sinopsis
TRANSCRIPT
SINOPSIS TESIS
MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM PEMBINAAN MENTAL NARAPIDANA
(Studi Multikasus di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Malang
dan Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas II-A Malang)
BAB I
Penggantian istilah “penjara” menjadi “Lembaga Pemasyarakatan” tentu
megandung maksud baik, yaitu pemberian maupun pengayoman warga binaan
tidak hanya terfokus pada itikad menghukum (Funitif Intend) saja, melainkan
lebih berorientasi pada tindakan-tindakan yang lebih manusiawi dan disesuaikan
dengan kondisi dari warga binaan itu. Pemasyarakatan dinyatakan sebagai suatu
sistem pembinaan terhadap para pelanggar hukum dan sebagai suatu keadilan
yang bertujuan untuk mencapai reintegrasi sosial atau pulihnya kesatuan
hubungan antara warga binaan pemasyarakatan dengan masyarakat. Pembinaan
kepada narapidana bertujuan untuk memberikan seperangkat bekal hidup, baik
bekal pengetahuan, keterampilan, maupun bekal mental spiritual untuk
menambahkan kesadaran mereka, sehingga mampu menjadi warga masyarakat
Indonesia yang baik dan berguna serta tidak terisolir dalam menjalani
kehidupannya di tengah masyarakat. Fungsi pendidikan khusus yang dilaksanakan
di Lapas, terletak pada fungsi yang diembannya, yaitu penyelenggaraan porses
penyadaran dan readjustment bagi para napi (orang-orang yang pernah melakukan
pelanggaran hokum, bukan orang biasa), agar mereka tidak melanggar ketetapan
hukum dan norma-norma yang dianut masyarakat. Kedua LP tersebut juga telah
mendapat ISO 9001:2008, karena dianggap mampu memberikan pelayanan yang
baik terhadap narapidana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan model pendidikan agama
Islam dalam rangka pembinaan mental narapidana di LP Klas I Malang dan LP
Wanita II-A Malang, dengan sub fokus mencakup: (1) materi pendidikan agama
Islam dan (2) model pembelajaran pendidikan agama Islam dalam pembinaan
mental narapidana, di LP Klas I Malang dan LP Wanita II-A Malang.
Peneliti menyajikan perbedaan dan persamaan bidang kajian yang diteliti
antara peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Hal ini perlu peneliti
kemukakan untuk menghindari adanya pengulangan kajian terhadap hal-hal sama.
Dengan demikian akan diketahui sisi-sisi apa yang membedakan antara penelitian
yang akan dilakukan dengan penelitian terdahulu. Diantara penelitian terdahulu
itu adalah: (1) Badri Hamzah dengan penelitian yang berjudul Upaya Pembinaan
Agama Islam Narapidana Wanita Pekerja Seks Komersial di Lembaga
Pemsyarakatan Klas II-A Wanita Malang, (2) Junaidah, dengan judul penelitian
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Narapidana Anak di Lembaga
Pemasyarakatan Melalui Kejar Paket B, (3) M. Denny Firmanda, dengan judul
penelitian Model Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Narapidana (Studi
di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Malang) dan (4) Tiwan Setiawan, dengan
judul penelitian Model Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan
Klas II A Wanita Semarang.
BAB II
Pada Bab II, tesis ini membahas tentang Pendidikan Agama Islam, yang
meliputi Pengertian Pendidikan Agama Islam, Materi Pendidikan Agama Islam,
dan Karakteristik Pendidikan Agama Islam. Dengn pembahasan tentang PAI di
bagian ini, maka dapat diketahui tentang materi PAI. Kemudian pada bab ini juga
membahas tentang Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yang
memberikan penjelasan tentang pengertian model pembelajaran, model
pembelajaran pendidikan agama Islam, pendekatan pembelajaran pendidikan
agama Islam, metode pembelajaran pendidikan agama Islam, dan strategi
pembelajaran pendidikan agama Islam. Di bagian ketiga bab II, penulis membahas
tentang yang mental bahasannya meliputi pengertian kesehatan mental; prinsip-
prinsp kesehatan mental; faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental;
pola wawasan kesehatan mental; dan pandangan Islam mengenai kesehatan
mental.
Tinjauan teori dalam pembahasan ini, juga mengaji teori tentang lembaga
pemasyarakatan, yang membahas tentang sejarah dan perkembangan kepenjaraan
di Indonesia; pengertian lembaga pemasyarakatan; tujuan lembaga
pemasyarakatan serta lembaga pemasyarakatan sebagai lembaga pendidikan
nonformal.
BAB III
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi
multikasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam,
observasi partisipatif dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan, pengecekan keabsahan data temuan
dilakukan dengan cara perpanjangan keikutsertaan peneliti; teknik triangulasi
dengan menggunakan berbagai sumber, teori dan metode dan ketekunan
pengamatan. Lokasi penelitian adalah di LP Klas I Malang dan di LP wanita Klas
II-A Malang. Informan penelitian, yaitu Kasie Binadik LP Wanita Klas II-A
Malang, Ibu Lilik Sulistyowati, SH,M.Hum Kasubsie Bimkeswat LP Wanita Klas
II-A Malang, Ibu Martiningsih, SH, Kaur Umum LP Wanita Klas II-A Malang,
Ibu E. Ninik R, S.Sos., Kaur Kepegawaian & KU LP Wanita Klas II-A Malang,
Ibu Indiyah Yuniastuti, SE, Kasi. Bimkemas LP Klas I Malang, Bapak Drs.
Mulyadi Pratondo M, Pelaksana Sie Bimkemasy LP Klas I Malang, Bapak Djoko
Waluyo, S.Psi, Staf Bimkemasy LP Klas I Malang, Bapak Khoirul Anam, Kepala
KPSD LP Klas I Malang, penyuluh agama dan beberapa narapidana.
BAB IV
Dalam bab IV ini, penulis memaparkan data penelitian yang berkaitan dengan
materi PAI dan model pembelajaran PAI dalam pembinaan mental narapidana
serta kondisi mental narapidana di LP Klas I Malang dan LP wanita Klas II-A
Malang. Selain itu untuk mendukung hasil penelitian tersebut, penulis juga
menambahkan temuan penelitian berupa profil dari kedua LP tersebut.
BAB V
Pada bab V, penulis menjelaskan tentang komponen input: materi pendidikan
agama Islam dalam pembinaan mental narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas I Malang dan Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II-A Malang;
komponen proses yang menjelaskan tentang model pendidikan agama Islam
dalam pembinaan mental narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang
dan Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II-A Malang dan komponen output
yang menjelaskan tentang aspek afektif, psikomotorik, kognitif yang ada pada
narapidana setelah diadakannya proses pembelajaran PAI di kedua LP tersebut.
BAB VI
Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut adalah (1) Materi
pendidikan agama Islam yang disampaikan kepada narapidana di LP Klas I
Malang dan LP Wanita Klas II-A Malang adalah tentang keimanan (ketauhidan),
dan akhlak; (2) Model pendidikan agama Islam dalam pembinaan mental
narapidana yang dilakukan di LP Klas I Malang dan LP Wanita Klas II-A Malang
adalah model modifikasi tingkah laku. Hal tersebut mengacu dari beberapa aspek
diantaranya, pendekatan pembelajaran yang dilakukan di LP Klas I Malang dan
LP Wanita Klas II-A Malang adalah pendekatan fungsional dan pendekatan
emosional. Strategi pembelajaran yang dilaksanakan di LP Klas I Malang dan LP
Wanita Klas II-A Malang adalah strategi pembelajaran Afektif, strategi
pembelajaran CTL, dan strategi pembelajaran berbasis masalah. Sedangkan
metode pembelajaran di LP Klas I Malang dan LP Wanita Klas II-A Malang
menggunakan beberapa metode diantaranya metode ceramah, metode
demonstrasi, metode Jesuit, metode Parabel, sistem monitoring dan metode
Herbart. Pelaksanaan pembelajaran PAI di LP Klas I Malang dan LP Wanita Klas
II-A Malang menggunakan tehnik individual dan menggunakan evaluasi
diagnostic; dan (3) kondisi mental narapidana setelah diadakannya proses model
pembelelajaran PAI di LP Klas I Malang dan LP Wanita Klas II-A Malang,
memiliki perkembangan yang sesuai dengan visi misi dari kedua LP tersebut,
diantaranya warga binaan berakhlak baik, memiliki disiplin dan tanggugjawab
serta penuh pengabdian, memiliki jiwa solidaritas dan toleransi, lebih percaya diri
dan selalu menghargai orang lain, tawadhu’, selalu menjalin komunikasi dengan
baik dengan sesama warga binaan maupun petugas dan Pembina agama.