sknario wabah 3

12
MEWUJUDKAN KECAMATAN SEHAT BEBAS DIARE Di suatu Puskesmas bernama Puskesmas Bintang yang terletak di Kabupaten Cakrawala, ditemukan 13 kasus suspek Demam Berdarah dalam 1 minggu terakhir. Padahal sebelumnya tidak pernah ada kasus seperti itu. 13 kasus tersebut berasal dari desa Mawar dan Melati. Temuan tersebut berdasarkan laporan yang dibuat oleh petugas surveilans Puskesmas dan fakta di lapangan. Berikut cuplikannya….. Pasien 8 tahun datang dengan ayahnya yang berpakaian compang-camping terlihat panik ketika sedang menggendong anaknya yang wajahnya terlihat pucat, dan nampaknya pingsan. Ayah : “ Mediiiis ? Mediiiis ?? Dokter ???? Suster ???? Tolong anak saya……” (Nada khawatir dan memelas) Perawat : “Maaf dok ini ada pasien gawat darurat”.. Dok ?? bagaimana ini ?? dok ??????? ” (perawat terus memanggil dokter tua renta yang tampak sedang membaca buku tebal dengan nada yang cukup keras. Namun, walaupun dokter ini sudah tua renta, beliau tetap memiliki ilmu yang luar biasa. Karena dokter ini adalah dokter yang sangat pintar dulunya. Bahkan sampai saat ini). Dokter : “ ada apa perawat ?? ” (sambil nada gemetar layaknya orang gugup) Perawat : “ itu doook, ada pasien gawat darurat. (sambil nada kesal) Dokter : “ segera bawa masuklah sus, bagaimana ini ?? Masa hanya didiamkan saja di luar ??!!” (nada kesal juga) Perawat : “ ZZZZZzzzzz “ Setelah pasien dibawa masuk.

Upload: azka-faza-fadhila

Post on 27-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: sknario wabah 3

MEWUJUDKAN KECAMATAN SEHAT BEBAS DIARE

Di suatu Puskesmas bernama Puskesmas Bintang yang terletak di Kabupaten Cakrawala, ditemukan 13 kasus suspek Demam Berdarah dalam 1 minggu terakhir. Padahal sebelumnya tidak pernah ada kasus seperti itu. 13 kasus tersebut berasal dari desa Mawar dan Melati. Temuan tersebut berdasarkan laporan yang dibuat oleh petugas surveilans Puskesmas dan fakta di lapangan. Berikut cuplikannya…..

Pasien 8 tahun datang dengan ayahnya yang berpakaian compang-camping terlihat panik ketika sedang menggendong anaknya yang wajahnya terlihat pucat, dan nampaknya pingsan.

Ayah : “ Mediiiis ? Mediiiis ?? Dokter ???? Suster ???? Tolong anak saya……” (Nada khawatir dan memelas)

Perawat : “Maaf dok ini ada pasien gawat darurat”.. Dok ?? bagaimana ini ?? dok ??????? ” (perawat terus memanggil dokter tua renta yang tampak sedang membaca buku tebal dengan nada yang cukup keras. Namun, walaupun dokter ini sudah tua renta, beliau tetap memiliki ilmu yang luar biasa. Karena dokter ini adalah dokter yang sangat pintar dulunya. Bahkan sampai saat ini).

Dokter : “ ada apa perawat ?? ” (sambil nada gemetar layaknya orang gugup)

Perawat : “ itu doook, ada pasien gawat darurat. (sambil nada kesal)

Dokter : “ segera bawa masuklah sus, bagaimana ini ?? Masa hanya didiamkan saja di luar ??!!” (nada kesal juga)

Perawat : “ ZZZZZzzzzz “

Setelah pasien dibawa masuk.

Dokter : “Waduh ??? kenapa anak ini ?? Tanya dokternya..

Ayah : Saya tidak tau dok.. Tiba-tiba anak saya panasnya tinggi sekali.. dia ngelindur yang aneh-aneh beberapa lama ini.. lalu di sekujur tubuhnya ada bintik-bintik merah.. Hidungnyapun mimisan.. Lalu kemarin, anak saya mengeluh berak darah.. Dan, lebih parah lagi, tiba-tiba anak saya tadi pingsan dok.. Makanya langsung saya bawa ke sini.. Saya khawatir anak saya terkena DBD dok.. Karena sebelumnya tentangga satu desa saya juga ada yang seperti ini sebelumnya.

Dokter : begitu ya pak ?? (sambil mengingat bahwa sebelumnya juga sudah ada pasien dengan gejala yang sama datang kemari)“ Sekarang biar kami yang tangani dulu.. bapak tenang saja ya ?? (sambil main mata dengan perawat itu yang mengisyaratkan agar ayah dari pasien itu untuk keluar)

Page 2: sknario wabah 3

Perawat : Baiklah bapak, bapak bisa tunggu di luar dulu ya ??..

Ayah : Tatatatapi dok ?? Sus ?? Ini anak saya satu-satunya.. saya tidak mau terjadi apa-apa nantinya dengan anak saya jika saya tidak ada di sampingnya.. saya mohon dok ?? (sambil menangis tersedu-sedu)

Dokter : tenang ya bapak ?? kan tadi sudah saya bilang ?? kami akan melakukan pertolongan kepada anak bapak dengan semaksimal mungkin.. bapak boleh tunggu beberapa waktu, lalu bapak akan saya kabarkan kembali..

Ayah : Huaaaaaaa tuh kan dok ?? darahnya keluar dari hidung lagi ???

Dokter : Suster, cepat bersihkan darahnya..

Suster : Baik dok..

Dokter : Bapak sebaiknya mengerti dan mempercayai kami ya pak ?? ini demi keselamatan anak bapak..

Ayah : Baiklah dok kalau begitu.. saya ikhlas apa yang nantinya terjadi pada anak saya..

Setelah ayah itu keluar sambil dituntun oleh perawat, dokterpun langsung segera menangani pasien tersebut.. Uji tourniquet yang pertama kali dilakukan dan ternyata positif dengan jumlah petekie lebih dari 20..

Dokter : suster tolong segera sediakan cairan infus”. (dan kemudian dokter memasang cairan tersebut ke pasien)

Perawat : “ baik dok ”.

Setelah diberikan cairan beberapa lama akhirnya anak itupun sadar walaupun sudah tidak memungkinkan lagi untuk di rawat di puskesmas ini.. Dokter menyarankan kepada ayahnya pasien agar pasien ini segera dirujuk.

Perawat : Bagaimana ini dok ??

Dokter : Rujuk..

Page 3: sknario wabah 3

Dokterpun langsung bergegas keluar ruangan untuk segera memberi tahu ayah pasien layaknya dokter muda..

Dokter : “Pak, ini anaknya sudah sadar tetapi ini tidak bisa dirawat disini karena kondisi anak bapak mengkhawatirkan. Jadi sebaiknya akan kami rujuk ke rumah sakit ya pak agar anak bapak mendapat penanganan yang lebih baik.

Ayah pasien : “ baik dok.tp masalah biaya bagaimana dok saya keluarga kurang mampu “.

Dokter : “ Udah bapak yang penting anaknya selamat dulu ya pak. Jangan memikirkan biaya dulu. Bapak nanti bisa mengurus biayanya dengan mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu di kelurahan. Nanti setelah mengurus surat ini bapak akan mendapat keringanan biaya. Bapak tidak usah kwatir “.

Ibu pasien : “ yaudah dok tp bener ya dok ya, janji ya dok “.

Dokter : “ InsyaAllah”.

Pasien tersebut lalu dirujuk Ke RS . kemudian surveilans melihat kembali data yang ada selama 7 hari terakhir ternyata di dapat kan peningkatan pasien yang begitu banyak. Surveilans pun melaporkan ke kepala puskesmas karena kejadian ini.

surveilans : “assalamualaikum, dok “.

Kepala Puskesmas : “ waalaikumsalam.. silakan masuk .( setelah dokter masuk ) oh dokter ??.. silakan duduk. Sepertinya ada yang ingin di bicarakan .” (ekspresi heran )

surveilans : “ iya dok ini saya ingin melaporkan. Tujuh hari terakhir di puskesmas terjadi peningkatan pasien DBD. Saya cemas, kok begitu banyaknya pasien DBD yang saya tangani akhir-akhir ini. Sebelumnya belum pernah sekalipun ada kasus DBD di desa ini sebelumnya. Bayangkan saja dok, sudah tercatat sekitar 13 orang antara 8-15 tahun yang menderita DBD, 5 dari itu dirujuk ke RS, dan 1 dari 5 orang itu meninggal dunia “

Kepala Puskesmas : “ oh begitu . baik dok begini saja, nanti saya akan menugaskan beberapa surveilans ke desa-desa tersebut, untuk memastikan apakah telah terjadi suatu wabah DBD atau tidak.”

surveilans : “ baiklah, terimakasih dok atas kerjasamanya .” (bersalaman dan kemudian pergi) .

Kepala Puskesmas : “ sama-sama dok”.

Kepala Puskesmas pun menugaskan pemegang program ke 2 desa yang menjadi wilayah kerja puskesmas Bintang. Para pemegang program tersebut juga telah dibekali obat-obatan. Sebelum

Page 4: sknario wabah 3

melakukan survey, para pemegang program ini meminta izin ke kepala desa dari masing-masing desa tersebut.

Programer : “assalamualaikum, pak”

Kepala Desa : “ waalaikumsalam, silahkan masuk dan silahkan duduk”. (sambil berjabat tangan).

Programer : “begini pak, maksud kedatangan kami ke desa ini, untuk melakukan penyelidikan ke rumah-rumah. Hal ini berkaitan dengan adanya peningkatan jumlah penderita DBD yang datang ke puskesmas. Biasanya belum pernah terjadi sebelumnya tapi dalam waktu 7 hari terakhir kami telah menerima kurang lebih sekitar 13 penderita.”

Kepala desa : “oh begitu. Saya juga telah mendapatkan kabar bahwa akan ada petugas dari puskesmas yang akan ke desa dan melakukan penyelidikan, saya juga telah memberitahukan kepada para kepala RT dan RW setempat untuk diteruskan ke warga. Agar nantinya warga tidak terkejut atau heran dengan kedatangan anda semua. Mari kita melakukan penyilidikan bersama-sama, saya akan menemani anda.”

Surveilans : “terima kasih, pak. Atas kerjasamanya. Assalamualaikum”

Kepala Desa : “waalaikumsalam” (sambil berjabat tangan).

Para pemegang program pun melakukan penyelidikan ke rumah-rumah yang ada di desa-desa tersebut. Setelah melakukan penyelidikan, para pemegang program ini pun kembali ke puskesmas dan melaporkan hasil dari penyelidikan mereka di setiap desa tersebut.

Kepala Puskesmas : “bagaimana dengan hasil penyelidikan yang telah dilakukan?”

Programer : “Kami telah melakukan kunjungan ke desa Mawar dan Melati. Di sana banyak sekali anak-anak yang senang bermain di luar. Kondisi lingkungan di sana sangatlah tidak bersih dan memang berpotensi bagi pertumbuhan nyamuk-nyamuk demam berdarah. Mulai dari lingkungan di sekitarnya.. Di sana masih banyak hutan-hutan yang bisa dikatakan hutan yang kotor.. banyak sekali sampah disetiap rerumputannya.. dan banyak jalan-jalan aspal yang berlubang dan nantinya akan menjadi tempat tergenangnya air yang berasal dari hujan.

Kepala Puskesmas : “baiklah, lalu apakah warga-warga setempat sadar mengenai itu ?

Programer : Sepertinya belum, melihat rumah-rumah warga di daerah itu justru lebih kotor atau tidak terurus kebersihannya. Seperti banyak barang-barang bekas yang tidak di taruh ditempatnya atau masih banyak tergeletak disekitar rumah mereka, dan ternyata di sana banyak sekali kolam-kolam ikan tak terurus yang

Page 5: sknario wabah 3

sudah hampir tidak ada ikan-ikannya akibat dari bangkrutnya pengelola kolam ikan di desa tersebut.

Programer : “iya, kami juga telah menanyakan tentang sumber air dan melihat sarana MCK yang ada. Dari hasil yang saya temukan, ternyata para warga di 3 desa tersebut menggunakan air sungai sebagai sumber air, selain itu kebanyakan warga juga melakukan kegiatan MCK di sungai tersebut. Jadi kemungkinan terjadinya penularan melalui pengunaan air sungai sebagai sumber air dan MCK. Saya juga telah mengambil sampel dari sungai tersebut untuk diteliti.”

Kepala puskesmas : “berarti membutuhkan waktu untuk mengetahui hasilnya, namun dari apa yang telah anda temukan juga telah menunjukkan adanya kemungkinan penularan berasal dari penggunaan air sungai sebagai sumber air dan MCK. Lalu bagaimana dengan hasil penyelidikan dari 4 desa yang tinggal di dataran lebih tinggi?”

Programer : “kami tidak atau belum menemukan adanya warga yang menderita gejala muntah dan berak. Namun tidak menutup kemungkinan, di kedua desa yang saya datangi, bisa terdapat warga yang menderita gejala tersebut di kemudian hari. Hal ini dikarenakan sumber air dari keempat desa tersebut, hanyalah satu sumur galian di masing-masing desa. Dan sumur ini pun digunakan warga secara massal. Bila keadaan ini terus berlanjut, maka sumber air tersebut, lama-lama bisa berkurang. Apalagi dengan musim kemarau seperti sekarang. Warga mungkin akan mencari sumber air lain apabila kekurangan air. Tidak menutup kemungkinan, warga di keempat desa ini akan menggunakan sungai sebagai sumber air alternatif. Belum lagi, fasilitas MCK di kedua desa tersebut, tidak memenuhi syarat kesehatan.”

Kepala puskesmas : “Jika seperti itu keadaan yang terjadi, kita harus bertindak cepat sebelum keadaan berlanjut lebih buruk.”

Kepala puskesmas membuat sebuah laporan yang ditujukan untuk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten. Setelah menerima laporan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan membuat Kepala P2M Dinas Kesehatan Kabupaten.

Kepala Dinas : “Saya telah menerima laporan dari Kepala Puskesmas Harapan, bahwa di 3 desa di wilayah kerja puskesmas tersebut telah terjadi peningkatan penderita diare. Di dalam laporan juga dituliskan, dari pihak puskesmas telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan menemukan masalah dari peningkatan penderita tersebut.”

Kepala P2M : “Kalau boleh tahu, apa saja masalah yang telah ditemukan?”

Kepala Dinas : “Masalah-masalah yang ditemukan, seperti penggunaan sumur untuk desa yang berada di dataran tinggi dan penggunaan sungai sebagai sumber air satu-

Page 6: sknario wabah 3

satunya untuk desa yang berada di pinggiran sungai. MCK di desa-desa tersebut juga belum memenuhi kesehatan.”

Kepala P2M : “Jika memang demikian, mungkin yang menjadi sumber penularan adalah sumber air dan MCK yang tidak memenuhi syarat kesehatan tersebut. Kalau begitu kita harus segera melaporkan ke Bupati. ”

Kepala Dinas : “Betul itu. Karena itu saya mengadakan rapat ini. Anda dan saya akan pergi ke Kantor Bupati untuk melaporkan kejadian ini.”

Kepala P2M : “Baik Bu.”

Kepala Dinas dan Kepala P2M pergi keK Bupati. Sebelumnya mereka telah membuat janji terlebih dahulu. Sesampainya mereka di Kantor Bupati, mereka pun segera menemui Bupati di ruangannya.

Kepala Dinas dan P2M : “Assalamualaikum, Pak.”

Bupati : “Wa’alaikumsalam, silahkan masuk. Silahkan duduk Bu Aisyah dan......?”

Kepala Dinas : “Ini Pak Akbar, beliau kepala P2M di Dinas Kesehatan, Pak.”

Bupati : “Oh begitu. Baiklah, silahkan duduk. Apakah ada yang ingin dilaporkan sehingga Bu Aisyah datang dan ditemani Pak Akbar ?”

Kepala Dinas : “Iya, Pak. Kedatangan kami untuk melaporkan, bahwa di Puskemas Harapan di Kecamatan Pelita telah terjadi peningkatan penderita diare.”

Kepala P2M : “ Dan di Desa-desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Harapan, yaitu Desa Sukamaju, Desa Sukaraya, dan Desa Sukamana yang berada di pinggiran sungai mengunakan sungai sebagai sumber air, sedangkan Desa Gotong, Desa Cahaya, Desa Cita, dan Desa Abdi yang berada di dataran tinggi menggunakan sumur galian sebagai sumber air. Belum lagi Sarana MCK yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Penderita diare kebanyakan berasal dari 3 Desa di pinggiran sungai. Dan yang menjadi sumber penularan adalah sumber air dan MCK yang tidak memenuhi syarat. Begitu juga desa yang berada didataran tinggi, masalah MCK dan sumber air juga akan memicu terjadi peningkatan penderita, walaupun saat ini di keempat desa tersebut belum ada penderitanya, tapi tidak menutup kemungkinan akan ada warga yang menderita penyakit ini.”

Kepala Dinas : “Betul Pak. Kepala Puskesmas Harapan telah memastikan dengan melakukan penyelidikan epidemiologi.”

Bupati : “Lalu apa yang menjadi tindakan dari pihak Dinas Kesehatan?”

Kepala Dinas : “Pihak Puskesmas telah menangani penderita yang ada, dengan memberikan obat-obatan dan merujuk pasien yang dalam kondisi lebih berat ke Rumah Sakit

Page 7: sknario wabah 3

Rujukan. Sedangkan dari Dinas Kesehatan berencana untuk membangun fasilitas MCK yang memenuhi syarat kesehatan dan juga berusaha untuk membuka jalur sumber air dari PDAM, untuk itu dibutuhkan kerjasama dari pihak PDAM dan juga dibutuhkan dana untuk menjalankan rencana atau program tersebut.”

Bupati : “Bukankah Dinas Kesehatan memiliki dana untuk itu?”

Kepala Dinas : “Benar Pak. Tapi dana yang ada telah digunakan untuk kegiatan pencegahan dan penanggulangan DBD, sedangkan sisa dana yang ada tidak cukup untuk menjalankan program tersebut.”

Bupati : “Baiklah, saya akan melakukan rapat dengan beberapa pihak dan sektor terkait untuk membahas dan menentukan anggaran untuk rencana tersebut. Setelah ada keputusan, barulah kita melakukan tindakan lebih lanjut.”

Kepala Dinas : “Baik, Pak. Kalau begitu kami mohon diri dulu. Assalamualaikum Pak.”

Bupati : “wa’alaikumsalam.” (sambil berjabat tangan)

Bupati pun melakukan rapat dengan beberapa sektor terkait. Setelah didapatkan keputusan mengenai anggaran untuk rencana operasional. Bupati pun menghubungi Dinas Kesehatan dan memberikan dana atau anggaran tersebut. Dinas Kesehatan lalu memberikan dana tersebut ke pihak Puskesmas. Puskesmas lalu mengkoordinasikan dengan kepala Desa.

Kepala Puskesmas : “ Pak, kami mempunyai rencana untuk menanggulangi dan melakukan pencegahan di desa-desa yang bapak pimpin. Untuk itu dibutuhkan kerjasama dengan tokoh masyarakat dan PKK. Karena itu kami membutuhkan partisipasi dari bapak-bapak untuk dilanjutkan kepada pihak-pihak tersebut.”

Kepala Desa : “baiklah, pak. Kami akan menginformasikan hal ini.”

Kepala desa mengumpulkan tokoh masyarakat dan PKK.

Kepala Desa : “Pak Ustad dan Ibu-ibu PKK, saya mengumpulkan anda semua untuk menyampaikan informasi dari Puskesmas bahwa mereka akan melakukan penyuluhan tentang pencegahan penyakit diare di desa kita. Saya harap Pak Ustad dan ibu-ibu PKK untuk membantu dalam mengumpulkan warga. Karena pihak puskesmas akan melakukan penyuluhan besok pagi di balai desa, maka diharapkan warga untuk berkumpul di balai desa.”

Pak Ustad : “Baiklah Pak Kades, saya akan menyampaikannya ketika ba’da Isya nanti.”

Ibu PKK : “kami juga akan menginformasikan kepada para ibu-ibu.”

Setelah ustad dan ibu PKK menyampaikan kepada warga. Para warga pun berkumpul di balai desa pada esok harinya.

Page 8: sknario wabah 3

Kepala puskesmas : “assalamualaikum, dan terima kasih atas kehadiran bapak-bapak dan ibu-ibu di balai desa ini. Di sini kami akan menyampaikan mengenai pencegahan penyakit diare. Yang menjadi permasalahan adalah karena banyak bapak dan anggota keluarga menggunakan sungai sebagai sumber air. Selain itu MCK di rumah-rumah yang ada di desa ini belum memenuhi syarat kesehatan yang ada. Dengan ini bapak, ibu, saya sampaikan sebenarnya dalam mengatasi penyakit ini sangatlah mudah. Yang pertama, kita akan membangun MCK yang memenuhi syarat. Kedua, bapak dan ibu untuk tidak lagi menggunakan sumber air di sungai untuk apapun karena disungai sinilah terjadi sumber penyakit ini bapak ibu sekalian. Ketiga bapak-bapak dan ibu-ibu dimohon untuk menjaga makanan yang akan dimakan misalnya mencuci makanan yang akan di masak sampai matang lalu membiasakan anggota keluarganya sebelum makan mencuci tangan sebelum makan. Ke empat mari kita gotong royong membersihkan lingkungan sekitar kita agar tidak terjadi pencemaran lagi, termasuk mebuang sampah pada tempatnya. Dalam membangun MCK yang memenuhi syarat kita membutuhkan kerjasama dari bapak-bapak dan ibu-ibu. Dan InsyaAllah didesa ini akan dibangun jalur air bersih dari PDAM. Apakah bapak-bapak dan ibu-ibu bersedia?”

Warga : “ya kami setuju dan bersedia membantu demi kesejahteraan desa”.

Kepala Puskesmas : “ terima kasih AYO KITA BANGUN KECAMATAN KITA MENJADI KECAMATAN SEHAT “.

Warga : “ AYOO .....”.

Warga dan pihak puskesmas bekerjasama dalam menanggulangi penyakit diare dan mewujudkan Kecamatan SEHAT.

TAMAT