sid air baku pedesaan

13
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/ TERM OF REFERENCE (TOR) Kementerian : Pekerjaam Umum Unit Eselon I : Direktorat Sumber Daya Air Program : Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Kegiatan : SI DAN DED Air Baku Pedesaan Propinsi Sumatera Barat Hasil : Didapatkannya Laporan SI DAN DED Air Baku Pedesaan Propinsi Sumatera Barat 1. LATAR BELAKANG Sejalan dengan semakin meningkatnya perkembangan seluruh aspek kehidupan, sebagai akibat dari laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan di daerah, maka meningkat pula kebutuhan dan tuntutan pelayanan air yang memerlukan manajemen pengalokasian air. Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Bab I Pasal 3, menggariskan bahwa : Sumber daya air dikelola secara menyeluruh, terpadu dan berwawasan lingkungan hidup dengan tujun mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Lebih lanjut dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10 Undang-undang tersebut ditegaskan: Pasal 6 1. Sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar kemakrnuran rakyat 2. Penguasaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 diselenggarakan oleh Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah dengan tetap mengakui hak ulayat masyarakat hukum adat setempat dan hak yang serupa dengan itu, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan peraturan perundang-undangan. 3. Hak ulayat masyarakat hukum adat atas sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tetap diakui sepanjang kenyataannya masih ada dan telah dikukuhkan dengan peraturan daerah setempat. 4. Atas dasar penguasaan negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditentukan hak guna air. Pasal 7 1. Hak guna air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Ayat 4 berupa hak guna pakai air dan hak guna usaha air

Upload: dalrino

Post on 07-Nov-2015

118 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

SID Air Baku Pedesaan

TRANSCRIPT

  • KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/TERM OF REFERENCE (TOR)

    Kementerian : Pekerjaam UmumUnit Eselon I : Direktorat Sumber Daya AirProgram : Penyediaan dan Pengelolaan Air BakuKegiatan :SI DAN DED Air Baku Pedesaan Propinsi Sumatera BaratHasil :Didapatkannya Laporan SI DAN DED Air Baku Pedesaan

    Propinsi Sumatera Barat

    1. LATAR BELAKANG

    Sejalan dengan semakin meningkatnya perkembangan seluruh aspek kehidupan, sebagai akibatdari laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan di daerah, maka meningkat pulakebutuhan dan tuntutan pelayanan air yang memerlukan manajemen pengalokasian air.Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Bab I Pasal 3, menggariskanbahwa : Sumber daya air dikelola secara menyeluruh, terpadu dan berwawasan lingkunganhidup dengan tujun mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuksebesar-besar kemakmuran rakyat.Lebih lanjut dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10 Undang-undang tersebutditegaskan:

    Pasal 6

    1. Sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar kemakrnuran rakyat2. Penguasaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 diselenggarakan oleh

    Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah dengan tetap mengakui hak ulayat masyarakathukum adat setempat dan hak yang serupa dengan itu, sepanjang tidak bertentangandengan kepentingan nasional dan peraturan perundang-undangan.

    3. Hak ulayat masyarakat hukum adat atas sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat2 tetap diakui sepanjang kenyataannya masih ada dan telah dikukuhkan dengan peraturandaerah setempat.

    4. Atas dasar penguasaan negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditentukan hak gunaair.

    Pasal 7

    1. Hak guna air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Ayat 4 berupa hak guna pakai airdan hak guna usaha air

  • 2. Hak guna air sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 tidak dapat disesuaikan ataudipindahtangankan sebagian atau seluruhnya.

    Pasal 18

    1. Hak guna pakai air diperoleh tanpa izin untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagiperorangan dan bagi pertanian rakyat yang berada didalam sistim irigasi.

    2. Hak guna pakai air sebagaimana dimaksud pada ayat 1 memerlukan azaz apabila:a. Cara menggunakannya dilakukan dengan mengubah kondisi alami sumber airb. Ditujukan untuk keperluan kelompok yang memerlukan air dalam jumlah besar, atauc. Digunakan untuk perdamaian rakyat diluar sistim irigasi yang sudah ada.

    3. lzin sebagaimana dimaksud pada Ayat 2 diberikan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerahsesuai dengan kewenangannya.

    4. Hak guna pakai air sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 meliputi hak untuk mengaiirkan airdari laut atau ketanahnya melalui tanah orang lain yang berbatasan dengan tanahnya.

    Pasal 9

    1. Hak guna usaha air dapat diberikan kepada perseorangan atau badan usaha dengan izindari Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya

    2. Pemegang hak guna usaha air dapat mengaiirkan air di atas tanah orang lainberdasarkan persetujuan dari pemegang hak atas. tanah yang bersangkutan.

    3. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada Ayat 2 dapat berupa kesepakatan gantikerugian atau kompensasi

    Pasal 10

    Ketentuan mengenai hak guna air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Sering dengan konsep pernberlakuan otonomidaerah yang seluas-luasnya, maka berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah, terjadi pergeseran-pergeseran kewenangan dalam menjelankanpemerintahan, dimana kewenangan yang selama ini berada ditangan Pemerintah Pusatdiserahkan kepada Pemerintah Daerah. Didalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999tersebut dalam kaitannya dengan pemanfaatan Sumber Daya Air dijelaskan pada Pasal 9 yaitubahwa:

    Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom mencakup kewenangan dalam bidangpemerintahan yang bersifat lintas Kabupaten/Kota, sedangkan daerah Kabupaten/Kotaberwenang mengeloa sumber daya nasional yang tersedia di wilayahnya dan bertanggungjawab memelihara kelestarian lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Untuk melaksanakan amanat yang dituangkan daiam peraturan perundang-undangan sepertitersebut di atas, maka daerah, dalam hal ini Pemerintan Provinsi Sumatera Barat, mempunyai

  • tanggung jawab yang besar untuk menggali dan memanfaatkan potensi alam berupa sumberdaya air dan sumber daya manusia yang berada di wilayah Provinsi Surnatera Barat untukselanjutnya berupaya nnengelola dengan benar sehingga hasilnya mampu meningkatkankesejahteraan masyarakat.

    Sesuai derigan misi dan visi dari Pemerintah cq Kementerian Pekerjaan Umum, maka Proyek AirBaku mempunyai misi dan visi yaitu:

    Ketersediaan air baku untuk menunjang keandatan penyediaan air bersih, baik untukmencukupi kebutuhan domestik, perkotaan dan industri, maupun untuk rnembantuketersediaan air baku untuk pertanian, yang dilaksanakan secara holistik, berkelanjutan,berwawasan lingkungan dan memberdayakan masyarakat.Secara umum pengembangan dan penyediaan air baku mernpunyai hambatan yang sangatspesifik, Adapun hambatannya adalah ketersediaan akan sumber air baku itu sendiri. Berbagaipersoalan menjadi kendala bagi persoalan ini antara lain, pada daerah pesisir pantai penyediaanair baku tidak dapat dijamin kontinuitasnya disebabkan salinitas yang relatif tinggi pada musimkemarau, sedangkan kendala pada daerah yang jauh dan pantai adalah sulit untukmendapatkan sumber air baku dengan kualitas yang baik dan kebutuhan debit sumber air yangmemadai.

    Untuk menyikapi hal tersebut maka penilaian terhadap potensi air baku secara parsial sudahtidak lagi memungkinkan, hal ini disebabkan karena ada suatu daerah yang berlebihancadangan sumber air bakunya, akan tetapi ada daerah lain yang kekurangan. Oleh karena itupengelolaan potensi air baku perlu dilaksanakan secara terpadu agar hasilnya dapat optimal.

    Demikian halnya yang terjadi pada Balai Wilayah Sungai V Direktorat Jenderai Sumber Daya AirAgar mendapatkan hasil yang optimal, maka peiaksanaan pengembangan dan penyediaansumber air baku haruslah secara terpadu, tersinergi dengan sektor-sektor terkait danberkelanjutan. Untuk itu perlu dibuat suatu identifikasi potensi air baku dan sektor-sektorlainnya yang terkait secara keseluruhan, baik kondisi pada saat ini, kemungkinan-kemungkinandan rencana pengembangan dari sarana, prasarana serta cakupan daerah layanan.

    Untuk mengantisipasi dan mengakomodasi hal tersebut di atas, maka Balai Wilayah Surgai VDirektorat Jenderal Sumber Daya Air. pada Tahun Anggaran 2014 bermaksud untukmelaksanakan Pekerjaan SI DAN DED Air Baku Pedesaan Propinsi Sumatera Barat.

    II. NAMA PEKERJAAN

    Pekerjaan : Pekerjaan SI DAN DED Air Baku Pedesaan Propinsi Sumatera Barat.

  • III. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

    Sampai saat ini sektor penyedian air dan pengembangan Air Baku di Balai Wilayah Sungai VDirektorat Jenderal Sumber Daya Air

    1. Wilayah Propinsi Sumatera Barat dikelola secara parsial sehingga belum optimal untukmenunjang ketersediaan air di Propinsi Sumatera Barat.

    2. Belum terdapat data-data mengenai kondisi sarana dan prasarana dasar (PSD) air bakudan penyediaan air baku pada saat ini dan rencana pengembangannya, yang tersusunsesuai pembagian Satan Wilayah Sungai (SWS) Daerah Pengaliran Sungai (DPS) danwilayah administratif.

    3. Belum terdapat rencana penyediaan dan pengembangan air baku yang bersifat holostik,berintegrasi dengan rencana pengembangan PSD Air baku dan sektor-sektor lainnyayang terkait serta yang disusun berdasarkan skala prioritas tertentu.

    4. Beberapa aliran sungai pada musim hujan sering terjadi banjir dan mengakibatkangenangan (temporer) yang nnenimbulkan kerugian ataupun terharnbatnya pertumbuhansosial ekonomi pada daerah-daerah tertentu. Disisi lain pada saat musim kemarauterjadi penurunan debit yang tidak jarang mengakibatkan kekurangan air, sehinggausaha konservasi perlu dilakukan.

    IV. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah mengumpulkan data-data mengenai kondisisarana dan prasarana dasar penyediaan air baku, PSD air baku yang berhubungan/satu system,rencana pengembangan wilayah (RUTRK/RUTRW), potensi sumber air baku yang sudah dikelolamaupun yang akan dikembangkan serta data-data lainnya yang terkait dengan masalahpenyediaan clan pengembangan air baku.

    Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini adalah menyusun potensi air baku, pemanfaatannya padasaat ini serta rekomendasi tindak lanjut penyediaan air baku yang bersifat holistik, terintegrasidan berkelanjutan, sehingga seluruh potensi SDA yang akan dikembangkan dapat dilakukansecara terkendali yang diikuti pula dengan adanya upaya pelestarian dan konservasi.

    Dengan terdentifikasinya seluruh potensi yang layak dikembangkan, selanjutnya akanmemudahkan untuk merencanakan dan menyusun implementasi pengembangan berdasarkanskaia prioritas yang tertuang dalam policy Pemerintah Daerah bersangkutan.

    V. SASARAN

    Pengumpulan data potensi air baku pedesaan di Provinsi Sumatera Barat menghasilkan DetailEngeneering Design pada lokasi-lokasi yang menjadi prioritas penanganan.

  • VI. NAMA DAN ORGANISASI PROYEK

    Nama dan organisasi pengguna jasa adalah Balai Wilayah Sungai V Direktorat Jenderal SumberDaya Air.

    VII. SUMBER DANA

    Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya Rp. 700.000.000,00 ( Tujuh Ratus Lima PuluhJuta Rupiah) termasuk PPN dengan sumber dana pekerjaan murni dari APBN murni TahunAnggaran 2014.

    VIII. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA ALIHPENGETAHUAN

    A. Lingkup Kegiatan1. Pengumpuian Peta dan Data Prasarana dan Sarana Dasar Air Baku2. Pengumpulan Peta dan Data Hidroklimatologi3. Pengumpulan Peta dan Data Rencana Umum Tata Ruang4. Pengumpulan Peta dan Data Potensi Sumber Air-Baku Permukaan5. Elaborasi dan Analisis Data6. Rekomendasi Tindak Lanjut Pengembangan Potensi SDA7. Detail Desain pada lokasi yang menjadi prioritas penanganan.

    B. Lokasi Kegiatan

    Lokasi pekerjaan SI DAN DED Air Baku tersebar di Propinsi Sumatera Barat.

    C. Data dan Fasilitas Penunjang

    I. Penyediaan oleh pengguna jasa Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yangdapat digunakan dan hrus dipelihara oleh penyedia jasa

    a. Laporan-laporan dan gambar. Berupa laporan dan gambar yang dihasilkan daristudi terdahulu {jika ada}.

    b. Staf Pengawas/pendamping Staf Pengawas/supervisi merupakan petugas yangdiangkat pengguna jasa sebagai pengawas atau pendamping dalam rangkapelaksanaan pekerjaan.

    2. Penyediaan oleh penyedia jasaKonsultan akan menggunakan peralatan, fasilitas laboratorium, teknik .dan bahan yang sesuaiguna mencapai ketelitian dan standar yang teIah ditentukan dalam Standar Perencanaan irigasiyang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan (SK. No. 185/JKPTS/A/1998) dan atau SNI(041/IN/m/1991).

  • Konsultan harus dapat memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Pekerjaan akan diperiksasewaktu-waktu untuk menjamin terpenuninya persyaratar teknis yang telah ditetapkan.Konsultan harus pula menanggung biaya pekerjaan tambahan / pengurangan bila trnyata hasilpekerjaannya tidak memenuhi persyaratan menurut penilaian pihak Direksi Pekerjaan. Barang-barang dan fasilitas tambahan yang harts disediakan oleh konsultan dan pada akhir pekerjaanrrerupakan milik inventaris proyek bila ada ketentuan sebagaimana tercantum dalam usulanbiaya yang ada.

    D. Alih PengetahuanPenyedia jasa wajib melaksanakan diskusi, presentasi atau seminar terkait dengan subtansipelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Proyek,

    IX. METODOLOGI

    Untuk mencapai maksud dan tujuan pekerjaar seperti tersebut di atas, maka perlu dilakukanbeberapa tahapan kegiatan, yaitu antara lain:1. Pengumpulan Peta dan Data Prasarana dan Sarana Dasar Air Baku

    a. Pengumpulan Data-data Sekunder, meliputi : Data dan lokasi sumber air dipergunakan Data daerah layanan Data-data teknis PSD Air Baku/ Air Bersih Data perencanaan untuk pengembangan PSD Air Baku Studi-studi terdahulu Data-data lainnya yang diperlukan

    b. Pengumpulan Data-data Primer, meliputi : Pengecekkan lokasi/kondisi PSD Air Baku/ Air Bersih Existing. pengecekkan

    lapangan dilaksanakan untuk mengetahui kedudukan bangunan eksisting danrencana, dimana posisi PSD Air Baku tersebut sebagai input Data Base dandilakukan dengan

    menggunakan alat Geo Positioning System,(GPS). Pengecekkan lapangan potensi perigembangan fainnya.

    2. Pengumpulan Peta dan Data Prasarana dan Sarana Dasar Air bakua. Pengumpuian Data-data Sekunder, meliputi :

    Data dan lokasi PSD Air baku Data daerah layanan Peta ikhtisar Daerah ingasi Data-data terkini PSD Air baku Data perencanaan untuk pengembangan PSD Air baku Studi-studi terdahulu Data-data Iainnya yang diperlukan

  • b. Pengumpuran Data-data Primer, meliputi Pengecekkan lokasiikondisi PSD Air baku existing pengecekkan lapangan dilaksanakan

    untuk mengetahui kedudukan bangunan eksisting dan rencana, dimana posisi PSD Airbaku tersebut sebagai input Data Base dan dilakukan dengan menggunakan alat GeoPositioning System (GPS).

    Pengecekkan lapangan potensi pengembangan lainnya.

    3. Pengumpulan Peta dan Data Hidroklimatologi, dlla. Pengumpulan Data-data Sekunder, meliput

    Data Klimatologi dan Hidrdogi Data dan Peta Geologi Data pencatatan debit Data-data hasil studi dan kajian terdahulu jika ada Peta kesesuaian lahan dan tata guna lahan Peta citra satelit Peta-peta lainnya Dan data-data Sosial, Budaya dan Ekonomi

    b. Pengumpulan Data-data Primer, meliputi Pengujian kualitas air pada daerah yang akan dipakai sebagai sumber air bersih Dan kegiatan-kegiatan lainnya

    4. Pengumpulan Peta dan Data Rencana Umum Tata RuangPengumpulan Data-data Sekunder, meliputi

    Data dan Peta Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RUTRW) Data dan Peta Rencana Umum Tata Ruang Kota Kabupaten (RUTRK)

    5. Pengumpulan Peta dan Data Potensi Sumber Air Baku Permukaana.Pengumpulan Data-data Sekunder, meliputi

    Data dan Peta Lokasi yang berpotensi sebagai Sumber Air Baku Peta Wilayah Sungai Peta dan data-data lainnya yang diperlukan

    b. Pengumpulan Data-data Primer, meliputi Pengecekkan kondisi potensi sumber air baku yang akan dikembangkan. Pengecekkanlapangan dilaksanakan untuk mengetahui kedudukan potensi sumber air baku, dimana posisipotensi SDA tersebut sebagal Input Data Base dan dilakukan dengan menggunakan alat GeePositioning System (GPS).

    6. Elaborasi dan Analisis Dataa. Kompilasi dan Evaluasi Data

    Maksud dari kegiatan kompilasi dan evaluasi data adalah mengumpulkan,menyusun dan mengevaluasi data-data yang ada sehingga diperoleh data-datayang cukup akurat guna penyusunan potensi sumber daya air.

  • b. Analisis Data HidroklimatologiMaksud dari kegiatan ini adalah meiakukan analisa data-data hidroklimatologiterbaru untuk mendapatkan prakiraan ketersediaan sumber airpermukaan/sungai, yang selanjutnya dipergunakan sebagai data masukan dalamproses selanjutnya.

    c. Analisis Data Sosiali Budaya dan EkonomiMaksud dari kegiatan ini adalah menganalisis data-data yang berhubungandengan aspek sosial, budaya dan ekonomi yang terjadi pada saat ini danprakiraan di masa mendatang, menyangkut jumlah pendudukt/demografi,permasalahan sosial yang terjadi, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lainnya.

    d. Analisis Data Rercana Urnum Tata Ruang dan Peruntukan LahanMaksud dari kegiatan ini adaiah menganalisis data-data sehubungan denganrencana RUTRK dan RUTRW atau peruntukan dan tataguna fahan dengankondisi pada saat ini serta prakiraan perubanan dan perkembangannya di masamendatang.

    e. Analisis Data PSD Air BakuMaksud dari kegiatan ini adalah menganalisis data-data PSI DAN DED Air Baku,khususnya mengenai kondisi saat ini, pemasalahan yang dihadapi serta rencanapengembangannya termasuk dalam hal ini adalah identifikasi pekerjaanstuditkajianlperencanaan yang sudah dan yang akan dilaksanakan, sertapekerjaan konstruksi yang sudah dan yang akan dikerjakan.

    f. Analisis Data PSD Air bakuMaksud dari kegiatan ini adalah menganalisis data-data PSD Air baku, khususnyamengenai kondisi saat ini, permasalahan yang dihadapi serta rencanapengembangannya termasuk daiam hal ini adalah identifikasi pekerjaanstuditkajianiperencanaan yang sudah dan yang akan dilaksanakan, sertapekerjaan konstruksi yang sudah dan yang akan dikerjakan.

    g. Analisis Data Potensi Sumber Air BakuMaksud dari kegiatan ini adalah menganalisis data-data yang berhubungandengan potensi sumber-sumber air baku, khususnya potensi sumber airpermukaan, sehingga diperoleh data akurat yang selanjutnya dipergunakansebagai masukan di dalam membuat usulan/rekomendasi pengembangan airbaku dimasa mendatang.

    7. Rekornendasi Tindak Lanjut Pengembangan Potensi SDA

    a. Menyusun Water BalanceMaksud dari kegiatan penyusunan water balance adalah menyusur water balance pada masing-masing Sub-DPS dan dlintregrasikan dengan kebutuhan pada suatu daerah/wilayah administrasidalam satuan bulanan dan tahunan dengan memperhitungkan

    Water Supply/Water Availibility di wilayah bersangkutan Water Use di wilayah bersangkutan

  • Water Demand berdasarkan RUTRK dan RUTRW Water Demand untuk periode jangka panjang (proyeksi SI dan DED tahun 2025).b. Rekomendasi Tingkat Lanjut Pengembangan Potensi Air Baku

    Maksud dari kegiatan ini adalan membuat usulan-usuianirekomendasi rekomendasirencana pengembangan potensi air baku. Hasil dari pekerjaan identifikasi ini merupakanbahan acuan untuk tahap selanjutnya, yaitu tahap penyusunan rencana umum danSatuan Wilayah Sungai (SWS) yang bersangkutan, Selain hal tersebut di atas, padapekerjaan identifikasi ini, Konsultan juga harus menyiapkan dan menyusun sistem DataBase PWS Agam dan kota Bukittinggi Sub Wiiayah Sumatera Barat yang bisa di updating serta diakses setiap saat dengan aplikasi program Geography Information System(GIS). Penyusunan sistem data base tersebut harus memperhatikan kemudahan dalamproses akses dan updating datanya, serta sesuai standar GIS yang berlaku.

    8. Detail Design pada lokasi yang menjadi prioritas penanganan

    X. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

    Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 180 ( Seratus Delapan Puluh )bulan terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

    XI. TENAGA AHLI

    personil yang tertibat dalam pekerjaan ini secara umum dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:Profesional Staff, Tenaga Pendukung dan Tenaga Administrasi. Adapun uraian kebutuhanpersonil secara rind adalah sebagai berikut :

    1. Profesional Staffa. Ketua Tim (Team Leader) Seorang Sarjana Teknik Pengairani Sipil (S1) dengan

    pengalaman minimal 10 (sepuluh) tahun atau Magister Teknik Sipil/Sumber Daya Air(S2) dengan pengalaman kerja minimal 6 (enam) tahun dengan keahiian sebagai ahlipengembangan sumber daya air dan pernah memimpin suatu tim dengan lingkuppekerjaan sejenis minimal sebanyak 2 (dua) kali.Kandidat yang dicalonkan harus menguasai permasalahan identifikasi danpengembangan sumber daya air, memiliki wawasan yang luas dan bisa bekerja samalintas instansi serta mampu mengkoordinasikan kerja tim dengan baik.

    b. Ahli Hidrologi (Hydrologist)Seorang Sarjana Teknik Pengairan/Teknik Sipil pengalaman kerja minimal 8 (delapan)tahun dengan keahlian sebagai ahli hidrologi dan pemah terlibat suatu tim dengar tugassejenis minimal sebanyak 4 (empat) kali. Kandidat yang dicalonkan hams menguasaihidrologi dan aspek-aspek pendukungnya, memiliki wawasan yang !uas dan bisabekerjasama dengan baik.

  • c. Ahli Perencanaan Embung/waduk/Bendungan (Hydraulic Structure Engineer)Seorang Sarjana Teknik PengajraniTeknik Sipil (S1) dengan pengalaman kerja minimal 6(enam) tahun dengan keahlian sebagai ahli perencana bangunan air yang pernahterlibat suatu tim dengan tugas sejenis minimal sebanyak 4(empat) kali. Kandidat yangdicalonkan harus menguasai perencanaan bangunan air dan aspek-aspekpendukungnya, memiliki wawasan yang luas dan bisa bekerja sama dengan baik.

    d. Ahli Geologi (Geology Engineer)Seorang Sarjana Teknik PengairaniSipil (SI) dengan pengalaman kerja minimal 6 (eram)tahun dengan keahlian sebagai Ahli Geologi dan prnah terlibat suatu tim dengan tugassejenis minimal sebanyak 3 (tiga) kali. Kandidat yang dicalonkan harus menguasaipermasalahan Geologi dan karakteristik aspek-aspek pendukungnya, memiliki wawasanyang luas dan bisa bekerja sama dengan baik.

    e. Ahli Geodesi (Geodetic Engineering)Seorang Sarjana Geodesiffeknik Sipil (S1) dengan pengalaman kerja minimal 6 (enam)tahun dengan keahlian sebagai ahli geodesi dan pernah terlibat suatu tim dergan tugassejenis minimal sebanyak 3 (tiga) kali. Kandidat yang dicalonkan harus menguasaipermasalahan pengukuran dan aspek-aspek pendukungnya, memiliki wawasan yangluas dan bisa bekerja sama dengan baik.

    f. Ahli Sosiai-Ekonomi (Social Expert/Economist)Seorang Sarjana Sosial-Ekonomi (Si) dengan pengaiaman kerja minimal 6 (enam) tahundengan keahlian sebagai ahli sosial, budaya dan ekonomi serta pernah terlibat suatu timdengan tugas sejenis minimal sebanyak 3 (tiga) kali. Kandidat yang dicalonkan harusmenguasai permasalahan sosial, budaya dan ekonomi serta aspek-aspek pendukungnya,memiIik wawasan yang luas dan bisa bekerja sama dengan baik.

    2. Asisten Tenaga Ahlia. Asisten Ahli Hidroulikb. Asisten Ahli Hidrologic. Asisten Ahli Geodesid. Asisten Ahli Geologi Teknike. Asisten Ahli Sosial Ekonomi

    3. Tenaga Teknisia. Surveyorb. Bor Masterc. Draftmand. Tenaga Lokal Pengukurane. Tenaga Lokal Survey Geologi

  • 4. Tenaga PendukungTenaga pendukung tersebut terdiri dari Office Administration, Operator komputer,Supir, dan Office Boy yang berpengalaman.

    XII. KELUARANKeluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah teridentifikasinya potensi airbaku dan menghasilkan Detail Disign di lokasi yang memiliki potensi untuk dikembangkan dandimanfaatkan sebagai sumber air baku pedesaan tersebar di Propinsi Sumatera Barat.

    XIII. LAPORAN-LAPORAN

    Laporan-laporan yang perlu disiapkan adalah:1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)

    Penyerahan Rencana Mutu Kontrak (RMK) diserahkan kepada direksi pekerjaan palinglambat 7 (tujuh) hari setelah SPMK. Laporan ini diserahkan sebanyak 5 rangkap.

    2. Laporan PendahuluanLaporan ini memuat hasil-hasil survey lapangan awal pada daerah irigasi bersangkutan.Hasil survey awal yang dimaksud adaiah pendataan kondisi saluran dan bangunan existing(bila ada) dan hasil tinjauan awal meliputi kondisi areal pengembangan, kondisi sungai,topografi yang ada dan sosek daerah studi yang bersangkutan. Disamping. itu juga akandikumpulkan data terkait lainnya, seperti sosial ekonomi, aspirasi yang berkembang ditingkat masyarakat, serta keberadaan dan kondisi prasarana dan sarana pendukunglainnya. Laporan ini seianjutnya sebagai bahan untuk diskusi pendahuluan. Laporan inidisarnpaikan rangkap 5(lima), 1 buku asli dan 4 copynya.

    3. Laporan Kemajuan / BulananLaporan ini dibuat berisi informasi kemajuan pekerjaan, masalah yang ada serta rencanakerja bulan berikutnya sebanyak 1 (satu) buku asli dan 4 (empat) foto copynya.

    4. Laporan AntaraLaporan pertengahan berisikan kegiatan pekerjaan yang akan dilakukan dan harus sudahmemberikan gambaran awal tentang rencana detail daerah rawan

    5. Kriteria PerencanaanBerisi tentang kriteria perencanaan yang digunakan dalam perencanaan, pengolahan data,dan perhitungan. Disampaikan dalam bentuk hard copy 5 (lima) rangkap.

  • 6. Laporan PenunjangBerisi penjelasan umum dan rinci tentang pelaksanaan pekerjaan lapangan, metodapelaksanaan, serta hasil perhitungan yang telah dilakukan. Sebagai kelengkapan laporan,pada bagian ini juga harus disampaikan data-data asli hasil survey lapangan dan data-datasekunder yang dikumpulkan Laporan penunjang ini meliputi :

    a. Buku Deskripsi Bench Mark/Pengukuranb. Buku Survei Inventarisasic. Buku Geologid. Buku Data Hidrologi dan Hidrometrie. Buku System Planningf. Buku Metode Pelaksanaan dan Pedoman O & Pg. Nota Perhitungan Desainh. Bill of Quantitiesi. Rencana Anggaran Biayaj. Dokumen Lelang dan Spesifikasi Teknikk. Peta Skala Dasar 1 : 5.000 (A1)l. Peta / Skema Jaringan Skala Dasar 1 : 10.000 (A1)m. Desain Kalkir (A1)n. Desain Blue Print (A1)o. Desain Blue Print (A3)

    Laporan penunjang ini diserahkan masing-masing rangkap 5 (lima) (satu) buku asli dan 4(empat) foto copynya.

    7. Draft Laporan AkhirLaporan ini berisi perhitungan hidraulik saluran dan bangunan di saluran serta perhitunganstruktur bangunan serta dasar-dasar konsep perencanaannya, rencana pengembangan danhasil survey keseluruhan dilengkapi dengan gambar-gambar hasil desain, laporan inimerupakan bahan untuk diskusi Draft Laporan Akhir dan selanjutnya sebagai bahan dalampembuatan Laporan Akhir Laporan ini diserahkan rangkap 5 (lima) 1 (satu) buku asli dan 4(empat) foto copynya,

    8. Laporan AkhirLaporan ini berisi perhitungar hidraulik saturan dan bangunan di sauran serta perhitunganstruktur bangunan serta dasar-dasar konsep perencanaannya, rencana pengembangan danhasil survey keseluruhan dilengkapi dengan gambar-gambar hasil desain dan setelahdirevisi berdasarkan hasil diskusi Draft Laporan Akhir. Laporan ini diserahkan rangkap 5(lima) I (satu) buku asli dan 4 (empat) foto copynya.

    9. Ringkasan Laporan AkhirLaporan ini berisi Ringkasan Laporan Akhir. Laporan ini diserahkan rangkap 10 (Sepuluh) 1(satu) buku asli i dan 9 (sembilan) foto copynya.

  • 10. Copy CDMerupakan copy semua file laporan-laporan dan gambar hasil pekerjaan.

    11. Dokumentasi Foto LapanganMerupakan album foto yang memuat gambaran umum wilayah pekerjaan danpermasalahannya, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan survei lapangan, serta hasilorientasi lapangan.

    XIV. DISKUSI

    Diskusi pekerjaan dilakukan minimal 2 kali dengan rincian sebagai berikut :a. Diskusi pendahuluan dilakukan setelah Konsultan menyerahkan laporan

    pendahuluan kepada pihak Direksi.b. Diskusi akhir dilakukan setelah Konsultan menyerahkan Laporan Akhir sementara

    (draft final report) kepada Direksi.

    XV. LAIN-LAIN.

    Hal-hal lain yang tidak disebutkan di dalam TOR ini perlu dilaksanakan sesuaidengan SNI/SK-SNI yang berkaitan serta pedoman yang dikeluarkan oleh DirektoratJenderal Sumber Daya Air dan persyaratan teknis yang urnum berlaku untukpekerjaan serupa di Indonesia saat ini, namun di dalam penerapannya mungkindiperlukan penyesuaian dengan keadaan yang ditemui di lapangan. Apabila terdapatkeraguan atas suatu hal, Direksi akan memberikan keputusan dan harus dipenuhi.

    Didalam pelaksanaan pekerjaan ini, konsultan perlu melakukankonsultasi/asistensi dan diskusi dengan pihak Direksi pekerjaan secara periodik danbila diperlukan dapat membuat diskusi dengan instansi pengelola pos-pos hidrologi.