karakteristik pasien kanker anak dengan demam neutropenia di rsup. haji adam malik medan tahun 2011...

82
KARYA TULIS ILMIAH KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 - 2015 Oleh : AGILAN NADARAJAN 120100447 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

Upload: agilan-nadarajan

Post on 13-Apr-2017

542 views

Category:

Health & Medicine


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

KARYA TULIS ILMIAH

KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI

RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN

TAHUN 2011 - 2015

Oleh :

AGILAN NADARAJAN

120100447

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

Page 2: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015
Page 3: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

ABSTRAK

Demam neutropenia merupakan kenaikan suhu tubuh dengan penurunan jumlah neutrofil

yang telah manifestasi dari penyakit neutropenia yang dideritakan oleh pasien kanker yang dapat

rawatan kemoterapi .

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui meneliti karakteristik

pasien kanker anak dengan demam neutropenia pada pasien kanker anak di RSUP Haji Adam

Malik Medan dari tahun Maret 2011- Maret 2015 berdasarkan usia, jenis kemoterapi, jenis

kelamin dan jenis keganasan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional

study , Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah adalah anak-anak dengan kanker yang

menderita demam neutropenia selama rawatan di RSUP Haji Adam Malik pada tahun Maret

2011- Maret 2015 dengan jumlah sebanyak 54 orang yang diperoleh dengan menggunakan

teknik simple randomized sampling. Data yang diperoleh selanjutnaya diolah dengan

mengunakan program komputer dan diinterpretesikan dalam bentuk tabel.

Hasil penelitian ini adalah Demam Neutropenia sering terjadi pada kelompok usia 6-10

tahun dengan jumlah 26 orang (48.1 %) dan pasien perempuan menderita jumlah sebanyak 28

orang (53.7%). Jenis kemoterapi yang paling banyak digunakan pada pasien demam

neutropenia adalah kemoterapi Methotrexate(MTX) (31.5%) dan jenis keganasan yang paling

banyak dihadapi oleh pasien ialah kanker Acute Lyphoblastic Leukemia (ALL) yaitu sebanyak

28 orang (51.9%) .

Dari penelitian ,dapat disimpulkan bahwa demam neutropenia sering terjadi pada pasien

perempuan ,dalam kelompok usia 6-10 tahun. Pasien yang sering dapat demam neutropenia

adalah pasien yang mendapat kemoterapi berjenis Methotrexate(MTX) dan pasien yang

menghadapi kanker berjenis Acute Lyphoblastic Leukemia (ALL).

Kata Kunci : Demam Neutropenia, Kanker, Deskriptif, Neutropenia, Faktor Resiko

Page 4: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

ABSTRACT

Febrile neutropenia is an increase in body temperature with a decrease in the number of neutrophils that manifest from neutropenia suffered by cancer patients who receiving chemotherapy treatment.

The purpose of this study was carried out to determine the characteristic of febrile neutropenia of cancer patients in pediatric at RSUP Haji Adam Malik Medan from March 2011- March 2015 based on age, type of chemotherapy, gender and type of malignancy.

This research is a descriptive cross sectional study design, population and sample in this study are children with cancer who suffer from febrile neutropenia during treatment in Haji Adam Malik Hospital in March 2011- March 2015 with a total of 54 patients obtained using simple randomized sampling technique. The data obtained and processed with computer statistic program and interpreted in table form.

Results of this study are Febrile Neutropenia often occurs in the age group 6-10 years which is 26 people (48.1%) and the percentage of female patients with febrile neutropenia is 53.7 % which is 28 patients. Frequent type of chemotherapy used in cancer patients with febrile neutropenia is Methotrexate (MTX) (31.5 %) and the type of malignancy that most commonly faced by patients is Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) which is 28 people (51.9%).

From the research, it can be concluded that febrile neutropenia is common in female patients in the age group 6-10 years. Mostly Patients acquire febrile neutropenia with malignancy type Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)and when treated with Methotrexate (MTX) chemotherapy.

Keyword : Febrile Neutropenia ,Characteristic ,Cancer ,Neutropenia

Page 5: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

KATA PENGHANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya yang

telah memelihara dan memampukan penulis sehingga penulis dapat menyelasaikan karya tulis

ilmiah ini .

Banyak sekali hambatab dan tantangan yang dialami penulis selama menyelesaikan

karya tulis ilmiah ini. Dengan dorongan,bimbingan,dan arahan dari beberapa pihak, akhirnya

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang setinggi- tingginya kepada :

1. Dekan Fakultas Kedoktoran Universitas Sumetera Utara Prof.dr.Gontar A. Siregar

,Sp.PD . KGEH atas izin penelitian yang telah diberikan .

2. Prof.dr.Bidasari lubis,Sp.A(K) selaku dosen pembimbingan, yang telah

memberikan bantuan ,bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

3. Prof. dr. Harris Hassan, SpPD, Sp.JP(K) dan dr.Sarah Dina ,SpOG(K) selaku

dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yng berguna selam proses

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. Seluruh pegawai dan staf pengajaran bagian IKK Fakultas Kedoktoran USU yang

telah membantu penulis dalam pengumpulan data karya tulis ilmiah ini.

5. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah membesarkan dengan penuh

kasih saying,dan tiada boasan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.

6. Seluruh teman-teman penulis yang ikut membantu penulis dalam menyelesaikan

karya tulis ilmiah.

7. Seluruh pegawai dan staf pengajar bagian IKK fakultas Kedoktoran USU yang

telah memberikan bimbingan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Page 6: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Untuk seluruh bantuan baik atau materi yang diberikan kepada penulis selama ini,penulis

ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna untuk itu

penulis mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya

tulis ilmiah ini.Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.Demikian dan trima

kasih .

03 Desember 2015

Penulis,

Agilan Nadarajan

Page 7: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ I

ABSTRSK…………………………………………………………………………. II

ABSTACT……………………………………………………………………….... III

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. IV

DAFTAR ISI............................................................................................................ V

DAFTAR TABEL.................................................................................................... VIII

DAFTAR GAMBAR................................................................................................ IX

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… X

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum……………………………………………….. 3

1.3.2 Tujuan Khusus……………………………………………….. 3

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 4

2.1. Neutrofil………………………………………………………………. 4

2.1.1.Definisi Neutrofil………………………………………………….. 4

2.1.2. Pembentukan Neutrofil………………………………………. 6

2 .1.2.1. Tahap Myeloblast pembangunan neutrofil ……………... 6

2.1.2.2. Tahap Promyelocyte pembangunan neutrofil…………..... 6

2.1.2.3.Tahap mielosit pembangunan neutrofil…………………… 7

Page 8: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

2.1.3.Fungsi Neutrofil……………………………………………...... 7

2.2. Neutropenia………………………………………................................ 9

2.2.1.Definisi Neutropenia …………………………………………. 9

2.2.2.Etiologi Neutropenia………………………………………….. 10

2.3 .Demam…………………………………………………………………. 11

2.3.1. Definisi Demam………………………………………………. 11

2.3.2. Patofisiologi Demam…………………………………………. 11

2.4. Demam Neutropenia………………………………………………….... 13

2.4.1. Definisi Demam Neutropenia…………………………………. 13

2.4.2. Etiologi Demam Neutropenia…………………………………. 13

2.4.3. Epidemiologi Demam Neutropnia…………………………….. 14

2.4.4. Patofisiologi Demam Neutropenia…………………………..... 15

2.4.4.1. Proses Terjadinya Demam Neutropenia akibat infeki…….. 16

2.4.4.2. Gangguan Imunitas Tubuh………………………………... 17

2.4.4.3. Demam neutropenia akibat dari kanker…………………… 18

2.4.4.4.Obat dan siklus Kemoterapi ……………………………..... 18

2.5. Faktor risiko demam neutropenia…………………………………….... 19

2 5.1.Usia…………………………………………………………..... 19

2.5.2.Jenis Kemoterapi……………………………………………… 20

2.5.3.Jenis Kelamin ………………………………………………… 20

2.5.4.Jenis keganasan ……………………………………………….. 20

2.6 . Penataklaksaan Demam Neutropenia………………………………… 21

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL.................... 24

3.1 Kerangka Konsep Penelitian.................................................................... 24

3.2 Variabel dan Definisi Operasional............................................................ 25

BAB 4 METODE PENELITIAN............................................................................. 26

4.1 Rancangan Penelitian............................................................................... 26

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................... 26

Page 9: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

4.2.1 Waktu Penelitian……………………………………………………. 26

4.2.2 Tempat Penelitian …………………………………………………... 26

4.3. Populasi dan Sampel…………………………………………………... 26

4.3.1 Populasi Penelitian…………………………………………………... 26

4.3.2 Sampel Penelitian……………………………………………………. 26

a) Kriteria Inklusi……………………………………………………….. 27

b) Kriteria Eksklusi……………………………………………………… 27

4.4 Metode Pengumpulan Data………………………………………………. 28

4.5 Pengolahan dan Analisis Data……………………………………………. 28

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................... 29

5.1 Hasil Penelitian........................................................................................ 29

5.1.1Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................................... 29

5.1.2 Karakteristik subyek penelitian............................................................................. 30

5.2Pembahasan.................................................................................................... 33

5.2.1Distribusi Sampel Berdasarkan Umur...................................................... 33

5.2.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin....................................... 34

5.2.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kemoterapi................................. 35

5.2.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Keganasan.................................. 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................... 38

6.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 38

6.2 Saran ................................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 38

LAMPIRAN

Page 10: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jumlah leukosit dan neutrofil normal menurut umur

yang Berkembang …………………………………………………….. 5

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................... 22

Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur ................................................... 29

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 29

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kemoterapi.................................. 29

Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis keganasan.................................... 30

Page 11: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Neutrofil ………………………..………………………....................... 6

Gambar 2.2 Mekanisme Pertahanan sel Neutrofil fagosit ………………………..... 8

Gambar 2.3 Proses Apoptosis………………………………………………………. 9

Gambar 2.4 Patofisiologi Mekanisme Demam……………………………………... 12

Gambar 2.5 : Pembentukan semua jenis sel darah dari sel stem…………………… 19

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ………………..……………………………………. 21

Gambar 5.1. Alur Penentuan Sampel.......................................................................... 28

Gambar 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur.................................................... 31

Gambar 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 32

Gambar 5.4. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kemoterapi................................. 33

Gambar 5.5. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Keganasan……………………... 35

Page 12: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Persetujuan Komisi Etik Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Data Induk

Lampiran 5 Hasil Output SPSS

Page 13: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization) 2010 PTM (penyakit tidak menular)

membunuh 38 juta orang setiap tahun and hampir tiga perempat dari kematian PTM yaitu

28 juta orang terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah dan 16 juta kematian

oleh karena PTM terjadi sebelum usia 70 tahun. Penyakit kardiovaskular menjadi

penyebab sebagian besar kematian PTM oleh 17,5 juta orang per tahun , diikuti oleh

kanker sebanyak 8,2 juta kematian , penyakit pernapasan sebanyak 4 juta , dan diabetes

1,5 juta. Penyakit tersebut merupakan 82 % dari semua kematian.

Menurut data WHO (2015), setiap tahun jumlah penderita kanker di dunia meningkat

sekitar 6,25 juta orang. Begitu juga dengan kanker pada anak jumlahnya mencapai 110

sampai 130 kasus per satu juta anak per tahun.Data statistik resmi dari International

Agency of Research Cancer memperkirakan bahwa kejadian kanker anak berada di

paling banyak negara berkembang. International Confedaration of Childhood Cancer

Parents Organization memperkirakan bahwa lebih dari 100.000 anak dengan kanker

meninggal setiap tahun atau sekitar lebih dari 250 anak per hari, 10 anak per jam.

Kejadian Kanker pada anak di Indonesia ada sekitar 11.000 kasus per tahun. Ramai

pasien kanker selalu menderita dengan kejadian demam neutropenia yang mane

menyebabkan beberapa kondisi yang mengancam jiwa selama rawatan di hospital.

Kejadian demam ini dikenali sebagai demam neutropenia yang mane merupakan kondisi

kritis dan mangganggu rawatan dalam menangani ancaman kanker .Mayoritas golongan

yang menghadapi Kondisi kritis ini ialah golongan anak yang menderita dengan kanker .

Page 14: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Masyarakat zaman kini tidak mempunyai kesedaran bertapa seriusnya kejadian

demam neutropenia terutama pada anak. Demam neutropenia pada anak berbeda dengan

demam pada orang normal pada umumnya karena penurunan jumlah neutrofil membuat

penderita menjadi sangat rentan terhadap mikroba sehingga terjadi infeksi berat Demam

sebagai salah satu indikasi terjadinya infeksi mungkin merupakan satu-satunya pertanda

bahwa pada pasien dengan neutropenia telah terjadi infeksi. Terjadinya demam pada

pasien neutropenia telah cukup sebagai peringatan untuk pemberian antibiotik dan

peningkatan kewaspadaan bahwa infeksi telah terjadi.

Kejadian demam neutropenia lebih sering terjadi pada pasien dengan keganasan

yang menginfiltrasi sumsum tulang secara primer. Banyak faktor yang menyebabkan

terjadinya demam neutropenia, demam neutropenia merupakan manifestasi dari penyakit

neutropenia yang dideritakan oleh pasien kanker. Neutropenia adalah kelainan darah

yang dapat menyerang siapa saja, beberapa orang bahkan dilahirkan dengan neutropenia.

Hal ini dapat terjadi setelah infeksi virus. Dalam beberapa kasus neutropenia disebabkan

efek samping obat (protokol terapi), atau paparan racun tertentu.

Radioterapi dan kemoterapi sering menyebabkan komplikasi demam neutropenia

karena karena sistem imun anak yang menderita dengan kanker hematologi dan tumor

padat yang ganas sering ditekan atau dilemahkan oleh dua faktor ,yaitu kanker itu sendiri

yang menyebabkan terjadi demam secara langsung dan efek samping obat anti kanker

yang menyebabkan demam secara tidak langsungnya ialah obat anti kanker. Neutrofil

berfungsi dalam lini sistem imunitas tubuh untuk mempertahankan tubuh dari infeksi

mikroorganisme asing, apabila sistem imun tubuh menurun karena kejadian neutropenia,

resiko infeksi oleh bakteri dan mikroorganisme meningkat.

Page 15: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah karekteristik yang mempengaruhi demam neutropenia pada penderita

kanker anak di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun maret 2011- Maret 2015 .

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui tentang karekteristik kejadian demam neutropenia pada pasien kanker anak

di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun Maret 2011- Maret 2015 .

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Megetahui jenis-jenis karekteristik yang mempengaruhi kejadian demam neutropenia

pada penderita kanker anak di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi rumah sakit

Merupakan tambahan informasi dalam memberikan pelayanan pada kasus karekteristik

Demam Neutropenia .

1.4.2 Bagi petugas kesehatan

Menambah wawasan dan dalam menangani kejadian demam neutropenia .

1.4.3 Bagi institusi pendidikan

Sebagai bahan referensi di perpustakaan Fakultas Fedokteran USU Medan.

1.4.4 Bagi peneliti

Sebagai aplikasi ilmu yang telah didapatkan selama perkulihan serta menambah

pengatahuan dan pengalaman bagi penulis dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan

Karya Tulis Ilmiah.

Page 16: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

BAB 2

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Neutrofil

2.1.1 Definisi Neutrofil

Neutrofil adalah sel darah putih yang memiliki masa hidup yang pendek beredar.

Neutrofil meninggalkan pembuluh darah dan bergerak ke tempat infeksi, menyusul

gradien kemotaktik yang dihasilkan oleh sinyal mikroba atau endogen. Di lokasi

inflamasi, neutrofil "diaktifkan" untuk melakukan beberapa tugas, termasuk sekresi

sitokin, degranulasi, dan fagositosis. Neutrofil adalah jenis fagosit yang menelan dan

mencerna bakteri. Proses ini sangat penting karena neutrofil adalah salah satu dari garis

pertama pertahanan tubuh terhadap infeksi. Neutrofil dapat mencegah atau mengandung

infeksi dengan melakukan perjalanan ke tempat infeksi di mana mereka fagositosis dan

menghancurkan penyusup karena penurunan jumlah neutrofil bisa mengakibatkan

peningkatkan risiko infeksi. Neutrofil memiliki dua karakteristik morfologi khas yaitu

bentuk inti granul sitoplasma (Gambar 2.1.). Inti dari neutrofil dibagi menjadi 3-5

lobulus, maka nama alternatif adalah "polimorfonuklear". Granul adalah vesikel khusus

yang mengandung beban tertentu, termasuk banyak molekul toksik. Butiran kanonis

diklasifikasikan menjadi empat kelompok menurut isinya adalah primer atau azurophilic,

sekunder atau spesifik, dan tersier atau gelatinase, serta vesikel sekretorik. Eosinofil,

basofil, dan sel mast juga memiliki butiran yang sama dengan neutrofil,jadi,mereka

membentuk sebagain kelompok "granulosit"(Brinkmann , Zychlinsky,2012).

Jumlah neutrofil normal di dalam darah pada bayi yang baru lahir umumnya tinggi

(6.000 – 26.000/ml), dan menurun pada umur 1 minggu. Setelah umur 6 bulan, jumlah

Page 17: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

neutrofil berkisar antara 1500 – 8000 sel/ml ,peristiwa perubahan leukosit dan neutrophil

ditunjukan dalam ( Tabel 2.1). Kegagalan mempertahankan jumlah neutrofil yang normal

dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu kelainan perkembangan sumsum tulang dan

pelepasan leukosit di sirkulasi darah, penurunan lama hidup lekosit di sirkulasi darah, atau

kombinasi dari kedua mekanisme tersebut (Segel, Halterman, 2013)

Tabel 2.1 Jumlah leukosit dan neutrofil normal menurut umur

Umur Jumlah leukosit Jumlah Neutrofil

(Rata-rata) (kisaran) (Rata-rata) (kisaran) %

Birth 18.1 (9.0 - 30.0) 11.0 (6.0 - 26.0) 61

12 Jam 22.8 (13.0 - 38.0) 15.5 (6.0 - 28.0) 68

24 jam 18.9 (9.4 - 34.0) 11.5 (5.0 - 21.0) 61

1 minggu 12.2 (5.0 - 21.0) 5.5 (1.5 - 10.0) 45

2 minggu 11.4 (5.0 - 20.0) 4.5 (1.0 - 9.5) 40

1 bulan 10.8 (5.0 - 19.5) 3.8 (1.0 - 9.0) 35

6 bulan 11.9 (6.0 - 17.5) 3.8 (1.0 - 8.5) 32

1 tahun 11.4 (6.0 - 17.5) 3.5 (1.5 - 8.5) 31

2 tahun 10.6 (6.0 - 17.0) 3.5 (1.5 - 8.5) 33

4 tahun 9.1 (5.5 - 15.5) 3.8 (1.5 - 8.5) 42

6 tahun 8.5 (5.0 - 14.5) 4.3 (1.5 - 8.0) 51

8 tahun 8.3 (4.5 - 13.5) 4.4 (1.5 - 8.0) 53

10tahun 8.1 (4.5 - 13.5) 4.4 (1.8 - 8.0) 54

16 tahun 7.8 (4.5 - 13.0) 4.4 (1.8 - 8.0) 57

21 tahun 7.4 (4.5 - 11.0) 4.4 (1.8 - 7.7) 59

Sumber: Segel , Halterman , 2013

Page 18: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Gambar 2.1. : Neutrofil

Sumber : Brinkmann ,Zychlinsky ,2012

2.1.2 Pembentukan Neutrofil

Sel induk hematopoietik adalah sel pluripotent yang mampu replikasi diri dan

diferensiasi. Sel induk berkomitmen mampu berkembang menjadi mieloblas terbentuk

dari multipoten sel induk hematopoietik. Pertama 3 tahap morfologis dalam

pengembangan neutrofil matang mampu replikasi. Kemudian tahap pembangunan

neutrofil hanya menjalani differensasi sel. Sel-sel perwakilan di 3 tahap pertama adalah

mieloblas, promyelocytes, dan mielosit. (Nader ,2013)

2 .1.2.1 Tahap Myeloblast pembangunan neutrofil

Sel myeloblast memiliki inti besar, bulat atau oval, dan memiliki sejumlah kecil

sitoplasma. Tidak ada kondensasi kromatin diamati, dan 25 nukleolus hadir. Tidak ada

butiran terdapat pada sitoplasma pada tahap ini (Nader ,2013).

2.1.2.2. Tahap Promyelocyte pembangunan neutrofil

Page 19: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Sel promyelocyte lebih besar dari myeloblast tersebut. Inti bulat atau oval, dan

kromatin nuklir menyebar, seperti di myeloblast tersebut. Nukleolus cenderung menjadi

kurang menonjol sebagai sel berkembang. Butiran azurophilic atau primer muncul pada

tahap ini, tapi butiran sekunder belum hadir. Butiran primer bertunas dari permukaan

cekung kompleks Golgi (Nader ,2013).

2.1.2.3 Tahap mielosit pembangunan neutrofil

Pada tahap mielosit, butiran-butiran sekunder muncul. Butiran ini lebih kecil dari

butiran primer dan mewarnai berat untuk glikoprotein. Latar belakang yang groundglass

merah muda, yang merupakan glikoprotein itu, diobservasi ketika sel diwarnai. Butiran

sekunder muncul dari permukaan cembung kompleks Golgi. The mielosit inti eksentrik

dan bulat atau oval. Kromatin nuklir kasar. Nukleolus lebih kecil dan kurang menonjol

dalam tahap mielosit bila dibandingkan dengan tahap promyelocyte. Pembentukan

granul utama terbatas pada tahap promyelocyte. Dengan setiap pembelahan sel

berikutnya, jumlah butiran primer menurun. Dalam neutrofil matang, rasio butiran

sekunder untuk butiran utama pada manusia adalah sekitar 2-3: 1 ( Nader ,2013).

2.1.3 Fungsi Neutrofil

Penelitian oleh Nwakoby et al . (2001) menunjukkan bahwa neutrophilia ini

paling sering terlihat pada pasien yang menderita infeksi atau peradangan. Sel-sel

neutrofil akan menjadi sel pertama yang tiba di lokasi kerusakan atau masalah. Sekitar

100 miliar neutrofil dapat dihasilkan selama satu hari. Jadi neutrofil dianggap sebagai

mekanisme pertahanan utama. Gambar 2.2 menunjukkan aksi neutrofil sebagai fagosit.

Page 20: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Gambar 2 . 2 Mekanisme pertahanan sel neutrofil sebagai fagosit

Sumber: Bolyard et al., 2001.

Neutrofil memberikan garis pertahanan pertama dari sistem imunitas tubuh

bawaan oleh fagositosis, membunuh, dan mencerna bakteri dan jamur. Membunuh

sebelumnya diyakini dilakukan dengan oksigen radikal bebas dan spesies oksigen

reaktif lainnya yang dihasilkan oleh oksidase NADPH (Nicotinamide adenine

dinucleotide phosphate), dan oleh halida teroksidasi diproduksi oleh myeloperoxidase.

Oksidase pompa elektron ke vakuola fagositosis, sehingga mendorong biaya melintasi

membran yang harus dikompensasi. Pergerakan kompensasi ion menghasilkan kondisi

kondusif di vakuola untuk membunuh mikroba dan pencernaan oleh enzim yang akan

Page 21: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

dilepaskan ke vakuola dari butiran sitoplasm (Segal, 2005) . Hal ini ditunjukkan dalam

Gambar 2.3.

Jadi, ketika peradangan terjadi tempat ini akan menyebabkan stimulasi

langsung atau tidak langsung dari sumsum tulang yang akan menyebabkan

peningkatan jumlah neutrofil dalam darah. Neutrofil matang akan hidup dalam waktu

singkat (yaitu 6-10 jam) dan kemudian mereka akan mati dengan proses yang disebut

apoptosis. Tetapi ada beberapa faktor yang akan menyebabkan peningkatan masa

hidup sel-sel neutrofil yang meliputi granulocyte-colony factor stimulasi (G-CSF),

granulocyte-macrophage factor stimulasi koloni (GM-CSF), interleukine-2, interferon

gamm , tumor necrosis factor (TNF) dan glukokortikoid. Sementara di sisi lain, ada

beberapa bahan seperti generasi oksida nitrat endogen dan eksogen akan

menghancurkan neutrofil atau merangsang neutrofil apoptosis (Nwakoby et al., 2001).

Gambar 2.3 : Proses Apoptosis: Sebuah gambar menunjukkan darah normal sementara gambar

B menunjukkan apoptosis yang menyebabkan neutropenia.

Sumber : Nwakoby et al., 2001.

2.2 Neutropenia

2.2.1 Definisi Neutropenia

Neutropenia didefinisikan sebagai penurunan jumlah neutrofil di dalam

sirkulasi. Neutropenia dapat dicirikan sebagai neutropenia ringan dengan ANC(Absolute

Neutrophil Count) dari 1.000-1.500 / mcL (1.0 to 1.5 x 109/L), neutropenia moderat

dengan ANC dari 500-1.000 / μ L ( 0.5 to 1.0 x 109/L ); atau neutropenia berat dengan

ANC < 500 /μL. Stratifikasi ini membantu dalam memprediksi risiko infeksi piogenik

Page 22: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

dengan pasien neutropenia berat memiliki peningkatan kerentanan yang signifikan

terhadap infeksi yang mengancam jiwa, pasien yang memiliki neutropenia terkait dengan

toksisitas kemoterapi. Jenis neutropenia dapat dicatat ketika CBC ( Complete Blood

Count ) dilakukan terhadap bayi baru lahir yang sakit, anak demam, anak minum obat

kronis, atau sebagai bagian dari evaluasi rutin. Kondisi turun-temurun yang parah seperti

sindrom Kostmann dan sindrom imunodefisiensi tertentu yang berkaitan dengan

neutropenia jarang, mungkin 1 per 100.000, dan lebih mungkin untuk menyajikan pada

neonatus dan bayi. Sejumlah kondisi neutropenia yang diturunkan berhubungan dengan

anomali kongenital lainnya, seperti displastik jempol pada anemia Fanconi, albinisme

pada sindrom Chediak-Higashi, dan dwarfisme di rambut tulang rawan atau sindrom

Shwachman-Diamond (Segel, Halterman, 2013).

2.2.2 Etiologi Neutropenia

Neutropenia akut berkembang selama beberapa hari dan sering terjadi jika

penggunaan neutrofil banyak dan produksinya terganggu. Neutropenia kronis yang

berlangsung beberapa bulan atau tahun bisa timbul dari berkurangnya produksi,

peningkatan penghancuran, atau penyerapan neutrofil di limfa. Neutropenia muncul

sebagai faktor ekstrinsik sekunder untuk sel myeloid sumsum yang umum terjadi

gangguan yang diperoleh dari sel progenitor myeloid. Cacat intrinsik sangat jarang

mempengaruhi proliferasi dan pematangan sel progenitor myeloid. Obat merupakan salah

satu penyebab paling umum gejala neutropenia. Insiden neutropenia akibat obat

meningkat secara dramatis, 10% kasus terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, dan

mayoritas kasus di antara orang dewasa di atas usia 65 tahun. Drug-induced neutropenia

memiliki beberapa mekanisme yang mendasari (Immune-mediated, beracun , reaksi

hipersensitivitas) yang berbeda dari neutropenia berat yang diduga terjadi setelah

pemberian obat kanker Cyto reductive atau radioterapi ( Boxer L.A , 2012).

2.3 Demam

2.3.1 Definisi Demam

Page 23: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Penigkatan suhu tubuh dari kadar normal . Suhu tubuh normal adalah, dari

36,1 °C sampai 37,2 °C . Kebanyakan orang dewasa mempunyai suhu oral di atas 38 ° C.

Sedangkan pada suhu rektal atau telinga di atas 38,3°C dianggap demam. Seorang anak

mengalami demam jika memiliki suhu rektal sebesar 38°C atau lebih tinggi ( Staff,

2013).

Kisaran suhu oral 33,2-38,2 derajat C , rektum : 34,4-37,8°C , telinga : 35.4- 37.8°C dan

aksila : 35,5-37,0 °C. Kisaran suhu oral untuk pria dan wanita , masing-masing, adalah

35.7- 37,7 dan 33,2-38,1°C , di dubur 36,7-37,5 dan 36,8-37,1°C , dan timpani 35,5-37,5

dan 35,7-37,5°C. Kisaran suhu tubuh normal perlu disesuaikan , terutama untuk nilai

yang lebih rendah . Ketika menilai suhu tubuh penting untuk menentukan tempat

pengukuran dan jenis kelamin dalam pertimbangan (Levander, 2002).

2.3.2 Patofisiologi Demam

Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama pirogen.

Pirogen adalah zat yang dapat menyebabkan demam. Pirogen terbagi kepada dua yaitu

pirogen eksogen dan pirogen endogen pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari

luar tubuh pasien. Contoh dari pirogen eksogen adalah produk mikroorganisme seperti

toksin atau mikroorganisme seutuhnya. Salah satu pirogen eksogen klasik adalah

endotoksin lipopolisakarida yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif. Jenis lain dari

pirogen adalah pirogen endogen yang merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh

pasien. Pirogen eksogen telah terbukti menginduksi produksi sitokin pro-inflamasi,

seperti interleukin 1β (IL-1β) dan 6 (IL-6), interferon (INF) -α, dan tumor necrosis

factor (TNF).Seterusnya, yaitu masuk ke sirkulasi hipotalamus, merangsang pelepasan

prostaglandin lokal dan mengulang setpoint termal hipotalamus. Tindakan sitokin

pirogenik dapat ditentang oleh sitokin lainnya seperti zat arginin vasopressin , IL-10,

glukokortikoid dan melanosit-stimulating hormone, yang semuanya memiliki sifat

antipiretik, sehingga dapat membatasi magnitud dan durasi demam. TNF telah terbukti

memiliki sifat pirogenik dan antipiretik, tergantung pada kondisi percobaan. Pada

akhirnya, jumlah dari interaksi sitokin pirogenik dan antipiretik berefek kepada derajat

dan durasi respon demam ( Dalal , Zhukovsky,2006 )

Page 24: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Gambar 2.4 : Patofisiologi Mekanisme Demam

Page 25: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Sumber : Dalal ,Zhukovsky,2006.

2.4 Demam Neutropenia

2.4.1 Definisi Demam Neutropenia

Page 26: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Demam neutropenia secara umum didefinisikan sebagai kenaikan suhu aksila di

atas 38,5 C selama lebih dari satu jam apabila memiliki jumlah neutrofil absolut kurang

dari 0,5 x 109 / L. Definisi lain juga digunakan seperti 38,0 C selama 1-4 jam . Pada

sebagian besar penderita dengan neutropenia, demam mungkin satu-satunya tanda gejala

infeksi (Schouten ,2006 ).

2.4.2 Etiologi Demam Neutropenia

Demam sering terjadi selama neutropenia akibat kemoterapi: 10% -50% dari

pasien dengan tumor padat dan 80% dari mereka dengan keganasan hematologi akan

mengalami demam selama lebih 1 siklus kemoterapi terkait dengan neutropenia.

Kebanyakan pasien tidak memiliki dokumentasi etiologi infeksi. 20% -30% klinis infeksi

yang didokumentasikan terjadi dari episode demam, tempat umum infeksi jaringan yang

berbasis termasuk usus, paru-paru, dan kulit. Bakteremia terjadi pada 10% -25% dari

semua pasien, sebagian besar episode yang terjadi dalam pengaturan neutropenia

berkepanjangan dalam jumlah (ANC 100 neutrofil/mm3) (Freifeld, 2010).

Penyebab terjadinya demam neutropenia pada pasien kanker seperti LLA masih

belum jelas, diduga karena infeksi dengan kadar mikrobia yang rendah atau pun karena

infeksi jamur atau virus. Bakteri merupakan penyebab terbanyak infeksi pada demam

neutropenia, seperti bakteri S. aureus, E. coli, P. aeruginosa, K. pneumoniae dan

coagulase-negative staphilococcus merupakan organisme yang banyak ditemukan pada

kultur. Pemasangan kateter sentral sering berhubungan dengan infeksi coagulase-negative

staphilococcus, S. aureus, dan kadang-kadang bakteria Gram negative, yaitu

enterococcus, dan candida.Infeksi jamur diderita oleh sekitar 10% semua infeksi pada

anak dengan keganasan. Candida menyebabkan 60% infeksi jamur. Disamping

keganasan dan terapi yang diberikan, risiko infeksi jamur meliputi mukositis orofaringeal

dan gastrointestinal, pemasangan kateter intravaskular yang lama, dan terapi antibakterial

spektrum luas. Infeksi virus oportunistik pada penderita keganasan biasanya merupakan

reaktivasi dari virus laten. (Segel, Halterman, 2013).

Namun, beberapa obat tampaknya memiliki efek toksik langsung pada sel-sel

induk sumsum dan prekursor neutrofil dalam kompartemen mitosis. Sebagai contoh,

obat-obatan seperti antipsikotik, antidepresan, dan kloramfenikol dapat bertindak

Page 27: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

sebagai racun langsung dalam beberapa individu, berdasarkan pada metabolisme dan

kepekaan dengan cara ini. Obat lain mungkin memiliki kombinasi mekanisme imunitas

dan nonimmune (Braden, 2004).

2.4.3 Epidemiologi Demam Neutropnia

Data mengenai epidemiologi demam neutropenia selama kemoterapi untuk kanker

anak sangat langka. Data diambil dari studi prospektif yang dilakukan dari Januari 2002

sampai Desember 2004 di Rumah Sakit Anak-anak G. Gaslini, Genoa, Italia, di mana

dianalisis untuk mengevaluasi proporsi, tingkat untuk 1000 hari neutropenia, dan etiologi

demam pada anak neutropenia menerima lembut, standar, atau darah tepi transplantasi sel

(PBSCT) terapi untuk sistem tumor saraf pusat batang. Selama durasi studi, 243 periode

neutropenia (granulosit count <1000 / cmm), akuntansi untuk 3544 hari pasien berisiko,

yang didokumentasikan dalam 62 anak. Sebanyak 72 episode demam yang diamati pada

66 (27%) periode neutropenia, untuk tingkat 20, 31. Sebuah episode demam primer

diamati pada 10% dari periode neutropenia setelah kemoterapi lembut, dalam 30%

setelah kemoterapi standar, dan 48% setelah PBSCT (P <0,0001). Tingkat episode

demam primer adalah 6.19 setelah kemoterapi lembut, 27,02 setelah pengobatan standar,

dan 31,02 setelah PBSCT (P <0,0001). Dalam model regresi multivariabel, jenis

kemoterapi (lembut vs standar dan PBSCT) dan ambang granulosit menghitung pada

neutropenia onset (999.501/cmm dan 500.101/cmm vs ≤100/cmm) adalah satu-satunya

faktor yang secara signifikan terkait dengan pengembangan febrile neutropenia

(Castagnola , 2011).

Demam neutropenia merupakan penyebab utama morbiditas, mortalitas, dan

biaya pada pasien yang menerima kemoterapi kanker. Dalam penelitian yang berbeda

dilaporkan kejadian demam neutropenia tergantung pada rejimen pengobatan, intensitas

dosis disampaikan, dan populasi pasien. Risiko awal demam neutropenia tampaknya

tertinggi selama siklus pertama kemoterapi terhadap kelompok tertentu yang berisiko

tinggi, seperti pada pasien tua dan orang-orang dengan berbagai penyakit. Demam

neutropenia disebabkan oleh masalah klinis, ekonomi, dan kualitas hidup pasien. Risiko

kematian terkait dengan demam neutropenia terus menjadi relatif tinggi pada pasien

dengan keganasan hematologi, pasien dengan penyakit penyerta, dan bakteremia,

Page 28: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

pneumonia, atau komplikasi infeksi lain yang terkait. Penurunan intensitas dosis

kemoterapi yang sering mengikuti sebuah episode dari demam neutropenia mungkin

memiliki dampak yang cukup besar pada pengendalian penyakit pada keganasan

responsif dan berpotensi dapat disembuhkan. Beban ekonomi demam neutropenia

substansial dengan proporsi terbesar dari biaya yang terkait terbatasnya jumlah pasien

rawat inap untuk jangka waktu yang lama sebagai akibat dari komorbiditas atau

komplikasi (Lyman, Kuderer , 2003).

2.4.4 Patofisiologi Demam Neutropenia

Pirogen eksogen menyebabkan beberapa sitokin beraktif untuk respon imun, dan

menghasilkan demam, tanda dan gejala inflamasi sering dilemahkan atau tidak ada pada

pasien neutropenia (Saito, 2013). Gejala klinis neutropenia biasanya bermanifestasi

sebagai infeksi, paling sering terjadi pada membran mukosa dengan indikasi demam

akibat kemoterapi. Kulit adalah tempat infeksi yang paling umum dan muncul sebagai

bisul, abses, ruam, dan menyebabkan keterlambatan dalam penyembuhan luka. Alat

kelamin dan perirectal juga terpengaruh. Namun, tanda-tanda klinis yang biasa infeksi

ialah termasuk kehangatan lokal dan pembengkakan, mungkin tidak ada, karena ini

memerlukan kehadiran sejumlah besar neutrofil. .Resiko infeksi yang serius meningkat

apabila ANC jatuh ke kisaran berat neutropenia (<500 / uL). Durasi dan keparahan

neutropenia langsung berkorelasi dengan total kejadian dari semua infeksi dan orang

infeksi. Ketika ANC terus-menerus lebih rendah dari 100 sel / uL selama lebih dari 3-4

minggu, kejadian infeksi mendekati 100%. Dalam berkepanjangan neutropenia berat,

terjadi infeksi sistem pencernaan dan infeksi paru, seperti halnya sepsis. Namun, pasien

dengan neutropenia tidak pada peningkatan risiko untuk infeksi parasit dan virus, karena

ini dipertahankan oleh mekanisme imunitas bawaan dan limfosit-dimediasi.

.Kebanyakan episode demam neutropenia terjadi pada pasien yang mengalami gangguan

pertahanan tubuh akibat menerima kemoterapi, penyebab lainnya antara lain pasien

dengan leukemia akut, sindrom myelodysplastic, atau penyakit lain yang menyebabkan

leukopenia. (Braden, 2004).

2.4.4.1 Proses Terjadinya Demam Neutropenia akibat infeksi

Page 29: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Neutrofil yang berfungsi sebagai sel fagosit sangat berperan penting dalam sistem

imunologis. Keadaan neutropenia akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga pasien

menjadi mudah terinfeksi. Crawford (2004), menyatakan bahwa bagian yang paling seing

terinfeksi ialah di saluran pencernaan, paru-paru, dan kulit, di mana prosedur invasif

memberikan laluan untuk pathogen.

Ketika neutropenia atau demam neutropenia terjadi pasien akan beresiko infeksi

oleh gram positif bakteri, gram negatif bakteri, jamur atau bahkan infeksi virus . Sekitar

60% dari pasien yang terinfeksi dengan gram positif organisme yang meliputi

staphylococcus Coagulaes-negatif dan Staphylococcus epidermis dan 30% terinfeksi

dengan gram negatif bakteri organisme seperti Escherichia coli, Klebsiella spp. dan

Pseudomonas aeruginosa. Sementara 10% dari pasien neutropenia demam terinfeksi oleh

infeksi jamur seperti Candida dan Aspergillus. Infeksi jamur dianggap sebagai infeksi

sekunder namun juga bisa menjadi infeksi primer jika neutropenia bertahan selama lebih

dari 10 hari. Jadi dua kultur darah yang dibutuhkan untuk penyelidikan yang satu untuk

bakteri dan yang lainnya untuk jamur. Kultur darah ini harus diambil satu dari kateter

vena sentral dan yang lainnya dari vena perifer. Aspirasi tulang dan biopsi juga harus

diambil untuk memastikan penyebab utama infeksi (Hassan,2010) .Menurut penelitian

Alison (2010) ,Kateter vena sentral merupakan sumber utama infeksi dalaam aliran darah

di populasi pasien yang neutropenia yang menghadapi demam akibat infeksi .pusat

kateter merupakan tempat utama berlaku kolonisasi dan Sumber infeksi dalam aliran

darah. Infeksi dari pusat catheter seperti central line paling umumnya disebabkan oleh

kolonisasi bakteri di kulit dan mukosa .Invasi bakteri atau mikroorganisme menyebabkan

terjadinya demam disebabkan penurunan jumlah neutrofil dalam darah dan tidak ada

sistem pertahanan imun tubuh yang efektip, jadi zat pirogen exsogen dari bakteria

menyebabkan terjadinya demam lebih mudah .

2.4.4.2 Gangguan Imunitas Tubuh

Kemoterapi predisposisi pasien kanker dengan infeksi dengan menekan produksi

neutrofil akibat efek sitotoksik . Neutrofil adalah garis pertahanan pertama terhadap

infeksi sebagai komponen seluler pertama yang respon pada inflamasi dan komponen

kunci dari imunitas bawaan. Neutropenia menumpulkan respon inflamasi terhadap infeksi

Page 30: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

baru muncul, memungkinkan multiplikasi bakteri dan invasi karena neutropenia

mengurangi tanda-tanda dan gejala infeksi, demam sering hadir pada pasien dengan

neutropenia sebagai satu-satunya tanda infeksi . (Crawford, 2003).Obat kemoterapi

menyebabkan kerusakan sumsum tulang oleh efek anti metabolik,yaitu menyebabkan

pencegahan sintesis DNA dan RNA sampai menyebabkan kerusakan dan penekanan

sumsum tulang yang menyebabkan menurunya produksi neutrofil akibatnya berlaku

gangguan imunitas. ( Hassan ,2011) .

2.4.4.3 Demam neutropenia akibat dari kanker

Patofisiologi demam diinduksi oleh tumor disebabkan oleh beberapa

mekanisme ,seperti pelepasan sitokin dari sel tumor atau infiltrasi sel mononuklear

misalnya, tumor necrosis factor dan interleukin-1 nekrosis jaringan tumoral dan

menyebabkan terjadinya demam. Tambahan pula, obstruksi saluran berongga atau viskus

mengakibatkan infeksi proksimal seperti cholangiocarcinoma yang menyebabkan

obstruksi bilier dan dikuti dengan kolangitis supuratif..Demam Kanker secara klasik

selalu dikaitkan dengan limfoma Hodgkin, tetapi dapat terjadi dalam suasana limfoma

non-Hodgkin, leukemia, dan tumor padat. Beberapa keganasan padat tertentu yang

mengakibatkan demam tumor termasuk kanker sel ginjal denga elaborasi interleukin-6,

karsinoma hepatoseluler, karsinoma pankreas, karsinoma bronkogenik, dan tumor otak.

Sebuah tumor jinak yang unik yang mungkin hadir dengan demam adalah myxoma

atrium, tumor ganas yang melepaskan sitokin yang menyebabkan gejala konstitusional.

(Marinella, 2015)

2.4.4.4 Obat dan siklus Kemoterapi

Banyak penelitian menunjukkan neutropenia sebagai hasil negatif dari

penggunaan obat kemoterapi. Kemunculan neutropenia atau terjadinya adalah terutama

dan sangat terkait dengan siklus pertama kemoterapi yang lebih dari yang lain atau siklus

berikutnya. Obat kemoterapi akan menyebabkan menipisnya sumsum tulang yang akan

menyebabkan pengurangan produksi neutrofil dan akibatnya menyebabkan neutropenia.

Selain tingkat keparahan neutropenia juga akan meningkat karena obat-obatan

kemoterapi (Hassan, 2011).Gambar 2.5 menunjukkan pembagian sel-sel yang bisa

Page 31: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

menipis karena efek kemoterapi. Neutropenia ialah sebab yang paling utama terjadinya

demam dan yaitu disebabkan oleh obat-obatan dan kemoterapi antikanker . Efek

kemoterapi antikanker adalah untuk menekankan setiap pembagian sel aktif kanker ,

tetapi sebagai hasilnya sel-sel darah normal dan sumsum tulang juga mempengaruhi efek

obatnya . contoh obat kemoterapi yang sangat terkait dengan neutropenia ialah

aktinomisin, Asparaginase, Busulfan, Cisplatin, Doksorubisin, Daunorubisin, Etoposide,

Fluorouracil, ifosfamid dan Methotrexate. (Lyman , 2005)

Gambar 2.5 : Pembentukan semua jenis sel darah dari sel stem

Sumber : Bolyard et al., 2001 .

2.5 karekteristik demam neutropenia

Stratifikasi risiko meliputi faktor-faktor seperti usia tertentu , jenis keganasan, dan

faktor pengobatan seperti jenis kemoterapi (Lehrnbecher,2012). Penelitian oleh

lyman(2014 ) juga menyatakan faktor jenis kelamin turut terlibat dalam terjadinya

demam neutropenia .

Page 32: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

2.5.1 Usia

Usia itu sendiri merupakan faktor risiko umum untuk pengembangan neutropenia

berat atau Demam Neutropenia, dan juga dapat dikaitkan dengan karakteristik pasien lain

yang mempengaruhi risiko itu. Dalam beberapa penelitian, telah ditemukan bahwa status

kinerja yang buruk, sebagai ukuran kelemahan, merupakan faktor risiko yang signifikan.

Dengan demikian, usia fisiologis pasien daripada usia kronologis, mungkin menjadi

prediktor yang lebih akurat untuk risiko neutropenia (Crawford, 2003).

2.5. Jenis Kemoterapi

Penelitian oleh Asturias(2010) menunjukan bahwa jenis kemoterapi merupakan

faktor resiko yang mana menyebabkan penipisan sumsum tulang . Faktor penderita

seperti kondisi,kwalitas sumsum tulang dan kemampuan untuk memetabolisme

kemoterapi menentukan keparahan demam neutropenia . Penelitian oleh Amman(2010)

juga menyatakan hal yang sama bahwa demam neutropenia terjadi akibat

obat .Kemoterapi sitotoksik yang menekan sistem hematopoietik , merusak mekanisme

perlindungan dan membatasi dosis kemoterapi yang dapat ditoleransi (Hassan,2011) .

2.5.3 Jenis Kelamin

Berdasarkan penelitian Crawford (2014) menyatakan jenis kelamin

berhubungan dengan terjadinya demam neutropenia dan dia juga telah menemukan

bahwa jenis kelamin perempuan merupakan pnderita yang paling sering berhubungan

dalam pengembangan demam neutropenia atau rawat inap untuk demam neutropenia .

2.5.4 Jenis keganasan

Pasien dengan keganasan hematologi berada pada risiko lebih besar untuk

komplikasi neutropenia daripada Pasien dengan tumor padat karena proses penyakit yang

mendasari serta intensitas perawatan yang diperlukan. (Lyman ,2005) .

Page 33: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

2.6 Penataklaksaan Demam Neutropenia

neutropenia terjadi paling sering pada siklus pertama pengobatan . Pasien yang

lebih tua , pasien dengan beberapa penyakit dasar , dan pasien yang sering menerima obat

myelotoxic rentan untuk mengembangkan neutropenia dan komplikasinya. Penggunaan

myeloid growth factors untuk terapi kemoterapi siklus pertama amat penting untuk

pasien yang beresiko demam neutropenia lebih dari 20 persantase . profilaksis granulosit

ColonyStimulating Factor (GCSF)untuk pasien yang menerima kemoterapi yang lebih

intensif , memiliki kelangsungan kehidupan yang lebih baik , tetapi memiliki resiko

sekunder yang lebih tinggi untuk menderita Acute Myloid Leukemia (AML). pengobatan

Antibiotik tetap andalan untuk demam neutropenia dan semakin digunakan sebagai

profilaksis untuk pasien yang berisko mengahadapi demam neutropenia . Diagnosis dan

pengobatan jenis lain dari neutropenia juga terus membaik . ( Dale 2009)

a)Antibiotik:

Pada pasien yang memiliki demam neutropenia antibiotik spektrum luas akan dimulai

di rumah sakit, setelah aman untuk keluar dari rumah sakit antibiotik oral dapat

dilanjutkan.

b) Colony Stimulating Factors:

Seperti filgastrim (GCSF) atau sargramostim (GMCSF), obat ini dapat diberikan

untuk meningkatkan jumlah sel darah putih seseoran. Ini dapat diberikan secara

intravena (IV) atau secara injeksi subkutan (SubQ).

c)Antipiretik:

Setelah sumber demam ditemukan pengobatan antibiotik dimulai untuk membantu

meringankan demam itu sendiri dapat digunakan untuk membuat merasa lebih baik.

Pada pasien dengan demam yang tidak jelas, dianjurkan bahwa rejimen awal

dilanjutkan sampai ada tanda-tanda yang jelas dari pemulihan sumsum; tradisional

endpoint merupakan Absolute Neutrophil Count (ANC) meningkat melebihi 500 sel /

mm3 . jika kursus perawatan yang tepat telah selesai dan semua tanda-tanda dan gejala

Page 34: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

infeksi didokumentasikan telah diselesaikan, pasien yang tetap neutropenia dapat

melanjutkan lisan fluorokuinolon profilaksis sampai pemulihan sumsum (Freifeld, 2010)

Sebuah obat sintetis yang merangsang produksi sumsum tulang neutrofil

(recombinant human granulocyte colony stimulating factor ([rhGCSF]) telah digunakan

untuk mengobati neutropenia kronis yang parah . Penelitian telah menunjukkan bahwa

terapi jangka panjang dapat meningkatkan jumlah neutrofil ke kisaran normal di sebagian

besar individu, sehingga mengurangi infeksi dan gejala yang terkait lainnya . Evaluasi

yang cermat sebelum mulai terapi tersebut dan pengamatan berkelanjutan selama terapi

sangat penting untuk menjamin keamanan jangka panjang dan efektivitas pengobatan

seperti pada individu dengan neutropenia kronis yang parah . ( Boxer , 2012)

meskipun banyak dari prinsip-prinsip manajemen yang dikembangkan untuk

pasien dengan leukemia akut , meningkatnya penggunaan kemoterapi sitotoksik pada

pasien dengan limfoma dan solid tumor telah meningkatkan jumlah pasien yang memiliki

neutropenia dan yang berisiko terinfeksi .Meskipun bahkan pasien yang memiliki

neutropenia untuk kurang dari seminggu bisa menjadi demam dan membutuhkan terapi

antibiotik empiris , mereka umumnya merespon segera, jika tidak ada penyebab infeksi

diidentifikasi , program disingkat pengobatan cukup , terutama jika terbukti setelah terapi

dimulai . ( Pizzo , 1993)

Rekombinan manusia granulocyte colony- stimulating factor

(RG- CSF).G - CSF adalah sitokin utama yang merangsang pertumbuhan dan

perkembangan neutrofil di sumsum tulang . Suatu bentuk rekombinan dari G - CSF

( filgrastim ; r - metHuG - CSF ) tersedia secara komersial . Filgrastim memiliki efek

farmakologi yang sama endogen manusia G - CSF ; meningkatkan aktivasi , proliferasi ,

dan diferensiasi sel progenitor neutrofil dan meningkatkan fungsi neutrofil matang . Yang

menghasilkan peningkatan granulopoiesis tanpa mengurangi paruh neutrofil. Akibatnya ,

menghasilkan peningkatan dosis tergantung di jumlah neutrofil absolut ( ANC ) dan

berhubungan dengan penurunan kejadian , durasi , dan beratnya neutropenia. (Bhatt,2004)

Page 35: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

BAB 3

TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

- Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep penelitian ini adalah:

Gambar 3.1: Kerangka Konsep

Usia

Jenis Kelamin

Jenis Keganasan

Jenis KemoterapiDemam Neutropenia

Page 36: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

3.2 Definisi Operasional

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif retrospektif dengan

pendekatan cross sectional yaitu untuk mencari karekteristik yang berkaitan dengan

demam neutropenia pada penderita kanker anak di RSUP Haji Adam Malik .

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

No Variabel

Penelitian

Definisi

Operational

Alat

Ukur

Hasil

Ukur

Skala

ukur

1 Umur

Usia adalah umur pasien dari lahir hingga saat ini

Data sekunder dari rekam medis

Umur anak, 0 tahun hingga 18tahun

Ordinal

2 Jenis kelaminIdentitas seksual pasien

Data sekunder dari rekam medis

Pria ,Wanita Nominal

3 Jenis keganasan

Jenis kanker yang diderita pasien

Data sekunder dari rekam medis

Analisa data dari rekam medis, nama jenis keganasan

Nominal

4 Jenis kemoterapi

Jenis penaganan keganasan

Data sekunder dari rekam medis

Pemberian jenis kemoterapi pada penderita kanker anak .

Nominal

5 Demam Neutropenia

kenaikan suhu pada tubuh yang disebabkan oleh penurunan jumlah neutrofil

Data sekunder dari rekam medis

Ada/Tidak Riwayat Demam Neutropenia

Nominal

Page 37: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2015 - December 2015.

4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Medan. Alasan pemilihan lokasi ini karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit

rujukan wilayah pembangunan A yaitu Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau,

dan merupakan rumah sakit pendidikan.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak dengan kanker yang menderita

demam neutropenia selama rawatan di RSUP Haji Adam Malik.

Berdasarkan survei awal yang penulis lakukan, pada Maret 2011-Maret 2015

tercatat jumlah pasien anak penderita kanker di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam

Malik Medan adalah sebanyak 2018 pasien.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah data rekam medik, karekteristik demam

neutropenia pada anak yang menderia dengan kanker . Teknik dalam pengambilan

sampel dengan menggunakan teknik simple randomized sampling, di mana pengambilan

sampel dengan secara serampangan menjadi sampel dalam penelitian ini.

a) Kriteria Inklusi:

1. Anak yang menderita kanker.

2. Faktor yang menyebabkan demam neutropenia seperti usia , jenis kelamin ,

jenis keganasan, dan jenis kemoterapi.

3. Semua anak penderita kanker yang menderita demam selama rawatan .

4. Telah melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap ( Complete Blood

Count )dan hasil laboratorium (Absolute Neutrophil count)

5. Dalam hasil laboratorium Jumlah neutrofil absolut kurang dari 0,5 x 109 / L

Page 38: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

b) Kriteria Eksklusi:

1. Data rekam medis yang tidak lengkap

2. Kejadian demam dengan kadar neutrofil yang normal.

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple randomized sampling

dimana semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam

penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi. Menurut Notoatmodjo

(2005), untuk mencapai jumlah sampel dari populasi yang jumlahnya lebih kecil dari

10.000, dapat dihitung berdasarkan rumus:

n= N1+N (d2)

Keterangan :

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0.1)

Hasil dari asumsi, jumlah populasi anak penderita kanker Rumah Sakit Umum

Pusat Haji Adam Malik, Medan adalah 2018 orang, maka sekurang-kurangnya 95 orang

diperlukan untuk mengikuti penelitian ini. Dalam penelitian ini saya telah menambahkan

5 orang sampel lagi menjadikannya 100 sampel. Ini adalah untuk menambahkan

keakuratan hasil penelitian dan juga memudahkan perkiraan.

n = 2018

1+ 2018(0.1)² = 95.28 ≈ 95

4.4 Metode Pengumpulan Data

Data diperoleh melalui data sekunder yaitu dari rekam medis pasien. Awal

pengumpulan data dilakukan di Instalasi Rekam Medis untuk mencatat nomor registrasi,

usia, jenis kelamin, jenis keganasan, dan jenis kemoterapi pasien anak penderita kanker

yang menderita demam. Setelah rekam medis didapatkan, dilakukan pencatatan variabel

Page 39: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

yang dibutuhkan yaitu riwayat demam neutropenia pada penderita kanker anak dan

karekteristik demam neutropenia .

4.5 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dilakukan dengan menganalisa data pasien yang diambil dari rekam medis

di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.Analisa data ini akan dilakukan secara

deskriptif dengan menggunakan program computer.

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUP H.Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A dengan SK

Menkes No.335/Menkes /SK/VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan

Sesusai dengan SK Menkes/SK/IX/1991 yang memili visi sebgai pusat unggulan

pelayanan keehatan dan pendidikan juga merupakan pusat rujukan kesehatan untuk

Page 40: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

wilayah pembangunan Ayang meliputi Provinsi Sumetera Utera,Aceh ,Sumatera Barat

dan Riau . Lokasi dibangun diatas tanah seluas kurang lebih 10 Ha dan terletak di jalan

Bunga Lau No .17 Km 12 kecematan Medan tuntungan kotamadnya Medan Provinsi

Sumetera Utara.

Dalam rangka melayani kesehatan masyarakat umum ,RSUP H. Adam Malik

Medan didukung oleh 1.995 orang tenaga kerja yang terdiri dari 790 orang tenaga

medis dari berbagai spesialiasi ,604 orang paramedic perawatan ,298 orang paramedic

non perawatan dan 263 orang tenaga non medis serta ditambah dengan Dokter Brigade

Siaga Bencana (BSB) sebanyak 8 orang .

RSUP H. Adam Malik Medan memiliki fasilitas pelayanan yang terdiri dari

pelayanan medis (instalasi rawat jalan,rawat inap ,perawatan intensif ,gawat

darurat ,bedah pusat ,hemodialisa), pelayanan penunjang medis (instalasi diagnostik

terpadu , patologik klinik ,patologi anatomi ,radiologi , rehabilitasi

medis ,kardiovaskular ,mikrobiologi), pelayanan penunjang non-medis (instalasi gizi ,

farmasi ,Central Sterlization Supply Depart(CSSD), bioelektrik medik ,Penyuluhan

Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) .Bagi rekam medis terletak di lantai

dasar tepat dibelakan poliklinik Obstetri Ginekologi RSUP H . Adam Malik Medan.

5.1.2. Karakteristik subyek penelitian

Penelitian ini dilakukan bulan maret 2015 sampai dengan Desember

2015,diperoleh 100 subjek untuk meneliti kejadian demam neutropenia pada pasien

kanker anak . Namun, dari 100 sampel tersebut, hanya 54 sampel yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti (Gambar 5.1).

Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Umur Jumlah (n) Persentase (%)

0-5 tahun 4 7.4

6-10tahun 26 48.1

11-15tahun 18 33.3

Page 41: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

16-18 tahun 6 11.1

Total 54 100

Dari tabel 5.1,dapat dilihat bahwa mayoritas sampel kelompok berumur 6-10

tahun dengan jumlah 26 orang (48.1 %) dan sampel yang paling sedikit adalah dalam

kelopok berumur 0-5 yaitu sebanyak 4 orang yang mane merupakan 7.4 pesantase .

Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)

Laki-laki 26 46.5

Perempuan 28 53.7

Total 54 100

Tabel 5.2 menunjukkan jumlah responden perempuan lebih banyak daripada

responden laki-laki dengan perbedaan yang sedikit ,dimana terdapat 28 orang (53.7%)

respondan perempuan dan 26 orang (46.5%) respondan laki-laki penderita kanker yang

menghidap demam neutropenia .

100 sampel penelitian

46 sampel54 sampel

Page 42: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Gambar 5.1.

Alur

Penentuan Sampel

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kemoterapi

Hasil lab tidak lengkap Tidak ada riwayat

demam Data rekam medis tidak

lengkap

inklusi

eksklusi

Jenis Kemoterapi Jumlah (n) Persentase (%)

Vincristin(VCR) 16 29.6

Methotrexate(MTX) 17 31.5

Cyclophosphamide (Cpa) 7 14.8

Carboplatin 3 3.7

Leunase 1 1.9

Etoposide 6 11.1

6-Mercaptopurine 4 7.4

Total 54 100

Page 43: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Dari tabel 5.3, jenis kemoterapi yang paling banyak digunakan pada penderita adalah

kemoterapi Methotrexate(MTX) untuk 17 orang (31.5%) dan yang paling sedikit adalah

kemoterapi Leunase untuk 1 orang(1.9%) .

Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis keganasan

Jenis Keganasan Jumlah

(n)

Persentase (%)

Retinoblastoma 8 14.8

Limpoma Hodgkin 2 3.7

Non Hodgkin Lyphoma (NHL) 4 7.4

Acute Lyphoblastic Leukemia (All) 28 51.9

Systemic Lupus Eritamatos 7 13.0

Neuroblastoma 3 5.6

Acute Myloid Leukemia(AML) 1 1.9

Soft Tissue Tumor 1 1.6

Total 54 100

Dari tabel 5.4 ,didapati lebih banyak pasien manghadapi kanker Acute

Lyphoblastic Leukemia (ALL) sebanyak 28 orang (51.9%) dibandingkan dengan jenis

kanker yang lain.

5.2 Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan data sekunder

rekam medis di RSUP Haji Adam Malik, Medan dari tahun Maret 2011-Maret

2015,diperoleh data mengenai prevalensi dan faktor resiko kejadian demam neutropenia

pada pasien kanker anak di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun Maret 2011-

Page 44: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Maret 2015yang menjadi responden dalam penelitian ini . Data- data tersebutlah yang

akan digunakan sebagai dasar bagi pembahasan hasil akhir penelitian ini,yang dapat

dijabarkan sebagai berikut .

5.2.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

7.4%

48.10%33.30%

11.30%

0-5 Tahun 6-10 Tahun 11-15 Tahun 16-18 Tahun

Gambar 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Pada gambar 5.2. dapat diketahui bahwa responden penderita kanker yang

mengidap Demam neutropenia paling banyak berasal dari kelompok usia 6-10 tahun

yaitu sebanyak 26 orang (48.1%) yang diikuti oleh oleh kelompok usia 11-15 tahun

adalah 18 orang (33.3%) dan 16-18 tahun sebanyak 6 orang (11.1%) .Kemudian ,

kelompok usia dengan frequensi paling kecil adalah dari 0- 5 tahun ,sebanyak 6 orang

(7.4%) .Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Lyman

(2005) yang mane menyatakan usia yang lebih tinggi menjadi faktor risiko umum untuk

pengembanganneutropenia berat dan komplikasi neutropenik lainnya seperti demam

neutropenia.Usia lanjut merupakan faktor risiko independen yang sangat penting , karena

lebih tuapasien sering diperlakukan dengan dosis kemoterapi yang lebih rendah untuk

meminimalkanterjadinya komplikasi neutropenia . Karena pasien yang lebih tua dengan

kanker dapatmendapatkan manfaat yang sama dari kemoterapi agresif sebagai pasien

yang lebih muda.

5.2.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 45: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

46.3%

53.7.%

laki-lakiperempuan

Gambar 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada gambar 5.3.,diperoleh bahwa jumlah penderita laki-laki lebih kurang

daripada responden perempuan dengan perbedaan yang lebih sedikit yaitu 28 orang

(53.7%) perempuan dan 26 orang(46.3%) sampel laki-laki. Penelitian ini sejajar dengan

sesuatu penelitian yang telah dilakukan oleh Crawford (2014),dinyatakan bahwajenis

kelamin merupakan salah satu faktor untuk terjadi demam neutropenia ,selain

itu,penelitian itu juga menyatakan bahwa perempuan lebih cenderung terhadap

terjadinya demam neutropenia daripada laki-laki . Hasilnya sejajar dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh leong(1997) di rumah sakit Newcastle Mater Misericordiae yaitu 55

persantase pasien perempuan menderita demam neutropenia dibanding dengan laki-laki.

5.2.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kemoterapi

Page 46: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

29.6%

31.5%

14.8%

3.7%

1.9% 11.1%

7.4%

Vincristin(VCR) Methotrexate(MTX)Cyclophosphamide (Cpa) CarboplatinLeunase Etoposide6-Mercaptopurine

Gambar 5.4. Distribusi Sampel BerdasarkanJenis Kemoterapi

Pada gambar 5.4, didapatkan hasil bahwa lebih banyak Jenis Kemoterapi yang

didapatkan oleh responden ialah kemoterapi Methotrexate(MTX),telah digunakan

terhadap 17 orang (31.5%).Seterusnya kemoterapi Vincristin (VCR)telah digunakan

sebanyak 29.6 persantasepada pasien ,yaitu 16 orang. Kemudian,diikuti dengan

kemoterapi Cyclophosphamide (CPA) yang mane telah digunakan terhadap 7 orang yaitu

(14.8%), kemudian 4 orang (7.4%) telah dapat kemoterapi 6-Mercaptopurine dan

Etoposide diberikan kepada pasien sejumlah 6 orang(11.1%). Lagi pula,3 pasien (3.7%)

telah mendapat rawatan kemoterapi Carboplatin.Kemudian penggunaan jenis

kemoterapi dengan frekuensi yang kecil adalah Leunas yaitu sebanyak 1.9

persantase.Resiko demam neutropenia berat biasanya didasarkan pada rejimen

pengobatan. Dari literature sebuah survei Lyman (2005) diUniversity of Rochester School

of Medicine and Dentistry ,tentang uji klinis kemoterapi secara acak pada pasien kanker

stadium awal payudara dan Non - Hodgkin Lymphoma ( NHL ) telah menunjukkan ,

bagaimanapun, bahwa tingkat myelosupresi dan intensitas dosis relatif ( RDI ) yang tidak

dilaporkan . Ketika melaporkan , tingkat dengan rejimen yang sama dan serupa sangat

bervariasi , Perbedaan dalam tingkat komplikasi neutropenik berhubungan dengan

perbedaan dalam populasi pasien serta intensitas dan jeniskemoterapi yang disampaikan.

Page 47: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Analisis multivariat mengidentifikasi beberapa prediktor independen untuk

penurunan Relative Dosis Intensity (RDI) , termasuk peningkatan usia ; hamper 85%

pasien yang dapat pengobatan kemoterapi dengan cyclophosphamide, methotrexate, dan

fluorouracil,atau siklofosfamid, doxorubicin, dan fluorouracil telah menderita demam

neutropenia yang diinduksikan oleh kemoterapi . (Lyman, 2005)

Kemoterapi Methotrexate (MTX )adalah obat yang digunakan secara luas yang

paling umum digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit berbahaya dan gangguan

autoimun , termasuk arthritis arthritis dan aborsi elektif . Ini adalah inhibitor proliferasi

seluler . Dengan demikian , sel-sel dengan omset tertinggi atau dikurangi paruh yang

paling rentan terhadap efeknya . Sebagai konsekuensi, ketika sel-sel epitel mulut pasien

terpengaruh , mucositis berkembang . Melalui mekanisme yang sama , sitopenia

menyebabkan peningkatan pendarahan , mudah memar , eritrosit makrositik , dan

peningkatan risiko infeksi . (Gonzalez-Ibarra ,2014)

5.2.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Keganasan

Pada gambar 5.5. , dapat diketahui bahwa pengidap demam neutropenia dalam

jumlah besar menderita kanker berjenis Acute Lyphoblastic Leukemia (ALL) yaitu

sebanyak 28 orang (51.9%). Selain itu , 8 orang (14.8%) yang mengidap demam

neutropenia mempunyai kanker berjenis Retinoblastoma . Kanker Non Hodgkin Lyphoma

(NHL) diederitakan oleh sebanyak 4 orang (7.4%) dan kanker Systemic Lupus Eritamatos

juga menunjakan angka penderita sebanyak 7 orang (13%) . Kemudian, 2 orang (3.7%)

penderita demam neutropenia mempunyai kanker berjenis Limpoma Hodgkin .

Page 48: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

14.8%3.7%

7.4%

51.9%

13%

1.9% 1.6% 5.6

Retinoblastoma Limpoma HodgkinNon Hodgkin Lyphoma (NHL) Acute Lyphoblastic Leukemia (All) Systemic Lupus Eritamatos Acute Myloid Leukemia(AML)Soft Tissue Tumor Neuroblastoma

Gambar 5.5. Distribusi Sampel BerdasarkanJenis Keganasan

Kanker berjenis Neuroblastoma diderita oleh 3 orang (5.6%) .Setelah itu ,kanker

berjenis Acute Myloid Leukemia (AML) menderita oleh 1 orang (1.9%) yang menderita

demam neutropenia . Selepas itu , bilangan pasien yang menderita Soft Tissue

Tumouradalah sebanyak 1 orang (1.9%).

Hasil ini juga sejajar dengan penelitian yang telah dikakukan oleh lyman (2005)

tentang Prediktor Komplikasi neutropenik pada Anak. Penelitian itu yang

menyatakanbahwa menunjukkan bahwa kanker yang tidak terkendali adalah prediktor

signifikan demam neutropenia dalam unit rawatan dan komplikasi serius

neutropenik.Selain itu,komplikasi neutropenik yaitu demam neutropenia banyak

ditemukan pada pasien anak dengan Acute Lyphoblastic Leukemia (ALL) dan tumor padat

sekitar 60 persantase.Pasien dengan keganasan hematologi mempunyai resiko lebih besar

untuk komplikasi neutropenik dibandingkan pasien dengan tumor padat karena proses

penyakit yang mendasari serta intensitas perawatan yang diperlukan . Konsisten dengan

penelitian ini , analisis data dari pasien rawat inap dengan 120 kasus Demam neutropenia di

rumah sakit dari University Health System Consortium menunjukkan bahwa durasi rawat

inap serta kematian rawat inap secara signifikan lebih besar pada pasien dengan leukemia

dibandingkan pada pasien dengan tumor padat

Page 49: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai karakteristik kejadian

demam neutropenia pada pasien kanker anak di RSUP Haji Adam Malik Medan dari

tahun Maret 2011- Maret 2015 dengan jumlah responden sebanyak 54 orang, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut .

1. Distrubusi Kelompok usia pada responden yang menderita demam neutropenia paling

banyak adalah 6-10 Tahun sebanyak 26 orang (48.1%).

2. Distrubusi jenis kelamin pada pasien yang hadapi demam neutropenia paling banyak

pada perempuan yaitu 28 orang (53.7%).

3. Distrubusi jenis kemoterapi yang paling banyak digunakan untuk rawat pasien kanker

yang menderita demam neutropenia adalah kemoterapi Methotrexate(MTX) (31.5%).

4. Distrubusi jenis keganasan yang paling banyak dihadapi oleh pasien ialah Acute

Lyphoblastic Leukemia (ALL) yaitu sebanyak 28 orang (51.9%) .

6.2 Saran

Adapun saran yang diberikan peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya mengenai demam neutropenia sebaiknya menggunakan populasi

penelitian yang lebih luas dengan menggunakan data dari beberapa rumah sakit dan

meneliti karakteristik yang menyebabkan demam neutropenia pada anak yang menderita

dengan kanker yang lebih beragam ,yang bertujuan untuk memperkaya data sehingga

jenis karakteristik demam neutropenia pad pasien kanker anak dapat dikenali dengan

lebih baik .

2. Pihak RSUP Haji Adam Malik, Medan sebaiknya meningkatkan kualitas dan melengkapi

data rekam medic pasien, sehingga penelitian yang dilakukan selanjutnya dapat

memberikan hasil yang lebih tepat .

Page 50: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

DAFTAR PUSTAKA

Ammann, R., Bodmer, N., Hirt, A., Niggli, F., Nadal, D., Simon, A., Ozsahin, H., Kontny, U.,

Kuhne, T., Popovic, M., Luthy, A. and Aebi, C. ,2010. Predicting Adverse Events in

Children With Fever and Chemotherapy-Induced Neutropenia: The Prospective Multicenter

SPOG 2003 FN Study. Journal of Clinical Oncology, 28(12), pp.2008-2014.

Asturias, E., Quezada, J. and Corral, J., 2010. Evaluation of six risk factors for the development of

bacteremia in children with cancer and febrile neutropenia. Current Oncology, 17(2).

Bhatt, Varsha, and Abdus Saleem. "Druginduced Neutropenia – Pathophysiology, Clinical Features,

And Management". Annals of Clinical & Laboratory Science vol. 34.no. 2 (2004): 131-137.

Web. 21 Sept. 2015.

Boxer, L ., Walkovich, K. , 2013. How to Approach Neutropenia in Childhood. Pediatrics in

Review, 34(4), pp.173-184.

Braden,C.D.Emedicine.medscape.com, 2015. Neutropenia. Available at:

http://emedicine.medscape.com/article/204821-overview#aw2aab6b2b4aa [Accessed 19

April 2015].

Brinkmann, V. and Zychlinsky, A. ,2012. Neutrophil extracellular traps: Is immunity the second

function of chromatin?. The Journal of Cell Biology, 198(5), pp.773-783.

Castagnola, E., Garrè, M., Bertoluzzo, L., Pignatelli, S., Pavanello, M., Caviglia, I., Caruso, S.,

Bagnasco, F., Moroni, C., Tacchella, A. and Haupt, R. (2011). Epidemiology of Febrile

Neutropenia in Children With Central Nervous System Tumor. Journal of Pediatric

Hematology/Oncology, 33(7), pp.e310-e315.

Crawford, J., Dale, D. and Lyman, G. ,2004. Crawford J, Dale DC, Lyman GH. Chemotherapy-

induced neutropenia: risks, consequences, and new directions for its management.Cancer.

(2004) 100(2):228-37. Cancer, 100(9), pp.1993-1994.

Dalal ,S, , Zhukovsky .,2006 .Pathophysiology and Management of Fever. The Journal Of

Supportive Oncology.

Freifeld, A., Bow, E., Sepkowitz, K., Boeckh, M., Ito, J., Mullen, C., Raad, I., Rolston, K., Young,

J. and Wingard, J. ,2011. Clinical Practice Guideline for the Use of Antimicrobial Agents in

Neutropenic Patients with Cancer: 2010 Update by the Infectious Diseases Society of

America. Clinical Infectious Diseases, 52(4), pp.e56-e93..

Page 51: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Gonzalez-Ibarra, F., Eivaz-Mohammadi, S., Surapaneni, S., Alsaadi, H., Syed, A., Badin, S.,

Marian, V. and Elamir, M. (2014). Methotrexate Induced Pancytopenia. Case Reports in

Rheumatology, 2014, pp.1-4.

Hassan, B. A.Rasool , Mohd Yusoff Z B , Othman .S., 2010.Clinical Signs and Association with

Neutropenia in Solid Cancer Patients - Bacterial Infection as the Main Cause. Asian Pacific

Journal of Cancer Prevention, Vol 11.

Kliegman, Rober M. Nelson Textbook Of Pediatrics, 19th Editon. [ Halaman 746- 751 ]

Lehrnbecher, T., Phillips, R., Alexander, S., Alvaro, F., Carlesse, F., Fisher, B., Hakim, H.,

Santolaya, M., Castagnola, E., Davis, B., Dupuis, L., Gibson, F., Groll, A., Gaur, A., Gupta,

A., Kebudi, R., Petrilli, S., Steinbach, W., Villarroel, M., Zaoutis, T. and Sung, L. ,2012.

Guideline for the Management of Fever and Neutropenia in Children With Cancer and/or

Undergoing Hematopoietic Stem-Cell Transplantation. Journal of Clinical Oncology, 30(35),

pp.4427-4438.

Lyman, G. (2005). Risk Models for Predicting Chemotherapy-Induced Neutropenia. The Oncologist, 10(6), pp.427-437.

Lyman, G. and Kuderer, N. ,2003. Epidemiology of Febrile Neutropenia. Supportive Cancer

Therapy, 1(1), pp.23-35.

Lyman, G., Abella, E. and Pettengell, R. ,2014. Risk factors for febrile neutropenia among patients

with cancer receiving chemotherapy: A systematic review. Critical Reviews in

Oncology/Hematology, 90(3), pp.190-199..

Marinella . M., 2015. Fever in Patients with Cancer - Infectious Disease and Antimicrobial

Agents.Antimicrobe.org. Available at: http://www.antimicrobe.org/new/e13.asp#t1

[Accessed 26 Mei 2015].

Nader, d. ,2015. Medscape Drugs & Diseases . Emedicine.medscape.com. Available from:

http://emedicine.medscape.com/article/208576overview#aw2aab6b5 [Accessed 5 Mei 2015].

Nwakoby, I., Reddy, K., Patel, P., Shah, N., Sharma, S., Bhaskaran, M., Gibbons, N., Kapasi, A.

and Singhal, P. ,2001. Fas-Mediated Apoptosis of Neutrophils in Sera of Patients with

Infection. Infection and Immunity, 69(5), pp.3343-3349.

Page 52: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Saito, T . , Aiba, K . , 2013 . Pathophysiology and diagnosis of cancer patients with febrile

neutropenia . Dept. of Internal Medicine, The Jikei University School of Medicine, Japan.

Schouten, H. ,2006. Neutropenia management. Annals of Oncology, 17(suppl 10), pp.x85-x89.

Segal, A. ,2005. How Neutrophils Kill Microbes. Annual Review of Immunology, 23(1), pp.197-

223.

Segel, G. and Halterman, J. ,2008. Neutropenia in Pediatric Practice. Pediatrics in Review, 29(1),

pp.12-24.

Staff, h. ,2015. Body Temperature | University of Michigan Health System. Uofmhealth.org.

Available from : http://www.uofmhealth.org/health-library/hw198785 [Accessed 17 mei

2015].

Territo .M .,2015 Neutropenia (Agranulocytosis; Granulocytopenia). Merck Sharp & Dohme Corp.,

a subsidary of Merck & Co., Inc., Whitehouse Station, NJ., USA.

WHO, 2010. Assessing National Capacity For The Prevention And Control Of Noncommunicable

Diseases. Available from:

http://www.who.int/cancer/publications/national_capacity_prevention_ncds.pdf

[Accessed :28 Maret 2015]

WHO, 2015. Noncommunicable Diseases. Available from :

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs355/en/.[Accessed :28 Maret 2015]

Yoaifoundation.org, (2015). YOAI | Yayasan Onkologi Anak Indonesia. Available from:

http://www.yoaifoundation.org/lang-en.html [Accessed :29 Maret 2015]

Page 53: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

LAMPIRAN

DATA SPSS

Nama Umur Jenis Kelamin

Jenis Keganasan

Jenis Kemoterapi

Demam Neutropenia

P1 3 2 1 4 1P2 2 2 4 5 1P4 3 2 7 1 1P5 3 2 5 3 1P6 2 1 4 1 1P7 2 2 4 1 1P8 3 1 4 1 1

P10 1 1 3 1 1P11 2 2 4 2 1P12 2 1 3 3 1P13 3 1 2 1 1P14 1 1 4 1 1P17 2 2 1 4 1P19 3 1 4 2 1P21 4 2 4 1 1P22 2 2 1 6 1P23 2 2 4 1 1P28 1 2 4 2 1P31 2 1 4 1 1P32 4 1 5 3 1P33 2 1 5 3 1P34 2 1 4 2 1P37 2 2 5 3 1P41 4 2 4 2 1P42 2 1 6 1 1P43 2 1 4 1 1P45 2 1 4 2 1P46 3 2 4 2 1P49 2 1 4 2 1P50 2 1 7 7 1P51 2 1 4 2 1P53 3 2 4 2 1P54 3 2 4 2 1

Page 54: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

Penjelasan Kode :

JK =Jenis Kelamin

1 : Laki-laki

2 : Perempuan

Umur =

1 : 0-5 tahun

2 : 6-10 tahun

3 : 11-15tahun

4 : 16-18 tahun

Jenis Kemoterapi =

1 : Vincristin(VCR)

2 : Methotrexate(MTX)

3 : Cyclophosphamide (CPA)

4 : Carboplatin

5 : Leunase

6 : Etoposide

7 : 6-Mercaptopurine

Jenis Keganasan=

1 : Retinoblastoma

2 : Limpoma Hodgkin

3 : Non Hodgkin Lyphoma (NHL)

4 : Acute Lyphoblastic Leukemia (ALL)

5 : Systemic Lupus Eritamatos

6 : Soft Tissue Tumour

7 : Neuroblastoma

8 : Acute Myloid Leukemia (AML)

Page 55: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

FREQUENCIES VARIABLES=UMUR JK J.KEGANASAN J.KEMOTERAPI DEMAM.NEUTROPENIA

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 07-DEC-2015 11:18:09

Comments

Input

DataC:\Users\user\Desktop\agilan\

Untitled1.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

54

Missing Value Handling

Definition of MissingUser-defined missing values are treated

as missing.

Cases UsedStatistics are based on all cases with

valid data.

Syntax

FREQUENCIES VARIABLES=UMUR

JK J.KEGANASAN J.KEMOTERAPI

DEMAM.NEUTROPENIA

/ORDER=ANALYSIS.

ResourcesProcessor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.01

Page 56: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

[DataSet1] C:\Users\user\Desktop\agilan\Untitled1.sav

Statistics

umur responden jenis kelamin

responden

jenis keganasan

yang dihadapi

oleh responden

jenis kemoterapi

yang

didapatkan oleh

responden

kejadian demam

neutropenia

pada responden

NValid 54 54 54 54 54

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

umur responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0-5 4 7.4 7.4 7.4

6-10 26 48.1 48.1 55.6

11-15 18 33.3 33.3 88.9

16-18 6 11.1 11.1 100.0

Total 54 100.0 100.0

Page 57: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

jenis kelamin responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

LELAKI 28 51.9 51.9 51.9

PEREMPUAN 26 48.1 48.1 100.0

Total 54 100.0 100.0

jenis keganasan yang dihadapi oleh responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

RETINOBLASTOMA 8 14.8 14.8 14.8

LIMPOMA HODGKIN 2 3.7 3.7 18.5

NON HODGKIN LYPHOMA

(NHL)

4 7.4 7.4 25.9

ACUTE LYPHOBLASTIC

LEUKEMIA (ALL)

28 51.9 51.9 77.8

SYSTEMIC LUPUS

ERITAMATOS

7 13.0 13.0 90.7

SOFT TISSUE TUMOUR 1 1.9 1.9 92.6

NEUROBLASTOMA 3 5.6 5.6 98.1

ACUTE MYLOID

LEUKEMIA (AML)

1 1.9 1.9 100.0

Total 54 100.0 100.0

Page 58: KARAKTERISTIK PASIEN KANKER ANAK DENGAN DEMAM NEUTROPENIA DI RSUP. HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2011 -  2015

jenis kemoterapi yang didapatkan oleh responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

VINCRISTIN(VCR) 16 29.6 29.6 29.6

METHOTREXATE(MTX) 17 31.5 31.5 61.1

CYCLOPHOSPHAMIDE

(CPA)

7 13.0 13.0 74.1

CARBOPLATIN 3 5.6 5.6 79.6

LEUNASE 1 1.9 1.9 81.5

ETOPOSIDE 6 11.1 11.1 92.6

6-MERCAPTOPURINE 4 7.4 7.4 100.0

Total 54 100.0 100.0

kejadian demam neutropenia pada responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid YA 54 100.0 100.0 100.0