uas investigasi wabah

28
Hari/tanggal : Rabu / 8 Mei 2013 Waktu : 11.00-13.30 WIB LAPORAN PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI INVESTIGASI WABAH Kelompok 9 Pagi 1. Yeti Nefia S B04080083 2. Ricco Syah Putra B04080120 3. Dg Noor Syamimi B04088013 4. Eko Prasetyo N B04090074 5. Bambang Rifky Y B04090125 6. Mayang Suci S B04090137 7. Ajeng Herpianti U B04090163 8. Lisnawati B04090181 9. Ica Antika B04090197

Upload: budi-setiawan

Post on 13-Dec-2014

113 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: UAS INVESTIGASI WABAH

Hari/tanggal : Rabu / 8 Mei 2013

Waktu : 11.00-13.30 WIB

LAPORAN PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI

INVESTIGASI WABAH

Kelompok 9 Pagi

1. Yeti Nefia S B04080083

2. Ricco Syah Putra B04080120

3. Dg Noor Syamimi B04088013

4. Eko Prasetyo N B04090074

5. Bambang Rifky Y B04090125

6. Mayang Suci S B04090137

7. Ajeng Herpianti U B04090163

8. Lisnawati B04090181

9. Ica Antika B04090197

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT HEWAN DAN KESEHATAN

MASYARAKAT VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: UAS INVESTIGASI WABAH

SEKENARIO I

Ada bukti yang kuat bahwa avian influenza sedang mewabah di

peternakan di daerah anda. Anda terpilih sebagai salah satu anggota tim petugas

kesehatan hewan yang bertugas melakukan investigasi status kesehatan di

peternakan backyard di daerah anda.

Pertanyaan A

1. Berikanlah contoh pemeriksaan/ uji yang dapat digunakan untuk mencurigai

adanya kejadian wabah avian influenza.

Jwb: Contoh pemeriksaan atau uji yang dapat digunakan

untuk mencurigai adanya kejadian wabah avian

influenza adalah uji serologik (Uji HA, Uji HI), agar gel

Immunodifussion (AGID), Real-time PCR, ELISA, dan

isolasi virus

Tim anda mengevaluasi 82 peternakan backyard di provinsi anda. Anda

dan anggota team lainnya menguji unggas-unggas dalam setiap peternakan dan

mencatat jika ada unggas yang memperlihatkan gejala klinis penyakit respiratori

(lesu, batuk-batuk, bernafas dengan mulut terbuka, kotoran pada hidung).

Selanjutnya, diambil sampel (usap trakhea) dari unggas untuk menentukan status

infeksi dari setiap peternakan. Jika satu atau lebih sampel yang diambil dari satu

peternakan menunjukkan hasil positif dengan Real-Time PCR, maka seluruh

peternakan dianggap positif untuk virus avian influenza dan diklasifikasikan

sebagai “terinfeksi”. Jika unggas-unggas di dalam peternakan tersebut tidak

memperlihatkan gejala klinis penyakit respiratori dan seluruh sampel yang

diambil menunjukkan hasil negatif dengan Real-Time PCR, maka seluruh

peternakan tersebut dianggap negatif untuk virus avian influenza.

Pertanyaan B

1. Apakah adanya gejala klinis penyakit respiratori pada unggas (lihat gejala

yang disebutkan di atas) merupakan definisi kasus untuk avian influenza?

Jwb: Gejala klinis penyakit respiratori pada unggas tersebut bukan

merupakan definisi kasus untuk avian influenza. Karena gejala klinis

Page 3: UAS INVESTIGASI WABAH

yang disebutkan itu masih memerlukan uji lanjut untuk menentukan

kriteria kasus tersebut.

2. Apakah perlu untuk mengumpulkan sampel biologis dari unggas di setiap

peternakan? Kenapa ya atau kenapa tidak?

Jwb: Pengumpulan sampel biologis dari unggas perlu dilakukan karena

diperlukan dalam pengujian RT-PCR (untuk menentukan status infeksi

dari setiap peternakan).

3. Untuk tujuan dari penyelidikan awal ini, status infeksi suatu peternakan

ditentukan seperti yang disebutkan di atas. Apakah ini merupakan cara yang

dapat diterima untuk mengklasifikasikan sebuah peternakan tersebut sebagai

“terinfeksi” ? kenapa ya atau kenapa tidak?

Jwb: Cara yang dilakukan untuk menentukan status infeksi suatu

peternakan diatas merupakan cara yang dapat diterima karena jika satu

atau lebih sampel yang diambil dari satu peternakan menunjukkan hasil

positif dengan Real-Time PCR, maka seluruh peternakan dianggap positif

untuk virus avian influenza dan diklasifikasikan sebagai “terinfeksi” hal

ini sesuai dengan definisi wabah.

4. Jelaskan bagaimana anda mengklasifikasikan peternakan sebagai

“terinfeksi”? Apa definisi kasus anda?

Jwb: Cara untuk mengklasifikasikan peternakan sebagai “terinfeksi”

adalah dengan melihat hasil uji RT-PCR yaitu jika satu atau lebih sampel

yang diambil dari satu peternakan menunjukkan hasil positif maka

seluruh peternakan diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”.

Definisi Kasus : Suatu peternakan dikatakan terinfeksi AI jika unggas

menunjukkan gejala klinis penyakit respiratori (lesu, batuk-batuk,

bernafas dengan mulut terbuka, kotoran pada hidung) dan hasil RT-PCR

dari sampel biologis menunjukkan hasil positif.

Sebagai bagian dari penyelidikan, anda dan tim harus menjaring data

mengenai 1) apakah ada kontak antara unggas di dalam peternakan dengan unggas

liar; 2) bagaimana penerapan biosekuriti di peternakan tersebut; 3) apakah

menggunakan vaksin legal atau illegal.

Page 4: UAS INVESTIGASI WABAH

Pada 82 peternakan yang anda evaluasi, 45 diantaranya teridentifikasi

positif terkena virus avian influenza dan diklasifikasikan sebagai ”terinfeksi”.

Sejumlah 45 peternakan diketahui mempunyai kontak dengan unggas liar dan 30

diantaranya diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”. Sejumlah 40 peternakan

mempunyai biosekuriti yang baik dan hanya 5 diantaranya yang diklasifikasikan

sebagai “terinfeksi”. Terakhir, 2 peternakan dari 22 yang divaksinasi

menggunakan vaksin illegal diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”.

Pertanyaan C

1. Hitunglah proporsi peternakan yang diklasifikasikan “terinfeksi”?

Apakah ini merupakan alat pengukuran kejadian penyakit yang berguna?

Informasi apa yang dapat anda peroleh dari ini?

Jwb:

Diketahui :

jumlah peternakan yang terinfeksi = 45

“ terinfeksi” karena kontak dengan unggas liar = 30

“terinfeksi” karena biosekuriti yang tidak baik = 5

“terinfeksi” karena divaksinasi dengan vaksin illegal = 2

Ditanya : proporsi peternakan terinfeksi ?

Jawab :

Proporsi “terinfeksi” karena kontak dengan unggas liar

3045

× 100 %=66,67 %

Proporsi “terinfeksi” karena biosekuriti yang tidak baik

545

× 100 %=11,11%

Proporsi “terinfeksi” karena divaksinasi dengan vaksin

ilegal

245

× 100 %=4,44 %

Ya. Perhitungan proporsi dapat digunakan sebagai alat

pengukur kejadian yang berguna untuk mengetahui

seberapa besar kejadian penyakit yang disebabkan oleh

Page 5: UAS INVESTIGASI WABAH

masing-masing faktor resiko dan dapat diketahui

kemungkinan sumber infeksi sehingga kita dapat

menyusun program pencegahan.

2. Dengan menghitung Attack rate untuk masing-masing faktor risiko, serta nilai

attributable rate dan risiko relative, tentukan faktor apa yang paling

berpengaruh terhadap kejadian AI?

Terpapar faktor Tdk terpapar

faktor

Attribu

table

rate

Relati

ve

RiskTo

t

Sk

t

Sh

t

AR

1

T

o

t

Sk

t

S

ht

AR

1

Kontak

unggas

liar

45 30 15 0.6

67

3

7

25 9 0.6

76

-9 X

10-3

0.099

Biosekur

iti yg

tidak

baik

40 5 35 0.1

25

4

2

5 3

7

0.1

19

6 X 10-

3

1.050

Vaksinas

i ilegal

22 2 20 0.0

9

6

0

5 5

5

0.0

83

7 X 10-

3

1.084

Faktor yang paling dominan berdasar table adalah kontak

unggas liar dan vaksinasi illegal. Kontak unggas liar dilihat dari

nilai AR yang paling tinggi, dan vaksinasi illegal dilihat dari

Attributable rate dan RR yang paling tinggi.

SEKENARIO II

Anda diminta untuk menyelidiki kemungkinan adanya wabah AI.

Kelompok yang diteliti adalah peternakan backyard skala kecil. Pemilik unggas

memelihara ayam dan bebek. Saat Anda tiba di tempat pemeliharaan, Anda

berbicara dengan pemilik untuk mengumpulkan riwayat lengkap keadaannya.

Page 6: UAS INVESTIGASI WABAH

Pertanyaan A

1. Karena ini adalah kemungkinan wabah dan Anda diminta untuk melakukan

penyelidikan, pertanyaan-pertanyaan umum apa sajakah yang perlu dijawab

sebagai hasil dari penyelidikan Anda?

Bab 1.

1) Siapakah nama pemilik ?

2) Apakah Anda mempunyai hewan peliharaan berupa

unggas ?

3) Jenis unggas tersebut apa saja ? dan masing-masing

berapa ekor ?

4) Apa alasan anda memelihara unggas ?

5) Dimana unggas-unggas tersebut dikandangkan ?

6) Bagamana keadaan lingkungan kandang ?

7) Bagaimana cara Anda berhubungan dengan unggas

Anda ?

8) Kemana dan bagaimana Anda mengelola kotoran ternak

unggas hewan Anda ?

9) Jika kotoranya hanya dibuang, dimana Anda

membuangnya dan bagaimana perlakuannya ?

Bab 2.

1) Dari mana Anda memperoleh hewan ternak Anda ?

2) Apakah ada persyaratan khusus dalam menentukan

tempat Anda memperoleh unggas tersebut ?Jika Iya,

sebutkan alasannya.

3) Apakah ada persyaratan khusus dalam menentukan tiap

individu unggas ? Jika Iya,sebutkan alasannya.

4) Hasil apa dari ternak unggas yang Anda inginkan ?

5) Hasil tersebut akan Anda konsumsi sendiri apa akan

dijual ?

6) Jika hasil tersebut ada yang dijual, kemana Anda akan

menjualnya ?

Bab 3.

Page 7: UAS INVESTIGASI WABAH

1) Apakah Anda pernah mendengar tentang AI(Avian

Influenza) ?

2) Apa yang anda ketahui tentang AI ?

3) Apakah Anda mengetahui gejala unggas yang terserang

AI ?

4) Jika Iya, dari mana anda mengetahui informasi itu ?

5) Jika anda mengetahui ada unggas yang menunjukkan

gejala AI, apa yang akan anda lakukan ?

6) Jika Anda memelihara unggas, usaha apa yang telah

anda lakukan untuk mencegah ternak unggas anda

terserang AI ?

7) Sedangkan untuk Anda dan keluaraga, apa yang telah

Anda lakukan untuk menghindari serangan AI ?

Bab 4.

1) Apakah Anda pernah melihat langsung unggas yang

menunjukkan gejala AI ?

2) Apakah di lingkungan Anda pernah terjadi kematian

unggas yang mendadak dengan gejala mirip AI ?

3) Apakah ada perhatian dan tindakan nyata dari

pemerintah dalam upaya pencegahan AI di daerah anda

?

4) Jika ada, tindakan apa yang telah dilakukan oleh

pemerintah ?

5) Apakah menurut Anda tindakan itu efektif ?

2. Buat formulir untuk menyelidiki wabah AI. Pastikan untuk menyediakan

tempat yang cukup untuk mencatat seluruh data yang harus dikumpulkan.

Nama pemilik hewan: ................................................

Jenis unggas yang dipelihara dan jumlahnya:

a. Ayam kampung, jumlah :…………………......

b. Ayam petelur, jumlah :……………………..

c. Ayam pedaging,jumlah :……………………..

d. Bebek, jumlah :……………………..

Page 8: UAS INVESTIGASI WABAH

e. Burung, jumlah :……………………..

f. Lainnya, jumlah :……………………..

Jumlah kematian hewan dan tanggal kejadian:

a. Ayam kampung, jumlah :

…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

b. Ayam petelur, jumlah :

…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

c. Ayam pedaging,jumlah :

…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

d. Bebek, jumlah :…………,tanggal…………………

:…………,tanggal………………….

:…………,tanggal………………….

e. Burung, jumlah :

………….,tanggal………………...

:………….,tanggal………………...

:………….,tanggal………………...

f. Lainnya, jumlah :

………….,tanggal……………….

:………….,tanggal……………….

:………….,tanggal……………….

Gambaran patologis hewan yang telah mati :

a. Ayam kampung, :…………………....

………………….

:……………………..………………….

Page 9: UAS INVESTIGASI WABAH

:……………………..………………….

b. Ayam petelur :……………………..………………….

:……………………..………………….

:…………………….………………….

:…………………….………………….

c. Ayam pedaging :…………………….

………………….

:……………………….……………….

:…………………….………………….

d. Bebek :……………………..…………………

:……………………..………………….

:……………………..………………….

e. Burung :………………………………………...

:……………………..………………...

:……………………..………………...

f. Lainnya :………………………..……………….

:………………………..……………….

:………………………..……………….

Jumlah hewan yang menunjukkan gejala klinis terserang AI :

a. Ayam kampung, jumlah :………………………

b. Ayam petelur, jumlah :………………………

c. Ayam pedaging,jumlah :………………………

d. Bebek, jumlah :……………………..

e. Burung, jumlah :……………………..

f. Lainnya, jumlah :……………………..

Hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel hawan yang

dicurigai:

a. Ayam kampung, :…………………....

………………….

:……………………..………………….

:……………………..………………….

b. Ayam petelur :……………………..………………….

Page 10: UAS INVESTIGASI WABAH

:……………………..………………….

:…………………….………………….

:…………………….………………….

c. Ayam pedaging :…………………….

………………….

:……………………….……………….

:…………………….………………….

d. Bebek :……………………..…………………

:……………………..………………….

:……………………..………………….

e. Burung :………………………………………...

:……………………..………………...

:……………………..………………...

f. Lainnya :………………………..……………….

:………………………..……………….

:………………………..……………….

Riwayat yang diperoleh dari Pemilik Unggas

Tiga hari yang lalu, si pemilik memiliki 37 ekor ayam dan 9 ekor bebek.

Unggas-unggas tersebut ditempatkan pada tiga lokasi terpisah. Pemilik itu

memiliki sebuah kandang ayam kecil dimana ia menempatkan ayam petelur. Di

kandang tersebut ada 25 ekor ayam. Dua dari ayam-ayam ini adalah ayam jantan,

sisanya ayam petelur. Si pemilik juga memiliki dua buah kandang lain yang kecil.

Ia menempatkan seluruh bebeknya dalam salah satu kandang (ia memiliki 6 ekor

bebek betina dan 3 ekor bebek jantan). Kandang satunya lagi diperuntukkan untuk

menyimpan unggas yang dibeli secara teratur dari pasar unggas. Ada 12 ekor

unggas di kandang ini (5 ekor ayam jantan dan 7 ekor ayam betina). Bebek dan

unggas yang dibeli dari pasar adalah untuk dikonsumsi. Sebagian besar telur yang

dihasilkan dan unggas yang dipotong dikonsumsi oleh keluarga pemilik yang

tinggal di lokasi yang sama.

Pemilik memberitahu Anda bahwa dua hari yang lalu, pagi-pagi ia

memberi makan unggas peliharaannya dan mengumpulkan telur. Ia mendapati 3

ekor bangkai ayam di kandang unggas yang dibeli dari pasar. Kemarin ia

Page 11: UAS INVESTIGASI WABAH

mendapati 4 ekor bangkai lainnya dari kelompok unggas yang dibeli dari pasar

dan 4 ekor bangkai ayam dari kelompok ayam petelur. Seluruh bangkai unggas

tersebut diletakkan begitu saja di luar kandang. Untungnya, cuacanya dingin

akhir-akhir ini sehingga kondisi bangkainya masih cukup baik.

Anda memeriksa sisa unggas yang ada. Dalam kandang unggas yang dibeli dari

pasar, Anda dapati 2 ekor bangkai unggas. Dari ke-3 ekor yang masih hidup, 2 di

antaranya menunjukkan gejala klinis yang mengarah pada AI (batuk, dispnea,

lethargi, ataxia). Dalam kandang ayam petelur, Anda mendapati 7 ekor bangkai

ayam. Dari ke-14 ekor yang masih hidup, 9 di antaranya menunjukkan gejala

klinis yang mengarah pada AI. Dalam kandang bebek, Anda mendapati 2 ekor

bangkai bebek. Dari ke-7 ekor yang masih hidup, satu tampak amat lemah dan

enggan bangkit berdiri.

Anda menekropsi seluruh unggas yang mati. Banyak di antaranya

memiliki lesio yang mengarah pada infeksi AI, termasuk diantaranya

pembengkakan kepala dan kaki akibat edema subkutan; hemoragi pada kaki, pial

dan jengger; hemoragi pada epikardium; dan fokus nekrosa pada limpa, jantung

dan pankreas.

Anda mengumpulkan sampel untuk pengujian AI dari seluruh bangkai di

sana. Anda ambil swab trakhea dan kloaka untuk keperluan uji real-time reverse-

transcriptase polymerase chain reaction.

Pertanyaan B

3. Informasi apa yang penting untuk dicatat dalam kejadian wabah ini?

Bagaimana cara Anda mengatur data ini untuk mempermudah bagi

perhitungan-perhitungan epidemiologis seperti tabel attack rate?

1. Informasi penting untuk dicatat adalah

Asal unggas

Jenis unggas yang dipelihara yang rentan AI

Tabel AR:

Terpapar

factor

Tidak terpapar

factor

Page 12: UAS INVESTIGASI WABAH

unggas asal pasar 21 14 7 25 20 5

Jenis unggas yang rentan

AI

37 31 6 9 3 6

4. Berapa proporsi ayam dalam kelompok ini? Berapa proporsi bebek?

Proporsi ayam dalam kelompok ini = jml ayam

jml unggaskeseluruh an =

3746

=

0.804

Proporsi bebek = jml bebek

jml unggaskeseluruh an =

946

= 0.196

5. Hitung mortality rate dan case fatality rate masing-masing kelompok unggas.

Interpretasikan hasil yang Anda peroleh.

MR dan CFR

Ayam:

MR = jml ayam yang mati

jml populasi berisiko =

2037

= 0.54

CFR = jmlayam yangmatijml ayam yang sakit

= 2031

= 0.65

Bebek:

MR = jml bebek yangmatijml populasi berisiko

= 29 = 0.22

CFR = jmlbebek yang matijml bebek yang sakit

= 23 = 0.67

Interpretasi :

Dari hasil dapat diketahui bahwa tingkat kefatalan kasus

(CFR) pada bebek tinggi, tapi tingkat kematian (MR)

rendah.

6. Definisikan suatu kasus berdasarkan data yang Anda kumpulkan. Masukkan

mortality rate atau case fatality rate sebagai bagian dari definisi Anda.

Mengapa mortality rate atau case fatality rate penting untuk dimasukkan

dalam definisi kasus Anda?

Page 13: UAS INVESTIGASI WABAH

Pada ayam nilai CFR lebih rendah dari bebek, sedangkan MR pada

ayam lebih tinggi dari bebek. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

kefatalan pada bebek lebih tinggi namun tingkat kematian paling

tinggi pada ayam.

7. Tentukan besarnya / keparahan masalah di kelompok backyard ini dengan

menghitung tingkat serangannya. Untuk perhitungan ini, anggaplah bahwa

kematian dan gejala-gejala klinis konsisten dengan definisi kasus Anda untuk

HPAI (tanpa memandang hasil pengujian AI-nya).

AR = jml kasus(h ewan mati)jml populasiberisioko

= 3446

= 0.739

AR yang digunakan adalah AR untuk keseluruhan unggas dalam

peternakan.

8. Pola yang digunakan adalah pola hewan

Periksa data yang ada untuk menemukan pola temporal, spasial dan hewan.

Hitung tingkat serangannya. Gunakan tabel data yang disediakan (Table 1).

AR berdasarkan factor

Terpapar

factor

AR Tidak

terpapar

factor

AR

unggas asal

pasar

21 14 7 14/21

= 0.67

25 20 5 20/25

= 0.8

Jenis unggas

yang rentan

AI

37 31 6 31/37

= 0.84

9 3 6 3/9 =

0.33

9. Apa hipotesis Anda mengenai penyakit dalam kelompok ini? Jelaskan

penalaran Anda.

Hipotesis: TP=TTP

TP = terpapar factor; TTP= tidak terpapar factor

Tingkat serangan pada kelompok yang terpapar factor dan

yang tidak terpapar factor tidak berbeda

Page 14: UAS INVESTIGASI WABAH

10. Apakah ada informasi yang tidak Anda peroleh selama kunjungan Anda yang

menurut Anda dapat bermanfaat?

Informasi penting yang tidak diperoleh:

Jarak antar kandang

Penanganan bangkai unggas

Biosecurity yang diterapkan

Vaksinasi yang telah dilakukan

11. Langkah-langkah apa sajakah yang perlu segera dilakukan untuk

mengendalikan masalah dalam kelompok unggas ini dan mencegah

penyebarannya ke kelompok unggas lain di sekitarnya?

Langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan masalah

dan mencegah penularannya:

Mengubur bangkai

Disinfeksi kandang

Vaksinasi

Penerapan biosecurity

Pertanyaan C

12. Hasil uji AI diserahkan pada Anda dan dapat dilihat pada Tabel 2.

Nomor

Unggas

Hasil Tes AI Jenis Hewan Kandang

1 Positif Ayam Unggas belian

2 Positif Ayam Unggas belian

3 Positif Ayam Unggas belian

4 Positif Ayam Unggas belian

5 Positif Ayam Unggas belian

6 Negatif Ayam Unggas belian

7 Positif Ayam Unggas belian

8 Positif Ayam Unggas belian

9 Positif Ayam Unggas belian

10 Positif Ayam Unggas belian

11 Positif Ayam Unggas belian

12 Positif Ayam Unggas belian

13 Positif Ayam Petelur

14 Positif Ayam Petelur

Page 15: UAS INVESTIGASI WABAH

15 Positif Ayam Petelur

16 Positif Ayam Petelur

17 Positif Ayam Petelur

18 Positif Ayam Petelur

19 Negatif Ayam Petelur

20 Positif Ayam Petelur

21 Positif Ayam Petelur

22 Positif Ayam Petelur

23 Negatif Ayam Petelur

24 Positif Ayam Petelur

25 Positif Ayam Petelur

26 Positif Ayam Petelur

27 Negatif Ayam Petelur

28 Positif Ayam Petelur

29 Positif Ayam Petelur

30 Positif Ayam Petelur

31 Positif Ayam Petelur

32 Positif Ayam Petelur

33 Positif Ayam Petelur

34 Negatif Ayam Petelur

35 Negatif Ayam Petelur

36 Positif Ayam Petelur

37 Negatif Ayam Petelur

38 Positif Bebek Bebek

39 Positif Bebek Bebek

40 Positif Bebek Bebek

41 Positif Bebek Bebek

42 Positif Bebek Bebek

43 Positif Bebek Bebek

44 Negatif Bebek Bebek

45 Positif Bebek Bebek

46 Negatif Bebek Bebek

13. Berapa proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok tersebut?

Proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok tersebut adalah

= 37 / 46 x 100% = 80,43%

Page 16: UAS INVESTIGASI WABAH

14. Berapa proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok ayam? Dalam

kelompok bebek? Bandingkan hasil-hasil yang Anda dapatkan dengan

perhitungan tingkat serangan yang Anda hitung sebelumnya. Lihat jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan dalam pertanyaan B.

Proporsi unggas yang teruji positif AI pada kelompok ayam

adalah :

3438

× 100 %=89,47 %

Proporsi unggas yang terinfeksi positif AI pada kelompok

bebek adalah :

18

× 100 %=12,5 %

Dari proporsi unggas yang terinfeksi AI pada kelompok

ayam adalah 89.47% dan kelompok bebek adalah 12.5 %,

apabila dihubungkan dengan tingkat serangan yang

diperoleh pada kelompok ayam petelur 80 %, kelompok

ayam belian 91 %, dan bebek 33.3 % dapat disimpulkan

bahwa tingkat infeksi AI pada kelompok ayam lebih tinggi

daripada kelompok bebek.

15. Apakah proporsi unggas yang teruji positif AI lebih tinggi dalam kelompok

unggas yang dibeli dari pasar daripada dalam kelompok ayam petelur?

Jelaskan hasil yang Anda dapatkan.

1112

×100 %=91 %

Proporsi unggas yang terinfeksi AI pada kelompok ayam petelur

adalah :

2025

×100 %=80 %

Proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok unggas

yang di beli di pasar lebih tinggi daripada dalam kelompok ayam

petelur, hal ini dapat disebabkan karena biosekuriti di pasar

sangat buruk sehingga penularan melalui feses hewan yang

terinfeksi, dari transportasi, dan hewan yang positif AI lebih

mudah terjadi.

Page 17: UAS INVESTIGASI WABAH

16. Menurut hipotesa yang Anda buat apa yang mungkin menjadi rute utama

penularan AI dari kelompok yang terinfeksi ke kelompok lain di sekitarnya?

Bagaimana Anda menyelidiki teori-teori Anda?

Rute utama penularan antara kelompok yang terinfeksi kepada

kelompok yang di sekitarnya adalah melalui udara

(droplet/eksudat). Kondisi kandang yang padat memiliki peran

yang besar dalam penularan penyakit AI. Selain itu, biosekuriti dan

biosafety yang buruk juga memiliki efek yang signifikan seperti

tidak adanya pengawasan terhadap pengiriman unggas yang

positif, hewan carrier/reservoir, dan transportasi yang buruk.

Menyelidiki teori dengan cara menelusuri asal hewan,

kondisi hewan dikandang, kepadatan kandang, jumlah

unggas yang positif AI di setiap kandang, dan

mengevaluasi penerapan biosekuriti.

17. Rekomendasi biosekuriti apa yang akan Anda sarankan pada pemilik unggas

dan para pemilik unggas lain di sekitarnya untuk menghentikan peyebaran

penyakit ini?

1. Memberikan jarak yang cukup antara kandang untuk unggas yang dibeli

dari pasar, unggas petelur, dan bebek.

2. Menerapkan sistem all in-all out ketika ada unggas yang masuk ke dalam

kawasan rumah.

Pertanyaan D

18. Setelah adanya laporan mengenai adanya kelompok unggas yang terserang

penyakit yang memiliki gejala mirip AI, ada lebih banyak laporan berdatangan

tentang kelompok unggas yang sakit. Anda memutuskan untuk mencari pola

dalam kelompok-kelompok unggas yang dilaporkan sakit.

Setelah melihat banyak kasus yang mempunyai gejala

mirip AI, maka diputuskan mencari pola penyebaran

penyakit.

Page 18: UAS INVESTIGASI WABAH

19. Jenis pola seperti apa yang akan Anda cari dan bagaimana cara Anda akan

memperoleh informasi ini?

Cara kami akan memperoleh informasi tersebut ada

beberapa tahapan yaitu:

a) Melihat asal hewan, gejala klinis, jenis, lokasi dan

sanitasi

b) Setelah mengidentifikasi pola penyebaran, kemudian

dilanjutkan dengan melakukan analisis data yaitu

menghitung attack rate dan membuat tabel attack rate

dari perbandingan beberapa kelompok tersebut (ayam

petelur, bebek, dan unggas yang berasal dari pasar).

c) Membuat hipotesis sehingga dapat merekomendasikan

tindakan korektif kepada pemilik unggas tersebut.

d) Tindak lanjut intensif; Pengamatan secara mikroskopis

(histopatologi) dan uji serologis (PCR).

20. Pertanyaan-pertanyaan apa yang akan Anda tanyakan pada tiap pemilik

kelompok unggas dalam kelanjutan penyelidikan Anda?

1. Berapa kali dalam seminggu Anda membeli unggas di pasar dan berapa

jumlah yang dibeli?

2. Pernahkan melakukan vaksinasi pada ayam milik Anda dan vaksin apa

yang digunakan?

3. Apakah ada unggas liar atau hewan lain yang berkeliaran di sekitar

kandang dan rumah Anda?

4. Apakah pasar yang merupakan asal dari unggas

mempunyai standar sanitasi yang baik?

5. Bagaimana perbandingan antara ukuran kandang dengan

jumlah unggas (tingkat kepadatan)?

6. Jenis ayam petelur apa yang diternakkan?

7. Setelah adanya kejadian tersebut, tindakan (preventive

maupun curative) apa yang pemilik lakukan pada masing-

masing kelompok?

Page 19: UAS INVESTIGASI WABAH

8. Setelah pengambilan data terakhir, apakah ada

penambahan hewan yang menunjukkan gejala sakit mirip

AI pada masing-masing kelompok?

9. Setelah pengambilan data terakhir, apakah ada

penambahan hewan yang mati mendadak pada masing-

masing kelompok?

AI pada backyard flocks

Tabel 1

Nomor

Unggas

Jenis Jenis Kelamin Lokasi Gejala

klinis

Mati/Hidup

1 Ayam Betina Kandang unggas belian Mati

2 Ayam Jantan Kandang unggas belian Mati

3 Ayam Betina Kandang unggas belian Mati

4 Ayam Jantan Kandang unggas belian Mati

5 Ayam Jantan Kandang unggas belian Mati

6 Ayam Betina Kandang unggas belian Mati

7 Ayam Betina Kandang unggas belian Mati

8 Ayam Jantan Kandang unggas belian Mati

9 Ayam Betina Kandang unggas belian Mati

10 Ayam Betina Kandang unggas belian Ya Hidup

11 Ayam Betina Kandang unggas belian Ya Hidup

12 Ayam Jantan Kandang unggas belian Tidak Hidup

13 Ayam Jantan Kandang petelur Mati

14 Ayam Betina Kandang petelur Mati

15 Ayam Betina Kandang petelur Mati

16 Ayam Betina Kandang petelur Mati

17 Ayam Jantan Kandang petelur Mati

18 Ayam Betina Kandang petelur Mati

19 Ayam Betina Kandang petelur Mati

20 Ayam Betina Kandang petelur Mati

21 Ayam Betina Kandang petelur Mati

22 Ayam Betina Kandang petelur Mati

23 Ayam Betina Kandang petelur Mati

24 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup

25 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup

Page 20: UAS INVESTIGASI WABAH

26 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup

27 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup

28 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup

29 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup

30 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup

31 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup

32 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup

33 Ayam Betina Kandang petelur Tidak Hidup

34 Ayam Betina Kandang petelur Tidak Hidup

35 Ayam Betina Kandang petelur Tidak Hidup

36 Ayam Betina Kandang petelur Tidak Hidup

37 Ayam Betina Kandang petelur Tidak Hidup

38 Bebek Betina Kandang bebek Mati

39 Bebek Betina Kandang bebek Mati

40 Bebek Betina Kandang bebek Ya Hidup

41 Bebek Betina Kandang bebek Tidak Hidup

42 Bebek Jantan Kandang bebek Tidak Hidup

43 Bebek Jantan Kandang bebek Tidak Hidup

44 Bebek Betina Kandang bebek Tidak Hidup

45 Bebek Jantan Kandang bebek Tidak Hidup

46 Bebek Betina Kandang bebek Tidak Hidup

Tabel 2

Nomor

Unggas

Hasil tes AI Nomor

Unggas

Hasil tes AI Nomor

Unggas

Hasil tes AI

1 Positif 17 Positif 33 Positif

2 Positif 18 Positif 34 Negatif

3 Positif 19 Negatif 35 Negatif

4 Positif 20 Positif 36 Positif

5 Positif 21 Positif 37 Negatif

6 Negatif 22 Positif 38 Positif

7 Positif 23 Negatif 39 Positif

8 Positif 24 Positif 40 Positif

9 Positif 25 Positif 41 Positif

Page 21: UAS INVESTIGASI WABAH

10 Positif 26 Positif 42 Positif

11 Positif 27 Negatif 43 Positif

12 Positif 28 Positif 44 Negatif

13 Positif 29 Positif 45 Positif

14 Positif 30 Positif 46 Negatif

15 Positif 31 Positif

16 Positif 32 Positif