada ketinggian permukaan untuk atau di atas bagian dasar parit pipa atau galian pondasi struktur, bahan tersebut harus digali terus sedalam 20 cm sampai satu permukaan yang merata dan halus. Tidak ada runcingan –

16

Page 17: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

runcingan batu akan ditinggalkan menonjol dari permukaan dan semua bahan – bahan yang lepas – lepas harus dibuang. Profil galian yang telah ditetapkan harus dikembalikan dengan pengurugan kembali dan dipadatkan dengan bahan pilihan yang disetujui oleh Direksi Teknik.

d. Setiap bahan bebas diatas harus disingkirkan dari tebing yang tidak stabil sebelum penggalian dan talud tebing harus dipotong menurut sudut rencana talud. Untuk tebing yang tinggi harus dibuatkan berm pada setiap ketinggian tebing 5.0 m yang sesuai dengan gambar standar.

e. Untuk perlindungan tebing terhadap erosi, harus dibuatkan saluran cut off (penutup aliran rembesan) dan saluran pada kaki tebing sebagaimana ditunjukkan pada Gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi di lapangan.Daerah – daerah yang baru selesai digali, secepatnya harus dilindungi juga dengan penempatan lempengan rumput atau tanaman – tanaman lain yang disetujui.

f. Sejauh mungkin dan seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus menjaga galian tersebut bebas air dan harus melengkapi dengan pompa – pompa, peralatan dan tenaga kerja, serta membuat tempat air mengumpul, saluran sementara atau tanggul sementara sepertinya untuk mengeluarkan atau membuang air dari daerah – daerah di sekitar galian.

(2) Galian untuk Struktur dan Pipa.

a. Parit untuk pipa, gorong – gorong atau saluran beton, dan galian – galian untuk pondasi jembatan dan struktur lainnya, harus jadi satu ukuran yang memungkinkan pemasangan bahan – bahan dengan baik, pemeriksaan pekerjaan dan memadatkan kembali urugan – urugan di bawah dan sekitar pipa atau bangunan yang bersangkutan.

b. Galian sampai permukaan akhir pondasi untuk mendukung struktur tidak boleh dilakukan sebelum pendukung ( footing ) tersebut dipasang.

(3) Penggalian untuk Bahan Galian.

a. Lubang – lubang bahan galian dimana saja, harus digali dengan ketentuan – ketentuan Spesifikasi ini.

b. Persetujuan untuk membuka satu daerah galian baru, atau mengoperasikan daerah galian yang ada, harus diperoleh dari Direksi Teknik secara tertulis sebelum suatu operasi galian dimulai.

c. Pembuatan lubang – lubang harus dilarang atau dibatasi dimana lubang – lubang tersebut mungkin mengganggu drainase asli atau drainase yang didisain.

d. Di sisi daerah yang miring, lubang – lubang galian bahan di atas sisi jalan yang lebih tinggi, harus dibuat landai dan dibuat mengalirkan air untuk membawa semua air permukaan ke saluran tepi dan ke gorong – gorong di dekatnya tanpa terjadi genangan.

e. Ujung dari satu lubang galian bahan tidak boleh lebih dekat dari 2 meter dari kaki satu tanggul atau 10 meter dari bagian puncak satu galian.

f. Semua lubang galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh Kontraktor harus ditinggalkan dalam kondisi yang rapih dan teratur dengan sisi dan talud yang stabil setelah pekerjaan selesai.

17

Page 18: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

(4) Pembangunan Bangunan Sementara.

a. Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik, semua struktur sementara seperti tanggul sementara atau penyangga penguat, harus dibongkar oleh Kontraktor setelah selesainya struktur permanent atau pekerjaan lain untuk mana galian itu telah dilaksanakan.

b. Bahan – bahan yang dikumpulkan dari bangunan – bangunan sementara tersebut tetap menjadi milik Kontraktor atau mungkin jika disetujui dianggap cocok oleh Direksi Teknik, disatukan ke dalam pekerjaan permanen dan dibayar di bawah item pembayaran yang relevan dimasukkan ke dalam Daftar Penawaran.

c. Setiap bahan galian yang dapat diizinkan sementara dipasang di dalam satu jalan air, harus dibuang dalam satu cara sehingga tidak merusak jalan air (aliran) tersebut.

2.1.3. Cara Pengukuran Pekerjaan.

(1) Galian yang dikecualikan dari Pengukuran dan Pembayaran.

Banyak pekerjaan galian di bawah kontrak tersebut tidak akan diukur atau dibayar di bawah ketentuan. Dalam banyak kasus (seperti dinyatakan di bawah macam-macam ketentuan dari spesifikasi ini) pekerjaan tersebut akan dimasukkan ke dalam harga penawaran untuk item – item konstruksi yang bersangkutan.

Jenis galian yang secara khusus dikecualikan dari pengukuran di bawah ketentuan ini, diuraikan sebagai berikut :

a. Penggalian yang dilaksanakan di luar garis batas, profil dan potongan melintang yang disetujui, tidak akan dimasukkan ke dalam volume yang harus diukur untuk pembayaran, kecuali dimana galian yang kelewat tersebut diperlukan untuk item – item pekerjaan berikut :

i. Pembuangan bahan – bahan lunak atau tak sesuai.

ii. Pembuangan batu atau bahan – bahan sejenis lainnya.

iii. Pembuangan tanah dari talud, longsoran, tanggul sementara yang runtuh yang sebelumnya telah diterima dan memuaskan Direksi Teknik.

b. Galian untuk pekerjaan saluran tanah baru dan pelapisan saluran akan diukur secara terpisah di bawah item pembayaran yang telah ditentukan.

c. Galian untuk pekerjaan drainase berikut ini, termasuk pondasi struktur secara terpisah dibawah item pembayaran 2.3.1.

i. Gorong – gorong pipa beton (Bab 5.1) kecuali untuk galian batu.

ii. Gorong – gorong pipa baja bergelombang (Bab 5.2) kecuali untuk galian batu.

d. Pekerjaan yang dilaksanakan untuk pengembalian kondisi semua tidak akan diukur untuk pembayaran. Penyediaan untuk pekerjaan ini akan dimasukkan ke dalam berbagai penawaran harga satuan untuk bahan – bahan yang digunakan dalam operasi pemulihan kondisi semula.

e. Galian yang dilaksanakan untuk mendapatkan bahan konstruksi (batu, agregat, tanah dari galian bahan atau quarry di luar batas – batas daerah pembangunan tidak boleh diukur untuk

18

Page 19: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

pembayaran. Biaya untuk pekerjaan ini harus dimasukkan dalam penawaran harga untuk bahan – bahan konstruksi.

(2) Galian yang dimasukkan dalam Pengukuran dan Pembayaran.

a. Pekerjaan galian yang tidak dikecualikan seperti di atas akan diukur untuk pembayaran sebagai volume setempat dalam meter kubik bahan – bahan yang digali. Dasar perhitungan harus berupa penampang melintang dan profil yang ditunjukkan pada gambar atau diukur di tempat sebelum penggantian, dan garis batas, kemiringan serta ketinggian pekerjaan galian akhir yang dicantumkan atau diterima. Cara perhitungan harus berupa cara luas rata – rata akhir, menggunakan penampang melintang pekerjaan berjarak tidak lebih dari 25 meter terpisah, kecuali secara lain dinyatakan untuk Kontrak Khusus.

b. Galian batu akan diukur dalam meter kubik batu yang diterima dan disetujui antara Kontraktor dan Direksi Teknik atas dasar volume senyatanya yang dibuang oleh mesin – mesin gali sebagai hasil dari penggalian di dalam garis batas dan ketinggian yang diatur oleh Direksi Teknik. Galian batu akan diukur di bawah item pembayaran ini terhadap semua item galian dalam setiap potongan dari spesifikasi ini.

2.1.4. Dasar Pembayaran.

Volume galian yang diukur seperti di atas akan dibayar per satuan pengukuran pada harga- harga yang dimasukkan dalam Daftar Penawaran bagi item – item pembayaran yang tercantum di bawah, yang harga dan pembayaran merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan – pekerjaan dan biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan galian yang dipadukan seperti diuraikan sebelumnya dalam Bab ini.

2 : U R U G A N.

2.2.1. U m u m.

(1) U r a i a n.

a. Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, mengangkut, penempatan dan memadatkan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembangunan pematang, pengurugan kembali parit – parit atau galian di sekeliling pipa atau struktur serta pengurugan sampai kepada garis batas, kemiringan dan ketinggian penampang melintang yang ditentukan atau disetujui.

b. Pekerjaan tersebut tidak termasuk pemasangan bahan filter pilihan sebagai alas dasar disediakan untuk drainase di bawah permukaan. Bahan – bahan ini dimasukkan dalam ketentuan spesifikasi ini.

(2) D e f i n i s i.

a. Urugan yang dicakup oleh persyaratan – persyaratan Bab ini diklsifikasikan dalam satu atau dua kategori :

i. Urugan biasa untuk pematang.

ii. Urugan pilihan untuk pematang.

b. Urugan pilihan pematang digunakan untuk kondisi tanah lunak seperti rawa – rawa, tanah payau, atau tanah yang selalu terendam air dimana diperlukan satu tanah urugan dengan

19

Page 20: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

plastisitas rendah ( bahan berbutir ), dan juga dimana stabilitas tanggul, talud yang terjal atau tanah dasar harus ditimbun sampai ketinggian dan pemadatan yang tertentu.

c. Urugan yang diperlukan untuk tujuan umum seperti diuraikan pada ketentuan ini dan tidak termasuk urugan pilihan untuk pematang, harus diperlukan sebagai urugan biasa untuk pematang.

(3) Toleransi Ukuran.

a. Ketinggian dan kemiringan akhir pematang tanah dasar setelah pemadatan tidak boleh ada dua sentimeter lebih tinggi atau tiga sentimeter lebih rendah dari yang ditentukan atau disetujui.

b. Semua permukaan akhir urugan yang nampak keluar harus cukup halus dan seragam, dan mempunyai kemiringan yang cukup menjamin limpasan air permukaan yang bebas.

c. Permukaan akhir talud ( timbunan ) pematang tidak boleh berbeda dari garis profile yang ditentukan lebih dari 10 cm.

(4) Contoh – Contoh Bahan.

a. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik hal – hal berikut ini paling sedikit 14 hari sebelum mulai digunakannya setiap bahan sebagai berikut :

i. Dua contoh bahan dengan berat masing – masing 50 kg salah satu dari padanya akan ditahan oleh Direksi Teknik sebagai acuan selama jangka watu kontrak.

ii. Satu pernyataan mengenai asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan sebagai bahan urugan, bersama – sama dengan hasil pemeriksaan yang menyatakan bahwa bahan tersebut memenuhi spesifikasi.

(5) Penjadwalan Pekerjaan.

a. Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan selama hujan atau di bawah pondasi basah dan pemadatan tidak dapat dikontrol.

(6) Perbaikan Urugan yang tidak Memuaskan atau tidak Stabil.

a. Urugan terakhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang ditentukan atau disetujui atau dengan toleransi permukaan yang ditentukan dlm sub Bab 2.2.1 (3) di atas, harus diperbaiki dengan membuat lepas – lepas permukaan tersebut, dan membuang atau menambah bahan – bahan yang diperlukan diikuti dengan pembentukan dan pemadatan kembali.

b. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dalam hal batas – batas kandungan kelembaban seperti ditentukan dalam sub Bab 2.2.3. (3) atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik, harus diperbaiki dengan menggaruk bahan tersebut sampai kedalaman 15 cm atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik, yang diikuti dengan penyiraman air yang memadai dan pencampuran secara menyeluruh dengan alat motor grader atau peralatan lain yang disetujui.

c. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti yang ditetapkan oleh batas – batas kandungan kelembaban yang

20

Page 21: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

ditentukan dalam sub Bab 2.2.3 (3) atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik, harus diperbaiki dibawah kondisi cuaca kering dengan penggarukkan bahan – bahan tersebut diikuti dengan pengerjaan sebentar – sebentar alat grader atau peralatan lain yang disetujui, dengan waktu istirahat diantara pekerjaan – pekerjaan tersebut. Secara alternative atau jika pengeringan yang cukup tidak dapat dicapai dengan pengerjaan bahan lepas tersebut, Direksi Teknik dapat memerintahkan supaya bahan tersebut dibuang dari tempat pekerjaan dan diganti dengan bahan yang cocok dan kering.

d. Perbaikan urugan yang tidak memenuhi persyaratan kepadatan atau persyaratan sifat – sifat bahan spesifikasi ini, dapat meliputi persyaratan pencampuran dengan bahan lain yang cocok, disertai dengan penambahan kebasahan, pemadatan yang lebih dan / atau pembuangan serta penggantian atas perintah Direksi Teknik.

2.2.2. Bahan - Bahan.

(1) Sumber Pengadaan.

Bahan – bahan urugan harus dipilih dari sumber – sumber yang disetujui yang sesuai dengan persyaratan Bab 1.6 “Bahan – bahan dan Penyimpanan” dari spesifikasi ini. Pengujian klasifikasi tanah harus dilaksanakan atas Direksi Teknik, yang sesuai dengan AASHTO M145 untuk menentukan distribusi ukuran partikel dan plastisitas.

(2) Syarat – Syarat Kualitas.

a. Urugan Biasa untuk Pematang.

i. Urugan yang diklasifikasi sebagai timbunan biasa akan terdiri dari galian bahan tanah atau bahan berbutir – butir yang disetujui oleh Direksi Teknik sebagai bahan yang cocok untuk digunakan dalam pekerjaan permanent seperti yang diuraikan dibawah sub Bab 2.2.1 (2).

ii. Secara umum, urugan timbunan biasa harus diperiksa secara khusus untuk menyingkirkan penggunaan tanah expansif atau tanah dengan plastisitas tinggi yang diklasifikasikan sebagai A5 dan A7 dalam spesifikasi AASHTO M145 atau sebagai CH dan OH dibawah system klasifikasi Casagrande atau Unified.

b. Urugan Pilihan untuk Pematang.

i. Urugan yang diklasifikasi sebagai urugan pilihan terdiri dari bahan tanah atau bahan batu yang memenuhi persyaratan untuk urugan tanggul biasa di atas dan yang juga jika diuji untuk CBR laboratorium akan memiliki nilai minimum 10 %.

ii. Untuk pekerjaan stabilitasi talud atau pematang atau pekerjaan – pekerjaan lain dimana diperlukan adanya tegangan geser yang baik, urugan pilihan pematang akan terdiri dari urugan batu, atau lempung berpasir bergradasi baik atau campuran lempung / kerikil dengan indek plastisitas rendah tidak lebih tinggi dari 10 %.

iii.Bilamana harus dilakukan pemadatan dibawah kondisi banjir atau kondisi jenuh urugan pilihan pematang akan berupa pasir atau kerikil atau bahan butiran bersih lainnya dengan indeks plastisitas tidak besar dari 6 %.

2.2.3. Pelaksanaan Pekerjaan.

(1). Penyiapan Lapangan.

21

Page 22: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

a. Sebelum menempatkan urugan diatas suatu lapangan, semua operasi pemotongan dan pembersihan termasuk pengisian lubang–lubang disebabkan pembongkaran akar–akar harus diselesaikan sesuai dengan spesifikasi,dan semua bahan – bahan yang tidak cocok harus dibuang dari lapangan tersebut seperti di perintahkan oleh Direksi Teknik.

b. Bilamana tingginya timbunan adalah satu meter atau kurang, tempat pondasi timbunan harus dipadatkan secara menyeluruh (termasuk membuat lepas-lepas, mengeringkan atau membasahi jika diperlukan) sampai bagian puncak tanah setebal 15 cm, memenuhi persyaratan kepadatan yang ditetapkan untuk urugan yang ditempatkan.

c. Jika timbunan tersebut harus dibuat diatas sisi bukit atau dipasang diatas timbunan baru atau timbunan lama, kemiringan yang ada harus dipotong untuk membuat permukaan dudukan yang cukup lebar memikul peralatan pemadatan.

(2). Penimbunan Urugan.

a. Urogan harus disiapkan sampai permukaan yang telah dibuat dan ditebarkan dalam lapisan-lapisan yang rata tidak melebihi ketebalan padat 20 cm, yang memenuhi toleransi tebal lapisan yang diberikan dalam sub Bab 2.2.1 (3) spesifikasi ini. Bilamana lebih dari satu lapisan harus dipasang, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin harus sama ketebalannya.

b. Urugan tanah harus diangkut secara langsung dari daerah galian bahan ketempat yang sudah disiapkan dan dihampar (dalam cuaca kering). Penumpukan tanah pada umumnya tidak diijinkan, khususnya selama musim hujan.

c. Pengurugan diatas pipa-pipa dan dibelakang struktur harus dilakukan secara sistimatis serta sedapat mungkin segera sesudah pemasangan pipa atau struktur tersebut. Perhatian harus diberikan untuk menjamin bahwa telah diberikan waktu yang cukup kepada sambungan pipa dengan adukan dan struktur beton untuk mendapatkan kekuatan yang memadai sebelum pengurugan.

e. Bahan-bahan batuan tidak boleh digunakan sebagai urugan disekeliling pipa atau didalam 30 cm urugan tanah dasar yang langsung dibawah permukaan formasi perkerasan atau bahu jalan dan tidak ada batu dengan ukuran melebihi 10 cm akan dimasukkan dalam urugan tersebut.

f. Kemiringan tebing harus dibentuk dan dirapihkan menurut sudut talud rencana dan bagi tebing yang tinggi diberikan berm yang sesuai dengan gambar rencana serta dibuatkan pula penyediaan untuk drainase yang memadai.

g. Untuk perlindungan tebing terhadap erosi harus dipasang gebalan rumput, dan disusun dalam posisi di atas talud, atas petunjuk dan sampai memuaskan Direksi Teknik.

(3). Pemadatan Urugan.

a. Segera setelah penempatan dan penebaran urugan, masing–masing lapisan harus dipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang cocok dan memadai yang disetujui oleh Direksi Teknik sampai kepada persyaratan-persyaratan kepadatan berikut :

i. Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm dibawah permukaan tanah harus dipadatkan sampai 45% kepadatan kering standar maksimum yang ditetap kan sesuai AASHTO T 99. Untuk tanah-tanah yang berisi lebih dari 10% bahan-bahan yang tertahan diatas saringan 19 mm, maka kepadatan

22

Page 23: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

kering maksimum yang didapat harus disesuaikan untuk bahan-bahan yang oversize (keleat besar) tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.

ii. Lapisan-lapisan di dalam 30 cm atau kurang, dibawah permukaan tanah dasar, harus dipadatkan sampai 100% kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan sesuai AASHTO T 99 ( PB.01111 – 76 ).

iii. Tergantung kepada jenis pelaksanaan dan persyaratan khusus Direksi Teknik, pengujian – pengujian kepadatan kepadatan di lapangan dengan methode kerucut pasir harus dilakukan terhadap masing-masing lapisan urugan yang telah dipadatkan sesuai dengan AASHTO T-191 (PB.0103-76) dan jika hasil sesuatu pengujian menunjukkan bahwa kepadatannya kurang dari kepadatan yang diminta, kontraktor harus memperbaiki pekerjaan tersebvut sesuai dengan sub Bab 2.2.1 (6). Pengujian harus di lakukan sampai kedalaman penuh lapisan dan di lokasi yang ditunjukkan oleh Direksi Teknik, yang tidak boleh berjarak lebih dari 200 m.

b. Pemadatkan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan tersebut berada di dalam batas 3% kurang dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar air optimum. Kadar air optimum akan ditetapkan sebagai kadar air dimana kepadatan kering maksimum dicapai bila tanah tersebut dipadatkan sesuai dengan AASHTO T-99 ( PB 0111 – 76 ).

c. Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar serta masuk ke tengah dalam satu cara dimana masing-masing bagian menerima desakan pemadatan yang sama.

d. Jika bahan urugan harus ditempatkan pada kedua sisi sebuah pipa atau saluran beton atau struktur, pelaksanaannya harus sedemikian sehingga urugan tersebut dibentuk sampai ketinggian yang hampir sama diatas kedua sisi struktur.

e. Terkecuali disetujui oleh Direksi Teknik, urugan disekitar ujung satu jembatan tidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang atau kepala jembatan sampai bangunan atas dipasang.

f. Urugan di tempat – tempat yang sulit dicapai oleh peralatan pemadatan harus ditempatkan dalam lapisan – lapisan horizontal dengan bahan-bahan lepas ketebalan tidak melebihi 15 cm dan dipadatkan menyeluruh menggunakan mesin pemadat yang disetujui. Harus diberikan perhatian khusus untuk menjamin tercapainya pemadatan yang memuaskan dibawah dan disamping pipa – pipa tersebut mendapat dukungan sepenuhnya.

(4). Persyaratan Pemadatan untuk Urugan.

a. Urugan harus ditempatkan dalam lapis-lapis tidak melebihi 30 cm tebalnya atau ketebalan lain yang diminta oleh Direksi Teknik atas dasar jenis alat pemadatan yang digunakan. Pemadatan urugan harus dilaksanakan dengan pemadat berkisi-kisi, pemadat bergetar atau sebuah traktor dengan berat paling sedikit 20 ton atau peralatan bwerat yang sejenis. Pemadatan harus dilakukan dalam arah memanjang sepanjang pematang, dimulai dari ujung paling luar dan mengarah ke tengah, dan akan berlanjut sampai tidak ada pengeseran yang nampak dibawah lindasan pewralatan tersebut. Masing-masing lapisan akan terdiri dari bahan yang baik dapat diterima dan disetujui oleh kedua belah pihak.

23

Page 24: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

b. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pemilihan cara dan peralatan, mendapatkan tingkat pemadatan yang ditentukan. Dalam hal bahwa dia tidak mampu mendapatkan kepadatan yang diperlukan, satu pengujian lapangan harus dilaksanakan dimana jumlah lintasan peralatan pemadatan dan kadar air diubah–ubah sampai kepadatan yang diperlukan didapat sehingga memuaskan Direksi Teknik. Hasil dan pengujian lapangan ini kemudian harus digunakan untuk menentukan jumlah lintasan jenis alat pemadatan dan kadar air dari semua peralatan berikutnya bagi urugan yang sejenis.

2.2.4. Pengendalian Mutu.

(1).Test Laboratorium.

Test untuk syarat kualitas bahan urugan harus dilaksanakan kedua-duanya untuk sumber pengadaan dan test ditempat seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik, untuk dapat memenuhi persyaratan-persyaratan spesifikasi ini.

Test Laboratorium berikut dijadikan rujukan ( Referensi ).

TABEL 2.2.1. TEST LABORATORIUM BAHAN URUGAN

RUJUKAN TEST

PENGUJIAN AASHTO PENGAIRAN J E N I S

Analisa saringan agregat halus T 27 PB 0201 – 76 Menentukan distribusi ukuran dan kasar. partikel Agregat kasar dan halus

Penentuan batas cair dan batas T 89 PB 0109 – 76 Test plastisitas untuk batas cair Plastik. dan indeks plastisitas.

Hubungan kadar air kepadatan T 90 PB 0110 – 76 Test standar proctor menggunakan palu 2,5 kg.

CBR (California Bearing Ratio) T 193 PB 0113 – 76 Menentukan nilai dukungan relatif

(2). Pengendalian Lapangan.

Test pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Kontraktor harus menyediakan semua bantuan yang diperlukan dalam bentuk tenaga kerja, pengangkutan dan pengujian.

TABEL 2.2.2. PERSYARATAN PENGENDALIAN LAPANGAN.

TEST PENGENDALIAN P R O S E D U R

a. Pengujian kerapatan urugan padat dilapangan - Untuk menentukan hubungan kerapatan (Test Kerucut Pasir) dan kadar air pada pemasangan.(AASHTO T. 191) (PB 0103 – 76) - Harus dilaksanakan untuk setiap 1000m3 bahan timbunana sampai kedalaman penuh

- Urugan ditempatkan dalam lapisan dibawah

24

Page 25: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

formasi jalan, harus diuji setiap 200 m panjang jalan.

- Untuk Urugan kembali disekeliling struktur atau didalam parit gorong-gorong, paling

sedikit satu test untuk setiap bagian urugan kembali selesai dipasang.

b. Penentuan CBR lapangan urugan padat - Dengan menggunakan Dynamic Cone Pene trometer (DCP), di lokasi yang diminta oleh

Direksi Teknik.

2.2.5. Cara Pengukuran Pekerjaan.

(1). Apabila dimasukkan dalam daftar penawaran, sebagai satu item pembayaran terpisah, dan tergantung kepada ketentuan item berikutnya, urugan harus diukur dalam jumlah meter kubik bahan padat yang dipasang dan diterima serta memuaskan Direksi Teknik, dan akan diuraikan sebagai urugan timbunan bahan biasa atau urugan timbunan bahan pilihan sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar dan disetujui oleh Direksi Teknik untuk pekerjaan khusus di bawah kontrak.

(2) Volume yang harus diukur pembayaran harus atas dasar penampang melintang dan profil yang disetujui yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau diukur di lapangan sebelum suatu urugan telah ditempatkan pada garis batas, kelandaian dan permukaan yang disetujui atau diterima. Cara penghitungan berupa cara luas rata-rata dan menggunakan penampang melintang pekerjaan berjarak tidak lebih dari 25 meter, terkecuali dinyatakan lain untuk kontrak khusus.

(3) Untuk pengukuran satu urugan sampai menjadi satu pekerjaan timbunan atau pekerjaan sejenis yang dibangun diatas tanah rawa dimana konsolidasi tanah asli yang baik diharapkan, marka-marka (patok) penurunan harus dipasang dan disurvey bersama-sama oleh Direksi Teknik dan Kontraktor. Volume urugan kemudian akan ditentukan atas dasar permukaan tanah sebelum dan sesudah penurunan.

(4) Urugan yang ditempatkan diluar garis batas dan penampang melintang yang disetujui, termasuk setiap tambahan urugan yang diperlukan untuk dudukan atau penguncian ke dalam talud yang ada sebagai hasil penurunan pondasi tidak boleh dimasukkan dalam volume yang harus diukur untuk pembayaran, kecuali dimana secara lain disetujui oleh Direksi Teknik untuk mengganti bahan-bahan lunak atau tidak cocok yang ditemukan di lapangan selama pelaksanaan.

(5) Urugan porous, bahan filter atau bahan alas dasar untuk pipa gorong-gorong, saluran beton, saluran dilapisi, saluran porous, dinding kepala dan struktur lainnya, tidak boleh diukur untuk pembayaran dibawah ketentuan ini, bahan-bahan tersebut harus dimasukkan dalam harga satuan penawaran untuk bahan-bahan dan item-item konstruksi yang bersangkutan, yang disediakan dalam item pembayaran dibawah spesifikasi ini.

(6) Urugan yang digunakan dimana saja di luar batas-batas lapangan kerja atau untuk mengubur bahan-bahan buangan atau untuk penutupan dan memperbaiki galian bahan-bahan, tidak boleh dimasukkan dalam pengukuran urugan.

2.2.6. Dasar Pembayaran.25

Page 26: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

Volume urugan yang diukur sebagaimana diberikan diatas, (berapapun jaraknya pengangkutan) akan dibayar per satuan pengukuran pada harga yang bersangkutan yang dimasukkan dalam daftar penawaran untuk item pembayaran yang tercantum dibawah, harga-harga dan pembayarannya merupakan kompensasi penuh unuk mendapatkan, menyerahkan, memasang, memadatkan, menyelesaikan dan menguji bahan-bahan urugan serta semua biaya-biaya lain yang diperlukan dalam penyelesaian yang baik pekerjaan-pekerjaan yang diuraikan dalam ketentuan ini.

2.3. PENYIAPAN TANAH DASAR.

2.3.1. U m u m.

(1) U r a i a n.Pekerjaan ini terdiri dari menyiapkan tanah dasar yang langsung terletak di bawah pondasi, dalam keadaan siap menerima struktur perkerasan. Tanah dasar tersebut meluas sampai lebar penuh dasar seperti ditunjukkan pada gambar, dan dapat dibentuk di atas timbunan biasa, timbunan pilihan.

(2) Toleransi Ukuran.a. Kemiringan dan ketinggian akhir setelah pemadatan, tidak

boleh berbeda satu sentimeter lebih tinggi atau lebih rendah dari pada yang ditetapkan atau diatur di lapangan dan disetujui oleh Direksi Teknik.

b. Permukaan akhir tanah dasar akan dibuat miring melintang seperti yang ditetap kan atau ditunjukkan pada gambar dan dibuat cukup rata serta seragam untuk menjamin limpasan air permukaan yang keras.

(3) Penjadwalan Pekerjaan.a. Semua pekerjaan drainase tepi jalan di sebelah tanah dasar

harus diselesaikan dan dapat berfungsi sampai satu tingkat yang dapat menyediakan drainase yang effektif bagi limpasan air permukaan dari tanah dasar selama hujan lebat ataupun sebagian hasil banjir dari daerah sekitarnya.

b. Gorong-gorong, pipa porous dan bangunan-bangunan kecil lainnya yang diletakkan dibawah tanah dasar harus diselesaikan sepenuhnya dengan urugan padat, sebelum penyiapan tanah dasar dimulai.

(4) Pengendalian Lalu Lintas.

a. Pengendalian lalu lintas harus dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan persyaratan umum kontrak dan sampai disetujui oleh Direksi Teknik.

b. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap semua konsekwensi lalu lintas yang diijinkan lewat diatas tanah dasar, selama pelaksanaan pekerjaan dan ia harus melarang lalu lintas tersebut, bilamana mungkin dengan menyediakan satu jalan pengalihan atau pembangunan setengah lebar.

(5) Perbaikan Penyiapan Tanah Dasar yang Tidak Memuaskan.

a. Persyaratan yang ditetapkan sub bab 2.1.1. (8) “Galian” dan 2.2.1. (6) “Urugan”, harus diterapkan untuk semua penyiapan tanah dasar dimana releven (berkaitan).

b. Kontraktor akan memperbaiki atas biaya kontraktor sampai disetujui Direksi Teknik, setiap alur bekas roda, gundukan dan kerusakan-kerusakan lain yang diakibatkan oleh lalu lintas atau tenaga kerja kontraktor terhadap tanah dasar yang sudah selesai.

26

Page 27: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

c. Kontraktor akan memperbaiki sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik, setiap kerusakan tanah dasar disebabkan oleh kekeringan dan retak-retak, atau dari kebanjiran ataupun kasus alami lainnya. Pekerjaan tersebut akan dimasukkan untuk pembayaran di bawah bab ini, terkecuali Direksi menganggap kerusakan-kerusakan tersebut disebabkab oleh kelalaian Kontraktor.

2.3.2. Bahan – Bahan. Bahan tanah dasar dan kualitasnya harus sesuai dengan persyaratan yang berkaitan untuk timbunan biasa, timbunan pilihan, atau galian tanah dasar yang ada. Bahan-bahan yang digunakan dalam masing-masing keadaan harus seperti diperintahkan Direksi Teknik, dan harus dipasang seperti yang ditertapkan pada Bab 2.1 dan 2.2.

2.3.3. Pelaksanaan Pekerjaan.

(1) Penyiapan Lapangan.

a. Penggalian dan pengurugan untuk tanah dasar harus seperti yang ditetapkan pada spesifikasi ini.

b. Kontraktor harus menyediakan dan menggunakan Patok-patok kayu untuk memeriksa punggung atau kemiringan melintang, bilamana diminta oleh Direksi Teknik ketinggian lapangan harus diperiksa dengan alat survei ketinggian.

(2) Pemadatan Tanah.

a. Pemadatan lapisan tanah dibawah permukaan tanah dasar harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan spesifikasi yang diberikan pada spesifikasi ini.

i. Lapisan –lapisan yang lebih dari 30 cm di bawah permukaan tanah dasar harus dipadatkan sampai 45% kepadatan kering maksimum yang ditetapkan sesuai dengan AASHTO T – 99.

ii. Lapisan-lapisan yang berada pada 30 cm atau kurang dan sampai permukaan tanah dasar harus dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.

2.3.4. Pengendalian Mutu.

Pengujian-pengujian kualitas untuk kepadatan di lapangan dan daya dukung harus dilakukan untuk setiap 200 m panjang sesuai dengan persyaratan spesifikasi sub Bab 2.2.4 CBR minimum untuk tanah dasar harus 5% dan bilamana hal ini tidak dapat dicapai, perlu dipasang bahan lapis pondasi bawah atau bahan timbunan pilihan sampai ketebalan yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.

2.3.5. Cara Pengukuran Pekerjaan.

(1) Luas penyiapan tanah dasar yang selesai dan disetujui akan diukur sebagai jumlah meter persegi permukaan yang dipadatkan dan dibentuk.

(2) Tidak ada pembayaran akan dilakukan di bawah bab spesifikasi ini, untuk penyiapan berkala, meliputi perbaikan lubang, tanah dasar mengenai pekerjaan pemeliharaan bagian ambles atau pecahnya ujung-ujung.

2.3.6. Dasar Pembayaran.

Volume yang ditentukan diukur seperti dilakukan di atas, akan dibayar per satuan pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam daftar penawaran item pembayaran yang tercantum di bawah, yang tenaga dan pembayarannya merupakan kompensasi penuh untuk semua pekerjaan dan biaya-biaya yang diperlukan dalam penyelesaian

27

Page 28: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

penyiapan tanah dasar yang diminta seperti di uraikan sebelumnya dalam ketentuan ini.

Nomor Item Pembayaran URAIAN Satuan Pengukuran

2.3.1. Penyiapan Tanah Dasar Meter persegi.

3 : 1. PEKERJAAN BETON.

3.1.1 U m u m.

(1) Uraian.

a. Beton terdiri dari suatu campuran yang sebanding (proporsional) antara semen, air dan agregat bergradasi. Campuran beton akan mengndap dan mengeras menurut bentuk yang diminta disyaratkan dan membentuk satu bahan yang keras dan tahan lama (awet), yang memiliki karakteristik tertentu.

b. Agregat meliputi baik bergradasi kasar maupun yang bergradasi halus, tetapi jumlah Agregat harus akan dipertahankan sampai jumlah minimum yang diperlukan, yang apabila dicampur dengan semen akan cukup untuk mengisi rongga-rongga antara agregat kasar serta memberikan suatu permukaan akhir yang halus.

c. Untuk mencapai beton yang kuat dengan keawetan yang optimum, volume air yang dimasukkan kedalam campuran harus dipertahankan sampai jumlah minimum yang diperlukan untuk memudahkan pengerjaan selama pencampuran.

d. Bahan tambahan kepada campuran beton seperti memasukkan udara (air entraining) atau bahan kimia untuk memperlambat atau mempercepat waktu pengerasan, tidak diperbolehkan kecuali dimana demikian didalam persyaratan Kontrak khusus.

(2) Peraturan ( Code ) Beton.Persyaratan-persyaratan Peraturan Bertulang Indonesia – PBI Tahun 1971 atau Perbaikan yang terakhir harus diterapkan kepada semua pekerjaan beton, terkecuali dinyatakan secara lain atau yang mengacu kepada semua pekerjaan AASHTO dan spesifikasi khusus yang tidak disebut dalam PBI – 1971.

28

Page 29: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

(3) Kelas – Kelas Beton.Klasifikasi dan rujukan mutu beton harus seperti yang diberikan pada Tabel 7.1.1.

TABEL 3.4.4. KELAS – KELAS BETON.

Kelas Rujukan Mutu Jenis U r a i a n

I B O Non Struktural Beton harus untuk alat pondasi dan Perataan pondasi.

125 Struktural Beton masa tanpa tulang untuk pondasi Dasar, penutup pipa-pipa.

K 175 Struktural Beton dengan penulangan ringan diguna Kan untuk pondasi pelat, dinding-dinding Kaison, kereb, dan jalan setapak.

I I K 225 Struktural Konstruksi Beton bertulang termasuk gela Gar-gelagar kolom-kolom lantai pelat lantai Dinding penahan, gorong-gorong pipa, Gorong-gorong kotak.

K 275 Struktural Beton bertulang mutu tinggi untuk lantai sampai Jembatan dan bagian-bagian konstruksi K 350 Utama lainnya.

III K 400 Struktural Bagian-bagian Konstruksi beton praktekan Dan tiang-tiang beton pracetak.

T o l e r a n s i.

a. Toleransi dimensi.

* Struktur dengan panjang keseluruhan s/d. 6 meter + 5 mm

* Struktur dengan panjang lebih dari 6 meter + 15mm

* Panjang balok, slab lantai, kolom dan dinding Nol

* Antar Kepala Jembatan ( Abutment ) + 10mm

b. Toleransi posisi ( dari titik acuan ). + 10 mm

c. Alinyemen vertical untuk kolom-kolom dan dinding-dinding + 10 mm

d. Toleransi ketinggian permukaan + 10 mm

e. Toleransi untuk selimut beton di atas baja tulangan

* Sampai dari 5 atau lebih 0 dan + 10mm

* Selimut dari 5 sampai 10 cm + 10mm

(4) Penyerahan - Penyerahan.

a. Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton bersama-sama

29

Page 30: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

dengan data-data pengujian yang menunjukkan kecocokan dengan persyaratan mutu spesifikasi ini.

b. Apabila disyaratkan demikian oleh Direksi Teknik. Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar rinci semua pekerjaan acuan yang digunakan pada pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.

c. Kontraktor harus melapor kepada Direksi Teknik paling sedikit 24 jam sebelum pencampuran atau pengecoran beton.

(5) Penyimpanan Bahan - bahan.

a. Agregat harus disimpan secara terpisah sesuai dengan ukuran ukuran untuk mencegah terjadinya pencampuran. Semen harus disimpan secara teratur dan rapi mengikuti waktu penyerahannya, sehingga pemakaiannya dapat diatur dan semen tidak akan menjadi terlalu lama disimpan. Waktu kadaluarsa penyimpanan semen beton konstruksi tidak boleh lebih dari 3 bulan. Semen yang sudah mengeras, tidak diizinkan digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan konstruksi.

b. Selama pengangkutan semen sampai ke gudang atau lapangan kerja harus dijaga sehingga semen tidak lembab atau kantong rusak. Keadaan penyimpanan untuk bahan-bahan yang harus dipakai dilapangan harus memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam pasal-pasal mengenai karakteristik bahan-bahan ( NI-3 ) dan spesifikasi penyimpanan bahan-bahan ( PBI 1971, pasal 3,9 ).

(6) Kondisi Cuaca.

Pada umumnya, pencampuran, pengangkutan dan pengecoran beton harus dilakukan pada keadaan cuaca kering. Apabila keadaan cuaca tidak menentu, Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi campuran beton terhadap hujan, dan Direksi Teknik harus menentukan apakah pencampuran dan pengecoran beton akan dilanjutkan atau ditunda sampai membaiknya keadaan cuaca.

Kontraktor tidak boleh / dapat menuntut penggantian terhadap kerusakan beton yang ditolah karena hujan.

(7) Perbaikan – Perbaikan Pekerjaan Beton yang tidak memuaskan.

a. Pekerjaan beton yang tidak memenuhi persyaratan spesifikasi mengenai toleransi (kelonggaran), sifak campuran beton, atau penyelesaian akhir permukaan, harus diperbaiki menurut Direksi Teknik dan dapat meliputi :

Perubahan dalam perbandingan Pekerjaan Beton yang tidak memuaskan.

Pembongkaran atau perkuatan bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan tidak memuaskan oleh Direksi Teknik.

Perawatan tambahan bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan tidak memuaskan.

b. Dalam hal terjadi perselisihan antara Kontraktor dan Direksi Teknik mengenai mutu pekerjaan beton. Direksi Teknik akan meminta kontraktor untuk melakukan pengujian lagi, untuk dapat membuat penilaian mutu yang benar.

3.1.2 B a h a n.

1. Semen.

a. Semen yang dipesan harus dipilih berasal dari salah satu jenis PC ( Portand Cement ) berikut ini, yang memenuhi Spesifikasi AASHTO M85;

30

Page 31: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

Tipe I : Pemakaian umum tanpa sifat – sifat khusus.

Tipe II : Pemakaian umum dengan ketahanan terhadap sulfat yang moderat (sedang).

Tipe III : Digunakan jika diperlukan pencapaian kekuatan awal yang tinggi.

Tipe IV : Dipergunakan jika diperlukan panas hidrasi yang rendah.

Tpe V : Digunakan jika diperlukan ketahanan (resitensi) terhadap sulfat tinggi.

b. Kecuali diizinkan secara lain Direksi Teknik, Semen yang digunakan pada pekerjaan harus diperoleh dari satu sumber pabrik.

2. A i r.

Air yang dipergunakan untuk pencampuran dan perawatan beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang berbahaya seperti oil, garam, asam, gula, alkali, gula atau bahan-bahan organic. Direksi Teknik dapat meminta Kontraktor untuk mengadakan pengujian air yang berasal dari suatu sumber yang dipertimbangkan mutunya meragukan (Rujukan Pengujian AASHTO T 26 ).

3. A g r e g a t.

a. Persyaratan Umum.

i. Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus, berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam atau kerikil dan pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus dicuci.

ii. Agregat tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi yang diberikan pada Tabel 3.1.2. dan dengan keadaan mutu (sifat) yang diberikan pada Tabel 3.1.3.

ii. Ukuran maximum agregat kasar tidak boleh lebih besar dan tiga perempat ruang bebas minimum diantara batang-batang tulangan atau antara batang tulangan dan cetakan ( acuan ).

iii. Agregat halus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hamper seluruh partikel lolos saringan 4,75 mm.

iv. Semua agregat halus, halus bebas dari sejumlah cacat kotoran organic, dan jika dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian kandungan organic menggunakan pengujian colorimetric AASHTO T 21. Setaip agregat yang gagal pada test warna, harus ditolak.

v. Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi.

b. Gradasi Agregat.

Gradasi agregat kasar dan agregat halus memenuhi persyaratan Tabel 3.1.2 berikut ini, namun bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan gradasi ini tidak perlu ditolak, apabila kontraktor dapat menunjukkan (berdasarkan campuran percobaan dan pengujian) bahwa dapat dihasilkan beton yang memenuhi persyaratan sifat-sifat campuran yang diuraikan.

31

Page 32: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

TABEL 3.1.2. PERSYARATAN GRADASI AGREGAT.

c. Syarat – Syarat Mutu Agregat.

Agregat untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat mutu berikut ini yang diberikan pada Tabel 3.1.3 di bawah ini.

TABEL 3.1.3. SYARAT-SYARAT KEADAAN MUTU AGREGAT.

32

Page 33: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

4. Filter ( Bahan Pengisi ) Sambungan.

a. Bahan pengisi yang dituangkan untuk sambungan-sambungan harus memenuhi persyaratan AASHTO M 173 - Jenis Elastis dituangkan panas.

b. Bahan pengisi yang dibentuk sebelumnya untuk sambungan-sambungan harus memenuhi persyaratan AASHTO – M 153. Filter Bentuk Karet Spons (bunga karang) dan Filter Gabus Sambungan Muai.

3.1.3 Perencanaan Campuran Beton.

(1) Persyaratan Perencanaan Campuran (Berdasarkan Berat).

Untuk semua pekerjaan beton konstruksi dan pekerjaan beton utarna, perbandingan –perbandingan bahan untuk perencanaan campuran harus ditentukan menggunakan cara yang ditetapkan dalam PBI terakhir, dan harus sesuai dengan batasan yang diberikan pada Tabel 3.1.4 Gradasi dan ukuran maksimum agregat harus sesuai dengan pilihan agregat kasar yang diberikan pada Tabel 3.1.2

TABEL 3.1.4. PERBANDINGAN (PROPORSI) DISAIN CAMPURAN BETON (BERDASARKAN BERAT).

(2) Persyaratan Perencanaan Campuran ( Berdasarkan Volume ).

Untuk pekerjaan beton yang kecil, dan tergantung kepada persetujuan Direksi Teknik secara tertulis, bahan-bahan untuk beton dapat diakar berdasarkan volume atau suatu kombinasi berat dan volume. Tindakan pencegahan berikut ini harus dilakukan.

a. Agregat dapat diukur berdasarkan berat 40 kg tiap kantong.

b. Agregat dapat diukur berdasarkan volume, menggunakan kotak-kotak ukuran yang direncanakan secara baik dengan kapasitas

33

Page 34: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

yang ditentukan secara jelas. Kotak-kotak tersebut harus sampai berlebih dan agregat lebihan (surplus) diratakan dengan penata diatas.

c. Jika pasir diukur berdasarkan volume, harus diperhitungkan volume tambahan pasir yang mengembang karena kadar air.

d. Pada pasir biasanya akan mengembang kurang lebih 25% berdasarkan volume dan untuk pekerjaan, nilai-nilai berikut ini dapat diambil untuk kadar air.

Kondisi Pasir Kandungan Air

Pasir amat basah 100 – 130 Kg / m3

Pasir basah sedang 60 - 65 Kg / m3

Pasir Lembab 30 - 35 Kg / m3

i. Jika diperlukan demikian oleh Direksi Teknik, pengujian lapangan harus dilakukan untuk menentukan besarnya pengembangan.

e. Air untuk pencampuran harus diukur secara teliti dalam sebuah tempat yang sesuai.

f. Penakaran beton berdasarkan volume, akan dipilih dari salah satu campuran berikut, yang diberikan pada Tabel 3.1.5.

TABEL 3.1.5. PERBANDINGAN CAMPURAN BETON UNTUK PEKERJAAN-PEKERJAAN KECIL (BERDASARKAN VOLUME).

(3) Campuran Percobaan.

Kontraktor harus memastikan perbandingan campuran dan bahan-bahan yang diusulkan dengan membuat dan mengadakan pengujian campuran percobaan yang disaksikan oleh Direksi Teknik, menggunakan peralatan jenis yang sama seperti yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Campuran percobaan akan diperlukan dapat diterima, asalkan hasil-hasil pengujian memuaskan dan memenuhi semua persyaratan perbandingan campuran seperti ditentukan dalam Tabel 3.1.6.

(4) Persyaratan Sifat – Sifat Campuran.

34

Page 35: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

a. Semua beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan dan slump ( penurunan ) seperti ditetapkan dalam Tabel 3.1.6 di bawah ini atau yang disetujui Direksi Teknik, bilamana contoh bahan, perawatan dan pengujian – pengujian sesuai dengan pengujian yang disebutkan dalam spesifikasi ini.

TABEL 3.1.6. PERSYARATAN SIFAT CAMPURAN BETON.

b. Beton untuk pekerjaan – pekerjaan kecil yang ditukar berdasarkan volume sesuai dengan Tabel 3.1.5 harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan dan slump minimum yang diberikan 3.1.7.

g. Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump, pada umumnya akan dianggap di bawah standar dan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, terkecuali Direksi Teknik dapat menyetujui

35

Page 36: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

penggunaan terbatas beton tersebut untuk pekerjaan dengan kelas rendah.

h. Bilamana hasil – hasil pengujian 7 hari memberikan kekuatan dibawah yang ditentukan, Kontraktor tidak boleh mengecor setiap beton berikutnya, sampai masalah hasil-hasil kekuatan di bawah ketentuan tersebut diketahui dan Kontraktor telah mengambil langkah –langkah demikian yang akan meyakinkan bahwa produksi beton memenuhi persyaratan spesifikasi sehingga memuaskan Direksi Teknik.

Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 hari yang ditetapkan, yang diberikan pada Tabel 3.1.6 dan 3.1.7 akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan-pekerjaan tersebut harus diperbaiki seperti yang ditetapkan pada Bab 3.1.1. (8).

Direksi Teknik akan memperhitungkan kemungkinan cacat-cacat karena kesalahan pengambilan contoh bahan, perbedaan-perbedaan dalam statistic persiapan contoh uji yang buruk, dan dapat meminta pengujian-pengujian lebih lanjut untuk di laksanakan sebelum mengambil putrusan akhir.

5. Penyesuaian Campuran.

a. Penyesuaian Kemudahan Dikerjakan.

i. Bilamana tidak memungkinkan mendapatkan beton campuran yang dikehendaki dan kemudahan dikerjakan dengan perbandingan-perbandingan yang ditetapkan menurut aslinya, Direksi Teknik akan memerintahkan perubahan-perubahan dalam berat atau volume agregat sebagaimana yang diperlukan. Asalkan kandungan semen yang ditunjukkan menurut calon aslinya tidak diganti, atau perbandingan air semen yang ditetapkan dengan pengujian kekuatan tekan untuk kekuatan yang memadai tidak dilampaui.

ii. Mengaduk kembali beton yang telah dicampur dengan menambah air atau dengan cara lain tidak diperbolekan. Campuran tambahan untuk meningkatkan kemudahan dikerjakan, dapat diizinkan tergantung kepada persetujuan Direksi Teknik seperti dinyatakan di bawah.

b. Penyesuaian Kekuatan.

i. Bilamana beton tidak memenuhi kekuatan yang telah ditentukan atau telah disetujui, kadar semen harus ditambah seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.

ii. Tidak ada perubahan sumber atau sifat bahan-bahan akan dibuat tanpa perintah tertulis Direksi Teknik serta tidak ada bahan-bahan baru yang akan digunakan sampai Direksi Teknik telah menyetujui bahan-bahan tersebut secara tertulis dan telah diusulkan perbandingan-perbandingan baru berdasarkan pengujian campuran permohonan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor.

c. Bahan Campuran Tambahan (additive) .

i. Jika dimintakan demikian untuk kontrak harus atau menurut perintah Direksi Teknik secara tertulis, bahan campuran tambahan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu beton, pengikatan dan waktu mengeras. Jenis serta volume bahan campuran tambahan tersebut harus disetujui oleh Direksi Teknik dan akan digunakan secara ketat sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.

36

Page 37: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

ii. Kemanfaatan bahan campuran tambahan tersebut harus diuji dalam campuran percobaan sebelum pemakaian penuh dalam pekerjaan di lapangan.

3.1.4 Pelaksanaan Pekerjaan.

1. Pencampuran Beton di Lapangan.

a. Mencampur dengan pencampur (mixer) beton.

Beton akan dicampu di lapangan dengan sebuah pencampur yang dijalankan dengan mesin serta jenis yang disetujui, mengenai syarat dan ukuran-ukuran yang akan menjamin suatu campuran yang meratalhomogen.

i. Untuk semua pekerjaan besar dan jika diminta demikian oleh Direksi Teknik, pencampuran tersebut harus dilengkapi dengan sarana penyimpanan air dan satu sarana pengukuran untuk mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap takaran.

ii. Waktu pencampuran tidak boleh kurang dari 1,5 menit untuk mesin-mesin sampai kapasitas 3/4 m3. Diatas ukuran ini, jangka waktu pencampuran minimum harus ditambah 15 detik untuk setiap penambahan 1:2 m3 campuran beton.

iii. Pencampuran (mixer) tersebut pertama-tama dimuati/diisi dengan agregat yang sudah ditakar beserta semen dan dicampur kering untuk waktu yang pendek sebelum ditambah air.

iv. Sebelum mencampurkan satu takaran beton baru, mesin pencampur tersebut harus dikosongkan sama sekali dari takaran sebelumnya.

b. Pencampuran dengan tangan.

Untuk pekerjaan-pekerjaan kecil, dan yang tidak dimungkinkan menggunakan sebuah pencampuran mesin (mixer). Direksi Teknik dapat menyetujui pencampuran beton secara manual sesuai dengan prosedur berikut ini :

i. Pencampuran dengan tangan harus dilakukan diatas satu permukaan (alas) yang keras bersih dan kedap air.

ii Urutan pencampuran haruslah :

Ukurlah volume agregat kasar dan agregat halus yang diperlukan dengan alat takaran kotak. Dan tempatkan agregat halus diatas agregat kasar.

Tempatkan kantong semen diatas agregat, buka dan tuangkan semen tersebut.

Aduklah bahan-bahan kering tersebut berkali-kali, sehingga bahan-bahan tersebut mempunyai warna yang seragam dengan kekentalan yang merata.

Tambahkan air, lebih baik dengan sebuah kaleng yang dilengkapi dengan ujung semprotan, campurkan terus, dan aduklah dengan sekop sampai beton tersebut mempunyai warna yang seragam dengan kekentalan yang merata.

2. Penyiapan Lapangan.

a. Lapangan pekerjaan untuk penempatan beton harus disiapkan dan semua pemasangan yang diperlukan diselesaikan hingga disetujui Direksi Teknik. Bahan-bahan harus telah diuji dan ditempatkan yang baik, serta peralatan dalam keadaan bersih siap untuk digunakan.

37

Page 38: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

b. Semua penunjang, pondasi-pondasi dan galian-galian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknik, serta peralatan dalam keadaan bersih siap untuk digunakan.

c. Semua acuan, penulangan dan sarana-sarana pelengkap lainnya harus ditempatkan secara benar dan aman dan didukung untuk mencegah penggeseran.

3. Acuan / Cetakan.

i. Acuan / cetakan harus dari bahan yang disetujui dan siap pakai serta cocok untuk jenis terhadap adonan dan cukup kaku untuk memelihara posisi yang diperlukan selama pengecoran. Pemadatan dan perawatan mengeras beton. Permukaan sebelah dalam dari acuan / cetakan harus bersih dari setiap kotoran lepas atau bahan – bahan lain sebelum penggunaan, dan harus disiram air sampai jenuh atau diolesi dengan minyak mineral anti karat sebelum digunakan.

ii. Kayu dengan permukaan kasar (tidak diserut) dapat digunakan untuk permukaan bangunan yang tidak kelihatan (expase), tetapi kayu diserut dengan tebal yang rata harus digunakan untuk permukaan yang kelihatan (expase).

iii. Ujung-ujung tajam sisi dalam acuan harus dibuat tumpul, kecuali diperintahakn lain oleh Direksi Teknik, menggunakan ganjalan segitiga dengan lebar paling sedikit 20 cm dipasang di sudut.

iv. Penguatan acuan / cetakan terdiri dari baut-baut, klemp atau sarana lain yang akan digunakan menurut keperluan untuk mencegah merenggangnya acuan selama pengecoran beton, dan acuan tersebut harus dibuat sedemikian hingga dapat dibongkar tanpa merusak permukaan beton jadi (selesai).

v. Untuk pengecoran beton pada dasar penunjang dan pondasi. Acuan tanah dapat digunakan yang tergantung kepada persetujuan Direksi Teknik. Beton tersebut akan didukung oleh galian yang dibentuk dengan baik yang sisi dan dasarnya dirapihkan dengan tangan sampai ukuran yang diperlukan.

vi. Acuan untuk beton yang dicor di bawah air harus kedap air dan dijamin kekakuannya untuk mencegah suatu penggeseran.

Catatan : Untuk fabrikasi dan perencanaan acuan ( dan perancah) bagi jembatan-jembatan mengacu kepada “ Petunjuk Perencanaan Jembatan “.

4. Mengangkut dan Menempatkan Beton.

a. Pengangkutan beton campuran dari tempat penympuran hingga tempat pengecoran harus dilaksanakan secara halus dan secara efisien untuk mencegah segregasi dan kehilangan bahan-bahan (air, semen, atau agregat).

b. Pengangkutan campuran beton dan penempatan dengan peluncur yang miring harus disetujui Direksi Teknik mengenai waktu pengangkutan, panjang dan kemiringan peluncur serta cara pelaksanaan.

c. Penuangan beton tidak dimulai sampai acuan, penulangan dan pekerjaan persiapan lainnya telah diselesaikan sesuai dengan persyaratan spesifikasi dan telah diperiksa serta disetujui oleh Direksi Teknik. Untuk keperlaun ini Kontraktor harus memberitahu Direksi Teknik paling sedikit 24 jam sebelumnya.

38

Page 39: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

d. Beton harus dicampur dan di cor dalam posisi final di dalam jangka waktu 60 menit, atau dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana diminta Direksi Teknik berdasarkan jenis semen yang digunakan.

e. Beton harus dituangkan dalam satu cara sehingga tidak terjadi segregasi agregat, dan tidak ada beton yang harus dijatuhkan secara bebas dan satu ketinggian lebih besar dan 1,50 meter.

f. Penegecoran beton harus dilaksanakan sebagai satu pekerjaan yang menerus tanpa penghentian sampai akhir yang dipersiapkan atau sampai sambungan konstruksi yang sudah disiapkan sebelumnya.

g. Beton yang dituangkan untuk konstruksi dengan penulangan yang ratap dan untuk dinding-dinding beton yang sempit harus ditempatkan dalam pisan horizontal dengan tebal tidak lebih dari 15 cm.

4. Pengecoran Beton Dalam Air.

Pengecoran beton dalam air hanya akan diizinkan jika ditentukan atau diminta demikian untuk keperluan perencanaan. Cara yang harus digunakan oleh Kontraktor harus disetujui secara tertulis oleh Direksi Teknik dan persyaratan berikut harus diterapkan.

a. Dalam semua hal, beton tersebut harus dibatasi dan tidak diizinkan bercampur dengan air sampai selesai pengecoran dan cara yang harus dipilih dari :

Pengecoran beton dengan pemompaan.

Pengecoran beton dengan alat tremie.

Pengecoran beton dengan alat bucket (ember) yang menuang dibawah.

b. Peralatan yang digunakan harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknik sebelum digunakan dan bilamana diminta demikian, Kontraktor harus melaksanakan satu uji coba menunjukkan (memperlihatkan) keefektifan peralatan tersebut.

c. Selama pengecoran harus diberikan perhatian yang menjamin bahwa beton tersebut tidak tercampuri dengan air karena kesalahan sambungan–sambungan atau kerusakan alat. Setiap kegagalan akan menjadi tanggung jawab Kontraktor, yang akan mengambil tindakan pencegahan dan diminta untuk membongkar dan mengganti beton rusak tersebut sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik.

5. Sambungan Kontruksi.

a. Lokasi sambungan-sambungan konstruksi bagi setiap struktur harus ditentukan sebelumnya, dan ditunjukkan pada gambar rencana, serta harus disetujui oleh Direksi Teknik sebelum mulai pelaksanaan. Persyaratan umum berikut ini harus diterapkan :

i. Sambungan konstruksi tidak boleh ditempatkan pada penyambungan bagian-bagian struktur, kecuali, kecuali ditentukan lain sebelumnya.

ii. Semua sambungan konstruksi harus tegak lurus kepada garis tegangan utama dan ditempatkan pada titik – titik dengan geseran minimum.

iii.Apabila sambungan tegak diperlukan, barang-barang tulangan harus ditempatkan memotong sambungan-sambungan untuk membentuk kontruksi yang monolit.

39

Page 40: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

iv.Sambungan lidah paling sedikit 4 cm dalamnya, disediakan untuk sambungan konstruksi dalam dinding, pelat lantai, dan antara kaki-kaki dan dinding-dinding.

v. Sambungan konstruksi harus dibuat menembus dinding sayap.

vi.Dalam hal penundaan pekerjaan yang tidak terencana dikarenakan hujan atau kemacetan pemasokan beton, Kontraktor harus menyediakan tambahan tenaga dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sambungan kontruksi tambahan menurut perintah Direksi Teknik.

6. Pemadatan Beton.

a. Beton harus dipadatkan dengan mesin penggetar di dalam yang disetujui apabila diperlukan dilengkapi dengan pemampatan adukan beton.

Pemadatan manual hanya diizinkan jika disetujui demikian, Oleh Direksi Teknik dan akan terdiri dari pemadatan tumbuk (cerucuk) di dalam campuran beton dengan tongkat pemadat bersama-sama dengan pemukulan yang menerus sisi luar cetakan.

b. Pemadatan dengan penggetar dan pemadat tumbuk (cerucuk) harus dibatasi sampai waktu yang diperlukan untuk menghasilkan pemadatan yang memuaskan tanpa menyebabkan segregasi bahan-bahan.

c. Penggetar didalam harus dilaksanakan dengan memasukkan batang penggetar ke dalam beton cor yang masih segar, bebas penulangan. Alat penggetar harus dimasukkan ke dalam campuran beton sejajar dengan sumbu memanjang, dan digetar selama 30 detik pada setiap lokasi berjarak masing-masing 45 cm ( lihat PBI 1971 ).

d. Jumlah pengetar yang diperlukan harus ditentukan dengan volume beton yang di cor setiap jam, dengan persyaratan minimum dua penggetar untuk beton empat meter kubik.

7. Penyelesaian dan Perawatan Beton.

a. Pembongkaran Cetakan.

i. Tidak ada acuan / cetakan yang boleh dibongkar sebelum beton telah cukup dan mengeras dan telah meraih kekuatan yang cukup untuk berdiri (mendukung) sendiri. Harus diperoleh izin dari Direksi Teknik sebelum pembongkaran berlangsung, namun hal ini tidak boleh melepaskan tanggung jawab, Kontraktor terhadap keselamatan pekerjaan.

ii. Jangka waktu minimum yang diperlukan antara pengecoran dan pengbongkaran acuan diberikan pada Tabel 3.1.8.

TABEL 3.1.8. WAKTU UNTUK MEMBONGKAR ACUAN.

40

Page 41: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

iii. Untuk memudahkan penyelesaian. Acuan / cetakan yang digunakan pada pekerjaan hiasan, tangga, parapet dan lain-lain, dapat dibongkar setelah 12 jam.

b. Permukaan Jadi.

i. Kecuali diperkenankan lain permukaan beton harus diselesaikan segera setelah pembongkaran cetakan. Seluruh sarana penunjang, dari kayu atau dari logam dan lidah-lidah tonjolan dari adukan harus dibongkar.

ii. Permukaan yang tidak sempurna harus dibuat bagus sehingga disetujui oleh Direksi Teknik. Apabila ada rongga-rongga besar nampak keluar, beton harus disumbingkan kembali sampai bahan yang keras, dibasahi dengan air dan dilapisi dengan lapisan adonan semen tipis. Adukan beton terdiri dari satu bagian semen dan dan dua bagian pasir harus dilapiskan kemudian sampai bentuk permukaan yang diperlukan.

c. Perawatan Beton.

i. Dimulai segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi terhadap hujan lebat, panas matahari, atau setiap kerusakan pisik yang dapat menggeser beton tersebut.

ii. Untuk menjamin pengerasan dan hidrasi, beton harus dirawat dengan menutup dengan pasir basah, anyaman atau selimut rawatan yang harus direndam dengan air untuk satu jangka waktu paling sedikit 3 hari dan kemudian dirawat dalam keadaan lembab untuk 4 hari berikutnya.

iii. Cetakan yang terpasang harus juga dijaga tetap basah.

d. Pemeriksaan Akhir Pekerjaan Beton.

Pada umumnya pekerjaan beton tersebut dapat diterima setelah berumur 28 hari, asalkan Rancangan dipenuhi selengkapnya. Penyimpangan dari gambar rancangan spesifikasi-spesifikasi dan / atau petunjuk-petunjuk. Direksi Teknik yang dapat menyebabkan kesalahan atau kerusakan kepada pekerjaan-pekerjaan yang dimaksud dan memerlukan beton tersebut harus dibongkar dan harus diperbaharui yang sesuai dengan spesifikasi dan petunjuk – petunjuk Direksi Teknik, akan merupakan tanggung jawab Kontraktor dan biaya untuk perbaikan atau pembaharuan harus sepenuhnya ditanggung jawab oleh Kontraktor.

3.1.5 Pengendalian Mutu.

1. Pengujian – Pengujian Laboratorium.

41

Page 42: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

Pengujian-pengujian laboratorium berikut ini harus merupakan rujukan dan pengujian-pengujian dilaksanakan seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik untuk memenuhi persyaratan – persyaratan spesifikasi ini.

TABEL 3.1.9. PENGUJIAN LABORATORIUM UNTUK BETON.

2. Pengendalian lapangan.

Pengujian-pengujian pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Memotong suatu contoh bahan inti beton dan pemulihannya harus dikerjakan oleh Kontraktor memenuhi perintah dan berdasarkan persetujuan oleh Direksi Teknik.

TABEL 3.1.10. PERSYARATAN PENGENDALIAN LAPANGAN.

42

Page 43: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

1) Volume Beton yang harus diukur untuk pembayaran haruslah jumlah dalam meter kubik beton yang digunakan dan diterima di dalam pekerjaan yang sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditunjukkan pada gambar rencana beserta kelas-kelas beton atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Tidak ada pengurangan volume beton yang diambil beserta pipa atau barang lain yang ditanam seperti penulangan penghentian air ( water stops ), lubang-lubang drainase dan pipa-pipa berdiameter 20 cm atau kurang.

2) Beton yang harus dicor dan diterima untuk pengukuran dan pembayaran, seperti :

a. Beton structural bertulang kelas K 175; K 225, K 275, K 350; dan K 400 (kelas yang sebenarnya harus dicantumkan dalm Daftar Penawaran).

b. Beton tidak bertulang K 125 dan Bo.

3) Tidak ada tambahan kelonggaran atau pengukuran akan dibuat untuk galian atau pekerjaan persiapan lainnya, bagi acuan atau / cetakan perancah untuk balok-balok dan slab (lantai) dengan panjang 5 meter atau kuran (tidak termasuk konstruksi jembatan) pemompaan, penyelesaian, perawatan mengeras, penyediaan lubang lepas dan urugan kembali terhadap struktur beton yang barusan selesai. Semua pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan penyelesaian yang memuaskan dari pekerjaan beton, akan dianggap termasuk dalam harga penawaran untuk pekerjaan beton.

4) Akan disediakan secara terpisah untuk pengukuran dan pembayaran bagi pekerjaan cetakan yang digunakan dalam pelaksanaan jembatan

43

Page 44: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

beton yang sesuai dengan item pembayaran bersangkutan dan dimasukkan dalam “Spesifikasi Umum Jembatan Kabupaten”.

5) Volume baja tulangan, bahan filter porous dan item pembayaran lain yang digunakan dalam pekerjaan tersebut tidak boleh diukur untuk pembayaran dibawah bab ini, akan tetapi akan diukur dan dimasukkan untuk pembayaran di bawah item pembayaran terpisah yang disediakan di tempat lain dalam Spesifikasi ini.

6) Apabila perbaikan-perbaikan pekerjaan beton yang tidak memuaskan telah diperintahkan demikian yang sesuai dengan Sub Bab. 3.1.1. (8) Spesifikasi ini tidak ada pembayaran tambahan yang dibuat untuk pekerjaan extra (tambahan) atau volume yang diperlukan bagi perbaikan-perbaikan tersebut.

3.1.6 Dasar Pembayaran.

Volume-volume yang ditentukan sebagaimana diberikan di atas akan dibayar untuk pengukuran per satuan harga-harga yang dimasukkan dalam Daftar Penawaran untuk item pembayaran yang diberikan di bawah ini, yang harga dan pembayarannya harus merupakan kompensasi penuh semua pekerjaan dan biaya-biaya yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan Beton seperti diuraikan sebelumnya dalam Bab ini.

4.1 : PASANGAN BATU KALI DENGAN SIAR ( PASANGAN BATU KALI ).

4.1.1 U m u m.

(1) U r a i a n.

a. Pekerjaan ini terdiri dari melapis bagian samping dan memberi perkerasan dasar selokan dan saluran serta pembangunan lintasan air kecil lainnya dengan pasangan batu kali dengan siar (pasangan batu kali) yang memenuhi pada garis kemiringan dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar rencana atau menurut petunjuk Direksi.

b. Dalam beberapa hal, bilamana dimintakan suatu penanganan dan bahan-bahan yang bermutu tinggi, Direksi dapat memerintahkan bahwa harus digunakan pekerjaan batu pasangan sebagai pengganti pasangan batu dengan siar.

(2) Toleransi Ukuran.

a. Pada umumnya bidang muka permukaan masing-masing batu muka tidak boleh berbeda dalam dari rata-rata permukaan profil lebih dari 3 cm.

b. Ukuran masing-masing batu untuk pasangan batu dengan siar harus berada dalam kepatasan dengan persyaratan-persyaratan berikut, dengan berat minimum 6 kg.

Tebal minimum = 10 cm

Batas Tear = 15 cm – 18 cm.

Batas panjang = 15 cm – 30 cm.

c. Permukaan rata-rata profil tidak boleh berbeda dengan lebih dari keterangan sebagai berikut :

Selokan / saluran masuk = 2 cm.

Penampang melintang selokan/saluran = 5 cm.

Bak pengumpul, lantai bantaran = 2 cm.

(3) Contoh Bahan.

44

Page 45: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

Dua contoh yang menggambarkan batu yang diambil dari sumber pengadaan harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan pada paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan dimulai.

(4) Kondisi lapangan.

Semua penggalian dan formasi harus dijaga bebas dari air dalam kesiapan untuk pelaksanaan pasangan batu dengan siar (pasangan batu kali) dan Kontraktor harus menyediakan semua alat yang diperlukan beserta tenaga kerja untuk membuang atau mengalirkan air dari lapangan pekerjaan.

(5) Perbaikan Pekerjaan yang Tidak Memuaskan.

a. Pasangan batu dengan siar (pasangan batu bata) yang tidak memenuhi toleransi ukuran yang diberikan pada ketentuan ini harus diperbaiki oleh Kontraktor sesuai dengan petunjuk Direksi.

b. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kestabilan normal dan penyelesaian pasangan batu dengan siar serta mengganti setiap bagian yang dalam pertimbangan Direksi menjadi berbahaya atau bergeser karena jeleknya penanganan atau kelalaian Kontraktor. Namun demikian Kontraktor tidak harus bertanggung jawab terhadap setiap kerusakan karena bencana alam seperti gempa bumi atau banjir bandang, asalkan bahwa pasangan batu yang rusak tersebut sebelumnya telah dapat diterima dan disetujui Direksi Teknik.

4.1.2 Bahan – Bahan.

(5) B a t u.

b. Bahan batu terdiri dari batu lapangan atau batu tambang, kasar tidak pecah yang baik keras, awet, padat, tahan terhadap pelapukan dan cocok digunakan sebagai pasangan batu.

c.Ukuran – ukuran harus dalam kecocokan yang dapat dipertanggung jawabkan dengan toleransi ukuran dan bentuk yang ditetapkan serta kualitas tumpukan batu harus diperiksa dan disetujui Direksi sebelum digunakan.

(6) A d o n a n. ( Siar )

Adonan yang dipergunakan untuk menanam dan menyambung pasangan batu dengan siar harus adonan semen mematuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam spesifikasi tersebut dengan perbandingan campuran satu bagian semen terhadap empat bagian pasir kasar.

(7) Drainase Porous.

Bahan berbutiran yang digunakan untuk drainase porous harus memenuhi persyaratan Spesifikasi ini.

4.1.3 Pelaksanaan Pasangan Batu dengan Siar ( Pasangan Batu Bata ).

(1) Penyiapan formasi atau pondasi.

c. Formasi untuk perkerasan pasangan batu dengan siar harus disiapkan sesuai dengan persyaratan.

d. Pondasi atau parit-parit untuk dinding atau struktur pasangan batu dengan siar harus digali dan disiapkan sesuai dengan persyaratan galian.

e. Lapis bawah (bantalan) saringan permeable (menyerap air) untuk pasangan batu dan kantong-kantong saringan untuk lubang pelepasan harus disediakan, bila ditentukan atau diperintahkan demikian oleh Direksi Teknik sesuai dengan persyaratan 1 m.

45

Page 46: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

(2) Pemasangan Batu Bata.

a. Batu tersebut harus bersih, siap untuk dipasang dan direndam dengan air sepantasnya, cukup waktu disediakan untuk menyerap air sebelum pemasangan.

b. Adonan segar paling sedikit tebal 3 cm harus dipasang di atas formasi yang telah disiapkan dan lapis bawah batu ditanam secara mantap. Pekerjaan akan berkembang dari bagian bawah tebing ke atas dan setiap lapis batu harus dipasang dengan adonan segar masing-masing batu rapat terhadap yang lain, memberikan tebal perkerasan yang diperlukan (diukur tegak lurus pada tebing). Adonan tersebut harus dipasang sampai mengisi penuh semua ruang diantara batu-batu dan sambungan-sambungan sampai penyelesaian yang rapi dan teratur.

c. Bilamana pasangan baru harus dipasang dalam parit-parit untuk konstruksi lubang (kotak) penampungan atau dinding cut off (dinding penghalang aliran air di bawah tanah), batu – batu tersebut harus secara penuh ditanam dalam adonan yang dipasang pada lapisan berikutnya ke atas sampai ketinggian permukaan. Harus diberikan cetakan (begisting) jika diminta demikian oleh Direksi Teknik untuk membatasi pasangan tersebut dan permukaan lapisan-lapisan adonan harus discreed (dibingkai) sampai satu ketinggian puncak permukaan di atas pasangan batu.

d. Permukaan batu harus diselesaikan (dibuat jadi) secepatnya mengikuti pengerasan awal dengan penyapuan menggunakan sebuah sikat yang kaku.

e. Bilamana ditetapkan atau dimintakan demikian oleh Direksi Teknik muka perserasan atau pelapisan yang nampak harus dilap[isi dengan lapis permukaan adonan semen sekitar 1 cm tebalnya, terdiri dari perbandingan campuran adonan satu bagian semen tewrhadap dua bagian pasir kasar. Adonan semen harus mengunci dengan baik ke dalam pasangan batu dan dipulir sampai menjadi satu permukaan akhir yang rata.

f. Permukaan – permukaan selesai pasangan batu harus dijaga tetap lembab selama paling sedikit 3 hari dan dilindungi dari panas matahari, bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.

g. Bila pasangan batu dengan siar tersebut sudah cukup kuat dan tidak lebih awal 10 hari setelah penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali dikerjakan sebagaimana ditetapkan atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik, yang sesuai dengan persyaratan yang relevan dari Spesifikasi.

h. Talud tebing dan bahu jalan di sekitar harus dirapihkan dan diselesaikan sehingga menjamin saling berhubungan yang ketat dengan pasangan batu bersiar dan harus diberi bentuk sepantasnya sampai ke permukaan, untuk memberikan stabilisasi bangunan dan drainase yang tidak terhalangi serta mencegah gerusan pada pinggiran / ujung-ujung bangunan tersebut.

4.1.4 Bongkaran Pasangan.Apabila terjadi pekerjaan bongkaran pasangan batu kali maka sisa batu kali hasil bongkaran harus disisikan dan tidak diperbolehkan untuk dipakai kembali.

vii. Pengendalian Lapangan.

Pengendalian lapangan dan pemeriksaan pekerjaan akan dilakukan setiap hari selama pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin dipatuhinya

46

Page 47: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

persyaratan spesifikasi ini, dengan mengacu khusus kepada batas – batas toleransi, kondisi lapangan pekerjaan dan penanganan.

viii. Pengukuran dan Pembayaran.

a. Pasangan batu akan diukur untuk pembayaran dalam meter kubik sebagai volume normal pekerjaan terselesaikan dan diterima, dihitung sebagai volume teoritis ditentukan dengan tebal yang telah ditetapkan serta garis dan penampang melintang yang disetujui terhadap bentuk dan panjangnya.

b. Setiap bahan tewrpasang yang melebihi volume teoritis yang disetujui, tidak boleh diukur atau dibayar.

c. Penggalian untuk selokan drainase yang harus dilapisi dengan pasangan batu dengan siar akan diukur pembayaran yang sesuai dengan spesifikasi ini.

d. Bahan saringan porous yang diperlukan untuk lapis atau urugan kembali ataupun dalam kantong-kantong saringan berbutiran akan diukur dan dibayar sebagai Drainase Porous, sebagaimana diatur dalam spesifikasi ini. Tidak ada pengukuran atau pembayaran terpisah akan dibuat untuk penyediaan atau pemasangan lubang pelepasan terbuat dari pipa atau untuk suatu cetakan lain atau urugan kembali yang diperlukan.

e. Beton yang disediakan sebagai pondasi pasangan batu atau untuk setiap pekerjaan lain yang diterima tidak boleh diukur untuk pembayaran di bawah ketentuan ini, tetapi akan dimasukkan dalam harga satuan dan item pembayaran untuk beton pada spesifikasi ini.

(2) Dasar Pembayaran.

Volume yang ditentukan sebagaimana diberikan di atas, akan dibayar pada Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk item pembayaran yang tercantum di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Penawaran, yang mana harga dan pembayaran tersebut akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua bahan-bahan, untuk semua penyiapan formasi atau pondasi yang diperlukan, untuk pembuangan lubang pelepasan dan sambungan konstruksi pekerjaan tersebut, untuk urugan kembali dan penyelesaian dan untuk semua pekerjaan dan biaya lainnya yang diperlukan atau yang biasa bagi penyelesaian dan untuk semua pekerjaan dan biaya lainnya yang diperlukan atau yang biasa bagi penyelesaian yang pantas pekerjaan – pekerjaan yang diuraikan sebelumnya dalam spesifikasi ini.

NOMOR ITEM SATUAN PEMBAYARAN U R A I A N PENGUKURAN

4.2.1. Pasangan Batu kosong tanpa Siar Meter Kubik

4.2.2. Pasangan Batu kosong dengan Siar Meter Kubik

4.3 : B R O N J O N G.

4.3.1. U m u m.

(1) U r a i a n.

a. Pekerjaan ini terdiri dari membangun keranjang anyaman kawat diisi batu sebagai Bronjong ditempatkan pada posisi di

47

Page 48: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

atas landasan yang disetujui yang sesuai dengan rincian yang ditunjukkan pada Gambar Rencana dan diuraikan dalam Spesifikasi ini.

b. Bronjong akan dipasang untuk mendukung dan memantapkan talud timbunan, kemiringan galian atau kemiringan urugan, serta untuk menunjang dan melindungi tebing-tebing sungai, kepala jembatan dan pilar-pilar, gorong-gorong dan bangunan yang sejenis terhadap gerusan.

(2) Contoh Bahan.

a. Dua contoh bahan yang menggambarkan batu yang diusulkan digunakan dalam keranjang Bronjong harus diserahkan kepada Direksi paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan memulai bersama-sama dengan rincian sumber pengadaan dan hasil data uji sesuai dengan persyaratan Spesifikasi untuk mutu batu sebagaimana diuraikan dlam Spesifikasi ini.

b. Contoh keranjang kawat yang digunakan harus disediakan pada waktu yang sama bersama-sama dengan sertifikat pabrik pembuat.

4.3.2. Bahan – Bahan.

(1) B r o n j o n g.

a. Persyaratan umum akan dibuat dari kawat baja dilapisi seng (galvanisasi) yang akan dipasok dalam gulungan datar, demi pengangkutan dan penangananya. Bronjong dipasok dalam berbagai panjang dan tinggi yang diperlukan oleh gambar rencana atau menurut atau menurut perintah Direksi, kecuali dinyatakan lain, ukuran keranjang satuan standar adalah :

- Lebar = 1 meter

- Tinggi = 0,50 meter atau1 meter

- Panjang = 1 meter atau 2 meter sesuai dengan kebutuhan.

b. Kawat Bronjong.

Kawat tersebut harus baja galvanisasi memenuhi persyaratan AASHTO M 279. Kekuatan tarik dari kawat harus 4200 kg/cm2 dengan satu clastisitas minimum 10 % untuk memungkinkan perpanjangan anyaman tersebut Galvanisasi harus dengan pelapisan minimum 0,26 kg/m2.

Ukuran minimum kawat yang digunakan dalam pabrikasi keranjang bronjong harus ;

- Kawat pokok = 3.2 mm- Kawat keliling dibuat 2 bt. kawat = 5 mm- Kawat pengikat dan kawat penyambung = 2.1 mm

c. Pabrikasi.

Bronjong harus berbentuk keranjang persegi dari ukuran yang diprlukan dan harus dibuat dari kawat yang ditetapkan seperti di atas.

Anyaman tersebut harus berbentuk kawat anyaman hexagonal dianyam dalam pola tiga kali dua bagian dengan bukaan sekitar 80 cm x 60 cm. Sisi-sisi dibentuk menjadi sudut yang disambungkan secara aman untuk mencegah berai.

48

Page 49: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

(2) Pengisian Bronjong.

a. Batu untuk pengisian bronjong terdiri dari butir-butir batu yang keras, awet, yang tidak akan merosot kualitasnya bila terendam dalam air ataupun berhubungan langsung dengan kondisi cuaca yang berubah-ubah.

b. Butiran-butiran batu pada umumnya bergradasi seragam dalam ukuran dengan batas beda antara 10 cm dan 20 cm / batu belah dan bronjong tersebut bila diisi dengan batu akan memiliki berat jenis paling sedikit 1400 kg/m3.

c. Syarat – syarat kualitas batu urugan bilama dipecah untuk pengujian harus patuh dengan Tabel 4.3.1.

REFERENSI TEST

U R A I A N AASHTO PENGAIRAN BATAS TEST

Kehilangan berat karena abrasi T 96 PB 0206 – 76 Maksimum 40 %( 500 putaran )

Berat jenis dan penyerapan air T 85 PB 0202 – 76 Minimum 2.3, Maksimum 4 %

Kesempurnaan kekuatan

Kesempatan kekuatan dengan T 104 -- Kehilangan kurang dari 10 %Test sodium sulfar.(5 putaran)

4.3.3. Pelaksanaan Pekerjaan.

(1) Persiapan untuk Pemasangan.

Landasan untuk bronjong harus digali dan dibentuk sampai ke garis dan ketinggian yang benar dan harus disetujui Direksi sebelum penempatan.

(2) Pemasangan Bronjong..

a. Keranjang bronjong harus disambung dengan aman oleh pengikatnya dengan kawat sepanjang seluruh ujung kontak dan harus ditarik secukupnya sampai bentuk dan alinyemen yang benar untuk menerima isian batu.

b. Potongan-potongan batu harus dipilih secara hati-hati mengenai kesegaraman ukuran dan harus dipasang dengan tangan untuk memberikan kerapatan maksimum (dan rongga minimum). Bilamana setiap bronjong diisi sampai setengah jalan, dua kawat ikatan harus dipasang dari depan ke belakang.

c. Keranjang tersebut akan diisi sedikit berlebihan sebagai cadangan untuk penurunan dan batu-batu sebelah luar akan disesuaikan demikian sehingga muka datar batu-batu itu menumpu pada anyaman kawat.

d. Pada penyelesaian pengisian batu, penutup dengan engsel anyaman kawat akan direnggangkan dengan pengumpil ke atas permukaan atas permukaan atas dan diikat.

e. Keranjang Bronjong akan ditempatkan dalam lapis-lapis dengan susunan sambungan vertical.

f. Bronjong dibuat / dianyam dengan 4 (empat) lilitan kawat, sisi-sisi segi enam bronjong dibuat + 7.5 cm.

4.3.4. Pengendalian Mutu.

49

Page 50: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

Pengendalian muta akan dilaksanakan oleh Direksi seluas yang diperlukan untuk menjamin bahwa syarat-syarat mutu yang diberikn dalam Spesifikasi ini dipatuhi. Sejumlah data uji yang cukup harus disediakan oleh Kontraktor untuk kelulusan dan persetujuan bahan tersebut.

4.3.5. Pengukuran dan Pembayaran.

(1) Cara Pengukuran Pekerjaan.

Volume bronjong yang diukur untuk pembayaran berupa total jumlah meter kubik bronjong lengkap terpasang dan dapat diterima. Ukuran yang digunakan untuk perhitungan volume bronjong adalah ukuran nominal masing-masing keranjang bronjong yang ditunjukkan dalam Gambar rencana atau menurut perintah dan persetujuan Direksi.

(2) Dasar Pembayaran.

Volume yang ditentukan sebagaimana diberikan di atas akan dibayar pada harga kontrak per satuan pengukuran untuk item pembayaran yang tercantum di bawah, yang mana harga dan pembayaran merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pabrikasi dan penempatan semua bahan, termasuk semua galian, persiapan, urugan kembali, tenaga, peralatan pengujian dan pekerjaan lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang memuaskan sebagaimana diuraikan sebelumnya dalam gambar rencana dan Spesifikasi.

NOMOR ITEM SATUAN PEMBAYARAN U R A I A N PENGUKURAN

4.3.1. B r o n j o n g. Meter Kubik

5.1 : GORONG – GORONG PIPA BETON.

5.1.1. U m u m.

(1) U r a i a n.

Pekerjaan ini terdiri dari perbaikan, perpanjangan, penggantian atau pembangunan baru gorong-gorong pipa beton bertulang atau tanpa tulang termasuk tembok kepala, bangunan inlet (masuk) dan outlet (pelepasan) serta pekerjaan pelindung yang berkaitan dengan gerusan, semuanya sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini dan lokasinya ditunjukkan oleh Direksi Teknik.

(2) Pengaturan ( Pematokan ) di Lapangan dan Lokasi Pekerjaan.

a. Gorong-gorong baru yang ditempatkan di lapangan ditunjuk pada gambar-gambar kontrak. Lokasi dan ketinggian final akan diputuskan oleh Direksi Teknik di lapangan dan kontraktor harus melakukan suatu pekerjaan survey tambahan sebagaimana diminta oleh Direksi Teknik, untuk menentukan persyaratan gorong-gorong mengenai ketinggian dan garis batas.

b. Pekerjaan perbaikan gorong-gorong harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal pekerjaan yang ditunjukkan dalam dokumen kontrak dan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik, termasuk suatu pekerjaan perbaikan tambahan yang mungkin ditemukan di lapangan selama pekerjaan rehabilitasi drainase.

(3) Penjadwalan Pekerjaan.

50

Page 51: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

a. Tidak ada pekerjaan gorong-gorong boleh dimulai sebelum diberikan persetujuan oleh Direksi Teknik mengenai lingkup pekerjaan.

b. Tidak ada pekerjaan perkerasan atau bahu jalan akan dilaksanakan sampai seluruh pekerjaan gorong-gorong untuk bagian proyek tersebut telah diselesaikan.

(4) Contoh – Contoh Bahan.

a. Contoh-contoh bahan yang digunakan termasuk agregat beton, pasir beton, penulangan beton, cetakan pipa beton, harus diperiksa dan mendapat persetujuan dari Direksi Teknik sebelum pekerjaan dimulai.

b. Contoh pipa beton bertulang harus diserahkan untuk pemeriksaan dan pengujian sebagaimana diminta oleh Direksi Teknik dan harus diterima sampai memuaskan sebelum digunakan di lapangan.

5.1.2. Bahan – Bahan.

(1) B e t o n.

Beton yang digunakan setiap pekerjaan struktur yang diuraikan dalam bagian ini harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi ini untuk kelas-kelas beton berikut :

Kelas K 225 : Struktur dan pipa gorong-gorong beton bertulang.

Kelas K 175 : Pelat pondasi dan dinding – dinding.

Kelas k 125 : Pondasi beton massa dan pembungkus pipa gorong-gorong.

(2) B e t o n.

Baja Tulangan untuk Beton.

Semua baja tulangan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam ketentuan Spesifikasi ini.

(3) Pipa Beton.

a. Semua pipa-pipa beton harus pracetak dan didapat dari satu pabrik yang disetujui, terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik untuk pencetakan di lapangan.

b. Pipa beton bertulang secra umum harus memenuhi Spesifikasi AASHTO No. M 170 dan disesuaikan dengan gambar – gambar standar.

c. Pipa-pipa beton tak bertulang secara umum harus memenuhi Spesifikasi AASHTO No. M 86 ( Tabel 1A ) dan disesuaikan denagan gambar-gambar standar Pipa beton tak bertulang harus dibatasi sampai satu diameter dalam maksimum 80 cm.

d. Atas dasar persetujuan Direksi knik, Kontraktor dapat mencetak pippa beton tidak bertulang di lapangan, yang konstruksinya harus sepenuhnya sesuai dengan cetakan pipa dari baja yang harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Teknik sebelum digunakan.

(4) Pasangan Batu.

Bahan-bahan pasangan batu yang digunakan untuk dinding dan kepala gorong-gorong serta struktur tumpuan beban harus

51

Page 52: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

memenuhi persyaratan umum untuk pasangan batu pada Spesifikasi ini.

Kualitas batu harus mendapatkan persetujuan Direksi Teknik sebelum digunakan di lapangan.

(5) Bahan Alas ( Dasar ).

Bahan-bahan berbutir alas atau untuk mengurug kembali gorong-gorong pipa dan struktur lainya terdiri dari kerikil dn pasir bergradasi yang memenuhi persyaratan Spesifikasi ini.

(6) Urugan Kembali.

Bahan timbunan yang digunakan untuk mengurug kembali sekeliling pipa dan di belakang dinding kepala harus memenuhi persyaratan Bab. “ Urugan “ dan Spesifikasi ini.

5.1.3. Pelaksanaan Pekerjaan.

(1) Penyiapan Lapangan.

d. Galian dan penyiapan parit-parit serta pondasi untuk gorong-gorong pipa dan dinding kepala harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dalam “ Galian “ dan persyaratan – persyaratan selanjutnya yang diberikan dalam Spesifikasi ini.

e. Bahan – bahan alas ( dasar ) untuk pipa gorong-gorong harus ditempatkan sesuai dengan persyaratan ini.

(2) Pemasangan Pipa Gorong - Gorong.

b. Pipa gorong-gorong tersebut harus diletakkan secara hati-hati, dengan ujung alur dibagian yang tinggi dan ujung lidah sepenuhnya masuk ke dalam alur yang bersangkutan dan tepat dengan garis dan kemiringan yang diperlukan.

c. Sebelum pipa bagian berikutnya diletakkan, separuh bagian bawah lidah masing-masing bagian berikutnya harus diplester dipermukaan bagian dalam dengan adukan semen dengan ketebalan yang cukup untuk menyatukan permukaan dalam pipa yang berbatasan tepat dan rata. Pada saat yang sama separuh bagian atas lidah dari pipa berikutnya harus diplester sama dengan adukan.

d. Setelah pipa tersebut diletakkan, sambungan yang masih tersisa harus diisi dengan adukan dan adukan ditambah yang cukup harus digunakan sehingga rongga sekelilingnya terisi penuh. Bagian dalam sambungan harus disapu dan diselesaikan halus. Adukan pada bagian luar tetap basah selama dua hari.

(3) Pengurugan dengan Pemadatan.

a. Pengurugan kembali dan pemadatan di sekeliling dan di atas gorong-gorong harus dilaksanakan sebagaimana ditentukan secara rinci dalam Bab. Urugan menggunakan bahan-bahan terpilih yang disetujui oleh Direksi Teknik. Bahan-bahan tersebut harus terdiri dari tanah atau kerikil, bebas dari gumpalan lempung dan benda tumbuh-tumbuhan serta berisi batu-batu yang tidak tertahan pada saringan 25 mm.

b. Urugan tersebut diberikan ketebalan minimum 0,30 m di atas puncak pipa dan satu jarak minimum satu setengah diameter dari sumbu pipa pada kedua sisi kecuali dalam parit. Perhatian khusus harus diberikan untuk menjamin bahwa

52

Page 53: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

urugan kembali di bawah pinggang pipa dipadatkan dengan baik.

c. Alat pemadat tanah yang berat tidak boleh beroperasi lebih dekat dari 1,50 meter kepada gorong-gorong, sampai gorong-gorong tersebut telah selesai ditutup setebal paling sedikit 60 cm di atas puncak pipa. Alat pemadatan ringan boleh dioperasikan di dalam batas-batas di atas, asalkan urugan kembali tersebut telah dipasang dan dipadatkan dan memberikan penutup minimum 30 cm di atas puncak pipa. Walaupun demikian, Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaiki setiap kerusakan akibat dari operasi tersebut.

(4) Pengurugan dengan Pemadatan.

Pipa-pipa harus dibungkus dengan beton yang sesuai dengan rincian yang ditunjukkan pada gambar rencana atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik jika ketebalan penutup yang harus dipasang lebih besar dari ketebalan maksimum atau kurang dari ketebalan minimum yang ditunjukkan pada gambar atau dalam Spesifikasi pabrik pipa untuk ukuran dan kelas pipa yang khusus.

(5) Dinding Kepala Gorong-gorong dan Bangunan Pelengkap..

Kecuali secara lain ditunjukkan pada gambar, bangunan lapis lindung pelimpah dan bangunan gerusan yang berkaitan dengan bangunan gorong-gorong yang tidak diperlukan untuk memiliki beton structural yang berat harus dibangun dengan pasangan batu dengan siar.

(6) Memperpanjang Gorong-Gorong yang Ada.

Bila perpanjangan gorong-gorong yang ada memerlukan pemindahan dinding kepala, dinding sayap atau bangunan-bangunan lama lainnya yang berkaitan, bagian-bagian tersebut harus dibongkar dengan hati-hati dengan satu cara untuk menghindari kerusakan-kerusakan pipa atau elemen-elemen structural yang harus tinggal. Jika terjadi kerusakan pada gorong-gorong yang direncanakan untuk tetap ada, bagian-bagian yang rusak harus diganti atas beban biaya Kontraktor.

5.1.4. Cara Pengukuran Pekerjaan.

(1) Volume – volume yang harus diukur untuk pembayaran bagi gorong-gorong pipa beton, berupa jumlah meter panjang gorong-gorong pipa baru yang dipasang atau diperpanjang, diukur dari ujung ke ujung pipa.

(2) Dinding kepala dan dinding sayap serta struktur lainnya yang berkaitan yang dibangun dengan pasangan baru atau beton akan diukur untuk pembayaran dalam meter kubik pekerjaan yang selesai dan diterima sesuai dengan item-item pembayaran secara terpisah yang dimasukkan dalam spesifikasi ini.

(3) Penyediaan untuk galian dalam batu akan dibuatkan di bawah item pembayaran terpisah spesifikasi ini akan tetapi tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran akan dibuat untuk setiap galian lain atau pekerjaan urugan lain. Biaya pekerjaan tersebut harus dianggap sebagai sudah termasuk dalam harga penawaran

53

Page 54: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

untuk gorong-gorong dan untuk berbagai bahan-bahan pembangunan yang digunakan.

(4) Penyediaaan untuk bahan alas berbutir terpilih atau bahan filter harus dibuat di bawah item pembayaran yang terpisah spesifikasi ini.

5.1.5. Dasar Pembayaran.

Volume gorong-gorong pipa yang diukur sebagaimana diberikan di atas, akan dibayar pada Harga Kontrak per satuan pengukuran yang bersangkutan bagi masing-masing item pembayaran yang tercantum di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Penawaran.Harga-harga dan pembayaran ini akan merupakan kompensasi penuh bagi pengadaan dan pemasangan semua bahan-bahan dan untuk galian serta pembuangan bahan-bahan pemadatan, pekerjaan acuan, urugan kembali, lubang pelepasan dan semua biaya-biaya lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang baik yang diuraikan dalam spesifikasi ini.

Nomor Item U R A I A N SatuanPembayaran Pengukuran

5.1.1. GORONG-GORONG PIPA BETON BERTULANG(1) Diameter dalam, 60 cm meter panjang(2) Diameter dalam, 80 cm meter panjang(3) Diameter dalam, 100 cm meter panjang(4) Diameter dalam, 120 cm meter panjang

5.1.2. GORONG-GORONG PIPA BETON TANPA TULANG(1) Diameter dalam, 60 cm meter panjang(2) Diameter dalam, 80 cm meter panjang

5.2 : GORONG – GORONG PIPA BAJA BERGELOMBANG.

5.2.1 U m u m.

(1) U r a i a n.

Pekerjaan ini terdiri dari perbaikan, perpanjangan, penggantian atau pembangunan baru pipa baja bergelombang termasuk pembuatan bangunan dinding kepala, bangunan inlet dan outlet dan pekerjaan-pekerjaan perlindungan gerusan yang bersangkutan, semuanya sesuai dengan gambar-gambar dan pada lokasi yang ditunjukkan oleh Direksi Teknik.

(2) Pematokan dan Pengukuran di Lapangan serta Lokasi Pekerjaan.

a. Gorong-gorong baru harus ditempatkan di lapangan yang ditunjukkan pada gambar-gambar kontrak. Lokasi dan permukaan akhir akan diputuskan oleh Direksi Teknik di lapangan dan Kontraktor harus melaksanakan suatu pekerjaan survey tambahan sebagaimana dimintakan oleh Direksi Teknik, untuk menetukan persyaratan gorong-gorong terhadap garis batas dan permukaannya.

54

Page 55: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

b. Pekerjaan perbaikan gorong-gorong dari pipa baja bergelombang harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal (schedule) pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar kontrak dan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik, termasuk setiap pekerjaan perbaikan tambahan uang mungkin ditemukan di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi drainase.

(3) Penjadwalan Pekerjaan.

a. Tidak ada pekerjaan gorong-gorong boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi Teknik mengenai ruang lingkup pekerjaan.

b. Tidak ada pekerjaan perkerasan dan bahu jalan yang boleh dilaksanakan sebelum semua pekerjaan gorong-gorong untuk bagian proyek yang bersangkutan telah diselesaikan.

(4) Perbaikan Pekerjaan Yang Tidak Memuaskan.

Setiap bagian pekerjaan yang menunjukkan ketidakteraturan atau cacat-cacat karena jeleknya penanganan atau gagalnya Kontraktor mematuhi persyaratan spesifikasi, harus dibetulkan dengan perbaikan atau penggantian atas beban biaya Kontraktor sampai memuaskan Direksi Teknik.

5.2.2 Bahan - Bahan.

(1) Pipa Baja Bergelombang.

Pipa baja bergelombang dan sabuk penyambung (coupling bands) yang berkaitan serta bahan-bahan penyambungan, harus berupa besi atau baja bergelombang yang dilapisi seng dan memenuhi Spesifikasi AASHTO No. M 36.

(2) Pasangan Batu.

Bahan-bahan yang digunakan untuk dinding kepala pasangan batu beserta struktur yang berkaitan harus memenuhi persyaratan umum untuk pasangan batu termasuk spesifikasi ini. Kualitas batu harus mendapat persetujuan Direksi Teknik, sebelum digunakan di lapangan.

(3) Bahan Alas ( Dasar ).

Bahan-bahan berbutir untuk alas (dasar) atau urugan kembali pada gorong-gorong pipa dan struktur lainnya harus terdiri dari kerikil dan pasir bergradasi yang memenuhi persyaratan Bab Spesifikasi ini.

(4) Bahan timbunan yang digunakan untuk urugan kembali di sekeliling pipa-pipa dan di belakang dinding kepala harus memenuhi persyaratan-persyaratan Spesifikasi “Urugan“ ini.

5.2.3 Pelaksanaan Pekerjaan.

(1) Penyiapan Lapangan.

55

Page 56: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

a. Galian dan penyiapan parit beserta pondasi untuk gorong-gorong pipa dan dinding kepala harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dalam bab “Galian” dan persyaratan lebih lanjut yang diberikan dalam spesifikasi ini.

b. Bahan alas (dasar) untuk pipa gorong-gorong harus ditempatkan sesuai dengan persyaratan ini dengan menyediakan satu pondasi yang keras dan rata untuk pipa baja.

c. Setiap batu bongkahan atau batu brangkal yang ditemukan dalam mempersiap kan pondasi untuk pipa baja, harus dipotong dan dibuang sampai kedalaman 20 cm dan tanah dasar tersebut diurug kembali serta dipadatkan mencapai ketinggian yang benar, dengan bahan-bahan urugan yang cocok.

d. Pada umumnya garis batas galian untuk gorong-gorong pipa baja harus diperiksa terhadap daerah keras dan daerah lunak serta pondasi dibuat serata mungkin beserta daerah-daerah lunak diganti dengan bahan-bahan yang cocok. Dimana dimintakan demikian dalam gambar rencana dan Daftar Penawaran atau berbutir harus ditempatkan (dipasang) sampai kedalaman 15 – 30 cm yang diperlukan untuk mendukung satu pondasi yang mantap sesuai dengan persyaratan.

(2) Pemasangan Gorong – Gorong Pipa Baja Bergelombang.

b. Pipa baja bergelombang dapat dirakit sebelumnya menjadi bagian-bagian, di lapangan kerja atau dirakit di dalam parit yang sudah disiapkan.

c. Pipa baja bergelombang yang dirakit sebelum menjadi bagian-bagian, harus diturunkan ke dalam lubang (tempat) di atas pondasi yang telah disiapkan menggunakan tali sling. Bagian – bagian pipa rakitan tidak boleh berlebihan. Panjangnya sehingga akan terjadi pembengkaan pada sambungan ketika penurunan ke tempaynya, dan harus diberikan perhatian untuk menghindari kerusakan di ujung (dengan penyatuhan) selama pengangkutan atau pemasangan.

d. Semua pipa baja bergelombang yang dirakit, harus dibuat secra teliti, dengan sabuk penyambungan dipasang secara benar untuk menghindari tegangan yang berlebihan.

(3) Pengurugan dan Pemadatan.

Pengurugan kembali dan pemadatannya di sekeliling dan di atas gorong-gorong pipa baja harus dilaksanakan sebagaimana secara umum diuraikan pada Bab “Urugan” dan secara khusus sesuai dengan persyaratan ini, Harus diberikan perhatian untuk menjamin bahwa bahan urugan ditempatkan dan dipadatkan dalam lapisan yang merata tidak melebihi tebal 15 cm secara bergantian bagi kedua sisi pipa untuk menjaga permukaan pemadatan dan penunjang yang sama masing-masing sisi.

(4) Bagian Ujung dan Dinding Kepala Gorong – Gorong Baja.

56

Page 57: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

a. Perlakuan bagi ujung gorong-gorong pipa baja harus sesuai dengan persyaratan Direksi Teknik dan seperti dinyatakan dalam daftar Penawaran.

b. Bentuk alternatif penyesuaian akan meliputi :

Pra Fabrikasi bagian ujung baja dengan atau tanpa pasangan batu kosong (rip rap) dengan adukan atau bronjong.

Dinding kepala pasangan batu.

5.2.4 Cara Pengukuran Pekerjaan.

(1) Volume yang harus diukur untuk pembayaran bagi gorong-gorong pipa baja bergelombang harus berupa jumlah meter panjang struktur pipa baru atau yang dari ujung ke ujung (tidak termasuk bagian akhir) pipa gorong-gorong yang tidak dilengkapi dengan dinding kepala.

(2) Bilamana dilengkapi dengan bagian ujung (akhir) hal ini harus diukur dengan jumlah bagian individual (tersendiri).

(3) Dinding Kepala dan dinding sayap dan struktur lainnya yang bersangkutan yang dibangun dengan pasangan batu atau beton harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik pekerjaan yang telah selesai dan diterima, sesuai dengan item pembayaran terpisah yang dimasukkan dalam Spesifikasi ini.

(4) Pasangan batu kosong dengan siar dan bronjong harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik yang selesai dan dipasang item pembayaran terpisah pada Spesifikasi ini.

(5) Pengukuran dan penyediaan untuk galian dalam batu akan dibuat di bawah item pembayarannya akan tetapi tidak ada pengukuran untuk pembayaran yang terpisah yang dibuat untuk setiap pekerjaan galian lainnya atau urugan lainnya. Biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut akan dianggap sebagai incidentil (sudah termasuk) dalam melaksanakan pekerjaan gorong-gorong pipa, dan akan dimasukkan dalam penawaran harga untuk gorong-gorong pipa baja bergelombang dan untuk berbagai bahan bangunan yang digunakan.

(6) Penyediaan untuk bahan berbutir pilihan atau bahan filter akan dibuat dibawah item pembayaran terpisah.

5.2.5 Dasar Pembayaran.

Volume gorong-gorong pipa yang diukur sebagaimana diberikan di atas akan dibayar pada harga kontrak per satuan pengukuran yang bersangkutan untuk masing-masing item pembayaran yang dicantumkan di bawah ini dan ditunjukkan dalam Daftar Penawaran, Harga – harga dan pembayaran ini akan berupa kompensasi penuh untuk pengadaan dan pemasangan semua bahan-bahan, dan untuk galian serta pembuangan bahan-bahan, pemadatan, pekerjaan acuan, pengurugan kembali, lubang-lubang pelepasan dan semua biaya-biaya lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang baik yang diuraikan dalam Spesifikasi ini.

Nomor Item U R A I A N Satuan

57

Page 58: spesifikasi bangunan

Created by Terminal Prima Comp.Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum Bina MArga Kota Pasuruan

Pembayaran Pengukuran

5.2.1 GORONG-GORONG PIPA BAJA BERGELOMBANG(1) Diameter nominal 60 cm meter panjang(2) Diameter nominal 80 cm meter panjang(3) Diameter nominal 100 cm meter panjang(4) Diameter nominal 120 cm meter panjang(5) Diameter nominal 140 cm meter panjang

5.2.2 BAGIAN UJUNG BAJA BERGELOMBANG(1) Diameter nominal 60 cm Jumlah (2) Diameter nominal 80 cm Jumlah(3) Diameter nominal 100 cm Jumlah(4) Diameter nominal 120 cm jumlah (5) Diameter nominal 140 cm Jumlah

Catatan : Diameter nominal berdasarkan Standar Pabrik Pembuat.

58