sop head tilt chin lift
DESCRIPTION
SOP head tiltTRANSCRIPT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURHEAD TILT CHIN LIFT
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kegawatdaruratan
Yang dibina oleh Bapak Rudi Hamarno, S.Kep Ns., M.Kep
Oleh Kelompok 5
Adila Alif N
1301460008
Arizqu Irfan
1301460018
Wuri Ayu W
1301460019
Yuda Febtri
1301460027
Isnayanti S
1301460039
Dimas Prayogo1301460062
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN MALANG
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN MALANG
Maret 2015
POLTEKKES KEMENKES MALANGNo. Dokumen :
SOP.KDM.026
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURNo. Revisi :
00
HEAD TILT - CHIN LIFTTanggal Terbit :
Halaman :
Unit: Laboratorium KeperawatanPetugas / pelaksana:
Perawat, dosen, CI, MHs.
PengertianMerupakan tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan nafas dari sumbatan.
Indikasi1. Pada penderita bukan dengan kecurigaan patah tulang leher,
2. Pada penderita tanpa cidera kepala,
3. Pada penderita tanpa cidera tulang belakang,
4. Pada jalan nafas penderita yang tertutup oleh lidah pasien.
Tujuan1. Untuk mengatasi obstruksi yang disebabkan oleh lidah,
2. Untuk membuka jalan nafas secara maksimal.
Persiapan tempat dan alatTidak ada persiapan alat ataupun tempat yang khusus pada tindakan head tilt chin lift, kecuali hanscoon
Persiapan pasienMemberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur yang akan dilakukan
Persiapan LingkunganJika pasien ditemukan pada tempat terbuka dan harus diberikan pertolongan segera, maka penolong harus melihat kejadian sekitar apakah sudah aman bagi dirinya untuk menolong.
Pelaksanaan1. Memakai hanscoon
2. Memposisikan pasien terlentang3. Memeriksa apakah korban mengalami fraktur servikalis dengan indikator: adanya cidera kepala, keluar darah dari telinga dan hidung, mata lebam, dan/atau cidera tulang klavikula4. meletakkan satu tangan di dahi dan letakkan ujung jari tangan (jari telunjuk dan jari tengah) dibawah daerah tulang pada bagian tengah rahang bawah pasien (dagu).
5. Menengadahkan kepala dengan menekan perlahan dahi pasien
6. Menggunakan ujung jari untuk mengangkat dagu dan menyokong rahang bagian bawah. Jangan menekan jaringan lunak di bawah rahang karena dapat menimbulkan obstruksi jalan nafas.
7. Mengusahakan mulut agar tidak menutup. Gunakan ibu jari untuk menahan dagu supaya bibir bawah pasien tertarik ke belakang8. Kemudian lihat mulut pasien apakah ada benda asing yang menyumbat jalan nafas. Apabila ada benda asing maka lakukan tindakan finger swab.
SikapSikap Selama Pelaksanaan :
Hati-hati, teliti, tenggap, cepat, ramah dan sopan.
Evaluasi1. Kaji respon pasien
2. Kaji pola napas pasien, apakah ada sumbatan lagi
SumberKartikawati, Dewi. 2011. Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Malang: Salemba Medika
A, John. 2012. Perawatan Gawat Darurat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC