masa dewasa

46
MASA DEWASA Istilah dewasa menggambarkan segala organisme yang matang. Hal ini biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ kelamin telah berkembang dan mampu bereproduksi. Dewasa adalah orang yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita seutuhnya, individu memiliki tanggung jawab atas segala tindakan, sikap dan keinginan yang ia miliki dan tidak bergantung pada orang lain baik secara materiil maupun non-materiil (pribadi yang mandiri) Masa dewasa dimulai sejak usia 18 tahun sampai 40 tahun. Dewasa tengah menggunakan energy sesuai kemampuannya untuk menyesuaikan konsep diri dan citra tubuh terhadap realita fisiologis dan perubahan pada penampilan fisik. Harga diri yang tinggi, citra tubuh yang bagus dan sikap positif terhadap perubahan fisiologis dituntut bagi seorang dewasa tengah dalam menjalankan kehidupan barunya. Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa Awal Optimalisasi perkembangan dewasa awal mengacu pada tugas- tugas perkembangan dewasa awal menurut R.J. Havighurst (1953), telah mengemukakan rumusan tugas-tugas perkembangan dalam masa dewasa awal sebagai berikut: Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau istri) Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu 1

Upload: merdiana-din

Post on 24-Jul-2015

317 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Masa Dewasa

MASA DEWASA

Istilah dewasa menggambarkan segala organisme yang matang. Hal ini biasanya ditandai

dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ kelamin telah berkembang dan mampu

bereproduksi. Dewasa adalah orang yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau

wanita seutuhnya, individu memiliki tanggung jawab atas segala tindakan, sikap dan

keinginan yang ia miliki dan tidak bergantung pada orang lain baik secara materiil maupun

non-materiil (pribadi yang mandiri)

Masa dewasa dimulai sejak usia 18 tahun sampai 40 tahun. Dewasa tengah menggunakan

energy sesuai kemampuannya untuk menyesuaikan konsep diri dan citra tubuh terhadap

realita fisiologis dan perubahan pada penampilan fisik. Harga diri yang tinggi, citra tubuh

yang bagus dan sikap positif terhadap perubahan fisiologis dituntut bagi seorang dewasa

tengah dalam menjalankan kehidupan barunya.

Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa Awal

Optimalisasi perkembangan dewasa awal mengacu pada tugas-tugas perkembangan

dewasa awal menurut R.J. Havighurst (1953), telah mengemukakan rumusan tugas-tugas

perkembangan dalam masa dewasa awal sebagai berikut:

Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau istri)

Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan

fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu

melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya. Dia mencari pasangan untuk bisa

menyalurkan kebutuhan biologis.

Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan

pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga

berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku

bangsa tertentu, sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria

yang berbeda-beda.

1

Page 2: Masa Dewasa

Belajar hidup bersama dengan suami istri

Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan memahami pasangan masing-

masing, saling menerima kekurangan dan saling bantu membantu membangun rumah

tangga. Terkadang terdapat batu saandungan yang tidak bisa dilewati, sehingga berakibat

pada perceraian. Ini lebih banyak diakibatkan oleh ketidaksiapan atau ketidakdewasaan

dalam menanggapi masalah yang dihadapi bersama.

Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga

Masa dewasa yang memiliki rentang waktu sekitar 20 tahun (20 – 40) dianggap

sebagai rentang yang cukup panjang. Golongan dewasa muda yang berusia di atas 25

tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-

Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari

mereka umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini,

mereka mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara

ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini

merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan

untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Belajar mengasuh anak-anak.

Mengelolah rumah tangga

Setelah menjalani pernikahan, dia akan berusaha mengelolah rumah tangganya. Dia

akan berusaha membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga

dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat

menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga

harus dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam

keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun

saudara-saudaranya yang lain.

Mulai bekerja dalam suatu jabatan

Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas,

umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya.

Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta

memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila mereka merasa cocok dengan

2

Page 3: Masa Dewasa

kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebalik-

nya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan

berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang

ditemukan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilrnu, pekerjaan tersebut

memberi hasil keuangan yang layak {baik), mereka akan bertahan dengan pekerjaan itu.

Sebab dengan penghasilan yang layak (memadai), mereka akan dapat membangun

kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah

masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh

idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang

lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang

terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur-sejahtera bagi

keluarganya. Dalam memasuki dunia kerja, seseorang yang memasuki fase usia dewasa

awal harus malakukan tahap-tahap penyesuaian pekerjaan, antara lain:

· Pilihan pekerjaan

Individu dapat memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, kompetensi

dan faktor-faktor psikologis lainnya supaya ketika bekerja kesehatan mental dan fisiknya

dapat dikelola.

· Stabilitas pilihan pekerjaan

Dalam memilih pekerjaan, individu harus melakukannya dengan mantap dan berpindah-

pindah kerja masih dapat dilakukan di usia awal dewasa dini.

· Penyesuaian diri dengan pekerjaan

Proses menyesuaikan diri dengan jenis pekerjaan yang telah dipilih meliputi sifat dan

jenis pekerjaan, melakukan adaptasi dengan teman sejawat/kerja, pimpinan, lingkungan

kerja dan aturan-aturan dalam dunia kerjanya

Di dalam aktivitas kerjanya, orang dewasa awal cenderung jarang untuk masuk kerja

karena alasan kesehatan daripada pekerja yang lebih tua. Mereka memiliki kemampuan

aritmatika dan kemampuan lainnya yang lebih baik daripada pekerja yang lebih tua.

3

Page 4: Masa Dewasa

Mulai bertangungjawab sebagai warga Negara secara layak

Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang,

damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga

negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang ber-laku. Hal ini

diwujudkan dengan cara-cara, seperti (1) mengurus dan memiliki surat-surat

kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar

negeri), (2) mem-bayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan

bermotor, pajak penghasilan), (3) menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan

mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat, dan (4) mampu menyesuaikan

diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong,

kerja bakti membersihkan selokan, memperbaiki jalan, dan sebagainya). Tugas-tugas

perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai

dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat. Bagi orang tertentu, yang

menjalani ajaran agama (rnisalnya hidup sendiri/selibat), mungkin tidak mengikuti tugas

perkembangan bagian ini, yaitu mencari pasangan hidup dan membina kehidupan rumah

tangga. Baik disadari atau tidak, setiap orang dewasa muda akan melakukan tugas

perkembangan tersebut dengan baik.

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN DEWASA TENGAH

PERKEMBANGAN FISIK

Puncak dan Penurunan Kemampun Fisik

Bagi sebagian besar manusia, puncak kemampuan fisik dicapai pada usia dibawah 30

tahun, yaitu seringkali antara usia 19 sampai 26 tahun. Kita tidak hanya mencapai

kemampuan fisik kita pada rentang umur ini namun dalam masa ini kita juga dalam kondisi

yang paling sehat. Hanya sedikit orang dewasa yang memilki masalah kesehatan kronis, dan

mereka mengalami flu dan masalah pernapasan yang lebih sedikit dibandingkan pada saat

mereka anak-anak. Karena rata-rata dari mereka mengetahui bagaimana mencegah penyakit

dan meningkatkan kesehatan.

Meski mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit dan

meningkatkan kesehatan, mereka tidak menjalankannya debgan baik . selain dari itu, terdapat

bahaya yang tersembunyi dalam puncak kemampuan dan kesehatan pada masa dewasa. Pada

4

Page 5: Masa Dewasa

saat kaum dewasa dapat menggunakan sumber daya fisik untuk banyak kesenangan ataupun

pekerjaan, ditambah kenyataan bahwa seringkali mereka pulih dengan mudah dari stress fisik

dan cedera, menjadikan mereka memaksa tubuh terlalu jauh, misalkan begadang. Akibat

negatif dari penyalahgunaan tubuh seseorang mungkin tidak terlihat pada permulaan tetapi

nantinya mungkin muncul pada dewasa lebih lanjut atau pada pertengahan masa dewasa,

sekitar umur 40 tahun.

Pada masa dewasa kita tidak hanya mencapai puncak kemampuan fisik, tetapi

kemampuan fisik kita juga mulai menurun. Kekuatan dan kesehatan otot mulai menunjukkan

penurunan sekitar umur 30-an. Pada masa ini beberapa individu berhenti berpikir tentang

bagaimana gaya hidup pribadi akan mempengaruhi kesehatan hidup mereka selanjutnya pada

kehidupan dewasa. Dalam studi longitudinal, kesehatan fisik di usia 30 tahun dapat

memprediksikan kepuasan hidup pada usia 70 tahun yang mana lebih banyak terjadi pada

laki-laki daripada perempuan.

Penurunan kemampuan fisik adalah suatu keluhan yang umum diantara mereka yang

memasuki usia 30-an. Sistem indera individu menunjukkan sedikit perubahan, tetapi lensa

mata kehilangan elastisitasnya dan menjadi kurang mampu mengubah bentuk dan fokus pada

benda-benda yang berjarak dekat. Kemampuan pendengaran mencapai puncak pada masa

remaja dan tetap konstan pada permulaan dewasa awal, tetapi mulai mengalami penurunan

pada akhir masa dewasa awal. Pada pertengahan sampai menjelang akhir 20-an, jaringan

lemak tubuh bertambah. Kondisi kesehatan dewasa muda dapat ditingkatkan dengan

mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan.

Menurut Hurlock, puncak efisiensi fisik biasanya dicapai pada usia pertengahan dua

puluhan, setelah itu terjadi penurunan lambat laun hingga awal usia empat puluhan. Oleh

karena itu, pada masa dewasa muda lebih mampu menghadapi dan mengatasi masalah secara

fisik sehingga penyesuaian fisik berjalan dengan baik. Pada masa ini individu sudah

menyadari adanya kekurangan fisik pada dirinya namun juga menyadari bahwa ia tidak dapat

menghapus kekurangannya tapi masih mampu untuk memperbaiki penampilan, kondisi kaum

kesehatan muda dapat ditingkatkan dengan mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan,

seperti makan terlalu banyak, dan dengan menerapkan gaya hidup sehat yang mencakup

nutrisi yang baik dan olahraga. Untuk itu pada masa-masa ini seringkali dari mereka

memperbanyak olahraga bahakan melakukan diet yang super ketat. Minat akan penampilan

5

Page 6: Masa Dewasa

ini akan berkurang menjelang usia tiga puluhan karena dirasa semakin kuatnya ketegangan

dalam pekerjaan dan rumah tangga.

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

Piaget percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa berpikir dengan cara yang

sama. Orang-orang dewasa mungkin merencanakan dan membuat hipotesis tentang masalah-

masalah sama seperti pemikiran seorang remaja namun mereka lebih sistematis ketika

mendekati masalah sebagai orang dewasa. Pada tahun-tahun masa dewasa akan menghasilkan

pembatasan-pembatasan pragmatis yang memerlukan strtategi penyesuainan diri yang sedikit

mengandalkan analisis logis dalam memecahkan masalah. Kemampuan kognitif kita sangat

baik ketika dewasa. Kompetensi sebagai seorang dewasa memerlukan banyak ketrampilan

berpikir logis dan adaptasi terhadap kenyataan. .

William Perry mencatat perubahan penting tentang cara berpikir orang dewasa yang

berbeda dengan remaja. Seorang remaja sering memandang dunia dalam dualisme pola

polaritas mendasar seperti benar/salah, kita/mereka, atau baik/buruk. Pada waktu kaum

muda mulai matang dan memasuki tahun-tahun masa dewasa, mereka mulai menyadari

perbedaan pendapat dan berbagai perspektif yang dipegang orang lain, yang mengguncang

pandangan dualistik mereka.

Pemikiran dualisitik digantikan oleh pemikiran beragam, saat itu individu mulai

memahami bahwa orang dewasa tidak selalu memiliki semua jawaban. Mereka mulai

memperluas wilayah pemikiran individualistik dan mulai percaya bahwa setiap orang

memiliki pandangan pribadi masing-masing serta pendapat yang ada adalah baik menurut

seseorang yang mengutarakan. Pada waktu pendapat pribadi ditentang oleh orang lain,

pemikiran yang beragam menghasilkan pemikiran yang relative, dimana pendekatan yang

analitis dan evaluative terhadap ilmu pengetahuan secara sadar dan aktif dilakukan. Hanya

pergeseran kearah relativisme total yang menjadikan orang dewasa memahami bahwa

kebenaran adalah relatif, bahwa arti dari sebuah peristiwa dihubungkan dengan konteks

dimana peristiwa itu terjadi dan dibatasi dengan kerangka berpikir individu yang digunakan

untuk memahami peristiwa tersebut.

Menurut Warner Schaie (dalam Hoffman, Pris dan Hall, 1994; Papalia, Olds, dan

Feldman,2001; Santrock, 1999) berdasarkan pandangan Jean Piaget mengemukakan tahap

perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif tersebut dikaitkan dengan kehidupan

6

Page 7: Masa Dewasa

pekerjaan yang dialami individu semasa dewasa muda. Schaie membagi tahap perkembangan

kognitif menjadi beberapa tahap yaitu :

1. Tahap menguasai pengetahuan dan keterampilan (6 – 25 tahun, aksuitif)

Yang dimaksud tahap aksuitif, adalah Tahap yang terjadi pada masa anak, remaja hingga

dewasa muda. Dan mereka berusaha menguasai pengetahuan dan keterampilan melalui jalur

pendidikan (formal dan non formal) guna persiapan masa depannya., terutama ketika mereka

bekerja dalam lembaga-lembaga sosial masyarakat. Dalam hal ini, peran orang tua sangat

penting untuk member kesempatan dan dukungn anak-anaknya agar memperoleh pendidikan

yang terbaik.

2. Tahap pencapaian prestasi (24 – 34 tahun)

Masa pencapaian prestasi dianggap sebagai kemampuan untuk mempraktikkan seluruh

potensi intelektual, bakat, minat pengetahuan, dan keterampilan yang diperoleh selama masa

aksuitif ke dalam dunia karier. Individu telah menempuh pendidikan formal jenjang akademi,

atau universitas. Kemudian ia mulai memasuki jenis pekerjaan praktis. Ia mencoba

menerapkan ilmu dan keterampilannya, apakah cocok atau tidak dengan jenis pekerjaan yang

dihadapinya.

3. Tahap Tanggung Jawab

Sebagai makhluk sosial, mau tak mau seseorang harus mampu mempertangggungjawabkan

segala tindakannya secara etika moral kepada masyarakat. Demikian pula orang yang

memasuki masa dewasa akan dituntut rasa tanggung jawab individu yang bekerja di lembaga

social tempat ia bekerja dan dituntut tanggung jawab sebagai individu yang telah membina

kehidupan rumah tangga. Menurut Schaie yang dimaksud dengan masa tanggung jawab

adakah rasa tanggung jawab yang harus diwujudkan dalam kehidupan masa dewasa muda

sebagai seorang yang bekerja di lingkungan lembaga sosial-pekerajaan ataupun lembaga

sosial keluarga. Hal ini dicapai masa dewasa muda hingga menengah.

4. Tahap eksekutif (executive stage)

Adalah masa ketika individu mencapai puncak karier sehingga ia memiliki pekerjaan, peran

dan tanggung jawab yang lebih besar dalam sistem organisasi yang dibina semasa dewasa

muda sebelumnya. Individu memerlukan kemampuan pemikiran dan ketrampilan yang lebig

kompleks, berkaitan dengan masalah ynag dihadapinya pun lebih besar dan rumit. Mereka

7

Page 8: Masa Dewasa

memantau pertumbuhan dan perkembangan segala aktivitas organisasi dari masa lalu,

sekarang dan masa dating. Untuk itu dibutuhkan visi dan misi ke depan yang lebih baik.

Kebanyakan indinidu telah mencapai puncak karier seperti direktur perusahaan, anggota

DPR, dekan fakulta atau rector. Biasanya mereka telah mencapai masa dewasa menengah. Di

sis lain, individu yang mencapai masa eksekutif, memiliki keterlibatan dalam mengurusi

masalah-masalah yang ada dalam system sosial masyarakat. Dengan demikian tanggung

jawab yang dihadapi bersifat komplek, yaitu berhubungan dengan jenis pekerjaan utama,

kehidupan keluarga, tuntutan, dan tanggung jawab sebagai elemen dalam organisasi social-

masyarakat. Dengan demikina, ada interaksi antara fungsi keluarga, jabatan organisasi sosial-

masyarakat, dan karier utama di lingkungan pekerjaaan.

5. Tahap Reorganisasional

Orang mulai memasuki masa pensiun sehingga ia mulai mengatur ulang (reorganisasi)

seluruh kemampuan intelektual, keterampilan dan pengalaman guna menari makna pekerjaan

dalam kehidupannya. Ia tidak lagi berorientasi pada berapa gaji yang ia peroleh melainkan

makna yang diperoleh jika melakukan jenis pekerjaan tersebut.

6. Tahap Reintregatif

Individu, setelah melampaui masa puncak eksekutif mulai melepaskan diri dari berbagai

kesibukan. Ia memikirkan dan merenungkan kembali apa yang dicapainya. Ia mulai

mengolah segala pemahaman yang dicapainya., baik yang berhasil maupun gagal. Semuanya

diolah kembali melalui berbagai penghayatan, pemikiran, dan perenungan yang mendalam

guna mencari makna/arti bagi hidupnya. Untuk itu ia segera menegok kedalam dunia

batinnya.

7. Masa membuat dalil-dalil hukum

Menjelang akhir hidupnya, seseorang bersedia mengungkapkan kembali pengalaman tersebut

kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis (biografi) agar dapat member manfaat

bagi masyarakat luas.

PERKEMBANGAN SOSIAL

Biasanya masa dewasa merupakan waktu perubahan dramatis dalam relasi personal

ketika orang-orang membentuk atau mempererat ikatan yang didasarkan pada pertemanan,

cinta dan seksualitas. Ketika mereka menjadi sosok dalam arti sebenarnya, orang dewasa

8

Page 9: Masa Dewasa

mencari keintiman emosional dan fisik kepada teman sebaya atau pasangan romantic.

Hubungan ini memerlukan ketrampilan tertentu dalam melaksankannya, antara lain:

kesadaran diri, empati, kemampuan mengkomunikasikan emosi, pembuatan keputusan

seksual, penyelesaian konflik, dan kemampuan mempertahankan komitmen. Ketrampilan ini

sangat penting ketika orang dewasa memutuskan untuk menikah, membentuk pasangan yang

tidak terikat pernikahan hidup seorang diri, atau saat memutuskan untuk mempunyai anak

atau tidak.

Erikson memandang perkembangan hubungan intim sebagai tugas krusial bagi

seseorang yang telah tumbuh dewasa. Keintiman mencakup rasa memilki. Menuurut

Baumeiter & Leary, 1995 orang-orang cenderung lebih sehat baik secara fisik maupun mental

dan hidup lebih lama jika mereka memiliki hubungan yang dekat dan memuaskan.

Papalia, Olds, dan Feldman (1988; 2001) mengemukakan tiga tipe dasar hubungan

yang akrab, yaitu:

Pertemanan

Pertemanan pada masa dewasa awal dan pertengahan cenderung berpusat pada

pekerjaan dan aktivitas parenting serta berbagi kepercayaan diri dan masukan. Seorang

dewasa yang masih melajang amat bergantung pada pertemanan untuk memenuhi kebutuhan

siosial mereka dibandingkan orang dewasa yang telah manikah atau yang telah menjadi orang

tua. Jumlah teman dan waktu yang dihabiskan dengan mereka terus menurun pada paruh

baya. Seorang dewasa yang telah mengasuh bayi memiliki waktu lebih sedikit untuk

dihabiskan bersama teman. Akan tetapi pertemanan masih merupakan hal yang penting bagi

mereka. Seorang wanita cenderung memiliki kebutuhan social yang dipenuhi oleh teman

mereka ketimbang pria muda. Biasanya wanita lebih banyak memiliki lebih banyak

pertemanan intim ketimbang pria dan pertemanan dengan sesame wanita lebih jauh

memuaskan ketimbang pria. Pria lebih cenderung berbagi informasi dan aktivitas tetapi tidak

berbagi kepercayaan.

Fungsi persahabatan :

Pertemanan.

Persahabatan akan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menjalankan

fungsi sebagai teman kepada bagi individu lain ketika sama-sama melakukan

aktivitas.

9

Page 10: Masa Dewasa

Stimulasi kompetensi

Persahabatan akan memberikan rangsangan seseorang untuk mengembangkan potensi

dirinya karena memperoleh kesempatan dalam situasi sosial.

Dukungan fisik

Kehadiran secara fisik menunjukkan kerelaan untuk menyediakan waktu, tenaga

ataupun pertolongan yang dapat membangkitkan semangat hidup

Dukungan ego

Persahabatan menyediakan perhatian dan dukungan ego bagi seseorang. Apa yang

dihadapi seseorang juga dipikirkan, dirasakan dan ditanggung orang lain

(sahabatnya). Dengan perhatian tersebut, akhirnya seseorang memiliki kekuatan moral

dan semangat hidup untuk mengatasi suatu masalah dengan sebaik-baiknya.

Perbandingan sosial

Persahabatab menyediakan kesempatan secara terbuka untuk mengungkapkan

ekspresi dan kapasitas, kompetensi, minat, dan lain-lain. Dalam persahabatan,

masing-masing individu tidak boleh mencela kelemahan-kelemahan orang lain. Justru

dengan demikian, seseorang akan membandingkan dirinya dengan orang lain. Bila

seseorang menyadari kekuranganny, ia akan dapat belajar dan menyamai atau lebih

tinggi dibandingkan dengan orang lain

Intimasi/afeksi

Tanda persahabatab yang sejati adalah ketulusan, kehangatan,dan keakraban satu dan

yang lain. Masing-masing individu tidak ada maksud ataupun niat untuk

mengkhianati orang lain karena mereka saling percaya, menghargai. Dan

menghormati kebebasan orang lain.

Cinta

Menurut Robert J. Stenberg cinta adalah cerita sedangkan para kekasih adalah

penulisnya, dan jenis cerita yang mereka buat merefleksikan kepribadian dan perasaaan

mereka akan hubungan tersebut. Dalam teori segitiga cinta Stemberg menyatakan unsure

cinta itu terdiri dari tiga jenis:

Intimacy : elemen emosional, mencakup keakraban, keinginan untuk mendekat,

memahami kehangatan, menghargai dan saling percaya. Intimasi ini mendorong

individu untuk selalu mealkukan kedekatan emosiomal dengan orang yang

dicintainya. Hal inilah yang menimbulkan keakraban, kehangatan, mempercayai

10

Page 11: Masa Dewasa

pasangan yang dicintai. Mengapa seseorang merasa dengan orang lain yang dicintai?

Hal ini karena masing-masing individu merasa saling membutuhkan dan melengkapi

antara satu dengan yang lain dalam berbagai hal. Masing-masing merasa tidak dapt

hidup sendiri tanpa bantuan dan kehadiran pasangan hidup di sisinya.

Passion : elemen fisiologis, mencakup dorongan nafsu biologis dan seksual. Passion

menyebabkan seseorang merasa ingin dekat secara fisik, merasakan sentuhan fisik,

ataupun melakukan hubungan seksual dengan pasangan hidupnya. Adanya passion

menyebabkan dinamika kehidupan cinta antara pasangan suami – istri karena merasa

bergairah secara seksual terhadap pasangan hidupnya. Kebutuhan seksual merupakan

salah satu unsur terpenting untuk mempertahankan kelangsungan sebuah hubungan.

Namun, bila dicermati lebih dalam passion meliputi sentuhan fisik, membelai rambut,

berpegangan tangan, merangkul, memeluk, mencium atau hubungan seksual.

Komitmen : elemen kognitif, tekad untuk mempertahankan keutuhan hubungan cinta

dengan orang yang dicintainya. Komitmen sejati adlah komitmen yang berasal dari

dalam diri dan tidak akan pernah pudar/luntur walaupun menghadapi berbagai

rintangan, godaan, atau hambatan . adanya hal-hal tersebut justru menjadi pemicu

bagi individu masing-masing unutk membuktikan ketulusan cinta kepada pasangan

hidupnya. Komitman akan terlihat dengan adanya uapaya-uapya tindakan cinta yang

cenderung meningkatkan rasa percaya, rasa diterima, merasa berharga dan merasa

dicintai pasangan hidupnya. Dengan demikin, komitmen akan mempererat dan

melannggengkan kehidupan cinta sampai akhir hayat. Kematianlah yang memisahkan

hubungan cinta tersebut.

Seksualitas

Orang yang telah mencapai taraf dewasa ingin mewujudkan kemandirian dengan

membentuk kehidupan rumah tangga. Salah satu aspek penting dalam kehidupan keluarga

adalah unsure memenuhi kebutuhan biologis (seksualitas). Kehidupan seksual, kalau tidak

diperhatikan dengan baik akan menjadi pemicu pertengkaran bahkan percerasian dalam

keluarga. Karena masing-masing individu harus memperhatikan keseimbangan hubungan itu.

Pemenuhan kebutuhan seksual yang seimbang dapat mempererat tali pernikahan dan

membawa dampak positif, yaitu terciptanya kehidupan keluarga yang harmonis dan bahagia

11

Page 12: Masa Dewasa

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Empat pendekatan perkembangan psikosoialis orang dewasa diwakili oleh model

tahapan normative, model penentuan waktu (timing of event), model perangai (trait model),

dan model tipologikal.

Model Tahapan Normatif

Menyatakan bahwa semua orang mengikuti rangkaian dasar perubahan terkait usia

dan emosional yang sama. Perubahan tersebut bersifat normatif dalam arti perubahan tersebur

tampak seperti hal yang umum dan muncul dalam periode berurutan atau tahapan-tahapan.

Penelitian ini didasarkan riset yang hanya dilakukan terhadap pria. Misalnya pada usia 20

tahun banyak para pria yang masih didominasi oleh orang tua mereka. Sepanjang usia 20-an

dan terkadang pada usia 30-an, mereka mencapai otonomi, menikah, dan memiliki anak, dan

memperdalam pertemanan dalam hubungan pekerjaan, diantara usia 30-an dan 40-an pria

memasuki tahap konsolidasi karier. Mereka bekerja keras dalam karier mereka dan

mempersembahkan diri mereka sendiri untuk keluarga. Mereka mengikuti aturan, berjuang

mendapatkan promosi, menerima aturan yang ada. Kegembiraan, pesona dan janji yang

mereka tebar pada masa mahasiswa telah menghilang, sekarang mereka mendeskripsikan

sebagai pria muda polos dan pekerja keras.

Model Timing of Event

Bernice Neugarten berpendapat bahwa model timing of event adalah rangkaian

perkembangan yang bergantung kapan peristiwa tertentu terjadi dalam kehidupan seseorang.

Jadi model tahapan normative itu mencakup pernikahan, menjadi orang tua, menjadi kakek,

pensiun dan peristiwa yang terjadi sesuai perkiraan disebut on time. Penentuan waktu

terhadap peristiwa berbeda dari kultur ke kultur lain. Misalkan saja masyarakat Barat kurang

sadar akan usia, mereka menjadi orang tua untuk anak pertama mereka pada usia 40 tahun,

dan sebaliknya pada jaman dahulu usia 40 tahun telah menjadi kakek, pekerja berusia 75

tahun, sedangkan di Indonesia terbatas pada usia 60-an, menggunakan jeans pada usia 60

tahun. Model timing of event membuat kontribusi penting kepada pemahaman kita terhadap

kepribadian orang dewasa.

Model Perangai ; Trait Models: Costa and McCrae’s Five Factor (The Big Five Factor)

12

Page 13: Masa Dewasa

Paul T. Costa dan Robert R. McCrae, mengembangkan teori kepribadian, menurut Costa dan

McCrae, kepribadian merupakan hubungan antarafaktor yang terdiri dari berbagai sifat yang

saling berkaitan antara satu dan yang lainnya, kemudian akan mempengaruhi perilaku

individu yang bersangkutan dalam menghadapi masalah- masalah dalam lingkungan

hidupnya. Secara prinsip ada lima faktor sifat utama yang menopang kepribadian seseorang,

yaitu :

a. Neurotis

Kumpulan enam sifat negatif yang mengindikasikan ketidakstabilan emoosional.

Kepanikan, sikap bermusuhan, depresi, kesadaran diri, impulsive dan rapuh.

Orang dengan neurosis yang tinggi bersifat gugup, penakut, lekas marah, mudah

tersulut dan sensitiif terhadpa kritik.

b. Extraversi

Ciri- ciri orang yang bersifat ekstrover ditandai dengan karakteristik, seperti

penuh kehangatan, rasa ingin tahu, mampu mengungkkapkan yang dirasakan

dengan baik, penuh aktivitas, suka menujukkan sikap yang menyenangkan dan

cenderung memiliki emosi-emosi positif.

c. Terbuka terhadap pengalaman

Mereka suka mencoba hal-hal yang baru dan ide-ide yang baru. Mereka

mempunyai rasa dan daya imajinasi yang kuat untuk mengaktualisasikan diri dan

mengembangkan kapasitas intelektual, daya, kreasi, dan bakat-bakat agar

maksimal.

d. Kesadaran

Orang yang penuh kesadaran adalah mereka yang ditandai dengan kompetisi

untuk melakukan suatu tugas dengan penuh kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.

Mereka akan berorientasi pada masa depan. Moto bagi tipe orang ini yang penting

tugas terselesaikan dengan sebaik-baiknya, kalau bisa tek ada hubungan dengan

orang lain pun tak masalah, asalkan tugas dapat terselasaikan dengan tepat waktu.

e. Keramahan

Orang yang ramah ialah mereka yang penuh rasa percaya dengan menghargai

orang lain., suka menunjukkan sikap menolong, ramah, jujur, dan rendah hati.

Karena sifat-sifat ini menonjol pada diri orang yang ramah, seringkali orang

tersebut mudah menark perhatian orang lain.

Model Tipologis

13

Page 14: Masa Dewasa

Model tipologi memandang kepribadian sebagai pelaksanaan fungsi yang mempengaruhi dan

merefleksikan sikap, nilai, perilaku, dan interaksi social. Tipe-tipe yang ada diantaranya:

egoresilent yaitu dapat menyesuaikan diri dengan baik, percaya diri, independen, pandai

bicara, kooperatif dan focus pada tugas. Orang-orang overcontrolled cenderung pemalu,

diam, penuh rasa khawatir, dan bergantung kepada orang lain. Orang-orang undercontrolled

lebih aktif, enerjik, gigih, mudah tertarik.

PERKEMBANGAN MORAL

Dua pengalaman yang memacu perkembangan moral pada masa dewasa yaitu

menghadapi nilai yang bertentangan dengan nilai yang sudah dianut dirumah biasanya pada

saat dia memasuki lingkungan yang baru (seperti yang terjadi di asrama atau wajib militer

atau saat mengadakan perjalanan ke luar negeri) dan pengalaman bertanggung jawab

terhadap kesejahteraan orang lain (seperti dalam rumah tangga).

Pengalaman mungkin mengarahkan orang dewasa untuk mengevaluasi kembali

kriteria mereka tentang benar dan salah. Sebagian orang dewasa menyebut pengalaman

pribadi sebagai alasan mereka membenarkan suatu perbuatan yang mungkin dianggap orang

lain salah. Misalnya, orang-orang yang mengidap kanker atau memiliki saudara yang

mengidap penyakit berat berkecenderungan memaafkan pria yang mencuri obat mahal demi

istrinya yang sekarat., dan menjelaskan pandangan ini dari pengalaman mereka sendiri.

Pengalaman seperti ini, yang amat diwarnai emosi dan membuat orang bisa melihat sudut

pandang dari cara orang lain.

PERKEMBANGAN BAHASA

Seorang individu yang telah mencapai usia mapan, penggunaan bahasa yang

dimilikinya sangat bergantung pada lingkungan yang dihadapinya terutama lingkungan

pekerjaan dimana sebagian besar waktunya dihabiskan disini, bahasa yang digunakan adalah

bahasa formal dan resmi. Apalagi jika telah memiliki seorang anak, ia harus bisa

mengajarkan anak bahasa yang baik dan sopan. Karena anak nantinya akan mengikuti apa

yang orang tuanya ajarkan kepada dirinya.

PERKEMBANGAN MINAT

Remaja umumnya mempertahankan minat-minat mereka sewaktu beralih ke masa

dewasa. Tetapi minat pada masa dewasa kemudian akan berkurang , hal ini disebabkan

14

Page 15: Masa Dewasa

karena beberapa minat yang di pertahankan dalam kehidupan dewasa, tidak sesuai dengan

peran sebagai orang dewasa, sedangkan yang lain tidak lagi memberikan kepuasan .

Minat pribadi

Minat pribadi yang kuat dapat menyebabkan seseorang bersifat egoisentris. Namun

dengan bertambahnya tugas dan tangung jawab di tempat kuliah, di tempat kerja, di rumah,

minat egoisentris biasanya sedikit demi sedikit berkurang dan minat sosial mulai

berrkembang.

Penampilan

Zaman sekarang, penampilan fisik yang menarik sering dipandang lebih penting dari

kecerdasan dan pendidikan untuk mencapai status sosial yang lbih tinggi.

Pakaian dan perhiasan

Orang mengetahui bahwa penampilan itu sangat penting bagi keberhasilanya di semua

bidang kehidupan, sehingga orang sering menghabiskan banayk uang dan waktu untuk

pakaian dan perhiasan.

Symbol Kedewasaan

Individu pada masa dewasa awal biasanya berusaha menunjukkan kepada

orangtuanya dan orang-orang dewasa lainnya bahwa dirinya bukan remaja lagi, tetapi sudah

sepenuhnya dewasa dengan hak-hak, keistimewaannya, serta tanggung jawab yang

menyertainya. Hal ini menyebabkan timbulnya minat akan symbol-simbol yang

mengungkapkan kedewasaan.

Individu pada masa dewasa awaltertarik pada kedewasaan seperti gaya rambut, model

pakaian, gaya berbicara, dan perilaku yang menunjukkan kedewasaan, kemandirian dalam

semua aspek kehidupan dan sebuah nama yang sesuai bagi orang dewasa bukan lagi nama

panggilan kanak-kanak yang biasa dipakai di kalangan keluarga atau suatu nama julukan

yang di berikan oleh teman-teman sepermainannya. Apabila individu tersebut telah

memantapkan dirinya sebagai orang dewasa melalui pekerjaannya,perkawinan, atau telah

menjadi bapak atau ibu , kebutuhan akan lambang-lambang ini juga akan pudar. Dengan

demikian, minat terhadap lambang itu sendiri juga berkurang.

Simbol Status

15

Page 16: Masa Dewasa

Symbol status adalah tanda-tanda tertentu yang membedakan seseorang dengan orang

lain. Bentuknya dapat bermacam-macam tetapi bagi orang dewasa symbol status ini

umumnya berbentuk mobil, rumah dalam lingkungan bergengsi, keanggotaan klub, dan harta

benda lainnya yang mewah. Orang muda umumnya tahu benda-benda apa yang menjadi

symbol status yang paling dihargai oleh masyarakat di lingkungannya. Oleh karena benda-

benda ini dipandang sebagai bukti keberhasilan ekonomi, maka orang-orang dewasa muda

ingin cepat menanjak pada kariernya dengan harapan segera dapat memiliki benda-benda

yang akan menyatakan tingginya status seseorang.

Uang

Orang-orang muda lebih tertarik kepada uang karena dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya saat ini, dari pada fungsi uang untuk masa depan. Berbagai masalah yang

ditimbulkan oleh uang berasal dari kurangnya pengetahuan bagaiman memanfaatkan uang

secara bijaksana atau karena terbawa kebiasaan waktu masih remaja. Sebagai remaja yang

masih ikut orang tua, yang penting baginya adlah mendapatkan uang yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri apakah bekerja sendir atau meminta kepada orang tua.

Ia tidak berminat memahami anggaran rumah tangga atau bagaimana mengelola pendapatan

dan pengeluaran keluarga. Mudahnya orang membeli barang-barang secara mengangsur

menyebabkan selau terlibat dalam hutang.

Agama

Biasanya, sesudah orang menjadi dewasa ia telah dapat mengatasi keaguan-keraguan

di bidang kepercayaan atau agamanya, yang mengganggunya pada waktu ia masih remaja. Ia

biasanya sudah mempunyai pandangan hidup yang didasarkan pada agama, yang member

kepuasan baginya. Orang dewasa muda tampaknya kurang memprhatikan masalah agama

dibandingkan dengan sewaktu mereka masih lebih muda dulu. Itulah sebabnya mengapa

Peacock menamakan perode duapuluhan ini sebagai “periode dalam kehidupan yang tidak

religius”.sikap kurang meminati agama ini, tampak pada jarangnya orang pergi ke tempat

peribadatannya masing-masing misalnya Masjid, Gereja, Wihara, dan pura. Faktor- faktor

yang mempengaruhi minat keagamaan pada dewasa muda adalah seks, kelas sosial, lokasi

tempat tinggal, latarbelakang keluarga, minat religius teman-teman, pasangan dari iman yang

berbeda, kecemasan akan kematian dan pola kepribadian.

Berbincang-bincang

Berbincang-bincang dengan mereka yang memiliki minat yang sama merupakan

pengisi waktu yang sama merupakan pengisi waktu yang disenangi, baik oleh pria maupun

wanita. Orang – orang muda umumnya berbincang-bincang mengenai masalah sehari-hari

16

Page 17: Masa Dewasa

yang berhubungan keluarga mereka, pekrjaan, dan masalah-masalah sosial. Wanita umumnya

lebih suka mempergunjingkan teman dan tetangga mereka, sedangkan pria lebih suka

membanyol atau mendiskusikan masalah politik. Sedikit sekali pria mencoba menyesuaikan

pembicaraan dengan minat wanita.

Olahraga dan permainan

Partisipasi aktif dalam berbagai bentuk olah raga semakin berkurang pada masa

dewasa kedewasaan. Hal ini bukan karena orang dewasa kurang ini kurang sehat, tetapi

karena keadaan memang kurang memingkinkan dari segi waktu, dan dana disbanding dulu

semasa mereka masih bersekolah. Karena kurangnya kesempatan untuk berolahraga secara

aktif biasanya mereka menunjukkan perhatian mereka pada sport dengan misalnya

mendengarkan radio atau menyaksikan pertandingan sport di televisi atau

memperbincangkann berbagai bentuk olahraga. Partisipasi pasif terhadap olahraga semakin

meningkat dengan bertambahnya usia.

Hobi

Orang-orang muda umumnya tidak mempunyai hobi sebelum keadaan keuangan

memberika waktu cukup untuk kegiatan ini. Namun ada yang mempunyai hobi justru karena

kegiatan mereka membosankan. Sebagian besar hobi bersifat konstruktif. Hobi mencakup

antara lain kegiatan seperti memasak, berkebun, melukis, menjahit, merajut, merenda,

membuat dan meresparasi perabotan rumah tangga, mengambil foto dan mencuci film, main

suatu alat music, dan mengumpulkan aneka macam benda. Kebanyakan hobi ini dapat

dikerjakan sendiri tanpa perlu ditemani atau dibantu orang lain.

Hiburan

Kebutuhan akan hiburan akan meningkat pada masa dewasa. Tetapi beberapa jenis

hiburan seperti pergi menonton film yang digemari sewaktu masih muda kurang dinikmato,

dengan bertambahnya usia. Sebaliknya \, beberap hiburan yang kurang disukai sewaktu

remaja menjadi kesukaan ketika remaja menjadi dewasa. Hiburan-hiburan yang popular

dikalangan oaring-orang dewasa muda yaitu: membaca, mendengarkan music, film, radio,

dan televise.

Minat sosial

Masa deasa dini sebagaimana ditekankan oleh Ericksoon merupakan mata “krisis

keterpencilan.” Dalam masa ini pria dan wanita sering merasa kesepian. Pria muda yang

belum menikah sering tidak tahu apa yang harus dikerjakan pada waktu-waktu luang. Seperti

halnya wanita dewasa yang belum menikah, mereka merasa kesepian karena teman-teman

17

Page 18: Masa Dewasa

lama sudah berpencar dan banyak diantaranya yang sudah sibuk denan urusan keluarga, atau

sibuk berpacaran. Akibatnya mereka kehilangan pergaulan yang menyenangkan masa remaja

ketika selalu ada teman untuk diajak berbincang-bincang atau melakukan kegiatan bersama

lain. Orang muda yang sudah menikah pun, kadang-kadang masih merasa kesepian dan rindu

pada teman-teman.

PERUBAHAN MINAT PADA MASA DEWASA

Apabila perubahan fisik dan psikologis berkurang, maka perubahan minat pun juga

akan berkurang. Sebagaimana ditunjukan oleh Strong selama bertahun-tahun yang lalu,

“bagaimana seseorang yang berusia dua puluh lima tahun sudah menunjukan perkembangan

besok dan bahkan pada usia dua puluh tahun ia telah memiliki minat-minat yang akan

dibawanya seumur hidupnya”.

Kondisi-kondisi yang Mempengaruhi Perubahan Minat pada Masa Dewasa

1. Perubahan dalam Kondisi Kesehatan

Menjelang usia setengah baya, umumnya orang dewasa merasa bahwa kekuatan dan

daya tahannya tidak lagi seperti semula. Oleh sebab itu mereka bergeser pada minat-

minat yang tidak begitu memerlukan kekuatan dan daya tahan, terutama dalam

rekreasi mereka.

2. Perubahan dalam Status Ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk

mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya,

apabila status ekonomi memburuk karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang

kurang maju, maka orang cenderung mempersempit minat mereka.

3. Perubahan dalam Pola Kehidupan

Orang muda harus meninjau kembali minat-minat lama mereka dari segi waktu,

tenaga, dana dan persahabatan mereka untuk mengetahui apakah hal-hal ini sesuai

dengan pola-pola kehidupan mereka yang baru dan apakah hal-hal ini juga

memberikan kepuasan seperti dulu.

4. Perubahan dalam Nilai

Nilai-nilai baru yang diperoleh seseorang mempengaruhi minat-minat yang sudah ada,

atau dapat menumbuhkan minat baru.

18

Page 19: Masa Dewasa

5. Perubahan Peran Seks

Pola kehidupan wanita dewasa sangat berbeda dengan pola kehidupan pria dewasa.

Oleh sebab itu perbedaan minat berdasarkan seks menjadi semakin besar

dibandingkan pada masa remaja.

6. Perubahan dari Status Belum Menikah ke Status Menikah

Karena pola kehidupan yang berbeda, orang-orang yang tidak menikah mempunyai

minat yang berbeda dengan orang yang menikah yang sama usianya.

7. Menjadi Orang Tua

Pada waktu orang-orang muda itu menjadi orang tua, mereka umumnya tidak

mempunyai waktu, uang atau tenaga untuk mereka melanjutkan minat mereka.

Orientasi pada kehidupan keluarga menggantikan orientasi pada diri sendiri.

8. Perubahan Kesenangan

Apa yang disenangi dan tidak disenangi sangat mempengaruhi minat seseorang dan

akan menjadi lebih kuat dengan bertambahnya usia dan ini menyebabkan minat yang

mantap setelah mereka dewasa.

9. Perubahan dalam Tekanan-tekanan Budaya dan Lingkungan

Pada tiap tahapan umur, minat seseorang dipengaruhi oleh tekanan-tekanan dari

kelompok sosialnya. Jika nilai-nilai kelompok social berubah, minat juga akan

mengalami perubahan.

PERKEMBANGAN MOTIVASI

Dorongan terkuat pada masa dewasa berasal dari motivasi internal yaitu motivasi

yang berasal dari dalam dirinya. Individu yang telah dewasa ingin membuktikan bahwa

dirinya tidak lagi bergantung kepada orang lain dan cenderung ingin memperlihatkan segala

kemampuan yang dimiliknya agar idak diremehkan orang lain. Ia ingin membuktikan kepada

orang tua atas segala ilmu yang telah diperoleh dan diterapkan dalam dunia kerja agar dapat

memperoleh pekerjaan yang layak dan nantinya akan membahagiakan kedua orang tuanya.

Jika ia merasa sudah mapan maka timbul minat untuk membangun suatu rumah

tangga, disinilah sumber motivasi tidak hanya berasal dari dalam diri, namun juga berasal

dari istri dan anak yang nanti akan menjadi tanggungannya. Seorang pria dewasa selalu

19

Page 20: Masa Dewasa

berusaha mencari pekerjaan yang mapan agar ia memiliki status social yang baik di

masyarakat.

PERKEMBANGAN BAKAT DAN KREATIVITAS

Bakat pada masa dewasa merupakan refleksi dari masa sebelumnya yaitu masa kanak-

kanak sampai remaja. Bakat yang dimiliki lebih diasah dan dituang dalam suatu bentuk

kreativitas nyata. Bentuk kreativitas biasanya lebih berpusat pada kegiatan yang dapat

memberikan hasil atau materi ataupun hanya sekedar hobi yang dilakukan pada waktu luang.

PERKEMBANGAN EMOSI

Orang dewasa lebih dapat mengontrol emosinya dibandingkan remaja, ia lebih dapat

memahami sesuatu secara bijak dan menyikapinya dengan kepala dingin. Masalah yang

dihadapi menjadikan dirinya lebih berpikir dan bersikap lebih dewasa. Emosi yang dimiliki

tidak meledak-ledak dan cenderung stabil. Namun orang dewasa sering kali dibebani masalah

pekerjaan dan apabila tidak disikapi dengan cermat, emosi dan perasaannya dapat tersulut

amarah dan menyebabkan stres.

PERKEMBANGAN KEBERAGAMAN

Saat ini hampir 2 dari 3 yang terdiri dari pasangan suami istri dengan anak yang

berusia 18 tahun merupakan keluarga dengan sumber pemasukan ganda. Seorang istri

memainkan peran ganda dalam suatu rumah tangga yaitu sebagai ibu maupun sebagai wanita

karier. Untuk itu diperlukan waktu ekstra bagi sang ibu agar dapat membagi waktunya

dengan baik agar perhatian terhadap keluarga tetap menjadi priorita utama.

Adanya kebalikan peran dalam rumah tangga turut mempengaruhi keadaan, seorang

ayah yang terkena PHK mejalani hidupnya sebagai ayah rumah tangga sedangkan sang ibu

yang bekerja menggantikan peran sebagai tulang punggung keluarga. Perbedaan penghasilan

yang dimiliki ibu dibandingkan ayah turut mempengaruhi perkembangan psikis ayah.

Adapula orang dewasa yang memutuskan untuk tidak menikah atau hidup melajang

ataupun yeng telah mengalami perceraian yang bertindak sebagai orang tua tunggal.

Bantuan untuk Menguasai Tugas-tugas Perkembangan

20

Page 21: Masa Dewasa

1. Efisiensi Fisik

puncak efisiensi fisik biasanya dicapai pada usia pertengahan duapuluhan, sesudah

mana terjadi penurunan lambat laun hingga awal usia empatpuluhan

2. Kemampuan Motorik

Orang-orang muda mencapai puncak antara usia duapuluhan hingga tigapuluhan,

dalam menguasai keterampilan-keterampilan motorik yang baru, orang-orang muda

usia duapuluhan lebih mampu daripada mereka yang mendekati usia setengah umur

(paruh baya).

3. Kemampuan mental

Kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada

situasi-situasi baru, seperti misalnya mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari,

penalaran logis dan berpikir kreatif, mencapai puncaknya dalam usia duapuluhan,

kemudian sedikit demi sedikit menurun

4. Motivasi

Mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri

oleh kelompok social mereka, hal ini menjadi motivasi orang-orang muda ini untuk

menguasai tugas-tugas perkembangannya.

5. Model Peran

Remaja yang bekerja setelah menamatkan sekolah lanjutan memiliki model peran

untuk diteladani.

Rintangan yang Menghambat Penguasaan Tugas Perkembangan Masa Dewasa

1. Dasar yang Kurang Memadai

Makin banyak masalah yang belum terselesaikan beruap tugas perkembangan yang

sebelumnya yang belum ia kuasai dan dibawanya sampai masa dewasa, maka semakin

lama dan sulit penyesuaian dirinya terhadap masa dewasanya.

2. Hambatan Fisik

Kesehatan yang buruk atau hambatan fisik yang menghalangi seseorang mengerjakan

apa yang dilakukan oleh orang lain pada usia yang sama dapat menggagalkan tugas-

tugas perkembangan untuk sebagian atau secara total.

3. Latihan yang Tidak Runtut

21

Page 22: Masa Dewasa

Apabila latihan yang didapat di sekolah atau di rumah hampir tidak mempunyai kaitan

atau bahkan tidak berkaitan sama sekali dengan pola kehidupan masa dewasa, maka

orang bersangkutan tidak akan siap menghadapi tuntutan masa kedewasaan.

4. Perlindungan yang Berlebihan

Seorang dewasa yang memperoleh perlindungan yang berlebihan pada masa kanak-

kanaknya dan masa remajanya, biasanya mengalami banyak kesulitan dalam

menyesuaikan diri pada kehidupan orang dewasa. Banyak orang tua yang tetap

melindungi anaknya yang telah dewasa secara berlebihan sehingga dengan demikian

proses penyesuaian akan semakin sulit.

5. Pengaruh Kelompok Teman Sebaya yang Berkepanjangan

Makin lama orang dewasa muda melakukan studi ke perguruan tinggi, atau akademi,

maka makin panjang periode pengaruh teman sebaya dan makin lama mereka untuk

berperilaku seperti standard kelompok teman sebaya tersebut. Oleh sebab mereka

menjadi terbiasa bersikap seperti remaja, belajar berperilaku seperti orang dewasa

adalah lebih sulit daripada biasanya.

6. Aspirasi yang Tidak Realistik

Orang dewasa yang sangat berhasil dalam study, sosialisasi, dan olah raga di sekolah,

sangat besar kemungkinan untuk mengembangkan konsep yang tidak realistic tentang

kemampuan mereka. Sebagai akibatnya, mereka berharap mencapai sukses yang sama

dalam dunia orang dewasa. Aspirasi orang tua selama masa remaja sering

memperbesar masalah dalam penyesuaian diri pada masa dewasa.

Kualitas yang Penting Bagi Pemimpin Dewasa

1. status social ekonomi yang tinggi

2. tingkat pendidikan yang lebih tinggi

3. konsep pribadi yang realistic

4. tujuan yang realistic

5. tidak mudah frustasi

6. kemempuan untuk menyampaikan perbedaan pendapat dengan bijaksana

7. kemampuan untuk menerima keberhasilan dan kegagalam secara simpatik

8. kemampuan dan kesediaan untuk menerima wewenag

9. kesediaan bekerja untuk kelompok

22

Page 23: Masa Dewasa

10. kemampuan dan kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang lain

Pilihan Pekerjaan

Penyesuaian pertama yang dianggap pokok adalah memilih bidang yang cocok

dengan bakat, minat dan faktor psikologis lainnya yang secara hakii sulit untuk dipungkiri

agar kesehatan mental dan fisiknya sebagai orang dewasa dapat terjaga. Orang dewasa muda

yang mempunyai tanggung jawab untuk menanggung beban keluarga sering lebih cepat

dalam menentukan bidang studi yang akan dipelajari dan bidang pekerjaan yang diminati

dibandingkan dengan orang dewasa muda yang tidak mempunyai tanggungan keluarga.

Faktor yang Menyulitkan Pilihan Pekerjaan

1. jumlah dan jenis pekerjaan yang berbeda yang akan dipilihnya terus bertambah

2. tingkat fleksibilitas waktu kerja yang rendah menjadikan wanita sulit untuk

menyesuaikan diri dengan jadwal pekerjaan kantor dan tugas-tugas di rumah.

3. ada juga jenis pekerjaan yang dianggap tidak menyenagkan, seperti jenis pekerjaan

yang bersifat pelayanan dan perbankan (services).

4. tugas-tugas yang kurang jaminan keamanannya, terutama pekerjaan musiman di mana

wanita memperoleh kesempatan yang lebih banyak daripada pria.

5. pendidikan dan pelatihan yang pernah diperoleh tidak memenuhi syarat yang

diperlukan untuk memegang pekejaan yang masih lowong.

Hiburan-hiburan yang Populer di Kalangan Orang-orang Dewasa

1. Membaca

Karena banyaknya tanggung jawab mereka, orang dewasa muda terbatas waktunya

untuk membaca. Olah karena itu mereka perlu selektif mengenai bacaanya. Biasanya

mereka cenderung membaca surat kabar dan majalah daripada buku.

2. Mendengarkan Musik

Orang dewasa muda umumya mendengarkan kaset-kaset musik atau musik di radio

dan televise sebagai cara untuk mengenyahkan kebosanan dan rasa kesepian.

Adayang menyukai musik pop, klasik, dll.

3. Film

23

Page 24: Masa Dewasa

Orang dewasa muda yang belum menikah sering menonton film dalam rangka

berpacaran, seperti dulu sewaktu masih remaja. Mereka yang sudah menikah tidak

lagi sering menonton film, apalagi sesudah mereka punya anak, karena mereka harus

mengupah orang untuk menjaga anak mereka atau memilih film yang dapat ditonton

pula oleh anak-anak mereka.

4. Radio

Banyak wanita yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga sambil mendengarkan

radio, begitupun para pria mendengarkan radio dalam perjalanan menuju tempat kerja.

Radio menyajikan berita dan hiburan untuk mereka.

5. Televisi

Menonton telvisi, apalagi di malam hari, merupakan favorit mereka yang sudah

memiliki anak. Semakin besar keluarga dan semakin kecil penghasilan, semakin

banyak waktu dihabiskan untuk menonton televisi. Pria lebih menyukai acara-acara

olahraga, sedangkan wanita lebih menyukai acara-acara komedi atau pemutaran ulang

film-film terkenal.

Konsep Peran Seks Dewasa

1. Konsep Tradisional

Konsep peranan seks tradisional menekankan suatu pola perilaku tertentu yang tidak

memeprhitungkan minat dan kemampuan individual. Peran-peran ini menekankan

superioritas maskulin dan tidak dapat mentolerir setiap sifat yang memberi kesan

kewanitaan atau pekerjaan yang dianggap “pekerjaan wanita”.

Pria : di luar rumah pria memiliki posisi yang berwenang dan berprestise di dalam

masyarakat dan di dunia bisnis. Di rumah ia pencari nafkah, pembuat keputusan,

penasehat dan tokoh yang mendisiplin anak-anak, dan model maskulinitas oleh

putera-puteranya.

Wanita : baik di rumah maupun di luar, peran wanita berorientasi pada orang lain.

Maksudnya, wanita mendapatkan kepuasan lewat pengabdian pada orang lain. Ia tidak

diharapkan bekerja di luar rumah, kecuali bagaimana keadaan finansial memaksanya,

dan apabila ini terjadi ia melakukan pekerjaan di bidang palyanan seperti sebagai

perawat, guru atau sekretaris.

24

Page 25: Masa Dewasa

2. Konsep Egalitarian

Konsep-konsep egalitarian {persamaan derajat} menekankan individualitas dan

persamaan derajat antara pria dan wanita. Suatu peran harus mendatangkan rasa

kepuasan pribadi dan seharusnya tidak dinyatakan cocok hanya bagi suatu jenis

kelamin tertentu saja.

Pria : di rumah maupun di luar pria bekerja sama dengan wanita sebagai rekan. Ia

tidak merasa “dijelajah istri” apabila ia memperlakukan istribya sebagai rekan yang

sederajat. Begitu pula ia tidak malu jika istrinya mempunyai pekerjaan yang lebih

berprestasi atau berpenghasilan lebih besar darinya.

Wanita : di rumah maupun di luar wanita mendapat kesempatan megaktualisasikan

potensinya. Ia tidak merasa bersalah apabila ia memafaatkan kemampuannya dan

pendidikannya untuk kepuasan dirinya meskipun ini ia harus mengupah orang lain

untuk mengasuh anak dan rumah tangganya.

Penyesuaian Perkawinan

Sama seperti menigkatnya jumlah kesempatan pekerjaan membuat pilihan pekerjaan

dan penyesuaian yang lebih cocok dan disukai menjadi sulit, begitu juga dengan banyaknya

pertambahan mode keluarga menjadikan proses penyesuaian hidup sebagai suami atau isteri

sulit.

Kondisi yang menyumbang Terhadap Kesulitan dalam Penyesuaian Perkawinan

1. Persiapan yang Terbatas untuk Perkawinan

Walaupun dalam kenyataan sekarang penyesuaian seksual lebih mudah ketimbang

pada masa lalu, kebanyakan suami istri hanya menerima sedikitpersiapan di bidang

keterampilan domestic, mengasuh anak, dan manajemen uang.

2. Peran dalam Perkawinan

Kecenderungan terhadap perubahan peran dalam perkawinan bagi pria dan wanita,

dan konsep yang berbeda tentang peran ini yang dianut kelas social dan kelompok

religius yang berbeda membuat penyesuaian dalam perkawinan semakin sulit

sekarang daripada di masa lalu ketika peran masih begitu ketat dianut.

3. Kawin Muda

25

Page 26: Masa Dewasa

Perkawinan dan kedudukan sebagai orang tua sebelum orang muda menyelesaikan

pendidikan mereka dan secara ekonomis independent membuat mereka tidak

mempunyai kesempatan untuk mempunyai pengalaman yang dipunyai oleh teman-

teman yang tidak kawin atau orang-orang yang telah mandiri sebelum kawin.

4. Konsep yang Tidak Realistis tentang Perkawinan

Orang dewasa yang bekerja di sekolah dan perguruan tinggi, dengan sedikit/tanpa

pengalaman kerja, cenderung mempunyai konsep yang tidak realistis terhadap makna

perkawinan berkenaan dengan pekerjaan, deprivasi, pembelanjaan uang, atau

perubahan dalam pola hidup.

5. Perkawinan Campur

Penyesuaian terhadap kedudukan sebagai orang tua dan dengan saudara dari pihak

istri dan sebaliknya, jauh lebih sulit dalam perkawinan antar agama daripada bila

keduanya berasal dari latar belakang budaya yang sama.

6. Pacaran yang Dipersingkat

Periode atau masa pacaran lebih singkat ketimbang masa dulu, dank arena itu

pasangan hanya punya sedikit waktu untuk memecahkan banyak masalah tentang

penyesuaian sebelum mereka melangsungkan perkawinan.

Usia Penyesuaian Diri Terbaik

Peran

Sosialisasi terhadap perkawinan sebagai

Tujuan yang didambakan

Kencan

Muali pacaran

Tunangan

kawin

26

Berpusatkan ego

Page 27: Masa Dewasa

Kehadiran anak-anak

Proses keluarga baru Proses keluarga baru

Berpusatkan ego

Bahaya Hidup Lajang

Makin besar hasrat seorang wanita untuk menikah, semakin besar risiko baginya

untuk menjadi tetap lajang. Hal ini sebagian disebabkan oleh pendapat kuno yang keliru dan

tidak baik mengenai wanita lajang dan sebagian lagi disebabkan oleh perasaan kurang

mampu dalam menarik perhatian lawan jenis.

Bagi kaum pria status lajang hampir tidak mempunyai bahaya apa pun kecuali rasa

kesepian pada waktu-waktu tertentu. Hampir semua pria sanggup dan dapat menikah kalau

mereka mau, persyaratan kemampuan untuk menikah tahun demi tahun semakin meningkat

sejalan dengab kariernya yang semakin sukses.

Bahaya Perceraian

27

Berpusatkan keluarga

Berpusatkan pasangan

Berpusatkan pasangan

Page 28: Masa Dewasa

Perceraian merupakan kulminasi dari penyesuaian perkawinan yang buruk, dan terjadi

bila antara suami istri sudah tidak mampu lagi mencari jalan penyelesaian masalah yang

dapat memuaskan keduabelah pihak. Perlu disadari bahwa banyak perkawinan yang tidak

membuahkan kebahagian tetapi tidak diakhiri dengan perceraian karena perkawinan tersebut

disadari oleh pertimbangan agama, moral, kondisi ekonomi dan alas an lainnya.

Masalah Umum yang Dihadapi Pria atau Wanita yang Bercerai

1. Masalah Ekonomi

2. Masalah Praktis

3. Masalah Psikologis

4. Masalah Emosional

5. Masalah Sosial

6. Masalah Kesepian

7. Masalah Pembagian Tanggung Jawab terhadap Pemeliharaan anak

8. Masalah Seksual

9. Masalah Perubahan Konsep Diri

Penyesuaian keluarga dan pekerjaan khususnya pada masa dewasa muda sangat sulit

karena kebanyakan orang dewasa muda membatasi dasar-dasar yang dengannya ia

membangun penyesuaian karena pembaruan (newness) peran-peran yang dituntut

penyesuaian diri. Masalah utama dalam menyesuaikan pekerjaan pada masa dewasa muda

meliputi pemilihan pekerjaan, mencapai stabilitas dalam pilihan, dan penyesuaian terhadap

situasi kerja. Sejauh mana keberhasilan pria dan wanita melekukan penyesuaian diri dapat

dinilai dari prestasi, perubahan pekerjaan secara sukarela, dan kepuasan yang diperoleh dari

pekerjaan.

Masa sebagai orang tua dapat dipandang sebagai “masa krisis” dalam kehidupan

seseorang karena masa tersebut menuntut perubahan dalam sikap, nilai, dan peran. Keadaan

ini sangat terasa terutama bagi wanita yang menghentikan kariernya yang telah lama

mendapatkan pelatihan dan dengannya ia telah mencapai kesuksesan.

Di antara bahaya pekerjaan yang paling umum dan paling serius adalah terjadinya

ketidakpuasan kerja dan juga pengangguran. Keberhasilan penyesuaian diri dengan masa

dewasa dapat dilihat dengan tiga kriteria: prestasi dalam pola pekerjaan dan pola hidup yang

28

Page 29: Masa Dewasa

dipilih oleh seseorang, tingkat kepuasan yang diperoleh dari suatu pekerjaan dan pola hidup

yang dipilih, dan keberhasilan dari penyesuaian personal.

Karakteristik Usia Madya

Cirri pertama dari usia madya adalah bahwa masa tersebut merupakan periode yang

sangat menakutkan. Ciri kedua dari usia madya adalah bahwa pada usia ini merupakan masa

transisi. Seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke

masa remaja dan kemudian dewasa, demikian pula usia madya merupakan masa dimana pria

dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu

periode dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.

Kategori Stress pada Usia Madya

1. STRESS SOMATIK, yang disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukan usia

muda

2. STRESS BUDAYA, yang berasal dari penempatan yang tinggi pada kemudaan,

keterpaksaan dan kesuksesan oleh budaya tertentu

3. STRESS EKONOMI, yang diakibatkan oleh beban keuangan dari mendidik anak dan

memberikan status symbol bagi seluruh anggota keluarga

4. STRESS PSIKOLOGI, yang mungkin diakibatkan oleh kematian suami atau istri,

kepergian anak-anak dari rumah, kebosanan terhadap perkawinan, atau hilangnya rasa

masa muda dan mendekati ambang kematian.

29

Page 30: Masa Dewasa

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa dewasa pertengahan merupakan masa dimana tingkat produktivitas

seorang individu mencapai puncaknya. Pada masa ini seorang individu telah mampu

berfikir secara kritis, realistis, dan kompleks dalam mengatasi segala masalah yang

menghampirinya. Seorang individu pada masa dewasa pertengahanjuga telah mampu

menyesuaikan diri terhadap karier dan keluarganya.

Pada masa dewasa pertengahan (awal) yakni rentangan usia 25-30 merupakan

masa puncak perkembangan fisiknya, setelah itu fisiknya cenderung menurun

khususnya pada wanita. Dari aspek intelektual seorang dewasa madya memiliki

integritas yang stabil. Dari aspek moral di masa dewasa madya dapat terjadi dua

kemungkinan, yang pertama ia mampu untuk mengendalikan dirinya dengan

menyelesaikan seluruh masalahnya dengan bijak. Sebaliknya ada juga individu pada

masa ini yang mengalami penyimpangan seperti terjerumus pada nrkotika, perceraian

dan kriminalitas. Hal tersebut adalah dampak dari kegagalan mereka dalam tugas

perkembangan di masa sebelumnya (remaja atau dewasa awal).

Jadi, masa perkembangan seseorang sangat ditentukan dari masa

perkembangan sebelumnya.

B. Saran

Penulis menyarankan agar pembaca dapat mengambil hal-hal positif dari

pemaparan makalah ini.

Penulis mengharapkan agar pembaca tidak serta berhenti dalam membaca dan

mengupas masalah psikoper hanya sampai makalah ini, namun dapat juga

menambah wawasan dan pengetahuan dari referensi-referensi lain.

30