skenario penyakit mulut

Upload: friezka-ezqriemer

Post on 16-Jul-2015

179 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

SKENARIO PENYAKIT MULUT SKENARIO I Pak Danu datang dengan keluhan rasa tebal dan tidak nyaman pada lidah sejak dua minggu yang lalu dan belum pernah diobati. Sebelumnya penderita belum pernah akit seperti ini. Penderita punya kebiasaan merokok sejak 15 tahun yang lalu, dalam sehari rata-rata menghabiskan dua pak rokok. Penderita tidak pernah membersihkan lidahnya. Sebelumnya penderita belum pernah periksa ke dokter gigi. Klinis : - Dorsum lidah : plaq, putih kekuningan, batas jelas, dapat dikerok, tidak sakit. - Gingiva RA & RB : kemerahan, kontur membulat, mudah berdarah, tidak sakit. PENGARUH MEROKOK TERHADAP LIDAH Pada perokok berat, merokok menyebabkan rangsangan pada papilafiliformis (tonjolan/juntai pada lidah bagian atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Disini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds). PENGARUH MEROKOK TERHADAP GUSI Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi berdarah. Disamping itu hasil pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga mudah terjangkit penyakit. PENEBALAN MUKOSA AKOBAT MEROKOK Merokok merupakan salah satu faktor penyebab Leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus. Hal ini bisa dijumpai pada usia 30-70 tahun yang mayoritas penderitanya pria terutama yang perokok. Menurut penelitian Silverman dari semua kasus Leukoplakia 95% adalah perokok. Iritasi yang terus menerus dari hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan pada jaringan mukosa mulut. Sebelum gejala klinis terlihat, iritasi dari asap tembakau ini menyerang sel-sel epitel mukosa sehingga aktifitasnya meningkat. Gejala ini baru terlihat bila aktifitas selluler bertambah dan epitel menjadi tebal, terutama tampak pada mukosa bukal (mukosa yang menghadap pipi) dan pada dasar mulut. Perubahan mukosa mulut terlihat sebagai bercak putih. Bercak putih tersebut mungkin disebabkan karena epitel yang tebal jenuh dengan saliva (air ludah). Para ahli mengatakan bahwa leukoplakia merupakan lesi praganas di dalam mulut. Perubahan leukoplakia menjadi ganas 3-6%. NODA ATAU STAIN KARENA TEMBAKAU Gigi dapat berubah warna karena tembakau. Pada mulanya noda ini dianggap disebabkan oleh nikotin, tetapi sebetulnya adalah hasil pembakaran tembakau yang berupa ter. Nikotin sendiri tidak berwarna dan mudah larut. Shafer dan kawan-kawan mengatakan bahwa warna coklat terjadi pada perokok biasa, sedang warna hitam terjadi pada perokok yang menggunakan pipa. Noda-noda tersebut mudah dibersihkan karena hanya terdapat di dataran

luar gigi. Tetapi pada orang yang merokok selama hidupnya, noda tersebut dapat masuk ke lapisan email gigi bagian superficial dan sukar untuk dihilangkan. Kebiasaan merokok sangat mempengaruhi kesehatan mulut terutama perubahan mukosa (selaput lendir). Kebanyakan, kanker di dalam mulut dimulai dengan perubahan mukosa. Perubahan ini tidak menimbulkan rasa sakit (lesi pra-ganas) sehingga tidak diperhatikan sampai keadaan menjadi lanjut. Oleh karena itu jika terdapat bercak putih, sedini mungkin datang ke dokter gigi. Biasakan memeriksa gigi setiap 6 bulan sekali, meskipun tidak mengalami keluhan. Dan yang paling penting adalah kemauan yang keras untuk menghilangkan kebiasaan merokok, jika perlu konsultasi dengan dokterfek buruk rokok terhadap gigi dan mulut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Bau mulut Ya,merokok dapat menyebabkan timbulnya bau mulut (istilah medisnya halitosis). Ini tidak dapat diatasi dengan menyikat gigi atau menggunakan obat kumur. Jika anda adalah seorang perokok maka siapapun yang ada di dekat wajah anda pasti tahu bahwa anda adalah seorang perokok. 2. Mengubah warna gigi (menimbulkan staining) Staining adalah perubahan warna yang terjadi pada gigi. Jika anda sering merokok, maka bersiapsiaplah untuk menghadapi kenyataan bahwa warna gigi anda akan berubah. Gigiyang tadinya berwarna putih, maka akan menjadi lebih kuning . Jika anda merokok dalam waktu yang lebih lama lagi, mungkin selama beberapa tahun, maka warna gigi anda akan berubah menjadi cokelat . Tentu akan sangat mengganggu estetik atau penampilan anda. 3. Tartar lebih mudah berkembang Tartar atau yang biasa disebut kalkulus adalah plak berisi bakteri yang telah mengalami pengapuran atau kalsifikasi dan kadang menempel pada permukaan gigi anda. Tartar jika tidak dihilangkan dapat menyebabkan penyakit jaringan pendukung gigi (periodontitis). Tartar banyak ditemukan pada perokok. 4. Mempengaruhi perlekatan tulang dan jaringan lunak pada gigi Jika dalam mulut seorang perokok terdapat gusi yang turun (receeding gums), maka aktivitas merokok akan memperparah keadaan tersebut yang akan menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan panas atau dingin karena terbukanya sebagian dentin. 5. Menunda proses penyembuhan Merokok dapat menunda penyembuhan jaringan lunak rongga mulut anda karenarokok mengurangi pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan gusi. 6. Menyebabkan penyakit periodontal (periodontitis) Periodontitis adalahPenyakit radang kronis yang terjadi akibat aktivitas plak bakteri, yang diawali oleh timbulnya radang pada gusi dan berlanjut hingga terbentuknya poket gigi, kehilangan perlekatan tulang dan berakhir pada tanggal nya gigi. Perokok mempunyai resiko yang besar untuk

perkembangan penyakit periodontal menjadi lebih parah dibandingkan dengan bukan perokok. Ini dikaitkan dengan lemahnya mekanisme pertahanan tubuh para perokok sehingga lebih rawan terkena penyakit periodontal 7. Resiko tinggi terhadap kanker rongga mulut Ini adalah resiko yang paling menakutkan dari efek merokok pada gigi dan mulut. Dimana diketahui bahwa para perokok mempunyai resiko 6 kali lebih banyak menderita kanker rongga mulut. Ini dikaitkan dengan bahan kimia yang berjumlah sekitar 4.000 dalam sebatang rokok. Kanker rongga mulut yang biasa dialami oleh para perokok adalah kanker mulut, lidah, bibir, dan tenggorokan. Kebanyakan pasien dengan kanker rongga mulut meninggal dalam waktu 5 tahun, hal ini karena kanker rongga mulut ditemukan setelah dalam tahap lanjut dan telah berkembang.