skim persamaan garis lurus siswa kelas viii smp kristen 2 … · 2017. 2. 13. · iii. menetukan...
TRANSCRIPT
80
LAMPIRAN
81
SURAT BUKTI PENELITIAN
82
SOAL INSTRUMEN
PERSAMAAN GARIS LURUS
I. Menetukan titik dari persamaan garis lurus serta menggambar grafik.
1.
Buatlah grafik persamaan
2.
Buatlah grafik persamaan
3.
Buatlah grafik persamaan
4.
Buatlah grafik persamaan
5.
Buatlah grafik persamaan
6.
Buatlah grafik persamaan
7.
Buatlah grafik persamaan
8.
Buatlah grafik persamaan
83
II. Menetukan gradien dari persamaan garis lurus
Tentukan gradien dari titik-titik pada gambar diatas!
1. Titik A
2. Titik B
3. Titik C
4. Titik D
5. Titik E
A B
C
D E
Y
X
O
84
Tentukan gradien dari (x1,y1) dan (x2,y2).
1. A (4,1) dan B (6,7)
2. M (-3,6) dan N (-1,10)
3. C (-6,-4) dan D (-3,-7)
4. T (3,-1) dan U (5,-7)
5. O (-6,8) dan Q (4,-7)
Tentukan gradien dari persamaan garis lurus berikut ini :
1.
2.
3.
4.
85
5.
6.
7.
III. Menetukan persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik (x1,y1).
Tentukan persamaan-persamaan garis berikut :
1.
Garis bergradien 4 dan
melalui titik (3,5)
2.
Garis bergradien dan
melalui titik (4,-3)
3.
Garis bergradien -3 dan
melalui titik (-3,4)
4. Garis bergradien dan
melalui titik (-6,-1)
86
IV. Menetukan persamaan garis lurus yang melalui titik (x1,y1) dan (x2,y2).
Tentukan persamaan-persamaan garis berikut :
1. A(1,3) dan B(4,6)
2. C(-2,6) dan D(4,-3)
3. K(0,0) dan L(-2,4)
4. M(-1,8) dan N(5,-1)
Selamat Mengerjakan
Tuhan Memberkati
NAMA :
KELAS :
87
DATA
COLLECTION
88
ES
89
TRANSKIP WAWANCARA – ES
INDIKATOR I – no 1
P : Hallo evelyn
S : Hallo
P : Oke evelyn, disini miss minta tolong mengerjakan beberapa soal tentang garis
lurus. Nah menurut evelyn persamaan garis lurus itu apa sih?
S : Persamaan garis lurus?
P : Iya
S : Menggambar grafik dengan garis lurus dan setidaknya minimal ada 2 titik
P : Apa ada lagi?
S : Udah cukup
P : Oke disini kita masuk ke indikator 1 ya, disini diminta menentukan titik pada
persamaan garis dan membuat gambar grafik. Coba evelyn tolong bacakan soal
no 1
S : Buatlah grafik persamaan
P : Nah dari persamaan ini cara pengerjaannya evelyn seperti apa?
S : Ditentukan titik potongnya dulu miss terus dimasukan ke dalam persamaannya
P : Kenapa harus titik potong dulu?
S : Ya biar nanti bisa menentukan titik selanjutnya
P : Oke coba dijelaskan dulu ya
S : Titik potongnya kan misal , dimasukan ke rumus yang tadi. Jadinya
, nya jadi , kemudian titik koordinatnya
P : Habis itu?
S : Kemudian , dimasukan rumusnya jadi terus cara ku nya itu
dipindah ruas. Terus , terus jadi nya . Titik koordinatnya sama
P : Habis dari ketemu titiknya bagaimana?
S : Dibentuk tabel
P : Buat apa?
S : Buat mencari titik titik selanjutnya
P : Mengambil titiknya berapa?
S : titik
P : Angakanya berapa saja?
S : sampai
P : Kemudian cara pengerjaannya bagaimana?
S : Ya disubtitusikan aja titiknya ke dalam persamaan
P : Disubtitusikan ya?
S : Iya tinggal dimasukan titik nya nanti ketemu titik . Terus nanti ketemu titik
90
koordinatnya
P : Titik koordinatnya berapa saja?
S : , (1,2), , sama
P : Habis itu bagimana?
S : Ya dibuat grafiknya miss
INDIKATOR I – no 2
P : lanjut no 2 ada soal persamaan garis lurus . Cara pengerjaannya
bagaimana?
S : ya kaya no 1
P : bagaimana?
S : tentukan titik potongnya lagi. Misalkan sama . Terus yang
rumusnya tadi dimasukan ke dalamnya
P : kenapa kalau mau membuat grafik harus menentukan titik potong terlebih
dahulu?
S : yang diajarkan seperti itu
P : menurut kamu kenapa harus menggunakan titik potong?
S : Ya lebih memudahkan, lebih gampang
P : kemudian setelah menentukan titik potong terus gimana?
S : dibuat tabel, sama seperti no 1
P : kemudian?
S : terus dimasukan nya misalnya -3, -2, -1, 0, 1
P : evelyn kenapa memulai titik nya dari -3? Kenapa mesti -3?
S : aku mengambil acuan dari hasil titik potong
P : apakah titik 1 juga sebagai acuan?
S : ya ngga sih, cuma mengambil 5 angka aja
P : oke deh, kemudian lanjut
S : (membacakan hasil pengerjaan dengan mensubtitusikan satu per satu titik ke
dalam persamaan)
P : kemudian bisa dibuat menjadi grafik? Lurus ngga?
S : iya bisa, lurus
P : titiknya apa aja?
S : (membacakan hasil titik digambar grafik)
P : grafiknya itu menurut evelyn bagaimana?
S : naik ke atas.
P : dari arah mana kemana?
S : kiri ke kanan
P : nilainya positif apa negatif?
S : semakin lama semakin positif.
P : kenapa bisa semakin positif?
S : soalnya aku mengambil angka 5 angka itu 5 angka ke kanan dan bernilai postif.
INDIKATOR I – no 2 b
P : kalau sekarang miss ganti persamaan nya jadi . Cara pengerjaannya
91
bagaimana?
S : sama kaya yang tadi
P : sama? Oke coba bisa tolong dijelaskan?
S : harusnya tadi cari titik potongnya lagi. Tapi tadi langsung cari titik
koordinanya
P : tadi kenapa langsung nulis titik nya -3? Lalu penjelasan selanjutnya
bagaimana?
S : sama kaya no 2 a, Misalkan sama . Terus ketemunya berapa.
Terusnya terutama bisa dijadikan titik acuan mulainya dari mana
P : disini kamu mengambil titik acuan pertamanya berapa? Terus sampai titik
berapa?
S : -3 sampai 1
P : disini kamu kenapa tidak membuat tabel tetapi membuat penjabaran?
S : lebih paham dijabarkan
P : kalau dibuat tabel bisa?
S : bisa sih tapi lebih suka penjabaran
INDIKATOR I – no 3
P : kita lanjut ke soal no 3. Disini ada persamaan . Cara pengerjaannya
bagaimana?
S : Sama kaya no 1 dan 2
P : Caranya bagaimana?
S : Cari titik potong dulu. Misalkan sama . terus dimasukan ke
rumusnya
P : Kalau ketemu y nya berapa?
S : P : Kemudian kalau . nya berapa?
S : Ketemu nya kalau tidak salah
P : Kenapa bisa nya 2? Tolong jelaskan ya
S : Kan , terus 4 dipindah ruas jadi positif 4. Terus positif .
Terus 2 yang ada nya dipindah ruas jadi bagi, jadi 4 dibagi 2
P : Kenapa ko bisa jadi bagi?
S : Soalnya angka 2 diruas sebelumnya itu dikali , pas pindah ruas jadi dibagi
P : Setelah ketemu titik potong, evelyn membuat tabel ya? Terus titik awalnya nya
berapa?
S : Angka 0
P : Kenapa?
S : Soalnya tadi pas permisalan itu ketemu koordinatnya (0,-4). Jadi aku
mengambil angka 0
P : Kemudian 0 sampai angka berapa?
S : Sampai angka 4
P : Evelun mengambil berapa titik?
S : 5
P : Coba kalau titik cara pengerjaannya bagaimana?
92
S : terus
P : Hasilnya?
S : -1
P : Sudahkah yakin jawabannya?
S : Belum
P : Kenapa?
S : Harusnya 2 kali 1 itu 2 bukan 3
P : Berarti hasil berapa?
S : -2
P : Evelyn sudah membuat grafiknya?
S : Sudah
P : Dari persamaan dan penyelesaiannya tadi bisa dibuat grafik lurus kan?
S : Belum, soalnya tadi salah hitung di
INDIKATOR III
P : kita lanjut ke indikator yang ke 3 ya, disini diminta mencari persamaan garis
lurus dengan melalui gradien dan 1 titik. Coba tolong dibacakan soal no 1
S : (membacakan soal)
P : Coba caranya evelyn mengerjakan penyelesaian no 1 bagaimana?
S : Pertama pakai rumus
P : Kemudian?
S : Terus, angka-angkanya dimasukan ke dalam rumus. Jadinya
P : Selanjutnya?
S : Setelah itu tetap. Setelah itu dikalikan. dikalikan jadinya
, 4 dikalikan -3 jadinya -12. Terus habis itu, -5 nya dipindah ruas ke sebelah
kanan. Terus jadinya . Terus abis itu -12 ditambahkan 5 terus
hasilnya -7. Terus tinggal dimasukan saja, jadi
P : Menurut evelyn ini persamaan dari soal ini ya?
S : Iya
P : Nah menerut evelyn ada tidak cara lain? Menurut evelyn aja.
S : Ngga ada
P : Jadi menurut evelyn satu-satunya cara mengerjakan ini?
S : Iya, menurut ku sih
P : Okee terimakasih
INDIKATOR IV – no 1
P : Kita lanjut ke indikator ke 4 ya. Disini evelyn disuruh mencari persamaan gais
lurus melalui 2 titik. Nah disoal yang pertama ada titik A sama titik B. A(1,3)
dan B(4,6). Coba menurut evelyn pengerjaannya bagaimana?
S : Pertama rumusnya dulu. Rumusnya itu
P : Kemudian?
S : Setelah tau rumusnya titik yang tadi (1,3) sama (4,6) dimasukan kerumus.
Jadinya . Setelah itu yang bawahnya dikurangi dulu. Jadinya
93
. Terus dikalikan silang. Jadinya . Langkah
selanjutnya 3 dikalikan angka yang ada didalam kurung sama dengan
ruas yang satunya .
P : Kemudian habis itu?
S : Habis itu yang , -9 nya itu dipindah ruas ke ruas sebelah kanan
P : Kenapa -9 nya dipindahkan sedangkan 3y nya tidak diikutkan. Kenapa?
S : Soalnya kalau menurutku itu persamaan itu bawahnya hasilnya y sama dengan
P : Kemudian?
S : Terus habis dipindah ruas kan berarti . -3 ditambahkan dulu
sama 9 jadiya -6. Jadinya . Tapi itu pun nya masih ada angka 3
nya di depan, belum seutuhnya. Jadi kita bisa membaginya dengan angka
3dan hasil akhirnya yaitu
P : Yang dibagi 3 nya yang mana aja? Yang nya aja apa bagaimana?
S : Semuanya
P : Yang mana aja?
S : Ada pertamakan pasti , juga sama nya
P : Nah dari rumus ini, menurut evelyn ada ngga sih cara lain?
S : Mungkin ada, tapi aku tau nya cuma ini
P : Disini miss lihat evelyn memasukan titik-titik tersebut, menurut evelyn titik-
titik yang mana aja aja sih?
S : Kalau itu yang 1 kalau 4 itu 3 kalau itu 6
P : Nah disini (menunjuk haisl pekerjaan) menurut evelyn, saat pengerjaannya
selain cara kali silang apakah ada cara lain?
S : Ngga tau miss
P : (menunjuk haisl pekerjaan) dari sini cuma dikalikan ke dalam satu-satu?
S : Iya (menganggukan kepala)
P : Ngga ada cara lain?
S : Ngga ada
P : Dan setiap mencari persamaan harus dijadikan bentuk ke?
S : Ke
P : Hanya itu?
S : Iyaa (menganggukan kepala)
INDIKATOR IV – no 2
P : Kita lanjut ke indikator ke 4 soal yang kedua ya. Disini miss punya titik C(-2,6)
sama titik D(4,-3). cara evelyn menyelesaikan soal ini bagaimana?
S : Pertama pakai rumus yang menentukan persamaan garis lurus melalui 2 titik,
rumusnya yaitu . Setelah itu angkanya dimasukan jadi
. Terus bawahnya dijumlahkan. Jadinya .
P : Nah itu evelyn bisa jadinya -9 sama jadi 6 kenapa bisa seperti
itu?
S : Hmm gimana ya..
94
P : Ya sebisanya kamu aja
S : Kalau pas diajari SD, pas operasi matematika kayanya. Ada pengurangan,
setelah pengurangan itu dibalik tandanya jadi lawannya
P : Yang mana yang dibalik?
S : Jadi misalnya , terus itu nya tetep, terus tanda min nya itu diubah
menjadi positif.
P : Yang ini apa yang ini? (menunjuk proses pengerjaan)
S : Yang ini (menunjuk proses pengerjaan) Jadi positif. Jadi
P : Coba bisa dijelaskan lagi ya.
S : Jadi itu tetep terus tanda nya min jadi plus terus tadikan 6 nya itu positif
dijadiin negatif
P : Ini min apa kurang?
S : kurang
P : Oke kemudian kalau yang ini?
S : Sama. Jadi 4 nya tetep terus tanda kurangnya jadi tambah terus -2 itu diubah
jadi positif, jadinya 2. Jadi
P : Misalnya yang atas sama aja, , nah ini cara pengerjaannya
seperti apa? yang bawahnya aja gapapa
S : Sama miss
P : Sama nya seperti apa?
S : Jadi -5 nya tetep terus tanda kurangnya jadi positif, jadiin tanda penambahan
atau penjumlahan terus positif 2 itu diubah jadi negatif. Terus kalau ditambah
jadinya , hasilnya negatif 7
P : Kalau ruas yang satunya?
S : Kalau , itu 2 nya tetep tanda kurangnya jadi tanda jumlah terus -4 nya
dijadiin positif. Jadi hasilnya 6
P : Satu kali lagi ya. yang atas sama aja yang bawahnya aja
gapapa
S : Ya -2 nya tetep terus tanda kurangnya jadi tanda tambah to, terus yang
belakangnya yang negatif 2 jadi postif. Jadi itu hasilnya 0. Kalau yang
satunya, -2 nya tetep terus tanda kurangnya jadi tanda tambah to terus positif 4
nya dijadiin min 4. Jadi hasilnya negatif 6
P : Disini miss lihat dari cara pengerjaanmu dari awal sampai yang ketiga ini, jadi
yang awal tetap terus?
S : Awalnya tetap terus kalau ini menurutku cuma khusus pengurangan aja, terus
tanda kurangnya itu jadi tanda jumlah. Terus abis itu akhirannya itu diubah jadi
sebaliknya
P : Coba kalau miss coba satu kali lagi ya. Kalau . Bagaimana?
S : Kalau buat penambahan itu kalau kalau tandanya sama itu tinggal
ditambahkan, nanti hasilnya ya tandanya itu. Misalnya positif tambah positif ya
hasilnnya positif. Ya kalau negatif tambah negatif ya hasilnya negatif. Jadi
kalau ya hasilnya negatif 4. Kalau yang satunya
95
P : Kan tandanya beda?
S : Kalau tandanya beda itu dikurangi angka yang lebih besar mengurangi angka
yang lebih kecil terus nanti tandanya mengikuti angka yang lebih besar
P : Berarti coba kalau yang ini (menunjuk soal yang diberikan)
S : Jadi, misal itu berarti 4 dikurangi 2 kan 2 terus tandanya 2 itu
mengikuti tanda yang angkanya lebih besar yaitu negatif. Jadinya negatif 2.
P : Oke kita lanjut ke soal yang tadi. Nah yang tadi kan sudah dijelaskan, cara
pengerjaan selanjutnya bagaimana?
S : Selanjutnya dikalikan silang
P : Dikalikan silangnya mana sama mana?
S : Atas kiri sama kanan bawah kiri bawah sama kanan atas
P : Kemudian?
S : Terus habis dikaliin silang kan jadinya . Jadinya
kalau dikali kalikan
P : Hasil 18 itu menurut evelyn dapet dari mana? Terus
S : Pas ngerjain nya ngga yakin sih
P : Kenapa ngga yakin
S : Soalnya pas itu, maksudku, anu -9 dikali -2
P : Sedangkan tandanya?
S : Tandanya kurang
P : Coba kalau miss punya soal . Coba yang sebelah
kanan saja yang sebelah kiri tidak usah.
S : Kalau sebelah kanan -2 kali jadinya terus anu..
P : Menurut evelyn aja, cara pengerjaannya seperti itu bagaimana?
S : Kalau menerutku sih -2 dikali -2 hasilnya -4
P : Okee. Kalau misalnya tadi kan miss depannya -2, nah sekarang kalau depannya
2 jadi . Cara pengerjaannya bagaimana?
S : Haduuh, 2 kali hasilnya terus -2 dikalike -2
P : Berarti jadinya?
S : Sek sek hasilnya -4
P : Sek miss punya 1 kali lagi, , cara pengerjaannya evelyn bagaimana?
S : Yang pertama -2 kali jadi terus selanjutnya -2 kali positif 2 nek
menurutku, terus hasilnya jadi karna kalau min sama positif dikaliin hasilnya
min, jadinya -4
P : Berarti kalau yang ini? (menunjuk )
S : Kalau yang satunya 2 kaliin , terus 2 kali positif 2 jadinya 4
P : Okee kemudian kan masih sampai sini kan lyn. Tadikan
hasilnya?
S : P : Kemudian cara pengerjaanya evelyn bagaimana?
S : Terus angka 36 dipindah ruas
P : Pindah ruas jadi?
S : Jadi
P : Kenapa mesti 36 nya dipindah ruas? Kenapa ngga nya juga?
96
S : Soalnya kalau persamaan garis biasanya yang didepan sama dengan itu variabel
P : Jadi hanya yang ngga punya variabel kamu pindah?
S : Iya (menganggukan kepala)
P : Ini berarti terus 36 nya dipindah sana jadi tetap 36?
S : Sek miss, harusnya positif
P : Kenapa?
S : Soalnya pindah ruas, pertama diruas sebelumnya itu min nek pindah ruas
jadinya positif. Aku ganti ya miss
P : Ngga usah, coba dikerjakan disebelahnya. Terus habis itu?
S : Habis itu dijumlahkan dulu hasilnya positif 44
P : Kemudian?
S : Terus biar nya cuma satu tok maksudnya ngga ada tapi cuma terus
dibagi 6
P : Harus selalu dibagi 6 ya?
S : Iya biar habis
P : Tapi kalau ?
S : Ya dibagi 2. Pokonya biar habislah
P : Ngga lihat nya ya? Misalnya harus dibagi 9
S : (menggelengkan kepala)
P : Kemudian?
S : Hasilnya
P : Ada lagi? Menurut evelyn ini hasilnya masih bisa disederhanakan apa masih
bisa dikerjakan lagi?
S : Ngga, cukup
P : Menurut evelyn ada cara selain ini untuk mengerjakan soal garis lurus selain
menggunakan cara ini?
S : Mungkin ada, ketoke ada
P : Oke deh makasih evelyn
97
KL
98
TRANSKIP WAWANCARA – KAL
INDIKATOR I – no 1
P : Oke kal, miss mau tanya sebelum mengerjakan soal. Menurut kalya pengertian
persamaan garis lurus apa?
S : Persamaan garis lurus itu garis lurus yang sama
P : Apakah ada lagi?
S : Udah cukup
P : Kita ke persamaan yang pertama ya kal, disinikan buat grafik. Disini
persamaannya . Cara kalia mengerjakannya bagaimana?
S : Persamaan awalnya kan . Disini aku pakai nya itu
P : Kenapa kalia menggunakan titik awalnya itu ?
S : Ya gapapa kan terserah. Abis itu , terus nya sama dengan jadi
koordinatnya . Terus yang bawahnya juga sama nya jadikan
, terus nya jadi koordinatnya .
P : Kalia mengapa mengambil berapa titik?
S : titik
P : Kenapa titik?
S : Ya biar bisa bikin grafiknya, jadi bisa bikin garis
P : Kenapa kalia mengambil titik dari nya sama ?
S : Ya gapapa miss
P : Jadi cari nya bagaimana?
S : Ya tinggal dimasukkan ke persamaannya
P : Disini miss lihat grafik yang kamu buat itu titik dan titik nya dimulai dari
mana?
S : nya dimulai dari sampai nya sampai
P : Cara kalia membuat grafiknya bagaimana?
S : Ya tinggal dimasukan titik-titik koordinatnya
P : Menurut kalia titik sudah cukup untuk membuat grafik persamaan garis
lurus?
S : Iya cukup
99
INDIKATOR I – no 3
P : Oke lanjut ke persamaan no , disini persamaannya . Cara kalia
membuat grafiknya bagaimana?
S : Disinikan persamaannya , jadi aku mengambil pilih angka buat
nya, terus terus nya . Terus nya kan . Jadi koordinatnya
. Terus yang bawah , abis itu , nya brarti . Jadi
koordinatnya
P : Titik nya yang kalia ambil berapa aja?
S : nya sama
P : Dimulai dari angka sama angka ya, ada alasan lain ngga?
S : Ngga ada
INDIKATOR I – no 4
P : Lanjut ke persamaan , sekarang persamaannnya pecahan. Menurut kalia
gimana?
S : Ya kalau pecahan sih sama aja, persamaannya tinggal dimasukan aja
nya aja, misalnya nya , jadi . Nah nya bisa jadi .
P : Kenapa mengambil angka 2 lagi kal?
S : Ya gapapa biar gampang aja
P : Lalu selanjutnya berapa?
S :
P : Kenapa ?
S : Ya soalnya kan kaya kelipatan
P : Kelipatan berapa?
S : Kelipatan
P : Kalau titik nya , nya berapa?
S : nya, kan tadi persamaannya , jadi . Jadi nya
Koordinatnya
P : Jadi cukup hanya titik dan titik ?
S : Iya
P : Jadi bisa membuat grafik persamaan ya?
S : Bisa
P : Kalau misalnya kalia mengambil titik selanjutnya, kamu mau mengambil
titik berapa?
S :
P : Kenapa?
S : Ya kan habis ya
P : Oke deh
INDIKATOR I – no 5
P : Oke lanjut ke persamaan selanjutnya, disini persamaannya .
Caranya kalia bagaimana?
100
S : Kan disini persamaannya . Disini nya aku pilih
P : Kenapa pilih ?
S : Ya kepikirannya angka
P : Terus nya?
S : nya , kali tukan jadinya , nya itukan bisa
disederhanakan miss jadi
P : Jadi caranya kalia dari kali itu jadinya ya?
S : Iya
P : Dari mana kal?
S : Dari kali
P : Terus nya ini dari
S : Terus nya . Jadi koordinatnya . Terus bawahnya
P : Miss lihat dari penyelesaian persamaan sebelumnya kalia kan belum pernah
menggunakan titik nya itu min, kenapa sekarang titik nya ?
S : Ya biar beda aja sama yang lainnya
P : Apa ada alasan lain?
S : Ya karena persamaannya rumit kayanya miss. Jadi ambil aja angkanya yang
sama. Terus nya yang ke dua kan . Jadi jadi terus
.jadi nya . Koordinatnya
INDIKATOR I – no 6
P : Nah sekarang ke persamaan berikutnya, disini persamaannya beda dari
sebelumnya. Persamaannya . Menurut kalia bagaimana?
S : Sama sih kaya yang sebelumnya
P : Jadi ngga membingungkan ya persamaannya?
S : Ngga, sama kaya tinggal masuk masukin angka nya aja gitu miss
P : Masukannya seperti apa?
S : Disinikan persamaannya . Aku pilih nya 2, kan tadi persamaannya
, nah nya kita ganti dulu bisa jadi . Terus diubah ke
persamaan . Jadinya
P : Kenapa diubah ke persamaan ?
S : Ya biar kita bisa dapatkan nya
P : Lalu nya diapakan?
S : nya dipindah ruas biar ketemu nya
P : Kemudian titik nya?
S : Titik nya . Jadi koordinatnya
P : Kemudian kalia mengambil titik selanjutnya titik apa?
S : Titik
P : Kenapa?
S : Ya gapapa biar beda aja. Terus tinggal dimasukan aja, terus
, jadi nya . Koordinatnya
P : Menurut kalia 2 titik cukup?
S : Iya cukup
P : Kenapa mengambil titik dan kal?
101
S : Ya gapapa biar mudah jadi ambil angka kecil aja
INDIKATOR I – no 8
P : Oke selanjutnya ke persamaan terakhir ya kal. Disini persamaannya
. Cara kalia membuat grafiknya bagaimana kal?
S : Caranya, kan persamaannya . Aku pilih nya kan , jadikan
, nya diganti dengan angka . Jadi . Nah kali nya kan .
Habis itu kan . Terus habis itu kita ubah ke persamaan nya.
P : Ko bisa jadi dapat dari mana?
S : Kan tadi nya diruas sebelah kanan ku pindah ke sebelah kiri, jadinya
tandanya berubah jadi
P : Kemudian?
S : . kan hasilnya , terus habis itu untuk
mendapatkan kita harus menghilangkan nya. Tinggal dibagi aja. Jadi
dibagi . nya kan jadinya hilang, jadi tinggal . Lalu
dibagi kan jadinya . Terus hasilnya
P : Coba kalau miss punya persamaan . Biar jadi persamaan nya
gimana?
S : (mengerjakan)
P : Jadinya bagaimana?
S : Ya untuk cari nya jadi kita harus menghilangkan nya, ya tinggal dibagi
, jadi hasilnya . Terus dibagi hasilnya
P : Jadi semuanya dibagi ya?
S : Iya ruas kanan sama ruas kiri dua duanya dibagi
P : Kemudian lanjut titik selanjutnya yang kalia ambil nya berapa?
S :
P : Kenapa angka kal?
S : Ya pingin angka soalnya dari sebelumnya belum menggunakan angka
P : Kemudian?
S : Terus habis itu, . kali kan , jadi . Terus
. Kalau dioperasikan kan nya sama aja, terus
jadinya . Nah nya masih ada angka nya. Biar nya hilang dibagi
, jadinya . Lalu dibagi hasilnya . Jadi
INDIKATOR II – Gradien Gambar
P : Oke kal sebelum masuk ke soal lagi, miss mau tanya pengertian dari gradien
itu apa?
S : Kalau gradien menerutku itu, angka yang dicari dari titik titik koordinata atau
dari persamaan garis
P : Oke kal, coba dilihat disinikan ada gambar dan beberapa garis yang warnanya
berbeda-beda. Nah kalia mau muai dari garis mana dulu?
S : Garis A dulu aja miss. Caranya kan kalau kita mau cari gradiennya, kita harus
menentukan titik gradiennya dulu gitu miss.
P : Cara mencarinya bagaimana?
S : Menurutku sih cara nyarinya ya yang pas dikotak ini
P : Jadi titiknya yang mana saja?
102
S : Titik dan . Terus cari gradiennya aku pakai rumus .
Tinggal dimasukan aja titik titiknya jadi .
Kenapa menggunakan rumus itu?
Ya kan disini titiknya ada 2, jadinya pakai itu biar ketemu gradiennya
P : Kemudian?
S : Kemudian jadinya . Jadi gradiennya .
P : bisa jadi kenapa?
S : Ya biar min nya di tengah miss
P : Oke kalau kalia pilih salah satu lagi, kalia mau pilih garis yang mana?
S : Yang garis C
P : Kalau dari garis ini menurut klai titik nya yang mana aja?
S : (menunjuk titik dan )
P : Menurut kalia ada titik lan selain itu ngga?
S : Ngga ada
P : Terus kenapa kalia memilih titik itu?
S : Soalnya kan yang pas sama kotak kotak koordinatnya miss
P : Kemudian gradiennya gimana?
S : Gradiennnya
P : Caranya bagaimana?
S : Ya sama seperti yang tadi miss
INDIKATOR II – no 1
P : Oke kal, lanjut menetukan gradien tapi melalui persamaan. No persamaannya
. Cara kalia mencari gradiennya bagaimana?
S : Pakai rumus yang . Disinikan persamaannya . Ini kan
belum jadi persamaan . Jadi harus ku ubah jadi persamaan , jadinya
. Kan disini yang ada variabel nya adalah angka . Jadi
gradiennnya .
P : Kenapa persamaannya harus diubah dulu?
S : Ya karena rumusnya begitu
P : Kalau miss punya . Gimana kal?
S : Ya sama kaya tadi sih, tinggal diubah ke persamaan . Jadinya .
Jadi
P : Kenapa ?
S : Ya kan disini persamaannya yang satunya . Ya karna tandanya beda
jadi gradiennya juga tandanya beda
INDIKATOR II – no 2
P : Oke kita lanjut no , disini persamaannya . Cara kalia bagaimana?
Apakah sama kaya no ?
S : Iya sama juga caranya pakai rumus yang . Caranya diubah dulu ke
persamaan . Jadinya . Disinikan nya masih ada angka nya
103
jadi semuanya dibagi
P : Jadi semuanya dibagi ?
S : Iya. Jadinya . Terus . Jadi gradiennya
P : Kenapa harus dibagi kal, apakah ada pengaruhnya?
S : Iya ada pengaruh buat gradiennya, teruskan belum jadi
INDIKATOR II – no 3
P : Oke kita lanjut persaaman no itu, . Nah bagaimana kal?
S : Pakai rumus yang tadi juga. Jadinya
P : Ko bisa jadi seperti ini kal?
S : Kan harus jadi persamaan dulu. Tadikan nya ada di ruas sebelah kanan
jadinya diubah dulu ke ruas sebelah kiri.
P : Kemudian?
S : kan masih ada nya jadi dibagi angka jadinya
. Terus disini biar nya ngga negatif atau min jadi dibagi
P : Kenapa ko bisa dibagi ?
S : Kan kalau biasa itu kan dia punya koefesien . Jadi ya dibagi
P : Jadi gradeinnya?
S : Gradiennya
INDIKATOR II – no 4
P : Lanjut ya kal ke persamaan selanjutnya, . Ini kan persamaannya
beda. Nah caranya gimana?
S : Ya caranya masih sama kaya yang diatas, pakai rumus . Terus
disini kita ubah ke persamaan , jadinya . Nah disinikan nya
punya koefisien . Jadi gradiennya
P : Kalau miss punya persamaan , itu bagaimana?
S : Tetap sama aja ko miss, disinikan kan harus dibuat persamaan dulu. kan
diruas kiri jadi tetap habis itu . Karena nya masih min jadi
dibagi . Jadinya . Jadi gradiennya
INDIKATOR II – no 5
P : Oke lanjut yang terakhir ya kal,, jadi disini persamaannya .
Caranya kalia bagaimana?
S : Masih pakai rumus yang tadi . Jadi diubah ke persamaan nya jadi
2 . Kan nya belum jadi jadinya dibagi . Jadi
P : Jadi gradiennya?
S : Gradiennya
P : Disinikan kenapa nya juga dibagi ? Menurut kalia nya itu pengaruh sama
gradien ngga?
S : Ya ngga pengaruh sih, tapi harus dibagi
INDIKATOR III – no 1
104
P : Oke kal kita lanjut di indikator yang ke 3 ya, disini menetukan persamaan garis
lurus yang melewati gradien dan titik. Soal no 1, gradiennya dan melewati
titik . Cara kalia mengerjakannya bagaimana?
S : Pakai rumus yang . Terus nya disinikan , terus kan
adalah simbol untuk gradien, gradiennya kan , jadi kita tulis , nya tetap,
nya disinikan . Jadinya . Terus habis itu, yang kita
tulis dibawahnya sama dengan, terus nya itu kaya dikaliin ke semua angka
atau variabel yang ada di dalam kurung.
P : Kemudian jadinya?
S : Jadinya . nya kan dari kali , terus nya dari kali
P : Kemudian?
S : Kemudian diatasnya kan , terus dibawahya kita tulis terus
ditambah . nya itu pindahan dari sebelah kiri ke sebalah kanan karena sama
sama koefisien disatukan diruas sebelah kanan. Terus kan diatas itu min ,
karena pindah ruas min nya jadi plus
P : Kemudian yang terakhir?
S : Kemudian . nya itu dari . Karena tandanya beda kan
dikurangi, kan jadinya . Terus tanda diangka terbesar kan di ,
jadinya kan min
P : Kemudian dari bisa kamu jadikan seperti kenapa?
S : Ya karena nya harus didepan
P : Jadi yang dipindah apa?
S : Yang dipindah nya
P : Dipindah ke sebelah mana?
S : Sebelah kanan
INDIKATOR III – no 2
P : Oke kal lanjut soal no 2, disini kan gradiennya dan melalui titik , nah
bagaimana pengerjaan kalia?
S : Pakai rumus sama kaya yang atasnya, , terus Terus nya
kan , terus gradiennya , nya tetap, nya . Terus jadinya
. Terus habis itu, yang kita tulis dibawahnya sama
dengan, terus nya itu kaya dikaliin ke semua angka atau variabel yang ada di
dalam kurung.
P : Nah yang hasilnya kaya gimana?
S : jadinya . Ya yang diubah hanya itu saja
P : Sekarang kemudian yang lain?
S : Yang nya sama kaya nya dikalikan sama , sama dikalikan sama . Terus
habis itu jadinya
P : nya dapat dari mana kal?
S : kali
P : Cara pengerjaannya bagaimana?
S : (mengerjakan)
P : Oke kemudian lanjutkan
105
S : Terus plus nya pindah sebelumnya diruas kiri ke sebelah kanan disamaain
sama koefisien disebelah kanan, terus jadinya
P : Dari ini kemudian?
S : Jadinya
P : nya dapat dari mana?
S : Dapat dari pecahan yang tadi, yang . Itukan bisa disederhakan jadi
P : Kemudian?
S : Kemudian hasilnya . Biar nya di depan mungkin, jadinya
P : Oke jadi itu hasilnya ya. Coba misalnya miss punya
menurut kalia cara pengerjaannya bagaimana?
S : Ini kan yang min min nya itu diubah dulu aja
P : Jadi kaya gimana?
S : Jadinya . Kan min sama min kan bisa jadi plus. Abis itu, kan yang
nya itu dikalikan sama semua yang ada didalam kurung. Jadi plus tadikan
kali jadiinya
INDIKATOR III – no 3
P : Oke kita lanjut ke soal no 3 ya, cara kalia mengerjakan bagaimana?
S : Jadi . , nya itu kan dari nya itu sama dengan
. Teru s. Plus nya dari min min kan
jadinya plus, jadinya plus . Terus . nya itu dari hasil
pengalian dari angka yang atas. Kaya tadi lagi nya dipindah ruas ke sebelah
kanan disamakan dengan koefisien , terus habis itu . Terus
jadinya . nya dari .
P : Kemudian?
S : Ya nya pindah ruas ke sebelah kanan, biar jadi satu gitu miss.
P : Jadinya gimana?
S : Jadinya
P : Oke kita lanjut no 4 ya, disini gradiennya pecahan , melalui titik .
Caranya kalia gimana?
S : Sama kaya tadi, kan nya , terus gradiennya , nya . Jadi
. Terus
P : nya dari mana?
S : dari dikali
P : Selanjutnya
S : Terus abis itu, . kan pindahan dari ruas yang satunya.
106
Terus habis itu . nya dari bisa disederhanakan jadinya
. Jadinya bisa dioperasikan jadi . Jadinya . Terus abis
itu biar jadi satu pindah ke ruas sebelah kanan
P : Menurut kalia dari soal-soal tadi, ada tidak cara lain selain ini?
S : Ya mungkin ada, tapi aku tidak tahu caranya
INDIKATOR IV – no 1
P : Lanjut ke indikator 4 ya kal. Disini menentuka persamaan melalui 2 titik yang
pertama coba kalia bacakan.
S : Soalnya?
P : Ya
S : Titik A mempunyai dan B
P : Nah menurut kalia cara penyelesaian untuk mencari persamaan garis lurusnya
bagaimana?
S : Caranya aku pakai rumus yang kaya guruku. Jadi pakai
P : Kemudian?
S : Terus nya kan nya , nya tadi , terus nya nya , nya juga
tadi terus
P : Kemudian?
S : Kemudian dikurang hasilnya . hasilnya . Terus dikali
silang
P : Kenapa mesti dikali silang?
S : Ya karena rumusnya gitu
P : Menurut kalia caranya hanya kali silang?
S : Iya
P : Oke, kemudian lanut setelah itu?
S : Setelah itu, hasil kali silang nya . Sekarang
P : nya kenapa jadi sebelah sana?
S : Dipindah ruas
P : Kenapa harus dipindah ruas? nya ngga ikut?
S : Ngga, nya saja, soalnya biar sama kaya nya yang ngga punya variabel
P : Kemudian?
S : Kemudian
P : Dari sini menurut kalia ini hasil yang paling sederhana apa ada hasil lain?
S : Kayanya sih masih bisa lagi coba ditunjukan nanti jadinya hasilnya berapa?
P : Hasilnya? Hmm sebenarnya aku agak ragu gitu. Tapi ya cukup gini aja dari
pada nya min
S : Menurut kalia ada ngga sih cara lain selain ini?
P : Menurutku sih ada. Tapi aku ngga tau caranya.
S : Awlanya ko kalia mengerjakan cara ini? Tapi kenapa tidak dilanjutkan?
P : Tadi aku ingetnya kaya cari gradien dulu ternyata nyari persamaan garis lurus
INDIKATOR IV – no 2
P : Kita kanjut di soal no 2, titik C dan titik D. Titik C mempunyai D
. Cara kalia menyelesaikan persamaan itu bagaimana?
107
S : Caranya sama kaya tadi, . Disoal no 2, nya itu nya ,
nya tadi , terus nya nya , nya juga tadi terus
P : Habis itu pengerjaannya bagaimana?
S : Kaya tadi juga, yang bawahnya diselesaikan dulu. Tadi sama nya iitu
kaya dijumlah
P : Jadi sama hasilnya berapa?
S :
P : jadi kenapa hasilnya ?
S : Karena tandanya sama jadi dijumlah
P : Kemudian?
S : Yang juha itukan juga dijumlah soalnya min min kan jadinya plus.
Jadi kan
P : Tadi kan sama-sama min, kenapa hasilnya Sedangkan yang
jadinya ?
S : Menurutku, kan kalau yang pertama tadi , min nya terbanyak kan di ,
jadinya ikut min
P : Kemudian?
S : Kalau yang ini ya kaya penjumlahan kaya
P : Coba kalau miss punya persamaan kaya yang tadi . Nah menurut
kalia cara pengerjaannya bagaimana?
S : Ya cara pengerjaannya yang atas tetap sama. Terus bawahnya karena
tandanya sama jadi dijumlah karena yang lebih banyak min nya di jadi
tandanya juga min. jadinya kan
P : Kemudian?
S : Terus yang kedua juga sama , kalau yang min sama min jadinya kan plus
jadi , jadinya kan
P : Kalau miss tanya lagi, kalau yang atasnya sama, cara pengerjaannya bawahnya
saja. Persamaannya
S : Ya cara pengerjaannya yang satas masih sama ya miss
P : Kemudian?
S : Terus kalau , tandanya sama lagi jadi dijumlah, jadi karena ngga ada
tanda lain kemudian tandanya sama
P : Terus gimana?
S : Terus tanda yang ada min, ya min
P : Jadi lihat tandanya?
S : Iya
P : Kemudian hasilnya berapa?
S :
P : Jadi kalau min sama min ketemunya berdekatan jadinya apa?
S : Plus
P : Tapi kalai min sama min nya berjauhan jadinya apa?
S : Yang berjauhan ya jadinya plus tapi lihat tandanya yang ada
INDIKATOR IV – no 3
108
P : Oke kal, kita lanjut ke no 3 ya, diketahui titik K sama L, titik K sama titk
L bagaimana?
S : Pakai rumus sama kaya yang kemarin . Terus, nya itu 0 nya
, nya tadi0, terus nya nya , nya juga tadi . jadinya
. Jadinya , nya dari kan jadinya terus
P : Tadi jadinya kan , nah kalau itu tetap ?
S : Iya
P : Sedangkan satunya tetap ?
S : Iya
P : Kalau yang jadinya?
S : jadinya
P : Kemudian?
S : Kemudian terus terus
nya hilang soalnya kan ya jadinya hilang
P : Kalau misalnya miss punya , mnurut kalia gimana?
S : nya tetap
P : Tetap ? Berarti yang tadi tetap atau jadi ?
S : Oh iya, kalau itu tetap . Terus ya jadinya eh
P : Kenapa ?
S : Ya soalnya kalau nya didepan ngga ada tandanya kan jadinya plus, habis itu
disini kan ngga bisa miss. Jadinya tandanya itu min nya itu besar di 5
P : Kemudian yang satunya? kalau itu gimana?
S : Hmm yang atsanya kan tetap , yang baahnya itukan kaya
dikurangi jadi hasilnya , habis itu tandanya mengikuti karena dua duanya
tandanya min jadinya min
P : Kemudian hasil yang tadi itu dari mana?
S : , nya hasil dari kali silang dikali . Terus yang nya,
kali jadi plus
P : Ko bisa jadi plus ?
S : Kan min kali min jadinya plus, jadi plus
P : Terus yang satunya juga sama kali silang?
S : Iya, kali jadinya
P : Terus yang ini ko bisa seperti ini?
S : Ya kan nya diturunin, terus nya yang di nya itu dipindah ruas ke
sebelah kanan jadi
P : Pindah ruas ya?
S : Oiya salah tulis jadinya
P : Terus hasilnya gimana?
S : Hasilya tetap, jadi tapi nya mau ngga ditulis juga gapapa
P : Kalau misalnya itu bagaimana hasilnya?
S : Jadikan yang dioperasikan Cuma plus sama plus kan kan , karena
tandanya plus kan jadinya plus
P : Jadi tetap ditulis ya?
S : Iya
109
P : Kalau yang ini?
S : Kalau yang ini, kan yang dioperasikan sama. Terus
sama kan kalau tandanya beda dikurangin, kalau dikurangi kan ngga bisa,
tetap terus disini tanda angka yang plus angka yang min jadinya sama,
jadi ngga usah ditulis.
P : Jadi kalau tandaya beda ngga usah ditulis nya? Tapi kalau tandanya sama
nya ditulis?
S : Iya
P : Oke jadi hasilnya ini ya? Apa ada lagi ngga caranya menurut kalia?
S : Kayanya ada, tapi ya cukup itu
INDIKATOR IV – no 4
P : Disoal no 4 ada titik M dan titik N, cara kalia mengerjakana nya bagaimana?
S : itukan rumusnya miss, terus nya tetap, nya diganti angka ,
diganti angka , nya diganti jadi 8. Habis itu , nya jadi
. nya , nya . Jadinya kan jadinya , kan
jadinya , terus itu jadinya
P : Kenapa bisa jadi seperti itu?
S : Ya ini kan hanya diopersikan gitu miss
P : Operasikan nya seperti apa?
S : kan karena tandanya sama kan tinggal jumlahkan jadi kan .
Terus tandanya kan min jadi
P : Kalau yang ini bisa jadi
S : Ya kan kalau misalnya min sama min nya itu deketan jadinya plus jadi
P : Oke lanjutkan yang tadi aja ya
S : Iy, kan dikalikan sama jadinyakan . Terus sama dengan
sebelah ini kan dikalikan sama sebelah sini jadikan
P : Kemudian?
S :
P : Plus nya dari mana?
S : Plus nya dari angka diruas sebelah kiri dipindah ruas ke sebelah kanan
P : Angkanya sama ya?
S : Iya kalau pindah ruas angkanya sama tapi tandanya beda
P : Kemudian habis itu 39 nya dari mana?
S : nya itu dapat dari . Jadi kan kalau tandanya beda dikurangin. Terus
tanda yang angka nya paling banyak kan plus, jadinya plus
P : Habis ini dipindah seperti ini bagaimana?
S : Ya biar nya didepan
P : Kenapa biar nya didepan?
S : Karena aku diajarinnya seperti itu
P : Oke berarti hasilnya berapa?
S :
110
111
LV
TRANSKIP WAWANCARA – LV
INDIKATOR I – no 1
P : Pengertian persamaan garis lurus menurut lael apa?
S : Ya titik koordinat yang bisa dibuat garis
P : Apakah ada lagi?
S : Udah itu saja
P : Coba dibacakan persamaan no ya lael
S :
P : No lael disiruh membuat grafik dari persamaan tadi, nah cara lael
mengerjakannya bagaimana?
S : Ya dimasukan kemudian dijabarkan, misalkan nya jadi jadi
koordinatnya
P : Selanjutnya?
S : Misalkan nya jadi jadi koordinatnya , terus kalau nya jadi
jadi koordinatnya , nya jadi jadi koordinatnya ,
P : Disini lael mengambil berapa titik?
S : Ada titik
P : Kenapa?
S : Ya gapapa, biar bisa garisnya panjang
P : Disini lael titik nya mulai dari angka berapa?
S : Titik
112
P : Kenapa?
S : Ya gapapa
P : Sampai angka berapa?
S :
P : Menurut lael disini grafiknya bagaimana?
S : lurus
P : Grafik yang lael buat garisnya dimulai dari sebelah mana?
S : Sebelah kiri, soalnya kan titiknya dari
INDIKATOR I – no 2
P : Oke lael, kita lanjut ke soal 2 ya, coba persamaannya kamu bacakan
S :
P : Cra pengerjaannya bagaimana?
S : Ya dimasukan kemudian dijabarkan seperti tadi
P : Seperti apa?
S : Ya kalau misalkan nya jadi nya jadi nya koordinat nya ,
kalau nya jadi nya jadi koordinatnya , terus nya jadi
jadi nya jadi koordinatnya . Terus kalau nya nya jadi
koordinatnyanya
P : Kemudian dari titik titik tersebut bisa dibuat grafik?
S : Bisa
P : Tadi lael mengambil titik awalnya berapa?
S :
P : Kenapa ?
S : Ya ingin aja
P : Terus lael mengambil titik titiknya kenapa ?
S : Ya gapapa kan itu ditambah jadi angkanya biar lebih mudah ambil yang positif
P : Gitu ya, kalau no yadi kan lael mengambil titik awalnya kenapa?
S : Ya gapapa, kan ambil titik nya sembarang jadi aku pengennya ambil angka
yang positif, kalau angkanya negatif nanti grafiknya susah
P : Jadi tadi lael ambil berapa titik?
S : Ada
P : Kenapa ?
S : Ya kalau ambil titiknya banyak nanti gambar grafiknya ngga muat dikertasnya
INDIKATOR I – no 3
P : Oke kita lanjut no 3 ya lael, disini persamaannya . Cara lael
mengerjakan bagaimana untuk membuat grafiknya?
S : Dimisalkan nya, misalnya jadi ya dimasukkan aja ke persamaannya
yang , jadi , jadi . Jadi koordinatnya .
P : Kemudian?
S : nya dimisalkan lagi, misalnya , jadi titik koordinatnya ,
terus , koordinatnya . Yang terakhir misalnya jadi
koordinatnya
P : Disini lael mengambil titiknya kenapa dari sampai ?
S : Ya kan terserah miss, ya disini aku ambil dari aja terus diurutin sampai angka
113
P : Jadi ambil angkanya sembarang tapi tetap urut ya?
S : Iya
P : Kemudian kenapa lael mengambil 4 titik?
S : Ya gapapa miss, kan harus lebih dari 2. Jadi aku ambil 4 titik
P : Menurut lael ada pengerjaan lain selain ini tidak?
S : Ngga ada
INDIKATOR I – no 4
P : Oke kita lanjut ke soal no 4 ya, disini persamaannya dalam bentu pecahan. Nah
menurut lael pengerjaannya apakah sama seperti soal sebelumnya apa
bagaimana?
S : Ya sama kaya yang tadi miss
P : Bagaimana?
S : Ya dimisalkan lagi. Misalnya jadinya terus koordinatnya
.
P : Kemudian?
S : Misalnya jadinya terus koordinatnya . Terus kalau
misalnya jadinya terus koordinatnya . Terus kalau
jadinya terus koordinatnya .
P : Lael mengambil berapa titik?
S : 4 titik
P : Oke disini kenapa sama ?
S : Ya kan disini angka nya sama sama kelipatan 2 miss jadi bisa langsung coret
P : Kalau yang ini kenapa bisa seperti ini?
S : Ya kan disini nya dikalikan jadinya ya langsung
P : Ada cara lain ngga lael?
S : Ada
P : Bagaimana?
S : Ya jadinya kali .
P : Kenapa bisa jadi ?
S : Ya kan itu memang
P : Cara pengerjaannya bagaimana?
S : Langsung dicoret aja bisa miss
INDIKATOR I – no 5
P : Lanjut no 5 ya lael, soalnya pecahan sama seperti no 4. Disini persamaannya
. Cara lael mengerjakannya bagaimana?
S : Sama kaya no 4 tadi, disini aku ambil misalkan , jadinya
P : nya dapat dari mana?
114
S : Awalnya kan terus disamakan bawahnya atau penyebutnya jadi sama
sama . Tadikan atas sama bawahnya dikalikan . Jadinya
P : Kenapa disamakan penyebutnya sama sama ?
S : Ya kan yang paling besar kan angkannya
P : Ini kamu buat garis bilangan?
S : Iya
P : Buat apa?
S : Buat ngitung
P : Cara menggunakan garis bilangan seperti apa?
S : Kan garisnya sama kaya garis kartesius. Terus disini angkanya mulai dari
angka terus lompat kali lewatin dan seterusnya sampai ketemu diangka
P : Oke tadi hasil dapat dari mana?
S : Kan disini dibagi pakai pembagian bersusun kewah itu lho miss
INDIKATOR I – no 6
P : Lanjut ya lael ke no 6, disini persamaannya . Cara lael bagaimana?
S : Ya dipindah ruas dulu jadinya sama dengan
P : Kenapa harus dibuat jadi sama dengan?
S : Ya emang persamaan garis lurus harus sama dengan dan biar bisa
mengejakan
P : Disini persamaannya jadi seperti apa?
S : Ya jadi
P : Kemudian?
S : Ya dimisalkan lagi seperti sebelumnya. Aku ambil titik sampai lagi
INDIKATOR I – no 7
P : Lanjut ke no 7, persamaannya . Bagaimana lael?
S : Ya dipindah ruas lagi biar persamaannya jadi sama dengan
P : Jadinya seperti apa?
S :
P : Kemudian cara pengerjaannya bagaimana?
S : Sama miss, dimisalkan lagi nya. Jadi aku ambil titik jadinya ya tinggal
dmasukkan, jadi titik . Koordinat jadinya
INDIKATOR I – no 8
P : Nah disini dipersamaan terakhir, persamaannya . Nah bagaimana
lael?
S : Disini sama nya sama sama dipindah ruas. Jadinya
P : Kenapa ko dua duanya dipindah ruas?
S : Ya kan biar jadi persamaan sama dengan miss
P : Gitu ya?
S : Iya
P : Kemudian?
S : Ya sama misalkan lagi jadinya jadi titik
koordinatnya
P : Kenapa bisa jadi langsung
115
S : Ya kan itu nya dibagi
P : Selanjutnya?0
S : Aku misalkan lagi nya titik samapai . Jadi koordinatnya dan
P : Kenapa titik nya dijadikan pecahan?
S : Ya gapapap miss, soalnya pecahannya angkanya besar jadi ya aku jadiin
desimal aja
INDIKATOR II – Gambar
P : Oke kita disini lanjut ke indikator 2 ya, disini mengenai gradien. Menurut lael,
gradien itu apa?
S : Gradien itu ya kunci yang bisa buat persamaan garis lurus
P : Dari gambar ini menurut lael, gradien itu apa?
S : Ya garis
P : Lalu?
S : Ya garis yang melalui 1 titik atau 2 titik
P : Disini ada gambar, coba lael lihat garis yang merah garis A. menurut lael
titiknya ada berapa?
S : Ada tiga
P : Tiga? Yang mana saja coba ditunjukan ya
S : Yang ini titik potong, terus yang ini sama yang
P : Nah menurut lael dari titik itu bisa dicari gradiennya tidak?
S : Bisa. Ya gradiennya cuma satu, gradiennya
P : Coba dijelaskan ya
S : Kan rumusnya , jadinya dari titik yang pertama dinamain jadi titik .
Kan nya terus nya . Jadi nya tinggal dimasukkan aja jadinya
P : Selanjutnya?
S : dari titik yang kedua kan dinamain titik . Kan nya terus nya
. Jadi nya tinggal dimasukkan aja jadinya terus disederhanakan jadi
P : Ada gradien lain ngga lael selain itu di garis A?
S : Ada, ya gradien dari titik
P : Titik nya yang mana aja?
S : Ya yang ini sama yang ini (menunjuk dan
P : Kemudian cara pengerjaannya bagaimana?
S : Ya .
P : Kenapa pakai cara itu?
S : Ya kan disini sama nya kan ada .
P : Kemudian?
S : Disinikan titik yang petamanya kemudian titik yang keduanya .
Jadinya dimasukkan aja titiknya ke rumus tadi .jadinya .
P : Ko bias jadi seperti itu?
S : Kan min sama min jadinya plus
P : Kemudian?
S : Jadinya
116
INDIKATOR II – no 1
P : Oke lael, kita kan masih d gradien yang ke 2 ya. Disini mencari gradien
melalui persamaan. Coba disini no 1 ada persamaan . Nah cara lael
mengerjakannya bagaimana?
S : Dipindah ruas
P : Apanya yang dipindah ruas?
S : Yang nya dipindah ruas jadi positif
P : Jadinya bagaimana?
S : Jadinya . Jadinya gradiennya
P : Bisa dapet dari mana?
S : Depannya
P : Depannya ?
S : Iya
P : Coba kalau miss punya persamaan , itu bagaimana?
S : Ya sama pindah ruas lagi, tapi nya dipindah ruas jadi
P : Jadi gradiennya berapa?
S :
P : Kenapa bisa ?
S : Ya sama kaya tadi yang di depannya
INDIKATOR II – no 2
P : Oke kita lanjut ke no 2 ya, disini ada persamaan . Bagaimana
gradiennya lael?
S : Ya pindah ruas lagi. Kan pertamanya . nya kan dipindah ruas.
Jadinya kan . Jadinya . Trus gradiennya
P : Kenapa bisa jadi seperti ini lael?
S : Ya kan biar jadi kan dibagi , terus nya juga ikut kebagi
P : Untuk yang nya bagaimana?
S : Ngga dibagi
P : Kenapa?
S : Ngga usah aja kan yang dilihat hanya nya
P : Jadi gradiennya dari mana?
S : Dari depannya
INDIKATOR II – no 3
P : Oke kita lanjut ke no 3 ya, disini ada persamaan . Bagaimana
gradiennya lael?
S : Ya pindah ruas sama nya ditukar, tadinya kan disebelah kanan jadi
diesebelah kiri, jadinya
P : Kemudian?
S : Ya biar jadi lagi dibagi . Jadinya . Terus gradiennya
P : Itu yang nya tetap?
S : Iya ngga usah ikut dibagi kan ngga dipake
P : Kenapa?
S : Ya kan hanya lihat depannya aja
117
INDIKATOR II – no 4
P : Oke kita lanjut lagi ya lael, disini ada persamaan , nah cara lael
bagaimana?
S : Ya dipindah ruas lagi, yang sama nya. Jadinya . Terus
gradiennya
P : dapat darimana?
S : kan itu sama aja , karena ya jadinya
P : Kalau miss sekarang punya persamaan . Nah bagaimana?
S : Ya sama, kan jadinya
P : Jadinya , jadi gradiennya
S : Ko bisa jadi seperti ini ?
P : Kan nya juga -1, jadikan ya . Terus kan ya jadinya
INDIKATOR II – no 5
P : Oke lanjut lagi ya no 5, disini miss punya . Caranya lael
mengerjakan?
S : Dipindah ruas jadinya , terus kan masih jadinya dibagi .
Hasilnya jadi , jadi gradiennya
P : Disini ya hanya dibagi ke saja?
S : Iya, hanya nya saja
INDIKATOR II – no 6
P : Oke lanjut ke persamaan no 6, disini miss punya , caraya
lael?
S : Persamaannya dipindah ruas lagi, jadi persamaannya , terus
kan nya masih ada jadinya dibagi , hasilnya . Jadi
gradiennya
P : Gradiennya ko bisa jadi ?
S : Ya kan min bagi min kan jadinya positif
INDIKATOR II – no 7
P : Oke terakhir ya lael ke persamaan no 7, persamaannya .
Bagaimana?
S : Ya pindah ruas, yang sama nya jadi , terus jadinya
. Gradiennya
INDIKATOR III – no 1
P : Oke kita lanjut ke indikator 3 ya lael. Coba indikatornya tolong dibacakan ya
S : Menentukan persamaan garis lurus dengan gradien dengan melalui titik
118
P : Nah disini disoal yang pertama, ada garis yang bergradien dengan titik .
Nah cara lael mengerjakannya bagaimana?
S : Ya pakai rumus
P : Rumusnya bagaimana?
S : kemudian dimasukan jadi terus nya
dipindah ruas jadinya jadinya (menghitung
menggunakan garis bilangan)
P : Jadi awalnya lael mencari dulu?
S : Iya, nanti dimasukan ke persamaan awal, jadi terus nya
dipindah ruas jadinya terus hasilnya
P : Disini nya kan menggantikan variabel setelah pindah rus kenapa bisa
muncul nya lagi?
S : Kan mau cari nya, jadi nya pindah ruas ke sebelah kanan, terus kan nanti
ketemu persamaan
P : Kalau misalnya miss punya garis bergradien dan melalui titik
S : Ya sama pakai rumus yang . Tinggal dimasukin untuk cari nya
dulu jadi jadi terus nya dipindah ruas jadi
terus
P : Disini lael menghitung menggunakan garis bilangan ya?
S : Iya
P : Coba dijelaskan pengerjaannya seperti apa
S : Ya sama kaya garis koordinat tapi yang nya aja
P : Disini lael menuliskan angka angka nya berapa saja
S : Dari sampai angka
P : Kenapa?
S : Ya kan angkanya antara sama jadi biar ngga gambar gambar lagi
P : Coba jelaskan ya
S : Ya kan disini terus dikurangi jadinya kearah kiri sebanyak kali
P : Jadi hasilnya berapa?
S :
P : Kemudian setelah nya ketemu gimana?
S : Dimasukan lagi ke persamaan awal, yang dimasukan sama nya aja, nya
tetap saja
P : Kemudian?
S : Terus terus nya dipindah ruas ke sebelah kanan jadinya
hasilnya jadi
P : Oke menurut lael ada ngga cara lain selain cara pengerjaan yang ini?
S : Ada
P : Bisa tolong kerjakan?
S : Iya (mengerjakan)
P : Pakai rumus
S : Kemudian?
P : Ya tinggal dimasukan titik titiknya, jadinya jadinya
S : Bisa dapat dari mana?
P : Dikalikan nya sama
119
S : Kemudian?
P : nya dipindah ruas jadi , sebentar mau hitung pakai
garis bilangan
S : Dilihat dari hasil cara I sama cara II bagaimana?
P : beda
INDIKATOR III – no 3
P : Oke kita lanjut ke soal no 3 ya lael. Cara lael mengerjakannya bagaimana
untuk mennentukkan persamaan garis nya?
S : Pakai cara sebelumnya
P : Bagaimana?
S : Cara I, kan . Jadi kan tinggal dimasuk masukkan titik sama
gradiennya. Jadinya ketemu konstantanya
P : Kemudian?
S : Setelah ketemu nya dimasukkan lagi ke persamaan lagi sama titik nya. Jadi
hasilnya jadi
P : nya kamu apakan?
S : Pindah ruas jadinya
P : Apakah ada cara lain?
S : Ngga ada
INDIKATOR III – no 4
P : Oke lanjut yang terakhir ya lael, disini gradiennya bentuk pecahan dan
melalui titik . Cara lael bagaimana?
S : Ya sama miss, cari konstantanya dulu pakai persamaan yang tadi juga. Jadi
nya ketemu
P : Selanjutnya?
S : sama titik nya dimasukkan ke rumus awalnya, jadinya ,
nya pindah ruas ke sebelah kanan jadi jadinya
P : Menurut kamu itu sudah hasil akhir persamaannya apa ada cara lain?
S : Udah itu miss hasilnya
INDIKATOR IV – no 1
P : Oke lael kita lanjut ke indikator yang ke 4 ya, disini menetukan persamaan
garis lurus melalui 2 titik. Dari no 1 cara lael mengerjakannya bagaimana?
S : Kan pakai rumus yang itukan cari nya dulu, habis itu dimasukan ke
dalam persamaan
P : Kemudian?
S : Cari nya , kemudian . Habis itu
, kemudian nya dipindah ruas terus jadinya
P : Kenapa lael menggunakan cara ini?
S : Ya enakan pakai cara itu
P : Menurut lael, ada ngga cara selain ini?
S : Ada
120
INDIKATOR IV – no 2
P : Oke lael lanjut no 2 ya, disini titiknya dan . Cara lael
bagaimana?
S : Ya sama kaya no 1 miss, cari gradiennya dulu. Jadi
P : Kenapa bisa jadi ?
S : Ya diesederhanakan miss
P : Kenapa harus disederhanakan?
S : Ya gapapa biar angkanya paling sederhana aja
P : Kemudian?
S : Setelah ketemu nya dimasukkan ke dalam persamaan tadi sama titiknya
juga. Jadi jadinya
P : kenapa bisa jadi
S : Ya kan min sama min jadinya plus
P : Selanjutnya?
S : hasil akhirnya jadi
INDIKATOR IV – no 4
P : Oke kita lanjut ke no 2 ya, ada titik M dan N . Cara lael
mengerjakan bagaimana?
S : Ya sama seperti tadi, jadi titk-titiknya dimasukan untuk mencari gradien dulu,
jadinya
P : dapat dari mana?
S : Ya disederhanakan dibagi
P : Kemudian?
S : Dimasukan gradiennya ke dalam persamaan . Jadinya
jadinya . Jadinya .
Hasilnya
P : nya dapat dari mana lael?
S : Dari terus disamakan penyebutnya jadinya . Jadinya
P : Menuru lael, ini persamaanya masih bisa dikerjakan lagi apa sudah cukup?
S : Ya sudah selesai tapi sebenarnya masih bisa biar ngga dibuat pecahan
P : Coba bisa disederhanakan lagi?
S : Ngga usah aja biar singkat
121
122
MG
TRANSKIP WAWANCARA – MG
INDIKATOR I – no 1
P : Disini dari soal yang pertama indikator pertama kan ada soal buatlah grafik dari
persamaan . Mannuel cara pengerjaannya bagiamana?
S : Jadi menurut saya brarti kan misalnya kalau apa itu 2 kalinya .
Kalau menurut saya gitu
P : Nah kalau cara pengerjaannya mannuel buat bagaimana? Jelaskan ya
S : Jadi ya, kan saya taruh diatas nya yang dibawah. Jadi kaya 2 kalinya. Ini
kan yang pertama y nya 0 x nya 0. Lah trus selanjutnya y nya 1 x nya 2, 2
kalinya. Kalau y nya 2 x nya 4
P : Kemudian disini mannuel mengambil berapa titik?
123
S : Ini yang diambil contoh ada 6
P : 6? Dari titik apa sampai titik apa?
S : Dari apa? Dari koodinatnya atau?
P : Titik y nya
S : titik y nya dari 0 sampai 5
P : Mannuel kenapa mengambil titik di awal adalah 0?
S : Karena ya gapapa
P : Ya kenapa? Apakah ada alasan lain?
S : Ya ambil cepetnya aja
P : Dari angka 0 ya? Terus kenapa sampai angka 5?
S : Soalnya kalau diterusin kan banyak, kan sampai seterusnya sampai tak hingga
P : Kalau misalnya sampai angka 3 atau angka 4 aja. Bisa?
S : Iya bisa
P : Disini dari grafik yang mannuel buat sudah sesuai dengan koordinatnya?
S : Iya
P : Sudah lurus?
S : Ini apa nya? Garisnya? Sudah ngga pakai penggaris
P : Kalau soalnya miss ganti soalnya jadi . Menurut mannuel cara
pengerjaan nya bagaiamana ya?
S : Menurutku kalau, hmm (berfikir) gimana ya, hampir sama cuma hasil x nya
jadi negatif ya. Mungkin
P : Hasilnya jadi negatif kenapa?
S : Soalnya kan -2
P : Soalnya dijelaskan lagi ya.
S : P : Jadi mannuel mengambil titik apa?
S : Sama 0
P : Dari 0 sampai angka?
S : nya? Sampai 5 juga
P : 5 juga? Kenapa?
S : Ya sama seperti tadi
P : Terus itu ketemu nya karena apa mannuel? Tadi kan 0 sama 0 terus 1 sama -2
S : Soalnya itu sama dengan kalinya jadi
P : 2 kalinya ya?
S : Iya tapi negatif
INDIKATOR I – no 2
P : Lanjut ya ke soal yang ke 2 disinikan cara mannuel mengerjakan
bagaimana?
S : Jadi, berarti sama dengan tapi ditambah 3
P : Cara pengerjaan yang tabel ini gimana?
S : Kan awal yang diambil 0 nah kalau kan sama dengan jadi
hasilnya 3. Berarti nya nya
P : Terus selanjutnya titik yang mannuel ambil apa?
S : 0 sampai 4, nya
124
P : Kenapa sampai 4?
S : Ya hmm ya sama, maksudnya banyak kan
P : Masih sama ya?
S : Iyaa masih sama
P : Itu kan tadi nomor 1 mannuel titiknya samapai no 5, kenapa no 2 sampai no 4?
S : Ngerjainnya aja lupa sampai no 4
P : Jadi cukup sampai 4?
S : Iya
P : Coba kalau miss ganti tadi persamaannya jadi
S : Iya berarti sama dengan tapi dikurang 3
P : Dikurangi 3? Brarti coba dijelaskan ya
S : Misalnya kan nya 0, itukan dikurangi berarti jadi negatif 3
P : Kalau misalnya miss tuker, titik yang awalnya y jadi x terus titik x jadi y. itu
bisa ngga? Kalau menurut mannuel?
S : Maksudnya? Semua ini atau x dan y nya aja?
P : Iya
S : Sebenernya ngga ya
P : Kalau misalnya soalnya adalah , itu gimana mannuel? Ngga usah
pake grafik tapi langsung aja. Bagaimana cara pengerjaannya, dijelaskan ya
S : Iya
INDIKATOR I – no 3
P : Oke kita lanjut ke soal yang ke 3, disinikan ada persamaan nah
menurut mannuel cara mannuel mengerjakan bagaimana?
S : Jadi menurut saya yang pertama kalau berarti kan pertama tama
dikali 2 lalu dikurangi 4
P : Berarti bagaimana?
S : Jadi misalnya yang berapa terus nya
P : Coba disebuutkan titik-titiknya berapa
S : Misalnya 0, eh 1 ya yang cepet. Nah kan berarti 1 dikali 2 sama dengan
2, terus 2 dikurangi 4, -2
P : Terus mannuel mengambil berapa titik?
S : 5, 0 sampai 4
P : Oh berarti sama kaya soal no 2 ya?
S : Iya,
P : Coba mannuel jelaskan yang titik 2, ko bisa nya 0
S : Karena 2 kan nya 2, 2 dikali 2 kan 4, terus hasilnya 0
P : Jadi mannuel mengambil titik nya dulu ya? nya dikalikan 2?
S : Iya nya dikalikan 2 terus dikurangi 4, itu nya
P : Sedangakan disinikan gitu ya? Jadi menurut mannuel, nya dulu
dikali 2
S : terus dikurangi 4
P : Untuk grafiknya sudah?
S : sudah
P : Lurus ngga?
125
S : Ya mungkin garis nya sedikit kurang lurus, lurus soalnya teorinya
P : Grafiknya dari arah sebelah mana ke arah mana?
S : Dari kiri bawah ke kanan atas
INDIKATOR I – no 4
P : Oke deh kita lanjut ke soal no 4, disinika soalnya berbeda dari yang tadi disini
soalnya pecahan, pecahan disini persamaannya . Nah menurut mannuel
cara pengerjaannya bagaimana?
S : (berfikir) mungkin, kalau
P : Gapapa dijelaskan saja
S : Disinikan persamaannya , itu berarti itu sama dengan
P : Kemudian mannuel mengambil titik seperti ini kenapa?
S : Maksudnya titik apa?
P : Titik awal yang mannuel gunakan apa dulu?
S : 0 oh
P : Nah nya kan ada 0, 2, 4, 6, 8, kenapa mengambil titik itu?
S : Soalnya nanti kalau apa, mungkin kalau bilangan ganjil nanti yang nya jadi
pecahan bilangan pecahan
P : Oh gitu ya?
S : Iya susah
P : Jadi mannuel mengambil angka bilangan apa? Terus kenapa?
S : Bilangan genap biar lebih mudah
INDIKATOR I – no 5
P : Kemudian disini soal selanjutnya no 5 ini kan juga sama sama pecahan, tapi
disini dia dikurangi 3. Disini soalnya kan . Disini mannuel kenapa
mengambil titik nya
S : Ya mungkin sama seperti tadi
P : Sama nya?
S : Supaya tidak pecahan nanti nya
P : Mengambil titik apa saja mannuel?
S : 0,3,6,9,dan 12
P : Kenapa hanya sampai situ saja?
S : Ya karena yang aman aman aja, soalnya kalau seterusya kan banyak
P : Kalau miss ambil 1 kan dia sama sama ganjil tuh, bisa ngga?
S : Hmm (berfikir) mungkin tidak, gimana ya ngga sih soalnya mungkin kelipatan
3
P : Oh berarti mengambil titik apa saja?
S : 0,3,6,9,12
P : Kenapa mengambil angka itu?
S : Ya kan kelipatan 3
P : Kenapa harus kelipatan 3?
S : Soalnya yang disini kan lah pecahan nya itu kan penyebutnya 3
126
P : Jadi mannuel?
S : Mengambil kelipatan 3
P : Kemudin disini miss lihat y nya kan 0, kenapa nya bisa -3? Sedangkan di
titik koordinatnya masih (0,0)
S : Oh iyaa
P : Kenapa?
S : Salah. Lupa tulis, lupa liat atas
P : Kenapa bisa –3?
S : Karena 0 kan kalau dipecahkan tetep 0, lah teruskan 0 dikurangi 3
P : Jadinya?
S : Ya -3
P : Jadi titik koordinatnya 0 koma?
S : -3,0
P : Kemudian yang terakhir titik nya 3 ko nya -2
S : Karena ini kan nya, jadi 3 itu nya itu jadinya 2, jadi 2 dikurangi 3 itu -1
P : Coba dijabarkan ya cara pengerjaannya mannuel kaya gimana?
S : Maksudnya?
P : Ditulis ya cara pengerjaanya
S : (menulis cara pengerjaan)
P : Sambil dijelaskan ya
INDIKATOR I – no 6
P : Disini miss punya persamaan untuk mannuel buat grafik dari persamaan itu,
nah persamaannya itu adalah . Cara mannuel membuat grafiknya
bagaimana? Jelaskan ya.
S : Oke, jadi yang disinikan , mungkin kalau menurut aku ada yang
harus dipindah ruas
P : Apanya yang dipindah ruas? Dicoret-coret disitu aja gapapa
S : Apa nya. Jadi
P : Kemudian?
S : Jadi disini kalau misalnuya nya 0, dinegatifnya berapa. Karena disini 0
jadinya tetep 0. Jadi nya itu di plus 5, jadi sama dengan 5. Jadinya
P : Kenapa harus dibuat seperti ini?
S : Soalnya kalau ngga, ngga bisa nemu
P : Jadi menurut mannuel?
S : Harus dipindah ruas
P : Jadi harus dibuat ke persamaan seperti itu dulu?
S : Yaap
P : Lanjut titik-titiknya ya, tadikan masih 0 terus kemudian ada titik apa lagi?
S : 1, 2, 3, 4
P : Terus dari titik 1, 2, 3, 4 itu nya berapa aja?
S : nya? Urut yaa
127
P : Coba sambil dijelaskan ya
S : 5, 4, 3, 2, 1
P : Dari angka?
S : Dari angka 0
P : Tadi kenapa ko titik koordinatnya (0,5) ko disininya (0,-5). Dari mana nuel?
S : (ketawa)
P : Kenapa?
S : Ngga, lupa diganti
P : Kenapa? Brarti yang harusnya mannuel tulis apa?
S : (0,5), (1,4), (3,2) eh kebalik (2,3), (3,2), (4,1)
P : Oh gitu ya? Nanti dibuat grafiknya ya. Jadi persamaan garis lurus apa ngga
S : iya
INDIKATOR I – no 7
P : Kemudian disini masih ada persamaan . Disini menurut mannuel
cara pengerjaannya untuk membuat grafik bagaimana?
S : Jadi kaya tadi, kaya di pindah juga yang ruasnya . Jadi
P : Coba ditulis
S : (mengerjakan)
P : Oh gitu ya. Kemudian?
S : Jadi, tadi kan itu sama dengan. Jadi kalau nya 1
P : Kalau nya 1?
S : Berarti, oh iya lupa
P : Kenapa?
S : Lupa tak kali
P : Ko lupa?
S : Iya lupa tak kali
P : Coba ditulis aja ya
S : Piye?
P : Ko bisa dari titik 1 terus ketemu nya 5. Itu dapat darimana?
S : Semua?
P : Ya cara awal mannuel mengerjakan kaya gimana?
S : Salah tulis
P : Salah tulis? Gapapa, lah cara awal mannuel mengerjakan bagaimana?
S : Kan salah tulis
P : Lah ya cara pengerjaan mannuel bagaimana?
S : Ya jadi misalnya inikan nya 1 jadi ya gini aja . Berarti
. Berarti
P : Berarti kalau titik nya 1, ketemu nya ?
S : Iya
P : Sedangkan kalau 2 ketemu nya juga sama 4?
S : Ngga itu semua salah semua
P : Nah menurut mannuel caranya bagaimana?
S : Sama kaya tadi
P : Coba dibuat titiknya lagi dong. Mau dibuat seperti itu atau terserah yang mana.
128
S : Kalau nya 2, , jadi sama dengan. Jadi
P : Disini mannuel mengambil titik berapa sampai titik berapa?
S : 1 sampai 5
P : Oh disini miss lihat di nomor 6 kamu mengambil titik dari angka 0 samapi 4.
Menurut mannuel kalau iss mengambil titik 0 bisa apa ngga?
S : Bisa
P : Kenapa mannuel mengambil titik 1 samapi 5?
S : Hmm, ya gapapa. Kepikirannya gitu aja
P : Ada berapa titik yang manunuel ambil?
S : Yang x nya? Ada 5
P : Kenapa mannuel mengbil titiknya 5?
S : Ya gitu, wakilnya aja. Kan kalau diterusin tak terbatas
P : Berarti bisa dibuat grafiknya ya?
S : Iya bisa
INDIKATOR I – no 8
P : Oke kita lanjut di no 8, disini ada persamaan . Nah cara mannuel
cara pengerjaannya bagaimana?
S : Kalau ini mungkin sedikit berbeda soalnya
P : Kenapa berbeda?
S : Soalnya diubah, yang sendiri itu nya bukan nya. Disini jadi
kan kalau 2 kalinya sama dengan , jadikan perlu dibagi dulu sama
P : Ko bisa ?
S : Soalnya kan pindah ruas
P : Jadi persamaannya sama dengan ya?
S : iya
P : Terus ini bisa dari mana mannuel?
S : Dari nya
P : Ko bisa dibagi?
S : Gimana?
P : Ini maksudnya kenapa bisa dibagi ?
S : Ya karna harus dibagi
P : Kemudian coba salah satu titiknya dong gimana?
S : Jadi kalau misalnya, tapi ini kan kebalikannya jadi kalau nya 1 jadinya nya
4
P : Kalau lagi
S : Kalau nya 2 jadinya nya 1
P : Kalau miss punya persamaan , menurut mannuel cara
pengerjaannya bagaimana?
S : Cara pengerjaannya jadi
P : Jadi tetep persamaannya dibuat sama dengan dulu ya? Nah kenapa
mengambil titik nya dulu mannuel?
S : Iya,maksudnya? Ya terserah
129
P : Kalau mannuel disuruh menentukan titik , mau mengambil dari titik berapa?
S : Dari titik 1
P : Coba dikerjakan ya, 1 titik aja
S : (mengerjakan) jadi inikan nya satu jadi nya 2
P : Oke deh mannuel, nah tadi kan km sudah gambar grafik soal nomor 8. Menurut
mannuel itu grafiknya bagaimana?
S : Maksudnya seperti ini (menunjuk grafik no 8)
P : Bisa dijelaskan ngga? Kenpaa ko nisa seperti itu
S : Ya kalau digambar hasilnya seperti ini, susah menjelaskannnya
P : Menurut mannuel itu merupakan persamaan garis lurus bukan?
S : Iya
P : Disitu mannuel mengmabil titik koordinat dan nya berapa aja?
S : Yang mana?
P : Gambar nomor 8
S : nya 1 sampai 5
P : nya?
S : nya 4, 1, -2, -5, -8
P : Kenapa seperti itu?
S : Karena disinikan persamaannya agak rumit
P : Dari grafik no 1 dan lain sebagainya kan mannuel menggunakan titik koordinat
dan dari angka 0, terus 1, 2, 3, 4, dan 5. Tapi disini kenapa mannuel
menggunakan titik 1 dan 4?
S : Ya hasilnya seperti itu
P : Jadi sesuai dengan hasilnya gitu ya?
S : Iya
P : Oke deh makasih mannuel
INDIKATOR II – Gambar
P : Oke mannuel kita masuk ke indikator 2 ya, disini sebelum mengerjakan miss
mau tanya menurut mannuel pengertian dari gradien itu apa?
S : kemiringan
P : Apakah ada lagi?
S : Ingetnya itu aja
P : Tentukan gradien pada gambar diatas. Coba untuk garis yang A, coba mannuel
kerjakan untuk mencari gradiennya
S : (mencari titik)
P : Jadi titik A nya berapa?
S :
P : Dari mana mannuel?
S : Dari sini, sumbu dan sumbu nya
P : Kemudian menurut kamu ada titik lain ngga sih selain titik tadi?
S : Ada titik
P : Oke kemudian gradiennya bagaimana?
S : Kayanya dibagi deh
P : Apanya yang dibagi?
130
S : Mungkin angka yang yang besar dibagi angka yang kecil. Jadinya
P : Kenapa bisa ?
S : Ya kan disini nya angka terbesar terus dibagi karna angkanya kecil
P : Kemudian disini dapat dari mana?
S : Ya di sederhanakan jadi
P : Kemudian kalau titik yang satunya?
S : Ya sama kaya tadi jadinya
P : Ko bisa jadi seperti itu?
S : Ya kan sama disini kan angka terbesarnya jadinya itu angka kecilnya
INDIKATOR II – no 1
P : Ya kita masih di indikator yang ke 2, masih menentukan gradien tapi disini dari
persamaan-persamaan berikut. Nanti ada beberapa soal ya
S : iya
P : Nah persamaan pertama , nah cara mannuel menentukan
gradiennya bagaimana? Dijelaskan ya
S : Pertamanya dipindahkan jadi kaya, ini kan . Jadi nya dipindah
ruas jadi positif . Jadinya . Jadi langsung ketemu gradiennya
P : Kenapa langsung ketemu gradiennya ?
S : Karena didepan itu jadi
P : Coba kalau miss punya persamaan, masih sama kaya persamaan yang tadi
Cuma jadi , menurut mannuel?
S : Jadi yang nya pindah ruas jadi . Jadi . nya sama
dengan
P : Kenapa ?
S : Ya karena depannya dan juga pindah ruas
P : Depannya apa ya?
S : Depannya
P : Kalau misalnya miss punya persamaan lagi misalnya , langsung aja
nya
S : Dipindah dulu nya
P : Jadi apa?
S : P : Jadi menurut mannuel nya itu harus di depan dulu ya?
INDIKATOR II – no 2
P : Oke kemudian di persamaan no 3, disini ada ada , caranya
mannuel bagaimana?
S : Caranya sama, dipindah ruas jadi nah tapi karena nya , jadi 2
nya dipindah jadi , dibagi karena pindah ruas ya. jadi
. Jadi gradiennya
131
P : Ini kan dipindah, kenapa bisa jadi ?
S : Kan pindah ruas jadi sebaliknya awalnya jadi
P : Coba disini kalau miss punya , gimana mannuel?
S : (mengerjakan)
P : Dijelaskan ya. Beda nya yang tadi sama ini apa?
S : Hmm, awalnya plus sama min. Plus sama satunya
P : Nah kalau persamaan ini , cara mannuel pengerjaannya
bagaimana?
S : Sama, nya pindah ruas terus kan jadi negatif terus nya dipindah
jadi . Jadi . Jadi hasilnya .
P : Jadi gradiennya?
S :
INDIKATOR II – no 3
P : Oke kita lanjut ke no 3, disni persamaannya beda kaya tadi. Kalau ini
persamaannya . Nah menurit mannuel cara menemukan
gradiennya bagaimana?
S : Sama
P : Bagaimana?
S : Yang nya pindah ruas nya juga. Jadi . Nah yang
nya pindah ruas lagi jadi nya dipindah ruas jadi jadi
. Jadi gradiennya
P : Cara penjelasan mannuel pindah ruas gimana?
S : Yang mana?
P : (menunjuk) yang ini bisa jadi kaya gini
S : Ya harus pindah ruas yang sama nya. Kalau ngga, ngga bisa ketemu.
P : Kemudian kalau sama kaya tadi. Miss punya persamaan .
Gimana mannuel?
S : Jadi sama nya dipindah ruas juga. Jadinya . Jadi
nya pindah ruas jadinya . Jadinya . Jadi gradiennya
P : Jadi gradiennya dapat dari?
S : Depannya
INDIKATOR II – no 4
P : Oke lanjut ya, kemudian di soal no 4 disinikan ada . Beda
persamaan kaya yang tadi, nah menurut mannuel cara pengerjaannya
bagaimana?
S : sama nya dipindah ruas tapi nya hilang jadinya
P : Jadi nya?
S : nya
P : Ko bisa ?
132
S : Karena inikan jadinya kan ya cuma
P : Nah kalau coba , bagaimana?
S : Tapi ini rada kebalik ya di balik, jadi yang dipindah . Jadi . Jadi
gradiennya
P : Kalau misalnya , gimana mannuel? Jadi cara pengerjaannya
bagaimana?
S : (mengerjakan) udah, gitu aja
P : Jadi nya?
S : nya
P : Jadi darimana?
S : Dari nya, kan nya cuma 1. Ya itulah kan karena depannya ngga ada jadinya
sama aja 1
P : Terakhir kalau , bagaimana?
S : Yang dipindah sama nya jadi , jadi gradiennya
INDIKATOR II – no 5
P : Oke lanjut lagi yang no 5, untuk persamaannya , cara
pengerjaanya?
S : Jadi sama nya dipindah ruas, jadi , terus nya
dipindah ruas jadi . Jadinya . Jadi gradiennya
P : Ini nya dari mana?
S : Dari nya
P : Terus?
S : Pindah ruas
P : Ko bisa bagi?
S : Kan diruas satunya dikali, jadi diruas sininya dipindah jadi dibagi
P : Jadi semuanya ikut ke bagi?
S : Iya
P : Jadi hasilnya? Trus nya dari mana mannuel?
S : Dari dibagi hasilnya
INDIKATOR II – no 6
P : Oke deh kita lanjut ke soal yang no 6 persamaannya , itu
menurut mannuel cara pengerajaannya bagaimana?
S : Yang sama pindah ruas jadi . Lalu dari pindah ruas
jadi , jadi . Jadi gradiennya
P : Oh gitu ya, nah coba kalau miss punya , coba cara mannuel
mengerjakan bagaimana?
S : Yang sama nya pindah jadi . Terus nya pindah ruas
jadi , terus jadi gradiennya
P : Oke jadi nya berapa?
S :
133
INDIKATOR II – no 7
P : Oke kita lanjut ke persamaan no 7 ya, disini , nah gimana
mannuel?
S : sama nya pindah ruas jadi , terus jadi
. Jadi gradiennya
P : Miss mau tanya disinikan dibagi bisa jadi kenapa mannuel?
S : Kan negatif bagi negatif kan jadinya positif
P : Oh jadi positif ya? Oke deh makasih
INDIKATOR III – no 1
P : Oke mannuel kita lanjut ke indikator yang ke 3 ya, indikator ke 3 itu adalah
menentukan garis lurus dengan ditentukan gradien dan melalui titik (x,y). coba
mannuel bacakan soalnya
S : Tentukan persamaan-persamaan garis berikut. Yang pertama garis bergradien 4
dan melalui titik (3,5)
P : Nah menurut mannuel cara pengerjaan mencari persamaan garis lurunya
bagimana?
S : Yang pertama dicari adalah c nya, seingatnya namanya konstanta. Jadi cara
mencari nya pertama masukan , pertamanya
P : Berarti itu apanya?
S : Persamaannya , itukan persamaannya
P : Jadi?
S : Lah cara nya tuh, jadi masukan , dan nya. Tentukan dulu hasilnya dan
nya berapa. lah ini kan jadinya 12, disinikan
P : Kemudian?
S : Terus yang nya itu dipindah ruas jadi
P : Kenapa ko dipindah ruas trus ko jadinya -12?
S : Soalnya peraturannya gitu
P : 12 nya itu awalnya apa?
S : Positif terus pindah ruas jadinya negatif
P : Kemudian?
S : jadi . Lalu persamaan garis lurusnya adalah
P : Plus min 7 itu maksudnya kaya gimana?
S : Maksudnya dikurangi 7
P : Jadi hasil akhirnya apa itu sudah hasil akhirnya? Apa masih ada lagi?
S : Ya sebenernya bisa sih
P : Tapi menurut mannuel ini juga bisa?
S : Iya bisa
P : Menurut mannuel ada ngga sih cara pengerjaan lainnya?
S : ada
P : Boleh ngga ditunjukin?
S : Aku lupa
134
P : Menurut mannuel lebih gampang ini apa cara satunya?
S : Lebih gampang ini. Kalau cara satunya kan bisa langsung ketemu
persamaannya tapi lebih rumit. Ini kan lebih gampang
INDIKATOR III – no 2
P : Oke kita lanjut ke soal no 2, soal 2 bergradien dan melalui titik (4,-3). Nah
caranya mannuel mengerjakannya bagaimana?
S : Caranya hampir sama dimasukan , dan nya. Jadi yang pertama
dikalikan
P : Terus?
S : Selanjutnya
P : Nah 2 nya itu dapat darimana mannuel?
S : Dari 4 kali ,
P : Terus hasilnya?
S : Hasilnya 2
P : Kemudian?
S : Lalu 2 dipindah ruas jadi , jadi dikurangi , eh .
Hasilnya , konstanta
P : Habis itu?
S : Habis itu persamaanya
P : Diapakan itu?
S : Dikurung min nya
P : Kenapa?
S : Soalnya kalau negatifnya sebelumnya ada tanda rumusnya harus dikasih
kurung kalau tanda nya negatif
P : Oh gitu ya? Kalau plus sama min itu ketemunya jadi nya berapa ya mannuel?
S : Jadi negatif
P : Apakah persamaannya cukup seperti aja?
S : Iyaa
INDIKATOR III – no 3
P : Oke kita lanjut ke soal no 3, coba mannuel dibacakan ya
S : Garis bergradien -3 dan melalui titik (-3,4)
P : Nah cara pengerjaannya bagaimana?
S : Sama yang pertama dicari konstantanya dulu. Jadi dimasukin dulu ya , dan
nya. . Lalu
P : 9 nya dapat dari mana ya?
S : Dari dikali
P : Hasilnya?
S : Positif 9
P : Kemudian?
135
S : Lalu 9 pindah ruas jadi negatif yaitu lalu hasilnya
P : Kemudian setelah ketemu itu?
S : Lalu persamaannya yaitu
INDIKATOR III – no 4
P : Oke kita selanjutnya no 4, gradien nya sama pecahan tapi pecahannya dan
melalui titi (-6,-1). Nah disini menurut mannuel cara pengerjaannya
bagaimana?
S : Hmm, pakai cara yang sama cari konstantanya dulu. Dimasukan dulu , dan
nya. Jadi sama dengan nya , nah
P : Nah caranya jadi -4 bagaimana mannuel? Dijelaskan
S : Bingung menjelaskan. Soalnya kan ini yang nya dibagi sama penyebut dari
gradien nya. Jadi itu kan , lah ini tuh nya . Nah jadikan per
jadikan tinggal dikali aja. Udah gitu
P : Oh jadi tinggal dikali ?
S : iya
P : Oke terus lanjutkan ke sini
S : Terus ,lalu yang dipindah ruas jadi plus 4 jadi,
hasilnya . Persamaannya jadi
P : Gitu ya, tapi ini ngga pakai dalam kurung lagi?
S : Ngga, soalnya positif. Kalau positif kan ngga perlu kaya ada minus nya
P : Oke terimakasih mannuel
INDIKATOR IV – no. 1
P : Ya kita lanjut ke indikator yang terakhir, disinikan menentuka persamaan garis
lurus melalui 2 titik ya mannuel. Nah disini disoal yang pertama kan titiknya
(1,3) dan titik (4,6). Nah cara mannuel mengerjakan untuk mennetuka
persamaan garis lurusnya bagaimana?
S : Yang pertama mencari gradiennya dulu
P : Kenapa harus mencari gradiennya dulu?
S : Soalnya kalau ngga ada gradien nya ngga bisa nentuin persamaanya
P : Terus?
S : Jadi cara mencarinya mencarinya itu , maksudnya itu titik ke 2 sama
yang titik ke 1. , jadi jadi sama dengan jadi sama dengan , itu
gradiennya
P : Lalu?
S : Lalu mencari rumus persamaannya . Nah
, . Selanjutnya . Tadi yang -3
pindah ruas
P : Pindah ruas ke sana ya?
S : Iya jadi positif. Lalu hasilnya
P : Nah disini kenapa mannuel menggunakan persamaan .
136
Nah coba kalau miss minta jadi . Bisa ngga?
S : Ngga tau
P : Coba dicoba dulu ya. Menurut mannuel hasilnya bakalan sama apa ngga?
S : (mengerjakan)
P : Menurut mannuel sama apa ngga?
S : Sama, ya sama sama. Tapi kalau persamaan lainnya belum tau. Mungkin ini
kebetulan sama
P : Nah disini cara pengerjaannya juga sama ya mannuel?
S : Iya
P : Menurut mannuel selain cara ini ada ngga sih cara lain?
S : Ada cuma lupa rumusnya
P : Jadi yang mannuel inget cuma ini?
S : Iya yang diingat ini
P : Jadi mannuel cari gradiennya dulu baru dimasukan ke persmaannya
S : Iya
INDIKATOR IV – no. 2
P : Oke kita lanjut yang ke 2 ya, coba mannuel bacakan sekalian langsung dijelaskan ya
mannuel
S : Titik C sama dengan (-2,6) dan titik D sama dengan (4,-3). aaa... seperti tadi , jadi
jadi sama dengan jadi sama dengan , itu gradien
P : Itu kenapa gradiennya bisa jadi ?
S : Ya kan disederhanakan dibagi semua terus disederhanakan jadi
P : Kenapa mannuel mengubah menjadi bentuk ?
S : Ya gapapa biar jadi bentuk sederhana
P : Itu bisa jadi yang ini, kenapa?
S : Soalnya kan kalau udah min di min lagi kan tetep min
P : Kenapa? Memang gitu?
S : iya
P : Terus yang ini (menunjuk ) kan min sama min harusnya kan jadinya min?
kenapa jadi
S : Jadi kalau min sama minya bersebelahan jadinya positif. Tanda rumus sama itunya,
tanda bilangannya. Kalau yang ini kan (menunjuk satu tanda bilangan yang
satunya tanda rumus ya
P : Jadi beda ya? Ya kemudian kan tadi sudah ketemu nya. Kemudian?
S : Kemudian lanjut sama kaya yang tadi . Nah
P : Cara penjalasannya dong. Ko bisa jadi ketemu - mannuel?
S : Soannya ini kan nilainya min sama min kan positif ya, aggap saja jadi positif. Ini kan
min ini kan min, yang nya min, nya min.
137
P : Jadi harusnya hasilnya?
S : Positif. Tapi disinikan ada tanda rumusnya negatif. Jadi balik negatif lagi
P : Kemudian ini hasilnya sama ko bisa ?
S : Ngga ngga, ini kan dikali kan hasilnya . Karena tanda rumusnya min
P : Coba tulis cara pengerjaannya dong
S : (mengerjakan)
P : Coba dijelaskan
S : Jadi dikali 2 sama dengan 3 itu soalnya kalau nya 2 itukan 1. Nah kalau 1 nya 2
ditambah 1 jadi 3
P : Oh gitu. Tadi dari 1 nya ini ditambah 2?
S : Iya
P : Ditambah 2 nya ini dapat darimana ya?
S : 2 yang ini?
P : Iya. Oh dari ya? Oke kemudin lanjutkan yang ini
S : Lanjut, , jadi
P : Plus 6 nya pindah ruas ya?
S : Iya pindah ruas. . Itu persamaannya
P : Plus 3 dari?
S : Dari -3 plus 6
INDIKATOR IV – no. 3
P : Oke kita lanjut ya ke soal yang ke 3, disinikan ada titik K(0,0) dan titik L(-2,4). Cara
mannuel pengerjaannya gimana?
S : Sama cari gradiennya dulu. sama dengan sama dengan , itu gradiennya lalu
untuk mencari persamaanya jadi
P : Nah dapat dari mana?
S : Oh kali dalam kurung
P : Kemudian?
S : Lalu karena pindah ruas tadi ya. Terus jadi ya atau
P : Disini tetap ya?
S : Iya, sama aja sih mau dikasih plus atau min juga gapapa. Terserah sama aja
P : Kalau 0 nya dihapus juga bisa?
S : bisa
INDIKATOR IV – no. 4
P : Oke kita lanjut ke soal yang terakhir ya, soal no 4. Titik M(-1,8) dan N(5,-1). Cara
mannuel mengerjakan bagaimana?
138
S : Cari gradiennya dulu jadi sama dengan jadi hasilnya , itu gradiennya lalu
untuk mencari persamaanya , . pindah
ruas jadi jadi
P : Dari penjabarannya tadi, miss mau tanya ya . Bisa jadi
dapat dari mana?
S : Dapat dari gradiennya kali dalam kurung
P : Terus juga penghitungannya kali juga tetep 1 ya?
S : Iya
P : Jadi menurut mannuel ini sudah ya?
S : Iya udah
139
RP
TRANSKIP WAWANCARA – RP
INDIKATOR I – no 1
140
P : Nah disini di indikator yang pertama disuruh menentukan titik dari persamaan
garis dan disuruh menggambar grafik. Nah menurut rizky pengertian
persamaan garis lurus apa?
S : Hmm (berfikir)
P : Menurut rizky aja
S : Ngga tau pengertiannya sih
P : Kalau unsur-unsur dari persamaan garis lurus yang menurut rizky tahu apa aja?
S : Ya, dua titik yang digaris nanti garisnya selalu lurus. Minimal 2 titik
P : Berapa?
S : Minimal 2 titik
P : Kenapa minimal 2 titik riz?
S : Nanti kalau 1 titik ngga bisa dibuat garis
P : Berarti titiknya harus?
S : 2 atau lebih
P : Disini di soal yang pertama, coba rizky bacakan
S : P : Nah disini rizky membuat grafiknya kenapa bisa seperti ini ky?
S : Misal kalau nya tinggal masukan ke persamaannya nanti nya kaya
kali
P : Terus yang lainnya?
S : Sama juga
P : Coba dijelaskan ya apa yang rizky kerjakan
S : Oh, misal kalau nya kalau dimasukan ke persamaan , nya itu
kali jadi nya
P : Terus kamu bisa menentukan ini ke grafiknya gimana ky?
S : Itu, ya pakai garis dan
P : Dari mana dan nya?
S : Dari ini, dari titiknya
P : Jadi disini ya?
S : Iya
P : Oke selanjutnya
S : kalau misal nya , nya kali , jadi nya tetap
P : Jadi titiknya dimana ky?
S : Di titik pangkal di tengah
P : Oke selanjutnya?
S : Kalau nya , nya kali berarti . Jadi titiknya
P : Jadi titik ,
S : Iya
P : Nah disini rizky menetukan berapa titik?
S : Tiga
P : Kenapa?
S : Gapapa, pengen tiga aja, soalnya kalau mau buat grafik kan minimal 2 titik.
Jadi lebih dari 2 bisa, terus jadinya ambil 3 titik aja biar ngga terlalu panjang
141
P : Nah disini kenapa rizky mulai dari ?
S : Ya yang deket-deket aja sih
P : Nah titik nya dari sampai ?
S : Iya
P : Kalau miss misalnya mulai dari min lain bisa?
S : Bisa
P : Sampai lebih dari pun bisa?
S : Bisa
INDIKATOR I – no 2
P : Ya, kita lanjut ke soal no 2 ya
S : Iya
P : Disini persamaannya , nah coba rizky jelaskan apa yang kamu
kerjakan
S : Ya kalau dimisalkan nya tinggal nya dimasukan jadi ya plus 3
( , jadi plus 3 , jadi sama dengan . Terus dimasukan ke
grafiknya itu
P : Kemudian?
S : Kalau nya dimisalkan , jadi tambah . Digrafiknya .
Selanjutnya kalau nya , nyari nya tambah jadi di grafiknya
P : Jadi disini rizky juga mengambil berapa titik?
S : Tiga, sama kaya yang tadi
P : Jadi dimulai dari ?
S : Iya
P : Harus dari ?
S : Ya ngga, biar gampang aja
P : Disini rizky di grafiknya garis lurus ya?
S : Iya
P : Kenapa bisa garis lurus gini (menunjuk grafik no 2) padahal kan titiknya hanya
dari sisni sampai sini?
S : soalnya kan nya berurutan
P : Kalau miss misalnya mulai dari min lain bisa?
S : Bisa
P : Oh gitu ya? Yang penting urut ya?
S : Iya
P : Oke deh makasih ya ky
S : Iya
INDIKATOR II – Gambar
P : Oke rizky, disini kana da gambar dan digambarnya ada garis yang warnanya
berbeda. Disini coba rizky tentukan mau garis yang mana?
S : Yang A miss
P : Oke disini coba rizky tentukan titik kemudian tentukan gradiennya ya
S : Disini titiknya . Kan rumus gradien itu . Kan ya tinggal
142
dimasukkan aja, jadi , terus disederhanakan jadinya
P : Menurut rizky titiknya apakah hanya itu?
S : iya
P : Kalau misalkan rizky pilih salah satu garis lagi, mau garis apa?
S : Garis C
P : Coba tentukan titik dan gradiennya ya
S : Titinya
P : Kemudian gradiennya?
S : Ya sama seperti tadi, rumusnya . Tinggal dimasukkan aja, jadi ,
terus disederhanakan lagi jadinya
INDIKATOR II – no 1
P : Oke ky kita lanjut di indikator yang ke dua, nah sebelum kita masuk ke
indikator yang ke dua. Miss mau tanya menurut rizky pengertian gradien itu
apa?
S : Nilai yang menyatakan suatu garis
P : Kalau menurut rizky ada pengertian lagi ngga sih?
S : Ngga ada
P : Cukup? Yakin?
S : Yakin
P : Oke disini kita masuk ke persamaan yang pertama, Tentukan gradien dari
persaman . nah caranya rizky mengerjakan soal ini seperti apa?
S : Pake bentuk umum persamaan
P : Gimana?
S : P : Terus habis itu bagaiamana ky?
S : Jadi ini tuh nyari yang di depan, jadi sama dengan itu lho
P : Oke kemudian?
S : Nanti kan koefesien nya itu gradiennya
P : Terus berapa gradiennya?
S : P : Dari mana?
S : Kan , nah itu jadi gradiennya
P : Kalau misalnya miss minta persamaannya jadi , gimana menurut
rizky?
S : Ya gradiennya jadi
P : Caranya?
S : Ya kan diubah aja nya diubah kebelakang. Jadi .
P : Jadi nya?
S : P : ya?
S : Iya
143
INDIKATOR II – no 2
P : Oke kita lanjut ke persamaan ke dua ya, persamaan ke dua kan ,
nah cara rizky mencari gradiennya dari persamaan nya gimana?
S : Sama kaya yang tadi, kan tadi soalnya , nah nya dipindah ke
kanan jadi
P : Kemudian?
S : nya disederhanakan dibagi 2, nya juga sama nya juga. Brarti nanti
nya, nya kan jadinya . Gardiennya
P : atau ?
S :
P : Kenapa min?
S : Soalnya tadi dari kiri dipindah ke kanan
P : Terus kenapa sih nya ini kenapa harus dibagi ky?
S : Ya emang harus
P : Apa nya yang harus ?
S : nya
P : Jadi semuanya harus dibagi 2? Kenapa?
S : Ya biar sama aja
P : Jadi dari persamaan ini bisa dapet gradiennya ya? Berapa tadi?
S : Iya,
P : Oke makasih ya ky
INDIKATOR II – no 3
P : Ya kita lanjut di indikator yang ke 2, lanjur no 3 ya rizky persamaannya
. Nah cara rizky untuk menetukan gradiennya bagaimana?
S : Pakai bentuk umum
P : Bentuk umum kaya gimana?
S : , itu gradien
P : Kemudian?
S : , itu nya dipindah ke depan diganti sama nya. Jadi
. Terud disederhanakan dibagi semua jadi
P : Dibagi semua?
S : Iya,
P : Terus kenapa rizky memindahkan nya ke sebelah sana sama nya
kesebelah sana?
S : Soalnya kan biar gampang cari bentuk umum ya
P : Jadi melihat persamaan entu umumnya dulu ya?
S : Iya
P : Terus dari persamaan yang sudah diserhanakan jadinya gimana?
S : Kan bentuk umumnya, , lah nya jadi nya
P : Oh iyu nya ya? Terus nya itu pengaruh ngga menurut rizky untuk
mencari gradiennya?
S : Ngga
144
INDIKATOR II – no 4
P : Oke deh kita lanjut ke bentuk yang ke 4, disini , nah menurut
rizky cara pengerjaanya?
S : Dipindah ruas juga
P : Yang mana?
S : nya, eh sama nya dipindah ke kanan. Jadi , gradiennya
P : Disini emang nya ditulis gitu ya?
S : Ya ngga harus
P : Nah disini kalau miss punya persamaan , itu rizky bagaimana?
S : Ya sama aja sih
P : Kenapa bsia kaya gini ky?
S : Ya sama dipindah ruas juga
P : Yang mana?
S : nya dipindah ke kanan sama nya juga. Kan jadi . Biar
nya positif nya dibagi nanti kan jadi
INDIKATOR II – no 5
P : Oke lanjut no 5, persamaannya . Nah cara rizky
pengerjaannya bagaimana?
S : Dipindah ruas lagi
P : Yang mananya?
S : sama nya dipindah ke kanan, jadinya
P : Jadinya digimana?
S : Nanti disederhanakan biar nya itu , jadi dibagi semua
P : Jadi haislnya?
S : Jadi
P : Disini kenapa rizky bisa dibagi semuanya?
S : Soalnya itu kna buat persamaan
P : Jadi semuanya harus dibagi ?
S : iya
P : Alasannya?
S : Biar nya habis
P : Yang sebelah sini juga dibagi semua?
S : Ya itu tadi
INDIKATOR II – no 6
P : Kita lanjut ke no 6, , nah disini cara rizky mengerjakan nya
bagaimana?
S : Sama seperti tadi, pindah ruas
P : yang pindah ruas?
S : Yang sama
P : Caranya?
145
S : Jadi, disederhanakan biar nya habis dibagi semua, jadi
P : Oke
INDIKATOR II – no 7
P : Kita lanjut ke no 7, ada soal , nah cara kamu mencari
gradiennya bagaimana?
S : Ya pindah ruas lagi
P : Pindah ruasnya yang mana riz?
S : Ya yang pindah ke kanan sama nya juga, jadi . Trus
disederhanakan biar nya dibagi semua jadi
P : Kemudian?
S : nya
INDIKATOR III – no 1
P : Oke rizky, disini kita ke indicator ke 3. Dimana mennetukan persamaan dengan
garis bergradien dan melalui titik . Disini soal no 1, ada garis
bergradien dan melalui titik . Cara rizky mencari persamaannya
bagaimana?
S : Pakai rumus
P : Kenapa pakai rumus itu?
S : Ya tau nya seperti itu
P : Kemudian bagaimana?
S : Ya tinggal dimasukan nya kan sama titiknya itu ke dalam
rumus. Jadinya . Yang ruas sebelah kanan di operasikan
dulu. Jadinya , terus konstanta yang ada di ruas kiri dipindah
ke sebelah kanan
P : Kenapa ko dipindah ruas?
S : Ya disatukan sama konstanta yang di sebelah kanan, soalnya biar
persamaannya jadi sama dengan
P : Kemudian?
S : Jadinya
P : Kenapa jadi nya ?
S : Ya kan tadi dari ruas kiri nya , terus dipindah ruas ke sebelah kanan jadinya
P : Selanjutnya?
S : Terus kan hasilnya jadi persamaannya
P : Itu sudah hasil persamaanya?
S : Iya
P : Menurut rizky apakah ada cara lain selain cara ini?
S : Ngga ada
INDIKATOR III – no 2
146
P : Oke ky, lanjut ke soal no 2 ya. Disini gradiennya pecahan. Garis bergradien
dan melalui titik . Nah cara rizky bagaimana?
S : Ya sama kaya tadi miss, pakai rumus yang tadi
P : Cara pengerjaannya bagaimana?
S : Ya tinggal dimasukan ke dalam rumus, jadinya . Jadinya
P : kenapa bisa jadi ?
S : Ya kan kalau min sama min nya sebelahan jadinya plus miss
P : Gitu ya? Terus yang ini dari mana?
S : Iya miss, ya itu kan nya dikali sama yang di dalam kurung, jadinya kali
kan jadinya , terus kali jadinya jadinya ya
P : Kemudian?
S : Terus jadinya jadi persamaannya
INDIKATOR III – no 3
P : Lanjut ke soal no 3, disini ada garis bergradien dan melalui titik .
Cara rizky bagaimana?
S : Ya sama miss, dimasukan dulu ke rumusnya jadi . Jadi
kan terus nya dipindah ruas ke sebelah kanan jadinya
. Persamaannya
P : bisa jadi dari mana?
S : Yang mana miss?
P : Yang nya saja yang nya tidak usah
S : Oh iya, itu kan awalnya jadi . Nah baru jadi nya
kali kan jadinya
INDIKATOR III – no 4
P : Oke selanjutnya soal no 4, disini ada garis bergradien dan melalui titik
. Cara rizky bagaimana?
S : Sama miss. Dimasukkkan ke rumus. Jadi jadi
jadinya
P : nya dapat dari mana?
S : Ya itu miss kan di kali jadiya kan kali itu kan jadinya ya
P : Selanjutnya?
S : Jadi nya . Persamaannya
INDIKATOR IV – no 1
P : Oke di indikator 4, masih sama menentukan persamaan melalui 2 titik. No 1
ada titik A dan titik B . Cara rizky menentukan persamaannya
bagaimana?
147
S : Disini aku pakai rumus
P : Kemudian?
S : Ya disini titik A sama kaya titik dan titik B jadi ,
jadi tinggal dimasukkan ke dalam rumusnya. Jadinya . Dioperasikan
yang bawah dulu jadinya . Terus dikalikan silang jadinya
P : Kali silangnya bagaimana?
S : Ya kanan bawah dikali sama kiri atas terus kanan atas dikali sama kiri bawah
P : Kemudian?
S : Ya tinggal dikalikan sama yang di dalam kurung. Jadinya ,
terus ya dipindah ruas ke sebelah kanan jadinya .
P : Kenapa dipindah ruas?
S : Dijadikan satu sama konstanta yang disebelah kanan, terus biar jadi persamaan
sama dengan
P : Selanjutnya?
S : Ya kan jadinya , terus jadinya , karena
nya masih ada angka jadi dibagi semuanya. Jadinya . Hasilnya
P : Menurut rizky apakah ada cara lain selain cara ini?
S : Ngga ada, yang aku tau cuma ini
INDIKATOR IV – no 2
P : Oke ky kita lanjut ke no 2 ya. Disini ada titik C dan D . Cara risky
mencari persamaannya bagaimana?
S : Sama kaya tadi, pakai rumus , terus ya dimasukkan kaya no 1,
terus jadinya , yang bawahnya dioperasin dulu terus kali silang
jadinya teruskan dikalikan sama yang didalam kurung.
Jadinya
P : Kemudian?
S : Yang sebelah kiri dipindah ruas ke sebelah kanan disatukan sama
konstanta di sebelah kanan. Jadinya
P : Kenapa bisa jadi ?
S : Kan tadi pindah ruas miss
P : Lalu?
S : Kan dioperasikan hasilnya
P : Ini kenapa bisa dibagi ?
S : Kan ini koefisien nya . Biar jadi koefisien jadi harus dibagi
P : Disini jadinya dibagi semuanya?
S : Iya kan biar ketemu persamaannya
P : Hasil akhirnya berapa?
148
S : Persamaannya
P : Ini kenapa bisa ?
S : Disederhanakan miss, dibagi atas bawah
149
RW
150
TRANSKIP WAWANCARA – RW
INDIKATOR I – no 1
P : Hallo Richard, menurut mu apa pengertian persamaan garis lurus?
S : Ya garis lurus
P : Apakah ada lagi?
S : Ngga ada
P : Disini buatlah grafik , kamu mengerjakannya gimana?
S : Ya jika nya , tinggal dimasukan jadinya jadi titiknya .
Terus jika nya maka , , jadi , jadinya titiknya juga
P : Kenapa pakai cara itu?
S : Ya biar lebih mudah menentukkan titik koordinat dan langsung membuat
grafik
P : Apakah ada cara lain?
S : Ngga ada
P : Menurut kamu dengan titik titik itu bisa membuat grafik persamaan garis
lurusnya ngga?
S : Ya ngga bisa
P : Kenapa?
S : Soalnya kedua titiknya cuma
INDIKATOR I – no 3
P : Oke lanjut ke persamaan selanjutnya, buatlah grafik persamaan ,
bagaimana cara mengerjakannya?
S : Ya sama kaya yang atas, jika jadi , jadi
jadinya jadi titiknya (0,-4)
P : Kenapa bisa dibuat persamaan seperti itu?
S : Ya gapapa, biar mudah menghitungnya jadinya dibuat persamaan
P : Kenapa kali jadinya ?
S : Ya semua bilangan yang dikali kan
P : Selanjutnya?
S : Ya kalau , jadinya , , jadinya . Jadi
jadi titiknya
P : Kenapa ini dibagi 2?
S : Ya karena kalau nya dipindah jadi dibagi
INDIKATOR I – no 5
P : Oke chard ke persamaan selanjutnya, buatlah grafik persamaan ,
cara mengerjakannya gimana?
S : Kaya yang tadi, jika tinggal dimasukkan jadinya ,
151
, jadinya . Titiknya di ). Kalau , jadinya
, , jadinya .
P : Ini ko bisa jadi seperti ini?
S : Ya dicoret-coret
P : Disini kan kamu dari no 1 sampai sekarang kenapa cuma menggunakan titik ,
apakah ada titik lain?
S : Ya ngga ada
P : Kenapa?
S : Ya cuma tahu itu
P : Coba kalau misalnya jadinya berapa?
S : Ya nya
P : Kenapa?
S : Ya sama kaya tadi langsung dicoret-coret
INDIKATOR I – no 6
P : oke lajut ya, buatlah grafik dari persamaannya , menurutmu gimana?
S : Ya sama kaya yang tadi. Misalnya , jadi , , jadi
. jadi titiknya . Dan jika , jadinya jadi ,
jadi . Jadi titiknya (5,0)
P : Disinikan persamaannya beda, nah cara pengerjaanmu gimana?
S : Ya sama aja kaya yang tadi
INDIKATOR I – no 7
P : oke lajut ya, buatlah grafik dari persamaannya , nah menurutmu
cara pengerjaannya gimana?
S : Ya jika , maka , , jadinya . Jadi titiknya
dan jika , , , ,
P : Ini nya dipindah?
S : Iya
P : Kenapa?
S : Kan bisa dipindah ruas
P : Jadi nya tetap ditulis ya?
S : Iya kan juga angka
P : Jadi titik nya berapa?
S :
INDIKATOR I – no 8
P : Ke kita ke persamaan yang terakhir, buatlah grafik persamaan .
Nah caranya bagaimana?
S : Ya jadinya persamaannya diganti dulu jadi, . Jika
jadinya , , , jadi
P : Kenapa persamaannya bisa dijadikan seperti ?
S : Ya kan dipindah ruas
152
P : Apanya yang dipindah ruas?
S :
P : Jadi?
S : Jadi
P : Jika , , , ,
S : Jadi titik koordinatnya berapa?
P : yang satunya
S : Menurutmu bisa dibuat grafik ngga?
P : Ngga bisa?
S : Kenapa?
P : Ngga bisa
S : Alasannya?
P : Mungkin karena pecahan jadi agak rumit ya jadi ngga bisa
S : Oke deh makasih
INDIKATOR II – no 1
P : Pengertian gradien menurut william apa?
S : Kemiringan suatu garis
P : Coba lihat digaris A, menurut william gradiennya berapa?
S : Ya ingetnya seperti itu miss
P : Coba jelaskan ya
S : Ya kan titik A nya , jadi gradiennya per . Jadi per
P : sama nya dapat darimana?
S : Dari sama nya
P : Jadi dari garis A ini gradiennya hanya ini? Ada gradien lain ngga?
S : Ngga ada
P : Oke kalau digaris B, titiknya berapa?
S :
P : Untuk gradiennya caranya bagaimana?
S : Sama kaya nya tadi per
P : Kalau yang di garis C titik sama gradiennya berapa?
S : Titiknya , gradiennya
P : Selain cara ini apakah ada lagi?
S : lupa
P : Selanjutnya di garis D?
S : Titiknya di gradiennya
P : Kemudian di titik E gradiennya?
S :
P : Titknya?
S :
INDIKATOR II –Gambar
153
P : Menurut Richard, pengertian gradien apa?
S : Kemiringan suatu garis
P : Oke dilihat disini ada garis A. menurut Richard gradiennya berapa?
S : Disinikan titiknya berada di . Jadi
P : Ini nya dapat dari mana wil?
S : Di garis A kan ada 2 titik, titik yang satunya
P : Ko kamu mengerjakannnya pakai cara ini kenapa wil?
S : Ini kan caranya
P : Kemudian ini ko bisa seperti ini kenapa?
S : Kan min sama min nya sebelahan kan jadinya plus, jadi
P : Jadi menurutmu gradiennya berapa?
S :
P : Apakah ada cara lain?
S : Ya mungkin cuma itu
P : Coba kalau garis yang C, titiknya berapa?
S : Titiknya dan
P : Cara untuk mencari gradiennya gimana?
S : Ya sama kaya yang tadi, , jadi . Jadi gradiennya
P : Ini bisa jadi kenapa?
S : Kan misalnya aku udah ngutang terus ngutang lagi , jadi ya ngutang
P : Jadi kamu pakai permisalan?
S : iya
P : Oke kalau satu lagi di daris yang D, kamu lihat titiknya yang mana saja?
S : Titiknya sama
P : Kemudian cara kamu mengerjakannya gimana?
S : Ya jadi , jadi yang paling sederhana
P : Masih bisa disederhanakan apa tidak?
S : Ngga, cukup itu
P : Ini bisa jadi kenapa?
S : Ya sama kaya tadi miss
INDIKATOR II – no 1
P : Oke kita lanjut masih menentukan gradien, tapi disinni menentikan gradien
melalui persamaan garis lurus. Di persamaan no 1 ada . kenapa
Richard bisa langsung menjawab seperti ini?
S : Ya kan kalau nya , jadi yang ada di sebelahnya sudah merupakan gradien
P : Harus selalu yang disebelahnya ?
S : Iya koefisien nya
P : Lalu yang nya ini gimana?
S : Ya ngga usah diperhatikan
154
P : Jadi gradiennya berapa?
S :
INDIKATOR II – no 2
P : Untuk persamaan selanjutnya ada , untuk gradiennya berapa?
S : Ya dibagi , jadinya
P : Kenapa bisa jadi
S : Ya kan langsung lihat sama nya aja
P : Mungkin ada cara atau penjelasan lain lagi ngga?
S : Ya taunya cuma itu
INDIKATOR II – no 3
P : Disini persamaan selanjutnya , caranya bagaimana?
S : Ya disinikan nya terus nya . Jadiniya ya langsung dibagi jadi
P : Ko bisa dibagi ?
S : Ya kan gradien itu lihat koefisien nya dulu terus dibagi sama koefisiennya
INDIKATOR II – no 4
P : Oke kita lanjut kalau disini persaaannya beda, . Jadi gradiennya
berapa?
S : Disinikan nya sama nya kan , jadi ya gradiennya langsung
P : Kalau misalnya miss unya , itu gradiennya berapa?
S : Ya nya
P : Dari mana?
S : Ya kan nya
P : Kan disini nya itu ngga ada angka nya?
S : Kan kan disini koefisien itu kan terus kan karena disini karena ada
min nya jadi ya
P : Oke lagi, kalau misalnya miss punya , jadi gradiennya berapa?
S : Ya nya ya
INDIKATOR II – no 5
P : Kalau disini persamaannya , kalau menurut Richard nya
berapa?
S : Kan disini nya , terus kan disini nya belum tapi disini nya kan . Jadi
ya
P : Ada penjelasan lagi ngga?
S : Ya ngga ada cukup itu
INDIKATOR II – no 6
P : Kalau disini kan persamaannya hampir sama kaya tadi, persamaannya
. Jadi menurut Richard gradiennya berapa?
155
S : Ya sama kaya tadi, disinkan nya masih terus nya kan jadinya
P : Nah disinikan nya , nah menurut Richard itu pengaruh apa tidak?
S : Ya ngga tau, ingetnya kaya gitu aja
P : Kalau disini miss punya , menurut Richard gimana?
S : Ya sama kaya tadi mungkin
P : Samanya kaya gimana?
S : Ya
P : Kenapa?
S : Ya lihat koefisien sama nya lagi aja
INDIKATOR II – no 7
P : Oke kita ke persamaan yang terakhir, kalau . Gimana?
S : Ya
P : Langsung lagi ya?
S : Iya langsung aja lihat sama nya lagi
P : Disini nya gimana?
S : Ya ngga usah dilihat
P : Kenapa?
S : Ya gapapa miss
INDIKATOR III – no 1
P : Oke kita lanjut ke persamaan yang ke 3, disini menentukan persamaan garis
lurus dengan gradien dan melalui titik . Sekarang no 1, garis
bergradien dan melalui titik . Bagaimana cara pengerjaanya?
S : Ya jadi , jadi , jadi nya
P : Disini kenapa caranya seperti ini?
S : Ya pakai rumus yang
P : Yang ini kenapa bisa jadi kaya gini ( ?
S : Ya tinggal dikaliin
P : Disini yang nya diapakan?
S : Dipindah ke sana, dipindah ruas
P : Menurut mu ada cara lain ngga selain pengerjaan ini?
S : Ngga ada
P : Menurut mu dari hasil persamaan ini sudah selesai apa masih bisa dikerjakan
lagi?
S : Sudah selesai dan sudah paling sederhana
INDIKATOR III – no 2
P : Oke kita lanjut ke no 2, disini garis bergradien dan melalui titik .
Bagaimana cara mengerjakannya?
156
S : Ya caranya , jadi , jadinya
P : Disini kenapa bisa jadi ?
S : Ya kan min sama min kan jadinya plus
P : Terus nya kamu apakan?
S : Kan kalau nya sudah gini dipindah ruas ke sebelah sana jadinya min
P : Jadinya gimana?
S : Ya disini jadinya
P : Tidak ada bentuk lain atau bagaimana?
S : Ngga ada
P : Itu kan masih ada , masih bisa diserhanakan lagi apa tidak?
S : ngga
INDIKATOR III – no 3
P : Sekarang no 3 ya wil, garis bergradien dan melalui titik . Bagaimana
cara mengerjakannya?
S : Ya , terus , terus jadi
, dan hasil akhirnya .
P : Disini kenapa bisa jadi ?
S : Ya kan kali kan itukan min sama min kan jadinya plus , terus kan
dikali jadinya
P : Lalu yang nya diapakan?
S : Dipindah ruas, jadi plus
P : Itu hasilnya sudah yang paling sederhana?
S : Iya sudah
INDIKATOR III – no 4
P : Oke sekarang no 4, garis bergradien dan melalui titik . Cara
mengerjakannya bagaimana?
S : , jadi jadi akhirnya ,
jadi
P : Kenapa bisa jadi ?
S : Ya kan kali jadinya terus kali jadinya
P : Ini kenapa bisa jadi ?
S : Kan memang dibagi kan
P : Lalu ini yang nya bagaimana?
S : Dipindah ruas jadi
P : Yang ini?
S : Ini kan nya tetap, terus kan jadinya
157
INDIKATOR IV – no 1
P : Oke kita ke indikator no 4, disini menentukan persamaan dari dua titik. Di no 1
ada titik A dan B ( . Bagaimana cara mengerakannya?
S : Pakai rumus . Jadinya
P : Kemudian?
S : Jadi
P : Hasilnya?
S : Terus
P : Itu kenapa bisa jadi seperti itu?
S : Ya ini kan tinggal dimasuk masukan aja
P : dapat darimana?
S : Kan disini tetap jadi , nah yang kan jadinya , teruskan
nya yang atas sama bawah kan dicoret coret, yang atas jadinya , soalnya kan
nya hilang. Yang bawahnya jadi
P : Kenapa bisa dicoret coret?
S : Kan atas bawahnya sama sama ada , ya jadi langsung dicoret aja
P : Kemudian hasilnya berapa?
S :
P : Kenapa bisa jadi kaya gini?
S : Ya dikali silang aja
P : Ada cara lain apa ngga?
S : Ngga ada
INDIKATOR IV – no 2
P : Oke kita lanjut ke soal yang no 2 ya wil, coba soalnya dibacakan ya
S : Titik C dan titik D
P : Cara pengerjaannya bagaimana?
S : Sama kaya tadi
P : Pakai rumus apa?
S :
P : Oke kemudian kenapa bisa seperti ini?
S : Yang ini? Kan min sama min jadinya plus. Misalnya yang jadinya
P : Kalau yang ini?
S : Sama kaya yang atasnya
P : Kalau yang ini?
S : Kalau yang ini di min kan lagi jadinya
P : Kemudian bagaimana?
S : . terus jadi terus
158
hasilnya akhirnya
P : Dari penyelesaiannya apakah hanya sampai itu?
S : Kayanya ngga
P : Coba dilanjutkan
S : Kurang tahu
P : Mungkin masih bisa dikerjakan seperti no 1
S : Kayanya masih bisa dicoret, yang sama yang kayanya dibagi
P : Coba dikerjakan tapi kalau menurut William sudah cukup juga gapapa
S : Iya sidah sampai itu kayanya miss
INDIKATOR IV – no 3
P : Disini kita lanjut di no 3 ya, disini ada titik apa wil?
S : Titik K sama L nya
P : Cara pengerjaannya William gimana?
S : Sama kaya tadi
P : Penjelasannya bagaimana?
S : kan sama aja kaya , terus yang juga , kan juga terus
kan
P : Terus bisa seperti ini kenapa?
S : Kan dikali silang
P : Yang mana yang dikalikan silang wil?
S : sama terus sama
P : Terus hasil akhirnya apakah hanya ini atau ada cara lain?
S : Udah ini saja
P : Kalau miss titiknya miss tukar K nya jadi dan L nya
S : Cara pengerjaannya bagaimana?
P : Ya caranya sama
S : Hasilnya?
P : Hasilnya ya beda
S : Coba dikerjakan ya
P : (mengerjakan)
S : Coba penjelasannya bagaimana?
P : ya tetap , terus hasinya
S : Kalau yang lainnya?
P : Kalau jadinya yang bawahnya jadinya
S : Selanjutnya?
P : Sama dikalikan silang, jadikan terus kan di tempat yang
ada nya kan masih ada angka nya. Dipindahkan ke tempat terus tandanya
berubah jadi min
S : Kenapa?
P : Ya memang seperti itu
S : Kemudian hasil akhirnya?
P : S : Yang dipindah hanya saja?
159
P : Iya
S : Apakah pengerjaan ini ada cara lain?
P : Ngga ada, hanya ini saja
INDIKATOR IV – no 4
P : Terakhir ya wi, disini no 4 ada titik M dan N . Nah caramu
gimana?
S : jadinya . Jadinya , jadi
hasilnya
P : Dapat dari mana?
S : Dari
P : Yang ini bisa jadi seperti ini
bagaimana?
S : Ya ditukar dulu min nya jadi didepan
P : Kenapa?
S : Ya gapapa biar lebih mudah menghitungnya
P : Disoal sebelumnya kan kamu menggunakan coret coret atas bawah. Kenapa
yang no ini tidak menggunakan itu?
S : Ya gapapa, disini ngga ada yang bisa dicoret coret jadinya ya langsung kali
silang
P : Kenapa?
S : Ya kan yang tadi atas bawahnya sama, kalau yang ini atas bawah nya beda jadi
langsung dikali silang
160
SB
161
TRANSKIP WAWANCARA – SB
INDIKATOR I – no 1
P : Brian, miss mau tanya menurut brian pengertian persamaan garis lurus apa?
S : Persamaan garis lurus terbentuk atas beberapa bilangan koordinat yang
membentuk suatu garis lurus dan miring
P : Oke brian, kita mulai di indikaptor yang pertama ya. Coba dibaca dulu
indikatoranya ya
S : Menentukan titik dari persamaan garis lurus serta menggambar grafik
P : Nah disini soal yang pertama, coba dibacakan soalnya
S : P : Nah disini dari persamaan itu, cara brian mengerjakan bagaimana?
S : Misalkan nya , dicari dengan rumus , jadi sama dengan
( . Koordinat yang terbentuk adalah
P : Selanjutnya?
S : Misalkan sama dengan , digunakan rumus , menjadi sama
dengan . Bilangan koordinat yang terbentuk adalah
P : Kemudian selanjutnya, brian menentukan titik selanjutnya apa?
S : sama dengan , menggunakan rumus , jadi sama dengan .
Koordinat yang terbentu
P : Masih ada sdelanjutnya bri?
S : Udah, nya menggunakan rumus , jadi sama dengan 2, jadi
bilangan yang terbentuk koordinat
P : Nah dari titik-tiitik tersebut brian bisa membuat grafik?
S : bisa
P : Dari hasilnya ini. Tiiktitik tersebut ada apa saja brian?
S : P : Nah disini awalnya brian menentukan berapa titik sih?
S : Awalnya empat
P : Kenapa menentukan empat titik?
S : Ya biar bisa terlihat garisnya
P : Nah disini brian memulai dari titik?
S :
162
P : Kenapa bri? Kan sebenarnya bisa selain kan?
S : Iya, yang mendekati
P : Terus disini brian sampai kenapa bri?
S : Ya biar melewati garis
P : Nah disini kalau miss mau Tanya bisa lebih dari ngga titiknya?
S : Bisa
P : Brarti brian disini hanya menentukan empat titik ya? Kenapa tadi?
S : Biar terlihat garisnya
INDIKATOR I – no 3
P : Oke brian kita lanjut no 3 ya masih di indikator 1, disini ada persamaan
. Cara brian untuk menggambar grafik bagaimana?
S : Misal nya , jadi kali dikurangi , kali kan dkurangi
kan jadinya
P : Disini brian kenapa mengambil titik awalnya
S : Pengennya gitu
P : Apa ada alasan lain?
S : Ngga ada
P : Brian mengambil berapa titik?
S : Empat
P : Titiknya apa aja bri?
S : Titik nya sama
P : Cuma empat titik ya? Kalau brian mengambil lebih dari empat titik bisa ngga?
S : Bisa
P : Miss lihat dari no 1 sampai no 3 brian selalu mengambil empat titik itu kenapa?
S : Ya biar ngga banyak banyak
P : Tapi brian bisa membuat grafiknya ya?
S : Bisa
INDIKATOR I – no 4
P : Oke kita lanjut ke persamaan berikutnya, disini persamaannya pecahan .
Nah cara brian mengerjakan bagaimana?
S : Misalkan nya , kali jadinya , jadinya koordinatnya
P : Setelah itu? Disinni brian mengambil titik awalnya ya? Kenapa?
S : Ya pengennya ambil dari min biar melewati nol
P : Kenapa harus melewati nol?
S : Ya pengennya gitu
P : Kemudian brian mengambil titik titik apa lagi?
S :
P : Alasan brian mengambil angka itu apa?
S : Pertama ya biar ngga terlalu banyak, kedua kan semua angka ini gampang-
163
gampang
P : Kalau misalnya miss ambil angak atau gitu bisa ngga?
S : Kalau kan nanti jadinya pecahan
P : Kalau gitu alasannya brian mengambil angka itu kenapa?
S : Ya biar nya angka bukan pecahan
P : Pecahan juga angka lho. Biar ngga pecahan ya?
S : Ya
P : Disini brian kenapa mesti lima titiknya? Tadi kan empat, ko sekarang jadi
lima?
S : Biar ngga terlalu dikit dan ngga terlalu banyak
P : Oke deh
INDIKATOR I – no 5
P : Oke kita lanjut ke persamaan berikutnya ya, disini masih persamaan tapi
dikurangi. Persamaannya . Cara brian membuat penyelesaian dan
membuat grafiknya bagaimana?
S : Misal nya dikali kan tetep . Jadinya kan . Terus yang ke dua
, dikali kan terus dikurangi jadinya
P : Titik awal yang brian ambil apa?
S :
P : Terus titiknya berapa lagi?
S :
P : Kenapa angka angka itu?
S : Ya ini kan biasanya yang gampang kan ya kelipatan
P : Kalau miss ambil kelipatan yang lain seperti itu bisa?
S : Bisa
P : Diawal brian mengambil berapa titik?
S : Enam
P : Kenapa enam titik?
S : Ya sama kaya tadi, biar ngga banyak biar ngga dikit
P : Sebentar, kalau miss punya , kan tadi di titik nya , nya juga . Nah
kalau persamaan ini kalau nya titik nya menurut brian berapa?
S : Masih
P : Masih ya?
S : Eh nya
P : Kenapa ?
S : Dikurangi
P : Kalau misal persamaannya lagi , kalau nya , nya berapa?
S : nya
P : Kenapa ?
164
S : Kan kali kan masih , dikurangi 3 jadinya
P : Oke deh
INDIKATOR I – no 6
P : Oke lanjut ke persamaan ke 6, , bah cara brian menyelesaikan nya
bagaimana? Ini kan persamaannya beda seperti yang tadi
S : Ya, jadinya nya dipindah ruas. Jadinya
P :
S : Tapi bisa juga
P : Oh gitu ya? Terus titik titik yang diambil?
S :
P : Kemudian kalau titiknya gimana bri?
S : dikurangi kan jadinya . Koordinatnta
P : Disini brian mengambil titik awalnya dulu ya?
S : iya
P : Sampai angka 5, kenapa?
S : Iya
P : Tadi brian suka mengambil titik dari negatif, tapi disini brian langsung
mengamil titik kenapa?
S : Ya nggapapa biar beda-beda aja
INDIKATOR I – no 8
P : Oke kita lanjut dipersamaan yang terakhir, disini persamaannya ,
nah cara brian mengerjakan bagaiamana?
S : dibagi semuanya biar nya . Kemudian
P : Kenapa persamaannya seperti itu?
S : Kan sudah dari awal seperti itu
P : Kemudian brian mengambil titik titik apa saja?
S : dan
P : Kenapa brian mengambil titik titik itu?
S : Biar bisa dibagi
P : Kenapa biar bisa dibagi 3?
S : Kan disinikan . Jadi nanti dibagi 3 dulu baru dikurangi
P : Coba jelaskan salah satu contoh titik yang bri
S : jadinya dibagi min . Jadinya
P : Kalau titik yang lainnya juga pengerjaannya sama?
S : Iya . Jadi dibagi dikurangi . Jadinya
INDIKATOR II – no 1
P : Pengertian gradien menurut brian apa?
S : Pengertian gradien suatu garis miring lurus yang terbentu dari suatu rumus
P : Kita lanjut ke indikator yang ke 2, Nah mencari gradien dari persamaan berikut
gimana, kita coba dari no 1. Persamaannya itu
165
S : Pakai rumus , jadi nya dipindah ruas jadinya . Jadi
gradiennya
P : Kenapa ko nya pindah ruas kenapa?
S : Ya biar nya dibelakang sama dengan
P : Tadikan bisa jadi kenapa?
S : Karena dipindah ruas jadinya plus
P : Terus kenapa bisa gradiennya ?
S : Kan rumusnya , jadi gradiennya dari koefisiennya
P : Jadi kalau misalnya miss punya . Brarti gradiennya berapa?
S : nya pindah ruas jadinya . Jadi nya
P : Jadi gradiennya selalu koefisien ya?
S : Iya
INDIKATOR II – no 2
P : Lanjut ke soal yang ke 2, disini persamaannya . Nah menurut
brian bagaimana?
S : pindah ruas jadinya . Jjadinya . Biar nya jadi satu
dibagi semua. Jadinya . Jadi gradiennya
P : Tadi yang dipindah ruas apa bri?
S :
P : Terus yang nya tetap? Trus tandanya apa?
S : Iya, tandanya plus
P : Terus kenapa dibagi bri?
S : Biar nya
P : Kemudian kenapa dibagi semuanya?
S : Udah rumusnya begitu
P : Harus dibagi semua? Brarti yang dbagi yang mana aja?
S : sama
P : Terus gradiennya?
S : Dari koefisiennnya nya kan
P : Terus yang nya ini tidak kepakai ya bri?
S : Ngga kan cuma konstanta
INDIKATOR II – no 3
P : Oke lanjut soal yang ke ya bri, disini persamaannya beda ternyata nya
sebelah sana. Itu bagaimana?
S : sama nya ditukar
P : Ditukar kemana?
S : Dipindah ruas, nya didepan sama dengan, nya dibelakang sama
dengan. Jadinya . Semuanya dibagi . Jadi sama dengan
P : Kenapa harus dibagi bri?
S : Kan koefisien nya kan , biar nya jadi dibagi semuanya
166
INDIKATOR II – no 4
P : Oke kita lanjut ke soal no 4, ada persamaan . Nah gimana bri?
S : sama nya pindah ruas jadinya . Jadi gradiennya
P : Ko bisa ?
S : sama aja x
P : Kalau miss punya sma itu gimana? Coba yang
awal dulu aja
S : (mengerjakan) jadinya sama plus nya dipindah ruas jadinya
.jadi nya
P : Terus kalau yang satunya bagaimana?
S : Jadi sama nya dipindah ruas jadinya . Biar nya satu jadi
dibagi . Jadinya . Jadi gradiennya
INDIKATOR II – no 8
P : Oke kita lanjut kalau miss punya persamaan bri. Cara
menyelesaikannya bagaimana?
S : sama nya pindah ruas. Jadinya . Biar nya jadi dibagi .
Jadinya . Jadi gradiennya
P : Jadi yang ini ( tidak dipakai ya bri?
S : Iya
P : Cukup yang ini ( ) nya saja?
S : iya
P : Ko bisa dibagi itu bagaimana bri?
S : Itu kan dibagi kan . Kan biar nya jadi dibagi
P : Oke deh makasih
INDIKATOR III – no 1
P : Oke brian kita disini lanjut di indikator yang ke 3, disini menentukan
persamaan garis lurus yang melalui gradien dan melalui titik. Disoal no 1 garis
yang melalui gradien dan melalui titik . Nah cara brian menentukan
persamaannya bagaimana?
S : Pakai rumus
P : Caranya mengerjakan?
S : Awalnya
P : Kemudian?
S : nya dipindah kesini, dipindah ruas. Jadinya
P : Plus nya dari mana?
S : Kan tadi ada , terus nya pindah ruas jadi plus
P : Oh awalnya nya min ya?
S : Iya
P : Jadi persamaannya?
167
S :
INDIKATOR III – no 2
P : Oke kita lanjurt ke persamaan yang ke 2, nah gradien nya bentuk pecahan.
Disini gradiennya dan melalui titik . Cara brian mengerjakan
baaimana?
S : Masih sama pakai rumus yang tadi.
P : nya dari mana ya bri?
S : Ya kan awalnya , kan rumus nya . Min sama min kan jadi nya plus
P : Kenapa min sama min jadinya plus?
S : Ya udah caranya. Kan min kali min kan jadinya plus nah nya jadinya plus
P : Lanjutkan
S : Jadinya
P : dapat dari mana?
S : Ya nya kan dapat dari kali , terus kali jadinya . nya
tadi pindah ruas jadi
P : Jadi persamaannnya?
S :
INDIKATOR III – no 3
P : Lanjut disini ada persamaan yang ke 3, melalui gradien dan titiknya
.
S : Caranya masih kaya tadi, jadinya
P : Ko bisa langsung dari mana bri?
S : Kan , nya
P : Kemudian?
S :
P : Dari?
S : kali terus kali jadinya kan
P : Coba ditulis disini
S : jadinya , eh kan kali jadinya terus kali plus
jadinya . Terus nya dipindah ruas jadinya plus . jadinya
INDIKATOR III – no 4
P : Terakhir ya, disini persamaan yang ke 4 gradiennya melaui cara
brian mengerjakannya?
S : Caranya . kali jadinya , dikali jadinya plus .
Terus dipindah ruas jadinya . Jadinya
P : Menurut brian itu udah yang paling sederhana atau gimana? Masih ada atau
168
cukup?
S : Cukup
P : Menurut brian dari persamaan ini ada cara lain ngga sih buat mengerjakan
persamaan ini?
S : Kurang tahu
P : Brarti ini cara yang briang tahu?
S : Iya
INDIKATOR IV – no 1
P : Oke bri, kita ke indikator yang ke 4 untuk menentukan persamaan yang melalui
2 titik. Di no 1 ada titik A dan titik B . Cara brian untuk mencari
persamaannya bagaimana?
S : Pakai rumus yang
P : Kemudian dari rumus itu gimana bri?
S :
P : Ko bisa dapat angka angka ini dari mana bri?
S : Ya anggap saja, koordinat A itu koordinat pertama, koordinat B itu koordinat
kedua. Jadinya itu , kalau itu
P : Habis itu bagaimana?
S : itu kan , terus itu kan . Jadinya
P : Kemudian?
S :
P : Ko bisa jadi seperti ini kenapa bri?
S : Pakai kali silang
P : Kemudian?
S : kali kan jadinya , kali kan jadinya sama dengan kali kan
jadinya , kali kan jadinya . Kemudian semuanya dipindah ruas
P : Semuanya?
S : Yang konstantannya, jadi nya dipindah ruas jadinya plus . Jadinya
. Jadinya . Biar nya dibagi
P : Dibagi semuanya atau gimana?
S : Iya semuanya
P : Jadinya
INDIKATOR IV – no 2
P : Kita lanjut ke no 2 ya, disini ada titik C dan titik D . Cara brian
mengerjakannya bagaimana?
S : Masih pakai rumus yang tadi, jadinya
P : Ko yang bisa seperti ini bukannya rumusnya ?
S : Kan sebenarnya awalnya begini, min kali min kan jadinya plus.
P : Ini min kali min
S : Iya caranya gitu
P : Kalau yang satunya?
169
S : Plus juga jadinya. Jadinya . Jadinya
P : Kenapa yang ini bisa jadi ?
S : dikurangi kan jadinya
P : Ini brian menghitungnya pakai apa?
S : Pakai garis bilangan
P : Kepana pakai garis bilangan?
S : Ya buat hitung dan jelasinnya gampang
P : Coba jelaskan cara pengerjaannya bagaimana caranya?
S : Dari , jadinya lompat berhenti di . Jadinya
P : Kenapa loncatnya ke arah kiri bri?
S : Kan dikurangi positif
P : Kalau miss punya , giana bri?
S : Kalau ditambah ke kanan
P : Jadi hasilnya kalau berapa?
S :
P : Oke kita lanjutkan yang tadi, ko bisa jadi seperti ini?
S :
P : Kemudian?
S : kali kan jadinya , kali kan jadinya sama dengan kali
kan jadinya , kali kan jadinya
P : Yang ini kenapa jadinya ?
S : Soalnya min kali plus jadinya min
P : Lanjut bri
S : dipindah ruas ke sebelah kanan, jadinya jadinya plus .
Jadinya . Biar nya jadi jadi dibagi , jadinya
P : Ko bisa bri?
S : Awalnya , disederhakanan dibagi semua jadi
P : Brarti brian langsung disederhanankan ya?
S : Iya
P : Menurut brian persamaan ini sudah paling sederhana apa masih bisa
dilanjutkan
S : Sudah cukup
P : Menurut brian ada tidak cara selain ini untuk menyelesaikan persamaan ini?
S : Ada tapi kurang tahu
INDIKATOR IV – no 4
P : Oke kita tanjut ya, disini ada titik M an titik N . Cara brian
mengerjakannya bagaimana?
S : Masih sama pakai rumus yang tadi. Jadi
P : Ini dari mana bri?
S : Masih sama kaya tadi, awalnya kan . Min kali min kan jadi nya
positif. Biar gampang kan langsung ganti positif aja
P : Kemudian gimana bri?
170
S : kan jadinya , ya biar gampang pakai garis bilangan lagi
P : Jadi nya bagaimana?
S : Awalnya dititik terus loncat terus sampai jumlahnya sampai di
P : Jadi loncatnya tergantung apa?
S : Sesuai angka yang mengurangi, terus . Masih pakai cara kali silang
jadinya
P : Lalu?
S : kali kan jadinya , kali kan jadinya sama dengan kali
jadinya , kali kan jadinya . Terus yang dipindah ruas ke
sebelah kanan, jadinya , jadinya . Biar
nya dibagi semuanya. Jadinya
P : nya dari mana bri?
S : Awalnya kan semuanya bisa dibagi jadinya
P : nya dapat dari mana bri?
S : Disederhanakan semuanya dibagi , jadinya
P : Berarti yang ini sudah hasil akhirnya?
S : Iya sudah hasi akhir
171
DATA
REDUCTION
172
SKIM YANG DIMILIKI SISWA
Subyek Indikator Skim yang Digunakan
ES
I
1. Skim Titik Potong Sumbu dan Sumbu
2. Skim Titik Potong Sumbu dan Sumbu Sebagai Acuan
3. Skim Lebih dari Sebarang 2 Titik
II 4. Skim Membagi Selisih dengan
5. Skim Pembagian Koefisien
III 6. Skim Pindah Ruas Variabel dan Konstanta ke Ruas Kanan
7. Skim Pembagian Koefisien
IV 8. Skim Membagi Selisih dengan
KL
I 1. Skim Sebarang 2 Titik
II 2. Skim Membagi Selisih dengan
3. Skim Pembagian Koefisien
III 4. Skim Pindah Ruas Variabel dan Konstanta ke Ruas Kanan
5. Skim Pembagian Koefisien Positif Negatif
IV
6. Skim Pindah Ruas Semua Variabel dan Konstanta ke Ruas Kanan
atau Kiri
7. Skim Membagi Selisih dengan
LV
I 1. Skim Lebih dari Sebarang 2 Titik
II
2. Skim Pembagian Panjang Vertikal dengan Panjang Horizontal
3. Skim Membagi Selisih dengan
4. Skim Pembagian Koefisien
III 5. Skim Pindah Ruas Variabel dan Konstanta ke Ruas Kanan
IV
6. Skim Substitusi Konstanta ke Dalam Persamaan
7. Skim Pengulangan Pemasukan Titik
8. Skim Membagi Selisih dengan
MG
I 1. Skim Lebih dari Sebarang 2 Titik
II 2. Skim Pembagian Langsung
3. Skim Pembagian Koefisien
III 4. Skim Pindah Ruas Variabel dan Konstanta ke Ruas Kanan
IV 5. Skim Substitusi Konstanta ke Dalam Persamaan
6. Skim Membagi Selisih dengan
RP
I 1. Skim Lebih dari Sebarang 2 Titik
2. Skim Pembagian Panjang Vertikal dengan Panjang Horizontal
II 3. Skim Pembagian Koefisien
III 4. Skim Pindah Ruas Variabel dan Konstanta ke Ruas Kanan
IV 5. Skim Pembagian Koefisien
6. Skim Membagi Selisih dengan
RW
I 1. Skim Titik Potong Sumbu dan Sumbu
II
2. Skim Pembagian Panjang Vertikal dengan Panjang Horizontal
3. Skim Membagi Selisih dengan
4. Skim Pembagian Koefisien
173
III 5. Skim Pindah Ruas Variabel dan Konstanta ke Ruas Kanan
6. Skim Pembagian Koefisien
IV 7. Skim Membagi Selisih dengan
SB
I 1. Skim Lebih dari Sebarang 2 Titik
II 2. Skim Membagi Selisih dengan
3. Skim Pembagian Koefisien
III 4. Skim Pindah Ruas Variabel dan Konstanta ke Ruas Kanan
IV 5. Skim Membagi Selisih dengan
PENGGUNAAN SKIM TIAP SISWA
No Makna yang Dibangun ES KL LV MG RP RW SB Jumlah
1. Skim Titik Potong
Sumbu dan Sumbu 2
2.
Skim Titik Potong
Sumbu dan Sumbu
Sebagai Acuan
1
3. Skim Sebarang 2 Titik 1
4. Skim Lebih dari
Sebarang 2 Titik 5
5.
Skim Pembagian
Panjang Vertikal
dengan Panjang
Horizontal
3
6. Skim Pembagian
Langsung 1
7. Skim Membagi Selisih
dengan 5
8. Skim Pembagian
Koefisien 7
9.
Skim Pindah Ruas
Variabel dan
Konstanta ke Ruas
Kanan
7
10.
Skim Pembagian
Koefisien Positif
Negatif
1
11.
Skim Pindah Ruas
Semua Variabel dan
Konstanta ke Ruas
Kanan atau Kiri
1
12.
Skim Substitusi
Konstanta ke Dalam
Persamaan
2
13.
Skim Substitusi Ulang
Titik ke Dalam
Persamaan
2
174
1. ES
ES siswi kelas VIII C berusia 13 tahun dan lahir pada 23 Oktober 2002. Kedua
orangtuanya bekerja sebagai wirausaha mempunyai Warung Makan Bakso Taman
Sari yang terletak di Jalan Diponegoro 105, Salatiga. ES merupakan anak tunggal
dan keturunan cina. ES tergolong anak pandai dan rajin di SMP Kristen 2 karena
ES mendapatkan peringkat I di kelasnya dan peringakat I untuk peringkat pararel.
2. KAL
KAL berusia 13 tahun merupakan siswi kelas VIII C. Ayahnya bekerja sebagai
wirausaha membuka usaha took bangunan sedangkan ibunya sebagai ibu rumah
tangga. KAL merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
3. LV
LV siswi kelas VIII A lahir pada 30 Oktober 2002 dan bertempat tinggal disalah
satu Perumahan Wahid. Ayahnya bekerja sebagai dokter kulit dan membuka praktik
di salah satu klinik di Salatiga dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. LV
merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
4. MG
MG siswa kelas VIII A yang berusia 12 tahun dan berkelahiran tahun 2003.
Ayahnya bekerja sebagai apoteker salah satu rumah sakit di Semarang dan ibunya
sebagai ibu rumah tangga. MG merupakan anak keempat dari empat bersaudara,
dan kakak laki-laki MG berkebutuhan khusus dari lahir.
5. RP
RP siswa kelas VIII B yang lahir pada 4 Oktober 2001. Kedua orangtuanya
cerai saat RP duduk dibangku SD. RP merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
RP dan kakak laki-lakinya tinggal bersama tantenya dan saat weekend RP
mengunjungi rumah neneknya di daerah Suruh.
175
6. RW
RW siswa kelas VIII C lahir pada 19 Oktober 2001. Ayahnya bekerja sebagai
wirausaha membuka usaha Optik Paramount dan ibunya bekerja sebagai guru
mandarin di SMP Kristen 02 Salatiga. RW merupakan anak tunggal dan bertempat
tinggal disalah satu Perumahan Wahid.
7. SB
SB siswa kelas VIII A yang berusia 13 tahun. Kedua orangtuanya memiliki
usah membuka kedai susu di Jalan Osamaliki. SB merupakan anak pertama dari dua
bersaudara.
176
DATA
DISPLAY
177
178
DOKUMENTASI
179
KONDISI SEKOLAH SMP KRISTEN 2 SALATIGA
180
DOKUMENTASI PRA-PENELITIAN
181
DOKUMENTASI PENELITIAN
ES
KAL
LV
MG
182
RP
RW
SB