sken 10 blok 14 baru

15
RM Anamesis Pemeriksaan fisik,penunjang Penatalaksanaan Gejala klinis WD DD prognosis Patofisiol ogi Etiologi

Upload: bayu-kkilla

Post on 16-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hfx

TRANSCRIPT

Romi Andriyana 102013220 / D7

RMAnamesisPemeriksaan fisik,penunjangPenatalaksanaanGejala klinisWDDDprognosisPatofisiologiEtiologiAnamnesis biasanya ada dyspnea

riwayat kontak dgn binatang

riwayat keluarga

bersifat episodik

Pd PF:wheezing,keringat,takikardi dll

Asma Bronkial

2Pemeriksaan penunjangPeak Flow rateAlat untuk mengukur jumlah aliran udara dalam jalan napas (PFR)SpirometriKenaikan >15% pda FEV 1 stelah pmberian Inhalas bronkodilatorPenurunan < 15% pda FEV1 setlah pmberian provokasi bronkus

Asma Bronkial

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan radiologi Digunakan untuk menyingkirkan DD atau melihat adanya komplikasiPemeriksaan sputum Kristal-kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari kristal eosinopil. Spiral curshmann, yakni yang merupakan cast cell (sel cetakan) dari cabang bronkus.

Asma BronkialGejala klinisUmum : bernafas cepat, gelisah,sesak nafas, mengi ( whezing ), batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada.Berat :sianosis, gangguan kesadaran, hiperinflasi dada, tachicardi.

Asma Bronkial

Penilaian derajat serangan asmaBerdasarkan frekuensi:Asma episodik jarangSerngan 1x dlm dlm 4-6 mgguAsma episodik sering1x seminggAsma episodik persistenSerangan sering 3x smggu

Asma Bronkial

Diagnosis kerjaSesak napas(+)Faktor pencetus dingin dan debu(+)Sesak pada malamhari dan dini hari (+)PF:Ekspirasi >inspirasiwheezing(+)RR:28x/mnitBerdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta hasil laboratorium, Dagnosis akhir : Asma bronkial

Asma Bronkial7Diagnosis banding Bronkiektasisbatuk kronik, sputum >>, hemoptisis, panas (+/-), sesak napas (+/-). Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)Gejala lbh berat dari asma. AspergulosisGejala sama tapi hasil kultur di dapati adanya jamur penyebab

Asma Bronkial8 Faktor Intrinsik ( asma non imunologi / asma non alergi / Non-Atopic )Dicetuskan oleh rangsangan non-spesifik obat, infeksi saluran napas, stress, exercise. Skin test (-) dan kadar IgE normal.Cth:,infeksi,aktifitas berat.

Faktor Ekstrinsik ( asma imunologik / asma alergi / Atopic)Paling sering (70%) dimulai pada masa anak-anak. Ada riwayat keluarga atopicSkin tes (+)

ETIOLOGIAsma Bronkial9Alergen masuk dikenal Makrofag untuk mmbtuk IgE.

Penurunan pada kadar cAMP menimbulkan degranulasi sel. Degranulasi sel ini akan menyebabkan dilepaskanya mediator-mediator kimia

Timbulnya tiga reaksi utama:kontraksi otot-otot polos saluran nafas yang akan menimbulkan bronkospasme, peningkatan permeabilitas kapiler yang berperan dalam terjadinya edema mukosa yang menambah semakin menyempitnya saluran nafas ,peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan produksi mukus.

Tiga reaksi tersebut menimbulkan gangguan ventilasi, distribusi ventilasi yang tidak merata dengan sirkulasi darah paru dan gangguan difusi gas ditingkat alveoli, akibatnya akan terjadi hipoksemia, hiperkapnea dan asidosis pada tahap yang sangat lanjut.

PatofisiologiOsteomyelitis Patofisiologihttp://1.bp.blogspot.com/-fndPAZwWdRM/VK_40pMJSdI/AAAAAAAAAAg/l-m0vIIHr-M/s1600/pw%2Bosteomielitis.png

11Tindakan bedah berupa debridementAntbiotika (AB)Pilihan sesuai dgn jenis infeksi mikroorganismeAB 7-10 hr ivPengobatan dpt dilanjtkan 6-10 p.oKasus kronik AB s/d 12 mggu p.o

Contoh AB : gol penisilin,golongan sefalosporin gen III.kuinolon,aminoglikosida.

PenatalaksanaanOsteomyelitis Diagnosis dini,cepat,tepat +Penanganan tepat kesembuhan sangat baik

Diagnosa terlambat + Penanganan tidak tepat meningktkan resiko amputusi/kematian.

prognosisOsteomyelitisKesimpulanAsma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang ditandai dengan mengi episodik, batuk, dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas. Secara umum faktor risiko yang dapat memicu terjadinya asma terbagi atas faktor genetik dan lingkungan (allergen). sehingga melalui serangkaian proses dalam tubuh maka akan timbul gejala klinisnya.Tujuan pengobatan asma adalah tercapainya kontrol asma secara klinis sehingga tidak terjadi berbagai komplikasi. Tatalaksana asma yang efektif merupakan hasil hubungan yang baik antara dokter dan pasien, dengan tujuan pasien mandiri. Edukasi merupakan bagian dari interaksi antara dokter dan pasien.OsteomyelitisThanks For Attention