sistem pangan dan pertanian serta dampaknya pada gizi
TRANSCRIPT
SISTEM PANGAN DAN PERTANIAN SERTA DAMPAKNYA PADA GIZI
YUSMARINI
Mengkonsumsi Makanan yang Aman,
Bermutu, Bergizi dan Berimbang (AB3)
adalah penting untuk membangun SDM
Indonesia yang sehat dan berkualitas
Sistem produksi dan pengadaan pangan
Sangat kompleks
Menyediakan pangan yang cukup (kuantitas dankualitas) bagi masyarakat (tidaklah mudah)
faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhankebutuhan pangan dan gizi (ekonomi, pendidikan,budaya dll) harus dikenali dan dilakukan upayamenanggulanginya (dicari solusinya)
CARA PENGOLAHAN DAN PENYIMPANAN PANGAN SECARA TRADISIONAL
Setelah produk dipanen dikonsumsi
Diangkut, diolah dan disimpan dalam keadaan beragam
Alat, cara/teknik (panen, pengangkutan dan pengolahan)
Mempengaruhi nilai gizi produk
• Beberapa cara penanganan ataupunpengolahan yang biasa dilakukan masyarakatdan pengaruhnya terhadap ketersediaanpangan dan gizi
1. Kehilangan pasca panen padi selama proses pemanenan danpenimpanan
Tabel 7.1. Pekiraan Kehilangan Pasca-Panen Padi
Tahap Pengolahan Kehilangan (%)
Penen
Penanganan
Pengeringan
Perontokan
Penggilingan
Penyimpanan
Perkiraan kehilangan total
1 - 3
2 - 7
1 - 5
2 - 6
2 -10
2 - 6
10 - 37
• Pengaruh penggilingan dan penumbukan gabah
• Beras giling ; kandungan thiamin (vitamin B.1) jauh berkurang
Vit B1 diperlukan antara lain dalam metabolisme energi
Tabel 7.2. Pengaruh Penggilingan terhadap Nilai Gizi Beras dan Tepung Jagung
Padi-padian Energi
Kal
Protein
g
Lemak
g
Vit. B1
mg
Vit. B2
mg
Niasin
mg eq
Kalsium
mg
Besi
mg
Beras tumbuk 357 7.1 0.9 0.20 0.05 206 14 1.8
Beras setengah giling 354 8.0 1.5 0.25 0.05 2.0 10 2.0
Beras giling 352 7.0 0.5 0.06 0.03 1.0 5 1.0
Tepung Jagung 362 9.5 4.0 0.30 0.13 1.5 12 2.5
Tepung Jagung Putih 60%
rendemen
354 8.0 1.5 0.05 0.03 0.6 9 2.0
2. Pengeringan bahan pangan :
– Meningkatkan nilai gizi yg lain (kadar air berkurang)
Kandungan vitamin yang larut air akan berkurang
– Mengurangi atau merusak komponen yang tidak tahanterhadap panas dan cahaya matahari dalam waktu lama
(vitamin A)
3. Pemasakan
Semakin lama dimasak akan semakin banyak vitamin yangberkurang, namun komponen gizi lain tidak terlaludipengaruhi
pemahaman yang sering keliru :
Kuah sayur kandungan vitaminnya lebih tinggi dari sayurnyasendiri
4. Fermentasi
Fermentasi spontan (tempoyak) dan non spontan(tempe) mempunyai pengaruh terhadap nilai gizi
* terbentuknya komponen baru
* meningkatkan nilai cerna
5. Pengawetan
Masyarakat (petani) umumnya menyimpan pangan yang dihasilkan pada :
1. keranjang / karung
2. peti kayu
3. di dapur atau diatas tempat masak
4. didalam kamar atau tempat penyimpanan yang
berbatasan dengan rumah (lumbung)
Pengawetan yang umum dilakukan secara tradisionaladalah pengeringan
Tabel 7.3. Beberapa Cara Pengawetan Tradisional yang Biasa Digunakan Masyarakat
Bahan Makanan Cara Tradisional Kelemahan Perbaikan
Sayuran
Buah-buahan
Umbi-umbian
Ikan
Daun-daunan, umbi lapis,
dan akar-akaran difermen-
tasi dalam air asin dan
disimpan dalam periuk
atau mangkok dari tanah.
Irisan-irisan sayuran tersu-
sun penuh dalam campuran
cuka + gula
Buah besar dipotong, buah
kecil dibiarkan utuh,
direndam dalam air asin
Buah utuh atau yang telah
dipotong, direbus (dalam
sirup, sebagai pasta atau
dibekukan)
Ubi jalar diiris tipis tipis
dan dijemur dibawah sinar
matahari
Ikan-ikan kecil secara utuh
digarami dan dijemur di
bawah sinar matahari
Ikan berdaging direndam
dalam air asin selama
beberapa jam dan
kemudian direbus dalam
air asin yang sama sampai
masak benar. Dijemur di
udara terbuka kemudian
direndam sampai ikan
berwarna cokelat atau
keemasan
Penyimpanan ini menim-
bulkan tumbuhnya mikro-
organisme permukaan
Menjadi empuk seperti
bubur dan kehilangan
warna
Menjadi lunak
Kristalisasi pada gula,
peragian
Kehilangan warna
Terlalu asin untuk bebe-
rapa selera tertentu
Pertumbuhan mikroba
Penggunaan tempat dengan
luas permukaan yang kecil
yang terkena udara ; tutup
rapat-rapat
Pemanasan sedikit dalam
campuran cuka dan + gula
membantu
mempertahankan tekstur
dan warna
Bahan mentah harus dipilih
yang bagus untuk
menjamin puncak
kematangan
Kepekatan gula yang
cocok, tempat
penyimpanan harus rapat
Pengeringan di lempengan
logam mempercepat
pengeringan
Kurangi jumlah garam
yang digunakan (tetapi
masih tetap dapat
membunuh bakteri)
Pengemasan dalam
kemasan yang kedap udara
PENGANEKARAGAMAN (DIVERSIFIKASI)PANGAN
• Diversifikasi Pangan :
“upaya menyediakan berbagai ragam produk pangan untukdikonsumsi dalam jenis maupun bentuk, sehingga tersediabanyak pilihan bagi konsumen”
Diversifikasi :
1. Harizontal (memanfaatkan aneka bahan}
2. Vertikal (memvariasikan cara pengolahan)
3. Regional (saling memperkaya antar wilayah dan sosial budaya)
PROGRAM DIVERSIFIKASI (PENGANEKARAGAMAN) PANGAN
1. PRODUKSI PANGAN YG BERAGAM
* Tidak hanya memelihara/menanam 1 jenistanaman/ternak
masyarakat dpt mengkonsumsi berbagai jenis makanan yg berasal daritanaman / ternak
2. POLA MAKAN YANG BERAGAM
* Mengkonsumsi berbagai jenis makanan
3. PENGOLAHAN PANGAN YG BERAGAM
Kacang kedelai : tempetahusususoygurt
Makanan tradisional mempunyai peranan strategisdalam upaya pengembangan penganekaragamanpangan di daerah, karena bahan baku pangan tersebuttersedia secara spesifik lokasi
Tiap jenis makanan : citarasa, tekstur,zat gizi, daya cerna sendiri-sendiri
Memberikan sumbangan gizi yang unik
MENGAPA PERLU DIVERSIFIKASI PANGAN ????
• Tujuan Diversifikasi Pangan :
“ meningkatkan status gizi masyarakat”
Status Gizi : keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan
dan penggunan zat-zat gizi
Gizi Baik dan Gizi Buruk
Anjuran WHO :
Standar konsumsi pangan terdiri atas :
* 50% kalori berasal dari makanan pokok
* 15-20% energi dari pangan hewani
* 20-25% energi dari kacang-kacangan/biji berminyak
* 8% energi dari gula
* 5% energi dari sayur dan buah
Di Indonesia sebagian besar kalori (sekitar 70%) berasal darimakanan pokok (beras, jagung, sagu)
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DIVERSIFIKASI
1. Pendapatan
Pendapatan meningkat perubahan dlm susunan makanan
Tetapi pengeluaran uang yang cukup banyak tidak menjaminlebih beragamnya konsumsi pangan ???
perubahan yg umum terjadi adalah makanan yg dimakan lebihmahal
2. Pertumbuhan ekspor dan impor
Devisa yang cukup besar dari non pangan dapat digunakanuntuk mengimpor produk pangan (untuk meningkatkan status gizi masyarakat)
3. Transportasi
Sistem transportasi yg makin baik akan menhasilkan perubahandalam pola perdagangan dan konsumsi pangan
membuka pasaran baru berbagai produk pangan