skenario c

79
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO C BLOK 8 Kelompok 2 Triantami Wijayenti ( 04011181419019 ) Anisa Kurnia Sari ( 04011181419029 ) Rona Hawa Kamilah ( 04011181419031 ) Aulia Dini Nafisah ( 04011181419065 ) Linda Angelia ( 04011181419075 ) Ma’rifatul Khasanah ( 04011181419079 ) M.Ma’ruf Agung ( 04011281419109 ) M.Ali Ridho ( 04011281419111 ) Afkara Husna F ( 04011281419131 ) Azilla Syukria ( 04011281419141 ) Tutor: dra.Lusia Hayati

Upload: al-amirah-zainab

Post on 03-Dec-2015

325 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

lll

TRANSCRIPT

Page 2: Skenario c

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya

laporan tutorial scenario c ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan tutorial ini

dibuat untuk memenuhi tugas dalam sistem pembelajaran KBK di Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Dalam pembuatan laporan tutorial ini, kami mengucapkan terima kasih

kepada dra.Lusia Hayati selaku tutor kami yang telah mengarahkan kami. Kami

juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu pembuatan laporan

tutorial ini.

Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun

dari pembaca. Terima kasih.

Penyusun

i

Page 3: Skenario c

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

SKENARIO..................................................................................................... 1

I. KLARIFIKASI ISTILAH....................................................................... 1

II. IDENTIFIKASI MASALAH.................................................................. 3

III. ANALISIS MASALAH....................................................................... 3

IV. KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN.................................. 22

V. SINTESIS................................................................................................. 22

METABOLISME LIPID……………………………………………….. 22

DISLIPIDEMIA…………………………………………………………. 31

FATTY LIVER………………………………………………………….. 33

METABOLISME KARBOHIDRAT (SINTESIS ASAM LEMAK)… 34

METABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN…………………………. 38

MACAM-MACAM LEMAK DAN ABSORBSI LEMAK…………… 40

PERAN FISIOLOGIS LIPID SEBAGAI SUMBER ENERGI……… 44

VI. KERANGKA KONSEP....................................................................... 49

VII.KESIMPULAN........................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 51

ii

Page 4: Skenario c

SKENARIO

Tn. Nawawi,laki-laki,umur 30 tahun seorang pengusaha sukses dan pekerja keras,

karena kesibukannya di kantor ia jarang makan di rumah dan ia sering menyuruh

OB membeli makanan bersantan, nasi porsi besar dan fastfood untuk makan

siang dan cemilan sore yang mengandung kalori tinggi.Sejak satu bulan terakhir

Tn Nawawi mengeluh badan lesu dan perasaan tidak nyaman di perut bagian

kanan atas sehingga memeriksakan diri kedokter.

Hasil pemeriksaan fisik menunjukan berat badan 96 Kg dan tinggi 160 cm.

Hasil pemeriksaan Laboratorium: Gula darah puasa 120 mg/dL , Trigliserida 346

mg/dL , LDL 200 mg/dL , HDL 35 mg/dL , dan asam urat 9 mg/dL. SGOT 60u/l

dan SGPT 50 u/l.

Pemeriksaan USG hepar didapatkan Fatty Liver. Dokter menjelaskan Tn. Nawawi

menderita penyakit dislipidemia dan disarankan untuk menurunkan berat badan

1. KLASIFIKASI ISTILAH

1.1 Fast food: Makanan yang di sajikan secara cepat,praktis, dan waktu

persiapannya membutuhkan waktu yang singkat dan pada umumnya

makanan yang mengandung rendah serat dan tinggi lemak.

1.2 Cemilan: Makanan ringan yang di maksudkan untuk menghilangkan

rasa lapar seseorang sementara waktu.

1.3 Kalori: Satuan ukuran untuk energy.

1.4 Lesu: Suatu keadaan dimana seseorang merasa lemah atau lelah.

1.5 Gula darah puasa: Pengukuran tingkat glukosa darah seseorang

setelah orang tersebut tidak makan selama 8-12 jam dan biasnaya

digunakan untuk mendiagnosis pra diabetes dan diabetes.

1.5 Trigliserida: Senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam lemak yang

teresterifikasi menjadi gliserol.

1

Page 5: Skenario c

1.6 LDL: Jenis lipoprotein yang terlibat dalam pengangkutan kolestrol

dari hati ke seluruh tubuh

1.7 HDL: Lipoprotein yang di sintesis oleh hati dan berperan dalam

transport kolestrol ke hati untuk di ekskresi dalam empedu

1.8 Asam urat: Zat kimia hasil metabolism purin.

1.9 SGOT (Serum Glutamic Oksaloacetic Transaminase atau

Aspartat Amino Transfarase) : enzim yang biasanya terdapat dalam

jaringan tubuh terutama dalam jantung dan hati dan di lepaskan ke dalam

serum sebagai akibat dari cedera jaringan.

1.10 SGPT(Alanin Transaminase): Enzim yang normalnya di jumpai

dalam serum dan jaringan tubuh terutama dalam hati. Enzim ini dilepaskan

ke dalam serum sebagai hasil cedera jaringan karena itu konsentrasinya

dalam serum dapat meningkat pada pasien kerusakan sel hati akut.

1.11 USG: Teknik radiologi dimana struktur dalam tubuh di visualisasikan

dengan merekam refleksi dari gelombang ultrasonic yang di arahkan ke

jaringan

1.12 Fatty liver: Suatu keadaan dimana adanya penimbunan lemak yang

berlebihan di sel-sel hati

1.13 Dislipidemia: Jumlah abnormal dan kelainan dari lipid dan

lipoprotein di dalam darah.

2

Page 6: Skenario c

2. IDENTIFIKASI MASALAH

NO PERNYATAAN KESEUAIAN KONSEN

2.1

Tn. Nawawi,laki-laki,umur 30 tahun sering makan makanan bersantan, nasi porsi besar dan fastfood untuk makan siang dan cemilan sore yang mengandung kalori tinggi.

TS VV

2.2

Sejak satu bulan terakhir Tn Nawawi mengeluh badan lesu dan perasaan tidak nyaman di perut bagian kanan atas sehingga memeriksakan diri ke dokter.

TS VVV

2.3Hasil pemeriksaan fisik menunjukan berat badan 96

Kg dan tinggi 160 cm.

TS V

2.4

Hasil pemeriksaan Laboratorium: Gula darah puasa 120 mg/dL , Trigliserida 346 mg/dL , LDL 200 mg/dL , HDL 35 mg/dL , dan asam urat 9 mg/dL. SGOT 60u/l dan SGPT 50 u/l

TS V

2.5 Pemeriksaan USG hepar didapatkan Fatty Liver. TS V

2.6

Dokter menjelaskan Tn. Nawawi menderita penyakit

dislipidemia dan disarankan untuk menurunkan berat

badan

TS VV

3. ANALISIS MASALAH3.1 Tn. Nawawi,laki-laki,umur 30 tahun sering makan makanan

bersantan, nasi porsi besar dan fastfood untuk makan siang dan

cemilan sore yang mengandung kalori tinggi.

3.1.1 Apa kandungan makanan bersantan dan fast food?

Nutrisi yang terkandung dalam santan adalah :

a. Kalori dan Lemak

Tiap 1 cup atau 240 g santan mengandung 552 kalori,

dimana 479 kalori berasal dari lemak. Karena kandungan kalori dan

lemaknya yang tinggi maka santan dianjurkan dikonsumsi saat-saat

tertentu. 57 gram lemak yang ada pada santan, 51 gram nya

merupakan lemak jenuh yang merupakan 254% dari rekomendasi

3

Page 7: Skenario c

harian lemak jenuh. Santan juga mengandung 626 mg asam lemak

omega 6. Di pasaran juga sudah tersedia santan yang dikurangi

sebagian kadar lemak jenihnya.

b. Protein dan Karbohidrat

Tiap 240 g santan juga mengandung 13 g karbohidrat dan 5

g nya berupa serat. Karbohidrat ini mencakup 21% rekomendasi

harian yang dianjurkan. Sedangkan kandungan proteinnya 5 % atau

11% dari kebutuhan harian

c. Vitamin dan Mineral

Santan juga kaya akan zat besi, 22% dari kebutuhan harian.

Kandungan mangannya mencakup 110 % dari kebutuhan harian

tubuh kita. Selain itu santan juga mengandung magnesium, pospor,

potassiun, tembaga, selenium, seng, folat dan vitamin C. Juga

sejumlah vitamin lainnya; vitamin E, K, thiamin< B16, niacin,

kolin, asam pantothenic dan kalsium

d. Gula

Santan terasa gurih manis, namun sebenarnya mengandung

hanya sejumlah kecil gula seperti glukosa dan fruktosa. Dari

seluruh volumenya, santan hanya mengandung sekitar 1 sampai 2

persen gula.

Kandungan makanan fast food

Secara umum makanan cepat saji mengandung kalori, kadar lemak, gula,kalsium dan sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam akorbat, kalsium dan folat. Dan berikut ini gambaran kandungan nilai gizi dari beberapa jenis makanan cepat saji yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena pengaruh tren globalisasi :

Sedangkan fast food yaitu :

a. Protein dan Lemak

Makanan yang banyak mengandung protein dan lemak tapi

rendah serat. Selain itu, menurut riset terbaru makanan dengan

kandungan lemak tinggi tetapi nilai gizi nol ini dapat merusak sel-

4

Page 8: Skenario c

sel dalam otak yang mengandalikan berat badan dan memicu siklus

obesitas.

b. Zat adiktif

Fast food serta makanan beku merupakan produk yang

didalamnya mengandung zat adiktif. Setidaknya ada pengawet,

pewarna, hingga pemberi rasa. Zat adiktif yang biasa terkandung

dalam pegawet maupun pewarna makanan jika dikonsumsi secara

terus menerus ternyata bisa mengakibatkan kerusakan hati baik

sorosis hingga kanker hati. Celakanya, dampak yang bisa

ditimbulkan zat berbahaya ini sifatnya jangka panjang dan akan

menyerang manusia akibat rusaknya fungsi hati.

c. Sodium (Na)

Untuk ukuran orang dewasa, sodium yang aman jumlahnya

tidak boleh lebih dari 3300 mg.  Sodium yang banyak terdapat di

fast food dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga

bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi juga akan

berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung dan

stroke. Satured fat yang juga banyak terdapat di fast food

berbahaya bagi tubuh karena zat tersebut merangsang organ hati

untuk memproduksi banyak kolesterol. Tingginya jumlah satured

fat dalam makanan fast food akan menimbulkan kanker, terutama

kanker usus dan kanker payudara. 

d. Gula

Gula, terutama gula buatan, tidak baik untuk kesehatan

karena dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan

gigi dan obesitas.

3.1.2 Apa dampak sering mengkonsumsi makanan bersantan, nasi porsi

besar dan fast food?

1. Dampak makanan bersantan Jantung koroner Hipertensi

5

Page 9: Skenario c

2. Dampak makan nasi porsi Obesitas Diabetes mellitus

3. Dampak negatif dari mengonsumsi fast food

1. Meningkatkan Risiko Serangan Jantung Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan cepat saji dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Pembuluh darah yang tersumbat akan membuat aliran darah tidak lancar yang dapat mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner.

2. Membuat Ketagihan Makanan cepat saji mengandung zat aditif yang dapat membuat ketagihan dan merangsang untuk ingin terus memakannya sesering mungkin.

3. Meningkatkan Berat Badan Jika suka mengonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga, maka dalam beberapa minggu tubuh akan mengalami penambahan berat badan yang tidak sehat. Lemak yang di dapat dari mengonsumsi makanan cepat saji tidak digunakan dengan baik oleh tubuh jika tidak berolahraga. Lemak inilah yang kemdian tersimpan dan menumpuk dalam tubuh.

4. Meningkatkan Risiko Kanker Kandungan lemak yang tinggi yang terdapat dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker payudara dan usus besar.

5. Memicu Diabetes Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan cepat saji akan memicu terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin sehingga Universitas Sumatera Utara menurunkan penyerapan glukosa yang menyebabkan banyak glukosa menumpuk di aliran darah.

6. Memicu Tekanan Darah Tinggi Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua makanan makanan cepat saji mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium, ketika kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume darah meningkat karena natrium bersifat menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan tekanan darah tinggi.

6

Page 10: Skenario c

3.1.3 Apa dampak makan cemilan sore yang mengandung kalori tinggi?

Dampak yang paling utama adalah kegemukan/obesitas,

dari kegemukan dapat megakibatkan berbagai penyakit lain seperti

gangguan sirkulasi darah, gangguan ventilasi dan penimbunan

lemak yang berlebihan, dan sebagainya.

3.2 Sejak satu bulan terakhir Tn Nawawi mengeluh badan lesu dan

perasaan tidak nyaman di perut bagian kanan atas sehingga

memeriksakan diri kedokter.

3.2.1 Apa saja organ yang terdapat pada regio kanan atas perut?

Organ yang terdapat pada region hypochondriac kanan

adalah hepar lobus dextra, gall bladder, ginjal kanan, duodenum.

3.2.2 Apa penyebab dan mekanisme terjadinya perasaan tidak nyaman pada perut bagian kanan atas?

Kanan bagian atas, kemungkinan yang mengalami gangguan adalah organ-organ yang terletak pada bagian kanan atas adalah Gangguan Hati, Radang pada kandung empedu akibat adanya batu, serta kadang-kadang bisa terjadi radang usus kecil. Nyeri kantung empedu sifat nyeri hebat, tetap/konstan, nyeri kuadran kanan atas/ epigastrik dan sering memburuk setelah makan makanan yang berlemak (fatty foods). Tetapi kalau tempat nyeri berada agak ditengah dan rasa nyerinya sampai menembus kebelakang, kemungkinan gangguan Ginjal harus dicurigai. Kolik renal atau gangguan nyeri disebabkan gangguan ginjal: nyeri kolik pada sudut tertentu bagian ginjal, yang nyeri bila ditekan, menjalar ke panggul.

Berdasarkan kasus kemungkinan besar nyeri yg di alami tuan Nawawi karena perlemakan hati (fatty liver) yang di alaminya.

3.3 Hasil pemeriksaan fisik menunjukan berat badan 96 Kg dan tinggi

160 cm.

3.3.1 Bagaimana IMT dari tuan Nawawi?

IMT =Berat Badan (Kg)Tinggi Badan(m)2

7

Page 11: Skenario c

Arti IMT(BMI= Body Mass Index):< 17.0 = Sangat kurus17.0 - 18.4 = Kurus18.5 - 25.0 = Normal25.1 - 27.0 = Gemuk30 – 34,9 = Obesitas I35 – 39,9 = Obesitas II>39,9 = Obesitas III

IMT =BeratBadan (kg)

TinggiBadan2(m2)

IMT Tuan Nawawi=96 kg

1,62=37,5

3.3.2 Berapa berat badan normal Tuan Nawawi berdasarkan tinggi dan

umur ?

Rumus berat badan ideal untuk usia 1 sampai 10 tahun

Berat badan ideal untuk usia 1 sampai 10 tahun adalah hasil

dari 2 kali umur ditambah 8, atau (2 x umur) + 8 = berat ideal.

Rumus berat badan ideal untuk usia diatas 10 tahun

Berat badan ideal untuk usia diatas 10 tahun adalah hasil

perhitungan dari tinggi badan dikurangi 100 dikali 90%, atau

(tinggi badan - 100) x 90% = berat ideal

Pada kasus ini Tn. Nawawi berusia 30 tahun maka

menggunakan rumus kedua .

Berat Badan Ideal Tn.Nawawi = (TB-100) x 90% = (160 – 100 )

x 90% = 54 kg

3.4 Hasil pemeriksaan Laboratorium: Gula darah puasa 120 mg/dL ,

Trigliserida 346 mg/dL , LDL 200 mg/dL , HDL 35 mg/dL , dan asam

urat 9 mg/dL. SGOT 60u/l dan SGPT 50 u/l

3.4.1 Bagaimana hasil pemeriksaan laboratorium yang normal?Gula darah puasa : 72-126 mg/dLTrigliserida : < 150 mg/dLLDL : < 150 mg/dLHDL : >65 mg/dL

8

Page 12: Skenario c

Uric Acid : 2,4-5,7 mg/dLSGOT : 3-45 u/LSGPT : 0-35 u/L

3.4.2 Apa interpretasi hasil tersebut?

Gula darah puasa 120 mg/dL (normal)Trigliserida 346 mg/dL (tidak normal)LDL 200 mg/dL (tidak normal)HDL 35 mg/dL (tidak normal)Asam urat 9 mg/dL (tidak normal)SGOT 60 u/L (tidak normal)SGPT 50 u/L (tidak normal)

3.5 Pemeriksaan USG hepar didapatkan fatty liver.

3.5.1 Bagaimana cara mengetahui adanya fatty liver melalui USG?

Hal-hal yang penting yang harus diperhatikan waktu melakukan USG hati adalah :

1.Permukaan hati : Parameter ini menurut penelitian paling besar artinya.Permukaan hati dapat bersifat :

Rata (Smooth) Tidak rata lagi (fine irregular) Nodular

2.Tepi dari hati (liver edge) Tajam rata (sharp smooth) Tajam tidak rata (sharp irregular) Tumpul rata (blunt smooth) Tumpul tidak rata (blunt irregular)

3.Ukuran hati : normal,membesar atau mengerut

4.Echolevel Hyphoechoic (echo rendah) Isoecho (echo normal) Slight hyperechoic (echo agak meningkat) Hyperechoic (echo tinggi) atau bright liver

9

Page 13: Skenario c

Brigth liver didapatkan pada fatty liver.Perubahan echolevel pada hati sering juga dinyatakan sebagai liver kidney contrast.

Liver kidney contrast : Perbedaan echopattern hati dibandingkan dengan ginjal

Positif :  Parenkim hati lebih putih dibandingkan parenkim ginjal.

Negatif : Echopattern antara ginjal  dan hati berbeda.

5. Echopatrn :

Normal Kasar Diffuse atau homogin Heterogin

6. Dinding pembuluh darah :

Tidak tampak Tampak jelas Reflektif (putih mengkilat)

7. Vena porta :

Ukuran maksimal 12 mm Pembuluhnya patent atau ada trombus Berkelok-kelok ?

8. V. Hepatika : Melebar (kongestif) atau normal

9. Ukuran limpa : Normal atau membesar.

Gambaran ultrasonografi pada beberapa penyakit hati :

Sirosis hati :

Permukaan nodular Ehopattern meningkat, heterogin V.porta berkelok,ukuran membesar Pada awal sirosis hepar membesar Pada sirosis berat ukuran hati mengecil. Splenomegali mendukung sirosis Tanda-tanda hipertensi portal misalnya v. porta melebar, dinding kandung empedu menebal (edema karena tekanan portal)

10

Page 14: Skenario c

Fatty liver :

Permukaan rata Tepi tajam atau sedikitn tumpul Echopattern meningkat, diffuse Hepar membesar & berbentuk biconvex Liver kidney contrast : positip ( bright lever ) Dinding pembuluh  darah kabur

2.   Fatty Liver

Fatty liver adalah adanya penumpukan lemak pada jaringan hati . Ada beberapa penyebab fatty liver yaitu obesitas atau overweight, diabetes mellitus dan alkoholisme.

Walaupun tidak semua fatty liver itu bening tapi umumnya fatty liver tidak membahayakan terutama pada obesitas. Walaupun sebenarnya fatty liver pada umumnya tidak sulit dibandingkan dengan CLD(chronic liver disease), tetapi justru kedua keadaan ini sering dikelirukan terutama pada para ultrasonografer yang kurang teliti. Hal itu sering dipengaruhi oleh adanya echopattern yang meningkat dan  informasi bahwa hasil lab menunjukkan SGOT dan SGPT yang meningkat. Tidak jarang seorang yang overweight dan di diagnosa secara ultrasonografik sebagai CLD, oleh dokter yang merawat  disuruh istirtahat dan di berikan  diit TKRP. Maka pada follow up SGOT dan SGPT makin bertambah tinggi karena fatty livernya tambah parah. Pada hal untuk orang dengan fatty liver dianjurkan olah raga berat dan menurunkan berat badannya.

Tetapi tidak semua fatty liver itu benigna ada juga fatty liver yang berbahaya dan bahkan dapat terjun kearah sirosis. Dalam hal ini perlu diperhatikan gambaran yang lain, misalnya permukaan hati yang tidak rata dll.

11

Page 15: Skenario c

3.5.2 Apa hubungan kebiasaan makan Tuan Nawawi dengan adanya fatty liver?

Karena Tuan Nawawi sering makan makanan yang

mengandung lemak jenuh, seperti: makanan yang menggunakan

banyak santan, makanan pedas, gorengan dan makanan atau

minuman yang banyak menggunakan bahan pengawet makanan

yang tidak diiringi dengan proses pembakaran (aerobik)

menyebabkan terjadinya penumpukan kadar kolesterol dalam

tubuh yang nantinya akan dimetabolisme menjadi lipoprotein

(VLDL dan LDL).Hal tersebutlah yang nantinya akan

menyebabkan terjadinya fatty liver,Karena apabila pembentukan

VLDL tidak dapat mengimbangi maka menyebabkan sintesis TG

sehingga TG tidak dapat diangkut VLDL dan akhirnya akan

ditimbun di hati.

3.5.3 Apa penyebab dan mekanisme fatty liver?

PENYEBAB

Berikut diantara penyebab perlemakan hati ( fatty liver ), diantaranya :

1. Seseorang yang memiliki bobot tubuh yang berlebihan / kegemukan ( obesitas ).

2. Menderita kencing manis (diabetes).3. Efek samping dari konsumsi minuman beralkohol dan bersoda.

12

Page 16: Skenario c

4. Efek samping dari obat-obatan kimia, seperti kortikosteroid, tetrasiklin, asam valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning.

5. Seseorang yang kekurangan gizi atau akibat dari diet rendah protein.

6. Akibat berlebihan mengkonsumsi vitamin A sehingga mengakibatkan tubuh mengalami keracunan vitamin A.

7. Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau homosistin.

Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti: makanan yang menggunakan banyak santan, makanan pedas, gorengan dan makanan atau minuman yang banyak menggunakan bahan pengawet makanan.

PATOGENESIS

Pengetahuan tentang patogenesis NAFLD masih belum seluruhnya terungkap dengan jelas. Hipotesis yang umum diterima adalah ‘two hit theory’ yang dikemukakan oleh Day dan James pada tahun 1998.7,18 ‘Hit’ pertama adalah terbentuknya perlemakan hati atau steatosis, kemudian terjadi peningkatan sensitifitas hati terhadap ‘hit’ kedua, dimana terjadi inflamasi dan kerusakan sel hati, yang selanjutnya terjadi fibrosis hati.

‘First Hit’ pada jaringan hati adalah penumpukan lemak di hepatosit yang disebabkan oleh beberapa keadaan seperti dislipidemia, diabetes dan obesitas. Dalam keadaan normal, asam lemak bebas masuk kehati melalui sirkulasi darah, kemudian dalam hati akan dimetabolisi lebih lanjut seperti re-esterifikasi menjadi trigliserid atau digunakan untuk pembentukan lemak lainnya. Adanya lemak dalam tubuh yang berlebih, misalkan peningkatan jaringan lemak tubuh, khususnya obesitas sentral akan meningkatkan penglepasan asam lemak bebas yang kemudian menumpuk dalam hepatosit. Hal ini akan diikuti peningkatan oksidasi dan esterifikasi lemak.

Proses ini terfokus pada mitokondria sel hati sehingga akhirnya terjadi kerusakan mitokondria.Proses tersebut merupakan ‘Second Hit’. Peningkatan stress oksidatif sendiri dapat juga terjadi karena resistensi insulin, serta terjadi berbagai peningkatan antara lain: kadar endotoksin dihati, aktifitas un-copling protein mitokondria, aktifitas sitokrom P-450 2E1, cadangan besi. Disamping itu juga terjadi penurunan aktifitas dari anti-oksidan. Karena stress oksidatif yang terjadi melebihi kemampuan

13

Page 17: Skenario c

perlawanan dari anti-oksidan, maka terjadi aktifasi sel stelata dan sitokin pro-inflamasi yang akan berlanjut dengan inflamasi yang progresif, pembengkakan sel hati dan kematian sel, pembentukan badan Mallory,serta fibrosis.

3.5.4 Apa dampak dari fatty liver?

- gangguan fungsi hati- perubahan pada warna selaput mata yang putih menjadi kuning, - perubahan pada warna urine menjadi kuning atu kecokelatan, - sering mengalami nyeri terutama pada perut bagian kanan atas, - sering merasa mual ingin muntah, - liver membesar dan menjadi berwarna kuning- jika dalam jangka panjang dapat berakibat pada kerusakan hati

dan sirosis

3.6 Dokter menjelaskan Tn. Nawawi menderita penyakit dislipidemia

dan disarankan untuk menurunkan berat badan.

3.6.1 Bagaimana metabolisme lipid?(Azilla,Linda)

METABOLISME LIPID( BETA OKSIDASI, SIKLUS KREBS,FOSFORILASI OKSIDATIF)

Ada 3 fase:1. β oksidasi

2. Siklus Kreb

3. Fosforilasi Oksidatif

14

Page 18: Skenario c

BETA OKSIDASI

Proses pemutusan/perubahan asam lemak → asetil co-A

Asetil co-A terdiri 2 atom C → sehingga jumlah asetil co-A yang dihasilkan = jumlah atom C dalam rantai carbon asam lemak : 2

Misal: asam palmitat (C15H31COOH) → β oksidasi → ?? asetil co-A

CONTOH ASAM LEMAK

NAMA UMUM      RUMUS             NAMA KIMIAAsam oleat      C17H33COOH       Oktadeca 9-enoadAs risinoleat     C17H32(OH)-COOH  12 hidroksi okladeca -9-enoadAsam linoleat    C17H31COOH      Okladeca-9,12 dienoadAs linolenat      C17H29COOH      Okladeca-9,12,15 trienoadAs araksidat    C19H39COOH       Asam eicosanoad

SIKLUS KREBS

Proses perubahan asetil ko-A → H + CO2

Proses ini terjadi didalam mitokondria

Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses pengambilan ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis

Oksaloasetat berasal dari asam piruvat

Jika asupan nutrisi kekurangan KH → kurang as. Piruvat → kurang oxaloasetat

15

Page 19: Skenario c

KETOSIS

Degradasi asam lemak → Asetil KoA terjadi di Hati, tetapi hati hanya mengunakan sedikit asetil KoA → akibatnya sisa asetil KoA berkondensasi membentuk Asam Asetoasetat

Asam asetoasetat merupakan senyawa labil yang mudah pecah menjadi: Asam β hidroksibutirat dan Aseton.

Ketiga senyawa diatas (asam asetoasetat, asam β hidroksibutirat dan aseton) disebut BADAN KETON.

Adanya badan keton dalam sirkulasi darah disebut: ketosis

Ketosis terjadi saat tubuh kekurangan karbohidrat dalam asupan makannya → kekurangan oksaloasetat

Jika Oksaloasetat menurun → maka terjadi penumpukan Asetil KoA didalam aliran darah → jadi badan keton → keadaan ini disebut KETOSIS

Badan keton merupakan racun bagi otak → mengakibatkan Coma, karena sering terjadi pada penderita DM → disebut Koma Diabetikum

Ketosis terjadi pada keadaan :

Kelaparan

Diabetes Melitus

Diet tinggi lemak, rendah karbohidrat

RANTAI RESPIRASI

H adalah hasil utama dari siklus Krebs ditangkap oleh carrier NAD menjadi NADH

H dari NADH ditransfer ke → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b → sitokrom c →sitokrom aa3 → terus direaksikan dengan O2 → H2O + Energi

Rangkaian transfer H dari satu carrier ke carrier lainya disebut Rantai respirasi

Rantai Respirasi terjadi didalam mitokondria → transfer atom H antar carrier memakai enzim Dehidrogenase → sedangkan reaksi H + O2 memakai enzim Oksidase

16

Page 20: Skenario c

Urutan carrier dalam rantai respirasi adalah: NAD → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b → sitokrom c → sitokrom aa3 → direaksikan dengan O2 → H2O + Energi

FOSFORILASI OKSIDATIF

Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP

Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam proses rantai respirasi

Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP (dengan menngunakan energi hasil reaksi H2 + O2 → H2O + E)

17

Page 21: Skenario c

SINTESIS TRIGLISERIDA DARI KARBOHIDRAT

Bila KH dalam asupan lebih banyak dari yang dibutuhkan → KH diubah jadi glikogen dan kelebihanya diubah jadi trigliserida → disimpan dalam jaringan adiposa

Tempat sintesis di hati, kemudian ditransport oleh lipoprotein ke jaringan disimpan di jaringan adiposa sampai siap digunakan tubuh

SINTESIS TRIGLISERIDA DARI PROTEIN

- Banyak asam amino dapat diubah menjadi asetil ko-a- Dari asetil koenzim-A dapat diubah menjadi trigliserida- Jadi saat asupan protein berlebih, kelebihan asam amino

disimpan dalam bentuk lemak di jaringan adipose

PENGATURAN HORMON ATAS PENGGUNAAN LEMAK

Penggunaan lemak tubuh terjadi pada saat kita gerak badan berat

Gerak badan berat menyebabkan pelepasan epineprin dan nor epineprin

Kedua hormon diatas mengaktifkan lipase trigliserida yang sensitif hormon → pemecahan trigliserida → asam lemak

Asam lemak bebas (FFA) dilepas ke darah dan siap untuk dirubah jadi energi

3.6.2 Apa penyebab dan mekanisme dari dislipidemia?a. Dislipidemia Primer

Disebabkan karena kelainan penyakit genetik dan bawaan yang dapat menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah.b. Dislipidemia Sekunder

Disebabkan oleh suatu keadaan seperti hiperkolesterolemia yang diakibatkan oleh hipotiroidisme, nefrotik syndroma, kehamilan, anoreksia nervosa, dan penyakit hati obstruktif.

18

Page 22: Skenario c

Hipertrigliserida disebebkan oleh DM, konsumsi alkohol, gahal ginjal kronik, miokard infark, dan kehamilan. Dan dislipidemia dapat disebabkan oleh hipotiroidisme, nefrotik sindroma, gagal ginjal akut, penyakit hati, dan akromegali.

MekanismePenyakitKetika ada asuapan lemak eksogen dari makanan akan

diabsorpsi di usus halus. Kemudian akan di bentuk oleh sel epitel intestinal menjadi kilomikron yang selanjutnya akan menuju hepar. Lipid yang terbawa lebih dari 80% adalah trigliserida. Setelah mengikat lemak makanan kilomikron akan masuk ke sirkulasi untuk dipecah menjadi energi dan resintesis serta sisanya akan diubah menjadi kolesterol. Orang dengan metabolisme cepat dan normal pemasukan lemaknya hanya sedikit maka kolesterol di sintesis dan digunakan pada organ ekstrahepatik, sebaliknya banyak kolesterol dibawa oleh LDL untuk di katabolisme di liver. Adanya kolesterol yang berlebih akan diikat oleh asam empedu untuk dibuang melalui feses. Selain pemasukan dari lemak eksogen ada juga lemak endogen yang di hasilkan oleh tubuh yaitu trigliserida pada jaringan adipose. Trigliserida akan diangkut oleh VLDL (Very Low Density Lipoprotein) dari hepar ke jaringan. VLDL akan diubah menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein) oleh lipoprotein lipase. IDL akan di hidrolisis oleh hepatic lipase sehingga sebagian trigliserida akan diubah menjadi LDL yang akan dimetabolisme di hepar dan jaringan perifer.

LDL (Low Density Lipoprotein) berfungsi mengangkut kolesterol dari hepar ke jaringan dan memiliki afinitas tinggi terhadap reseptor di membran sel. Adanya LDL yang berlebih merupakan faktor resiko terjadi aterosklerosis. Awalnya partikel LDL yang ada dalam sirkulasi terjebak di dalam intima. LDL ini akan mengalami oksidasi dan kemudian dipindahkan oleh reseptor scavenger khusus pada makrofag dan gel-gel yang lain. Karena tidak ada pengendalian atas pembentukan reseptor maka ester-ester kolesterol kemudian akan terakumulasi di dalam gel sehingga membentuk gel busa. Sel gelbusa akan membentuk bercak perlemakan yang bisa menyebabkan kerusakan pada endotelium.

3.6.3 Apa dampak dari dislipidemia?a. Arterosklerosis

Adalah radang pada pembuluh darah manusia akibat akumulasi kolesterol di dalam dinding pembuluh darah arteri, mengakibatkan penebalan arteriol dan pengerasan pada pembuluh darah yang dapat menghambat aliran darah ke berbagai organ. Aterosklerosis adalah proses umum yang melibatkan banyak pembuluh darah di tubuh,termasuk di jantung, otak, dan ginjal.

19

Page 23: Skenario c

b. HipertensiAdalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan

darahsistolik > 140mmHg dan tekanan darah diastolik > 90mmHg. Sebuahtekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg adalah definisi yangditerima untuk hipertensi sistolik, sedangkan tekanan lebih dari 90 mmHg sering didefinisikan sebagai hipertensi diastolik. Tingkat tekanandarah harus konsisten, bukan sekadar rekaman sporadis. Untuk menentukan apakah hipertensi hadir, yang terbaik adalah mengukurtekanan darah sendiri, yang diperoleh di luar pemeriksaan rutin kedokter, yaitu dianjurkan 1 bulan sekali.Gejala : sakit kepala, migrain, rasa berat di tengkuk, mataberkunang-kunang, lemah, muka pucat, suhu tubuh sedikit rendah.c.       Klaudikasio intermitten

Adalah nyeri pada otot ekstremitas bawah yang timbul ketikaberjalan disebabkan oleh penyumbatan kolestrol di pembuluh darahkaki. Penyakit ini menyebabkan penderita berhenti untuk berjalan.

Mekanise penyakit klaudikasio intermiten :Plak aterom/lemak di pembuluh darah asupan

darah(mengandung oksigen dan glukosa) ke jaringan otot di kaki berkurangotot kekurangan oksigen untuk metabolismekompensasi ototmelakukan metabolisme anaerob (metabolisme tanpa menggunakanoksigen)metabolisme anaerob di otot menghasilkan asam laktat timbunan asam laktat pada jaringan otot nyeri pada otot.Beratnya hambatan aliran darah di arteri ektrimitas bawahdibedakan dalam stadium menurut Fontaine (dikutip dari Viles-Gonzales JF, Fuster V, Badimon JJ, Atherombosis. Awidespread disease with unpredictable & life threatening consequence Europeheart journal 2004 25(14):1197-07.) :  Stadium I        : aliran darah ke jaringan masih cukup, walaupun terdapatpenyempitan arteri.  Stadium II       : aliran darah ke otot tidak memadai pada aktivitas tertentu. Timbulnya klaudikasio intermiten. Gejala ini mengurangi penggunaan ototsehingga jarak tempuh dalam berjalan tidak dapat melebihi jarak tertentu.  Stadium III     : aliran darah ke jaringan sudah tidak memadai saat istirahat.  Stadium IV     : menurunnya aliran darah mengakibatkan nekrosis (kematian jaringan).

d.      Penyakit jantung koroner (PJK)Adalah kondisi yang dimulai ketika zatkolesterolkeras

(plak) terakumulasi di dalamarterikoroner. Plak dalam arteri koroner itu bisapecah dan menyebabkan pembentukan gumpalan kecil, yang dapatmenghambat aliran darah ke otot jantung,

20

Page 24: Skenario c

penyakit ini juga dikenalsebagai penyakit arteri koroner (PAK).Gejala: rasa nyeri di dada (seperti tertekan, tertusuk), kelelahan, jantung berdebar-debar, sesak nafas, pusing dan pingsan.e.       Penyakit stroke

Adalah penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandaidengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya alirandarah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitanatau pecahnya pembuluh darah. Berdasarkan proses patologi/perjalananpenyakit dan gejala klinisnya, stroke dibagi menjadi stroke iskemik danstroke hemorragik.  Stroke Iskemik adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya alirandarah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigendi jaringan otak. Stroke Hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnyadarah ke jaringan otak sehingga menekan struktur otak kemudianmenyebabkan gangguan persarafan di otak seperti nyeri kepala,hilang kesadaran dll.

3.6.4 Apa hubungan kebiasaan makan Tuan Nawawi dengan dislipidemia?

Tn. Nawawi,laki-laki,umur 30 tahun sering makan makanan bersantan, nasi porsi besar dan fastfood untuk makan siang dan cemilan sore yang mengandung kalori tinggi. Makanan bersantan banyak mengandung kolestrol, nasi jumlah besarn kalori tinggi dan cemilan deng akan mengakibatkan jumlah karbohidrat tinggi dan kelebihan dari metabolisme karbo akan di alihkan ke jalur pembentuk asam lemak. Fast food, makanan jenis ini cenderung mengandung tinggi lemak dan tinggi gula. Semuanya kan berdampak buruk bagi tubuh jika dimakan setiap hari, dapat menyebabkan tubuh kita mengalami kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL dan ini yang disebut sebagai dislipidemia.

3.6.5 Apa hubungan dislipidemia dengan saran dokter untuk menurunkan berat badan ?

Tujuan diet yang diberikan untuk pasien dengan kondisi

dislipidemia:

1) Menurunkan berat badan bila terjadi kegemukan.

2) Mengubah jenis dan asupan lemak makanan.

3) Menurunkan asupan kolesterol makanan.

21

Page 25: Skenario c

4) Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karboidrat sederhana.

4. KETERBATASAN ILMU PENGETAHUAN

Pokok bahasan What i know What i dont know

What i have prove

How i learn

METABOLISME LIPID

Metabolisme,pros es, macam-macam, Kelainan -

JurnalInternet,

buku, kamus

DISLIPIDEMIA Definisi,Gejala, Penyebab,Patogen esis, Komplikasi,

Faktor resiko

- -

FATTY LIVER Definisi,Penyebab, Gejala, pathogenesis, - -

METABOLISME LIPOPROTEIN

Metabolisme,Macam- macam, Kelainan,

fungsi.- -

METABOLISME KARBOHIDRAT

(SINTESIS LEMAK DARI

KARBO)

Mekanisme, Asal siklus

- Mekanisme lesu.

METABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN

Metabolisme,proses - -

MACAM-MACAM

LEMAK DAN ABSORBSI

LEMAK (FREE FATTY ACID)

Macam-macam lipid,absorbsi lipid, metabolisme lipid, Asal FFA, Proses

terbentuk FFA

-Hubungan

FFA dengan kasus

PERAN FISIOLOGIS

LIPID SEBAGAI SUMBER ENERGI

Fungsi secara umum, Fungsi per-macam

lipid- -

5. SINTESIS

A) METABOLISME LIPID

Metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh terjadi dalam hati / hepar.

Dilakukan oleh lipase yang terdapat pada getah usus dan getah pankreas, dengan pH

22

Page 26: Skenario c

optimum 7,5 – 8 lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari

lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara

ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada

juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk

sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat

melalui jalur ini.

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam

air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan

ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida

segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung

yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui

pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi

darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.

Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut trigliserida

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah

menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol

tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Sewaktu-waktu jika kita

membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan

gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi.

Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut

ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai

asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak

mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida

sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tidak tersedia sumber

energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi. Selanjutnya sebagaimana

asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur ini

pun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain,

jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis

menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA

mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami

steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak

juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksibutirat dan

23

Page 27: Skenario c

aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan

gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik

Pada proses oksidasi 1 gram lemak dihasilkan energi sebesar 9 kkal,

sedangkan 1 gram karbohidrat maupun protein hanya menghasilkan 4 kkal. Selain

itu lemak mempunyai fungsi melindungi organ-organ tubuh tertentu dari kerusakan

akibat benturan atau goncangan, sumber energi, dan sebagai pelarut vitamin A, D, E,

K. Lemak juga merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung vitamin A,

D, E, dan K.

Metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh terjadi dalam hati/hepar.

Dalam darah lemak berbentuk kolesterol, metabolismenya memerlukan uraian yang

sangat panjang. Yang penting untuk diketahui dalam rangka menjaga kesehatan

tubuh adalah kadar kolesterol dalam darah, total kolesterol agar diusahakan tidak

melebihi angka 200. Kadar HDL (disebut kolesterol baik) agar lebih dari 45 dan

LDL (sering disebut kolesterol jahat) tidak melebihi 110.

Kelebihan kolesterol berpotensi menimbulkan plak di pembuluh darah koroner pada

jantung, sehingga pembuluh akan tersumbat, kemudian sel-sel jantung bisa mati

(iskemia) dan akhirnya penyakit jantung koroner yang bisa membawa kematian. Ada

lemak lain dalam darah yang disebut Trigliserid, ini sintesa dari molekul

glukosa/gliserol yang diikat oleh dua asam lemak. Untuk menjaga kesehatan, maka

kadar trigliserid dalam darah juga agar diusahakan di bawah 200.

Ada beberapa fungsi Lipida berfungsi yaitu :

a)           Sumber Energi

Lemak menghasilkan 9 kkal/gram

Lemak tubuh disimpan sbb : 50% di subkutan, 45% disekeliling organ dalam

rongga perut, 5% di jaringan intramuskuler.

b)            Sumber Asam Lemak Esensial

Sumber lemak esensial linoleat dan linolenat.

c)            Alat Angkut Vitamin Larut Lemak

Lemak membantu transportasi dan absorbsi vitamin larut lemak

d)           Memberi Rasa Kenyang dan Kelezatan

Menghambat sekresi as lambung dan memperlambat pengosongan lambung

24

Page 28: Skenario c

sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Lemak juga memberi kelezatan

khusus pada makanan.

e)            Sebagai Pelumas

Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.

f)             Memelihara Suhu Tubuh

Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas

tubuh secara cepat, jadi lemak berfungsi dalam memelihara suhu tubuh.

g)            Pelindung Organ Tubuh

Melindungi ginjal, jantung dan hati dengan membantu menahan organ-organ

tersebut tetap ditempatnya dan melindungi dari benturan.

Klasifikasi lipida yang penting dalam ilmu gizi adalah :

1. Lipida sederhana

a)      Lemak netral : monogliserida, dan trigliserida (ester asam lemak

dengangliserol)

b)      Ester asam lemak dengan alcohol berberat molekul tinggi (ester sterol, ester

nonsterol, ester vitamin A dan ester vitamin D)

2. Lipida majemuk (Compound lipids)

a)      Fosfolipida

b)      Lipoprotein

3. Lipida turunan (Derived lipids)

a)      Asam lemak

b)     Sterol (kolesterol dan ergosterol, hormon steroid, vitamin D dan garam

empedu)

c)      Karotenoid dan vitamin A, vitamin E, vitamin K)

Klasifikasi lipida menurut fungsi biologiknya didalam tubuh adalah

1. Lemak simpanan (lemak simpanan energi paling utama didalam tubuh)

2. Lemak struktural yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolesterol.

25

Page 29: Skenario c

1. Transpor Lipida

Pada umumnya 2,5 hingga 3 jam setelah orang makan-makanan yang

mengandung banyak lemak, kadar lemak dalam darah akan kembali normal. Dalam

darah lemak diangkut dalam tiga bentuk, yaitu berbentuk kilomikron, partikel

lipoprotein yang sangat kecil, dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin.

Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri atas lemak 81-82%,

Protein 2%, fosfolipid 7% dan kolesterol 9%. Kekeruhan akan hilang dan darah

menjadi jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh

atau jaringan-jaringan, karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim

lipoprotein lipase. Lipoprotein lipase terdapat dalam sebagian besar jaringan,

terdapat dalam jumlah banyak pada jaringan adipose dan otot jantung. Sebagian

besar lemak yang diabsorbsi diangkut ke hati. Disini lemak diubah menjadi

fosfolipid yang kemudian diangkut ke organ-organ maupun ke jaringan-jaringan

tubuh. Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus

umum dari asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH   atau   CnH2n+1-COOH

 

1. Oksidasi Asam Lemak Jenuh (Saturated fatty acid)

Proses hidrolisis lemak mengalami oksidasi dan menghasilkan asetil

koenzim A yang salah satunya hipotesis yang dapat diterima ialah bahwa asam

lemak terpotong 2 atom karbon setiap kali oksidasi. Oleh karena oksidasi terjadi

pada atom karbon β oksidasi. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal

diantara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak jenuh bersifat lebih labil.

Dalam makanan yang gurih lezat biasanya terkumpul lemak makanan.

Klasifikasi lemak makanan bermacam-macam. Bisa dilihat dari sumbernya, yaitu

yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Dapat juga dibedakan berdasarkan

penglihatan, yaitu lemak yang jelas-jelas terlihat (seperti minyak, mentega) dan yang

tidak terlihat (misalnya dalam susu, telur).

Ada lagi penggolongan lain, yaitu berdasarkan susunan unit-unit atom

karbon. Mungkin di antara kita masih ada yang ingat kalau lemak atau minyak

secara kimiawi tersusun atas unit-unit asam lemak. Suatu lemak atau minyak

26

Page 30: Skenario c

tersusun atas macam-macam asam lemak. Jadi, tidak ada yang tersusun hanya oleh

satu macam asam lemak.

Susunan ini yang sangat mempengaruhi sifat dari lemak tersebut. Sebagai

contoh, minyak kelapa lebih banyak mengandung asam lemak larut, yaitu

suatu asam lemak jenuh, minyak kelapa sawit mempunyai kandungan asam lemak

jenuh (palmitat) hampir sama banyaknya dengan kandungan asam lemak tidak

jenuh (oleat). Pada dasarnya ada lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal, dan lemak

tidak jenuh ganda. Jenuh di sini artinya seluruh atom karbon sudah berikatan dengan

atom hidrogen. Sebaliknya, tidak jenuh artinya atom karbonnya ada yang memiliki

ikatan rangkap dengan atom karbon di sebelahnya dan masih bisa dijenuhkan atau

diikatkan dengan atom hidrogen.

Lemak jenuh mempunyai sifat yang tidak menyenangkan, yaitu

menyebabkan darah menjadi lengket dengan dinding pembuluh darah, sehingga

darah menjadi mudah menggumpal. Selain itu, lemak jenuh memudahkan terjadinya

pengerasan dinding pembuluh darah. Lemak jenuh banyak terdapat pada lemak

nabati (minyak kelapa), lemak susu (mentega), lemak daging, dan lain lain.

Struktur asam lemak jenuh

 

1. Oksidasi Asam Lemak Tidak Jenuh (Unsaturated fatty acid)

Oksidasi asam lemak tak jenuh reaksinya sama seperti reaksi oksidasi

asam lemak jenuh. Hanya diperlukan tambahan dua enzim lagi yaitu isomerase dan

reduktase untuk memecah asam-asam lemak tak jenuh. Tahap pertama oksidasi asam

lemak tidak jenuh adalah pembentukan asilkoenzim A. Selanjutnya molekul asil

koenzim A dari asam lemak tidak jenuh tersebut mengalami pemecahan melalui

proses β oksidasi seperti molekul asam lemak jenuh, terbentuk senyawa –sis-sis-asil

KoA atau tran-sis-asil KoA, yang tergantung pada letak ikatan rangkap pada molekul

tersebut. Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dari proses oksidasi ini

kan diberikan contoh oksidasi linoleat. Lemak tidak jenuh tunggal mempunyai sifat

netral, tidak terlalu jahat, tetapi juga tidak terlalu menguntungkan

Jenis asam lemak yang tidak jenuh yang banyak terdapat dalam alam adalah asam

beratom C sebanyak 18 yaitu asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat, dengan

ikatan rangkap sis-Δ9 dan sis Δ12. Tahapan reaksi dalam oksidasi asam lemak tak

jenuh yaitu linoleat KoA yang terbentuk pada tahap pertama, kemudian dipecah

melalui proses β oksidasi, sehingga menghasilkan 3 molekul asetil KoA dan Δ³ sis-

Δ6 sis-dieonil KoA, yang oleh enzim isomerase diubah menjadi Δ² -trans- Δ² -dieonil

27

Page 31: Skenario c

KoA. Senyawa ini kemudian mengalami proses α oksidasi sehingga menghasilkan 2

molekul asetil KoA dan Δ² – sis-eonil KoA yang oleh enzim hidratase diubah

menjadi D(-) β –hidroksiasil KoA. Senyawa ini kemudian mengalami proses β

oksidasi dan dengan terbentuknya 4 molekul asetil KoA maka selesailah rangkaian

reaksi kimia pada proses oksidasi asam linoleat tersebut. Dari 1 molekul asam

linoleat terbentuk 9 molekul asetil KoA.

    

Contoh trigliserida lemak tak jenuh.

1. Metabolisme Senyawa Keton

Asetil koenzim A yang dihasilkan oleh reaksi oksidasi asam lemak dapat

ikut dalam siklus asam sitrat apabila penguraian lemak dan karbohidrat seimbang.

Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol

mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi

asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat,

hidroksibutirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton

dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis

metabolik.

Senyawa keton terjadi dari asetil koenzim A apabila penguraian lemak

terdapat dalam keadaan berlebihan. Dalam keadaan normal, jaringan dalam tubuh

menggunakan senyawa keton dengan jumlah yang sama dengan yang dihasilkan oleh

hati. Konsentrasi senyawa keton dalam darah sangat rendah (kurang dari 1 mg per

100 ml darah) dan kurang dari 0,1 gram yang dikeluarkan bersama urine setiap hari.

Pada penderita diabetes yang parah, konsentrasi senyawa keton dapat mencapai 80

mg per 100 ml darah. Hal ini disebabkan oleh karena produksi senyawa keton lebih

besar daripada penggunaan. Penimbunan senyawa keton dalam darah disebut ketosis

dan pengeluaran melalui urine dapat mencapai 100 gram atau lebih tiap (ketonuria).

1. Sintesis Asam Lemak

28

Page 32: Skenario c

Sintesis asam lemak bukan berarti kebalikan dari jalur penguraian asam

lemak, artinya pembentukan asam lemak sebagian besar berlangsung melalui jalur

metabolik lain, walaupun ada sebagian kecil asam lemak yang dihasilkan melalui

kebalikan dari reaksi penguraian asam lemak dalam mitokondria.

Pada hakikatnya sintesis asam lemak berasal dari asetil KoA. Enzim yang

bekerja sebagai katalis adalah kompleks enzim-enzim yang terdapat pada sitoplasma,

sedangkan enzim pemecah asam lemak terdapat pada mitokondria. Beberapa ciri

penting jalur biosintesis asam lemak adalah :

1. Sintesis berlangsung di luar mitokondria, oksidasi terjadi di dalam matriks

mitokondria.

2. Zat antara pada sintesis asam lemak berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril

pada protein–pembawa asil (ACP), sedangkan zat antara pada pemecahan asam

lemak berikatan dengan koenzim A.

3. Enzim–enzim pada sintesis asam lemak pada organisme yang lebih tinggi

tergabung dalam suatu rantai polipeptida tunggal, yang disebut sintase asam lemak.

Sebaliknya, enzim-enzim pemecahan tampaknya tidak saling berikatan.

4. Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan

berturut–turut unit dua karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua

karbon pada tahap perpanjangan adalah malonil-ACP. Reaksi perpanjangan dipacu

oleh pelepasan CO2.

5. Reduktor pada sintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidator pada

pemecahan asam lemak adalah NAD dan FAD.

6. Perpanjangan rantai oleh kompleks sontase asam lemak terhenti setelah

terbentuknya palmitat (C16).Perpanjangan rantai lebih lanjut dan penyisipan ikatan

rangkap oleh system enzim yang lain.

Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat

mensintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai

penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi

ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi beta).

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (Acyl

CarrierProtein) digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Pengikatan ini

terjadi pada ujung molekul yang mengandung gugus-SH, yaitu gugus

fosfopantoteinat. Gugus ini terdapat pula pada molekul koenzim A. Semua sintesis

29

Page 33: Skenario c

terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk

sintesis.

Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.

1. Biosintesis Trigliserida

Nama lain untuk golongan senyawa ini adalah lemak netral dan trigliserida. Fungsi

dasar dari trigliserida adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak).

Senyawa golongan ini dari gliserol dan tiga molekul asam lemak yang terikat secara

ester. Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak

harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika

berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam

lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari

sumber lipid.

Tahap pertama sintesis trigliserida ialah pembentukan gliserofosfat, baik dari gliserol

maupun dari dihidroksi aseton fosfat. Reaksi pada gliserol berlangsung dalam hati

dan ginjal sedangkan pada dihidroksi aseton fosfat berlangsung dalam mukosa usus

serta dalam jaringan adipose. Selanjutnya gliserofosfat yang telah terbentuk bereaksi

dengan 2 mol asil koenzim A membentuk suatu asam fosfatidat. Tahap berikutnya

adalah reaksi hidrolisis asam fosfatidat ini dengan fosfatase sebagai katalis dan

menghasilkan suatu 1, 2-digliserida. Asilasi terhadap 1, 2-digliserida ini merupakan

reaksi pada tahap akhir karena molekul asil koenzim A akan terikat pada atom C

nomor 3, sehingga terbentuk trigliserida.

Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atautriasilgliserida) adalah

sebuah gliserida, yaitu ester dari gliseroldan tiga asam lemak. Trigliserida

merupakan penyusun utamaminyak nabati dan lemak hewani.

Struktur kimia trigliserida yaitu

Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR”, dimana

R, R’ dan R” masing-masing adalah sebuah rantai alkilyang panjang. Ketiga asam

lemak RCOOH, R’COOH dan R”COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya

berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama.

Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat

bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon.

Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari

jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari asetil

KoA. Sekalipun begitu, bakteri memiliki kemampuan untuk menyintesis asam lemak

30

Page 34: Skenario c

dengan atom karbon ganjil ataupun rantai bercabang. Kebanyakan lemak alami

memiliki campuran kompleks dari berbagai macam trigliserida karena ini, lemak

mencair pada suhu yang berbeda-beda.Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan

bebas, tidak seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga tidak bereaksi dengan lapisan ganda fosfolipid pada membran.

B) DISLIPIDEMIA

DEFINISI DISLIPIDEMIA

Istilah HIPERKOLESTEROLEMIA sering diganti dengan DISLIPIDEMIA. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL (Sunita, 2004)Dislipidemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL kolesterol dalam darah atau trigliserida dalam darah yang dapat disertai penurunan kadar HDL kolesterol (Andry Hartono, 2000).

KLASIFIKASIDISLIPIDEMIA

Berdasarkan klasifikasi Fredrickson (WHO) sesuai gambaran hasil pemeriksaan elektroforesis serum, maka dislipidemia ada 5 tipe, yaitu :

Tipe I - akibat peninggian kadar kilomikron

Tipe IIa - akibat peninggian kadar LDL

Tipe IIb - akibat peninggian kadar VLDL dan LDL

Tipe III - akibat peninggian kadar IDL

Tipe IV - akibat peninggian kadar VLDL

Tipe V - akibat peninggian kadar kilomikron dan VLDL

Klasifikasi dislipidemia berdasarkan patogenesis penyakit adalah sebagai berikut: DISLIPIDEMIA PRIMER

Yaitu kelainan penyakit genetik dan bawaan yang dapat menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah.

DISLIPIDEMIA SEKUNDER

Penyebab Dislipidemia SEKUNDER yang biasanya terdapat peninggian kadar trigliserida, disebabkan antara lain oleh beberapa keadaan di bawah ini :

31

Page 35: Skenario c

1.Obesitas 6. Sindrom Nefrotik

2.Kehamilan 7. Pankreatitis Akut

3.Diabetes Melitus 8. Terapi Estrogen

4.Alkohol 9. Terapi Steroid

5.Gagal ginjal kronik 10. Terapi β-blocker

FAKTOR RESIKO

Pada orang dewasa baik pria maupun wanita cenderung terjadi peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah. Kadar kolesterol HDL umumnya stabil setelah pubersitas. Kolesterol total, secara praktis terdiri dari fraksi kolesterol LDL, HDL dan trigliserida.

Berdasarkan komposisi atau susunan lemak dan besar molekul, maka kolesterol LDL lebih banyak mengandung lemak hanya sedikit protein sedangkan HDL sedolot lemak namun banyak mengandung protein (50%).

RENTANG NILAI KOLESTEROL

Rentangnilai normal kadar lipid darahpada orang dewasaadalahsebagaiberikut :

o Kolesterol total : 140 – 200 mg / dL

o Kolesterol HDL: 29 – 75 mg / dL

o Kolesterol LDL : 57 – 130 mg / dL

o Trigliserida : 67 – 157 mg / dL

GEJALA DISLIPEDMIA

Nyeri perut

Pusing

Nyeri Dada

Sakit Kepala

Sesak Napas

Penurunan Berat Badan

Nafsu Makan Berkurang

32

Page 36: Skenario c

C ) FATTY LIVER

Penyakit Fatty Liver – Penyakit Fatty liver adalah suatu keadaan di mana adanya penimbunan lemak yang berlebihan di sel-sel hati. Dalam kondisi normal, hati mengandung lemak. Namun bila kadar lemaknya sudah lebih dari 10% dari berat hati itu sendiri, maka sebagian sel-sel hati yang sehat akan diganti dengan sel lemak.

Hati akan berubah warnanya menjadi kuning mengkilat karena berlemak, membesar dan lebih berat dari keadaan normal. Inilah yang disebut dengan penyakit fatty liver (perlemakan hati). Penyakit Fatty liver umumnya tidaklah berbahaya, karena fungsi liver sebenarnya juga tidak terganggu, akan tetapi dalam jangka panjang, penyakit fatty liver berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis.

KLASIFIKASI PENYAKIT FATTY LIVER

Berdasarkan berat ringannya, penyakit fatty liver dapat di bagi menjadi :

1. Steatosis (hanya perlemakan hati ), keadaan ini masih ringan2. Steatohepatitis (perlemakan hati disertai dengan peradangan sel hati).

Steatohepatitis di bagi menjadi :

ASH (Alcoholic Steatohepatitis) terjadi akibat konsumsi alkohol yang berlebihan. Fatty liver jenis ini dapat terjadi dengan meminum kurang lebih 300 ml alkohol perminggu.

NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis). Fatty liver jenis ini 80% disebabkan karena obesitas (kelebihan berat badan

PENYEBAB PENYAKIT FATTY LIVER

Berikut diantara penyebab perlemakan hati ( fatty liver ), diantaranya :

- Seseorang yang memiliki bobot tubuh yang berlebihan / kegemukan ( obesitas ).- Menderita kencing manis (diabetes).- Efek samping dari konsumsi minuman beralkohol dan bersoda.- Efek samping dari obat-obatan kimia, seperti kortikosteroid, tetrasiklin, asam

valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning.- Seseorang yang kekurangan gizi atau akibat dari diet rendah protein.- Akibat berlebihan mengkonsumsi vitamin A sehingga mengakibatkan tubuh

mengalami keracunan vitamin A.- Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau homosistin.- Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti:

makanan yang menggunakan banyak santan, makanan pedas, gorengan dan makanan atau minuman yang banyak menggunakan bahan pengawet makanan.

33

Page 37: Skenario c

G EJALA FATTY LIVER

Fatty liver jarang menimbulkan keluhan, karena penimbunan lemak ini terjadinya secara perlahan-lahan. Namun bila kondisi ini berlanjut dapat menimbulkan keluhan seperti :

Lesu, mudah lelah dan lemas Kadang bisa kembung, mual dan muntah Perut terasa penuh Pada keadaan yang berat berat badan dapat menurun Terkadang daerah ulu hati terasa keras Tidak nyaman atau nyeri tumpul pada daerah perut kanan atas

PATOGENESIS

Pengetahuan tentang patogenesis NAFLD masih belum seluruhnya terungkap dengan jelas. Hipotesis yang umum diterima adalah ‘two hit theory’ yang dikemukakan oleh Day dan James pada tahun 1998.7,18 ‘Hit’ pertama adalah terbentuknya perlemakan hati atau steatosis, kemudian terjadi peningkatan sensitifitas hati terhadap ‘hit’ kedua, dimana terjadi inflamasi dan kerusakan sel hati, yang selanjutnya terjadi fibrosis hati.

‘First Hit’ pada jaringan hati adalah penumpukan lemak di hepatosit yang disebabkan oleh beberapa keadaan seperti dislipidemia, diabetes dan obesitas. Dalam keadaan normal, asam lemak bebas masuk kehati melalui sirkulasi darah, kemudian dalam hati akan dimetabolisi lebih lanjut seperti re-esterifikasi menjadi trigliserid atau digunakan untuk pembentukan lemak lainnya. Adanya lemak dalam tubuh yang berlebih, misalkan peningkatan jaringan lemak tubuh, khususnya obesitas sentral akan meningkatkan penglepasan asam lemak bebas yang kemudian menumpuk dalam hepatosit. Hal ini akan diikuti peningkatan oksidasi dan esterifikasi lemak.

Proses ini terfokus pada mitokondria sel hati sehingga akhirnya terjadi kerusakan mitokondria.Proses tersebut merupakan ‘Second Hit’. Peningkatan stress oksidatif sendiri dapat juga terjadi karena resistensi insulin. Stress oksidatif yang terjadi melebihi kemampuan perlawanan dari anti-oksidan, maka terjadi aktifasi sel stelata dan sitokin pro-inflamasi yang akan berlanjut dengan inflamasi yang progresif, pembengkakan sel hati dan kematian sel, pembentukan badan Mallory,serta fibrosis.

D) METABOLISME LIPOPROTEIN

Lipoprotein dalam Plasma Darah

Lipoprotein dapat dipisahkan menurut sifat elektroforetiknya ke dalam alfa

lipoprotein, beta lipoprotein dan pre-beta lipoprotein.Lipoprotein juga dapat dibedakan

berdasarkan densitasnya menggunakan metode ultra sentrifugasi dan menurut komposisi

apolipoproteinnya. Lima famili lipoprotein dasar meliputi:

34

Page 38: Skenario c

1. Lp A : terdiri dari apolipoprotein AI dan All

2. Lp B : terdiri dari beta apolipoprotein

3. Lp C : terdiri dari apolipoprotein CI, CII dan CIII

4. Lp D : hanya terdiri dari apolipoprotein tipe D

5. Lp E : terdiri dari apolipoprotein yang kaya akan arginin.

Lipoptotein unum dibedakan menjadi:

1. Kilomikron

Kilomikron mempunyai diameter 90 — 1000 nm dan densitas <0,95, diproduksi

oleh intestinum, sangat kaya akan triasilgliserol yang berasal dari makanan (85 — 95%),

miskin akan kolesterol bebas dan fosfolipid, dan mengandung sekitar 1 - 2% protein.

Kilomikron mengandung apo B-48, apoA, apoC dan apoE. Triasilgliserol pada

kilomikron dihidrolisis oleh lipase lipoprotein menjadi asam lemak bebas dan gliserol.

Kilomikron bertanggung jawab dalam transpor lipid dari makanan ke dalam sirkulasi.

2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)atau Pre-Beta Lipoprotein

VLDL disebut juga pre-beta lipoprotein. VLDL dibentuk didalam hati dan

intestinum, berfungsi sebagai sarana untuk transport triasilgliserol dari hati ke jaringan

ekstrahepatik untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk disimpan. Partikel VLDL

mempunyai diameter 30-90 nm, densitas 0,95-0,006 dan kaya akan

triasilgliserol.Lipoprotein pada VLDL kebanyakan adalah apo B-100 dan apo C, tetapi

juga memiliki beberapa apo E. Partikel yang lebih kecil yang dihasilkan dari interaksi

antara VLDL dan lipase lipoprotein sering disebut intermediate density lipoprotein/IDL.

IDL mempunyai diameter 25 - 30 nm dan densitas 1,006 - 1,019. VLDL adalah prekuesor

IDL dan IDL adalah prekursor LDL.

3. LDL (Low density Lipoprotein) atau Beta Lipoprotein

LDL disebut juga beta lipoprotein. LDL menyusun sekitar 50% total massa

lipoprotein dalam plasma manusia. Sekitar 50% dari massa LDL adalah kolesterol, yang

kebanyakan teresterifikasi dan sekitar 25% adalah protein. Protein penyusun LDL

kebanyakan adalah apo B-100 dengan sedikit apo C. LDL mengangkut kolesterol dan

fosfolipid dari hati ke sel tepi. LDL mempunyai densitas 1,019-1,063dan diameter 20 - 25

nm.

35

Page 39: Skenario c

4. HDL (High Density Lipoprotein) atau Alfa Lipoprotein

HDL disebut juga alfa lipoprotein. HDL adalah suatu partikel kecil yang terdiri

dari sekitar 50% protein (kebanyakan apo A, tetapi juga beberapa apo C dan apo E),

sekitar 20% kolesterol (kebanyakan terseterifikasi), 30% fosfolipid dan hanya sedikit

triasilgliserol.HDL berperan dalam transpor kolesterol dari sel tubuh ke hati.HDL

disintesis dan dikeluarkan dari hati dan intestinum. HDL sering dibedakan ke dalam

HDL2 dan HDL3. HDL2 mempunyai diameter 10 - 20 nm dan densitas 1,062 - 1, 125

sedangkan HDL3 mempunyai diameter 7,5 — 10 nm dan densitas 1,125 — 1,210.

Lipoprotein dalam Plasma Darah dan Perannya dalam Pengangkutan Lipid

Manusia memerlukan makanan untuk kesehatan dan pertumbuhannya.Makanan

tersebut berupa air, protein, lemak, karbohidrat,vitamin dan mineral. Sari-sari makanan

akan diangkut oleh darah dariusus ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan.Lipid

merupakan senyawa yang bersifat non polar sehingga tidaklarut dalam air. Oleh karena

itu timbul masalah dalam pengangkutanlipid ke seluruh bagian tubuh karena plasma

darah bersifat aqueous.Hal ini dapat teratasi dengan adanya lipoprotein dalam plasma.

Lipidakan diangkut oleh lipoprotein dalam intinya yang bersifat non polardan hidrofobik.

Inti tersebut akan dilapisi oleh suatu lapisan permukaanyang bersifat amfipatik dengan

gugus non polar menghadap inti yangmengandung lipid yang diangkut dan gugus polar

menghadap mediumaqueous, dalam hal ini plasma darah.

Di dalam lipoprotein terdapat sejumlah protein yang disebut apolipoprotein yang

terikat atau terintegrasi dalam partikel lipoprotein. Bila protein tersebut mempunyai

proporsi residu asam amino non polar yang relatif tinggi maka akan memungkinkan

terjadinya interaksi efektif antara berbagai macam protein untuk berikatan dengan lipid

dalam darah. Akibat lebih lanjut, lipid dapat diangkut dengan baik oleh plasma darah

untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Plasma darah mengandung bermacam-macam lipoprotein yang masing-masing

mempunyai fungsi tersendiri berkaitan dengan jenis-jenis lipid yang diangkutnya.

Keragaman lipid makanan dapat ditunjukkan oleh jenis-jenis lipoprotein yang terlibat

dalam transport lipid dalam plasma. Kilomikron merupakan partikel lipoprotein yang

pertama kali berperan dalam pengangkutan lipid dari makanan. Kilomikron akan

membantu lipid dari makanan melewati dinding usus dan masuk ke aliran darah untuk

diangkut ke bagian tubuh yang memerlukan dan selanjutnya menuju hati.

Kilomikron dihasilkan oleh usus dan banyak mengangkut triasilgliserol dari

makanan. Semakin banyak triasilgliserol yang diserap maka kilomikron yang dibentuk

36

Page 40: Skenario c

juga semakin banyak. Triasilgliserol akan dihidrolisis oleh lipase lipoprotein yang

diaktifkan oleh apo C dalam kilomikron, menjadi diasilgliserol. Selanjutnya diasilgliserol

dihidrolisis menjadi monoasilgliserol dan akhirnya menjadi asam lemak bebas dan

gliserol. Triasilgliserol yang diangkut oleh kilomikron akan menuju hati. Di dalam hati,

lipid dari makanan ini bersama-sama dengan lipid yang diproduksi oleh hati akan

bersama-sama dengan lipid yang diproduksi oleh hati akan ditransfer menjadi VLDL

(Very Low Density Lipoprotein).

VLDL akan mengangkut triasilgliserol dari hati ke jaringan ekstrahepatik.

Berbeda dengan kilomikron, triasilgliserol VLDL kebanyakan berasal dari hati. Semakin

banyak triasilgliserol yang diangkut maka semakin besar pula ukuran partikel VLDL.

Interaksi VLDL dengan lipase lipoprotein menyebabkan VLDL melepaskan beberapa

triasilgliserol sehingga konsentrasi fosfolipid dan kolesterol meningkat dan ukuran

partikel semakin kecil. Bentuk baru ini dikenal sebagai LDL.

LDL (Low Density Lipoprotein)mengangkut kolesterol dan fosfolipid dari hati ke

sel tepi. Oleh karena itu, faktor-faktor yang mempengaruhi total konsentrasi LDL darah

juga cenderung mempengaruhitotal kolesterol darah. Apabila LDL dalam plasma

meningkat maka dapat diketahui bahwa kolesterol darah juga meningkat. Penimbunan

kolesterol dalam pembuluh darah dapat menyebabkan timbulnya aterosklerosis. Jadi

dapat dikatakan pula bahwa konsentrasi LDL dalam plasma darah berkorelasi positif

dengan terjadinya aterosklerosis.

Kebalikan dari LDL, yang dapat dianggap sebagai pendukung aterosklerosis,

terdapat HDL (High Density Upoprotein)sebagai anti aterosklerosis. Kadang-kadang

LDL disebut masyarakat umum sebagai lemak jahat dan HDL sebagai lemak baik. HDL

berperan dalam transport kolesterol dari sel tubuh ke hati. Kolesterol yang berlebihan

akan diangkut ke hati untuk dipecah, ditransformasikan menjadi asam empedu dan

diekskresikan ke dalam intestinum. HDL dalam darah cenderung lebih tinggi pada

wanita, seseorang yang bukan perokok dan orang yang sedang menjalani suatu latihan.

Suatu jenis lipoprotein dengan lipoprotein yang lain saling berkaitan satu sama

lain. Dalam hal pembentukan suatu lipoproteinmaka lipoprotein yang satu dapat menjadi

prekursor lipoprotein yang lain, sebagaimana telah diuraikan di atas. LDL dapat dibentuk

dari VLDL dan VLDL dapat dibentuk dari kilomikron.

Jenis-jenis apolipoprotein pada suatu lipoprotein berkaitan dengan pembentukan

suatu lipoprotein. Misalnya apo A pada kilomikron diperlukan untuk pembentukan HDL

baru, apo C akan mengaktifkan lipase lipoprotein sehingga akan membantu perombakan

suatu lipoprotein dan terbentuk jenis lipoprotein yang lain. Selain itu HDL bertindak

37

Page 41: Skenario c

sebagai tempat penyimpanan apo C dan apo E yang dibutuhkan dalam metabolisme

kilomikron dan VLDL. Dan uraian di atas dapat diketahui bahwa pengangkutan lipid oleh

suatu lipoprotein juga berkaitan satu dengan yang lain dengan pengangkutan oleh

lipoprotein yang lain. Banyak sedikitnya kandungan jenis-jenis lipoprotein tersebut

berkaitan dengan jumlah dan jenis lipid yang diangkut. Dengan demikian kandungan

jenis-jenis lipoprotein juga mempengaruhi kondisi kesehatan.

Pembentukan kolesterol

S

Sumber: www.elu.sgul.ac.uk

E) METABOLISME KARBOHODRAT(SINTESIS LEMAK DARI KARBO)

Karbohidrat dan asam amino yang dikonsumsi berlebihan akan dikonversi menjadi asam lemak dan disimpan sebagai triasilgliserol. Dan proses ini (selanjutnya kita sebut sintesis asam lemak) paling banyak terjadi di hati,ginjal, jaringan adiposa dan kelenjar mamaria. Dalam proses ini, asetil KoA bertindak sebagai substrat langsung atau bahan utamanya, sedangkan palmitat sebagai produk akhirnya.

38

Page 42: Skenario c

Sintesis asam lemak melibatkan asetil KoA dan NADPH. Asetil KoA disini berfungsi sebagai sumber atom karbon sementara NADPH berperan sebagai bahan pendukungnya saja. Sintesis asam lemak terjadi dalam 3 proses.  Yang diantaranya:

1.Produksi asetil KoA dan NADPH

2.Pembentukan Malonil KoA dari asetil KoA

3.Reaksi kompleks sintesis asam lemak

Produksi asetil KoA dan NADPH

 Asetil KoA dan NADPH merupakan syarat paling penting dalam sintesis asam lemak. Asetil KoA diproduksi di dalam mitokondria melalui oksidasi asam lemak dan piruvat, asam amino dan juga dari badan keton. Dimulai dari proses yang terjadi di sitoplasma sampai ke dalam mitokondria. Asetil KoA yang dihasilkan tersebutlah yang menjadi salah satu sumber bahan untuk sintesis asam lemak ini. Sedangkan sumber asetil KoA yang diperoleh dari piruvat disediakan oleh piruvat dehidrogenase.

Piruvat yang masuk ke dalam mitokondria akan diubah menjadi asetil KoA dan oksaloasetat. Piruvat dehidrogenase akan merubah piruvat menjadi asetil KoA sedangkan piruvat karboksilase mengubah piruvat menjadi oksaloasetat. Sedangkan bahan NADPH dapat diperoleh dari jalur pentosa fosfat dan bisa juga dari NADPH yang dihasilkan enzim malat. Kemudian, untuk memulai proses sintesis asam lemak, asetil KoA akan bergabung terlebih dahulu dengan oksaloasetat membentuk sitrat. Asetil KoA harus diubah dulu menjadi sitrat karena asetil KoA tidak mampu menembus membran mitokondria.

Sitrat yang baru saja dibentuk mampu dengan bebas menembus membran mitokondria sampai ke sitoplasma. Di sitoplasma sitrat ini akan dipecah oleh sitrat liase menjadi asetil KoA dan oksaloasetat. Pada tahap ini, oksaloasetat diteruskan hingga membentuk malat sedangkan asetil KoA dilanjutkan ke proses berikutnya, yaitu pembentukan malonil KoA dari asetil KoA.

Pembentukan Malonil KoA

Asetil KoA dikarboksilasi menjadi malonil KoA oleh asetil KoA karboksilase. Malonil KoA nantinya akan mendonor 2 unit karbon untuk ditambahkan ke rantai asam lemak yang sedang tumbuh pada kompleks asam lemak sintase. Proses pembentukan ini membutuhkan vitamin biotin. Reaksi ini terjadi dalam dua tahap: (1) karboksilasi biotin yang membutuhkan ATP dan (2) pembentukan malonil KoA dengan pemindahan gugus karboksil ke asetil KoA.

Saat asetilKoA karboksilase diaktifkan kadar malonil KoA akan meningkat. Saat sintesis asam lemak berlangsung, malonil KoA akan menginhibisi oksidasi asam lemak agar asam lemak yang akan terbentuk nantinya tidak langsung dioksidasi.

39

Page 43: Skenario c

Kompleks Asam Lemak Sintase

Asam lemak sintase merupakan enzim besar yang terdiri dari dimer yang identik, yang masing-masing subunitnya (monomer) memiliki tujuh aktivitas enzim asam lemak sintase pada rantai polipeptida. Setiap monomernya berberat molekul 240.000 dan memiliki sebuah protein pembawa asil (ACP, acyl carrier protein ). Fungsi ACP dalam sintesis asam lemak adalah bertindak sebagai suatu karier perantara. Segmen ACP memiliki sebuah residu 4-fosfopanteteinil yang berasal dari pemutusan koenzim A. Kedua subunit tersebut tersusun (kepala ke leher). Salah satu subunit bergandengan dengan gugus fosfopanteteinil sulfhidril sedangkan subunit yang lainnya bergandengan dengan sisteinil sulfhidril.

Pada proses ini, gugus asetil dari asetil KoA akan dipindahkan ke gugus fosfopanteteinil sulfhidril ACP pada satu subunit, dan kemudian ke gugus siteinil sulfhidril pada subunit yang lainnya. Gugus malonil dari malonil KoA kemudian melekat ke gugus fosfopanteteinil sulfhidril ACP pada subunit pertama. Gugus asetil dan malonil berkondensasi sehingga menyebabkan pelepasangugus karboksil malonil sebagai karbondioksida. Kemudian sebuah rantai ?-keto asil (C4) akan melekat pada gugus fosfopanteteinil sulfhidril.

Rantai asil lemak 4-karbon tersebut kemudian dipindahkan ke gugus sisteinil sulfhidril dan kemudian bergaung dengan sebuah gugus malonil. Urutan reaksi ini terus menerus dilakukan sehingga panjang rantai mencapai 16 karbon (palmitat). Dalam tahap ini, palmitat dibebaskan. Selanjutnya palmitat dapat mengalami desaturasi atau pemanjangan rantai.

F) METABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN

Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD,

NADP, ATP, UDPG). Inti purindanpirimidinadalah inti dari senyawa komponen molekul

nukleotidaasam nukleat RNA dan DNA. Contoh Pirimidin adalah sitosin, urasil, dan

timin → dimetabolisme jadi CO2 dan NH3. Sedangkan contoh Purin adalah Adenin dan

40

Page 44: Skenario c

Guanin. Purin dan Pirimidinmerupakan unsur yang non-esensial secara dietetik artinya

manusia dapat mensintesisnukleotida secara denovo (dari senyawa intermediet anfibolik),

meskipun tidakmengkonsumsi asam nukleat.Sintesis purin terjadi di hati. Sintesis dari

nukleotida purin dimulai dengan PRPP dan mengarah ke penuh pertama terbentuk

nukleotida, inosine 5′-monophosphate (IMP). Basis purin tanpa terikat pada molekul

ribosa terlampir adalahHipoxantina. Basis purin dibangun di atas ribosa dengan beberapa

amidotransferase dan reaksitransformylation. Sintesis IMP membutuhkan lima mol ATP,

dua mol glutamin, satu molglisin, satu mol CO2,satu mol aspartate dan dua mol formate.

Para moieties formil dilakukan pada tetrahydrofolate (THF) dalam bentuk N 5, N 10-

methenyl-THF dan N 10-formil-THF.

 Sintesis AMP dan GMP dari IMP

Sintesis pertama terbentuk sepenuhnya nukleotida purin, monophosphate inosine,

IMP dimulai dengan 5-phospho-α-ribosyl-1-pirofosfat, PRPP. Melalui serangkaian

reaksimenggunakan ATP, tetrahydrofolate (THF) derivatif, glutamin, glisin dan aspartate

inimenghasilkan jalur IMP. Tingkat membatasi reaksi ini dikatalisis oleh

glutaminamidotransferase PRPP. IMP merupakan titik cabang untuk biosintesis purin,

karena dapat dikonversi

menjadi baik AMP atau GMP melalui dua jalur reaksi yang berbeda. jalur yang mengarah 

ke AMP memerlukan energi dalam bentuk GTP; yang mengarah ke GMP memerlukan

energi.

Dalam bentuk ATP. Pemanfaatan GTP dalam jalur untuk sintesis AMP memungkinkan se

l untuk mengontrol proporsi AMP dan GMP untuk dekat kesetaraan. GTP akumulasi

kelebihan akan menyebabkan sintesis AMP dipercepat dari IMP sebaliknya, dengan

mengorbankan sintesis GMP. Sebaliknya, sejak konversi IMP untuk GMP memerlukan

ATP, akumulasi kelebihanATP menyebabkan sintesis percepatan GMP atas yang

AMP.Sintesis dari pirimidin kurang kompleks dibandingkan dengan purin, karena dasar

jauhlebih sederhana. Basis menyelesaikan pertama adalah berasal dari 1 mol glutamin,

salah satumol ATP dan satu mol CO2(yang merupakan karbamoilfosfat) dan satu mol

aspartate.Sebuah mol tambahan glutamin dan ATP diperlukan dalam konversi UTP untuk

CTP. Jalur biosintesis  pirimidin yang digambarkan di bawah

ini. Karbamoilfosfatdigunakan untuk sintesis nukleotida pirimidin berasal dari glutamin

dan bikarbonat, dalamsitosol, yang bertentangan dengan siklus karbamoil fosfat urea

berasal dari amonia dan bikarbonat dalam mitokondria. Reaksi siklus urea dikatalisis

oleh sintetase karbamoilfosfat I(CPS-I) sedangkan prekursor nukleotida pirimidin

41

Page 45: Skenario c

disintesis oleh CPS-II. Karbamoilfosfatkemudian kental dengan aspartat dalam reaksi

dikatalisis oleh enzim yang membatasi laju biosintesis nukleotida pirimidin,

transcarbamoylase aspartate (ATCase).

Sintesis IMP

Sumber: Biokimia Harper Edisi 27

\

42

Page 46: Skenario c

Sintesis AMP dan GMP dari IMP

Sumber: Biokimia Harper Edisi 27

Katabolisme Purin

43

Page 47: Skenario c

G) MACAM-MACAM LEMAK DAN ABSORBSI LEMAK (FREE FATTY ACID)

Lipid adalah tiap kelompok heterogen lemak dan substansi serupa lemak, termasuk

asam lemak, lemak netral, lilin dan steroid yang tidak larut dalam air dan larut dalam

pelarut non-polar.

Sifat-sifat umum lipid antara lain:

- Titik lebur tergantung panjang rantai C dan kejenuhan asam lemak

- Hidrolisis secara enzimatis menghasilkan asam lemak dan gliserol

- Reaksi safonifikasi akan menghasilkan garam alkali dan gliserol

- Reaksi hidrogenasi akan menghasilkan lemak jenuh

- Reaksi peroksidasi menyebabkan rasa tidak enak dan bau tengik

- Larut dalam pelarut organik

Sumber utama lipid berasal dari produk harian dan daging. Lipid dapat

diklasifikasikan ke dalam tiga golongan, yaitu:

a. Lipid Sederhana

Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah asam lemak, lemak netral trigliserida,

dan waxes, baik true waxes, ester sterol, maupun ester non sterol

b. Lipid Majemuk

Yang termasuk golongan ini antara lain fosfolipid (lesitin, sefalin, dan

spingomyelin), glikolipid (serebrosid dan gangliosid), sulfolipid, lipoprotein

(apolipoprotein), dan lipopolisakarida.

c. Derivat Lipid

Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah asam lemak, gliserol, monogliserida,

digliserida, sterol, dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, vitamin D,

vitamin E, dan vitamin K).

Ada beberapa fungsi lipid, di antaranya:

1. Penyimpan energi; dalam hal ini, lipid disimpan sebagai jaringan adiposa.

2. Sebagai penyusun struktur membran sel; dalam hal ini, lipid berperan sebagai barrier

untuk sel dan mengatur aliran material-material.

3. Isolator; lipid berperan sebagai penyekat panas dan penyekat listrik pada syaraf

myelin.

44

Page 48: Skenario c

Umumnya lipid bersifat non-polar, sehingga untuk pengangkutannya dalam darah

harus berkombinasi dengan protein. Kombinasi ini dikenal dengan nama lipoprotein.

Lipoprotein mengandung ratusan molekul yang pada bagian luarnya, 60% merupakan

protein polar (apoprotein) dan 40% merupakan fofolipid, sedangkan bagian inti tersusun

dari trigliserida dan kolesterol ester. Lipoprotein mentransport lipid hidrofobik dalam

suatu droplet yang diemulsifikasi membentuk permukaan yang water soluble melalui

lapisan luar fosfolipid dan protein

Lipoprotein dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Kilomikron (2% protein) berperan dalam transport lipid nutrisi dari sel epitel usus

2. VLDL (10% protein) berperan dalam transport trigliserida dari hati ke sel adiposa

3. LDL (25% protein) berperan dalam transport 75% kolesterol darah dari hati ke sel

tubuh. LDL dikenal dengan sebutan “bad cholesterol”

4. HDL (40% protein) berperan dalam transport kolesterol dari sel tubuh ke hati. HDL

ini juga dikenal sebagai “good cholesteol”

Jalur utama metabolisme lipid lipolisis, betaoxidation, ketogenesis, dan

lipogenesis. Lipolisis (pemecahan lemak) dan beta-oksidasi terjadi di dalam mitokondria.

Ini merupakan proses siklus di mana dua karbon dikeluarkan dari asam lemak per siklus

dalam bentuk asetil KoA, yang berlangsung melalui siklus Krebs untuk menghasilkan

ATP, CO 2, dan air. Ketogenesis terjadi ketika laju pembentukan keton oleh hati lebih

besar dari kemampuan jaringan untuk mengoksidasi mereka.

Metabolisme lipogenesis terjadi di sitosol. Situs utama sintesis trigliserida adalah

hati, jaringan adiposa, dan mukosa usus. Asam lemak berasal dari hidrolisis lemak, dan

juga dari sintesis asetil CoA melalui oksidasi lemak, glukosa, dan beberapa asam amino.

Lipogenesis dari asetil KoA juga terjadi dalam langkah-langkah dari dua atom karbon.

NADPH yang dihasilkan oleh shunt pentosa-fosfat dibutuhkan untuk proses ini.

Membentuk fosfolipid membran sel interior dan eksterior dan sangat penting untuk

kontrol sinyal di sel.

Jaringan lemak putih yang berfungsi sebagai sumber energi disimpan di jaringan

bawah kulit, rongga visceral, dan jaringan intramuskuler. Volume sel lemak putih ini

95% terdiri dari trigliserida cair. Selain itu, ada juga jaringan lemak coklat/tengguli yang

berfungsi dalam termogenesis. Jaringan lemak ini jumlahnya sedikit dan hanya terdapat

di area tertentu. Umumnya jaringan lemak coklat/tengguli lebih banyak dimiliki oleh

bayi.

45

Page 49: Skenario c

PROSES PENCERNAAN LEMAK DALAM TUBUH

Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan lemak terjadi di dalam usus,karena usus mengandung lipase.

Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon kolesistokinin. Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua belaas jari).Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran besar menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari penkreas.Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida tunggal).Pengeluaran cairan penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta pankreoenzim yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.

Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus. Pada waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus ,keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-partikel kecil(jaringan lemak). Saat dibutuhkan, timbunan lemak tersebut akan diangkut menuju hati

H) PERAN FISIOLOGIS LIPID SEBAGAI SUMBER ENERGI

Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.

Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.

Asam lemak mempunyai dua peranan fisiologi yang penting. 1. Pertama, sebagai satuan pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipatik sebagai komponen membran biologi. 2. Asam lemak mempunyai peran yang sangat penting sebagai sumber pembentuk energi dalam tumbuhan dan hewan.

- Sebagian besar asam lemak disimpan dalam bentuk senyawa trigliserida di dalam sel.

- Sebagian besar asam lemak bebas yang mengalami katabolisme berasal dari proses hidrolisis trigliserida oleh enzim lipase yang terdapat di dalam sel jaringan lemak.

46

Page 50: Skenario c

- Asam lemak ini dikeluarkan dari sel, berikatan dengan serum albumin yang kemudian bersama aliran darah dibawa ke jaringan lainnya di dalam tubuh untuk selanjutnya mengalami oksidasi.

- Dalam hal ini asam lemak yang masuk ke jaringan lebih dulu dipergiat dengan perantaraan enzim di dalam sitoplasma, baru kemudian dapat dimasukkan ke dalam mitokondrion untuk selanjutnya mengalami proses oksidasi menghasilkan energi yang dipakai untuk segala kegiatan dalam tubuh yang memerlukan energi. OK

- Oksidasi sempurna asam lemak berantai panjang di dalam semua sel jaringan hewan mamalia, kecuali di dalam sel otak, menghasilkan CO2 dan H2O sebagai hasil akhir.

- Dalam keadaan tertentu oksidasi asam lemak dalam sel otak menghasilkan asam β-hidroksibutirat.

- Kelincahan gerak, penyebaran, dan oksidasi asam lemak yang terjadi di dalam tubuh berlangsung secara terpadu dengan proses metabolisme karbohidrat dan diatur oleh sistem hormon endokrin yang rumit.

ASAM LEMAK BEBAS· Bila lemak sel akan digunakan untuk energi → simpanan lemak (trigliserida) dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol (oleh enzim lipase sel)·  Asam lemak berdiffusi masuk aliran darah sebagai asam lemak bebas (Free Fatty Acid) dan berikatan dengan albumin plasma

PENGGUNAAN FFA SEBAGAI ENERGI·  FFA dalam plasma dibawa ke mitokondria dengan carrier Karnitin·  FFA dalam sel dipecah menjadi asetil koenzim-A dengan beta oksidasi· Asetil koenzim-A hasil beta oksidasi → masuk siklus Krebs untuk diubah menjadi H dan CO2

Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

A. Lipid sederhana :

o lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),

o ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi

B. Lipid majemuk

o fosfolipid

o lipoprotein

C. Lipid turunan

o asam lemak

o sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)

Secara klinis, lemak yang penting adalah

1. Kolesterol

2. Trigliserida (lemak netral)

3. Fosfolipid

47

Page 51: Skenario c

4. Asam Lemak

KOLESTEROL

Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol

merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama

sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah

komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang

sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi

pencernaan ).

Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500

mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh

terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan

yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung

kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang

berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.

48

Page 52: Skenario c

6. KERANGKA KONSEP

49

Tuan Nawawi, 30 tahun Makan makanan bersantan, nasi porsi besar dan fastfood untuk

makan siang dan cemilan sore yang mengandung kalori tinggi

Kolestrol tinggi

Obesitas tingkat 2

Karbohidrat tinggi

Asetil Koenzim-A tinggi

Lemak tinggi

Asam lemak dan gliserol meningkat

Trigliserida meninggi

Dislipidemia

Fatty Liver

Lesu Sakit perut regio kanan atas

HDL rendah

LDL tinggi

SGOT tinggi

SGPT tinggi

Page 53: Skenario c

7. KESIMPULAN

Tn Nawawi, 30 tahun, menderita dislipidemia karena asupan lemak

yang berlebih sehingga menyebabkan metabolisme lipid dan

lipoproteinnya terganggu.

50

Page 54: Skenario c

DAFTAR PUSTAKA

Arifah. 2006. “Peran Lipoprotein dalam Pengangkutan Lemak Tubuh”. (http://digilib.uin-suka.ac.id/7898/1/ARIFAH%20PERAN%20LIPOPROTEIN%20DALAM%20PENGANGKUTAN%20LEMAK%20TUBUH.pdf.) diakses pada [28 April 2015] pukul 20.39 WIB

Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 1. Jakarta:Erlangga

Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC

Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia dasar B, Jakarta, FKUI

Murray, RK., Granner, DK., Rodwell, VW. 2006. Biokimia Harper Edisi 27.

Jakarta : EGC.

Ningsih, Santri M.. 2014. “Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin”.

(http://www.academia.edu/8971800/Purin_dan_pirimidin) diakses pada [28

April 2015] pukul 21.14 WIB

Paramita, Suci,. dkk. 2014. “Metabolisme Purin dan Purimidin Nukleotida”.

(https://www.academia.edu/8971800/Purin_dan_pirimidin) diakses pada 28

April 2015 pukul 16.00 WIB.

Poedjiadi,A.2005.Dasar-dasarBiokimia.UI-Press,Jakarta.

Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta

Widarwati, Tri. 2013. “Metabolisme Lemak”.

(https://www.academia.edu/11125378/Metabolisme_Lemak) diakses pada 28

April 2015 pukul 16.00 WIB.

51

Page 55: Skenario c

Winneke,Odilia.2011. “Santan Pemicu Naiknya Kadar Kolestrol?”.

http://food.detik.com/read/2011/08/25/121539/1710965/900/santan-pemicu-

naiknya-kadarkolesterol. Diakses pada 28 April 2015 pukul 14.22 WIB

Wirahadikusumah,M.1985.Biokimia:metabolisme energi, karbohidrat, dan lipid. Penerbit

ITB, Bandung.

52

Page 56: Skenario c

53