web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan...

43
MATA KULIAH PENDIDIKAN ORANG DEWASA PROPOSAL PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK ORANG DEWASA “PELATIHAN SURAT IZIN MENGEMUDI” DISUSUN OLEH: SITI JUMARIAH NIM. 1215110552 TEKNOLOGI PENDIDIKAN REGULER 2011 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013

Upload: haminh

Post on 30-Jan-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

MATA KULIAH

PENDIDIKAN ORANG DEWASA

PROPOSAL PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

UNTUK ORANG DEWASA

“PELATIHAN SURAT IZIN MENGEMUDI”

DISUSUN OLEH:

SITI JUMARIAH

NIM. 1215110552

TEKNOLOGI PENDIDIKAN REGULER 2011

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2013

Page 2: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat dan izin-Nya saya diberikan kemudahan dan kelancaran

sehingga dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul “Pelatihan Surat

Izim Mengemudi” untuk tugas dari mata kuliah Pendidikan Orang Dewasa.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman, terutama kepada

dosen mata kuliah Pendidikan Orang Dewasa Ibu Dra. Suprayekti, M.Pd. yang telah

memberikan pengarahan kepada saya dalam membuat proposal tugas akhir ini.

Semoga proposal ini dapat bermanfaat kepada para pembacanya. Namun

demikian, saya sangat menyadari bahwa dalam penyajian proposal ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, saya menerima setiap kritik dan saran dari pembaca

dengan tangan terbuka.

Terima kasih.

Jakarta, 30 November 2013

Penulis

ii

Page 3: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah.................................................................................. 2

C. Pembatasan Masalah.............................................................................. 3

D. Rumusan Masalah................................................................................... 3

E. Tujuan...................................................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................ 5

A. Surat Izin Mengemudi..............................................................................

B. Definisi Dan Konsep Pendidikan Orang Dewasa.....................................

C. Definisi Program ......................................................................................

D. Pengembangan Program.........................................................................

E. Model Pengembangan Program..............................................................

BAB III PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK ORANG DEWASA................................................................................. 19

A. Menetapkan Kondisi Organisasi..............................................................

B. Membangun Struktur................................................................................

C. Menganalisis Kebutuhan Kepentingan....................................................

D. Menganalisis Kebutuhan Tujuan Program...............................................

E. Merancang Program................................................................................

F. Melaksanakan Program...........................................................................

G. Mengevaluasi Program............................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 27

iii

Page 4: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangMobilitas yang tinggi pada zaman sekarang mengharuskan masyarakat

mengadopsi teknologi. Salah satu teknologi yang dirasa menjawab permasalahan

mobilisasi adalah dengan menggunakan kendaraan bermotor. Keinginan masyarakat

zaman sekarang yang sera modern mendorong pula kebutuhan baru akan

kendaraan, dari yang awalnya jumlah kendaraan hanya sedikit dan bersifat umum,

karena dapat dinikmati semua kalangan dalam jumlah massal, sekarang karena

beberapa alasan salah satunya kenyamanan dan efisiensi waktu, masyarakat lebih

memilih untuk memiliki dan menggunakan kendaraan pribadi, akibatnya jumlah

kendaraan yang berlalu lalang di kota-kota besar khususnya semakin bertambah hal

ini dapat terwujud tentu karena harga kendaraan bermotor yang semakin lama

semakin terjangkau dan adanya sistem kredit kendaraan bermotor, khususnya untuk

mobil pribadi dan sepeda motor yang sangat mudah ditemukan dimana-mana.

Satu permasalahan yaitu permasalahan mobilitas dapat terpecahkan dengan

adanya inovasi kendaraan bermotor, namun tak hanya sampai disitu, permasalahan

kembali muncul, dengan banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang setiap hari

beroprasi di jalan-jalan kota, tak ayal memunculkan permasalahan baru, yaitu jumlah

kecelakaan lalu lintas kian hari kian meningkat tajam, hal ini disebabkan banyak

pengguna kendaraan bermotor yang mengesampingkan cara berkendara yang baik

dan benar serta peraturan lalu lintas yang berlaku. banyak sekali kerugian yang

dialami akibat dari tindakan lalai pengemudi, selain dapat membahayakan diri

sendiri, mengemudi dengan tidak baik yang mengesampingkan aturan-aturan

keselamatan tidaknya juga dapat membahayakan orang lain, akibatnya baik

pengemudi atau bukan pengemudi dapat mengalami kerugian materi bahkan

kehilangan nyawa.

Meskipun pengendara sudah memiliki SIM, banyak dari pengendara bermotor

yang memiliki SIM Aspal, asli tapi palsu, secara hukum ia sah memiliki SIM tersebut,

tetapi dalam cara mendapatkannya yang salah, banyak dari calon pemilik SIM

menggunakan jasa calo atau bermain belakang dengan oknum polisi untuk

mendapatkan SIM mereka secara cepat dan mudah, tentu hal ini tidaklah murah,

mengingat pembuatan SIM dengan cara “pintas” harus merogoh kocek kira-kira tiga

kali lipat dari pebuatan SIM dengan cara legal dan sah.alasanya kebanyakan dari

1

Page 5: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

mereka adalah tidak punya waktu untuk mengurusi proses pembuatan SIM yang

berbelit-belit dan belum tentu langsung lulus, akibatnya adalah mereka lebih memilih

jalan yang ilegal. Akibat dari praktek ini adalah, pengemudi hanya mendapatkan SIM

tetapi pengetahuan dan kemampuan dalam mengemudi masih belum dianggap

memadai. Praktek ilegal inilah yang harus dibasmi, dengan sosialisasi dan tindakan

tegas pihak kepolisian, sebenarnya praktek ini dapat diminimalisir, sehingga angka

pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dapat ditekan. Meskipun banyak yang

menggunakan cara ilegal dalam mendapatkan SIM, masih ada orang-orang yang

menempuh cara legal untuk mendapatkan SIM, meskipun tidak dijamin langsung

lulus. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan soal teori yang terlalu sulit dan ujian

praktek dengan medan yang sulit juga, sehingga calon pengendara kebanyakan

harus mengulang, baik itu ujian teori ataupun ujian praktek.

Dilihat dari permasalahan di atas, dirasa perlu diselenggarakan suatu

program bimbingan belajar yang diselenggarakan oleh pihak satuan pelaksana

administrasi SIM POLRI, program bimbingan belajar ini nantinya akan

mempermudah calon pengendara dalam mendapatkan SIM, karena sebelum

mengikuti ujian SIM yang sebenarnya, calon pegendara akan dibekali dengan

pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengemudi yang baik dan benar.

Salah satu syarat untuk mendapatkan SIM Adalah bagi seseorang yang

sudah berusia 17 tahun. Maka untuk menyelenggarakan program bimbingan belajar

ini adalah berlandaskan pada pendidikan orang dewasa. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh UNESCO bahwa “istilah pendidikan orang dewasa berarti

keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apapun isi, tingkatan dan

metodenya, baik formal maupun tidak, yang melanjutkan maupun menggantikan

pendidian semula di sekolah, kolase, dan universitas serta latihan kerja., yang

membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan

kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi teknis atau

profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan prilakunya dalam

perspektif rangka perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam

perkembangan sosial, ekonomi dan budaya yang seimbang dan bebas.”

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis mengambil judul “Pelatihan Surat

Izim Mengemudi” untuk memenuhi proposal tugas akhir dari mata kuliah pendidikan

orang dewasa.

B. Identifikasi Masalahdengan melihat latar belakang yang dikemukakan, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

2

Page 6: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

1. Apa saja komponen yang perlu dipersiapkan untuk menyelenggarakan program

bimbingan belajar?

2. Bagaimana merancang program yang ditujukan untuk pendidikan orang dewasa?

3. Bagaimana pelaksanaan program bimbingan belajar agar efektif dan efisien?

(mengingat dari peserta program bersifat heterogen dengan latar belakang yang

berbeda-beda (usia, pendidikan, pekerjaan, dll) serta program bimbingan belajar

ini yang bersifat terbuka)

4. berapa lama waktu yang harus ditempuh oleh peserta program bimbingan

belajar?

C. Pembatasan MasalahBerdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembahsan ini dibatasi pada

pelaksanaan Pelatihan SIM dengan cara efektif dan efisien tanpa membutuhkan

waktu yang lama.

D. Rumusan Masalahberdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah

yang dikemukakan, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah program bimbingan belajar dapat menjadi solusi meminimalisir kegagalan

peserta ujian SIM dan menjadi salah satu terobosan untuk mengurangi praktek

percaloan?”

E. TujuanTujuan dari pembuatan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas akhir serta

syarat untuk mengikuti ujian akhir semester dari mata kuliah pendidikan orang

dewasa.

3

Page 7: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

BAB IIKAJIAN TEORI

A. Surat Izin MengemudiSurat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang

diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan

administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil

mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan

Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis

Kendaraan Bermotor yang dikemudikan (Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009).

Peraturan perundang-undangan terbaru adalah Undang-Undang Nomor 22

Tahun 2009 yang menggantikan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992. UU No. 14

Tahun 1992 telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, tetapi Peraturan Pemerintah

Nomor 44 Tahun 1993 yang menjelaskan UU No. 14 Tahun 1992 dinyatakan tetap

berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru

berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009.

1. Jenis SIM

Surat Izin Mengemudi di Indonesia terdapat dua (2) jenis (Pasal 77 ayat (2) UU

No. 22 Tahun 2009):

Surat Izin Mengemudi Kendaraan Bermotor perseorangan

Surat Izin Mengemudi Kendaraan Bermotor Umum

2. Golongan SIM

a. Golongan SIM Perseorangan

Golongan SIM berdasarkan Pasal 80 UU No. 22 Tahun 2009

SIM A, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan

dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg.

SIM B1, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan

dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg

4

Page 8: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

SIM B2, untuk mengemudikan Kendaraan alat berat, Kendaraan penarik, atau

Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan

perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau

gandengan lebih dari 1.000 kg.

SIM C, untuk mengemudikan Sepeda Motor.

SIM D, untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat.

b. Golongan SIM Umum

Golongan SIM Umum berdasarkan Pasal 82 UU No. 22 Tahun 2009:

SIM A Umum, untuk mengemudikan kendaraan bermotor umum dan barang

dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg.

SIM B1 Umum, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang umum

dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg.

SIM B2 Umum, untuk mengemudikan Kendaraan penarik atau Kendaraan

Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan dengan berat

yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000

kg.

3. Persyaratan Permohonan SIM

a. perseorangan

Persyaratan pemohon SIM perseorangan berdasarkan Pasal 81 ayat (2), (3),

(4), dan (5) UU No. 22 Tahun 2009

1. Usia

o 17 tahun untuk SIM A, C, dan D

o 20 tahun untuk SIM B1

o 21 tahun untuk SIM B2

2. Administratif

o memiliki Kartu Tanda Penduduk

o mengisi formulir permohonan

o rumusan sidik jari

5

Page 9: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

3. Kesehatan

o sehat jasmani dengan surat keterangan dari dokter

o sehat rohani dengan surat lulus tes psikologis

4. Lulus ujian

o ujian teori

o ujian praktek dan/atau

o ujian ketrampilan melalui SIMulator

Syarat tambahan berdasarkan Pasal 81 ayat (6) UU No. 22 Tahun 2009 bagi

setiap Pengemudi Kendaraan Bermotor yang akan mengajukan permohonan:

Surat Izin Mengemudi B1 harus memiliki SIM A sekurang-kurangnya 12 (dua

belas) bulan; dan

Surat Izin Mengemudi B2 harus memiliki SIM B1 sekurang-kurangnya 12 (dua

belas) bulan

b. Umum

Persyaratan permohonan SIM Umum berdasarkan Pasal 83 ayat (1), (2),

dan (3) UU No. 22 Tahun 2009:

a. Persyaratan Usia

1. SIM A Umum 20 tahun

2. SIM B1 Umum 22 tahun

3. SIM B2 Umum 23 tahun

b. Persyaratan Khusus

1. Lulus Ujian Teori

2. Lulus Ujian Praktik

Syarat tambahan berdasarkan Pasal 8 ayat (4) UU No. 22 Tahun 2009:

Permohonan SIM A Umum harus memiliki SIM C sekurang-kurangnya 12

bulan

Permohonan SIM B1 Umum harus memiliki SIM B1 atau SIM A Umum

sekurang-kurangnya 12 bulan

Permohonan SIM B2 Umum harus SIMB1 Umum sekurang-kurangnya 12

bulan

6

Page 10: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

4. Kemudahan

SIM untuk kendaraan bermotor dapat digunakan sebagai SIM kendaraan bermotor

yang jumlah beratnya sama atau lebih rendah, sebagai berikutPasal 84 UU No. 22

Tahun 2009:

SIM A Umum dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor yang

seharusnya menggunakan SIM A.

SIM B1 dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor yang

seharusnya menggunakan SIM A.

SIM B1 Umum dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor yang

seharusnya menggunakan SIM A, SIM A Umum, dan SIM B1.

SIM B2 dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor yang

seharusnya menggunakan SIM A dan SIM B1.

SIM B2 Umum dapat berlaku untuk mengemudikan kendaraan bermotor yang

seharusnya menggunakan SIM A, SIM A Umum, SIM B1, SIM B1 Umum, SIM

B2.

5. Ketentuan Pidana

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak

dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang sah Kendaraan Bermotor yang

dikemudikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (5) huruf b dipidana

dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan dan/atau denda paling banyak

Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) (Pasal 288 ayat (2) UU No.22 Tahun

2009).

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak

memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1)

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling

banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) (Pasal 281 UU No.22 Tahun 2009).

B. Definisi dan Konsep Pendidikan Orang DewasaUNESCO menerjemahkan pendidikan orang dewasa sebagai berikut:

7

Page 11: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

“Istilah pendidikan orang dewasa berarti keseluruhan proses pendidikan yang

diorganisasikan, apapun isi, tingkatan dan metodenya, baik formal maupun tidak,

yang melanjutkan maupun menggantikan pendidian semula di sekolah, kolase, dan

universitas serta latihan kerja., yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh

masyarakat mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya,

meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan

pada sikap dan prilakunya dalam perspektif rangka perkembangan pribadi secara

utuh dan partisipasi dalam perkembangan sosial, ekonomi dan budaya yang

seimbang dan bebas. ”

sedangkan Knowles (1984) dalam buku ”Andragogi in Action : Appliying

Modern Principles of Adult Learning”. Beberapa hal penting mengenai konsepsi

tersebut adalah : (1) orang dewasa berbeda dengan anak-anak dalam hal sikap

hidup, pandangan terhadap nilai-nilai hidup, minat, kebutuhan, ide/gagasan, hasrat-

hasrat dan dorongan-dorongan untuk melakukan suatu perbuatan ; (2) orang dewasa

sudah banyak memiliki pengalaman-pengalaman hidup(lebih banyak daripada anak-

anak), maka mereka pada umumnya tidak mudah diubah sikap hidupnya; (3) orang

dewasa mempunyai konsep diri yang kuat dan mempunyai kebutuhan untuk

mengatur dirinya sendiri, oleh karena itu mereka cenderung menolak apabila dibawa

ke dalam situasi yang digurui atau diperlakukan sebagai anak-anak; (4) pengalaman

merupakan sumber yang paling kaya dalam proses belajar orang dewasa, oleh

karena itu inti metodologi proses belajar orang dewasa adalah menganalisis

pengalaman; (5) pada umumnya tidak ada perbedaan pada tingkat kecerdasan dan

kemampuan belajara antara orang dewasa dan anak-anak, bila ada perbedaan

mungkin hanya terjadi antara individu yang satu dengan individu lainnya; (6) orang

akan lebih cepat dan lebih mudah menerima dan memahami isi pelajaran atau

pendidikan apabila ia telah dapat menyadari dan menginsafi manfaat dan pentingnya

pelajaran dan pendidikan itu bagi kehidupan; dan (7) orang akan lebih mudah

memahami suatu hal apabila dapat diterapkannya melalui berbagai jenis panca

indera(penglihatan, perasaan, perasaan, dll),

C. Definisi Program Program adalah sesuatu yang cukup sulit untuk didefinisikan, karena banyak

pengertian yang mendefinisikan program secara luas untuk berbagai bidang.

Program diklat dapat didefinisikan sebagai sebuah kursus formal, satu rangkaian

kursus, sebuah proyek belajar individu, ataupun sebuah lokakarya dan lain

sebagainya. Banyak definisi dari program karena program memiliki banyak bentuk

sesuai dengan tujuan program.

8

Page 12: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

Walaupun terdapat perbedaan dari segi definisi, program diklat tetap memiliki

satu persamaan yang bisa menjadi ciri khas untuk tiap definisi program diklat.

Persamaannya adalah mereka datang bersama (secara fisik atau virtual) untuk

sebuah tujuan yang sama yaitu belajar.

Program diklat menurut Brookfield (1986:204)adalah “setiap program diklat

memiliki batasan waktu (dengan tanggal dan bulan yang jelas). Program diklat

berbeda dengan program sekolah formal yang jangka panjang”. Maksudnya adalah

bahwa terdapat batasan waktu pada pelaksanaan program diklat, batasan waktu

yang dimaksud tidaklah sama dengan sekolah formal yang memiliki waktu lebih

lama.

Jadi dari pengertian diatas dapat ditarik keSIMpulan bahwa program diklat

merupakan sebuah kursus formal dimana pesertanya datang secara bersama dan

memiliki tujuan yang sama pada batas waktu yang telah ditentukan.

D. Pengembangan ProgramTerdapat banyak cara yang dilakukan untuk mengembangkan program diklat.

Program diklat bisa dikembangkan dengan melihat kondisi fenomena yang terjadi.

Penggiat organisasi LSM ataupun kordinasi komunitas masyarakat biasanya

mengembangkan program diklat untuk orang dewasa sesuai bidang yang dikajinya.

Contoh : pelatihan membuat pupuk kompos yang dikembangkan oleh komunitas

greenlife karena masalah penumpukan sampah dari lingkungan rumah tangga,

seminar Anti Kekerasan terhadap Anak yang dikembangkan Komnas Perlindungan

Anak karena banyaknya masalah penganiayaan yang dilakukan orangtua maupun

orang lain terhadap anak dibawah umur.

Program diklat juga bisa dikembangkan dengan melihat minat masyarakat

yang sedang menjadi “trend”. Contoh : seminar menulis kreatif, dikembangkan

dengan melihat fakta banyak anak mudah yang kini gemar menulis namun masih

belum jelas ciri khas penulisannya sehingga tidak terlihat kreatif. Program diklat juga

bisa dikembangkan atas dasar program pemerintah seperti penyuluhan program

Keluarga Berencana yang merupakan program BKKBN.

Beberapa contoh program diklat diatas akan berhasil dilakukan apabila terjadi

kesinambungan antara pihak yang menyelenggarakan program dengan

peserta/sasaran program. Misalnya kebutuhan masyarakat karena terdapat suatu

masalah di lingkungannya kemudian sang penyelenggara program harus

menganalisis apa saja kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjawab masalahnya.

9

Page 13: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

Komponen-komponen dalam membuat program pelatihan ini lebih kompleks

dibandingkan dengan pembelajaran di kelas atau sekolah, komponen tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Pemeran UtamaProgram diklat membutuhkan beberapa pemeran utama. Mereka adalah

peserta diklat (pembelajar), fasilitator, guru, tutor, konselor, sebagai “pelatih”

serta administrator, manager, finansial keuangan dan staff lainnya sebagai pihak

penyelenggara ataupun sponsor.

Mungkin selama ini banyak yang menganggap hanya satu pemeran dalam

sebuah program diklat yaitu peserta diklat. Peserta diklat dianggap memiliki

pemeran satu-satunya dalam program diklat karena hanya mereka yang

membutuhkan pelatihan. Mereka sebagai orang dewasa sudah memiliki

kemampuan untuk menganalisis kebutuhan dirinya dan mengambil keputusan

untuk mengikuti diklat yang mana.

Mereka dianggap mampu mengarahkan dirinya untuk memilih program diklat

lalu mengikutinya tanpa diberi bantuan pengawasan dalam memilihnya.

Sedangkan program diklat adalah sebuah investasi, memerlukan biaya yang

besar dan perencanaan yang matang. Perencanaan yang matang tidak hanya

dimiliki oleh penyelenggara tapi juga oleh para peserta diklat. Sehingga setiap

peserta diklat harus meyakinkan dan menjamin bahwa dirinya akan belajar ketika

mengikuti program diklat.

Ada pemeran lain yang sebenarnya cukup sentral dalam sebuah diklat, yaitu

tenaga pendidik dan pelatih yang memiliki berbagai penyebutan nama tergantung

spesialisasinya. Tenaga diklat ini harus bisa membantu peserta mencapai

tujuannya dalam mengikuti diklat, memahami berbagai pendekatan dalam belajar

secara teori pendidikan ataupun psikologi, dan diharapkan tidak hanya

menyajikan materi namun juga bisa menjalin hubungan dan memiliki chemistry

dengan para peserta. Tak heran bila kini banyak diklat yang mengundang

pembicara terkenal, karismatik, dan memiliki komunikasi interpersonal yang baik.

Dengan parameter kondisi masyarakat yang beragam dari segi sosial,

budaya, ekonomi serta politik, maka para tenaga pendidik pun diharapkan

memiliki karakteristik yang berbeda-beda atau tidak seragam. Hal ini dilakukan

supaya tidak terjadi salah paham antara peserta dan pendidik yang mengarah ke

golongan tertentu saja.

Seorang tenaga diklat yang melaksanakan diklat harus memastikan materi

diklat yang disajikannya akan memberi dampak positif pada peserta diklat dan

10

Page 14: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

memberi kontribusi. Dari sini kita bisa lihat tingkat efisiensi dan efektivitas sebuah

program diklat. Sehingga memudahkan pihak penyelenggara ketika akan

mengembangkan diklat. Penyelenggara diklat harus menjamin bahwa diklat yang

akan diselenggarakan ini menghasilkan keuntungan yang terukur baik untuk para

peserta diklat secara personal ataupun efek penyebarannya di masyarakat luas.

Selain itu, pihak penyelenggara diklat yang biasanya terdiri dari administrator,

desainer, manager, sponsorship, dan lainnya juga memegang peran penting

dalam sebuah diklat. Mereka justru orang-orang yang secara langsung

bertanggung jawab atas program diklatnya. Meskipun para peserta diklat dan

tenaga diklat sudah memberi kontribusi yang baik tapi apabila diklat tida

dirancang secara sistematik maka tujuan dari program diklat pun tidak akan

tercapai.

Maka ketiga pemeran utama ini diharapkan mampu bekerja sama dengan

baik sehingga proses belajar itu bisa tercapai dan bisa mencapai tujuan diklat itu

sendiri. Masing-masing memiliki peran yang berbeda dan kewajiban mengontrol

yang tak sama namun mengarah pada tujuan yang sama. Dengan demikian

program diklat bisa berhasil dilaksanakan.

b. KonteksPengembangan program diklat pasti berhubungan erat dengan konteks dan

setiap tenaga diklat & penyelenggara diklat harus menyadari bahwa program

diklat harus dibawa ke dalam konteks tertentu. Pada beberapa kasus, para

tenaga diklat dan penyelenggara diklat merasa terbentur dengan pilihan konteks

yang dianggap terbatas. Padahal pada kenyataannya, kita tidak akan kehabisan

konteks diklat selagi kebutuhan manusia belum terpenuhi secara sempurna.

Pengkajian mengenai konteks yang akan membungkus konten pelatihan pun

harus menjadi sorotan tersendiri. Peserta diklat juga harus memahami program

diklat mana yang menyajikan konten sesuai konteks yang dibutuhkannya.

Maka setiap tujuan pelatihan pun diharapkan tidak hanya memuat konten

yang akan disajikan namun juga konteks yang akan dibawanya. Contoh: program

seminar HIV/AIDS dalam konteks pencegahan penyebaran HIV AIDS di

kalangan remaja. Jangan sampai program pelatihan ini diikuti oleh pasien HIV/

AIDS yang ingin mengikuti seminar pengobatan HIV/AIDS.

E. Model Pengembangan ProgramBeberapa program pengajaran terstruktur pada pengetahuan. Tradisi liberal

dalam pendidikan orang dewasa mengacu pada praktek universitas abad ke-19

11

Page 15: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

membagi pengetahuan ke dalam disiplin ilmu. Dengan disiplin akademis akan

menentukan hasil dari sebuah pelatihan yang diajarkan oleh seorang ahli dalam

disiplin itu, dan strukturnya akan didasarkan pada kebijaksanaan yang diberikan

kalangan sarjana tentang bagaimana disiplin yang biasanya diselenggarakan ketika

diajarkan. Proses iniakan dilihat sebagaima mentransfer pengetahuan dengan cara

yang terproses dari ahli kepada siswa, dan pada saat yang sama secara bertahap

memulai siswa ke dalam proses kritis dan penelitian yang terkait dengan disiplin itu.

Untuk pengembangan program pendidikan dan pelatihan orang dewasa ini,

penulis memilih mode knowles, karena penulis merasa model inilah yang paling tepat

untuk membuat sebuah program pendidikan orang dewasa untuk pelatihan Surat Izin

Mengemudi (SIM) yang benar-benar belum pernah ada dan bersifat baru.

Berikut adalah langkah-langkah Model Knowles:

1. Mendirikan sebuah organisasi. Disini dibahas cara-cara membuat

(estabilishing) lingkungan edukatif dalam sebuah organisasi dari perlunya

perubahan dan pertumbuhan. Digambarkan sebagai 'menciptakan' iklim

konduktif untuk belajar, iklim konduktif untuk belajar harus dinyatakan dalam

kebijakan resmi organisasi.

2. Membangun struktur. Disini dibahas cara untuk membuat komite atau

struktur untuk mendukung dan mempromosikan pendidikan orang dewasa

dalam organisasi.

3. Menganalisis kebutuhan kepentingan. Disini diteliti berbagai jenis kebutuhan

dan kepentingan bahwa individu, organisasi dan komunitas. Mengidentifikasi

beberapa cara untuk menganalisis kebutuhan kepentingan ketiga kelompok

diatas.

4. Menganalisis kebutuhan tujuan program. Disini dibahas bagaimana

kebutuhan yang telah dianalisis harus disaring melalui tiga filter tujuan

lembaga, kelayakan, dan kepentingan klien.

5. Merancang program. Disini dibahas berbagai prinsip-prinsip program dan

desain program, dan proses untuk memilih format berbeda untuk melakukan

pembelajaran.

6. Melaksanakan program. Disini dibahas praktek melaksanakan dan

mengelola program, termasuk rekrutmen instruktur, promosi, rekrutmen

peserta, dan manajemen keuangan serta fasilitas.

7. Mengevaluasi program. Disini dibahas tujuan dan metode evaluasi, dan cara

penggunaanya.

12

Page 16: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK ORANG DEWASA

“PELATIHAN SURAT IZIN MENGEMUDI”(Dengan menggunakan model Knowles)

A. Menetapkan Kondisi OrganisasiKondisi organisasi disini sifatnya masih baru, karena pelatihan surat izin

mengemudi sendiri belum pernah ada, khususnya di indonesia yang diselenggrakan

secara formal oleh pihak polri satuan pelaksana administrasi SIM Ataupun pihak

satuan lalu lintas yang bergerak dalam bidang ini.

Organisasi ini diciptakan untuk meminimalisir kegagalan peserta ujian SIM

dan memberantas praktek percaloan serta menciptakan lingkungan kerja yang bersih

dan jujur (good and clean governance). Diharapkan dengan adanya organisasi ini,

dapat meningkatkan pelayanan kepolisian terhadap masyarakat khususnya dalam

hal berkendara. Pembentukan organisasi ini juga atas dasar bentuk cara menekan

jumlah pelanggaran lalu lintas. Pembentukan organisasi atas dasar fenomena yang

marak terjadi masyarakat yaitu mengenai lalu lintas, dapat dikatakan organisasi ini

dibentuk untuk menjawab dan dijadikan solusi atas permasalahan dan fenomena

yang terjadi di atas.

B. Membangun StrukturUntuk struktur organisasi penyelenggara pelatihan Surat Izin Mengemudi

(SIM) ini perlu melakukan kerjasama antara beberapa pihak, yaitu:

1. Pihak Kepolisian Republik Indonesia bertugas sebagai pengatur dan pengawas

jalannya pelaksanaan pengadaan SIM. Seperti yang sudah ada sekarang, satuan

pelaksana administrasi SIM Adalah unit khusus yang sengaja dibentuk oleh polri

untuk menangani pengadaan SIM di indonesia.

2. Satuan pelaksana administrasi SIM bertugas untuk merencanakan program

untuk pelatihan SIM dan membentuk unit pelatihan SIM

3. Unit pelatihan SIM bertugas untuk melaksanakan pelatihan SIM kepada peserta

pelatihan SIM.

4. Unit pelatihan SIM dibagi lagi menjadi tiga divisi, yaitu divisi pelatihan teori, divisi

pelatihan praktek dan divisi pelatihan pengembangan diri/psikologi pengendara.

13

Page 17: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

Adapun petugas-petugas yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelatihan

SIM ini haruslah dari pihak yang menguasai betul tentang tata cara berkendara

yaitu petugas kepolisian dari bidang satuan lalu lintas yang nantinya akan

bertugas sebagai instruktur.

Secara rinci struktur organisasiya adalah sebagai berikut:

C. Menganalisis Kebutuhan KepentinganDalam penyelenggaraan pelatihan SIM ini, melibatkan banya komponen, baik

itu individu yaitu peserta pelatihan maupun organisasi yaitu satuan pelaksana

administrasi SIM.

secara rinci komponen yang perlu dianalisis kebutuhannya dijelaskan sebagai

berikut:

1. Peserta pelatihan SIM yang notabenenya adalah masyarakat umum yang

ingin memiliki SIM.

2. Instruktur pelatihan SIM yang ditunjuk ditunjuk oleh unit satuan pelaksana

administrasi SIM notabenenya adalah petugas kepolisian unit satuan lalu

lintas dari satuan pelaksana administarasi SIM.

Untuk mengetahui kebutuhan kepentingan ketiga komponen diatas, maka

perlu diadakan pengumpulan dan analisis data. Pengumpulan data dapat dilakukan

14

Page 18: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

dengan mengadakan wawancara terbuka terhadap ketiga elemen diatas: adapun

butir wawancara yang akan ditanyakan adalah sebagai berikut:

a. Individu (masyarakat yang menjadi pengendara kendaraan bermotor)

1. Bagaimana opini anda tentang penyelenggaraan administrasi SIM yang

sudah berjalan saat ini?

2. Menurut anda perlu tidak diselenggarakan pelatihan SIM?

3. Bila perlu diadakan pelatihan SIM, menurut anda apa saja hal yang perlu

dilakukan untuk menyelenggarakannya?

4. Apa harapan anda jika penyelenggaraan SIM ini benar-benar dibentuk

dan diterapkan di masyarakat?

b. Organisasi (satuan pelaksana administrasi SIM/SATPAS SIM)

1. Menurut anda apakah pelayanan terkait administrasi SIM yang sudah

berjalan saat ini sudah memenuhi harapan dan tujuan dari organisasi

atau belum?

2. Apa saja upaya yang sudah dilakukan satpas SIM dan kepolisian untuk

meminimalisir permasalahan berkendara terkait maraknya praktek ilegal

kepemilikan surat izin mengemudi yang beredar di masyarakat?

3. Misalnya diadakan pelatihan SIM, menurut anda apakah cara tersebut

dapat menjawab permasalahan yang terjadi?

4. Apa saja yang perlu dipersiapkan organisasi jika pelatihan SIM benar-

benar diwujudkan untuk menjawab permasalahan diatas?

D. Menganalisis Kebutuhan Tujuan Programsetelah mendapat data dan informasi melalui tahapan menganalisis

kebutuhan kepentingan yang dilakukan dengan wawancara, selanjutnya adalah

tahap menganalisis kebutuhan tujuan program. pada tahap ini kebutuhan-kebutuhan

yang sudah diketahui dirumuskan dan dibuatlah sebuah tujuan dari program yang

nantinya akan dikembangkan. dalam hal ini telah didapat tujuan dari program

pelatihan SIM Adalah untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas dan

memberantas praktek percaloan.

secara rinci analisis tujuan program adalah sebagai berikut:

1. Menekan angka pelanggaran lalu lintas, maksudnya adalah dengan

diadakannya pelatihan SIM ini dapat menekan jumlah gugurnya peserta

ketika melaksanakan ujian SIM. Karena kebanyakan peserta ujian SIM

banyak yang tidak paham tentang bagaimana peraturan lalu lintas dan tata

cara berkendara yang baik. Dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan

15

Page 19: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang berlalu lintas

yang baik. Sehingga kepemilikan SIM Adalah benar adanya karena

masyarakat benar-benar memiliki pengetahuan dan keterampilan

mengemudi yang didapat dari pelatihan dan mengikuti ujian secara legal.

2. Membrantas praktek percaloan, hal ini terjadi dikarenakan banyaknya

peserta yang gugur dalam mengikuti ujian SIM, akibatnya mereka harus

mengulang di kemudian hari. Selain itu banyak juga peserta ujian SIM yang

tidak memiliki waktu untuk mengurus administrasi pembuatan SIM,

pembuatan SIM yang berbelit-belit dsb. Walhasil akibat fenomena diatas

menyebabkan bermunculannya banyak calo dan oknum-oknum yang tidak

bertanggung jawab untuk melakukan praktek ilegal yaitu jasa percaloan dan

praktek suap pada sejumlah oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Dengan diadakannya pelatihan SIM ini diharapkan masyarakat benar-benar

sadar akan pentingnya sebuah keselamatan berkendara. Dengan adanya

pelatihan yang dapat meminimalisir angka gugur dalam ujian, diharapkan

masyarakat termotivasi untuk mengikuti ujian SIM, karena biaya pelatihan ini

nantinya akan terintegrasi dengan biaya pembuatan SIM, jadi tidak perlu

mengeluarkan uang lebih seperti yang terjadi pada praktek percaloan dan

penyuapan oknum.

E. Merancang ProgramUntuk pelatihan SIM ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

1. Pelatihan teori

Untuk pelatihan teori sendiri dilakukan di dalam ruang-ruang kelas

yang setiap ruangannya berkapasitas 30 orang, dengan sistem cluster yaitu

dibagi berdasarkan golongan SIM. Peserta pelatihan difasilitasi dengan

komputer yang dalam penggunaannya dibimbing oleh instruktur. Untuk

pelaksanaan pelatihan teori kurang lebih memakan waktu 6 jam pelajaran.

2. Pelatihan praktek

a. Untuk SIM C (sepeda motor) dapat melakukan praktek secara

perseorangan karena disediakan kendaraan berupa sepeda motor dan

track khusus, dibimbing oleh instruktur.

b. Untuk SIM A, B I, B II, dan umum praktek dilakukan di ruang SIMulasi

yang terdapat monitor yang memunculkan track virtual serta replika

16

Page 20: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

bentuk kemudi kendaraan serta kelengkapan kendaraan seperti aslinya

yang dapat diatur.

3. Pelatihan pengembangan diri/psikis

Sama seperti pelatihan teori, pelatihan pengembangan diri ini

dilakukan di dalam ruangan-ruangan yang terbagi dalam cluster-cluster

berdasarkan golongan SIM. Namun dalam pelaksanaannya pelatihan

pengembangan diri ini dilakukan setelah peserta pelatihan mengikuti ujian

SIM sesungguhnya dan telah lulus pada tahap ujian teori dan praktek.

Periode dari ketiga tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. untuk

materinya sendiri untuk masing-masing tahapan memuat materi-materi sebagai

berikut:

1. Materi pelatihan teori Ketentuan-ketentuan umum tentang lalu lintas

SIM, stnk dan surat-surat kendaraan lainnya

Peraturan lalu lintas tentang

Penggunaan jalan

Kecepatan dan jarak antar kendaraan

Mendahului dan didahului

Berhenti dan parkir

Kewajiban setelah terjadi kecelakaan

Penggunaan lampu-lampu kendaraan

Ukuran dan muatan kendaraan

Kelengkapan kendaraan

Pengangkutan dan barang-barang

Rambu-rambu

Yang memberi petunjuk

Yang memberikan peringatan tentang suatu bahaya

Yang mengatur prioritas di perSIMpangan

Larangan dan perintah

Marka garis jalan

Teknik mengemudi

Perilaku dan keselamatan umum dalam berlalu lintas

17

Page 21: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

Pengetahuan khusus bagi masing-masing golongan SIM

Pengetahuan bagi pemegang SIM A

Pengetahuan bagi pemegang SIM b-i (bis dan mobil beban)

Pengetahuan bagi pemegang SIM b-ii (kombinasi mobil

beban/gandengan)

Pengetahuan bagi pemegang SIM C

Pengetahuan bagi pemegang SIM umum

Pengertian-pengertian

2. Materi pelatihan praktek Jalan

Jenis jalan

Kontur/struktur jalan

Bagian-bagian jalan

Berkendara

Pengaturan gas

Pengereman

Pengaturan kopling (manual/otomatis)

Menentukan timing

3. Materi pelatihan pengembangan diri/psikis kondisi fisik saat mengendarai

kondisi kejiwaan dan mental saat mengendarai

tindakan-tindakan yang dilakukan apabila

mengalami kecelakaan lalu lintas

melihat kecelakaan lalu lintas

mengalami masalah pada kendaraan

melalui jalan sepi/ramai

melalui jalan dengan kendaraan cepat/lambat

Didahului kendaraan lain secara tiba-tiba

Melakukan pengereman mendadak

18

Page 22: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

F. Melaksanakan Programa. Rekrutmen Instruktur

Untuk rekrutmen instruktur dilakukan oleh satuan pelaksana administrasi SIM, penyeleksian didasarkan atas:

Kesesuaian dengan bidangnya, yaitu tergabung dalam unit satuan lalu lintas

Pengalaman yang memadai tentang berlalu lintas dan berkendara kendaraan bermotor

Keterampilan dalam berkomunikasi dengan orang banyak

Memiliki keinginan dan tekad yang kuat dalam membantu membelajarkan orang lain

Selain kriteria diatas, untuk menciptakan instruktur yang berkualitas pihak satuan pelaksana administrasi SIM Akan mentraining

(training of trainer) para calon instruktur khususnya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar.

b. Rekrutment PesertaUntuk perekrutan peserta sendiri dilakukan secara terbuka bagi masyarakat umum yang ingin memiliki surat izin mengemudi

dengan menempuh program pelatihan terlebih dahulu. karena pada dasarnya pelatihan ini sifatnya tidak wajib dan diperuntukkan

untuk peserta ujian yang merasa belum cukup pengetahuan dan keterampilan berkendara dengan baik dan benar dan bagi peserta

yang telah gagal ujian SIM. Syaratnya adalah (secara lengkap seperti yang tercantum dalam baB II kajian teori):

Persyaratan permohonan pelatihan SIM

1. Usia

4. 17 tahun untuk SIM A, C, dan D

5. 20 tahun untuk SIM B1

6. 21 tahun untuk SIM B2

2. Administratif

memiliki Kartu Tanda Penduduk

mengisi formulir permohonan pelatihan

19

Page 23: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

c. Manajemen KeuanganKarena terintegrasi dengan pembiayaan pebuatan SIM, peserta tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk mengikuti

pelatihan SIM ini, peserta hanya perlu mengisi formulir pendaftaran pelatihan SIM. karena pada dasarnya pelatihan SIM ini

diselenggarakan sebagai wujud dari peningkatan pelayanan kepolisian mengenai administrasi SIM.

d. FasilitasFasilitas yang digunakan adalah fasilitas yang sengaja disediakan khusus, antara lain adalah:

Ruangan yang difasilitasi dengan komputer personal berisi soal-soal teori

Track khusus untuk pelatihan praktek golongan SIM C

Ruang simulasi untuk golongan SIM A, B I, B II dan umum yang berisi alat simulator sim (terdiri dari monitor dan kemudi

yang mirip aslinya dan dapat digunakan sesuai dengan fungsi aslinya)

Ruangan-ruangan untuk pelatihan pengembangan diri

e. Waktu Untuk pelatihan teori dan praktek dilakukan pada hari libur, yaitu hari sabtu dan minggu, karena pada hari biasa (senin-

jum’at) adalah hari kerja, dan tidak memungkinkan bagi mereka yang bekerja dengan jadwal tersebut dapat menghadiri pelatihan.

Jadi pelatihan ini disesuaikan atas dasar pemikiran tersebut. Sedangkan untuk pelatihan pengembangan diri dilaksanakan secara

terpisah, yakni disaat peserta pelatihan telah selesai menempuh pelatihan teori dan praktek SIM yang dilanjutkan dengan kelulusan

dalam ujian teori dan praktek SIM.

f. Sosialisasi

20

Page 24: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

Untuk mensosialisasikan program pelatihan ini, pihak-pihak terkait penyelenggaraan administrasi SIM sangatlah berperan

penting. Dengan melakukan sosialisasi di berbagai tempat dengan melakukan penyuluhan, memasang iklan dan informasi

diberbagai media, dll.

g. Urutan Pemberian Materi

Pelatihan Teori

MATERIWAKTU/JAM PELAJARAN

MEDIA METODE EVALUASI

1. Ketentuan-ketentuan umum

tentang lalu lintas

6 Jam Pelajaran Komputer Personal Ceramah Soal-soal yang berisi materi-

materi yang sudah dipelajari,

peserta hanya perlu mengisi

soal yang sydah ada di

komputer. Bentuk soal

merupakan pilihan ganda

2. SIM, stnk dan surat-surat

kendaraan lainnya

3. Peraturan lalu lintas tentang:

a. Penggunaan jalan

b. Kecepatan dan jarak antar

kendaraan

c. Mendahului dan didahului

d. Berhenti dan parkir

e. Kewajiban setelah terjadi

kecelakaan

f. Penggunaan lampu-lampu

kendaraan

21

Page 25: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

g. Ukuran dan muatan

kendaraan

h. Kelengkapan kendaraan

i. Pengangkutan dan

barang-barang

4. Rambu-rambu:

a. Yang memberi petunjuk

b. Yang memberikan

peringatan tentang suatu

bahaya

c. Yang mengatur prioritas

di persimpangan

d. Larangan dan perintah

e. Marka garis jalan

5. Teknik mengemudi

6. Perilaku dan keselamatan

umum dalam berlalu lintas

7. Pengetahuan khusus bagi

masing-masing golongan SIM:

a. Pengetahuan bagi

pemegang SIM A

b. Pengetahuan bagi

pemegang SIM b-i (bis

22

Page 26: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

dan mobil beban)

c. Pengetahuan bagi

pemegang SIM b-ii

(kombinasi mobil

beban/gandengan)

d. Pengetahuan bagi

pemegang SIM C

e. Pengetahuan bagi

pemegang SIM umum

f. Pengertian-pengertian

Pelatihan Praktek

MATERIWAKTU/JAM PELAJARAN

MEDIA METODE EVALUASI

1. Pengenalan jalan:

a. Jenis jalan

b. Kontur/struktur jalan

c. Bagian-bagian jalan

4 jam pelajaran

(untuk golongan

SIM A, B I, B II,

dan Umum)

15 menit untuk

masing-masing

peserta

Simulaor SIM (untuk

golongan SIM A, B I, B

II, dan Umum) dan

sepeda motor untuk

golongan SIM C

Pembimbingan,

Simulas dan praktek

Mengendarai kendaraan

(menggunakan simulator/

menggunakan sepeda motor)

2. Berkendara:

a. Pengaturan gas

b. Pengereman

23

Page 27: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

c. Pengaturan kopling

(manual/otomatis)

d. Menentukan timing

(mendahului, didahului,

dsb.)

golonganSIM C

Pelatihan Pengembangan Diri

MATERIWAKTU/JAM PELAJARAN

MEDIA METODE EVALUASI

1. Kondisi fisik saat mengendarai 2 jam pelajaran Slide-slide power point

yang menggunakan

LCD proyektor

Ceramah,

presentasidan

simulasi

Peserta diberi soal pilihan

ganda terkait dengan materi

yang sudah diberikan.

2. Kondisi kejiwaan dan mental

saat mengendarai

3. Tindakan-tindakan yang

dilakukan apabila:

a. Mengalami kecelakaan

lalu lintas

b. Melihat kecelakaan lalu

lintas

c. Mengalami masalah pada

kendaraan

d. Melalui jalan sepi/ramai

24

Page 28: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

e. Melalui jalan dengan

kendaraan cepat/lambat

f. Didahului kendaraan lain

secara tiba-tiba

g. Melakukan pengereman

mendadak

25

Page 29: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

G. Mengevaluasi ProgramUntuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program yang sudah

diselenggarakan, maka perlu diadakan evaluasi program dimana pelaksanaan

program tidak luput dari beberapa komponen, yaitu:

1. Evaluasi peserta Selain evaluasi yang telah dilakukan pada tahap pelaksanaan program,

evaluasi peserta juga dilakukan saat peserta selesai mengikuti ujian SIM .

Evaluasi menggunakan skala yang dinilai dari beberapa aspek yaitu:

Petunjuk : Berilah jawaban sesuai pilihan anda dengan cara memberi tanda centang

(√) pada kolom yang tersedia, kemudian berilah alasan anda dengan mengisi kolom keterangan yang tersedia.

No AspekSkala

4 3 2 11 Kesesuaian antara materi pelatihan dengan soal-

soal ujian teori

2 Kesesuaian materi pelatihan praktek dengan ujian

praktek

3 Kepuasan setelah mengikuti pelatihan dan

mengikuti ujian SIM

Keterangan1

2

3Keterangan:4 : Sangat Baik3 : Baik2 : Cukup Baik1 : Kurang Baik

26

Page 30: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

2. Evaluasi instrukturUntuk evaluasi instruktur dilakukan oleh divisi evaluasi. Evaluasinya

sendiri dilakukan dengan mempertemukan semua instruktur dalam satu

ruangan,tujuannya adalah untuk mendengar aspirasi dari para instruktur, dengan

berdiskusi mengenai pelaksanaan pelatihan SIM.

Butir-butir pertanyaan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

8. Apa saja permasalahan yang terjadi dan dialami selama anda menjadi

instruktur diklat?

9. Apa yang anda lakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut ketika

pelaksanaan pelatihan sedang berlangsung?

10. Apa kekurangan dan kelebihan program yang sudah dirancang yang

kemudian anda laksanakan dilapangan? Apakah terdapat gap/kesenjangan

antara program dengan kenyataan dilapangan dunilai dari sudut pandang

anda sebagai instruktur?

3. Evaluasi Media dan Sarana dan PrasaranaUntuk mengevaluasi media, dilakukan observasi/pengamatan oleh divisi

evaluasi, pengamatan dilakukan saat pelaksanaan pelatihan berlangsung, hal ini

bertujuan untuk mengetahui apakah media yang digunakan tepat guna atau

tidak.

Untuk bentuk instrumennya sendiri observasi ini dilakukan dengan

menggunakan lembar pengamatan, dengan butir-butir sebagai berikut:

No. Aspek yang Diamati Skor

1 Cara pengoprasian

2 Keterjangkauan (fleksibilitas)

3 Tepat guna/tepat sasaran

4 Mempermudah peserta

5 Relevansi

Keterangan Rentang Skor :A : Sangat BaikB : BaikC : Cukup D : Kurang E : Kurang Sekali

27

Page 31: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

4. Evaluasi proses pelaksanaan programEvaluasi ini dilakukan dibagian akhir, setelah semua rangkaian

pelaksanaan program telah selesai dilaksanakan. Adapun yang menjadi aspek-

aspek dalam evaluasi proses pelaksanaan program adalah:

1. Peserta Pelatihan

2. Instruktur

3. Media dan Sarana dan Prasarana

Data yang diperoleh dari evaluasi peserta pelatuhan, evaluasi yang didapat dari

aspirasi instruktur dan evaluasi dari media dan sarana dan prasarana dikumpulkan menjadi

satu, kemudian dianalisis, dari situlah dapat ditemukan kelebihan dan kekurangan dari

proses pelaksanaan program pelatihan SIM ini.

DAFTAR PUSTAKA28

Page 32: Web viewmata kuliah. pendidikan orang dewasa. proposal . pengembangan program pendidikan dan pelatihan . untuk orang dewasa “pelatihan surat izin mengemudi” disusun oleh:

http://ikaput.blogspot.com/2012/06/21/ pendidikan-orang-dewasa-menilai-kebutuhan-dan-minat-orang-dewasa-dalam-proses-pembelajaan.html (diunduh tanggal 31 agustus)

http://erasupra.wordpress.com/2010/06/18/konsep-belajar-orang-dewasa-dalam-pembelajaran-keaksaraan-fungsional.html (diunduh tanggal 31 agustus)

http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Izin_Mengemudi

http://www.tmcmetro.com/news/2012/03/menimba-program-bimbel-dari-satpas-SIM-daan-mogot

29