skripsi paling aslimi ali kurniawan

89
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bel akan g Mas alah La ngka h st ra te gi s ya ng da pat di te mpuh ol eh bank da la m ra ngka memena ngka n per sai nga n, sal ah satunya ada lah deng an car a meningkat kan kinerja keuangan. Peningkatan kinerja keuangan mempunyai dampak yang luar  bias a kepada usaha menjaga keperc ayaan nasabah agar tetap setia menggunaka n  ja sanya. Pri nsi p utama yan g har us dikembangkan ole h bank syari ’ah dal am me ni ngkatka n kinerja keuanga n adal ah kemampuan bank sy ar i’ ah dalam melakukan pengelolaan dana. Yaitu kemampuan bank syari’ah memberikan bagi hasil yang optimal kepada nasabah. Penilaian kinerja keuangan bank syari’ah dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan yang diterbitkan. Sementara itu jika mengingat bank syari’ah adalah unit usaha bisnis yang  ber das ar kan syar i’ ah Is la m, maka se yogyany a akuntansi keu angan yang digunakan adalah akuntansi syari’ah. Dimana tujuan di dalam akuntansi syari’ah tidak hanya sebatas menyediakan informasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan ekonomi saja, akan tetapi sebagaimana diungkapkan oleh para pakar akutansi syari’ah, bahwa tujuan akuntansi syari’ah adalah muamalah yaitu Amar Ma’ ruf Nahi Munkar , kead ila n dan kebenar an, mas lahat sos ial , ker jas ama, me ngh apus ri ba, dan mendor ong zak at. Se hi ngga dengan demikia n tujuan akunta nsi syari’ah lebih menekankan penti ngnya memberikan informasi bagi 1 1

Upload: ririe-macazzart

Post on 10-Jul-2015

1.989 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 1/89

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Langkah strategis yang dapat ditempuh oleh bank dalam rangka

memenangkan persaingan, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan

kinerja keuangan. Peningkatan kinerja keuangan mempunyai dampak yang luar 

 biasa kepada usaha menjaga kepercayaan nasabah agar tetap setia menggunakan

  jasanya. Prinsip utama yang harus dikembangkan oleh bank syari’ah dalam

meningkatkan kinerja keuangan adalah kemampuan bank syari’ah dalam

melakukan pengelolaan dana. Yaitu kemampuan bank syari’ah memberikan bagi

hasil yang optimal kepada nasabah. Penilaian kinerja keuangan bank syari’ah

dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan yang diterbitkan.

Sementara itu jika mengingat bank syari’ah adalah unit usaha bisnis yang

  berdasarkan syari’ah Islam, maka seyogyanya akuntansi keuangan yang

digunakan adalah akuntansi syari’ah. Dimana tujuan di dalam akuntansi syari’ah

tidak hanya sebatas menyediakan informasi yang berkaitan dengan pengambilan

keputusan ekonomi saja, akan tetapi sebagaimana diungkapkan oleh para pakar 

akutansi syari’ah, bahwa tujuan akuntansi syari’ah adalah muamalah yaitu Amar 

Ma’ruf Nahi Munkar, keadilan dan kebenaran, maslahat sosial, kerjasama,

menghapus riba, dan mendorong zakat. Sehingga dengan demikian tujuan

akuntansi syari’ah lebih menekankan pentingnya memberikan informasi bagi

1

1

Page 2: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 2/89

 

  penghitungan zakat, pelaksanaan keadilan dan melaporkan kegiatan yang

 bertentangan dengan syari’ah.

Tujuan-tujuan tersebut perlu dilakukan dalam rangka memenuhi

tanggungjawab bank kepada direct stakeholders maupun indirect stakeholders.

Dengan kata lain tujuan akuntansi bank syari’ah seharusnya lebih menekankan

 pada pemenuhan akuntabilitas (kepada direct stakeholders, indirect stakeholders

dan kepada Tuhan).

Pada sistem pembiayaan bank syariah ada suatu hal yang sangat penting

yang membedakan antara sistem perbankan syariah dengan sistem perbankan

konvensional yaitu adanya unsur kepercayaan yang sangat tinggi dalam sistem

  pembiayaan bank syariah. Apalagi dalam sistem pembiayaan bank syariah

merupakan usaha paling utama, karena pendapatan terbesar dari usaha bank 

 berasal dari pendapatan kegiatan usaha pembiayaan dalam bentuk modal yaitu

 bagi hasil.

Tingginya tingkat kemungkinan kegagalan dalam pembiayaan bermasalah

akan berdampak negatif bagi pihak bank, karena akan mengakibatkan hilangnya

kesempatan memperoleh income (pendapatan) dari kredit yang diberikan,

sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas

 bank.

Berdasarkan fenomena yang sering terjadi di beberapa bank syariah yang

ada di Indonesia terkena inflasi dari krisis moneter yang mengakibatkan kerugian.

Meskipun kita mengetahui bahwa pembiayaan/kredit pada bank syariah ada yang

2

Page 3: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 3/89

 

 berdasarkan bagi hasil seperti pembiayaan mudharabah dan musyarakah, akan

tetapi anggapan bahwa bank syariah tidak terkena imbas krisis moneter itu tidak 

  berlaku pada bank syariah. Kenyataan beberapa bank mengalami kerugian.

Kemudian dengan melihat bahwa bank syariah juga terdapat pembiayaan

  bermasalah (non performing financing) seperti pada bank nasional yang

mengindikasikan bahwa pada bank syariah juga terdapat kemungkinan kegagalan

dalam penyaluran pembiayaan. Melihat kenyataan di atas, penulis tertarik untuk 

memilih judul : ”Pengaruh  Non Performing Loan Pembiayaan Mudharabah

dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabililitas Pada Bank 

Syariah Mandiri Cabang Makassar. 

B. Masalah Pokok 

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diidentifikasi

masalah pokok sebagai berikut :

1. Apakah  Non Performing Loan Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan

Musyarakah secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas Pada Bank 

Syariah Mandiri Cabang Makassar ?

2. Apakah   Non Performing Loan Pembiayaan Mudharabah berpengaruh

dominan terhadap profitabilitas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang

Makassar?

3

Page 4: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 4/89

 

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan

 penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis tingkat  Non Performing Loan pembiayaan mudharabah

dan pembiayaan musyarakah.

2. Untuk menganalisis tingkat profitabilitas yang diperoleh dari pembiayaan

mudharabah dan pembiayaan musyarakah.

3. Untuk menganalisis besarnya pengaruh  Non Performing Loan Pembiayaan

Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabililitas

secara simultan dan parsial.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi kalangan perbankan, hasil dari penelitian dapat menjadi pertimbangan

untuk diaplikasikan pada perbankan khususnya Bank Syariah.

2. Bagi pemerintah, dapat menjadi masukan bagi pemerintah dan pihak 

 pengambil keputusan terkait memberi alternatif arah pengembangan industri

 perbankan kita dimasa yang akan datang.

3. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan tentang industri perbankan

umumnya yang seputar profitabilitas yang dihasilkan dari pembiayaan

mudharabah dan pembiayaan musyarakah pada Bank Mandiri Syariah.

4

Page 5: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 5/89

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Jenis-Jenis Bank 

1. Pengertian Bank  

Istilah bank berasal dari bahasa Italia “ Banco” yang artinya meja yang

dipergunakan oleh para penukar uang di pasar, oleh karena mata uang yang

 beredar bermacam-macam untuk perdagangan antar negara diperlukan orng

yang dapat menukarkan mata uang yang satu dengan yang lain. Sehubungan

dengan hal tersebut maka diperlukan adanya bank sesuai dengan fungsinya

yang didefinisikan dapat dilihat sebagai berikut :

Undang-undang pokok perbankan nomor 7 tahun 1992 yang mengatur 

tetang pokok pertukaran perbankan di Indonesia mendefenisikan mengenai

Bank, yaitu :

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

 bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit

untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”

Dari definisi tersebut diatas penulis dapat menjelaskan bahwa bank 

adalah merupakan Lembaga Keuangan yang tugas pokoknya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Giro, Deposito, dan

menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit kepada mereka yang

5

5

Page 6: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 6/89

 

membutuhkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa bank adalah Lembaga

Keuangan yang tugas pokok adalah :

1. Produk   Funding  yang berarti bagaimana menghimpun dana dari

masyarakat, seperti :

a. Deposito berjangka yaitu simpanan masyarakat kepada bank yang

 penarikannya pada saat penarikannya dilakukan pada saat jatuh tempo

sesuai kesempatan kepada sipemilik dan bank (deposito dengan pihak 

 bank) dan bank akan memberikan sejumlah bunga terhadap simpanan

tersebut.

  b. Giro yakni simpanan masyarakat pada bank penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau perintah bayar 

lainnya

c. Tabungan adalah simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya

sesuai ketentuaan yang ditetapkan oleh bank, dimana bank 

 berkewajiban memberikan sebuah bunga.

2. Produk  landing  yang berarti sebagai pelemparan kredit atau pemberi

kredit, misalnya uang disimpan di bank tidak semunya sekaligus diminta

kembali oleh pemiliknya, oleh karena itu bank dapat memanfaatkan uang

tersebut dengan jalan menyalurkan kembali kepada mereka yang

membutuhkan dalam bentuk kredit.

3. Produk  service yaitu hanya berupa bentuk yang sifatnya berupa jasa-jasa

atau hanya sebagai perantara lalu lintas pembayaran.

6

Page 7: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 7/89

 

2. Jenis-Jenis Bank  

Bank yang kita kenal di Indonesia sesuai. Undang-undang nomor 7

tahun 1992 yang mengatur tata perbankan di Indonesia tidak semuanya

memiliki pruduk-produk dan tugas yang sama, akan tetapi tergantung pada

 jenis-jenis bank sendiri. Adapun bank yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Bank Sentral

Bank Sentral adalah bank Indonesia,yang bertugas membimbing

  pelaksanaan kebijaksanaan keuangan pemerintah dengan mengkoordinir,

membimbing dan mengawasi seluruh kegiatan perbankan.

2. Bank umum

Bank umum adalah bank yang memberikan jasa dalam lalu lintas

 pembayaran .

3. Bank Umum Milik Swasta

Yaitu bank yang hanya dapat didirikan dan menjalankan usahanya setelah

mendapat izin Usaha dari menteri keuangan dengan mendengar 

 pertimbangan-pertimbangan bank Indonesia.

4. Bank Umum Koperasi.

Yaitu Bank yang hanya dapat didirikan dengan menjalankan usahanya

setelah mendapatkan izin dari meteri keuangan setelah mendengar 

  pertimbangan Bank Indonesia tentang syarat-syarat dan tata cara

  pendirian tersebut telah ditetapkan dengan Surat keputusan Menteri

7

Page 8: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 8/89

 

Keuangan No.Kep.-800/M!V/11/1969 tentang sayarat-syarat dan tatacara

 pendirian Bank Umum Koperasi.

5. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito

 berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan itu.

B. Pengertian, Dasar Hukum dan Karateristik Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1992, “Bank 

Syariah adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat yang melakukan

kegiatan usaha semata- mata berdasarkan prinsip syariat ( Islam )”.

Menurut Adiwarman (2004:1), “Bank Syariah adalah bank yang

  beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam atau mengacu pada

ketentuan-ketentuan Al Qur’an dan Al Hadist, khususnya yang menyangkut

tata cara bermualat secara Islam“.

Di era globalisasi bank syariah lebih diperluas sebagaimana Menurut

Wiyono (2005:75), “Bank Syariah adalah bank yang berasaskan kemitraan,

keadilan, transparansi, dan universal serta melakukan kegiatan usaha

 perbankan berdasarkan prinsip syariah“. Dalam hal ini praktek-praktek yang

dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba dijauhi, untuk diganti dengan

kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil.

8

Page 9: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 9/89

 

2. Dasar Hukum Bank Syariah di Indonesia

Bank syariah di tanah air mendapatkan pijakan yang kokoh setelah

adanya regulasi sektor perbankan pada tahun 1983. Hal ini karena sejak saat

itu diberikan keleluasaan penentuan tingkat suku bunga, termasuk nol persen

(atau peniadaan bunga). Walaupun demikian kesempatan ini belum

termanfaatkan karena tidak diperkenankannya pembukaan kantor bank baru.

Kemudian posisi bank syariah semakin pasti setelah diusahkannya

UU Perbankan No. 7 tahun 1992 dimana bank diberikan kebebasan untuk 

menentukan jenis imbalan yang akan diambil dari nasabahnya baik bunga

ataupun keuntungan bagi hasil.

Dengan terbitnya PP No. 72 tahun 1992 tentang bagi hasil yang secara

tegas memberikan batasan bahwa bank bagi hasil tidak boleh melakukan

kegiatan usaha yang tidak berdasarkan prinsip bagi hasil (bunga) sebaliknya

 pula bank yang kegiatan usahanya tidak berdasarkan prinsip bagi hasil tidak 

diperkenankan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip bagi hasil.

Dikeluarkannya UU ini, maka operasional perbankan syariah semakin

luas. Titik kulminasi telah tercapai dengan disahkannya UU No. 10 tahun

1998 tentang perbankan yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang akan

mendirikan bank syariah maupun yang ingin mengkonversi dari sistem

konvensional ke sistem syariah. UU ini juga melakukan revisi beberapa pasal

yang dianggap penting, dan merupakan aturan hukum secara leluasa

9

Page 10: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 10/89

 

menggunakan istilah syariah dengan tidak lagi menggunakan istilah bagi

hasil.

Untuk menjalankan UU tersebut selanjutnya dikeluarkan Surat

Keputusan Direksi Bank Indonesia tentang Bank Umum dan Bank 

Perkreditan Rakyat tahun 1999 dilengkapi Bank berdasarkan prinsip syariah.

Aturan yang berkaitan dengan bank umum berdasarkan prinsip syariah diatur 

dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/34/KEP/DIR tanggal

12 Mei 1999. Dasar-dasar hukum positif inilah yang dijadikan pijakan bagi

 bank syariah di Indonesia dalam mengembangkan produk-produknya dan

operasionalnya.

3. Karakteristik Bank Syariah

Kegiatan bank syariah merupakan implementasi dari prinsip ekonomi

Islam dengan karakteristik sebagaimana menurut Wiyono (2005:75), yakni:

a. Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya.

 b. Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time value of money)

c. Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas

d. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif 

e. Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang

f. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad.

Bank syariah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syariah

tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan

maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena riba

10

Page 11: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 11/89

 

merupakan riba yang diharamkan. Bank syariah dapat menjalankan kegiatan

usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa perbankan lain yang menggunakan

 prinsip syariah.

Suatu transaksi sesuai dengan prinsip syariah apabila telah memenuhi

syarat-syarat sebagaimana menurut Wiyono (2005:75), yakni :

a. Transaksi tidak mengandung unsur kedholiman

 b. Bukan riba

c. Tidak membayarkan pihak sendiri atau pihak lain

d. Tidak ada penipuan

e. Tidak mengandung materi-materi yang diharamkan

f. Tidak mengandung unsur judi.

Menurut Institute Bankir Indonesia (2003 : 24), fungsi dan peran bank 

syariah merupakan kegiatan bank syariah tecantum dalam pembukaan standar 

akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOFI (  Accounting and Auditing 

Organization for Islamic Financial Institution ) :

a. Manajer Investasi, bank Islam dapat mengolah investasi dana nasabah

  b. Investasi, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya

maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

c. Penyediaan jasa keuangan dan lalu lintas pembangunan, bank syariah

dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan

sebagaimana lazimnya.

11

Page 12: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 12/89

 

d. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada keuangan

syariah, bank syariah juga memiliki kewajiban mengeluarkandan

mengelola/menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan zakat

serta dana-dana sosial lainnya.

Hubungan ekonomi berdasarkan syariah Islam tersebut ditentukan

oleh lima konsep dasar akad. Kelima konsep tersebut menurut Muhammad

(2005:176) adalah:

a. Prinsip Simpanan murni (al-Wadiah)

Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan bank Islam

untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk 

menyimpan dananya dalam bentuk al-Wadiah.

 b. Bagi Hasil (Syirkah)

Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil

usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil

usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan dana, maupun bank 

dengan nasabah penerima dana.

c. Prinsip Jual Beli (at -Tijarah )

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, di

mana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau

mengankat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas

nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah

dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin).

12

Page 13: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 13/89

 

d. Prinsip Sewa

Prinsip ini secara garis besar terbagi kepada dua jenis : (1)  Ijarah, sewa

murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya

(operating lease). (2)  Bai takjiri atau ijarah al muntahiyah bitamliik 

merupakan penggabungan sewa dan beli, di mana si penyewa mempunyai

mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa ( financial 

lease).

e. Prinsip fee/jasa (al- Ajr Wal Umulah)

Prinsip ini meliputi seluruh layanan nonpembiayaan yang diberikan bank.

Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain Bank Garansi,

Kliring, Inkaso, Jasa Transfer dan lain lain.

C. Pengertian Pembiayaan (Kredit)

Tujuan utama analisis kredit adalah untuk menentukan kesanggupan dan

kesungguhan seoarang peminjam untuk membayar kembali pinjaman sesuai

dengan persyaratan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman bank harus

menentukan kadar resiko yang akan dipikulnya dalam setiap kasus dan jumlah

kredit yang dapat diberikan mengingat resiko yang harus dihadapi. Selain itu, jika

akan memberikan suatu pinjaman, perlu untuk menentukan syarat pemberian

 pinjaman tersebut.

Sebagai faktor yang mempengaruhi kesanggupan seseorang peminjam

untuk melunasi suatu pinjaman sangat sulit untuk dinilai. Tapi ia harus hadapi dan

13

Page 14: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 14/89

 

sebaik mungkin dalam membuat proyeksi keuangan ini mencakup pengamalan

masa lalu dengan peminjaman maupun dalam melakukan ramalan ekonomi. Jadi,

 pejabat kredit bank berusaha untuk menentukan apakah pinjaman akan dibayar 

kembali dalam rangka kegiatan bisnis yang normal. Pinjaman tidak harus

diedarkan seluruhnya pada masa lalu dan nama baik peminjam hal tersebut

mungkin sedang surut sekarang.

Berikut ini pengertian kredit yang dikemukakan oleh Mulyono (2004 : 4)

adalah sebagai berikut :

“Pembiayaan (kredit) adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu

  pembelian atau dengan mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji

 pembayarannya akan dilakukan / ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang

disepakati”.

Sedangkan pengertian yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di

Indonesia, pengertian kredit ini telah, dirumuskan dalam Bab 1. pasal 1,2 UU.

Pokok perbangkan nomor 7 tahun 1992 yang merumuskan :

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara pihak peminjam

 berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah

 bunga yang telah ditentukan.

D. Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syariah

Pembiayaan atau kredit merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu

  pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak 

14

Page 15: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 15/89

 

yang merupakan defisit unit. Adapun jenis-jenis pembiayaan menurut beberapa

ahli diantaranya :

1. Mudharabah

Ulama Hijaz menamakan mudharabah, qiradh. Menurut Syafii

(2001:56), mudharabah adalah bagian dari musyarakah. Dalam merumuskan

 pengertian mudharabah, Az-Zuhaily (2006:15) mengemukakan bahwa

  pemilik modal menyerahkan hartanya kepada pengusaha untuk 

diperdagangkan dengan pembagian keuntungan yang disepakati dengan

ketentuan bahwa kerugian ditanggung oleh pemilik modal, sedangkan

 pengusaha tidak dibebani kerugian sedikitpun, kecuali kerugian berupa tenaga

dan kesungguhannya.

Menurut Latifa dan Mervyn (2008 : 28) mudharabah dapat

didefinisikan sebagai sebuah perjanjian di antara paling sedikit dua pihak,

dimana satu pihak, pemilik modal (shahib al-mal atau rabb al-mal),

mempercayakan sejumlah dana kepada pihak lain, pengusaha (mudharib),

untuk menjalankan suatu aktivitas atau usaha

2. Musyarakah

Al-Musyarakah menurut Syafii (2001 : 72) adalah akad kerjasama

antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing

 pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan

dari risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

15

Page 16: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 16/89

 

3. Muzara’ah

Adalah akad kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan

  penggarap, dimana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada si

 penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imblana bagian tertentu dari

hasil panen.

4. Musaqah

Adalah bentuk yang lebih sederhana dari muzara’ah dimana si penggarap

hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan. Sebagai

imlabalan, si penggarapa berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.

E. Pengertian Non Performing Loan

Pengertian  Non Performing Loan menurut Mahmoedin (2004:2), “ Non

 Performing Loan adalah kredit yang tidak menepati jadwal angsuran sehingga

terjadi tunggakan.”

Menurut Muhammad (2005 : 310), risiko kredit muncul manakala bank 

tidak dapat memperoleh kembali tagihannya atas pinjaman yang diberikan atau

investasi yang sedang dilakukan.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu kredit

dikategorikan sebagai kredit yang bermasalah ( Non Performing Loan)  bila tidak 

dapat kembali sesuai jangka waktu yang diperjanjikan atau kesepakatan.

Salah satu resiko yang dihadapi oleh suatu bank adalah resiko tidak 

terbayarnya kredit yang telah diberikan atau yang sering disebut dengan resiko

16

Page 17: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 17/89

 

kredit. Resiko kredit umumnya timbul dari berbagai kredit yang masuk dalam

kategori kredit bermasalah. Keberadaan NPL dalam jumlah yang cukup banyak 

menimbulkan kesulitan sekaligus menurunkan tingkat kesehatan bank yang

 bersangkutan. Oleh sebab itu bank dituntut untuk selalu menjaga kreditnya agar 

tidak berada dalam kategori kredit bermasalah (NPL).

Bank yang telah berhasil dalam pengelolaan kreditnya adalah bank yang

mampu mengelola NPL dalam tingkat yang wajar dan tidak merugikan bank.

Adapun masalah yang dihadapi perbankan Indonesia adalah NPL yang meningkat

tajam, misalnya kredit macet. Dengan meningkatnya NPL maka akibatnya bank 

harus menyediakan cadangan pengahapusan piutang yang cukup besar, sehingga

kemampuan memberikan kredit menjadi sangat terbatas.

1. Perhitungan Non Performing Loan (NPL)

Untuk mengetahui besarnya tingkat   Non Performing Loan (NPL)

suatu bank, maka diperlukan suatu ukuran. Bank Indonesia menginstruksikan

 perhitungan NPL dalam laporan tahunan perbankan nasional sesuai dengan

SE BI No. 3/33/DPNP Tanggal 14 Desember 2001 tentang perhitungan rasio

keuangan yang dirumuskan sebagai berikut :

Kredit Bermasalah  NPL = ------------------------ x 100 %

Total Kredit

 

17

Page 18: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 18/89

 

2. Penyebab Non Performing Loan

Jika tidak ditangani dengan baik maka kredit bermasalah atau NPL

merupakan sumber kerugian yang potensial bagi bank. Dalam menjalankan

fungsinya sebagai penyalur dana kepada masyaraka, maka bank sebagai

lembaga perkreditan harus melakukan analisis melalui prinsip 5C (Character,

Capacity, Capital , Collateral, Condition) guna meminimalisasi resiko NPL,

atau tidak kembalinya kredit.

Menurut Siamat (2005:175), dari sisi perspektif bank terjadi kredit

 bermasalah disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dibedakan sebagai

 berikut :

1. Faktor Internal

Faktor internal kredit bermasalah berhubungan dengan kebijakan dan

strategi yang ditempuh oleh pihak bank, antara lain :

a. Kebijakan perkreditan yang ekspansif 

 b. Penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan

c. Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit

d. Lemahnya informasi kredit

e. Itikad kurang baik dari pihak bank 

2. Faktor Eksternal

a. Penurunan kegiatan ekonomi dan tingginya tingkat bunga

kredit

18

Page 19: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 19/89

 

 b. Pemanfaatan iklim persaingan perbankan yang tidak sehat oleh

debitur 

c. Kegagalan usaha debitur  

d. Debitur mengalami musibah

Sedangkan menurut Dendawijaya (2003:102), kemacetan fasilitas

kredit disebabkan oleh 2 faktor yaitu :

1) Dari pihak perbankan

Dalam hal ini pihak analisis kredit kurang teliti baik dalam

mengecek kebenaran dan keaslian dokumen maupun salah dalam

melakukan perhitungan dengan rasio-rasio yang ada. Akibatnya,

apa yang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya.

2) Dari pihak nasabah

Kemacetan kredit yang disebabkan nasabah diakibatkan 2 hal

yaitu:

- Adanya unsur kesengajaan

- Adanya unsur tidak sengaja

Pihak bank akan berhati-hati pada semua faktor tersebut dank an

mengawasi dengan sungguh-sungguh. Kelambanan dalam menangkap isyarat

tak menguntungkan dari faktor tersebut dan kelalaian dalam mengambil

tindakan penanganan dapat menjerumuskan kredit menjadi bermasalah.

3. Implikasi Non Performing Loan

19

Page 20: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 20/89

 

Dampak dari keberadaan   Non Performing Loan dalam jumlah besar tidak 

hanya berdampak pada bank yang besangkutan, tetapi dapat meluas dalam

cakupan nasional apabila tidak ditangani dengan tepat. Dendawijaya

(2003:86)  mengemukakan dampak keberadaan  Non Performing Loan yang

tidak wajar sebagai berikut :

1. Hilangnya kesempatan memperoleh kesempatan pendapatan

(income) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan

laba dan berpengaruh buruk bagi Profitabilitas bank.

2. Rasio Kualitas Aktiva Produktif menjadi semakin besar yang

menggambarkan terjadinya situasi yang memburuk.

3. Bank harus memperbesar penyisihan untuk cadangan aktiva

 produktif yang diklasifikasikan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Hal ini pada akhirnya akan mengurangi besar modal bank.

4. Menurunnya nilai tingkat kesehatan bank berdasarkan perhitungan

kesehatan bank dengan analisis Camels.

F. Pengertian Profitabilitas

Memperoleh keuntungan merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan

usaha, baik badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), maupun

 bentuk-bentuk badan usaha lainnya.

Hasibuan (2002:100) menjelaskan pengertian Profitabilitas adalah

kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam

20

Page 21: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 21/89

 

 persentase. Profitabilitas pada dasarnya adalah laba (Rupiah) yang dinyatakan

dalam persentase profit.

Selanjutnya menurut Dendawijaya (2003:85) menjelaskan bahwa

  profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan atau badan dalam

membentuk laba (baik berbentuk koperasi maupun non koperasi) dengan

memperlihatkan modal yang digunakan.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

  profitabilitas atau rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk 

menghasilkan laba selama periode tertentu dengan modal yang digunakan untuk 

menghasilkan laba tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan sebagai angka

  perbandingan antara laba disatu pihak dengan modal yang digunakan untuk 

menghasilkan laba tersebut dilain pihak yang biasanya dinyatakan dengan

 prosentase.

G. Rasio Profitabilitas

Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya akan berusaha

untuk menghasilkan laba atau profit yang optimal. Menurut Sartono (2001:122),

 pengertian Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Setiap perusahaan akan melakukan perngukuran terhadap Profitabilitas

yang diperolehnya. Pengukuran terhadap Profitabilitas akan memungkinkan bagi

 perusahaan dalam hal ini pihak manajemen untuk mengevaluasi tingkat earning 

21

Page 22: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 22/89

 

dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi

tertentu dari pemilik perusahaan, disini perhatian ditekankan pada Profitabilitas,

karena untuk melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam

keadaan yang menguntungkan atau  profitable. Tanpa adanya keuntungan akan

sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para direktur, berusaha

meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti

keuntungan bagi masa depan perusahaan.

Dalam pengukuran Profitabilitas ini memilih dengan pendekatan  Return

on Assets (ROA), karena dengan menggunakan ROA memperhitungkan

  bagaimana kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara

keseluruhan. Tingkat Profitabilitas dengan pendekatan ROA bertujuan untuk 

mengukur kemampuan manajemen bank dalam dalam mengelola aktiva yang

dikuasainya untuk menghasilkan income.

Menurut Dendawijaya (2003:120) menjelaskan bahwa rasio ROA

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen Bank dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar ROA suatu Bank semakin

 besar pula tingkat keuntungan yang dicapai Bank tersebut dan semakin baik pula

 posisi Bank tersebut dari segi penggunaan aktiva.

H. Perhitungan Profitabilitas Bank 

22

Page 23: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 23/89

 

Dendawijaya (2003:129), perhitungan profitabilitas bank dapat

menggunakan   Return on Assets (ROA) atau tingkat pengembalian aktiva.

Rumusnya adalah :

Laba sebelum pajak dan zakat Return on Assets = -----------------------------------------

Total Asset

Secara umum dikatakan bahwa semakin besar ROA semakin baik, itu

 berarti semakin efisien penggunaan seluruh aktiva di dalam menghasilkan profit.

I. Pengaruh Non Performimg Loan Terhadap Profitabilitas Bank 

Perbankan sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam menyimpan

uangnya, masih dilanda krisis kepercayaan itu sendiri. Hal itu karena masyarakat

masih belum sepenuhnya mempercayai perbankan nasional, dimana hal ini

mempengaruhi kegiatan operasional bank.

Kredit sebagai salah satu sumber pendanaan sektor riil masih sedikit

diberikan oleh bank, hal ini disebabkan oleh meningkatnya tingkat NPL yang

dialami bank sebagai konsekuensi resiko kredit yang dihadapi oleh bank. Oleh

karena resiko yang ditanggung bank inilah yang menyebabkan manajemen bank 

harus melakukan beberapa tahap proses dalam pengucuran kredit untuk 

memperkecil resiko kredit bermasalah.

Pengaruh  Non Performing Loan (NPL) terhadap Profitabilitas dibahas

oleh Mahmoedin (2004:114), yaitu kemampuan bank untuk memperoleh

23

Page 24: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 24/89

 

keuntungan. Hal ini terlihat pada penghitungan produktivitasnya yang dituangkan

dalam rumus ROE ( Return on Equity) dan ROA ( Return on assets). Jika kredit

tidak lancar (kredit Non Performing ) maka rentabilitasnya menjadi kecil.”

Dengan dibatasinya tingkat kredit bermasalah sebesar 3-5 %, maka

menajemen bank tidak dapat melakukan ekspansi kredit secara leluasa yang akan

mengakibatkan menurunnya laba dari kegiatan intermediasi.

J. Hipotesis

Berdasar pada masalah pokok yang telah dikemukakan, maka hipotesis

dalam penulisan ini adalah :

1. Diduga bahwa   Non Performing Loan Pembiayaan

Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang

Makassar.

2. Diduga bahwa   Non Performing Loan Pembiayaan

Mudharabah berpengaruh dominan terhadap profitabilitas Pada Bank Syariah

Mandiri Cabang Makassar.

24

Page 25: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 25/89

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Daerah dan Waktu Penelitian

Adapun daerah atau lokasi dalam Penelitian pada penulisan ini dilakukan

  pada Bank Syariah Mandiri yang berlokasi di Jalan Ratulangi Makassar.

Sedangkan waktu yang diperlukan untuk penelitian adalah 2 (dua) bulan, yaitu

 bulan September sampai dengan November 2011.

B. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan ini adalah

sebagai berikut :

1. Observasi atau pengamatan, yaitu teknik  

 pengambilan data dan informasi yang relevan, yang dilakukan dengan cara

mengamati secara langsung semua proses kegiatan yang terjadi di lokasi

 penelitian.

2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data

dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung terhadap informan yang

relevan sehingga dapat diperoleh data dan informasi yang relevan dan

memadai.

3. Dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data yang diambil dari dokumen-

dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.

25

Page 26: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 26/89

 

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah data adalah :

1. Data kualitatif, yaitu data yang tidak dapat

dihitung atau tidak berupa angka melainkan keterangan yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi

 perusahaan, dan diskripsi mengenai kredit macet pada Bank Syariah Mandiri

Cabang Makassar.

2. Kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka

atau data yang dapat dihitung.

Sedangkan sumber data dalam penulisan ini adalah :

1. Data primer 

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang

diteliti dengan cara observasi atau interview.

2. Data sekunder 

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya

oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan metode

studi kepustakaan yaitu data-data yang diperoleh dari literatur yang berkaitan

dengan pokok permasalahan penelitian ini.

D. Metode Analisis

Pada metode analisis ini penulis menggunakan analisis statistik yaitu

analisis dengan menggunakan pendekatan atau rumus statistik. Dalam penelitian

26

Page 27: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 27/89

 

ini analisis statistik digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang

signifikan atau tidak dari kredit bermasalah ( Non Performing Loan) pembiayaan

mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas. Analisis

statistik yang digunakan meliputi :

1. Analisa Regresi Berganda (Mustafa, 2002 : 17)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif 

dari variabel independen ( X1, dan X2,) terhadap variabel dependen

( y ) dengan model regresi sebagai berikut :

y = a + b1X1 + b2X2 + ............... ei

Dimana :

y = Variabel dependen ( profitabilitas bank syariah)

a = Konstanta

  b = Koefisisen regresi yang menunjukan angka peningkatan atau

 penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen.

X = Variabel independen (NPL mudharabah dan musyarakah)

X1 = Kredit bermasalah pembiayaan mudharabah

X2 = Kredit bermasalah pembiayaan musyarakah

ei = Variabel pengganggu

2. Pengujian Hipotesis dilakukan dengan Uji F dan Uji- t

Kedua analisis tersebut dihitung dengan menggunakan program SPSS for 

Windows Vers. 16.

27

Page 28: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 28/89

 

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (X) terdiri atas tingkat NPL pembiayaan mudharabah (X1) dan

tingkat NPL pembiayaan musyarakah (X2)

 NPL pembiayaan mudharabah dan musyarakah diukur dengan indikator yang

merupakan perbandingan antara jumlah NPL dengan total kredit. Secara

sistematis tingkat pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah

dirumuskan sebagai berikut :

Jumlah Non Performing Loan

 Non Performing Loan = ------------------------------------------

Total Kredit

2. Variabel Terikat (Y) yaitu tingkat profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri

Cabang Makassar. Indikator profitabilitas yang penulis gunakan adalah Return

On Asset (ROA) yang mengukur kemampuan bank untuk memperoleh laba dari

asset yang dimilikinya. Rumus yang digunakan :

Laba sebelum pajak dan zakat

ROA = ------------------------------------------ x 100 %

Total Asset

28

Page 29: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 29/89

 

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Makassar

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis

  politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.

Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh

 bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah.

Lahirnya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan telah

memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syari’ah di

Indonesia. PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan

kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota

Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai

langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi

 bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Exim,

Bank Bumi Daya dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti (BSB) menjadi

 bank syari’ah (dengan nama Bank Syari’ah Sakinah) diambil alih PT. Bank 

Mandiri (Persero).

29

Page 30: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 30/89

 

PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya

dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syari’ah.

Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank Susila

Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny Machrani

M. S. SH, No 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui akta No. 23

tanggal 29 September 1999, Notaris: Sutjipto, SH nama PT. Bank Syari’ah

Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syari’ah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan

Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.BI/1999 telah memberikan ijin

 perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan

 prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti.

Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank 

Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia

telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank 

Syari’ah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan

hari pertama beroperasinya PT. Bank Syari’ah Mandiri. Kelahiran PT. Bank 

Syari’ah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah

di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang

 pentingnya kehadiran bank syari’ah di lingkungan PT. Bank Mandiri.

PT. Bank Syari’ah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan

idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni

30

Page 31: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 31/89

 

antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu

keunggulan PT. Bank Syari’ah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di

Indonesia.

B. Struktur Organisasi

Penetapan struktur organisasi suatu perusahaan dirasakan sangat penting

artinya, karena dengan struktur organisasi setiap karyawan yang ada dalam

 perusahaan akan dapat mengetahui dimana kedudukan mereka dalam perusahaan

serta sejauh mana tanggung jawab dan wewenang yang mereka emban dalam

menjalankan organisasi perusahaan.

Suatu struktur organisasi dapat dikatakan baik apabila di dalamnya

terdapat suatu sistem kerja yang baik dimana fungsi-fungsi yang ada mempunyai

 pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas tergambar secara

keseluruhan. Hal ini tidak luput dari perhatian pihak perusahaan PT. Bank 

Syari’ah Mandiri. Adapun struktur organisasi PT. Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Makassar dapat dilihat pada gambar berikut ini :

31

Page 32: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 32/89

 

Gambar 1

Struktur Organisasi PT. Bank Syari’ah Mandiri

32

Page 33: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 33/89

 

C. Tugas dan Tanggung Jawab

Struktur organisasi perusahaan PT. Bank Syari’ah Mandiri terdiri dari

sistem dan ruang lingkup kerja masing-masing divisi(unsur), yaitu : Pemilik (PT

Bank Mandiri Tbk.), Dewan Komisaris, dan Direksi memberikan perhatian serius

dan komitmen yang tinggi sejak awal penerapan GCG di Bank Syari’ah Mandiri

dalam perihal Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. Telah ditetapkan penerapan

GCG secara lengkap dengan landasan komitmen jajaran bank dalam hubungan

kerjanya dengan nasabah, pemegang saham, rekanan, regulator, dan masyarakat

umum.

1. Pemilik (Pemegang Saham)

PT Bank Mandiri Tbk. sebagai pemilik saham Bank Syari’ah Mandiri

memiliki komitmen yang tinggi terhadap penerapan GCG. Salah satu apresiasi

atas komitmen tersebut adalah penghargaan yang diterima dari Majalah

Asiamoney di Singapore berupa ”The Best Corporate Governance Award”

dan ”The Best Disclosure & Transparency” bagi perusahaan Indonesia

  periode tahun 2005. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) terutama RUPS Luar Biasa, telah mengikuti GCG yang berlaku a.l.

 penetapan keputusan-keputusan berkenaan dengan Dewan Komisaris, Direksi

maupun, Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Bank Syari’ah Mandiri sepenuhnya dimiliki oleh Pemegang Saham

Pengendali PT Bank Mandiri Tbk. yang merupakan Bank BUMN dan satu

33

Page 34: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 34/89

 

lembar saham Bank Syari’ah Mandiri dimiliki oleh Mandiri Sekuritas (group

Bank Mandiri) dengan komposisi :

a. PT Bank Mandiri (Persero) : 99,999999%

 b. PT Mandiri Sekuritas : 0,0000001%

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (Perubahan

Anggaran Dasar Terakhir) PT Bank Syariah Mandiri No. 56, tgl. 17 Mei

2006, kepemilikan saham Bank Syari’ah Mandiri tidak mengalami perubahan

yakni sebanyak 71.674.512 lembar saham dimiliki oleh PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk. dan sebanyak 1 (satu) lembar saham oleh PT Mandiri

Sekuritas. Dengan demikian, maka saham PT. Bank Syari’ah Mandiri tidak 

ada yang dimiliki oleh perseorangan.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris berjumlah 3 (tiga) orang sehingga menyamai (tidak 

melebihi) jumlah Direksi yang terdiri atas Komisaris Utama dan 2 (dua) orang

anggota Komisaris. Komisaris Independen berjumlah 2 (dua) orang (66,67%).

Penggantian/pengangkatan Dewan Komisaris langsung melalui RUPS,

dikarenakan Komite Remunerasi dan Nominasi belum terbentuk (target

realisasi Triwulan II/ 2007). Satu orang Komisaris merangkap jabatan Pejabat

Eksekutif pada Bank Mandiri (pengecualian karena penugasan dari Pemegang

Saham Pengendali-Bank BUMN).

34

Page 35: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 35/89

 

Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit untuk memastikan berjalannya

tata kelola perusahaan yang baik, di mana secara keseluruhan pelaksanaan

tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris telah berjalan dengan baik.

Dewan Komisaris Bank Syari’ah Mandiri telah memenuhi fit & proper test

Bank Indonesia, UU Perseroran Terbatas dan ketentuan GCG, dengan

komposisi :

a. Komisaris Utama (Komisaris Independen)

 b. Anggota Komisaris (Komisaris Independen)

c. Anggota Komisaris (penugasan dari Bank Mandiri)

Secara keseluruhan Dekom yang berjumlah 3 orang telah memenuhi GCG

(66,67% Komisaris Independen). Dekom telah dilengkapi dengan Komite

Audit yang menunjang tugas pengawasan, sehingga tanggungjawabnya dapat

terselenggara secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan tugasnya Dekom

dibantu oleh seorang Senior Advisor dan Komite-komite.

3. Direksi

Komitmen Direksi untuk melaksanakan GCG terus ditegaskan di mana yang

terakhir adalah pembuatan Surat Edaran (SE) untuk jajaran Bank Syari’ah

Mandiri agar mematuhi PBI tentang GCG. Di samping itu, akan

disosialisasikan Piagam (charter) GCG merevisi SKB dan menyesuaikan

dengan pelaksanaan GCG induk perusahaan Bank Mandiri. Salah seorang

Direksi ditetapkan sebagai Direktur Kepatuhan yang juga memantau

implementasi GCG dan membawahi Divisi Manajemen Risiko,

35

Page 36: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 36/89

 

Pengembangan Produk, Sistem Teknologi, dan Desk Sisdur dan Pengawasan

Pembiayaan. Penggantian dan atau pengangkatan Direksi langsung melalui

RUPS karena Komite Remunerasi dan Nominasi masih dalam proses

 pembentukan. Direksi telah mematuhi komitmen untuk menjalankan kegiatan

Bank secara prudent, sesuai dengan prinsip syariah dan atas setiap hasil audit

 baik intern maupun ekstern selalu ditindaklanjuti

Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Direksi bertanggung jawab

 penuh atas kepengurusan perusahaan untuk menjalankan prinsip perbankan

yang sehat termasuk mengimplementasikan visi, misi, strategi, sasaran usaha,

serta rencana jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan prinsip kehati-

hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Otoritas Pengawas Bank. Komposisi

Direksi terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan Bank Syari’ah Mandiri,

dimana saat ini terdiri atas Direktur Utama dan dua Direktur Bidang. Ketiga

Direktur yang berasal dari Bank Mandiri merupakan pengecualian GCG

karena penugasan dari Pemegang Saham Pengendali-Bank BUMN. Direksi

Bank Syari’ah Mandiri telah memenuhi fit & proper test BI, UU Perseroran

Terbatas dan ketentuan GCG. Komposisi 3 (tiga) Direksi adalah :

a. Direktur Utama (penugasan dari Bank Mandiri)

 b. Direktur Operasional dan Pendukung (penugasan dari Bank Mandiri)

c. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko (penugasan dari Bank 

Mandiri)

36

Page 37: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 37/89

 

Secara keseluruhan Direksi berdomisili di Jakarta dan dalam melaksanakan

tugasnya dibantu oleh 2 (dua) orang Senior Executive Vice President (SEVP)

dimana beban penugasan setingkat Direksi, kecuali tanggung jawab dan

wewenang jabatan dibedakan dengan Direksi.

Tugas dan tanggungjawab Direksi adalah bertanggungjawab penuh atas

 pelaksanaan kepengurusan Bank, mengelola Bank sesuai dengan kewenangan

dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam AD/ART perusahaan,

melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada

seluruh tingkatan atau jenjang organisasi serta mempertanggung jawabkan

  pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum

Pemegang Saham.

4. Direktur Kepatuhan

Tanggung jawab Direktur Kepatuhan telah sesuai dengan PBI yang berlaku

maupun best practices perbankan. Optimalisasi peran Direktur Kepatuhan

terus ditingkatkan terutama kelanjutannya sebagai pengurus Forum

Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP). Di samping itu, terkait

dengan pemastian kepatuhan terhadap pengelolaan harta kekayaan (asset )

 bank yaitu pembiayaan, penempatan dana, dan pengadaan barang & jasa telah

diterapkan sertifikasi pengujian kepatuhan melalui penerbitan Sertifikat

Kepatuhan (Compliance Certificate) yang pelaksanaannya pada unit bisnis

ditugaskan kepada fungsi Pengawas Kepatuhan dan Prinsip Mengenal

  Nasabah (PKP) Cabang maupun Divisi. Seluruh ketentuan eksternal yang

37

Page 38: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 38/89

 

 berlaku telah dipatuhi dengan baik dan tidak ada sanksi hukum pelanggaran

terhadap Bank Mandiri Syariah terutama atas ketentuan BI maupun fatwa

DSN. Optimalisasi fungsi kepatuhan Bank Syari’ah Mandiri terus

disempurnakan sejalan dengan perkembangan organisasi Bank Syari’ah

Mandiri.

5. Komite-Komite

Bank Syari’ah Mandiri diwajibkan membentuk Komite Audit, Komite

Pemantau Risiko, Komite Remunerasi, dan Komite Nominasi. Dari keempat

Komite-komite di bawah Komisaris tersebut yang telah dibentuk dan

 berfungsi dengan baik adalah Komite Audit dengan komposisi :

a. Ketua Komite (Komisaris Independen)

 b. Anggota Komite (pihak independen

 berpengetahuan Perbankan)

c. Anggota Komite (pihak independen

 berpengetahuan Keuangan / Akuntansi)

Komite Audit telah ikut serta dalam setiap rapat Komisaris dan Direksi yang

telah berjalan rutin dan dihadiri minimal 2 (dua) orang anggota atau 66,67%

dimana keputusan rapat selama ini diambil secara musyawarah mufakat. Pada

dasarnya Komite Audit Bank Syari’ah Mandiri sudah sesuai dengan tuntutan

GCG, namun demikian beberapa komite lainnya (Komite Pemantau Risiko,

Komite Remunerasi dirangkapkan dengan Komite Nominasi) sedang dalam

 pembentukan dan ditargetkan pada tahun 2007.

38

Page 39: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 39/89

 

6. Dewan Pengawas Syariah (DPS)

DPS dibentuk oleh Bank Syari’ah Mandiri berdasarkan pengesahan RUPS

setelah adanya Keputusan Dewan Syariah Nasional (DSN) dan persetujuan

BI. Tujuan dan tugas utamanya adalah mewakili pihak DSN untuk membantu

independensi fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan fatwa-fatwa DSN.

DPS juga bertugas mengarahkan, memeriksa dan mengawasi kegiatan Bank 

guna menjamin bahwa Bank telah beroperasi sesuai dengan aturan dan

 prinsip-prinsip syariah. Saat ini DPS beranggotakan 3 (tiga) orang dengan

komposisi:

a. Ketua DPS (pihak independen

 berpengetahuan fiqih syariah)

  b. Anggota DPS (pihak independen

 berpengetahuan fiqih dan ekonomi syariah)

c. Anggota DPS (pihak independen

 berpengetahuan perbankan syariah)

DPS terus meningkatkan perannya terhadap pelaksanaan operasional Bank 

secara keseluruhan dalam laporan publikasi Bank dan mengkaji produk/jasa

 baru yang belum ada fatwanya untuk dimintakan kepada DSN. Laporan hasil

  pengawasan syari’ah dibuat mengikuti ketentuan yang berlaku untuk 

disampaikan kepada Direksi, Komisaris, DSN, dan BI.

7. Kantor Akuntan Publik (KAP)

39

Page 40: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 40/89

 

Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan, Bank Syari’ah Mandiri menunjuk 

Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Akuntan Publik (AP) yang terdaftar di BI.

Proses penunjukan dilakukan melalui RUPS atas rekomendasi Komite Audit

melalui Komisaris setelah melalui pemilihan oleh Divisi terkait, didasarkan

atas legalitas KAP, kompetensi (khususnya dalam melakukan audit di Bank 

Syariah), lingkup audit, dan past performance. Pada dasarnya kinerja KAP

sudah sesuai dengan tuntutan GCG dimana dalam melaksanakan tugasnya

telah memenuhi prinsip independensi dan sesuai dengan ketentuan BI tentang

transparansi laporan keuangan maupun PSAK59. KAP juga telah sesuai

dengan kualifikasi permintaan pemegang saham pengendali.

8. Corporate Secretary

Dalam periode 2006, Bank Mandiri Syariah menetapkan fungsi Corporate

Secretary dirangkapkan kepada Divisi Corporate Affairs & Hukum (DCH).

Pada hakekatnya, tugas Sekretaris Perusahaan adalah bertanggung jawab

kepada Direksi sebagai struktur pendukung yang sangat penting untuk 

kelancaran pelaksanaan GCG. Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)

  bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan kondisi umum Bank dan

kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan (eksternal /

Stakeholders) di pasar keuangan maupun kepada masyarakat luas. Semua

materi yang diinformasikan dibuat secara transparan, adil dan diungkapkan

secara professional dan tepat waktu kepada para pihak sesuai dengan

 peraturan dan anggaran dasar perusahaan.

40

Page 41: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 41/89

 

D. Unit Kerja Pendukung

1. Divisi Kepatuhan dan Penerapan Prinsip

Mengenal Nasabah (DKP)

Direktur Kepatuhan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Divisi

Kepatuhan dan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (DKP), yang

 pembentukannya mengacu kepada PBI tentang GCG. DKP melalui petugas

Pengawas Kepatuhan Prinsip Mengenal Nasabah (PKP) sebagai organ DKP

yang ditempatkan di Cabang bertugas untuk memastikan kepatuhan serta

  prudensialitas telah berjalan di Cabang serta mencegah terjadinya Non-

compliance terhadap seluruh aktivitas operasional Cabang yang harus sesuai

(compliant ) dengan ketentuan intenal maupun eksternal. Pada hakekatnya

DKP memastikan bahwa pelaksanaan GCG, Compliance, Know Your 

Customer Principle (KYCP) serta pengawasan melekat telah menjadi bagian

yang tidak terpisahkan dalam rangka menerapkan pengawasan melekat.

2. Divisi Manajemen Risiko (DMR)

Bank Syari’ah Mandiri menghadapi risiko-risiko dalam melakukan aktifitas

 bisnisnya. Risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank Syari’ah Mandiri meliputi

risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum,

risiko reputasi, risiko kepatuhan, dan risiko strategik. Secara sistematis dan

  berkesinambungan, Bank Syari’ah Mandiri selama tahun 2006 telah

melakukan langkah-langkah dalam menerapkan sistem manajemen risiko

yang efektif, efisien dan terpadu.

41

Page 42: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 42/89

 

3. Divisi Pengawasan Intern (DPI)

Mematuhi Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 

1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director ) dan

Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, sejak awal

 beroperasinya Bank Mandiri Syariah telah membentuk Divisi Pengawasan

Intern (DPI) yang menjalankan fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang

  bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, dan memiliki jalur 

komunikasi dengan Dewan Komisaris maupun Direktur Kepatuhan. Aktivitas

utama Divisi Pengawasan Intern (DPI) adalah melakukan pemeriksaan dan

  pengawasan terhadap seluruh aspek operasional dan pembiayaan yang

  berbasis risiko (risk-based audit), dengan misi protektif, konstruktif dan

konsultatif. Untuk menjamin mutu/kualitas jasa audit yang dilakukan, Divisi

Pengawasan Intern telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 untuk 

Quality Management System yang diberikan oleh lembaga internasional

 Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA) untuk masa 26 Maret 2004-25

Maret 2007, dan dikaji ulang (surveillance visit) setiap 6 bulanan.

Selanjutnya, sebagai upaya untuk mempertahankan kualitas, akan dilakukan

renewal certificate assessment ISO pada bulan April 2007. Sebagai wujud

komitmen manajemen terhadap penerapan GCG, maka Divisi Pengawasan

Intern senantiasa memonitor tindak lanjut setiap rekomendasi hasil audit

internal maupun eksternal agar tercipta perbaikan kinerja dan sistem kerja

Bank Mandiri Syariah. Penyempurnaan pedoman pengawasan intern terus

42

Page 43: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 43/89

 

dilakukan antara lain dengan revisi Piagam Audit Intern (Internal Audit 

Charter) per 27 April 2005 dan perbaikan manual-manual mutu. Salah satu

terobosan dalam mengukur efektivitas pengendalian intern dan risiko atas

setiap unit kerja (divisi maupun cabang) yang diaudit adalah penyempurnaan

dan penerapan rating system, yaitu Internal Control Scoring (ICS) mulai

tahun 2007.

4. Unit Kerja (Divisi & Cabang) Lain

Sesuai Indonesian   Banking Sector Code, organisasi yang terlibat dalam

 penerapan GCG selain manajemen juga mencakup Unit Bisnis, Operasional

dan pendukung lainnya serta Cabang. Hal ini mencerminkan bahwa secara

struktural penerapan GCG disokong oleh seluruh jajaran perusahaan dan

menjadi mutlak, sehingga tidak dapat ditawar-tawar. Oleh karenanya GCG

harus dijalankan secara maksimal sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

5. Stakeholders lainnya

Antara Bank Syari’ah Mandiri dengan Stakeholders lainnya (terutama

eksternal Bank Syari’ah Mandiri) terjalin hubungan kerja dan bisnis yang

sesuai dengan profesionalisme dan kewajaran berdasarkan ketentuan yang

 berlaku. Dalam hal ini, Bank Syari’ah Mandiri telah memperhatikan hak dan

kewajiban jajaran Stakeholders seoptimal mungkin serta memberikan

 pelayanan maupun informasi yang dibutuhkan.

E. Produk Penghimpunan Dana pada PT. Bank 

Syari’ah Mandiri

43

Page 44: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 44/89

 

Bank Syari’ah Mandiri Cabang Makassar melengkapi dengan

 beberapa macam produk yang merupakan produk unggulan. Jenis produk yang

ada di Bank Mandiri Syariah Cabang Makassar dibedakan menjadi tiga, yaitu

tabungan / simpanan, pembiayaan dan produk layanan atau jasa. Adanya

diversifikasi produk ini diharapkan mampu untuk menyerap dana dari masyarakat

secara optimal.

Adapun produk penghimpunan dana pada Bank Syari’ah Mandiri Cabang

Makassar ini diantaranya sebagai berikut :

a. Tabungan Syari’ah Mandiri

Adalah tabungan atau simpanan yang menggunakan prinsip mudharobah

almutlaqoh yang ditujukan untuk semua golongan masyarakat dengan

imbalan bagi hasil dan mendapatkan fasilitas ATM untuk melakukan

 penarikan tunai atau transaksi lainnya.

 b. Tabungan Mabrur  

Adalah tabungan bagi Umat Islam yang berencana menunaikan ibadah haji

dan umroh, yang dikelola berdasarkan prinsip mudharobah almutlaqoh atau

wadi’ah.

c. Tabungan Talangan Mabrur  

Adalah bantuan dana talangan dari Bank Syari’ah Mandiri bagi nasabah atau

calon jamaah haji yang pada dasarnya “sudah mampu”, namun memiliki

kesulitan likuiditas dana pada saat jatuh tempo pendaftaran.

d. Tabungan Investa Cendikia (TIC)

44

Page 45: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 45/89

 

Adalah tabungan berjangka dalam valuta rupiah dengan jumlah setoran

 bulanan (installement) tetap yang disertai manfaat perlindungan asuransi.

e. Giro Syari’ah Mandiri

Adalah sarana penyimpanan dana yang disediakan dengan pengelolaan

  berdasarkan prinsip wadiah yad dhamamah. Dengan prinsip tersebut dana

giro diperlakukan sebagai titipan yang dijaga keamanannya dan

ketersediannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha

nasabah.

f. Deposito Syari’ah Mandiri

Adalah deposito berdasarkan prinsip Mudharabah Al-Mutlaqah yang

disediakan bagi nasabah. Dengan prinsip tersebut deposito diperlakukan

sebagai invetasi yakni dana deposito nasabah dimanfaatkan secara produktif 

dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat pengusaha dan perorangan

secara profesional dan memenuhi aspek syari’ah.

Adapun ketentuan-ketentuan untuk menjadi nasabah tabungan ataupun

giro adalah sebagai berikut :

1. Tabungan Syari’ah Mandiri

Umum :

a. Tabungan menggunakan prinsip mudharobah al mutlaqoh.

 b. Penabung:

45

Page 46: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 46/89

 

1) Penabung adalah perorangan atau badan hukum.

2) Penabung harus menyerahkan foto copy KTP/SIM, Paspor dan

atau identitas lainnya yang ditentukan oleh bank.

3) Penabung mendapatkan buku Tabungan Syari’ah Mandiri

sebagai bukti laporan mutasi rekening.

4) Bank akan membukukan segala transaksi baik mengenai

  pengambilan atau penyetoran uang oleh si penabung, maupun

 penerimaan atau pembayaran yang dilakukan bank untuk kepentingan

atau atas badan penabung.

5) Data penabung tidak boleh diganti oleh data orang lain.

6) Penabung dapat memperoleh fasilitas ATM Syari’ah Mandiri

dan pendebetan otomatis.

7) Tabungan Syari’ah Mandiri dalam mata uang Rupiah.

8) Apabila terdapat perbedaan saldo tabungan antara buku

tabungan dengan saldo yang tercatat pada pembukuan bank maka yang

dipergunakan adalah saldo yang tercatat pada pembukuan bank.

9) Jika buku tabungan atau kartu ATM hilang/rusak, penabung

wajib melapor secara tertulis kepada Bank syari’ah Mandiri dan segera

disusul dengan laporan tertulis dilengkapi surat keterangan dari

kepolisian dan Bank Syari’ah Mandiri akan mengeluarkan buku

tabungan/kartu ATM yang baru.

46

Page 47: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 47/89

 

10) Penerbitan buku tabungan atau kartu ATM pengganti hanya

diterbitkan oleh cabang penerbit dengan membebankan denda kepada

 penabung.

11) Jika penabung meninggal dunia, maka saldo tabungan akan

dibayarkan kepada ahli warisnya yang sah menurut hukum.

12) Apabila ada perubahan tanda tangan atau alamat, penabung

diwajibkan untuk memberitahukan kepada Bank Syari’ah Mandiri.

13) Bank dibebaskan dari segala tuntutan dan kerugian yang timbul

karena kehilangan/pemalsuan dan atau penyalah gunaan buku

tabungan/kartu ATM.

c. Penyetoran dan Penarikan :

1) Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di seluruh cabang

Bank Syari’ah mandiri sesuai jam buka kas.

2) Setoran awal minimal Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu

rupiah) dan setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,- (sepuluh ribu

rupiah).

3) Saldo minimal tabungan adalah Rp. 20.000,- (dua puluh ribu

rupiah).

4) Penarikan dana dapat dilakukan secara tunai atau pemindah

 bukuan.

5) Penarikan tunai di loket teller harus menunjukkan buku

tabungan.

47

Page 48: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 48/89

 

6) Penarikan atau pemindah bukuan hanya dapat dilakukan

dengan slip penarikan atau slip transfer yang tersedia di counter 

dengan memperlihatkan buku tabungan.

7) Penarikan dengan menggunakan kartu ATM dapat dilakukan

selama 24 jam sehari di semua mesin ATM Bank Mandiri.

8) Penarikan tunai dan pemindah bukuan dapat dikuasakan

dengan melampirkan surat kuasa yang sah dari penabung disertai bukti

dari pemilik dan penerima kuasa.

d. Bagi Hasil :

1) Penabung akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan

kesepakatan yang dibuat antara bank dengan penabung.

2) Bagi hasil diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan

ditambahkan ke rekening tabungan penabung awal bulan berikutnya.

3) Pajak atas bagi hasil yang diperoleh penabung di tanggung

oleh penabung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Penutupan Rekening Tabungan :

1) Penabung berhak setiap saat menutup rekening tabungannya

selama kas buka pada cabang penerbit.

2) Bank hanya akan melakukan penutupan rekening apabila

 penabung telah memenuhi semua kewajiban kepada bank Syari’ah

Mandiri.

48

Page 49: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 49/89

 

3) Jika penutupan tabungan ditutup sebelum akhir bulan tetapi

telah melebihi 15 hari dalam bulan berjalan, penabung akan diberikan

 bagi hasil, tetapi bila dilakukan sebelum 15 hari penabung tidak akan

mendapatkan bagi hasil.

f. Biaya :

1) Setiap akhir bulan Bank Syari’ah Mandiri akan

membebankan biaya pemeliharaan rekening tabungan sebesar Rp.

3.000,- dan biaya fasilitas ATM Rp. 2.000,-.

2) Biaya penutupan rekening Tabungan Syari’ah mandiri

sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).

2. Giro Syari’ah mandiri

a. Persyaratan Bagi Perorangan :

1) Membawa KTP/SIM/Passport asli dan foto copynya

2) Setoran awal minimal Rp. 500.000,-

3) Biaya administrasi bulanan Rp. 5.000,-

4) Biaya penutupan rekening karena peringatan bank Rp.

25.000,-

5) Biaya penutupan rekening karena permintaan sendiri

Rp. 15.000,-

49

Page 50: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 50/89

 

 b. Persyaratan bagi perusahaan :

1) Membawa KTP/SIM/ Passport  asli dan foto copynya

dari pemimpin perusahaan

2) Membawa SIUP/akte pendirian usaha/NPWP asli dan

foto copynya

3) Setoran awal minimal Rp. 1.000.000,-

4) Biaya administrasi bulanan Rp. 10.000,- Biaya tutup

rekening karena peringatan bank Rp. 25.000,-

5) Biaya tutup rekening karena permintaan sendiri Rp.

15.000,-

c. Fasilitas Giro :

1) Memperoleh buku cek atau bilyet giro

2) Pemindah bukuan antar cabang dapat dilakukan secara

otomatis dan online

3) Bagi nasabah giro perorangan akan mendapatkan kartu

ATMSyari’ah Mandiri sebagai sarana penarikan uang tunai di ATM

Mandiri, diseluruh Indonesia.

3. Bank Syari’ah Mandiri Card 

a. Pengertian

50

Page 51: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 51/89

 

Bank Syari’ah Mandiri card adalah kartu ATM Bank Syari’ah Mandiri

yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi perbankan pada seluruh

ATM Bank Syari’ah Mandiri, ATM Mandiri dan ATM Bersama.

 b. Manfaat

1) Dapat mengambil uang tunai dalam jumlah tertentu

dengan cepat (limit Rp. 3.000.000,-/hari)

2) Praktis dan aman

c. Fasilitas

1) Dapat membayar tagihan Telkom, Retelindo, IM2,

IM3,Satelindo, Zakat, Infak 

2) Pemindahbukuan antar rekening

3) Gratis biaya kartu perdana

4) Kartu instan langsung jadi

5) Penggantian nomor PIN baru

6) Bebas biaya transaksi di seluruh ATM BSM dan ATM

mandiri

7) Informasi saldo dan transfer  

8) Dapat ditarik melalui jaringan ATM Mandiri dan ATM

Bersama

d. Persyaratan memiliki BSM Card

1) Memiliki rekening tabungan Syari’ah Mandiri dan Giro

Syari’ah Mandiri perorangan

51

Page 52: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 52/89

 

2) Mengisi formulir permohonan BSM Card

3) Biaya

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Pembiayaan Bank Syari’ah Mandiri

Dalam rangka memperoleh laba, Bank Syariah Mandiri melakukan

 penyaluran dana kepada masyarakat melalui produk pembiayaan Mudharabah

dan pembiayaan Musyarakah.

52

Page 53: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 53/89

 

Kedua produk pembiayaan ini merupakan produk pembiayaan yang

 banyak diminati oleh nasabah (mudharib), sehingga memberikan kontribusi yang

cukup besar terhadap tingkat pendapatan Bank Syariah Mandiri. Meskipun

memberikan kontribusi yang cukup besar, kedua pembiayaan ini tidak terlepas

dari resiko yang mungkin timbul berupa tidak kembalinya dana yang disalurkan

oleh pihak bank yang disebut dengan Non Performing Loan.

1. Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan

Mudharabah

Mengenai tingkat  Non Performing Loan  pembiayaan mudharabah

(X1) dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan (neraca dan catatan

atas laporan keuangan) per triwulan dari September 2006 sampai September 

2009. Variabel tingkat  Non Performing Loan pembiayaan mudharabah dapat

dihitung dengan cara membandingkan jumlah   Non Performing Loan

 pembiayaan mudharabah dengan total kredit pembiayaan mudharabah.

Secara matematis, besarnya tingkat Non Performing Loan dirumuskan sebagai

 berikut :

Jumlah Performing Loan (KL+D+M) Non Performing Loan = --------------------------------------------------- x 100%

Total Kredit

Contoh perhitungan tingkat   Non Performing Loan  pembiayaan

mudharabah sebagai berikut :

1409 + 2.399 + 3.223 NPL Desember 2007 = --------------------------------- x 100%

53

Page 54: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 54/89

 

96.926

= 7,25 %

Bank Syariah Mandiri menentukan jumlah pembiayaan bermasalah

( Non Performing Loan) yang meliputi pembiayaan yang digolongkan menjadi

: dalam perhatian khusus, kurang lancar (KL), diragukan (D), dan macet (M).

  perhitungan mengenai tingkat   Non Performing Loan  pembiayaan

mudharabah dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1

Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan Mudharabah (X1) (Dalam jutaan rupiah)

PT. Bank Syari’ah Mandiri

PeriodeKurang

Lancar

Diraguka

nMacet

Total

Kredit Yang

Diberikan

Non

Performing

Loan

54

Page 55: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 55/89

 

September 2007 7.604 5.597 13.471 524.494 5,08%

Desember 2007 8.019 2.453 14.223 466.087 5,29%Maret 2008 7.922 3.668 14.164 516.183 4,98%

Juni 2008 6.538 3.579 14.729 466483 5,32%

September 2008 13.045 5.818 17.196 441992 8,15%

Desember 2008 1.409 2.399 3.223 96.929 7,25%

Maret 2009 571 1.888 3.136 112.723 4,96%

Juni 2009 700 1.663 3.473 132.953 4,38%

September 2009 991 3.252 3.748 165.371 4,83%

Desember 2009 579 2.196 3.395 170.916 3,60%

Maret 2010 677 1.055 3.541 189.797 2,77%

Juni 2010 2.889 2.157 4.026 232.418 3,90%

September 2010 3.725 1.537 4.958 256.047 3,99%

Rata-rata 3,28%

Max 8,15%

Min 2,77%

Sumber : Laporan Keuangan Per Triwulan dari September 2007 sampai September 

2010 PT. Bank Syari’ah Mandiri

Perolehan pembiayaan Mudharabah bermasalah dapat terlihat dari tabel diatas

dimana rata-rata tingkat  Non Performing Loan  pembiayaan Mudharabah

  periode September 2007 sampai dengan September 2010 sebesar 3,28%.

Periode September 2007 besarnya tingkat   Non Performing Loan untuk 

 pembiayaan Mudharabah bermasalah adalah 5,08% merupakan permulaan

55

Page 56: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 56/89

 

 persentase yang cukup baik bagi Bank Syariah Mandiri dimana Bank Syariah

Mandiri baru mengoperasionalkan pembiayaan Mudharabah ini kepada

masyarakat. Namun, pada Desember 2007 tingkat Non Performing Loan yang

diperoleh mengalami kenaikan sebesar 0,21% menjadi 5,29% yang

disebabkan oleh pihak Bank Syariah Mandiri kurang berhti-hati dalam menilai

calon debitur.

Pada Maret 2008, tingkat  Non Performing Loan yang diperoleh pada

 pembiayaan mudharabah mengalami penurunan sebesar 0,32% menjadi

4,98%. Penurunan terjadi karena pihak bank semakin berhati-hati dalam

memberikan pembiayaan kepada calon nasabah dengan cara membentuk tim

restrukturisasi pembiayaan. Pada Juni 2007 tingkat   Non Performing Loan

kembali mengalami peningkatan. Meskipun total pembiayaan mudharabah

yang diberikan kepada calon nasabah menurun, hal ini disebabkan karena

ketidakmampuan nasabah dalam mengelola pembiayaan yang diberikan oleh

Bank Syariah Mandiri yang sangat signifikan sebesar 2,83% menjadi 8,15%.

Peningkatan  Non Performing Loan  pembiayaan mudharabah ini disebabkan

  banyaknya nasabah yang tidak mampu mengembalikan kedit karena

terganggu kelancaran usaha sehingga tidak bisa lancar dalam hal pembayaran.

Terganggunya kelancaran usaha nasabah tersebut disebabkan oleh situasi

ekonomi dalam negeri yang buruk dan dilanda krisis moneter yang

 berkepanjangan.

56

Page 57: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 57/89

 

7.00%

8.00%

9.00%

Pada Desember 2007 sampai dengan Maret 2010 dapat dilihat bahwa

tingkat   Non Performing Loan  pembiayaan mudharabah menurun secara

  bertahap, meskipun total pembiayaan mudharabah yang disalurkan

meningkat. Hal ini menunjukkan bank semakin berhati-hati dalam

memberikan pembiayaan mudharabah mengingat produk pembiayaan ini

memiliki tingkat kegagalan yang besar, dimana bank memberikan modal

100% atas dana yang dibutuhkan debitur atau nasabah untuk dikelola. Pada

Juni 2010 terjadi peningkatan  Non Performing Loan kembali yaitu 3,90%.

Begitu pula pada September 2010, tingkat  Non Performing Loan meningkat

sebesar 0,09% menjadi 3,99%. Hal ini terjadi dikarenakan meningkatnya

 pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri. Gambaran mengenai

tingkat  Non Performing Loan  pembiayaan mudharabah dijabarkan dalam

grafik sebagai berikut :

Gambar 2

Grafik Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan Mudharabah

57

Page 58: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 58/89

 

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

    S     E    P

  -    0     7 

 

    D    E    S 

  -    0     7 

    M    A    R

  -    0     8 

    J     U     N 

  -    0     8 

    S     E    P

  -    0     8 

    D    E    S 

  -    0     8 

    M    A    R

  -    0     9 

    J     U     N 

  -    0     9 

    S     E    P

  -    0     9 

    D    E    S 

  -    0     9 

    M    A    R

  -    1    0 

 

    J     U     N 

  -    1    0 

 

    S     E    P

  -    1    0 

Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat  Non

 Performing Loan sebesar 3,28% artinya  Non Performing Loan  pembiayaan

mudharabah sebesar 3,28% dari total pembiayaan yang diberikan oleh Bank 

Syariah Mandiri. Sedangkan maksimal tingkat   Non Performing Loan

 pembiayaan mudharabah terjadi pada bulan September 2008 sebesar 8,15%,

hal ini disebabkan oleh banyaknya nasabah yang tidak mampu

mengembalikan kredit karena terganggu kelancaran usaha yang disebabkan

oleh situasi ekonomi dalam negeri yang tidak stabil, sehingga tingkat  Non

 Performing Loan Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan sebesar 2,83%

dari triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya kenaikan kredit kurang

lancar sebesar 99,52%, diragukan sebesar 62,56%, dan untuk kredit macet

sebesar 16,74%.

Sedangkan minimal tingkat non performing loan  pembiayaan

mudharabah terjadi pada bulan Maret 2010 yang berada di posisi dibawah

58

NPL

Page 59: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 59/89

 

rata-rata sebesar 2,77% yang disebabkan oleh bank semakin berhati-hati

dalam memberikan pembiayaan mudharabah. Hal ini disebabkan adanya

adanya kenaikan tingkat kredit kurang lancar yang didapat sebesar 16,93%.

Penurunan kredit yang diragukan sebesar 51,96%, dan untuk kredit macat

mengalami kenaikan sebesar 4,30%. Tetapi kenaikan tersebut lebih kecil jika

dibandingkan penurunan oleh kredit diragukan.

2. Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan

Musyarakah

Data mengenai tingkat Non Performing Loan pembiayaan musyarakah

(X2) dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan (neraca dan catatan

atas laporan keuangan) per triwulan dari September 2007 sampai September 

2010. Variabel tingkat  Non Performing Loan  pembiayaan musyarakah dapat

dihitung dengan cara membandingkan jumlah   Non Performing Loan

 pembiayaan mudharabah dengan total kredit pembiayaan musyarakah. Secara

matematis, besarnya tingkat   Non Performing Loan dirumuskan sebagai

 berikut :

Jumlah Performing Loan (KL+D+M)

 Non Performing Loan = --------------------------------------------------- x 100%Total Kredit

Contoh perhitungan tingkat   Non Performing Loan  pembiayaan

musyarakah sebagai berikut :

20.417 + 40 + 9.067

59

Page 60: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 60/89

 

  NPL bulan Maret 2008 = --------------------------------- x 100%

73.786

= 40,01 %

Bank Syariah Mandiri menentukan jumlah pembiayaan bermasalah

(  Non Performing Loan) yang meliputi pembiayaan yang digolongkan

menjadi : dalam perhatian khusus, kurang lancar (KL), diragukan (D), dan

macet (M). perhitungan mengenai tingkat  Non Performing Loan  pembiayaan

musyarakah dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2

Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan Musyarakah (X2) (Dalam jutaan rupiah)

PT. Bank Syari’ah Mandiri

60

Page 61: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 61/89

 

PeriodeKurang

LancarDiragukan Macet

Total

Kredit Yang

Diberikan

Non

Performing

LoanSeptember 2007 9.034 9.580 15 49077 37,95%

Desember 2007 14.968 8.397 1.284 63624 38,74%

Maret 2008 20.417 40 9.067 73786 40,01%

Juni 2008 18.781 2.415 9.607 118868 25,91%

September 2008 46.314 1.492 5.905 256399 20,94%

Desember 2008 80.63 19.366 8.188 1442734 2,46%

Maret 2009 16.927 19.548 8.156 1.755.734 2,54%

Juni 2009 1.275 30.407 13.994 2.029.461 2,25%

September 2009 134.114 24.508 24.120 2.357.386 7,75%

Desember 2009 32.546 110.993 39.184 2.474.350 7,38%

Maret 2010 88.233 77.799 83.552 2.683.862 9,29%

Juni 2010 89.517 106.475 77.662 3.229.612 8,47%

September 2010 87.820 90.338 111.39

2

3.549.959 8,15%

Rata-rata 14,91%

Max 40,01%

Min 2,46%

Sumber : Laporan Keuangan Per Triwulan dari September 2007 sampai September 

2010, PT. Bank Syari’ah Mandiri

Perolehan pembiayaan musyarakah   bermasalah dapat terlihat dari

tabel diatas dimana rata-rata tingkat   Non Performing Loan  pembiayaan

Mudharabah periode September 2007 sampai dengan September 2009 sebesar 

14,91%. Periode September 2007 besarnya tingkat non performing loan untuk 

 pembiayaan musyarakah bermasalah adalah 37,95%. Tetapi pada Desember 

61

Page 62: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 62/89

 

2007, perolehan non performing loan mengalami peningkatan sebesar 0,74%

menjadi 38,74%. Hal ini disebabkan pengawasan internal bank yang longgar 

kepada mudharib. Pada maret 2008 kembali mengalami peningkatan sebesar 

1,27% menjadi 40,01%. Peningkatan ini disebabkan oleh berkurangnya

kemampuan bayar dari mudharib, dalam kasus ini yang akan terjadi Bank 

Syariah Mandiri harus melakukan pencadangan yang tentu saja pada

gilirannya mengurangi resiko kecukupan modal. Pada Juni 2008 perolehan

  pembiayaan musyarakah bermasalah mengalami penurunan sebesar 14,1%

menjadi 25,91%, hal ini disebabkan semakin berhati-hatinya piak bank dalam

memberikan pembiayaan. Pada September 2008 kembali mengalami

 penurunan sebesar 4,97% menjadi 20,94% meskipiun total pembiayaan yang

diberikan pihak bank mengalami peningkatan.

Pada Desember 2008 sampai dengan Juni 2009 dapat dilihat bahwa

tingkat non performing loan  pembiayaan musyarakah menurun, meskipun

total pembiayaan musyarakah meningkat dari Desember 2008 sampai dengan

Juni 2009. Hal ini menunjukkan, meski bunga simpanan mengalami

  penurunan, namun sebagian masyarakat masih memilih pembiayaan

musyarakah sebagai salah satu alternative investasi yang tidak memiliki

resiko besar karena dana berasal dari keuda belah pihak (bank dan nasabah).

Pada bulan September 2009 terjadi peningkatan non performing loan kembali

yaitu 7,75%. Hal ini disebabkan krisis moneter yang berkepanjangan di dalam

negeri dan berakibat banyaknya nasabah (mudharib) atau perusahaan yang

62

Page 63: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 63/89

 

mendapatkan pembiayaan tidak mampu memenuhi kewajiban kepada bank.

Kemudian Desember 2009 tingkat non performing loan kembali mengalami

  penurunan sebesar 0,37% menjadi 7,38%. Hal ini disebabkan perbaikan

kinerja industri perbankan yang cukup signifikan oleh Bank Syariah Mandiri.

  Namun pada Maret 2010 mengalami peningkatan non performing loan

menjadi 9,29%, sebelum akhirnya pada Juni 2010 turun kembali menjadi

8,47%, dan pada September 2010 tinggal 8,15%. Naik turunnya non

  performing loan  pembiayaan musyarakah disebabkan oleh belum adanya

 perbaikan kinerja yang dilakukan Bank Syariah Mandiri secara konsisten.

Tingkat non performing loan   perbankan, khususnya di sektor 

konsumsi akan mengalami peningkatan hinggan akhir 2011. Hal itu

dikarenakan kenaikan harga kebutuhan pokok yang hingga kini belum mampu

dibendung pemerintah. Untuk meminimalisasi pembiayaan musyarakah

 bermasalah dimasa yang akan datang sebagai akibat terpuruknya sector riil,

maka Bank Syariah Mandiri telah membentuk tim restrukturisasi pembiayaan.

Bank melakukan restrukturisasi pembiayaan untuk menyelamatkan

  pembiayaan atas debitur yang masih memiliki prospek usaha namun

diperkirakan akan mengalami kesulitas dalam membayar bagi hasil.

Gambaran mengenai non performing loan  pembiayaan musyarakah

dijabarkan dalam grafik sebagai berikut :

Gambar 2

Grafik Tingkat Non Performing Loan Pembiayaan Musyarakah

63

Page 64: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 64/89

 

PT. Bank Syari’ah Mandiri

Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa rat-rata tingkat non

 performing loan sebesar 14,91% artinya non performing loan  pembiayaan

musyarakah sebesar 14,91% dari total pembiayaan yang diberikan oleh Bank 

Syariah Mandiri. Sedangkan maksimal tingkat non performing loan

 pembiayaan musyarakah terjadi pada bulan Maret 2008 sebesar 40,01% yang

akibatkan oleh berkurangnya kemampuan bayar dari mudharib, dalam kasus

ini yang akan terjadi Bank Syariah Mandiri harus melakukan pencadangan

yang tentu saja pada gilirannya mengurangi resiko kecukupan modal,

sehingga tingkat non performing loan Bank Syariah Mandiri mengalami

kenaikan sebesasr 1,27% dari triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan

adanya kenaikan kredit kurang lancar sebesar 36,40%, diragukan sebesar 

99,52%, dan untuk kredit macat sebesar 606,15%.

64

Page 65: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 65/89

 

Sedangkan minimal tingkat non performing loan  pembiayaan

musyarakah terjadi pada bulan Desember 2008 yang berada di posisi bawah

rata-rata sebesar 2,46% yang disebabkan oleh semakin berhati-hatinya pihak 

 bank dalam memberikan pembiayaan dan membuat tim restrukturisasi untuk 

menyelamatkan pembiayaan atas debitur yang masih memiliki prospek usaha

diperkirakan akan mengalami kesulitan dalam membayar bagi hasil. Hal ini

ditunjukkan oleh adanya penurunan yang sangat besar terhadap kredit kurang

lancar yang sebesar 474,40%. Walaupun pada kredit yang diragukan

mengalami peningkatan sebesar 36,66%. Tetapi penurunan kredit kurang

lancar masih lebih besar dibandingkan kenaikan kedua kriteria non

 performing loan.

B. Tingkat Profitabilitas

Data mengenai tingkat profitabilitas dalam penelitian ini diperoleh dari

laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) September 2006 hingga

September 2009, yang diukur dengan indikator return on asset (ROA). Variable

tingkat profitabilitas dapat dihitung dengan cara membandingkan laba sebelum

 pajak dengan total asset. Secara matematis besarnya tingkat non performing loan

dirumuskan sebagai berikut :

Perhitungan mengenai tingkat profitabilitas dijabarkan dalam bentuk 

contoh perhitungan dengan tabel dibawah ini :

Tabel 3

Tingkat Profitabilitas PT. Bank Syari’ah Mandiri

65

Page 66: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 66/89

 

PeriodeLaba Sebelum

Pajak Total Asset ROA

September 2007 85.947 6.058.819 1,41%

Desember 2007 148 083 6.897.579 2,14%

Maret 2008 51.233 7.361.191 0,69%

Juni 2008 64.969 7.449.066 0,87%

September 2008 132.202 7.326.278 1,80%

Desember 2008 19.989 8,278.102 0,24%

Maret 2009 25.990 8.227.635 0,31%

Juni 2009 46.057 8.713.649 0,52%

September 2009 60.593 8.903.521 0,68%

Desember 2009 31.839 9.929.617 0,32%

Maret 2010 51.715 10.377.459 0,49%

Juni 2010 90.495 10.438.352 0,86%

September 2010 115.647 10.938.087 1,05%

Rata-rata 0,87%

Max 2,14%Min 0,24%

Sumber : Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri Makassar Per Triwulan dari

September 2007 sampai September 2010, PT. Bank Syari’ah Mandiri

Dari data diatas dapat dilihat bahwa tingkat ROA pada Bank Syariah

Mandiri periode September 2007 sampai dengan September 2010 memperoleh

rata-rata sebesar 0,87%. Pada September 2007, Bank Syariah Mandiri

memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp. 85.947 dengan ROA sebesar 1,41%

dan pada Desember 2007, ROA mengalami peningkatan sebesar 0,73% yaitu

menjado 2,14% dengan laba sebelum pajak Rp. 148.083. peningkatan ini

66

Page 67: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 67/89

 

disebabkan oleh naiknya penanaman dana mudharib serta pemberian pembiayaan

dari pihak Bank Syariah Mandiri sendiri lebih ditingkatkan.

Pada Maret 2008, laba sebelum pajak mengalami penurunan menjadi

Rp. 51.233 dengan return on asset 0,69%. Pada Juni 2008 Bank Syariah Mandiri

kembali berhasil meningkatkan laba sebelum pajak menjadi Rp. 64.949 dengan

return on asset mengalami peningkatan sebesar 0,18% menjadi 0,87% dan pada

September 2007 kembali mengalami peningkatan laba sebelum pajak sebesar 

Rp. 132.202 yang secara langsung mempengaruhi return on asset sebesar 0,93%

menjadi 1,80%. Peningkatan ini disebabkan pihak Bank Syariah Mandiri mulai

mampu memperoleh penghasilan dari pembiayaan yang diberikan.

Diakhir tahun 2008, jumlah pembiayaan yang berhasil disalurkan sebesar 

0,24% dengan kata lain Bank Syariah Mandiri kembali penurunan perolehan laba

sebelum pajak sebesar Rp. 19.989. awal 2009, peroleh return on asset mengalami

 peningkatan sebesar 0,31% dengan laba sebelum pajak Rp. 25.990, sedangkan

  pada Juni 2009 perolehan return on asset  kembali mengalami peningkatan

sebesar Rp. 46.057. pada September 2009 peroleh return on asset  mengalami

  peningkatan kembali sebesar 0,16 menjadi 0,68% dengan laba sebelum pajak 

sebesar Rp. 60.593. pada Desember 2009 peroleh return on asset  mengalami

  penurunan sebesar 0,36% menjadi 0,32%. Penurunan ini dikarenakan kondisi

  perekonomian yang tidak menentu, tingkat suku bunga yang fluktuatif, dan

tingkat inflasi yang menurun.

67

Page 68: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 68/89

 

Pada Maret 2010 perolehan mengalami peningkatan sedikit demi sedikit

sebesar 0,17% menjadi 0,49%. Peningkatan perolehan profitabilitas yang

diperoleh Bank Syariah Mandiri pada Juli 2010 kembali mengalami peningkatan

yang cukup signifikan sebesar 0,37% menjadi 0,86% dan pada akhir tahun 2010,

 perolehan profitabilitas kembali mengalami peningkatan sebesar 0,18% menjadi

1,05% dengan laba sebelu pajak sebesar Rp. 115.647, sehingga mempengaruhi

total asset sebesar Rp. 10.938.087. Hal ini disebabkan keadaan ekonomi yang

kembali stabil dan tingkat suku bunga yang mulai membaik sehinggan mudharib

dapat menambah penanaman dana di Bank Syariah Mandiri yang secara tidak 

langsung dapat mempengaruhi pendapatan margin bagi hasil. Gambaran

mengenai tingkat profitabilitas dijabarkan dalam grafik sebagai berikut :

Gambar 4

Grafik Tingkat Profitabilitas PT. Bank Syari’ah Mandiri

Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat

 profitabilitas sebesar 0,87% yang artinya bahwa tingkat return on asset  Bank 

Syariah Mandiri selama periode September 2007 sampai dengan September 2010

68

Page 69: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 69/89

 

sebesar 0,87%. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri memperoleh

tingkat laba sebelum pajak dan zakat sebesar 0,87% dari keseluruhan total asset

yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri. Sedangkan maksimal tingkat

 profitabilitas terjadi pada bulan Desember 2007 sebesar 2,14% yang diakibatkan

oleh laba sebelum pajak yang diperoleh oleh bank mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya sehingga secara langsung mempengaruhi perolehan

 profitabilitas yang didapatkan. Peningkatan ini disebabkan dana mudharib serta

  pemberian dari pihak Bank Syariah Mandiri lebih ditingkatkan, dengan

 pengawasan yang relatif ketat.

Sedangkan minimal tingkat profitabilitas terjadi pada bulan Desember 

2008 yang berada diposisi dibawah rata-rata sebesar 0,24% yang disebabkan oleh

kondisi perekonomian di akhir tahun tidak menentu yang berakibat pada tingkat

suku bunga fluktuatif.

C. Pengaruh Tingkat Non Perfoming Loan pembiayaan

Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas

Berdasarkan perhitungan di atas, kita dapat mencari hubungan antara non

 performing loan  pemibiayaan musyrakah dengan tingkat profitabilitas. Penulis

mencoba melakukan analisis secara statistik untuk menyatakan hubungan

fungsional dengan mengidentifikasi tingkat non performing loan  pembiayaan

mudharabah dan tingkat non performing loan  pembiayaan musyarakah sebagai

variabel independen (X) dan tingkat profitabilitas sebagai variabel dependen (Y).

69

Page 70: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 70/89

 

analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan analisis regresi liner 

multiple, koefisien korelasi, dan koefisien determinasi.

Untuk menguji lineritas persamaan regresi maka dilakukan uji parameter r 

dengan menggunakan statistik distribusi dengan tingkat signifikasi 5%. Uji

  parameter r dimaksudkan untuk menguji apakah korelasi antara variabel

 pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah dengan tingkat

 profitabilitas itu berarti atau tidak berarti.

Untuk mengetahui keterkaitan antara NPL pembiayaan mudharabah dan

 NPL pembiayaan musyarakah dengan Tingkat Profitabilitas Pada Bank Syariah

Mandiri Cabang Makassar dapat dilihat pada tabel 4 berikut :

Tabel 4

70

Page 71: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 71/89

 

Regresi antara NPL Pembiayaan Mudharabah dan NPL Pembiayaan Musyarakah

terhadap Profitabilitas Periode September 2007 sampai dengan September 2010

PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Makassar 

PeriodeNPL Mudharabah

(%)

NPL Musyarakah

(%)

ROA

(%)

September 2007 5,08 37,95 1,41

Desember 2007 5,29 38,74 2,14

Maret 2008 4,98 40,01 0,69

Juni 2008 5,32 25,91 0,87

September 2008 8,15 20,94 1,80

Desember 2008 7,25 2,46 0,24

Maret 2009 4,96 2,54 0,31

Juni 2009 4,38 2,25 0,52

September 2009 4,83 7,75 0,68

Desember 2009 3,60 7,38 0,32

Maret 2010 2,77 9,29 0,49

Juni 2010 3,90 8,47 0,86

September 2010 3,99 8,15 1,05

Sumber : Hasil Olahan Data

1. Regresi Linear Berganda ( Multiple)

Persamaan regresi yang digunakan adalah regresi multiple, yakni

diman Y merupakan tingkat profitabilitas Bank Syariah Mandiri, sedangkan

 X 1  adalah tingkat non performing loan  pembiayaan Mudharabah dan  X 2

adalah adalah tingkat non performing loan  pembiayaan Musyarakah.

Konstanta adalah tingkat profitabilitas jika perusahaan tidak memakai

71

Page 72: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 72/89

 

  pembiayaan sedangkan konstanta b adalah tingkat non performing loan

 pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah.

Dengan menggunakan Software SPSS 14.0 diperoleh nilai-nilai

koefisien regresi utuk data tingkat non performing loan  pembiayaan

Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah sebagai variabel bebas (X) dan

data tingkat profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri sebagai variabel terikat

(Y) sebagai berikut :

Tabel 5

Koefisien Regresi Berganda (Coefficient ) PT. Bank Syari’ah Mandiri

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.Colinearity Statistic

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.007 .473 -.014 .989

1.041

1.041

Pembiayaan

Mudharabah.096 .093 .233 1.027 .329 .960

Pembiayaan

Musyarakah.025 .009 .627 2.766 .020 .960

a. Dependent Variable: Profitabilitas

Hasil persamaannya : Y = -0,007 + 0,096X1 + 0,025X2

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa,konstanta sebesar 

-0,007 diartikan sebagai tingkat profitabilitas ketika variabel independen yaitu

tingkat non performing loan  pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan

Musyarakah adalah nol. Dan memiliki koefisien regresi sebesar 0,096

72

Page 73: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 73/89

 

menyatakan bahwa setiap peningkatan jumlah pembiayaan Mudharabah yang

disalurkan (variabel  X 1) sebesar 1 unit akan menaikkan profit (Y) sebesar 

0,096 unit dengan asumsi variabel X lainya konstan. Serta koefisien regresi

sebesar 0,025 menyatakan bahwa setiap peningkatan pembiayaan

Musyarakah sebesar 1 unit akan menaikkan profit (Y) sebesar 0,025 unit

dengan asumsi variabel X lainya konstan.

Untuk menganalisis lebih lanjut dapat digunakan analisa regresi

dengan menggunakan asumsi klasik agar data tersebut bersifat representative

maka perlu dilakukan uji pendahuluan dengan mempergunakan metode

kuadrat terkecil (OLS). Data tersebut harus memenuhi syarat yaitu tidak 

terdapat multikolinearitas dan autokorelasi.

2. Perhitungan Koefisien Korelasi Multiple

Hasil perhitungan ini menjelaskan keeratan hubungan antara variabel

X dan variabel Y, atau dalam hal ini keeratan hubungan antara variabel

Mudharabah dan variabel Musyarkah dengan variabel tingkat profitabilitas

 pada Bank Syariah Mandiri.

Dengan menggunakan Software SPSS 14.0 diperoleh nilai korelasi

 berganda dan ukuran lainnya sebagai sebagai berikut :

73

Page 74: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 74/89

 

Tabel 6

Koefisien Korelasi Berganda dan Koefisien Determinasi

PT. Bank Syari’ah Mandiri

Dari perhitungan diatas dapat dianalisis bahwa nilai koefisien korelasi

sebesasr 0,711 yang menunjukka bahwa keeratan hubungan antara tingkat

 profitabilitas dengan 2 variabel independennya adalah kuat.

3. Perhitungan Koefisien Determinasi

Hasil perhitungan ini menjelaskan kontribusi variabel X dan variabel

X terhadap variabel Y, atau dalam hal ini pengaruh pembiayaan Mudharabah

dan pembiayaan Musyarakah dengan variabel tingkat profitabilitas pada Bank 

Syariah Mandiri. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,506 atau 50,6%,

artinya bahwa sebesar 50,6% dari tingkat profitabilitas bisa dijelaskan oleh

kedua variabel independen. Sedangkan sisanya sebesar 49,4% (100%-50,6%)

merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam model.

D. Pengujian Hipotesis Secara Simultan

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik F. hal ini

dilakukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara X dan Y secara bersama-

sama (Simultan). Hipotesis untuk uji F adalah :

74

Page 75: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 75/89

 

Ho : r 1 = r 2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat non

  performing loan  pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan

Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas.

Ha : r 1 = r 2 ≠ 0 Paling tidak ada satu variabel tingkat non performing loan

 pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah

terhadap tingkat profitabilitas.

Untuk menguji persamaan regresi linier dapat digunakan tabel. Analisis

Varians (ANOVA), yaitu :

a. Apabila f hitung > F tabel maka Ho ditolak 

 b. Apabila f hitung < F tabel maka Ho diterima

Dimana V1 = k dan V2 = n-k-1 dan derajat kekeliruan 5% ( α = 0,05),

maka Ho dapat diterima.

Dengan menggunakan Software SPSS 14.0 diperoleh ANOVA untuk 

 pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah sebagai variabel bebas

(x) dan tingkat profitabilitas sebagai berikut :

75

Page 76: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 76/89

 

Tabel 7

Koefisien Regresi Secara Simultan PT. Bank Syari’ah Mandiri

Dari perhitungan diatas dapat terlihat bahwa nilai F yang diperoleh adalah

5,124 untuk F tabel dengan = 0,05% dan masing-masing V1 = 2 dan V2 = 10

diperoleh nilai F tabel = 4,10 karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa tingkat non performing loan  pembiayaan Mudharabah

dan pembiayaan Musyarakah secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara

signifikan dengan terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Syariah.

Dibawah ini adalah gambar daerah hasil penerimaan dan penolakan Ho

secara simulta dengan menggunakan uji F :

Gambar 4

Daerah hasil penerimaan dan penolakan Ho (uji F)

76

Page 77: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 77/89

 

E. Analisis Secara Parsial

Untuk mengetahu sejauhmana pengaruh pembiayaan Mudharabah dan

 pembiayaan Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas dapat digunakan analisis

statistik secara parsial dimana tingkat non performing loan  pembiayaan

Mudharabah sebagai X dan pembiayaan Musyarakah sebagai X  dengan tahapan-

tahapan berikut :

1. Pembiayaan Mudharabah (X1 )

Untuk dapat mengetahui pengaruh pembiayaan Mudharabah terhadap

  profitabilitas secara parsial maka perlu diketahui regresi linier sederhana,

koefisien korelasi, koefisien determinasi serta dilakukan uji hipotesis. Untuk 

lebih jelasnya berikut analisisnya :

a. Koefisien Korelasi

Dengan menggunakan Software SPSS 14.0 diperoleh nilai

koefisien korelasi parsial tingkat non performing loan pembiayaan

Mudharabah sebagai berikut:

Tabel 8

Koefisien antar Variabel

77

Page 78: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 78/89

 

Sehingga besar keeratan hubungan tingkat non performing loan

 pembiayaan Mudharabah terhadap tingkat profitabilitas secara parsial

sebesar 0,358 yang menunjukkan hubungan yang rendah/lemah.

 b. Koefisien Determinasi

Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel maka digunakan

kuadrat dari koefisien korelasi yaitu :

KD = r  2 x 100%

= (0,358)2 x 100%]

= 12,8%

Dari hasil perhitugan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

 pengaruh tingkat non performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap

tingkat profitabilitas sebesar 12,8% dan sisanya 87,2% dipengaruhi oleh

faktor lain.

c. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh

variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Hipotesis

dari uji t adalah :

Ho : r 1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat non

 performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap tingkat

 profitabilitas.

78

Page 79: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 79/89

 

Ho : r 1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat non

 performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap tingkat

 profitabilitas.

Tingkat signifikansi yang diambil untuk penelitian ini adalah 5%

(α = 0,05). Dengan membandingkan tabel dan perhitunga dari tabel diatas

dapat terlihat bahwa variabel pembiayaan Mudharabah mempunyai t

hitung = 1,027 yang lebih kecil dari pada t tabel (2,160), yang artinya Ho

diterima dan Ha ditolak maka tingkat non performing loan  pembiayaan

Mudharabah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat

 profitabilitas.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat digambarkan daerah

 penerimaan dan penolakan Ho secara parsial sebagai berikut :

Gambar 5

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho

79

Page 80: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 80/89

 

2. Pembiayaan Musyarakah (X2 )

Untuk dapat mengetahui pengaruh pembiayaan Musyarakah terhadap

  profitabilitas secara parsial maka perlu diketahui regresi linier sederhana,

koefisien korelasi, koefisien determinasi serta dilakukan uji hipotesis. Untuk 

lebih jelasnya berikut analisisnya :

a. Koefisien Korelasi

Dengan menggunakan Software SPSS 14.0 diperoleh nilai

koefisien korelasi parsial tingkat non performing loan pembiayaan

Musyarakah sebagai berikut:

Tabel 9

Koefisien antar Variabel

Sehingga besar pengaruh tingkat non performing loan pembiayaan

Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas secara parsial sebesar 0,674

yang menunjukkan hubungan yang kuat.

 b. Koefisien Determinasi

Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel maka digunakan

kuadrat dari koefisien korelasi yaitu :

80

Page 81: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 81/89

 

KD = r  2 x 100%

= (0,674)2

x 100%]

= 45,42%

Dari hasil perhitugan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

 pengaruh tingkat non performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap

tingkat profitabilitas sebesar 45,42% dan sisanya 54,58% dipengaruhi oleh

faktor lain.

c. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh

variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Hipotesis

dari uji t adalah :

Ho : r 1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat

non performing loan pembiayaan Mudharabah terhadap

tingkat profitabilitas.

Ho : r 1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat non

  performing loan  pembiayaan Mudharabah terhadap

tingkat profitabilitas.

Tingkat signifikansi yang diambil untuk penelitian ini adalah 5%

(α = 0,05). Dengan membandingkan tabel dan perhitunga dari tabel diatas

dapat terlihat bahwa variabel pembiayaan Musyarakah mempunyai t

hitung = 2,766 yang lebih besar dari pada t tabel (2,160), yang artinya Ho

81

Page 82: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 82/89

 

ditolak dan Ha diterima maka tingkat non performing loan  pembiayaan

Musyarakah  berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profitabilitas

 bank syariah.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat digambarkan daerah

 penerimaan dan penolakan Ho secara parsial sebagai berikut :

Gambar 6

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho

82

Page 83: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 83/89

 

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bagian ini penulis akan menarik suatu kesimpulan bedasarkan pada

masalah yang telah dirumuskan pada bab satu dan juga berdasarkan pada hasil

 penelitian yan telah dibahas pada bab lima dengan bantuan analisis regresi dan

analisis statistik tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis regresi dan

korelasi linear sederhana berganda. Selain itu juga dilakukan suatu pengujian

hipotesis dengan menggunakan alat uji F dan uji t. berdasarkan hasil penelitian

tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perkembangan tingkat profitabiitas pada Bank Syariah

Mandiri yang diperoleh dari pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan

Musyarakah terdapat perubahan yang cukup signifikan. Penyaluran

 pembiayaan oleh Bank Syariah Mandiri terutama pembiayaan Mudharabah

dan pembiayaan Musyarakah kurang mencapai tingkat profitabilitas yang

ditargetkan, serta kondisi perekonomian dari akhir tahun 2004 hingga

 pertengahan 2006 tidak menentu untuk para pengelola dana (mudharib).

2.Berdasarkan hasil pengolahan data secara keseluruhan

(simultan) diperoleh bahwa, variabel pembiayaan Mudharabah dan

 pembiayaan Musyarakah memiliki hubungan yang positif dengan

  profitabilitas dan memiliki keeratan hubungan yang kuat. Sedangkan

83

Page 84: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 84/89

 

 berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil Fhitung lebih besar daripada Ftabel

yang berarti Ho ditolak maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

tingkat non performing loan  pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan

Musyarakah terhadap profitabilitas.

3. Berdasarkan hasil pengolahan data secara parsial

diperoleh bahwa, variabel pembiayaan Mudharabah memiliki hubungan yang

 positif dengan proitabilitas dan memiliki keeratan hubungan yang rendah atau

lemah. Sedangkan berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai t hitung

lebih kecil daripada t tabel artinya Ho diterima maka tingkat non performing 

loan  pembiayaan Mudharabah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

tingkat profitabilitas.

4. Berdasarkan hasil pengolahan data secara parsial

diperoleh bahwa, variabel pembiayaan musyarakah memiliki hubungan yang

  positif dengan proitabilitas dan memiliki keeratan hubungan yang kuat.

Sedangkan berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung lebih besar 

daripada ttabelartinya Ho ditolak maka tingkat non performing loan pembiayaan

musyarakah berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profitabilitas.

5. Dari tabel Colom Coefficient dihasilkan persamaan :

Y = -0,007+ 0,096x1 + 0,025x2

Artinya konstanta sebesar -0,007 diartikan sebagai tingkat profitabilitas ketika

variabel independen yaitu tingkat non performing loan  pembiayaan

Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah adalah nol. Dan memiliki

84

Page 85: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 85/89

 

koefisien regresi sebesar 0,096 menyatakan bahwa setiap peningkatan jumlah

 pembiayaan Mudharabah yang disalurkan (variabel  X 1) sebesar 1 unit akan

menaikkan profit (Y) sebesar 0,096 unit dengan asumsi variabel X lainya

konstan. Serta koefisien regresi sebesar 0,025 menyatakan bahwa setiap

 peningkatan pembiayaan Musyarakah sebesar 1 unit akan menaikkan profit

(Y) sebesar 0,025 unit dengan asumsi variabel X lainya konstan.

B. Saran

Pada bagian akhir skripsi ini, penulis bermaksud untuk mengajukan

  beberapa saran yang berkaitan dengan pembahasan yang telah dilakukan

sebelumnya. Saran-saran yang diajukan sebagai berikut :

1. Untuk Pihak Bank 

Meskipun penelitian yang dilakukan penulis mampu membuktikan

adanya hubungan yang signifikan antara tingkat non performing loan

 pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah terhadap tingkat

 profitabilitas bank syariah, bukan berarti pihak ban tidak lagi memfokuskan

 perhatian pada pengelolaan produk pembiayaan Mudharabah dan pembiayaan

Musyarakah. Sebaliknya, pihak bank harus lebih meningkatkan kualitas

 pengelolaan mengingat kedua jenis produk pembiayaan ini merupakan cirri

khas produk pembiayaan bank syariah, karena prinsip bagi hasil yang

digunakan dan langsung menyentuh sector riil. Peningkatan kualitas

 pengelolaan pembiayaan dapat dilakukan melalui :

85

Page 86: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 86/89

 

a. Sebaiknya pemberian kreit kepada nasabah dilakukan secara disiplin dan

sesuai prosedur yang telah ada dan memberikan sanksi yang tegas

kepada para karyawan yang lalai dalam pelaksanaan pemberian kredit

kepada nasabah sehingga kredit bermasalah dapat diminimalisasi.

b. Penyusunan kebijakan kredit yang komperhensif dan jelas dengan

memperhitungkan berbagai macam faktor dan kriteria yang menentukan

mutu kebijaksanaan tersebut terutama pada pemberian pembiayaan

Mudharabah dan pembiayaan Musyarakah

c. Monitoring secara rutin dan insidentil terhadap para nasabah, agar dapat

mempersempit celah penyimpangan penggunaan kredit.

d. Membentuk tim restrukturisasi pembiayaan sebagai langkah pencegahan

terhadap para nasabah yang akan mengalami kesulitan dalam membayar 

 bagi hasil.

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada jangka waktu yang lebih

 panjang dan perluasan sampai dalam pengolahan data maupun analisis

laporan keuangan pada bank syariah mengingat penulis dalam penelitian

ini menggunakan waktu dan sampel yang terbatas pada satu unit

sehingga hasil penelitian dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

b. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada sistem pengendalian intern

 bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan. Hal ini dipandang cukup

86

Page 87: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 87/89

 

 penting mengingat pembiayaan dipengaruhi oleh kelayakan pemberian

 pembiayaan pihak account officer  bank syariah.

c. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada masing-masing produk 

  pembiayaan (produk pembiayaan dengan prinsip murabhah,

mudharabah, musyarakah, ba’I bitsman ajil, dll) untuk diketahui

  pengaruh dari besarnya pembiayaan yang disalurkan pada produk 

tersebut terhadap tingkat profitabilitas bank syariah.

d. Penelitian berikutnya dapat diarahkan pada bagaimana kinerja manajer 

dalam memperbaiki portofolio pembiayaan bermasalah.

e. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada bagaimana pengaruh tingkat

non performing loan pembiayaan yang didapat terhadap kesehatan bank 

syariah selain profitabilitas.

87

Page 88: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 88/89

 

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Pedoman Penulisan Skripsi , STIE Indonesia Makassar.

Adiwarman, 2004.  Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. PT. Raja GrapindoPersada, Jakarta.

Antonio, 2001.  Bank Syari’ah , Gema Insani, Jakarta.

Az-Zuhaily,2006.  Al-Fiqhu Al-Islaamiyu wa Adillatuhu,  Juz IV, Daar Al-Fikri,

Damaskus,

Djarwanto, P.S, 2004  . Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi Ketiga,BPFE, Yogyakarta.

Dendawijaya, 2003. Manajemen Perbankan, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Hasibuan, 2002 . Dasar-Dasar Perbankan. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Latifa dan Mervyn K. L, 2008.  Perbankan Syari’ah, Prinsip, Praktik dan Prospek,

(Terjemahan Burhan Wirasubrata), PT. Serambi Ilmu Semesta, Jakarta.

Mahmoedin,A.S.H,2004.   Melacak Kredit Bermasalah. Pustaka Sinar Harapan,

Jakarta.

Muhammad, 2005.  Manajemen Bank Syariah. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Mulyono, T.P, 1998.   Manajemen Perkreditan, Edisi Kelima, Cetakan Ketiga,Penerbit : BPFE, Gadjah Mada, Yogjakarta.

Mustafa,Z, 2002.  Pengantar Statistik Deskriptif. Penerbit Fakultas Ekonomi,

Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1992 tentang Bagi Hasil 

Sartono,A,2001.  Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi . BPFE, Yogyakarta.

Siamat,D, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan, Intermedia, Jakarta.

Simorangkir, O.P,2001.   Seluk Beluk Bank , Edisi Revisi, Cetakan Kedelapan,

Penerbit : Aksara Persada,Jakarta.

88

Page 89: Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN

5/11/2018 Skripsi Paling Aslimi ALI KURNIAWAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-paling-aslimi-ali-kurniawan 89/89

 

Syafii, 2001. Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktek , Gema Insani, Jakarta.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. (Perubahan Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1992) tentang Perbankan

89