lift edisi 25

12

Upload: solid-lpm

Post on 12-Mar-2016

246 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

LEMBAR INFORMASI FAKULTAS TEKNK

TRANSCRIPT

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 20112 LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

Redaksi menerima kiriman tulisan yang berisi tentang informasi - informasi yang menyangkut Fakultas Teknik ataupun kegiatan kemaha-siswaaan dilingkungan Fakultas Teknik. Panjang tulisan maksimal 3 (tiga) halaman A4 spasi ganda. Redaksi berhak mengedit tulisan bila dianggap perlu selama tidak merubah maksud penulis. Kiriman tulisan dapat dikirim langsung ke redkasi SOLID. Kiriman tulisan harus

disertai dengan keterangan lengkap penulis.

ITIKAD Kami ucapkan syukur kepada Allah SWT, karena dengan segala sumber daya yang terbatas akhirnya LIFT edisi 25 ini bisa terbit. LIFT merupakan media yang berfungsi untuk menyampaikan kabar yang faktual yang berada di lingkup Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Kami juga selalu senantiasa berusaha memberi-kan yang terbaik demi kebanggaan Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Banjir yang terjadi belakangan ini di area strategis kampus Universitas Brawijaya, dirasa mengganggu oleh banyak warga kampus. Belum lagi masalah transportasi di areal kampus yang makin hari semakin ramai, dan terlihat kurang teratur. Bila kita menilik permasalahan akan fasilitas, sarana dan prasarana kampus tadi, ten-tu akan berujung pada pertanyaan tentang transparansi dana oleh pihak birokrat. Seperti apa permasalahan selengkapnya, bagaimana pendapat para ahli dan pihak otoritas menanggapi hal tersebut, akan dikupas tuntas dalam rubrik FOKUS kali ini. Untuk Rubrik warta teknik kali ini, akan membahas tentang fenomena kan-tin dan Pedagang Kaki Lima di kampus UB, khususnya di Fakultas Tenik. Penjual dan mahasiswa sebagai pembeli, angkat bicara pada edisi kali ini. Kegiatan yang ada di Fakultas Teknik cukup padat selama kurun waktu 6 bulan. Kami mencoba merangkum beberapa event dari setiap jurusan, antara lain Lomba Jembatan yang diadakan jurusan Teknik Sipil, PWK Fair 2011, Konser musik dalam rangka memperingati hari Air sedunia yang diadakan oleh jurusan Teknik Pengairan, dan Jendela Arsitek beberapa waktu lalu. Selain itu, profi l mengenai Team Gokart Himpunan Mahasiswa Mesin, bangkitnya kembali radio EFM Teknik Elektro, serta berdirinya Himpunan Mahasiswa Informatika, juga akan disajikan di rubrik KAMPUS.Kami menyadari bahwa media LIFT ini jauh dari kesempurnaan. Tetapi kami se-lalu berusaha menyediakan yang terbaik bagi anda. Kritik dan saran senan-tiasa kami nantikan. Kami juga selalu menantikan kerjasama dari para pem-baca, demi terwujudnya Fakultas Teknik yang lebih baik. HIDUP TEKNIK !!!

PELINDUNGDekan Fakultas TeknikUniversitas Brawijaya

PENASEHATPembantu Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Teknik

PEMIMPIN UMUMZulfi kar Pratama

PEMIMPIN REDAKSIDewi Rokhmah

KOORDINATOR LIFTNanda Yustina

TIM REDAKSIWidya, Nanda, Varda, Ummu, Winda, Ita, Inez, Putri, Nizam,

Fahmi, Hary, Viki, Wahyi,Citra, Husna, Sawung, Hanas,

Hafi d, Andre, Afi f, Edo, Adit, Angie,Iqbal, Rindang, Yuri

EDITORDewi, Nanda

KARIKATURAfi f, Rizal

DESAIN LAYOUTYuri, Fahmi

DANAAang Samsudy

ALAMAT REDAKSILt.2 Ged. Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Teknik UBJl. MT. Haryono 167 Malang

Kode Pos: 65145Telp: (0341) 585941

HOMEPAGEwww.solid.brawijaya.ac.id

www.solid.or.id

diterbitkan olehLPM SOLID FT UB

Selamat datang pemuda pemudi pilihandi LPM SOLID!Cover by Yuri

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 3

FOKUS

$ebagai pihak yang erat kaitannya dengan proses pengambilan dana oleh mahasiswa khususnya untuk kegiatan kemahasiswaan,

Bapak Ari Wahjudi mengatakan bahwa di Fakultas Teknik dana untuk kemahasiswaan telah dibagi ke seluruh jurusan dan diatur sesuai proporsi yang mengacu pada jumlah mahasiswa tiap-tiap jurusan tersebut. Harapannya, agar tidak menimbulkan kesan ketidakadilan dalam pembagian dana kemahasiswaan. Sedangkan untuk Badan Eksekutifnya, diambilkan 10% dari dana tiap-tiap jurusan. Untuk besarnya dana kegiatan kemahasiswaan sendiri sebelumnya telah disesuaikan dengan rancangan kegiatan fakultas. Seluruh dana yang diperoleh oleh fakultas, diatur propors inya s e s u a i d e n g a n r a n c a n g a n kegiatan tersebut.

Dana yang diperoleh fakultas setiap tahunnya besarnya tidak selalu tetap. Pada rapat umum selalu diusahakan untuk terus meningkat tiap tahunnya yaitu sebesar 25%. Dengan kenaikan tersebut, diharapkan prestasi mahasiswanya juga meningkat.

Beliau juga menambahkan b a h w a Lembaga Kemahasiswaan hendaknya tidak hanya sekedar mengadakan kegiatan, harus ada target dari k e g i a t a n t e r s e b u t . D i m a n a setiap

kegiatan hendaknya

b e r s i n e r g i dengan tujuan

DIKTI, misalnya dengan mengikuti

kegiatan Pimnas, PKM, Gemastik, Olimpiade, serta

kegiatan-kegiatan konsentrasi jurusan seperti kontes robot,

roket air, jembatan dan lain

sebagainya.

Setiap kegiatan kemahasiswaan yang mencairkan dana dari fakultas, tentunya akan dimintai laporan keuangannya. Pihak fakultas akan menyetujui

proposal yang diajukan mahasiswa, jika laporan kegiatan terdahulu

telah dilaporkan. Sehingga tidak ada lagi bentuk

penunggakan laporan pertanggungjawaban

oleh mahasiswa. Sistem seperti ini memang baru

dijalankan sejak awal kepengurusan Pak Ari

untuk melakukan kontrol terhadap dana kegiatan

kemahasiswaan. Tentang proses pelaporan dana ke fakultas, saat

ini memang sudah disinkronkan dengan proses pelaporan dana ke IOM, tetapi format pelaporan dananya berbeda, karena sumber dananya juga berbeda. “Program kerja dari masing-masing himpunan hendaknya diberitahukan ke pihak fakultas pada awal kepengurusannya, akan tetapi saat ini dari pihak himpunan belum melakukan hal tersebut” ungkap beliau. Pelaporan keuangan tentu saja tidak hanya diharuskan untuk pengambilan dana dari mahasiswa, pihak dekanat pun setiap bulan selalu melaporkan laporan keuangannya kepada pihak rektorat.(Hari)

Transparansi dana saat ini memang menjadi masalah yang cukup krusial di lingkungan Universitas Brawijaya, tak terkecuali Fakultas Teknik. Sebagai institusi pendidikan, masalah keterbukaan dana memang sangat penting mengingat uang yang masuk dari mahasiswa juga sangat banyak. Namun sayangnya, keterbukaan dana masih belum menjamah ke sampai ke kalangan mahasiswa

TRANSPARANSI DANA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 20114

FOKUS

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

Keterbukaan kepada mahasiswa? Saat ditanya tentang keterbukaan pihak fakultas tentang transparansi dana, seluruh ketua himpunan beserta ketua BEM mengatakan bahwa pihak dekanat kurang terbuka masalah ini. Pihak dekanat tidak pernah memberikan data jumlah dana kemahasiswaan secara resmi. Berbeda halnya dengan IOM, ketika ditanya tentang jumlah dana yang ada, pihak IOM selalu menyebutkan nominal jumlah uang yang ada, demikianlah yang dikatakan Oky selaku Kahim Mesin.

Ketika pihak fakultas terbuka tentang nominal jumlah anggaran untuk kemahasiswaan, himpunan dan organisasi kemahasiswaan mudah dalam mengatur program kerja. Ketika jumlah anggaran tidak diketahui, maka dalam pelaksanaan program kerja, ditakutkan pada akhir kepengurusan saat mengajukan dana, ternyata dana yang dibutuhkan kurang dan akhirnya program kerja tersebut tidak bisa dijalankan. Keterbukaan yang diaharapkan ini tentus aja agar kegiatan kemahasiswaan dapat berjalan secara maksimal.

Salah satu kahim mengungkapkan pada awal kepengurusannya, pernah mempertanyakan jumlah dana yang tersedia di fakultas, agar pembentukan program kerja bisa maksimal. Sangat disayangkan, pihak dekanat tidak memberikan tanggapan yang memuaskan. Tidak hanya hubungan dengan organisasi kemahasiswaan, beberapa waktu yang lalu salah seorang mahasiswa yang mengajukan keringanan pembayaran mendapatkan tanggapan yang kurang bagus oleh salah satu pihak dekanat. Hal ini tentu saja tidak layak diterima oleh mahasiswa berikut diungkapkan oleh Indra selaku Kahim Elektro.

Serupa dengan keterbukaan dana, Standar Operasi Prosedur(SOP) juga kurang jelas, ungkap Indra dan beberapa kahim lain. Salah satu hal diantaranya adalah tentang pelaporan kegiatan, tidak diketahui standar bakunya. Sehingga terjadi kesalahpahaman antara mahasiswa dan dekanat karena ketidaktahuan mahasiswa. Terkadang kesalahan juga sering dilakukan oleh mahasiswa sendiri, setelah melakukan kegiatan, pelaporan kegiatan sering terbengkalai. Hal ini yang seringkali menghambat kegiatan yang diajukan oleh lembaga itu sendiri. Diharapkan nantinya, organisasi kemahasiswaan di Fakultas Teknik akan mendapatkan sosialisasi SOP, sehingga bisa diketahui standar bakunya, ungkap salah seorang kahim.

Tidak hanya dalam pelaporan kegiatan, hendaknya dalam pengajuan kegiatan pun ada satandar baku tersendiri. Ketika semua prosedur telah terstandarisasi, diharapkan seluruh kegiatan dapat tertata dan memiliki alur yang jelas. Ketua BEM Teknik mengungkapkan bahwa dia pernah menemui kegiatan yang seharusanya memerlukan otorisasi dari BEM, tetapi tanpa otorisasi BEM kegiatan tersebut dapat disetujui. Padahal pernah disebutkan sebelumnya, bahwa seluruh pengajuan proposal kegiatan memerlukan otorisasi dari BEM agar disetujui pihak dekanat. Transparansi dana sebenarnya adalah salah satu syarat yang diajukan kepada dekanat oleh Kongres Mahasiwa Teknik ketika nama Dewan Teknik harus diubah menjadi BEM Teknik. Namun sampai saat ini syarat itu pun belum terealisasikan.

Sebenarnya ada dana yang memang perlu diketahui oleh mahasiswa, maupun yang tidak perlu diketahui oleh mahasiswa. Dana yang seharusnya diketahui oleh mahasiswa diharapkan bisa disampaikan ke mahasiswa secepatnya. Untuk mewadahi hal tersebut, dapat dilakukan dengan dilaksanakannya transfer wacana antara dekanat dengan himpunan mahasiswa, BEM dan organisasi kemahasiswaan yang ada di Fakultas Teknik.

Perbandingan dengan fakultas lain

Saat ditanya tentang keterbukaan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Reza selaku Ketua BEM Fisip menyatakan bahwa pada dasarnya pihak Fakultas Fisip selalu terbuka terhadap mahasiswanya tentang dana kemahasiswaan. Keterbukaan pihak fakultas sebenarnya adalah salah satu proses pembelajaran bagi mahasiswanya itu sendiri. Mahasiswa jadi tahu sumber dana yang dipakainya, digunakan untuk apa saja, serta mengapa dana tersebut diperoleh dalam jumlah sekian. Tentu saja ada sisi yang seharusnya tidak diketahui oleh mahasiswa. “Contohnya saja tentang penggunaan dana rumah tangga dari fakultas itu sendiri, tidak ada untungnya untuk mahasiswanya, terlebih bisa saja terjadi chaos antara fakultas dengan mahasiswanya” ungkap Reza.

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 5

FOKUS

Dalam penciptaan lingkungan kampus, tentunya tidak hanya aspek tata gedung dan penghijauan tetapi juga aspek lalu lintas di dalam kampus, karena lalu lintas dalam kampus tidak

berbeda dengan lalu lintas di luar kampus. Jadi di dalam kampus pun seharusnya juga terdapat peraturan-peraturan lalu lintas yang harus dipatuhi pengguna lalu lintas di dalam kampus.

Di dalam kampus ini, terdapat aspek otonominya, dalam hal ini pihak Rektor dapat memberikan kewenangan untuk mengatur hal tersebut. Para dosen yang menekuni dalam bidang transportasi diminta pihak Rektor untuk mengatur tata lalu lintas di dalam kampus. Lalu para dosen tersebut membentuk Tim pengembangan lalu lintas di dalam kampus. Dari Tim tersebut sudah banyak memberikan masukan dari sistem parkirnya dansistem sirkulasi lalu lintasnya, tetapi karena di dalam kampus sendiri banyak terdapat pembangunan-pembangunan yang sedang berlangsung ,jadi pembangunan transportasi di laksanakan dengan cara bertahap.

Sebagai contoh adalah penataan parkir, dari tim pengembangan transportasi Fakultas Teknik ini telah memberikan rekomendasi untuk memberikan fasilitas-fasilitas seperti tempat parkir. Dimana kendaraan itu boleh berhenti dan tidak boleh berhenti serta dimana kendaraan itu boleh parkir dan tidak boleh parkir. Kedua, Tim dari Fakultas Teknik juga sudah memberikan rekomendasi dengan sistem elektronik yang mengatur dimana tempat parkir untuk mahasiswa dan dimana tempat parkir untuk dosen dan karyawan. Demikianlah yang disampaikan Bapak Harnen Sulistyo selaku Dekan Fakultas Teknik sekaligus pakar transportasi Universitas Brawijaya. Masalah paling penting yang dihadapi dalam hal lalu lintas di UB adalah para penggunanya. Sebagai contoh para pengguna lalu lintas di UB tidak pernah mengatur kecepatan di dalam kampus, banyak dari pengguna yang melawan sirkulasi lalu lintas di kampus, dan parkir sembarangan di pinggir- pinggir jalan. Sebernarnya pihak pengatur lalu lintas di UB telah memberi rambu-rambu lalu lintas untuk mengatur kecepatan di lingkungan kampus serta rambu-rambu dilarang parkir. Namun mungkin karena di lingkungan kampus tidak terdapat pihak-pihak yang mengatur tata tertib di lingkungan kampus, sehingga para pengguna lalu lintas di kampus tidak kenal rasa takut untuk melanggar rambu-rambu lalu lintas di lingkungan kampus.

Selain itu, pihak kampus telah memberikan speedbar untuk mengatur kecepatan di dalam kampus, namun sayangnya pemberian speedbar tersebut banyak dikeluhkan oleh banyak pihak. Kemudian juga telah di rekomendasikan di pintu masuk, elevasinya agak di lebih di tinggikan sehingga pengguna bisa mengurangi kecepatan. Hal yang mendesak sekarang ini adalah kekurangan lahan parkir, namun sudah direncanakan untuk

membangun gedung parkir bertingkat. “Jadi pada nantinya tempat parkir akan dilaksanakan secara terpusat. Selain itu rencananya setiap mahasiswa akan diberi sepeda kayuh selama mahasiswa itu kuliah di UB serta direncanakan juga nantinya di UB akan terdapat kereta listrik yang beroperasi memutari UB. Jadi kereta akan berhenti di halte-halte sehingga mahasiswa ataupun karyawan dapat ikut untuk mencapai tempat tujuan mereka.” ujar Pak Harnen

Pengaturan arah di UB pun perlu ditata ulang, karena terdapat beberapa titik yang rawan untuk terjadi kecelakaan, contohnya adalah di pertigaan Fakultas Ekonomi dan pintu masuk jalan Sukarno-Hatta. Di dalam kampus pun sangat mungkin untuk diberi suatu fasilitas lampu lalu lintas dan pengatur lalu lintas layaknya polisi di luar kampus.

CTM (Campus Transport Management)

Universitas Brawijaya saat ini memiliki lalu lintas dalam kampus yang sudah menyerupai lalu lintas di jalan umum seperti jalan veteran atau jalan MT. Hariyono. Lalu lintas dalam kampus UB sudah sangat ramai, dan tidak teratur. CTM (Campus Transport Management) merupakan suatu konsep pengaturan transportasi yang sudah saatnya di terapkan di Universitas Brawijaya untuk mengembalikan fungsi kampussebagai tempat belajar mengajar yang nyaman, tidak bising dan bebas polusi.

CTM (Campus Transport Management) merupakan turunan dari TDM (Transport Demand Management) yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem transportasi sehingga mengurangi pergerakan dengan menggunakan transportasi pribadi. Saat ini Universitas Brawijaya (UB) sudah saatnya menerapkan sistem CTM untuk mengembalikan fungsi kampus yang sesungguhnya. Sistem CTM yang dapat diterapkan di dalam kampusantara lain dengan beberapa cara. Pertama, right sharing dengan menggunakan sistem car pool (3 in 1) yang dikhususkan untuk mobil dimana mobil yang dapat masuk ke dalam universitas harus berpenumpang minimal tiga orang. Hal ini dapat dibantu penertibannya pos jaga gerbang bagian depan (Jalan Veteran) dan belakang (Jalan Soekarno Hatta) agar alat transportasi yang masuk ke dalam UB tidak terlalu banyak. Dalam right sharing terdapat sistem lain yang disebut dengan fan pool dimana di dalam sistemnya mengunakan kendaraan bermotor beroda empat ataupun lebih untuk antar jemput mahasiswa, seperti mobil, caravan, ataupun bus. Sistem ini dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke dalam UB.

Rencana kedua mencanangkan program carfree day. Konsep yang digunakan menetapkan satu atau dua hari dalam seminggu tanpa menggunakan kendaraan bermotor baik roda dua maupu roda empat. Sehingga suasana

JaringanLalu Lintas

Universitas Brawijaya

kampusyang tenang dan bebas polusi udara dari kendaraan bermotor dapat tercipta, selain itu dapat mencegah adanya kecelakaan lalu lintas di kawasan UB.

Strategi ketiga dengan menggunakan parking cash yang tinggi sehingga mahasiswa akan mempertimbangkan kembali untuk membawa kendaraan bermotor ke dalam campus. Stiker parkir kampusyang diterapkan di UB membuat mahasiswa mendapat kemudahan untuk masuk dan parkir di area kampusdan hal tersebut menyebabkan adanya peningkatan jumlah mahasiswa yang menggunakan kendaraan bermotor ke dalam kampus. Dan sistem CTM lain yang dapat diterapkan adalah dengan memberikan fasilitas penyewaan sepeda kampussehingga para mahasiswa tidak lagi menggunakan kendaraan bermotor untuk pergerakan di dalam kampus.

CTM sendiri telah di terapkan di beberapa universitas besar di Indonesia, seperti di Universitas Indonesia (UI) yaitu bus kampus yang sering disebut bus kuning untuk melayani kebutuhan transportasi mahasiswa di dalam kampusUI Depok, UI juga menyediakan fasilitas sepeda kampus kepada mahasiswa dengan menunjukan KTM kepada petugas jaga. CTM juga telah di terapkan di Universitas Airlangga berupa mini bus yang disebut FLASH (Fast Local Area Shutle) sebagai alat transportasi antar kampus yaitu melewati Kampus A, B dan C.

Ibu Nailah Firdausiyah, ST.,MT.,M.Sc selaku dosen jurusan PWK yang bergelut di bidang transportasi mengatakan bahwa dengan penerapan sistem CTM, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh, antara lain berkurangnya jumlah kendaraan bermotor dalam kampus. Hal ini selanjutnya dapat mewujudkan kampus yang sesuai dengan fungsinya sebagai tempat kegiatan belajar mengajar yang nyaman, bebas dari polusi suara (kebisingan) dan polusi udara serta dapat mengurangi terjadinya kecelakaan. Permasalahan yang sering terjadi akibat banyaknya jumlah kendaraan dalam kampus adalah keterlambatan akibat kesusahan dalam mencari tempat parkir ataupun dalam menyebrang jalan dan banyaknya kecelakaan lalu lintas di dalam kampusyang disebabkan pengguna sedang terburu-buru.

Adapun rambu-rambu yang diterapkan di jalan dalam kampus UB juga masih terdapat masalah karena pada kenyataannya rambu-rambu tersebut masih sering dilanggar. Ada bebrapa penyebab, antara lain karena mahasiswa takut terlambat dan ingin segera sampai sehingga memilih jalan yang lebih dekat tanpa memutar meski harus melanggar rambu yang ada, atau pelanggaran rambu-rambu dilakukan oleh orang yang masih baru mendatangi kawasan UB sehingga tidak mengetahui aturan atau rambu-rambu yang berlaku. Untuk mengatasi masalah tersebut mungkin dapat diterapkan sistem punishment (hukuman) (Sawung, Winda)

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 20116

WARTEK

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

BEBERAPA bulan terakhir, tampaknya merupakan pemuncak dari musim hujan. Kata “ tiada hari tanpa hujan “ rasanya sangat cocok untuk menggambarkan situasi iklim pada saat itu. Cuaca ini pun menarik banyak pendapat dari orang-orang yang merasa diuntungkan atau dirugikan. Dalam kacamata civitas akademika Universitas Brawijaya, tampaknya hujan ini menimbulkan fenomena yang kurang sedap dipandang mata. Hujan dengan rasio cukup lebat setiap harinya telah menciptakan genangan air yang cukup tinggi di daerah bundaran UB terlebih lagi di jalan depan Gedung Kuliah Elektro. Hal ini sungguh mengganggu mobilitas civitas di Universitas Brawijaya. Apakah ini dikarenakan karena masalah kebersihan? mungkin hal tersebut menyumbang sedikit dari permasalahan ini, tetapi masalah utama dari banjir ini adalah sistem drainase yang kurang baik.

Prof. Dr. Ir. M. Bisri, MS. Guru Besar Teknik Pengairan Universitas Brawijaya, dengan bidang keahlian Sistem Drainase menyatakan bahwa masalah banjir lokal di kawasan Bundaran UB memang sudah lama terjadi, namun banjir di kawasan Gedung Kuliah Elektro baru terjadi akhir-akhir ini saja. Menurut analisa beliau mungkin hal ini terjadi dikarenakan pembangunan yang sedang dilaksanakan di Universitas brawijaya yang kurang memperhatikan mengenai sistem saluran air. Beliau juga menambahkan bahwa banjir di dareah Bunderan UB ternyata menjalar kearah selatan hingga Gerbang Veteran.

Sesungguhnya apa hubungan antara pembangunan dengan banjir di lokasi-lokasi tersebut? Menurut Pak Bisri lagi, saat hujan deras, kuota air akan meningkat.

Agar air tidak menggenang di jalan, maka dibuatlah waterway di sekeliling jalan dan bangunan. Memang pada prakteknya pembangunan di Universitas Brawijaya ini telah menerapkan hal tersebut, namun pada kenyataannya, waterway dan jalur resapan air tersebut kurang maksimal karena saluran drainase yang kurang memadai. Sepengamatan beliau, sebagai contoh adalah kawasan MIPA. Di kawasan MIPA, inlet atau areal resapan air terlalu kecil, dan itu menyebabkan air terserap cukup lambat. Selain itu jika kita lihat dari segi kuantitas, jumlah areal resapan air ini juga kurang. Mungkin ini juga yang terjadi di kawasan lain seperti Kawasan Gedung Kuliah Elektro dan juga Bundaran UB. Hal ini pun belum dilihat dari kemungkinan masalah kebersihan dari jalur resapan air tersebut yang mungkin telah tersumbat. Hal kedua yang mungkin menjadi penyebabnya adalah kurangnya ruang terbuka. Di Universitas brawijaya ini memang rasio kawasan terbangun dan kawasan tidak terbangun kurang seimbang. Karena idealnya persentase ruang tidak terbangun mencapai 35-40%, sedangkan di Universitas Brawijaya sendiri belum memenuhi syarat tersebut.

Dari permasalahan banjir lokal ini tentu membawa kerugian bagi pihak-pihak dari Universitas Brawijaya sendiri terutama para civitas akademika. Bagi kawasan GKTE mungkin hanya civitas Elektro dan jurusan lain yang gedung kuliahnya melewati jalan depan GKTE yang merasakan ketidaknyamanan ini, namun banjir pada kawasan Bundaran UB lebih banyak menyumbang masalah karena daerah ini adalah kawasan mobilitas inti yang ada di Universitas Brawijaya. Hal ini disebabkan topografi Universitas Brawijaya yang cenderung miring kearah selatan

menyebabkan air cenderung berkumpul didaerah Bundaran UB hingga ke Gerbang Veteran. Hal ini juga menimbulkan dampak sampingan yaitu kontribusi air ke Jalan Veteran yang semakin bertambah. Apabila kita analogikan bahwa jumlah air hujan yang turun dikawasan Universitas Brawijaya adalah 100%, dulu proporsinya 70% terserap dan 30% dilimpahkan ke Jalan Veteran. Namun proporsi tersebut berubah kini menjadi 30% habis terserap

dan 70% dilimpahkan ke Jalan Veteran. Ini mungkin dapat lebih buruk lagi apabila tidak segera diperbaiki.

Dari masalah yang timbul ini, kemudian siapakah yang harus bertanggung jawab? Beliau mengaku tidak terlalu paham mengenai hal tersebut. Namun menurut beliau yang perlu mempertanggung jawabkannya adalah pihak-pihak terkait pelaksana pembangunan di Universitas Brawijaya ini. Sebenarnya sudah ada pihak yang mengeluhkan mengenai banjir di kawasan-kawasan tersebut salah satunya melalui e-complain. Untuk realisasinya mungkin sedang dalam proses. Harapannya adalah lebih banyaknya perhatian yang ditujukkan terhadap komplain ini, karena tidak sedikit yang sudah mengeluhkan kejadian ini melalui e-complain. Seperti keluhan-keluhan tempo hari mengenai polisi tidur yang mengganggu kenyamanan akhirnya juga diperbaiki. Dan untuk perbaikan sistem drainase mungkin membutuhkan persiapan yang lebih matang, dan semoga cepat terlaksana.

Ketika ditanya mengenai bagaimana sistem drainase yang baik untuk diterapkan pada Universitas Brawijaya, beliau menjelaskan jika Universitas Brawijaya ini sudah terlanjur seperti sekarang ini. Sehingga jika kita mengubah sistem drainase yang ada mulai dari dasar, itu dirasa sulit. Jadi kita harus menyiasatinya dengan cara lain. Beberapa solusi yang bisa diterapkan antara lain memperbaiki inlet resapan. Inlet resapan air tersebut harus diperbesar dan diperbanyak sehingga penyerapan air semakin maksimal. Namun kita juga harus memperhatikan kemungkinannya karena kita tidak tahu apakah dalam prosesnya hingga membongkar badan jalan atau tidak. Jika memang memungkinkan, ada saran untuk membuat waterway tertutup dibawah badan jalan. Solusi lain yaitu membuat sumur resapan sekitar 30m.

“ Kalau bisa sebanyak mungkin untuk mengantisipasi apabila terjadi kesulitan air kita telah menabung terlebih dahulu”, ujar Pak Bisri lagi.

Terakhir, harapan beliau mengenai sistem drainase Universitas Brawijaya selanjutnya, yaitu dapat menjalankan pembangunan yang berbasis lingkungan. Dalam pembangunan selanjutnya diharapkan dapat lebih memperhatikan tentang rasio ruang terbangun dan tidak terbangun. Selain itu perlu digalakannya konservasi lingkungan dan air di wilayah Universitas Brawijaya ini. Apalagi sebentar lagi kita akan merayakan Hari Bumi dimana seharusnya kita melestarikan bumi ini bukan malah “mengacak-acak” bumi ini.

Dari ulasan diatas dapat kita ketahui bahwa banjir tidak hanya terjadi dikarenakan kurang kesadaran manusia terhadap kebersihan lingkungan sekitar, tetapi hal lain seperti sistem drainase nyatanya juga dapat menyumbang masalah yang sama. Sehingga harusnya kita sebagai kaum intelektual dapat berpikir kritis dan objektif dalam menyelesaikan masalah kita bersama ini. (Edo)

Universitas Brawijaya Banjir (?)“ Banjir, masalah yang kerap ditemui di lingkungan yang kurang memperhatikan kebersihan dan kelestarian alam, kini mulai menjangkit di Universitas Brawijaya. Benarkah ini semata-mata karena kita kurang menjaga kebersihan ? ”

banjir lokal di kawasan elektro dan MIPA. Hal ini secara signifikan menggangu pengendara jalanan di kawasan tersebut

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 7

WARTEK

Sejak zaman dulu sampai dengan era globalisasi ini, pendidikan tinggi adalah hal yang masih

dirasa ‘mahal’ oleh sebagian besar masyarakat kita. Bahkan bagi dari sekian banyak yang beruntung bisa mencicipi pendidikan di perguruan tinggi, tidak semuanya mempunyai dana yang cukup untuk dapat kuliah tanpa kesulitan keuangan. Selain biaya pendidikan, biaya hidup bagi mahasiswa juga bukan jumlah yang sedikit, apalagi di tengah situasi ekonomi yang tak menentu seperti sekarang ini.Adalah hal yang wajar bila mahasiswa selalu menata

keuangan sehemat mungkin. Begitu juga dengan urusan makan. Mahasiswa harus berpikir berkali-kali untuk memutuskan tempat makan mana yang menyediakan makanan dengan porsi yang pas dengan harga yang juga pas untuk kantong mahasiswa. Rata-rata mahasiswa menghabiskan sebagian besar waktunya di kampus, sehingga untuk makan pun mahasiswa mencari tempat makan di dalam kampus untuk efi siensi waktu.

Kantin di Fakultas Teknik

Untuk fakutas besar yang memiliki banyak jurusan dan mahasiswa seperti Fakultas

Kantin,Pedagang Kaki Lima,dan Suara (Perut) MAHASISWA

Setelah menghilangnya PKL (Pedagang Kaki Lima) dari lingkungan kampus kita, praktis hanyalah kantin kampus yang menjadi fasilitas utama dalam menyediakan makanan bagi para mahasiswa Ironisnya, makanan di kampus justru menawarkan makanan kurang variatif dengan harga yang lebih mahal, bila dibandingkan dengan penjual di luar kampus maupun para PKL sebelumnya

Teknik, hanya mempunyai dua fasilitas kantin, merupakan hal yang cukup memprihatinkan. Dua kantin tersebut adalah Kaftek (Kafetaria Teknik) dan Kantin Mojopait. (Sampai berita ini diturunkan, ada satu kantin baru lagi yang baru dibuka, yaitu kantin M2 yang terletak di belakang Himpunan Mahasiswa mesin dan belum sempat dimintai konfi rmasi oleh redaksi).

Sebelum PKL digusur, Kaftek merupakan satu-satunya kantin di fakultas Teknik. Kantin yang sudah lama berdiri di fakultas Teknik ini, secara fi sik adalah kantin yang bagus, dalam hal ini bersih dan nyaman. Hal ini terbukti dari penghargaan kantin dengan pelayanan terbaik, untuk kategori kantin universitas seluruh Indonesia, yang diperoleh Kaftek beberapa waktu yang lalu. Meskipun untuk masalah harga, sedikit berada diatas makanan PKL yang sudah digusur beberapawaktu yang lalu, Kaftek tetap ramai pengunjung. Belum lagi saat PKL digusur, Kaftek menjadi alternatif tempat makan utama bagi mahasiswa Teknik.

Suasana yang teduh, tempat duduk yang cukup banyak dan memadai, dengan makanan dan minuman rumahan yang berbeda setiap hari, serta harga yang masih terjangkau, membuat Kaftek semakin menunjukkan eksistensinya.

Awalnya Kaftek dikelola oleh internal dari fakultas, seperti pensiunan karyawan dan pengurus sendiri. Karena kontribusi terhadap fakultas menjadi minim dan hubungan antar karyawan dan dosen juga menjadi kurang nyaman, akhirnya pengurus memutuskan untuk mengadakan tender atau lelang untuk kepengurusan kaftek. Pengurus kaftek yang sekarang ini merupakan generasi kedua pihak tender. Biasanya tiap tender berdurasi dua tahun dan biaya biaya merupakan biaya sewa tempat, listrik dan fasilitas lainnya.

DOC. SOLID

NUANSA asri dan teduh lingkungan kafetaria teknik. Sebelum pedagang kaki lima digusur, merupakan satu satunya kantin di Fakultas Teknik

NUANSA asri dan teduh lingkungan kafetaria teknik. Sebelum pedagang

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 20118

WARTEK

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

Kantin yang berikutnya yaitu kantin Mojopahit yang baru berdiri beberapa bulan lalu. Kantin ini berdiri atas nama dharmawanita FT UB. Didirikan dengan sistim kontrak, tentunya kantin ini harus mengeluarkan uang tiap bulan yang menyentuh jutaan untuk membayar biaya isidental fasilitas kantin (istilahnya uang sewa). Sebagai kantin baru, kantin ini menarik cukup banyak peminat. Selain dilayani oleh penjual yang cukup ramah, dan menyediakan makanan dan minuman cukup variatif dengan harga yang cukup terjangkau, kantin ini juga memberikan terobosan kantin kampus dengan layanan antar (delivery service) (hanas)

Pendapat Para Mahasiswa Teknik Tentang KantinDi Lingkungan Kampus

Setelah PKL digusur dari lingkungan kampus UB, 5 dari 6 koresponden yang merupakan mahasiswa Teknik dan pilih secara acak, menyatakan bahwa mereka memilih untuk makan di Kaftek. Beberapa dari 5 orang tersebut menyatakan terpaksa, karena Kaftek adalah kantin terdekat dengan gedung kuliah mereka. Selain itu mereka juga mengeluhkan Kaftek yang selalu penuh pasca penggusuran PKL, sehingga kurang nyaman, atau bahkan tidak mendapat tempat duduk. Sehingga mereka mengaku lebih memilih makan diluar kampus apabila kaftek sudah ramai. Koresponden yang tidak memiilih makan di kafe teknik dan lebih memilih untuk mencari di tempat

lain, menyatakan hal tersebut dikarenakan masalah harga dan bosan dengan menu yang disediakan Kaftek.Kemudian untuk masalah penggusuran PKL dari lingkungan kampus UB, tercatat semua koresponden menjawab tidak setuju. Mereka mengaku merasa kehilangan kehadiran PKL yang memberikan banyak alternatif makanan dan jajanan bagi para mahasiswa. Berbagai alasan mereka kemukakan untuk mendukung keberadaan PKL. Alasan yang pertama dan utama dari mereka adalah masalah harga. Kantin yang disediakan oleh fakultas maupun Universitas, selalu mempunyai harga diatas dari PKL. Berikutnya, makanan yang ditawarkan di kantin dirasa kurang bervariasi dengan porsi yang juga dirasa kurang. Jika memang PKL digusur karena masalah ketertiban, para koresponden menyarankan sebaiknya pihak universitas membuatkan suatu tempat khusus untuk tempat mereka berjualan. Untuk masalah pelayanan kantin yang ada di fakultas Teknik, 4 dari 6 koresponden menyatakan cukup bagus. Namun semua koresponden juga mengeluhkan lamanya waktu pelayanan kantin ketika memasuki jam makan siang, karena sangat ramainya pembeli. Hal ini cukup

logis karena hanya ada 2 kantin di fakultas Teknik yang mempunyai lebih dari 1000 mahasiswa. Bukan cuma para mahasiswa yang mengeluhkan tentang terbatasnya tempat untuk mereka menikmati makanan di kantin, pihak kantin pun menyayangkan hal ini. Pemandangan yang biasa bila banyak mahasiswa yang makan dipinggir jalan disekitar kantin teknik yang ada. Solusi yang bisa ditawarkan yaitu pihak otoritas diharapkan bisa menambah armada kantin di fakultas teknik.

Selain tempat, yang perlu diperhatikan lagi yaitu masalah harga. Para mahasiswa masih merasa makanan yang dijajakan di kantin Teknik masih tergolong mahal, walaupun menurut pihak kantin, mereka sudah menekan harga serendah mungkin. Namun untuk memenuhi biaya bagi hasil bulanan dengan fakultas, terpaksa pihak kantin hanya bisa mematok harga terendah yang notabene masih diatas harga makanan yang dijual PKL sebelumnya. Dari sini ini juga diharapkan pihak otoritas tertinggi lagi mengambil kebijakan yang lebih tepat untuk biaya bulanan supaya pihak kantin juga menawarkan harga yang pas dikantong mahasiswa yang kebanyakan adalah anak kos.

Kantin Kejujuran

BEBERAPA waktu setelah PKL digusur, muncul ide kreatif beberapa mahasiswa untuk menjual jajanan di kampus. Bukan dijajakan secara langsung, melainkan dengan meletakkannya di tempat – tempat strategis, beserta tempat uang di sebelahnya. Tempat - tempat diletakkannya jajanan ini dikenal mahasiswa dengan nama kantin Kejujuran. Kantin Kejujuran merupakan kantin dengan resiko terbesar yang mungkin terjadi karena mengandaalkan kejujuran mahasiswa, dalam hal ini sebagai customer. Mahasiswa membeli makanan di kantin kejujuran ini serta membayarnya sendiri, walaupun tidak ada penjual yang menjaga. Kantin kejujuran sedikit membantu para mahasiswa untuk mencari alternatif jajanan di dalam kampus. Bahkan para mahasiswa koresponden menginginkan kantin Kejujuran untuk menambah lagi jenis makanan yang dijual.

Dilihat dari perijinan, kantin Kejujuran memang dirasa ilegal. Perlu diadakannya kebijakan khusus dari otoritas tertinggi untuk mengatur keberadaan kantin ini. Namun secara umum kantin ini sangat baik untuk melatih sikap kejujuran mahasiswa, dan juga sekaligus sebagai alternatif jajanan lain bagi mahasiswa. (Hanas)

KANTIN baru sebelah utara bangunan himpunan mahasiswa mesin. kantin yang bernama M2 ini memberikan alternatif

menu dan tempat yang berbeda dengan kafetaria teknik

dari 1000 mahasiswa. Bukan cuma para mahasiswa yang mengeluhkan tentang terbatasnya tempat untuk mereka menikmati makanan di kantin,

KANTIN baru sebelah utara bangunan himpunan mahasiswa mesin. kantin yang bernama M2 ini memberikan alternatif

banyak mahasiswa yang makan dipinggir jalan disekitar kantin teknik yang ada. Solusi yang bisa ditawarkan yaitu pihak otoritas diharapkan bisa

KANTIN mojopahit yang berada di sebelah utara musholla al hadid yang memberikan konsep baru dalam penyajian

makanan dan cemilan

KANTIN mojopahit yang berada di sebelah utara musholla al hadid yang memberikan konsep baru dalam penyajian

8DOC SOLID

DOC SOLID

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 9

KAMPUS

DOC SOLID

BANGUNAN-BANGUNAN kuno di kota Malang kini sudah berangsur-angsur pudar karena perkembangan jaman, sehingga perlu adanya perubahan dan perbaikan pada pelestarian arsitektur kuno di kota Malang. Atas dasar tersebut, mahasiswa Arsitektur Universitas Brawijaya Malang, mengadakan kegiatan dengan judul Jendela Arsitektur pada tanggal 1 April 2011, yang bertepatan dengan hari jadi kota Malang yang ke-97. Jendela Arsitektur berlangsung selama tiga

hari di MX Mall Malang. dengan beberapa rangkaian acara yang terdiri dari Pameran Arsitektur, Talk Show, Forum Diskusi dan Malang Heritage Track. Pameran Arsitektur yang berada di sepanjang lantai 1 Mall MX memamerkan berbagai tugas mahasiswa Arsitektur Brawijaya. Diantaranya tugas-tugas drawing Grafi k Analog, dwimatra maupun trimatra Desain Matra, Arsitektur Lansekap, laporan, poster, dan maket Desain Arsitektur, Tugas Akhir dan lain sebagainya. Kegiatan

pameran berlangsung selama tiga hari dibarengi dengan Klinik Arsitektur. Klinik Arsitektur adalah tempat dimana pengunjung dari kalangan manapun dapat berkonsultasi secara gratis mengenai persoalan arsitektur kepada mahasiswa-mahasiswa Arsitektur Brawijaya. Banyak pengunjung yang berkonsultasi mengenai kenyamanan rumahnya dan berdiskusi mengenai beberapa isu dan permasalahan desain arsitektur.

Jendela Arsitektur secara resmi baru dibuka pada hari kedua oleh Bapak Agung Murti selaku Sekretaris Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Brawijaya, disusul dengan launching majalah Bale

Arsitektur 2011 dengan pemutaran fi lm dokumenter. Acara dilanjutkan dengan Talk Show mengenai

Pelestarian Arsitektur di Kota Malang bersama dua pembicara yaitu Prof. Ir. Antariksa M.Eng., Ph.D. seorang peneliti pelestarian arsitektur dari Universitas Brawijaya dan Drs. M.Dwi Cahyono, M.Hum. seorang arkeolog dan budayawan dari Universtas Negeri Malang, dengan Yeremia Dimpudus sebagai moderator Talk Show. Malang Heritage Track berlangsung pada hari ketiga. Kegiatan ini merupakan acara berkeliling ke bangunan-bangunan dan kawasan yang memiliki nilai

sejarah tinggi di kota Malang, seperti kawasan Jalan Besar Ijen, Kayutangan, SMAK Frateran, SMAK Cor Jesu, Kawasan Tugu Malang, Commonwealth Bank, Gereja KayuTangan, Pecinan Malang dan lain-lain. Peserta Heritage Track juga diberi penjelasan dan pengearahan mengenai tempat-tempat tersebut oleh Ibu Noviani Suryasari, dosen laboratorium Sejarah Arsitektur Brawijaya.

Forum diskusi dengan moderator Bapak Abraham Rizal, berlangsung di lantai 2 MX Mall yang diadakan setelah Malang Heritage Track usai. Forum diskusi ini melibatkan banyak kalangan, diantaranya Bapak Haris Wibisono selaku ketua IAI Cabang Malang, dua pemateri Talk Show Pelestarian Arsitektur di Kota Malang, dosen-dosen Universitas Brawijaya, Universitas Merdeka dan Universitas Negeri Malang, mahasiswa dari jurusan Arsitektur dan Sejarah di Malang, serta masyarakat umum. Acara ini ditutup dengan deklarasi pelestarian arsitektur yang secara garis besar berisi tentang komitmen pelestarian yang harus dilakukan oleh peran aktif semua kalangan baik mahasiswa, institusi terkait, dan masyarakat, karena bangunan-bangunan tua di kota Malang merupakan kekayaan dan saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia. (Afi f)

Memandang Masa Lalu Lewat Jendela Arsitektur

Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, Himpunan Mahasiswa Pengairan mengadakan konser musik yang bertemakan “Water and Human Race” pada tanggal 23 April 2011 di gedung Dome UMM. Bintang tamu kali ini adalah band indie dari Jakarta yaitu EFEK RUMAH KACA.

Band yang beranggotakan 3 personil ini tiba di malang tanggal 22 April pukul 21.30 WIB. Keesokan harinya jam 13.00 WIB band ini menghadiri acara meet and greet di Saboten yang dihadiri sekitar puluhan penggemar beratnya. Dalam sesi kali ini, para personil dari Efek Rumah Kaca bercerita tentang awal mulanya band ini berdiri hingga rencana peluncuran album baru yang diprediksi akan keluar akhir tahun ini. Band yang beranggotakan Akbar (Drum), Adrian (Bass) dan Cholil pada vocal ini, bercerita bahwa awal terbentuknya nama band Efek Rumah Kaca, berawal dari sebuah lagu yang ada pada album pertama. Berbagai pertanyaan dan tanggapan muncul dari acara meet and greet ini, baik itu dari penggemar maupun dari personil Efek Rumah Kaca sendiri. Selang 1 jam, acara meet and greet selesai dan para personil pun kembali ke penginapan.

Konser musik dimulai pada jam 18.00 WIB, berbagai band indi ikut meramaikan acara konser musik ini, seperti Lolyta dan My Beautiful Life. Beragam acara dibuat sebagai salah satu daya tarik untuk penonton salah satunya adalah pembagian doorprize dan sedikit permainan games yang diberi komando oleh MC. Acara semakin semarak ketika penonton mulai mengikuti irama musik yang dibawakan

oleh band – band indie yang kebanyakan tampil rancak. Banyak aksi – aksi dari penonton yang membuat suasana kian meriah. Penonton yang mayoritas kaum kawula muda begitu menikmati suguhan alunan musik yang dibawakan oleh band – band pengisi.

Dan acara puncak yang ditunggu – tunggu pun akhirnya tiba, Band Efek Rumah Kaca tampil di atas panggung ketika jam menunjukkan pukul 21.55 wib. Ketika para personil Efek Rumah Kaca muncul di atas panggung, sontak para penonton pun semakin meriah karena memang sudah menantikan kehadirannya. Dengan tenang, sang vokalis yang biasanya dipanggil Bang Cholil menyapa penggemarnya. Para penonton pun menyahutnya dengan lantang. Tanpa basa – basi Efek Rumah Kaca pun mulai menyanyikan lagu – lagunya baik dari album pertama maupun dari album kedua. Lagu – lagu mereka seperti Mosi Tidak Percaya, Kenakalan Remaja di Era Informatika, Desember dan berbagai lagu lain, mengalir diikuti dengan suara bang Cholil yang khas. Bang Cholil yang waktu itu nampak chic dengan memakai jaket berwarna merah, mampu membawa penonton untuk bernyanyi bersama – sama. Setelah lagu terakhir, Efek Rumah Kaca pun pamitan untuk mengakhiri konsernya malam itu juga. Akan tetapi seperti tidak rela, para penonton meminta lagu tambahan lagi. Begitu antusiasmenya para penonton, Bang cholil pun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya pada para penonton yang telah hadir dan kepada panitia yang telah mengundangnya untuk tampil di Malang. (Wahyi)

EFEK RUMAH KACA DI UDARA KOTA MALANG

CHOLIL, vokalis efek rumah kaca saat tampil di UM M DOME dalam acara Melodi Atmosfer Air

CHOLIL, vokalis efek rumah kaca saat tampil di UM M DOME dalam acara Melodi Atmosfer Air

DOC SOLID

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 201110

KAMPUS

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011

AMERA BRIDGE CLUB

Sesuai dengan bidang keilmuannya dan semangat anak muda teknik elektro maka dibentuklah radio komunitas yang dari segi infrastruktur maupun penyiaran dirancang dan dioperasikan sendiri oleh mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya. EFM, begitu radio kebanggaan anak-anak teknik Elektro yang berada di frekuensi 107,2 FM. Radio ini berdiri sejak tahun 2007, dengan jangkauan kurang lebih 1km (Sampai daerah Poltek Negeri Malang dan Jalan Sumbersari).

Ketika awal berdiri, dengan peralatan yang ketika itu bekas dan sederhana radio ini bisa mengudara. Walaupun begitu radio ini sempat vakum ketika tahun 2010, karena pada

waktu itu antena yang dimiliki terkena petir sehingga tidak bisa siaran lagi, sekaligus saat itu kekurangan anggota putra yang notabene kebanyakan bertugas sebagai teknisi . Akan tetapi pada April 2011, dengan membeli peralatan rakitan yang tentu saja dengan harga relatif miring, radio ini berhasil mengudara kembali,. Ada cerita unik mengenai pembelian peralatan ini, menurut Farashofi , mahasiwa Teknik Elektro angkatan 2007 selaku ketua Workshop Divisi Telekomunikasi, hunting pembelian alat dilakukan di Malang dan Surabaya, tetapi tidak ditemukan alat yang diinginkan.

“ Akhirnya setelah hunting sana-sini, alat tersebut didapat di

Tulungagung dengan spesifi kasi dan harga yang diinginkan ”, jelas Farashofi .

Para penyiar kebanyakan digawangi anak putri, sedangkan anak putra lebih banyak berkutat di bidang teknisi. Kerjasama dalam bidang penyiaran juga akan dilaksanakan. Sebelum vakum radio ini sempat bekerjasama dengan UKM FORMASI (Forum Mahasiswa Studi Inggris). “Memang rencana kedepan, kami akan bekerjasama lagi dengan mereka, karena di sana sudah ada grup broadcaster sendiri, sedangkan mereka tidak punya media”, tutur gadis yang akrab disapa Rebon ini.

Program acara EFM antara lain Technology membacakan info-info terbaru mengenai teknologi (gadget keluaran terbaru,

penelitian, edukasi, dsb). Web yang biasanya dijadikan referensi seperti www.okezone.com, www.detik.com, www.howstuffwoek.com, dsb. Kemudian ada pula program E-Gossip, yang membacakan gosip-gosip yang sedang hot dari internet. Termasuk juga mengangkat gosip-gosip hot yang ada di TE UB. Gosip yang dibacakan adalah yang layak untuk disiarkan, tidak berbau SARA dan pornografi . Program acara lainnya adalah Health, Lifestyle, Sport, Movie Hours, What’s on E, E-fi gure dsb.

Hambatan terbesar EFM, menurut gadis kelahiran Cirebon ini adalah membangkitkannya kembali setelah cukup lama vakum. Termasuk juga didalamnya hardware yang handal dan standar operasi penyiaran yang mantap. Sehingga nantinya penyiar hanya tinggal melakukan tugasnya tanpa gangguan teknis. Hambatan lain kepadatan jadwal kuliah yang berpengaruh terhadap jadwal dan program siaran, sehingga program acaranya belum konsisten. Harapan untuk eFM selanjutnya adalah mendaftarkan frekuensi efm kepihak yang berwenang sehingga tidak bertumpuk dengan frekuensi radio lain. Harapan lainnya adalah radio ini semakin berkembang, karena radio ini baru bangkit maka para anggota sangat bersemangat dengan adanya infrastruktur ini diharapkan radio ini semakin bermanfaat bagi mahasiswa elektro, karena basis radio ini adalah radio komunitas, bukan radio komersial. (Zulfi kar)

EFM 107,2 : All About Us

Terhitung mulai tanggal 31 Maret 2011, Himpunan Mahasiswa Informatika sudah sah diakui oleh KMT. Saat ini pihak mahasiswa informatika juga tengah melaksanakan Sidang Umum untuk mengesahkan AD/ART dan GBHK yang telah dibuat. Untuk SK dari BEM Teknik sendiri sampai sekarang masih ditunggu.

Menurut Bapak Sutrisno selaku Kepala Program Studi Teknik Informatika, berdirinya himpunan ini sangat penting, mengingat belum adanya lembaga resmi yang bisa menjadi mediator untuk mahasiswa Teknik Informatika. Himpunan ini tentunya berperan penting dalam hubungan antara pihak mahasiswa informatika dengan pihak luar. Selain itu, belum adanya perantara informasi antara para birokrat kepada mahasiswa menjadikan himpunan mahasiswa ini sangat dibutuhkan.

Keuntungan yang didapat dari berdirinya himpunan mahasiswa ini pun sangat banyak. Contohnya dalam penentuan pembuatan kurikulum yang seharusnya melibatkan pihak mahasiswa, namun saat itu lembaga resmi untuk mahasiswa informatika belum ada. Maka dengan adanya himpunan ini, proses penentuan wakil dari mahasiswa pun akan lebih mudah dan terorganisir. Selain itu koordinasi dalam hal seperti PK2 MABA dan PIMNAS tentunya menjadi lebih mudah dan teratur. Pengambilan dana dari IOM pun bisa tersalurkan dengan lancar, mengingat selama ini anggaran untuk mahasiswa TIF tidak bisa diambil karena belum adanya lembaga resmi di TIF sendiri.

Lantas dengan berdirinya lembaga ini, para petinggi tidak bersikap apatis. Support penuh dalam bentuk moral, akademik, dan fi sik seperti kontrol pada mahasiswa ber-IP rendah, penyediaan ruangan, dan lain-lain pun diberikan.

Namun dengan berdirinya himpunan ini, bukan berarti tanpa harapan dari para birokrat. Diharapkan himpunan ini bisa menyatukan mahasiswa khususnya informatika, serta bisa beraktifi tas keluar dengan bagus, dan lebih menambah inovasi di informatika seperti berdirinya pusat studi dan study club. (Citra)

Pasca Pembentukan HMIF

Kamis, 21 April 2011, Himpunan Mahasiswa Sipil telah mengadakan kuliah tamu dengan pembicara dari beberapa alumni teknik sipil angkatan ’96. Acara yang dimulai pukul 08.00 wib, dibuka oleh sambutan dari Ibu Ir. Siti Nurlina MT, selaku Sekretaris Jurusan serta ketua pelaksana Lingga, mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2009. Dengan moderator Ibu Eva A. ST,MT, materi pertama yang diberikan adalah Teknik Sipil di Dunia Kerja yang dibawakan oleh Tony Setyo. Selanjutnya disusul materi tentang Introduction to Offshore Structures: Design, Fabrication, & Installation atau pengenalan struktur lepas pantai, yang dibawakan oleh Rachmat Hadi Seputro dari Chevron. Setelah break pada saat jam istirahat, materi dilanjutkan pembekalan mengenai hardskill dan softskill dalam dunia kerja oleh Soewito, ST, MSc dan materi terakhir tentang peluang dan tantangan berkarir di bank oleh Ardiantoro Novian. Rangkaian acara ini berakhir pada pukul 16.00

Sementara itu, Amera Bridge Club, klub jembatan yang ada di jurusan teknik sipil, tengah mengadakan lomba setingkat fakultas teknik. Lomba tersebut adalah Lomba Desain Launcer Jembatan. Lomba ini adalah event pertama Amera di bawah kepengurusan yang baru. Ketua pelaksana lomba ini, Yonas Soenaidy dari angkatan 2008, menuturkan bahwa lomba

ini dapat diikuti oleh mahasiswa se-fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang masih aktif kuliah, selain itu pesertanya dapat lintas angkatan maupun lintas jurusan. Sasaran dari lomba ini salah satunya adalah untuk persiapan KJI ( Kontes Jembatan Indonesia ), event bergengsi bagi mahasiswa teknik sipil se – Indonesia yang diadakan tiap tahun, yang nantinya juga akan diikuti teknik sipil UB. Tahap pendaftaran yang dimulai pada tanggal 15 April, juga disertai technical meeting bagi

peserta untuk pengenalan akan mekanisme lomba.

Proposal yang dilombakan berisi desain launcer hingga ke rencana anggaran biaya. Penilaian meliputi aspek kreativitas, kecepatan waktu, hingga aspek keamanan dan

keselamatan kerja ( K3 ). Setiap proposal yang masuk nantinya akan diseleksi langsung oleh tim juri yang merupakan dosen dari jurusan – jurusan di fakultas Teknik. Kemudian 5 terbaik akan memasuki tahap fi nal dan presentasi langsung di depan tim juri untuk memperebutkan tempat terbaik pada tanggal 23 Mei. Meskipun sempat terhadang oleh beberapa kendala, lomba ini disambut dengan antusias yang cukup besar dari mahasiswa fakultas Teknik, tidak hanya dari jurusan sipil sendiri, tetapi juga dengan ikut sertanya mahasiswa dari jurusan – jurusan lain meskipun lomba ini erat kaitannya dengan bidang teknik sipil.(Widya)

DOC SOLID

LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 LIFT - Lembar Informasi Fakultas Teknik | edisi 25 | mei 2011 11

KAMPUS

Pada tanggal 28 April kemarin, salah satu jurusan yang terdapat di fakultas Teknik, yaitu jurusan Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), telah merayakan hari jadinya yang ke 13. Untuk menyambut hari jadi PWK, seperti tahun-tahun sebelumnya, berbagai acara telah disiapkan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) PWK dalam rangkaian acara PWK Fair 2011.

PWK Fair adalah acara yang menjadi rutinitas tahunan di KBM PWK. Acara ini secara garis besar, bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa serta untuk meningkatkan keakraban antar angkatan, alumni atau bahkan dosen yang ada di jurusan PWK. Oleh sebab itu pada perayaan kali ini, semua angkatan dari angkatan 1998 hingga 2010 dan juga para dosen turut berpartisipasi di acara ini.

Tema PWK Fair 2011 yakni March Of greeneration, mempunyai makna barisan generasi pecinta lingkungan. Seperti arti tema PWK Fair tahun ini, diharapkan KBM PWK menjelma menjadi generasi yang cinta dengan lingkungannya, seperti yang kita ketahui bersama pada saat ini isu yang tengah hangat dibicarakan yakni isu mengenai Global Warming.

“ Oleh sebab itu kita mengangkat tema March Of Greeneration, agar generasi saat ini mampu melakukan suatu tindakan meski kecil sekalipun, untuk menghadapi permasalahan global warming yang sedang melanda kita semua”, ujar Iwan, ketua pelaksana PWK Fair 2011 ini.

Kegiatan PWK Fair dibagi menjadi dua, yakni acara intern, yang diperuntukkan khusus bagi KBM PWK saja, dan acara

ekstern, yang melibatkan pihak luar dalam penyelenggaraannya. Acara intern PWK Fair meliputi kegiatan pertandingan olahraga, seperti pertandingan futsal, basket, serta bulu tangkis. Pertandingan ini rencananya akan melibatkan para alumni PWK, KBM PWK, serta para dosen

yang mengajar di PWK. Sedangkan pada acara ekstern terdapat tiga kegiatan, yakni pemberian bak sampah terpisah di Kauman, lomba poster yang bertemakan lingkungan tingkat SMA, serrta acara penutup yang insyaallah akan dilaksanakan di Samantha Krida dengan penampilan band angkatan. Selain acara-acara tersebut, PWK Fair kali ini juga terdapat acara bakti sosial di sebuah panti asuhan yang ada di Kabupaten Malang.

Acara pembukaan PWK Fair sendiri telah dilaksanakan pada tanggal 28 April 2011 kemarin, bertepatan dengan hari jadi PWK yang ke 13.

Acara tersebut yakni pertandingan bulu tangkis antara angkatan 2010 dan angkatan 2007. Acara pembukaannya dinilai cukup meriah meskipun acara ini hanya merupakan acara untuk intern PWK saja.

“ Memang secara konseptual acara ini sama dengan acara PWK Fair sebelumnya, namun pada tahun ini kita memiliki beberapa kegiatan yang berbeda dengan acara tahun lalu, seperti misalnya pembagian bak sampah terpisah sebagai acara puncak, dan lomba poster antar SMA. Selain itu, pada tahun ini angkatan 1998 juga ikut berpartisipasi pada pertandingan olah raga yang akan kami adakan, semoga semua acara bisa sukses” jawab Iwan ketika ditanya mengenai adanya persamaan konsep PWK fair tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Menurut Iwan lagi, alasan dipilihnya acara pembagian bak sampah terpisah sebagai acara puncak PWK Fair, dikarenakan tema yang diangkat yakni March Of Greeneration sangat berhubungan dengan kegiatan ini. Sedangkan wilayah Kauman sendiri dipilih karena dianggap sebagai wilayah pengaplikasian salah satu studio yang ditempuh oleh para mahasiswa PWK. Iwan dan seluruh KBM PWK berharap agar seluruh acara yang telah diagendakan dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana yang ada. (RMP)

PWK FAIR 2011“March Of Greeneration”

Pasca Pembentukan HMIF

Rubrik Kampus untuk jurusan Teknik Mesin kali ini akan mengangkat kabar Tim Gokart Himpunan Mahasiswa Mesin. Beberapa waktu tak mengadakan event Gokart tahunan, bukan berarti Tim Gokart ini vakum. Berada di bawah LSO Otomotif yang diketuai oleh Dhimas Nur Cahyadi, Tim Gokart sedang menyiapkan diri untuk selalu berprestasi dengan mengadakan latihan tiap minggu. Selain untuk mengasah kemampuan, mereka juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai event kejuaraan.

“ Seperti Bulan Mei mendatang, ada lomba Gokart di Sentul, di Kenjeran Surabaya pada bulan Juli, dan di Sentul lagi sekitar bulan September “, ungkap mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2008 ini.

Tapi menurut Dhimas lagi, semua rencana keikutsertaan Tim Gokart pada event-event kejuaraan tadi masih terkendala dana. Benar saja, bila melihat tempat penyelenggaraan kejuaraan yang jauh, kebutuhan Gokart akan spare part, dan berbagai kebutuhan bengkel, pasti akan membutuhkan dana yang tak sedikit. Sedangkan selama ini dana yang diberikan oleh Fakultas masih kurang mencukupi. Selama ini pula, solusi yang bisa diberikan para anggota LSO Otomotif adalah menambah dana dengan dana pribadi.

Padahal bila dilihat ke belakang, Tim Gokart HMM yang terbentuk sejak tahun 1976, telah banyak mengukir prestasi Baru-baru.

Beberapa diantaranya adalah menjuarai Kejurnas Karting(go-kart) di Sirkuit Sentul pada tahun 2008 sebagai juara 1, juara 2 dan 3 pada Kejurda yang dilaksanakan di Sirkuit Kenjeran tahun 2010, dan masih bayak lagi. Bukan hanya Tim Gokart, Tim Riset and Development yang juga dibawahi LSO Otomotif, baru-baru ini mendapatkan juara favourite/gelar Environment Friendly pada lomba Bevel yang diadakan di Universitas Brawijaya, karena menggunakan barang-barang ramah lingkungan dan barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi.

“ Sebenarnya para mahasiswa dan pihak Jurusan selama ini sangat mendukung kinerja Tim Gokart. Bahkan para alumni Tim Gokart seringkali banyak memberikan bantuan, termasuk dalam hal pendanaan. Namun tetap saja belum mencukupi “, tambah Dhimas lagi.

Kedepan, LSO Otomotif yang sekarang beranggotakan 17 orang, masih tetap dengan program kerja mereka, untuk

mengikuti event-event kejuaraan Karting dan latihan langsung di sirkuit misalnya di Kenjeran Surabaya. Sedangkan untuk masalah pendanaan, direncanakan pula untuk mencari sponsor. Tak lupa Dhimas menyampaikan harapan, agar LSO Otomotif dapat terus selalu berprestasi. (Nanda)

Tim Gokart Teknik Mesin“Terus berlatih dan berkreasi untuk berpacu di arena”

TIM Gokart Himpunan Mahasiswa Mesin

DOC SOLID