skripsi paling aslimi ali kurniawan
TRANSCRIPT
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 1/89
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Langkah strategis yang dapat ditempuh oleh bank dalam rangka
memenangkan persaingan, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan
kinerja keuangan. Peningkatan kinerja keuangan mempunyai dampak yang luar
biasa kepada usaha menjaga kepercayaan nasabah agar tetap setia menggunakan
jasanya. Prinsip utama yang harus dikembangkan oleh bank syari’ah dalam
meningkatkan kinerja keuangan adalah kemampuan bank syari’ah dalam
melakukan pengelolaan dana. Yaitu kemampuan bank syari’ah memberikan bagi
hasil yang optimal kepada nasabah. Penilaian kinerja keuangan bank syari’ah
dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan yang diterbitkan.
Sementara itu jika mengingat bank syari’ah adalah unit usaha bisnis yang
berdasarkan syari’ah Islam, maka seyogyanya akuntansi keuangan yang
digunakan adalah akuntansi syari’ah. Dimana tujuan di dalam akuntansi syari’ah
tidak hanya sebatas menyediakan informasi yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan ekonomi saja, akan tetapi sebagaimana diungkapkan oleh para pakar
akutansi syari’ah, bahwa tujuan akuntansi syari’ah adalah muamalah yaitu Amar
Ma’ruf Nahi Munkar, keadilan dan kebenaran, maslahat sosial, kerjasama,
menghapus riba, dan mendorong zakat. Sehingga dengan demikian tujuan
akuntansi syari’ah lebih menekankan pentingnya memberikan informasi bagi
1
1
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 2/89
penghitungan zakat, pelaksanaan keadilan dan melaporkan kegiatan yang
bertentangan dengan syari’ah.
Tujuan-tujuan tersebut perlu dilakukan dalam rangka memenuhi
tanggungjawab bank kepada direct stakeholders maupun indirect stakeholders.
Dengan kata lain tujuan akuntansi bank syari’ah seharusnya lebih menekankan
pada pemenuhan akuntabilitas (kepada direct stakeholders, indirect stakeholders
dan kepada Tuhan).
Pada sistem pembiayaan bank syariah ada suatu hal yang sangat penting
yang membedakan antara sistem perbankan syariah dengan sistem perbankan
konvensional yaitu adanya unsur kepercayaan yang sangat tinggi dalam sistem
pembiayaan bank syariah. Apalagi dalam sistem pembiayaan bank syariah
merupakan usaha paling utama, karena pendapatan terbesar dari usaha bank
berasal dari pendapatan kegiatan usaha pembiayaan dalam bentuk modal yaitu
bagi hasil.
Tingginya tingkat kemungkinan kegagalan dalam pembiayaan bermasalah
akan berdampak negatif bagi pihak bank, karena akan mengakibatkan hilangnya
kesempatan memperoleh income (pendapatan) dari kredit yang diberikan,
sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas
bank.
Berdasarkan fenomena yang sering terjadi di beberapa bank syariah yang
ada di Indonesia terkena inflasi dari krisis moneter yang mengakibatkan kerugian.
Meskipun kita mengetahui bahwa pembiayaan/kredit pada bank syariah ada yang
2
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 3/89
berdasarkan bagi hasil seperti pembiayaan mudharabah dan musyarakah, akan
tetapi anggapan bahwa bank syariah tidak terkena imbas krisis moneter itu tidak
berlaku pada bank syariah. Kenyataan beberapa bank mengalami kerugian.
Kemudian dengan melihat bahwa bank syariah juga terdapat pembiayaan
bermasalah (non performing financing) seperti pada bank nasional yang
mengindikasikan bahwa pada bank syariah juga terdapat kemungkinan kegagalan
dalam penyaluran pembiayaan. Melihat kenyataan di atas, penulis tertarik untuk
memilih judul : ”Pengaruh Non Performing Loan Pembiayaan Mudharabah
dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabililitas Pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Makassar.
B. Masalah Pokok
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diidentifikasi
masalah pokok sebagai berikut :
1. Apakah Non Performing Loan Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan
Musyarakah secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas Pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Makassar ?
2. Apakah Non Performing Loan Pembiayaan Mudharabah berpengaruh
dominan terhadap profitabilitas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Makassar?
3
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 4/89
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan
penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis tingkat Non Performing Loan pembiayaan mudharabah
dan pembiayaan musyarakah.
2. Untuk menganalisis tingkat profitabilitas yang diperoleh dari pembiayaan
mudharabah dan pembiayaan musyarakah.
3. Untuk menganalisis besarnya pengaruh Non Performing Loan Pembiayaan
Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabililitas
secara simultan dan parsial.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi kalangan perbankan, hasil dari penelitian dapat menjadi pertimbangan
untuk diaplikasikan pada perbankan khususnya Bank Syariah.
2. Bagi pemerintah, dapat menjadi masukan bagi pemerintah dan pihak
pengambil keputusan terkait memberi alternatif arah pengembangan industri
perbankan kita dimasa yang akan datang.
3. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan tentang industri perbankan
umumnya yang seputar profitabilitas yang dihasilkan dari pembiayaan
mudharabah dan pembiayaan musyarakah pada Bank Mandiri Syariah.
4
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 5/89
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Jenis-Jenis Bank
1. Pengertian Bank
Istilah bank berasal dari bahasa Italia “ Banco” yang artinya meja yang
dipergunakan oleh para penukar uang di pasar, oleh karena mata uang yang
beredar bermacam-macam untuk perdagangan antar negara diperlukan orng
yang dapat menukarkan mata uang yang satu dengan yang lain. Sehubungan
dengan hal tersebut maka diperlukan adanya bank sesuai dengan fungsinya
yang didefinisikan dapat dilihat sebagai berikut :
Undang-undang pokok perbankan nomor 7 tahun 1992 yang mengatur
tetang pokok pertukaran perbankan di Indonesia mendefenisikan mengenai
Bank, yaitu :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit
untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”
Dari definisi tersebut diatas penulis dapat menjelaskan bahwa bank
adalah merupakan Lembaga Keuangan yang tugas pokoknya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Giro, Deposito, dan
menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit kepada mereka yang
5
5
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 6/89
membutuhkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa bank adalah Lembaga
Keuangan yang tugas pokok adalah :
1. Produk Funding yang berarti bagaimana menghimpun dana dari
masyarakat, seperti :
a. Deposito berjangka yaitu simpanan masyarakat kepada bank yang
penarikannya pada saat penarikannya dilakukan pada saat jatuh tempo
sesuai kesempatan kepada sipemilik dan bank (deposito dengan pihak
bank) dan bank akan memberikan sejumlah bunga terhadap simpanan
tersebut.
b. Giro yakni simpanan masyarakat pada bank penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau perintah bayar
lainnya
c. Tabungan adalah simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya
sesuai ketentuaan yang ditetapkan oleh bank, dimana bank
berkewajiban memberikan sebuah bunga.
2. Produk landing yang berarti sebagai pelemparan kredit atau pemberi
kredit, misalnya uang disimpan di bank tidak semunya sekaligus diminta
kembali oleh pemiliknya, oleh karena itu bank dapat memanfaatkan uang
tersebut dengan jalan menyalurkan kembali kepada mereka yang
membutuhkan dalam bentuk kredit.
3. Produk service yaitu hanya berupa bentuk yang sifatnya berupa jasa-jasa
atau hanya sebagai perantara lalu lintas pembayaran.
6
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 7/89
2. Jenis-Jenis Bank
Bank yang kita kenal di Indonesia sesuai. Undang-undang nomor 7
tahun 1992 yang mengatur tata perbankan di Indonesia tidak semuanya
memiliki pruduk-produk dan tugas yang sama, akan tetapi tergantung pada
jenis-jenis bank sendiri. Adapun bank yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Bank Sentral
Bank Sentral adalah bank Indonesia,yang bertugas membimbing
pelaksanaan kebijaksanaan keuangan pemerintah dengan mengkoordinir,
membimbing dan mengawasi seluruh kegiatan perbankan.
2. Bank umum
Bank umum adalah bank yang memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran .
3. Bank Umum Milik Swasta
Yaitu bank yang hanya dapat didirikan dan menjalankan usahanya setelah
mendapat izin Usaha dari menteri keuangan dengan mendengar
pertimbangan-pertimbangan bank Indonesia.
4. Bank Umum Koperasi.
Yaitu Bank yang hanya dapat didirikan dengan menjalankan usahanya
setelah mendapatkan izin dari meteri keuangan setelah mendengar
pertimbangan Bank Indonesia tentang syarat-syarat dan tata cara
pendirian tersebut telah ditetapkan dengan Surat keputusan Menteri
7
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 8/89
Keuangan No.Kep.-800/M!V/11/1969 tentang sayarat-syarat dan tatacara
pendirian Bank Umum Koperasi.
5. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan itu.
B. Pengertian, Dasar Hukum dan Karateristik Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1992, “Bank
Syariah adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat yang melakukan
kegiatan usaha semata- mata berdasarkan prinsip syariat ( Islam )”.
Menurut Adiwarman (2004:1), “Bank Syariah adalah bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam atau mengacu pada
ketentuan-ketentuan Al Qur’an dan Al Hadist, khususnya yang menyangkut
tata cara bermualat secara Islam“.
Di era globalisasi bank syariah lebih diperluas sebagaimana Menurut
Wiyono (2005:75), “Bank Syariah adalah bank yang berasaskan kemitraan,
keadilan, transparansi, dan universal serta melakukan kegiatan usaha
perbankan berdasarkan prinsip syariah“. Dalam hal ini praktek-praktek yang
dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba dijauhi, untuk diganti dengan
kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil.
8
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 9/89
2. Dasar Hukum Bank Syariah di Indonesia
Bank syariah di tanah air mendapatkan pijakan yang kokoh setelah
adanya regulasi sektor perbankan pada tahun 1983. Hal ini karena sejak saat
itu diberikan keleluasaan penentuan tingkat suku bunga, termasuk nol persen
(atau peniadaan bunga). Walaupun demikian kesempatan ini belum
termanfaatkan karena tidak diperkenankannya pembukaan kantor bank baru.
Kemudian posisi bank syariah semakin pasti setelah diusahkannya
UU Perbankan No. 7 tahun 1992 dimana bank diberikan kebebasan untuk
menentukan jenis imbalan yang akan diambil dari nasabahnya baik bunga
ataupun keuntungan bagi hasil.
Dengan terbitnya PP No. 72 tahun 1992 tentang bagi hasil yang secara
tegas memberikan batasan bahwa bank bagi hasil tidak boleh melakukan
kegiatan usaha yang tidak berdasarkan prinsip bagi hasil (bunga) sebaliknya
pula bank yang kegiatan usahanya tidak berdasarkan prinsip bagi hasil tidak
diperkenankan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip bagi hasil.
Dikeluarkannya UU ini, maka operasional perbankan syariah semakin
luas. Titik kulminasi telah tercapai dengan disahkannya UU No. 10 tahun
1998 tentang perbankan yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang akan
mendirikan bank syariah maupun yang ingin mengkonversi dari sistem
konvensional ke sistem syariah. UU ini juga melakukan revisi beberapa pasal
yang dianggap penting, dan merupakan aturan hukum secara leluasa
9
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 10/89
menggunakan istilah syariah dengan tidak lagi menggunakan istilah bagi
hasil.
Untuk menjalankan UU tersebut selanjutnya dikeluarkan Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia tentang Bank Umum dan Bank
Perkreditan Rakyat tahun 1999 dilengkapi Bank berdasarkan prinsip syariah.
Aturan yang berkaitan dengan bank umum berdasarkan prinsip syariah diatur
dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/34/KEP/DIR tanggal
12 Mei 1999. Dasar-dasar hukum positif inilah yang dijadikan pijakan bagi
bank syariah di Indonesia dalam mengembangkan produk-produknya dan
operasionalnya.
3. Karakteristik Bank Syariah
Kegiatan bank syariah merupakan implementasi dari prinsip ekonomi
Islam dengan karakteristik sebagaimana menurut Wiyono (2005:75), yakni:
a. Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya.
b. Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time value of money)
c. Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas
d. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif
e. Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang
f. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad.
Bank syariah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syariah
tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan
maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena riba
10
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 11/89
merupakan riba yang diharamkan. Bank syariah dapat menjalankan kegiatan
usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa perbankan lain yang menggunakan
prinsip syariah.
Suatu transaksi sesuai dengan prinsip syariah apabila telah memenuhi
syarat-syarat sebagaimana menurut Wiyono (2005:75), yakni :
a. Transaksi tidak mengandung unsur kedholiman
b. Bukan riba
c. Tidak membayarkan pihak sendiri atau pihak lain
d. Tidak ada penipuan
e. Tidak mengandung materi-materi yang diharamkan
f. Tidak mengandung unsur judi.
Menurut Institute Bankir Indonesia (2003 : 24), fungsi dan peran bank
syariah merupakan kegiatan bank syariah tecantum dalam pembukaan standar
akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOFI ( Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institution ) :
a. Manajer Investasi, bank Islam dapat mengolah investasi dana nasabah
b. Investasi, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya
maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
c. Penyediaan jasa keuangan dan lalu lintas pembangunan, bank syariah
dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan
sebagaimana lazimnya.
11
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 12/89
d. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada keuangan
syariah, bank syariah juga memiliki kewajiban mengeluarkandan
mengelola/menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan zakat
serta dana-dana sosial lainnya.
Hubungan ekonomi berdasarkan syariah Islam tersebut ditentukan
oleh lima konsep dasar akad. Kelima konsep tersebut menurut Muhammad
(2005:176) adalah:
a. Prinsip Simpanan murni (al-Wadiah)
Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan bank Islam
untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk
menyimpan dananya dalam bentuk al-Wadiah.
b. Bagi Hasil (Syirkah)
Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil
usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil
usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana, maupun bank
dengan nasabah penerima dana.
c. Prinsip Jual Beli (at -Tijarah )
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, di
mana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau
mengankat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas
nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah
dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin).
12
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 13/89
d. Prinsip Sewa
Prinsip ini secara garis besar terbagi kepada dua jenis : (1) Ijarah, sewa
murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya
(operating lease). (2) Bai takjiri atau ijarah al muntahiyah bitamliik
merupakan penggabungan sewa dan beli, di mana si penyewa mempunyai
mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa ( financial
lease).
e. Prinsip fee/jasa (al- Ajr Wal Umulah)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan nonpembiayaan yang diberikan bank.
Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain Bank Garansi,
Kliring, Inkaso, Jasa Transfer dan lain lain.
C. Pengertian Pembiayaan (Kredit)
Tujuan utama analisis kredit adalah untuk menentukan kesanggupan dan
kesungguhan seoarang peminjam untuk membayar kembali pinjaman sesuai
dengan persyaratan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman bank harus
menentukan kadar resiko yang akan dipikulnya dalam setiap kasus dan jumlah
kredit yang dapat diberikan mengingat resiko yang harus dihadapi. Selain itu, jika
akan memberikan suatu pinjaman, perlu untuk menentukan syarat pemberian
pinjaman tersebut.
Sebagai faktor yang mempengaruhi kesanggupan seseorang peminjam
untuk melunasi suatu pinjaman sangat sulit untuk dinilai. Tapi ia harus hadapi dan
13
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 14/89
sebaik mungkin dalam membuat proyeksi keuangan ini mencakup pengamalan
masa lalu dengan peminjaman maupun dalam melakukan ramalan ekonomi. Jadi,
pejabat kredit bank berusaha untuk menentukan apakah pinjaman akan dibayar
kembali dalam rangka kegiatan bisnis yang normal. Pinjaman tidak harus
diedarkan seluruhnya pada masa lalu dan nama baik peminjam hal tersebut
mungkin sedang surut sekarang.
Berikut ini pengertian kredit yang dikemukakan oleh Mulyono (2004 : 4)
adalah sebagai berikut :
“Pembiayaan (kredit) adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu
pembelian atau dengan mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji
pembayarannya akan dilakukan / ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang
disepakati”.
Sedangkan pengertian yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di
Indonesia, pengertian kredit ini telah, dirumuskan dalam Bab 1. pasal 1,2 UU.
Pokok perbangkan nomor 7 tahun 1992 yang merumuskan :
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara pihak peminjam
berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga yang telah ditentukan.
D. Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syariah
Pembiayaan atau kredit merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu
pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak
14
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 15/89
yang merupakan defisit unit. Adapun jenis-jenis pembiayaan menurut beberapa
ahli diantaranya :
1. Mudharabah
Ulama Hijaz menamakan mudharabah, qiradh. Menurut Syafii
(2001:56), mudharabah adalah bagian dari musyarakah. Dalam merumuskan
pengertian mudharabah, Az-Zuhaily (2006:15) mengemukakan bahwa
pemilik modal menyerahkan hartanya kepada pengusaha untuk
diperdagangkan dengan pembagian keuntungan yang disepakati dengan
ketentuan bahwa kerugian ditanggung oleh pemilik modal, sedangkan
pengusaha tidak dibebani kerugian sedikitpun, kecuali kerugian berupa tenaga
dan kesungguhannya.
Menurut Latifa dan Mervyn (2008 : 28) mudharabah dapat
didefinisikan sebagai sebuah perjanjian di antara paling sedikit dua pihak,
dimana satu pihak, pemilik modal (shahib al-mal atau rabb al-mal),
mempercayakan sejumlah dana kepada pihak lain, pengusaha (mudharib),
untuk menjalankan suatu aktivitas atau usaha
2. Musyarakah
Al-Musyarakah menurut Syafii (2001 : 72) adalah akad kerjasama
antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing
pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan
dari risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
15
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 16/89
3. Muzara’ah
Adalah akad kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan
penggarap, dimana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada si
penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imblana bagian tertentu dari
hasil panen.
4. Musaqah
Adalah bentuk yang lebih sederhana dari muzara’ah dimana si penggarap
hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan. Sebagai
imlabalan, si penggarapa berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.
E. Pengertian Non Performing Loan
Pengertian Non Performing Loan menurut Mahmoedin (2004:2), “ Non
Performing Loan adalah kredit yang tidak menepati jadwal angsuran sehingga
terjadi tunggakan.”
Menurut Muhammad (2005 : 310), risiko kredit muncul manakala bank
tidak dapat memperoleh kembali tagihannya atas pinjaman yang diberikan atau
investasi yang sedang dilakukan.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu kredit
dikategorikan sebagai kredit yang bermasalah ( Non Performing Loan) bila tidak
dapat kembali sesuai jangka waktu yang diperjanjikan atau kesepakatan.
Salah satu resiko yang dihadapi oleh suatu bank adalah resiko tidak
terbayarnya kredit yang telah diberikan atau yang sering disebut dengan resiko
16
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 17/89
kredit. Resiko kredit umumnya timbul dari berbagai kredit yang masuk dalam
kategori kredit bermasalah. Keberadaan NPL dalam jumlah yang cukup banyak
menimbulkan kesulitan sekaligus menurunkan tingkat kesehatan bank yang
bersangkutan. Oleh sebab itu bank dituntut untuk selalu menjaga kreditnya agar
tidak berada dalam kategori kredit bermasalah (NPL).
Bank yang telah berhasil dalam pengelolaan kreditnya adalah bank yang
mampu mengelola NPL dalam tingkat yang wajar dan tidak merugikan bank.
Adapun masalah yang dihadapi perbankan Indonesia adalah NPL yang meningkat
tajam, misalnya kredit macet. Dengan meningkatnya NPL maka akibatnya bank
harus menyediakan cadangan pengahapusan piutang yang cukup besar, sehingga
kemampuan memberikan kredit menjadi sangat terbatas.
1. Perhitungan Non Performing Loan (NPL)
Untuk mengetahui besarnya tingkat Non Performing Loan (NPL)
suatu bank, maka diperlukan suatu ukuran. Bank Indonesia menginstruksikan
perhitungan NPL dalam laporan tahunan perbankan nasional sesuai dengan
SE BI No. 3/33/DPNP Tanggal 14 Desember 2001 tentang perhitungan rasio
keuangan yang dirumuskan sebagai berikut :
Kredit Bermasalah NPL = ------------------------ x 100 %
Total Kredit
17
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 18/89
2. Penyebab Non Performing Loan
Jika tidak ditangani dengan baik maka kredit bermasalah atau NPL
merupakan sumber kerugian yang potensial bagi bank. Dalam menjalankan
fungsinya sebagai penyalur dana kepada masyaraka, maka bank sebagai
lembaga perkreditan harus melakukan analisis melalui prinsip 5C (Character,
Capacity, Capital , Collateral, Condition) guna meminimalisasi resiko NPL,
atau tidak kembalinya kredit.
Menurut Siamat (2005:175), dari sisi perspektif bank terjadi kredit
bermasalah disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dibedakan sebagai
berikut :
1. Faktor Internal
Faktor internal kredit bermasalah berhubungan dengan kebijakan dan
strategi yang ditempuh oleh pihak bank, antara lain :
a. Kebijakan perkreditan yang ekspansif
b. Penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan
c. Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit
d. Lemahnya informasi kredit
e. Itikad kurang baik dari pihak bank
2. Faktor Eksternal
a. Penurunan kegiatan ekonomi dan tingginya tingkat bunga
kredit
18
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 19/89
b. Pemanfaatan iklim persaingan perbankan yang tidak sehat oleh
debitur
c. Kegagalan usaha debitur
d. Debitur mengalami musibah
Sedangkan menurut Dendawijaya (2003:102), kemacetan fasilitas
kredit disebabkan oleh 2 faktor yaitu :
1) Dari pihak perbankan
Dalam hal ini pihak analisis kredit kurang teliti baik dalam
mengecek kebenaran dan keaslian dokumen maupun salah dalam
melakukan perhitungan dengan rasio-rasio yang ada. Akibatnya,
apa yang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya.
2) Dari pihak nasabah
Kemacetan kredit yang disebabkan nasabah diakibatkan 2 hal
yaitu:
- Adanya unsur kesengajaan
- Adanya unsur tidak sengaja
Pihak bank akan berhati-hati pada semua faktor tersebut dank an
mengawasi dengan sungguh-sungguh. Kelambanan dalam menangkap isyarat
tak menguntungkan dari faktor tersebut dan kelalaian dalam mengambil
tindakan penanganan dapat menjerumuskan kredit menjadi bermasalah.
3. Implikasi Non Performing Loan
19
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 20/89
Dampak dari keberadaan Non Performing Loan dalam jumlah besar tidak
hanya berdampak pada bank yang besangkutan, tetapi dapat meluas dalam
cakupan nasional apabila tidak ditangani dengan tepat. Dendawijaya
(2003:86) mengemukakan dampak keberadaan Non Performing Loan yang
tidak wajar sebagai berikut :
1. Hilangnya kesempatan memperoleh kesempatan pendapatan
(income) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan
laba dan berpengaruh buruk bagi Profitabilitas bank.
2. Rasio Kualitas Aktiva Produktif menjadi semakin besar yang
menggambarkan terjadinya situasi yang memburuk.
3. Bank harus memperbesar penyisihan untuk cadangan aktiva
produktif yang diklasifikasikan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Hal ini pada akhirnya akan mengurangi besar modal bank.
4. Menurunnya nilai tingkat kesehatan bank berdasarkan perhitungan
kesehatan bank dengan analisis Camels.
F. Pengertian Profitabilitas
Memperoleh keuntungan merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan
usaha, baik badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), maupun
bentuk-bentuk badan usaha lainnya.
Hasibuan (2002:100) menjelaskan pengertian Profitabilitas adalah
kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam
20
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 21/89
persentase. Profitabilitas pada dasarnya adalah laba (Rupiah) yang dinyatakan
dalam persentase profit.
Selanjutnya menurut Dendawijaya (2003:85) menjelaskan bahwa
profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan atau badan dalam
membentuk laba (baik berbentuk koperasi maupun non koperasi) dengan
memperlihatkan modal yang digunakan.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas atau rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu dengan modal yang digunakan untuk
menghasilkan laba tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan sebagai angka
perbandingan antara laba disatu pihak dengan modal yang digunakan untuk
menghasilkan laba tersebut dilain pihak yang biasanya dinyatakan dengan
prosentase.
G. Rasio Profitabilitas
Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya akan berusaha
untuk menghasilkan laba atau profit yang optimal. Menurut Sartono (2001:122),
pengertian Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Setiap perusahaan akan melakukan perngukuran terhadap Profitabilitas
yang diperolehnya. Pengukuran terhadap Profitabilitas akan memungkinkan bagi
perusahaan dalam hal ini pihak manajemen untuk mengevaluasi tingkat earning
21
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 22/89
dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi
tertentu dari pemilik perusahaan, disini perhatian ditekankan pada Profitabilitas,
karena untuk melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam
keadaan yang menguntungkan atau profitable. Tanpa adanya keuntungan akan
sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para direktur, berusaha
meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti
keuntungan bagi masa depan perusahaan.
Dalam pengukuran Profitabilitas ini memilih dengan pendekatan Return
on Assets (ROA), karena dengan menggunakan ROA memperhitungkan
bagaimana kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara
keseluruhan. Tingkat Profitabilitas dengan pendekatan ROA bertujuan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam dalam mengelola aktiva yang
dikuasainya untuk menghasilkan income.
Menurut Dendawijaya (2003:120) menjelaskan bahwa rasio ROA
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen Bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar ROA suatu Bank semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai Bank tersebut dan semakin baik pula
posisi Bank tersebut dari segi penggunaan aktiva.
H. Perhitungan Profitabilitas Bank
22
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 23/89
Dendawijaya (2003:129), perhitungan profitabilitas bank dapat
menggunakan Return on Assets (ROA) atau tingkat pengembalian aktiva.
Rumusnya adalah :
Laba sebelum pajak dan zakat Return on Assets = -----------------------------------------
Total Asset
Secara umum dikatakan bahwa semakin besar ROA semakin baik, itu
berarti semakin efisien penggunaan seluruh aktiva di dalam menghasilkan profit.
I. Pengaruh Non Performimg Loan Terhadap Profitabilitas Bank
Perbankan sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam menyimpan
uangnya, masih dilanda krisis kepercayaan itu sendiri. Hal itu karena masyarakat
masih belum sepenuhnya mempercayai perbankan nasional, dimana hal ini
mempengaruhi kegiatan operasional bank.
Kredit sebagai salah satu sumber pendanaan sektor riil masih sedikit
diberikan oleh bank, hal ini disebabkan oleh meningkatnya tingkat NPL yang
dialami bank sebagai konsekuensi resiko kredit yang dihadapi oleh bank. Oleh
karena resiko yang ditanggung bank inilah yang menyebabkan manajemen bank
harus melakukan beberapa tahap proses dalam pengucuran kredit untuk
memperkecil resiko kredit bermasalah.
Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Profitabilitas dibahas
oleh Mahmoedin (2004:114), yaitu kemampuan bank untuk memperoleh
23
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 24/89
keuntungan. Hal ini terlihat pada penghitungan produktivitasnya yang dituangkan
dalam rumus ROE ( Return on Equity) dan ROA ( Return on assets). Jika kredit
tidak lancar (kredit Non Performing ) maka rentabilitasnya menjadi kecil.”
Dengan dibatasinya tingkat kredit bermasalah sebesar 3-5 %, maka
menajemen bank tidak dapat melakukan ekspansi kredit secara leluasa yang akan
mengakibatkan menurunnya laba dari kegiatan intermediasi.
J. Hipotesis
Berdasar pada masalah pokok yang telah dikemukakan, maka hipotesis
dalam penulisan ini adalah :
1. Diduga bahwa Non Performing Loan Pembiayaan
Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Makassar.
2. Diduga bahwa Non Performing Loan Pembiayaan
Mudharabah berpengaruh dominan terhadap profitabilitas Pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Makassar.
24
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 25/89
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Daerah dan Waktu Penelitian
Adapun daerah atau lokasi dalam Penelitian pada penulisan ini dilakukan
pada Bank Syariah Mandiri yang berlokasi di Jalan Ratulangi Makassar.
Sedangkan waktu yang diperlukan untuk penelitian adalah 2 (dua) bulan, yaitu
bulan September sampai dengan November 2011.
B. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi atau pengamatan, yaitu teknik
pengambilan data dan informasi yang relevan, yang dilakukan dengan cara
mengamati secara langsung semua proses kegiatan yang terjadi di lokasi
penelitian.
2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung terhadap informan yang
relevan sehingga dapat diperoleh data dan informasi yang relevan dan
memadai.
3. Dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data yang diambil dari dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.
25
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 26/89
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah data adalah :
1. Data kualitatif, yaitu data yang tidak dapat
dihitung atau tidak berupa angka melainkan keterangan yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, dan diskripsi mengenai kredit macet pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Makassar.
2. Kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka
atau data yang dapat dihitung.
Sedangkan sumber data dalam penulisan ini adalah :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang
diteliti dengan cara observasi atau interview.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan metode
studi kepustakaan yaitu data-data yang diperoleh dari literatur yang berkaitan
dengan pokok permasalahan penelitian ini.
D. Metode Analisis
Pada metode analisis ini penulis menggunakan analisis statistik yaitu
analisis dengan menggunakan pendekatan atau rumus statistik. Dalam penelitian
26
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 27/89
ini analisis statistik digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang
signifikan atau tidak dari kredit bermasalah ( Non Performing Loan) pembiayaan
mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas. Analisis
statistik yang digunakan meliputi :
1. Analisa Regresi Berganda (Mustafa, 2002 : 17)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif
dari variabel independen ( X1, dan X2,) terhadap variabel dependen
( y ) dengan model regresi sebagai berikut :
y = a + b1X1 + b2X2 + ............... ei
Dimana :
y = Variabel dependen ( profitabilitas bank syariah)
a = Konstanta
b = Koefisisen regresi yang menunjukan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen.
X = Variabel independen (NPL mudharabah dan musyarakah)
X1 = Kredit bermasalah pembiayaan mudharabah
X2 = Kredit bermasalah pembiayaan musyarakah
ei = Variabel pengganggu
2. Pengujian Hipotesis dilakukan dengan Uji F dan Uji- t
Kedua analisis tersebut dihitung dengan menggunakan program SPSS for
Windows Vers. 16.
27
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 28/89
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (X) terdiri atas tingkat NPL pembiayaan mudharabah (X1) dan
tingkat NPL pembiayaan musyarakah (X2)
NPL pembiayaan mudharabah dan musyarakah diukur dengan indikator yang
merupakan perbandingan antara jumlah NPL dengan total kredit. Secara
sistematis tingkat pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah
dirumuskan sebagai berikut :
Jumlah Non Performing Loan
Non Performing Loan = ------------------------------------------
Total Kredit
2. Variabel Terikat (Y) yaitu tingkat profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Makassar. Indikator profitabilitas yang penulis gunakan adalah Return
On Asset (ROA) yang mengukur kemampuan bank untuk memperoleh laba dari
asset yang dimilikinya. Rumus yang digunakan :
Laba sebelum pajak dan zakat
ROA = ------------------------------------------ x 100 %
Total Asset
28
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 29/89
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat PT. Bank Syari’ah Mandiri Cabang
Makassar
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.
Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh
bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah.
Lahirnya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan telah
memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syari’ah di
Indonesia. PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan
kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota
Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai
langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi
bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.
Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Exim,
Bank Bumi Daya dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada
tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti (BSB) menjadi
bank syari’ah (dengan nama Bank Syari’ah Sakinah) diambil alih PT. Bank
Mandiri (Persero).
29
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 30/89
PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya
dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syari’ah.
Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank Susila
Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny Machrani
M. S. SH, No 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui akta No. 23
tanggal 29 September 1999, Notaris: Sutjipto, SH nama PT. Bank Syari’ah
Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syari’ah Mandiri.
Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan
Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.BI/1999 telah memberikan ijin
perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti.
Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank
Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia
telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank
Syari’ah Mandiri.
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan
hari pertama beroperasinya PT. Bank Syari’ah Mandiri. Kelahiran PT. Bank
Syari’ah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah
di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang
pentingnya kehadiran bank syari’ah di lingkungan PT. Bank Mandiri.
PT. Bank Syari’ah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan
idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni
30
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 31/89
antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu
keunggulan PT. Bank Syari’ah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di
Indonesia.
B. Struktur Organisasi
Penetapan struktur organisasi suatu perusahaan dirasakan sangat penting
artinya, karena dengan struktur organisasi setiap karyawan yang ada dalam
perusahaan akan dapat mengetahui dimana kedudukan mereka dalam perusahaan
serta sejauh mana tanggung jawab dan wewenang yang mereka emban dalam
menjalankan organisasi perusahaan.
Suatu struktur organisasi dapat dikatakan baik apabila di dalamnya
terdapat suatu sistem kerja yang baik dimana fungsi-fungsi yang ada mempunyai
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas tergambar secara
keseluruhan. Hal ini tidak luput dari perhatian pihak perusahaan PT. Bank
Syari’ah Mandiri. Adapun struktur organisasi PT. Bank Syari’ah Mandiri Cabang
Makassar dapat dilihat pada gambar berikut ini :
31
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 32/89
Gambar 1
Struktur Organisasi PT. Bank Syari’ah Mandiri
32
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 33/89
C. Tugas dan Tanggung Jawab
Struktur organisasi perusahaan PT. Bank Syari’ah Mandiri terdiri dari
sistem dan ruang lingkup kerja masing-masing divisi(unsur), yaitu : Pemilik (PT
Bank Mandiri Tbk.), Dewan Komisaris, dan Direksi memberikan perhatian serius
dan komitmen yang tinggi sejak awal penerapan GCG di Bank Syari’ah Mandiri
dalam perihal Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. Telah ditetapkan penerapan
GCG secara lengkap dengan landasan komitmen jajaran bank dalam hubungan
kerjanya dengan nasabah, pemegang saham, rekanan, regulator, dan masyarakat
umum.
1. Pemilik (Pemegang Saham)
PT Bank Mandiri Tbk. sebagai pemilik saham Bank Syari’ah Mandiri
memiliki komitmen yang tinggi terhadap penerapan GCG. Salah satu apresiasi
atas komitmen tersebut adalah penghargaan yang diterima dari Majalah
Asiamoney di Singapore berupa ”The Best Corporate Governance Award”
dan ”The Best Disclosure & Transparency” bagi perusahaan Indonesia
periode tahun 2005. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) terutama RUPS Luar Biasa, telah mengikuti GCG yang berlaku a.l.
penetapan keputusan-keputusan berkenaan dengan Dewan Komisaris, Direksi
maupun, Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Bank Syari’ah Mandiri sepenuhnya dimiliki oleh Pemegang Saham
Pengendali PT Bank Mandiri Tbk. yang merupakan Bank BUMN dan satu
33
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 34/89
lembar saham Bank Syari’ah Mandiri dimiliki oleh Mandiri Sekuritas (group
Bank Mandiri) dengan komposisi :
a. PT Bank Mandiri (Persero) : 99,999999%
b. PT Mandiri Sekuritas : 0,0000001%
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (Perubahan
Anggaran Dasar Terakhir) PT Bank Syariah Mandiri No. 56, tgl. 17 Mei
2006, kepemilikan saham Bank Syari’ah Mandiri tidak mengalami perubahan
yakni sebanyak 71.674.512 lembar saham dimiliki oleh PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. dan sebanyak 1 (satu) lembar saham oleh PT Mandiri
Sekuritas. Dengan demikian, maka saham PT. Bank Syari’ah Mandiri tidak
ada yang dimiliki oleh perseorangan.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris berjumlah 3 (tiga) orang sehingga menyamai (tidak
melebihi) jumlah Direksi yang terdiri atas Komisaris Utama dan 2 (dua) orang
anggota Komisaris. Komisaris Independen berjumlah 2 (dua) orang (66,67%).
Penggantian/pengangkatan Dewan Komisaris langsung melalui RUPS,
dikarenakan Komite Remunerasi dan Nominasi belum terbentuk (target
realisasi Triwulan II/ 2007). Satu orang Komisaris merangkap jabatan Pejabat
Eksekutif pada Bank Mandiri (pengecualian karena penugasan dari Pemegang
Saham Pengendali-Bank BUMN).
34
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 35/89
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit untuk memastikan berjalannya
tata kelola perusahaan yang baik, di mana secara keseluruhan pelaksanaan
tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris telah berjalan dengan baik.
Dewan Komisaris Bank Syari’ah Mandiri telah memenuhi fit & proper test
Bank Indonesia, UU Perseroran Terbatas dan ketentuan GCG, dengan
komposisi :
a. Komisaris Utama (Komisaris Independen)
b. Anggota Komisaris (Komisaris Independen)
c. Anggota Komisaris (penugasan dari Bank Mandiri)
Secara keseluruhan Dekom yang berjumlah 3 orang telah memenuhi GCG
(66,67% Komisaris Independen). Dekom telah dilengkapi dengan Komite
Audit yang menunjang tugas pengawasan, sehingga tanggungjawabnya dapat
terselenggara secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan tugasnya Dekom
dibantu oleh seorang Senior Advisor dan Komite-komite.
3. Direksi
Komitmen Direksi untuk melaksanakan GCG terus ditegaskan di mana yang
terakhir adalah pembuatan Surat Edaran (SE) untuk jajaran Bank Syari’ah
Mandiri agar mematuhi PBI tentang GCG. Di samping itu, akan
disosialisasikan Piagam (charter) GCG merevisi SKB dan menyesuaikan
dengan pelaksanaan GCG induk perusahaan Bank Mandiri. Salah seorang
Direksi ditetapkan sebagai Direktur Kepatuhan yang juga memantau
implementasi GCG dan membawahi Divisi Manajemen Risiko,
35
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 36/89
Pengembangan Produk, Sistem Teknologi, dan Desk Sisdur dan Pengawasan
Pembiayaan. Penggantian dan atau pengangkatan Direksi langsung melalui
RUPS karena Komite Remunerasi dan Nominasi masih dalam proses
pembentukan. Direksi telah mematuhi komitmen untuk menjalankan kegiatan
Bank secara prudent, sesuai dengan prinsip syariah dan atas setiap hasil audit
baik intern maupun ekstern selalu ditindaklanjuti
Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Direksi bertanggung jawab
penuh atas kepengurusan perusahaan untuk menjalankan prinsip perbankan
yang sehat termasuk mengimplementasikan visi, misi, strategi, sasaran usaha,
serta rencana jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan prinsip kehati-
hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Otoritas Pengawas Bank. Komposisi
Direksi terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan Bank Syari’ah Mandiri,
dimana saat ini terdiri atas Direktur Utama dan dua Direktur Bidang. Ketiga
Direktur yang berasal dari Bank Mandiri merupakan pengecualian GCG
karena penugasan dari Pemegang Saham Pengendali-Bank BUMN. Direksi
Bank Syari’ah Mandiri telah memenuhi fit & proper test BI, UU Perseroran
Terbatas dan ketentuan GCG. Komposisi 3 (tiga) Direksi adalah :
a. Direktur Utama (penugasan dari Bank Mandiri)
b. Direktur Operasional dan Pendukung (penugasan dari Bank Mandiri)
c. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko (penugasan dari Bank
Mandiri)
36
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 37/89
Secara keseluruhan Direksi berdomisili di Jakarta dan dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh 2 (dua) orang Senior Executive Vice President (SEVP)
dimana beban penugasan setingkat Direksi, kecuali tanggung jawab dan
wewenang jabatan dibedakan dengan Direksi.
Tugas dan tanggungjawab Direksi adalah bertanggungjawab penuh atas
pelaksanaan kepengurusan Bank, mengelola Bank sesuai dengan kewenangan
dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam AD/ART perusahaan,
melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi serta mempertanggung jawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum
Pemegang Saham.
4. Direktur Kepatuhan
Tanggung jawab Direktur Kepatuhan telah sesuai dengan PBI yang berlaku
maupun best practices perbankan. Optimalisasi peran Direktur Kepatuhan
terus ditingkatkan terutama kelanjutannya sebagai pengurus Forum
Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP). Di samping itu, terkait
dengan pemastian kepatuhan terhadap pengelolaan harta kekayaan (asset )
bank yaitu pembiayaan, penempatan dana, dan pengadaan barang & jasa telah
diterapkan sertifikasi pengujian kepatuhan melalui penerbitan Sertifikat
Kepatuhan (Compliance Certificate) yang pelaksanaannya pada unit bisnis
ditugaskan kepada fungsi Pengawas Kepatuhan dan Prinsip Mengenal
Nasabah (PKP) Cabang maupun Divisi. Seluruh ketentuan eksternal yang
37
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 38/89
berlaku telah dipatuhi dengan baik dan tidak ada sanksi hukum pelanggaran
terhadap Bank Mandiri Syariah terutama atas ketentuan BI maupun fatwa
DSN. Optimalisasi fungsi kepatuhan Bank Syari’ah Mandiri terus
disempurnakan sejalan dengan perkembangan organisasi Bank Syari’ah
Mandiri.
5. Komite-Komite
Bank Syari’ah Mandiri diwajibkan membentuk Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, Komite Remunerasi, dan Komite Nominasi. Dari keempat
Komite-komite di bawah Komisaris tersebut yang telah dibentuk dan
berfungsi dengan baik adalah Komite Audit dengan komposisi :
a. Ketua Komite (Komisaris Independen)
b. Anggota Komite (pihak independen
berpengetahuan Perbankan)
c. Anggota Komite (pihak independen
berpengetahuan Keuangan / Akuntansi)
Komite Audit telah ikut serta dalam setiap rapat Komisaris dan Direksi yang
telah berjalan rutin dan dihadiri minimal 2 (dua) orang anggota atau 66,67%
dimana keputusan rapat selama ini diambil secara musyawarah mufakat. Pada
dasarnya Komite Audit Bank Syari’ah Mandiri sudah sesuai dengan tuntutan
GCG, namun demikian beberapa komite lainnya (Komite Pemantau Risiko,
Komite Remunerasi dirangkapkan dengan Komite Nominasi) sedang dalam
pembentukan dan ditargetkan pada tahun 2007.
38
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 39/89
6. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
DPS dibentuk oleh Bank Syari’ah Mandiri berdasarkan pengesahan RUPS
setelah adanya Keputusan Dewan Syariah Nasional (DSN) dan persetujuan
BI. Tujuan dan tugas utamanya adalah mewakili pihak DSN untuk membantu
independensi fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan fatwa-fatwa DSN.
DPS juga bertugas mengarahkan, memeriksa dan mengawasi kegiatan Bank
guna menjamin bahwa Bank telah beroperasi sesuai dengan aturan dan
prinsip-prinsip syariah. Saat ini DPS beranggotakan 3 (tiga) orang dengan
komposisi:
a. Ketua DPS (pihak independen
berpengetahuan fiqih syariah)
b. Anggota DPS (pihak independen
berpengetahuan fiqih dan ekonomi syariah)
c. Anggota DPS (pihak independen
berpengetahuan perbankan syariah)
DPS terus meningkatkan perannya terhadap pelaksanaan operasional Bank
secara keseluruhan dalam laporan publikasi Bank dan mengkaji produk/jasa
baru yang belum ada fatwanya untuk dimintakan kepada DSN. Laporan hasil
pengawasan syari’ah dibuat mengikuti ketentuan yang berlaku untuk
disampaikan kepada Direksi, Komisaris, DSN, dan BI.
7. Kantor Akuntan Publik (KAP)
39
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 40/89
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan, Bank Syari’ah Mandiri menunjuk
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Akuntan Publik (AP) yang terdaftar di BI.
Proses penunjukan dilakukan melalui RUPS atas rekomendasi Komite Audit
melalui Komisaris setelah melalui pemilihan oleh Divisi terkait, didasarkan
atas legalitas KAP, kompetensi (khususnya dalam melakukan audit di Bank
Syariah), lingkup audit, dan past performance. Pada dasarnya kinerja KAP
sudah sesuai dengan tuntutan GCG dimana dalam melaksanakan tugasnya
telah memenuhi prinsip independensi dan sesuai dengan ketentuan BI tentang
transparansi laporan keuangan maupun PSAK59. KAP juga telah sesuai
dengan kualifikasi permintaan pemegang saham pengendali.
8. Corporate Secretary
Dalam periode 2006, Bank Mandiri Syariah menetapkan fungsi Corporate
Secretary dirangkapkan kepada Divisi Corporate Affairs & Hukum (DCH).
Pada hakekatnya, tugas Sekretaris Perusahaan adalah bertanggung jawab
kepada Direksi sebagai struktur pendukung yang sangat penting untuk
kelancaran pelaksanaan GCG. Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan kondisi umum Bank dan
kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan (eksternal /
Stakeholders) di pasar keuangan maupun kepada masyarakat luas. Semua
materi yang diinformasikan dibuat secara transparan, adil dan diungkapkan
secara professional dan tepat waktu kepada para pihak sesuai dengan
peraturan dan anggaran dasar perusahaan.
40
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 41/89
D. Unit Kerja Pendukung
1. Divisi Kepatuhan dan Penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah (DKP)
Direktur Kepatuhan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Divisi
Kepatuhan dan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (DKP), yang
pembentukannya mengacu kepada PBI tentang GCG. DKP melalui petugas
Pengawas Kepatuhan Prinsip Mengenal Nasabah (PKP) sebagai organ DKP
yang ditempatkan di Cabang bertugas untuk memastikan kepatuhan serta
prudensialitas telah berjalan di Cabang serta mencegah terjadinya Non-
compliance terhadap seluruh aktivitas operasional Cabang yang harus sesuai
(compliant ) dengan ketentuan intenal maupun eksternal. Pada hakekatnya
DKP memastikan bahwa pelaksanaan GCG, Compliance, Know Your
Customer Principle (KYCP) serta pengawasan melekat telah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dalam rangka menerapkan pengawasan melekat.
2. Divisi Manajemen Risiko (DMR)
Bank Syari’ah Mandiri menghadapi risiko-risiko dalam melakukan aktifitas
bisnisnya. Risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank Syari’ah Mandiri meliputi
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum,
risiko reputasi, risiko kepatuhan, dan risiko strategik. Secara sistematis dan
berkesinambungan, Bank Syari’ah Mandiri selama tahun 2006 telah
melakukan langkah-langkah dalam menerapkan sistem manajemen risiko
yang efektif, efisien dan terpadu.
41
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 42/89
3. Divisi Pengawasan Intern (DPI)
Mematuhi Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September
1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director ) dan
Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, sejak awal
beroperasinya Bank Mandiri Syariah telah membentuk Divisi Pengawasan
Intern (DPI) yang menjalankan fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, dan memiliki jalur
komunikasi dengan Dewan Komisaris maupun Direktur Kepatuhan. Aktivitas
utama Divisi Pengawasan Intern (DPI) adalah melakukan pemeriksaan dan
pengawasan terhadap seluruh aspek operasional dan pembiayaan yang
berbasis risiko (risk-based audit), dengan misi protektif, konstruktif dan
konsultatif. Untuk menjamin mutu/kualitas jasa audit yang dilakukan, Divisi
Pengawasan Intern telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 untuk
Quality Management System yang diberikan oleh lembaga internasional
Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA) untuk masa 26 Maret 2004-25
Maret 2007, dan dikaji ulang (surveillance visit) setiap 6 bulanan.
Selanjutnya, sebagai upaya untuk mempertahankan kualitas, akan dilakukan
renewal certificate assessment ISO pada bulan April 2007. Sebagai wujud
komitmen manajemen terhadap penerapan GCG, maka Divisi Pengawasan
Intern senantiasa memonitor tindak lanjut setiap rekomendasi hasil audit
internal maupun eksternal agar tercipta perbaikan kinerja dan sistem kerja
Bank Mandiri Syariah. Penyempurnaan pedoman pengawasan intern terus
42
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 43/89
dilakukan antara lain dengan revisi Piagam Audit Intern (Internal Audit
Charter) per 27 April 2005 dan perbaikan manual-manual mutu. Salah satu
terobosan dalam mengukur efektivitas pengendalian intern dan risiko atas
setiap unit kerja (divisi maupun cabang) yang diaudit adalah penyempurnaan
dan penerapan rating system, yaitu Internal Control Scoring (ICS) mulai
tahun 2007.
4. Unit Kerja (Divisi & Cabang) Lain
Sesuai Indonesian Banking Sector Code, organisasi yang terlibat dalam
penerapan GCG selain manajemen juga mencakup Unit Bisnis, Operasional
dan pendukung lainnya serta Cabang. Hal ini mencerminkan bahwa secara
struktural penerapan GCG disokong oleh seluruh jajaran perusahaan dan
menjadi mutlak, sehingga tidak dapat ditawar-tawar. Oleh karenanya GCG
harus dijalankan secara maksimal sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
5. Stakeholders lainnya
Antara Bank Syari’ah Mandiri dengan Stakeholders lainnya (terutama
eksternal Bank Syari’ah Mandiri) terjalin hubungan kerja dan bisnis yang
sesuai dengan profesionalisme dan kewajaran berdasarkan ketentuan yang
berlaku. Dalam hal ini, Bank Syari’ah Mandiri telah memperhatikan hak dan
kewajiban jajaran Stakeholders seoptimal mungkin serta memberikan
pelayanan maupun informasi yang dibutuhkan.
E. Produk Penghimpunan Dana pada PT. Bank
Syari’ah Mandiri
43
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 44/89
Bank Syari’ah Mandiri Cabang Makassar melengkapi dengan
beberapa macam produk yang merupakan produk unggulan. Jenis produk yang
ada di Bank Mandiri Syariah Cabang Makassar dibedakan menjadi tiga, yaitu
tabungan / simpanan, pembiayaan dan produk layanan atau jasa. Adanya
diversifikasi produk ini diharapkan mampu untuk menyerap dana dari masyarakat
secara optimal.
Adapun produk penghimpunan dana pada Bank Syari’ah Mandiri Cabang
Makassar ini diantaranya sebagai berikut :
a. Tabungan Syari’ah Mandiri
Adalah tabungan atau simpanan yang menggunakan prinsip mudharobah
almutlaqoh yang ditujukan untuk semua golongan masyarakat dengan
imbalan bagi hasil dan mendapatkan fasilitas ATM untuk melakukan
penarikan tunai atau transaksi lainnya.
b. Tabungan Mabrur
Adalah tabungan bagi Umat Islam yang berencana menunaikan ibadah haji
dan umroh, yang dikelola berdasarkan prinsip mudharobah almutlaqoh atau
wadi’ah.
c. Tabungan Talangan Mabrur
Adalah bantuan dana talangan dari Bank Syari’ah Mandiri bagi nasabah atau
calon jamaah haji yang pada dasarnya “sudah mampu”, namun memiliki
kesulitan likuiditas dana pada saat jatuh tempo pendaftaran.
d. Tabungan Investa Cendikia (TIC)
44
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 45/89
Adalah tabungan berjangka dalam valuta rupiah dengan jumlah setoran
bulanan (installement) tetap yang disertai manfaat perlindungan asuransi.
e. Giro Syari’ah Mandiri
Adalah sarana penyimpanan dana yang disediakan dengan pengelolaan
berdasarkan prinsip wadiah yad dhamamah. Dengan prinsip tersebut dana
giro diperlakukan sebagai titipan yang dijaga keamanannya dan
ketersediannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha
nasabah.
f. Deposito Syari’ah Mandiri
Adalah deposito berdasarkan prinsip Mudharabah Al-Mutlaqah yang
disediakan bagi nasabah. Dengan prinsip tersebut deposito diperlakukan
sebagai invetasi yakni dana deposito nasabah dimanfaatkan secara produktif
dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat pengusaha dan perorangan
secara profesional dan memenuhi aspek syari’ah.
Adapun ketentuan-ketentuan untuk menjadi nasabah tabungan ataupun
giro adalah sebagai berikut :
1. Tabungan Syari’ah Mandiri
Umum :
a. Tabungan menggunakan prinsip mudharobah al mutlaqoh.
b. Penabung:
45
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 46/89
1) Penabung adalah perorangan atau badan hukum.
2) Penabung harus menyerahkan foto copy KTP/SIM, Paspor dan
atau identitas lainnya yang ditentukan oleh bank.
3) Penabung mendapatkan buku Tabungan Syari’ah Mandiri
sebagai bukti laporan mutasi rekening.
4) Bank akan membukukan segala transaksi baik mengenai
pengambilan atau penyetoran uang oleh si penabung, maupun
penerimaan atau pembayaran yang dilakukan bank untuk kepentingan
atau atas badan penabung.
5) Data penabung tidak boleh diganti oleh data orang lain.
6) Penabung dapat memperoleh fasilitas ATM Syari’ah Mandiri
dan pendebetan otomatis.
7) Tabungan Syari’ah Mandiri dalam mata uang Rupiah.
8) Apabila terdapat perbedaan saldo tabungan antara buku
tabungan dengan saldo yang tercatat pada pembukuan bank maka yang
dipergunakan adalah saldo yang tercatat pada pembukuan bank.
9) Jika buku tabungan atau kartu ATM hilang/rusak, penabung
wajib melapor secara tertulis kepada Bank syari’ah Mandiri dan segera
disusul dengan laporan tertulis dilengkapi surat keterangan dari
kepolisian dan Bank Syari’ah Mandiri akan mengeluarkan buku
tabungan/kartu ATM yang baru.
46
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 47/89
10) Penerbitan buku tabungan atau kartu ATM pengganti hanya
diterbitkan oleh cabang penerbit dengan membebankan denda kepada
penabung.
11) Jika penabung meninggal dunia, maka saldo tabungan akan
dibayarkan kepada ahli warisnya yang sah menurut hukum.
12) Apabila ada perubahan tanda tangan atau alamat, penabung
diwajibkan untuk memberitahukan kepada Bank Syari’ah Mandiri.
13) Bank dibebaskan dari segala tuntutan dan kerugian yang timbul
karena kehilangan/pemalsuan dan atau penyalah gunaan buku
tabungan/kartu ATM.
c. Penyetoran dan Penarikan :
1) Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di seluruh cabang
Bank Syari’ah mandiri sesuai jam buka kas.
2) Setoran awal minimal Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu
rupiah) dan setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,- (sepuluh ribu
rupiah).
3) Saldo minimal tabungan adalah Rp. 20.000,- (dua puluh ribu
rupiah).
4) Penarikan dana dapat dilakukan secara tunai atau pemindah
bukuan.
5) Penarikan tunai di loket teller harus menunjukkan buku
tabungan.
47
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 48/89
6) Penarikan atau pemindah bukuan hanya dapat dilakukan
dengan slip penarikan atau slip transfer yang tersedia di counter
dengan memperlihatkan buku tabungan.
7) Penarikan dengan menggunakan kartu ATM dapat dilakukan
selama 24 jam sehari di semua mesin ATM Bank Mandiri.
8) Penarikan tunai dan pemindah bukuan dapat dikuasakan
dengan melampirkan surat kuasa yang sah dari penabung disertai bukti
dari pemilik dan penerima kuasa.
d. Bagi Hasil :
1) Penabung akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan
kesepakatan yang dibuat antara bank dengan penabung.
2) Bagi hasil diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan
ditambahkan ke rekening tabungan penabung awal bulan berikutnya.
3) Pajak atas bagi hasil yang diperoleh penabung di tanggung
oleh penabung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Penutupan Rekening Tabungan :
1) Penabung berhak setiap saat menutup rekening tabungannya
selama kas buka pada cabang penerbit.
2) Bank hanya akan melakukan penutupan rekening apabila
penabung telah memenuhi semua kewajiban kepada bank Syari’ah
Mandiri.
48
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 49/89
3) Jika penutupan tabungan ditutup sebelum akhir bulan tetapi
telah melebihi 15 hari dalam bulan berjalan, penabung akan diberikan
bagi hasil, tetapi bila dilakukan sebelum 15 hari penabung tidak akan
mendapatkan bagi hasil.
f. Biaya :
1) Setiap akhir bulan Bank Syari’ah Mandiri akan
membebankan biaya pemeliharaan rekening tabungan sebesar Rp.
3.000,- dan biaya fasilitas ATM Rp. 2.000,-.
2) Biaya penutupan rekening Tabungan Syari’ah mandiri
sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).
2. Giro Syari’ah mandiri
a. Persyaratan Bagi Perorangan :
1) Membawa KTP/SIM/Passport asli dan foto copynya
2) Setoran awal minimal Rp. 500.000,-
3) Biaya administrasi bulanan Rp. 5.000,-
4) Biaya penutupan rekening karena peringatan bank Rp.
25.000,-
5) Biaya penutupan rekening karena permintaan sendiri
Rp. 15.000,-
49
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 50/89
b. Persyaratan bagi perusahaan :
1) Membawa KTP/SIM/ Passport asli dan foto copynya
dari pemimpin perusahaan
2) Membawa SIUP/akte pendirian usaha/NPWP asli dan
foto copynya
3) Setoran awal minimal Rp. 1.000.000,-
4) Biaya administrasi bulanan Rp. 10.000,- Biaya tutup
rekening karena peringatan bank Rp. 25.000,-
5) Biaya tutup rekening karena permintaan sendiri Rp.
15.000,-
c. Fasilitas Giro :
1) Memperoleh buku cek atau bilyet giro
2) Pemindah bukuan antar cabang dapat dilakukan secara
otomatis dan online
3) Bagi nasabah giro perorangan akan mendapatkan kartu
ATMSyari’ah Mandiri sebagai sarana penarikan uang tunai di ATM
Mandiri, diseluruh Indonesia.
3. Bank Syari’ah Mandiri Card
a. Pengertian
50
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 51/89
Bank Syari’ah Mandiri card adalah kartu ATM Bank Syari’ah Mandiri
yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi perbankan pada seluruh
ATM Bank Syari’ah Mandiri, ATM Mandiri dan ATM Bersama.
b. Manfaat
1) Dapat mengambil uang tunai dalam jumlah tertentu
dengan cepat (limit Rp. 3.000.000,-/hari)
2) Praktis dan aman
c. Fasilitas
1) Dapat membayar tagihan Telkom, Retelindo, IM2,
IM3,Satelindo, Zakat, Infak
2) Pemindahbukuan antar rekening
3) Gratis biaya kartu perdana
4) Kartu instan langsung jadi
5) Penggantian nomor PIN baru
6) Bebas biaya transaksi di seluruh ATM BSM dan ATM
mandiri
7) Informasi saldo dan transfer
8) Dapat ditarik melalui jaringan ATM Mandiri dan ATM
Bersama
d. Persyaratan memiliki BSM Card
1) Memiliki rekening tabungan Syari’ah Mandiri dan Giro
Syari’ah Mandiri perorangan
51
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 52/89
2) Mengisi formulir permohonan BSM Card
3) Biaya
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Pembiayaan Bank Syari’ah Mandiri
Dalam rangka memperoleh laba, Bank Syariah Mandiri melakukan
penyaluran dana kepada masyarakat melalui produk pembiayaan Mudharabah
dan pembiayaan Musyarakah.
52
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 53/89
Kedua produk pembiayaan ini merupakan produk pembiayaan yang
banyak diminati oleh nasabah (mudharib), sehingga memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap tingkat pendapatan Bank Syariah Mandiri. Meskipun
memberikan kontribusi yang cukup besar, kedua pembiayaan ini tidak terlepas
dari resiko yang mungkin timbul berupa tidak kembalinya dana yang disalurkan
oleh pihak bank yang disebut dengan Non Performing Loan.
1. Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan
Mudharabah
Mengenai tingkat Non Performing Loan pembiayaan mudharabah
(X1) dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan (neraca dan catatan
atas laporan keuangan) per triwulan dari September 2006 sampai September
2009. Variabel tingkat Non Performing Loan pembiayaan mudharabah dapat
dihitung dengan cara membandingkan jumlah Non Performing Loan
pembiayaan mudharabah dengan total kredit pembiayaan mudharabah.
Secara matematis, besarnya tingkat Non Performing Loan dirumuskan sebagai
berikut :
Jumlah Performing Loan (KL+D+M) Non Performing Loan = --------------------------------------------------- x 100%
Total Kredit
Contoh perhitungan tingkat Non Performing Loan pembiayaan
mudharabah sebagai berikut :
1409 + 2.399 + 3.223 NPL Desember 2007 = --------------------------------- x 100%
53
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 54/89
96.926
= 7,25 %
Bank Syariah Mandiri menentukan jumlah pembiayaan bermasalah
( Non Performing Loan) yang meliputi pembiayaan yang digolongkan menjadi
: dalam perhatian khusus, kurang lancar (KL), diragukan (D), dan macet (M).
perhitungan mengenai tingkat Non Performing Loan pembiayaan
mudharabah dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 1
Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan Mudharabah (X1) (Dalam jutaan rupiah)
PT. Bank Syari’ah Mandiri
PeriodeKurang
Lancar
Diraguka
nMacet
Total
Kredit Yang
Diberikan
Non
Performing
Loan
54
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 55/89
September 2007 7.604 5.597 13.471 524.494 5,08%
Desember 2007 8.019 2.453 14.223 466.087 5,29%Maret 2008 7.922 3.668 14.164 516.183 4,98%
Juni 2008 6.538 3.579 14.729 466483 5,32%
September 2008 13.045 5.818 17.196 441992 8,15%
Desember 2008 1.409 2.399 3.223 96.929 7,25%
Maret 2009 571 1.888 3.136 112.723 4,96%
Juni 2009 700 1.663 3.473 132.953 4,38%
September 2009 991 3.252 3.748 165.371 4,83%
Desember 2009 579 2.196 3.395 170.916 3,60%
Maret 2010 677 1.055 3.541 189.797 2,77%
Juni 2010 2.889 2.157 4.026 232.418 3,90%
September 2010 3.725 1.537 4.958 256.047 3,99%
Rata-rata 3,28%
Max 8,15%
Min 2,77%
Sumber : Laporan Keuangan Per Triwulan dari September 2007 sampai September
2010 PT. Bank Syari’ah Mandiri
Perolehan pembiayaan Mudharabah bermasalah dapat terlihat dari tabel diatas
dimana rata-rata tingkat Non Performing Loan pembiayaan Mudharabah
periode September 2007 sampai dengan September 2010 sebesar 3,28%.
Periode September 2007 besarnya tingkat Non Performing Loan untuk
pembiayaan Mudharabah bermasalah adalah 5,08% merupakan permulaan
55
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 56/89
persentase yang cukup baik bagi Bank Syariah Mandiri dimana Bank Syariah
Mandiri baru mengoperasionalkan pembiayaan Mudharabah ini kepada
masyarakat. Namun, pada Desember 2007 tingkat Non Performing Loan yang
diperoleh mengalami kenaikan sebesar 0,21% menjadi 5,29% yang
disebabkan oleh pihak Bank Syariah Mandiri kurang berhti-hati dalam menilai
calon debitur.
Pada Maret 2008, tingkat Non Performing Loan yang diperoleh pada
pembiayaan mudharabah mengalami penurunan sebesar 0,32% menjadi
4,98%. Penurunan terjadi karena pihak bank semakin berhati-hati dalam
memberikan pembiayaan kepada calon nasabah dengan cara membentuk tim
restrukturisasi pembiayaan. Pada Juni 2007 tingkat Non Performing Loan
kembali mengalami peningkatan. Meskipun total pembiayaan mudharabah
yang diberikan kepada calon nasabah menurun, hal ini disebabkan karena
ketidakmampuan nasabah dalam mengelola pembiayaan yang diberikan oleh
Bank Syariah Mandiri yang sangat signifikan sebesar 2,83% menjadi 8,15%.
Peningkatan Non Performing Loan pembiayaan mudharabah ini disebabkan
banyaknya nasabah yang tidak mampu mengembalikan kedit karena
terganggu kelancaran usaha sehingga tidak bisa lancar dalam hal pembayaran.
Terganggunya kelancaran usaha nasabah tersebut disebabkan oleh situasi
ekonomi dalam negeri yang buruk dan dilanda krisis moneter yang
berkepanjangan.
56
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 57/89
7.00%
8.00%
9.00%
Pada Desember 2007 sampai dengan Maret 2010 dapat dilihat bahwa
tingkat Non Performing Loan pembiayaan mudharabah menurun secara
bertahap, meskipun total pembiayaan mudharabah yang disalurkan
meningkat. Hal ini menunjukkan bank semakin berhati-hati dalam
memberikan pembiayaan mudharabah mengingat produk pembiayaan ini
memiliki tingkat kegagalan yang besar, dimana bank memberikan modal
100% atas dana yang dibutuhkan debitur atau nasabah untuk dikelola. Pada
Juni 2010 terjadi peningkatan Non Performing Loan kembali yaitu 3,90%.
Begitu pula pada September 2010, tingkat Non Performing Loan meningkat
sebesar 0,09% menjadi 3,99%. Hal ini terjadi dikarenakan meningkatnya
pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri. Gambaran mengenai
tingkat Non Performing Loan pembiayaan mudharabah dijabarkan dalam
grafik sebagai berikut :
Gambar 2
Grafik Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan Mudharabah
57
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 58/89
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
S E P
- 0 7
D E S
- 0 7
M A R
- 0 8
J U N
- 0 8
S E P
- 0 8
D E S
- 0 8
M A R
- 0 9
J U N
- 0 9
S E P
- 0 9
D E S
- 0 9
M A R
- 1 0
J U N
- 1 0
S E P
- 1 0
Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat Non
Performing Loan sebesar 3,28% artinya Non Performing Loan pembiayaan
mudharabah sebesar 3,28% dari total pembiayaan yang diberikan oleh Bank
Syariah Mandiri. Sedangkan maksimal tingkat Non Performing Loan
pembiayaan mudharabah terjadi pada bulan September 2008 sebesar 8,15%,
hal ini disebabkan oleh banyaknya nasabah yang tidak mampu
mengembalikan kredit karena terganggu kelancaran usaha yang disebabkan
oleh situasi ekonomi dalam negeri yang tidak stabil, sehingga tingkat Non
Performing Loan Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan sebesar 2,83%
dari triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya kenaikan kredit kurang
lancar sebesar 99,52%, diragukan sebesar 62,56%, dan untuk kredit macet
sebesar 16,74%.
Sedangkan minimal tingkat non performing loan pembiayaan
mudharabah terjadi pada bulan Maret 2010 yang berada di posisi dibawah
58
NPL
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 59/89
rata-rata sebesar 2,77% yang disebabkan oleh bank semakin berhati-hati
dalam memberikan pembiayaan mudharabah. Hal ini disebabkan adanya
adanya kenaikan tingkat kredit kurang lancar yang didapat sebesar 16,93%.
Penurunan kredit yang diragukan sebesar 51,96%, dan untuk kredit macat
mengalami kenaikan sebesar 4,30%. Tetapi kenaikan tersebut lebih kecil jika
dibandingkan penurunan oleh kredit diragukan.
2. Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan
Musyarakah
Data mengenai tingkat Non Performing Loan pembiayaan musyarakah
(X2) dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan (neraca dan catatan
atas laporan keuangan) per triwulan dari September 2007 sampai September
2010. Variabel tingkat Non Performing Loan pembiayaan musyarakah dapat
dihitung dengan cara membandingkan jumlah Non Performing Loan
pembiayaan mudharabah dengan total kredit pembiayaan musyarakah. Secara
matematis, besarnya tingkat Non Performing Loan dirumuskan sebagai
berikut :
Jumlah Performing Loan (KL+D+M)
Non Performing Loan = --------------------------------------------------- x 100%Total Kredit
Contoh perhitungan tingkat Non Performing Loan pembiayaan
musyarakah sebagai berikut :
20.417 + 40 + 9.067
59
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 60/89
NPL bulan Maret 2008 = --------------------------------- x 100%
73.786
= 40,01 %
Bank Syariah Mandiri menentukan jumlah pembiayaan bermasalah
( Non Performing Loan) yang meliputi pembiayaan yang digolongkan
menjadi : dalam perhatian khusus, kurang lancar (KL), diragukan (D), dan
macet (M). perhitungan mengenai tingkat Non Performing Loan pembiayaan
musyarakah dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2
Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan Musyarakah (X2) (Dalam jutaan rupiah)
PT. Bank Syari’ah Mandiri
60
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 61/89
PeriodeKurang
LancarDiragukan Macet
Total
Kredit Yang
Diberikan
Non
Performing
LoanSeptember 2007 9.034 9.580 15 49077 37,95%
Desember 2007 14.968 8.397 1.284 63624 38,74%
Maret 2008 20.417 40 9.067 73786 40,01%
Juni 2008 18.781 2.415 9.607 118868 25,91%
September 2008 46.314 1.492 5.905 256399 20,94%
Desember 2008 80.63 19.366 8.188 1442734 2,46%
Maret 2009 16.927 19.548 8.156 1.755.734 2,54%
Juni 2009 1.275 30.407 13.994 2.029.461 2,25%
September 2009 134.114 24.508 24.120 2.357.386 7,75%
Desember 2009 32.546 110.993 39.184 2.474.350 7,38%
Maret 2010 88.233 77.799 83.552 2.683.862 9,29%
Juni 2010 89.517 106.475 77.662 3.229.612 8,47%
September 2010 87.820 90.338 111.39
2
3.549.959 8,15%
Rata-rata 14,91%
Max 40,01%
Min 2,46%
Sumber : Laporan Keuangan Per Triwulan dari September 2007 sampai September
2010, PT. Bank Syari’ah Mandiri
Perolehan pembiayaan musyarakah bermasalah dapat terlihat dari
tabel diatas dimana rata-rata tingkat Non Performing Loan pembiayaan
Mudharabah periode September 2007 sampai dengan September 2009 sebesar
14,91%. Periode September 2007 besarnya tingkat non performing loan untuk
pembiayaan musyarakah bermasalah adalah 37,95%. Tetapi pada Desember
61
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 62/89
2007, perolehan non performing loan mengalami peningkatan sebesar 0,74%
menjadi 38,74%. Hal ini disebabkan pengawasan internal bank yang longgar
kepada mudharib. Pada maret 2008 kembali mengalami peningkatan sebesar
1,27% menjadi 40,01%. Peningkatan ini disebabkan oleh berkurangnya
kemampuan bayar dari mudharib, dalam kasus ini yang akan terjadi Bank
Syariah Mandiri harus melakukan pencadangan yang tentu saja pada
gilirannya mengurangi resiko kecukupan modal. Pada Juni 2008 perolehan
pembiayaan musyarakah bermasalah mengalami penurunan sebesar 14,1%
menjadi 25,91%, hal ini disebabkan semakin berhati-hatinya piak bank dalam
memberikan pembiayaan. Pada September 2008 kembali mengalami
penurunan sebesar 4,97% menjadi 20,94% meskipiun total pembiayaan yang
diberikan pihak bank mengalami peningkatan.
Pada Desember 2008 sampai dengan Juni 2009 dapat dilihat bahwa
tingkat non performing loan pembiayaan musyarakah menurun, meskipun
total pembiayaan musyarakah meningkat dari Desember 2008 sampai dengan
Juni 2009. Hal ini menunjukkan, meski bunga simpanan mengalami
penurunan, namun sebagian masyarakat masih memilih pembiayaan
musyarakah sebagai salah satu alternative investasi yang tidak memiliki
resiko besar karena dana berasal dari keuda belah pihak (bank dan nasabah).
Pada bulan September 2009 terjadi peningkatan non performing loan kembali
yaitu 7,75%. Hal ini disebabkan krisis moneter yang berkepanjangan di dalam
negeri dan berakibat banyaknya nasabah (mudharib) atau perusahaan yang
62
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 63/89
mendapatkan pembiayaan tidak mampu memenuhi kewajiban kepada bank.
Kemudian Desember 2009 tingkat non performing loan kembali mengalami
penurunan sebesar 0,37% menjadi 7,38%. Hal ini disebabkan perbaikan
kinerja industri perbankan yang cukup signifikan oleh Bank Syariah Mandiri.
Namun pada Maret 2010 mengalami peningkatan non performing loan
menjadi 9,29%, sebelum akhirnya pada Juni 2010 turun kembali menjadi
8,47%, dan pada September 2010 tinggal 8,15%. Naik turunnya non
performing loan pembiayaan musyarakah disebabkan oleh belum adanya
perbaikan kinerja yang dilakukan Bank Syariah Mandiri secara konsisten.
Tingkat non performing loan perbankan, khususnya di sektor
konsumsi akan mengalami peningkatan hinggan akhir 2011. Hal itu
dikarenakan kenaikan harga kebutuhan pokok yang hingga kini belum mampu
dibendung pemerintah. Untuk meminimalisasi pembiayaan musyarakah
bermasalah dimasa yang akan datang sebagai akibat terpuruknya sector riil,
maka Bank Syariah Mandiri telah membentuk tim restrukturisasi pembiayaan.
Bank melakukan restrukturisasi pembiayaan untuk menyelamatkan
pembiayaan atas debitur yang masih memiliki prospek usaha namun
diperkirakan akan mengalami kesulitas dalam membayar bagi hasil.
Gambaran mengenai non performing loan pembiayaan musyarakah
dijabarkan dalam grafik sebagai berikut :
Gambar 2
Grafik Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan Musyarakah
63
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 64/89
PT. Bank Syari’ah Mandiri
Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa rat-rata tingkat non
performing loan sebesar 14,91% artinya non performing loan pembiayaan
musyarakah sebesar 14,91% dari total pembiayaan yang diberikan oleh Bank
Syariah Mandiri. Sedangkan maksimal tingkat non performing loan
pembiayaan musyarakah terjadi pada bulan Maret 2008 sebesar 40,01% yang
akibatkan oleh berkurangnya kemampuan bayar dari mudharib, dalam kasus
ini yang akan terjadi Bank Syariah Mandiri harus melakukan pencadangan
yang tentu saja pada gilirannya mengurangi resiko kecukupan modal,
sehingga tingkat non performing loan Bank Syariah Mandiri mengalami
kenaikan sebesasr 1,27% dari triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan
adanya kenaikan kredit kurang lancar sebesar 36,40%, diragukan sebesar
99,52%, dan untuk kredit macat sebesar 606,15%.
64
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 65/89
Sedangkan minimal tingkat non performing loan pembiayaan
musyarakah terjadi pada bulan Desember 2008 yang berada di posisi bawah
rata-rata sebesar 2,46% yang disebabkan oleh semakin berhati-hatinya pihak
bank dalam memberikan pembiayaan dan membuat tim restrukturisasi untuk
menyelamatkan pembiayaan atas debitur yang masih memiliki prospek usaha
diperkirakan akan mengalami kesulitan dalam membayar bagi hasil. Hal ini
ditunjukkan oleh adanya penurunan yang sangat besar terhadap kredit kurang
lancar yang sebesar 474,40%. Walaupun pada kredit yang diragukan
mengalami peningkatan sebesar 36,66%. Tetapi penurunan kredit kurang
lancar masih lebih besar dibandingkan kenaikan kedua kriteria non
performing loan.
B. Tingkat Profitabilitas
Data mengenai tingkat profitabilitas dalam penelitian ini diperoleh dari
laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) September 2006 hingga
September 2009, yang diukur dengan indikator return on asset (ROA). Variable
tingkat profitabilitas dapat dihitung dengan cara membandingkan laba sebelum
pajak dengan total asset. Secara matematis besarnya tingkat non performing loan
dirumuskan sebagai berikut :
Perhitungan mengenai tingkat profitabilitas dijabarkan dalam bentuk
contoh perhitungan dengan tabel dibawah ini :
Tabel 3
Tingkat Profitabilitas PT. Bank Syari’ah Mandiri
65
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 66/89
PeriodeLaba Sebelum
Pajak Total Asset ROA
September 2007 85.947 6.058.819 1,41%
Desember 2007 148 083 6.897.579 2,14%
Maret 2008 51.233 7.361.191 0,69%
Juni 2008 64.969 7.449.066 0,87%
September 2008 132.202 7.326.278 1,80%
Desember 2008 19.989 8,278.102 0,24%
Maret 2009 25.990 8.227.635 0,31%
Juni 2009 46.057 8.713.649 0,52%
September 2009 60.593 8.903.521 0,68%
Desember 2009 31.839 9.929.617 0,32%
Maret 2010 51.715 10.377.459 0,49%
Juni 2010 90.495 10.438.352 0,86%
September 2010 115.647 10.938.087 1,05%
Rata-rata 0,87%
Max 2,14%Min 0,24%
Sumber : Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri Makassar Per Triwulan dari
September 2007 sampai September 2010, PT. Bank Syari’ah Mandiri
Dari data diatas dapat dilihat bahwa tingkat ROA pada Bank Syariah
Mandiri periode September 2007 sampai dengan September 2010 memperoleh
rata-rata sebesar 0,87%. Pada September 2007, Bank Syariah Mandiri
memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp. 85.947 dengan ROA sebesar 1,41%
dan pada Desember 2007, ROA mengalami peningkatan sebesar 0,73% yaitu
menjado 2,14% dengan laba sebelum pajak Rp. 148.083. peningkatan ini
66
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 67/89
disebabkan oleh naiknya penanaman dana mudharib serta pemberian pembiayaan
dari pihak Bank Syariah Mandiri sendiri lebih ditingkatkan.
Pada Maret 2008, laba sebelum pajak mengalami penurunan menjadi
Rp. 51.233 dengan return on asset 0,69%. Pada Juni 2008 Bank Syariah Mandiri
kembali berhasil meningkatkan laba sebelum pajak menjadi Rp. 64.949 dengan
return on asset mengalami peningkatan sebesar 0,18% menjadi 0,87% dan pada
September 2007 kembali mengalami peningkatan laba sebelum pajak sebesar
Rp. 132.202 yang secara langsung mempengaruhi return on asset sebesar 0,93%
menjadi 1,80%. Peningkatan ini disebabkan pihak Bank Syariah Mandiri mulai
mampu memperoleh penghasilan dari pembiayaan yang diberikan.
Diakhir tahun 2008, jumlah pembiayaan yang berhasil disalurkan sebesar
0,24% dengan kata lain Bank Syariah Mandiri kembali penurunan perolehan laba
sebelum pajak sebesar Rp. 19.989. awal 2009, peroleh return on asset mengalami
peningkatan sebesar 0,31% dengan laba sebelum pajak Rp. 25.990, sedangkan
pada Juni 2009 perolehan return on asset kembali mengalami peningkatan
sebesar Rp. 46.057. pada September 2009 peroleh return on asset mengalami
peningkatan kembali sebesar 0,16 menjadi 0,68% dengan laba sebelum pajak
sebesar Rp. 60.593. pada Desember 2009 peroleh return on asset mengalami
penurunan sebesar 0,36% menjadi 0,32%. Penurunan ini dikarenakan kondisi
perekonomian yang tidak menentu, tingkat suku bunga yang fluktuatif, dan
tingkat inflasi yang menurun.
67
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 68/89
Pada Maret 2010 perolehan mengalami peningkatan sedikit demi sedikit
sebesar 0,17% menjadi 0,49%. Peningkatan perolehan profitabilitas yang
diperoleh Bank Syariah Mandiri pada Juli 2010 kembali mengalami peningkatan
yang cukup signifikan sebesar 0,37% menjadi 0,86% dan pada akhir tahun 2010,
perolehan profitabilitas kembali mengalami peningkatan sebesar 0,18% menjadi
1,05% dengan laba sebelu pajak sebesar Rp. 115.647, sehingga mempengaruhi
total asset sebesar Rp. 10.938.087. Hal ini disebabkan keadaan ekonomi yang
kembali stabil dan tingkat suku bunga yang mulai membaik sehinggan mudharib
dapat menambah penanaman dana di Bank Syariah Mandiri yang secara tidak
langsung dapat mempengaruhi pendapatan margin bagi hasil. Gambaran
mengenai tingkat profitabilitas dijabarkan dalam grafik sebagai berikut :
Gambar 4
Grafik Tingkat Profitabilitas PT. Bank Syari’ah Mandiri
Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat
profitabilitas sebesar 0,87% yang artinya bahwa tingkat return on asset Bank
Syariah Mandiri selama periode September 2007 sampai dengan September 2010
68
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 69/89
sebesar 0,87%. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri memperoleh
tingkat laba sebelum pajak dan zakat sebesar 0,87% dari keseluruhan total asset
yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri. Sedangkan maksimal tingkat
profitabilitas terjadi pada bulan Desember 2007 sebesar 2,14% yang diakibatkan
oleh laba sebelum pajak yang diperoleh oleh bank mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya sehingga secara langsung mempengaruhi perolehan
profitabilitas yang didapatkan. Peningkatan ini disebabkan dana mudharib serta
pemberian dari pihak Bank Syariah Mandiri lebih ditingkatkan, dengan
pengawasan yang relatif ketat.
Sedangkan minimal tingkat profitabilitas terjadi pada bulan Desember
2008 yang berada diposisi dibawah rata-rata sebesar 0,24% yang disebabkan oleh
kondisi perekonomian di akhir tahun tidak menentu yang berakibat pada tingkat
suku bunga fluktuatif.
C. Pengaruh Tingkat Non Perfoming Loan pembiayaan
Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas
Berdasarkan perhitungan di atas, kita dapat mencari hubungan antara non
performing loan pemibiayaan musyrakah dengan tingkat profitabilitas. Penulis
mencoba melakukan analisis secara statistik untuk menyatakan hubungan
fungsional dengan mengidentifikasi tingkat non performing loan pembiayaan
mudharabah dan tingkat non performing loan pembiayaan musyarakah sebagai
variabel independen (X) dan tingkat profitabilitas sebagai variabel dependen (Y).
69
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 70/89
analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan analisis regresi liner
multiple, koefisien korelasi, dan koefisien determinasi.
Untuk menguji lineritas persamaan regresi maka dilakukan uji parameter r
dengan menggunakan statistik distribusi dengan tingkat signifikasi 5%. Uji
parameter r dimaksudkan untuk menguji apakah korelasi antara variabel
pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah dengan tingkat
profitabilitas itu berarti atau tidak berarti.
Untuk mengetahui keterkaitan antara NPL pembiayaan mudharabah dan
NPL pembiayaan musyarakah dengan Tingkat Profitabilitas Pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Makassar dapat dilihat pada tabel 4 berikut :
Tabel 4
70
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 71/89
Regresi antara NPL Pembiayaan Mudharabah dan NPL Pembiayaan Musyarakah
terhadap Profitabilitas Periode September 2007 sampai dengan September 2010
PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Makassar
PeriodeNPL Mudharabah
(%)
NPL Musyarakah
(%)
ROA
(%)
September 2007 5,08 37,95 1,41
Desember 2007 5,29 38,74 2,14
Maret 2008 4,98 40,01 0,69
Juni 2008 5,32 25,91 0,87
September 2008 8,15 20,94 1,80
Desember 2008 7,25 2,46 0,24
Maret 2009 4,96 2,54 0,31
Juni 2009 4,38 2,25 0,52
September 2009 4,83 7,75 0,68
Desember 2009 3,60 7,38 0,32
Maret 2010 2,77 9,29 0,49
Juni 2010 3,90 8,47 0,86
September 2010 3,99 8,15 1,05
Sumber : Hasil Olahan Data
1. Regresi Linear Berganda ( Multiple)
Persamaan regresi yang digunakan adalah regresi multiple, yakni
diman Y merupakan tingkat profitabilitas Bank Syariah Mandiri, sedangkan
X 1 adalah tingkat non performing loan pembiayaan Mudharabah dan X 2
adalah adalah tingkat non performing loan pembiayaan Musyarakah.
Konstanta adalah tingkat profitabilitas jika perusahaan tidak memakai
71
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 72/89
pembiayaan sedangkan konstanta b adalah tingkat non performing loan
pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah.
Dengan menggunakan Software SPSS 14.0 diperoleh nilai-nilai
koefisien regresi utuk data tingkat non performing loan pembiayaan
Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah sebagai variabel bebas (X) dan
data tingkat profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri sebagai variabel terikat
(Y) sebagai berikut :
Tabel 5
Koefisien Regresi Berganda (Coefficient ) PT. Bank Syari’ah Mandiri
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.Colinearity Statistic
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.007 .473 -.014 .989
1.041
1.041
Pembiayaan
Mudharabah.096 .093 .233 1.027 .329 .960
Pembiayaan
Musyarakah.025 .009 .627 2.766 .020 .960
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Hasil persamaannya : Y = -0,007 + 0,096X1 + 0,025X2
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa,konstanta sebesar
-0,007 diartikan sebagai tingkat profitabilitas ketika variabel independen yaitu
tingkat non performing loan pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan
Musyarakah adalah nol. Dan memiliki koefisien regresi sebesar 0,096
72
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 73/89
menyatakan bahwa setiap peningkatan jumlah pembiayaan Mudharabah yang
disalurkan (variabel X 1) sebesar 1 unit akan menaikkan profit (Y) sebesar
0,096 unit dengan asumsi variabel X lainya konstan. Serta koefisien regresi
sebesar 0,025 menyatakan bahwa setiap peningkatan pembiayaan
Musyarakah sebesar 1 unit akan menaikkan profit (Y) sebesar 0,025 unit
dengan asumsi variabel X lainya konstan.
Untuk menganalisis lebih lanjut dapat digunakan analisa regresi
dengan menggunakan asumsi klasik agar data tersebut bersifat representative
maka perlu dilakukan uji pendahuluan dengan mempergunakan metode
kuadrat terkecil (OLS). Data tersebut harus memenuhi syarat yaitu tidak
terdapat multikolinearitas dan autokorelasi.
2. Perhitungan Koefisien Korelasi Multiple
Hasil perhitungan ini menjelaskan keeratan hubungan antara variabel
X dan variabel Y, atau dalam hal ini keeratan hubungan antara variabel
Mudharabah dan variabel Musyarkah dengan variabel tingkat profitabilitas
pada Bank Syariah Mandiri.
Dengan menggunakan Software SPSS 14.0 diperoleh nilai korelasi
berganda dan ukuran lainnya sebagai sebagai berikut :
73
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 74/89
Tabel 6
Koefisien Korelasi Berganda dan Koefisien Determinasi
PT. Bank Syari’ah Mandiri
Dari perhitungan diatas dapat dianalisis bahwa nilai koefisien korelasi
sebesasr 0,711 yang menunjukka bahwa keeratan hubungan antara tingkat
profitabilitas dengan 2 variabel independennya adalah kuat.
3. Perhitungan Koefisien Determinasi
Hasil perhitungan ini menjelaskan kontribusi variabel X dan variabel
X terhadap variabel Y, atau dalam hal ini pengaruh pembiayaan Mudharabah
dan pembiayaan Musyarakah dengan variabel tingkat profitabilitas pada Bank
Syariah Mandiri. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,506 atau 50,6%,
artinya bahwa sebesar 50,6% dari tingkat profitabilitas bisa dijelaskan oleh
kedua variabel independen. Sedangkan sisanya sebesar 49,4% (100%-50,6%)
merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam model.
D. Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik F. hal ini
dilakukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara X dan Y secara bersama-
sama (Simultan). Hipotesis untuk uji F adalah :
74
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 75/89
Ho : r 1 = r 2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat non
performing loan pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan
Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas.
Ha : r 1 = r 2 ≠ 0 Paling tidak ada satu variabel tingkat non performing loan
pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah
terhadap tingkat profitabilitas.
Untuk menguji persamaan regresi linier dapat digunakan tabel. Analisis
Varians (ANOVA), yaitu :
a. Apabila f hitung > F tabel maka Ho ditolak
b. Apabila f hitung < F tabel maka Ho diterima
Dimana V1 = k dan V2 = n-k-1 dan derajat kekeliruan 5% ( α = 0,05),
maka Ho dapat diterima.
Dengan menggunakan Software SPSS 14.0 diperoleh ANOVA untuk
pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah sebagai variabel bebas
(x) dan tingkat profitabilitas sebagai berikut :
75
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 76/89
Tabel 7
Koefisien Regresi Secara Simultan PT. Bank Syari’ah Mandiri
Dari perhitungan diatas dapat terlihat bahwa nilai F yang diperoleh adalah
5,124 untuk F tabel dengan = 0,05% dan masing-masing V1 = 2 dan V2 = 10
diperoleh nilai F tabel = 4,10 karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa tingkat non performing loan pembiayaan Mudharabah
dan pembiayaan Musyarakah secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara
signifikan dengan terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Syariah.
Dibawah ini adalah gambar daerah hasil penerimaan dan penolakan Ho
secara simulta dengan menggunakan uji F :
Gambar 4
Daerah hasil penerimaan dan penolakan Ho (uji F)
76
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 77/89
E. Analisis Secara Parsial
Untuk mengetahu sejauhmana pengaruh pembiayaan Mudharabah dan
pembiayaan Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas dapat digunakan analisis
statistik secara parsial dimana tingkat non performing loan pembiayaan
Mudharabah sebagai X dan pembiayaan Musyarakah sebagai X dengan tahapan-
tahapan berikut :
1. Pembiayaan Mudharabah (X1 )
Untuk dapat mengetahui pengaruh pembiayaan Mudharabah terhadap
profitabilitas secara parsial maka perlu diketahui regresi linier sederhana,
koefisien korelasi, koefisien determinasi serta dilakukan uji hipotesis. Untuk
lebih jelasnya berikut analisisnya :
a. Koefisien Korelasi
Dengan menggunakan Software SPSS 14.0 diperoleh nilai
koefisien korelasi parsial tingkat non performing loan pembiayaan
Mudharabah sebagai berikut:
Tabel 8
Koefisien antar Variabel
77
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 78/89
Sehingga besar keeratan hubungan tingkat non performing loan
pembiayaan Mudharabah terhadap tingkat profitabilitas secara parsial
sebesar 0,358 yang menunjukkan hubungan yang rendah/lemah.
b. Koefisien Determinasi
Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel maka digunakan
kuadrat dari koefisien korelasi yaitu :
KD = r 2 x 100%
= (0,358)2 x 100%]
= 12,8%
Dari hasil perhitugan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengaruh tingkat non performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap
tingkat profitabilitas sebesar 12,8% dan sisanya 87,2% dipengaruhi oleh
faktor lain.
c. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Hipotesis
dari uji t adalah :
Ho : r 1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat non
performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap tingkat
profitabilitas.
78
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 79/89
Ho : r 1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat non
performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap tingkat
profitabilitas.
Tingkat signifikansi yang diambil untuk penelitian ini adalah 5%
(α = 0,05). Dengan membandingkan tabel dan perhitunga dari tabel diatas
dapat terlihat bahwa variabel pembiayaan Mudharabah mempunyai t
hitung = 1,027 yang lebih kecil dari pada t tabel (2,160), yang artinya Ho
diterima dan Ha ditolak maka tingkat non performing loan pembiayaan
Mudharabah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
profitabilitas.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat digambarkan daerah
penerimaan dan penolakan Ho secara parsial sebagai berikut :
Gambar 5
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho
79
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 80/89
2. Pembiayaan Musyarakah (X2 )
Untuk dapat mengetahui pengaruh pembiayaan Musyarakah terhadap
profitabilitas secara parsial maka perlu diketahui regresi linier sederhana,
koefisien korelasi, koefisien determinasi serta dilakukan uji hipotesis. Untuk
lebih jelasnya berikut analisisnya :
a. Koefisien Korelasi
Dengan menggunakan Software SPSS 14.0 diperoleh nilai
koefisien korelasi parsial tingkat non performing loan pembiayaan
Musyarakah sebagai berikut:
Tabel 9
Koefisien antar Variabel
Sehingga besar pengaruh tingkat non performing loan pembiayaan
Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas secara parsial sebesar 0,674
yang menunjukkan hubungan yang kuat.
b. Koefisien Determinasi
Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel maka digunakan
kuadrat dari koefisien korelasi yaitu :
80
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 81/89
KD = r 2 x 100%
= (0,674)2
x 100%]
= 45,42%
Dari hasil perhitugan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengaruh tingkat non performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap
tingkat profitabilitas sebesar 45,42% dan sisanya 54,58% dipengaruhi oleh
faktor lain.
c. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Hipotesis
dari uji t adalah :
Ho : r 1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat
non performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap
tingkat profitabilitas.
Ho : r 1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat non
performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap
tingkat profitabilitas.
Tingkat signifikansi yang diambil untuk penelitian ini adalah 5%
(α = 0,05). Dengan membandingkan tabel dan perhitunga dari tabel diatas
dapat terlihat bahwa variabel pembiayaan Musyarakah mempunyai t
hitung = 2,766 yang lebih besar dari pada t tabel (2,160), yang artinya Ho
81
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 82/89
ditolak dan Ha diterima maka tingkat non performing loan pembiayaan
Musyarakah berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profitabilitas
bank syariah.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat digambarkan daerah
penerimaan dan penolakan Ho secara parsial sebagai berikut :
Gambar 6
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho
82
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 83/89
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada bagian ini penulis akan menarik suatu kesimpulan bedasarkan pada
masalah yang telah dirumuskan pada bab satu dan juga berdasarkan pada hasil
penelitian yan telah dibahas pada bab lima dengan bantuan analisis regresi dan
analisis statistik tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis regresi dan
korelasi linear sederhana berganda. Selain itu juga dilakukan suatu pengujian
hipotesis dengan menggunakan alat uji F dan uji t. berdasarkan hasil penelitian
tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan tingkat profitabiitas pada Bank Syariah
Mandiri yang diperoleh dari pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan
Musyarakah terdapat perubahan yang cukup signifikan. Penyaluran
pembiayaan oleh Bank Syariah Mandiri terutama pembiayaan Mudharabah
dan pembiayaan Musyarakah kurang mencapai tingkat profitabilitas yang
ditargetkan, serta kondisi perekonomian dari akhir tahun 2004 hingga
pertengahan 2006 tidak menentu untuk para pengelola dana (mudharib).
2.Berdasarkan hasil pengolahan data secara keseluruhan
(simultan) diperoleh bahwa, variabel pembiayaan Mudharabah dan
pembiayaan Musyarakah memiliki hubungan yang positif dengan
profitabilitas dan memiliki keeratan hubungan yang kuat. Sedangkan
83
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 84/89
berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil Fhitung lebih besar daripada Ftabel
yang berarti Ho ditolak maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
tingkat non performing loan pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan
Musyarakah terhadap profitabilitas.
3. Berdasarkan hasil pengolahan data secara parsial
diperoleh bahwa, variabel pembiayaan Mudharabah memiliki hubungan yang
positif dengan proitabilitas dan memiliki keeratan hubungan yang rendah atau
lemah. Sedangkan berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai t hitung
lebih kecil daripada t tabel artinya Ho diterima maka tingkat non performing
loan pembiayaan Mudharabah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
tingkat profitabilitas.
4. Berdasarkan hasil pengolahan data secara parsial
diperoleh bahwa, variabel pembiayaan musyarakah memiliki hubungan yang
positif dengan proitabilitas dan memiliki keeratan hubungan yang kuat.
Sedangkan berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung lebih besar
daripada ttabelartinya Ho ditolak maka tingkat non performing loan pembiayaan
musyarakah berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profitabilitas.
5. Dari tabel Colom Coefficient dihasilkan persamaan :
Y = -0,007+ 0,096x1 + 0,025x2
Artinya konstanta sebesar -0,007 diartikan sebagai tingkat profitabilitas ketika
variabel independen yaitu tingkat non performing loan pembiayaan
Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah adalah nol. Dan memiliki
84
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 85/89
koefisien regresi sebesar 0,096 menyatakan bahwa setiap peningkatan jumlah
pembiayaan Mudharabah yang disalurkan (variabel X 1) sebesar 1 unit akan
menaikkan profit (Y) sebesar 0,096 unit dengan asumsi variabel X lainya
konstan. Serta koefisien regresi sebesar 0,025 menyatakan bahwa setiap
peningkatan pembiayaan Musyarakah sebesar 1 unit akan menaikkan profit
(Y) sebesar 0,025 unit dengan asumsi variabel X lainya konstan.
B. Saran
Pada bagian akhir skripsi ini, penulis bermaksud untuk mengajukan
beberapa saran yang berkaitan dengan pembahasan yang telah dilakukan
sebelumnya. Saran-saran yang diajukan sebagai berikut :
1. Untuk Pihak Bank
Meskipun penelitian yang dilakukan penulis mampu membuktikan
adanya hubungan yang signifikan antara tingkat non performing loan
pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah terhadap tingkat
profitabilitas bank syariah, bukan berarti pihak ban tidak lagi memfokuskan
perhatian pada pengelolaan produk pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan
Musyarakah. Sebaliknya, pihak bank harus lebih meningkatkan kualitas
pengelolaan mengingat kedua jenis produk pembiayaan ini merupakan cirri
khas produk pembiayaan bank syariah, karena prinsip bagi hasil yang
digunakan dan langsung menyentuh sector riil. Peningkatan kualitas
pengelolaan pembiayaan dapat dilakukan melalui :
85
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 86/89
a. Sebaiknya pemberian kreit kepada nasabah dilakukan secara disiplin dan
sesuai prosedur yang telah ada dan memberikan sanksi yang tegas
kepada para karyawan yang lalai dalam pelaksanaan pemberian kredit
kepada nasabah sehingga kredit bermasalah dapat diminimalisasi.
b. Penyusunan kebijakan kredit yang komperhensif dan jelas dengan
memperhitungkan berbagai macam faktor dan kriteria yang menentukan
mutu kebijaksanaan tersebut terutama pada pemberian pembiayaan
Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah
c. Monitoring secara rutin dan insidentil terhadap para nasabah, agar dapat
mempersempit celah penyimpangan penggunaan kredit.
d. Membentuk tim restrukturisasi pembiayaan sebagai langkah pencegahan
terhadap para nasabah yang akan mengalami kesulitan dalam membayar
bagi hasil.
2. Untuk Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada jangka waktu yang lebih
panjang dan perluasan sampai dalam pengolahan data maupun analisis
laporan keuangan pada bank syariah mengingat penulis dalam penelitian
ini menggunakan waktu dan sampel yang terbatas pada satu unit
sehingga hasil penelitian dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
b. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada sistem pengendalian intern
bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan. Hal ini dipandang cukup
86
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 87/89
penting mengingat pembiayaan dipengaruhi oleh kelayakan pemberian
pembiayaan pihak account officer bank syariah.
c. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada masing-masing produk
pembiayaan (produk pembiayaan dengan prinsip murabhah,
mudharabah, musyarakah, ba’I bitsman ajil, dll) untuk diketahui
pengaruh dari besarnya pembiayaan yang disalurkan pada produk
tersebut terhadap tingkat profitabilitas bank syariah.
d. Penelitian berikutnya dapat diarahkan pada bagaimana kinerja manajer
dalam memperbaiki portofolio pembiayaan bermasalah.
e. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada bagaimana pengaruh tingkat
non performing loan pembiayaan yang didapat terhadap kesehatan bank
syariah selain profitabilitas.
87
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 88/89
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Pedoman Penulisan Skripsi , STIE Indonesia Makassar.
Adiwarman, 2004. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. PT. Raja GrapindoPersada, Jakarta.
Antonio, 2001. Bank Syari’ah , Gema Insani, Jakarta.
Az-Zuhaily,2006. Al-Fiqhu Al-Islaamiyu wa Adillatuhu, Juz IV, Daar Al-Fikri,
Damaskus,
Djarwanto, P.S, 2004 . Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi Ketiga,BPFE, Yogyakarta.
Dendawijaya, 2003. Manajemen Perbankan, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Hasibuan, 2002 . Dasar-Dasar Perbankan. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Latifa dan Mervyn K. L, 2008. Perbankan Syari’ah, Prinsip, Praktik dan Prospek,
(Terjemahan Burhan Wirasubrata), PT. Serambi Ilmu Semesta, Jakarta.
Mahmoedin,A.S.H,2004. Melacak Kredit Bermasalah. Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta.
Muhammad, 2005. Manajemen Bank Syariah. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Mulyono, T.P, 1998. Manajemen Perkreditan, Edisi Kelima, Cetakan Ketiga,Penerbit : BPFE, Gadjah Mada, Yogjakarta.
Mustafa,Z, 2002. Pengantar Statistik Deskriptif. Penerbit Fakultas Ekonomi,
Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1992 tentang Bagi Hasil
Sartono,A,2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi . BPFE, Yogyakarta.
Siamat,D, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan, Intermedia, Jakarta.
Simorangkir, O.P,2001. Seluk Beluk Bank , Edisi Revisi, Cetakan Kedelapan,
Penerbit : Aksara Persada,Jakarta.
88
5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 89/89
Syafii, 2001. Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktek , Gema Insani, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. (Perubahan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1992) tentang Perbankan
89