sistem informasi manajemen unit pelayanan...

13
[ 1 ] SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNIT PELAYANAN TEKNIS DAERAH PADA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA SUMSEL Maryani Alexandra Niken Ayu Mustika Herawati Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang ABSTRACT Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) merupakan unit dari dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumatera Selatan (Sumsel). Sesuai dengan tupoksi PU Cipta Karya Sumsel harus merancang dan membuat serta mengimplementasikan program kerjanya. Terdapat beberapa masalah pada Unit Pelayanan Teknis Daerah yaitu sering terjadi kesulitan dalam penulisan data pegawai negeri sipil (PNS) dan non PNS, laporan perjalanan dinas pegawai sering terlambat disampaikan ke pimpinan, laporan rencana pembangunan permukiman tidak tepat waktu dan arsip buku yang ada di perpustakaan UPTD tidak teratur. Sistem informasi manajemen ini dibuat sebagai sebuah alternatif bagi para pelaku manajemen UPTD untuk menyediakan dan mengelola informasi yang bertujuan dapat menghasilkan efektivitas dalam pengelolaan informasi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemprosesan. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode Prototipe dimana metode ini menjelaskan bahwa setiap tahap pekerjaan dapat dilakukan secara berulang. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi manajemen Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) yaitu menggunakan Adobe Dreamweaver CS3, Bahasa Pemrograman PHP, dan MySQL sebagai databasenya. Hasil penulisan tugas akhir ini diharapkan mampu memperbaiki kelemahan sistem yang sedang berjalan misalnya pada aplikasi laporan dapat meminimalkan keterlambatan dan mampu memberikan informasi yang lebih cepat, tepat dan akurat. Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen UPTD, Prototype, PHP, Mysql, Dreamweaver CS3. PENDAHULUAN Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) merupakan unit dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumatera Selatan (Sumsel). Sesuai dengan tupoksi PU Cipta Karya Sumsel harus merancang dan membuat serta mengimplementasikan program kerjanya. Setiap Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) dimana, UPTD PU Cipta Karya Sumsel merupakan SKPD dari Dinas Pekerjaan Umum Prov. Sumsel. Setiap SKPD membuat rencana kerja dan anggaran (RKA_SKPD) yang dirancang oleh kepala seksi pelaksanaan. Dalam membuat RKA_SKPD, UPTD terdiri dari subbagian tata usaha, kasi pelayanan informasi dan pameran, serta kasi pengembangan permukiman. karena semakin pentingnya informasi dalam menunjang proses pengambilan keputusan. Manajer UPTD seringkali mendapatkan informasi yang berlimpah, namun informasi tersebut tidak berkualitas atau tidak relevan dengan kebutuhan manajer. Hal ini disebabkan tidak adanya sebuah sistem yang mengelola arus informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi. Ketidakakuratan informasi berdampak pada rendahnya kualitas keputusan yang diambil oleh manajer UPTD. Dibawah ini dapat dilihat data mengenai sistem informasi manajemen UPTD pada tahun 2014 – 2015.

Upload: dangnhi

Post on 07-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

[ 1 ]

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNIT PELAYANAN TEKNIS

DAERAH PADA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA SUMSEL

Maryani Alexandra

Niken Ayu Mustika

Herawati

Jurusan Sistem Informasi

STMIK PalComTech Palembang

ABSTRACT

Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) merupakan unit dari dari Dinas Pekerjaan Umum

(PU) Sumatera Selatan (Sumsel). Sesuai dengan tupoksi PU Cipta Karya Sumsel harus

merancang dan membuat serta mengimplementasikan program kerjanya. Terdapat beberapa

masalah pada Unit Pelayanan Teknis Daerah yaitu sering terjadi kesulitan dalam penulisan

data pegawai negeri sipil (PNS) dan non PNS, laporan perjalanan dinas pegawai sering

terlambat disampaikan ke pimpinan, laporan rencana pembangunan permukiman tidak tepat

waktu dan arsip buku yang ada di perpustakaan UPTD tidak teratur. Sistem informasi

manajemen ini dibuat sebagai sebuah alternatif bagi para pelaku manajemen UPTD untuk

menyediakan dan mengelola informasi yang bertujuan dapat menghasilkan efektivitas dalam

pengelolaan informasi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemprosesan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode Prototipe

dimana metode ini menjelaskan bahwa setiap tahap pekerjaan dapat dilakukan secara

berulang. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi manajemen Unit

Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) yaitu menggunakan Adobe Dreamweaver CS3, Bahasa

Pemrograman PHP, dan MySQL sebagai databasenya. Hasil penulisan tugas akhir ini

diharapkan mampu memperbaiki kelemahan sistem yang sedang berjalan misalnya pada

aplikasi laporan dapat meminimalkan keterlambatan dan mampu memberikan informasi yang

lebih cepat, tepat dan akurat.

Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen UPTD, Prototype, PHP, Mysql, Dreamweaver

CS3.

PENDAHULUAN

Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) merupakan unit dari Dinas Pekerjaan Umum

(PU) Sumatera Selatan (Sumsel). Sesuai dengan tupoksi PU Cipta Karya Sumsel harus

merancang dan membuat serta mengimplementasikan program kerjanya. Setiap Satuan

Perangkat Kerja Daerah (SKPD) dimana, UPTD PU Cipta Karya Sumsel merupakan SKPD

dari Dinas Pekerjaan Umum Prov. Sumsel. Setiap SKPD membuat rencana kerja dan

anggaran (RKA_SKPD) yang dirancang oleh kepala seksi pelaksanaan. Dalam membuat

RKA_SKPD, UPTD terdiri dari subbagian tata usaha, kasi pelayanan informasi dan pameran,

serta kasi pengembangan permukiman.

karena semakin pentingnya informasi dalam menunjang proses pengambilan

keputusan. Manajer UPTD seringkali mendapatkan informasi yang berlimpah, namun

informasi tersebut tidak berkualitas atau tidak relevan dengan kebutuhan manajer. Hal ini

disebabkan tidak adanya sebuah sistem yang mengelola arus informasi sesuai dengan

kebutuhan organisasi. Ketidakakuratan informasi berdampak pada rendahnya kualitas

keputusan yang diambil oleh manajer UPTD. Dibawah ini dapat dilihat data mengenai sistem

informasi manajemen UPTD pada tahun 2014 – 2015.

[ 2 ]

Tabel 1. Data Sistem Informasi Manajemen UPTD Tahun 2014 – 2015.

No Kegiatan Jumlah Subbagian Tahun

1 Penulisan Data pegawai

PNS dan Non PNS

8 PNS dan 8 non PNS Tata Usaha

2014

2 Laporan perjalanan Dinas 3 kali setahun Tata Usaha

3 Laporan rencana

pembangunan permukiman

54 pembangunan

rumah di 22

kecamatan

Kasi

pengembangan

permukiman

4 Arsip buku perpustakaan

UPTD

488 buku Kasi pelayanan

informasi

5 Penulisan pegawai PNS dan

Non PNS

6 PNS dan 6 non PNS Tata Usaha

2015

6 Penulisan perjalanan Dinas 3 kali setahun Tata Usaha

7 Laporan rencana

pembangunan permukiman

6 pembangunan

rumah di 4 kecamatan

di kota palembang.

Kasi

pengembangan

permukiman

8 Arsip buku perpustakaan

UPTD

539 buku Kasi pelayanan

informasi

Sumber : Unit Pelayanan Teknis Daerah Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya

(2014-2015).

Pada tabel 1 menunjukkan bahwa pada tahun 2014 terdapat jumlah data pegawai PNS

8 orang dan non PNS 8 orang, data pembangunan permukiman berjumlah 54 pembangunan

rumah di 22 kecamatan, data buku yang ada di perpustakaan UPTD berjumlah 488 buku dan

data rencana perjalanan dinas dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu tahun. Sedangkan pada

tahun 2015 terdapat jumlah data pegawai PNS 6 orang dan non PNS 6 orang, data

pembangunan permukiman berjumlah 6 pembangunan rumah di 4 kecamatan, data buku yang

ada di perpustakaan UPTD berjumlah 539 buku dan data rencana perjalanan dinas dilakukan

sebanyak tiga kali dalam satu tahun.

Dari uraian tabel 1 terdapat beberapa masalah pada Unit Pelayanan Teknis Daerah

yaitu sering terjadi kesulitan dalam penulisan data pegawai negeri sipil (PNS) dan non PNS,

laporan perjalanan dinas pegawai sering terlambat disampaikan ke pimpinan, laporan rencana

pembangunan permukiman tidak tepat waktu dan arsip buku yang ada di perpustakaan UPTD

tidak teratur dikarenakan media penyimpanan data tersebut masih secara manual yaitu

menggunakan media alat tulis dimana dapat mengakibatkan terjadinya penumpukkan data.

Oleh karena itu, diperlukan sistem informasi manajemen secara terarah agar setiap keputusan

organisasi ditopang oleh informasi yang berkualitas.

Sistem informasi manajemen ini dibuat sebagai sebuah alternatif bagi para pelaku

manajemen UPTD untuk menyediakan dan mengelola informasi yang bertujuan dapat

menghasilkan efektivitas dalam pengelolaan informasi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan

ketepatan waktu pemrosesan, serta ketelitian dan kebenaran informasi yang dihasilkan,

sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para sumber daya manusia UPTD PU Cipta

Karya Sumsel.

[ 3 ]

Mengingat pentingnya sistem informasi manajemen dalam mengambil keputusan bagi

pihak manajemen UPTD, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “Sistem

Informasi Manajemen Unit Pelayanan Teknis Daerah Pada Dinas Pekerjaan Umum

Cipta Karya Sumsel”.

LANDASAN TEORI

Sistem Informasi Manajemen

Menurut O’Brien dalam Rusdiana dan Irfan (2014:94), sistem informasi manajemen

adalah sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional,

manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem informasi

manajemen merupakan sistem informasi yang mendapatkan hasil keluaran (output) dengan

menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan

tertentu dalam kegiatan manajemen.

Sistem

Menurut Hartono (2013:9),suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang

saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi suatu

kesatuan.

Informasi

Menurut Sutabri (2012:12), informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau

diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Manajemen

Menurut Hasibuan (2013:1), Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Data Primer

Menurut Istijanto (2010:38), data primer merupakan data asli yang dikumpulakan

sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus.

Data Sekunder

Menurut Istijanto (2010:33), data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan pihak

lain. Artinya, periset adalah tangan kedua uyang sekedar mencatat, mengakses, atau meminta

data tersebut kepihak lain yang telah mengumpulakannya dilapangan. Periset hanya

memanfaatkan data yang ada untuk penelitiannya.

Pemograman PHP

Menurut Swatika dalam Akbar, Hasan dan Ardiesa (2015: 3), PHP merupakan bahasa

berbentuk skrip yang ditempatkan di dalam server dan kemudian diproses di server.

Observasi

Menurut Muhtar (2013:100), metode observasi melakukan pengamatan dan

pencatatan langsung secara sistematis terhadap gejala atau fenoma yang diselidiki. Yaitu

mengamati secara langsung tentang sistem informasi manajemen yang sedang berjalan dan

[ 4 ]

melihat bagaimana proses penggunaan Sistem Informasi manajemen Unit Pelayanan Teknis

Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Sumsel.

Wawancara

Menurut Muhtar (2013 : 101), teknik melalui wawancara adalah teknik memmperoleh

informasi secara langsung melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak pertama

yang dipandang dapat memberikan keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang

diajukan. Dalam penelitian ini proses wawancara dilakukan melalui narasumber yang terlibat

langsung dengan pengguna sistem informasi manajemen UPTD yaitu Bapak Ir. H. Duhara

Asdar, M.Si selaku subbagian Tata Usaha, Bapak Aprila Darwin Tjaja,St selaku kasi

pengembangan permukiman dan bangunan, dan Bapak Dedi Ariyanto,ST,SE selaku kasi tata

pelayanan informasi dan pameran dengan tema sistem informasi manajemen Unit Pelayanan

Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya. Dengan cara menyiapkan terlebih

dahulu daftar pertanyaan yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen UPTD

untuk memperoleh jawaban tentang hal-hal yang ingin diketahui dari narasumber.

Dokumentasi

Menurut Manurung (2014:70), dokumentasi yaitu menyelidiki rekaman-rekaman

data yang telah berlalu (past) yang bersifat tulisan dari perusahaan yaitu data perpustakaan,

data perjalanan dinas, data pegawai PNS dan non PNS, data rencana pembangunan

permukiman yang bersumber dari Unit Pelayanan Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan

Umum Cipta Karya.

Pengujian Black-Box

Menurut Simarmata (2010:316) pengujian Black Box testing di lakukan untuk

menemukan berbagai kesalahan (eror).

MySQL

Menurut Raharjo (2011:21), MySQL merupakan software RDBMS (atau server

database) yang dapat mengolah database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam

jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user.

Model Data

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:50), pemodelan awal basis data yang paling

banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).

Teknik Pengembangan Sistem

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:31),sering pengguna (customer)

membayangkan kumpulan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara

detail dari segi masuk (input), proses, maupun keluaran (output).

Diagram Konteks

Desain arsitektur sistem adalah memetakan Data Flow Diagram (DFD) menjadi

struktur program. Hasil pemetaan DFD dapat dikelompokkan menjadi desain input, proses,

dan output. Ketiga kelompok desain tersebut akan dijadikan sebagai pendukung dalam proses

desain antarmuka.

[ 5 ]

Gambar 1 Diagram Konteks SIM UPTD

Entity Relations Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin(2013:50), pemodelan awal basis data yang paling

banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).

Gambar 2. ERD SIM UPTD

[ 6 ]

METODE PENELITIAN

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:31),sering pelanggan (customer)

membayangkan kumpulan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara

detail dari segi masuk (input), proses, maupun keluaran (output). Di sisi lain seorang

pengembangan perangakat lunak harus menspesifikasikan sebuah kebutuhan secara detail

dari segi teknis dimana pelanggan sering kurang mengerti mengenai hal teknis ini.

Model prototipe dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman pelanggan

mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan

kepada pengembangan perangkat lunak.

Model prototipe (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan

pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototipe agar

pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe

biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak

seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau

user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user.

Model prototipe juga memilki kelemahan sebagai berikut :

1. Pelanggan dapat sering mengubah-ubah atau menambah-nambah spesifikasi kebutuhan

karena menggapa aplikasi sudah dengan cepat dikembangkan,karena adanya iterasi ini

dapat menyebabkan pengembang banyak mengalah dengan pelanggan karena

perubahan atau penambahan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.

2. Pengembang lebih sering mengambil kompromi dengan pelanggan untuk mendapatkan

prototipe dengan waktu yang cepat sehingga pengembangan lebih sering melakukan

segala cara (tanpa idealis) guna menghasilkan prototipe untuk didemonstrasikan. Hal

ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang kurang baik atau bahkan

menyebabkan iteratif tanpa akhir.

Permasalahan dapat terjadi pada model prototipe, hal ini dapat diatasi dengan

melakukan perjanjian antara pengembang perangkat lunak dengan pelanggasn (customer)

atau user agar model prototipe hanya digunakan untuk mendefinisikan spesifikasi kebutuhan

perangkat lunak, tapi tidak untuk seluruh proses pengembangan seluruh sistem perangkat

lunak.

Model prototipe cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan pelanggan secara

lebih detail karena pelagggan sering kali kesulitan menyampaikan kebutuhannya secara detail

tanpa melihat gambaran yang jelas. Untuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai

dengan target waktu dan biaya di awal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan sistem harus

sudah disepakati oleh pengembang dengan pelanggan secara tertulis. Dokumen tersebut akan

menjadi patokan agar spesifikasi kebutuhan sistem masih dalam ruang lingkup proyek.

Adapun tahapan dalam metode prototipe adalah sebagai berikut:

1. Mendengarkan Pelanggan

Tahap Mendengarkan pelanggan adalah tahapan mempelajari proses bisnis yang

dibutuhkan pelanggan. Proses bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dapat

diketahui dengan melakukan pengamatan proses bisnis, wawancara, dan menumpulkan

data yang terkait. Hasil dari pengamatan proses bisnis, wawancara dan pengumpulan

[ 7 ]

data digunakan untuk proses analisis sehingga akan mendapatkan rumusan yang tepat.

2. Membangun / Memperbaiki Prototipe

Tahap membangun prototipe dilakukan dengan memetakan hasil dari model

analisis ke perancangan perangkat lunak. Langkah-langkah yang dilakukan untuk

memetakan hasil dari pemodelan analisis ke perancangan perangkat lunak adalah sebagai

berikut:

A. Disain Data

Proses desain data adalah mengubah Entity Relationship Diagram (ERD)

menjadi struktur data. Struktur data adalah deskripsi dari tabel yang digunakan

oleh sistem. ERD Sistem Informasi manajemen UPTD dijadikan acuan untuk

membentuk tabel-tabel yang akan digunakan

B. Disain Arsitektur

Desain arsitektur sistem adalah memetakan Data Flow Diagram (DFD)

menjadi struktur program. Hasil pemetaan DFD dapat dikelompokkan menjadi

desain input, proses, dan output. Ketiga kelompok desain tersebut akan dijadikan

sebagai pendukung dalam proses desain antarmuka.

3. Pelanggan Menguji Coba Prototipe

Dalam tahap pengujian ini penulis menggunakan pengujian black box. Alasannya

karena pengujian black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat

berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Rosa dan

Shalahuddin (2013:275), Black-Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji

perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program.

Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan

keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba

semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat

dengan kasus benar dan kasus salah.

Proses pengujian pada penelitian ini melibatkan pengembang dan pengguna.

Pengembang melakukan pengujian untuk memastikan sistem berjalan dengan baik sesuai

dengan proses yang ditentukan. Pengguna yang melakukan proses pengujian pada penelitian

ini yaitu petugas adminstrasi Unit Pelayanan Teknis Daerah yang terkait. Pengguna

melakukan pengujian dengan cara mencoba menggunakan sistem ini untuk memberikan

evaluasi dalam bentuk kritik atau saran terhadap sistem yang sudah dibuat. Hasil evaluasi dari

pengguna dijadikan pertimbangan bagi pengembang untuk ditindaklanjuti dalam proses

perbaikan sistem.

4. Hasil Perancangan / Simulasi

Adapun hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah terciptanya sistem

informasi manajemen unit Pelayanan Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta

Karya yang bertujuan dapat menghasilkan efektivitas dalam pengelolaan data yang

ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan, serta ketelitian dan

kebenaran informasi yang dihasilkan.

[ 8 ]

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Input

Implementasi antarmuka berguna sebagai tampilan bagi pengguna sistem.

Implementaasi antarmuka dilakukan pada setiap hasil perancangan antarmuka yang telah

dibuat kedalam bentuk sistem informasi. Pada web ini terdapat form input menu data pegawai

PNS, data perjalanan dinas pegawai, data belanja kantor dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dalam gambar implementasi website berikut:

1. Tampilan Beranda SIM UPTD

Tampilan awal web ini berfungsi untuk masuk ke menu admin untuk menginput

data seperti data pegawai PNS, data perjalanan dinas pegawai, data belanja kantor dan

lain-lain. Untuk dapat menggunakan form ini maka admin harus menginput data username

dan password yang telah terdaftar pada sistem.

Gambar 3 Halaman Beranda Login

2. Tampilan Home Input SIM UPTD

Setelah admin melakukan login kemudian akan masuk ke menu home input sim

uptd. Halaman home merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika admin

membuka web.

Gambar 4 Halaman Home Input SIM UPTD

3. Tampilan Input Perjalanan Dinas

Halaman input perjalanan dinas merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data perjalanan dinas Unit Pelayanan Teknis Daerah

[ 9 ]

Gambar 5 Halaman Input Perjalanan Dinas

4. Tampilan Input Pegawai PNS

Halaman input pegawai PNS merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data pegawai PNS Unit Pelayanan Teknis Daerah

Pengembangan dan Permukiman.

Gambar 6 Halaman Input Pegawai PNS

5. Tampilan Input Belanja Kantor

Halaman input perjalanan dinas merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data belanja kantor Unit Pelayanan Teknis Daerah.

[ 10 ]

Gambar 7 Halaman Input Belanja Kantor

6. Tampilan Input Pegawai Non PNS

Halaman input pegawai non PNS merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data pegawai non PNS Unit Pelayanan Teknis

Daerah.

Gambar 8 Halaman Input Pegawai Non PNS

7. Tampilan Input Perjalanan Dinas

Halaman input perjalanan dinas merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data perjalanan dinas Unit Pelayanan Teknis Daerah.

Gambar 9 Halaman Input Perjalanan Dinas

8. Tampilan Input Data Pembangunan

Halaman input data pembangunan merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data pembangunan Unit Pelayanan Teknis Daerah.

[ 11 ]

Gambar 12 Halaman Input Pembangunan

9. Tampilan Input Data Pengeluaran Riil

Halaman input data pengeluaran riil merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data pengeluaran riil Unit Pelayanan Teknis

Daerah.

Gambar 13 Halaman Input Pengeluaran Riil

10. Tampilan Input Data Kwitansi Mobilitas

Halaman input data kwitansi mobilitas merupakan halaman yang digunakan

untuk menginput, mengedit dan menghapus data kwitansi mobilitas Unit Pelayanan

Teknis Daerah.

Gambar 14 Halaman Input Kwitansi Mobilitas

11. Tampilan Input Data Pengunjung

Halaman input data pengunjung merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data pengunjung Unit Pelayanan Teknis Daerah.

[ 12 ]

Gambar 15 Halaman Input Pengunjung Perpustakaan

12. Tampilan Input Data Transaksi Pinjam

Halaman input data transaksi pinjam merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data transaksi pinjam Unit Pelayanan Teknis

Daerah.

Gambar 16 Halaman Input Transaksi Pinjam

13. Tampilan Input Data Buku Baru

Halaman input data buku baru merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data buku baru Unit Pelayanan Teknis Daerah.

Gambar 17 Halaman Input Buku Baru

14. Tampilan Input Data Penugasan

Halaman input data penugasan merupakan halaman yang digunakan untuk

menginput, mengedit dan menghapus data penugasan Unit Pelayanan Teknis Daerah.

[ 13 ]

Gambar 18 Halaman Input Penugasan

PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap permasalahan pada

Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) yaitu sering terjadi kesulitan dalam penulisan data

pegawai negeri sipil (PNS) dan non PNS, laporan perjalanan dinas pegawai sering terlambat

disampaikan ke pimpinan, laporan rencana pembangunan permukiman tidak tepat waktu dan

arsip buku yang ada di perpustakaan UPTD tidak teratur, maka dengan menggunakan Sistem

Informasi Menajeman Unit Pelayanan Teknis Daerah dapat mempermudah dalam menginput,

mengedit, mencari dan menghapus data dan dapat mempermudah admin dalam membuat

laporan sehingga laporan dapat diterima pimpinan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

A.S,Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi

Objek. Bandung: Informatika.

Hartono, Bambang. 2013.Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka

Cipta.

Hasibuan. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Irfan, Moch dan Rusdiana. 2014. Sistem Informasi Manajemen, Bandung: Pustaka Setia.

Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Gramedia Building.

Manurung. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Medan: Umsu Press.

Muhtar.2013. Metode Praktis Penelitian Deskriftif Kualitatif. Jakarta Selatan: GP Press

Group.

Raharjo, Budi.2011.Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan Mysql. Bandung:

INFORMATIKA.

Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset

Sutabri.2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.