skill kelompok 2 sgd 6 blok 13

Upload: agus-prabowo

Post on 16-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Claudia HasnaMuthiaNuri Yulia

  • Diduga pasien mengalami karies media Gigi belakang atas kanan sakit bila kemasukan makanan karena kavitas yang sudah mencapai dentin dengan keadaan gigi vital.Patofisiologinya : ketidakmpuan host-agent-environment kavitas pd oklusal (karies -/+ 3mm) karies media terbukanya dentin pergerakan cairan di tubuli dentin/ hidrodinamik dentin(jika ada stimulus) serabut saraf A delta timbullah nyeri.Sakit yang dirasakan pasien apaka bisa menjadi sakit yg spontan ? tidak dapat, tetapi jika tidak dilakukan perawatan akan mengakibatkan karies profunda pulpitis reversible rangsang /penyebab tidak dihilangkan pulpitis irreversible dapat terjadi Ditambahkan penulisan ...

  • Diduga pasien mengalami periodontitis apikalis kronisTerdapat karies profunda terbuka gigi 36 dengan kavitas kelas 2 disertai dengan nekrosis pulpa dan periodontitis apikalis kronis.Terjadinya bau mulut pada pasien karena Pd kasus periodontitis apikalias kronis kondisi tes klinisnya negatif menandakan bahawa gigi sudah tidak vital. Pulpa yg tdk vital (nekrosis) enzim proteolitik mengubah jaringan pulpa yg hasil akhirnya berupa H2S(GAS GANGREN), amoniak, bahan lemakl air, C02 dari semua hasila akhir tersebut yg menyebabkan bau adalah H2S dan Amoniak Tidak ada keluhan sakit pd pasien karena gigi yg sudah non vital dan inflamasi sudah kronis.Akar mesial tidak terlihat saluran akarnya karena kalsifikasi dari pengendapan dentin sekunder dan tersier yang terjadi secara terus menerus pengendapan tersebuta karena adanya trauma yg berkelanjutan dan terus menerus.Radiolusensi : gambaran objek terlihat gelap, yaitu jar. Lunak yg dapat dilalui sinar x Rarefaksi : penipisan, penurunan tekanan cairan sehingga mengakibatkan penurunan rapatan atau padatannya.

  • E. Saat terdapat virulensi tinggi dan sistem imun tubuh yg juga tinggi, maka tubuh membentuk mekasnisme pertahanan jaringan periapikal terhadap iritasi pulpa dengan mmebentuk jaringan grnulomatous yaitu jar. Granulasi yg semakin membesar semakin memampatkan tulang maka akan terlihat gambaran radioopak berbatas jelas F. Radiolusen yg berbatas tegas tubuh mampu melawan/pertahanann tubuh agar infeksi tidak menyebar contohnya granuloma periapikal, kista periapikal radiolusen yg tidak berbatas jelas tubuh yg tdk mampu menahan virulensi yg ada contoh: abses periapikal G. DD: kista periapikal

  • Gigi bertambah sakit saat berbaring karena berbaring terjadi kongesti aliran darah yg menyebabkan vasodilatasi dari arteri semakin menekan saraf akhirnya terjadi nyeriSakit yg terjadi secara tiba-tiba karena gigi sudah dalam keadaan irreversible/ pulpitis irreversible bisa terjadi keradangan pulpa yg permanen sehingga nyerinya spontan Sakit tdk hilag walaupun sudah minum obat karena tingkat ambang rasa sakit yg tinggi gigi sudah dalam keadaan irreversible rasa sakit menjadi persistenPemeriksaan sondasi (++) menandakan bahwa rasa sakit yg dirasakan pasien sangat sakit Dx: terdapat karies profunda tertutup pada gigi 35 dengan kavitas klas 2 disertai dengan pulpitis irreversibleTerdapat karies profunda terbuka gigi 36 dengan kavitas klas 1 disertai dengan nekrosis pulpa dan resorbsi interna.

  • E. Pd pemeriksaan radiograf terdapat cekungan bilateral pd saluran akar 36 resorbsi interna faktor predisposisi : tekanan yg berlebih, inflamasi sbg akibat infeksi berasal dari pulpitis kronis : bakteri dan produknya proses inflamasi + munculnya sel raksasa multinukleus resorbsi.Mekanismenya :Pulpa terinfeksi produk bakteri merangsang timbulnya inflamsi+munculnya sel raksasa penyebab resorbsi.F. Bisa terjadi pd gigi vital jika pulpa terinfeksi produksi bakteri akan merangsang timbulnya inflamasi sel raksasa muncul terjadilah resorbsi interna Gigi 35 : adanya karies superfisial karies media profunda tertutup (disertai pulpitis reversible) pulpitis reversible berlanjut ke pulpitis irreversible. Gigi 36 : adanya karies superfisial karies media profunda terbuka disertai pulpitis irreversible -> Nekrosis Pulpa

  • Diagnosa: terdapat karies profunda terbuka gigi 47 kavitas klas 1 , nekrosis pulpa , disertai abses apikal kronisPerawatan yg tidak tuntas dapat mengakibatkan rasa sakit kembali, karena adanya bakteri yang kembali menyerang Perkusi + karena adanya inflamasi pd jaringan periapaikal yg ditandai dengan gambaran radiolusen tidak berbatas jelas pd apikal gigi 47 dan saluran akarnya sangat tipisTerjadinya fistula abses sudah menekan jaringan submukosa yg lama kelamaan jar tersebut menjadi tidak kuat menahan sehingga abses tersebut bocor membentuk sinus track dan menjadi fistula.Terdapat batu pd jalan masuk saluran akar karena terdapat deposit kalsium pd jaringan yg mengalami degenerasi disebabkan karena etiologi yang masih belum diketahui sampai sekarang.Mengapa saluran akar tipis sekali karena terdesak oleh batu pulpa yg mendesak kamar pulpa sehingga kamar pulpa terlihat tipis (kemungkinan saluran akar mengalami kalsifikasi) Daerah radiolusen 4 mm yg tdk berbatas menandakan sistem imun tubuh yg tdk mampu menahan virulensi bakteri yg adaPatofisiologi : Dahulu pasien pernah menderita karies gigi (bisa dimulai dari karies superfisial) yang akhirnya seiring dengan invasi bakteri karies menjadi semakin dalam. Pasien sudah pernah ke puskesmas, namun tidak selesai perawatannya. Maka invasi bakteri terus berlanjut. Yang akhirnya bakteri dan produknya terus menginvasi pulpa dan berlanjut ke periapikal yang akhirnya menjadi abses (s. Aureus dan S.mutans (streptokinase, dll) yang menyebabkan kaitan antar sel hilang sehingga menjadi lisis -> membusuk -> lalu abses mencari ketahanan jaringan yang paling rendah imunnya. Kalau sudah mendapat jalan akan terus mendesak -> lalu akan mencari jaringan yang tahanannya paling lemah, akhirnya pecah menjadi sinus track. Abses yang mendesak permukaan submukosa akhirnya pecah menjadi fistula.

  • Dx: Terdapat karies profunda terbuka pada gigi 22 dengan kavitas klas III disertai dengan pulpitis irreversible dan terdapat kista lateral periodontal (pulpitis irreversible yang disertai radikular cyst, tapi berada di antara 2 gigi sehingga kista lateral periodontal yang gigi masih vital)A. Gigi tiba tiba berdenyut karena keadaan pulpa yg sudah ada keradangan permanen (serabut saraf aferen mengalami kerusakan, sehingga bisa sakit berdenyut-denyut)Gigi 22 bergeser ke arah mesial karena jaringan periodontal dan lamina duranya sudah terputus yg sudah terisi eksudat yg artinya sudah terjadi resorbsiTerdapat daerah radiolusensi 7 mm pd lateral gigi 21 dan 22 karena D.Terdapat krepitasi karena kantung kista yang terdiri dari epitel squamos yang semakin menekan tulang alveolar yang akhirnya menyebabkan aktivasi osteoklas yang membuat tulang alveolar menjadi semakin tipis. E.Patofisiologi kasus ini adanya karies superfisial karies media profunda terbuka disertai pulpitis irreversible -> invasi bakteri melanjut menjadi granuloma yang akhirnya melibatkan epitel rest mallazes yang menjadi kista lateral periodontal. (patofisiologi kista lateral berbeda dengan kista radikular. Kalau kista radikuler: Mediator peradangan sitokin bertemu rest malases , berproliferasi semakin besar, yang tengah mati karena tidak dapat nutrisi, tekanan osmotik lebih rendah dari sekitarnya, sehingga kista semakin membesar dan terus berproliferasi) (pada kista lateral : epitel rest of ceres > pada saat pembentukan gigi, terjadi inflamasi dan bertemu dengan epitel ceres jadi kista (kemungkinan patofisiologi kista lateral periodontal)

  • Peradangan > jar granulasi > mediator inflamasi > TNF alfa dan IL 1beta > mengaktifasi osteoklas > resorbsi.