sk pedoman penyusunan modul stp

27
SALINAN KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.64/BPSDMKP.02/XII/2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PADA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan pada Sekolah Tinggi Perikanan lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan dibutuhkan bahan ajar dalam bentuk modul; b. bahwa untuk menyamakan persepsi dalam penulisan modul pendidikan diperlukan suatu pedoman; c. bahwa untuk itu dipandang perlu menetapkan keputusan Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan tentang Pedoman Penyusunan Modul Sekolah Tinggi Perikanan Mengingat : 1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional; 2. Undang-undang nomor 31 tahun 2004 yang diperbaharui dengan undang-undang nomor 45 tahun 2009 tentang perikanan; 3. Peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan; 4. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24/MEN/2002 tentang tata cara dan teknik penyusunan peraturan perundangan di lingkungan departemen kelautan dan perikanan;

Upload: indrapro65

Post on 29-Jun-2015

815 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

SALINAN

KEPUTUSAN

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR: KEP.64/BPSDMKP.02/XII/2010

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PADA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan pada

Sekolah Tinggi Perikanan lingkup Kementerian Kelautan dan

Perikanan dibutuhkan bahan ajar dalam bentuk modul;

b. bahwa untuk menyamakan persepsi dalam penulisan modul

pendidikan diperlukan suatu pedoman;

c. bahwa untuk itu dipandang perlu menetapkan keputusan

Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan tentang

Pedoman Penyusunan Modul Sekolah Tinggi Perikanan

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system

pendidikan nasional;

2. Undang-undang nomor 31 tahun 2004 yang diperbaharui

dengan undang-undang nomor 45 tahun 2009 tentang

perikanan;

3. Peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang standar

nasional pendidikan;

4. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

24/MEN/2002 tentang tata cara dan teknik penyusunan

peraturan perundangan di lingkungan departemen kelautan

dan perikanan;

Page 2: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER/MEN/2006 tentang perubahan peraturan menteri

kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang

organisasi dan tata kerja departemen kelautan dan

perikanan;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : KEPUTUSAN TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

MODUL SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

KESATU : Pedoman penyusunan modul sekolah tinggi perikanan

sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini,

merupakan bagian yag tidak terpisakan dari keputusan ini

KEDUA : Pedoman penyusunan modul sekolah tinggi perikanan

digunakan sebagai acauan dalam penyusunan modul

pendidikan pada sekolah tinggi perikanan lingkup

kementerian kelautan dan perikanan

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Salinan sesuai dengan aslinya,Kabid Penyelenggaraan Pendidikan

ttd.

Mochammad FarchanNIP. 19621119 198603 1 002

Ditetapkan di Jakarta

Pada Tanggal, 01 DesemberKepala Pusat Pendidikan

ttd

Sunggul Sinaga

Copyright© the Department of Marine Affairs and Fisheries Republic of Indonesia

Page 3: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

Lampiran SK Kepala Pusat Pendidikan

Kelautan dan Perikanan Nomor:

KEP.64/BPSDMKP.02/XII/2010 tentang

Pedoman Penyusunan Modul pada

Sekolah Tinggi Perikanan

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL

PADA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2010

Page 4: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan

Penyayang dengan selesainya penyusunan Pedoman Penyusunan Modul Pendidikan

Tinggi Kelautan dan Perikanan. Pedoman ini disusun untuk memenuhi kebutuhan

unit kerja di lingkungan Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan dalam menyusun modul

pendidikan secara mudah dan praktis.

Pentingnya sebuah modul sebagai salah satu alat bantu dalam proses belajar mengajar,

disadari sepenuhnya oleh pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan.

Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi pembinaan pendidikan, Pusat

Pendidikan Kelautan dan Perikanan perlu mengeluarkan Pedoman Penyusunan Modul

untuk menyamakan persepsi bagi pihak-pihak terkait khususnya para penulis modul

sehingga menciptakan suatu standar yang dapat digunakan sebagai acuan oleh seluruh

unit kerja baik pusat maupun daerah.

Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim

penyusun atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan pedoman

ini. Harapan kami tidak lain bahwa pedoman ini dapat memberikan manfaat.

Jakarta, Desember 2010Kepala Pusat PendidikanKelautan dan Perikanan

ttd

Dr. Ir. Sunggul Sinaga, M.ScNIP. 19520413 197801 1 001

i

Page 5: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

Bab I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Tujuan .............................................................................. 2

C. Sasaran ........................................................................... 2

D. Dasar Hukum ................................................................... 2

E. Lingkup Bahasan ............................................................. 2

F. Manfaat ............................................................................ 3

Bab II. PENGENALAN MODUL .......................................................... 4

A. Pengertian Modul.............................................................. 4

B. Tujuan Modul .................................................................... 4

Bab III. PRINSIP DAN PERSYARATAN PENYUSUNAN MODUL ...... 6

A. Prinsip Penyusunan Modul................................................ 6

B. Persyaratan Penyusunan Modul ...................................... 6

Bab VI. SISTEMATIKA PENYUSUNAN MODUL .............................. 7

A. Merencanakan Penyusunan Modul ................................... 7

B. Strategi Penyusunan Modul ............................................. 7

C. Membentuk Isi Modul Dalam Satu Unit ............................ 8

D. Penggunaan Ilustrasi dalam Modul .................................. 8

Bab V. STRUKTUR FORMAT MODUL .............................................. 9

A. Format Modul.................................................................... 9

B. Hal – hal lain Yang Perlu Diperhatikan

Dalam Penulisan Modul ................................................... 16

C. Format Modul.................................................................... 9

Bab VI. SEMINAR MODUL ................................................................. 20

A. Umum .............................................................................. 20

B. Tim Penilai ....................................................................... 21

C. Penilaian dan Rekomendasi ............................................. 21

Bab VII. PELAKSANAAN SEMINAR MODUL .................................... 22

A. Umum .............................................................................. 22

B. Susunan Acara ................................................................ 22

C. Peserta Seminar .............................................................. 22

ii

Page 6: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Lalar Belakang

Pendidikan kelautan dan perikanan memegang peranan penting dalam

mendukung visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan, dimana satuan

pendidikan KP berperan aktif dalam melahirkan sumberdaya manusia yang

berkualitas, memiliki kompetensi yang tinggi serta mampu bersaing dalam dunia

kerja, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Potensi kelautan dan perikanan yang berlimpah, tanpa didukung sumberdaya

manusia yang unggul, akan mustahil mewujudkan Visi Kementerian Kelautan dan

Perikanan sebagai produsen perikanan dan kelautan terbesar pada tahun 2015.

Sebagai langkah konkret dalam mengemban peran pendidikan yang dinamis,

satuan pendidikan KP hendaknya terus menerus memperbaharui dan

mengembangkan proses pembelajaran terhadap perkembangan teknologi dan

informasi terkini.

Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah materi

pembelajaran. Materi pembelajaran merupakan segala bentuk materi/bahan yang

digunakan sebagai panduan dosen dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar. Materi yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak

tertulis. Modul sebagai bahan ajar tertulis yang disusun hendaknya selalu up to

date, mudah dimengerti, serta berdasarkan pada kompetensi.

Agar para dosen mudah dalam menyusun modul, maka Pusat Pendidikan

Kelautan dan Perikanan memandang perlu menyusun Pedomanan Penyusunan

Modul Sekolah Tinggi Perikanan tahun 2010

Hal. 1

Page 7: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

B. Tujuan

Tujuan pedoman penyusunan modul ini adalah

1. Menjelaskan pentingnya bahan ajar dalam proses pembelajaran

2. Mengemukakan langkah – langkah dalam penyusunan bahan ajar

3. Memberikan kemudahan dalam penyusunan modul

4. Sebagai acuan teknis bagi penyusunan modul Sekolah Tinggi Perikanan

C. Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya pedoman dan acuan bagi

penyusunan modul Sekolah Tinggi Perikanan.

D. Dasar Hukum

1. Undang – undang nomor Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Undang – undang nomor 45 Tahun 200 tentang Perubahan atas Undang –

Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan

E. Lingkup Bahasan

1. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, sasaran, lingkup bahasan dan manfaat)

2. Pengenalan Modul

3. Prosedur Penyusunan Modul

4. Sistematika Penyusunan Modul

5. Struktur Format Modul

6. Seminar Modul

7. Pelaksanaan Seminar Modul

Hal. 2

Page 8: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

F. Manfaat

1. Bagi Pusat Pendidikan KP

Sebagai pembuat kebijakan dalam penyusunan pedoman dan atau

juklak/juknis penyusunan modul

2. Bagi Dosen

Sebagai acuan bagi dosen dalam penyusunan bahan kuliah sehingga proses

pembelajaran berjalan efektif

3. Bagi Peserta didik

Sebagai bahan /sumber pengetahuan dalam proses pembelajaran mandiri

Hal. 3

Page 9: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

BAB II

PENGENALAN MODUL

A. Pengertian Modul

Modul menurut Kementerian Pendidikan Nasional adalah alat atau sarana

pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan – batasan dan cara

mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai

kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.

Proses penyusunan materi ajar dalam modul dikemas secara sistematis

sehingga siap dipelajari oleh peserta didik untuk mencapai standar kompetensi.

Penyusunan modul mengacu pada kompetensi yang terdapat pada mata kuliah.

Pengembangan modul mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

dipersyaratkan untuk menguasai suatu kompetensi.

Isi sebuah modul harus lengkap sehingga dengan mempelajari dan

memahami modul itu saja peserta didik sudah dapat mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Artinya semua isi pelajaran yang diperlukan untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan harus ada dalam modul itu. Sehingga peserta didik tidak

perlu mencari isi pembelajaran di buku lain, untuk dapat memahami isi

pembelajaran itu.

B. Tujuan Modul

Modul sebagai komponen kegiatan belajar mengajar memiliki beberapa

tujuan, antara lain :

1. Sebagai medium referensi materi

Modul harus merupakan suatu paket pembelajaran yang disusun secara

sistematis, terarah dan lengkap sesuai dengan standar kompetensi.

Hal. 4

Page 10: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

2. Sebagai medium referensi belajar

Mengingat modul sebagai pegangan bagi dosen dan peserta didik, modul

harus dapat dipakai sebagai referensi belajar.

3. Sebagai medium motivator

Dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi peserta

didik.

4. Sebagai medium evaluator

a. Digunakan sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat penyerapan

materi yang diajarkan.

b. Digunakan sebagai bahan referensi bagi penyusunan materi ujian

Hal. 5

Page 11: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

BAB III.

PRINSIP DAN PERSYARATAN PENYUSUNAN MODUL

A. Prinsip Penyusunan Modul

Berikut ini dijelaskan prinsip–prinsip penyusunan modul :

1. Peserta didik perlu mengerti tujuan pembelajaran secara jelas, sehingga

peserta didik dapat memahami dan meyakini materi-materi yang dikuasainya

selama proses belajar.

2. Modul yang berisi bahan ajar yang disusun secara runtut akan memudahkan

peserta didik memahami materi yang diajarkan.

3. Pemahaman tersebut perlu diukur melalui proses evaluasi materi terhadap

peserta didik untuk mendapatkan umpan balik bagi dosen.

B. Persyaratan Penyusunan Modul

Persyaratan penyusunan modul tingkat Pendidikan Tinggi adalah sebagai berikut :

1. Modul dapat disusun oleh tim yang berkompeten dibidangnya.

2. Modul yang disusun berdasarkan mata diklat yang diajarkan

3. Sumber pustaka minimal 5 referensi (bisa dari buku atau jurnal penelitian)

dan minimal tahun terbit 5 tahun terakhir, termasuk peraturan dan

perundangan yang relevan/terbaru, kecuali 5 tahun terakhir belum ada edisi

baru.

4. Modul yang dibuat harus up to date

5. Modul yang disusun harus berpedoman pada Pedoman Penyusunan Modul

dan ditetapkan oleh Kepala Pusdik KP.

Hal. 6

Page 12: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

V. SISTEMATIKA PENYUSUNAN MODUL

A. Merencanakan Penyusunan Modul

Dalam penulisan modul yang harus menjadi perhatian utama adalah peserta

didik. Dengan demikian modul akan berisi antara lain:

1. Petunjuk yang harus dilakukan peserta didik dalam mempelajari modul

2. Materi pelajaran yang lalu sebagai pemantapan, terutama yang berkaitan

dengan materi yang diberikan

3. Nasehat bagaimana cara belajar memanfaatkan waktu yang tersedia dengan

lebih efektif

4. Tujuan dan materi pelajaran yang akan dipelajari peserta didik

5. Penjelasan materi baru yang disajikan bagi peserta didik

6. Petunjuk pemecahan masalah untuk membantu dan memahami materi yang

disajikan

7. Motivasi bagi peserta didik agar senantiasa aktif dalam belajar

8. Contoh, latihan dan kegiatan yang mendukung materi

9. Tugas dan saran yang dapat mengukur keberhasilan penguasaan materi

10. Kesimpulan modul yang akan dipelajari berikutnya

B. Strategi Penyusunan Modul

Penyusunan bahan belajar mandiri berupa modul bukan hal yang mudah

tetapi memiliki kiat tertentu. Sebuah modul yang baik tidak hanya terdiri dari

halaman – halaman tercetak namun terdiri dari berbagai alat dan cara yang dapat

membantu proses belajar.

Sebuah modul yang baik meliputi hal – hal sebagai berikut :

1. Pendahuluan

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

3. Uraian materi dan contoh

Hal. 7

Page 13: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

4. Latihan

5. Umpan balik

6. Rangkuman

7. Informasi visual, mungkin berupa diagram, grafik, chart, tabel dan gambar

8. Tes formatif dan tes sumatif

Hal – hal lain yang diperhatikan :

1. Prasyarat kompetensi

2. Petunjuk waktu

3. Nasehat belajar

4. Petunjuk penggunaan modul

C. Membentuk Isi Modul Dalam Satu Unit

Dalam menulis modul dapat menggunakan metode deduktif atau metode

induktif. Bila menggunakan metode deduktif maka penulisan modul dimulai dari

umum ke khusus, atau dari keseluruhan ke bagian – bagian. Penulisan dapat juga

dimulai dari hal abstrak ke hal konkrit. Metode induktif penulisan modul dimulai dari

hal khusus ke hal khusus.

D. Penggunaan Ilustrasi dalam Modul

Ilustrasi berupa grafik, diagram dan visual lainnya dapat mengungkapkan sesuatu

meskipun tanpa diuraikan dengan kata – kata. Ilustrasi dapat memberikan uraian

menjadi lebih jelas, dapat menambah variasi penyajian dan membantu dalam

menciptakan imajinasi peserta didik terhadap materi.

Hal. 8

Page 14: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

VI. STRUKTUR FORMAT MODUL

A. Format Modul

1. COVER JUDUL

2. HALAMAN JUDUL

3. HAK CIPTA

4. KATA PENGANTAR

5. DAFTAR ISI

6. DAFTAR TABEL

7. DAFTAR GAMBAR

8. DAFTAR LAMPIRAN

9. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

10. PENDAHULUAN

10.1. Deskripsi Singkat

10.2. Kompetensi

10.3. Sub Kompetensi

11. KEGIATAN BELAJAR

11.1 Sub kompetensi 1 Kegiatan Belajar I

a. Judul

b. Indikator

c. Uraian dan Contoh

d. Praktek

e. Rangkuman

f. Tes Formatif 1

g. Saran

11.2 Sub Kompetensi 2 Kegiatan Belajar II

a. Judul

b. Indikator

Hal. 9

Page 15: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

c. Uraian dan Contoh

d. Latihan

e. Rangkuman

f. Tes Formatif 2

g. Saran

11.3. Sub Kompetensi 3 Kegiatan Belajar III dan seterusnya

PENUTUPTES SUMATIFKUNCI JAWABAN (Tes Formatif dan Tes Sumatif)DAFTAR ISTILAHDAFTAR PUSTAKA

Gambar 1. Struktur Format Modul

Jumlah sub bahasan dalam kegiatan mengajar tergantung dari jumlah SKS yang

diambil sebagai contoh 1 SKS teori adalah 1 jam pelajaran x 45 menit x 16 pertemuan.

Kalau praktek 1 SKS adalah 2 jam x 45 menit x 16 pertemuan.

Dalam satu bahasan materi diukur kadar atau muatan materinya sesuai dengan

pertemuannya.

Dari sistematika penyusunan modul diatas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Cover judul

Halaman ini merupakan sampul paling depan dan menggunakan kertas sampul.

Halaman ini memuat antara lain :

a. Judul Modul (Judul kompetensi)

b. Tim penyusun

2. Halaman Judul

Halaman judul dapat dicantumkan kalimat – kalimat sebagai berikut :

a. Judul Modul

b. Nama dan Penyusun Modul

Hal. 10

Page 16: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

c. Nama Instansi, kota dan tahun penyusunan modul

d. Diharapkan improvisasi desain halaman judul lebih menarik.

3. Hak Cipta

Pada halaman ini berisi tentang

a. Narasi tentang hak cipta

b. Katalog pengutipan

4. Kata Pengantar

Kata Pengantar berisi tentang kedudukan modul dalam suatu proses pembelajaran,

ruang lingkup materi modul, kaitan antara kompetensi satu dengan kompetensi

lainnya, dan sebagainya. Kata Pengantar ditanda tangani oleh Kepala Pusat

Pendidikan Kelautan dan Perikanan.

5. Daftar Isi

Memuat kerangka isi modul disertai dengan nomor halaman

6. Daftar Tabel

Memuat judul tabel yang terdapat dalam modul disertai dengan nomor halaman

7. Daftar Gambar

Memuat daftar gambar yang terdapat dalam modul disertai dengan nomor halaman

8. Daftar Lampiran

Memuat judul lampiran yang terdapat dalam modul disertai dengan nomor halaman.

Hal. 11

Page 17: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

9. Petunjuk Penggunaan Modul

Bagian ini merupakan bagian yang memuat cara penggunaan modul yang tepat

sepaya peserta didik dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh penyusun modul.

Penjelasan pada peserta didik tentang tata cara belajar dengan modul antara lain :

a. Langkah – langkah belajar yang ditempuh

b. Perlengkapan yang harus dipersiapkan

c. Target waktu dan pencapaian dalam pembelajaran menggunakan modul

d. Hasil evaluasi self assessment

e. Penambahan studi tips khusus untuk materi yang dirasakan sulit bagi peserta

didik, study tip digunakan untuk mempermudah pemahaman peserta didik dalam

menerima materi modul

10.Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan ini harus dapat membantu peserta didik dengan

menyajikan informasi mengenai pendidikan yang akan diikuti dalam modul.

Bagian Pendahuluan berisikan :

a. Deskripsi singkat

Penjelasan singkat tentang nama dan ruang lingkup isi modul. Deskripsi singkat

disajikan dalam satu atau dua paragraf. Dengan membaca deskripsi tersebut,

peserta didik diharapkan dapat mempunyai gambaran umum tentang modul

yang akan mereka pelajari

b. Kompetensi

Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan yang menyangkut pengetahuan,

keterampilan dan sikap.

c. Sub kompetensi

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kompetensi dasar adalah :

1) Sub kompetensi merupakan penjabaran kompetensi berupa tujuan yang

hendak dicapai dalam modul

Hal. 12

Page 18: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

2) Sub kompetensi berbentuk pernyataan tentang maksud yang

menggambarkan kemampuan tertentu pada peserta didik setelah

menyelesaikan pengalaman belajar tertentu

Contoh membuat Kompetensi dan Sub Kompetensi Bahasa Inggris

Tabel 3. Kompetensi dan Sub Kompetensi

Kompetensi Sub Kompetensi

1. Pemahaman Konsep, pola pikir

dan struktur keilmuan yang

mendukung materi bahasa

inggris

1.1 Menguasai unsur bahasa: tata

bahasa, tata bunyi, ejaan dan

tanda baca

1.2 Menguasai makna dan fungsi

komunikatif bahasa

1.3 Menguasai berbagai strategi

komunikasi dalam berbahasa

inggris

2. Penguasaan kompetensi dasar

bidang bahasa inggris

2.1 Memahami komunikasi lisan

dan tertulis sesuai dengan

tuntutan topik dan teks dalam

pembelajaran

2.2 Berkomunikasi secara lisan

dan tertulis sesuai topik dan

teks dalam pembelajaran

2.3 Memahami makna interaktif

dari teks tertulis maupun lisan

d. Relevansi Modul

Uraian relevansi modul berisi :

1) Kegunaannya bagi peserta didik bila peserta didik terjun dalam

dunia kerja dan dunia usaha khususnya di bidang yang sesuai

dengan mata pelajaran yang diambil

Hal. 13

Page 19: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

2) Kegunaannya bagi peserta didik dalam mempelajari modul atau

mata pelajaran lainnya bila modul tersebut terkait dengan modul

lain dalam mata pelajaran yang sama dengan mata pelajaran

lainnya

11. Kegiatan Belajar

Serangkaian belajar yang diorganisasikan dalam satu satuan aktivitas belajar

dalam rangka mempermudah peserta didik dalam menguasai kompetensi

yang dipelajari dalam satu modul. Dalam satu modul terdapat satu atau lebih

kegiatan belajar.

12. Judul

Judul kegiatan belajar ditulis singkat dan padat sesuai dengan kegiatan

belajar yang ada. Contoh : Pemilihan Lokasi

13. Indikator

Indikator merupakan pencapaian yang lebih spesifik oleh peserta didik

setelah pembelajaran dan merupakan uraian – uraian dari kompetensi dasar.

Contoh : Memahami jenis – jenis tanah diperolehnya, diperolehnya lokasi

sesuai dengan standar standar teknis

14. Uraian materi dan contoh

Uraian dan contoh diuraikan setelah di bawah judul uraian dan contoh ini

diberikan judul sub – sub kegiatan belajar atau sub - sub pokok bahasan

yang merupakan bagian dari sub kegiatan belajar. Setelah penulisan judul

sub – sub kegiatan belajar yang merupakan unit terkecil materi pembelajaran,

diberikan uraian yang disertai ilustrasi atau contoh-contoh aktual. Uraian

diberikan dengan gaya bahasa sederhana dan komunikatif dalam bentuk

bertutur sehingga penyusun seolah – olah hadir didepan peserta didik dan

tengah menjelaskan materi pembelajarannya. Contoh – contoh harus

disertakan dalam uraian untuk memperkuat penguasaan terhadap materi

pembelajaran yang disajikan.

Hal. 14

Page 20: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

Contoh : Bahwa kandungan tanah lokasi tambak sesuai yang dibutuhkan

(seperti kandungan tanahnya, dll)

15. Praktek

Latihan diberikan dalam bentuk butir – butir pertanyaan yang berbentuk

essay sebagai latihan untuk menguasai materi pembelajaran yang disajikan

dalam uraian dan contoh. Latihan juga disertai dengan petunjuk cara

menyelesaikan butir – butir pertanyaan dalam latihan tersebut. Jumlah soal

latihan essay minimal 10 soal pada setiap kegiatan pembelajaran. Contoh :

Mengukur ph tanah, pengamatan tekstur tanah

16. Rangkuman

Rangkuman berisi tentang ringkasan materi pembelajaran yang disajikan

dalam uraian. Contoh : Tanah yang diobservasi belum memenuhi indikator,

sehingga perlu direalokasi

17. Tes Formatif

Tes formatif diberikan dalam rangka mengukur kemajuan hasil belajar yang

dicapai dalam 1 (satu) unit kegiatan belajar. Butir – butir pertanyaan yang

diberikan dalam rangka tes formatif berbentuk tes obyektif (benar salah,

pilihan, menjodohkan, melengkapi) sehingga memudahkan proses

pengukuran (memberikan nilai). Tes yang baik mempunyai berbagai jenjang

kesulitan, yaitu sukar, sedang dan mudah. Jumlah soal tes formatif adalah

minimal 5 soal. Contoh : pemahaman pemilihan lokasi dan syarat – syarat

teknis.

18. Saran

Memberikan saran dalam pencapaian hasil belajar sehingga dapat

melakukan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh peserta didik.

Hal. 15

Page 21: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

19. Kunci Jawaban

Kunci jawaban diberikan sebagai jawaban atas pertanyaan yang terdapat

dalam tes formatif dan tes sumatif agar peserta didik dapat melakukan proses

pengukuran oleh diri sendiri.

20. Daftar Istilah

Memuat istilah – istilah yang tidak familiar maupun istilah asing dan disertai

dengan penjelasan singkat.

21. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka yang digunakan sebagai sumber belajar dicantumkan dengan

menuliskan nama lengkap pengarang buku, judul buku, kota penerbitan buku,

nama penerbit buku, tahun penerbitan buku dan halaman sumber belajar

yang dijadikan referensi.

B. Hal – Hal Lain yang Perlu Diperhatikan Dalam penulisan modul :

1. Pengorganisasian Dalam Modul

a. Tampilkan bagan, tabel, diagram, gambar yang mendukung isi modul.

b. Urutan dan susunan yang sistematis.

c. Tempatkan naskah, gambar dan ilustrasi yang menarik.

d. Antar bab, antar sub bab, dan antar paragraf dengan susunan dan alur

yang mudah dipahami.

e. Judul, sub judul (kegiatan belajar), dan uraian yang mudah diikuti.

2. Daya Tarik

a. Mengkombinasikan warna, gambar (ilustrasi), bentuk dan ukuran huruf

yang serasi.

b. Menempatkan gambar atau ilustrasi, pencetakan huruf tebal, miring,

garis bawah atau warna.

Hal. 16

Page 22: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

c. Tugas dan latihan yang dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta

diklat lebih tertarik untuk mengerjakannya.

3. Bentuk dan Ukuran Huruf

a. Bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca, hurufnya Arial 12 atau

disesuaikan.

b. Jarak baris

Jarak antar baris adalah 1,5 spasi

c. Kutipan langsung, judul dan isi tabel, gambar dan daftar pustaka diketik

1 spasi.

d. Jarak bab ke subab atau teks adalah 4 spasi.

e. Batas tepi.

Tepi atas: 4 cm

Tepi bawah: 3 cm

Tepi Kiri: 4 cm

Tepi Kanan: 3 cm

Alinea baru dimulai 1 cm dari batas tepi kiri

f. Perbandingan huruf yang proporsional.

g. Penggunaan huruf kapital sesuai denga EYD atau kaidah bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

4. Ruang (spasi kosong)

Gunakan spasi atau ruang kosong tanpa teks atau gambar untuk menambah

kontras penampilan modul.

5. Naskah dan Penggandaan

a. Naskah Modul.

Naskah modul dibuat diatas kertas HVS 70/80gr/m2 dan bolak-balik

dengan ukuran kertas F4.

Hal. 17

Page 23: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

b. Sampul dan Jilid.

Sampul modul menggunakan hardcover.

c. Jumlah Penggandaan.

Modul digandakan sesuai dengan kebutuhan.

6. Penulisan Tabel dan Gambar

a. Tabel

1) Judul tabel diletakkan simetris di atas tabel. Jarak judul tabel ke tabel

adalah 2 spasi, sedangkan jarak teks dalam tabel adalah 1 spasi.

Ukuran huruf dalam tabel dapat disesuaikan.

2) Tabel diletakan di antara naskah, tetapi dapat diletakkan pada

halaman tersendiri. Jarak naskah ke judul tabel dan tabel ke naskah

adalah 2 spasi.

3) Sedapat mungkin dihindari pemenggalan tabel. (Contoh penulisantabel ada dilampiran).

b. Gambar

1) Yang termasuk gambar adalah bagan, grafik, peta dan foto.

2) Gambar diletakkan di antara naskah, tetapi dapat diletakkan di satu

halaman tersendiri. Jarak ke judul gambar dan gambar ke naskah 2

spasi.

3) Judul gambar diletakkan simetris di atas gambar dan keterangan

gambar diketik di dalam gambar tidak dihalaman lain.

Jika tabel dan gambar berasal dari sumber eksternal, perlu disebutkan

sumbernya di bagian bawah tabel dan/atau gambar, dengan cara penulisan

sebagai berikut (terdapat pada lampiran).

Hal. 18

Page 24: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

7. Penulisan Catatan Kaki dan Kutipan

a. Catatan Kaki

1) Penulisan catatan kaki diperkenankan dengan tujuan memberikan

keterangan yang mungkin diperlukan untuk memperjelas suatu kalimat

dalam naskah.

2) Penulisan catatan kaki dilakukan dengan jarak 1 spasi, menjorok 1 cm

dari tepi kiri dan ditulis dengan ukuran huruf 9 pt Arial.

3) Dengan adanya penggunaan metode penulisan sumber acuan dalam

naskah, maka catatan kaki tidak lagi digunakan sebagai tempat

mencantumkan acuan yang ditulis dalam naskah.

b. Kutipan

Kutipan dalam bahasa asing ditulis miring (italic) dan tidak diterjemahkan.

Hal. 19

Page 25: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

VII. SEMINAR MODUL

A. Umum

1. Dosen menyerahkan modul kepada Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan

Perikanan (Kapusdik KP) untuk dibahas dalam seminar modul.

2. Seminar modul diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan Kelautan dan

Perikanan setelah penyerahan hasil modul.

3. Aspek yang dinilai dalam seminar modul adalah :

a. Materi modul

b. Kesesuaian dengan kaidah penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan

benar

c. Sistematika penulisan modul.

d. Unsur-unsur dalam penulisan, yaitu halaman judul, kata pengantar

penulisan, dan daftar isi.

e. Unsur-unsur dalam setiap bab, yaitu pokok bahasan, standar kompetensi,

kompetensi dasar, rangkuman/kesimpulan, daftar pertanyaan, referensi.

B. Tim Penilai

1. Tim penilai ditunjuk dengan surat tugas Kapusdik KP

2. Tugas tim penilai adalah sebagai berikut :

a. Melakukan penilaian terhadap modul yang disusun dosen.

b. Memberikan rekomendasi kepada Kapusdik KP atas modul yang telah

dievaluasi.

c. Tim penilai adalah ahli yang menguasai substansi materi modul

d. Tim penilai dapat berasal dari lingkungan Badan Pengembangan SDM KP

ataupun Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Hal. 20

Page 26: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

C. Penilaian dan Rekomendasi

1. Hasil penilaian tim penilai dituangkan dalam lembar penilaian penulisan modul.

2. Dalam penilaian modul ini tim penilai memberikan saran dan perbaikan serta

menuangkan dalam lembaran saran dan perbaikkan modul untuk kemudian

diserahkan kepada pembuat modul untuk melakukan perbaikan pada modul.

3. Pembuat modul berkonsultasi dengan tim penilai untuk mengkonfirmasi saran

dan perbaikan yang diberikan.

Hal. 21

Page 27: SK Pedoman Penyusunan Modul STP

VIII. PELAKSANAAN SEMINAR MODUL

A. Umum

1. Penyelenggaraan seminar hasil penulisan modul dilaksanakan oleh Pusdik.

2. Persyaratan administandaratif yang harus dilampirkan sebelum pelaksanaan

seminar adalah:

a. Naskah hasil penulisan modul

b. Persetujuan atas hasil penulisan modul untuk diseminarkan.

B. Susunan Acara

Tata cara pelaksanaan seminar modul adalah sebagai berikut:

1. Pembukaan oleh Kapusdik KP

2. Pengantar acara oleh Ketua Panitia/Moderator

3. Penyajian hasil penulisan modul oleh dosen

4. Pembahasan hasil penulisan modul oleh tim penilai

5. Diskusi dan kesimpulan.

6. Penutup.

C. Peserta Seminar

Seminar modul dihadiri oleh dosen, pejabat struktural di lingkungan BPSDMKP,

penilaian merangkap pembahasan, moderator, dan dapat pula dihadirii oleh

pakar/narasumber.

Hal. 22