chapter 12 teknik kompresi

30
Teknik Jaringan dan Multimedia 2o11

Upload: unii-chaerunisai

Post on 24-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter 12 Teknik Kompresi

Teknik Jaringan dan Multimedia

2o11

Page 2: Chapter 12 Teknik Kompresi

KompresiTeknik pemampatan data, video, gambar,

audioTujuan :

Untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan

Waktu untuk transmisi data (memperkecil kebutuhan bandwidth).

Contoh teknik kompresiTeks/biner Gambar (JPEG, PNG, TIFF), Audio (MP3, AAC, RMA, WMA), Video (MPEG, H261, H263).

Page 3: Chapter 12 Teknik Kompresi

Kompresi DataProses mengkodekan informasi

menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih

rendah daripada representasi data yang tidak terkodekan dengan suatu

sistem encoding tertentu.Contoh kompresi data : yang yg

Syarat = Pengirim dan Penerima mempunyai “KUNCI” yang sama

Page 4: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh : Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada

layar resolusi 640 x 480 :Data Teks

1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended)

Setiap karakter ditampilkan dalam 8 x 8 pixels

Jumlah karakter yang dapat ditampilkan per halaman = 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman = 4.800 × 2 byte = 9.600 byte = 9.375 Kbyte

Page 5: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh : Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada

layar resolusi 640 x 480 :Data Grafik Vektor

1 gambar membutuhkan 500 baris Setiap 1 baris direpresentasikan dalam posisi

horisontal, vertikal, dan field atribut sebesar 8-bit sumbu Horizontal direpresentasikan dengan log2 640

= 10 bits sumbu Vertical direpresentasikan dengan log2 480 =

9 bits

Bits per line = 9bits + 10bits + 8bits = 27bits Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman =

500 × 27 = 1687,5 byte = 1,65 Kbyte 8

Page 6: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh : Kebutuhan tempat penyimpanan per halamanContoh kebutuhan data selama 1 detik pada

layar resolusi 640 x 480 :Color Display

Jenis : 256, 4.096, 16.384, 65.536, 16.777.216 warna

Masing-masing warna pixel memakan tempat 1 byte

Jadi 640 x 480 x 256 warna x 1 byte = 307.200 byte = 300 KByte

Page 7: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh : Kebutuhan tempat penyimpanan per halamanKebutuhan tempat penyimpanan untuk media

kontinyu untuk 1 detik playback :Sinyal audio tidak terkompres dengan kualitas

suara telepon dengan sample 8 kHz dan dikuantisasi 8 bit per sample, pada bandwidth 64 Kbits/s, membutuhkan storage :

Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman = 64 Kbit/s x 1 s = 8 Kbyte8 bit/byte 1,024 byte/Kbyte

Page 8: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh : Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman

Sinyal audio CD disample 44,1 kHz, dikuantisasi 16 bits per sample, dengan nilai encoding 125 bit

Storage = 44,1 kHz x 16 bits = 705,6 x 125 bits = 88.200 bytes untuk menyimpan 1 detik playback.

Page 9: Chapter 12 Teknik Kompresi

Kebutuhan Sistem PAL Standar640 x 480 dan 25 frame/detik3 bytes/pixel (luminance, red chrom, blue

chrom)Luminance Y menggunakan sample rate 13,5

MHzChrominance (R-Y dan B-Y) menggunakan

sample rate 6.75 MHzJika menggunakan 8 bit/sample, maka

Page 10: Chapter 12 Teknik Kompresi

Mode Penerimaan Data1. Dialoque Mode : proses penerimaan data

dimana pengirim dan penerima seakan berdialog (real time), contoh : video conference.

Kompresi data harus berada dalam batas penglihatan dan pendengaran manusia.

Waktu tunda (delay) tidak boleh lebih dari 150 ms : 50 ms untuk proses kompresi dan dekompresi, 100 ms untuk mentransmisikan data dalam jaringan.

2. Retrieval Mode : proses penerimaan data tidak dilakukan secara real time

Dapat dilakukan fast forward dan fast rewind di client

Dapat dilakukan random access terhadap data dan dapat bersifat interaktif

Page 11: Chapter 12 Teknik Kompresi

Jenis Kompresi Data1. Lossy Compression

Data hasil dekompresi tidak sama dengan data sebelum kompresi namun sudah “cukup” untuk digunakan. Contoh: Mp3, streaming media, JPEG, MPEG, dan WMA.

Kelebihan: ukuran file lebih kecil dibanding loseless namun masih tetap memenuhi syarat untuk digunakan.

Teknik : membuang bagian data yang tidak berguna, tidak dirasakan, tidak dilihat oleh manusia sehingga manusia masih beranggapan bahwa data tersebut masih bisa digunakan walaupun sudah dikompresi.

Contoh : Image = 12,249 bytes, Kompresi JPEG kualitas 30 = 1,869 bytes Image 85% lebih kecil dan ratio kompresi 15%.

Page 12: Chapter 12 Teknik Kompresi

Jenis Kompresi Data 2. Loseless

Data hasil kompresi dapat didekompres lagi dan hasilnya tepat sama seperti data sebelum proses kompresi. Contoh aplikasi: ZIP, RAR, GZIP, 7-Zip

Teknik ini digunakan jika dibutuhkan data setelah dikompresi harus dapat diekstrak/dekompres lagi tepat sama. Contoh pada data teks, data program/biner, beberapa image seperti GIF dan PNG.

Kadangkala ada data-data yang setelah dikompresi dengan teknik ini ukurannya menjadi lebih besar atau sama.

Page 13: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh

Original Image (lossless PNG, 60.1 KB size) - uncompressed is 108.5 KB

Low Compression (84% less information than uncompressed PNG, 9.37 KB)

Medium Compression (92% less information than uncompressed PNG, 4.82 KB)

High Compression (98% less information than uncompressed PNG, 1.14 KB)

Page 14: Chapter 12 Teknik Kompresi

Klasifikasi Teknik Kompresi (1)

1. Entropy EncodingBersifat loselessTekniknya tidak berdasarkan media dengan

spesifikasi dan karakteristik tertentu namun berdasarkan urutan data.

Statistical encoding, tidak memperhatikan semantik data.

Mis : Run-length coding, Huffman coding, Arithmetic coding

Page 15: Chapter 12 Teknik Kompresi

Klasifikasi Teknik Kompresi (2)

2. Source CodingBersifat lossyBerkaitan dengan data semantik (arti data) dan

media.Mis : Prediction (DPCM, DM), Transformation

(FFT, DCT), Layered Coding (Bit position, subsampling, sub-band coding), Vector Quantization

3. Hybrid CodingGabungan antara lossy + loseless Mis : JPEG, MPEG, H.261, DVI

Page 16: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh Teknik Kompresi Teks (1)Run-Length-Encoding (RLE)

Kompresi data teks dilakukan jika ada beberapa huruf yang sama yang ditampilkan berturut-turut :

Misal : Data: ABCCCCCCCCDEFGGGG = 17 karakter

RLE tipe 1 (min. 4 huruf sama) : ABC!8DEFG!4 = 11 karakter

RLE ada yang menggunakan suatu karakter yang tidak digunakan dalam teks tersebut seperti misalnya ‘!’ untuk menandai.

Kelemahan? Jika ada karakter angka, mana tanda mulai dan akhir?Misal data : ABCCCCCCCCDEFGGGG = 17 karakterRLE tipe 2 : AB8CDEF4G = 9 karakterMisal data : AB12CCCCDEEEF = 13 karakterRLE tipe 2: AB124CD3EF = 10 karakter

Page 17: Chapter 12 Teknik Kompresi

Run Length Encoding (RLE)Misalkan terdapat sederetan data : 1 2 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 1 1 3 3 3 5 1 1 1 1 3 3 = 24

byte Dihitung jumlah kemunculan data (1,1) (2,1) (1,5) (3,1) (4,4) (1,2) (3,3) (5,1) (1,4) (3,2)

Data Kompresi 1 1 2 1 1 5 3 1 4 4 1 2 3 3 5 1 1 4 3 2 = 20 byte

17

Page 18: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh Teknik Kompresi Teks (2)Run-Length-Encoding (RLE)

RLE ada yang menggunakan flag bilangan negatif untuk menandai batas sebanyak jumlah karakter tersebut.

Berguna untuk data yang banyak memiliki kesamaan, misal teks ataupun grafik seperti icon atau gambar garis-garis yang banyak memiliki kesamaan pola.

Best case : untuk RLE tipe 2 adalah ketika terdapat 127 karakter yang sama sehingga akan dikompres menjadi 2 byte saja.

Worst case : untuk RLE tipe 2 adalah ketika terdapat 127 karakter yang berbeda semua, maka akan terdapat 1 byte tambahan sebagai tanda jumlah karakter yang tidak sama tersebut.

Menggunakan teknik loseless

Page 19: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh Teknik Kompresi Teks (3)

Contoh untuk data image : Run-Length-Encoding (RLE)

Page 20: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh Teknik Kompresi Teks (4)Static Huffman Coding

Dibuat oleh seorang mahasiswa MIT bernama David Huffman pada tahun 1952

Salah satu metode paling lama dan paling terkenal dalam kompresi teks.

Algoritma Huffman menggunakan prinsip pengkodean mirip dengan kode Morse : tiap karakter (simbol) dikodekan dengan rangkaian beberapa bit ; karakter yang sering muncul dikodekan dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang jarang muncul dikodekan.dengan rangkaian bit yang lebih panjang.

Page 21: Chapter 12 Teknik Kompresi

HuffmanMisalkan : aabaaccccddbbbbef = 17 byte Pertama-tama hitung frekuensi masing-

masing data :a 4, b 5, c 4, d 2, e 1, f 1

Masing-masing data diberi kode bit data yang sering muncul diberi kode lebih kecil dibandingkan dengan yang jarang muncul. b 5, a 4, c 4, d 2, e 1, f 1

21

Page 22: Chapter 12 Teknik Kompresi

Huffman

22

Bit data akan dikodekan, sbb :a 01, b 00, c 10, d 110, e 1110, f 1111

Jadi data “aabaaccccddbbbbef”akan dikodekan sbb:01 01 00 01 01 10 10 10 10 110 110 00 00 00 00 1110 1111 = 40 bit 5 byte

2

4

89

17

5 4 4 2 1 1

b a c d e f

0

10

0

0

1

1

10

1

Page 23: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh Teknik Kompresi Teks (8)

Shannon-Fano AlgorithmDikembangkan oleh Shannon (Bell Labs) dan

Robert Fano (MIT) Algoritma :

Urutkan simbol berdasarkan frekuensi kemunculannya

Bagi simbol menjadi 2 bagian secara rekursif, dengan jumlah yang kira-kira sama pada kedua bagian, sampai tiap bagian hanya terdiri dari 1 simbol.

Cara yang paling tepat untuk mengimplementasikan adalah dengan membuat binary tree.

Page 24: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh Teknik Kompresi Teks (9)

DICTIONARY-BASED CODINGAlgoritma Lempel-Ziv-Welch (LZW)

menggunakan teknik adaptif dan berbasiskan “kamus”

Pendahulu LZW adalah LZ77 dan LZ78 yang dikembangkan oleh Jacob Ziv dan Abraham Lempel pada tahun 1977 dan 1978.

Terry Welch mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1984.

LZW banyak dipergunakan pada UNIX, GIF, V.42 untuk modem.

Page 25: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh Teknik Kompresi Teks (10)

DICTIONARY-BASED CODINGAlgoritma Kompresi :

BEGINS = next input character;While not EOF{

C = next input character;If s + c exists in the diactionary

S = s + cElse{

Output the code for s;Add string s + c to the dictionary with

a new codeS = c;

}}

END

Page 26: Chapter 12 Teknik Kompresi

Contoh Teknik Kompresi Teks (11)

DICTIONARY-BASED CODINGAlgoritma Dekompresi :

BEGINS = NULL;While not EOF{

K = NEXT INPUT CODE;Entry = dictionary entry for K;Ouput entry;If (s != NULL)

add string s + entry[0] to dictionary with new code

S = Entry;}

END

Page 27: Chapter 12 Teknik Kompresi

Quantizing Compression

Histogram : Warna 0 = 2 Warna 1 = 2 Warna 2 = 9 Warna 3 = 11 Warna 4 = 9 Warna 5 = 4 Warna 6 = 5 Warna 7 = 8 Warna 8 = 9 Warna 9 = 6

27

2 9 6 4 8

3 8 5 4 7

3 8 4 7 4

3 9 4 7 2

2 0 4 3 8

2 6 3 8 5

6 3 8 2 8

9 2 3 8 2

7 6 2 1 6

9 5 4 7 1

9 3 7

4 7 3

7 4 9

5 3 0

2 8 3

Dikodekan menjadi 0 (Jumlahnya 13 pixel)

Dikodekan menjadi 1 (Jumlahnya 20 pixel)

Dikodekan menjadi 2 (Jumlahnya 17 pixel)

Dikodekan menjadi 3 (Jumlahnya 15 pixel)

Page 28: Chapter 12 Teknik Kompresi

Quantizing Compression

28

0 3 2 1 3

1 3 2 1 2

1 3 1 2 1

1 3 1 2 0

0 0 1 1 3

0 2 1 3 2

2 1 3 0 3

3 0 1 3 0

2 2 0 0 2

3 2 1 2 0

3 1 2

1 2 1

2 1 3

2 1 0

0 3 0

Page 29: Chapter 12 Teknik Kompresi

Aplikasi Kompresi (1)ZIP File Format

Ditemukan oleh Phil Katz untuk program PKZIP kemudian dikembangkan untuk WinZip, WinRAR, 7-Zip.

Berekstensi *.zip dan MIME application/zipDapat menggabungkan dan mengkompresi

beberapa file sekaligus menggunakan bermacam-macam algoritma, namun paling umum menggunakan Katz’s Deflate Algorithm.

Beberapa method Zip : Shrinking : merupakan metode variasi dari LZW Reducing : merupakan metode yang mengkombinasikan

metode same byte sequence based dan probability based encoding.

Imploding : menggunakan metode byte sequence based dan Shannon-Fano encoding.

Deflate : menggunakan LZW Bzip2, dan lain-lain

Aplikasi : WinZip oleh Nico-Mak Computing

Page 30: Chapter 12 Teknik Kompresi

Aplikasi Kompresi (2)RAR File

Ditemukan oleh Eugene Roshal, sehingga RAR merupakan singkatan dari Roshal Archive pada 10 Maret 1972 di Rusia.

Berekstensi .rar dan MIME application/x-rar-compressed

Proses kompresi lebih lambat dari ZIP tapi ukuran file hasil kompresi lebih kecil.

Aplikasi: WinRAR yang mampu menangani RAR dan ZIP, mendukung volume split, enkripsi AES.