bab 12 spesifikasi teknik lakuang

39
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh ST - 1 1. KETERANGAN UMUM a. Lingkup Pekerjaan Kegiatan Peningkatan Infrastruktur Sarana Pertanian (DAK Bidang Pertanian 2013). Pekerjaan : Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh Perincian Bagian Pekerjaan Yang Dilaksanakan Didasarkan Pada Gambar Rencana Dan RKS Yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini. b. Peraturan Tehnis Bangunan Yang Digunakan Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan ketentuan tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya : - Perpres No. 54 Tahun 2010 . - UU No. 18 tahun 1999 tentang Jasa konstuksi - PP No. 29 tentang Jasa tata cara penyelenggaraan Jasa konstruksi. - Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002 - Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI). - Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja. - Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972. - Peraturan Muatan Indonesia. - Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan. c. Persetujuan Konsultan Pengawas Yang dimaksud dengan persetujuan Konsultan Pengawas adalah merupakan persetujuan Konsultan Pengawas secara tertulis yang berisi persetujuan untuk sesuatu hal yang termasuk dalam persyaratan ini. d. Daerah Pekerjaan Adalah daerah termasuk segala sesuatu yang ada didalam daerah tersebut yang dikuasai untuk segala keperluan pekerjaan. BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Upload: mashuri-koto

Post on 18-Jan-2016

62 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

saewrhh

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 1

1. KETERANGAN UMUM

a. Lingkup Pekerjaan

Kegiatan Peningkatan Infrastruktur Sarana Pertanian (DAK Bidang Pertanian 2013).

Pekerjaan :

Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

Perincian Bagian Pekerjaan Yang Dilaksanakan Didasarkan Pada Gambar Rencana

Dan RKS Yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat

ini.

b. Peraturan Tehnis Bangunan Yang Digunakan

Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan – ketentuan

tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :

- Perpres No. 54 Tahun 2010 .

- UU No. 18 tahun 1999 tentang Jasa konstuksi

- PP No. 29 tentang Jasa tata cara penyelenggaraan Jasa konstruksi.

- Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 332/KPTS/M/2002

tanggal 21 Agustus 2002

- Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI).

- Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja.

- Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972.

- Peraturan Muatan Indonesia.

- Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat yang

bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

c. Persetujuan Konsultan Pengawas

Yang dimaksud dengan persetujuan Konsultan Pengawas adalah merupakan

persetujuan Konsultan Pengawas secara tertulis yang berisi persetujuan untuk

sesuatu hal yang termasuk dalam persyaratan ini.

d. Daerah Pekerjaan

Adalah daerah termasuk segala sesuatu yang ada didalam daerah tersebut yang

dikuasai untuk segala keperluan pekerjaan.

BAB XII.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Page 2: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 2

e. Rencana Kerja.

Dalam waktu 2 minggu setelah penandatanganan Kontrak, Kontraktor wajib

menyerahkan suatu Rencana Kerja yang meliputi :

- Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan pembangunan masing-

masing bagian pekerjaan.

- Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan-bahan.

Jam kerja yang diusulkan untuk pekerjaan-pekerjaan di lapangan.

- Jumlah pegawai Kontraktor yang diusulkan, selama pekerjaan berlangsung,

dengan disebutkan fungsi atau keahliannya.

f. Buku Harian.

Kontraktor harus menyediakan buku harian untuk mencatat semua petunjuk-

petunjuk, keputusari-keputusan, dan detail-detail penting dari pekerjaan.

g. Quality Control

Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua biaya-biaya untuk Quality Control

kepada Pihak Ketiga.

h. Ukuran

Ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada ukuran skala pada Gambar

Rencana.Jika terjadi keragu-raguan tentang ukuran-ukuran, harus segera dilaporkan

kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat petunjuk lebih lanjut

i. Peralatan

a. Kontraktor diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang peralatan yang akan

digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar tersebut harus disetujui

Konsultan Pengawas dalam hal tahun pembuatannya, pabrik pembuatnya, nomor

pengenal, kondisi dan “RENCANA WAKTU TIBA DI TEMPAT PEKERJAAN”.

Kontraktor wajib mendatangkan alat tersebut tepat pada waktunya dan dalam

keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memindahkan alat-alat tersebut sebagian

atau seluruhnya tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas.

b. Kontraktor diharuskan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk

melaksanakan tiap tahap pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dimulai.Kerusakan

pada bagian atau keseluruhan dari alat-alat tersebut yang akan mengganggu

pekerjan harus segera diperbaiki atau diganti sehingga Konsultan Pengawas

menganggap pekerjaan tersebut dapat dimulai.

Page 3: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 3

j. Material.

a. Sumber dan Macam Material.

Kontraktor harus mengajukan daftar tertulis kepada Konsultan Pengawas untuk

mendapatkan persetujuan tentang nama perusahanan, tempat asal (sumber)

material.

Sebelum memberi persetujuan, Konsultan Pengawas dapat minta didatangkan

contoh barang/material/bahan baku, untuk keperluan pemeriksaan.

b. Penyimpanan Material.

Material harus disimpan sedemikian rupa agar mutunya tidak menjadi berkurang.

Penyimpanan hendaknya dilandasi dengan lantai yang keras, bersih dan diberi

atap dan dinding.

Cara penyusunan material harus diatur sedemikian sehingga mudah untuk

diadakan pemeriksaan sewaktu-waktu. Demikian juga penyimpanannya diatur

sehingga pengambilannya dapat diatur menurut datangnya material tersebut.

k. Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan

a. Kontraktor diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya,

tentang langkah-langkah yang akan diambil untuk suatu tahap pekerjaan yang

akan dimulai pelaksanaannya.

b. Dalam keadaan apapun tidak diperbolehkan untuk memulai pekerjaan yang

sifatnya permanent tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Konsultan

Pengawas.

l. Mutu Tenaga Kerja.

Tenaga kerja yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga ahli/terlatih dan

berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik

sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi maupun petunjuk Konsultan Pengawas

m. Perlindungan Terhadap Cuaca.

Kontraktor harus mengusahakan, atas tanggungannya langkah-langkah dan peralatan

yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan yang digunakan, tidak

rusak oleh cuaca.

n. Pekerjaan dan Bahan-bahan

Pekerjaan dan bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan macam-macamnya

seperti yang disebut dalam spesifikasi ini, Gambar Rencana, petunjuk Konsultan

Pengawas di lapangan harus tercakup dalam pembiayaan, untuk tenaga kerja, harga

bahan, organisasi kerja, biaya tak terduga, keuntungan biaya penggantian atas

kerusakan milik pihak ketiga dan kerja-kerja lain yang disebut dalam spesifikasi ini

untuk kesempurnaan hasil kerja.

Page 4: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 4

o. Gambar Rencana.

Gambar Rencana untuk proyek ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

Dokumen Kontrak. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi masih mungkin diadakan

dalam masa pelaksanaan.

Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan

Spesifikasi ini maupun spesifikasi yang lainnya dan tidak dibenarkan untuk menarik

keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada Gambar

Rencana atau perbedaan antara Gambar Rencana dan isi Spesifikasi.

Konsultan Pengawas akan mengoreksi dan menjelaskan Gambar Rencana tersebut

untuk kelengkapan yang telah disebut dalam Spesifikasi. Dimensi dalam Gambar

Rencana harus dihitung dengan teliti dan tidak dibenarkan untuk menganggap bahwa

Gambar Rencana tersebut dibuat pada skala yang benar, kecuali atas petunjuk

Konsultan Pengawas.

Penyimpangan antara keadaan lapangan terhadap Gambar Rencana akan ditentukan

selanjutnya oleh Konsultan Pengawas dan akan disampaikan kepada Kontraktor

secara tertulis.

Kontraktor harus membuat shop Drawing sebelum memulai suatu pekerjaan untuk

mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas

p. Tanggung Kontraktor

Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan telah

mendapat persetujuan Konsultan Pengawas tidak berarti membebaskan Kontraktor

atas tanggung jawab pada pekerjaan tersebut sesuai dengan Kontrak maupun

peraturan Pemerintah yang berlaku

q. Ketidak sesuaian antara Gambar Rencana dan Uraian dan Syarat-Syarat.

Bilamana ada ketidak sesuaian antara Gambar-gambar Rencana, dan Spesifikasi

Pekerjaan dengan Syarat-syarat Umum atau Syarat-syarat Khusus, maka hal ini harus

segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk selanjutnya diputuskan oleh

Pemberi Tugas .

r. Perbedaan Antara Item Pekerjaan Dengan Gambar Rencana Spesifikasi

Kontraktor tidak dibenarkan mengajukan biaya tambahan atau menarik keuntungan

apabila dalam hal ini. terdapat perbedaan antara item pekerjaan dengan Gambar

Rencana dan Spesifikasi. Dalam hal ini Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan

tersebut sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini tanpa biaya tambahan.

s. Contoh-contoh.

Contoh-contoh material/bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau Wakilnya

harus segera disediakan tanpa kelambatan atas biaya. Kontraktor, dan contoh-contoh

Page 5: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 5

material/ bahan tersebut harus sesuai dengan standard yang ditentukan dalam

Spesifikasi ini.

Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara demikian rupa sehingga dapat

dianggap bahwa bahan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan

nanti

2. PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :

1. Plank Nama Proyek

2. Membuat Gudang, bangsal kerja, dan Direksi Keet

3. Penimbunan Kembali dengan Tanah Urug

4. Pengadaan listrik untuk pelaksanaan pekerjaan

5. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan

6. Pembersihan Lapangan

7. Pengukuran/Pemasangan Bowplank

8. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan

b. Persyaratan Bahan

1. Untuk Direksi Keet, Gudang dan Bangsal Kerja Rangka kayu, dinding papan dan

atap seng BJLS 18.

2. Untuk penampungan air disiapkan drum penampungan, air harus memenuhi

kualitas yang ditentukan dalam PBI 1971.

3. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dan kayu meranti dan tripleks atau

plat seng.

4. Bahan bouwplank dipakai kayu meranti 5/7 dan papan meranti ukuran 2/20.

c. Pedoman Pelaksanaan

1. Pembuatan papan nama proyek

Membuat papan namam proyek dari papan dilapis seng dengan ukuran 200 x 100

cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat

yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat :

- Nama proyek

- Pemilik proyek

Page 6: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 6

- Lokasi proyek

- Jumlah biaya (kontrak)

- Nama Konsultan Perencana

- Nama Konsultan Pengawas

- Nama Pelaksana (Kontraktor)

- Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun.

Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus melakukan pembersihan, pengukuran

dari existing yang ada dan membuat patok-patok dan pemasangan bouplank

2. Membuat Gudang, bangsal kerja, dan Direksi Keet

1. Ukuran luas kantor pemborong dan los kerja serta tempat simpan bahan

bakar, disesuai dengan kebutuhan pemborong dengan tidak mengabaikan

keamanan dan kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan

tempat yang tersedia sehingga tidak mengganggu kelancaran kerja dan arus

lalu lintas, harus disediakan 3 buah penyemprot api (extinghuizer) 20

kgs/cm2, 1 (satu) dipemborong, 1 (satu) diletakkan di kantor direksi

lapangan, 1 (satu) diletakkan di daerah yang strategis di los kerja.

2. Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus dibuatkan

kotak simpan dipagar dengan dinding papan, sehingga masing-masing

bahan tidak tercampur dengan bahan lainnya.

3. Pemborong tidak diperkenankan :

1. Menyimpan alat-alat, bahan bangunan diluar pagar proyek,

walaupununtuk sementara.

2. Menyimpan bahan-bahan yang ditolak direksi lapangan karena

tidakmemenuhi syarat.

3. Penimbunan Kembali dengan Tanah Urug

Setelah Huwus Rawa dibuang, kontraktor harus menimbuna kembali dengan tanah

urug dan dipadatkan perlapis sesuai dengan gambar kerja.

4. Pengadaan listrik dan air untuk pelaksanaan pekerjaan

1. Air untuk bekerja harus disediakan pemborong dengan membuat sumur

pompa ditapak proyek atau air PAM, air harus bersih bebas dari lumpur,

minyak dan bahan kimia lainnya dengan dibuktikan dengan pemeriksaan

laboratorium.

2. Reservoir/bak air untuk kerja berukuran minimum 4 m3 dan senantiasa terisi

penuh.

Page 7: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 7

3. Listrik untuk bekerja harus disediakan pemborong ,penggunaan diesel untuk

pembangunan sementara atas persetujuan direksi lapangan.

d. Pengukuran Hasil Kerja

Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai

dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan

oleh Direksi/Pengawas Lapangan

a)

3. PEKERJAAN GALIAN

3.1 UMUM

Yang dimaksud dengan pekerjaan galian adalah semua pekerjaan galian yang

ditunjukkan dalam gambar desain sebagai berikut :

Pembersihan dan pengupasan (stripping)

Galian terbuka , misal : galian terbuka untuk struktur/konstruksi bangunan,

galian untuk pondasi, dan sebagainya.

Galian material yang berguna maupun yang akan dibuang

Pekerjaan galian, seperti yang diperintahkan oleh Direksi

Kontraktor harus menyerahkan rencana pelaksanaan pekerjaan galian kepada

Direksi sebelum kegiatan di atas dilaksanakan. Apabila menurut hasil-hasil

investigasi geologi menunjukkan bahwa semua material yang digali tidak cocok

untuk dimanfaatkan sebagai bahan timbunan, maka material tersebut harus

dibuang di tempat pembuangan (spoil bank) yang akan ditunjukkan oleh Direksi.

Apabila menurut pendapat Direksi material galian itu memenuhi syarat, maka

material tersebut harus dipilih, yang baik harus diangkut, ditumpuk pada daerah

yang tepat stock pile untuk kemudian digunakan atau diangkut ke tempat

pelaksanaan timbunan sesuai petunjuk Direksi, sedangkan yang tidak memenuhi

syarat harus diangkut,dibuang ke spoil bank (ditempat pembuangan).

3.2 PEMBERSIHAN DAN PENGUPASAN

3.2.1 Pembersihan

Selama pelaksanaan pekerjaan apabila Kontraktor akan menebang pohon

atau semak tertentu, sebelumnya mendapat persetujuan dari Direksi.

Page 8: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 8

Semua pohon dan semak yang tetap tinggal harus dilindungi dari

kerusakan. Material yang diperoleh dari pembersihan harus dibakar atau

dibuang sesuai dengan petunjuk Direksi. Penumpukkan untuk

pembakaran harus dilakukan sedemikian rupa dilokasi yang resiko

kebakarannya paling kecil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pembakaran ini harus dilaksanakan secara sempurna sehingga semua

menjadi abu.

Kontraktor harus selalu mengambil tindakan pencegahan meluasnya api

ke tempat lain dan selalu menyediakan peralatan pemadam kebakaran

untuk menghindarkan dan membasmi api. Pembayaran untuk pekerjaan

pembersihan tidak dilakukan secara terpisah tetapi sudah termasuk pada

harga satuan galian sebagaimana tercantum dalam daftar kuantitas dan

harga, dimana harga satuan tersebut sudah termasuk upah tenaga,

harga material dan sewa peralatan.

3.2.2 Pengupasan

Pengupasan harus terdiri dari pembuangan semua material organik

seperti rumput, lapisan permukaan dan akar-akar dari tanaman dari

semua daerah yang ditunjukkan dalam gambar atau yang ditentukan

oleh Direksi. Pelaksanaan pengupasan harus dilakukan sedemikian rupa

sampai ke root zone (zona akar) sehingga membuang semua material

yang tidak cocok untuk timbunan atau untuk pondasi dan semua material

organik seperti rumput, lapisan permukaan, akar yang tidak termasuk

dalam pekerjaan pembersihan dan pencabutan akar. Material dari

pekerjaan pengupasan harus dibuang pada tempat yang disetujui oleh

Direksi (spoil bank).

Pembayaran untuk pengupasan tidak dilakukan terpisah tetapi sudah

termasuk pada harga satuan pekerjaan galian tanah seperti dicantumkan

dalam daftar kuantitas dan harga, dimana dalam harga satuan sudah

termasuk upah tenaga, material dan peralatan yang diperlukan untuk

pelaksanaan pekerjaan tersebut.

3.3 JENIS GALIAN

3.3.1 Umum

Semua pekerjaan galian harus dilakukan sesuai garis batas galian,

tingkat, ketinggian ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau atas

saran yang ditunjukkan oleh Direksi. Kontraktor harus merapikan semua

penggalian permanen sampai garis dan ketinggian yang ditunjukkan

dalam gambar. Jika suatu penggalian telah dilakukan dan dirapikan,

Page 9: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 9

Direksi harus diberi tahu supaya ia dapat memeriksa penggalian yang

telah diselesaikan dan tidak boleh ada penggalian yang telah ditutup atau

diisi dengan beton dan material lainnya sebelum diperiksa oleh Direksi,

dan kontraktor telah diijinkan untuk melanjutkan pekerjaan berikutnya.

Pekerjaan galian digolongkan berdasarkan material yang digali adalah

sebagai berikut :

1) Galian Tanah Biasa (Common Excavation)

Galian tanah merupakan galian terbuka yang mencakup semua

material tanah, lempung, lumpur, batuan pasir, batuan lepas dan

sebagainya, tetapi tidak termasuk batuan lapuk (weathered rock)

maupun batuan padas (rock)

2) Galian Batu Lapuk (Weathered rock Excavation)

Galian batuan lapuk merupakan galian terbuka yang mencakup

material batuan yang rusak dimana diameter batuan lebih kecil dari

50 cm atau penggaliannya dengan cara ripping atau dengan

menggunakan peralatan lain seperti pneumatic hammer,leg drill

(tanpa di bor atau diledakkan) tetapi tidak termasuk batuan padat,

sesuai petunjuk Direksi.

3) Galian batu (bed rock) atau memecah batu.

Galian batu ini merupakan galian memotong tebing (batuan massive),

dan mempunyai ketebalan 4.00 – 5.00 m serta penggalian dengan

cara memakai peralatan tradisional hand chiesel (tatah baja) serta

linggis dan dikerjakan manual secara team, (terdiri dari 3 – 5 orang)

dan pelaksanaannya sesuai petunjuk Direksi.

3.3.2 Galian Terbuka

1) Umum

Semua galian terbuka yang diperlukan untuk bangunan permanen,

pondasi, saluran-saluran, dan lain-lain harus dibuat pada batas,

tingkatan dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai

petunjuk Direksi.

Jika terjadi penggalian kecuali untuk pekerjaan beton dilakukan

melewati garis batasnya dan ketinggian yang tidak ditetapkan oleh

Direksi maka Kontraktor dengan biayanya sendiri harus

memperbaikinya sampai garis dan ketinggian yang diharuskan

dengan material yang telah disetujui dan cara yang ditunjukkan oleh

Direksi.

Page 10: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 10

Penggalian untuk struktur/bangunan harus mencakup penggalian

semua tanah, pasir, kerikil dan bongkahan batu, tumpukan tanah

yang dapat digunakan kembali dan pembuangan tanah yang tidak

dipakai pada tempat pembuangan yang ditentukan Direksi.

Penggalian untuk struktur harus dilakukan dengan cara yang aman

sampai garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar atau

sampai garis dan ketinggian yang disetujui oleh Direksi. Kecuali dari

yang ditunjukkan secara definitive pada gambar atau ditunjuk oleh

Direksi, penggalian untuk struktur harus dilakukan sampai kemiringan

dan uraian berikut :

BAHAN-BAHAN KEMIRINGAN KETERANGAN

Batuan Tebing (bed rock) 1 : 0,5 Kemiringan permanen

Batuan Padat 1 : 0,5 Kemiringan sementara

Batuan Padat 1 : 0,5 Kemiringan timbunan kembali

Batuan Lapuk 1 : 0,6 Kemiringan permanen

Batuan Lapuk 1 : 0,5 Kemiringan sementara

Batuan Lapuk 1 : 0,5 Kemiringan timbunan kembali

Tanah Biasa 1 : 1,0 Kemiringan permanen

Tanah Biasa 1 : 0,6 Kemiringan sementara

Tanah Biasa 1 : 0,6 Kemiringan timbunan kembali

Kemiringan galian harus dijamin oleh kontraktor. Berm degan lebar 1

m harus dibuat setiap ketinggian 5 m kecuali bila ditunjukkan dalam

gambar atau ada petunjuk Direksi.

Bila diperintahkan oleh Direksi, maka Kontraktor harus membuat

(menggali) saluran terbuka yang dimanfaatkan untuk mengelakkan

air permukaan dari galian terbuka dan biayanya harus ditanggung

oleh Kontraktor, kecuali bila saluran yang dimaksud merupakan

bagian dari salah satu bangunan permanen, sehingga biaya

penggaliannya sesuai dengan harga satuan yang dicantumkan pada

daftar kuantitas dan harga.

Semua pekerjaan yang berhubungan dengan galian terbuka harus

dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mematuhi norma pelestarian

tanah dan harus disetujui oleh Direksi.

Page 11: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 11

2) Retakan dan Cacat yang lain

Menurut penyelidikan investigasi untuk pondasi dan kemiringan

galian tidak bisa dipastikan untuk melihat semua retakan dan cacat-

cacat lain yang mungkin ada. Bila terjadi retak harus dibetulkan

dengan penggalian lokal dibawah permukaan galian pada garis

kedalaman dan ukuran yang ditentukan Direksi.

Juga berdasarkan perintah Direksi, retak dan cacat lain dibawah garis

pondasi, harus diperbaiki dengan galian setempat.

Galian setempat ini juga harus ditimbun/ditutup dengan beton atau

material lain sesuai petunjuk Direksi. Biaya galian dan timbunan ini

ditentukan berdasarkan harga satuan yang dicantumkan dalam daftar

kuantitas dan harga.

3) Galian Terbuka Untuk Pondasi Sayap Miring

Galian terbuka untuk pondasi sayap miring harus sesuai dengan

persyaratan yang tercantum pada pekerjaan galian.

Pekerjaan galian pondasi yang tercantum pada daftar kuantitas dan

harga tersebut termasuk semua penggalian yang diperlukan untuk

mendapatkan garis-garis batas, tingkatan dan dimensi seperti pada

gambar atau seperti yang disarankan Direksi, termasuk galian

dibawah permukaan pondasi untuk perbaikan bila ada keretakan-

keretakan atau kekurangan-kekurangan lain, pembersihan pondasi

tambahan bila perlu serta semua galian terbuka yang lain di daerah

pondasi.

Semua material galian harus diangkut ke lokasi pembuangan (spoil

bank) atau tempat penumpukkan sementara seperti yang

diisyaratkan atau diangkut langsung untuk digunakan sebagai

material timbunan.

Bila ada kerusakan alami dan bukan karena kesalahan Kontraktor

dipermukaan pondasi sayap miring, Direksi boleh mengubah batas

galian sehingga ada batas-batas galian yang baru.

Kontraktor berhak mendapatkan tambahan biaya untuk pekerjaan

galian dengan harga satuan sama dengan harga satuan yang

tercantum pada daftar kuantitas dan harga. Sesudah pekerjaan galian

selesai sampai garis batas formasi seperti yang disarankan Direksi,

semua material yang gembur, lunak, tidak menyatu serta benda-

benda lain yang mengganggu harus dihilangkan dari permukaan. Bila

ada lubang, kantong-kantong, celah dan sebagainya harus

Page 12: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 12

dibersihkan dan diisi beton, sesuai dengan spesifikasi yang tercantum

pada Pekerjaan Beton.

3.3.3 Pengangkutan Material Hasil Galian

1) Pengangkutan ke Lokasi Pembuangan Sementara

Tanah galian yang akan dibuang pada lokasi pembuangan tetap

dapat ditempatkan sementara di lokasi galian sepanjang tidak

mengganggu pekerjaan dengan ketentuan ketinggian tanah timbunan

maksimum 1 m. Batas waktu penimbunan tanah sementara

maksimum selama 2 (dua) hari sejak penimbunan tanah

ditumpahkan. Dan bila ternyata tanah galian pada daerah timbunan

sementara tersebut masuk kembali pada lubang galian maka

pekerjaan ini masih menjadi tanggung jawab kontraktor.

Pada pembuangan tanah galian di lokasi sementara adalah

merupakan satu kesatuan dalam pembuangan tanah bekas galian

pada daerah lokasi tetap (tidak ada perhitungan harga satuan

tersendiri).

2) Pengangkutan ke Lokasi penyimpanan tanah tetap stok pile Untuk

Bahan Timbunan Kembali

Tanah yang digali harus sesuai dengan rencana penggalian yang ada

dalam gambar dan harus dibuang pada lokasi/tempat yang ditujukan

dalam gambar atau yang disetujui oleh Direksi.

Material yang akan dipakai untuk bahan timbunan kembali serta

mendapat persetujuan dari Direksi ditempatkan dan dihamparkan

secara merata dengan ketebalan hamparan tanah yang

memungkinkan untuk pengeringan serta terpisah dari bahan galian

yang tidak terpakai (dibuang).

3) Pengangkutan ke Lokasi Pembuangan Tanah Tetap/Tidak Dipakai

Tanah bekas galian yang kurang baik atau kelebihan dari timbunan

yang dibutuhkan harus dibuang pada lokasi yang telah disetujui oleh

Direksi.

Semua bekas galian yang tidak dipakai harus diratakan/dirapikan

serta lokasinya telah ditentukan oleh Direksi.

Atas saran/petunjuk Direksi Kontraktor harus memperbaiki kembali

pembuangan tanah dan dipadatkan dengan buldozer agar rapi,

jangan sampai mengakibatkan terjadinya lingkungan yang kurang

baik dan segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab

kontraktor.

Page 13: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 13

3.3.4 Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan galian setiap klasifikasi

material harus dibuat menurut batas, tingkatan dan ukuran yang

ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.

Pengukuran tersebut didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum

galian hingga permukaan galian seperti disebut diatas.

Klasifikasi material yang digali ditentukan Direksi berdasarkan analisa dan

pertimbangan Direksi.

Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas yang diukur sebelum

pekerjaan galian dimulai hingga galian selesai dilaksanakan dan harga

satuan yang per meter kubik seperti yang dicantumkan dalam daftar

kuantitas dan harga. Harga satuan pekerjaan galian tersebut sudah

mencakup biaya pekerja, bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan

untuk menggali, perataan, pencegahan longsoran, penimbunan kembali

di tempat menurut petunjuk Direksi, pengangkutan bahan ke tempat

penimbunan, pembuangan tanah yang tidak digunakan dan lain-lain

pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

4. PEKERJAAN TIMBUNAN

4.1 UMUM

Pekerjaan penimbunan yaitu mencakup semua pekerjaan penimbunan untuk

pembuatan tanggul, penimbunan muka jalan masuk/jalan inspeksi, timbunan

dibelakang embung serta bagian-bagian lain sebagaimana ditunjukkan pada

gambar desain. Bahan timbunan harus diambil dari borrow area atau galian

bantaran sungai yang telah disetujui oleh Direksi.

Pekerjaan penimbunan kembali yaitu penimbunan kembali pada sisi suatu

bangunan/struktur akibat adanya penggalian-penggalian dalam pelaksanaan

pembangunan struktur tersebut. Bahan untuk penimbunan kembali harus

diambil dari borrow area terutama untuk sisi struktur yang berhubungan

langsung dengan pembuatan rip-rap dan pondasi sayap miring. Sedangkan

bahan untuk penimbunan kembali sisi struktur yang tidak berhubungan langsung

dengan pembuatan rip-rap boleh menggunakan bahan galian di sekitarnya yang

telah disetujui oleh Direksi.

Page 14: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 14

Semua timbunan harus dikerjakan pada garis dan ketinggian seperti yang

ditunjukkan dalam gambar yang telah disetujui oleh Direksi. Material untuk

timbunan harus terhindar dari sisa-sisa batang pohon, akar, semak, rumput dan

benda organis lainnya yang dapat membusuk.

Timbunan harus dipadatkan lapis demi lapis (tiap lapis 200 mm, tebal dan

dipadatkan) dengan alat pemadat vibration roller, stamper dan lain-lain sesuai

dengan jenis klasifikasi pekerjaannya dengan kepadatan mencapai 90% D

maksimum, bilamana tidak dipadatkan secara lapis demi lapis atau dikerjakan

sekaligus, dan terus dipadatkan, Direksi berhak menolak dan membongkar.

Pekerjaan timbunan harus sudah termasuk pekerjaan pengeringan genangan air

dan pengalihan sementara aliran air.

4.2 LOKASI PENGAMBILAN TANAH TIMBUNAN

Bahan untuk timbunan harus diambil dari tempat pengambilan tanah seperti

ditunjukkan dalam gambar atau ditunjukkan Direksi.

Semua biaya yang timbul/dikeluarkan akibat pemilik tanah untuk timbunan

adalah menjadi tanggung jawab/beban kontraktor dan sudah diperhitungkan

dalam biaya-biaya yang berkaitan dengan pekerjaan timbunan.

Kontraktor harus membuat rincian metode pengambilan bahan timbunan dari

tempat pengambilan tanah pada Direksi.

Kontraktor tidak diperkenankan memulai setiap pekerjaan yang perlu untuk

penyediaan bahan sebelum disetujui oleh Direksi.

Tempat pengambilan tanah harus dibersihkan terlebih dahulu dari bahan organik

seperti akar-akar, rumput dan benda-benda lainnya yang dapat membusuk.

Untuk pekerjaan revetment agar dapat dibentuk sedemikian rupa sesuai gambar,

dapat ditimbun dengan material dari alur sungai yang berdekatan atas

persetujuan Direksi.

4.3 PENGANGKUTAN BAHAN TIMBUNAN

Material timbunan harus diangkut ke tempat timbunan dari tempat pengambilan

dan/atau tempat penyimpanan sementara material timbunan yang baik (dari

tanah galian) seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar atau ditentukan oleh

Direksi.

Page 15: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 15

4.4 PEKERJAAN TIMBUNAN

Lapisan tanah permukaan (top soil), tumbuh-tumbuhan atau bahan organik

lainnya harus dipisahkan dari bahan untuk timbunan. Sebelum memulai

penimbunan, permukaan tempat yang akan ditimbun harus dibersihkan dari

rerumputan (distripping minimal 10 cm) dengan membuang semua material sisa

galian dan pekerjaan sementara lainnya. Hasil pembersihan harus disetujui oleh

Direksi.

Bahan timbunan harus ditempatkan sedemikian sehingga dapat dipadatkan

dengan baik tanpa merusak bangunan. Pemadatan dekat setiap bangunan

harus dilakukan dengan alat pemadat yang telah disetujui. Permukaan timbunan

yang dipadatkan harus menghasilkan bentuk yang agak miring untuk

memungkinkan mengalirnya air.

4.5 URUGAN KERIKIL / PASIR

Pekerjaan timbunan/urugan kerikil/pasir terdapat dibawah pasangan batu

kosong seperti terlihat pada gambar rencana atau sesuai dengan penetapan dari

Direksi. Timbunan/urugan kerikil ini merupakan timbunan/urugan yang

materialnya terdiri dari kerikil yang berfungsi sebagai drainase. Spesifikasi untuk

material kerikil harus sesuai dengan persyaratan material kerikil yang ada.

4.6 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

a) Pengukuran kuantitas timbunan kembali pada bangunan dilakukan ditempat

dimana pengukuran untuk pekerjaan timbunan dilakukan sesuai dengan

garis batas, tingkatan dan dimensi seperti diperlihatkan pada gambar atau

menurut perintah Direksi.

b) Pembayaran dihitung menurut harga satuan untuk per m3 timbunan padat

yang terdapat dalam daftar kuantitas dan harga.

Harga satuan sebagai yang diajukan dalam kontrak harus sudah mencakup biaya

untuk mengangkut bahan timbunan yang masuk kedalam saluran dan bangunan

serta pengupasan penggalian di lokasi pengambilan bahan timbunan, serta biaya

pengangkutan sampai di lokasi penimbunan dan biaya lain-lain yang dikeluarkan.

Page 16: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 16

5. PEKERJAAN GEBALAN RUMPUT

5.1 UMUM

Pekerjaan gebalan rumput adalah dikerjakan untuk menutupi permukaan tanggul

tanah

5.2 MATERIAL

Lempengan rumput dibuat ukuran (30 x 30) cm yang ditentukan oleh Direksi

5.3 PEMASANGAN

Lempengan rumput ukuran (30 x 30) cm ditempakan secara teratur dan dipasak

dengan baji bambu, sehingga tidak mudah terbuka setelah dihamparkan pada

permukaan tanggul. Selama masa pemeliharaan disiram dan apabila ada yang

rusak, gebalan rumputnya atau tidak tumbuh harus diganti.

5.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

a) Pengukuran dilakukan berdasarkan sebelum volume yang dikerjakan dan

disetujui oleh Direksi

b) Pembayaran dihitung menurut harga satuan per meter bujur sangkar (m2)

6. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

6.1 UMUM

Pekerjaan pasangan batu kali digunakan pada bangunan-bangunan sebagai

berikut :

Bendung

Sayap miring

Pasangan batu kali terdiri dari material-material antara lain : semen, pasir, batu

kali dicampur rata, dibentuk dan ditempatkan sesuai dengan syarat-syarat dan

ketentuan-ketentuan yang ada dalam gambar atau yang disarankan oleh Direksi.

6.2 MATERIAL

a) Mutu semen untuk spesi pekerjaan pasangan batu harus disesuaikan dengan

syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan menurut standar Indonesia.

Page 17: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 17

b) Mutu pasir juga harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan

menurut standar Indonesia.

c) Air yang digunakan dalam menyiapkan adukan spesi/adukan harus tidak

mengandung sejumlah material-material yang dapat merusak seperti lumpur,

minyak, material organis, alkali, garam-garaman dan lain-lain yang

merugikan.

d) Batu yang digunakan untuk pasangan batu harus diambil dari tempat-tempat

tertentu dengan kualitas yang disetujui Direksi. Batuan harus mempunyai

berat jenis tidak kurang dari 2,6.

Semua persediaan batu untuk pasangan batu di lapangan harus diperlakukan

sedemikian rupa sehingga cukup lembab pada saat akan dipergunakan. Batu-

batu yang dipergunakan dalam pekerjaan atau bagian pekerjaan harus memiliki

ukuran yang mendekati seragam agar tidak terdapat rongga-rongga besar

diantara batu.

6.3 CAMPURAN ADUKAN

Campuran adukan yang dipergunakan diklasifikasikan berdasarkan perbandingan

semen dan pasir dari adukan tersebut. Perbandingan semen dan pasir menurut

volume ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Uraian Perbandingan Volume

Semen : Pasir

Struktur utama 1 : 4

Siaran 1 : 2

Plesteran 1 : 4

6.4 PEMASANGAN

Sebelum dipasangkan batu harus cukup basah. Batu untuk pasangan batu harus

dipasangkan dengan tangan agar supaya setiap seluruh permukaan batu harus

diselimuti adukan dengan sempurna. Batu harus ditempatkan sedemikian rupa

agar supaya setiap batu tidak dapat bersinggungan langsung, harus

dihubungkan dengan adukan pada setiap sambungan. Batu-batu harus

dipecahkan dan dibentuk dengan menggunakan palu besi dan pecahan-

pecahannya harus dipindahkan, dibersihkan, digunakan untuk adukan. Celah-

celah sambungan harus memiliki ruang bebas untuk memudahkan pengisian

adukan dengan cara spesi adukan harus dapat masuk ke celah-celah ditusuk-

tusuk dengan towel yang tipis dan jika diperlukan dapat diperkuat dengan

menanamkan batu-batu tipis dan tajam kedalam sambungan-sambungan.

Page 18: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 18

6.5 PERATAAN PERMUKAAN PASANGAN BATU DAN SIARAN

Pasang-pasangan batu harus diratakan dengan potongan-potongan batu yang

seragam yang disetujui oleh Direksi. Sambungan-sambungan pada permukaan

batu biasanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian lebar sambungan-

sambungan di permukaan batu tidak boleh lebih dari 3 cm.

Sambungan-sambungan kemudian dibersihkan dari material-material lepas

dengan menggunakan sikat kawat yang kemudian diisi dengan adukan sebagai

siaran. Permukaan dari batuan harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan pada saat

penyelesaian pekerjaan.

6.6 LUBANG PEMBUANG

a) Pada pekerjaan pasangan batu harus dipasang lubang-lubang pembuang

untuk mengurangi tekanan air setiap luas 2 m² yang terbuat dari pipa PVC

diameter 2” dengan dilapisi ijuk dan sirtu sebagai filter di belakang pasangan

batu tersebut dengan ukuran dan dimensi seperti terlihat pada gambar

desain.

b) Agar material tanah tidak ikut keluar bersama dengan aliran air, maka pada

ujung pipa dalam harus dilindungi dengan ijuk dan kerikil dengan gradasi

yang baik.

6.7 PLESTERAN

Bagian teratas dari pekerjaan pasangan batu dan bangunan-bangunan seperti

dinding dan lain-lain harus diselesaikan dengan diplester dengan adukan

semen (1 : 4). Sebelum diplester adukan, sambungan-sambungan dari pasangan

batu harus dikupas terlebih dahulu sampai kedalaman 3 cm. Sambungan dan

bagian atas pasangan batu kemudian harus dibersihkan dari semua material

lepas dengan menggunakan sikat kawat kemudian diplester dengan adukan

semen (1 : 4)

6.8 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

a) Pengukuran volume pekerjaan pasangan batu dilakukan sesuai garis batas

seperti diperlihatkan pada gambar atau menurut perintah Direksi.

Pembayaran dihitung tiap meter kubik menurut harga satuan seperti yang

tertulis pada daftar kuantitas dan harga. Harga satuan harus sudah

mencakup biaya pekerja, material dan alat, termasuk pengadaan dan

pengangkutan batu, semen, pasir, adukan adukan.

Page 19: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 19

b) Pengukuran volume pekerjaan plesteran dan siaran dilakukan pada lokasi

pekerjaan pasangan batu yang permukaannya sudah diselesaikan seperti

diperlihatkan pada gambar.

Pembayaran untuk pekerjaan plesteran dan siaran dihitung tiap meter

persegi menurut harga satuan seperti yang tertulis pada daftar kuantitas dan

harga. Harga satuan tersebut sudah mencakup biaya pekerja, material dan

peralatan yang diperlukan untuk mencapai hasil pekerjaan yang memuaskan.

c) Pengukuran kuantitas untuk pekerjaan timbunan batu dan timbunan /

urugan kerikil dilakukan sesuai dengan garis batas, tingkatan dan dimensi

seperti diperlihatkan pada gambar atau menurut perintah Direksi.

Pembayaran dihitung menurut harga satuan untuk per m3 timbunan padat

yang terdapat dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut

sudah mencakup upah pekerja, material dan peralatan serta biaya-biaya

yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

7. BATU KOSONG/BATU KALI UNTUK RIP-RAP

7.1 BATU KALI SEBAGAI SUMBER MATERIAL

a. Umum

Kontraktor harus menyediakan dan mengumpulkan batu kali untuk

bangunan rip rap dan sebagainya, sesuai dengan letak dan ketebalan

seperti terlihat dalam gambar atau yang ditentukan oleh Direksi.

b. Material

Material batu kali tersebut harus keras padat dan tahan lama yaitu batuan

beku Andesit, Basalt dan sebagainya. Bentuknya irregular, bulat, padat,

lonjong dan sebagainya guna mendapatkan susunan yang baik dan saling

mengikat.

Berat jenis/spesific gravity batu kali tersebut kurang lebih 2.60 t/m3 dan

sumber-sumber potensial dari batu kali harus mendapatkan persetujuan

dari Direksi.

c. Gradasi Batu Kali

Pemasangan Batu Kali harus sesuai dengan Gradasi seperti tabel di bawah

ini:

Page 20: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 20

No Jenis Lapisan Batu Quarry Diameter Butiran

Batu

(cm)

Gradasi

Butir

(%)

Tebal

Lapisan

(cm)

1

2

3

Lapisan I ( Rip-rap )

Lapisan II ( Kerikil )

Lapisan III ( Pasir Halus )

30

-

-

40 – 60

-

-

30

40

20

d. Pemasangan

Sebelum pemasangan batu kali, seluruh permukaan yang akan ditutup batu

kali harus dibentuk sesuai dengan dimensi dan outline dalam gambar atau

yang ditentukan oleh Engineer.

Pemasangan dilakukan menurut urutan sebagai berikut :

Galian untuk bedding layer

Pemasangan lapis bedding untuk rip-rap pelindung kaki sebagai

konsolidasi pondasi

Pemasangan rip-rap pelindung kaki

Lanjutan pemasangan lapis pengisi I (lapisan bawah) dengan gradasi

butir seperti tersebut diatas.

Pemasangan batu kali lapis penutup utama sebagai rip-rap

e. Pemasangan di Bawah Air

Pemasangan lapisan core filter dan lapis bedding di bawah air, dilakukan

dengan dumping dengan tinggi jatuh serendah mungkin guna menghindari

segregasi dari gradasi batuan.

Pemasangan rip-rap pelindung kaki dilakukan dengan dumping batu kali

sesuai dengan gradasi batuan seperti didalam tabel gradasi batu kali

tersebut. Terdapatnya pasir, debu batuan dan kotoran lainnya yang

melebihi 5% volume batu kali, tidak dapat disetujui Direksi.

Pemasangan batu kali untuk rip-rap pelindung kaki dilakukan dengan

dumping sesuai dengan gradasi yang ditentukan dalam tabel gradasi batu

kali di atas dasar yang telah diratakan.

Tebal total rip-rap dan lapisan filter (sirtu) diasesuaikan dengan gambar

atau disesuaikan dengan instruksi direksi.

f. Harga Satuan Pembayaran

Harga dalam meter kubik dari masing-masing jenis quarry stone yang telah

terpasang untuk konstruksi rip rap, sudah termasuk semua biaya untuk

penempatan/pemasangannya, tidak termasuk harga dari konstruksi

Page 21: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 21

penahan aliran arus sementara dan biaya galian untuk kedudukan batu

kali.

g. Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran item ini berdasarkan volume dalam meter kubik masing-

masing jenis, batu kali, lapis pelindung, lapis bedding, lapis core filter dan

lapis scour blanket yang telah terpasang menurut letak, gradasi dan

dimensi dalam gambar atau yang ditentukan oleh Engineer.

Pembayaran item ini dilakukan sesuai dengan volume/kuantitas yang telah

diukur seperti tersebut diatas.

Harga satuan dalam daftar volume dan harga (Bill Quantity) meliputi biaya

penyediaan dan pemasangan batu kali dan semua biaya lainnya untuk

menyelesaikan pekerjaan.

8. PEKERJAAN BETON

8.1 UMUM

Beton dipakai pada dinding penahan banjir, revetmen, dan groundsill

sebagaimana ditunjukkan dalam gambar-gambar desain atau sesuai dengan

yang ditetapkan oleh Direksi.

Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan laboratorium dan

fasilitas test beton untuk pemeriksaan kualitas harus dilakukan oleh dan menjadi

tanggung jawab Kontraktor seperti ditetapkan di dalam spesifikasi dan gambar

atau sesuai arahan Direksi dan bilamana harus dibongkar ataupun diganti juga

dengan biaya dari Kontraktor.

Kontraktor tidak berhak menambah pembayaran pada harga satuan pekerjaan

beton pada masalah keterbatasan atau kesulitan pada pengadaan bahan semen

dan kerikil serta percampuran beton.

8.2 BAHAN

Beton harus terdiri atas campuran semen, pasir dan kerikil, air, serta bahan

tambahan (admixture).

8.2.1 Semen

a) Semen harus disediakan oleh Kontraktor menurut standar.

Spesifikasi untuk Portland Cement (PC) type II ASTM C 150 atau PC

type I ASTM C 150 dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh

Page 22: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 22

Direksi secara tertulis. Semen harus bebas dari gumpalan bila dipakai

pada campuran beton.

Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat

untuk tahan penanganan kasar. Tahun dan bulan semen itu

diproduksi dan berat isi harus tertera dengan jelas pada setiap

kantong.

Kontraktor harus menyerahkan laporan pengujian terbaru bahan

lengkap untuk semen dan bahan lainnya sehingga mewakili kualitas

rata-rata bahan tersebut.

Sebagaimana tambahan pada setiap pengujian yang dibuat pada

semen itu sebelum dikeluarkan dari tempat produksi. Direksi akan

melakukan pengujian sesuai dengan standar yang sesuai dan dapat

juga membuat setiap pengujian lanjutan yang ia anggap sebaiknya

dilakukan atau perlu untuk menentukan apakah terjadi kerusakan

atau tidak pada semen karena sebab apapun selama dalam

pengangkutan atau dalam penyimpanan, pada setiap datangnya

kiriman untuk pekerjaan itu, dan juga selama berlangsungnya

penyimpanan di lahan pekerjaan sebelum dipakai.

b) Semen yang akan digunakan harus dilakukan pengujian lebih dahulu

sehingga diperoleh hasil yang memuaskan dan diberikan persetujuan

untuk pemakaiannya oleh Direksi.

c) Penyimpanan Semen di Lokasi Pekerjaan

Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan

dalam penyimpanan yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi

yang memadai, dengan pencegahan penyerapan kelembaban yang

cukup.

Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh Kontraktor harus

sesuai dengan persetujuan Direksi. Cara penumpukkan semen harus

diberi alas papan (tidak boleh langsung di atas tanah), tinggi papan

tersebut dari tanah adalah 5 – 10 cm dan penyimpanan tidak boleh

lebih dari 13 (tiga belas) kantong dan jumlah itu akan dibatasi pada 7

(tujuh) kantong, bila penyimpanan diperkirakan lebih lama daripada 2

(dua) bulan. Semen ini akan ditumpuk atau disimpan sedemikian

rupa sehingga memudahkan untuk identifikasi, inspeksi dan

pengujian. Semen yang disimpan lebih daripada 1 (satu) bulan pada

musim hujan, atau lebih dari 3 (tiga) bulan pada musim kering, tidak

boleh digunakan.

Page 23: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 23

8.2.2 Agregat Beton

a) Umum

Semua agregat beton harus disediakan oleh Kontraktor dari sumber-

sumber yag disetujui oleh Direksi. Agregat itu harus bebas dari tanah,

tanah liat, kapur, kapur perekat, hama, batu lunak liat berlempengan

atau menjadi busuk, bahan-bahan nabati dan organis, dan kotoran-

kotoran lainnya, kalau perlu dibersihkan dengan cara disiram air terus

menerus sampai bersih.

b) Kerikil/Batu Pecah

Kerikil harus berkualitas baik dengan diameter minimum 5 mm

dan bergradasi baik dari 5 mm ke ukuran yang lebih besar yang

dibutuhkan. Kerikil harus bersih, keras, padat, tahan lama (tak

muda lapuk), tidak tercampur batuan besar dan bebas dari

lempung, lanau, akar, cabang-cabang pohon, bahan organik,

alkali dan kotoran-kotoran lain yang menurunkan kekuatan beton.

Gradasi kerikil di dalam pemisahan ukurannya harus sesuai

dengan kebutuhan sebagai berikut :

Ukuran ayakan

(lubang persegi) mm

Prosentase

Sendiri

Berat yang

lolos diayak

50 - 100

40 - 95 - 100

25 100 -

20 90 - 100 35 - 70

10 25 - 55 10 - 30

5 0 - 10 0 - 5

2 0 - 5 -

Prosentase bahan-bahan yang merugikan pada beberapa ukuran

kerikil, tidak akan lebih dari nilai berikut :

Bahan Prosentase Berat

Bahan lolos ayakan 0.5 %

Bahan apung 2 %

Gumpalan lempung 1 %

Bahan-bahan yang kurang baik lainnya

1 %

Page 24: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 24

Jumlah prosentase dari semua bahan yang merugikan pada

beberapa ukuran tidak lebih dari 3 % beratnya. Kerikil tidak

diijinkan / ditolak untuk dipakai bila :

Kehilangan berat pada test abrasi (ASTM C 131) lebih dari 10 %

untuk 100 kali putaran atau 40 % untuk 500 kali putaran

Kehilangan berat pada penyelidikan dengan test sodium sulfat

(ASTM C88) tidak lebih dari 10,5 %

Berat jenis dalam keadaan kering permukaan kurang dari 2,55

c) Pasir

Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 5 mm. Pasir

harus bersih, keras, padat, tahan lama (tidak mudah lapuk) dan tidak

tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung,

lanau dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan

beton. Pasir dapat dihasilkan dari bahan asli ataupun dari hasil

pemecahan batu dengan melalui pemeriksaan pencucian air.

Modulus kehalusan pasir harus antara 2,8 sampai 3,1. Pasir yang

dipakai untuk campuran beton harus mempunyai susunan dan sesuai

dengan kebutuhan sebagai berikut :

Saringan Standar Amerika

(ASTM Desigration E-11)

Prosentase Berat yang lolos

saringan

3 / 8” 100 %

No. 4 (95 - 100) %

No. 8 (80 - 100) %

No. 16 (50 - 85) %

No. 30 (25 - 60) %

No. 50 (10 - 30) %

No. 100 (2 - 10) %

Prosentase maksimum bahan yang kurang baik pada pasir sebagai bahan

campuran beton, tidak lebih dari harga sebagai berikut :

Page 25: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 25

Bahan Prosentase Terhadap Berat

Bahan yang lewat ayakan no. 200 3 %

Benda-benda apung 2 %

Gumpalan lempung 1 %

Jumlah-jumlah bahan yang kurang baik

(seperti : alkali, mika, dll)

2 %

Jumlah prosentase bahan-bahan yang kurang baik itu tidak lebih dari

3 % dari berat total. Pasir tidak diijinkan / ditolak untuk dipakai bila :

Mengandung kotoran bahan organis

Mempunyai berat jenis kurang dari 2,6

Bila 5 (lima) kali Test Sodium Sulfat, bagian yang tertahan pada

ayakan No. 50 beratnya berkurang lebih dari 10,5 %

Pasir harus menghasilkan campuran yang rata dan kelembaban

tidak lebih dari 6 % dengan variasi tidak lebih dari 1 % pada

setiap jam.

d) Penyimpanan Agregat di Stock Pile atau Aggregate Plant

Sarana-sarana perlu dibuat di lapangan untuk penyimpanan tersendiri

batuan-batuan halus dan kasar, dengan cara sedemikian hingga

mencegah kontaminasi beton oleh bahan-bahan asing dan

menghindari perusakan dan kerusakan-kerusakan yang berlebihan,

penumpukkan-penumpukkan akan dibuat dengan sarana-sarana

pembuangan yang sesuai untuk menjamin, sejauh itu dapat

dilakukan, bahwa batuan-batuan yang diserahkan kepada alat-alat

takar, mempunyai keseragaman dan kelembaban stabil sedemikian

sesuai petunjuk Direksi.

8.2.3 Air

Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar hendaknya

bersih dan jernih tak berwarna, ph netral, dan bebas dari kotoran, tidak

mengandung endapan lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau

pencemaran lainnya yang tidak diinginkan.

Page 26: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 26

8.2.4 Bahan Tambahan

a) Kontraktor akan melengkapi dan memakai bahan tambahan

campuran beton (admixture) untuk memperbaiki mutu dan

mempermudah pekerjaan beton dan mortar.

Bahan tambahan lain untuk perbaikan pelaksanaan dan penyelesaian

pekerjaan yang mungkin dipakai harus mendapat persetujuan Direksi

lebih dulu. Bahan tambahan harus disertai dengan sertifikasi pabrik

yang sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Direksi akan menolak usulan pemakaian bahan tambahan yang

diajukan Kontraktor bila dianggap bahwa bahan tambahan tersebut

kurang baik dipakai untuk menghasilkan homogenitas tinggi pada

pekerjaan yang bersangkutan.

Kontraktor harus siap bila Direksi menganggap perlu untuk

mengajukan contoh dan melakukan test untuk contoh bahan dan test

bahan tambahan setelah bahan sampai di lokasi pekerjaan.

Kontraktor harus bertanggung jawab pada kesulitan yang timbul atau

kerusakan yang terjadi akibat pemilikan dan pemakaian bahan

tambahan, seperti penundaan, kesulitan pengecoran beton atau

kerusakan beton waktu pembukaan bekesting.

Bahan tambahan lainnya bila dipakai harus memenuhi spesifikasi

yang dibutuhkan seperti :

Bahan Tambahan Spesifikasi

Pengurangan volume udara ASTM C260 - 77

Pengurangan kadar air ASTM C494 - 82, Type A

Perlambatan pengerasan awal ASTM C494 - 82, Type B & D

b) Kecocokan pemakaian bahan tambahan, dua macam atau lebih yang

dapat dipakai pada campuran beton, harus di test dengan cara yang

disetujui oleh Direksi.

c) Penyimpanan cairan atau bubuk bahan tambahan untuk beton harus

ditempatkan pada gudang tahan air dan tidak kena langsung sinar

matahari. Tempat penyimpanan harus direncanakan di tempat

dimana akan digunakan bahan tersebut.

Page 27: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 27

8.3 CAMPURAN BETON

a) Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dan bila diperlukan bahan

tambahan yang disetujui, semua dicampur sampai merata sehingga

diperoleh hasil yang memuaskan.

Sebelum mulai penyelidikan campuran beton, Kontraktor harus menyiapkan

dan mengajukan rencana kepada Direksi untuk persetujuan; desain

campuran beton w/c berupa pesentase; rencana test beton; bahan yang

dipakai; klasifikasi (mutu) beton, macam-macam campuran beton, dan

prosedur test harus diikutkan / dilampirkan.

Laporan ini termasuk hasil penyelidikan bahan dan semua lapisan campuran

yang direncanakan. Semua spesi beton, pencetakan di lapangan dan

perawatan sesuai umur yang diisyaratkan, harus dibawa oleh Kontraktor di

laboratorium untuk diadakan test tekan.

Semua test harus disaksikan Direksi dan biaya test telah dimasukkan pada

harga satuan yang ada pada daftar kuantitas dan harga.

b) Bagian campuran dan ketepatan perbandingan air semen harus dihitung

berdasarkan berat dan ditentukan dengan dasar pada kekuatan produksi

beton yang dihasilkan, kemudahan pekerjaan, kepadatan, kekedapan dan

ketahanan yang diharapkan tanpa pemakaian semen berlebihan.

c) Macam campuran beton yang dilaksanakan pada setiap bagian konstruksi

akan dicantumkan pada gambar. Mutu campuran beton harus dihasilkan dari

dasar kebutuhan berikut :

Mutu Ukuran

kerikil Max

(mm)

Penandaan

Lampiran

Kekuatan tekan pada

28 hari rata-rata min.

(kg / cm²)

Slump

(cm)

A 20 K. 250 250 220 8 – 12

B 20 K. 225 225 205 8 – 12

B 20 K. 175 175 155 8 – 10

d) Pencampuran Beton dengan Mesin

Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan

menggunakan mixer (mesin) kecuali untuk pekerjaan yang bersifat

sementara.

Page 28: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 28

Kecuali atas petunjuk atau ijin Direksi, campuran setiap bucket mixer harus

menerus (tidak kurang dari 1,5 menit), setelah semua bahan kecuali semua

pemakaian air dan bahan tambahan ada didalam mixer.

Campuran dengan tangan (manual) tidak akan diijinkan. Kenyataan waktu

operasi pencampuran harus ditentukan oleh Direksi setelah dilakukan

ujicoba.

e) Bilamana benda uji beton tersebut, mutu kuat tekan pada umumnya 28 hari,

di bawah harga rata-rata minimum (baik tipe A, tipe B,tipe C) maka

kontraktor harus merubah (desain mix) atau desain campuran dan perlu

persetujuan Direksi lagi.

8.4 PENGANGKUTAN

Cara dan peralatan yang dipakai untuk pengangkutan beton harus dijaga agar

susunan campuran dan kekentalan beton akan terjamin sampai di lokasi tanpa

terjadi penguraian bahan dan slump berkurang sampai maksimum 2,5 cm,

kecuali dengan petunjuk Direksi.

Penambahan air pada beton setelah dikeluarkan dari mixer atau sebelum

mengeras tidak diijinkan sama sekali.

Untuk pengangkutan beton dapat digunakan dengan peralatan sebagai berikut :

a) Dengan Tenaga Manual

Atas persetujuan Direksi, maka angkutan dengan tenaga manual bucket,

diperkenankan bilamana jarak antara percampuran beton (mixer) dengan

tempat pengecoran tidak terlalu jauh, yaitu (maximal 20 menit). Selama

pengangkutan tidak boleh ditambah air di dalam bucket tersebut, dan selalu

dijaga plastisity dari beton tersebut.

b) Peluncur

Pada umumnya, transportasi beton dengan memakai peluncur tidak diijinkan

kecuali dengan persetujuan dari Direksi. Bilamana diizinkan harus sedemikian

rupa penempatan kemiringan peluncur tersebut, harus dihindari agar

segrigasi beton sewaktu pengiriman tidak terjadi.

Peluncur harus berpenampang setelah bulat dan harus mempunyai

kemiringan tetap untuk memberikan aliran beton yang mudah tanpa terjadi

penguraian. Ujung bawah peluncur harus diberi peluncur terjun atau belalai

dengan ketinggian ± 0,6 meter tingginya untuk menghindari terjadi

penguraian pada jatuhnya beton. Peluncur harus dilindungi dari penyinaran

matahari langsung.

Page 29: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 29

8.5 PENGECORAN

8.5.1 Umum

Semua peralatan pengecoran beton dan cara kerjanya harus mendapat

persetujuan Direksi. Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum

semua bekesting, penulangan, dan pemasangan sambungan dimasukkan

pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus

melakukan check list sebelulm melakukan pengecoran beton dan

diajukan ke Direksi untuk persetujuannya.

Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi akan

diminta untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya Kontraktor. Kecuali

atas ijin Direksi, tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan

tidak boleh di cor pada aliran air.

8.5.2 Persiapan Pengecoran

a) Kecuali atas petunjuk Direksi, semua air harus dikeluarkan dari lokasi

beton sebelum dilakukan pengecoran. Beberapa air yang mengalir

permukaan galian harus dicegah dengan cara mengalirkan ke daerah

genangan dan dipompa keluar atau dikeluarkan dengan cara lain

yang disetujui Direksi.

b) Sebelum mengecor beton di atas tanah, bahan yang meresap air

(poroeus) pada permukaan pondasi harus dikeluarkan atau

dipadatkan dengan memakai mesin atau tangan sampai kedap dan

didapatkan permukaan pondasi yang seragam.

Semua daerah dan permukaan yang berisi air, lumpur, lanau dan

bahan organik harus digali dan dibersihkan dengan memindahkan

bahan tersebut dan mengisi kembali rongga / lubang yang timbul

dengan bahan yang baik sampai didapatkan permukaan yang rata

dengan mempergunakan dental concrete.

8.5.3 Temperatur Beton

Temperatur beton tidak lebih dari 32O C selama tahapan campuran

sampai penyiraman.

Bila beton dicor pada saat cuaca menjadikan temperatur beton lebih

dari 35O C, atas penentuan Direksi, Kontraktor harus memakai bahan

tambahan untuk mengurangi air guna mencegah akibat yang kurang baik

pada beton yang disebabkan oleh temperatur tinggi, lokasi pengecoran

harus sedemikian rupa, terlindung dari sinar matahari langsung.

Untuk kepentingan ini tidak akan berarti Kontraktor menambah ganti

rugi.

Page 30: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 30

8.5.4 Cara Pengecoran

(a) Setelah permukaan disiapkan dengan baik, permukaan horizontal

pada siar pelaksanaan (construction joint) pada beton harus dilapisi

dengan mortar setebal 1 cm dengan campuran seperti beton yang

dicor tanpa kerikil.

(b) Direksi akan berhak membatalkan pengecoran beton pada beberapa

kejadian sebagai berikut :

Bila pelaksanaan pencampuran belum mulai dalam 30 menit

setelah semen dituangkan pada pasir dan kerikil.

Bila lebih dari 30 menit berlalu antara penuangan dari mixer dan

pengecoran beton tanpa menggerak-gerakkan mixer.

Bila lebih dari 1,5 jam berlalu antara penuangan semen pada

pasir dengan kerikil dan pengecoran beton.

Bila keenceran beton (slump) berkurang 2,5 cm dari rencana

desain slump atau dianggap oleh Direksi tidak benar selama

waktu setelah penuangan dari mixer dan sebelum pengecoran

beton.

Beton harus disimpan dengan cara sedemikian agar tidak terjadi

penguraian dan dicor dengan tidak memukul keras pada

penulangan, sambungan atau cetakan yang dibuat untuk

konstruksi.

c) Beton tidak diijinkan dijatuhkan bebas lebih dari 1,5 m dan tinggi

yang lebih dari 1,5 m harus diturunkan melalui saluran miring atau

terjunan yang disetujui oleh Direksi agar tidak menimbulkan

penguraian pada waktu pelaksanaan pengecoran.

8.5.5 Pengecoran Beton di Air

Pengecoran beton di air tidak diijinkan, kecuali dengan persetujuan

khusus dari Direksi.

Untuk pekerjaan ini maka campuran dan pengecoran beton harus

menurut ketentuan sebagai berikut :

Banyaknya semen tidak kurang dari 400 kg/m3 beton.

Banyaknya pasir yang dibutuhkan biasanya 45% sampai 50% dari

berat bahan mengisi (pasir dan kerikil).

Diameter maksimum kerikil harus 40 mm.

Kelelehan (slump) beton harus antara 10 - 18 cm.

Page 31: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 31

Tidak ada air mengalir yang diijinkan.

Air harus dipompa keluar setelah selesai pengerasan beton.

8.6 PERAWATAN DAN PERBAIKAN BETON

8.6.1 Perawatan

Semua beton yang dicor harus dirawat dengan cara yang disetujui oleh

Direksi. Beton tidak boleh kehilangan kelembaban dalam 14 hari pertama

setelah pengecoran dan permukaannya harus harus selalu dalam

keadaan basah ditutup dengan lembaran karung goni yang selalu di beri

air agar basah, selama paling sedikit 14 hari.

Selama masa perawatan, beton harus dilindungi dari abrasi, getaran dan

kerusakan yang diakibatkan lalu lintas. Sebelum mengeras beton harus

dilindungi dari hujan dan aliran air.

Biaya untuk penyelesaian dan pemakaian bahan yang digunakan untuk

perawatan beton harus sudah termasuk dalam harga satuan penawaran.

8.6.2 Perbaikan Beton

(a) Kontraktor harus memperbaiki semua ketidak sempurnaan

permukaan beton menurut spesifikasi yang dibutuhkan.

Kecuali dengan persetujuan Direksi, perbaikan ketidak sempurnaan

pada cetakan harus diselesaikan dalam waktu 24 jam setelah

dibongkar.

Perbaikan harus dilakukan oleh tenaga ahli beton dan disetujui oleh

Direksi.

(b) Beton yang rusak akibat berbagai sebab seperti beton tidak rata,

patah dan beton yang disebabkan oleh tekanan permukaan yang

berlebihan, harus dibongkar dan diganti agar didapatkan permukaan

yang rata dan lurus.

Semua bahan yang dipakai pada perbaikan beton harus menurut

spesifikasi yang dibutuhkan.

Biaya dari semua bahan, tenaga dan peralatan yang dibutuhkan

untuk perbaikan beton harus ditanggung oleh Kontraktor.

Page 32: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 32

8.7 UJI BETON

8.7.1 U m u m

Cara yang dipakai pada pengujian dari contoh beton, pembuatan,

perawatan, baik dilapangan atau di laboratorium harus mengikuti dengan

standar yang berlaku, seperti PBI 1971, ATM C 172, ASTM C 31, ASTM

C 192, ASTM C 39.

8.7.2 Periode Pengujian

Uji beton dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari harus dibuat

pada silinder berdiameter 10 cm tinggi 30 cm untuk setiap campuran,

dengan korelasi kekuatan antara 7 hari dan 28 hari harus dibuat di

laboratorium.

Semua benda uji tersebut harus selalu direndam dalam air selama 7 dan

28 hari menunggu untuk dilakukan pengetesan.

8.7.3 Jumlah Uji Silinder

Jumlah test dibuat berdasarkan kondisi yang bervariasi sebagai berikut :

(diameter 10 cm, tinggi 30 cm)

Uraian Minimum jumlah

Benda uji

Test Tekan

7 hari 28 hari

Sampai selesai dari setiap

macam campuran.

6

3 3

Untuk setiap 150 M3 atau

setiap periode pengecoran

beton.

2

1 1

8.8 CETAKAN DAN PENYELESAIAN AKHIR

8.8.1 U m u m

(1) Cetakan harus dapat dipakai dimanapun dibutuhkan atau bagian yang

ditunjukkan oleh Direksi untuk pembatas dan pembentuk beton agar

letak dan elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.

Page 33: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 33

(2) Cetakan harus terbuat dari logam, kayu, lapisan plywood atau papan

rata dalam kondisi baik yang mempunyai kekuatan cukup dan kaku

untuk memikul beton dan menahan lenturan dari kondisi rata, dan

harus dilindungi permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan.

Permukaan cetakan yang berhubungan dengan beton harus bersih,

kaku dan cukup kedap untuk menahan kehilangan mortar.

(3) Bahan pelapis cetakan kayu berkualitas baik dan harus diperbaiki

atau dicat yang tidak mengandung bahan kimia yang dapat

merusakkan permukaan beton.

(4) Bilamana diminta oleh Direksi, Kontraktor harus mengajukan gambar

rencana cetakan dan mendapat persetujuan Direksi sebelum

pembuatan cetakan dilakukan.

8.8.2 Pemasangan dan Persiapan

(1) Cetakan harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang

mendatar, tegak dan pertemuan antara kedua permukaan harus rata.

(2) Sebelum pengecoran beton, semua cetakan harus kaku, kedap dan

sesuai pada tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu

potongan, serbuk gergaji, gumpalan mortar kering, benda asing dan

genangan air harus dibuang dan harus kering dari antara cetakan.

Cetakan harus berpermukaan baik dengan dilapisi minyak cetakan

(form oil) atau yang sejenis dan disetujui oleh Direksi. Minyak harus

diberikan sebelum penulangan diletakkan.

(3) Cetakan yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara dan diperbaiki

kondisinya dan harus dibersihkan sebelum dipakai kembali. Cetakan

untuk permukaan bagian luar (exterior) pada dinding harus tetap

bersih.

8.9 PENULANGAN

7.9.1 U MUM

(a) Semua penulangan harus dari baja U - 24, produksi dalam negeri

menurut dengan Standar Industri Indonesia atau sejenis dengan U

24.

(b) Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi, hook,

bengkokan, pengelasan selimut beton dan detail lainnya dari

penulangan harus menurut pada PBI - 71.

Page 34: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 34

7.9.2 GAMBAR PENULANGAN DISIAPKAN OLEH KONTRAKTOR

(a) Kontraktor harus menyiapkan dan mengajukan untuk disetujui

Direksi, gambar detail penulangan untuk semua konstruksi termasuk

gambar penempatan tulangan, diagram pembengkokan tulangan dan

daftar tabel tulangan. Gambar detail beserta daftar tabel penulangan

dari Kontraktor harus disiapkan dari gambar pelaksanaan Kontraktor

dan spesifikasi. Gambar dan daftar tersebut dari Kontraktor harus

menunjukkan detail-detail yang perlu untuk memeriksa penulangan

selama penempatan dan pemakaian pada pembuatan kuantitas

pembayaran.

(b) Kontraktor harus mengajukan 4 lembar masing-masing gambar

penulangan detail untuk disetujui Direksi.

Gambar detail Penulangan akan ditinjau oleh Direksi untuk

disesuaikan dengan perencanaan dan diperiksa dimensinya.

Kesalahan, kelalaian atau koreksi akan diberi tanda gambar cetakan,

atau dengan kata lain dijelaskan ke Kontraktor dan setiap 1 lembar

gambar akan dikembalikan ke Kontraktor untuk diperbaiki. Kontraktor

harus membuat semua koreksi yang diperlukan dan diperlihatkan

pada gambar yang dikembalikan dan dianjukan kembali untuk

disetujui dengan membubuhi tanda revisi I. Koreksi dan persetujuan

Direksi tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor untuk

membetulkan detail atau kesesuaian dengan spesifikasi yang

dibutuhkan.

7.9.3 PENEMPATAN TULANGAN

(a) Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau

dimana ditentukan oleh Direksi.

(b) Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar. Atas dasar

persetujuan Direksi, Kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan

mungkin spasi tulangan ditambah ditempat lain dari yang terlihat

pada gambar. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya spasi

dengan persetujuan Direksi, akan termasuk perhitungan volume

pembayaran penulangan.

(c) Penempatan tulangan harus rapi, tidak berdempetan, antara tulangan

tersebut. Rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan

diperiksa untuk penyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk,

panjang, spasi, letak dan jumlah yang dipasang.

(d) Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan

tulangan dan permukaan beberapa penyangga tulangan harus bersih

Page 35: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 35

dari karat berat, kotoran, genangan air, lemak atau bahan asing yang

menurut pendapat Direksi dapat mengganggu kekuatan beton.

Panjang impitan pada penyambungan tulangan harus sesuai dengan

ketentuan dalam PBI.

(e) Penulangan harus ditempatkan dengan teliti dan pada posisi yang

tepat dengan menggunakan kawat tidak kurang dari diameter 0,9

mm pada pertemuan tulangan dan diikat pada penyangga dan

penjaga jarak (spacer) agar tidak berubah selama pengecoran beton.

(f) Kecuali disyaratkan oleh Direksi, tulangan harus ditempatkan dalam

toleransi berikut :

Selimut beton, bervariasi sebagai berikut :

Tulangan 6 mm dengan selimut beton 50 mm atau kurang

Tulangan 9 mm dengan selimut beton 51 - 60 mm

Tulangan 12 mm dengan selimut beton lebih dari 60 mm

Variasi dari syarat spasi tulangan : 25 mm

7.9.4 WATER STOP

Kontraktor harus menyediakan dan memasang water stop dalam bentuk

dan ukuran sebagaimana ditentukan dan pada tempat-tempat yang

diperlihatkan dalam gambar-gambar atau sebagaimana ditentukan oleh

Direksi.

Semua sambungan di lapangan dan hubungan-hubungan water stop

hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan hubungan

yang kedap air dengan segala cara sebagaimana dispesifikasikan pabrik

pembuat water stop dan joint filler.

7.9.5 TULANGAN PADA SAMBUNGAN KONTRUKSI

Dalam sambungan-sambungan konstruksi dan ekspansi, batang pantek

(angker) harus disediakan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar-

gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi.

Suatu batang pantek (angker) harus merupakan suatu batang lurus, bulat

berprofil dari kepanjangan 100 cm dan 22 mm, diameter kecuali

diperlihatkan lain secara khusus dalam gambar atau ditentukan Direksi.

Panjang setengah dari batangan pantek harus ditutup dengan pipa PVC

diameter 25 mm bahan-bahan lain yang disetujui untuk mencegah

pengikatan dan harus ditetapkan pada jarak-jarak sebagaimana

diperlihatkan pada gambar-gambar atau sebagaimana ditentukan oleh

Page 36: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 36

Direksi. Setengahnya yang lain harus diikat kuat pada suatu sisi dari

sambungan.

.

8.10 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

8.10.1 Beton

Pengukuran kuantitas pekerjaan beton diukur menurut garis bangunan

dan dimensi yang tertera dalam gambar-gambar desain atau menurut

perintah Direksi.

Dalam hal pengukuran pekerjaan beton, volume rongga pemampatan,

bukaan, pipa-pipa keliling, pekerjaan kayu dan pekerjaan besi, kecuali

besi tulangan beton. angker, baut dan batang akan dikurangkan dari

jumlah kuantitas pekerjaan.

Pembayaran pekerjaan beton dihitung menurut harga satuan per m3

pada Daftar kuantitas dan harga, Jenis Pekerjaan. Harga satuan harus

sudah mencakup biaya upah pekerja, bahan, alat-alat konstruksi yang

diperlukan, berikut biaya untuk pengujian agregat dan beton,

pengadukan, penempatan dan penyelesaian perancah dan cetakan,

pengadaan dan pemasangan tulangan pengeringan lokasi dan genangan

air, dan biaya-biaya lain yang sewaktu-watku harus dikeluarkan,

termasuk juga untuk perbaikan kerusakan beton.

8.10.2 Water Stop

Pengukuran kuantitas pekerjaan “Water Stop” dilakukan untuk setiap

meter panjang dari “Water Stop” yang terpasang diukur sepanjang garis

tengah (as) dari “Water Stop” sesuai dengan gambar-gambar.

Pembayaran untuk “Water Stop” dihitung menurut harga satuan seperti

yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, jenis pekerjaan pada

penawaran.

Harga satuan harus sudah mencakup semua biaya pengadaan dan

pemasangan dan biaya-biaya lain pekerjaan terkait.

8.10.3 Dowell Bar

Pengukuran kuantitas Tulangan pada sambungan konstruksi tulangan

pada sambungan konstruksi atau “Dowell Bar” diukur dari jumlah batang

yang dipasang disetiap sambungan seperti diperlihatkan pada gambar-

gambar atau menurut perintah Direksi.

Page 37: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 37

Pembayaran dihitung menurut harga satuan per buah pada Daftar

Kuantitas dan Harga.

Harga satuan harus sudah mencakup biaya untuk pengadaan dan

pemasangan yang diisyaratkan termasuk pengadaan dan penyediaan

bahan penutup/pelapis seperti pipa pvc dan biaya-biaya lain yang

diperlukan.

9. PEKERJAAN JALAN LAPISAN TASIRTU

8.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Pekerjaan pembersihan lapangan adalah pembuangan humus-humus,

bahan-bahan organik lainnya serta tumbuhan antara lain pohon kelapa dan

lain-lain yang terkena lokasi proyek bahan yang tidak terpakai dibuang dari

lokasi proyek, penempatannya ditentukan oleh pengguna Barang/Jasa.

b. Setelah pekerjaan pembersihan selesai serta dilanjutkan dengan

pematokan sesuai dengan perencanaan dan disetujui oleh pengguna

Barang/Jasa.

c. Pembentukan peil-peil dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan

gambar dan disetujui oleh pengguna Barang/Jasa.

8.2 PEKERJAAN TANAH

a. Semua pekerjaan galian harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan

dalam gambar rencana.

Untuk pekerjaan pembentukan Badan Jalan (timbunan tanah dan timbunan

kembali) harus mengikuti ketentuan dalam Pekerjaan tersebut.

8.3 PEKERJAAN PONDASI TASIRTU (TANAH PASIR BATU)

a. Permukaan jalan yang akan ditebar tasirtu (tanah, pasir berbatu), badan

jalan harus terlebih dahulu dibersihkan dari segala kotoran yang ada dan

keadaan tanah serta peil-peilnya sudah datar serta padat dan terlebih dahulu

sudah diperiksa Direksi.

b. Lapisan tasirtu ditebar diatas permukaan tanah yang telah datar dan padat

tadi kemudian dipadatkan sampai ketinggian yang ditetapkan.

c. Tasirtu yang digunakan untuk lapisan pondasi jalan ini adalah berupa tasirtu

yang bersih dari kotoran sejenis lumpur dan sampah-sampah.

d. Tasirtu yang telah dihampar disiram dengan air dengan memakai alat Truk

Tangki Air.

Page 38: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 38

e. Lapisan tasirtu dihampar dalam 2 (dua) lapis dan dipadatkan dengan mesin

gilas seberat 6-8 ton, sampai mencapai ketebalan padat sesuai spesifikasi

(gambar) dan mendapatkan permukaan yang rata sehingga Direksi

menyatakan cukup secara tertulis pada buku harian.

f. Penggilasan dilakukan dari tepi dan setelah bagian tepi cukup padat baru

perlahan-lahan berpindah ke bagian tengah dengan kemiringan 4-6 %.

g. Perapian dilaksanakan dengan tenaga manusia.

8.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

a. Lapis Jalan Tasirtu harus diukur menurut jumlah meter kubik bahan padat

yang diperlukan, selesai di tempat dan diterima Direksi Pekerjaan. Volume

yang diukur harus berdasarkan penampang melintang yang ditunjukkan

dalam Gambar bilamana tebal yang diperlukan seragam dan berdasarkan

penampang melintang yang disetujui Direksi Pekerjaan bilamana tebal yang

diperlukan tidak seragam, dan panjangnya diukur secara mendatar

sepanjang sumbu jalan.

b. Pekerjaan menyiapkan dan memelihara lapis tanah dasar atau formasi yang

akan dihampar Lapis Jalan Tasirtu tidak diukur atau dibayar dalam Seksi ini,

tetapi harus dibayar secara terpisah dengan harga penawaran untuk

Penyiapan Badan Jalan dalam

c. Lapis Jalan Tasirtu yang terkait tidak akan diukur dan dibayar dalam Seksi

ini, tetapi harus dibayar terpisah menurut harga penawaran untuk Lapisan

Tasirtu.

Dasar Pembayaran

Kuantitas yang ditentukan, seperti yang diuraikan di atas, harus dibayar

menurut Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk masing-masing Mata

Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan terdapat dalam Daftar Kuantitas

dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan

kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan, pengham-paran, pemadatan,

penyelesaian akhir dan pengujian bahan, penyiapan lapis dasar (cutoff layer),

penggunaan Lapis Permukaan Sementara pada permukaan yang sudah selesai,

Page 39: Bab 12 Spesifikasi Teknik Lakuang

Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh

ST - 39

dan semua biaya lain-lain yang diperlukan atau lazim untuk penyelesaian yang

sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam bagian ini.

8.5 Wooden Pile (diameter 100 mm)

a. Wooden Pile (kayu dolken) dimeter 100 mm digunakan untuk mencegah

agar pondasi konstruksi/foot tidak turun atau bergeser. Wooden Pile

dipasang sesuai dengan yang ditunjukan pada gambar dan dipasang

sebelum pengecoran pondasi foot dan untuk masuk kedalam foot.

Wooden Pile harus berkualitas baik, keras dan tahan terhadap kelapukan.

Dasar Pembayaran

Pembayaran dihitung berdasarkan satuan per batang.