skripsi karakteristik pasien epilepsi di rsup dr. …

34
SKRIPSI NOVEMBER 2020 KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR PERIODE JANUARI–DESEMBER 2018 Oleh: KALILA SABIRAH H BOSSA C011171556 Pembimbing : Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S,(K), M.Kes. DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN STUDI PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

SKRIPSI

NOVEMBER 2020

KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI

DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

PERIODE JANUARI–DESEMBER 2018

Oleh:

KALILA SABIRAH H BOSSA

C011171556

Pembimbing :

Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S,(K), M.Kes.

DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK

MENYELESAIKAN STUDI PADA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020

Page 2: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

ii

KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI

DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

PERIODE JANUARI-DESEMBER 2018

Diajukan Kepada Universitas Hasanuddin

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran

Kalila Sabirah H Bossa

C011171556

Pembimbing :

Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S,(K), M.Kes.

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

iii

HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui untuk dibacakan pada seminar akhir di Departemen Ilmu Neurologi Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan judul :

“KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI

DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

PERIODE JANUARI–DESEMBER 2018”

Hari, Tanggal : Selasa, 23 November 2020

Waktu

: 10.00 WITA

Tempat

: Online via ZOOM

Makassar, 23 November 2020

(Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S,(K), M.Kes.) NIP. 19570608 198410 2 001

Page 4: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …
Page 5: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

v

DEPARTEMEN ILMU NEUROLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020

TELAH DISETUJUI UNTUK DICETAK DAN DIPERBANYAK

Judul Skripsi :

“KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI

DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

PERIODE JANUARI–DESEMBER 2018”

Makassar, 23 November 2020

(Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S,(K), M.Kes.)

NIP. 19570608 198410 2 001

Page 6: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …
Page 7: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam, atas rahmat dan

karunia-Nya juga shalawat dan salam untuk Nabi dan Rasul yang paling mulia, Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Karena limpahan rahmat-Nyalah

sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan judul “Karakteristik

Pasien Epilepsi Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari-Desember

2018”.

Skripsi ini dibuat sebagai salah syarat untuk mengerjakan skripsi pada program S1 di

Jurusan Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Penulis

menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1. Allah SWT. Atas segala ketenangan dan kemudahan yang saya rasakan selama

mengerjakan skripsi ini.

2. Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S,(K), M.Kes. selaku dosen pembimbing akademik dan juga

pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan

pembimbingan.

3. Dr. dr. Jumraini Tammasse, Sp.S(K) selaku penguji I yang telah bersedia menyediakan

waktu untuk memberikan saran dan pendapat terkait perbaikan skripsi penelitian.

4. dr. Muhammad Akbar, Ph.D, Sp.S(K), DFM selaku penguji II yang telah bersedia

menyediakan waktu untuk memberikan saran dan pendapat terkait perbaikan skripsi

penelitian.

5. Orang tua saya yang lupa kalau anaknya sudah mau tamat terus tiba-tiba heboh siapkan

semuanya.

6. Nirmalasari selaku rekan seperjuangan dengan semua plan A sampai Z-nya selama

pengurusan proposal hingga skripsi.

Page 8: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

viii

7. Muthia Ditasya Ali Seppo yang siap sedia selalu menjawab semua pertanyaan kalila.

8. Reynita Utami, Kak Faal dan Kak Cunnah yang membantu kalila lepas dari revisi

proposal yang tak kunjung usai.

9. Semua sahabat saya yang telah memberikan dorongan dan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini dengan semua janji kadonya dan untuk semua orang yang setia

menanyakan “kalila kapan?” hingga akhir, terima kasih karena telah berhasil membuat

skripsi ini jadi digas cepat-cepat walau ya jadinya tetap lama juga.

Penulis menyadari sebagai mahasiswa yang sedang dalam proses pembelajaran

sehingga dalam penulisan skripsi ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan dan perbaikannya sehingga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa

dikembangkan lagi lebih lanjut.

Makassar, 23 November 2020

Kalila Sabirah H Bossa

Page 9: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

ix

SKRIPSI

FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS HASANUDDIN

NOVEMBER 2020

Kalila Sabirah H Bossa (C011171556)

Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S,(K), M.Kes.

KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR PERIODE JANUARI-DESEMBER 2018

ABSTRAK

Latar Belakang: Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO), diperkirakan terdapat 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi dengan angka kejadian yang masih tinggi terutama di negara berkembang yang mencapai 114 per 100.000 penduduk per tahun jika dibandingkan dengan negara yang maju dimana angka kejadian epilepsi hanya berkisar antara 24-53 per 100.000 penduduk per tahun. Di Indonesia sendiri, epilepsi dikenal dengan istilah penyakit ayan oleh masyarakat dan dianggap sebagai penyakit menular yang tidak dapat disembuhkan, disebabkan oleh kekuatan gaib, maupun gangguan jiwa. Sebagaimana diungkapkan oleh Harsono (2008) bahwa epilepsi secara historis dikelilingi oleh banyak prasangka serta mitos dan terkait dengan berbagai kesalahpahaman. Mitos tersebut kemudian mewarnai sikap masyarakat sehingga menyulitkan upaya untuk membawa penderita epilepsi ke dalam kehidupan normal. Oleh karena itu pula, pengetahuan masyarakat mengenai epilepsi menjadi sangat kurang serta penelitian terkait karakteristik pasien epilepsi jarang dilakukan terutama di Kota Makassar. Tujuan : Untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik pasien epilepsi di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2018. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif observasional dengan teknik pengumpulan sampel adalah total sampling. Penelitian dilakukan selama tiga bulan yang dimulai dari 15-26 Oktober 2020. Hasil: Penelitian dilakukan pada 137 pasien epilepsi dan didapatkan usia yang paling rentan terkena epilepsi yaitu kelompok balita (1-4 tahun) dengan 53 kasus (38,7%), berdasarkan jenis kelamin didapatkan paling banyak terjadi pada laki-laki dengan 72 kasus (52 , 5%), berdasarkan durasi lama menderita paling banyak didapatkan telah mengalami kejang kurang dari waktu satu tahun dengan total 75 kasus (54,7%), berdasarkan masa memulai pengobatan paling banyak didapatkan mulai menjalani pengobatan kurang dari waktu satu tahun setelah serangan pertama terjadi dengan total 88 kasus (64,2%), berdasarkan jenis epilepsi paling banyak didapatkan pasien dengan kejang tipe umum dengan total 108 kasus (78,8%), berdasarkan riwayat kejang demam didapatkan paling banyak pasien tidak pernah mengalami kejang demam sebelumnya dengan total 123 kasus (89,8 %) dan berdasarkan riwayat keluarga didapatkan paling banyak pasien tidak memiliki riwayat keluarga dengan epilepsi dengan total 134 kasus (97,8%).

Kesimpulan: Karakteristik pasien epilepsi di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari –Desember 2018 lebih sering terjadi pada kelompok usia balita, pada laki-

Page 10: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

x

laki, pada pasien yang telah mengalami kejang kurang dari satu tahun dan juga memeriksakan diri kurang dari satu tahun setelah serangan pertama, paling banyak dengan epilepsi tipe umum, paling banyak tanpa riwayat kejang demam dan tanpa riwayat keluarga.

Kata kunci: epilepsi, karakteristik

Page 11: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

xi

SKRIPSI

FACULTY OF MEDICINE, HASANUDDIN UNIVERSITY

NOVEMBER 2020

Kalila Sabirah H Bossa (C011171556)

Dr. dr. Susi Aulina, Sp.S,(K), M.Kes.

The Characteristics of Epilepsy Patients in Dr. Wahidin Sudirohusodo Hospital

Period January–December 2020

ABSTRACT Background: Based on WHO data, it is estimated that there are 50 million people worldwide suffering from epilepsy with a high incidence, especially in developing countries which reaches 114 per 100,000 population per year when compared to developed countries where the incidence of epilepsy only ranged from 24-53 per 100,000 population per year. In Indonesia, epilepsy is known as ‘penyakit ayan’ by the community and is considered an incurable infectious disease caused by supernatural forces or mental disorders. As stated by Harsono ( 2008), epilepsy has historically been surrounded by many prejudices and myths and is associated with various misconceptions. This myth then colored people's attitudes so that it was difficult to bring people with epilepsy to a normal life. Therefore, public knowledge about epilepsy is very lacking and research related to the characteristics of epilepsy sufferers is still rarely done, especially in Makassar City. Objective: To find out the characteristics of epilepsy patients in dr. wahidin sudirohusodo hospital period January–December 2020. Methods: This type of research is an observational descriptive study with sample collection techniques is total sampling. The study was conducted for three months starting from 15-26 October 2020. Results: The study was conducted on 137 epilepsy patients and it was found that the age most vulnerable to epilepsy was the toddler group (1-4 years) with 53 cases (38.7%), based on gender, it was found that the most cases occurred in men with 72 cases (52 5%), based on the long duration of suffering, most were found to have had seizures for less than one year with a total of 75 cases (54.7%), based on the period of starting treatment, most were started treatment less than one year after the first attack occurred with total of 88 cases (64.2%), based on the type of epilepsy, the most patients with generalized seizures were found with a total of 108 cases (78.8%), based on a history of febrile seizures, it was found that the most patients had never had fever before with a total of 123 cases (89.8%) and based on family history, it was found that the most patients had no family history of epilepsy with a total of 134 cases (97.8%). Conclusion: Characteristics of epilepsy patients at RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar period January-December 2018 is more common in the toddler age group, in men, in patients who have had seizures for less than one year and also checked themselves less

Page 12: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

xii

than one year after the first attack, mostly with generalized type of epilepsy, most without a history of febrile seizures and without a family history. Keywords: epilepsy, characteristic

Page 13: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA .................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................... ix

ABSTRACT .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi ................................................................................................ 6

2.2 Etiologi ................................................................................................ 7

2.3 Klasifikasi ........................................................................................... 8

2.4 Diagnosis ............................................................................................. 9

2.5 Tatalaksana .......................................................................................... 14

2.6 Prognosis ............................................................................................. 15

BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN

3.1 Kerangka Teori ................................................................................... 17

Page 14: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

xiv

3.2 Kerangka Konsep ................................................................................ 18

3.3 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ......................................... 19

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian ................................................................................... 22

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 22

4.2.1 Waktu Penelitian .................................................................... 22

4.2.2 Lokasi Penelitian .................................................................... 22

4.3. Populasi dan Sampel .......................................................................... 22

4.3.1 Populasi ................................................................................... 22

4.3.2 Sampel ..................................................................................... 22

4.3.3 Cara Pengambilan Sampel ...................................................... 23

4.3.3.1 Kriteria Inklusi .......................................................... 23

4.3.3.2 Kriteria Eksklusi ....................................................... 23

4.4. Jenis Data dan Instrumen Penelitian .................................................. 23

4.4.1 Jenis Data ............................................................................... 23

4.4.2 Instrumen Penelitian .............................................................. 23

4.5. Manajamen Penelitian ........................................................................ 23

4.5.1 Pengumpulan Data ................................................................. 23

4.5.2 Pengolahan Data .................................................................... 24

4.5.3 Penyajian Data ....................................................................... 24

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Kelompok Usia ................................ 25

5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 26

5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Lama Menderita Epilepsi ................ 26

5.4. Distribusi Sampel Berdasarkan Masa Memulai Pengobatan ............. 27

Page 15: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

xv

5.5. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Epilepsi ................................... . 28

5.6. Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Kejang Demam ................. . 28

5.7. Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Keluarga ............................ . 29

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. Berdasarkan Usia ............................................................................... . 30

6.2. Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................................ . 30

6.3. Berdasarkan Lama Menderita Epilepsi .............................................. 30

6.4. Berdasarkan Masa Memulai Pengobatan ........................................... 31

6.5. Berdasarkan Jenis Epilepsi ................................................................. 31

6.6. Berdasarkan Riwayat Kejang Demam ............................................... 32

6.7. Berdasarkan Riwayat Keluarga .......................................................... 32

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ........................................................................................ 33

7.2. Saran ................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 35

LAMPIRAN ........................................................................................................ 39

Page 16: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Etiologi Epilepsi ................................................................................. 8

Tabel 5.1 Distribusi berdasarkan Usia ................................................................ 25

Tabel 5.2 Distribusi berdasarkan Jenis Kelamin ................................................. 26

Tabel 5.3 Distribusi berdasarkan Lama Menderita Epilepsi ............................... 26

Tabel 5.4 Distribusi berdasarkan Masa Memulai Pengobatan ............................ 27

Tabel 5.5 Distribusi berdasarkan Jenis Epilepsi ................................................. 28

Tabel 5.6 Distribusi berdasarkan Riwayat Kejang Demam ................................ 28

Tabel 5.7 Distribusi berdasarkan Riwayat Keluarga .......................................... 29

Page 17: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hasil EEG yang abnormal ............................................................. 12

Gambar 2.2. Contoh Pemasangan EEG pada pasien ......................................... 12

Gambar 2.3. Hasil MRI pada pasien epilepsi ..................................................... 12

Gambar 2.4. Hasil CT pada pasien epilepsi ....................................................... 12

Gambar 3.1. Kerangka Teori .............................................................................. 16

Gambar 3.2. Kerangka Konsep .......................................................................... 18

Page 18: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Curriculum Vitae ............................................................................. 39

Lampiran 2 Daftar Rekapitulasi Rekam Medik Sampel Penelitian .................... 40

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian ........................................................................ 44

Lampiran 4 Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian .............................. 45

Page 19: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Epilepsi berasal dari kata Yunani yaitu epilapsia yang berarti serangan,

dan diartikan sebagai suatu keadaan yang ditandai dengan adanya bangkitan

yang terjadi secara berulang akibat dari gangguan fungsi otak yang disebabkan

adanya muatan listrik yang abnormal pada neuron- neuron otak.1

Epilepsi merupakan salah satu penyakit neurologi tertua yang ditemukan

pada semua umur, menyebabkan kecacatan serta kematian juga dapat terjadi

pada siapa saja di seluruh dunia tanpa batasan ras dan sosial ekonomi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO),

diperkirakan terdapat 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi dengan

angka kejadian yang masih tinggi terutama di negara berkembang yang

mencapai 114 per 100.000 penduduk per tahun jika dibandingkan dengan

negara yang maju dimana angka kejadian epilepsi hanya berkisar antara 24-53

per 100.000 penduduk per tahun.2,3

Epilepsi menghimpun sekitar 1% dari total beban semua penyakit dari

seluruh dunia. Walaupun belum ada data yang pasti, tetapi diperkirakan

terdapat 1-2 juta penyandang epilepsi di Indonesia. Prevalensi epilepsi di

Indonesia adalah 5-10 kasus per 1.000 orang dan insiden 50 kasus per 100.000

orang per tahun. 4

Angka prevalensi epilepsi di Indonesia tidak jauh berbeda dari negara-

negara asia lainnya, yaitu antara 3,9-5,6/1000 orang. Prevalensi 0,5% dan

Page 20: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

2

penduduk 220 juta orang, terdapat lebih 1,1 juta orang dengan epilepsi/ODE

di Indonesia.5,6

Di Indonesia sendiri, epilepsi dikenal dengan istilah penyakit ayan oleh

masyarakat dan dianggap sebagai penyakit menular yang tidak dapat

disembuhkan, disebabkan oleh kekuatan gaib, maupun gangguan jiwa.

Sebagaimana diungkapkan oleh Harsono (2008) bahwa epilepsi secara historis

dikelilingi oleh banyak prasangka serta mitos dan terkait dengan berbagai

kesalahpahaman. Masyarakat percaya bahwa epilepsi disebabkan oleh roh

jahat, juga dipercaya merupakan penyakit yang bersifat suci. Harsono (2001)

mengemukakan bahwa hal tersebut di atas yang menjadi latar belakang adanya

mitos dan rasa takut terhadap epilepsi. Mitos tersebut kemudian mewarnai

sikap masyarakat sehingga menyulitkan upaya untuk membawa penderita

epilepsi ke dalam kehidupan normal.7,8

Penyakit epilepsi masih tetap menjadi perhatian karena sifat serangannya

yang spontan dan tidak dapat diperkirakan, sehingga menyebabkan

penderitanya merasa cemas, malu dan takut bergaul dengan masyarakat

umum. Masalah-masalah psikososial, pendidikan, pekerjaan serta masa depan

pada umumnya menghantui pasien serta keluarganya. Sementara itu, pihak

dokter juga menghadapi masalah yang tak kalah rumit dikarenakan

penangggulangan pasien epilepsi tidak hanya sebatas pemberian OAE (obat

anti epilepsi) semata, akan tetapi merupakan pendekatan komprehensif yang

juga memperhatikan aspek-aspek di luar aspek medik, seperti faktor

psikologis, sosial, ekonomi, keluarga dan kegiatan sehari-hari penderita. Pada

prakteknya, masalah terapi epilepsi meliputi ketidakpatuhan atau bosan

Page 21: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

3

minum obat, serangan epilepsi tidak segera hilang atau tetap muncul seperti

halnya sebelum minum obat, harga obat yang cukup mahal, kewajiban untuk

kontrol secara teratur, dan efek samping obat. 9

Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba melakukan penelitian

mengenai karakterisrik epilepsi karena data mengenai epilepsi yang masih

kurang walaupun epilepsi merupakan penyakit kronik neurologi kedua

terbanyak yang insidennya semakin lama semakin meningkat dan meresahkan

masyarakat. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan penulis mengenai

RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar yang telah terdaftar sebagai salah

satu rumah sakit rumah sakit tipe A dengan fasilitas yang mumpuni, dan juga

merupakan salah satu rumah sakit pendidikan dengan data rekam medis yang

lengkap dan menjadi pusat rujukan medis tak hanya untuk wilayah Sulawesi

Selatan namun untuk jangkauan yang lebih luas lagi yaitu wilayah Indonesia

bagian timur.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah gambaran karakteristik pasien epilepsi di RSUP Dr.

Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2018.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik pasien epilepsi

di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari-

Desember 2018.

Page 22: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

4

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menetapkan karakteristik pasien epilepsi di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2018

berdasarkan usia.

2. Menetapkan karakteristik pasien epilepsi di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2018

berdasarkan jenis kelamin.

3. Menetapkan karakteristik pasien epilepsi di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2018

berdasarkan lama menderita epilepsi.

4. Menetapkan karakteristik pasien epilepsi di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2018

berdasarkan masa memulai pengobatan terhitung dari serangan

pertama.

5. Menetapkan karakteristik pasien epilepsi di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2018

berdasarkan jenis epilepsi.

6. Menetapkan karakteristik pasien epilepsi di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2018

berdasarkan riwayat kejang demam.

7. Menetapkan karakteristik pasien epilepsi di RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar periode Januari-Desember 2018

berdasarkan riwayat keluarga.

Page 23: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

5

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dapat dicapai adalah sebagai berikut :

1. Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi para

praktisi kesehatan mengenai kasus epilepsi, sehingga timbul kepedulian

untuk bekerja sama dalam mengurangi permasalahan kasus ini di masa

yang akan datang.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak instansi yang berwenang untuk

digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil dan memutuskan

kebijakan-kebijakan kesehatan, khususnya dalam menyediakan jenis obat-

obatan antiepilepsi yang dibutuhkan.

3. Manfaat ilmiah secara umum sebagai bahan referensi yang sangat berharga

dalam menambah khazanah literature studi tentang karakteristik pasien

epilepsi.

4. Diharapkan penelitian ini menjadi acuan bagi peneliti-peneliti lain dalam

menggali serta lebih memperjelas tentang epilepsi ini.

Page 24: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Epilepsi merupakan suatu manifestasi gangguan fungsi otak dengan

berbagai etiologi, dengan gejala tunggal yang khas, yaitu kejang berulang

lebih dari 24 jam yang diakibatkan oleh lepasnya muatan listrik neuron otak

secara berlebihan dan paroksismal serta tanpa provokasi. 10

Serangan dapat diartikan sebagai modifikasi fungsi otak yang bersifat

mendadak dan sepintas, yang berasal dari sekelompok besar sel sel otak,

bersifat sinkron dan berirama. Dapat berupa gangguan motorik, sensorik,

kognitif ataupun psikis. Istilah epilepsi tidak boleh digunakan untuk serangan

yang terjadi hanya sekali, itulah mengapa epilepsi didefinisikan sebagai

gangguan kronis sebab ditandai oleh adanya bangkitan epileptik berulang yang

diakibatkan oleh gangguan fungsi otak secara intermiten yang terjadi oleh

karena lepas muatan listrik abnormal neuron-neuron secara paroksismal.

Bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinis dari bangkitan serupa

(stereotipik) yang berlebihan dan abnormal, berlangsung secara mendadak dan

sementara, dengan atau tanpa perubahan kesadaran, disebabkan oleh

hiperaktifitas listrik sekelompok sel saraf di otak yang bukan disebabkan oleh

suatu penyakit otak akut (unprovoked). Sindrom epilepsi sendiri ialah

sekumpulan gejala dan tanda klinis epilepsi yang terjadi bersama-sama

meliputi berbagai etiologi, umur, onset, jenis serangan, faktor pencetus,

kronisitas. 11,12

Page 25: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

7

Pada otak manusia yang menderita epilepsi ternyata kandungan GABA

rendah. Hambatan oleh GABA dalam bentuk inhibisi potensial postsinaptik

(IPSPs= inhibitory post synaptic potentials) adalah lewat reseptor GABA.

Suatu hipotesis mengatakan bahwa aktifitas epileptic disebabkan oleh hilang

atau kurangnya inhibisi oleh GABA, zat yang merupakan neurotransmitter

inhibitorik utama pada otak. Ternyata pada GABA ini sama sekali tidak

sesederhana seperti yang disangka semula. Riset membuktikan bahwa

perubahan pada salah satu komponennya dapat menghasilkan inhibisi tak

lengkap yang akan menambah rangsangan. Sinkronisasi dapat terjadi pada

sekelompok kecil neuron saja, sekelompok besar atau seluruh neuron otak

secara serentak. Lokasi yang berbeda dari kelompok neuron ini menimbulkan

manifestasi yang berbeda dari serangagan epileptic. Seccara teoritis ada 2

penybebabnya yaitu fungsi neuron penghambat kurang optimal (GABA)

sehingga terjadi pelepasan impuls epileptik secara berlebihan, sementara itu

fungsi jaringan neuron eksitatorik (Glutamat) berlebihan. 29,30,31

2.2 ETIOLOGI

Serangan epilepsi terjadi apabila proses eksitasi di dalam otak lebih

banyak dari pada proses inhibisi. 14

Namun, etiologi dari epilepsi adalah multifaktorial walaupun sekitar 60 %

dari kasus epilepsi tidak dapat ditemukan penyebab yang pasti atau yang lebih

sering kita sebut sebagai kelainan idiopatik.15

Secara garis besar, etiologi epilepsi dibagi berdasarkan jenis kejangnya

sendiri, yaitu :16

Page 26: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

8

Tabel 2.1 Etiologi Epilepsi

2.3 KLASIFIKASI

Berdasarkan tanda klinik dan data EEG, kejang dibagi menjadi : 17

a. Kejang umum (Generalized Seizure) merupakan kejang yang terjadi jika

aktivasi terjadi pada kedua hemisfere otak secara bersama-sama. Kejang

umum terbagi atas:

a. Tonic-clonic convulsion = grand mal

Merupakan bentuk paling banyak terjadi pasien tiba-tiba jatuh,

kejang, nafas terengah-engah, keluar air liur bisa terjadi sianosis,

ngompol, atau menggigit lidah terjadi beberapa menit, kemudian

diikuti lemah, kebingungan, sakit kepala.

b. Abscense attacks = petit mal

Jenis yang jarang umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak

atau awal remaja penderita tiba-tiba melotot, atau matanya berkedip-

kedip, dengan kepala terkulai kejadiannya cuma beberapa detik, dan

bahkan sering tidak disadari.

Page 27: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

9

c. Myoclonic seizure

Biasanya terjadi pada pagi hari, setelah bangun tidur pasien

mengalami sentakan yang tiba-tiba jenis yang sama (tapi non-

epileptik) bisa terjadi pada pasien normal.

d. Atonic seizure

Jarang terjadi pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot jatuh, tapi

bisa segera kembali seperti semula.

b. Kejang fokal/partial terjadi jika kejang dimulai dari daerah tertentu dari

otak dan tidak bersifat menyeluruh. Kejang parsial terbagi menjadi :

a. Simple partial seizures

Pasien tidak kehilangan kesadaran terjadi sentakan-sentakan pada

bagian tertentu dari tubuh.

b. Complex partial seizures

Pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali : gerakan

mengunyah, meringis, dll tanpa kesadaran.

2.4 DIAGNOSIS

Diagnosis epilepsi didasarkan atas anamnesis dan pemeriksaan klinis

dengan hasil pemeriksaan penunjang. Namun demikian, bila secara kebetulan

melihat serangan yang sedang berlangsung maka epilepsi (klinis) sudah dapat

ditegakkan. 18

a. Anamnesis

Anamnesis merupakan langkah terpenting dalam melakukan diagnosis

epilepsi. Dalam melakukan anamnesis, harus dilakukan secara cermat,

Page 28: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

10

rinci, dan menyeluruh karena pemeriksa hampir tidak pernah menyaksikan

serangan yang dialami penderita. Penjelasan dari pasien mengenai segala

sesuatu yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah serangan (meliputi

gejala dan lamanya serangan) merupakan informasi yang sangat penting

dan merupakan kunci diagnosis. Anamnesis (auto dan aloanamnesis),

meliputi : 18

a. Pola / bentuk serangan

b. Lama serangan

c. Gejala sebelum, selama, dan sesudah serangan Frekuensi serangan

d. Faktor pencetus

e. Ada / tidaknya penyakit lain yang diderita sekarang

f. Usia saat terjadinya serangan pertama

g. Riwayat kehamilan, persalinan, dan perkembangan

h. Riwayat penyakit, penyebab, dan terapi sebelumnya

i. Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga. 19

b. Pemeriksaan fisik umum dan neurologis

Pada pemeriksaan fisik umum dan neurologis, dapat dilihat adanya

tanda-tanda dari gangguan yang berhubungan dengan epilepsi seperti

trauma kepala, gangguan kongenital, gangguan neurologik fokal atau difus,

infeksi telinga atau sinus. Sebab- sebab terjadinya serangan epilepsi harus

dapat ditepis melalui pemeriksaan fisik dengan menggunakan umur dan

riwayat penyakit sebagai pegangan. Untuk penderita anak-anak, pemeriksa

harus memperhatikan adanya keterlambatan perkembangan, organomegali,

Page 29: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

11

perbedaan ukuran antara anggota tubuh dapat menunjukan awal gangguan

pertumbuhan otak unilateral. 19

c. Pemeriksaan penunjang

a. Elektroensefalografi (EEG)

Pemeriksaan EEG merupakan pemeriksaan penunjang yang paling

sering dilakukan dan harus dilakukan pada semua pasien epilepsi untuk

menegakkan diagnosis. Terdapat dua bentuk kelaianan pada EEG,

kelainan fokal pada EEG menunjukkan kemungkinan adanya lesi

struktural di otak. Sedangkan adanya kelainan umum pada EEG

menunjukkan kemungkinan adanya kelainan genetik atau metabolik.

Rekaman EEG dikatakan abnormal bila :

• Asimetris irama dan voltase gelombang pada daerah yang sama di

kedua hemisfer otak.

• Irama gelombang tidak teratur, irama gelombang lebih lambat

dibanding seharusnya.

• Adanya gelombang yang biasanya tidak terdapat pada anak normal,

misalnya gelombang tajam, paku (spike), paku-ombak, paku majemuk,

dan gelombang lambat yang timbul secara paroksimal.

Pemeriksaan EEG bertujuan untuk membantu menentukan prognosis

dan penentuan perlu atau tidaknya pengobatan dengan obat anti epilepsi

(OAE). 20

Apa yang dilihat dari hasil EEG ialah jenis gelombang yang tercatat

pada encephalogram. Pada orang yang normal, gambaran EEG akan

Page 30: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

12

menunjukkan beberapa jenis gelombang yang spesifik mengikut dengan

keadaan seseorang itu. 24,28

Berikut adalah 4 jenis gelombang di otak normal :

• Gelombang alfa gelombang otak yang ritmis dan mempunyai

frekuensi diantara 8-13 siklus per saat dan biasanya dijumpai pada

EEG seorang yang terbangun dan dalam keadaan relaksasi.

• Gelombang beta mempunyai frekuensi lebih besar dari 14 siklus per

saat sampai 80 siklus per saat. Biasanya berlaku pada lobus parietalis

dan frontalis.

• Gelombang theta mempunyai frekuensi diantara 4-7 siklus per saat dan

biasanya datang dari lobus parietalis dan temporalis dalam anak-anak.

Pada dewasa gelombang ini biasa terjadi pada orang yang mengalami

frustrasi akau kecewa.

• Gelombang delta adalah gelombang pada frekuensi yang kurang

daripada 3.5 siklus per saat dan mempunyai tegangan volt 2-4 kali

lebih besar daripada gelombang otak lain. Ini sering berlaku pada tidur

yang dalam, pada bayi atau penyakit organik yang serius. 24

Gambar 2.1 Hasil EEG yang abnormal Gambar 2.2 Contoh pemasangan EEG pada pasien

(Sumber : Google)

Page 31: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

13

b. Neuroimaging

Neuroimaging atau yang lebih kita kenal sebagai pemeriksaan

radiologis bertujuan untuk melihat struktur otak dengan melengkapi data

EEG. Dua pemeriksaan yang sering digunakan Computer Tomography

Scan (CT Scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Bila

dibandingkan dengan CT Scan maka MRI lebih sensitif dan secara

anatomik akan tampak lebih rinci. Sedangkan, MRI bermanfaat untuk

membandingkan hippocampus kiri dan kanan. 18,21

c. Pemeriksaan Laboratorium

• Pemeriksaan Hematologik : mencakup hemoglobin, leukosit,

hematokrit, trombosit, apusan darah tepi, elektrolit. Pemeriksaan ini

dilakukan pada awal pengobatan beberapa bulan kemudian diulang bila

timbul gejala klinik dan rutin setiap tahun sekali.

• Pemeriksaan Kadar OAE : dilakukan untuk melihat target level setelah

tercapai steady state, pada saat bangkitan terkontrol baik, tanpa gejala

toksik. Pemeriksaan ini diulang setiap tahun, untuk memonitor

kepatuhan pasien. Pemeriksaan ini dilakukan pula bila bangkitan ini

Gambar 2.3. Hasil MRI pada pasien epilepsi Gambar 2.4. Hasil CT pada pasien epilepsi

(Sumber : Consultant360)

(Sumber : emedicine.medscape.com)

Page 32: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

14

timbul lagi, atau bila timbul gejala toksisitas, bila akan dikombinasi

dengan obat lain, atau saat melepas kombinasi dengan obat lain, bila

terdapat fisiologi pada tubuh pasien. 22,23

2.5 TATALAKSANA

Pengobatan epilepsi bertujuan untuk menyembuhkan atau bila tidak

mampu menyembuhkan, paling tidak membatasi gejala-gejala dan mengurangi

efek samping pengobatan. Pengobatan dihentikan secara berangsur dengan

menurunkan dosisnya. 25

Beberapa prinsip dasar yang perlu dipertimbangkan dalam pengobatan

epilepsi, yaitu:

a. Pada bangkitan yang sangat jarang dan dapat dihilangkan faktor

pencetusnya, pemberian obat harus dipertimbangkan.

b. Pengobatan diberikan setelah diagnosis ditegakkan (ini berarti pasien

mengalami lebih dari 2 kali bangkitan yang sama).

c. Obat yang diberikan sesuai dengan jenis bangkitan.

d. Sebaiknya menggunakan monoterapi, dengan cara ini akan mengurangi

toksisitas, mempermudah pemantuan, dan menghindari interaksi obat.

e. Dosis disesuaikan secara individu.

f. Evaluasi hasilnya.

g. Pengobatan bisa dihentikan setelah bangkitan hilang minimal 2-3 tahun.

OAE diberikan dengan dosis awal yang rendah dan bila perlu dinaikkan

sampai dosis efektif. Penghentian OAE tidak boleh dilakukan secara

Page 33: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

15

mendadak karena akan menimbulkan bangkitan berulang. Penurunan dosis

yang dianjurkan setelah remisi tercapai adalah 20% dari dosis total harian

setiap 5 kali waktu paruh. 26,27

2.6 PROGNOSIS

Prognosis epilepsi dihubungkan dengan terjadinya remisi serangan baik

dengan pengobatan maupun status psikososial, dan status neurologis

penderita. Konsep dasar utama prognosis epilepsi adalah kesempatan untuk

mencapai remisi serangan dan kemungkinan terjadinya kematian prematur.

Berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pada sebagian besar kasus

remisi akan dicapai pada 2 tahun pertama terapi. Angka remisi spontan tanpa

terapi akan tercapai pada kurang lebih 50% penderita epilepsi. Kejadian relaps

berkisar antara 18-66% setelah OAE dihentikan. Prognosis remisi epilepsi

ditentukan oleh banyak faktor, baik faktor karakteristik usia awitan, tipe, dan

etiologi bangkitan epilepsi, gambaran EEG, pemilihan terapi, dan kepatuhan

penderita terhadap regimen terapi. Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa

penderita epilepsi memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibanding

populasi normal.

Kematian pada epilepsi lebih disebabkan oleh penyakit yang

mendasarinya. Dari berbagai penyebab kematian pada epilepsi, dapat

dikelompokkan ke dalam 3 kategori, yaitu :

a. Penyakit yang mendasarinya dimana gejalanya berupa epilepsi, misalnya

tumor otak, stroke.

b. Penyakit yang tidak jelas kaitannya dengan epilepsi yang ada, misalnya

pneumonia.

Page 34: SKRIPSI KARAKTERISTIK PASIEN EPILEPSI DI RSUP DR. …

16

c. Sebab langsung dari epilepsi, misalnya status epileptikus, kecelakaan

akibat dari serangan epilepsi, dan sudden expected death. 8