sekretariat direktorat jenderal hortikuktura ta. 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin sesdit...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
LAPORAN KINERJASEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
HORTIKUKTURA TA. 2018
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Manajemen dan koordinasi yang baik dalam pembangunan merupakan syarat
mutlak dalam usaha mewujudkan hasil yang akan dicapai. Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura sebagai salah satu unit kerja pada lingkup Direktorat Jenderal
Hortikultura memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan teknis dan
administrasi pada instansi Direktorat Jenderal Hortikultura maupun pihak pemangku
kepentingan lainnya.
Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015-2019
bahwa kebijakan yang diterapkan adalah pengembangan manajemen agribisnis
hortikultura yang dilaksanakan melalui Program Peningkatan Produksi dan Nilai
Tambah Hortikultura yang diimplementasikan dalam 1 (satu) kegiatan yaitu
Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat
Jenderal Hortikultura.
Dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2018,
telah ditetapkan tiga sasaran strategis yaitu 1) terwujudnya akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura dengan dua
indikator kinerja a) Nilai AKIP Ditjen Hortikultura berdasarkan penilaian Inspektorat
Jenderal Kementerian Pertanian dengan target 82,50% b) Nilai Kinerja (NK)
(berdasarkan PMK 214 tahun 2017 dengan target NK sebesar 73,75; 2)
Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel di lingkungan Direktorat
Jenderal Hortikultura dengan dua indikator kinerja yaitu: a) rasio rekomendasi BPK
yang ditindaklanjuti terhadap total rekomendasi yang diberikan dengan target 80%;
b) rasio tindaklanjut kejadian atas temuan Inspektorat Jenderal Kementerian
Pertanian di lingkup Ditjen Hortikultura terhadap total kejadian atas temuan dengan
target 80%; 3) Meningkatnya kualitas layanan Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura terdiri dari 3 indikator kinerja : a) Tingkat kepuasan unit kerja eselon II
terhadap layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura, b) Tingkat kepuasan
stakeholder eksternal terhadap layanan rekomendasi dan perijinan, c) Tingkat
kepuasan stakeholder terhadap layanan data dan informasi Hortikultura dengan
target masing-masing indeks kepuasan sebesar 3,75.
Hasil pengukuran kinerja menunjukkan capaian sasaran dan indikator kinerja pada
umumnya sudah mencapai target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, yaitu :
1) sasaran kinerja terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di
lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura dengan dua indikator kinerja a) nilai
AKIP Ditjen Hortikultura tahun 2018 sebesar 83,97 (realisasi 101,78%, kategori
berhasil) b) capaian Nilai Kinerja sebesar 79,44 (realisasi 107,72%, kategori sangat
berhasil); 2) sasaran kinerja terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel di
lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura dengan dua indikator kinerja yaitu: a)
rasio rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti terhadap total rekomendasi yang
diberikan dengan capaian realisasi 118,43% (kategori sangat berhasil), b) rasio
tindaklanjut kejadian atas temuan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian di
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
ii
lingkup Ditjen Hortikultura terhadap total kejadian atas temuan dengan realisasi
capaian 67,15% (kategori cukup berhasil); 3) sasaran kinerja meningkatnya kualitas
layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura dengan indikator kinerja a)
tingkat kepuasan unit kerja eselon II terhadap layanan Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura sebesar 3,57 atau capaian realisasi 95,20% (kategori
berhasil), b) tingkat kepuasan stakeholder eksternal terhadap layanan rekomendasi
dan perijinan sebesar 3,76 atau capaian realisasi 100,26% (kategori sangat
berhasil), c) tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan data dan informasi
Hortikultura sebesar 3,63 atau capaian realisasi 96,82% (kategori berhasil).
Sesuai Perjanjian Kinerja (PK) awal pada bulan Januari 2018, besaran pagu untuk
mendukung kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura sebesar Rp.
126.666.616.000,- dan seiring berjalannya tahun anggaran telah mengalami
perubahan pagu sebanyak 2 kali sebagai akibat perubahan kebijakan pemerintah
dan refocusing kegiatan hingga pada akhirnya di bulan Juli 2018, mendapat
tambahan alokasi anggaran menjadi Rp. 139.889.791.000,-, dan selanjutnya pada
bulan Desember 2018 menjadi Rp. 126.583.605.000,-.. Sampai dengan tanggal 22
Januari 2018, realisasi Kegiatan Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura baik pusat maupun daerah telah cukup baik
yaitu sebesar Rp.118.220.058.871,- (93,39%). Demikian juga dengan pencapaian
volume output-nya telah mencapai 100% sehingga dapat disimpulkan bahwa
kegiatan telah berjalan dengan baik dan terdapat efisiensi penggunaan sumber
daya dalam rangka pencapaian output sebesar 6,61%.
Beberapa permasalahan dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan
Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura
dalam pengembangan hortikultura antara lain : 1) adanya refocussing anggaran dan
perubahan kegiatan menghambat proses penyerapan anggaran dan membuat
kesesuaian antara penyerapan anggaran dengan rencana penarikan menjadi tidak
sesuai; 2) masih banyak ditemukan ketidaksesuaian e-proposal dengan SK CPCL
sehingga menyebabkan temuan auditor; 3) petugas pelaporan satker daerah yang
berubah-ubah yang disebabkan seringnya terjadi mutasi; 4) adanya perubahan
peraturan perundang-undangan seperti perubahan PMK 249 Tahun 2011 menjadi
PMK 217 Tahun 2017 sehingga membutuhakan waktu untuk sosialisasi ulang
prosedur dan tatacara pelaporan. Selain itu petugas pelaporan pun membutuhkan
adaptasi kembali terkait teknis pelaporan; 5) reward and punishment belum
diterapkan secara optimal; 6) inventarisasi dan penilaian aset belum terlaksana
secara sistematis; 7) belum semua rekomendasi atas temuan dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan baik auditor internal (Inspektorat Jenderal) maupun auditor eksternal
(BPK) ditindaklanjuti secara cepat dan tuntas, 8) sosialisasi terhadap peraturan
perundang-undangan hortikultura kepada masyarakat belum intensif; 9) SDM
petugas perencanaan, evaluasi, kehumasan dan umum dari aspek kualitas masih
perlu ditingkatkan kemampuannya; 10) masih banyaknya petugas monev yang tidak
tertib dan tidak tepat waktu dalam menginput laporan realisasi fisik pada aplikasi
SMART (bulanan dan semesteran) maupun pelaporan melalui e-Monev Bappenas;
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
iii
11) reformasi birokrasi belum berjalan optimal, utamanya tingkat kedisiplinan
pegawai; 12) koordinasi pada lingkup manajemen baik dilingkup satker pusat
maupun daerah masih lemah; yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan.
Beberapa upaya tindak lanjut yang telah dan akan dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Hortikultura khususnya lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal untuk
perbaikan antara lain sebagai berikut: 1) meningkatkan pelatihan-pelatihan
kedinasan, baik untuk petugas perencana, petugas evaluasi pelaporan, pengelolaan
keuangan, kehumasan maupun petugas yang menangani kedinasan secara umum;
2) petugas kesatkeran dan jajarannya berupaya mengantisipasi dinamisasi dan
kebutuhan penanggungjawab kegiatan dalam merealisasikan kegiatan sesuai
POK/ROK; 3) perlu adanya penerapan reward and punishment dalam mendukung
dan menegakkan reformasi birokrasi yang diyakini dapat meningkatkan kinerja
petugas dalam menjalankan tugas dan kewajibannya; 4) menciptakan iklim kerja
yang kondusif dalam mengedukasi prinsip-prinsip koordinasi, kerjasama dan
keterpaduan dalam bertugas; 5) melakukan inventarisasi aset di lingkup kerja
Direktorat Jenderal Hortikultura; 6) penegakan Sistem AKIP (Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah) dan SPI (Sistem Pengendalian Intern). 7) meningkatkan
koordinasi antara Pusat dan daerah khususnya dalam perencanaan dan pelaporan
capaian kinerja.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
iv
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LAKIN) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2018
disusun sesuai ketentuan pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelak-
sanaan kegiatan dan penggunaan anggaran tahun 2018, pelaksanaan mandat sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) serta visi dan misi Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura. Penyusunan laporan tersebut mengacu Permenpan dan RB No.
53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan berdasarkan Perjanjian Kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2018.
Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura 2018 ini diharapkan dapat
menjadi sumber informasi terkait dengan strategi, kebijakan, program maupun kegiatan
beserta permasalahan dan hambatan yang dihadapi, khususnya dalam hal
peningkatan usaha dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Direktorat Jenderal
Hortikultura. Disamping itu melalui LAKIN Tahun 2018 ini diharapkan menjadi bahan
masukan dalam rangka menyusun langkah tindak lanjut untuk perbaikan,
pengembangan dan penyempurnaan kegiatan pada tahun berikutnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan laporan kinerja ini. Semoga laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan
sebagai hasil pertanggungjawaban kami atas mandat yang diemban dan kinerja yang
telah ditetapkan serta sebagai pendorong kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura.
Jakarta, Januari 2019
Sekretaris Direktorat Jenderal,
Ir. RR. Liliek Sri Utami, MSc.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
v
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN EKSEKUTIF ..……………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. v
DAFTAR TABEL .................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR.................................................... .......................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................. ................ ........ viii
I PENDAHULUAN ............................................. ................ ....... 1
II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA........................ 6
2.1 Perencanaan Kinerja………………………………………….. 6
2.2 Perjanjian Kinerja................................................................. 14
III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................... 16
3.1 Pengukuran Kinerja...........…………................................... 16
3.2 Analisis Pencapaian Kinerja………...………………………. 26
3.3 Analisis Pencapaian Keuangan.......................................... 32
3.4 Analisiis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.................... 33
3.5 Permasalahan.....................................................................
3.6 Tindaklanjut.........................................................................
34
35
IV PENUTUP …….………………………………………………........ 37
LAMPIRAN .......................................................................................... 39
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
vi
DAFTAR TABEL No. Judul Halaman
1. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura .......................................................................... 13
2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Setditjen Hortikultura Tahun 2018i . 14
3. Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun
2018 ................................................................................................... 14
4. Pencapaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun
2018 ................................................................................................... 16
5. Tindak Lanjut Perbaikan Hasil Evaluasi SAKIP Tahun 2017 .............. 19
6. Rekapitulasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan Inspektorat
Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2018 .................................... 23
7. Interpretasi Indeks Kepuasan Rata-rata ............................................. 24
8. Indeks Kepuasan Atas Layanan Unit Eselon III lingkup Sekretariat
Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2018 ...................................... 25
9. Realisasi Keuangan Kegiatan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya
pada Direktorat Jenderal Hortikultura per Output Kegiatan ................ 32
10. Capaian Output Kegiatan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya pada
Direktorat Jenderal Hortikultura .......................................................... 33
11. Efisiensi Output Kegiatan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya pada
Direktorat Jenderal Hortikultura .......................................................... 34
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
vii
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
1. Grafik Hasil Penilaian AKIP Direktorat Jenderal Hortikultura Periode
2015 - 2017 ........................................................................................ 19
2. Capaian Nilai Kinerja Program Direktorat Jenderal Hortikultura TA
2018 berdasarkan aplikasi SMART. ................................................... 21
3. Dokumentasi Kegiatan Sinkronisasi Pelaksanaan Program Hortikultura
TA. 2018 ............................................................................................ 28
4. Dokumentasi Kegiatan Workshop Evaluasi Kegiatan Strategis
Hortikultura Tahun 2018 ..................................................................... . 31
5. Dokumentasi Kegiatan Workshop Pelaporan Hortikultura Tahun 2018.. 32
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura ........ 39
2. Komposisi Pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura ........................................................................................ 40
3. Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun
2018 .................................................................................................. ̀ 41
4. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura Tahun 2018 .................................................................... ̀ 48
5. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 ................................... 71
6. Kuesioner Survei Kepuasan Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal... 87
7. Kuesioner Survey Kepuasan Masyarakat .......................................... 90
8. Rencana Aksi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura ................. 91
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Subsektor Hortikultura masih memiliki peran strategis dalam pembangunan
pertanian, hal ini dibuktikan melalui kontribusinya yang cukup besar pada Produk
Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian, penyerap tenaga kerja, serta sumber
utama pendapatan rumah tangga perdesaan, peningkatan devisa melalui ekspor
produk-produk pertanian. Sesuai dengan Rencana Stategis yang telah disusun,
pengembangan hortikultura Indonesia tahun 2015 - 2019 difokuskan pada
penyelesaian masalah strategis, diantaranya: 1) Pengendalian inflasi dan
substitusi impor; 2) Pembangunan hortikultura ramah lingkungan yang
mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam untuk meningkatkan daya
saing; 3) Mengantisipasi perubahan gaya hidup ; 4) Penguasaan pangsa pasar
domestik dan ekspor dengan meningkatkan akselerasi pengutuhan kawasan-
kawasan hortikultura dan memperkuat jejaring antar pelaku usaha hortikultura; 5)
Pemanfaatan hasil kreatifitas, inovatif dan kearifan lokal dalam mengoptimalkan
sistem budidaya hortikultura ramah lingkungan, dan penerapan teknologi
pascapanen; 6) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hortikultura
nusantara berbasis kawasan dengan fokus komoditas dan kegiatan dan
dilakukan secara berkelanjutan; 7) meningkatkan citra dan cinta akan hortikultura
Indonesia.
Dalam mewujudkan pembangunan hortikultura yang berkelanjutan dan berdaya
saing diperlukan koordinasi, keterpaduan dan sinergitas dukungan dari seluruh
pemangku kepentingan. Oleh karena itu kegiatan dukungan manajemen dan
teknis lainnya pada Ditjen Hortikultura dilakukan oleh Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura yang merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
secara efektif dan efisien untuk mendukung pencapaian target program
Peningkatan Produksi dan daya saing hortikultura. Kegiatan ini dilakukan tidak
hanya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Direktorat Jenderal, lebih dari itu untuk mewujudkan tata kelola pelaksanaan
program dan kegiatan yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pembangunan
hortikultura, Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura sebagai pelaksana
kegiatan manajemen serta pelayanan dukungan teknis dan administrasi lingkup
Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki kewajiban untuk membuat laporan
pertanggungjawaban dalam pengalokasian dana pembangunan melalui APBN di
dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIN) Tahun 2018
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
2
yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
1.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura sebagai salah satu unit eselon II lingkup Direktorat Jenderal
Hortikultura mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi
kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura.
Dalam melaksanakan berbagai tugas yang diberikan, Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura menyelenggarakan fungsi:
1. Koordinasi, dan penyusunan rencana dan program, anggaran, dan kerja
sama di bidang hortikultura,
2. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan,
3. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan
kepegawaian, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan,
serta pelaksanaan hubungan masya-rakat dan informasi publik,
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang hortikultura serta
pemberian layanan rekomendasi di bidang hortikultura,
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Jenderal
Hortikultura.
6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal Hortikultura.
1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Dalam upaya mendukung tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura dijabarkan menjadi unit-unit kerja Eselon III untuk menjalankan tugas
operasional. Susunan organisasi dan tata laksana unit kerja tersebut terdiri dari:
a. Bagian Perencanaan
b. Bagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Bagian Umum
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
3
d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon III dan Eselon IV lingkup Sekretariat
Direktorat Jenderal Hortikultura dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pertanian
No.43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian yaitu :
1. Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan menyiapkan
koordinasi, dan penyusunan rencana, program, anggaran, serta kerja sama
di bidang hortikultura. Bagian Perencanaan terdiri atas:
a. Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, dan penyusunan rencana serta program di bidang
hortikultura.
b. Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan anggaran di bidang hortikultura.
c. Subbagian Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan kerja sama di bidang hortikultura.
2. Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan
urusan keuangan dan perlengkapan. Bagian Keuangan dan Perlengkapan
terdiri atas :
a. Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan
perbendaharaan, penerimaan negara bukan pajak, dan penyiapan
bahan pengujian dan penerbitan surat perintah membayar.
b. Subbagian Akuntansi, Verifikasi, dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
mempunyai tugas melakukan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan
serta tindak lanjut hasil pengawasan.
c. Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan
perlengkapan.
3. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan penyusunan
organisasi, tata laksana, reformasi birokrasi, urusan kepegawaian,
penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan
hubungan masyarakat dan informasi publik, serta urusan tata usaha dan
rumah tangga. Bagian Umum terdiri atas:
a. Subbagian Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan organisasi, tata laksana dan
reformasi birokrasi, serta pelaksanaan urusan kepegawaian.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
4
b. Subbagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan, bantuan hukum dan pelaksanaan hubungan
masyarakat, serta informasi publik dan urusan perpustakaan.
c. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas
melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.
4. Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi mempunyai tugas
melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan,
serta pemberian layanan rekomendasi di bidang hortikultura. Bagian
Evaluasi dan Layanan Rekomendasi terdiri atas:
a. Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi di bidang
hortikultura.
b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan
analisis, penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi serta laporan
pelaksanaan program dan kegiatan di bidang hortikultura.
c. Subbagian Layanan Rekomendasi mempunyai tugas melakukan
pemberian layanan rekomendasi di bidang hortikultura.
5. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas beberapa
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang
keahliannya, masing-masing dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior
yang ditunjuk Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura.
1) Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura menempatkan pejabat
fungsional pada unit kerja eselon III sesuai tugas masing-masing
jabatan fungsional.
2) Jumlah pejabat fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Struktur lengkap organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura dapat
dilihat pada Lampiran 1.
1.4 Dukungan Sumber Daya Manusia
Jumlah Sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura dalam rangka mendukung pembangunan hortikultura Tahun
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
5
2018 adalah sebanyak 119 orang terdiri dari pegawai laki-laki sejumlah 70 orang
dan perempuan sebanyak 49 orang. Berdasarkan tingkat golongannya pegawai
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura terdiri dari golongan I sebanyak 2
orang, golongan II sebanyak 16 orang, golongan III sebanyak 93 orang dan
golongan IV sebanyak 8 orang. Sedangkan rekapitulasi SDM berdasarkan tingkat
pendidikan terdiri dari Doktor (S3) sebanyak 2 orang. Master/Pasca Sarjana (S2)
sebanyak 20 orang. Sarjana (S1) sebanyak 62 orang. Diploma (D3) sebanyak 2
orang. SLTA sebanyak 29 orang, SLTP sebanyak 2 orang dan SD sebanyak 2
orang.
Potensi SDM yang dimiliki oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura ini
tersebar secara merata pada masing-masing Eselon III berdasarkan kebutuhan
instansi dalam rangka mendukung pencapaian kinerja sasaran Direktorat
Jenderal Hortikultura dan Kementerian Pertanian. Sebaran pegawai per unit
Eselon III adalah sebagai berikut Bagian Perencanaan sebanyak 20 orang,
Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi sebanyak 20 orang, Bagian
Keuangan dan Perlengkapan sebanyak 39 orang, serta Bagian Umum sebanyak
40 orang. Rincian komposisi pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
berdasarkan golongan dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Lampiran 2.
1.5 Dukungan Anggaran
Pada awal tahun 2018. anggaran yang dikelola oleh Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura adalah sebesar Rp. 126.666.616.000. Seiring berjalannya
waktu, terjadi perubahan pagu anggaran sebanyak dua kali sebagai akibat
perubahan kebijakan pemerintah dan refocusing kegiatan, yaitu: pada bulan Juli
2018 direvisi menjadi Rp. 139.889.791.000,-, selanjutnya pada bulan Desember
2018 berkurang menjadi Rp. 126.583.605.000,-. Sebagian besar anggaran yang
diterima oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura dialokasikan untuk
pelaksanaan kegiatan di daerah dalam bentuk dana dekonsentrasi dan dana
tugas pembantuan pada 103 satker.
Dari alokasi dana di Satker Pusat dan Daerah sebesar Rp. 126.583.605.000,-.
digunakan untuk mendukung Kegiatan Peningkatan Usaha Dukungan
Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Direktorat Jenderal Hortikultura dengan
output kegiatan terdiri dari 1) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I, 2)
Layanan Internal (Overhead) dan 3) Layanan Perkantoran.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
6
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tersusun atas
beberapa komponen yang merupakan satu kesatuan. Komponen-komponen
tersebut antara lain; Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Evaluasi Kinerja. Komponen perencanaan kinerja meliputi: a)
Rencana Strategis (Renstra); b) Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK);c)
Rencana Kinerja Tahunan (RKT); dan d) Perjanjian Kinerja (PK).
Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan telah disusun Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) Tahun 2018 yang digunakan sebagai sasaran dalam pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan tupoksi dapat dilihat pada Lampiran 4.
2.1 Perencanaan Kinerja
2.1.1 Rencana Strategis
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Hortikultura
dan berpedoman pada PP RI No.2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-
2019 serta Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015-2019, maka
telah disusun Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura tahun 2015-2019, yang mencakup:
a. Visi dan Misi
Visi dan misi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura mengacu kepada
Rencana Strategis Direktorat Jenderal hortikultura yang dilakukan melalui
dukungan di bidang pelayanan teknis, administrasi, dan manajemen.
Dengan memperhatikan prioritas pembangunan hortikultura dan dinamika
lingkungan strategis maka visi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
adalah ; “Menerapkan tata kelola manajemen pengembangan hortikultura
yang bersih, transparan dan profesional”.
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut Direktorat Jenderal
Hortikultura mengemban misi yang harus dilaksanakan yaitu:
“Memberikan pelayanan manajemen secara cepat, lengkap, tepat waktu,
dan mudah guna mendukung pengembangan hortikultura yang bersih,
transparan dan profesional”.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
7
b. Tujuan dan Sasaran Strategis
Sesuai dengan visi dan misi, Sekretariat Ditjen Hortikultura mempunyai
tujuan sebagai berikut :
1) Meningkatkan pengelolaan perencanaan, keuangan serta evaluasi
dan pelaporan yang bersih, transparan dan profesional guna
mendukung pengembangan hortikultura
2) Meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia yang memiliki
kualitas dan kompetensi yang sesuai dengan tugas dan fungsi dalam
mendukung pengembangan hortikultura,
3) Meningkatkan kemitraan dengan pemangku kepentingan guna
mendukung pengembangan hortikultura.
Sasaran yang ingin dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No.
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian, adalah memberikan pelayanan teknis dan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat
Jenderal. Adapun penjabaran dari sasaran strategis tersebut sebagai
berikut :
1) Pengelolaan layanan manajemen prima, Secara sederhana,
pelayanan prima (excellent service) dapat diartikan sebagai suatu
pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan
pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu
pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang
memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai
dengan harapan dan kepuasan masyarakat.
2) Peningkatan kualitas untuk meningkatkan pelayanan yang ada
ditekankan pada aspek berikut:
a) Struktural
Perbaikan struktural organisasi harus dilakukan dari tingkat top
manajemen hingga lower manajemen.
b) Operasional
Suatu organisasi akan dapat mewujudkan kebutuhan
stakeholdernya apabila kinerja operasional ditingkatkan artinya
secara langsung kualitas pelayanan juga mengalami peningkatan.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
8
c) Visi
Suatu organisasi harus mengetahui arah organisasi dengan cara
mengidentifikasi tentang apa yang harus dilakukan siapa yang
akan melaksanakan.
d) Strategi pelayanan
Merupakan cara yang ditentukan organisasi dalam meningkatkan
pelayanan sehingga visi dapat terwujud, strategi pelayanan
tersebut harus memperhatikan: perilaku, harapan, image, loyalitas,
dan alternatif-alternatif stakeholdernya.
3) Monitoring dan evaluasi yang terukur dan efektif.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional mengamanatkan Pengendalian dan Evaluasi
terhadap pelaksanaan rencana pembangunan. Menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006, disebutkan bahwa monitoring
merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu
keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu,
dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang
diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan
dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan.
Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil pengamatan
menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan semula. Tujuan Monitoring untuk mengamati/
mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan
permasalahan serta antisipasinya/ upaya pemecahannya. Evaluasi
merupakan proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan,
kebijakan, atau program. Evaluasi merupakan sebuah penilaian yang
sistematis dan objektif terhadap suatu kinerja yang direncanakan,
sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan. Hal-hal yang
harus dievaluasi yaitu proyek, program, kebijakan, organisasi, sektor,
tematik, dan bantuan negara.
4) Sumber Daya Manusia yang Berkompetensi Tinggi, Kompetensi
mengacu kepada dimensi perilaku dari sebuah peran-perilaku yang
diperlukan seseorang untuk dapat melaksanakan pekerjaannya
secara memuaskan. Tingkat kompetensi yang tinggi menuntut suatu
organisasi untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang
dimilikinya. Hal ini disebabkan karena sumber daya manusia
mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan suatu organisasi.
Sebab kesuksesan sebuah organisasi sangat bergantung dengan
sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. Sumber
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
9
daya manusia sebagai aktor dalam menjalankan kegiatan organisasi.
Sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh
sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. Namun itu semua
tidak cukup membantu jika tidak didukung dengan sumber daya
manusia yang berkompeten. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya
manusia yang berkompeten merupakan kunci utama yang perlu
diperhatikan oleh sebuah organisasi.
5) Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan yang transparan dan
akuntabel Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance
dalam penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu
diselenggarakan secara professional, terbuka, dan bertanggung jawab
sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam UUD 1945.
Sebagai penjabaran aturan pokok yang telah ditetapkan dalam UUD
1945 tersebut, UU No.17/2003 menjabarkannya ke dalam asas-asas
umum yang telah lama dikenal dalam pengelolaan kekayaan negara,
antara lain : akuntabilitas berorientasi pada hasil, profesionalitas,
proporsionalitas dan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan
negara.
c. Arah Kebijakan, Strategi, Program dan Kegiatan
Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015-2019
adalah “Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan”.
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan, terutama aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan (business process), dan sumber daya
manusia aparatur.
Tujuan reformasi birokrasi adalah menciptakan birokrasi pemerintah yang
profesional dengan: (i) karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi;
(ii) bebas dan bersih Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; (iii) mampu melayani
publik, netral, sejahtera, berdedikasi; dan (iv) memegang teguh nilai-nilai
dasar dan kode etik aparatur negara.
Adapun reformasi birokrasi secara nasional akan dilaksanakan melalui 9
program yakni: manajemen perubahan; penataan peraturan perundang-
undangan; penataan sistema manajemen sumber daya manusia;
penataan dan penguatan organisasi; penataan tata laksana; penguatan
pengawasan intern; penguatan akuntabilitas kinerja; peningkatan kualitas
pelayanan publik; serta monitoring dan evaluasi. Diharapkan pelaksanaan
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
10
reformasi birokrasi dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang
baik, ditandai dengan: tidak ada korupsi; tidak ada pelanggaran/sanksi;
APBN dan APBD baik; semua program selesai dengan baik; semua
perizinan selesai dengan cepat dan tepat; komunikasi dengan publik baik;
penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; penerapan reward
dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; dan hasil
pembangunan nyata.
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura terus mendorong
terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam
memberikan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura. Pemberian dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di lingkungan
Direktorat Jenderal Hortikultura dimaksud mencakup pelayanan di bidang
penataan produk hukum dan pengelolaan administrasi diantaranya adalah
sebagai berikut :
1) Peningkatan mutu sumber daya manusia yang mencakup:
a) Perbaikan jenjang karier,
b) Peningkatan jam pelatihan peningkatan kompetensi bagi Pegawai,
c) Peningkatan akses pendidikan dan kompetensi yang sesuai bagi
Pegawai,
d) Evaluasi dan pembinaan fungsional khusus,
e) Evaluasi kompetensi jabatan
f) Perekrutan Pegawai yang kompeten.
2) Peningkatan sistem informasi manajemen pengembangan hortikultura
yang mencakup:
a) Pengembangan intranet di Direktorat Jenderal Hortikultura,
b) Pengembangan sistem informasi perencanaan dan evaluasi yang
dapat diakses pengguna,
c) Pengembangan sistem informasi keuangan yang dapat diakses
pengguna,
d) Pengembangan sistem informasi kepegawaian yang dapat
diakses pengguna,
e) Perbaikan sistem arsip hard copy maupun soft copy.
3) Perbaikan standar pelayanan bagi pengguna yang mencakup hal-hal
sebagai berikut ;
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
11
a) Penerapan SOP
b) Perbaikan SOP
c) Penetapan dan pengukuran mutu standar kinerja yang sesuai
d) Peningkatan budaya kerja prima
e) Evaluasi kepuasan pengguna layanan
4) Pengembangan data dan informasi melalui teknologi yang mencakup;
a) Perbaikan akses informasi dan teknologi
b) Perbaikan perangkat informasi dan teknologi
c) Pengembangan sistem informasi pengambilan kebijakan berbasis
teknologi
5) Evaluasi dan updating dokumen hukum pengembangan hortikultura
yang mencakup;
a) Evaluasi dokumen hukum
b) Kajian lanjutan dokumen hukum
Dalam mengemban amanah Permentan No
78/Permentan/OT.140/12/2012, dimana tugas pokok Sekretariat
Direktorat Jenderal bersifat pelayanan publik terhadap unit kerja Eselon II
lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura, maka kegiatan Sekretariat
Direktorat Jenderal Hortikultura 2015–2019 adalah tercakup dalam
“Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya”.
Penjabaran kegiatan “Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainnya” dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura meliputi pengelolaan
administrasi perencanaan, keuangan dan perlengkapan, kepegawaian,
rumah tangga dan kehumasan, serta tata kelola pelaporan dan monitoring
program dan kegiatan, baik dari aspek sumberdaya manusia, perangkat
keras maupun sumberdaya perangkat lunak.
Langkah-langkah atau kegiatan operasional yang mendukung kegiatan
Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya meliputi :
1) Penataan dan Pengelolaan Perencanaan, Keuangan dan
Perlengkapan, Kepegawaian kegiatan Pengembangan Hortikultura
yang bertujuan untuk memperkuat sistem perencanaan yang berbasis
anggaran dan berbasis kinerja, memantapkan tata kelola keuangan
dan aset, memperkuat kehumasan, meningkatkan kapabilitas dan
budaya etos kerja, memperkuat dokumen dan pengarsipan, dan
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
12
mendorong terbentuknya Good Governance. Kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan dapat berupa: a) Penyusunan Dokumen Rancangan
Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura; b) Pertemuan/
Sosialisasi/ Sinkronisasi/ Workshop; c) Pembinaan/ Pendampingan/
Bimbingan Teknis; d) Pelatihan dan peningkatan kapabilitas; e)
Pelaporan dan dokumentasi; serta f) Pemasyarakatan/ Promosi
Bidang Hortikultura;
2) Penataan dan Pengelolaan Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Hortikultura yang mempunyai tujuan untuk melakukan
monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan,
menganalisis dan menyusun pelaporan kegiatan, dan menindaklanjuti
hasil temuan oleh auditor internal dan eksternal;
3) Kegiatan-kegiatan pendukung antara lain berupa: a) Koordinasi dan
Pengumpulan Data; b) Pembinaan/ Pendampingan/ Bimbingan Teknis
Pelaporan dan Evaluasi Pengembangan Hortikultura; c) Sinkronisasi/
Sosialisasi/ Apresiasi/ Koordinasi/ Workshop Evaluasi Pengembangan
Hortikultura; dan d) Penyusunan Laporan;
4) Penataan dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Hortikultura
sebagai penjabaran dari Undang-undang No. 13 tahun 2010 tentang
Hortikultura dan Permentan No. 77/Permentan/OT.140/12/2012
tentang Sistem Informasi Hortikultura, yang bertujuan untuk
memperkuat pengelolaan data hortikultura yang mencakup
pengumpulan, pengolahan, analisis, penyimpanan, penyajian, serta
penyebaran-nya, baik di lingkup Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah.
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi: a)
Pertemuan/Sinkronisasi/Koordinasi; b) Pendampingan/Bimbingan/
Refreshing Teknis kepada Petugas Data; c) Penyusunan/Sosialisasi
Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura; d) Penyusunan Pelaporan;
5) Penataan dan Pengelolaan Dukungan Teknis yang bertujuan
menciptakan lingkungan kerja dan budaya kerja yang kondusif,
menjamin kesejahteraan pegawai, serta memperkuat pengembangan
sistem informasi dan arsip untuk mendukung tercapainya kinerja
Ditjen Hortikultura. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi
: a) Layanan perkantoran, b) Pengadaan Perangkat Pengolah Data
dan Komunikasi, c) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran,
d) Rehabilitasi dan Pemeliharaan Gedung/Bangunan.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
13
2.1.2 Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK)
Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura Tahun 2018 disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sumber Data
1 Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura
Nilai AKIP Ditjen Hortikultura berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementan
Hasil Penilaian SAKIP oleh Itjen
Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249 tahun 2011)
Aplikasi SMART Kemenkeu
2 Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura
Rasio rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti terhadap total rekomendasi yang diberikan
Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit BPK
Rasio tindaklanjut kejadian atas temuan Inspektorat Jenderal Kementan di lingkup Ditjen Hortikultura terhadap total kejadian atas temuan
Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit Inspektorat Jenderal
3 Meningkatnya kualitas layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Tingkat kepuasan unit kerja eselon II terhadap layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Survey Tingkat Kepuasan Unit Eselon II
Tingkat kepuasan stakeholder eksternal terhadap layanan rekomendasi dan perijinan
Survey Tingkat Kepuasan stakeholder RIPH
Tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan data dan informasi Hortikultura
Survey Tingkat Kepuasan stakeholder
2.1.3 Rencana Kinerja Tahunan
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura pada tahun 2018 telah disusun, dan sasaran strategis yang
akan dicapai pada tahun 2018 yang ditetapkan pada Indikator Kinerja
Sasaran Kegiatan (IKSK) dan disesuaikan dengan sasaran strategis pada
Rencana Strategis 2015-2019. Dalam RKT telah ditetapkan target-target
yang akan dijadikan ukuran tingkat keberhasilan/ kegagalan
pencapaiannya. Adapun target Rencana Kinerja Tahunan 2018 dapat
dilihat pada Tabel 2.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
14
Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Setditjen Hortikultura Tahun 2018
Sasaran Strategis IKSK Satuan Target
Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura
1 Nilai AKIP Ditjen Hortikultura berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
Nilai 82,50
2 Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249 tahun 2011)
% 73,75
Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura
3 Rasio rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti terhadap total rekomendasi yang diberikan
% 80
4 Rasio tindaklanjut kejadian atas temuan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian di lingkup Ditjen Hortikultura terhadap total kejadian atas temuan
% 80
Meningkatnya kualitas layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
5 Tingkat kepuasan unit kerja eselon II terhadap layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Skala likert 1-5
3,75
6 Tingkat kepuasan stakeholder eksternal terhadap layanan rekomendasi dan perijinan
Skala likert 1-5
3,75
7 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan data dan informasi Hortikultura
Skala likert 1-5
3,75
Adapun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 dapat
dilihat pada Lampiran 4.
2.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan dokumen kesepakatan antara Sekretaris
Direktorat Jenderal Hortikultura dengan Direktur Jenderal Hortikultura.
Perjanjian Kinerja yang ditetapkan mengalami dua tahap revisi yaitu pada
bulan Juli dan Desember 2018. Perjanjian kinerja awal ditetapkan pada
bulan Januari 2018 seperti tercantum pada Tabel 3.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
15
Tabel 3. Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2018
Sasaran Strategis IKSK Satuan Target
Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura
1 Nilai AKIP Ditjen Hortikultura berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
Nilai 82,50
2 Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249 tahun 2011)
% 73,75
Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura
3 Rasio rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti terhadap total rekomendasi yang diberikan
% 80
4 Rasio tindaklanjut kejadian atas temuan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian di lingkup Ditjen Hortikultura terhadap total kejadian atas temuan
% 80
Meningkatnya kualitas layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
5 Tingkat kepuasan unit kerja eselon II terhadap layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Skala likert 1-5
3,75
6 Tingkat kepuasan stakeholder eksternal terhadap layanan rekomendasi dan perijinan
Skala likert 1-5
3,75
7 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan data dan informasi Hortikultura
Skala likert 1-5
3,75
Perubahan Perjanjian Kinerja pada revisi I bulan Juli 2018 dan Perjanjian
Kinerja revisi II bulan Desember 2018 hanya berubah pada jumlah pagu
anggaran saja, sedangkan untuk nilai target pada setiap indicator kinerja
tidak berubah dari Perjanjian Kinerja awal.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
16
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengukuran Kinerja
Untuk melihat realisasi pencapaian kinerja yang telah difasilitasi melalui APBN
maka harus dilakukan pengukuran target yang telah ditetapkan sesuai
perjanjian kinerja dibandingkan dengan pencapaian realisasi targetnya.
Pengukuran kinerja dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dilakukan
dengan cara membandingkan target kinerja sebagaimana telah ditetapkan
dalam Perjanjian Kinerja (PK) baik pada awal tahun anggaran maupun setelah
dilakukan beberapa revisi dengan realisasi kinerja yang telah dicapai pada
akhir tahun anggaran.
3.1.1 Capaian Kinerja Tahun 2018
Pada tahun 2018 Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki tiga
Sasaran strategis dengan tujuh indikator kinerja sasasaran kegiatan.
Pencapaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2018
secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pencapaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Tahun 2018
Sasaran Strategis
IKSK Satuan Target Realisasi Realisasi (%)
Kategori
Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura
1 Nilai AKIP Ditjen Hortikultura berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
Nilai 82,50 83,97 101,78 Sangat Berhasil
2 Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 214 tahun 2017)
% 73,75 79,44 107,72 Sangat Berhasil
Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura
3 Rasio rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti terhadap total rekomendasi yang diberikan
% 80 94,74 118,43 Sangat Berhasil
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
17
Sasaran Strategis
IKSK Satuan Target Realisasi Realisasi (%)
Kategori
4 Rasio tindaklanjut kejadian atas temuan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian di lingkup Ditjen Hortikultura terhadap total kejadian atas temuan
% 80 53,72 67,15 Cukup Berhasil
Meningkatnya kualitas layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
5 Tingkat kepuasan unit kerja eselon II terhadap layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Skala likert 1-5
3,75 3,57 95,20 Berhasil
6 Tingkat kepuasan stakeholder eksternal terhadap layanan rekomendasi dan perijinan
Skala likert 1-5
3,75 3,76 100,26 Sangat Berhasil
7 Tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan data dan informasi Hortikultura
Skala likert 1-5
3,75 3,63 96,82 Berhasil
3.1.1.1 Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Direktorat
Jenderal Hortikultura
Untuk mengukur sasaran kinerja pertama, terdapat 2 (dua) indikator kinerja
yang diukur yaitu Nilai AKIP Direktorat Jenderal Hortikultura berdasarkan
penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dan Nilai Kerja (NK)
(berdasarkan PMK 249 Tahun 2011).
a. Nilai AKIP
Penguatan akuntabilitas kinerja merupakan salah satu program yang
dilaksanakan dalam rangka reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintah
yang bersih dan bebas dari KKN, meningkatnya kualitas pelayanan publik
kepada masyarakat dan meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
18
birokrasi. Penguatan akuntabilitas ini dilaksanakan dengan penerapan Sistem
akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP.
Untuk mengetahui sejauh mana instansi pemerintah mengimplementasikan
SAKIP nya, serta sekaligus untuk mendorong adanya peningkatan kinerja
instansi pemerintah, maka perlu dilakukan suatu evaluasi implementasi
SAKIP.
Penilaian hasil evaluasi AKIP pada tahun 2015 mengacu pada dasar hukum
terbaru yaitu PERMENPAN RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman
Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Evaluasi ini pada dasarnya dilakukan dengan tujuan: 1) Memperoleh informasi
tentang implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) pada suatu unit kerja; 2) Menilai akuntabilitas kinerja pada unit kerja;
3) Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan
akuntabilitas; dan 4) Memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi
periode sebelumnya.
Sasaran Evaluasi yang diharapkan adalah Laporan Hasil Evaluasi atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura
Kementerian Pertanian yang berisi rekomendasi yang dapat digunakan untuk
memperbaiki manajemen kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja
khususnya kinerja pelayanan publik di unit kerja Direktorat Jenderal
Hortikultura.
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018, ditetapkan target indikator kinerja
nilai AKIP Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2018 berdasarkan penilaian
Inspektorat Jenderal adalah 82,50%. Setelah dilakukan evaluasi atas
implementasi SAKIP pada unit kerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun
2018, diperoleh hasil evaluasi dengan nilai 83,97 (Memuaskan). Pencapaian
nilai ini termasuk kategori sangat berhasil. Evaluasi ini dilaksanakan terhadap
5 (lima) komponen besar manajemen kinerja meliputi perencanaan,
pengukuran, pelaporan, evaluasi dan capaian kinerja, pemanfaatan hasil
evaluasi dan pencapaian sasaran/kinerja organisasi. Hasil evaluasi atas
implementasi SAKIP pada unit kerja Direktorat Jenderal Hortikultura pada 4
(empat) tahun terakhir menunjukkan hasil yang semakin baik seperti pada
Gambar 15 .
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
19
Gambar 1. Nilai AKIP Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 – 2018
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa nilai AKIP Direktorat Jenderal
Hortikultura selama empat tahun terakhir memperlihatkan tren peningkatan yaitu
76,94 di tahun 2015; 80,35 di tahun 2016; 82,85 pada tahun 2017; dan 83,97
pada tahun 2018 dengan Kategori A (Memuaskan). Capaian realisasi Nilai AKIP
tahun 2018 sebesar 101,78% sehingga masuk kategori kinerja sangat berhasil.
Rata-Rata peningkatan nilai SAKIP 4 tahun terakhir adalah sebesar 2,97 %. Hal
ini menunjukkan komitmen Direktorat Jenderal Hortikultura untuk terus
memperbaiki dan meningkatkan kinerja dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan
komitmen Direktorat Jenderal Hortikultura untuk terus memperbaiki dan
meningkatkan kinerja dari tahun ke tahun. Perbaikan yang dilakukan mengacu
kepada rekomendasi Inspektorat Jenderal Kementerian pada hasil evaluasi
SAKIP Ditjen Hortikultura Tahun 2017 seperti ditampikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Tindak Lanjut Perbaikan Hasil Evaluasi SAKIP Tahun 2017
No Rekomendasi Tindak Lanjut Perbaikan
1 Mencantumkan target indikator tujuan pada Renstra Ditjen Hortikultura.
Target Tujuan Kementerian Pertanian telah disusun dan dimasukkan dalam draft renstra ditjen horti disesuaikan dengan Draft Renstra Kementerian Pertanian
2 Melakukan perbaikan sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran strategis Ditjen Hortikultura pada Renstra Ditjen Hortikultura sesuai dengan Renstra Kementan (revisi tahun 2017) sesuai Permentan Nomor 42/Permentan/RC.020/11/2017 tanggal 28 November 2017 tentang Renstra Kementan Tahun 2015-2019.
Sasaran Strategis Ditjen Hortikultura telah diselaraskan dan dimasukkan dalam Renstra Ditjen Hortikultura disesuaikan dengan Sasaran Startegis Kementan yang ada dalam Renstra Kementerian Pertanian.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
20
No Rekomendasi Tindak Lanjut Perbaikan
3 Melakukan pengumpulan data kinerja atas rencana aksi secara berkala (triwulanan) Sebagai pengendalian dan pemantauan pencapaian kinerja secara berkala.
Telah dilakukan pengumpulan dan evaluasi data kinerja secara berkala (triwulan) oleh Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi bersama Tim Pelaporan dan Tim Data dan Informasi dari Direktorat Teknis lingkup Ditjen Hortikultura.
4 Pernyataan Hasil Reviu oleh APIP dimasukkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Ditjen Hortikultura.
Pernyataan Hasil reviu oleh APIP telah dimasukkan dalam Laporan Kinerja Ditjen Hortikultura Tahun 2018
5 Pembuatan format Perjanjian Kinerja sesuai Permen PAN RB Nomor 53 Tahun 2014.
PK tahun 2018 sudah disesuaikan dengan PermenPAN RB Nomor 53 Tahun 2014 (sesuai dengan arahan Biro Perencanaan Kementerian Pertanian)
b. Nilai Kinerja
Nilai Kinerja (NK) merupakan indikator kedua yang menggambarkan
terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pada Penyusunan PK,
Nilai Kinerja (NK) ditetapkan berdasarkan PMK 249 Tahun 2011. Namun
demikian dalam perjalanannya terdapat peraturan Menteri Keuangan (PMK)
baru yang mengatur penilaian kinerja yaitu PMK 214 Tahun 2017. Pada PMK
214 tahun 2017, terdapat 3 level penilaian kinerja yaitu Nilai Kinerja pada level
Kementerian/Lembaga, Nilai Kinerja pada level Eselon I/Program, dan Nilai
Kinerja pada level Satuan Kerja (Satker).
Nilai Kinerja pada level Satker yang ditampilkan pada aplikasi SMART
merupakan capaian Nilai Kinerja pada aspek implementasi yang ditentukan
oleh empat parameter dengan bobot yang berbeda-beda yaitu : 1) capaian
keluaran/output kegiatan/program dengan bobot 43,5%, 2) efisiensi dengan
bobot 28,6%, 3) konsistensi serapan anggaran terhadap perencanaan (DIPA)
dengan bobot 18,2%, dan realisasi anggaran dengan bobot 9,7%.
Sedangkan pada Nilai Kinerja level Eselon I/Program merupakan capaian
Nilai Kinerja yang ditentukan oleh :
a. Nilai Kinerja aspek Implementasi (NKI) dengan bobot 33,3% terdiri atas : 1)
capaian keluaran/output kegiatan/program dengan bobot 43,5%, 2)
efisiensi dengan bobot 28,6%, 3) konsistensi serapan anggaran terhadap
perencanaan (DIPA) dengan bobot 18,2%, dan realisasi anggaran dengan
bobot 9,7%.
b. Nilai Kinerja aspek manfaat (outcome) atau Capaian Sasaran Program
(CSP) dengan bobot 66,7%.
c. Rata-rata Nilai Kinerja Satker lingkup Eselon I
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
21
Rumus penghitungan Nilai Kinerja pada level Eselon I/Program adalah
sebagai berikut :
Berdasarkan tampilan dashboard Nilai Kinerja Program pada aplikasi SMART
diketahui bahwa nilai kinerja program pada Direktorat Jenderal Hortikultura
sampai dengan Tanggal 3 Februari 2019 adalah sebesar 79,44 sehingga
dapat termasuk kategori penilaian “cukup baik” dengan rincian seperti
ditampilkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Capaian Nilai Kinerja Program Direktorat Jenderal Hortikultura TA
2018 berdasarkan aplikasi SMART
Capaian Nilai Kinerja “Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah
Hortikultura tersebut telah mencapai target yang telah ditetapkan pada
Perjanjian Kinerja yaitu sebesar 73,75 dengan capaian realisasi sebesar
107,72% sehingga dikategorikan “Sangat Berhasil”. Namun demikian, dari
Gambar 2 terlihat bahwa rata-rata Nilai Kinerja Satker lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura masih rendah yaitu sebesar 64,26. Beberapa hal yang
mempengaruhi rendahnya rata-rata Nilai Kinerja Satker antara lain karena :
1. Tidak tertibnya petugas pelaporan Satker dalam melaporkan capaian
keluaran bulanan (realisasi volume keluaran) dan capaian output kegiatan
per semester. Masih banyak Satker yang belum menginput laporan
realisasi volume output dan realisasi indikator output kegiatan,
2. Masih banyak daerah yang tidak konsisten antara realisasi anggaran
dengan rencana penarikan dana,
3. Beberapa Satker daerah memilki realisasi serapan anggaran yang rendah
karena permasalahan teknis dan administrasi,
4. Terdapat beberapa indikator sasaran program yang tidak mencapai target.
Hal ini dikarenakan absensi pelaporan SPH yang belum optimal.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
22
3.1.1.2 Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel di
lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura.
Pengelolaan keuangan yang akuntabel digambarkan ke dalam dua indikator
yaitu 1) rasio rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti terhadap total
rekomendasi yang diberikan dan 2) Rasio tindaklanjut kejadian atas temuan
lnspektorat Jenderal Kementerian Pertanian di lingkup Direktorat Jenderal
Hortikultura terhadap total kejadian atas temuan.
a. Rasio rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti terhadap total rekomendasi
yang diberikan
Pada tahun 2018 terdapat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas
Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2017. Pada Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) BPK tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura
mendapatkan rekomendasi sebanyak 19 rekomendasi. Berdasarkan hasil
rekonsiliasi dengan BPK, sampai dengan 31 Desember 2018 sebanyak 18
rekomendasi dari 19 rekomendasi yang disampaikan BPK telah ditindaklanjuti,
sedangkan 1 rekomendasi atau 1 temuan masih dalam proses tindak lanjut
yaitu terkait penghapusan/hibah aset tetap. Dengan demikian dapat diperoleh
rasio tindak lanjut rekomendasi BPK sebesar 94,74%. Jika dibandingkan
dengan target tindak lanjut rekomendasi BPK yaitu sebesar 80%, maka
realisasi capaian rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti terhadap total
rekomendasi yang diberikan adalah sebesar 118,43% sehingga
dikategorikan “sangat berhasil”.
b. Rasio tindaklanjut kejadian atas temuan lnspektorat Jenderal Kementerian
Pertanian di lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura terhadap total
kejadian atas temuan
Indikator kedua merupakan rasio tindaklanjut kejadian atas temuan
lnspektorat Jenderal Kementerian Pertanian. Terdapat beberapa Laporan
Hasil Pengawasan Pada tahun 2017 terdapat 136 Laporan Hasil Pengawasan
dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian yang terdiri dari 33 Laporan
hasil Pengawalan, Laporan Hasil Audit atas Pengadan Barang/Jasa; 3)
Laporan Hasil Reviu RKA-KL; 4) Laporan Hasil Reviu atas Laporan
Keuangan; 5) Hasil Audit BMN; 6) Laporan Hasil Reviu atas Laporan Kinerja
Pemerintah; 7) Laporan Hasil Audit Tujuan Tertentu, dengan total kejadian
sebanyak 640 kejadian/temuan menghasilkan 955 rekomendasi yang harus
ditindaklanjuti. Dari 955 rekomendasi tersebut, telah ditindaklanjuti sebanyak
513 rekomendasi, sehingga diperoleh rasio tindak lanjut kejadian atas temuan
lnspektorat Jenderal Kementerian Pertanian di lingkup Direktorat Jenderal
Hortikultura sebesar 53,72% atau dengan capaian realisasi sebesar 67,15%.
Capaian realisasi tersebut masuk ke dalam kategori “cukup berhasil”.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
23
Sedangkan sisa rekomendasi sebanyak 442 rekomendasi akan ditindaklanjuti
pada tahun 2019. Salah satu penyebab rendahnya capaian realisasi ini adalah
adanya temuan pada satker – satker inaktif, sehingga rekomendasi tidak bisa
ditindaklanjuti. Selain itu masih banyak satker yang belum memahami
bagaimana menindaklanjuti rekomendasi Inspektorat Jenderal khususnya
pada Laporan Hasil Audit Pengawalan. Rincian tindak lanjut Laporan Hasil
Pemeriksaan ditampilkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Rekapitulasi Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan
Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2018
No Jenis PengawasanJumlah
Kejadian
Jumlah
Rekomendasi
Rekomendasi
yang sudah
ditindaklanjuti
%
1 TL BPK : 0
2 PBJ : 24 238 280 188 67,14
3 Reviu LK : 53 247 421 247 58,67
4 Reviu RKA KL : 8 26 57 19 33,33
5 BMN : 11 28 35 21 60,00
6 LAKIP : 2 2 10 2 20,00
7 Pengawalan : 33 89 141 26 18,44
8 Kinerja : 0 0 -
9 Audit Tujuan Tertentu 5 10 11 10 90,91
Jumlah TOTAL LHP : 136 640 955 513 53,72
Jumlah LHP
3.1.1.3. Meningkatnya kualitas layanan Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura
Berdasarkan Permentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal
Hortikultura. Pelayanan teknis dan administrasi dilaksanakan melalui unit
Eselon III atau bagian yang terdiri dari bagian perencanaan, bagian keuangan
dan perlengkapan, bagian umum dan bagian evaluasi dan layanan
rekomendasi.
Sasaran kinerja “Meningkatnya kualitas layanan Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura” diukur dengan tiga indikator yaitu 1) tingkat kepuasan
unit kerja eselon II terhadap layanan Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura, 2) tingkat kepuasan stakeholder eksternal terhadap layanan
rekomendasi dan perijinan, 3) tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan
data dan informasi Hortikultura.
a. Tingkat kepuasan unit kerja eselon II terhadap layanan Sekretariat
Direktorat Jenderal Hortikultura.
Indikator ini merupakan indikator yang menggambarkan seberapa besar
tingkat kepuasan unit Eselon II lingkup Ditjen Hortikultura sebagai pengguna
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
24
layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura. Indikator ini diukur
melalui survey tingkat kepuasan layanan Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura dengan responden pegawai pada unit Eselon II lainnya lingkup
Direktorat Jenderal Hortikultura. Survey menggunakan kuesioner yang
mencakup pertanyaan tingkat kepuasan atas layanan bagian perencanaan,
bagian keuangan dan perlengkapan, bagian umum dan bagian evaluasi dan
layanan rekomendasi dengan menggunakan skala likert 1-5 yaitu 1 = sangat
tidak puas, 2 = tidak puas, 3 = cukup puas, 4 = puas, 5 = sangat puas.
Masing-masing unit eselon III diberikan bobot penilaian yang sama yaitu 25%
dari total layanan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura.
Untuk menyimpulkan seberapa besar indeks kepuasan pada setiap
pertanyaan digunakan perhitungan skor rata-rata digunakan kriteria garis
kontinum yang membagi tanggapan responden menjadi lima kategori (Sangat
Tidak Puas, Tidak Puas, Cukup Puas, Puas, dan Sangat Puas).
Pengkategorian dilakukan berdasarkan nilai rata-rata jawaban responden
dengan cara sebagai berikut :
Skor minimum per item : 1
Skor maksimum per item : 5
Rentang (R) : 5 – 1 = 4
Banyak kategori (K) : 5
Panjang interval : R/K = 4/5 = 0,8
maka diperoleh interval sebagai seperti tercantum pada Tabel 7.
Tabel 7. Interpretasi Indeks Kepuasan Rata-rata
Interval Skor Rata-Rata Kategori
1,00 - 1,80 Sangat Tidak Puas
1,81 - 2,60 Tidak Puas
2,61 - 3,40 Cukup Puas
3,41 - 4,20 Puas
4,21 - 5,00 Sangat Puas
Berdasarkan hasil olah data kuesioner layanan Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura, diperoleh indeks kepuasan atas layanan Sekretariat Direktorat
Jenderal Hortikultura tahun 2018 sebesar 3,57 dari 57 responden yang
memberikan penilaian. Indeks ini berada pada rentang 3,41 – 4,20 sehingga
masuk kategori puas. Jika dibandingkan dengan target pada Perjanjian
Kinerja yaitu sebesar 3,75, maka capaian realisasi atas indikator tingkat
kepuasan unit Eselon II terhadap layanan Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura belum mencapai target yang telah ditetapkan. Namun jika melihat
capaian realisasinya mencapai 95,15% sehingga dikategorikan berhasil.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
25
Penilaian atas layanan unit Eselon III lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura ditampilkan pada Tabel 8.
Tabel 8. Indeks Kepuasan Atas Layanan Unit Eselon III lingkup
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2018
Unit Eselon III Indeks Kepuasan Kategori
Bagian Perencanaaan 3,60 Puas
Bagian Keuangan dan Perlengkapan 3,55 Puas
Bagian Umum 3,61 Puas
Bagian Evaluasi dan Layanan
Rekomendasi
3,54 Puas
Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa indeks kepuasan atas layanan pada
semua unit Eselon III lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura telah cukup baik
dan termasuk dalam kategori memuaskan.
b. Tingkat kepuasan stakeholder eksternal terhadap layanan rekomendasi
dan perijinan
Indikator ini diukur juga melalui Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan
secara online, dimana masyarakat pengguna jasa layanan RIPH mengisi
berupa kuesioner elektronik secara online pada saat masuk ke portal RIPH.
Survey diikuti oleh 45 responden.
Parameter yang dinilai meliputi 9 unsur, yaitu:
1) kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan;
2) kemudahan prosedur;
3) kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan;
4) kewajaran biaya/ tarif dalam pelayanan;
5) kesesuaian produk pelayanan anatara yang tercantum dalam standar
pelayanan dengan hasil yang diberikan;
6) kompetensi/ kemampuan petugas dalam pelayanan;
7) prilaku petugas dalam pelayanan terkait kesopanan dan keramahan;
8) kualitas sarana dan prasarana; dan
9) penanganan pengaduan penggunaan layanan.
Dengan rentang penilaian kualitatif mulai dari Tidak Sesuai/ Tidak Mudah/
Tidak Cepat/ Tidak Kompeten/ Tidak Sopan/ Buruk/ Tidak Ada/ Sangat Mahal
sampai dengan Sangat Sesuai/ Sangat Mudah/ Sangat Cepat/ Sangat
Kompeten/ Sangat Sopan/ Sangat Baik/ Gratis.
Dari hasil survey tersebut, didapatkan hasil dari masing-masing unsur, yaitu:
1. Unsur Kesatu memiliki nilai kepuasan 72
2. Unsur Kedua memiliki nilai kepuasan 72
3. Unsur Ketiga memiliki nilai kepuasan 67
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
26
4. Unsur Keempat memiliki nilai kepuasan 96
5. Unsur Kelima memiliki nilai kepuasan 71
6. Unsur Keenam memiliki nilai kepuasan 74
7. Unsur Ketujuh memiliki nilai kepuasan 73
8. Unsur Kedelapan memiliki nilai kepuasan 65
9. Unsur Kesembilan memiliki nilai kepuasan 87
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai rata-rata nilai kepuasan yaitu 75,
dengan nilai terkecil adalah pada unsur ke-8 (sarana dan prasarana) diikuti
unsur ke-3 (kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan), sedangkan nilai
tertinggi adalah pada unsur ke-9 (penanganan pengaduan penggunaan
layanan).
Secara umum penilaian masyarakat atas pelayanan RIPH adalah baik yaitu
sebesar 57,78%. Hasil penilaian secara keseluruhan didapatkan Indeks
Kepuasan Masyarakat sebesar 75,1. Jika disetarakan dengan skala likert 1-5
maka diperoleh IKM dengan nilai 3,76. Hasil ini menunjukkan bahwa capaian
kepuasan layanan perizinan telah mencapai target yang ditentukan dalam PK
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura (3,75) sehingga diperoleh realisasi
kinerja sebesar 100,26%.
c. Tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanan data dan informasi
Hortikultura
Indikator ketiga ini diukur juga melalui survey tingkat kepuasan layanan data
dan informasi dengan menggunakan alat ukur kuesioner dengan skala likert 1-
5 sebagai ukuran kepuasan yaitu 1 = sangat tidak puas, 2 = tidak puas, 3 =
cukup puas, 4 = puas, 5 = sangat puas. Parameter yang diukur adalah tingkat
kecepatan dan ketepatan penyediaan data statistik hortikultura, keramahan
petugas data dan informasi serta keseluruahan layanan penyediaan data
statistik hortikultura.
Berdasarkan hasil olah data kuesioner diperoleh rata-rata indeks kepuasan
stakeholder terhadap layanan data dan informasi hortikultura sebesar 3,63.
Dibandingkan dengan target pada Perjanjian Kinerja yaitu 3,75 maka
diperoleh realisais capaian kinerja pada indikator ini sebesar 96,82%.
3.2 Analisis Pencapaian Kinerja
Sesuai Perjanjian Kinerja (PK) awal pada bulan Januari 2018, besaran pagu
untuk mendukung kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura adalah
sebesar Rp. 123.666.616.000,- dan seiring berjalannya tahun anggaran telah
mengalami perubahan pagu sebanyak 2 kali sebagai akibat perubahan
kebijakan pemerintah dan refocusing kegiatan, yaitu: pada bulan Juli 2018
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
27
direvisi menjadi Rp. 139.889.791.000,-, selanjutnya pada bulan Desember
2018 menjadi Rp. 126.583.605.000,-. Kegiatan Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura terdiri dari 3 output yaitu
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I, Layanan Internal (Overhead), dan
Layanan Perkantoran.
3.2.1 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I terdiri dari kegiatan penyusunan
dokumen perencanaan, dokumen hukum, kehumasan dan kepegawaian dan
kegiatan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan
hortikultura berupa laporan keuangan, laporan evaluasi dan layanan
rekomendasi.
3.2.1.1 Dokumen Perencanaan
Dokumen perencanaan yang dihasilkan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura terdiri dari :
a. Pusat
1. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura 2015 – 2019
Revisi II
2. Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura 2015 –
2019 Revisi II
3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal Hortikultura
Tahun 2018
4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura Tahun 2018
5. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Tahun 2018
6. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
7. Perjanjian Kinerja (PK) Ditjen Hortikultura Tahun 2018
8. Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Tahun 2018
9. Perjanjian Kinerja (PK) Ditjen Hortikultura Revisi Tahun 2018
10. Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Revisi Tahun 2018
11. Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Tahun 2018
12. Pedoman Umum Pengembangan Hortikultura Tahun 2018
13. Pedoman Teknis Dukungan Manajemen Pengembangan Hortikultura
Tahun 2018.
b. Daerah
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
28
2. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(RKAKL)
3. Perjanjian Kinerja (PK)
Pada Tahun 2018 terdapat 103 satker daerah yang wajib membuat
dokumen yang terdiri dari 34 satker penerima dana dekonsentrasi, 33
Satker penerima dana Tugas Pembantuan Provinsi dan 36 satker
penerima dana tugas pembantuan kabupaten/kota.
Dokumentasi kegiatan penyusunan dokumen dan koordinasi bidang
perencanaan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Dokumentasi Kegiatan Sinkronisasi Pelaksanaan Program
Hortikultura TA. 2018
3.2.1.2 Dokumen Hukum, Kehumasan Dan Kepegawaian
Dokumen hukum, kehumasan dan kepegawaian yang dihasilkan oleh
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura terdiri dari :
1. Dokumen arsip
2. Dokumen evaluasi dan penyempurnaan organisasi
3. Bahan evaluasi dan penyempurnaan ketatalaksanaan dan
reformasi birokrasi
4. Dokumen Analisis jabatan dan analisis beban kerja
5. Bahan bantuan hukum
6. Bahan perjanjian bidang hortikultura
7. Bahan informasi dan dokumentasi peraturan perundang-
undangan
8. Bahan pelaksanaan hubungan masyarakat/penyelenggaraan
kehumasan
9. Bahan pengujian konsekuensi dan pelayanan informasi publik
10. Bahan dokumentasi informasi public
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
29
11. Bahan dokumen konfrensi pers
12. Bahan dokumen perpustakaan
3.2.1.3 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura
Pengelolaan laporan dilaksanakan oleh Bagian Keuangan dan
Perlengkapan berupa laporan keuangan, dan laporan tindak lanjut hasil
pengawasan serta Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi serta
Bagian Umum. Output pengelolaan laporan pada tahun 2018 telah
tercapai sesuai target. Beberapa jenis laporan yang dihasilkan secara
rutin sebagai berikut :
a. Pusat
Bagian Keuangan dan Perlengkapan
1. Laporan Keuangan Semester I UAPPA-E1
2. Laporan Keuangan Tahunan UAPPA-E1 Unaudited Laporan
Keuangan Tahunan UAPPA-E1 Audited
3. Laporan Keuangan Semester I UAKPA Laporan Keuangan
Tahunan UAKPA (Satker Pusat)
4. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara Semester I UAPPB-
E1
5. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara Tahunan UAPPB-E1
Unaudited
6. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara Tahunan UAPPB-E1
Audited
7. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara Semester I UAKPB
8. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara Tahunan UAKPB
9. Laporan Persediaan Semester I UAKPB
10. Laporan Persediaan Tahunan UAKPB
11. Laporan Kerugian Negara Lingkup Direktorat Jenderal
Hortikultura
12. Laporan Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan (BPK, ITJEN, dan
BPKP)
13. Laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak satuan kerja Lingkup
Direktorat Jenderal Hortikultura
14. Laporan Perkembangan SK Pengelola Keuangan dan Rekening
a.n Kementerian/Lembaga satuan kerja Lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura
15. Laporan Hibah
16. Laporan Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura
(SPM)
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
30
17. Laporan Hasil Tindak Lanjut dari Satuan Kerja terkait atas
temuan BPK, ITJEN dan BPKP
Bagian Umum
1. Laporan uraian tugas pekerjaan
2. Laporan pembinaan, evaluasi dan pengembangan pelaksanaan
budaya kerja dan pelayanan publik
3. Laporan evaluasi, penyempurnaan dan pengembangan jabatan
fungsional
4. Laporan rencana kebutuhan pegawai
5. Laporan evaluasi kinerja pegawai
6. Laporan pembinaan disiplin pegawai
7. Laporan rencana pengembangan pegawai
8. Laporan urusan tata usaha pegawai
9. Laporan urusan mutasi pegawai
10. Laporan urusan Sekretariat Dewan Pengurus Korpri
11. Laporan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan
12. Laporan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan
13. Laporan pelaksanaan harmonisasi rancangan peraturan
perundang-undangan
Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi
1. Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
2. Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura
3. Laporan Tahunan Satker
4. Laporan Evaluasi Kinerja Program Pembangunan Hortikultura
5. Laporan Angka Tetap Hortikultura
6. Laporan Sistem Pengendalian Intern Hortikultura
7. Laporan Triwulan
8. Laporan e monev Bapenas
9. Laporan Rapat Pimpinan
10. Laporan Rapat Dengar Pendapat
11. Laporan Tahunan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 249
12. Laporan Rekap Provinsi Statistik Pertanian Hortikultura (RPSPH)
13. Laporan Rapat Dengar Pendapat dengan DPR
14. Laporan Hasil Tindak Lanjut Kunker
15. Laporan semester I RIPH
16. Laporan semester II RIPH
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
31
b. Daerah
Laporan yang harus dibuat oleh satker daerah yaitu :
1. Laporan Bulanan Berupa Arsip Data Komputer dari Aplikasi
SAIBA, SIMAK BMN dan Persediaan Seluruh satuan kerja
Lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura,
2. Laporan Bulanan LRA, Neraca, LPE dan LO Seluruh satuan
kerja Lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura,
3. Laporan Bulanan realisasi PNBP satuan kerja Lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura,
4. Laporan Realisasi fisik dan progres bulanan secara online pada
aplikasi SMART Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 214,
5. Laporan realisasi keuangan dan fisik bulanan secara online pada
aplikasi e-Monev Bappenas,
6. Laporan Rekap Provinsi Statistik Pertanian Hortikultura
(RPSPH).
7. Laporan tahunan
Pada Tahun 2018 terdapat 103 satker baik pusat dan daerah yang
wajib membuat laporan yang terdiri 34 Satker penerima dana
dekonsentrasi dan 69 satker penerima dana tugas pembantuan.
Laporan tersebut disusun sesuai dengan periode waktu yang telah
ditetapkan yaitu ada bulanan, triwulan, tahunan dan insidental.
Kewajiban membuat dan mengirimkan laporan merupakan tanggung
jawab pusat dan daerah.
Dalam pembuatan laporan dibutuhkan penyediaan data dan informasi
dari berbagai sumber-sumber informasi terkini seputar hasil
pelaksanaan kegiatan dan perkembangan pembangunan hortikultura.
Dokumentasi koordinasi evaluasi dan pelaporan dalam rangka
penyusunan laporan kegiatan pengembangan hortikultura dapat
dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.
Gambar 4. Dokumentasi Kegiatan Workshop Evaluasi Kegiatan
Strategis Hortikultura Tahun 2018
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
32
Gambar 5. Dokumentasi Kegiatan Workshop Pelaporan Hortikultura
Tahun 2018
3.3 Analisis Pencapaian Keuangan
Analisis pencapaian keuangan dilakukan untuk melihat sejauh mana
pencapaian sasaran strategis yang telah tergambar di Penetapan Kinerja
dapat dicapai dengan ketersediaan anggaran.
Pagu awal sesuai penetapan kinerja (PK) sebesar Rp. 123.666.616.000,-.
Setelah revisi PK terakhir Pagu anggaran pada PK berubah menjadi
Rp.126.583.605.000,-. Adapun realisasi keuangan kegiatan Dukungan
Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura
berdasarkan output tahun anggaran 2018 dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Realisasi Keuangan Kegiatan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura per Output Kegiatan
No Nama Output PAGU (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
45.690.776.000 42.961.855.615 94,03
2 Layanan Internal (Overhead)
4.343.160.000 2.400.986.600 55,28
3 Layanan Perkantoran
76.549.669.000 72.857.216.656 95,18
Total 126.583.605.000 118.220.058.871 93,39
Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, diakses di
http://spanint.kemenkeu.go.id/2018 tanggal 22 Januari 2019
Sampai dengan tanggal 22 Januari 2019, realisasi Kegiatan Peningkatan
Usaha Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura
baik pusat maupun daerah sebesar Rp. 118.220.058.871,- (93,39%).
Selain melihat capaian realisasi keuangan, pencapaian volume output
menjadi bagian dari penilaian kinerja. Capaian output Kegiatan
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
33
Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen
Hortikultura ditampilkan pada Tabel 10.
Tabel 10. Capaian Output Kegiatan Dukungan Manajemen Teknis
Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura
No Nama Output Target Volume
Realisasi volume
(%) Kategori capaian
1 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
752 600 100 Berhasil
2 Layanan Internal (Overhead)
12 12 100 Berhasil
3 Layanan Perkantoran
1.332 1.143 100 Berhasil
Total 2096 2096 100 Berhasil
Serapan kinerja kegiatan dukungan manajemen dan teknis lainnya
mendukung pelaksanaan program peningkatan produksi dan produktivitas
serta mutu produk hortikultura berkelanjutan secara umum sudah cukup
baik namun perlu ada identifikasi terhadap titik-titik kritis yang
menyebabkan terjadinya hambatan penyerapan anggaran yang sebagian
besar dikarenakan:
a. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang kompeten dibidang
pengelolaan keuangan dan kesatkeran.
b. Beberapa kegiatan yang bersifat lelang membutuhkan waktu yang
cukup panjang melalui ULP (Unit Layanan Pengadaan) Ditjen
Hortikultura (e-Procurement);
c. Adanya keterlambatan dalam penerbitan SK terkait pergantian pejabat
pembuat komitmen (PPK) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada
satker propinsi dan kabupaten/kota sehingga berimplikasi pada proses
penyerapan anggaran.
d. Beberapa kegiatan dukungan manajemen teknis lainnya pada
Direktorat Jenderal Hortikultura berupa pemantauan, pembinaan serta
monitoring dan evaluasi ke daerah tidak terserap secara optimal.
3.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Untuk mengukur efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan
menghitung penghematan anggaran dalam mencapai output kegiatan
dengan rumus sebagai berikut :
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
34
Semakin sedikit anggaran untuk mencapai output maksimal berarti nilai
efisiensi semakin tinggi, atau dapat dikatakan kalau rasio penggunaan
anggaran lebih rendah dari rasio pagu anggaran untuk menghasilkan satu
satuan capaian output kegiatan berarti penggunaan anggaran efisien.
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui efisiensi penggunaan
sumber daya keuangan pada setiap output yang dihasilkan oleh Sekteriat
Direktorat Jenderal Hortikultura seperti ditampilkan pada Tabel 11.
Tabel 11. Efisiensi Output Kegiatan Dukungan Manajemen Teknis
Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura
No Nama Output Pagu (Ribu Rp)
Target Vol
Output
Realisasi Keuangan (Ribu Rp)
Realisasi Vol
Output
Efisiensi (%)
1 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
45.690.776 752 42.961.856 752 5,97
2 Layanan Internal (Overhead)
4.343.160 12 2.400.987 12 44,72
3 Layanan Perkantoran
76.549.669 1.332 72.857.217 1.332 4,82
Total 126.583.605. 2096 118.220.059 2096 6,61
Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa penggunaan anggaran untuk
mencapai ketiga output pada kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis
Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura telah cukup efeisien. Secara
total penggunaan anggaran terhadap capaian output diperoleh nilai
efisiensi sebesar 6,61%. Untuk mendapatkan nilai efisiensi dalam skala 0 –
100% maka perlu dilakukan transformasi skala efisiensi berdasarkan
lampiran PMK 214 tahun 2017 agar diperoleh skala nilai yang berkisar
antara 0 -100%, dengan rumus :
NE = 50% + {(E/20) x 50} ,
dimana NE = Nilai efisiensi dan E = Efisiensi
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
35
Berdasarkan rumus tersebut, maka diketahui nilai efisiensi sumber
daya anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2018 adalah
66,51 %.
3.5 Permasalahan
Beberapa permasalahan dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan
kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada
Direktorat Jenderal Hortikultura antara lain :
a. Adanya refocussing anggaran dan perubahan kegiatan menghambat
proses penyerapan anggaran dan membuat kesesuaian antara
penyerapan anggaran dengan rencana penarikan menjadi tidak
sesuai;
b. Masih banyak ditemukan ketidaksesuaian e-proposal dengan SK
CPCL sehingga menyebabkan temuan auditor;
c. Petugas pelaporan satker daerah yang berubah-ubah yang
disebabkan seringnya terjadi mutasi;
d. Adanya perubahan peraturan perundang-undangan seperti perubahan
PMK 249 Tahun 2011 menjadi PMK 217 Tahun 2017 sehingga
membutuhakan waktu untuk sosialisasi ulang prosedur dan tatacara
pelaporan. Selain itu petugas pelaporan pun membutuhkan adaptasi
kembali terkait teknis pelaporan.
e. Reward and Punishment belum diterapkan secara optimal;
f. Inventarisasi dan penilaian aset belum terlaksana secara sistematis;
g. Masih adanya temuan pada satker – satker inaktif, sehingga
rekomendasi tidak bisa ditindaklanjuti.
h. Masih banyak satker yang belum memahami bagaimana
menindaklanjuti rekomendasi Inspektorat Jenderal khususnya pada
Laporan Hasil Audit Pengawalan.
i. Belum semua rekomendasi atas temuan dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan baik auditor internal (Inspektorat Jenderal) maupun
auditor eksternal (BPK) ditindaklanjuti secara cepat dan tuntas.
j. Sosialisasi terhadap peraturan perundang-undangan hortikultura
kepada masyarakat belum intensif;
k. SDM petugas perencanaan, evaluasi, kehumasan dan umum dari
aspek kualitas masih perlu ditingkatkan kemampuannya;
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
36
l. Masih banyaknya petugas monev yang tidak tertib dan tidak tepat
waktu dalam menginput laporan realisasi fisik pada aplikasi SMART
(bulanan dan semesteran) maupun pelaporan e-Monev Bappenas.
m. Reformasi birokrasi belum berjalan optimal, utamanya tingkat
kedisiplinan pegawai;
n. Koordinasi pada lingkup manajemen baik dilingkup satker pusat
maupun daerah masih lemah; yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.
3.6 Tindaklanjut
Beberapa upaya tindaklanjut yang telah dan akan dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Hortikultura untuk perbaikan antara lain sebagai berikut.
a. Meningkatkan pelatihan-pelatihan kedinasan, baik untuk petugas
perencana, petugas evaluasi pelaporan, pengelolaan keuangan,
petugas yang menangani LHA, petugas kehumasan maupun petugas
yang menangani kedinasan secara umum;
b. Petugas kesatkeran dan jajarannya berupaya mengantisipasi
dinamisasi dan kebutuhan penanggungjawab kegiatan dalam
merealisasikan kegiatan sesuai POK/ROK;
c. Perlu adanya penerapan reward and punishment dalam mendukung
dan menegakkan reformasi birokrasi yang diyakini dapat meningkatkan
kinerja petugas dalam menjalankan tugas dan kewajibannya;
d. Menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam mengedukasi prinsip-
prinsip koordinasi, kerjasama dan keterpaduan dalam bertugas;
e. Melakukan inventarisasi aset di lingkup kerja Direktorat Jenderal
Hortikultura;
f. Penegakan Sistem AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
dan SPI (Sistem Pengendalian Intern).
g. Meningkatkan koordinasi antara Pusat dan daerah khususnya dalam
perencanaan dan pelaporan capaian kinerja serta percepatan tindak
lanjut Laporan Hasil Audit.
Rencana aksi perbaikan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
dapat dilihat pada Lampiran 8. Pada matrik tersebut berisi upaya yang
telah dilakukan dalam pencapaian kinerja Tahun 2018 dan permasalahan
yang dihadapi terutama untuk kinerja yang tidak tercapai 100% beserta
tindak lanjut yang akan dilakukan di tahun mendatang.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
37
BAB IV PENUTUP
Akselerasi program yang dilaksanakan pada Direktorat Jenderal Hortikultura,
dengan melaksanakan satu program yaitu program peningkatan produksi dan
nilai tambah hortikultura, memberi pengaruh positif terhadap cara dan strategi
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura dalam mempertajam visi dan misinya
menjadi institusi pelayanan yang handal dalam mendukung setiap pelaksanaan
kegiatan pembangunan hortikultura.
Hasil dan prestasi yang diraih oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
telah cukup banyak, diantaranya adalah keberhasilan dalam meningkatkan nilai
AKIP pada tahun 2018 dari 82,5 menjadi 83,97; Pencapaian Nilai Kinerja yang
mencapai target PK; penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) lingkup
Kementerian Pertanian yang telah diapresiasi oleh Inspektorat Jenderal;
berkontribusi positif dalam peningkatan indeks reformasi birokrasi lingkup
Kementerian Pertanian yang berdampak pada kenaikan tunjangan kinerja
pegawai lingkup Kementerian Pertanian. Hal ini merupakan upaya serius dan
komitmen tinggi dari jajaran pimpinan di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal
Hortikultura dalam mewujudkan prinsip Akuntabilitas Kinerja.
Diharapkan LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura ini juga menjadi
salah satu cerminan dari ketaatan dan transparansi dalam pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan negara di tahun 2018.
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
38
LAMPIRAN
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
39
Lampiran 1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
40
Lampiran 2. Komposisi Pegawai Sesditjen Hortikultura Tahun 2018
NO GOL/RUANG S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD JUMLAH
1 IV/e 0
2 IV/d 0
3 IV/c 1 1 2
4 IV/b 2 2
5 IV/a 1 3 4
6 III/d 10 13 23
7 III/c 2 26 28
8 III/b 2 15 1 11 30
9 III/a 8 1 4 13
10 II/d 5 5
11 II/c 6 1 7
12 II/b 2 2
13 II/a 1 1 2
14 I/d 1 1 2
15 I/c 0
16 I/b 0
17 I/a 0
JUMLAH 2 20 62 0 0 2 0 0 29 2 2 119
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
41
Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2018
Perjanjian Kinerja awal (Januari 2018)
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
42
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
43
Perjanjian Kinerja Revisi I (Juli 2018)
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
44
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
45
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
46
Perjanjian Kinerja Revisi II (Desember 2018)
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
47
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
48
Lampiran 4. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Eselon II, II dan IV Lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2017 Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
49
Bagian Perencanaan
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
50
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
51
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
52
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
53
Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
54
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
55
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
56
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
57
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
58
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
59
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
60
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
61
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
62
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
63
Bagian Umum
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
64
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
65
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
66
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
67
Bagian Keuangan dan Perlengkapan
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
68
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
69
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
70
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
71
Lampiran 5. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
72
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
73
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
74
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
75
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
76
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
77
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
78
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
79
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
80
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
81
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
82
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
83
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
84
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
85
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
86
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
87
Lampiran 6. Kuesioner Survei Kepuasan Layanan Sekretariat Direktorat Jenderal
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
88
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
89
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
90
Lampiran.7 Kuesioner Survey Kepuasan Masyarakat
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2018
91
Lampiran 8. Rencana Aksi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
No Permasalahan/Upaya yang telah
dilakukan
Tindak Lanjut Yang Dilakukan
1 Nilai Kerja (NK) (berdasarkan PMK 249
Tahun 2011)
a. Tidak tertibnya petugas pelaporan Satker
dalam melaporkan capaian keluaran bulanan
(realisasi volume keluaran) dan capaian
output kegiatan per semester. Masih banyak
Satker yang belum menginput laporan
realisasi volume output dan realisasi indikator
output kegiatan.
Melakukan pembinaan dan pendampingan
untuk petugas pelaporan daerah dalam
melakukan pengisian aplikasi SMART serta
melakukan bimbingan teknis/pelatihan petugas
pelaporan secata berkala
b. Masih banyak daerah yang tidak konsisten
antara realisasi anggaran dengan rencana
penarikan dana.
Melakukan sosialisasi penilaian nilai kinerja
kegiatan secara kontinu kepada satker –
satker mandiri
c. Beberapa Satker daerah memilki realisasi
serapan anggaran yang rendah karena
permasalahan teknis dan administrasi.
Perlu dilakukan identifikasi potensi masalah
yang akan muncul dalam pelaksanaan
kegiatan dan pendampingan satker dalam
pelaksanaan kegiatan
d Terdapat beberapa indikator sasaran
program yang tidak mencapai target, hal ini
dikarenakan absensi pelaporan SPH yang
belum optimal.
Petugas data melakukan validasi ke daerah
yang absensi pelaporan datanya rendah
2 Rasio Tindak Lanjut Inspektorat Jenderal
Kementeria Pertanian
a. Masih banyak rekomendasi Itjen yang belum
ditindaklanjuti
Berkoordinasi dengan Satker daerah untuk
segera menindaklanjuti rekomendasi LHA Itjen