presentasi pedesaan

Upload: witanti-nur-utami

Post on 06-Jul-2015

161 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Participatory Rural Appraissal

TRANSCRIPT

PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL

Hamzah Naufal.F Witanti Nur Utami Mikaela Tien Muyaan Aria Adrian

(24-2008-001) (24-2008-008) (24-2008-019) (24-2008-030)

PENGEMBANGAN PEDESAAN-KTW 432

Latar Belakang Partisipasi merupakan suatu proses maka diperlukan pendekatan pendahuluan yaitu perkenalan dan sosialisasi kegiatan

Pembangunan di Indonesia terus dilakukan melalui berbagai program, namun keberhasilannya belum sepadan dengan investasi karena kurang memperhatikan atau melibatkan partisipasi masyarakat (Colletta dan Kayam, 1987).

Pendekatan PRA : masyarakat ikut serta dalam semua proses pembangunan

Pendekatan RRA (Rapid Rural Appraisal) : masyarakat tidak terlibat dalamproses pembangunan

Pengertia nParticipatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata.

Pendekatan PRA bercita-cita menjadikan warga masyarakat sebagai peneliti, perencana, pelaksana program pembangunan dan bukan sekedar obyek pembangunan, sehingga partisipasi dalam kaitannya dengan penerapan metode pendekatan PRA lebih ditujukan pada keikutsertaan masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan.

Tujuan PRA

1. Tujuan Jangka Pendek: yaitu melaksanakan kegiatan bersama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan praktis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 2. Tujuan Jangka Panjang adalah untuk mencapai pemberdayaan masyarakat dan perubahan sosial dengan pengembangan masyarakat melalui proses pembelajaran.

Kegiatan Sebelum Implementasi PRA

PERKENALA N

SOSIALISASI PROGRAM

PRINSIP-PRINSIP PRA1. Prinsip mengutamakan yang terabaikan ( keberpihakan )

Keseimbangan Perlakuan

2. Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat

Meningkatkan kemampuan Masyarakat

Menganalisa Keadaan & Meningkatkan Taraf Hidup

3. Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator

4. Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan

5.Prinsip terbuka, santai dan informal

6.Prinsip Triangulasi

7.Prinsip Orientasi Praktis

8. Prinsip Belajar Dari Kesalahan

9.Prinsip Berkelanjutan dan Selang Waktu

Monitoring & Evaluasi

Proses Pemberdayaan Masyarakat Tidak Pernah Berakhir

10.Prinsip Mengoptimalkan Hasil

11.Prinsip Terbuka

Tekhnik-Tekhnik PRA1.Pemetaan

2. Seasonal Calender (Kalender Musiman) Untuk mengetahui kegiatan utama, masalah, dan kesempatan dalam siklus tahunan yang dituangkan dalam bentuk diagram. Musim tanam Musim panen Musim Hujan Musim Kemarau

3.Transek (Penelusuran Desa)

Transek Sumber Daya Desa Umum Transek Sumber Daya Alam Transek Topik Tertentu (mengamati kesehatan lingkungan masyarakat atau transek perkembangan agama)

4. Diagram Venn Melihat hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di desa (dan lingkungannya))

Identifikasi Pihak-pihak yang berada di desa Analisa & Mengkaji Peran

Kepentingan & Manfaatnya Untuk Masyarakat

5. Alur Sejarah (Timeline) Teknik yang digunakan untuk mengetahui kejadian-kejadian dari suatu waktu sampai keadaan sekarang dengan persepsi orang setempat.

Tujuan time line adalah 1. Mengungkap kembali alur sejarah masyarakat suatu wilayah yang meliputi; Topik-topik penting yang terjadi pada tahun-tahun tertentu. 2. Mengetahui kejadian-kejadian yang ada di dalam masyarakat secara kronologis. 3. Mengetahui kejadian penting masa lalu yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. 4. Masyarakat memahami kembali keadaan mereka pada masa kini dengan mengetahui latar belakang masa lalu melalui peristiwa penting dalam kehidupan mereka dimasa lalu.

6.Wawancara Semi Terstruktur Wawancara semi terstuktur adalah alat penggalian informasi berupa tanya jawab yang sistematis tentang pokok-pokok tertentu Tujuan Mengkaji kondisi spesifik yang ada di masyarakat misalnya: jenis usaha keluarga, jumlah tenaga kerja, sumber daya yang dimiliki, kesehatan keluarga, pembagian tugas laki-laki dan perempuan, tingkat keberagamaan, aliran agama yang dianut dsb.

Permasalahan PRAPermintaan melampaui kemampuan akibat metode ini dilatihkan dalam forum yang formal tanpa cukup kesempatan untuk menghayati dan mendalami prinsip yang mendasarinya. Kehilangan tujuan dan kedangkalan hasil akibat penerapan yang serampangan di lapangan tanpa tujuan yang jelas. Kembali menyuluh akibat petugas tidak siap untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat Menjadi penganut fanatik karena tidak munculnya improvisasi dan variasi petugas untuk menggali lebih dalam permasalahan di masyarakat. Mengatasnamakan PRA untuk kegiatan yang sepotong-potong di luar konteks program pengembangan masyarakat. Terpatok waktu akibat program yang berorientasi pada target (teknis, administratif). Kerutinan yang dapat membuat kegiatan tidak hidup lagi sehingga terjebak dalam pekerjaan yang rutin dan membosankan.

Studi Kasus

Lokasi Desa Kuala Tripa, Kabupaten Nagan Raya, NAD

Teknik PRA yang digunakan pada kegiatan ini adalah Transek (transect). Tujuan transek ini adalah : Memfasilitasi masyarakat untuk mengungkapkan keadaan desa dan lingkungannya sendiri (lokasi sumber daya, batas suatu wilayah, jenis sumber daya yang ada, potensi dan masalah) Memfasilitasi masyarakat untuk mengkaji perubahan sumber daya, sebab dan akibat perubahan tersebut.

Proses Pertemuan(Sumber: Earthquake and Tsunami Emergency Support Project)

Proses Partisipasi ini tidak berlangsung hanya satu kali, terdapat 7 kali pertemuan dengan warga.

1. sosialisasi kegiatan penyusunan rencana tata ruang desa dan manfaatnya bagi masyarakat setempat 2. dilangsungkan pertemuan dalam rangka sosialisasi Rencana Pengembangan Desa Kuala Tripa. Pada Kesempatan ini dihasilkan kesepakatan mengenai rancana jadwal kerja 3. proses kegiatan pemetaan perumahan dilakukan dengan melibatkan kepala dusun dan masyarakat calon penghuni. Proses ini berjalan lancar, karena partisipasi masyarakat terhadap kegiatan ini sangat tinggi 4. pertemuan ini dilakukan dengan melibatkan beberapa kelompok masyarakat tertentu. Kepala Dusun, Tokoh Masyarakat, dan kelompok perempuan

5. dilakukan dengan melibatkan tenaga ahli dalam tinjauan kondisi lapangan. Pada kesempatan ini pengamatan terhadap kerusakan akibat bencana Tsunami dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal 6. proses kegiatan secara kontinu dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat 7. bertempat di Balai Pertemuan Desa Kuala Tripa dilangsungkan pertemuan rembug desa (konsensus). Proses ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat

Pelibatan Kelompok Masyarakat dalam Pemetaan(Sumber: Earthquake and Tsunami Emergency Support Project)

THANK YOU