administrasi obat di unit pelayanan kesehatan puskesmas

Upload: shinta-dwi-safitri

Post on 13-Jul-2015

779 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

ADMINISTRASI OBAT DI UNIT PELAYANAN KESEHATAN (PUSKESMAS)

KELOMPOK 15 PRANA WILDAN CAHYADI 2009710053 SHINTA DWI SAFITR 2009710054 RAHMAWATI 2009710036 Derry Pangestu 2009710011

Definisi...

Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan ministrare = melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.

Definisi...

Dari segi farmakologi obat didefinisikan sebagai substansi yang digunakan untuk pencegahan dan pengobatan baik pada manusia maupun pada hewan. Obat merupakan faktor penunjang dalam komponen yang sangat strategis dalam pelayanan kesehatan (Widhayani, 2002).

Definisi...

Puskesmas merupakan organisasi pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah tertentu (Muninjaya, 1999).

Next...

Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah dan jenis perbekalan farmasi dan alat kesehatan, dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seperti tenaga, dana, sarana dan perangkat lunak (metoda dan tata laksana) dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan diberbagai tingkat unit kerja (Anonim, 2001).

Tujuan Pengelolaan obat di Puskesmas

Terlaksananya peresepan yang rasional. Pengembangan dan peningkatan pelayanan obat Proses pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut lima fungsi pokok yaitu perencanaan obat, pengadaan, pendistribusian, penggunaan, pencatatan dan pelaporan lain Meningkatkan efisiensi penggunaan obat ( Anonim, 1995 )

Pengadaan obat

Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan adalah upaya pemenuhan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan sesuai dengan jenis, jumlah dan mutu yang telah direncanakan sesuai kebutuhan pembangunan kesehatan. Pengadaan merupakan proses untuk penyediaan obat yang dibutuhkan di unit pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2008).

Next...

Obat yang diadakan di Puskesmas adalah obat esensial yang jenis dan itemnya merujuk pada DOEN. Selain itu sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.085/1989 tentang kewajiban menuliskan resep generik dan atau menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, maka hanya obat generik yang diperkenankan tersedia di Puskesmas. Dengan dasar pertimbangan: a. Obat generik mempunyai mutu, efikasi yang memenuhi standar pengobatan b. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik c. Menjaga kelangsungan pelayanan publik d. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi alokasi dana obat pelayanan kesehatan publik.

Fungsi Pengadaan Obat

Fungsi pengadaan adalah merupakan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah ditetapkan di dalam fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan (dengan peramalan yang baik), maupun penganggaran. Pelaksanaan dari fungsi pengadaan dapat dilakukan dengan pembelian, pembuatan, penukaran ataupun penerimaan sumbangan (hibah, misal untuk rumah sakit umum) (Depkes RI, 2008).

Next...

Menurut Seto dkk., (2008), adapun hal yang harus diperhatikan dalam proses pengadaan adalah sebagai berikut: Doelmatig : harus sesuai kebutuhan yang sudah direncanakan sebelumnya. Rechtmatig : harus sesuai dengan kemampuan keuangan. Wetmatig : cara atau sistem pengadaan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tujuan Pengadaan Obat

Tujuan pengadaan obat adalah agar tersedianya obat dengan jenis dan jumlah yang cukup sesuai kebutuhan dengan mutu yang terjamin serta dapat diperoleh pada saat diperlukan (Hartono, 2007).

Distribusi Obat

Distribusi obat bertujuan untuk mendekatkan obat dan alat kesehatan kepada pemakai di unit pelayanan kesehatan sehingga setiap saat tersedia dalam jumlah, jenis, mutu yang di butuhkan secara ekonomis dan efektif (Anonim, 1995).

Next...

Kegiatan distribusi meliputi: 1. Menentukan frekuensi/jadwal distribusi 2. Menentukan jumlah obat 3. Memeriksa mutu dan kadaluarsa obat 4. Melaksanakan penyerahan dapat dilakukan dengan cara: Gudang obat menyerahkan/mengirim obat dan diterima di sub unit pelayanan Diambil sendiri oleh petugas sub unit pelayanan. Obat diserahkan dengan formulir LPLPO yang sudah ditanda tangani dan satu rangkap disimpan sebagai tanda bukti penyerahan/penerimaan obat. Menandatangani dokumen penyerahan obat ke sub unit berupa LPLPO sub unit.

Jalur Distribusi Pelaporan Obat...

GFK

Puskesmas Gudang Obat

UPO Kamar Obat

UPO Kamar Suntik

UPO Puskesmas Pembantu

UPO Puskesmas Keliling

UPO Posyandu dll

Keterangan: GFK = Gudang Farmasi Kabupaten/Kota Sie = Seksi UPO = Unit Pelayanan Obat = Distribusi = Pelaporan

Penggunaan Obat

Menurut Badan Kesehatan Sedunia (WHO), Penggunaan obat dilakukan rasional apabila memenuhi kriteria (Anonim, 1996): Sesuai dengan indikasi penyakit Tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau Diberikan dengan interval waktu pemberian yang tepat Obat yang diberikan harus efektif dengan mutu terjamin dan aman.

TERIMA KASIH