sindroma nefrotik
DESCRIPTION
IPDTRANSCRIPT
-
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FK UNSRAT/RS.Prof.Dr.R.D.Kandou ManadoDr. Stella Palar, SpPD - KGH
-
DEFINISI
Suatu Sindroma Klinik meliputi : Proteinuria (> 3,5 gram/hari) Hypoalbuminemia (< 2,5 g/dL) Edema Hyperlipidemia Lipiduria Hypercoagulability
SN merupakan salah satu gambaran klinik dari penyakit glomerular (manifestasi klinik dari GN primer)
-
Penyakit Glomerular terdapat 4 gambaran klinik : Nefritik Fokal Nefritik Difus Nefrotik Etiologi non-spesifik dari kelainan histologik
Perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kelainan ginjal yang mendasarinya biopsi ginjal untuk prognisis dan pengobatan
-
ETIOLOGI SN
Primer (Idiopatik)Kongenital Sekunder Penyakit Sistemik : SLE, HSP Obat-obatan, alergen, toksin, dll
-
KLASIFIKASI I. Klasifikasi Histopatologis
Ditegakkan dengan pemeriksaan mikroskop cahaya pemeriksaan mikroskop elektron Imunofluoresensi
-
Minimal Change Disease (MCD) Focal & Segmental Glomerulosclerosis (FSGS) Membranous Glomerulopathy (MG) / Membranous Nephropathy Membranoproliferative Glomerulonephritis (MPGN) Mesangial Proliferative Glomerulonephritis Crescentic Gloemerulonephritis
-
II Klasifikasi Berdasarkan Respons terhadap Kortikosteroid
1. SN Sensitif Steroid (SNSS) 2. SN Resisten Steroid (SNRS)
-
III. Secara Patogenesis SN merupakan manisfestasi klinik dari Glomerulonepritis primer yang dibagi dalam 2 kelompok :
1. Kelompok Inflamasi
2. Kelompok Non-Inflamasi
-
IV. Dari Sistem Imunologi terjadinya GN
1. GN akibat reaksi imun-humoral 2. GN akibat reaksi imun-seluler
-
PATOFISIOLOGI Dua Hipotesis tentang terjadinya Retensi Natrium dan Edemada pada SN : SKEMA HIPOTESIS UNDERFILL
-
SKEMA HIPOTESIS OVERFILL
-
Gambaran Klinik
1. Edema (Perifer anasarka & asites) 2. Urine berbuih oleh karena proteinuria berat
3. Anoreksia, diare
4. Pengantuk dan cepat lelah
5. Penyusutan otot karena katabolisme
6. Infeksi (selulitas, septisemia, peritonitis) O/k :protein imunitas seluler & humoral terganggu)
-
7. Kuku memutih 8. Hipertensi o/k kelainan glomerulus yang mendasarinya 9. Gagal ginjal
10.Lain-lain yang berhubungan dengan penyakit sistemik penyebab SN : SLE, DM, Amiloidosis, dll.
-
LABORATORIUM I.URINE : Proteinuria (3,0 3,5 gr/hari) Sedimen urine : Oval fat body, silinder hialin
II.Protein Plasma : Albumin < 2,5 g/L Protein total Fraksi Globulin (-2 dan - globulin) Fibrinogen
-
III.Urea dan Kreatinin N atau sedikit pada hipovolemia berat Hipovolemia berat bertahan nekrosis tubuler akut ureum & kreatinin ringan sampai berat
IV. Lipid Kolesterol Trigliseride Fosfolipid HDL dan pre- lipoprotein
-
V. LED
VI.Calcium
VII. Jumlah dan agregasi trombosit
-
PENATALAKSANAAN Tujuan : I.Agar terjadi remisi komplit dan secepat mungkin Bila remisi komplit tidak dapat tercapai usaha menahan progresi kelainan glomerulus
Mencegah Relaps
III.Mencegah efek samping latrogenik pada penyakit yang kambuh berulang dalam waktu lama.
-
Obat-Obat yang digunakan : 1. Loop Diuretic 2. Kortikosteroid
3. Azatioprin 4. Klorambusil 5. Siklofosfamid 6. Siklosporin-A 7. Mikofenolat mofetil
-
Obat Imunosupresan Untuk menekan reaksi inflamasi o/k endapan imun pada glomerulus reaksi stop remisi
-
Pengobatan Suportif 1. Diet Protein 0,6 gram/kg BB/hari + jumlah gram proteinuria proteinuria & albumin darah Penelitian Bertentangan : 1. Diet Protein permiabilitas Glom terhadapmakromolekul Proteinuria lebih lanjut Keseimbangan protein tetap negatif Kadar albumin serum yang rendah akan menetap
2.Diet Protein Hasil bertentangan Ekskresi albumin , albumin serum
-
2.Pengobatan Edema
Furosemid (Loop-diuretic) Cara : Intravenous Per Infus : 0,1 0,4 mg/kg BB/jam dalam larutan NaCl 0,9 % / D 5% Furosemide 60 mg dalam 200 cc albumin 20% Dosis lebih tinggi o/k : Albumin ikatan protein dan diuretik diuretik mencapai Ginjal Loop dan Henle relatif resisten terhadap Furosemid
-
3.Proteinuria
Pengobatan dengan ACE-I dan ARB ACE-I dapat memperbaiki barrier size selectivity dari glomerulus (terutama Protein) Pada SN persisten, Nepropati membranosa primer ACE-I dapat menimbulkan remisi pada SN sekunder (SN dengan DM tipe 1) ACE-I + ARB efek antiproteinuria pada GN Primer >
-
4.Hipoalbuminemia
Pemberian albumin pada : Hipovolemia Keadaan menjurus ke gagal ginjal
Diuresis tidak memuaskan dengan diuretik dosis tinggi
-
5.Hiperlipidemia
Obat pilihan : Golongan Statin (lovastatin, pravastatin, simvastatin)
6.Hiperkoagulabilitas
Obat-obat anti koagulan resiko trombosis Pemakaian terbatas pada resiko trombosis : tirah baring yang lama, pembedahan, saat dehidrasi, saat pemberian kortikosteroid i.v dosis tinggi
-
Pengobatan Spesifik I.Minimal Change Disease Regimen yang dipakai : Steroid setara prednison 60 mg/m2 (maksimal 80 mg) selama 4-6 minggu
Prednison 40 mg/m2 selang sehari selama 4 6 minggu
-
Bila RelapsDosis prednison kembali 60 mg/m2 (max 80 mg) tiap hari sampai 3 hari proteinuria (-)
Prednison 40 mg/m2 selang sehari selama 4 minggu
-
3.Bila Sering RelapsPrednison selang sehari + Siklofosfamid 2 mg/kg BB atau Klorambusil 0,15 mg/kg BB selama 8 minggu
Bila gagal : Siklosporin 5 mg/kg BB selama 6-12 bulan
-
4.Bila tergantung SteroidSiklofosfamid 2 mg/kg BB selama 8-12 minggu
Bila gagal : Siklosporin 5 mg/kg BB selama 6-12 bulan
5.Bila Resisten Steroid
Siklosporin 5 mg/kg BB selama 6-12 bulan
-
II.Focal & Segmental Glomerulosclerosis1.Steroid setara dengan Prednison 60 mg/hari selama 6 bulan 2.Bila resisten / tergantung steroid Siklosporin 5 mg/kg BB selama 6 bulan
3.Bila Remisi : Dosis Siklosporin 25 % setiap 2 bulan
4.Bila gagal Siklosporin Stop
-
III.Membranous GlomerulopathyMetilprednisolon 1 gram/hari IV selama 3 hari
Steroid setara prednison 0,5 mg/kg BB/hari selama 1 bulan
Klorombusil 0,2 mg/kg BB/hari atau selama 1 bulan Siklofosfamid 2 mg/kg BB/hari
Prosedur diulang sebanyak 3 kali
-
IV.Mesangial-Proliferative Glomerulonephritis
Steroid tidak efektif pada dewasa
Aspirin 325 mg/hari dan/atau selama 12 bulan Dipridamol 75-100 mg 3 x sehari
Bila respons (-) stop terapi
-
Sindrom Nefrotik yg Resisten thdp Pengobatan 1.Mycophenolate Mofetil (MMF) Obat Imunosupresan baru Zat aktif mycophenolic acid (MPA) : Hambat proliferasi sel limfosit B dan T Hambat produksi antibodi dari sel-B
Hambat glikosilasi dan ekspresi dari adhesion molecules
Hambat proliferasi sel otot polos pembuluh darah dan sel mesangial
Hambat INOS (Inducible nitric oxide synthase)
Induksi apoptosis sel-T aktif
-
Indikasi MMF :
Kasus resisten / tergantung steroid
Kasus resisten / tergantung siklosporin
Dosis MMF : 2 x 0,5 1 gram
2.LDL apheresis Indikasi SN resisten steroid
-
Kapan Pengobatan Dimulai ? Perdebatan !
1 2 tahun sesudah timbul gejala klinik SN (Pasien mungkin Remisi spontan)
Tunggu sampai timbul insufisiensi ginjal
-
Sedini mungkin ok :
1.Terapi efektif cegah timbul komplikasi SN 2.Respon lebih besar bila pasien belum timbul kelainan glomerulus dan tubulointerstisial yang lanjut.
3.Toleransi terapi lebih baik oleh pasien dengan fungsi ginjal yang normal
4.Pasien Gagal Ginjal tidak responsif terhadap pengobatan
-
Bila Fungsi Ginjal
Deteksi dan obati semua komplikasi yang ada (trombosis vena, nefritis interstisial, GN ekstrakapiler, dll)
Terapi : metil prednisolon dan klorambusil selama 6 bulan
-
Efek Samping Kortikosteroid pd Pemakaian Jangka Panjang Osteoporosis Ulkus Lambung
Atrofi Kelenjar Adrenal Retensi Garam
Peningkatan Tekanan Darah Miopati
Turunnya Kadar Kalium Infeksi
Efek Psikotropik Moon Face
Hirsutism Purpura, ekimosis
Striae Jerawat
Peningkatan Berat Badan
-
60 mg/m2/hari 28 hari 40 mg/m2/hari intermiten Skema Pengobatan Prednison
-
SN. Relaps frekuenPred FD 4 mgg ALTDosis diturunkan sampai threshold 0,1 0,5 mg/kg ALTrelaps pd pred > 0,5 mg/kg/ALTrelaps pd pred > 1 mg/kg/ALT atau efek samping steroid Levamisol 2,5 mg/kg (4-12 bulan) CPA 2-3 mg8-12 minggu relaps pred standarrelaps pada pred > 0,5 mg/kg/ALTSiklosporin 5 mg/kg1 tahunSkema Pengobatan Prednison Jangka Panjang
-
Pengobatan Optimal SN Disamping Imunosupresan :
1.ACE-I dengan/atau ARB
2.Restriksi protein
3.Antihipertensi untuk menekan TD capai target (125/80 mmHg)
4.Antilipid golongan Statin
5.Berhenti merokok
-
ACE-I/ARBRESTRIKSI PROT.Leksi pada Ginjal Sisa ginjal yang berfungsiHiperfiltrasi glom.Hipertensi glom.ADAPTIVEPROTEINURIKerusakan glomANGIOTENSIN. II Prolif, sel mesang Induksi TGF-Induksi endotel & otot polos vask PAI-1 ANGIOTENSIN. II Aktifasi Makrofag Fagositosis meningkat Aldeosteron meningkatSisa Ginjal berfungsi makin berkurangANTI HIPERTENSIANTI LIPID* HENTIKAN ROKOKGambar : Lesi pada Ginjal dan Mekanisme progresi Kerusakan Glomerulus serta Pengobatan Lengkap Sindrom Nefrotik disamping Imunosupresan
-
PENYULIT 1.Subnutrisi Protein Karena proteinuria, diare, anoreksiaPerubahan kulit, osteoporosis, penyusutan otot, gangguan pertumbuhan.
2.Infeksi (bakteri) : selulitas, septicaemia, peritonitis, ISK Beberapa sebab : 1.Kadar imunoglobulin yang rendah 2.Defisiensi protein secara umum 3.Gangguan opsonisasi terhadap bakteri 4.Hipofungsi limpa, dan 5.Akibat pengobatan imunosupresif
-
3.Hipovolemia : Hipotensi postural, nekrosis tubuler akut, kolaps sirkulasi.
4.Keadaan Hiperkoagulasi :
Trombosis v. renalis
fibrinogen plasma & Faktor-faktor V, VII, VIII, IX trombosis vena / arteri lain
Produksi tromboksan jumlah dan agregasi trombosit
-
5.Berhubungan dengan terapi
Diuretika hipokalemia, hipovolemia
Steroid sindroma cushing, berbagai infeksi
Obat sitotoksikdepresi sutul, berbagai infeksi
-
PROGNOSIS- Ditentukan oleh respons terhadap kortikosteroid - Angka kejadian Relaps pada SNSS
70 %
-
Na+3HCO3Na+ENaCNa+K+ROMKK+2 K+3 Na+Na-K-ATPaseSel Prinsipal CCDLumenSel IntersisiumNHE3 H+NBC1LumenTub. Proksimal(A) Pompa Na-K-ATPase yang mendorong Na masuk kedalam aliran darah peritubulerdi duktus kolektikus kortek (CCD) dan (B) Pompa NHE3 yang mendorong Na masuk ke dalam sel tubulus proksimal