simulasi prosedur pembuatan surat izin mengemudi …

154
SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) C BERBASIS VIRTUAL REALITY DENGAN TEKNIK COLLISION DETECTION DAN BIPED-CHARACTER RIGGING (STUDI KASUS: SATPAS DAAN MOGOT) SKRIPSI Oleh THORIQ HIDAYATTULLAH NIM : 108091000100 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN

MENGEMUDI (SIM) C BERBASIS VIRTUAL REALITY

DENGAN TEKNIK COLLISION DETECTION DAN

BIPED-CHARACTER RIGGING

(STUDI KASUS: SATPAS DAAN MOGOT)

SKRIPSI

Oleh THORIQ HIDAYATTULLAH

NIM : 108091000100

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

ii

SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) C BERBASIS VIRTUAL REALITY

DENGAN TEKNIK COLLISION DETECTION DAN BIPED-CHARACTER RIGGING

(STUDI KASUS: SATPAS DAAN MOGOT)

Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer Pada Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

THORIQ HIDAYATTULLAH

NIM : 108091000100

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2015 M/1436 H

Page 3: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …
Page 4: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …
Page 5: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 11 Juni 2015

Thoriq Hidayattullah NIM. 108091000100

Page 6: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

vi

ABSTRAK

Thoriq Hidayattullah – 108091000100, Simulasi Prosedur Pembuatan Surat

Izin Mengemudi (SIM) C Berbasis Virtual Reality dengan Teknik Collision

Detection dan Biped-Character Rigging (Studi Kasus : SATPAS Daan Mogot)”

dibimbing oleh Arini, MT dan Fenty Eka Muzayyana A., M. Kom

Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi (SATPAS) Polda Metro Jaya berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor. 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 mempunyai beberapa tugas pokok dan fungsi. Yang salah satu tugasnya adalah menyelenggarakan bimbingan teknik latihan dalam pelaksaan Registrasi dan Identifikasi Pengemudi (Surat Izin Mengemudi). Bimbingan ini mengenai sosialisasi prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan peraturan berlalu lintas yang memiliki target masyarakat belum memiliki SIM terutama siswa - siswi SMA/SMK/MA yang merupakan calon pemohon SIM. Bimbingan yang dilakukan selama ini masih menggunakan penyampaian manual yakni masih melibatkan sosialisasi oleh orang secara langsung. Hal ini masih memiliki banyak kelemahan yaitu penyampaian informasi yang tidak lengkap. Hal ini menyebabkan pemohon SIM akan beralih menggunakan jasa calo. Berdasarkan penyebaran kuesioner awal yang dilakukan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat, siswa - siswi SMA/SMK/MA belum mengerti mengenai prosedur pembuatan SIM dan merasa sosialisasi yang selama ini dilakukan SATPAS kurang menarik sehingga diperlukan sebuah media alternatif baru dalam sosialisasinya. Pembuatan aplikasi simulasi menggunakan teknologi virtual reality dirasa dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Penggunaan teknologi virtual reality ditambah dengan implementasi teknik collision detection untuk menambah unsur realistis dari simulasi dan implementasi teknik biped-character rigging dalam video animasi diharapkan dapat memberikan kesan yang impresif, menarik minat, serta mudah dipahami dalam penggunaanya. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode pengumpulan data yang terdiri atas observasi, wawancara, kuesioner, studi pustaka dan studi literatur, sedangkan untuk metode perancangan aplikasi menggunakan IMSDD (Interactive Multimedia System Design and Development) yang terdiri dari empat tahapan, yaitu system requirement, design consideration, implementation, dan evaluation.

Kata Kunci : Simulasi, Prosedur, SIM, SATPAS, Virtual Reality, Collision

Detection, Biped-Character Rigging, IMSDD.

Page 7: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang merupakan salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan program studi Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik

Informatika Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan teruntuk Nabi Muhammad

SAW yang telah membawa cahaya dalam kehidupan di dunia ini. Semoga Rahmat

Allah selalu mengalir untuknya beserta keluarga, sahabat dan umatnya.

Tahap demi tahap telah dilalui penulis dalam penyusunan tugas ini. Dengan

segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa skripsi ini takkan terwujud

tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moral maupun

secara teknik. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak DR. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Arini, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, dan

Bapak Feri Fahrianto, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Teknik

Informatika.

3. Ibu Arini, MT dan Ibu Fenty Eka Muzayyana Agustin, M.Kom, selaku

dosen pembimbing I dan II yang telah sangat membantu dengan

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

4. Seluruh staff pengajar dan karyawan pada Program Studi Teknik

Informatika.

5. Bapak Efri, SE selaku Pamin Seksi SIM Subdit Regident Dit Lantas

Polda Metro Jaya dan Mursyidi S.Ag. selaku Ketua Yayasan Al-

Page 8: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

viii

Mukhlish Kebon Jeruk yang telah membantu dan menyambut baik

saya dalam melakukan penelitian.

6. Ayah dan Ibu tercinta yang telah bersabar dan selalu memahami saya,

tidak pernah memberikan tekanan dan tidak berhenti memberikan

motivasi agar skripsi ini cepat selesai. Tidak lupa juga kakak saya yang

selalu bisa untuk diajak berdiskusi dan bertukar pikiran. Terimakasih

atas segala do’a, restu dan harapannya kepada saya yang tak pernah

lepas.

7. Para sahabat, Ade Achmad Amisena, S. Kom, Angga Pratama, S.

Kom, Moh. Firman Qodri Anugrah, S. Kom, dan Mochamad Solihin,

S.Kom yang telah membantu dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

8. Teman-teman kosan Agus, Zul, Ivan, Sarwan, Rouf, dan Robet yang

sudah menemani, membantu dan memberi saran juga masukan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

9. Teman semester akhir seperjuangan khususnya Riri, Tutut, Geri dan

lainnya yang saling support dalam mengejar target kelulusan.

10. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis

miliki. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang

membangun sehingga dapat memperbaiki dan membenahi kekurangan-

kekurangan yang ada.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat serta dapat

digunakan sebagai salah satu referensi untuk pengembangan Tugas Akhir di

kemudian hari dan dapat menjadi nilai tambah khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca.

Page 9: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

ix

Jakarta, 11 Juni 2015

Penulis

Page 10: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i

HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ............................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ v

ABSTRAK .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5

1.3 Batasan Masalah ............................................................................... 6

1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

1.6 Metodologi Penelitian ....................................................................... 8

1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Simulasi ........................................................................................... 11

2.2 Prosedur ........................................................................................... 11

Page 11: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

xi

2.3 Multimedia ....................................................................................... 12

2.3.1 Sejarah Multimedia ............................................................... 12

2.3.2 Definisi Multimedia .............................................................. 13

2.3.3 Elemen-Elemen Multimedia .................................................. 13

2.3.4 Manfaat Multimedia .............................................................. 17

2.3.5 Aplikasi Multimedia .............................................................. 18

2.4 Virtual Reality .................................................................................. 19

2.4.1 Definisi Virtual Reality ......................................................... 19

2.4.2 Manfaat dan Tujuan Virtual Reality ....................................... 19

2.4.3 Metode Penyajian Virtual Reality .......................................... 20

2.4.4 Virtual Reality Berbasis Desktop ........................................... 21

2.5 Surat Izin Mengemudi (SIM) ............................................................ 22

2.5.1 Definsi Surat Izin Mengemudi (SIM) ................................... 22

2.5.2 Persyaratan Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C Baru . 23

2.6 Collision Detection ........................................................................... 23

2.6.1 Bounding Volume .................................................................. 24

2.6.2 Axis-Aligned Bounding Box (AABBs) ................................... 25

2.6.3 Interseksi Antara Dua AABB ................................................ 27

2.7 Biped-Character Rigging .................................................................. 28

2.7.1 Biped .................................................................................... 28

2.7.1.1 Tipe dan Anatomi Biped .......................................... 29

2.7.1.2 Algoritma Pembuatan Biped .................................... 30

Page 12: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

xii

2.7.2 Character ............................................................................... 31

2.7.3 Rigging ................................................................................. 31

2.8 Perangkat Lunak Authoring ............................................................... 32

2.8.1 3D Studio Max ...................................................................... 32

2.8.2 Google SketchUp .................................................................. 33

2.8.3 Unity3D ................................................................................ 34

2.8.4 Adobe Photoshop CS5.5 ........................................................ 35

2.8.5 Corel Video Studio ................................................................ 38

2.9 Studi Literatur Sejenis ...................................................................... 39

2.10 Interaksi Manusia dan Komputer ....................................................... 40

2.10.1 Pedoman Merancang Interface yang Baik ............................ 40

2.11 Struktur Navigasi .............................................................................. 42

2.12 Metode Pengembangan IMSDD ....................................................... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian .............................................................................. 47

3.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 47

3.2.1 Studi Pustaka ........................................................................ 47

3.2.2 Studi Lapangan ..................................................................... 49

3.2.2.1 Observasi ................................................................ 49

3.2.2.2 Wawancara .............................................................. 50

3.2.2.3 Kuesioner ................................................................ 53

3.3 Metode Perancangan Sistem ............................................................. 54

Page 13: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

xiii

3.3.1 Kebutuhan Sistem ................................................................. 54

3.3.2 Pertimbangan Desain ............................................................ 55

3.3.3 Implementasi ......................................................................... 56

3.3.4 Evaluasi ................................................................................ 56

3.4 Kerangka Berfikir .............................................................................. 56

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Kebutuhan Sistem (System Requirement) .......................................... 57

4.1.1 Mendefinisikan Sistem .......................................................... 57

4.1.2 Kebutuhan dan Profil Pengguna ............................................ 58

4.1.3 Pertimbangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ............ 59

4.1.3.1 Pihak Pengembang .................................................. 59

4.1.3.2 Pihak Pengguna ....................................................... 60

4.1.4 Pertimbangan Penyebaran Sistem .......................................... 61

4.2 Pertimbangan Perancangan (Design Consideration) .......................... 62

4.2.1 Metafora Desain .................................................................... 62

4.2.2 Tipe Informasi ....................................................................... 63

4.2.3 Struktur Navigasi .................................................................. 64

4.2.4 Persiapan dan Integrasi Media ............................................... 66

4.2.5 Perancangan Layar ................................................................ 68

4.3 Implementasi .................................................................................... 72

4.3.1 Prototype .............................................................................. 73

4.3.2 Beta Testing .......................................................................... 88

Page 14: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

xiv

4.4 Evaluasi ............................................................................................ 96

4.4.1 Evaluasi Berdasarkan Sudut Pandang IMK ........................... 96

4.4.2 Evaluasi Berdasarkan Kuesioner ........................................... 99

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 102

5.2 Saran .............................................................................................. 103

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Statistik Pemohon SIM A dan SIM C pada tahun 2014 .. 2

Gambar 2.1 Gambar format Bitmap ........................................................... 15

Gambar 2.2 Gambar format Vector ............................................................ 15

Gambar 2.3 Model 3D, biasanya tersusun dari beberapa polygon .............. 25

Gambar 2.4 Gambar Objek 3D (segitiga) dan AABBnya ........................... 26

Gambar 2.5 Gambar Kekurangan AABB ................................................... 26

Gambar 2.6 Perbandingan beberapa teknik bounding volume .................... 27

Gambar 2.7 Proyeksi 2 bounding box dari sumbu X .................................. 27

Gambar 2.8 Proyeksi AABB ke sumbu X .................................................. 28

Gambar 2.9 Tampilan Biped ...................................................................... 29

Gambar 2.10 Gambar tipe-tipe Biped .......................................................... 29

Gambar 2.11 Gambar anatomi Biped ........................................................... 30

Gambar 2.12 Gambar Center of Mass dari Biped ......................................... 30

Gambar 2.13 Tampilan lembar kerja 3D Studio Max ................................... 33

Gambar 2.14 Tampilan lembar kerja Unity3D ............................................ 35

Gambar 2.15 Tampilan lembar kerja Adobe Photoshop CS5.5 ..................... 36

Gambar 2.16 Tampilan toolbox Adobe Photoshop CS .................................. 37

Gambar 2.17 Tampilan lembar kerja Corel Video Studio .............................. 38

Gambar 2.18 Struktur Navigasi Linier .......................................................... 42

Gambar 2.19 Struktur Navigasi Hierarkis ..................................................... 43

Gambar 2.20 Struktur Navigasi Nonlinier..................................................... 43

Page 16: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

xv

Gambar 2.21 Struktur Navigasi Komposit .................................................... 43

Gambar 2.22 Siklus IMSDD Dastbaz .......................................................... 44

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir .................................................................. 56

Gambar 4.1 Struktur navigasi program ...................................................... 64

Gambar 4.2 Navigasi pause menu .............................................................. 65

Gambar 4.3 Navigasi halaman tryagain .................................................... 65

Gambar 4.4 Pembuatan lingkungan 3D sebagai latar tempat ...................... 73

Gambar 4.5 Objek Karakter Utama ........................................................... 74

Gambar 4.6 Proses pembuatan bitmap sebagai texture ............................... 74

Gambar 4.7 Panel Material Editor untuk Texturing ................................... 75

Gambar 4.8 Penambahan biped pada karakter ............................................ 76

Gambar 4.9 Modifikasi bentuk biped sesuai bentuk karakter ..................... 76

Gambar 4.10 Hasil penyatuan karakter dengan bipednya ............................. 77

Gambar 4.11 Proses inisialisasi Objek dengan Biped .................................. 78

Gambar 4.12 Render setup di 3Ds Max ....................................................... 79

Gambar 4.13 Proses penggabungan video animasi menjadi satu .................. 80

Gambar 4.14 Menu share untuk meng-export hasil video ............................ 80

Gambar 4.15 Import assets yang berguna dalam pembuatan lingkungan

virtual .................................................................................... 81

Gambar 4.16 Contoh penerapan terrain assets ............................................. 82

Gambar 4.17 Sudut pandang karakter di atas terrain + skyboxes .................. 82

Gambar 4.18 Gabungan latar tempat dan objek 3D lainya ........................... 83

Gambar 4.19 Proses penerapan collision detection ...................................... 83

Page 17: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

xvi

Gambar 4.20 Objek kursi tunggu yang telah diberi box collider ................... 84

Gambar 4.21 Efek pengimplementasian collision detection ......................... 85

Gambar 4.22 Contoh warning systems pada aplikasi .................................... 86

Gambar 4.23 Contoh loader video pada aplikasi .......................................... 86

Gambar 4.24 Proses build program .............................................................. 88

Gambar 4.25 Konsistensi pada aplikasi ........................................................ 97

Gambar 4.26 Penggunaan shortcut pada aplikasi ......................................... 97

Gambar 4.27 Umpan balik pada aplikasi ..................................................... 98

Gambar 4.28 Button Back untuk kembali ke tindakan sebelumnya .............. 98

Page 18: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Palet Adobe Photoshop CS ...................................................... 37

Tabel 2.2 Analisis Skripsi Pembelajaran Pergerakan Bumi ..................... 39

Tabel 2.3 Analisis Skripsi Virtual Reality Kebudayaan Aceh ................... 39

Tabel 4.1 Tipe Informasi ......................................................................... 63

Tabel 4.2 File Objek 3D yang akan diintergrasikan ................................. 67

Tabel 4.3 Tabel Storyboard halaman main menu ..................................... 69

Tabel 4.4 Tabel Storyboard halaman key guide ....................................... 70

Tabel 4.5 Tabel Storyboard halaman information ................................... 71

Tabel 4.6 Tabel Storyboard halaman try again ........................................ 72

Tabel 4.7 Tabel Pengujian black-box pada aplikasi ................................. 89

Tabel 4.8 Tabel hasil alfa testing saat simulasi berjalan .......................... 95

Page 19: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi

(SATPAS) Polda Metro Jaya adalah suatu unit / seksi organisasi di bawah

Sub Direktorat Registrasi dan Identifikasi Kendaraan bermotor dan

Pengemudi Direktorat Lintas Polda Metro Jaya, didirikan pada tahun 1995

dan mulai dioperasikan tanggal 1 Januari 1997 dengan tujuan menyediakan

pelayanan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) kepada masyarakat di

wilayah Hukum Polda Metro Jaya.

Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi

(SATPAS) Polda Metro Jaya mempunyai beberapa tugas pokok dan fungsi

berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor. 22 Tahun 2010 tanggal 28 September

2010. Salah satu dari tugas pokok itu adalah menyelenggarakan bimbingan

teknik latihan dalam pelaksaan Registrasi dan Identifikasi Pengemudi (Surat

Izin Mengemudi). Bimbingan ini mengenai sosialisasi prosedur pembuatan

Surat Izin Mengemudi (SIM) dan peraturan berlalu lintas. Bimbingan ini

memiliki target masyarakat yang belum memiliki SIM terutama siswa -

siswi SMA/SMK/MA yang merupakan calon pemohon SIM. Mengingat

siswa - siswi SMA/SMK/MA yang berusia 17 tahun.

Page 20: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

2

Gambar 1.1 Data Statistik Pemohon SIM A dan SIM C pada tahun

2014 (Sumber: SATPAS DAAN MOGOT) Berdasarkan data dari SATPAS Daan Mogot, pada tahun 2014

jumlah pemohon SIM yang berumur 17 tahun untuk SIM C sejumlah 1474

orang sedangkan untuk pemohon SIM A sejumlah 906 orang, sehingga pada

penelitian ini penulis lebih menitikberatkan pada proses pembuatan SIM C.

Bimbingan yang dilakukan selama ini menggunakan penyampaian

manual yakni masih melibatkan sosialisasi oleh orang secara langsung. Hal

ini masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan diantaranya datang

dari manusia itu sendiri yang memiliki sifat pelupa, tidak semua informasi

dapat ditampung oleh manusia secara lengkap. Akibat dari penyampaian

informasi yang tidak lengkap, pemohon SIM tidak membawa keperluan

untuk membuat SIM yang dibutuhkan. Akibatnya pemohon akan bolak-balik

ke kantor Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi

(SATPAS) Polda Metro Jaya dan akan memakan waktu pemohon SIM. Hal

ini menyebabkan pemohon SIM beralih menggunakan jasa calo.

Page 21: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

3

Sebelumnya penulis melakukan kuesioner awal terhadap 30 siswa / i

kelas XII SMK yang sudah memenuhi persyaratan menjadi pemohon Surat

Izin Mengemudi (SIM) C. Dari hasil kuesioner diperoleh 80% responden

menyatakan bahwa mereka lebih memilih proses pembuatan SIM melalui

biro jasa/calo. Dan sebesar 50% responden menganggap bahwa sosialisasi

yang dilakukan oleh Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS) mengenai tata cara membuat Surat SIM dinilai

kurang menarik.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti melakukan penelitian

mengenai implementasi teknologi virtual reality pada prosedur pembuatan

Surat Izin Mengemudi (SIM). Informasi tersebut disajikan dengan bentuk

simulasi interaktif di dalam lingkungan virtual, dimana pengguna

diharuskan mengontrol avatar yang terdapat dilingkungan virtual tersebut

untuk mengikuti alur dari setiap tahapan pembuatan SIM sehingga pengguna

seolah-olah seperti terlibat langsung dalam proses pembuatan SIM yang

sesungguhnya. Dan terdapat pula video animasi 3D yang menjelaskan

mengenai tahapan-tahapan dalam proses pembuatan SIM tersebut.

Aplikasi multimedia interaktif yang akan dibuat berisi kumpulan

dari beberapa elemen multimedia, dan ditambah dengan teknologi virtual

reality. Virtual reality merupakan lingkungan tiruan yang diciptakan dengan

perangkat keras dan perangkat lunak komputer dan disajikan kepada

pemakai sehingga pemakai tersebut seperti dalam lingkungan nyata.

Teknologi virtual reality sebagai aplikasi multimedia memiliki kelebihan

Page 22: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

4

yaitu dapat menarik indra dan menarik minat, karena merupakan gabungan

antara pandangan, suara dan gerakan (Suyanto, 2003). Dipilihnya virtual

reality dikarenakan, penulis berpendapat bahwa virtual reality merupakan

media yang menyajikan pesan audio, visual dan gerak, serta interaksi antara

pengguna dan komputer. Oleh karena itu, virtual reality akan memberikan

kesan yang impresif dan menarik minat bagi penggunanya. Jadi sangat

cocok dijadikan sebagai media sosialisasi, mengingat sasaran utama dari

media sosialisasi ini adalah para pemohon SIM dari kalangan siswa - siswi

SMA/SMK/MA.

Penerapan teknologi virtual reality pada aplikasi ini

mengimplementasikan teknik collision detection, yang merupakan sebuah

teknik untuk mendeteksi tumbukan antara dua buah objek yang bertujuan

agar karakter utama pada virtual reality tidak akan bisa menembus dinding

atau hambatan-hambatan saat karakter tersebut berjalan. Sementara itu untuk

pembuatan video animasi 3D prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi

(SIM) dalam aplikasi ini mengimplementasikan teknik biped-character

rigging yang disediakan oleh 3Ds max berupa sistem tulang seperti pada

manusia yang kemudian akan dikaitkan dengan objek / karakter untuk

pembuatan unsur gerakan (animasi) pada karakter.

Berdasarkan studi literatur sejenis yang digunakan, berikut adalah

yang menjadi fokus penulis:

Page 23: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

5

- Teknik Collision detection: Pemilihan teknik collision detection yang

memiliki sedikit ruang kosong pada bangun nya sehingga menciptakan

proses pendeteksian tumbukan secara cepat dan akurat.

- Teknik animasi karakter: pemilihan teknik penganimasian karakter yang

proses cepat namun tetap menciptakan pergerakan karakter yang

realistis.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti

akan merancang suatu aplikasi virtual reality yang menampilkan informasi

berupa simulasi dan video animasi 3D mengenai prosedur pembuatan Surat

Izin Mengemudi (SIM) C. Adapun judul yang diangkat adalah “Simulasi

Prosedur Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C Berbasis Virtual

Reality dengan Teknik Collision Detection dan Biped-Character Rigging

(Studi Kasus : SATPAS Daan Mogot)”.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana merancang dan membuat aplikasi simulasi menggunakan

teknologi virtual reality dengan teknik collision detection dan biped-

character rigging?

2. Apakah aplikasi simulasi prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi

(SIM) dapat membantu para pemohon SIM dalam meningkatkan

pemahaman mengenai prosedur pembuatan SIM?

Page 24: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

6

1.3 Batasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi pembahasannya pada:

1. Pembuatan aplikasi virtual reality ini dikembangkan untuk dekstop dan

tidak terhubung dengan internet.

2. Aplikasi virtual reality ini dibuat dengan menggunakan bantuan

perangkat lunak Unity3D dan menggunakan javascript sebagai bahasa

pemrogramannya.

3. Aplikasi virtual reality ini tidak membahas mengenai tahapan proses

penilaian dalam ujian Surat Izin Mengemudi (SIM).

4. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan aplikasi virtual

reality ini adalah IMSDD.

1.4 Tujuan

Tujuan atau target yang ingin dicapai dalan penelitian ini adalah :

1) Merancang dan membuat aplikasi simulasi menggunakan teknologi

virtual reality dengan teknik collision detection dan biped-character

rigging.

2) Meningkatkan pemahaman pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM)

mengenai prosedur dalam pembuatan SIM yang diberikan oleh Satuan

Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi (SATPAS) Polda

Metro Jaya.

Page 25: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

7

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah:

a. Bagi Pengguna Aplikasi:

1. Memudahkan calon pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) dalam

memahami bagaimana prosedur dan syarat-syarat apa saja yang

harus dibawa oleh pemohon SIM.

2. Memberikan pengalaman berbeda yang lebih menarik bagi pemohon

Surat Izin Mengemudi (SIM) dalam memperoleh informasi

mengenai prosedur dan syarat-syarat apa saja yang harus dibawa

oleh pemohon SIM.

3. Menjadi media alternatif bagi pihak Satuan Penyelenggara

Administrasi Surat Izin Mengemudi (SATPAS) dalam

menyelenggarakan bimbingan teknik latihan dalam pelaksaan

Registrasi dan Identifikasi Pengemudi (Surat Izin Mengemudi).

b. Bagi Peneliti :

1. Meningkatkan kemampuan dalam merancang aplikasi multimedia

dengan mengintegrasikan teknlogi virtual reality.

2. Mengetahui bagaimana cara penerapan teknik collision detection dan

biped-character rigging sebagai teknik penunjang dari aplikasi

virtual reality yang dibuat.

Page 26: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

8

c. Bagi Universitas :

1. Menambah daftar referensi penelitian di perpustakaan.

2. Manambah daftar karya ilmiah yang bisa digunakan sebagai acuan

dalam pengerjaan skripsi.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini diperlukan data dan informasi

yang relatif lengkap agar dapat mendukung kebenaran mengenai

materi uraian dan pembahasan. Adapun teknik pengumpulan data

dalam penelitian adalah:

1. Studi Kepustakaan

Dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori dari buku,

jurnal, media cetak maupun online yang berhubungan dengan

aplikasi yang akan dibuat sebagai landasan dasar untuk

terciptanya skripsi ini. Selain itu penulis juga mengumpulkan

data-data dari situs internet yang berhubungan dengan tema dari

topik dalam skripsi ini. Selain itu penulis melakukan studi

literatur dengan membandingkan skripsi ini dengan skripsi lain

yang memiliki tema yang sama. Perbandingan studi sejenis ini

diperlukan agar nantinya penelitian ini dapat bermanfaat dan

menjadi pelengkap dan penyempurna dari studi-studi literatur

yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Page 27: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

9

2. Studi Lapangan

Peneliti melakukan observasi, wawancara dan penyebaran

kuesioner sebagai bentuk dari studi lapangan. Observasi dan

wawancara dilakukan pada tempat pembuatan Surat Izin

Mengemudi (SIM). Sementara penyebaran kuesioner akan

dilakukan pada siswa / i SMA sederajat sebanyak 30 orang yang

merupakan calon pemohon SIM dan sudah memiliki SIM untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan

data maupun dalam proses evaluasi atau pengujian aplikasi.

1.6.2 Metodologi Pengembangan Multimedia

Metode yang digunakan peneliti dalam pembuatan aplikasi ini adalah

metode IMSDD (Interactive Multimedia System Design and

Development) yang meliputi tahap-tahap berikut:

1. Kebutuhan Sistem (System Requirement)

2. Pertimbangan Perancangan (Design Consideration)

3. Implementasi (Implementation)

4. Evaluasi (Evaluation)

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membagi pembahasan ke dalam lima

bab pokok bahasan yang secara singkat dijelaskan sebagai berikut:

Page 28: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

10

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdapat pembahasan mengenai latar belakang

masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat,

metodologi penelitian, dan sistematikan penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi tentang penjelasan teori-teori yang

digunakan dalam penyusunan skripsi, seperti pengertian Surat

Izin Mengemudi (SIM), multimedia beserta elemen-elemennya,

Virtual Reality, teknik Collision Detection dan teknik Biped-

character rigging dan perangkat lunak yang digunakan dalam

perancangan aplikasi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas tentang metode penelitian yang digunakan

dalam mengembangkan aplikasi multimedia berdasarkan

metodologi pengembangan aplikasi multimedia IMSDD.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil dari analisa,

perancangan, dan implementasi yang sesuai dengan metodelogi

yang dilakukan pada aplikasi yang dibuat.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang

dilakukan dan berisi saran-saran yang bermanfaat guna

pengembangan aplikasi ini.

Page 29: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Simulasi

Simulasi adalah proses implementasi model menjadi program komputer

(software) atau rangkaian elektronika dan mengeksekusi program komputer

tersebut sedemikian rupa sehingga perilakunya menirukan / menyerupai sistem

nyata (realitas) tertentu untuk tujuan mempelajari perilaku (behavior) sistem,

pelatihan (training), atau permainan (gamming) yang melibatkan sistem nyata.

Jadi simulasi adalah proses merancang model dari suatu sistem sebenarnya

(Bambang Sridadi, 2009).

2.2 Prosedur

Berikut ini adalah pengertian dari prosedur menurut beberapa ahli,

diantaranya :

1. Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakikan secara

berulang-ulang dengan bersama-sama (Azhar Susanto, 2007:264).

2. Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan.

(Muhammad Ali, 2000: 325).

3. Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang

berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan

melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.

(Kamaruddin, 1992: 836-837).

Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang

merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk

Page 30: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

12

melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang. (Ismail

Masya, 1994: 74).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan

yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan

untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja

yang tetap yang telah ditentukan.

2.3 Mutimedia

2.3.1 Sejarah Multimedia

Menurut Suyanto dalam bukunya “Multimedia Alat untuk

Meningkatkan Keunggulan Bersaing” (2003), istilah multimedia berasal

dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari

satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan

multimedia mencakup monitor video dna karya seni manusia sebagai

bagian dari pertunjukan. Multimedia dimulai pada akhir tahun 1980-an,

sejak permulaan tersebut hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak

melompat ke multimedia.

Pada awal tahun 1990, multimedia berarti kombinasi antara teks

dan document image. Perkembangan teknologi document image dilengkapi

dengan penggunaan faximile, yang mengkonversi dokumen dengan

pengkodean yang menyimpan informasi setiap piksel dengan nilai putih

atau hitam. Bila kepadatan piksel bertambah sesuai dengan kemampuan

mesin, ukuran informasi menjadi lebih besar.

Page 31: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

13

2.3.2 Definisi Multimedia

Secara etimologis multimedia berasal dari bahasa latin “multi”

yang berarti banyak, bermacam-macam, dan “medium” yang berarti

sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata

“medium” dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga

diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan

informasi (Rachmat dan Alphone, 2005). Sehingga multimedia dapat

diartikan sebagai integrasi teks, suara, gambar dari semua jenis dan kontrol

software dalam lingkungan informasi tunggal digital. (Tony Feldman,

Multimedia konsultan).

Berikut ini beberapa pengertian dari multimedia menurut beberapa ahli :

1. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini

dapat berupa audio (Suara, music), animasi, video, teks, grafik dan

gambar (Turban, 2002 dalam Wijaya, 2010).

2. Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan

video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Wahono, 2007).

3. Multimedia adalah kombinasi dari teks, foto, seni grafis, suara,

animasi, dan elemen-elemen video yang dimanipulasi secara digital.

(Tay Vaughan, 2004).

4. Multimedia merupakan kombinasi dari data text, gambar, audio, video,

animasi, dan interaksi (Zeembry, 2008).

2.3.3 Elemen-Elemen Multimedia

Dalam membuat aplikasi multimedia diperlukan penggabungan

dari beberapa elemen, yaitu :

Page 32: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

14

1. Teks

Teks adalah simbol berupa media visual yang digunakan untuk

menjelaskan bahasa lisan. Teks merupakan elemen multimedia yang

paling sederhana dan menjadi dasar untuk menyampaikan informasi.

Dengan menggunakan teks, maka penyampaian informasi akan lebih

mudah dimengerti oleh masyarakat. Mereka akan mendapatkan

informasi yang mereka inginkan hanya dengan membaca teks tersebut

tanpa harus memikirkan lagi maksud dari suatu gambar.

2. Grafik / Gambar

Grafik adalah suatu media berbasis visual. Grafik merupakan

bagian yang penting dalam dunia multimedia sebab sebuah grafik dapat

menggambarkan ribuan kata-kata. Dengan sebuah grafik, pesan-pesan

dapat kita ungkapkan dengan lebih indah dan mudah. Grafik sering

terlihat sebagai latar belakang teks. Grafik bermanfaat untuk

menggambarkan informasi yang berbentuk data atau presentasi.

Dengan menggunakan grafik, maka akan terlihat lebih jelas perbedaan

suatu kondisi dengan kondisi yang lainnya dibandingkan dengan

menggunakan kata-kata atau kalimat. Grafik komputer dimasukkan

dalam dua kategori, yaitu vektor dan bitmap.

Grafik bitmap yang secara teknik disebut raster merupakan

kategori grafik kaya warna dan tersusun dari pixel-pixel yang kita sebut

sebagai resolusi, dan diatur di dalam suatu grid.

Grafik bitmap adalah resolution-dependent, mereka

menghadirkan sesuatu dengan jumlah pixel yang ditetapkan. Sebagai

Page 33: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

15

hasilnya, grafik ini dapat kehilangan detil dan nampak bergerigi

jika diperbesar.

Gambar 2.1 Gambar format Bitmap (Sumber: http://www.ilmugrafis.info/artnews/art11/1art11.gif 18-06-

2015)

Sedangkan grafik vektor dibuat dari kurva dan bentuk yang

digambarkan oleh mathematical object. Sehingga dapat dengan bebas

mengukur kembali atau memperbesar grafik vektor tanpa kehilangan

kejelasan sebab mereka adalah resolution independent-number. Pixel-

pixel yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu grafik vektor

ditentukan oleh resolusi dari pencetak atau monitor bukan oleh grafik

itu sendiri. Itu karena grafik vektor tidaklah dikonversi ke pixel-

pixel sampai grafik itu ditampilkan atau dicetak.

Gambar 2.2 Gambar format Vector

(Sumber: http://www.ilmugrafis.info/artnews/art11/2art11.gif 18-06-2015)

Page 34: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

16

3. Bunyi

Bunyi atau suara merupakan salah satu dari objek multimedia

yang dapat mewakili berbagai bahasa dan arti. Misalnya, efek suara

latar belakang pada film yang dapat mendukung suasana dari cerita

pada film itu yang dapat mempengaruhi perasaan manusia yang

mendengarnya. Terdapat empat jenis objek bunyi yaitu: waveform

audio, MIDI, CD- Audio dan MP3. (Suyanto, 2003).

4. Video

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam,

memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media

digital. Video merupakan sumber daya yang kaya dan dapat

menghidupi bagi aplikasi multimedia. Jenis video dalam aplikasi

multimedia, yaitu: live video feeds, videotape, video disc dan digital

video. Jenis format video antara lain: AVI, MOV, MPEG, DAT dan

SWF.

5. Animasi

Animasi adalah “illusion of motion” yang dibuat dari image

statis yang ditampilkan secara berurutan. kumpulan gambar-gambar

yang ditampilkan secara bergantian dengan sangat cepat sehingga

menimbulkan kesan bergerak. Definisi lain dari animasi adalah satu

teknik dan proses memberikan gerakan yang nampak pada obyek mati

yang dirangkai dengan perbedaan gerak yang minim pada setiap frame.

Terdapat sembilan macam jenis animasi, yaitu: animasi sel,

Page 35: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

17

animasi frame, animasi sprite, animasi Path, animasi spline, animasi

vektor, animasi karakter, animasi computational dan morphing.

6. Interaktif

Interaktivitas bukanlah medium, interaktivitas adalah rancangan

dibalik suatu program multimedia. Interaktivitas mengijinkan

seseorang untuk mengakses berbagai macam bentuk media atau jalur

didalam suatu program multimedia sehingga program tersebut dapat

lebih berarti dan lebih memberikan kepuasan bagi pengguna.

Interaktivitas dapat disebut juga sebagai interface design atau human

factor design (Green&Brown, 2002).

Interaktivitas dapat dibagi menjadi dua macam struktur, yakni

struktur linear dan struktur non linear. Struktur linear menyediakan

satu pilihan situasi saja kepada pengguna sedangkan struktur nonlinear

terdiri dari berbagai macam pilihan kepada pengguna.

2.3.4 Manfaat Multimedia

Penggunaan Multimedia dalam proses menginformasikan suatu

pesan atau berita memberikan beberapa manfaat (Sanderson, 2005), yaitu:

1. Peningkatan pesan atau berita yang hanya berbentuk teks.

Dalam multimedia, presentasi dalam bentuk teks akan menjadi lebih

menarik dengan menambahkan gambar dan penampilan visual.

2. Memperbaiki presentasi audio-video tradisional.

Penonton akan lebih tertarik pada presentasi dengan menggunakan

aplikasi multimedia dibandingkan dengan slide ataupun proyektor

transparan.

Page 36: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

18

3. Menarik Perhatian dan Mempertahankannya.

Pada umumnya orang lebih tertarik pada penyampaian dengan

multimedia yang menggabungkan teks, grafik, suara dan video. Riset

komunikasi telah menunjukkan bahwa kombinasi gaya komunikasi

audio dan visual menawarkan ingatan dan pemahaman informasi lebih

besar.

4. Baik Bagi Para Pemula Pengguna Komputer

Bagi Pemakai yang merasa kesulitan dengan penggunaan papan tombol

komputer (Keyboard) dan instruksi yang kompleks, maka akan merasa

lebih nyaman menggunakan mouse atau layar sentuh (Touch Screen)

dalam pengoperasian.

2.3.5 Aplikasi Multimedia

Aplikasi multimedia terbagi atas dua jenis, yaitu :

1. Aplikasi Multimedia Interaktif.

Aplikasi Multimedia yang memungkinkan terjadi interaksi

dengan pemakai, sehingga pemakai dapat mengatur urutan jalannya

aplikasi, terutama dalam memilih bagian mana yang ingin dilihat

terlebih dahulu dan mana yang terakhir. Diperlukan tahapan yang jelas

dan mudah agar tidak membingungkan pemakai.

2. Aplikasi Multimedia non-Interaktif.

Aplikasi Multimedia yang terdiri dari elemen teks, grafik, audio

dan dan video, yang hanya dapat dinikmati atau ditonton oleh pemakai

saja (Anonim 1, 2008).

Page 37: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

19

2.4 Virtual Reality

2.4.1 Definisi Virtual Reality

Menurut Wexeblat (1993), Virtual Reality adalah teknologi

tampilan dan pengendalian yang dapat melingkupi seseorang dalam

lingkungan maya yang dibangkitkan secara interaktif oleh komputer.

Sedangkan menurut Jounghyoun Kim (2005), virtual reality adalah bidang

studi yang bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem yang menyediakan

pengalaman buatan kepada pengguna. Tidak ada definisi standart tentang

Virtual Reality. Definisi yang paling umum dari Virtual Reality adalah

lingkungan tiruan yang diciptakan dengan perangkat keras dan perangkat

lunak komputer dan disajikan kepada pemakai sehingga pemakai tersebut

seperti dalam lingkungan nyata (Suyanto, 2003).

2.4.2 Manfaat dan Tujuan Virtual Reality

Menurut Jounghyoun Kim (2005), virtual reality memungkinkan

seseorang untuk mendapatkan pengalaman akan hal-hal yang sulit atau

bahkan tidak mungkin dicapai dalam kehidupan nyata, seperti pergi ke

kutub selatan atau pergi ke bulan. Pengalaman virtual amat berguna untuk

berbagai tujuan termasuk pelatihan, pendidikan maupun hiburan. Menurut

Clark dan Peter (2008), beberapa implikasi positif dari virtual reality akan

digunakan dengan tujuan untuk mencegah kesalahan atau latihan

percobaan dan kesalahan. Sebagai contoh dalam bidang medis simulasi

pembedahan akan berguna dalam pelatihan dokter-dokter baru dan siswa-

siswi medis. Percobaan dengan prosedur yang baru terhadap simulasi

pasien tidak dapat dimungkinkan. Dalam militer penggunaan dari simulasi

Page 38: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

20

penerbangan telah menjadi latihan selama bertahun-tahun. Penggunaan

dari virtual reality akan menyediakan kemajuan yang lebih , situasi

realistik untuk pelatihan militer baik penerbangan maupun juga dalam

pertempuran.

2.4.3 Metode Penyajian Virtual Reality

Terdapat beberapa metode dalam menyajikan virtual reality (Ausburn,

2004), metode-metode tersebut yaitu:

1. Virtual Reality berbasis simulasi, merupakan jenis virtual reality yang

digunakan dalam suatu simulasi dimana pengguna akan mendapatkan

output berupa visual, audio serta gerakan sesuai dengan input yang

diberikan. Contohnya adalah simulasi mengemudi dimana pengguna

akan mendapatkan pengalaman tiruan seakan sedang mengemudikan

kendaraan.

2. Virtual Reality berbasis gambaran avatar, merupakan jenis virtual

reality dimana pengguna dapat tergabung dalam suatu lingkungan

virtual sebagai avatar dari dirinya sendiri dan berinteraksi dengan

pengguna lainnya yang terhubung dalam suatu sistem jaringan yang

sama.

3. Virtual Reality berbasis proyektor, merupakan jenis virtual reality

dimana pemodelan lingkungan nyata memainkan peran penting dalam

berbagai aplikasi Virtual reality, seperti navigasi robot, kontruksi

pemodelan dan simulasi pesawat. Melalui penggunaan proyektor

sebagai penghasil gambar, maka akan dihasilkan suatu gambar realistik

yang akan menyajikan pengalaman virtual yang cukup nyata.

Page 39: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

21

4. Virtual Reality berbasis desktop, merupakan jenis virtual reality yang

menyajikan sebuah dunia 3 dimensi virtual pada layar desktop biasa

tanpa menggunakan peralatan khusus pelacak gerakan. Banyak

permainan komputer modern dapat digunakan sebagai contoh,

menggunakan berbagai macam pemicu, karakter responsif, dan

perangkat interaktif seperti untuk membuat pengguna seolah-olah

mereka berada dalam dunia nyata.

5. Virtual Reality dengan kenyataan mendalam, merupakan jenis

virtual reality dengan tingkat realitas virtual yang sangat mendekati

kenyataan. Hal ini dimungkinkan dengan pemanfaatan sensor-sensor

penunjang realitas virtual yang membuat pengguna merasakan

pengalaman buatan sedekat mungkin dengan kenyataan.

2.4.4 Virtual Reality berbasis Desktop

Virtual Reality berbasis Dekstop merupakan suatu bentuk aplikasi

Virtual Reality yang tidak sepenuhnya menyediakan pengalaman buatan

kepada penggunanya. Hal ini dikarenakan, Virtual Reality jenis ini hanya

memanfaatkan screen dari suatu desktop dalam menyajikan pengalaman

virtual dalam bentuk visual. Aplikasi Virtual Reality jenis ini cenderung

lebih murah dan mudah dalam pembuatannya karena hanya memerlukan

lebih sedikit perangkat keras serta pengolahan data yang lebih sedikit serta

sederhana dibandingkan jenis Virtual Reality dengan banyak penggunaan

sensor. Tambahan lain yang dapat digunakan dalam Virtual Reality jenis

ini adalah pemakaian audio yang diintegrasikan dengan sistem virtual.

Page 40: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

22

Seperti halnya sistem Virtual Reality lainnya, jenis Virtual

Reality ini juga menyediakan lingkungan buatan (2D-3D) dimana

pengguna dapat bergerak serta berinteraksi dengan lingkungan tersebut

melalui pemberian input terhadap sistem. Pemberian input biasanya

dilakukan melalui keyboard atau Mouse. Selanjutnya sistem akan

mengolah input tersebut untuk menghasilkan output yang akan

dikembalikan kepada pengguna melalui layar tampilan.

Virtual Reality jenis ini biasa diaplikasikan pada industri video

games serta pada bidang pendidikan karena dapat dengan mudah disebar

luaskan baik melalui media web maupun CD/DVD. Selain Virtual Reality

jenis ini cenderung lebih mudah digunakan karena sudah berupa aplikasi

standart yang dapat dijalankan pada komputer kebanyakan pengguna

(Ausburn, 2004).

2.5 Surat Izin Mengemudi (SIM)

2.5.1 Definisi Surat Izin Mengemudi (SIM)

Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan

identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah

memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami

peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor.

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib

memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor

yang dikemudikan (Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009).

Page 41: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

23

2.5.2 Persyaratan Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C Baru

a. Usia pemohon 17 tahun

b. Pas Photo

c. KTP Asli & Fotocopy KTP (4 Lembar)

d. Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari Dokter

2.6 Collision Detection

Deteksi tumbukan atau Collision Detection merupakan sebuah teknik

untuk mendeteksi tumbukan antara dua buah objek. Deteksi tumbukan adalah

landasan dasar terhadap berbagai jenis aplikasi, termasuk diantaranya permainan

komputer, simulasi fisikal seperti animasi komputer, robotik, virtual prototyping,

dan simulasi engineering.

Pada permainan komputer deteksi tumbukan memastikan bahwa ilusi akan

dunia yang sebenarnya tetap terjaga dengan mencegah karakter pemain berjalan

menembus tembok ataupun terjatuh dari lantai. Pada saat terjadi pertemuan dua

benda yang berlawanan melibatkan alghoritma untuk mengecek intersection (titik

potong) atau dengan kata lain collision (tabrakan).

Pada animasi komputer, deteksi tumbukan digunakan sebagai contoh untuk

menggambarkan simulasi fisikal dari pakaian, memastikan bahwa kondisi pakaian

sesuai dengan kondisi kehidupan nyata dimana pakaian tidak jatuh dari tubuh

karakter saat karakter bergerak. Deteksi Tumbukan digunakan pada perancangan

jalur pada aplikasi robotik, membantu robot bergerak menghindari rintangan dan

pada virtual prototyping memungkinkan penyempurnaan prototype tanpa harus

memproduksinya dalam bentuk fisik (Ericson, 2005).

Page 42: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

24

Menurut Jounghyoun Kim (Kim, 2005), urutan proses dari simulasi

Deteksi Tumbukan adalah sebagai berikut :

1. Membaca setiap input eksternal

2. Melakukan perhitungan simulasi dan memperbaharui grafik objek dan scene.

3. Memeriksa jika terjadi tumbukan dan memberikan respon.

4. Memperbaharui letak dan orientasi kamera.

5. Menggambar ulang scene.

6. Kembali ke proses awal.

2.6.1 Bounding Volume

Permasalahan bagaimana mendeteksi terjadinya tumbukan antar

dua atau lebih model 3D adalah hal yang mendasar pada grafika komputer

baik untuk game ataupun virtual reality. Metode deteksi tumbukan yang

baik harus bisa melakukan deteksi tumbukan secara akurat dan cepat. Hal

ini terutama diperlukan untuk sistem yang bersifat real-time seperti

simulasi pada komputer.

Ada banyak cara merepresentasikan objek / model 3D diantaranya

adalah dengan menggunakan polygon. Dikarenakan objek / model 3D

biasanya tersusun dari beberapa polygon maka sebenarnya deteksi

tumbukan hanya perlu dilakukan dengan mengecek polygon-polygon dari

model tersebut. Mekanisme perhitungan apakah dua buah polygon saling

bersinggungan bukanlah proses yang sulit. Yang menjadi permasalahan

adalah, suatu model bisa tersusun dari banyak polygon. Semisal, suatu

model yang mempunyai banyak bagian melengkung bisa mengandung

Page 43: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

25

beberapa ribu polygon, bahkan model yang benar-benar rumit bisa

mengandung sampai jutaan polygon.

Gambar 2.3 Model 3D, biasanya tersusun dari beberapa buah polygon.

Untuk memperkecil jumlah perhitungan yang harus dilakukan,

penggunaan bangun pembatas (bounding volume) adalah teknik yang

sering dilakukan. Model yang akan diperiksa “dibungkus” oleh suatu

bangun pembatas untuk memudahkan pengecekan. Banyak bangun

geometrikal yang sering digunakan sebagai bounding volume, seperti

spheres (bola), boxes (kotak), dan convex hull-like volumes.

2.6.2 Axis-Aligned Bounding Box (AABB)

Teknik pendeteksian tumbukan ini merupakan teknik pendeteksian

yang paling umum dan sering dipakai. Teknik pendeteksian tumbukan ini

merupakan pendeteksian tumbukan dengan menggunakan bound berbentuk

persegi (6 sisi dalam 3d dan 4 sisi dalam 2d), dimana setiap objek yang

dibuat dalam game ataupun virtual reality memiliki bound masing masing.

Pada teknik AABB setiap rusuk pada kotak bounder sejajar dengan

sumbu-sumbu koordinat.

Page 44: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

26

Gambar 2.4 Sebuah objek 3D (segitiga) dan AABB nya (kotak).

Teknik ini cukup mudah digunakan karena hanya perlu

membandingkan apakah ada intersection (irisan) pada kedua objek pada

koordinat tertentu. Namun cara ini dianggap kurang akurat untuk objek

yang memiiki ruang kosong yang besar dengan boundernya. Hal ini akan

muncul saat kondisi kedua batas objek tersebut beririsan walaupun

sebenarnya tidak terjadi tumbukan maka akan dianggap sebagai tumbukan.

Gambar 2.5 Kekurangan AABB (Meskipun bounder kedua objek beririsan, tetapi sebenarnya tidak terjadi tumbukan)

Meskipun teknik AABB memiliki kekurangan, namun teknik

AABB memiliki kelebihan dalam hal kecepatan dalam hal pendeteksian

tumbukan serta hanya memerlukan memory yang lebih rendah

dibandingkan teknik OBB (Oriented Bounding Box) ataupun Convex hull.

Page 45: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

27

Gambar 2.6 Perbandingan beberapa teknik bounding volume

2.6.3 Interseksi Antara Dua AABB

Tidaklah sulit untuk menentukan apakah kedua bounding box

saling beririsan atau tidak, asalkan kedua bounding box tersebut semua

berorientasi pada arah sumbu koordinat yang sama, kita hanya perlu

membandingkan koordinat minimum dan maksimum dari sumbu x, y, dan

z. Kedua bounding box tersebut dinyatakan beririsan apabila semua

kondisi berikut ini benar :

1. (AxMin < BxMax) dan (AxMax > BxMin) => proyeksi sumbu X

2. (AyMin < ByMax) dan (AyMax > ByMin) => proyeksi sumbu Y

3. (AzMin < BzMax) dan (AzMax > BzMin) => proyeksi sumbu Z

Gambar 2.7 Proyeksi 2 Bounding Box dari sumbu X

Secara garis besar untuk mengetahui apakah 2 buah AABB saling

bertumbukan / beririsan maka digunakan langkah perhitungan seperti

dibawah ini :

Page 46: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

28

1. Proyeksikan semua sisi ke sumbu X

Gambar 2.8 Proyeksi AABB ke sumbu X

2. Apabila kedua garis tidak bertindihan maka AABB tidak bertumbukan.

Apabila bertumbukan, lakukan langkah pertama pada sumbu

selanjutnya.

3. Apabila pada ketiga sumbu keseluruhannya terdapat garis yang

bertindihan maka AABB dinyatakan bertumbukan.

2.7 Biped-Character Rigging

2.7.1 Biped

Biped merupakan fasilitas yang disediakan oleh 3Ds max berupa

sistem tulang seperti pada manusia yang kemudian akan dikaitkan dengan

objek / karakter. (Hendratman, 2006). Berbeda dengan sistem bones, biped

disajikan utuh dalam persentasi model tubuh manusia sehingga seorang

animator tidak perlu lagi membuat susunan tulangnya terlebih dahulu.

Biped berarti dua kaki, maksudnya penyajian biped seperti manusia. Selain

itu biped juga dapat dikonfigurasi ulang agar sesuai dengan objek /

karakter yang akan dikaitkan.

Page 47: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

29

Gambar 2.9 Tampilan Biped

2.7.1.1 Tipe dan Anatomi Biped

Biped di dalam 3ds max memiliki empat tipe yang dapat

digunakan yaitu Skeleton, Male, Female, dan Classic. Skeleton

mempresentasikan biped seperti susunan tulang, Male dan Female

mempresentasikan biped sesuai dengan gendernya, dan Classic

merupakan presentasi biped yang biasa dipakai pada versi 3ds max

2007 kebawah.

Gambar 2.10 Gambar Tipe – Tipe Biped

Struktur anatomi yang dimiliki oleh tiap-tiap biped tidak

begitu berbeda dengan yang dimiliki manusia, hanya saja tidak

Page 48: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

30

mendetail. Struktur anatomi biped dapat ditunjukkan pada gambar

berikut.

Gambar 2.11 Gambar anatomi Biped

Sistem tulang pada biped terkait satu sama lain dalam satu

hirarki layaknya pada manusia. Parent of root objek biped

dinamakan center of mass (pusat biped). Pusat biped berbentuk

seperti berlian dan terletak di dalam tulang pelvis. Pusat biped

berfungsi sebagai media untuk mengakses keseluruhan objek biped.

Gambar 2.12 Gambar Center Of Mass dari Biped

2.7.1.2 Algoritma Pembuatan Biped

Berikut ini adalah Algoritma pembuatan Biped pada software 3DS

Max 2009 :

a. Deskripsikan objek biped.

Page 49: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

31

b. Ubah properties biped untuk option body type dengan pilihan

sceleton, male, female, ataupun classic.

c. Atur ukuran objek biped sesuaikan dengan character dan

ukuran lingkungan agar sesuai.

d. Atur posisi koordinat letak pada tempat yang sesuai.

e. Buat langkah animasi biped sesuai jalur menuju ruangan

dengan footstep mode pada properties objek biped.

f. Animasikan objek biped agar dapat berjalan sesuai dengan

footstep pada jalur yang telah dibuat dengan pilihan menu

option create keys for inactive footstep.

(Sumber:Teknik Informatika UAJY, 2009)

2.7.2 Character

Character adalah sebutan untuk makhluk hidup, seperti manusia,

hewan, dan tumbuhan atau karakter hidup lainnya dalam bahasa animasi.

(Hendratman, 2006).

2.7.3 Rigging

Rigging merupakan kegiatan untuk ”mengatur” (setting up) sebuah

character untuk proses animasi. Proses rigging terdiri dari building

skeleton dan Skinning the character. Sasaran utama dari proses rigging

adalah untuk mempermudah animator dalam menjalankan tugasnya.

Idealnya, Character bisa dianimasikan secepat yang animator inginkan.

Saat proses rigging character , hal pertama yang harus diperhatikan adalah

kerangka (skeleton) dari character yang dibangun harus berfungsi dengan

Page 50: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

32

baik. Tujuannya agar character dapat dengan mudah dimanipulasi oleh

animator.

2.8 Perangkat Lunak Authoring

Authoring merupakan aplikasi komputer yang memberikan kesempatan

kepada pengguna untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak dengan

dragging dan dropping berbagai objek multimedia tanpa harus mengetahui

penggunaan atau pemahaman bahasa pemrograman, meskipun ada beberapa

authoring yang dilengkapi fasilitas bahasa pemrograman editor. Peralatan

authoring memungkinkan integrasi teks, video, suara, gambar dan animasi ke

dalam presentasi yang interaktif.

2.8.1 3D Studio Max

3D Studio Max adalah software visualisasi (modelling dan animasi)

tiga dimensi yang popular dan serbaguna. Hasil yang dibuat di 3D Studio

Max sering digunakan di pertelevisian, media cetak, games, web dan lain-

lain (Hendratman, 2006).

3D Studio Max biasa digunakan pada pembuatan :

1. Visualisasi arsitektur

2. Visualisasi otomatif

3. Visual FX

4. Visualisasi produk

5. Visualisasi ruangan

6. Logo & Opening Tune

7. Visualisasi fashion

8. Visualisasi interior

Page 51: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

33

9. Visualisasi organik

10. Desain furniture

11. Visualisasi wajah manusia

3D Studio Max merupakan program standart modeling 3D berbasis

windows, dibuat oleh Yost Group yang merupakan sub dari Autodesk,

perusahaan pembuat program AutoCad yang terkenal. Program 3D Studio

Max ini merupakan hasil pengembangan dari program 3D Studio yang

berbasis DOS. Program 3D Studio dengan basis Windows lebih mudah

digunakan daripada 3D Studio berbasis DOS. Selain itu fasilitasnya lebih

disempurnakan. Pada program 3D Studio Max tersedia plugin yang

terpisah dan dapat digabungkan dengan program ini (Suyanto, 2003).

Lingkungan kerja pada 3D Studio Max terdiri atas menu bar, main

toolbar, viewports, command panel, navigation control, animation control

dan status bar.

Gambar 2.13 Tampilan lembar kerja 3D Studio Max.

2.8.2 Google SketchUp

Google SketchUp merupakan sebuah program modelling yang

diperuntukan bagi para professional di bidang arsitektur, teknik sipil,

Page 52: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

34

pembuat film, pengembang game, dan profesi terkait lainnya. Google

SketchUp adalah perangkat lunak desain grafis yang dikembangkan oleh

Google. Google SketchUp memiliki kelebihan pada kemudahan

penggunaan dan kecepatan dalam melakukan desain, berbeda dengan

program 3D CAD lainnya.

2.8.3 Unity3D

Unity3D adalah sebuah game engine atau virtual reality yang

bersifat uthoring tools yang memungkinkan orang orang berkreasi dalam

membangun video game atau virtual reality (Ryan Henson Creighton:

2010).

Kelebihan dari Unity3D yaitu multiplatform, Unity3D dapat

dioperasikan pada platform windows dan Mac OS dan dapat menghasilkan

game untuk Windows, Mac, Linux, Nintendo Wii, iPad, iPhone, dan

platform android . Unity3D juga dapat menghasilkan game browser, untuk

menjalankan pada web browser kita memerlukan sebuah plugin yaitu Unity

Web Player Plugin.

Berikut ini merupakan fitur-fitur yang dimiliki oleh Unity3D

diantaranya:

1. Environtment (Lingkungan virtual reality atau Game).

2. Player Character (Karakter Kontrol), teknik kamera, dan deteksi

tumbukan.

3. Interaction (Kemampuan player berinteraksi terhadap objek dan

lingkungan virtual reality atau Game).

4. RigibBody

Page 53: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

35

5. Particle Systems (Efek partikel pada lingkungan virtual reality).

6. Menu Design (GUI Texture)

7. Building and Sharing (Packaging file) mengekspor hasil akhir dalam

pilihan format dan jenis platform tertentu. (Will Goldstone,2009)

Lingkungan kerja pada Unity3D terdiri atas Toolbar, Scene,

Hierarchy, Project, dan Inspector.

Gambar 2.14 Tampilan lembar kerja Unity3D

2.8.4 Adobe Photoshop CS5.5

Adobe Photoshop CS adalah salah satu program pengolah gambar

(Image Processor) untuk gambar bitmap dari Adobe Systems Incorporated.

Sebagai salah satu program aplikasi yang cukup powerfull, Adobe

Photoshop telah banyak digunakan oleh para professional untuk membuat

dan memanipulasi gambar, baik untuk keperluan media percetakan, media

elektronik maupun internet. Keunggulan dan kekuatan Adobe Photoshop

terletak antara lain pada kemudahan, fasilitas dan fleksibilitasnya (Hakim,

2002).

Page 54: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

36

Gambar 2.15 Tampilan lembar kerja Adobe Photoshop CS5.5

1. Title Bar

Title bar berfungsi menampilkan nama file dari program yang

sedang dikerjakan. Nama yang tertera pada title bar akan sama dengan

nama file.

2. Menu Bar

Merupakan kumpulan baris-baris menu yang di dalamnya berisi

perintah-perintah-perintah yang berguna dalam pengerjaan dengan

Adobe Photoshop. Saat pertama kali jendela Adobe Photoshop terbuka,

terdapat sembilan tampilan menu utama, yaitu: File, Edit, Image,

Layer, Select, Filter, View, Window, dan Help yang masing-masing

memiliki arti dan fungsi yang berbeda.

3. Option Bar

Suatu bagian yang berisi beberapa pilihan untuk melaksanakan

perintah tertentu. Option bar diaktifkan dengan menekan sebuah

tombol dan kemudian akan tampil beberapa opsi pilihan tersebut.

4. ToolBox

Page 55: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

37

Toolbox merupakan sebuah bagian yang berisi berbagai piranti

yang dapat digunakan untuk memanipulasi dan menyunting sebuah

gambar atau photo. Piranti yang terlihat di dalam toolbox mempunyai

sub piranti yang tersembunyi. Untuk menampilkannya klik kanan pada

segitiga kecil di sudut kanan bawah. Piranti-piranti yang ada di dalam

toolbox, yaitu:

Gambar 2.16 Tampilan toolbox Adobe Photoshop CS

5. Palette (palet)

Fungsi palet dalam Adobe Photoshop digunakan untuk

mengontrol sifat dan cara kerja dari tombol-tombol yang ada didalam

toolbox serta mendukung proses kerja yang terjadi pada gambar atau

foto yang sedang dikerjakan. Pilhan menu window menunjukkan jenis

palet yang ada. Palet dalam Adobe Photoshop CS terdiri dari :

Tabel 2.1 Palet Adobe Photoshop CS Palet Navigator : Untuk memperbesar dan memperkecil

presentase gambar. Palet Color : Untuk mengatur pilihan warna dengan

Page 56: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

38

menentukan nilai campuran dari tiga warna dasar, yaitu Red, Green, dan Blue.

Palet History : Untuk kembali ke kondisi sebelumnya. Palet Layer : Untuk mengolah layer.

6. Jendela Gambar

Area kerja atau tampilan halaman kerja dari file atau gambar

yang sedang dikerjakan.

2.8.5 Corel Video Studio

Corel Video Studio adalah program video editing yang memiliki

tools yang lengkap dan mudah untuk menghasilkan profesional video,

slide, dan DVD. Corel Video Studio memungkinkan penggunanya dengan

cepat dan mudah menghasilkan video lengkap dengan judul menarik, video

filter, transisi, dan suara. Corel Video Studio memiliki stabilitas yang

tinggi, dengan kecepatan rendering yang tinggi dan memiliki kinerja real-

time, ini membuat kebutuhan akan waktu menjadil ebih singkat dan lebih

efisien ketika membuat sebuah proyek film.

Gambar 2.17 Tampilan lembar kerja Corel Video Studio

Berikut ini kelebihan utama yang terdapat pada Corel Video Studio

diantaranya :

Page 57: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

39

1. Kemudahan dalam penggunaan.

2. Dapat mengolah file video yang bersumber dari manapun.

3. Pengeditan Kualitas HD Real-Time.

4. Digital video encoder and decoder.

2.9 Literatur Sejenis

a. Judul :

Penulis :

Tabel 2.2 Analisis Skripsi Pembelajaran Pergerakan Bumi Keunggulan Menawarkan tampilan Desain yang cukup menarik,

ditambah dengan penggunaan teknik 2 Ray Wall Collision sebagai pendeteksi tumbukan dan teknik pemodelan 3D yang baik.

Kelemahan Penggunaan Teknik 2 Ray Wall Collision sebagai pendeteksi tumbukan belum mencakup ground collision (Tumbukan pada sumbu Z)

Software yang Digunakan

3DS Max, Macromedia Director, Adobe Photoshop

Metode yang Digunakan

IMSDD (Interactive Multimedia System Design and Development Cycle)

b. Judul :

Penulis :

Tabel 2.3 Analisis Skripsi Virtual Reality Kebudayaan Aceh Keunggulan Menggunakan Teknik Collision Detection ,

tumbukan dengan objek 3 dimensi akan terdeteksi sehingga pengguna tidak dapat menjalankan kamera menembus dinding ataupun objek lainnya

Aplikasi Virtual Reality Kebudayaan Aceh Berbasis

Multimedia Interaktif dengan Teknik Deteksi

Tumbukan dan Rigidbody

Indra Pribadi Fata (2011), UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Perancangan Aplikasi Virtual Reality Pembelajaran

Pergerakan Bumi dan Bulan Bagi Siswa Kelas 6

Sekolah dasar

Dimas Sony Dewantara (2011), UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 58: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

40

yang terdapat di sekitar kamera. Kualitas grafik yang dihasilkan cukup baik dengan requirement terhadap hardware menengah ke atas.

Kelemahan Masih menggunakan jenis pendeteksi tumbukan bounding sphere yang memiliki kelemahan dalam segi kualitas saat proses pendeteksian tumbukannya dikarenakan banyaknya ruang kosong disekitar bounder.

Software yang Digunakan

Adobe Flash, 3DS Max, Macromedia Director, Unity3D

Metode yang Digunakan

IMSDD (Interactive Multimedia System Design and Development Cycle)

2.10 Interakasi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer adalah sebuah ilmu yang mempelajari

bagaimana mendesain, mengevaluasi, dan menerapkan (implementasi) interaksi

antara manusia dan komputer (Teddy, 2007). IMK berfungsi untuk

mengoptimalkan performansi antara manusia dan komputer sebagai suatu sistem.

2.10.1 Pedoman Merancang Interface yang Baik

Salah satu kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah perangkat lunak

untuk mendapat predikat user friendly adalah bahwa perangkat lunak

tersebut mempunyai antar muka yang bagus, mudah dioperasikan , mudah

dipelajari dan pengguna selalu merasa senang untuk menggunakannya.

Sheneiderman (Binanto, 2008) mengemukakan delapan aturan yang dapat

digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik untuk merancang suatu user

interface. Delapan aturan ini disebut dengan Eight Golden Rules of

Interface Design, yaitu :

1. Konsistensi.

Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang

digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.

Page 59: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

41

2. Memungkinkan user untuk menggunakan shortcut.

Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meninngkatkan

kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi,

perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem

umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu

penting, dapat memberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika

tindakan merupakan hal yang penting maka umpan balik sebaiknya

lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan

tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan.

Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan

bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan

memberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan

dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana.

Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat

melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat

mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang

sederhana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.

6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya.

Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna

mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, seingga

Page 60: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

42

pengguna tidak takut untuk mengeksplorasi pilihan-pilihan lain yang

belum biasa digunakan.

7. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control).

Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon

tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa

sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikian

rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana

atau banyak tampilan halaman sebaiknya disatukan, serta diberikan

cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic (yang membantu

ingatan) dan urutan tindakan.

2.11 Stuktur Navigasi

Mendesain struktur navigasi, struktur navigasi memberikan gambaran link

dari suatu halaman ke halaman lainnya struktur navigasi digunakan pada

multimedia nonlinear. Terdapat 4 (Empat) struktur navigasi dasar pada

proyek mulltimedia, yaitu: (Vaughan, 2004:366)

a. Linier : Pengguna melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau

bite informasi satu ke yang lainnya.

Gambar 2.18 Struktur Navigasi Linier (Vaughan, 2004:366)

b. Hierarkis : Disebut juga ”linier dengan percabangan”, karena penggunan

melakukan navigasi sepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh

natural logic dari isi.

Page 61: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

43

Gambar 2.19 Struktur Navigasi Hierarkis (Vaughan, 2004:366)

c. Nonlinier : Pengguna melakukan navigasi dengan bebas melalui isi

proyek, tidak terikat dengan rute yang ditetapkan sebelumnya.

Gambar 2.20 Struktur Navigasi Nonlinier (Vaughan, 2004:366)

d. Komposit : Pengguna melakukan navigasi dengan bebas (secara

nonlinier), tetapi terkadang dibatasi oleh presentasi linier film atau

informasi kritis dan atau pada data yang paling terorganisasi secara logis

dalam suatu hierarki.

Gambar 2.21 Struktur Navigasi Komposit (Vaughan, 2004:366)

Page 62: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

44

2.12 Metode Pengembangan IMSDD

IMSDD merupakan singkatan dari Interactive Multimedia Systems of

Design and Development. Metode perancangan dan pengembangan multimedia

oleh Dastbaz ini merupakan pengembangan dari metode-metode lain yang salah

satunya berasal dari model waterfall.

Gambar 2.22 Siklus IMSDD Dastbaz

Menurut Dastbaz metode pengembangan IMSDD dibagi dalam beberapa

tahap, sebagai berikut :

1. System Requirements (Analisis Kebutuhan Sistem)

Analisis kebutuhan sistem merupaka tahap yang sebanding dengan tahap

spesifikasi kebutuhan dalam tahap Waterfall. Adapun langkah-langkah dalam

tahap ini :

a. Mendefinisikan tujuan dan sasaran sistem.

b. Klasifikasi siapa yang akan menggunakan sistem dan kebutuhan mereka.

Page 63: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

45

c. Menentukan pilihan dari software dan authoring tools yang ada serta

sesuaikan dengan hardware yang dibutuhkan.

d. Mempertimbangkan delivery platform yang diperlukan oleh sistem.

2. Design Considerations (Pertimbangan Desain)

Tujuan utama dari tahapan ini adalah menentukan pedoman perancangan yang

dideskripsikan secara rinci. Beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan

dalam perancangan adalah :

a) Design Metaphor, yaitu membuat analogi dengan sesuatu yang ada di

dunia nyata dan melakukan seleksi terhadap suasana perancangan yang

bisa mudah dikenali pengguna. Misalnya untuk tombol yang jika ditekan

akan melaksanakan penyimpanan file, kita bisa menggambarkan perintah

penyimpanan dengan meletakkan gambar 31/2” floppy disc pada tombol

tersebut. Contoh lain misalnya untuk tombol yang jika ditekan akan

memainkan sebuah lagu, kita bisa meletakkan gambar beberapa balok nada

pada tombol.

b) Information types and formats, yaitu mendefinisikan jenis informasi yang

akan diintegrasikan ke dalam sistem multimedia serta elemen multimedia

mana yang akan sesuai dengan jenis informasi dan mendominasi

perancangan.

c) Navigational structures, yaitu menggambarkan dengan jelas navigasi yang

berupa struktur berantai dan mencegah terjadinya disorientation atau

kehilangan arah.

d) System controls, yaitu menentukan jenis dan fungsi pengendalian maupun

peralatan lain yang diperlukan sistem. Yang termasuk dalam pengendalian

Page 64: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

46

sistem misalnya pengaturan suara apakah bisa ditambah dan dikurangi

volumenya, pengaturan video yang bisa dimainkan dan dihentikan.

3. Implementation (Implementasi)

Tahap implementasi terdiri dari :

a. Membangun prototipe sistem.

b. Beta Test terhadap prototipe untuk menguji kemungkinan-kemungkinan

permasalahan pada desain dan kontrol sistem.

Multimedia authoring-tools mulai digunakan pada tahap ini. Authoring-tools

yang dimaksud di sini adalah software aplikasi yang digunakan untuk

membuat isi multimedia tanpa harus mengetahui bahasa pemrograman

tertentu.

4. Evaluation (Evaluasi)

Pada tahap ini, sistem dievaluasi apakah sudah sesuai dengan tujuan utamanya.

2.13 Beta Test

Setelah tim penguji puas terhadap software yang sudah dikembangkan,

dimulailah fase berikutnya. Fase tersebut dikenal dengan fase beta test. Beta test

lebih banyak melibatkan pengguna. Tujuannya adalah untuk mendapatkan macam-

macam tanggapan dari para pengguna terhadap software. Hal ini dimaksudkan

untuk menemukan permasalahan-permasalahan (bugs) pada software yang mana

pada pengujian sebelumnya tidak diketemukan pada pengujian sebelumnya.

Page 65: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di provinsi DKI Jakarta, dengan fokus pada Kota

Administrasi Jakarta Barat. Lokasi observasi dan wawancara dilakukan di wilayah

Kecamatan Daan Mogot tepatnya di Kelurahan Kedaung Kali Angke.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Pada penulisan skripsi ini, diperlukan data-data yang lengkap dan valid

untuk mendukung keabsahan dari materi uraian dan pembahasan skripsi. Oleh

karena itu dibutuhkan riset dan penelitian untuk menngumpulkan data yang

diperlukan. Adapaun metode-metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

3.2.1 Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara membaca dan menelaah buku-buku, e-book,

jurnal, blog-blog maupun situs-situs yang berisi kandungan informasi baik

materi ataupun praktek tentang multimedia, virtual reality, collision

detection,Biped-Character Rigging, animasi, pemodelan 3d, Unity3d

Game Engine, interakasi manusia dan komputer serta artikel-artikel yang

diperoleh untuk mendukung referensi penyusunan skripsi ini. Untuk lebih

lengkap dan jelasnya sumber-sumber referensi bacaan, baik judul dari

buku ataupun situs-situs internet yang dikunjungi dapat dilihat di Daftar

Pustaka.

Sebagai acuan dalam menyusun skripsi ini, peneliti tidak hanya

mengambil referensi dari sejumlah buku-buku cetak ataupun informasi dari

Page 66: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

48

situs-situs terkait melainkan juga dengan mempelajari penelitian-penelitian

sejenis mengenai virtual reality, yang bertujuan untuk dijadikan sebagai

pembelajaran dan acuan untuk menghasilkan aplikasi yang baik dan sesuai

dengan tujuan penelitian.

Berikut adalah perbedaan aplikasi penulis dengan studi literatur

yang mengacu pada sub bab 2.9:

1. Pada studi literatur pertama, Dimas Sony Dewantara (2011), UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul “Perancangan Aplikasi Virtual

Reality Pembelajaran Pergerakan Bumi dan Bulan Bagi Siswa Kelas 6

Sekolah dasar” teknik yang digunakan adalah 2 Ray Wall dimana teknik

tersebut hanya menggunakan 2 sumbu yaitu sumbu x dan y sebagai

pendeteksi tumbukannya, sedangkan penulis menggunakan bounding

volume yang menggunakan 3 sumbu sebagai pendeteksi tumbukannya

(sumbu x, y dan z) dikarenakan objek-objek yang penulis gunakan

dalam aplikasi virtual reality ini adalah objek berbasis 3 Dimensi.

2. Pada studi literatur kedua, Indra Pribadi Fata (2011), UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul “Aplikasi Virtual Reality

Kebudayaan Aceh Berbasis Multimedia Interaktif dengan Teknik

Deteksi Tumbukan dan Rigidbody” menggunakan teknik collision

detection bounding sphere, dimana collision detection tersebut

memiliki banyak ruang kosong sehingga pendeteksian proses

tumbukannya berjalan kurang akurat, sedangkan penulis menggunakan

teknik bounding box sebagai pendeteksi tumbukannya yang lebih

sedikit ruang kosongnya dibandingkan collision detection bounding

Page 67: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

49

sphere. Untuk proses penganimasian karakter pada studi literatur

tersebut menggunakan teknik rigidbody berupa bones untuk proses

penganimasian karakter yang harus di susun satu per satu agar

menyerupai bentuk rangka dari manusia sehingga memerlukan waktu

yang relatif lama dalam proses pengerjaannya, sementara penulis

menggunakan teknik biped-character rigging yang proses pembuatan

nya lebih cepat namun menghasilkan animasi pergerakan karakter yang

lebih realistis.

3.2.2 Studi Lapangan

Pada metode pengumpulan data studi lapangan, peneliti

membedakannya menjadi dua bagian, yaitu :

3.2.2.1 Observasi

Pada tahapan ini, peneliti mengumpulkan data dan

informasi dengan cara meninjau langsung ke lapangan terhadap

suatu kegiatan yang sedang dilakukan atau berjalan, untuk

memperoleh semua data yang dibutuhkan.

Observasi ini dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2014 di

Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi

(SATPAS), Kecamatan Daan Mogot, Jakarta Barat. Observasi yang

peneliti lakukan berhasil mengumpulkan informasi mengenai data-

data pendukung penelitian serta gambaran tata letak / layout dari

gedung Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi

(SATPAS) Polda Metro Jaya yang digunakan sebagai referensi

dalam pembuatan aplikasi virtual reality.

Page 68: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

50

3.2.2.2 Wawancara

Wawancara pendahuluan dilakukan dengan mengadakan

tanya jawab pada tanggal 27 Agustus 2014 dengan Pamin Seksi

SIM Subdit Regident Dit Lantas Polda Metro Jaya di Jl. Daan

Mogot Km. 11, Jakarta Barat untuk memperoleh informasi yang

diperlukan dalam perancangan dan pembuatan aplikasi virtual

reality ini.

Dari wawancara pada tanggal 27 Agustus 2014 dengan

Pamin Seksi SIM Subdit Regident Dit Lantas Polda Metro Jaya di

Jl. Daan Mogot Km. 11 diketahui bahwa:

1. Tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam proses

pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM):

- Tahap Administrasi

- Tahap Ujian: Uji Teori dan Uji Praktek

- Tahap Penyelesaian: Foto, sidik jari, tanda tangan dan

penyerahan Surat Izin Mengemudi (SIM)

2. Syarat yang harus dibawa oleh pemohon Surat Izin Mengemudi

(SIM):

- KTP sesuai wilayah hokum

- Lulus sehat jasmani dan rohani oleh dokter

- Dinyatakan lulus psikologi

- Penerimaan Negara bukan pajak

3. Pemohon dapat mengetahui tentang tahapan-tahapan dan

syarat-syarat:

Page 69: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

51

- Sosialisasi website

- Memasang spanduk dan banner

- Mensosialisasikan kepada warga masyarakat, seperti:

sekolah dan kampus

4. Sasaran sosialisasi mengenai proses pembuatan Surat Izin

Mengemudi (SIM) adalah warga masyarakat yang belum

memiliki SIM, terutama siswa - siswi SMA/SMK/MA.

5. Tujuan dari proses sosialisasi kepada pemohon Surat Izin

Mengemudi (SIM) adalah sebagai sarana untuk memberikan

informasi kepada para pemohon SIM sehinggga ketika akan

membuat SIM sudah mengetahui persyaratan serta langkah-

langkah apa saja yang dilakukan dalam proses pembuatan SIM.

6. Hal-hal yang perlu di sosialisasikan kepada pemohon Surat Izin

Mengemudi (SIM) yaitu, persyaratan yang harus dibawa para

pemohon SIM, langkah-langkah dalam proses pembuatan SIM,

serta pengetahuan tentang peraturan berlalu lintas.

7. Bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Satuan

Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi (SATPAS)

kepada pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) terdiri dari 2

macam, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Sosialisasi

secara langsung yakni dengan mengunjungi sekolah-sekolah

SMA / SMK / MA. Sosialisasi tersebut biasanya dikemas

dalam bentuk dialog dan tanya jawab, presentasi / kuliah umum

kepada para siswa, ataupun melakukan simulasi langsung

Page 70: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

52

dengan membuat ruang ujian teori dan tempat ujian praktek

palsu. Namun untuk sosialisasi secara tidak langsung yakni

dengan membuat iklan layanan masyarakat baik di media cetak,

spanduk / baliho, maupun terdapat dalam website.

8. Permasalahan yang paling sering dihadapi saat melakukan

proses sosialisasi secara langsung adalah kurangnya

ketertarikan para siswa dalam mengikuti acara dialog/tanya

jawab ataupun kuliah umum. Banyak siswa yang tidak terlalu

perduli atau tidak antusias mendengarkan dialog atau kuliah

umum yang diberikan. Hal seperti ini bisa diantisipasi dengan

mengadakan simulasi membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) di

sekolah dengan melibatkan siswa secara langsung, namun

simulasi tersebut membutuhkan persiapan di lapangan yang

memakan waktu cukup lama, baik dari waktu persiapan

pembuatan ruang ujian teori dan praktek di sekolah maupun

waktu dalam proses simulasinya.

9. Pihak Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS) membutuhkan media sosialisasi lain

yang berbeda dan lebih menarik minat siswa - siswi SMA /

SMK / MA dalam mengikuti proses sosialisasi agar tidak jenuh.

10. Pihak Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS) terbiasa menggunakan sarana

komputer/laptop dalam proses sosialisasinya.

Page 71: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

53

11. Pihak Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS) belum mengetahui apa itu Virtual

Reality dan juga belum adanya teknologi tersebut dalam media

sosialisasi yang SATPAS pakai selama ini.

3.2.2.3 Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan di wilayah Kecamatan

Kebon Jeruk tepatnya di Kelurahan Duri Kepa.

Teknik ini digunakan dalam proses analisis user dalam

pengumpulan data dan pada proses testing (pengujian) guna

mengetahui tingkat keberhasilan pengimplementasian teknik

collision detection dan biped-character rigging pada aplikasi

virtual reality.

Dalam hal Pengambilan sampel dari populasi, peneliti

menggunakan Teknik Purposive Sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel dimana peneliti menentukan sendiri sampel

yang diambil karena ada pertimbangan tertentu atau bisa juga

dikatakan sampel dipilih karena memenuhi kriteria tertentu yang

diinginkan peneliti, jadi sampel diambil tidak secara acak.

Dalam penelitian ini sampel yang diinginkan oleh peneliti

adalah calon pemohon dan pemilik SIM yang berusia antara 16-17

tahun. Kuesioner ini peneliti sebarkan kepada 30 orang siswa/siswi

SMA/SMK/MA dengan rentang usia yang telah ditentukan.

Penyebaran kuesioner dilakukan dalam dua tahap yaitu kuesioner

Page 72: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

54

awal penelitian dan kuesioner evaluasi penelitian. Hasil kuesioner

awal yang penulis lakukan dilampirkan pada lampiran.

3.3 Metode Perancangan Sistem

Metodologi yang digunakan dalam pembuatan aplikasi virtual reality ini

adalah metode Interactive Multimedia System Design & Development Cycle,

penulis memilih metodologi IMSSD karena didalam metodologi tersebut terdapat

proses yang disebut “Persiapan dan Integrasi Media” yang tidak dimiliki oleh

metodologi multimedia lain seperti Metode Luther. Proses tersebut merupakan

tahapan dalam pembuatan aplikasi berbasis multimedia dimana media-media yang

diperlukan, dibuat terlebih dahulu dan dikumpulkan menjadi satu lalu di

integrasikan di dalam satu program khusus (dalam hal ini penulis menggunakan

program Unity sebagai program pembuat virtual reality).

3.3.1 Kebutuhan Sistem (System Requirement)

Pada tahap ini suatu definisi umum dari IMS (Interactive

Multimedia System) dan lingkungannya termasuk alat-alat yang digunakan

dalam pengembangannya ditentukan. Pada tahap ini peneliti akan

melakukan beberapa hal yaitu:

a. Memberikan definisi sistem, garis besar tujuan dan sasaran sistem.

Aplikasi virtual reality yang penulis rancang ini bernama

“SIMMandiri” berupa sistem informasi prosedur pembuatan Surat Izin

Mengemudi (SIM) tipe C untuk para Calon Pemohon SIM agar dapat

meningkatkan pemahaman mereka mengenai prosedur yang harus

dilalui dalam proses pembuatan SIM.

Page 73: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

55

b. Macam aplikasi, aplikasi ini penulis masukan ke dalam kategori

simulasi.

c. Pengguna, aplikasi ini ditunjukkan kepada divisi Humas SATPAS

Polda Metro Jaya, calon pemohon SIM dan siswa - siswi

SMA/SMK/MA.

d. Evaluasi hardware, software, dan authoring tools yang dibutuhkan

lalu pilih secara tepat.

e. Jenis distribusi yang akan digunakan adalah media offline berupa

Compact Disk (CD) ataupun flashdisk.

3.3.2 Pertimbangan Desain (Design Consideration)

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menggambarkan secara jelas

panduan tentang detail desain. Langkah ini mencakup:

a. Metafora Desain

Memilih sebuah model nyata untuk digunakan sebagai solusi kunci

desain interface bagi sistem contohnya film, buku, dan game.

b. Format dan Tipe Informasi, yaitu untuk mendefinisikan tipe informasi

yang dibutuhkan untuk diintegrasikan ke dalam sistem tersebut, seperti

teks, grafik, suara, video, dan animasi.

c. Struktur Navigasi, yaitu untuk menyatakan suatu strategi navigasi yang

jelas, termasuk fitur dan struktur link yang akan menghindari masalah-

masalah yang akan berkaitan dengan sistem hypermedia , misalnya

‘disorientasi’.

d. Kontrol Sistem, yaitu untuk tipe dan fitur kontrol dan tool yang

dibutuhkan sistem tersebut.

Page 74: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

56

3.3.3 Implementasi (Implementation)

Setelah desain dari fitur-fitur yang digunakan selesai, tahap

implementasi dari aplikasi dimulai dengan menggunakan multimedia

authoring tools. Tahap implementasi terdiri dari :

a. Membuat prototype sistem, dan

b. Melakukan tes beta terhadap prototype untuk kemungkinan masalah-

masalah perancangan dan kontrol.

3.3.4 Evaluasi (Evaluation)

Pada tahap ini sistem dievaluasi dengan membagikan kuosioner

kepada user untuk mendapatkan hasil dari aplikasi yang dibuat dan

pendistribusian serta penginstalan aplikasi.

3.4 Kerangka Berfikir

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir

Page 75: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

57

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan pengembangan sistem yang

digunakan dalam laporan tugas akhir. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

metode IMSDD (Interactive Multimedia system Design and Development Cycle),

dengan beberapa tahapan pengembangan, yaitu Kebutuhan Sistem (System

Requirement), Pertimbangan Perancangan (Design Consideration), Implementasi

(Implementation), Evaluasi (Evaluation) (Dastbaz, 2003).

4.1 Kebutuhan Sistem (System Requirement)

Mengumpulkan kebutuhan aplikasi diperoleh dari mendefinisikan sistem,

profil pengguna, kebutuhan perangkat baik hardware, software maupun perangkat

lain yang dapat membantu dalam membangun aplikasi.

4.1.1 Mendefinisikan Sistem

Pada tahap ini dilakukan pendefinisian sistem dengan

merencanakan secara garis besar tujuan dan sasaran sistem. Aplikasi yang

peneliti rancang ini bernama “SIMMandiri”, yaitu sebuah aplikasi virtual

reality prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan

menggunakan teknik collision detection dan biped-character rigging di

Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi (SATPAS)

daan mogot yang digunakan untuk media sosialisasi oleh pihak SATPAS

kepada pemohon SIM. Sistem dalam aplikasi virtual reality ini dirancang

sesuai alur proses pembuatan SIM yang penulis dapat dari hasil observasi

sehingga sistem tersebut menggambarkan selayaknya apa yang terjadi di

Page 76: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

58

kehidupan nyata, selain itu sistem dalam aplikasi ini berjalan sesuai urutan

proses yang sebenarnya. Di dalam aplikasi “SIMMandiri” ini pengguna

bisa berinteraksi langsung dengan lingkungan virtual lokasi pembuatan

SIM, serta terdapat pula video animasi yang akan lebih menjelaskan

tahapan-tahapan yang ada pada prosedur pembuatan SIM itu sendiri.

Adapun tujuan dibangunnya aplikasi ini adalah untuk

meningkatkan pemahaman Calon pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM)

mengenai prosedur pembuatan SIM sesuai dengan hasil kuesioner awal

penelitian, bahwa sebanyak 56,7% dari 30 responden menyatakan bahwa

mereka belum memahami bagaimana prosedur dalam proses pembuatan

SIM C.

4.1.2 Kebutuhan dan Profil Pengguna

Berdasarkan analisis dari kuesioner yang disebarkan kepada 30

siswa-siswi SMA / SMK / MA, maka peneliti mendapatkan informasi

profil pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini yaitu :

Target Pengguna : Siswa-Siswi SMA/ SMK/ MA dan Staf

HUMAS SATPAS

Definisi Profil Pengguna :

Memiliki kemampuan komputer rendah

atau sedang (belum pernah atau pernah

mengoperasikan komputer menggunakan

mouse), tidak cacat pendengaran dan

tidak buta huruf.

Page 77: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

59

4.1.3 Pertimbangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Perangkat keras dan perangperangkat lunak yang diperlukan oleh

user akan sedikit berbeda dengan perangkat keras dan perangkat lunak

yang digunakan oleh pihak pengembang dalam pembuatan aplikasi virtual

reality prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Satuan

Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi (SATPAS) Daan

Mogot.

4.1.3.1 Pihak Pengembang

Mengacu berdasarkan tahap pendefinisian sistem yang

peneliti lakukan, pertimbangan perangkat keras dan lunak

komputer maupun perangkat pendukung lain untuk membangun

aplikasi virtual reality prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi

(SIM) pada Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS) Daan Mogot adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan Perangkat Keras

a. Processor Core 2 Duo

b. Monitor 17”

c. RAM 4GB ddr3

d. Hardisk 320 GB

e. Hardware pendukung : Mouse, Keyboard, Sound Card,

Speaker Active, Microphone, CD/DVD Drive, Printer.

Page 78: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

60

2. Kebutuhan Perangkat Lunak

a. Sistem Operasi Windows

b. Autodesk 3D Max 2011 untuk membuat modelling character

dan animasi proses pembuatan SIM.

c. Google Sketchup untuk membuat bangunan SATPAS

sebagai latar belakang pada lingkungan virtual pada

aplikasi virtual reality.

d. Adobe Photoshop untuk memanipulasi gambar berbasis

bitmap.

e. Corel Video Studio untuk menggabungkan video animasi

yang telah dibuat pada Autodesk 3D max sebelumnya.

f. Unity3d untuk membuat virtual reality dan menggabungkan

video yang telah dirangkai pada Corel video studio ke

dalam virtual reality tersebut.

4.1.3.2 Pihak Pengguna

1. Kebutuhan Perangkat Keras

Untuk menjalankan aplikasi virtual reality simulasi

pembuatan SIM ini dengan baik dan lancar, pengguna

membutuhkan komputer atau laptop dengan spesifikasi

perangkat keras sebagai berikut :

Spesifikasi Minimal :

- Processor Pentium Dualcore 2,5Ghz

- Resolusi Monitor 800 x 600

- VGA Card : 64 MB

Page 79: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

61

- RAM : 1GB

- Free Space Hardisk : 1GB

- Lain-lain : Mouse, Keyboard, Soundcard Speaker,

CD/DVD drive

Spesifikasi yang dianjurkan :

- Processor Core 2 Duo

- Resolusi Monitor 1280 x 1024

- VGA Card : 256 MB

- RAM : 2 GB

- Free Space Hardisk : 1 GB

- Lain-Lain : Mouse, Keyboard, Soundcard Speaker,

CD/DVD drive

2. Kebutuhan Perangkat Lunak

Selain kebutuhan perangkat keras, ada pula beberapa

perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengoperasikan

aplikasi virtual reality ini, yaitu :

- Microsoft Windows

- .NET Framework 2.0

- SIMMandiri.exe

4.1.4 Pertimbangan Penyebaran Sistem

Ada banyak cara yang dapat digunakan dalam pendistribusian

sebuah aplikasi, salah satunya dengan menggunakan media internet.

Kelebihan dari media internet tersebut adalah informasi dapat

disebarluaskan dengan cepat serta menjangkau daerah yang luas. Namun

Page 80: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

62

aplikasi “SIMMandiri” ini memiliki ukuran file yang relatif besar, yang

akan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menampilkan isi dari

konten yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat menyebabkan

kejenuhan pemakai dalam menggunakan aplikasi tersebut.

Media selanjutnya adalah media offline berupa Compact Disk (CD)

ataupun flashdisk. Media ini lebih fleksibel dalam mendistribusikan sebuah

aplikasi berbasis desktop dengan ukuran besar, selain itu CD dan ataupun

flashdisk juga cenderung memiliki tingkat biaya yang lebih rendah bila

dibandingkan dengan media penyebaran secara online yang harus

menyewa jasa hosting dan website. Selain itu berdasarkan wawancara yang

dilakukan kepada pihak Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS) Daan Mogot, menyatakan bahwa pihak SATPAS

terbiasa menggunakan sarana komputer atau laptop dalam proses

sosialisasinya sehingga penggunaan CD maupun flashdisk cocok dijadikan

sebagai media penyebaran dari aplikasi “SIMMandiri”. Dari kedua

pertimbangan tersebut, maka penulis memilih media CD atau flashdisk

dalam media penyebaran sistem ini.

4.2 Pertimbangan Perancangan (Design Consideration)

Pertimbangan desain adalah menggambarkan secara jelas panduan tentang

detail desain. Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang dilakukan sebagai

pertimbangan desain, yaitu sebagai berikut :

4.2.1 Metafora Desain

Dalam merancang aplikasi “SIMMandiri” ini, penulis

menggunakan pembanding sebagai acuan dalam mendesain yang bertujuan

Page 81: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

63

untuk mengambil fakta dari dunia nyata yang kemudian dikembangkan

dalam aplikasi “SIMMandiri”. Salah satu metafora desain yang penulis

gunakan yaitu dengan mengacu kepada modul yang diberikan oleh Satuan

Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi (SATPAS) Daan

Mogot.

Dari modul tersebut peneliti dapat mengetahui bahwa seseorang

dapat menjadi pemohon SIM apabila telah genap berusia 17 tahun, oleh

karena itu tokoh utama dalam aplikasi “SIMMandiri” ini berkarakterkan

seorang pria remaja baik dalam simulasi virtual reality nya maupun pada

video animasi prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).

4.2.2 Tipe Informasi

Berikut ini adalah tipe informasi yang diintegrasikan ke dalam

aplikasi virtual reality “SIMMandiri”:

Tabel 4.1 Tipe Informasi No Jenis Format 1 Gambar .PNG / .JPG / 2 Objek 3D .MAX / .3DS / .SKP / .FBX 3 Audio .MP3 / .WAV 4 Video .AVI / .MP4 5 Scene (Level) Virtual Reality .UNITY 6 Autorun Aplikasi Final .EXE

Page 82: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

64

4.2.3 Struktur Navigasi Program

Gambar 4.1 Struktur Navigasi program

Page 83: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

65

Dalam struktur navigasi aplikasi simulasi prosedur pembuatan

Surat Izin Mengemudi (SIM) berbasis virtual reality ini terdiri dari Main

Menu utama dengan beberapa pilihan submenu diantaranya “Start VR”,

“Key Guide”, “Information”, “Quit”. Pada halaman start menu terdapat

halaman lain yang saling berhubungan yaitu halaman keyguide, halaman

information dan halaman start VR. Khusus untuk halaman start VR apabila

di-klik akan langsung menampilkan simulasi prosedur pembuatan Surat

Izin Mengemudi (SIM) berbasis virtual reality. Pada halaman keyguide

dan halaman information pengguna dapat kembali ke halaman start menu

yaitu dengan menekan button back.

Gambar 4.2 Navigasi pause menu

Pada saat berada di lingkungan virtual, pengguna bisa

menghentikan sementara simulasi yang sedang berlangsung dengan

menekan tombol Esc pada keyboard. Jendela pause menu berisi tombol

back to menu untuk kembali ke start menu dan tombol back to VR untuk

kembali ke lingkungan virtual.

Gambar 4.3 Navigasi halaman try again

Jika pengguna telah menyelesaikan simulasi prosedur pembuatan

Surat Izin Mengemudi (SIM) maka akan muncul halaman try again. Pada

halaman ini berisi tombol yes untuk mengulangi kembali proses simulasi

Page 84: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

66

prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dari awal dan tombol no

untuk kembali ke halaman start menu.

4.2.4 Persiapan dan Integrasi Media

Merupakan tahap perancangan dimana media-media yang

diperlukan dan digunakan pada aplikasi ini dideskripsikan secara jelas,

dipersiapkan serta diintegrasikan menjadi satu kesatuan.

a. Persiapan Media

Pada media ilustrasi gambar, persiapan dilakukan dengan

mencari dan membuat background ataupun texture material, yang

akan digunakan untuk melengkapi pembuatan interface, icon navigasi

dan pembuatan objek-objek 3D dalam lingkungan virtual maupun

video animasi.

Sedangkan pada media ilustrasi suara, persiapan dilakukan

dengan mencari dan merekam backsound, sound effect maupun

dubbing narasi yang berguna sebagai latar suara maupun pendukung

suasana dalam video animasi maupun pada aplikasi “SIMMandiri” .

Beberapa material content yang penulis dapatkan dengan

mencari di internet, sebagian didapatkan dari freesoundeffects.com, dan

freepsddaily.com.

b. Integrasi Media

Pada tahap ini merupakan tahap dimana gambar-gambar objek

3D dan file audio yang telah dipersiapkan untuk digabungkan satu

sama lain ke dalam suatu perancangan interface dan lingkungan

virtual.

Page 85: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

67

1. Persiapan File Gambar

Tahapan ini merupakan tahapan dimana material gambar

yang telah di-download sebelumnya dipersiapkan agar dapat

digunakan sebagai background interface maupun texture dari objek

3D yang akan dibuat. Hal-hal yang dilakukan antara lain mengedit

dan mengubah ukuran gambar sesuai dengan ukuran dari objek 3D

yang akan dibuat.

2. Persiapan File Audio

Pada tahapan ini file audio yang telah di-download

dipersiapkan sesuai dengan keperluan aplikasi. Hal-hal yang

dilakukan antara lain penyesuaian durasi dan menggabungkan

dengan audio lain dan file animasi yang selanjutnya di integrasikan

kedalam pembuatan aplikasi virtual reality.

3. Persiapan Objek 3D

Pada tahapan ini dilakukan persiapan beberapa objek 3D

yang akan digunakan dalam animasi maupun sebagai objek dalam

lingkungan game.

Tabel 4.2 File Objek 3D yang akan diintegrasikan No Objek 3D Keterangan 1

Objek 3D yang digunakan baik di lingkungan virtual maupun video animasi.

Page 86: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

68

2

Objek 3D ini berupa environtment (latar tempat) dari video animasi maupun aplikasi virtual reality. Terdiri dari gedung SATPAS Daan Mogot.

3

Objek 3d ini adalah karakter utama pada video animasi prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).

4

Objek ini adalah karakter petugas SATPAS di Ruang Foto.

4.2.5 Perancangan Layar

Perancangan layar dilakukan dengan menentukan letak ilustrasi dan

tombol navigasi sebelum dilakukan interaktifitas untuk menuju halaman /

scene yang berbeda. Adapun perancangan aplikasi ini terdiri dari :

Page 87: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

69

a. Halaman Main Menu

Tabel 4.3 Tabel storyboard halaman main menu Multimedia Storyboard

Tampilan

Deskripsi Halaman start menu ini merupakan halaman utama dari

aplikasi dan berisi akses-akses ke sebagian besar halaman lainnya. Halaman ini berisi button di sebelah kiri beserta gambar background serta backsound. Halaman ini berisi link button start vr, key guide, information, dan quit.

Text Attributes

kingthings calligraphica, vani

File Gambar Start Menu BG.png, button.tga File Audio 27.Mp3 File Video Tidak ada Animation Tidak ada Scene Sebelumnya

Tidak ada

Scene Sesudahnya

Level 1, KeyGuide, Information

Page 88: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

70

b. Halaman Key Guide

Tabel 4.4 tabel storyboard halaman key guide. Multimedia Storyboard

Tampilan

Deskripsi :

Halaman ini merupakan halaman key guide yang bisa di akses dari halaman start menu. Halaman ini berisi informasi mengenai petunjuk penggunaan aplikasi berupa gambar dan teks. Selain itu juga terdapat button back untuk kembali ke halaman Main Menu

Text Attributes

kingthings calligraphica, vani

File Gambar Key Guide.jpg, button.tga File Audio 27.Mp3 File Video Tidak ada Animation Tidak ada Scene Sebelumnya

Main Menu

Scene Sesudahnya

Tidak ada

Page 89: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

71

c. Halaman Information

Tabel 4.5 tabel storyboard halaman information. Multimedia storyboard

Tampilan

Deskripsi Halaman ini merupakan halaman informasi yang bisa diakses

dari halaman start menu . Halaman ini berisi informasi mengenai aplikasi VR dan application’s developer. Selain itu juga terdapat button back untuk kembali ke Main Menu.

Text Attributes

kingthings calligraphica, vani, times new roman

File Gambar Information.JPG, button.tga File Audio 27.Mp3 File Video Tidak ada Animation Tidak ada Scene Sebelumnya

Main Menu

Scene Sesudahnya

Tidak ada

Page 90: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

72

d. Halaman Try Again

Tabel 4.6 tabel storyboard halaman try again Multimedia storyboard

Tampilan

Deskripsi Halaman ini merupakan halaman try again jika pemain telah

menyelesaikan proses simulasi prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Halaman ini berisi button yes dan no.

Text Attributes

kingthings calligraphica, vani

File Gambar Tryagain800x600.png, button.tga File Audio 27.Mp3 File Video tidak ada Animation tidak ada Scene Sebelumnya

Main Menu

Scene Sesudahnya

Tidak ada

4.3 Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi merupakan tahap yang terdiri atas prototype dan beta

testing. Berikut pembahasan mengenai langkah tersebut:

Page 91: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

73

4.3.1 Prototype

Pada tahap prototype menjelaskan tentang implementasi sistem

yang dibuat berupa penjelasan dari pembangunan aplikasi.

1. Implementasi Teknik Biped-Character Rigging

Tahapan yang dilakukan dalam pengimplementasian Teknik

Biped-Character Rigging terdiri dari tahap modelling objek, texturing,

rigging karakter dan animasi.

a. Modelling objek 3D

Objek 3D yang dibuat berasal dari objek default yang

terdapat pada standard primitive maupun shapes yang terdapat di

3D Max yang kemudian diubah menjadi bentuk mesh ataupun poly.

Untuk selanjutnya diedit sesuai bentuk objek yang diinginkan

dengan menggunakan beberapa modifier yang dibutuhkan. Pada

tahap modeling ini pula, penulis mengubah Render environtment

dengan memilih backrgound latar tempat yang terang berupa awan.

Gambar 4.4 Pembuatan lingkungan 3D sebagai latar tempat

Page 92: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

74

Gambar 4.5 Objek Karakter Utama

b. Texturing Objek 3D

Setelah pembuatan objek 3D maka tahap selanjutnya adalah

pemberian material dan texture berupa bitmap pada masing-masing

objek sehingga objek terlihat lebih real. Bitmap yang digunakan

sebagai material dan texture sebagian dibuat dengan menggunakan

bantuan software Adobe Photoshop CS5.5.

Gambar 4.6 Proses pembuatan bitmap sebagai texture

Jika proses pembuatan texture telah selesai, maka texture

yang telah dibentuk selanjutnya dipasangkan pada objek 3D yang

diinginkan. Untuk memberi material pada 3ds max harus

Page 93: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

75

memunculkan material editor dengan klik tombol “M” atau melalui

menu Render lalu pilih material editor. Pemberian texture berupa

gambar ini harus dilakukan dengan teliti agar tekstur yang

diberikan sesuai dengan bentuk objek, maka dari itu dilakukan

mapping dengan menggunakan modifier Unwrap UVW.

Gambar 4.7 Panel Material Editor untuk Texturing

c. Rigging Karakter

Sebelum menganimasikan karakter, perlu dilakukan proses

rigging (penulangan) terhadap karakter agar karakter dapat

bergerak secara manusiawi. Untuk itu dibutuhkan sebuah biped

(sistem tulang) yang akan dikaitkan dengan karakter nantinya.

Untuk menambahkan biped, klik create > system > biped, lalu

Page 94: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

76

drag pada lembar kerja front dan sesuaikan dengan tinggi badan

karakter.

Gambar 4.8 penambahan biped pada karakter

Kemudian atur bentuk biped sedemikian rupa dengan

menggunakan select & move tool, select & rotate tool, dan scale

object agar bentuk biped menyerupai bentuk karakter, seperti

berikut:

Gambar 4.9 Modifikasi bentuk biped sesuai bentuk karakter

Proses penyamaan bentuk biped tersebut sebenarnya

dilakukan dengan memasukkan biped ke dalam karakter, namun

sebelumnya karakter dibuat transparan dahulu dengan

Page 95: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

77

mengaktifkan see-through dan object properties. Agar karakter

tidak ikut bergerak selama proses penyamaan bentuk biped

tersebut, aktifkan juga check-list freeze pada object properties

sehingga karakter membeku.

Gambar 4.10 Hasil penyatuan karakter dengan bipednya

Pada proses diatas, antara karakter dengan tulangnya hanya

bersatu secara posisi, tetapi belum saing terkait satu sama lain.

Untuk itu penulis akan mengaitkan tulang dengan badan karakter.

Metode yang penulis pakai adalah metode physique dari modifier

list. Sebelumnya penulis menyeleksi seluruh objek karakter terlebih

dahulu, lalu memilih physique dari modifier list, lalu penulis meng-

klik sub menu attach to node dan mengklik pusat biped (tanda

berlian), setelah itu secara otomatis akan muncul kotak dialog

physique initialization , lalu penulis memilih initialize.

Page 96: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

78

Gambar 4.11 proses inisialisasi Objek dengan Biped

Sekarang objek sudah terkait dengan tulangnya, sehingga

apapun yang dilakukan oleh biped maka objek karakter akan

otomatis mengikuti gerakan tersebut. Karena sistem tulang sudah

terkait dengan objek, maka proses selanjutnya adalah

menganimasikan karakter.

d. Animasi

Setelah semua objek 3D yang dibutuhkan telah selesai

dibuat, maka masing-masing objek digabungkan ke dalam satu

scene dengan cara meng-import file lalu merge dan pilih objek

yang ingin digabungkan. Setelah muncul jendela merge lalu klik

All untuk memilih semua objek dan klik OK. Jenis animasi yang

Page 97: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

79

digunakan dalam aplikasi ini menggunakan animasi per keyframe

dengan perpindahan/move objek, rotate maupun scale objek.

Jika proses animasi telah selesai dibuat, maka tahap

selanjutnya adalah dengan melakukan proses rendering animasi 3D

tersebut. Dan output yang dihasilkan adalah sebuah file video

animasi dengan format .AVI

Gambar 4.12 Render setup di 3ds max

2. Penggabungan Video Animasi

Setelah seluruh video animasi yang dibutuhkan telah dirender,

proses selanjutnya adalah menggabungkan video-video tersebut

menjadi satu rangkaian cerita yang sesuai dengan prosedur pembuatan

SIM. Pada tahapan ini pula video animasi tersebut diberikan latar suara

Page 98: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

80

(backsound) dan narasi suara mengenai alur cerita video. Keseluruhan

proses tersebut dikerjakan dengan menggunakan bantuan software

Corel Video Studio.

Gambar 4.13 Proses penggabungan video animasi menjadi satu

Setelah seluruh video animasi digabungkan dan diberi

backsound maupaun narasi suara, langkah terakhir yang harus

dilakukan adalah meng-export nya ke dalam bentuk hasil video dengan

menu Share > Create Video File.

Gambar 4.14 menu share untuk meng-export hasil video

Page 99: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

81

3. Implementasi Teknik Collision Detection

a. Pembuatan Lingkungan Virtual di Unity

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan

lingkungan virtual pada unity adalah dengan mengimport seluruh

bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan lingkungan virtual

ini, atau dalam software unity dikenal dengan istilah assets. Baik

itu berupa latar tempat yang telah kita buat sebelumnya, video

animasi, gambar untuk interface aplikasi maupun file audio

pendukung.

Gambar 4.15 Import Assets yang berguna dalam pembuatan

lingkungan virtual

Jika semua asset yang telah dibutuhkan telah di-import

maka proses selanjutnya adalah dengan mengimport package

terrains assets, package character controller, dan package

skyboxes. Package terrains assets berfungsi sebagai landasan atau

tanah tempat berjalannya karakter pada lingkungan virtual.

Page 100: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

82

Package character controller berfungsi sebagai karakter utama

yang bergerak pada lingkungan virtual. Sedangkan Package

skyboxes berfungsi sebagai latar gambar dari lingkungan virtual

tersebut berupa awan.

Gambar 4.16 Contoh penerapan terrain assets

Gambar 4.17 Sudut pandang karakter di atas terrain + skyboxes

Jika seluruh assets dan package yang dibutuhkan telah di-

import, langkah selanjutnya adalah dengan membangun lingkungan

virtual dengan menyusun asset-asset yang diperlukan seperti latar

tempat ataupun objek-objek 3D lainnya di atas terrain yang telah

dibangun.

Page 101: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

83

Gambar 4.18 gabungan latar tempat dan objek 3D lainnya

b. Penerapan Collision Detection pada Objek

Seperti game engine lain unity juga mempunyai fitur

pendeteksi tumbukan. Proses pengaplikasianya pun cukup mudah.

Pilih objek 3D pada assets project yang akan diberi collision

detection, setelah itu pada jendela inspector berilah tanda centang

pada pilihan generate collider dan pilih apply.

Gambar 4.19 proses penerapan collision detection

Jika sudah langkah selanjutnya adalah dengan membuat

bounding volume pada objek. Bounding volume yang dibentuk

menggunakan tipe geometry berupa box collider sesuai dengan

Page 102: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

84

salah satu metode collision detection yaitu axis-aligned bounding

box (AABB) dengan menuju menu component > physics > box

collider. Setelah diberi box collider, atur lah parameter box collider

tersebut di jendela inspector seperti besar dan koordinatnya.

Gambar 4.20 objek kursi tunggu yang telah diberi box collider

Jika telah mengaplikasikan box collider ke semua objek

yang diinginkan, maka sekarang karakter utama pada virtual reality

tidak akan bisa berjalan menembus objek tersebut.

(a)

Page 103: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

85

(b)

Gambar 4.21 (a) karakter menembus objek(belum diberi box collider)

(b) karakter tidak menembus objek (telah diberi box collider)

Selain berfungsi untuk mencegah karakter utama menembus

objek pada latar tempat, penulis juga mengimplementasikan

collision detection sebagai “warning systems” dan “loader video”.

Warning systems disini berupa informasi yang memberitahukan

apabila pengguna salah dalam mengikuti tata cara pembuatan Surat

Izin Mengemudi (SIM). Semisal, saat simulasi dimulai pengguna

diharapkan mengarahkan karakter utama ke Ruang Kesehatan, akan

tetapi pengguna justru mengarahkan nya ke luar lingkungan

SATPAS maka warning system akan memberitahukan bahwa

pengguna telah melakukan kesalahan.

Page 104: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

86

Gambar 4.22 Contoh warning systems pada aplikasi

Sementara loader video berisi video yang akan muncul

ketika karakter utama menabrak sebuah objek. Semisal, pengguna

mengarahkan karakter utama menuju pintu masuk Ruang

Kesehatan. Saat karakter utama bertumbukan dengan pintu Ruang

Kesehatan maka akan muncul video animasi penjelasan prosedur

apa yang dilakukan di tempat tersebut.

Gambar 4.23 Contoh loader video pada aplikasi

c. Pengaplikasian Script

Pengaplikasian scrirpt pada unity dilakukan dengan cara

meng-click dan drag script ke object yang diinginkan. Script

Page 105: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

87

sebelumnya dibuat terlebih dahulu melalui menu create lalu new

script. Ada beberapa pilihan bahasa pemrograman di unity, tetapi

dalam aplikasi ini hanya menggunakan javascript.

4. Build Aplikasi

Build and run dilakukan setelah seluruh tahapan pembuatan

aplikasi virtual reality telah selesai, meliputi penggabungan latar

tempat dengan assets project dan objek 3D, attach script ke objek,

serta aplikasi yang dibuat sudah berjalan sesuai dengan yang

diinginkan maka tahap selanjutnya adalah mem-build aplikasi tersebut

ke dalam bentuk file eksekusi (.EXE). Namun sebelum melakukan

proses build and run, kita harus memasukkan scene-scene yang akan

digunakan dalam aplikasi tersebut.

Page 106: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

88

Gambar 4.24 Proses build program

4.3.2 Beta Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian (testing) terhadap aplikasi yang

telah dibuat untuk memastikan bahwa hasil produksi aplikasi virtual

reality ini sesuai dengan yang diharapkan sehingga apabila ada kesalahan

maka dapat segera dilakukan perbaikan terhadap aplikasi yang dibuat.

Pengujian aplikasi ini menggunakan metode black box testing yaitu

menguji fungsionalitas suatu program. Pada beta testing, pengujian yang

diterapkan adalah variasi input yang diberikan kepada aplikasi dengan

penilaian hasil uji adalah kesesuaian output aplikasi dengan input yang

Page 107: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

89

diterima aplikasi. Berikut ini adalah hasil beta testing terhadap aplikasi

yang dibangun:

Tabel 4.7 Pengujian black-box pada aplikasi

No Rancangan Proses

Hasil yang Diharapkan

Hasil Keterangan

1 Double Klik “SIMMandiri.exe”

Menampilkan konfigurasi dari aplikasi SIMMandiri.exe

Sesuai

2 Klik “Play” pada konfiguri aplikasi

Menampilkan halaman Main Menu

Sesuai

3 Klik “Key Guide” pada Main Menu

Menampilkan halaman key guide

Sesuai

4 Klik “Information” pada Main Menu

Menampilkan halaman information

Sesuai

Page 108: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

90

5 Klik “Start VR” pada Main Menu

Menampilkan Video Loader

Sesuai

6 Klik “Space” pada Video Loader

Menuju Level 1

Sesuai

7 Ketika masuk Ruang Kesehatan

Menuju Scene 1

Sesuai

8 Klik “Space” pada Scene 1

Menuju Level 2

Sesuai

9 Ketika masuk Bank BRI

Menuju Scene 2

Sesuai

Page 109: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

91

10 Klik “Space” pada Scene 2

Menuju Level 3

Sesuai

11 Ketika menuju Loket Asuransi

Menuju Scene 3

Sesuai

12 Klik “Space” pada Scene 3

Menuju Level 4

Sesuai

13 Ketika menuju Loket Formulir

Menuju Scene 4

Sesuai

14 Klik “Space” pada Scene 4

Menuju Level 5

Sesuai

Page 110: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

92

15 Menuju Loket Pendaftaran

Menuju Scene 5

Sesuai

16 Klik “Space” pada Scene 5

Menuju Level 6

Sesuai

17 Menuju Uji Teori

Menuju Scene 6

Sesuai

18 Klik “Space” pada Scene 6

Menuju Level 7

Sesuai

19 Menuju Loket Hasil Uji Teori

Menuju Scene 7

Sesuai

Page 111: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

93

20 Klik “Space” pada Scene 7

Menuju Level 8

Sesuai

21 Menuju Tempat Uji Praktek

Menuju Scene 8

Sesuai

22 Klik “Space” pada Scene 8

Menuju Level 9

Sesuai

23 Menuju Ruang Identifikasi

Menuju Scene 9

Sesuai

24 Klik “Space” pada Scene 9

Menuju Level 10

Sesuai

Page 112: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

94

25 Menuju Ruang Tunggu

Menuju Scene 10

Sesuai

26 Klik “Space” pada Scene 9

Menuju Tryagain

Sesuai

20 Klik “Quit” pada Main Menu

Keluar dari aplikasi

Menutup jendela aplikasi Sesuai

21 Bertumbukan dengan objek pada simulasi

Tidak menembus objek yang ada pada simulasi dikarenakan adanya collision detection

Sesuai

22 Animasi character dengan menggunakan biped-character rigging pada video scene 6

character bergerak melakukan sidik jari

Sesuai

Page 113: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

95

23 Animasi character dengan menggunakan biped-character rigging pada video scene 6

character bergerak melakukan tanda tangan

Sesuai

24 Animasi character dengan menggunakan biped-character rigging pada video scene 6

character bergerak melakukan foto

Sesuai

Berikut pengujian pada saat aplikasi berjalan :

Tabel 4.8 Hasil pengujian black-box pada simulasi berjalan No Rancangan

Proses Hasil yang Diharapkan Hasil Keterangan

1 Kontrol player Karakter utama berjalan ke depan, mundur, ke kiri dan ke kanan

sesuai Mengontrol karakter dalam lingkungan virtual.

2 Rotate point of view

Sudut pandang karakter berputar ke atas, ke bawah, ke kiri dan ke kanan.

sesuai Merubah sudut pandang dari karakter sesuai arah pointer mouse

3 Klik “ESC” Aplikasi jeda atau pause sesuai Aplikasi jeda.

Page 114: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

96

4 Menuju tempat yang sesuai dengan prosedur pembuatan SIM

Menampilkan video yang menjelaskan prosedur pembuatan SIM di tempat tersebut, lalu menuju scene berikutnya

sesuai Menuju scene selanjutnya

5 Menuju tempat yang tidak sesuai dengan prosedur pembuatan SIM

Menampilkan informasi kesalahan berikut sound effect

sesuai Informasi bahwa pengguna melakukan kesalahan.

6 Klik Spacebar saat video animasi

Skip video animasi yang sedang berjalan, dan menuju scene berikutnya

sesuai Skip video animasi yang sedang berjalan.

4.4 Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi akhir dilakukan setelah analisis, perancangan, dan implementasi

selesai dilakukan. Maksud dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui tingkat

kerberhasilan penelitian yang dilakukan dan tingkat keberhasilan aplikasi yang

dibuat.

4.4.1 Evaluasi Berdasarkan Sudut Pandang IMK

Setelah tahap implementasi dengan prototyping dilakukan, peneliti

menyesuaikan tahap ini dengan delapan aturan interaksi manusia dan

komputer yang digunakan, apakah tahap implementasi sudah sesuai

dengan aturan-aturan yang dipakai sebagai berikut:

1. Konsistensi

Konsistensi dalam aplikasi ”SIMMandiri“ dapat dilihat pada

jenis font yang digunakan, bentuk button, dan penggunaan warna

background yang senada.

Page 115: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

97

Gambar 4.25 Konsistensi pada aplikasi

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut

Pada setiap halaman utama baik itu start menu, key guide,

maupun information dibuat shortcut berupa menu-menu yang dapat

digunakan pengguna untuk melihat isi dari menu yang diinginkan

secara tepat.

Gambar 4.26 Penggunaan shortcut pada aplikasi

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Jika pengguna salah mengarahkan karakter ke tempat yang

tidak sesuai dengan prosedur pembuatan SIM, maka akan muncul

pesan pemberitahuan. Jika pengguna benar mengarahkan ke tempat

yang sesuai dengan prosedur pembuatan SIM, maka akan muncul video

animasi.

Page 116: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

98

Gambar 4.27 Umpan balik pada aplikasi

4. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

Apabila pengguna melakukan kesalahan maka aplikasi tidak

akan memberikan umpan balik yang berakibat fatal, seperti jika

pengguna salah dalam mengarahkan karakter pada lingkungan virtual

maka aplikasi tidak akan error tetapi ditangani dengan tampilnya pesan

informasi.

5. Mudah kembali ke tindakan selanjutnya

Dengan meletakkan button back pada setiap halaman

memudahkan pengguna untuk mengekplorasi aplikasi tanpa khawatir

untuk kembali ke halaman sebelumnya.

Gambar 4.28 Button back untuk kembali ke tindakan sebelumnya

6. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control)

Pengguna dapat mengendalikan aplikasi tanpa merasa dikontrol

oleh sistem karena aplikasi ini dirancang dengan menggunakan

interaksi manusia dan komputer yang user friendly.

7. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Tampilan interface dibuat sederhana dengan tidak

menggunakan banyak tombol untuk navigasinya.

Page 117: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

99

4.4.2 Evaluasi Berdasarkan Kuesioner

Peneliti memberikan kuesioner kepada 30 responden yang terdiri

dari siswa kelas XII SMK Al-Mukhlish Jakarta Barat untuk mengetahui

apakah desain dan kegunaan aplikasi sudah sesuai dengan tujuan dan

kebutuhan pengguna (Lembar kuesioner terlampir).

Hasil dari evaluasi berdasarkan kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi tidak error saat dijalankan. Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 9 30 b. Setuju 20 66,7 c. Netral 1 3,3 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

2. Pengoperasian aplikasi ini tidak rumit.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%) a. Sangat setuju 10 33,3 b. Setuju 18 60 c. Netral 2 6,7 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

3. Saya mengerti bagaimana cara menggunakan aplikasi ini.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%) a. Sangat setuju 19 63,3 b. Setuju 8 26,7 c. Netral 3 10 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

4. Tampilan desain dalam aplikasi ini menarik.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%) a. Sangat setuju 12 40 b. Setuju 10 33,3 c. Netral 8 26,7 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

5. Penyajian teks dapat terbaca dan mudah dipahami.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%) a. Sangat setuju 9 30

Page 118: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

100

b. Setuju 13 43,3 c. Netral 8 26,7 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

6. Petunjuk penggunaan aplikasi jelas.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%) a. Sangat setuju 11 36,7 b. Setuju 16 53,3 c. Netral 3 10 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

7. Unsur virtual reality dalam aplikasi terasa realistis.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%) a. Sangat setuju 8 26,7 b. Setuju 13 43,3 c. Netral 9 30 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

8. Video animasi yang menjelaskan setiap tahapan dalam prosedur

pembuatan SIM menarik dan mudah dipahami. Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 9 30 b. Setuju 11 36,7 c. Netral 10 33,3 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

9. Narasi dalam video animasi prosedur pembuatan SIM jelas.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%) a. Sangat setuju 10 33,3 b. Setuju 17 56,7 c. Netral 3 10 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

10. Informasi yang ditampilkan dalam aplikasi ini dapat dimengerti.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%) a. Sangat setuju 7 23,3 b. Setuju 21 70 c. Netral 2 6,7 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

Page 119: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

101

11. Aplikasi ini membantu saya dalam memahami prosedur dalam setiap tahapan dalam prosedur pembuatan SIM

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%) a. Sangat setuju 6 20 b. Setuju 14 46,7 c. Netral 10 33,3 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

12. Aplikasi ini layak dijadikan sebagai media baru dalam proses sosialisasi

mengenai prosedur pembuatan SIM oleh pihak SATPAS Daan Mogot. Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 5 16,7 b. Setuju 13 43,3 c. Netral 12 40 d. Tidak Setuju 0 0 e. Sangat tidak setuju 0 0

Berdasarkan hasil jawaban pada kuesioner di atas dapat

disimpulkan bahwa, sebanyak 66,7% responden menyatakan aplikasi ini

dapat membantu memahami prosedur dalam setiap tahapan prosedur

pembuatan SIM dan sebanyak 60% responden menyatakan setuju bahwa

aplikasi ini layak dijadikan sebagai media baru dalam proses sosialisasi

mengenai prosedur pembuatan SIM oleh pihak SATPAS Daan Mogot.

Page 120: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

102

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta

saran-saran yang bermanfaat bagi pengembangan aplikasi selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Perancangan aplikasi simulasi prosedur pembuatan Surat Izin

Mengemudi (SIM) pada penelitian ini menerapkan teknologi virtual

reality yang merupakan gabungan antara pandangan, suara dan gerakan

dengan menggunakan teknik penunjang yaitu teknik collision detection

sebagai pendeteksi tumbukan agar avatar pada simulasi tidak akan

menembus benda solid saat berjalan yang diimplementasikan pada

gambar 4.23 dan pengujiannya pada tabel 4.7, dan teknik biped-

character rigging untuk penganimasian karakter dalam video animasi

penjelasan prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang

terlihat pada gambar 4.10 dan pengujiannya pada tabel 4.7.

2. Aplikasi “SIMMandiri” ini dapat membantu pemohon Surat Izin

Mengemudi (SIM) untuk lebih memahami mengenai bagaimana tata cara

dalam melakukan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Berdasarkan

kuesioner evaluasi didapatkan hasil, sebanyak 66,7% dari responden

menyatakan setuju bahwa aplikasi “SIMMandiri” dapat membantu

pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) dalam memahami mengenai

Page 121: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

103

prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Selain itu sebanyak

60% dari responden menyatakan setuju bahwa informasi yang

ditampilkan dalam aplikasi “SIMMandiri” ini mudah dimengerti.

5.1 Saran

Aplikasi yang dibangun masih memiliki beberapa kekurangan, maka

ada beberapa saran yang dapat berguna untuk pengembangan di masa yang

akan datang, diantaranya adalah :

1. Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan terdapat pula

penggambaran proses penilaian pada ujian praktek maupun ujian teori

secara virtual.

2. Diharapkan kedepannya, karakter-karakter pada video animasi diberikan

ekspresi wajah dengan menggunakan modifier morpher pada software

3ds max.

3. Diharapkan kedepannya, aplikasi ini dapat dikembangkan untuk aplikasi

mobile yang bertujuan untuk memudahkan akses para pengguna

terhadap aplikasi tersebut.

Page 122: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2000. Penelitian kependidikan: prosedur dan strategi. Bandung :

Angkasa

Anonim. 2013. Persyaratan Pembuatan SIM Baru. 27-05-2013.

http://www.polri.go.id/banner/berita/91. 18-06-2015, pkl 08.00 WIB

Anonim 2. 2009. Pengertian prosedur. 28-06-2009.

http://necel.wordpress.com/2009/06/28/pengertian-prosedur/. 18-06-2015,

pkl 08.00 WIB

Anonim 3. 2013. Beta User Defined.

http://www.coade.com/Uploads/Beta_User_Defined.pdf. 18-06-2015, pkl

08.00 WIB

Ausburrn, Lynna J & Asburn, Floyd B. 2004. Desktop virtual reality: a

powerful new technology for teaching and research in industrial teacher

education. http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JITE/v41n4/ausburn.html.

05-08-2014, pkl 08.00 WIB

Baker, Martin. 1998. 3D theory – collision detection.

http://www.euclideanspace.com/threed/animation/collisiondetect/. 18-06-

2015, pkl 08.00 WIB

Beers, Ben. What is computer-based, non-interactive multimedia?.

http://www.ehow.com/facts_7663961_computerbased-noninteractive

-multimedia.html. 26-08-2014, pkl 10.00 WIB

Binanto, Iwan. 2010. Multimedia digital dasar teori + pengembangannya.

Yogyakarta : Penerbit Andi

Creighton, Ryan Handerson. 2010. Unity 3D development by example :

beginner’s guide. Birmingham : Packt Publishing

Dastbaz, Mohammad. 2003. Designing interactive multimedia systems.

Newyork

Ericson, Christer. 2005. Real-time collision detection. New york : Morgan

Kaufmann

Page 123: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

Green, Timothy D. & Brown, A. 2002. Multimedia projects in the classroom.

United States of America : Corwin Press. Inc

Hakim S, Rachmad. 2002. Tip dan trik adobe photoshop 7. Jakarta : Elex

Media Computindo

Hendratman, Hendi. 2006. The magic of 3D studio max. Bandung :

Informatika

Johan. 2008. Perbedaan bitmap graphic dan vector graphic.

http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=perbedaan-persamaan-

bitmap-vektor-grafis. 18-06-2015, pkl 08.00 WIB

Jounghyoun Kim, Gerrard. 2005. Designing virtual reality systems the

Structured approach. United States of America : Springer

Ladjamudin, Al-Bahra bin. 2005. Analisis dan desain sistem informasi.

Yogyakarta : Graha Ilmu

Maestri, George. 1999. Digital character animation 2 volume I – essential

techniques. Indianapolis : New Riders Publishing

Maestri, George. 2002. Digital character animatino 2 vlomu II – advanced

techniques. Indianapolis : New Riders Publishing

Marcus, Teddy. 2007. Perancangan antarmuka untuk interaksi manusia dan

Komputer. Jakarta : Penerbit Informatika

Nugroho, Adi. 2005. Analisis dan perancangan sistem informasi dengan

metodologi berorientasi objek. Bandung : Penerbit Informatika

Robert, Steve. 2004. Character animation in 3D. Oxford : Focal Press

Sanderson C, Arthur, dkk. 2005. Multimedia interactive learning modules for

design and manufacturing education. Rensselaer Polytechnic Institute

Troy, New York.

Sridadi, Bambang. 2009. Pemodelan dan simulasi sistem : teori,aplikasi dan

Contoh program dalam bahasa C. Bandung : Informatika

Suyanto, M. 2003. Mengembangkan aplikasi multimedia. Yogyakarta :

Penerbit Andi

Page 124: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

Suyanto, M. 2003. Multimedia alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing.

Yogyakarta : Penerbit Andi

Wexelblat, Alan. 1994. Virtual reality : application and exploration. New

York : Morgan Kaufmann

Page 125: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

LAMPIRAN SURAT KETERANGAN :

1. SK DOSEN PEMBIMBING

2. PENGAJUAN RISET

3. TELAH MELAKUKAN RISET

Page 126: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …
Page 127: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …
Page 128: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …
Page 129: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …
Page 130: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …
Page 131: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

LAMPIRAN KUESIONER

Page 132: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

Kuesioner Penelitian Awal

Saya Thoriq Hidayattullah (108091000100), Mahasiswa Teknik

Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

sedang melakukan penelitian.

Dengan ini memohon kesediannya untuk mengisi kuesioner di bawah ini

dengan lengkap sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan. Atas kesediaan dan

kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Nama :

Umur :

Asal Sekolah :

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling benar.

1. Menurut anda, seberapa pentingkah arti memiliki SIM bagi para pengendara

kendaraan bermotor?

a. Sangat penting c. Biasa saja

b. Penting d. Tidak penting

2. Apakah saat ini anda sudah memiliki SIM?

a. Sudah

b. Belum

3. Cara apa yang lebih anda pilih jika ingin membuat SIM?

a. Mengurus sendiri ke Kantor SATPAS

b. Menggunakan biro jasa / Memakai jasa calo

(Jika anda menjawab a menuju ke pertanyaan 5, jika b ke pertanyaan 4)

4. Apakah alasan anda menggunakan biro jasa / calo dibandingkan dengan

mengurus sendiri ke Kantor SATPAS?

a. Tidak mengetahui tahapan-tahapan dan persyaratan dalam proses

pembuatan SIM

b. Lebih simple

c. Ketakutan tidak lulus ujian tertulis dan/atau praktik.

Page 133: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

5. Pernahkah anda memperoleh Sosialiasi atau informasi mengenai tata cara

membuat SIM?

a. Pernah b. Tidak Pernah

(Jika Pernah menuju ke pertanyaan 6, jika Tidak Pernah lompat ke

pertanyaan 8)

6. Melalui media apa informasi mengenai tata cara membuat SIM anda

dapatkan?

a. Papan informasi di Kantor SATPAS c. Internet

b. Buku, modul, koran, atau majalah d. Spanduk / billboard

7. Seberapa menarik-kah sosialisasi mengenai tata cara membuat SIM yang

anda lihat di berbagai media?

a. Menarik c. Kurang Menarik

b. Biasa Saja d. Tidak Menarik

8. Seberapa pentingkah arti sosialisasi mengenai tahapan-tahapan dalam proses

pembuatan SIM?

a. Sangat Penting c. Biasa Saja

b. Penting d. Tidak Penting

9. Seberapa besarkah pengaruh informasi yang anda ketahui mengenai tata cara

pembuatan SIM terhadap keinginan anda untuk membuat SIM?

a. Sangat Berpengaruh c. Biasa Saja

b. Cukup Berpengaruh d. Tidak Berpengaruh

10. Apakah anda sudah mengerti mengenai tahapan-tahapan dalam proses

pembuatan SIM?

a. Mengerti c. Belum Mengerti

b. Ragu-Ragu

11. Menurut anda, Perlukah SATPAS menggunakan media baru yang inovatif

dan berbeda dalam proses sosialisasinya?

a. Perlu c. Tidak Perlu

b. Ragu – Ragu

Page 134: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

12. Apakah anda setuju jika sosialisasi mengenai tata cara membuat SIM

menggunakan aplikasi komputer berbasis multimedia interaktif seperti Virtual

Reality??

a. Setuju c. Tidak Setuju

b. Ragu-Ragu

Page 135: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

HASIL KUESIONER AWAL SISWA

1. Menurut anda, seberapa pentingkah arti memiliki Surat Izin Mengemudi

(SIM) bagi para pengendara kendaraan bermotor?

Jawaban Responden Persentase

Sangat Penting 18 60%

Penting 10 33,3%

Biasa Saja 2 6,7%

Tidak Penting 0 0 %

Total Responden 30 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 60% responden ,menyatakan

bahwa Sangat Penting arti memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

2. Apakah anda sudah memiliki SIM?

Jawaban Responden Persentase

Sudah 19 63,3%

Belum 11 37,7%

Total Responden 30 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas, dapat

disimpulkan bahwa presentase tertinggi sebesar 63,3% responden menyatakan

bahwa mereka sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

3. Cara apa yang lebih anda pilih jika ingin membuat Surat Izin Mengemudi

(SIM)?

Jawaban Responden Persentase

Mengurus sendiri ke Kantor Satuan

Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS)

6 20%

Page 136: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

Menggunakan biro jasa/ calo 24 80%

Total Responden 30 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 80% responden menyatakan

bahwa mereka lebih memilih proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)

melalui biro jasa / calo.

4. Apakah alasan anda menggunakan biro jasa / calo dibandingkan dengan

mengurus sendiri ke Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS)?

Jawaban Responden Persentas

e

Tidak mengetahui tahapan-tahapan dan

persyaratan dalam proses pembuatan Surat

Izin Mengemudi (SIM)

12 50,0%

Lebih simple 4 16,7%

Ketakutan tidak lulus ujian tertulis dan/atau

praktik.

8 33,3%

Total Responden 24 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 50,0% responden menyatakan

alasan mereka menggunakan biro jasa / calo dikarenakan tidak mengetahui

tahapan-tahapan dan persayaratan dalam proses membuat Surat Izin

Mengemudi (SIM).

5. Pernahkah anda memperoleh Sosialiasi atau informasi mengenai tata cara

membuat SIM?

Jawaban Responden Persentase

Pernah 18 60%

Tidak Pernah 12 40%

Page 137: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

Total Responden 30 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 60% responden menyatakan

bahwa Tidak Pernah memperoleh Sosisalisai atau informasi mengenai tata

cara membuat Surat Izin Mengemudi (SIM).

6. Melalui media apa informasi mengenai tata cara membuat Surat Izin

Mengemudi (SIM) anda dapatkan?

Jawaban Responden Persentase

Papan informasi di Kantor Satuan

Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS)

10 55,6%

Internet 8 44,4%

Buku, modul, koran, atau majalah 0 0%

Spanduk / billboard 0 0%

Total Responden 18 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 55,6% responden mendapat

informasi mengenai tata cara membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) di Papan

informasi yang berada di Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS).

7. Seberapa menarik-kah sosialisasi mengenai tata cara membuat Surat Izin

Mengemudi (SIM) yang anda lihat di berbagai media?

Jawaban Responden Persentase

Menarik 0 0%

Biasa Saja 6 33,3%

Kurang Menarik 10 55,6%

Tidak Menarik 2 11,1%

Total Responden 18 100%

Page 138: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 55,6% responden menganggap

bahwa sosialisasi mengenai tata cara membuat Surat Izin Mengemudi (SIM)

dinilai Kurang Menarik.

8. Seberapa pentingkah arti sosialisasi mengenai tahapan-tahapan dalam proses

pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)?

Jawaban Responden Persentase

Sangat Penting 10 33,3%

Penting 16 53,3%

Biasa Saja 4 13,3%

Tidak Penting 0 0%

Total Responden 30 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 53,3% responden menyatakan

bahwa sosialisasi itu merupakan hal yang penting.

9. Seberapa besarkah pengaruh informasi yang anda ketahui mengenai tata cara

pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) terhadap keinginan anda untuk

membuat Surat Izin Mengemudi (SIM)?

Jawaban Responden Persentase

Sangat Berpengaruh 14 46,7%

Cukup Berpengaruh 9 30%

Biasa Saja 5 16,7%

Tidak Berpengaruh 2 6,7%

Total Responden 30 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 46,7% responden menyatakan

bahwa informasi yang diketahui Sangat Berpengaruh terhadap keinginan

membuat SIM.

Page 139: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

10. Apakah anda sudah mengerti mengenai tahapan-tahapan dalam proses

pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)?

Jawaban Responden Persentase

Mengerti 5 16,7%

Ragu-Ragu 8 26,7%

Belum Mengerti 17 56,7%

Total Responden 30 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 56,7% responden menyatakan

belum mengerti mengenai tata cara membuat Surat Izin Mengemudi (SIM).

11. Menurut anda, perlukah Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS) menggunakan media baru yang inovatif dan berbeda

dalam proses sosialisasinya?

Jawaban Responden Persentase

Perlu 18 60,0%

Ragu-Ragu 10 33,3%

Tidak Perlu 2 6,7%

Total Responden 30 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 60,0% responden menyatakan

Perlu adanya media baru yang inovatif dalam proses soliasasinya.

12. Apakah anda setuju jika sosialisasi mengenai tata cara membuat Surat Izin

Mengemudi (SIM) menggunakan aplikasi komputer berbasis multimedia

interaktif seperti Virtual Reality??

Jawaban Responden Persentase

Setuju 18 60%

Ragu-Ragu 8 26,7%

Tidak Setuju 4 13,3%

Page 140: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

Total Responden 30 100%

Berdasarkan hasil jawaban pada pertanyaan kuesioner diatas dapat

disimpulkan bahwa, presentase tertinggi sebesar 60% responden menyatakan

Setuju untuk menggunakan media Virtual Reality dalam sosialisasi.

Page 141: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

Kuesioner Penelitian Akhir

Saya Thoriq Hidayattullah (108091000100), Mahasiswa Teknik

Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

sedang melakukan penelitian.

Dengan ini memohon kesediannya untuk mengisi kuesioner di bawah ini

dengan lengkap sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan. Atas kesediaan dan

kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Nama :

Umur :

Sekolah :

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling benar.

No Pernyataan Sangat

Setuju Setuju Netral

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

1 Aplikasi tidak error saat dijalankan.

2 Pengoperasian aplikasi ini tidak rumit.

3 Saya mengerti bagaimana cara

menggunakan aplikasi ini.

4 Tampilan desain dalam aplikasi ini

menarik.

5 Penyajian teks dapat terbaca dan mudah

dipahami.

6 Petunjuk penggunaan aplikasi jelas.

7 Unsur virtual reality dalam aplikasi

Page 142: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

terasa realistis.

8 Video animasi yang menjelaskan setiap

tahapan dalam prosedur pembuatan SIM

menarik dan mudah dipahami.

9 Narasi dalam video animasi prosedur

pembuatan SIM jelas.

10 Informasi yang ditampilkan dalam

aplikasi ini dapat dimengerti.

11 Aplikasi ini membantu saya dalam

memahami setiap tahapan dalam

prosedur pembuatan SIM.

12 Aplikasi ini layak dijadikan sebagai

media baru dalam proses sosialisasi

mengenai proses pembuatan SIM oleh

pihak SATPAS Daan Mogot.

Page 143: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

HASIL KUESIONER AKHIR SISWA

1. Aplikasi tidak error saat dijalankan.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 9 30

b. Setuju 20 66,7

c. Netral 1 3,3

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

2. Pengoperasian aplikasi ini tidak rumit.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 10 33,3

b. Setuju 18 60

c. Netral 2 6,7

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

3. Saya mengerti bagaimana cara menggunakan aplikasi ini.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 19 63,3

Page 144: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

b. Setuju 8 26,7

c. Netral 3 10

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

4. Tampilan desain dalam aplikasi ini menarik.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 12 40

b. Setuju 10 33,3

c. Netral 8 26,7

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

5. Penyajian teks dapat terbaca dan mudah dipahami.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 9 30

b. Setuju 13 43,3

c. Netral 8 26,7

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

Page 145: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

6. Petunjuk penggunaan aplikasi jelas.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 11 36,7

b. Setuju 16 53,3

c. Netral 3 10

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

7. Unsur virtual reality dalam aplikasi terasa realistis.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 8 26,7

b. Setuju 13 43,3

c. Netral 9 30

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

8. Video animasi yang menjelaskan setiap tahapan dalam prosedur

pembuatan SIM menarik dan mudah dipahami.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 9 30

b. Setuju 11 36,7

Page 146: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

c. Netral 10 33,3

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

9. Narasi dalam video animasi prosedur pembuatan SIM jelas.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 10 33,3

b. Setuju 17 56,7

c. Netral 3 10

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

10. Informasi yang ditampilkan dalam aplikasi ini dapat dimengerti.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 7 23,3

b. Setuju 21 70

c. Netral 2 6,7

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

11. Aplikasi ini membantu saya dalam memahami prosedur dalam

setiap tahapan dalam prosedur pembuatan SIM

Page 147: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 6 20

b. Setuju 14 46,7

c. Netral 10 33,3

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

12. Aplikasi ini layak dijadikan sebagai media baru dalam proses

sosialisasi mengenai prosedur pembuatan SIM oleh pihak SATPAS

Daan Mogot.

Penilaian responden Jumlah Penilai Presentase (%)

a. Sangat setuju 5 16,7

b. Setuju 13 43,3

c. Netral 12 40

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat tidak setuju 0 0

Page 148: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

LAMPIRAN LAPORAN

HASIL OBSERVASI DAN

WAWANCARA

Page 149: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Saya Thoriq Hidayattullah (108091000100), Mahasiswa Teknik

Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah

melakukan observasi pada :

Hari, Tanggal : Rabu, 27 Agustus 2014

Tempat :

Untuk memperoleh data ataupun informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian

skripsi. Adapun hal-hal yang saya peroleh dari observasi tersebut diantaranya :

1. Jam pelayanan Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi

(SATPAS):

- Senin s/d Kamis dimulai pada pukul 08.00 WIB dan ditutup pada

pukul 13.30 WIB.

- Jum’at dimulai pada pukul 08.00 WIB, Istirahat pukul 11.30-12.30 dan

ditutup pada pukul 13.30 WIB.

- Sabtu dimulai pada pukul 08.00 WIB dan ditutup pada pukul 12.00

WIB.

2. Denah gedung dari Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin

Mengemudi (SATPAS) Daan Mogot.

3. Prosedur dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), yakni :

a) Pemohon melakukan Tes Kesehatan dan dikenakan biaya sebesar

Rp. 25.000,- dan melampirkan fotocopy KTP.

b) Pemohon membayar biaya administrasi pada Bank BRI sebesar Rp.

100.000,-

Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Izin Mengemudi

(SATPAS), Kecamatan Daan Mogot, Jakarta Barat

Page 150: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

c) Pemohon membuat AKDP pada Loket Asuransi yang dikenakan

biaya sebesar Rp. 30.000,- dan menunjukkan bukti pembayaran

Bank BRI.

d) Pemohon mengambil Formulir pendaftaran pada Loket Formulir

dengan menyerahkan Fotocopy KTP.

e) Pemohon menuju Loket 4 SIM C BARU dengan menyerahkan Surat

Kesehatan, bukti pembayaran Bank BRI, Formulir yang telah diisi

dengan lengkap dan fotocopy KTP.

f) Pemohon menuju Ruang Uji Teori dengan membawa Potongan dari

Formulir dari petugas di Loket 4.

g) Pemohon melakukan Uji Teori, Hasil Uji Teori akan di berikan Hasil

Uji Teori. Jika dinyatakan lulus, pemohon dapat menuju Uji Praktek

dan apabila tidak lulus maka pemohon kembali lagi 1 minggu

kemudian untuk Uji Teori kembali.

h) Pemohon melakukan Uji Praktek. Jika dinyatakan lulus, pemohon

dapat menuju Ruang Identifikasi dan apabila tidak lulus maka

pemohon kembali lagi 1 minggu kemudian untuk Uji Praktek

kembali.

i) Pemohon melakukan Identifikasi:

- Sidik jari

- Tanda tangan

- Foto

j) Pemohon menuju ruang tunggu yang berada di depan Loket 30

“PENGAMBILAN SIM BARU” menunggu nama anda dipanggil

dan apabila nama pemohon dipanggil, mengambil SIM pada Loket

30 “PENGAMBILAN SIM BARU”

Page 151: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

Lampiran Wawancara

Nama : Efri, SE

Jabatan : PAMIN SEKSI SIM SUBDIT REGIDENT DIT LANTAS

POLDA METRO JAYA

Tempat : SATPAS Daan Mogot

1. Tahapan-tahapan apa yang harus dilakukan dalam proses pembuatan SIM C?

Jawab :

- Tahap Administrasi

- Tahap Ujian = Teori dan Praktek

- Tahap Penyelesaian = Foto, Sidik Jari, Tanda Tangan, dan Penyerahan

SIM

2. Apa saja syarat-syarat yang harus dibawa oleh para pemohon SIM C?

Jawab :

- KTP sesuai wilayah hukum

- Lulus sehat jasmani dan rohani oleh dokter

- Dinyatakan lulus psikologi

- Penerimaan negara bukan pajak

3. Dimanakah para pemohon SIM C dapat mengetahui tentang tahapan-tahapan

dan syarat-syarat untuk membuat SIM C?

Page 152: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

- Sosialisasi website

- Memasang spanduk dan banner

- Mensosialisasikan kepada warga masyarakat, seperti: sekolah dan kampus

4. Siapa sajakah sasaran utama dari proses sosialisasi yang dilakukan oleh

SATPAS mengenai tata cara dan persyaratan membuat SIM?

Jawab : Sosialisasi ditunjukkan kepada masyarakat yang belum memiliki SIM,

terutama siswa - siswi SMA / SMK / MA yang sudah genap berusia 17 tahun

yang belum memiliki SIM.

5. Hal-Hal apa sajakah yang perlu di informasikan kepada para pemohon SIM

tersebut dalam proses sosialisasi?

Jawab : Persyaratan-persyaratan yang harus dibawa oleh calon pemohon SIM

serta tahapan-tahapan proses pembuatan SIM yang mereka harus lalui dalam

pembuatan SIM dan juga peraturan berlalu lintas.

6. Apakah tujuan utama dari proses sosialisasi kepada para pemohon SIM

tersebut?

Jawab : Untuk memberikan wawasan kepada para pemohon SIM agar sudah

paham jika ingin membuat SIM dan diharapkan calon pemohon SIM sudah

paham etika, peraturan, dan keselamatan berlalulintas.

Page 153: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

7. Bagaimanakah bentuk sosialisasi yang selama ini dilakukan oleh pihak

SATPAS kepada para pemohon SIM?

Jawab : Selama ini sosialisasi yang dilakukan dibagi ke dalam dua kelompok,

yakni untuk para pelajar dan masyarakat umum. Untuk para pelajar biasanya

mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah yang dikemas dalam bentuk

presentasi, dialog, video, dan langsung memperagakan kepada para siswa

secara langsung sedangkan masyarakat umum dengan menempelkan informasi

di papan informasi yang tersedia di kantor SATPAS serta di website.

8. Adakah kendala atau masalah yang dihadapi saat melaksanakan proses

sosialisasi tersebut? Jika ada apakah kendala-kendala yang dihadapi?

Jawab : masalah yang paling sering dihadapi saat melakukan proses sosialisasi

secara langsung adalah kurangnya ketertarikan para siswa dalam mengikuti

acara presentasi yang diberikan. Hal seperti ini bisa diantisipasi dengan

mengadakan simulasi pembuatan SIM di sekolah dengan melibatkan siswa

secara langsung, namun simulasi tsb membutuhkan persiapan di lapangan

yang memakan waktu cukup lama, baik dari waktu persiapan sarana di

sekolah maupun waktu dalam proses simulasinya.

9. Apakah pihak SATPAS berencana untuk menggunakan media baru dalam

proses sosialisasinya?

Jawab : Sejauh ini belum ada keinginan untuk menggunakan media baru,

jikapun diperlukan media tersebut harus berbeda dari sebelumnya dan dapat

Page 154: SIMULASI PROSEDUR PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI …

menarik minat siswa - siswi SMA / SMK / MA dalam mengikuti proses

sosialisasi agar tidak mudah jenuh.

10. Apakah dalam sosialisasi pihak SATPAS menggunakan laptop?

Jawab : Iya. Biasanya membawa laptop untuk presentasi.

11. Apakah anda mengetahui mengenai Virtual Reality? dan adakah media

sosialisasi yang menggunakan teknologi tersebut di SATPAS Daan Mogot?

Jawab : Saya belum tahu. Tidak ada media sosialisasi yang menggunakan

teknologi tersebut.

Jakarta, 27 Agustus 2014

a.n KEPALA SEKSI SIM

PAMIN SIM

EFRI,SE

IPTU NRP. 67020132