konsumsi pangan dan gizi

21
OLEH: SEPTY NORA 1611226001 GIZI I-B

Upload: septy-nora

Post on 09-Jan-2017

182 views

Category:

Science


13 download

TRANSCRIPT

OLEH:

SEPTY NORA

1611226001

GIZI I-B

1. PENGERTIAN

2. DETERMINAN KONSUMSI PANGAN

3. PENERAPAN SISTEM PANGAN DAN GIZI

2

Konsumsi Pangan adalah

Jumlah makanan dan minuman yang dimakan atau

diminum penduduk/seseorang dalam satuan gram per

kapita per hari.

Masalah Pangan adalah

Keadaan kekurangan, kelebihan dan/atau ketidakmampuan

perseorangan atau rumah tangga dalam memenuhi

kebutuhan pangan dan keamanan pangan

3

Permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan

aksesibilitas masyarakat terhadap pangan

umumnya bersifat kronis yang meliputi aspek fisik,

ekonomi, dan sosial.

Aspek fisik berupa infrastruktur jalan dan pasar, dan

aspek konomi berupa daya beli yang masih rendah

karena kemiskinan dan pengangguran,serta

aspek sosial berupa tingkat pendidikan yang rendah.

Permasalahan lain yang menyangkut konsumsi

pangan adalah masih adanya budaya dalam

masyarakat yang terkait dengan pantangan

makanan dan kepercayaan yang bertentangan

dengan gizi dan kesehatan.

4

Masalah pangan antara lain :

Menyangkut ketersediaan pangan & kerawanan konsumsi

pangan

Kerawanan konsumsi pangan dipengaruhi oleh kemiskinan,

pendidikan & adat/kepercayaanyg terkait dg tabu makan.

Masalah gizi mencakup malnutrisi :

Kekurangan gizi & kelebihan gizi

5

Konsumsi Pangan

Preferensi Pangan

Karakteristik Individu Karakteristik Pangan Karakteristik Lingkungan

• Umur jenis kelamin

• Pedidikan, pengetahuan

gizi

• Pendapatan

• Keterampilan memasak

• kesehatan

• Musim

• Pekerjaan, mobilitas

• Perpindahan Penduduk

• Jumlah keluarga

• Stratifikasi sosial

• Interaksi sosial

• Rasa, rupa, tekstur

• Harga

• Tipe makanan, bentuk

• Bumbu

• Kombinasi pangan

6

Preferensi Makanan merupakan sikap seseorang untuk suka atau tidak

suka terhadap makanan (Suharjo, 1989)

Preferensi terhadap makanan dipengaruhi oleh sifat organoleptik

makanan, metode persiapan makanan, penyerapan makanan dan

ketersediaan makanan, selain itu dipengaruhi pendapatan (Sanjur, 1995)

dan (Drewnowsk, 1999)

Menurut Elizabeth dan Sanjur (1981)dalam Suharjo (1989) ada 3 faktor

utama yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu : a). Karakteristik

individu, b). Karakteristik makanan/pangan, dan c). Karakteristik

lingkungan, 3 faktor tsb akan mempengaruhi preferensi seseorang

terhadap makanan yang akhirnya mempengaruhi konsumsi pangan.

7

Keragaman budaya terkait pangan tercermin dari keanekaragaman

kebiasaan makan masyarakat. Kebiasaan makan

individu/keluarga/masyarakat merupakan salah satu manifestasi

kebudayaan yang disebut life style (gaya hidup).

Kebiasaan makan merupakan hasil dari interaksi antara berbagai

faktor sosial, budaya dan lingkungan.

Jadi, Kebiasaan makan termasuk pola konsumsi makan yang

bersifat dinamis dan selalu mengalami proses perubahan karena

dipengaruhi berbagai faktor tersebut

8

1. Pemberian makanan tambahan (PMT)

2. Pendidikan Gizi (Edukasi Gizi)

3. Fortifikasi

4. Makanan Formula

5. Subsidi Harga

6. Produksi Pertanian

7. Program Terpadu

9

Makanan tambahan yang berikan berfungsi untuk menutupi

kekurangan beberapa zat gizi pada golongan rawan (anak prasekolah,

ibu hamil dan ibu menyusui). Pemberian makanan tambahan didasari

atas pertimbangan:

Bagi keluarga yang miskin diberikan cuma-cuma atau dengan harga

yang sangat murah agar lebih dapat terjangkau.

Bagi golongan rawan disertai dengan pendidikan gizi untuk mengatasi

masalah tabu/pantangan yang menyebabkan beberapa zat gizi tidak

dikonsumsi.

10

Intervensi ditujukan untuk meningkatkan

penggunaan bahan makanan yang bergizi

tinggi yang tersedia di lingkungan. Di

samping itu juga bertujuan memperbaiki

cara pengolahan makanan yang kurang

baik dll yang ada di masyarakat.

11

Berikut ini merupakan beberapa contoh mengenai

pendidikan gizi yang biasa diberikan kepada masyarakat:

1) Pemberian penyuluhan kepada ibu mengenai pentingnya

ASI

2) Pemberian penyuluhan kepada masyarakat mengenai

manfaat diversifikasi pangan dalam status gizi

3) Pemberian penyuluhan mengenai konsep gizi seimbang

kepada masyarakat

4) Pemberian penyuluhan kepada para ibu mengenai

manfaat pemberian makanan tambahan pada anak-anak

yang masih menyusun

12

Intervensi ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah

kekurangan zat-zat gizi tertentu dalam makanan sehari-

hari. Penambahan zat gizi tersebut dilakukan pada bahan

makanan yang banyak dikonsumsi. Zat gizi yang

ditambahkan umumnya adalah vitamin dan mineral.

Intervensi ini bertujuan menciptakan makanan campuran

untuk anak berumur 6 sampai 36 bulan. Makanan

tersebut dapat dibuat sendiri di rumah atau diproduksi

oleh pabrik. Intervensi ini perlu diikuti dengan

pendidikan gizi seperti pada PMT.

13

Intervensi ini dilakukan dengan memberi subsidi

kepada konsumen bahan makanan tertentu.

Diharapkan kelompok sasaran dapat mengkonsumsi

zat gizi yang diperlukan.

Subsidi dapat diberikan dalam berbagai bentuk yaitu

melalui pengendalian harga, kupon makanan, dll.

Bahan makanan yang disubsidi biasanya makanan

pokok, makanan formula, bahan makanan yang

difortifikasi.

14

Dari segi intervensi gizi, intervensi ini bertujuan

meningkatkan ketersediaan pangan bagi golongan

rawan. Dampak perbaikan gizi dapat dicapai melalui

peningkatan produksi pangan, peningkatan penghasilan

petani kecil dan buruh tani atau melalui harga pangan

yang dikonsumsi

15

Keadaan gizi erat hubungannya dengan kesehatan yaitu melalui

pengaruh sinergis dari penyakit infeksi dan kurang gizi. Di

samping itu status gizi juga berkaitan dengan variabel-variabel

kependudukan. Akhir-akhir ini telah disadari bahwa perbaikan

gizi, kesehatan lingkungan dan masalah-masalah demografi

memerlukan upaya yang terpadu.

Di samping intervensi-intervensi di atas yang besifat jangka

panjang, masih ada intervensi jangka pendek seperti pemberian

kapsul vitamin A untuk penanggulangan masalah kurang vitamin

A (KVA).

16

Bagian Kesatu Konsumsi Pangan Pasal 59

Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban meningkatkan

pemenuhan kuantitas dan kualitas konsumsi Pangan masyarakat

melalui:

a. penetapan target pencapaian angka konsumsi Pangan per

kapita pertahun sesuai dengan angka kecukupan Gizi;

b. penyediaan Pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman,

dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan

budaya masyarakat; dan

c. pengembangan pengetahuan dan kemampuan masyarakat

dalam pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi

seimbang, bermutu, dan aman.

17

1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah

berkewajiban mewujudkan penganeka-

ragaman konsumsi pangan untuk memenuhi

kebutuhan gizi masyarakat & mendukung

hidup sehat, aktif dan produktif;

2. Penganekaragaman Konsumsi pangan

(dalam ayat 1) dDiarahkan untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat dan

membudayakan pola konsumsi pangan yang

B2SA sesuai potensi dan kearifan lokal.

18

1. Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang Gizi untuk perbaikan

status Gizi masyarakat.

2. Kebijakan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan melalui:

A. penetapan persyaratan perbaikan atau pengayaan Gizi

Pangan tertentu yang diedarkan apabila terjadi

kekurangan atau penurunan status Gizi masyarakat;

B. penetapan persyaratan khusus mengenai komposisi Pangan

untuk meningkatkan kandungan Gizi Pangan Olahan

tertentu yang diperdagangkan;

C. pemenuhan kebutuhan Gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi,

balita, dan kelompok rawan Gizi lainnya; dan

D. peningkatan konsumsi Pangan hasil produk ternak, ikan,

sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian lokal.

3. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi Pangan

dan Gizi setiap 5 (lima) tahun.

19

QUESTION?

20

BAPPENAS, 2011, Rencana Aksi Nasional Pangan dan

Gizi 2011-2015.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2012

Tentang Pangan

Yayuk Farida Baliwati dan Siti Madanijah. 2013. Bahan

Ajar Mata Kuliah Ekologi Pangan dan Gizi. Departemen

Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut

Pertanian Bogor.

21