biro umum dan pengadaan - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin ta 2017 biro...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
BIRO UMUM DAN PENGADAAN
TAHUN 2017
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2018
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dasar penyusunan laporan ini adalah Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 50 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan
Sistem akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan salah
satu unsur instrumen yang sangat penting guna mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel dan bersih dari praktek-praktek
penyimpangan dari pelaksanaan tugas.
Biro Umum dan Pengadaan Sebagai salah satu unit kerja yang berada dibawah
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, maka juga berkomitmen penuh
untuk mendukung reformasi ini.
2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/PERMENTAN/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian, Biro Umum dan Pengadaan merupakan salah satu
unsur pelaksana di Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian Untuk
mewujudkan dukungan tersebut, maka Biro Umum dan Pengadaan mempunyai
tugas melaksanakan koordinasi, dan penyelenggaraan
kearsipan, ketatausahaan, kerumahtanggaan, serta layanan pengadaan barang
dan jasa. Dengan menjalankan fungsi yang mencakup:
1. Pelaksanaan pengelolaan kearsipan;
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 2
2. Pelaksanaan urusan ketatausahaan;
3. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan;
4. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa;
5. Pemberian layanan dan pembinaan pengadaan barang dan jasa; dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Umum dan
Pengadaan. 3. Struktur Organisasi Biro Umum dan Pengadaan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Biro Umum dan Pengadaan
pada tahun 2016 melaksanakan kegiatan penyelenggaraan Kearsipan dan
ketatausahaan, kerumahtanggaan, serta layanan pengadaan barang dan jasa,
dengan kegiatan:
1. Koordinasi Penyelenggaraan Kearsipan dan Ketatausahaan
Kementerian dan Pimpinan, penggandaan bahan dan dokumen
pimpinan, serta bahan bimbingan ketatausahaan.
2. Koordinasi pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pusat, urusan
keamanan dan ketertiban kantor pusat, sarana angkutan pegawai,
serta kerumahtanggaan pimpinan
3. Koordinasi Layanan Pengadaan Barang dan Jasa.
(Struktur Organisasi Biro Umum dan Pengadaan dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.1. Bagian Kearsipan dan Tata Usaha
Bagian Kearsipan dan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan
ketatausahaan.
Bagian Kearsipan dan Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan urusan
Kearsipan dan ketatausahaan, dan menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan pengelolaan arsip dan dokumentasi, serta bimbingan
kearsipan Kementerian Pertanian.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 3
b. Pelaksanaan urusan penerimaan surat masuk dan surat keluar serta
bimbingan ketatausahaan Kementerian Pertanian.
c. Pelaksanaan urusan tata usaha Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli.
d. Pelaksanaan Tata Usaha Menteri
e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Umum dan
Pengadaan.
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1. Subbagian Kearsipan mempunyai tugas melakukan urusan pengelolan
arsip dan dokumentasi, serta Penyiapan bahan bimbingan kearsipan
Kementerian Pertanian;
2. Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan penerimaan
surat masuk dan surat keluar dan pelaksanaan bimbingan ketatausahaan
Kementerian Pertanian;
3. Subbagian Kearsipan dan Tata Usaha melakukan urusan tata usaha
Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli;
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Umum dan
Pengadaan.
4. Subbagian Tata Usaha Menteri melakukan urusan pelayanan tata usaha
Menteri.
3.2. Bagian Rumah Tangga
Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan urusan
kerumahtanggaan.
a. Sub Bagian Pemeliharaan, melakukan tugas urusan pemeliharaan sarana
dan prasarana Kantor Pusat, Rumah Dinas Jabatan, dan Wisma.
b. Sub Bagian Keamanan dan Transportasi, melakukan tugas urusan
keamanan dan ketertiban Kantor Pusat Rumah Dinas Jabatan, dan
Wisma, serta angkutan pegawai Sekretariat Jenderal.
c. Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan, melakukan tugas urusan
pelayanan rumah tangga pimpinan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 4
Bagian Rumah Tangga terdiri dari:
1. Subbagian Pemeliharaan, melaksanakan 2 (dua) kegiatan yaitu : (a).
Penyelenggaraan pemeliharaan; (b). Honor Pramubakti
2. Subbagian Keamanan dan Transportasi, melaksanakan 3 (tiga)
kegiatan yaitu : (a) Operasional Kesekretariatan Kantor; (b) Operasional
Pengamanan Kantor (c) Operasional perawatan kendaraan.
3. Subbagian Rumah Tangga Pimpinan, melaksanakan 3 (tiga) kegiatan
yaitu : (a) Penyelenggaraan Operasional Pimpinan (b) Kesekretariatan
Rumah Tangga Menteri (c) Penyelenggaraan Sub Rumah Tangga
Pimpinan
3.3. Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
Bagian Layananan Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan administrasi, pelayanan administrasi, penyiapan
pembinaan, perencanaan, dan pemantauan pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa dengan menyelenggarakan fungsi:
a. Pemberian layanan administrasi pengadaan barang dan jasa.
b. Penyiapan pembinaan, perencanaan dan pemantauan pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa.
Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa terdiri dari:
a. Sub Bagian Administrasi Pengadaan Barang dan Jasa, mempunyai tugas
melakukan pemberian pelayanan administrasi pengadaan barang dan jasa.
b. Sub Bagian Perencanaan dan Pemantauan Pengadaan Barang dan Jasa
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, perencanaan
dan pemantauan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
3.4. Kelompok Jabatan Fungsional
Pada Biro Umum dan Pengadaan terdapat Kelompok Jabatan Fungsional, yaitu
Jabatan Fungsional Arsiparis dan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang
dan Jasa serta Fungsional Paramedis yang mempunyai tugas melakukan kegiatan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 5
sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Sumber Daya Manusia Biro Umum dan Pengadaan
Jumlah Sumberdaya Manusia (SDM) yang mendukung pelaksanaan kegiatan di
Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 sebanyak 290 orang, dengan sebaran
sebagai berikut :
Secara rinci perkembangan pegawai Biro Umum dan Pengadaan berdasarkan
jenjang pendidikan, golongan dan jenis kelamin pada Tahun 2017 dapat dilihat
pada tabel:
Tabel. 1 Jumlah Pegawai Biro Umum dan Pengadaan berdasarkan
Jenis kelamin dan pendidikan
No
Jenis Kelamin
S3
S2
S1
D4
SM
D3
D2
D1
SLTA
SLTP
SD
Jumlah
1
Laki-Laki
4
21
49
0
0
4
0
0
103
3
2
186
2
Perempuan
1
23
28
0
1
23
0
0
28
0
0
104
Jumlah
5
44
77
0
1
27
0
0
131
3
2
290
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 6
Tabel. 2 Jumlah Pegawai Biro Umum dan Pengadaan berdasarkan
Berdasarkan Golongan dan Pendidikan
No
Gol/Ruang
S3
S2
S1
D4
SM
D3
D2
D1
SLTA
SLTP
SD
Jumlah
1
I
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
II
0
0
0
0
0
12
0
0
19
2
2
35
3
III
0
28
77
0
1
15
0
0
112
0
0
233
4
IV
5
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21
Jumlah
5
44
77
0
1
27
0
0
131
3
2
290
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
1. Rencana Strategis
Tahun 2015 Awal Berdirinya Biro Umum dan Pengadaan adalah Biro Umum
dan Pengadaan merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian. Secara keprograman Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian bertugas melaksanakan fungsi manajemen pendukung
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. Sedangkan Biro Umum dan Pengadaan
melaksanakan fungsi manajemen mendukung pelaksanaan kegiatan
Kementerian Pertanian, khususnya pada aspek manajemen pelayanan
administrasi dan layanan pengadaan barang dan jasa.
Berdasarkan disusun sebagai perwujudan amanah Undang- Undang Nomor 17
tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005-2025 dan Peraturan Presiden RI Nomor 2 tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019. Reformasi
perencanaan dan penganggaran ini mensyaratkan adanya keterkaitan antara
perencanaan dan pendanaan program dan kegiatan dengan kinerja program
dan kegiatan, serta capaian kinerja dengan akuntabilitas organisasi. Program
disusun secara hierarkis agar dapat menjelaskan hubungan logis antar prioritas
perencanaan organisasi, program, kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan.
RENSTRA Biro Umum dan Pengadaan, sebagai turunan dari RENSTRA
Sekretariat Jenderal, memiliki peran dan fungsi yang sangat penting, karena
memuat kegiatan yang dilengkapi dengan output, target, alokasi pendanaan,
dan indikator kinerja.
Dengan demikian, RENSTRA Biro Umum dan Pengadaan 2015-2019 ini akan
menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja, RKA-KL, serta evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Biro Umum dan Pengadaan setiap
tahunnya selama kurun waktu tahun 2015-2019.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 8
1.1. Visi
Terwujudnya pelayanan prima dalam penyelenggaraan pengelolaan
Kearsipan dan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan, serta Layanan
Pengadaan Barang dan Jasa.
1.2. Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut Biro Umum dan Pengadaan menetapkan
misi sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi penyelenggaraan Kearsipan dan Tata Usaha;
2. Melakukan koordinasi pelaksanaan kerumahtanggaan;
3. Melakukan koordinasi pelaksanaan Layanan Pengadaan Barang dan
Jasa
1.3. Tujuan
Visi dan Misi, maka tujuan organisasi yang akan dijalankan oleh Biro
Umum dan Pengadaan selama periode tahun 2015 - 2019 adalah :
1. Meningkatkan kualitas pengelolaan Kearsipan dan ketatausahaan yang
menunjang kinerja Pimpinan dan Kementerian.
2. Meningkatkan pengelolaan kerumahtanggaan Kementerian dalam
rangka kenyamanan, keselamatan serta keamanan dan ketertiban
lingkungan kerja serta pelayanan kerumahtanggaan pimpinan.
3. Melaksanakan pengelolaan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
1.4. Sasaran
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran
sebagai berikut :
1. Terwujudnya Penyelenggaraan Ketatausahaan Kementerian dan
Pimpinan, penggandaan bahan dokumen pimpinan, serta bahan
bimbingan ketatausahaan.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 9
2. Terpenuhinya pemeliharaan sarana dan prasarana Kantor Pusat,
urusan keamanan dan ketertiban kantor pusat, penyediaan sarana
angkutan pegawai, serta operasional kerumahtanggaan pimpinan.
3. Meningkatnya kapasitas SDM Teknisi gedung, Satpam, Supir dan
Pramubakti melalui pelatihan teknis dan pembinaan selektif.
1.5. Kebijakan
Menyusun rumusan penyelenggaraan Kearsipan dan ketatausahaan,
kerumahtanggaan serta Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
1.6. Strategi
1. Meningkatkan kualitas Mengelola penyelenggaraan administrasi
Kearsipan dan Ketatausahaan Kementerian Pertanian dan pimpinan.
2. Mengembangkan dan menyelenggarakan Tata Naskah Dinas serta
menerapkan Elektronisasi Tata Naskah Dinas, serta penggandaan
bahan pimpinan secara baik.
3. Meningkatkan urusan pelayanan keamanan dan ketertiban Kantor
Pusat, Wisma Pertanian, Rumah Jabatan dan Bangunan Pusat
Promosi Hasil Pertanian
4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemeliharaan sarana dan
prasarana Kantor Pusat Kementan, Wisma Pertanian, Rumah
Jabatan, dan Bangunan Pusat Promosi Hasil Pertanian.
5. Meningkatkan urusan pelayanan angkutan meliputi kendaraan dinas
dan angkutan pegawai.
6. penyelenggaraan Pelayanan Pimpinan yang menunjang kinerja
pimpinan dan kementerian;
7. Mengelola dan menyelenggarakan administrasi pengadaan barang
dan jasa
8. Melakukan pembinaan, perencanaan dan pemantauan pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 10
2. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017
Dalam rangka mewujudkan sasaran Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2016
dan sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) Biro Umum dan Pengadaan Tahun
2017, maka ditetapkan sasaran strategis, yaitu Peningkatan pelayanan
administrasi, ketatausahaan dan kerumahtanggaan serta terlaksananya
pengadaan barang dan jasa.
Berikut adalah Tabel Penetapan Kinerja (PK) Biro Umum dan Pengadaan
Tahun 2017.
Tabel 1. Penetapan Kinerja (PK) Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017
No Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
Penyelenggaraan kearsipan dan ketatausahaan, Kerumahtanggaan serta Pengelolaan Layanan Pengadaan Barang Jasa.
1. Ketersediaan Arsip Dinamis In Aktif Unit Kearsipan Kementerian Pertanian. (%)
82
2. Tingkat kepuasan pengguna sarana dan prasarana Kantor Pusat lingkup Sekretariat Jenderal. (Indeks)
80
3. Indeks Kepuasan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa. (Indeks)
82
3. Kegiatan Biro Umum dan Pengadaan
Dalam rangka mencapai sasaran, Biro Umum dan Pengadaan melaksanakan
kegiatan sebagai berikut :
1. Ketersediaan Arsip Dinamis In Aktif Unit Kearsipan Kementerian Pertanian,
dengan capaian target :
a. Melakukan pengelolan arsip dan dokumentasi, serta Penyiapan bahan
bimbingan kearsipan Kementerian Pertanian;
b. Melakukan urusan penerimaan surat masuk dan surat keluar dan
pelaksanaan bimbingan ketatausahaan Kementerian Pertanian;
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 11
c. Melakukan urusan tata usaha Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli;
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Umum dan
Pengadaan.
d. Melakukan urusan pelayanan tata usaha Menteri.
2. Tingkat kepuasan pengguna sarana dan prasarana Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, dengan capaian target :
a. Melakukan urusan pemeliharaan sarana dan prasarana Kantor Pusat,
rumah dinas jabatan dan wisma.
b. Melakukan urusan keamanan dan ketertiban Kantor Pusat, rumah dinas
jabatan, wisma, serta pengelolaan tranportasi pegawai Sekretariat
Jenderal.
c. Melakukan urusan pelayanan rumah tangga pimpinan
3. Indeks Kepuasan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa serta
Terlaksananya Pengadaan Barang dan Jasa dengan capaian target:
a. Melakukan urusan pemberian pelayanan administrasi pengadaan
barang dan jasa.
b. Melakukan penyiapan pembinaan, perencanaan, dan pemantauan
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 12
BAB III AKUNTABILITAS
KINERJA BIRO UMUM DAN
PENGADAAN
1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran
Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran keberhasilan Tahun 2017
pada Biro Umum dan Pengadaan ditetapkan berdasarkan penilaian capaian
melalui metode scoring, yaitu: (1) Sangat Berhasil (capaian > 100 persen), (2)
Berhasil (capaian 80-100 persen), (3) Cukup Berhasil (capaian 60-80 persen),
dan (4) Kurang Berhasil (capaian <60 persen) terhadap sasaran yang telah
ditetapkan.
2. Pencapaian Sasaran Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017
Biro Umum dan Pengadaan telah menetapkan Indikator Kinerja sebagai alat
ukur keberhasilan. Capaian Indikator Kinerja Biro Umum dan Pengadaan
sebagaimana dalam Penetapan Kinerja 2017 yang disajikan pada Tabel 2.
berikut ini:
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 13
Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017
No
Sasaran Program /
Kegiatan
Indikator Kinerja
Target
Capaian
(1) (2) (3) (4)
Penyelenggaraan
kearsipan dan
ketatausahaan,
Kerumahtanggaan serta
Pengelolaan Layanan
Pengadaan Barang Jasa.
1. Ketersediaan Arsip Dinamis
In Aktif Unit Kearsipan
Kementerian Pertanian. (%)
82
90
2. Tingkat kepuasan pengguna
sarana dan prasarana Kantor
Pusat lingkup Sekretariat
Jenderal. (Indeks)
80
75
3. Indeks Kepuasan Layanan
Pengadaan Barang dan Jasa.
(Indeks)
82
71
Dari Tabel 2. di atas menunjukkan bahwa, dari 3 (tiga) indikator kinerja tersebut dapat
dikatakan sudah tercapai 100% (berhasil).
3. Evaluasi Kinerja
3.1 Hasil evaluasi kinerja kegiatan dan penilaian atas pencapaian sasaran
strategis Kategori Berhasil (tercapai 100%)Kegiatan yang dikategorikan Berhasil
adalah :
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 14
A. Ketersediaan Arsip Dinamis Inaktif Pusat Arsip Kementerian Pertanian
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pengelolaan arsip dan dokumentasi
Kementerian Pertanian, Biro Umum dan Pengadaan pada tahun 2017 ini
menetapkan Ketersediaan Arsip Dinamis Inaktif Pusat Arsip Kementerian
Pertanian sebagai target yang menjadi indikator kinerja pengelolaan arsip
Kementerian Pertanian. Ketersediaan Arsip Dinamis Inaktif Pusat Arsip
Kementerian Pertanian ditetapkan menjadi indikator kinerja pengelolaan
arsip, karena pada dasarnya pengelolaan arsip dinamis dilaksanakan
untuk menjamin ketersediaan arsip untuk kepentingan penggunaan
internal dan kepentingan publik.
Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan disebutkan
bahwa Pimpinan unit kearsipan bertanggung jawab terhadap ketersediaan,
pengolahan, dan penyajian arsip inaktif untuk kepentingan penggunaan
internal dan kepentingan publik, sedangkan Pimpinan unit pengolah
bertanggung jawab terhadap ketersediaan, pengolahan, penyajian arsip
vital, dan arsip aktif. Sesuai dengan peraturan tersebut di atas,
Ketersediaan arsip dinamis dibatasi pada ketersediaan arsip dinamis
inaktif pada Pusat Arsip Kementerian Pertanian. Ketersediaan arsip ini
diukur berdasarkan jumlah koleksi arsip inaktif koleksi Pusat Arsip
Kementerian Pertanian yang telah ditata dan didata dibandingkan dengan
keseluruhan arsip inaktif yang menjadi koleksi Pusat Arsip Kementerian
Pertanian.
Keseluruhan koleksi arsip inaktif Pusat Arsip Kementerian Pertanian
sampai dengan tahun 2017 adalah sebanyak 17.866 boks arsip. Angka ini
diperoleh dari total keseluruhan volume arsip tertata yang ada di gedung
arsip ditambah dengan total volume arsip belum tertata di gedung arsip.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 15
Total volume arsip tertata di gedung arsip sampai dengan tahun 2017
adalah sebesar 17.490 boks arsip. Volume arsip tertata sebesar 17.490
boks arsip diperoleh dari volume arsip tertata di gedung arsip sampai
dengan tahun 2016 ditambah jumlah arsip yang ditata pada periode tahun
2017, arsip yang dipindahkan pada periode tahun 2017, serta dikurangi
arsip yang dimusnahkan dan diserahkan pada periode tahun 2017,
sebagaimana tertuang dalam Tabel sebagai berikut :
NO
DATA ARSIP
VOLUME
1
Jumlah arsip tertata di Gedung Arsip s.d akhir tahun 2017
13,651 Boks
2
Jumlah Penataan arsip tahun 2017
976 Boks
3 Jumlah pemindandahan arsip tahun 2017 Biro Organisasi dan Kepegawaian (28 Boks)
Biro Keuangan dan Perlengkapan (82 Boks)
Biro Keuangan dan Perlengkapan (259 Boks)
Biro Kerja Sama Luar Negeri (93 Boks)
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (504 Boks)
Biro Hukum (9 Boks)
Biro Perencanaan (31 Boks)
1,006 Boks
4 Jumlah arsip yang dimusnahkan 272 Boks
5
Jumlah arsip yang diserahkan
17 Boks
Berdasarkan keterangan dan tabel tersebut diatas, total volume arsip tertata
sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 13.651 boks arsip dengan
perhitungan sebagai berikut : (13,651 boks + 976 boks + 1,006 boks) - (272
boks +17 boks) = 15.344 boks. Volume arsip belum tertata yang terdapat
pada gedung arsip sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar 1,479 boks
arsip, ditambah dengan arsip kacau ex Ditjen Pengolahan dan Pemasaran
Pertanian dan Biro Organisasi dan Kepegawaian terdapat penambahan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 16
volume arsip belum tertata sebanyak 1313 Boks. Volume arsip belum tertata
sebesar 1816 boks arsip diperoleh dari volume arsip belum tertata di gedung
arsip sampai dengan tahun 2016 ditambah arsip belum tertata yang masuk
pada tahun 2017 dikurangi volume arsip hasil penataan yang dilakukan pada
periode tahun 2017, sebagaimana tertuang dalam Tabel sebagai berikut :
NO
DATA ARSIP
VOLUME
1 Jumlah arsip belum tertata di Gedung Arsip s.d akhir tahun
2016
1,479 Boks
2
Jumlah Arsip belum tertata yang masuk pada tahun 2017
1313 Boks
3 Jumlah Penataan arsip tahun 2017 976 Boks
Berdasarkan keterangan dan tabel tersebut diatas, total volume arsip belum
tertata sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar 1,816 boks arsip dengan
perhitungan sebagai berikut : (1,872 boks + 1313 Boks) - 976 boks.
Berikut ini adalah tabel pengukuran Ketersediaan Arsip Dinamis Inaktif Pusat
Arsip Kementerian Pertanian :
Tabel pengukuran Ketersediaan Arsip Dinamis Unit Kearsipan I Kementan :
Total Jumlah Arsip
Tertata dan Terdata
Total Jumlah Arsip Belum
Tertata dan Terdata
Total Jumlah Arsip Pusat Arsip
Kementerian Pertanian
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
16,320
boks
90 %
1,816 boks
10 %
18,136 boks
100 %
Berdasarkan tabel tersebut di atas, pencapaian target Ketersediaan Arsip
Dinamis Unit Kearsipan I Kementerian Pertanian adalah sebesar 90 % dari 83%
target yang ditetapkan.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 17
Dalam rangka meningkatkan mutu pengelolaan arsip dinamis di lingkungan
Kementerian Pertanian sebagai upaya pengawasan dan penyelamatan arsip
sebagai bukti akuntabilitas Instansi dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Jabatan Fungsional Arsiparis
2. Penataan, Penyusutan dan Pemeliharaan Arsip
3. Pengawasan Kearsipan
4. Seleksi Arsiparis Teladan
5. Pelaksanaan Elektronisasi Kearsipan
Permasalahan :
1. Pemahaman akan pentingnya arsip dalam pengelolaan Kearsipan dimasing-masing
unit kerja belum ada.
2. Sumber daya manusia yang memiliki sertifikat keahlian Kearsipan di alihtugaskan
pada pekerjaan lain.
3. Tingkat pemahaman Sumber daya manusia yang berstatus arsiparis dilingkup
pekerjaan Kearsipan berbeda-beda .
Harapan Kedepan :
1. Belum konsistennya komitmen pimpinan masing-masing unit kerja
2. Terbatasnya Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dibidang Kearsiapan
terbatas.
3. Membuat perencanaan pekerjaan lelang lebih cepat
Solusi Tindak Lanjut :
1. sosialisasi gerakan peduli arsip agar pemahaman akan pentingnya arsip dalam
pengelolaan kearsipan dimasing-masing unit kerja meningkat.
2. Surat Edaran sebagai bentuk tindak lanjut penegakan peraturan disampaikan
secara berjenjang agar dapat menjaga konsistensi atas komitmen pimpinan
dimasing-masing unit kerja.
3. Peningkatan kwantitas dan kwalitas SDM yang sehingga dapat meningkatkan
kompetensi dibidang kearsipan terbatas.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 18
4. Memonitor keberadaan dan kinerja SDM agar dapat melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai Arsiparis sesuai dengan tingkat jenjang
jabatannya.
5. Pengembangan kapasitas SDM Arsiparis untuk dapat bersaing dikancah nasional
6. Menyelesaikan proses pembenahan fisik, secara perlahan masuk dalam
pemberkasan alur informasi.
B. Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor Pusat
Lingkup Sekretariat Jenderal.
Guna memenuhi fasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana di Kantor
Pusat Kementerian Pertanian. Dalam upaya mencapai tujuan dimaksud,
maka pada Tahun 2017 telah dilakukan kegiatan bidang pelayanan
kerumahtanggaan. Adapun kegiatan yang telah dilakukan yaitu :
a. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana Kantor Pusat
Kementerian Pertanian.
b. Melakukan koordinasi pengaturan perparkiran kendaraan, pelaksanaan
pengamanan dan ketertiban kantor.
Beberapa hal yang mendorong pencapaian keberhasilan dalam layanan
sarana dan prasarana, perlu diperbaiki. Beberapa kegiatan yang
dilaksanakan pada Tahun 2017 antara lain berupa :
1. Melaksanakan pekerjaan Cleaning Service di lingkup Kantor Pusat,
kegiatan ini dilaksanakan selama 12 bulan
2. Pelaksanaan pekerjaan sewa
3. Pemeliharaan Gedung Kantor Pusat
4. Pekerjaan Pemeliharaan Halaman Gedung Kantor Pusat
5. Perbaikan Taman dan Halaman Kantor Pusat
6. Pemeliharaan rumah jabatan dan halaman,
7. Pemeliharaan Wisma Tani dan Halaman,
8. Pemeliharaan rumah Wisma Cipayung dan halaman,
9. Pemeliharaan Pusat Promosi Komoditas Pertanian Pasar Minggu
10. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin,
11. Renovasi Gedung Bagian Rumah Tangga,:
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 19
Sebagai bahan masukan untuk peningkatan pelayanan Biro Umum dan
Pengadaan Bagian Rumah Tangga melakukan jajak pendapat melalui
kuesioner terkait Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor
Pusat lingkup Sekretariat Jenderal yang diedarkan dan diperoleh capaian
nilai sebesar 75,05% untuk Tahun 2017 dikategorikan Baik artinya kualitas
pelayanan sarana dan prasarana berhasil meningkat sebesar 0,24% dari
Tahun 2016 sebesar 74,81%, namun kegiatan ini masih dibawah target
yang harus disamakan dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
yang ditargetkan sebesar 80% dan hal ini memang kami sadari bahwa
target yang ditetapkan masih terlalu tinggi karena sifat pekerjaannya
sebagian besar merupakan fisik bangunan dan oleh sebab itu kegiatan ini
belum bisa tercapai karena masih banyak pekerjaan yang belum
diakomodir. Kedepan Biro Umum dan Pengadaan akan memperbaiki
kinerja sesuai target yang telah ditentukan.
Tabel. 1 Rekapitulasi Penilaian Sarana dan Prasarana Gedung A Kantor Pusat
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2017.
No
Komponen
Skor
Nilai
Interval
Konversi
Klasifikasi
1. Perparkiran 3,02
2,51 - 3,25
62,51 - 81,25
B (Baik) Total
Nilai 74,81
2. Keamanan 3,05
3. Kebersihan 2,98
4. Kelistrikan 2,98
5. Air Bersih 2,94
Nilai Layanan Sarana dan
Prasarana
2,99
Tabel. 2 Rekapitulasi Penilaian Sarana dan Prasarana Gedung A Kantor Pusat
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2016.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 20
No
Komponen
Skor
Nilai Interval
Konversi
Klasifikasi
1. Perparkiran 2,65
2,51 - 3,25
62,51 - 81,25
B (Baik) Total Nilai
65,97
2. Keamanan 2,64
3. Kebersihan 2,63
4. Kelistrikan 2,50
5. Air Bersih 2,78
Nilai Layanan Sarana dan
Prasarana
2,64
Permasalahan
1. Realisasi tidak meningkat di Semester I tetapi terjadi penumpukan realisasi di
akhir Semester II sehingga terjadi kepadatan pekerjaan dan penyelesaian
pekerjaan yang tergesa-gesa
2. Gedung sudah cukup tua sehingga banyak kendala dalam perawatannya
3. Terdapat kegiatan-kegiatan yang sifatnya situasional sehingga sering terjadi
revisi anggaran.
Harapan kedepan :
1. Mempercepat pelaksanaan pekerjaan di awal tahun
2. Menginventarisir dan membuat perencanaan perbaikan gedung
3. Mengakomodir data masukan dari kuesioner
Solusi Tindak Lanjut :
1. Mempercepat pelaksanaan pekerjaan di awal tahun
2. Mendata Kebutuhan perbaikan dan perawatan gedung
C. Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
Pengadaan Barang/Jasa menyelenggarakan fungsi a). pemberian
pelayanan administrasi pengadaan barang dan jasa; dan b). penyiapan
pembinaan, perencanaan dan pemantauan pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa. Berdasarkan ruang lingkup tugas tersebut, pengelolaan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 21
sumber daya dilakukan untuk pencapaian kinerja yaitu pelayanan
pengadaan barang/jasa yang meliputi pembinaan personil baik yang berada
pada Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa, Jabatan Fungsional
Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa maupun pengelola pengadaan
barang/jasa pada unit kerja lingkup Kementerian Pertanian. Tugas utama
yaitu pengelolaan persiapan dan pelaksanaan pemilihan penyedia
barang/jasa di 2017, dan pelayanan layanan pengadaan barang/jasa
secara elektronik bagi seluruh pengguna LPSE Kementerian Pertanian.
Untuk mendukung tugas dan fungsi Bagian Layanan Pengadaan
Barang/jasa, diantaranya kegiatan :
a. Bimbingan teknis dan ujian sertifikasi keahlian pengadaan barang dan
jasa tingkat dasar, sebanyak 4 kali, dengan biaya penyelenggaraan
senilai Rp.2.043.591.233.
b. Forum Koordinasi Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, dengan biaya
penyelengaraan senilai Rp.1.081.445.827.
c. Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem SiRUP Ver 2.2 dan SPSE Ver 4.2,
dengan biaya penyelenggaraan senilai Rp.955.518.499.
d. Pembinaan dan koordinasi pengadaan barang/jasa Pusat dan ULP-
UPT, dengan biaya penyelenggaraan senilai Rp. 218.499.500.
Dalam pelaksanaan kegiatan layanan pengadaan barang dan jasa telah
dilakukan survey tingkat kepuasaan dan sekaligus sebagai bahan
masukan untuk peningkatan pelayanan, telah dilaksanakan jajag pendapat
terhadap kinerja Bagian oleh pihak-pihak terkait. Adapun hasil Tingkat
Kepuasan Responden terhadap kinerja, rata-rata Baik dengan nilai 71,91,
tetapi kegiatan ini masih dibawah target yang harus disamakan dengan
nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang ditargetkan sebesar 80%
dengan kriteria:
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 22
No
Komponen
Skor
Nilai
Interval
Konversi
Klasifikasi
1. Organisasi 2,70
2,54 - 3,28
62,54 - 81,28
B (Baik) Total
Nilai 71,91
2. Hubungan Kerja 2,82
3. Materi Layanan 2,95
4. Etika Layanan 2,98
2,86
Permasalahan :
1. Tingkat kepatuhan penayangan Rencana Umum Pengadaan (RUP) pada
Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) pada satker masih
rendah
2. Masih belum meratanya kemampuan SDM Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
dalam memahami aturan dan ketentuan terkait Pengadaan Barang/Jasa
3. Respon Satker terhadap hasil kaji ulang seringkali terlambat sehingga
pelaksanaan pelelangan tertunda
4. Tingkat kepemilikan sertifikat keahliaan pengadaan barang/jasa pada UPT
Kementerian Pertanian meningkat namun kemampuan SDM dalam
mengaplikasikan dalam kegiatan Pengadaan Barang/Jasa masih kurang
5. Alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada
ULP-UPT masih minim.
Tantangan :
1. Tingkat kepatuhan Penayangan Rencana Umum Pengadaan (RUP) pada
Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) pada satker perlu
ditingkatkan
2. Kemampuan SDM Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dalam memahami
aturan dan ketentuan perlu ditingkatkan
3. Respon satker terhadap hasil kaji ulang perlu didorong untuk dipercepat
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 23
4. Perlu peningkatan kapasitas dan kapabilitas pemilik sertifikat keahlian
pengadaan barang/jasa yang baru
5. Perlu penambahan alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan
pengadaan barang/jasa pada ULP-UPT
Solusi Tindak Lanjut :
1. Melakukan pembinaan penggunaan SiRUP versi 2.2 khususnya untuk
anggaran Dekon/TP
2. Melakukan bimbingan teknis dan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa
kepada pegawai yang belum memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa
3. Melakukan forum komunikasi para pengelola pengadaan barang/jasa di UPT
4. Melakukan bimbingan teknis terkait aturan dan peraturan sesuai obyek yang
akan diadakan kepada pokja pengadaan barang/jasa
5. Melakukan pemantauan dan pendampingan paket pengadaan kepada ULP-
UPT
6. Melakukan kerjasama pendampingan dengan Aparat Penegak Hukum
7. Melakukan koordinasi intensif menindaklanjuti hasil kaji ulang kepada satker
8. Mengalokasikan anggaran untuk mendukung pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pada ULP-UPT.
D. Laporan Indeks Kepuasan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa dan
Terlaksananya Pengadaan Barang dan Jasa secara Elektronik.
Tujuan utama kegiatan ini adalah melakukan pembinaan dan pelayanan di
bidang pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kementerian Pertanian.
Dalam upaya mencapai tujuan dimaksud, maka pada Tahun 2017 telah
dilakukan kegiatan bidang Layanan Pengadaan Barang dan Jasa.Guna
mengetahui tingkat kepuasaan dan sekaligus sebagai bahan masukan
untuk peningkatan pelayanan, perlu dilakukan jajak pendapat terhadap
kinerja Bagian oleh pihak-pihak terkait. Adapun hasil Tingkat Kepuasan
Responden terhadap kinerja, rata-rata Baik dengan nilai 70,85, tetapi
kegiatan ini masih dibawah target yang harus disamakan dengan nilai
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang ditargetkan sebesar 80% .
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 24
Permasalahan :
1. Tingkat kepatuhan penayangan Rencana Umum Pengadaan (RUP) pada
Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) pada satker masih
rendah;
2. Masih belum meratanya kemampuan SDM Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa dalam memahami aturan dan ketentuan terkait Pengadaan
Barang/Jasa;
3. Respon Satker terhadap hasil kaji ulang seringkali terlambat sehingga
pelaksanaan pelelangan tertunda;
4. Masih minimnya tingkat kepemilikan sertifikat keahliaan pengadaan
barang/jasa pada UPT Kementerian Pertanian;
5. Alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pada ULP-UPT belum tersedia.
Tantangan :
1. Tingkat kepatuhan Penayangan Rencana Umum Pengadaan (RUP) pada
Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) pada satker perlu
ditingkatkan;
2. Kemampuan SDM Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dalam memahami
aturan dan ketentuan perlu ditingkatkan;
3. Respon satker terhadap hasil kaji ulang perlu didorong untuk dipercepat;
4. Perlu peningkatan tingkat kepemilikan sertifikat keahlian pengadaan
barang/jasa;
5. Perlu alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pada ULP-UPT.
Solusi Tindak Lanjut :
1. Melakukan pembinaan penggunaan SiRUP versi 2.0;
2. Melakukan bimbingan teknis dan ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa
kepada pegawai yang belum memiliki sertifikat keahlian pengadaan
barang/jasa;
3. Melakukan bimbingan teknis terkait aturan dan peraturan sesuai obyek yang
akan diadakan kepada pokja pengadaan barang/jasa;
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 25
4. Melakukan pemantauan dan pendampingan paket pengadaan kepada ULP-
UPT;
5. Melakukan koordinasi intensif menindaklanjuti hasil kaji ulang kepada satker;
6. Mengalokasikan anggaran untuk mendukung pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pada ULP-UPT yang belum memiliki anggaran untuk pelaksanaan
pengadaan barang/jasa.
E. Laporan Terlaksananya Pengadaan Barang dan Jasa secara
Elektronik.
3.2. Kategori Tidak Berhasil
Dari kegiatan yang dikategorikan tidak berhasil adalah sebesar Rp.
26.805.201.525,- (14,77%) pembatasan pertemuan kegiatan dihotel
berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-
Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan Efektifitas
dan Efisiensi Aparatur Negara, adanya optimalisasi anggaran, adanya
pergantian pimpinan yang menyebabkan banyak perubahan jadwal
kegiatan karena disesuaikan dengan acara kunjungan kerja pimpinan
Kementerian Pertanian, sehingga beberapa kegiatan tidak dapat
dilaksanakan serta padatnya kegiatan pimpinan menjadi narasumber,
sehingga mempengaruhi pengurangan jadwal tayang.
4. Akuntabilitas Keuangan
Pada Tahun 2017 alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan program
operasional di Biro Umum dan Pengadaan sebesar Rp. 181.438.100.000,- dan
realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2017 mencapai sebesar Rp.
154.632.898.475.- (85,23%). Anggaran tersebut dipergunakan dalam memfasilitasi
kegiatan pembangunan pertanian di 3 (tiga) Bagian.
5. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Masing-masing tahapan dalam penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) mempunyai
keterkaitan satu sama lain. Hal ini mengingat LAKIN merupakan suatu sistem
pelaporan akuntabilitas kinerja yang hasilnya digunakan untuk proses
pengambilan keputusan pimpinan. Oleh karena itu untuk menghasilkan informasi
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 26
yang baik dan akurat, sebelumnya dilakukan analisis terhadap pencapaian
akuntabilitas kinerja yang meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan
dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, dan visi
serta misi.
Capaian kinerja masing-masing kegiatan dalam program pembinaan dan
koordinasi peningkatan kapasitas kelembagaan yang menjadi tanggung jawab
Biro Umum dan Pengadaan berdasarkan data Pengukuran Kinerja (PK)
khususnya sampai pada indikator keluaran rata-rata sudah maksimal (antara 80
% - 100 %) yang dapat diklasifikasikan Baik. Dan Cukup Baik Hal ini dapat
menjadi indikasi bahwa pencapaian target program berkisar pada prosentase
capaian yang sama dengan kinerja kegiatan.
Dengan pencapaian kinerja kegiatan yang demikian, maka sebagian besar
sasaran sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis dapat tercapai.
Namun apabila dilihat dari substansi dari masing-masing keluaran (output),
terdapat keluaran-keluaran yang masih memerlukan proses tindak lanjut.
Sedangkan untuk mengukur kinerja manfaat dan dampak, belum dapat
dilakukan, mengingat keluaran (output) kegiatan bersifat fasilitatif, sehingga
masih memerlukan proses kegiatan lanjutan dalam bentuk kegiatan pemantauan
dan evaluasi agar dapat diketahui kinerja manfaat dan dampaknya.
6. Realisasi Kegiatan Biro Umum dan Pengadaan
A. Capaian Ketersediaan Arsip Dinamis In Aktif Unit Kearsipan Kementerian
Pertanian.
Tujuan utama kegiatan ini adalah terlaksananya Kearsipan dan Administrasi
Ketatausahaan Biro Umum dan Pengadaan dalam upaya mencapai tujuan
dimaksud, maka pada Tahun 2017 telah dilakukan kegiatan bidang pelayanan
Kearsipan dan Tata Usaha diantaranya :
I. Sub Kearsipan
1. Jabatan Fungsional Arsiparis
Arti penting Arsip sebagaimana dirumuskan dalam Undang – Undang No. 43
Tahun 2009 tentang Kearsipan, disebutkan bahwa “Dalam menghadapi
tantangan globalisasi dan mendukung terwujudnya penyelenggaraan Negara
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 27
dan khususnya pemerintahan yang baik dan bersih, serta peningkatan
kualitas pelayanan publik, penyelenggaraan kearsipan di lembaga Negara,
pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan, harus dilakukan dalam suatu
sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang komprehensif dan terpadu.
Penyelenggaraan kearsipan adalah keseluruhan kegiatan meliputi kebijakan,
pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem kearsipan
nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana,
serta sumber daya lainnya. Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan yang efektif dan efisien di Lembaga-
lembaga Negara, diperlukan adanya manajemen atau pengelolaan arsip yang
baik agar penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan pembangunan
berjalan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia
(SDM) aparatur yang handal, kompeten, dan profesional yaitu SDM kearsipan/
Arsiparis yang handal pula di bidang kearsipan.
Dalam Pasal 147 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 disebutkan
bahwa Sumber daya manusia kearsipan terdiri atas pejabat struktural di
bidang kearsipan, Arsiparis dan fungsional umum di bidang kearsipan.
Arsiparis Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
merupakan pegawai negeri sipil yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan
yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam jabatan fungsional
Arsiparis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam Pasal 151 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012
Arsiparis mempunyai kedudukan hukum sebagai tenaga profesional yang
memiliki kemandirian dan independen dalam melaksanakan fungsi dan
tugasnya. Fungsi dan tugas Arsiparis sebagaimana dimaksud pada Pasal 151
ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 meliputi:
1. Menjaga terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga
negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan,
organisasi politik, dan organisasi kemasyarakatan;
2. Menjaga ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat
bukti yang sah;
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 28
3. Menjaga terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan
arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Menjaga keamanan dan keselamatan arsip yang berfungsi untuk
menjamin arsip-arsip yang berkaitan dengan hak-hak keperdataan rakyat
melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;
5. Menjaga keselamatan dan kelestarian arsip sebagai bukti pertanggung
jawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
6. Menjaga keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik,
budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri
bangsa; dan
7. Menyediakan informasi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik
dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya Arsiparis mempunyai
kewenangan:
1. Menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggung jawabnya oleh
pengguna arsip apabila dipandang penggunaan arsip dapat merusak
keamanan informasi dan/atau fisik arsip;
2. Menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggung jawabnya oleh
pengguna arsip yang tidak berhak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan; dan
3. Melakukan penelusuran arsip pada pencipta arsip berdasarkan
penugasan oleh pimpinan pencipta arsip atau kepala lembaga kearsipan
sesuai dengan kewenangannya dalam rangka penyelamatan arsip.
Berdasarkan uraian mengenai tugas, fungsi dan kewenangan Arsiparis
tersebut di atas, dapat terlihat peran strategis Arsiparis dalam pelaksanaan
penyelenggaraan kegiatan kearsipan. Dalam rangka mempertinggi mutu SDM
bidang kearsipan sehingga tercipta tenaga kearsipan yang handal dan
mandiri, dilaksanakan kegiatan Forum Arsiparis dan Sertifikasi Jabatan
Fungsional Arsiparis. Forum Arsiparis merupakan sebuah kegiatan untuk
menyalurkan ide, gagasan dan aspirasi pengembangan kearsipan
Kementerian Pertanian. Sedangkan sertifikasi Jabatan fungsional Arsiparis
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 29
dilaksanakan dalam rangka menjamin standar kemampuan dan kompetensi
sumber daya manusia kearsipan. Forum Arsiparis Tahun 2017 dilaksanakan
pada tanggal 27 – 28 Juli 2017 bertempat di Hotel Higland Park - Puncak
Bogor, dengan jumlah peserta sebanyak 160 Arsiparis Ahli dan Terampil.
Sertifikasi Jabatan Fungsional Arsiparis kegiatannya dilaksanakan di Wisma
Cipayung selama 5 hari kerja terhitung tanggal 15 – 19 Mei 2017, dengan
jumlah peserta 30 orang terdiri dari Arsiparis tingkat Terampil dan Ahli lingkup
Kementerian Pertanian.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Jabatan Fungsional Arsiparis, Biro
Umum dan Pengadaan mengalokasikan anggaran sebesar
Rp. 425.200.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 382.575.000,- atau secara
prosentase sebesar 90%.
a. Penataan, Penyusutan dan Pemeliharaan Arsip
Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan UU Nomor 43 Tentang Kearsipan disebutkan bahwa Pimpinan
Unit Kearsipan bertanggung jawab terhadap ketersediaan, pengolahan, dan
penyajian arsip inaktif untuk kepentingan penggunaan internal dan
kepentingan publik, sedangkan Pimpinan Unit Pengolah bertanggung jawab
terhadap ketersediaan, pengolahan, penyajian arsip vital, dan arsip aktif.
Sesuai dengan peraturan tersebut di atas. Ketersediaan arsip dinamis dibatasi
pada ketersediaan arsip dinamis inaktif pada Pusat Arsip Kementerian
Pertanian. Ketersediaan arsip ini diukur berdasarkan jumlah koleksi arsip
inaktif koleksi Pusat Arsip Kementerian Pertanian yang telah ditata dan didata
dibandingkan dengan keseluruhan arsip inaktif yang menjadi koleksi Pusat
Arsip Kementerian Pertanian. Keseluruhan koleksi arsip inaktif Pusat Arsip
Kementerian Pertanian sampai dengan tahun 2017 adalah sebanyak 17.866
boks arsip. Angka ini diperoleh dari total keseluruhan volume arsip tertata
yang ada di gedung arsip ditambah dengan total volume arsip belum tertata di
gedung arsip. Total volume arsip tertata di gedung arsip sampai dengan tahun
2017 adalah sebesar 17.490 boks arsip. Volume arsip tertata sebesar 17.490
boks arsip diperoleh dari volume arsip tertata di gedung arsip sampai dengan
tahun 2016 ditambah jumlah arsip yang ditata pada periode tahun 2017, arsip
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 30
yang dipindahkan pada periode tahun 2017, serta dikurangi arsip yang
dimusnahkan dan diserahkan pada periode tahun 2017, sebagaimana
tertuang dalam Tabel sebagai berikut :
NO DATA ARSIP VOLUME
1 Jumlah arsip tertata di Gedung Arsip s.d
akhir tahun 2017
13,651 Boks
2 Jumlah Penataan arsip tahun 2017 976 Boks
3 Jumlah pemindandahan arsip tahun
2017
Biro Organisasi dan Kepegawaian
(28 Boks)
Biro Keuangan dan Perlengkapan
(82 Boks)
Biro Keuangan dan Perlengkapan
(259 Boks)
Biro Kerja Sama Luar Negeri (93
Boks)
Ditjen Peternakan dan Kesehatan
Hewan (504 Boks)
Biro Hukum (9 Boks)
Biro Perencanaan (31 Boks)
1,006 Boks
4 Jumlah arsip yang dimusnahkan 272 Boks
5 Jumlah arsip yang diserahkan 17 Boks
Kegiatan Pemeliharaan Arsip dilaksanakan secara berkala dengan menjaga
kebersihan dan memasukkan kamper. Unit Kearsipan Kementerian Pertanian
pada tanggal 18 Agustus 2017 menerima penghargaan sebagai Juara
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 31
Harapan I pada Lomba Unit Kearsipan Terbaik Nasional yang dilaksanakan
oleh Lembaga Kearsipan ANRI. Untuk mendukung upaya pencapaian
kegiatan Penataan, Penyusutan dan Pemeliharaan Arsip mengalokasikan
dana anggaran sebesar Rp.497.049.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
487.812.854,- atau secara prosentase sebesar 98%.
2. Pengawasan Kearsipan / Audit Kearsipan
Pengawasan kearsipan adalah proses kegiatan dalam menilai kesesuaian
antara prinsip, kaidah dan standar kearsipan dengan penyelenggaraan
kearsipan pada suatu instansi atau lembaga. Pengawasan kearsipan
menjadi tanggung jawab Pimpinan Pencipta Arsip sesuai wilayah
kewenangannya. Dalam pelaksanaan pengawasan kearsipan, lembaga
dan/atau unit kearsipan bekerja sama dengan lembaga atau unit yang
menyelenggarakan fungsi pengawasan sesuai wilayah kewenangannya.
Pengawasan kearsipan di bagi menjadi 2 yaitu : Pengawasan Kearsipan
Eksternal dan Pengawasan Kearsipan Internal. Pengawasan Kearsipan
Eksternal dilakukan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
terhadap penyeleggaraan kearsipan pada suatu lembaga atau instansi.
Hasil laporan Audit Kearsipan Eksternal (LAKE) tersebut disampaikan
kepada pimpinan pencipta arsip. Pengawasan kearsipan internal
dilaksanakan oleh Unit Kearsipan Kementerian terhadap penyelenggaraan
kearsipan pada Unit Kerja lingkup Kementerian Pertanian. Hasil laporan
Audit Kearsipan Internal (LAKI) tersebut disampaikan kepada pimpinan
pencipta arsip dan ditembuskan ke Kepala ANRI. LAKI disampaikan paling
lambat tanggal 31 Agustus setiap tahunnya. Berdasarkan LAKE dan LAKI
tersebut ANRI menyusun Laporan Hasil Pengawasan Kearsipan Nasional
(LHKPN) paling lambat tanggal 30 November setiap tahun anggaran.
LHKPN tersebut disampaikan kepada Wakil Presiden Republik Indonesia,
Menteri yang membidangi urusan pemerintahan dalam negeri, dan Menteri
yang membidang urusan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi.
ANRI akan melaksanakan monitoring atas pelaksanaan tindak lanjut hasil
pengawasan kearsipan. Dalam rangka penegakan peraturan perundang-
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 32
undangan, Kepala ANRI dapat merekomendasikan penerapan sanksi
terhadap Objek Pengawasan sesuai kewenangannya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal rekomendasi yang
mengandung unsur pelanggaran administrasi tidak ditindaklanjuti, kepala
ANRI dapat merekomendasikan penjatuhan sanksi administratif kepada
atasan yang bersangkutan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang Kearsipan. Apabila dalam pelaksanaan pengawasan
kearsipan ditemukan adanya dugaan tindak pidana, ANRI dapat
merekomendasikan kepada Aparat Penegak Hukum untuk melakukan
proses penerapan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang Kearsipan. Menindaklanjuti Peraturan Kepala
ANRI Nomor 38 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengawasan, sesuai
dengan ketentuan pelaksanaan kegiatan pengawasan anggota yang duduk
sebagai Tim Pengawas harus mengikuti Bimtek Pengawasan Kearsipan.
Untuk memenuhi syarat dimaksud, dilaksanakan kegiatan Bimtek
Pengawasan Kearsipan kepada calon Tim Pengawas Kearsipan Internal
Kementerian Pertanian.
Kegiatan Bimtek Pengawasan Kearsipan ini dilaksanakan selama dua hari
pada tanggal 2 s.d 3 Maret 2017, bertempat di Savana Hotel & Convention,
Malang Jawa Timur. Peserta Bimtek Pengawasan Kearsipan dihadiri
kurang lebih 50 orang yang berasal dari pejabat struktural yang
membawahi fungsi kearsipan serta arsiparis lingkup pusat dan daerah yang
ditugaskan oleh masing-masing Eselon I. Kuota Arsiparis pusat sebanyak
15 orang dan arsiparis daerah sebanyak 15, dengan total jumlah 30 orang
arsiparis. Kegiatan Bimtek Pengawasan Kearsipan berupa pengarahan,
paparan materi dan praktek oleh narasumber yang terdiri dari:
Pengarahan tentang Kebijakan Kearsipan Kementerian Pertanian, yang
akan disampaikan oleh Kepala Biro Umum dan Pengadaan, Bapak Drs.
Sigit Wahyudi, MM.
Kebijakan Pengawasan Kearsipan (Peraturan Kepala ANRI Nomor 38
Tahun 2015 tentang Pedoman Pengawasan Kearsipan) yang akan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 33
dibawakan oleh Kepala Pusat Akreditasi Kearsipan ANRI, Bapak Rudi
Anton, SH.
Audit Kearsipan baik teori dan praktek yang akan dibawakan oleh Arsiparis
Pertama ANRI, Deri Septiani Pratami, S.Sos.
Arsiparis yang telah mengikuti Bimtek Tim Pengawasan Kearsipan tersebut
selanjutnya ditetapkan dalam surat Keputusan Menteri Pertanian sebagai
Tim Pengawas Kearsipan Kementerian Pertanian Tahun 2017.
Pengawasan kearsipan internal Kementerian Pertanian dilaksanakan
terhadap Unit Kerja yang telah ditetapkan sebagai objek audit pada
Program Kerja Pengawasan Kearsipan Tahun (PKPKT) 2017.
Objek pengawasan kearsipan internal pada Kementerian Pertanian
dilaksanakan pada 26 Unit Kearsipan yang terdiri dari:
a. Unit Kearsipan II pada :
1) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
2) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
3) Direktorat Jenderal Hortikultura
4) Direktorat Jenderal Perkebunan
5) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
6) Inspektorat Jenderal
7) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
8) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
9) Badan Ketahanan Pangan
10) Badan Karantina Pertanian
b. Unit Kearsipan III pada :
1) Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian
2) Pusat Veteriner Farma
3) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan
4) Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta
5) Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura
6) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetika Pertanian
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 34
7) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian
8) Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
9) Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang
10) Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara
11) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
Surabaya
12) Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari
13) Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
14) Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan
15) Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu
16) Balai Besar Karantina Pertanian Makassar
Berdasarkan hasil audit kearsipan internal yang telah dilaksanakan
diberikan penilaian atas penyelenggaran kearsipan pada objek
pengawasan dengan kategori sebagai berikut:
1. Nilai 91 s.d 100 dengan kategori “sangat baik”
2. Nilai 76 s.d 90 dengan kategori “baik”
3. Nilai 61 s.d 75 dengan kategori “cukup”
4. Nilai 51 s.d 60 dengan kategori “kurang”
5. Nilai di bawah atau sama dengan 50 dengan kategori “buruk”
Nilai yang diperoleh masing-masing unit pengolah dan unit kearsipan
jenjang berikutnya merupakan prosentase nilai yang diperoleh
terhadap nilai standar pada setiap aspek pengawasan kearsipan.
Adapun hasil penilaian pengawasan kearsipan internal untuk setiap
unit kearsipan jenjang berikutnya di Lingkungan Kementerian
Pertanian adalah sebagai berikut:
NO
OBJEK AUDIT HASIL
AKHIR
KATEGORI HASIL
AKHIR
1 Badan Karantina Pertanian 67,37 CUKUP
2 Ditjen Perkebunan 72,88 CUKUP
3 Balitbang 75,85 CUKUP
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 35
4 BPPSDMP 26,67 BURUK
5 Ditjen PSP 61,97 CUKUP
6 Ditjen PKH 73,11 CUKUP
7 Badan Ketahanan Pangan 56,41 KURANG
8 Ditjen Hortikultura 71,2 CUKUP
9 Ditjen Tanaman Pangan 75,85 CUKUP
10 Inspektorat Jenderal 63,49 CUKUP
11 Pusvetma Surabaya 75,75 CUKUP
12 BBIB Singosari 73,88 CUKUP
13 BBPP Ketindan 55,51 KURANG
14 BBPP Batu 69,92 CUKUP
15 BBKP Surabaya 76,47 BAIK
16 BBPPTP Surabaya 39,83 BURUK
17 BBPP Lembang 72,88 CUKUP
18 BBPPMBTPH Cimanggis 46,15 BURUK
19 BB Biogen 59,66 KURANG
20 BBPSDLP 57,26 KURANG
21 BB PADI 57,2 KURANG
22 PPMKP 45,34 BURUK
23 BBKP Soekarno Hatta 29,13 BURUK
H RATA-RATA 61,034 CUKUP
a
sil pengawasan kearsipan internal pada unit kearsipan di Lingkungan
Kementerian Pertanian secara ringkas untuk setiap aspeknya adalah
sebagai berikut:
A. Aspek Pengelolaan Arsip Dinamis
Temuan yang paling banyak dijumpai terkait dengan pengelolaan
arsip dinamis pada unit pengolah di Lingkungan Kementerian
Pertanian adalah:
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 36
1. Pemberkasan dan penataan arsip aktif belum sesuai dengan
kaidah kearsipan;
2. Pelaksanaan pemeliharaan arsip inaktif, khususnya dalam
hal penyediaan sarana prasarana pemeliharaan secara
preventif belum memadai;
3. Pelaksanaan layanan dan akses arsip dinamis, khususnya
dalam hal penyediaan sarana peminjaman belum tersedia;
dan,
4. Pemindahan arsip inaktif belum dilaksanakan secara rutin
dan belum memenuhi syarat pemindahan arsip inaktif.
B. Aspek Sumber Daya Manusia Kearsipan
Audit pada aspek sumber daya manusia (SDM) kearsipan adalah
audit yang dilaksanakan terhadap kompetensi, tugas dan
tanggung jawab arsiparis dan pengelola arsip pada unit pengolah
di Lingkungan Kementerian Pertanian. Temuan dalam aspek ini
pada level kementerian sebagai berikut:
a. Masih terdapat unit kerja yang belum memiliki arsiparis atau
pun pengelola arsip;
b. Masih terdapat unit kerja yang memiliki arsiparis namun
jumlahnya belum sesuai kebutuhan dan belum sesuai dalam
penempatannya;
c. Masih terdapat arsiparis dan pengelola arsip yang belum
mengikuti diklat teknis, bimtek dan sertifikasi kearsipan; dan
d. Masih terdapat arsiparis yang belum melaksanakan tugas dan
fungsi sesuai dengan kedudukan hukum dan kewenangannya.
Untuk mendukung upaya pencapaian kegiatan Pengawasan Kearsipan
mengalokasikan dana anggaran sebesar Rp. 382.980.000 dengan realisasi
sebesar Rp. 372.262.600,- atau secara prosentase sebesar 97%.
3. Seleksi Arsiparis Teladan
Dalam pasal 17 ayat (1) huruf e disebutkan bahwa Unit Kearsipan pada
pencipta arsip sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) memiliki
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 37
fungsi untuk melakukan pembinaan dan pengevaluasian dalam rangka
penyelenggaraan kearsipan di lingkungannya. Arti penting arsip
sebagaimana dirumuskan dalam Undang-Undang No. 43 Tahun 2009
tentang kearsipan disebutkan bahwa “Dalam menghadapi tantangan
globalisasi dan mendukung terwujudnya penyelenggaraan Negara dan
khususnya pemerintahan yang baik dan bersih, serta peningkatan kualitas
pelayanan publik, penyelenggaraan kearsipan di lembaga Negara,
pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan dan perseorangan, harus dilakukan dalam
suatu sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang komprehensif dan
terpadu”. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2012 pasal 13
ayat (1) bahwa dalam rangka pembinaan kearsipan nasional, Arsip
Nasional Republik Indonesia (ANRI) dapat memberikan penghargaan
kearsipan kepada lembaga kearsipan, pencipta arsip, arsiparis dan
masyarakat. ANRI sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis
akan menyelenggarakan Seleksi Arsiparis Teladan Tingkat Nasional Tahun
2017. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan apresiasi dan
penghargaan terhadap prestasi dan profesionalisme arsiparis dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di bidang kearsipan.
Seleksi Arsiparis Teladan Tingkat Nasional Tahun 2017 akan dilaksanakan
di Jakarta pada tanggal 15-19 Agustus 2017, diikuti oleh arsiparis teladan
tingkat Lembaga Negara, Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Oleh karena itu, Unit Kearsipan Kementerian Pertanian
menyelenggarakan kegiatan seleksi arsiparis teladan lingkup Kementerian
Pertanian untuk mendapatkan arsiparis teladan yang akan mewakili dalam
Seleksi Arsiparis Teladan Tingkat Nasional. Kegiatan Seleksi Arsiparis
dilaksanakan guna keikutsertaan dalam mengikuti pemilihan Arsiparis
teladan tingkat Nasional yang setiap tahun dilaksanakan oleh Lembaga
Kearsipan ANRI, dalam hal ini setiap kementerian diharapkan dapat
mengirimkan 1 Arsiparis teladan tingkat ahli dan 1 Arsiparis teladan tingkat
Terampil untuk dapat diikut sertakan dalam pemilihan Arsiparis Teladan
tingkat Nasional yang dilaksankan pada bulan Juli dan diumumkan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 38
pemenangnya pada bulan Agustus (tepatnya pada tanggal 17 Agustus).
Seleksi Arsiparis Teladan lingkup Kementerian Pertanian dilaksanakan
pada tanggal 19-20 Juni 2017 di Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian, Bogor. Peserta kegiatan terdiri dari
Arsiparis lingkup Kementerian Pertanian. Jumlah peserta arsiparis yang
diundang untuk mengikuti seleksi adalah 26 orang, terdiri dari 15 Arsiparis
Ahli dan 11 Arsiparis Terampil perwakilan seluruh Eselon I yang memenuhi
persyaratan (daftar peserta terlampir). Dalam pelaksanaan, arsiparis yang
sudah siap mengikuti tes tertulis dan tes presentasi serta wawancara
adalah Arsiparis Ahli berjumlah 7 orang dan Arsiparis Terampil berjumlah 3
orang.
Kegiatan Seleksi Arsiparis Teladan ini dilaksanakan dengan 2 metode
yaitu:
a) tes tertulis, yang terdiri dari soal pilihan ganda dan essay,
b) tes presentasi mengenai kearsipan serta dilakukan sesi wawancara
oleh juri.
4. Penyelenggaraan Elektronisasi Kearsipan
Dalam Instruksi Presiden RI. Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan e-Government, Presiden
menginstruksikan kepada Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintah Non
Departemen untuk merumuskan dan melaksanakan rencana tindak
pengembangan e-Government berupa pemanfaatan teknologi komunikasi
dan informasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan. Pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi dalam pengelolaan arsip dinamis di lingkungan Kementerian
Pertanian menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Arsip
Inaktif. Dalam rangka implementasi aplikasi Sistem Informasi Manajemen
(SIM) Arsip Inaktif pada Unit Kerja dilingkungan Pertanian dilakukan
pengembangan aplikasi untuk menampung saran dan masukan dari
pengguna. Berdasarkan saran dan masukan serta evaluasi penggunaan
selama periode tahun 2015 dan 2016, pengembangan yang dilakukan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 39
adalah penambahan menu print daftar arsip berdasarkan user yang
melakukan entri yang dapat dibuat berdasarkan periode entri. Selain itu
juga dibuat alur penyusutan yang lebih lengkap dalam pengembangan
aplikasi tahun ini dimana ada pembagian tugas dan fungsi antar Unit
Kearsipan Pusat, Unit Kearsipan I, dan Unit Pengolah. Pemantapan alur
penyusutan itu dibuat untuk mempersiapkan rencana implementasi aplikasi
SIM Arsip Inaktif secara online. Untuk mendukung upaya pencapaian
kegiatan Penyelenggaraan Elektronisasi Kearsipan mengalokasikan
dana anggaran sebesar Rp.129.500.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.129.366.000,- atau secara prosentase sebesar 97%.
II. Sub Bagian Persuratan
1. Pengelolaan Ketatausahaan Kementerian
Capaian kegiatan Pengelolaan Ketatausahaan Kementerian adalah
pengelolaan persuratan untuk surat yang masuk ke Sub Bagian Persuratan,
mulai pencatatan surat masuk, mengambil surat dari kantor pos dan
menerima surat yang diantar oleh kurir serta mendistribusikan kepada
pihak-pihak terkait. Untuk pengambilan surat di Kantor Pos dilakukan setiap
hari kerja. Total penerimaan surat masuk ke Kementerian Pertanian sampai
mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2017 berjumlah 15.692
surat. Untuk kegiatan utama Pengelolaan Ketatausahaan Kementerian,
dalam rangka memberikan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
penghubung/petugas surat dan meningkatkan hubungan silaturrahim
petugas penghubung surat serta pelayanan yang berkualitas kepada
penerima surat untuk mendukung pimpinan dalam membangun Pertanian,
maka Sub Bagian Persuratan Kementerian Pertanian mengadakan
kegiatan Pertemuan Penghubung/Petugas Surat lingkup Kementerian
Pertanian yang diadakan di Hotel Grand Diara, Jl. Raya Puncak Km. 77,
Leuwimalang, Desa Kopo, Kec.Cisarua, Bogor, pada tanggal 06 – 07
Oktober 2017, dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 60 orang yang
berasal dari seluruh Unit Eselon I lingkup Kementerian Pertanian.
Narasumber kegiatan Pertemuan Penghubung/Petugas Surat ini adalah
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 40
Agus Sunarya, S.E., M.M., Kepala Bagian Kearsipan dan Tata Usaha, Biro
Umum dan Pengadaan yang menyampaikan materi Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan Pengurusan Surat Oleh Petugas/Penghubung Surat di Lingkup
Kementerian Pertanian, dan Kepala Sub Bagian Persuratan sebagai
moderator. Untuk materi berikutnya disampaikan oleh narasumber Amalia
Sekar Wulan, Psi, yang menyampaikan materi Membangun Kepekaan
Dalam Kerjasama Tim dan Kepala Bagian Kearsipan dan Tata Usaha, Biro
Umum dan Pengadaan sebagai moderator. Tujuan dari kegiatan ini adalah
meningkatkan kemampuan dan peran sumber daya penghubung/petugas
surat, meningkatkan hubungan silaturahim petugas penghubung surat
dalam melakukan pendistribusian surat di lingkup Kementan, serta
menciptakan kelancaran dalam pendistribusian surat dari
penghubung/petugas di lingkup Kementerian Pertanian.
Untuk mendukung upaya pencapaian kegiatan Pengelolaan Ketatausahaan
Kementerian, Sub Bagian Persuratan mengalokasikan anggaran sebesar
Rp. 316.855.000,- untuk Tahun Anggaran 2017, dengan realisasi sebesar
Rp. 278.355.385,- atau secara persentase sebesar 93,65%.
2. Penggandaan Bahan dan Dokumen Pimpinan.
Kegiatan Penggandaan Bahan dan Dokumen Pimpinan berupa belanja
bahan, biaya penggandaan, serta pengadaan bahan rapat kerja dan
makalah pimpinan. Bahan dan dokumen yang digandakan dalam
pelaksanaan kegiatan ini adalah bahan dan dokumen seperti Rapat Kerja
Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR RI, Rapat Dengar Pendapat
dengan Komisi IV DPR RI, Sidang Kabinet, Rapat Kerja Menteri Pertanian
dengan Presiden/Wapres, Rapat Kerja Menteri Pertanian dengan
Kementerian Terkait, Rapat Koordinasi Bidang Ekonomi, Rapat-rapat
Koordinasi Terbatas, Rapat Dengar Pendapat Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian dengan Komisi IV DPR RI, Rapat Pembahasan
Kinerja dan Anggaran Kementerian Pertanian dengan DPR RI, Rapat
Pimpinan Kementerian Pertanian (RAPIM), dan bahan serta makalah
pimpinan lainnya.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 41
Untuk mendukung upaya pencapaian kegiatan Penggandaan Bahan dan
Dokumen Pimpinan, Sub Bagian Persuratan mengalokasikan anggaran
sebesar Rp. 1.415.700.000,- untuk Tahun Anggaran 2017, dengan realisasi
sebesar Rp. 1.414.035.583,- atau secara persentase sebesar 99,88%.
3. Penyelenggaraan Bahan Bimbingan Ketatausahaan
Sasaran capaian dari kegiatan ini adalah tercapainya kesamaan persepsi
antara pelaksana ketatausahaan dengan jajaran birokrasi mengenai Tata
Naskah Dinas di Kementerian Pertanian, serta diharapkan dapat
menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien antara para pelaksana
ketatausahaan dengan jajaran eseloneering dalam pelaksanaan percepatan
penyampaian informasi dengan menerapkan Tata Naskah Dinas Elektronik
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dalam berbagai bidang kegiatan
kedinasan di lingkup Kementerian Pertanian. Wujud dari pelaksanaan ini
yaitu telah dilaksanakannya dua kegiatan yang terkait dengan Tata Naskah
Dinas, yaitu kegiatan Apresiasi Ketatausahaan dan kegiatan Sosialisasi
Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) Kementerian Pertanian.
Apresiasi Ketatausahaan lingkup Eselon I Kementerian Pertanian telah
dilaksanakan pada tanggal 29 – 30 Agustus di Hotel Grand Serela, Jl.
Hegarmanah No. 9-15, Setiabudhi, Bandung, Jawa Barat. Peserta yang
hadir berjumlah 120 orang, yang terdiri dari pejabat Eselon III dan IV serta
staf yang mewakili dari seluruh Unit Eselon I Lingkup Kementerian
Pertanian.
Narasumber kegiatan ini antara lain:
1. Irwanto Eko Saputro, ST, M.MSI. (Arsip Nasional Republik Indonesia),
yang membawakan materi mengenai Perka ANRI No. 02 Tahun 2014
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas;
2. Dra. Ebah Suhaebah, M.Hum. (Pusat Pembinaan, Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan), yang memberikan materi mengenai Penerapan Kaidah
Bahasa Indonesia Dalam Naskah Dinas;
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 42
3. Poerwantini, S.H., M.M. (Biro Umum dan Pengadaan, Kementerian
Pertanian), yang memberikan materi mengenai Evaluasi penerapan
Permentan No. 07 Tahun 2016 tentang Tata Naskah Dinas Kementerian
Pertanian.
Untuk kegiatan Sosialisasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE), diadakan
pada tanggal 12 - 13 April 2017 di Hotel Banana Inn, Bandung, dengan
peserta sebanyak 132 (seratus tiga puluh dua) orang dari seluruh Unit
Eselon I lingkup Kementerian Pertanian.
Adapun Narasumber acara Sosialisasi Tata Naskah Dinas Elektronik
Kementerian Pertanian ini :
1. Dra. Ebah Suhaebah, M.Hum. (Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa), yang membawakan materi Penggunaan Bahasa Indonesia
dalam Naskah Dinas;
2. Purwantini, S.H, M.M. (Kepala Bagian Kearsipan dan Tata Usaha, Biro
Umum dan Pengadaan), yang membawakan materi Sosialisasi
Permentan No. 07 Tahun 2016 tentang Tata Naskah Dinas Kementerian
Pertanian, yang merupakan dasar dari Tata Naskah Dinas Elektronik
Kementerian Pertanian;
3. Ir. Bayu Mulyana, M.M. (Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi
PUSDATIN), yang membawakan materi Kesiapan Infrastruktur TIK
Dalam Mendukung Tata Naskah Dinas Elektronik;
4. Irwanto Eko Saputro, S.T, M.Ms. (Arsip Nasional Republik Indonesia),
dengan materi Kendala dan Tantangan Implementasi SIKD/ TNDE.
Untuk mendukung upaya pencapaian seluruh kegiatan pada
Penyelenggaraan Bahan Bimbingan Ketatausahaan, Sub Bagian
Persuratan mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 1.294.250.000,- untuk
Tahun Anggaran 2017, dengan realisasi sebesar Rp. 1.142.135.996,- atau
secara persentase sebesar 88,25%.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 43
III. SubBagian Tata Usaha Sekretariat Jenderal, Staf Ahli, dan Biro
1. Pengelolaan Ketatausahaan Sekretaris Jenderal
Kegiatan ini dilakukan untuk melaksanakan Kesekretariatan
Ketatausahaan Sekretariat Jenderal. Dilihat dari indikator input (masukan),
bahwa dana yang tersedia sebesar Rp. 391.500.000,- untuk kegiatan ini
telah terserap sebesar Rp. 315.387.180; dengan capaian prosentase
sebesar (80,56%). Personil yang terlibat berasal dari Biro Umum dan
Pengadaan juga dari unit-unit kerja Eselon II dan Pusat, dan kesemuanya
telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian
administrasi. Apabila dilihat dari output kegiatan ini, terlaksananya
Administrasi Ketatausahaan Sekretaris Jenderal.
2. Pengelolaan Ketatausahaan Biro
Kegiatan ini dilakukan untuk melaksanakan pengelolaan Kesekretariatan
Biro lingkup Eselon II Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian meliputi
fasilitasi Kepala Biro serta surat masuk dan surat keluar Kepala Biro. Dilihat
dari indikator input (masukan), bahwa dana yang tersedia sebesar
Rp.3.517.293.000; untuk kegiatan ini telah terserap sebesar
Rp.3.477.088.714; dengan prosentase capaian sebesar (98,86%). Personil
yang terlibat berasal dari Biro Umum dan Pengadaan juga dari unit-unit
kerja Eselon I dan Pusat, yang kesemuanya telah memberikan kontribusi
baik pemikiran maupun penyelesaian administrasi. Dilihat dari Capaian
kegiatan ini telah dilakukannya kegiatan antara lain : Penyusunan RKA-KL,
Pengelolaan Perpustakaan/Kearsipan/ Dokumentasi. Capaian kegiatan ini
telah dilakukannya pertemuan kegiatan penyusunan laporan Mingguan/
Bulanan/ Triwulan lingkup Biro Umum dan Pengadaan. Laporan kegiatan ini
berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antarpihak yang
melaporkan dan pihak yang membaca laporan.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 44
3. Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kegiatan ini dimaksud untuk melakukan Pembinaan Administrasi
Pengelolaan Kepegawaian dan Pengembangan sumber daya manusia
dengan menitikberatkan dalam tata cara penyusunan Sasaran Kerja
Pegawai lingkup Biro Umum dan Pengadaan. Dilihat dari indikator input
(masukan), bahwa dana yang tersedia sebesar Rp.1.673.384.000; untuk
kegiatan ini telah terserap sebesar Rp. 1.647.251.000,- dengan prosentase
capaian sebesar (98.44%).
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain : Sosialisasi Peraturan
Presiden Tahun 2010 Sasaran Penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk
menghasilkan output Tingkat disiplin pegawai dalam implementasikan
kegiatan dalam Pencapaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil pada
seluruh pegawai dilingkup Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017, yang
dikuti peserta pegawai lingkup Biro Umum dan Pengadaan yang
dilaksanakan dua kali di Hotel Golden Flower Bandung yang di
selenggarakan pada tanggal 10 s/d 11 Pebruari dan 24 s/d 25 Maret 2017,
selain itu ada kegiatan administrasi yang dilakukan yaitu :
Terselenggaranya Pembinaan Administrasi Kepegawaian
Terkelolanya data SIMPEG
Tersusunnya Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja
Tersusunnya Sistem Operasional Prosedur (SOP)
Tersusunnya Data Kepegawaian
Tersusunnya Data Tunjangan Kinerja
4. Pelaksanaan Evaluasi dan Monitoring
Kegiatan monitoring, evaluasi, dokumentasi, dimaksudkan untuk melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan serta
memantau serapan dan capaian kinerja tahun berjalan, kegiatan ini adalah
berupa penyusunan Penetapan Kinerja ini akan menggambarkan capaian
kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/ unit kerja
dalam satu tahun, Penyusunan Rencana Kerja berpedoman pada Rencana
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 45
Strategis Biro Umum dan Pengadaan Kementerian Pertanian yang ada
dengan mengacu pada rancangan awal Rencana Kerja serta Penyusunan
LAKIN sejalan dengan kebijakan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah
dari Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi. Untuk memantau kegiatan ini dilakukan Pertemuan Evaluasi dan
Monitoring pada semester I dan Semester II yang dilaksanakan di Wisma
Pertanian Cipayung. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa dana
yang tersedia sebesar Rp.1.386.955.000; untuk kegiatan ini telah terserap
sebesar Rp.1.383.660.489,- dengan prosentase sebesar (99.76%).
5. Pengelolaan Kearsipan, Ketatausahaan, Kerumahtanggaan dan
Layanan Pengadaan
Kegiatan ini dimaksud untuk melaksanakan kesekretariatan Fungsional
Arsiparis dan Kesekretariatan Pejabat Fungsional Pengadaan Barang dan
Jasa.
a. Kesekretariatan Fungsional Arsiparis
Memberikan fasilitasi aspek kepegawaian bagi Pejabat Fungsional
Arsiparis lingkup Kementerian Pertanian dan pembinaan seperti
melaksanakan Bimbingan Teknis Tingkat Ahli yang diadakan di Balai
Uji Terap dan Tehnik Karantina Rawa Banteng Bekasi dan Bimbingan
Teknis Tingkat Terampil yang diadakan di Pusat Pelatihan Manajemen
Kepemimpinan Pertanian Ciawi serta Bimbingan Teknis bagi tim Penilai
yang diadakan di Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian
Ciawi serta pertemuan forum komunikasi fungsional Arsiparis lingkup
Kementerian Pertanian di Hotel Highland Park Bogor. Pertemuan
tersebut dihadiri oleh Pejabat Struktural Eselon III dan/atau IV dan
Fungsional Arsiparis.
b. Kesekretariatan Unit Layanan Pengadaan
Jumlah Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa
(PPBJ) sebanyak 15 Orang, dan pada Tahun 2017 telah dilakukan
pelatihan peningkatan kompetensi untuk pejabat fungsional PPBJ, PPK
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 46
dan Pejabat Pengadaan lingkup Kementerian Pertanian selain itu telah
dilaksanakan Sosialisasi/Pelatihan Tatacara Perhitungan Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) Dalam Perencanaan Kebutuhan dan
Evaluasi Pengadaan Barang/Jasa.
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah nilai isian dalam
persentase dari komponen produksi dalam negeri termasuk biaya
pengangkutannya yang ditawarkan dalam item penawaran harga
barang maupun jasa. Serta Sosialisasi/Pelatihan Tatacara Penyusunan
dan Evaluasi Dokumen Penawaran Jasa Konstruksi. Pada Tahun
Anggaran 2017.
c. Kesekretariatan Para Medis
Memberikan fasilitasi aspek kepegawaian bagi Pejabat Fungsional Para
Medis lingkup Kementerian Pertanian dan pembinaan seperti
melaksanakan Bimbingan Teknis Tingkat dan Bimbingan Teknis
Tingkat Terampil yang diadakan di Pusat Pelatihan Manajemen
Kepemimpinan Pertanian Ciawi serta Bimbingan Teknis bagi tim Penilai
yang diadakan di Hotel Santika Depok.
d. Layanan Perkantoran
Subbagian Tata Usaha Sekjen dan Biro sebagai pengelola administrasi
kepegawaian, keuangan Biro, pada Tahun 2017 telah melaksanakan
kegiatan pembayaran gaji, tunjangan kinerja pegawai, dan
penyelenggaraan operasional selama 1 tahun atau 12 bulan.
e. Kegiatan Pelaksanaan Koordinasi dan Investasi
Capaian kegiatan ini yaitu telah terlaksananya koordinasi dan investasi
dengan pihak luar negeri maupun dalam negeri oleh Staf Ahli Menteri
Pertanian dalam mendukung program pertanian.
f. Kegiatan Peningkatan Layanan Manajemen. Capaian kegiatan ini yaitu
terselenggaranya pelayanan manajemen lingkup Kementerian
Pertanian.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 47
g. Kegiatan Penyelenggaraan Pembinaan Teknis Administrasi. Capaian
kegiatan ini yaitu terselenggaranya pembinaan teknis administrasi
lingkup Kementerian Pertanian.
h. Kegiatan Pengembangan Kelembagaan. Capaian kegiatan ini yaitu
meningkatnya kualitas kelembagaan komoditas pertanian.
i. Kegiatan Penunjang Kelembagaan. Capaian kegiatan ini yaitu
terencananya kegiatan pengembangan sarana dan prasarana lingkup
kantor Pusat Kementerian Pertanian.
6. Pelaksanaan Ketatausahaan SAM
Kegiatan ini dilakukan untuk mengelola meliputi pendampingan pimpinan
serta surat masuk dan surat keluar Staf Ahli Menteri. Dilihat dari indicator
input (masukan), bahwa dana yang tersedia sebesar Rp. 655.469.000,-
(enam ratus lima puluh lima juta empat ratus enam puluh sembilan ribu
rupiah); untuk kegiatan ini telah terserap sebesar Rp. 651.177.203,- (enam
ratus lima puluh satu juta seratus tujuh puluh tujuh ribu dua ratus tiga
rupiah); Personil yang terlibat berasal dari Biro Umum dan Pengadaan juga
dari unit-unit kerja eselon I dan Pusat dan semuanya telah memberikan
kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya.
Sedangkan capaian kegiatan ini yaitu terlaksananya pendampingan dan
fasilitas Staf Ahli Menteri dan Ketatausahaan Staf Ahli antara lain :
a. Pendampingan/Mewakili Pimpinan dan Koordinasi/Konsinyasi
Kegiatan Pendampingan/Mewakili Pimpinan dilakukan mempersiapkan
dan mendampingi/mewakili kegiatan pimpinan baik di dalam kantor
maupun di luar kantor. Dalam rangka mempersiapkan kegiatan
pimpinan dilakukan koordinasi/konsinyasi dengan pihak terkait agar
saat pelaksanaan kegiatan kendala dan hambatan dapat diminimalkan.
Selama tahun 2017 Kegiatan Pendampingan/Mewakili Pimpinan telah
dilaksanakan sebanyak 44 kali perjalanan dan Kegiatan
Koordinasi/Konsinyasi sebanyak 51 kali perjalanan.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 48
b. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dimaksudkan untuk melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan
serta menggali berbagai informasi termasuk data-data dari
berbagai instansi yang memiliki keterkaitan dengan masing-
masing bidang Staf Ahli yaitu Bidang Lingkungan, Bidang
Infrastruktur, Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional,
Bidang Inovasi dan Teknologi Pertanian serta Bidang Investasi
Pertanian. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 69 kali
perjalanan selama satu tahunan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mendapatkan pembaharuan informasi/data guna pemperbanyak
bahan telaahan Staf Ahli dimasing-masing bidang.
1) Pelaksanaan Kegiatan Staf Ahli Bidang Lingkungan
Kementerian Pertanian RI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun
2015, tanggal 3 Agustus 2015, tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pertanian, Staf Ahli Bidang Lingkungan
Kementerian Pertanian mempunyai tugas utama tugas
memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada
Menteri terkait dengan bidang lingkungan pertanian. Telaahan
yang dilakukan meliputi: (a) telahaan sebagai tindak lanjut
permintaan Menteri Pertanian, dan (b) telahaan atas insiatif Staf
Ahli Bidang Lingkungan sendiri terhadap isu-isu terkini yang
berkaitan dengan aspek lingkungan. Telaahan yang dihasilkan
akan ditembuskan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian
Pertanian dan eselon I terkait.
Staf Ahli Bidang Lingkungan berpartisipasi aktif dalam kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, berpartisipasi aktif dalam kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan pada Eselon I,
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 49
khususnya Upaya Khusus Swasembada Pangan, dampak
perubahan iklim terhadap pengembangan pertanian, penerapan
Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Indonesia/Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), pemanfaatan
lahan gambut bagi pengembangan pertanian berkelanjutan,
melakukan koordinasi dengan kementerian dan institusi lain di
dalam maupun luar negeri serta melakukan koordinasi dengan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan
lingkungan. Untuk meningkatkan pemahaman bagi jajaran
pertanian maupun masyarakat, Staf Ahli Bidang Lingkungan juga
melakukan sosialisasi mengenai Lingkungan bersama-sama
dengan eselon I terkait dan Pemerintah Daerah.
Sehubungan dengan kegiatan diatas, unit kerja Staf Ahli Bidang
Lingkungan pada tahun 2017 mendapatkan total dana anggaran
sebesar Rp 1.832.065.000,- (satu milyar delapan ratus tiga puluh
dua juta enam puluh lima ribu rupiah) dan anggaran yang telah
teserap sebesar Rp.1.805.634.331 (satu milyar delapan ratus
lima juta enam ratus tiga puluh empat ribu tiga ratus tiga puluh
satu rupiah). Dari semua kegiatan Staf Ahli Bidang Lingkungan
tahun anggaran 2017, presentasi realisasi anggaran yang telah
tercapai adalah sebesar 98,56%.
2) Pelaksanaan Kegiatan Staf Ahli Bidang Infrastrukrur
Pertanian
Pelaksanaan Kegiatan Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur
Pertanian meliputi ; Merumuskan program kerja dan kegiatan
tahunan berdasarkan rencana strategis Kementerian Pertanian,
Melakukan Pembinaan dan Koordinasi dalam rangka
merumuskan telaahan dan penugasan Menteri di Bidang
Infrastruktur Pertanian sebagai Bahan Menteri Pertanian dalam
Penetapkan Kebijakan, Menyelenggarakan Focus Group
Discussion (FGD) bidang Infrastruktur Pertanian,
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 50
Menyelenggarakan Diskusi dan Koordinasi Internal dan Instansi
terkaiat, melaksanakan studi banding dan konferensi
internasional bidang infrastruktur pertanian, dan penanggung
jawab UPSUS Peningkatan Produksi Padi, jagung dan
Kedelai.Dana Pengembangan Kelembagaan dan Dukungan
Operasional Pimpinan (SAM) Bidang Infrastruktur Pertanian
pada tahun 2017 sebesar Rp. 1.735.065.000,- dan telah
terealisasi sebesar Rp. 1.701.655.976.- Adapun yang terlibat
dalam kegiatan Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Pertanian
adalah Badan Litbang, Ditjen PSP, Ditjen Tanaman pangan,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian
PUPR, TNI dan Dinas daerah serta semua yang telah
memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian
administrasinya. Sedangkan capaian kegiatan ini yaitu
terlaksananya kegiatan Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur
Pertanian dengan baik.
3) Pelaksanaan Kegiatan Staf Ahli Bidang Perdagangan dan
Hubungan Internasional Kementerian Pertanian RI
SAM Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional (SAM
PHI) yang mempunyai tugas memberikan rekomendasi
terhadap isu-isu strategis kepada Menteri Pertanian terkait
dengan bidang perdagangan dan hubungan internasional bidang
pertanian (Permentan No. 43 /Permentan/OT.010/8/2015 pasal
1157). Dalam pelaksanaannya mencakup tindak lanjut atas
permintaan Menteri dan inisiatif dari SAM Bidang PHI.
Sebagai bagian dari pelaksanaan tindak lanjut tersebut, SAM
PHI, antara lain : (a) melakukan rekomendasi di bidang
perdagangan dan hubungan internasional bidang pertanian
sebagai saran kepada Menteri, (b) melakukan koordinasi,
pembinaan, sosialisasi dan workshop serta diskusi kebijakan
perdagangan dan hubungan internasional bidang pertanian, (c)
berpartisipasi pada sosialisasi, seminar, konferensi yang
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 51
diselenggarakan oleh pemangku kepentingan, (d)
melaksanakan tugas khusus tertentu sesuai penugasan seperti :
tugas sebagai anggota DEN, tugas sebagai penanggung jawab
UPSUS, Anggota Tim Pengarah Penyedia Bahan Bakar Nabati
(BBN) Bio Fuel, Penyusun Buku Merah Putih 2017 Kementerian
Pertanian, serta mewakili Menteri (e) kunjungan kerja baik di
dalam maupun di luar negeri, (f) mengikuti Rapat Pimpinan
Kementerian Pertanian.
Staf Ahli Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional pada
tahun 2017 mendapatkan total dana anggaran sebesar Rp
1.931.315.000 (Satu Milyar sembilan ratus tiga puluh satu juta
tiga ratus lima belas ribu rupiah) dan anggaran yang telah
teserap sebasar Rp. 1.660.786.420,- (Satu milyar enam ratus
enam puluh juta tujuh ratus delapan puluh enam ribu empat
ratus dua puluh rupiah).
4) Pelaksanaan Kegiatan Staf Ahli Bidang Bio Industri
Kementerian Pertanian RI
SAM Bidang Bio Industri mempunyai tugas untuk pembangunan
pertanian yang akan dicapai dalam masa 5 tahun. Untuk
mencapai sasaran pembangunan tersebut harus didukung
dengan pengembangan bio industri pertanian. Bio industri
pertanian dapat bersumber dari berbagai hasil penelitian dari
lembaga penelitian dan perguruan tinggi serta dari masyarakat
baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Dari beberapa
diskusi formal dan informal diperoleh informasi, bahwa lembaga-
lembaga penelitian di dalam negeri, termasuk perguruan tinggi,
telah melakukan penelitian dan telah menghasilkan banyak bio
industri bidang pertanian. Kesenjangan penerapan teknologi bio
industri pertanian selalu terjadi pada negara-negara
berkembang, karena kecepatan menghasilkan teknologi bio
industri dari Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi atau
sumber-sumber teknologi lainnya tidak dapat diikuti oleh
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 52
kecepatan adopsi petani/swasta selaku pemakai langsung (end
user) bio industri tersebut. Pelaksanaan kegiatan Staf Ahli
Bidang Bio Industri meliputi: a) Sosialisasi Pengembangan
Teknologi Bio industri Pertanian, diharapkan dapat
menjembatani antara penemu teknologi bio industri dengan
mediator dan pemakai langsung, sehingga secara bertahap
teknologi bio industri pertanian tersebut akan sampai ke
sasaran akhir, yaitu: para kelompok tani/ petani atau swasta
selaku pengguna teknologi, b) Konsenyering Bidang
Pengembangan Bio Industri Pertanian. Sehubungan dengan
kegiatan diatas, unit kerja Staf Ahli Bidang Bio Industri Pertanian
pada tahun 2017 mendapatkan total dana anggaran sebesar Rp.
1.580.065.000,- (satu milyar lima ratus delapan puluh juta enam
puluh lima ribu rupiah) dan anggaran yang telah terserap
sebesar Rp. 1.461.490.297,- (satu milyar empat ratus enam
puluh satu juta empat ratus Sembilan puluh ribu dua ratus
Sembilan puluh tujuh rupiah). Dari semua kegiatan Staf Ahli
Bidang Bio Industri tahun anggaran 2017, presentasi realisasi
anggaran yang telah tercapai adalah sebesar 92,50%.
5) Pelaksanaan Kegiatan Staf Ahli Bidang Lingkungan
Bidang Investasi Kementerian Pertanian RI
Staf Ahli Bidang Investasi Pertanian mempunyai tugas
memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada
Menteri terkait dengan bidang investasi pertanian.
Kegiatan Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian pada
Tahun 2017 Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian
mendapat dukungan Anggaran sebesar Rp. 1.583.265.000,- dan
sudah terserap sebesar Rp.1.547.690.617,- atau 97,75% yang
digunakan untuk:
1. Pertemuan dengan calon investor yang bertujuan untuk
membangun kepercayaan dan keyakinan calon investor;
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 53
2. Pendekatan spesifik melaui pertemuan, konsultasi dan
fasilitasi intensif per individual investor, dan Intansi
Pemerintah Pusat dan Daerah Terkait;
3. Melaksanakan 56 kali perjalanan dinas baik Pembinaan,
Koordinasi dan Pendampingan pimpinan dengan tujuan
dalam rangka tinjauan lapangan (Ground Cheking),
pertemuan dengan pemerintah daerah untuk mentelaah,
konsultasi dan koordinasi terkait permasalahan investasi
pertanian di daerah tersebut dalam rangka percepatan
investasi pertanian.
7. Peningkatan Layanan Manajemen
Kegiatan ini dilakukan untuk menyelenggarakan pelayanan manajemen lingkup
Kementerian Pertanian. Dilihat dari indicator input (masukan), bahwa dana
yang tersedia sebesar Rp. 2.709.116.000-; untuk kegiatan ini telah terserap
dana sebesar Rp. 2.549.279.770,- Personil yang terlibat berasal dari Biro
Umum dan Pengadaan juga dari unit-unit kerja eselon I dan Pusat, dan
semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian
administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran), yaitu
Terselenggaranya Layanan Manajemen Sekretariat Jenderal.
Untuk Persentase realisasi anggaran terhadap target anggaran adalah sebesar
(94,10%). Hal ini mengingat untuk menghasilkan out comes masih memerlukan
sosialisasi dan pemahaman dari seluruh pimpinan dan pegawai.
8. Penyelenggaraan Pembinaan Teknis Administrasi
Kegiatan ini dilakukan untuk menyelenggarakan pembinaan Teknis Administrasi
lingkup Kementerian Pertanian. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa
dana yang tersedia sebesar Rp.6.741.485.000,- untuk kegiatan ini telah
terserap dana sebesar Rp.6.566.753.865,- Personil yang terlibat berasal dari
Biro Umum dan Pengadaan juga dari unit-unit kerja eselon I dan Pusat, dan
semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian
administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran), berupa
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 54
Terselenggaranya Pembinaan Teknis Administrasi lingkup Kementerian
Pertanian.
Untuk Persentase realisasi anggaran terhadap target anggaran adalah sebesar
(97.41%). Hal ini mengingat untuk menghasilkan out comes masih memerlukan
sosialisasi dan pemahaman dari seluruh pimpinan dan pegawai.
9. Pengembangan Kelembagaan
Kegiatan ini dilakukan untuk pengelolaan pengembangan kelembagaan kantor
Pusat Kementerian Pertanian, meliputi Kegiatan Pengkajian dilakukan oleh
Tenaga Ahli Menteri. Dilihat dari indicator input (masukan), bahwa dana yang
tersedia sebesar Rp.2.223.480.000,- untuk kegiatan ini telah terserap dana
sebesar Rp.1.976.719.317,- Personil yang terlibat berasal dari Biro Umum dan
Pengadaan juga dari unit-unit kerja eselon I dan pusat, dan semuanya telah
memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya.
Untuk Indikator out comes, kegiatan ini di lakukan untuk meningkatnya kualitas
komoditas Pertanian. Untuk Persentase realisasi anggaran terhadap target
anggaran adalah sebesar (88,90%).
10. Penunjang Perencanaan
Kegiatan ini merupakan Kegiatan pengelolaan penunjang perencanaan. Dilihat
dari indicator input (masukan), bahwa dana yang tersedia sebesar
Rp.2.506.740.000,- untuk kegiatan ini telah terserap dana sebesar
Rp.2.216.416.327,- Personil yang terlibat berasal dari Biro Umum dan
Pengadaan juga dari unit-unit kerja eselon I dan Pusat, dan semuanya telah
memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya.
Sedangkan dilihat dari indicator output ( keluaran ) berupa Terencananya
kegiatan sarana dan prasarana lingkup Kantor Pusat Kementerian Pertanian.
Untuk Persentase realisasi anggaran terhadap target anggaran adalah sebesar
(88,42%). Hal ini mengingat untuk menghasilkan out comes masih memerlukan
sosialisasi dan pemahaman dari seluruh pimpinan dan pegawai.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 55
IV. Sub Bagian Tata Usaha Menteri
Kegiatan ini dilakukan alam rangka pengelolaah administrasi surat menyurat
yang ditujukan ke Pimpinan, baik itu dari luar Kementerian Pertanian maupun
dari eselon I lingkup Kementerian Pertanian.
Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang disediakan tahun
ini sebesar Rp. 853.625.000,- dapat terserap sebesar Rp. 831.266.800,-
(97,38%), sedangkan personil yang terlibat adalah dari Biro Umum dan
Pengadaan.
Adapun di lihat dari indikator kegiatan ini telah mampu memberikan output
(keluaran) berupa terselenggaranya pengelolaan administrasi dan tata usaha
menteri yang baik, efisien dan aman, dengan capaian kegiatan sebagai
berikut :
a. Untuk pelaksanaan Ketatausahaan Menteri selama tahun 2017 difokuskan
pada penanganan alur surat masuk ke Menteri Pertanian, Staf Khusus dan
Tenaga Ahli Menteri Pertanian.
Adapun penanganan surat yang masuk kepada Menteri Pertanian periode
bulan Januari s/d Desember 2017 dapat di lihat pada grafik berikut :
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 56
b. Sedangkan untuk penanganan surat keluar difokuskan pada tata kelola
alur surat keluar Menteri Pertanian, yaitu surat-surat yang diajukan oleh
Eselon I lingkup Kementerian Pertanian, maupun konsep surat yang
langsung di tandatangani oleh Menteri Pertanian.
Penanganan surat keluar Menteri Pertanian periode bulan Januari s/d
Desember 2017 dapat di lihat pada grafik berikut :
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 57
Grafik Penanganan Surat Keluar Surat keputusan (SK)
Peraturan Menteri Pertanian (PERMENTAN) Instruksi dan MOU
B. Capaian Kegiatan Tingkat Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana
Kantor Pusat Kementerian Pertanian
Tujuan utama kegiatan ini adalah terfasilitasi dan terlayaninya kebutuhan
sarana dan prasarana di Kantor Pusat Kementerian Pertanian. Dalam upaya
mencapai tujuan dimaksud, maka pada Tahun 2017 telah dilakukan kegiatan
bidang pelayanan kerumahtanggaan.
I. SubBagian Keamanan dan Tranportasi
1. Kegiatan Pengamanan Kantor
Kegiatan ini merupakan pengamanan kantor pusat Kementerian
Pertanian, Rumah Dinas dan Wisma, dana Operasional yang tersedia
sebesar Rp.2,278,040,000,- untuk kegiatan ini telah terserap dana
sebesar Rp.2,217,103,000,- Personil yang terlibat Biro Umum dan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 58
Pengadaan, sedangkan dilihat dari indikator outputs (keluaran), kegiatan
ini telah mampu memberikan output (keluaran) berupa: Terciptanya
keamanan kantor, kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas satuan
pengamanan penertiban dan pengamanan demonstrasi – demonstrasi,
perlengkapan bagi seluruh anggota Satpam serta pengadaan alat-alat
penunjang keamanan seperti kartu parkir, rambu lalin dan sticker
kendaraan;
Untuk indikator out comesnya masih diperlukan sosialisasi dan
tindaklanjut kegiatan ditahun berikutnya. Pencapaian kinerja sebesar
(97,33%).
2. Kegiatan Perawatan Kendaraan
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan kendaraan operasional
serta tersedianya kendaraan jemputan untuk pegawai Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian. Dana yang tersedia sebesar Rp.391.020.000,-
dan telah terserap dana sebesar Rp.343.371.960,- Personil yang terlibat
dari Biro Umum dan Humas, sedangkan dilihat dari indikator output
(keluaran), kegiatan ini telah mampu memberikan output (keluaran)
berupa: tersedianya angkutan pegawai, terdata kondisi kendaraan
bermotor dan telah dilakukan perpanjangan STNK kendaraan bermotor.
Untuk indikator outcomesnya masih diperlukan sosialisasi dan
tindaklanjut kegiatan ditahun berikutnya. Pencapaian kinerja sebesar
(87,81%).
II. Sub Bagian Pemeliharaan
1. Kegiatan Kesekretariatan Rumah Tangga
Kegiatan ini merupakan pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Bagian
Rumah Tangga guna kelancaran kegiatan kerumahtanggaan yang
meliputi honor operasional satuan kerja, honor output kegiatan, Perjalanan
dinas paket meeting luar kota, perjalanan dinas dalam rangka kegiatan
Rumah Tangga. Dana Operasional yang tersedia sebesar
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 59
Rp.1.939.010.000,-. Untuk kegiatan ini telah terserap dana sebesar Rp.
1.709.965725,- Personil yang terlibat 5 Orang dari Biro Umum Dan
Pengadaan dari kegiatan ini dapat dihasilkan output: dapat memberikan
kelancaran pada kegiatan Bagian Rumah tangga, untuk indicator
outcomesnya pencapaian kinerja sebesar (88.19%).
2. Kegiatan Operasional Pimpinan
Kegiatan ini dilakukan guna melayani kerumahtanggaan pimpinan
(masukan). Dana yang tersedia sebesar Rp.9.436.885.000,- dan telah
terserap dana sebesar Rp. 9.424.087.926,- Personil yang terlibat dari
Biro Umum dan Humas, kegiatan ini telah mampu memberikan out put
(keluaran) berupa: Meningkatnya Pelayanan Kerumahtanggaan Pimpinan
meliputi terselenggaranya kegiatan Pimpinan baik di Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, daerah Kunjungan, maupun di Rumah Dinas
Pimpinan.
Untuk indikator outcomesnya diperkirakan rencana pencapaian kinerja
sebesar (99.86 %).
3. Kegiatan Pemeliharaan Perkantoran
Kegiatan ini merupakan pelaksanaan kegiatan pemeliharan rutin yang
meliputi belanja listrik dan telepon, pengadaan seragam, pembuangan
sampah, honor pramubakti, dana yang tersedia sebesar
Rp. 4.291.803.000,- dan telah terserap sebesar Rp.3.949.927.930,-
Personil yang terlibat dari Biro Umum dan Pengadaan. Kegiatan ini telah
memberikan hasil: meningkatnya kualitas sarana penunjang kegiatan
berupa langganan listrik, telepon, dan langganan daya dan jasa lainnya,
untuk indikator outcomesnya diperkirakan untuk menunjang kegiatan
pelaksanaan tugas kedinasan Lingkup kantor Pusat Kementerian
Pertanian, pencapaian kinerja sebesar (81.43%).
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 60
4. Kegiatan Pelaksanaan Operasional Layanan Perkantoran.
Kegiatan ini merupakan peningkatan sarana dan prasarana perkantoran
dalam rangka pemeliharaan gedung dan bangunan kantor, taman dan
halaman kantor serta pemeliharaan peralatan dan mesin kantor serta
penyelenggaran Operasional kantor.
Dana yang tersedia sebesar Rp. 22.741.200.000,- dan terserap sebesar
Rp. 19.648.764.558,-. Personil yang terlibat dari Biro Umum dan
Pengadaan juga dari unit-unit kerja eselon I dan pusat, dan semuanya
telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian
administrasinya. Indicator outcomesnya guna terciptanya sarana dan
prasarana yang memadai untuk menunjang kegiatan kinerja pegawai
Lingkup Kementerian Pertanian, pencapaian kinerja sebesar 86,40%.
Capaian kegiatan ini menghasilkan 12 (dua belas) layanan, yaitu:
a. Capaian kegiatan ini antara lain :
Kontrak pemeliharaan selama 1 tahun anggaran (12 bulan) seperti :
1) Kontrak kebersihan gedung (Cleaning Service), pelaksanaan
kontrak selama 1 tahun anggaran (12 Bulan).
2) Kontrak Pemeliharaan kebersihan halaman dan taman, selama 1
tahun anggaran (12 bulan)
3) Pengendalian hama tikus
4) Pengharum ruangan ozon generator
5) Pengharum ruangan ozon generator wisma tani
6) Pengharum ruangan ozon generator wisma kementan di
Cipayung
7) Tanaman dalam ruangan di Gedung A
8) Tempat pembuangan pembalut wanita
9) Tenaman dalam ruangan Gedung F dan Auditorium Gedung D
10) Sewa Jasa Pest Control.
Disamping itu juga dilakukan perbaikan dan perawatan bangunan
gedung kantor untuk terciptanya kenyamanan dan keamanan bagi
pengguna bangunan, yaitu :
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 61
1) Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Kantor Pusat
Perbaikan toilet di Perbaikan toilet Pria dan Wanita lantai 9 Gedung C,
Perbaikan toilet Pria dan Wanita lantai 6 Gedung E, Perbaikan toilet Pria
dan Wanita lantai 4 Gedung E, Perbaikan toilet Pria dan Wanita lantai 2
Gedung E, Perbaikan toilet Pria dan Wanita Lantai 3 Gedung E,
Perbaikan toilet lantai 4 gedung A, Perbaikan toilet Pria Wing barat lantai
7 gedung A, Perbaikan toilet luar sisi barat gedung PIA, Perbaikan Toilet
Poliklinik gedung C, Perbaikan toilet lantai 5 gedung A, Perbaikan toilet
lantai 1 wing timur Gedung A, Perbaikan kebocoran toilet lantai 4 dan 5,
penutup celah bawah atap, bongkar partisi & work station lama gd Arsip,
Perbaikan toilet lantai 3, 4 Gedung B, Perbaikan sarana dan toilet lantai 1
dan 2 gedung Arsip.
Perbaikan Kebocoran yang meliputi Perbaikan Dak gedung B, Perbaikan
dak lantai 9 Gedung C, Perbaikan kebocoran dak lantai 10 wing A dan C
gedung D, Perbaikan kebocoran dak lantai 10 wing C gedung D,
Perbaikan kebocoran dak lantai 10 wing B gedung D, Perbaikan
kebocoran dak lt 9 landasan helipad dan dak ex water cooler gd A,
Perbaikan Kebocoran atap Gedung PIA, Perbaikan kebocoran saluran air
pipa pembuangan air hujan wing B lantai 9 gedung C, Perbaikan
kebocoran kolam taman loby gedung PIA, Perbaikan kebocoran duct
selasar gedung C ke B dan C ke Masjid
Perbaikan plafon meliputi Perbaikan plafon lantai 6 sampai dengan lantai
9 gedung C, Perbaikan plafon gyptile Ruang 809-810 Lantai 8 Gedung A,
Perbaikan plafon lantai 4 sampai dengan lantai 7 gedung D, Perbaikan
plafon lantai 6 gedung B.
Perbaikan Dapur seperti Perbaikan Dapur lantai 2 gedung A, Perbaikan
dapur dan toilet lantai 4 gedung A, Perbaikan kitchen set pantry lantai 6,7
dan 8 gedung C. Pekerjaan yang dilakukan dalam perbaikan dapur
adalah penggantian keramik dinding, perbaikan kitchen set dan
asesorisnya serta penggantian saluran perpipaan, kran air, perbaikan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 62
kebocoran kitchen zink serta perbaikan penerangan, exhaust fan dan
plafon.
Perbaikan Ruang Rapat yang terdiri dari :
- Perbaikan Ruang Rapat Lantai 1 Gedung C, meliputi penggantian
levelling lantai sekaligus memperbaiki keramik lantai seluas 192 m2,
penggantian kelistrikan, dan interior kayu panel pada dinding beserta
asesoris lainnya.
- Perbaikan Ruang Rapat Lantai 7 Gedung A, perbaikan ini meliputi
pembongkaran lemari gantung dan diganti dengan dinding partisi
seluas 4 m2, pembongkaran lemari tanam dan diganti dengan panel
dinding kayu seluas 15.3 m2, Pemasangan karpet di 2 ruang rapat
seluas 165 m2, pemasangan wallpaper seluas 113 m2, dan penggantian
plafon seluas 27 m2.
- Perbaikan Ruang Rapat Lantai 4 Gedung D, perbaikan ini meliputi
penggantian interior dinding lama dengan panel dinding baru,
penggantian wallpaper, penggantian plafon yang semulla acrylic
menjadi plafon drop off gypsum, penggantian pintu masuk dan asesoris
lainnya.
Pekerjaan Perbaikan Penutup Lantai dan Dinding Terdiri dari :
Pemasangan karpet dan under layer 220-221 lantai 2 Gedung A seluas
92 m2, Pasang lantai karpet Ruang 307 lantai 3 gedung A, Perbaikan
melamic dinding lambrisering lantai 2,3,4 gd A, Pasang wallpaper R R
125,220-221,305-306,809-910 gd A dan R 267 Gedung F, Pengecatan
dinding dan pemasangan lantai keramik gedung D, Pengecatan dinding
gedung E, Pengecatan dinding gedung PIA seluas 1273 m2, Perbaikan
turap danau gedung PIA, Perbaikan sekat kaca tempered lantai 3 seluas
61.5 m2 , Pemasangan lantai karpet, wallpaper R 242 & perb mushola lt 5
gd A seluas 126 m2, Perbaikan lantai marmer lobby lantai 1 seluas dan
pengecatan gedung PIA, Pengecatan dinding gedung C
Pengecatan rangka Baja dan Sealant Kaca Atap Selasar PIA,
Pemasangan lantai karpet R 242 dan 244 gedung A seluas 92 m2,
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 63
Perbaikan lantai parket R 608-609 lt 6 gd A, Pengecatan selasar dan
perbaikan kebocoran lantai 2 dan 7 gedung C.
2) Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin, pekerjaan yang telah dilaksanakan
adalah :
- Pemeliharaan dan Perawatan Mesin dan Peralatan electronik lainnya
selama 1 tahun yang terdiri dari ; Pemeliharaan AC Split, Pemeliharaan
AC Sentral gedung A, Pemeliharaan AC Sentral gedung B,
Pemeliharaan AC Sentral gedung C, Pemeliharaan AC Sentral gedung
D, Pemeliharaan AC Sentral gedung E, Pemeliharaan AC Split duct
gedung PIA, Pemeliharaan lift penumpang, Pemeliharaan lift Barang,
Pemeliharaan genset, Pemeliharaan PABX, Pemeliharaan ME,
Pemeliharaan aquarium, Pemeliharaan STP, Pemeliharaan multi
media, Pemeliharaan LED Display.
- Servis/penggantian minyak trafo gardu gedung C, PIA & ARSIP ,
Perbaikan Audio visual Lapangan upacara Kantor Pusat Kementan
- Perbaikan sarana sarana lift dan escalator
Pekerjaan yang telah dilaksanakan adalah Penggantian Safety Shoe
Assembly lift no 2 gd C, Penggantian accu lift di gedung D, Perbaikan
lift Gedung B, C,E, PIA dan Arsip, Perbaikan lift No. 4 Gedung E,
Perbaikan Lift No. 1,2 gedung C dan Lift No. 12 gedung D, Perb lift No.
1, 2 gd PIA.
- Perbaikan AC Sentral
Pekerjaan yang telah dilaksanakan adalah Perbaikan AC Sentral gd C,
Perb system 1 Chiller AC Sentral Auditorium gedung F, Pengisian
Freon chiller AC Sentral Auditorium gd F, Perbaikan AC Sentral gedung
A chiller 1 (ganti oli), Perbaikan Ac Sentral gedung D, Perb system 1
Chiller AC Sentral Auditorium gedung F, Penggantian oli chiller 2 AC
Sentral Gedung A/F, Perbaikan Chiller dan cooling tower gd D,
Perbaikan Chiller AC sentral Gedung E, Perbaikan Ducting AC Sentral
Gedung B, Perbaikan system 2 Chiller AC Sentral Auditorium gedung
F, Overhaul Chiller no. 1 compressor no. 2 AC Sentral Gedung D,
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 64
Perbaikan AC Sentral Chiller No. 1 (motor actuator compressor)
Gedung A
- Perbaikan AC Split, Pekerjaan yang telah dilaksanakan adalah
Perbaikan AC Split duct gd PIA, Pemasangan instalasi AC Split (R.
Biro Humas lt 3 gd A, Auditorium, Poliklinik, Arsip), Perbaikan AC Split
Duct PIA.
- Perbaikan Genset, Pekerjaan yang telah dilaksanakan adalah
Perbaikan genset Kan Pus, Perb AMF genset gd PIA, Service dan
perbaikan genset TTIC Pasar Minggu, Service dan perbaikan genset
Wisma Cipayung,
- Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran
- Perbaikan Pompa, pekerjaan yang telah dilaksanakan adalah
Perbaikan pompa air rumah dinas Jagakarsa No. 1, Rencana
Perbaikan pompa deepwell gedung C, Perbaikan pompa air rumah
dinas Jagakarsa No. 5, Perbaikan pompa suplay air bersih dan pompa
siram Gedung PIA, Perbaikan Pompa dan sumur dalam gedung E,
Penggantian pompa celup gedung PIA.
- Perbaikan STP Gedung C/D
- Pengisian solar/oli peluas untuk genset, pekerjaan yang telah
dilaksanakan adalah Pengisian solar genset kantor pusat kementan
dan Wisma Tani, cipayung, pengisian solar genset Kantor Pusat
Kementerian Pertanian
- Pemeliharaan fire alarm dan fire hydrant, Pekerjaan yang telah
dilaksanakan adalah perbaikan system instalasi hydrant Gedung C
- Perbaikan lampu solar Cell
- Perbaikan Jaringan Listrik; Perbaikan/penggantian kabel tufur dan
switch breaker AHU lantai 1-3 gd C, Servis/penggantian minyak trafo
gardu gedung A,B dan Power House, Servis/penggantian minyak trafo
gardu gedung D,E,F & Power house hydrant , Perbaikan/penggantian
kabel tufur dan switch breaker AHU lantai 4,5,6 gd C, Perbaikan
jaringan listrik Ruang kerja dan R Rapat lt 1 gedung C, Perbaikan
penggantian kabel tufur lantai 7,8,9 gedung C, penggantian kabel toefor
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 65
travo 1600 KVA ke LVDP gedung C, Perbaikan/penarikan kabel tofor
MDP gedung A ke Auditorium Gd F, Perb jaringan instalasi listrik lampu
taman halaman gd C .
Untuk melihat tingkat kepuasaan dan sekaligus sebagai bahan
masukan untuk peningkatan pelayanan Biro Umum dan Pengadaan
Bagian Rumah Tangga melakukan jajak pendapat melalui kuesioner
terkait Kepuasan Pengguna Sarana dan Prasarana Kantor Pusat
lingkup Sekretariat Jenderal yang diedarkan dan diperoleh capaian nilai
sebesar 74,81% untuk Tahun 2017 dikategorikan Baik artinya kualitas
pelayanan sarana dan prasarana berhasil meningkat sebesar 8,84%
dari Tahun 2016 sebesar 65,97%, namun kegiatan ini masih dibawah
target yang harus disamakan dengan nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) yang ditargetkan sebesar 80% dan hal ini memang
kami sadari bahwa target yang ditetapkan masih terlalu tinggi karena
sifat pekerjaannya sebagian besar merupakan fisik bangunan dan oleh
sebab itu kegiatan ini belum bisa tercapai karena masih banyak
pekerjaan yang belum diakomodir. Kedepan Biro Umum dan
Pengadaan akan memperbaiki kinerja sesuai target yang telah
ditentukan.
Tabel. 1 Rekapitulasi Penilaian Sarana dan Prasarana Gedung A Kantor Pusat
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2017.
No
Komponen
Skor
Nilai
Interval
Konversi
Klasifikasi
1. Perparkiran 3,02
2,51 - 3,25
62,51 - 81,25
B (Baik) Total Nilai
74,81
2. Keamanan 3,05
3. Kebersihan 2,98
4. Kelistrikan 2,98
5. Air Bersih 2,94
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 66
Nilai Layanan Sarana dan
Prasarana
2,99
Tabel. 2 Rekapitulasi Penilaian Sarana dan Prasarana Gedung A Kantor Pusat
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2016.
No
Komponen
Skor
Nilai
Interval
Konversi
Klasifikasi
1. Perparkiran 2,65
2,51 - 3,25
62,51 - 81,25
B (Baik) Total
Nilai 65,97
2. Keamanan 2,64
3. Kebersihan 2,63
4. Kelistrikan 2,50
5. Air Bersih 2,78
Nilai Layanan Sarana dan
Prasarana
2,64
5. Kegiatan Layanan Kesehatan Pegawai Kementerian Pertanian
Kegiatan ini dilakukan untuk Pelayanan Kesehatan Pegawai Kementerian
Pertanian, meliputi: Pelayanan Kesehatan Pegawai, Pembinaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, dan Medical Chekup. Kegiatan ini dilakukan oleh Dokter dan
Perawat Kementerian Pertanian. Dilihat dari indicator input (masukan), bahwa dana
yang tersedia sebesar Rp.2.237.800.000,- untuk kegiatan ini telah terserap dana
sebesar Rp.1.969.939.573,- Personil yang terlibat berasal dari Biro Umum dan
Pengadaan juga dari unit-unit kerja eselon I dan pusat, dan semuanya telah
memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya.
Untuk Indikator outcomes, kegiatan ini di lakukan untuk meningkatnya kualitas
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 67
Layanan Kesehatan. Untuk Persentase realisasi anggaran terhadap target
anggaran adalah sebesar (88,03%).
III. Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan
Kegiatan Operasional Pimpinan
Pada Tahun 2017 alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan
operasional di Sub Rumah Tangga Pimpinan sebesar Rp.9.736.885.000,- dan
realisasi sampai dengan 31 Desember 2017 mencapai sebesar Rp.
9.413.617.929,-. Anggaran Tahun 2017 tersebut dipergunakan dalam
memfasilitasi kegiatan Pimpinan. Kegiatan ini dilakukan guna melayani
kerumahtanggaan pimpinan (masukan). Personil yang terlibat dari Biro Umum
dan Pengadaan serta Biro Humas dan Protokol, kegiatan ini telah mampu
memberikan output (keluaran) berupa: Meningkatnya Pelayanan
Kerumahtanggaan Pimpinan meliputi terselenggaranya kegiatan Pimpinan baik
di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, daerah Kunjungan, maupun di Rumah
Dinas Pimpinan.
Untuk indikator outcomesnya diperkirakan rencana pencapaian kinerja sebesar
(96,68 %).
C. Capaian Kegiatan Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Pengadaan
Barang dan Jasa
Tujuan utama kegiatan ini adalah: a) melakukan pelayanan administrasi
pengadaan barang dan jasa; dan b) penyiapan pembinaan, perencanaan dan
pemantauan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
Berdasarkan ruang lingkup tugas tersebut, pengelolaan sumber daya dilakukan
untuk pencapaian kinerja yaitu pelayanan pengadaan barang/jasa yang meliputi
pembinaan personil baik yang berada pada Bagian Layanan Pengadaan
Barang dan Jasa, Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa
maupun pengelola pengadaan barang/jasa pada unit kerja lingkup Kementerian
Pertanian. Tugas utama yaitu pengelolaan persiapan dan pelaksanaan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 68
pemilihan penyedia barang/jasa di 2017, dan pelayanan layanan pengadaan
barang/jasa secara elektronik bagi seluruh pengguna LPSE Kementerian
Pertanian.
Untuk mendukung tugas dan fungsi Bagian Layanan Pengadaan Barang/jasa,
diantaranya kegiatan :
a. Bimbingan teknis dan ujian sertifikasi keahlian pengadaan barang dan jasa
tingkat dasar, sebanyak 4 kali, dengan biaya penyelenggaraan senilai
Rp.2.043.591.233.
b. Forum Koordinasi Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, dengan biaya
penyelengaraan senilai Rp.1.081.445.827.
c. Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem SiRUP Ver 2.2 dan SPSE Ver 4.2, dengan
biaya penyelenggaraan senilai Rp.955.518.499.
d. Pembinaan dan koordinasi pengadaan barang/jasa Pusat dan ULP-UPT,
dengan biaya penyelenggaraan senilai Rp. 218.499.500.
A. Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa.
Selama 2017 telah dilakukan kegiatan pembinaan pegawai Bagian Layanan
Pengadaan Barang dan Jasa, dengan tujuan untuk memberikan pembekalan kepada
pegawai terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi layanan pengadaan barang dan
jasa.
(1) Peningkatan Kapasitas
Dalam rangka meningkatkan kinerja pengadaan yang akuntabel diperlukan
kerjasama dan keterlibatan berbagai pihak dalam pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah. Salah satu peran penting dalam pelaksanaan pengadaan
barang/jasa yaitu keterlibatan bagian hukum dalam melakukan penelaahan
rancangan kontrak pengadaan maupun memberikan pertimbangan dan pendapat
hokum sehingga dapat mengantisipasi timbulnya permasalahan dalam pengadaan
barang/jasa dan tercapai keberhasilan pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah. Untuk memenuhi maksud tersebut, maka telah diikutsertakan sebagai
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 69
peserta pada kegiatan kapasitas stakeholder pengadaan barang/jasa dan pelatihan
hukum kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah pada tanggal 28–29 September
2017 di Surabaya yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah. Adapun peserta dari Kementerian Pertanian yaitu Sdr.
Uli Saut Buaton, SH dari Biro Hukum.
(2) Diseminasi Standar Kompetensi Kerja Bidang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
Dalam rangka membangun sumber daya manusia di bidang pengadaan barang/jasa
menjadi yang professional maka setiap pengelola pengadaan barang/jasa wajib
memiliki komptensi kerja di bidang pengadaan barang/jasa. LKPP sebagai unit
Pembina jabatan fungsional pengelola pengadaan barang/jasa, telah melakukan
kegiatan Diseminasi standar kompetensi kerja di bidang pengadaan barang/jasa,
pada tanggal 20 September 2017 di Novotel Manado.
Adapun pelaksana yang ikutserta dalam kegiatan tersebut yaitu Sdr. Satar, S.Sos,
M.Si (Unsur Kepegawaian), Simon Simanjuntak, S.T, M.Si (unsur pelayanan
pengadaan barang/jasa) dan Sdri. Sri Hartini, SE (unsur sekretariat jabatan
fungsional). Diharapkan dikemudian hari, dapat menyusun konsep dan rencana
pengembangan dan pembinaan standar kompetensi para sumber daya manusia di
bidang pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Pertanian.
(3) Uji Coba Aplikasi SPSE 4.2
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Pasal 108, bahwa LKPP
mengembangkan Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik,
maka telah mengembangkan SPSE ver 4.2. Lembaga Pelayanan Secara Elektronik
(LPSE), merupakan kepanjangan tangan dari LKPP dalam pemanfaatan dan
pelayanan serta penyelenggaraan pelelangan elektronik.
Untuk sinkronisasi dari LPSE Kementerian Pertanian, sebagai pengguna SPSE,
maka telah mengikutsertakan yaitu Sdr. Dedi Soleman, ST (pengelola LPSE) dan
Hary Gunawan, SE (Bagian Layanan Pengadaan) serta sebagai peserta kegiatan uji
coba aplikasi SPSE 4.2 pada tanggal 30 Oktober sd 2 November 2017 di Jakarta.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 70
(4) Bimbingan Teknis Penilaian Angka Kredit
Jabatan Fungsional Pengelola PBJ adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup
tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Angka
Kredit adalah satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-
butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Pejabat Fungsional Pengelola PBJ
dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan, untuk menyamakan
persepsi baik antar pejabat fungsional pengelola pengadaan barang/jasa dengan tim
penilai angka kredit, maka perlu mengikutserta pihak-pihak terkait pada kegiatan
Bimbingan Teknis Penilaian angka kredit jabatan fungsional pengelola pengadaan
barang/jasa, pada tanggal 13 November 2017 di Jakarta, oleh Deputi Bidang
Pengembangan dan Pembinaan SDM, LKPP.
Di samping kegiatan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya
manusia bagian layanan pengadaan barang dan jasa, beberapa kegiatan yang
terkait fungsi pelayanan pengadaan barang/jasa.
(5) Rapat Koordinasi Unit Layanan Pengadaan
Bagian Layanan Pengadaan Barang/jasa, merupakan unit kerja yang bertugas
memberikanan layanan pengadaan barang/jasa melalui proses pemilihan penyedia
barang/jasa. Guna optimalisasi kinerja dan independensi proses pengadaan
barang/jasa oleh unit layanan pengadaan pada kementerian, LKPP pada tangggal 13
Juli 2017 bertempat di Surabaya, telah menyelenggarkan rapat koordinasi unit
layanan pengadaan di Surabaya dengan tema UKP permanen struktural sebagai
pusat keunggulan (center of excellent) pengadaan barang/jasa pemerintah.
Adapun perwakilan sebagai peserta rapat koordinasi yaitu Ir. Sri Sulihanti, M,Sc
(Kepala Biro Umum dan Pengadaan), Wawan Setiawan ND, SE, MM (Kepala
Subbagian Perencanaan dan Pemantauan Pengadaan Barang dan Jasa) dan Simon
Simanjuntak, S.T, M.Si (Kepala Subbagian Administrasi Pengadaan Barang dan
Jasa).
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 71
(6) Workshop Persiapan dan Pelaksanaan Uji Kompetensi Inpassing.
Dalam melaksanakan fungsi layanan pengadaan barang/jasa pada Biro Umum dan
Pengadaan, dilaksanakan oleh kelompok jabatan fungsional pengelola pengadaan
barang/jasa. Pada tahun 2014, telah ditetapkan sebagai jabatan fungsional sebanyak
24 orang dengan berbagai jenjang (madya, muda dan pertama). Persyaratan untuk
setiap kenaikan ke jenjang yang lebih tinggi, para fungsional diwajibkan memenuhi
persyaratan yaitu lulus uji kompetensi. Untuk mampu mengelola para fungsional
tersebut, maka perlu peningkatan para pelaksana terhadap pengetahuan tentang uji
kompetensi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi
Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil, para pejabat
fungsional harus lulus uji kompetensi bidang jabatan fungsional yang diduduki.
Guna memenuhi harapan tersebut, LKPP telah menyelenggarakan workshop
persiapan dan pelaksanaan uji komptensi inpassing, di Surabaya pada tanggal 14
Maret 2017, dan peserta dari Kementerian yaitu Sdr. Sri Hartini, S.E dan Puji Lestari.
(7) Pembinaan Anti Korupsi.
Pada pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa, maka setiap pihak yang terkait
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pemilihan harus
mengetahui tentang prinsip-prinsip dan etika pengadaan barang/jasa. Salah satu
upaya untuk membangun integritas terhadap hal tersebut, maka telah diikutsertakan
sebagai peserta dalam kegiatan Pembinaan Anti Korupsi Melalu “Protani”, yang
diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, di Makassar
pada tanggal 1 sd 3 Agustus 2017, dari pejabat fungsional pengelola pengadaan
barang/jasa Sdr. Pramono, SP, MM dan Jajat Sudrajat, SE serta Dwi Warnaningsih,
SE (Bagian Layanan Pengadaan).
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 72
(8) Sosialisasi Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang
dan Bangun (design and build).
Pengadaan pekerjaan konstruksi rancang dan bangun merupakan suatu metode
pemilihan pekerjaan konstruksi, yang mencakup pekerjaan perencanaan dan
konstruksi dalam satu dokumen pengadaan. Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat sebagai unit Pembina bidang pekerjaan konstruksi, dalam
keperluan pelaksanaan pembangunan di lingkungan PUPR telah menetapkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2017
tentang Standard an Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
Rancang dan Bangun (Design and Build).
Pada tanggal 17 Oktober 2017 bertempat di Jakarta, telah dilakukan diseminasi
peraturan tersebut, dan hadir sebagai perwakilan Kementerian Pertanian sdr. Hadi
Prasetyo.
(9) Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja Tepra TA 2017.
Tim Evaluasi Dan Pengawasan Realisasi Anggaran (Tepra) lingkup Kementerian
Pertanian berada di bawah koordinasi Biro Keuangan dan Perlengkapan, dengan
tugas untuk menyampaikan laporan realisasi anggaran yang telah ditetapkan dalam
rencana umum pengadaan.
Untuk sinkronisasi data antara realisasi anggaran dengan rencana penggunaan
anggaran (pengadaan barang/jasa), maka Biro Keuangan dan Perlengkapan telah
menyelenggarakan 2 (dua) kali rapat koordinasi di Jakarta, pada tanggal 6 sd 7 April
2017 dan 9 November 2017.
Biro Umum dan Pengadaan sebagai unit kerja yang melaksanakan fungsi
pembinaan pengadaan barang/jasa, berkontribusi data dalam pengisian Rencana
Paket Pengadaan dan Progres Fisik.
Rencana paket pengadaan, secara sistem akan terisi apabila seluruh satuan kerja
lingkup Kementerian Pertanian sudah melakukan input data RUP. Sedangkan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 73
progres fisik, sebagai informasi perkembangan realisasi pelaksanaan pekerjaan dan
keuangan, yang diinput berdasarkan laporan pengadaan barang/jasa.
Baik untuk RUP maupun laporan pengadaan barang/jasa, telah diatur dalam surat
Sekretaris Jenderal Nomor B-4226/PL.040/A/11/2016 tanggal 07 November 2016,
hal Rencana Umum Pengadaan TA 2017 dan surat Sekretaris Jenderal Nomor B-
0191/PL.330/A.5/1/2017 tanggal 8 Februari 2017 hal Penyampaian Formulir
Laporan Pelaksanaan Pengadaan barang/jasa. (10) Forum Koordinasi Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa
Salah satu kunci keberhasilan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa lingkup
Kementerian Pertanian, antara lain melalui komunikasi yang baik dan lancar.
Komunikasi tersebut sebagai sarana interaksi baik antara Pembina dengan unit yang
dibina dalam hal ini ULP-UPT, dan unit pengguna lingkup Eselon I Kementerian
Pertanian.
Forum Koordinasi dilaksanakan di The Patra Jasa, Denpasar Bali pada tanggal 27
s.d 30 Agustus 2017. Pada kesempatan pertama, materi forum koordinasi difokuskan
pada pencerahan terhadap asas ketaatan peraturan, melalui penyampaian kebijakan
di bidang pengadaan barang/jasa. Nama para nara sumber dan materi Forum
Koordinasi, terdiri atas :
No
Nama
Jabatan
Materi
1
AKBP. Bhakti Suhendarwan
SIK, MTCP, CFrA, CFE
Kepala Unit (Kanit)
pada Direktorat
Tindak Pidana
Korupsi, Bareskrim
Polri
Pencegahan
Praktek Korupsi
2
Ir. Fadli Arif, DESS
Direktur
Pengembangan
Strategi dan
Kebijakan Umum,
Kebijakan Umum
Pengadaan
Barang/Jasa dan
Rencana
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 74
LKPP Penerapan nya
pada Draft Revisi
Perpres 54 tahun
2010
3
Ir. Tatang Rustandar
Wiraatmadja, MT
Direktur
Pengembangan
Profesi, LKPP
Kelembagaan ULP
dalam Pelaksanaan
dan Pembinaan
Pengadaan
4
Drs. Emin Adhi Muhaemin,
M.Si
Direktur
Pengembangan
Sistem Katalog,
LKPP
Mekanisme
Pengadaan melalui
e-catalogue.
No
Nama
Jabatan
Materi
5
Patria Susantosa, S.Si, M.Si
Kasubdit Monitoring
dan Evaluasi
Direktorat
Perencanaan,
Monitoring dan
Evaluasi Pengadaan,
LKPP
Penggunaan
aplikasi SiRUP dan
Monev Online
dalam
Perencanaan,
Pemantauan dan
Evaluasi
Pengadaan
6
Miftah Irfaniah, S.Pd, M.Pd
Kepala Seksi Tata
Kelola Sertifikasi,
Direktorat Sertifikasi
Profesi, LKPP
Perkembangan
Profesi dan
Inpassing Pengelola
Pengadaan Barang
dan Jasa.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 75
(11) Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem.
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, Pasal 108 dimana LKPP dalam
penyelenggaraan pengadaan barang/jasa mempunyai tugas menetapkan Arsitektur
Sistem Informasi yang mendukung penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah secara elektronik.
Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi informasi, sistem pengadaan
secara elektronik (SPSE) sudah mengalami beberapa kali perubahan, sampai saat
ini SPSE Ver 4.2. Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban untuk
mempergunakan Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik
yang dikembangkan oleh LKPP.
Guna meningkatkan kemampuan dan keahlian para pengelola pengadaan
barang/jasa, sejak tahap perencanaan sampai dengan pemilihan penyedia
barang/jasa, maka Sekretariat Jenderal menyelenggarakan workshop aplikasi Sistem
Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) Ver 2.2 dan Sistem Pengadaan
Secara Elektronim (SPSE) Ver 4.2.
Kegiatan pembinaan pengelola pengadaan barang/jasa dilaksanakan pada tanggal 5
s.d 8 Desember 2017 di Aston Semarang Hotel dan Covention Center, yang diikuti
oleh satuan kerja terdiri atas :
a. ULP-UPT Kementerian Pertanian.
b. Eselon I lingkup Kementerian Pertanian.
c. Biro dan Pusat lingkup Sekretariat Jenderal.
d. UPT Kementerian Pertanian wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Jawa Tengah serta
D.I. Yogjakarta
e. Dinas lingkup pertanian wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
Nama narasumber dan materi pada pembinaan pengelola pengadaan barang/jasa,
terdiri dari :
No Nama Jabatan Materi
1 Gatot Pambudhi Direktur Kebijakan E-
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 76
Poetranto Pengembangan
Sistem Pengadaan
Secara Elektronik,
LKPP
Procurement Nasional
2 Ade Irma Nurfatmalia Staf Dit.
Pengembangan
Sistem Pengadaan
Secara Elektronik,
LKPP
1. Penggunaan SPSE 4
2. Uji coba SPSE Versi
4.2
3 Eva Ayuga Ningrum Staf Dit Perencanaan,
Monitoring dan
Evaluasi Pengadaan,
LKPP
1. Kebijakan SiRUP
2. Input SiRUP
4 Elly Rahmawati Staf Dit Perencanaan,
Monitoring dan
Evaluasi Pengadaan,
LKPP
1. Pengembangan
Aplikasi SiRUP Versi
2.2
2. Input SiRUP
(12) Pembinaan ULP-UPT
Sebagaimana tugas dan fungsi seiring dengan ditetapkan ULP-UPT Kementerian
Pertanian, maka telah dilaksanakan pembinaan terhadap ULP-UPT dari periode
Maret s.d Desember 2017. Pada 2017, telah dilakukan pembinaan kepada 15
provinsi dari 33 provinsi.
Tabel. 12. Lokasi Pembinaan dan Koordinasi ULP-UPT Kementerian Pertanian,
2017.
No. Provinsi ULP-UPT/Instansi Lain Pelaksanaan
1 Kalimantan
Timur
1) Balai
Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan
15 - 18 Mei 2017
2) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 77
Kalimantan Timur
3) Stasi
un Karantina Pertanian Kelas I Samarinda.
4) Dinas
Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura
5) Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan
6) Dinas
Perkebunan
2 Nusa Tenggara
Barat
1) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian NTB
15-18 Mei 2017
2) Balai
Karantina Pertanaian Kelas I Mataram
3) Dinas
Pertanian dan Perkebunan Prov NTB
4) Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov
NTB
3 Kalimantan
Tengah
1) Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya
3-5 Mei 2017
2) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian
Kalimantan Tengah
No. Provinsi ULP-UPT/Instansi Lain Pelaksanaan
4 Bengkulu 1) Stasi
un Karantina Pertanian Kelas I Bengkulu
15-17 Mei 2017
2) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
5 Jawa Timur 1) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa
Timur
17-20 Mei 2017
2) Balai
Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 78
Malang
3) Balai
Besar Karantina Pertanian Surabaya
4) Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov
Jawa Timur
5) Dinas
Peternakan Prov Jawa Timur
6 Pekanbaru 1) Balai
Karantina Pertanian Riau
6-8 Juni 2017
2) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Riau
3) Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Prov Riau
4) Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan
7 Nusa Tenggara
Timur
1) Balai
Karantina Pertanian Kelas I Kupang
12-14 Juni 2017
2) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa
Tenggara Timur
3) Balai
Besar Pelatihan Peternakan Kupang
4) Dinas
Peternakan
5) Dinas
Ketahanan Pangan
6) Dinas
Pertanian
7) Sekol
ah Pertanian Pembangunan Negeri
Kupang
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 79
8 Bali 1) Balai
Besar Veteriner Denpasar
13-16 Juli 2017
2) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Bali
9 Manado 1) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi
Utara
12-14 Juli 2017
2) Balai
Karantina Pertanian Kelas I Manado
10 Palembang 1) Balai
Karantina Pertanian Kelas I Palembang
2-4 Agustus
2017
2) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian
Palembang
3) Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura
4) Dinas
Perkebunan
No. Provinsi ULP-UPT/Instansi Lain Pelaksanaan
11 Ambon 1) Stasi
un Karantina Kelas I Ambon
6-9 Agustus
2017
2) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Ambon
12 Pangkal Pinang 1) Balai
Karantina Pertanian Kls II Pangkal Pinang
15-17 Nop 2017
2) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Kep
Bangka Belitung
3) Dinas
Pertanian Prov Kepulauan Bangka Belitung
13 Jawa Tengah 1) Balai
Karantina Kelas II Jawa Tengah
20-22 Nop 2017
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 80
2) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Semarang
14 Banten Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten 20-22 Nop 2017
15 Bandung Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa
Barat.
22-23 op 2017
Dari pelaksanaan pembinaan dan pemantauan terhadap ULP-UPT, diperoleh bahwa
:
a. Perlu penambahan jumlah personil yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan
barang dan jasa.
b. Terjadi rangkapan jabatan antara pengelola pengadaan barang dan jasa (PPK,
Pokja dan ULP-UPT).
c. Perlu peningkatan komunikasi antara Biro Umum dan Pengadaan dengan ULP-
UPT.
B. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
1. Rencana Umum Pengadaan
Tahapan pemilihan penyedia barang/jasa, diawali dengan menetapkan dan
mengumumkan rencana umum pengadaan. TA 2017 tercatat rencana pengadaan
sebanyak 7.619 paket/kegiatan (berbagai metode pemilihan dan swakelola) dan
pagu anggaran Rp.38.082.336.443.541.
Tabel. 13. Rencana Umum Pengadaan (Jumlah Paket+Kegiatan dan Nilai Pagu Per
Satuan Kerja), 2017.
No
Nama Satuan Kerja
Rencana
Jumlah
Paket +
Kegiatan
Pagu Anggaran (Rp.)
1 Sekretariat Jenderal 327 158.369.512.994
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 81
2 Inspektorat Jenderal 6 2.003.524.000
3 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1.955 2.620.019.358.547
4 Direktorat Jenderal Hortikultura 1.191 556.175.148.768
5 Direktorat Jenderal Perkebunan 21 4.836.058.000
6 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan
1.540
940.410.544.047
7 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian
16
33.223.700.623.822
8 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 985 320.728.195.097
9 Badan Karantina Pertanian 1.329 200.361.585.266
10 Badan Ketahanan Pangan 151 29.474.557.000
11 Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM
Pertanian
98
26.257.336.000
Total 7.619 38.082.336.443.541
Gambar. Realisasi Penayangan RUP Kementerian Pertanian TA. 2017 Pada
Sistem Monitoring Dan Evaluasi Pengadaan Barang/Jasa LKPP.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 82
2. Pra-DIPA
Memperhatikan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2015 tentang Percepatan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan dalam hal pemilihan penyedia barang/jasa
dilakukan mendahului Tahun Anggaran, maka SPPBJ hanya diterbitkan setelah
DIPA/DPA disahkan.
Kebijakan pimpinan Kementerian Pertanian, dalam rangka percepatan pengadaan
barang/jasa, maka diwajibkan setiap satuan kerja (Pusat, Vertikal ataupun SKPD)
melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa Pra-DIPA. Pada tahun anggaran
2017 Kementerian Pertanian mengelola anggaran (BA.018) senilai
Rp.13.986.285.976.000 berupa belanja barang dan modal serta belanja subsidi
(BA.999) senilai Rp.27.891.237.373.822.
Tabel. 14. Realisasi Pemilihan penyedia barang/jasa Pra-DIPA TA 2017.
No. Unit Kerja Rencana
(Rp.)
Realisasi (Rp.) (%)
1 Sekretariat Jenderal 53.924.909.000 14.099.138.494 26,15
2 Inspektorat Jenderal 2.010.364.000 333.350.000 16,58
3 Ditjen Tanaman Pangan 6.053.880.086.00
0
1.459.154.978.800 24,10
4 Ditjen Hortikultura 783.257.701.000 1.126.717.836 0,14
5 Ditjen Perkebunan 212.888.676.000 728.500.000 0,34
6 Ditjen Peternakan dan
Kesehatan Hewan
159.343.824.000
42.275.429.171
26,53
7 Ditjen Prasarana dan
Sarana Pertanian
6.208.096.493.00
0
30.638.821.090.28
0
493,53
8 Badan Penelitian dan
Pengembangan
Pertanian
171.252.071.000
54.914.014.582
32,07
9 Badan Karantina
Pertanian
118.041.497.000
7.708.473.677
6,53
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 83
10 Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDMP
16.139.680.000
2.541.893.000
15,75
11 Badan Ketahanan
Pangan
207.450.675.000 6.143.805.000 2,96
Sub Total BA. 018 : 13.986.285.976.0
00
4.466.139.082.840 31,93
Sub Total BA.999 : 27.891.237.373.8
22
27.761.708.308.00
0
99,54
Total : 41.877.523.349.8
22
32.227.847.390.84
0
76,96
Tabel. 15. Perbandingan Hasil Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pra-DIPA 2017-TA 2018.
No.
Unit Kerja
2017 2018
Realisasi (Rp.) Rencana (Rp.) Realisasi (Rp.) %
1 Sekretariat
Jenderal
14.099.138.494 21.191.196.000 13.466.281.000 63,55
2 Inspektorat
Jenderal
333.350.000 -
3 Ditjen Tanaman
Pangan
1.459.154.978.800 814.687.245.000
4 Ditjen
Hortikultura
1.126.717.836 3.060.956.000 2.800.396.000 91,49
5 Ditjen
Perkebunan
728.500.000 14.202.550.000
6 Ditjen
Peternakan dan
Kesehatan
Hewan
42.275.429.171 203.981.155.000 11.808.861.240 5,79
7 Ditjen
Prasarana dan
30.638.821.090.280 28.880.444.808.540 163.200.000.000 0,57
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 84
Sarana
Pertanian
8 Badan
Penelitian dan
Pengembangan
Pertanian
54.914.014.582 49.752.000.000
9 Badan
Karantina
Pertanian
7.708.473.677 5.816.115.000
10 Badan
Penyuluhan dan
Pengembangan
SDMP
2.541.893.000 22.915.694.000
11 Badan
Ketahanan
Pangan
6.143.805.000 6.160.000.000 6.149.900.000 99,84
Sub Total BA. 018
:
4.466.139.082.840 3.120.779.411.000 197.425.438.240 6,33
Sub Total BA.999
:
27.761.708.308.000 26.901.432.308.540 163.200.000.000 0,61
Total
:
32.227.847.390.840 30.022.211.719.540 360.625.438.240 1,20
Catatan : Data Per Tanggal 4 Januari 2018
3. Penayangan di Katalog Elektronik.
Katalog elektronik atau E-Catalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat
daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai Penyedia
Barang/Jasa Pemerintah. E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa
melalui sistem katalog elektronik. Ruang lingkup e-catalogue meliputi katalog
nasional, katalog sektoral dan katalog daerah.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 85
Dalam Peraturan Kepala LKPP Nomor 6 Tahun 2016 tentang katalog elektronik dan
E-Purchasing, bahwa untuk penayangan barang/jasa pada katalog elektronik dapat
diajukan oleh pengguna barang/jasa maupun penyedia barang/jasa.
Pada periode 2017, telah diajukan barang/jasa lingkup Kementerian Pertanian
Kepada Kepala LKPP, dengan surat Sekretaris Jenderal nomor B-
4590/PL.010/A/12/2016, meliputi jenis barang/jasa :
No.
Unit Kerja
Jenis barang/Jasa
Alsintan
Lainnya
1.
Sekretariat Jenderal
- Corn Seeder - Rice Transplanter
- Traktor Roda 4
- Pompa
- Sprayer
- Koptan - Fero Teb
- Fero Cuk
- Fero The
2.
Ditjen Tanaman Pangan
- Combine Harvester Besar - Combine Harvester Sedang
- Combine Harvester Kecil
- VD Padi 6 Ton
- VD Padi 10 Ton
- Power Thresher
- RMU
- Corn Combine Harvester
Sedang - Corn Combine Harvester
Besar - Corn Sheller
---
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 86
- VD Jagung 6 Ton - Power Thresher Multi Guna
- Grading dan Packing
- Moisture Tester
3.
Ditjen Hortikultura
- Ajir Modern - Sungkup Modern
- Mini Green House Portable
- Polybag
- Seks Feromon - Metil Eugenol
- Abamectin
- Klorpirifos
- Mankozeb
- Profenofos,
Lufenuron
- Emmamectin
Benzoate - Oktatrap
- Lem Atraktan Metil
Eugenol - Kranjang Plastik
Buah dan Sayuran.
No.
Unit Kerja
Jenis barang/Jasa
Alsintan
Lainnya
4.
Ditjen Peternakan dan
KH
- N2 Cair - Kontainer N2 Cair
- Sarana Pasca Panen
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 87
5.
Ditjen PSP
- Pompa Air - Water Treatment
6.
Ditjen Perkebunan
- Traktor 4 WD 130-160 HP - Ripper/Subsoiler 3 Tine
- Fertilizer Spreader
1) Peralatan dan Mesin Pertanian.
Atas rencana kebutuhan peralatan dan mesin pertanian, telah dilakukan proses
pemilihan penyedia barang/jasa pada periode Januari s.d Mei 2017 (bath I),
sepenuhnya dilakukan oleh Kelompok Kerja Pengadaan LKPP.
Pada November 2017 (bath II), oleh kelompok kerja pengadaan Kementerian
Pertanian pemilihan penyedia barang berupa peralatan dan mesin pertanian.
Tabel. 16. Daftar Penyedia dan Jenis Peralatan dan Mesin Pertanian, Hasil Bath
II, November 2017.
No. Nama Penyedia Jenis Alsintan
1.
PT. Pindad (Persero)
a. Traktor Roda 4 (Multipurpose) Pindad PTM 45
b. Mesin Pemanen Multi (Multi Crop Combine)
Pindad PP 160
c. Rotatanam Mesin Pengolah Tanah Amphibi
Pindad PR 1800
2. PT. Agrotech Pesticide
Industry
CBA Electric Knapsak Sprayer Tipe-2
3.
PT. Star Metal Energy
a. Automatic Hand Sprayer Yoto YT-14
BTR/SS Tipe Knapsak.
b. Automatic Hand Sprayer Yoto YT-16
BTR/SS Tipe Knapsak
c. Automatic Hand Sprayer ABC-ABC-G 16
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 88
BTR Tipe Knapsak
4.
CV. Adi Setia Utama
Jaya
Rotatanam RTM-180
5.
CV. Mandiri Garlica
Pratama
a. Pompa air 3 inch Ishoku PA80-3SGP Shark
6,5 HP
b. Pompa Diameter 3 inch Ishoku 80 Kubota 6,5
HP
6. PT. Garda Nusantara
Sejahtera
Traktor Roda 4 Dongfeng Gatra – GT 3 498 +
Front End Loader & Backhoe.
No. Nama Penyedia Jenis Alsintan
7.
PT. Pura Barutama
a. Pompa air 3 inch engine Honda 5,5 HP WP-
003H5
b. Pompa air 3 inch engine Honda 6,5 HP WP-
003H6
c. Pompa air 3 inch engine Kubota 6,5 HP WP-
003K6
d. Pompa air 3 inch engine Kubota 6,5 HP WP-
003Y6
e. Combine Harvester Padi dan Jagung
Multikomoditi CHBM87K
f. Combine Harvester Padi dan Jagung
Multikomoditi CHBM59K
8.
PT. Barata Indonesia
(Persero)
Traktor Roda 4 TRABAS BRT 50X4
9.
PT. Mitra Balai Industri
a. Pompa Air diameter 8 inch MBI P 200 Yanmar
23 HP
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 89
b. Pompa Air diameter 8 inch MBI P 200 T
Yanmar 23 HP / Trailer
c. Corn Planter Tipe Dorong MBI APBP 10 T
10.
CV. Javatech Agro
Persada
Transplanter Riding Javatech RTS-3000
2) Benih Jagung dan Padi
Bahwa berdasarkan rencana penayangan benih padi dan jagung, maka periode
Oktober 2017 telah dilaksanakan pemilihan penyedia benih, yang diselenggarakan
oleh LKPP, yang diikuti oleh penyedia benih padi dan jagung yaitu sebanyak 42
penyedia benih.
Tabel. 17. Daftar Penyedia dan Varietas Benih Jagung Hasil Pemilihan E_Katalog,
2017
No.
Nama Penyedia
Jenis
Benih/Varietas
Harga (Rp.)/Kg
1.
PT. Rahmat Rodel
- Bima 20 uri
- Bima 10
Rp. 33.030
Rp. 34.900
2.
PT. Srijaya Internasional
Bima 9
Rp. 35.284
3.
PT. Golden Indonesia Seed
HJ 21
Rp. 35.282
Rendahnya hasil pemilihan penyedia/produsen benih padi dan jaung disebabkan
sebagian besar tidak memenuhi persyaratan administrasi teknis sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56/Permentan/PK.110/11/2015
tentang Produksi, Sertifikasi, Dan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan Dan
Tanaman Hijauan Pakan Ternak.
Produsen benih yang akan memproduksi benih harus menguasai lahan, sarana
pengolahan benih dan sarana penunjang yang memadai sesuai dengan jenis
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 90
benihnya, serta tenaga yang mempunyai pengetahuan di bidang perbenihan dan
wajib memiliki izin produksi Benih Bina yang diterbitkan oleh bupati/walikota.
Untuk memperoleh izin produksi Benih Bina produsen benih harus mengajukan
permohonan secara tertulis kepada bupati/walikota dengan persyaratan diantaranya
memiliki fasilitas dan kapasitas prosesing dan penyimpanan yang dimiliki untuk
produksi Benih Tanaman pangan; dan rekomendasi sebagai Produsen Benih yang
diterbitkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Berdasarkan hasil pemilihan tersebut, jika dibandingkan dengan rencana kebutuhan
baik dari varietas maupun volume benih jagung maupun padi, belum memenuhi
kebutuhan. Untuk itu, telah diajukan pemilihan penyedia barang katalog benih ulang,
melalui surat Sekretaris Jenderal Nomor B-4684/PL.030/A/11/2017 tanggal 21
November 2017 perihal pemilihan penyedia katalog benih ulang.
4. Proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, Pasal 106, bahwa Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dilakukan secara elektronik, dilakukan dengan cara E-
Tendering atau E-Purchasing.
Pengecualiann terhadap ketentuan tersebut, dilakukan terhadap pengadaan
barang/jasa yang dilaksanakan dengan metoda pengadaan langsung dan/atau
penunjukan langsung.
1) Penunjukan Langsung
Pada 2017 telah dilakukan pemilihan penyedia barang/jasa dengan metode
penunjukan langsung untuk kegiatan pengadaan bantuan benih padi pusat dan jasa
akomodasi dan konsumsi.
(1) Pengadaan Bantuan Benih Padi.
Dalam program Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan berupa
Bantuan Benih Padi Inbrida (1763.633.001.103.A.526311), dengan pagu anggaran
Rp. 135.000.000.000,-. Untuk merealisasikan kegiatan tersebut, maka telah diproses
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 91
penunjukan langsung terhadap produsen benih padi yang telah memenuhi persyatan
sebagaimana ditetapkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor
56/Permentan/PK.110/11/2015 tentang Produksi, Sertifikasi, Dan Peredaran Benih
Bina Tanaman Pangan Dan Tanaman Hijauan Pakan Ternak.
Realisasi dari proses pemilihan penyedia produsen benih padi, yaitu 4.248.794 kg
dengan total nilai kontrak Rp.41.581.873.339.
Tabel. 18. Rencana Distribusi Bantuan Benih Pusat, 2017.
No
Rencana Salur
Varietas
Volume
Harga (Rp)
1 Aceh Inpari 30 1.690.196 Kg 17.375.214.880
Inpari 32
Kg 468.464,50
4.815.815.060
Inpari 42
Kg 19.575,00
201.231.000
Inpari 30 Ciherang S
1
100.000 Kg
1.030.000.000
2
Jambi
IPB 3 S
Kg 25.000,00
257.500.000
No
Rencana Salur
Varietas
Volume
Harga (Rp)
3.
Jawa Barat
Ciherang
Kg 79.200,00
787.644.000
Inpago 3
Kg 97.500,00
1.004.250.000
Inpari 30
Kg 101.750,00
1.044.463.750
Inpari 32
Kg 62.125,00
638.023.750
Inpari 33
Kg 33.250,00
337.487.500
IPB 3 S
Kg 19.625,00
202.137.500
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 92
IR 64
35.200,00
Kg
360.096.000
M 400
Kg 12.500,00
128.750.000
Mekongga
105.050,00 Kg
1.076.762.500
Situbagendit
Kg 14.800,00
152.440.000
4.
Jawa Tengah
Ciherang
124.525,00
Kg
1.170.535.000
Inpari 13
Kg 5.000,00
47.000.000
Inpari 29
12.500 Kg
117.500.000
Inpari 30
Kg 11.875,00
111.625.000
Inpari 31 1.875,00 Kg 17.625.000
Inpari 32
22.000,00 Kg
206.800.000
Inpari 32
37.500 Kg
352.500.000
Inpari 33
3.875 Kg
36.425.000
Inpari 33
25.000 Kg
235.000.000
Inpari 42
625,00 Kg
5.875.000
Inpari Mugibat
25.000 Kg
235.000.000
IPB 3 S
250.000 Kg
2.350.000.000
IR 64
19.600,00 Kg
184.240.000
Logawa 24.375,00 Kg 229.125.000
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 93
M 400
Kg 11.625,00
109.275.000
Mekongga
Kg 91.375,00
858.925.000
Pepe
8.125 Kg
76.375.000
Pepe
75.000 Kg
705.000.000
Situbagendit
61.750
Kg
580.450.000
5.
Jawa Timur
Ciherang
125.750 Kg
1.219.775.000
Inpago 4
67.925 Kg
658.872.500
Inpago 9
12.500 Kg
121.250.000
Inpari 10 Laeya
78.600 Kg
762.420.000
Inpari 13
93.325 Kg
905.252.500
Inpari 14 Pakuan
5.900 Kg
57.230.000
Inpari 16
3.375 Kg
32.737.500
Inpari 20
36.075 Kg
349.927.500
Inpari 23 Bantul
2.650 Kg
25.705.000
Inpari 24 Gabusan
57.125 Kg
554.112.500
Inpari 30 1.750 Kg 16.975.000
Inpari 30 Ciherang S
1
Kg 207.975
2.017.357.500
No Rencana Salur Varietas Volume Harga (Rp)
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 94
Inpari 31
10.000
Kg
97.000.000
Inpari 33
250.250 Kg
2.427.425.000
Inpari 4
51.050 Kg
495.185.000
Inpari 6 Jete
29.875 Kg
289.787.500
Inpari Sidenuk
576.256
Kg
5.589.685.625
IPB 3S
257.838 Kg
2.501.023.750
IPB 4S
238.325 Kg
2.311.752.500
IR 64 47.750 Kg 463.175.000
Mekongga
Pak Tiwi 1
24.875 Kg
13.000 Kg
241.287.500
126.100.000
Pak Tiwi 1
48.500 Kg
470.450.000
Pak Tiwi 2
56.000 Kg
543.200.000
Segreng Handayani
95.000 Kg
921.500.000
Situbagendit
10.375 Kg
100.637.500
6
Riau
Anak Daro
77.283 Kg
796.009.750
7
Sulawesi Selatan
Mekongga
500.000 Kg
5.150.000.000
Memberamo
175.000 Kg
1.802.500.000
8 Sumatera Barat Inpago 31.700 Kg 326.510.000
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 95
9
Sumatera Selatan
Ciliwung
50.000
Kg
510.000.000
Mekongga
53.500 Kg
545.700.000
10 Sumatera Utara IR 64 87.425 Kg 900.477.500
Tabel. 19. Daftar Penyedia dan Jenis Benih Padi Hasil Penunjukan Langsung, 2017.
NO
VARIETAS VOLUME
(Kg)
NAMA PENYEDIA
HARGA
1 Cibogo 46.625 CV. Karomah Jaya Mandiri 449.502.500,00
2 Ciherang 1.820.881 CV. Karya Sentosa Makmur 17.431.632.170,00
122.100 CV. Karomah Jaya Mandiri 1.214.231.375,00
544.432 CV. Adi Jaya 5.158.493.200,00
105.500 CV. Adi Jaya 999.085.000,00
124.525 PT. Saprotan Benih Utama 1.256.113.250,00
3 Inpari 30 224.500 CV. Fiona Benih Mandiri 2.636.800.000,00
166.850 CV. Fiona Benih Mandiri 1.712.715.250,00
147.583,75 CV. Karomah Jaya Mandiri 1.515.384.693,75
4 Inpari 32 33.000 CV. Fiona Benih Mandiri 0,00
10.275 CV. Fiona Benih Mandiri 105.524.250,00
5 IR 64 50.306 CV. Adi Jaya 471.308.000,00
1.875 CV. Fiona Benih Mandiri 19.181.250,00
6 Logawa 24.375 CV. Prima Tani 228.881.250,00
7 Mekongga 76.075 CV. Karya Sentosa Makmur 723.912.750,00
NO
VARIETAS
VOLUME
(Kg)
NAMA PENYEDIA
HARGA
Mekongga 126.775 PT. Pertani 1.299.443.750,00
549.791 PT. Pertani 5.649.102.525,00
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 96
8 Sidenuk 2.250 CV. Fiona Benih Mandiri 23.118.750,00
9 Sintanur 13.875 CV. Fiona Benih Mandiri 142.704.375,00
10 Situbagendit 57.200 CV. Karomah Jaya Mandiri 544.739.000,00
Jumlah 4.248.794 41.581.873.339,00
Penyebab tidak terpenuhinya benih padi, antara lain disebabkan :
No
Varietas Volume
(Kg)
Penyedia Yang
Diundang
Keterangan
1.
Inpago
Unsoed 1
31.700
PB. Great
Quality Seed
a. Tidak memiliki Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP)
b. Tidak memiliki Tanda Daftar
Produsen Benih Bina dari
Bupati/Walikota
2.
IR 64
154.775
1) CV. Prima
Tani
Menyampaikan penawaran benih
padi varietas IR 64 untuk wilayah
Sumatera Utara dan Jawa
Tengah, karena HPS yang
ditetapkan dinilai terlalu rendah.
2) PT. Saprotan
Benih Unggul
Utama
a. HPS untuk wilayah Sumatera
Utara terlalu rendah.
b. Waktu pelaksanaan pekerjaan
terlalu singkat hanya 30 hari
kalender.
3.
Situ
Bagendit
72.125
CV. Prima Tani
Tidak menyampaikan penawaran
benih padi varietas Situ Bagendit
untuk Provinsi Jawa Tengah,
karena HPS terlalu rendah.
4.
Mekongga
616.250 1) PT. Sang
Hyang Seri
tidak menyampaikan dokumen
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 97
kuaifikasi perusahaan.
2) CV. Prima
Tani
a. Menyampaikan penawaran
harga untuk wilayah Jawa
Timur, namun harga di atas
HPS.
b. Tidak memiliki stock benih
untuk kebutuhan wilayah Jawa
Tengah dan Sulawesi Sekatan.
3) PT. Pertani
Tidak menyampaikan penawaran
harga, karena benih yang
tersedia untuk memenuhi
kebutuhan benih subsidi.
4) CV. Fiona
Benih Mandiri
Tidak menyampaikan penawaran,
karena wilayah Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Sulawesi Selatan
di luar wilayah kerja/pemasaran.
5.
Inpari 13
5.000
CV. Prima Tani
a. Tidak menyampaikan
penawaran, karena tidak
memiliki stock benih.
b. HPS yang ditetapkan oleh
PPK dinilai terlalu rendah.
No
Varietas Volume
(Kg)
Penyedia Yang
Diundang
Keterangan
6.
Inpari 16
3.375
CV. Prima Tani
a. Tidak menyampaikan
penawaran, karena tidak
memiliki stock benih.
b. HPS yang ditetapkan oleh
PPK dinilai terlalu rendah.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 98
7.
Inpari 30
13.625
CV. Prima Tani
Mengajukan penawaran inpari 30,
tetapi tidak menyampaikan
penawaran untuk 3 varietas
lainnya (Inpari 33, Inpari 16, dan
Pepe).
8.
Inpari 31
1.875
PT. Pertani
Tidak menyampaikan penawaran
harga, karena benih yang
tersedia untuk memenuhi kebutuh
benih bersubsidi..
9.
Inpari 32
22.000
1) CV. Purnama
Sari
Tidak menyampaikan penawaran
harga.
2) CV. Fiona
Benih Mandiri
Tidak menyampaikan penawaran,
karena Jawa Tengah di luar
wilayah kerja/pemasaran.
3) CV Putra
Karya
Sejahtera
Tidak menyampaikan penawaran
harga.
10.
Inpari 33
3.875
1) CV. Prima
Tani
a. Tidak menyampaikan
penawaran, karena tidak
memiliki stock benih.
b. HPS yang ditetapkan oleh
PPK dinilai terlalu rendah.
2) PT. Saprotan
Benih Utama
Tidak menyampaikan penawaran
harga, karena stok benih yang
ada di gudang sudah untuk
memenuhi kebutuhan pesanan
konsumen.
11.
Inpari 42
625
CV. Adi Jaya Tidak menyampaikan penawaran
harga, karena tidak memiliki stok
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 99
benih.
12.
Pepe
8.125
1) CV. Prima
Tani
Tidak menyampaikan penawaran
harga, HPS yang ditetapkan oleh
PPK dinilai terlalu rendah.
2) PT. Saprotan
Benih Utama
Menyampaikan penawaran untuk
varietas Pepe tetapi tidak
menyampaikan penawaran untuk
padi varietas Inpari 33
13.
Pak Tiwi 1
13.000
CV. Prima Tani
Mengajukan penawaran Pak Tiwi
1, tetapi tidak menyampaikan
penawaran untuk 3 varietas (
Inpari 33, Inpari 16, dan Pepe)
14.
Membramo
175.000
1) CV. Purnama
Sari
Tidak menyampaikan dokumen
kualifikasi penyedia barang
2) PT. Sang
Hyang Seri
Tidak menyampaikan dokumen
kualifikasi penyedia barang
3) PT. Saprotan
Benih Utama
Tidak menyampaikan penawaran
harga, karena stok benih yang
tersedia di gudang dalam fase
dormasi dan menunggu hasil uji
BPSB.
4) CV. Prima
Tani
Tidak menyampaikan penawaran
harga, karena tidak ada stock
benih.
5) PT. Pertani Tidak menyampaikan penawaran
harga, karena benih yang
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 100
tersedia untuk memenuhi kebutuh
benih bersubsidi.
Berdasarkan hasil evaluasi penawaran tersebut, sesungguhnya kegagalan dapat di
eleminir apabila dalam dokumen pengadaan ditetapkan penyedia dapat mengajukan
penawaran sesuai kemampuan (itemize) yang dimiliki.
(2) Jasa Akomodasi dan Konsumsi
Selama 2017, telah dilakukan proses pemilihan penyedia barang/jasa untuk kegiatan
penyediaan akomodasi dan konsumsi sebanyak 36 paket, dengan nilai kontrak
senilai Rp15.497.616.000.
Tabel.20. Daftar Satuan Kerja Pengguna Kegiatan Pemilihan Jasa Akomodasi dan
Kosumsi, 2017.
No.
Satuan Kerja
Volume Nilai Kontrak
(Rp.)
1. Sekretariat Jenderal 13 6.935.060.000
2. Inspektorat Jenderal 4 1.787.200.000
3. Ditjen Tanaman Pangan 1 428.400.000
4. Ditjen Hortikultura 5 1.651.112.000
5. Badan Karantina Pertanian 1 1.341.084.000
6. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian
1
480.700.000
7. Badan Ketahanan Pangan 8 1.967.200.000
8. Badan Penyuluhan dan PSDMP 3 906.860.000
Total 36 15.497.616.000
2) Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Secara Manual.
Pemilihan penyedia barang/jasa secara manual dilakukan oleh Pokja Biro Umum dan
Pengadaan, sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh pemberi bantuan. Selama 2017,
telah dilaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa sebanyak 13 paket pekerjaan.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 101
(1) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
Dalam pelaksanaan salah satu fungsi pada Direktorat Pengelolaan Lahan dan
Air, telah memperoleh bantuan dari ADB untuk pemilihan jasa konsultansi
kegiatan Konsultan Floot Management in Selected River Basins Sector Project.
Kegiatan tersebut terintegrasi dengan kegiatan serupa pada Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Kehutanan.
Dari hasil seleksi telah ditetapkan sebagai pemenang seleksi yakni PT. Cakra
Hasta dengan nilai penawaran setelah negosiasi senilai Rp.14.086.650.000.
(2) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, dalam rangka pentaan dan
pengembangan kelembagaan tani di pedesaan agar mampu meningkatkan daya
saing petani di era globalisasi, maka telah mengembangan system monitoring dan
evaluasi pembangunan sumberdaya pertanian. Kegiatan tersebut dilaksanakan
melalui program I Pengembangan dan Manajemen Irigasi Praatisipatif Terintegrasi
(IPDMIP) dengan dukungan dana berasal bantuan International Fund For Agriculture
Delopment (IFAD). Pada 2017 terdapat kegiatan pemilihan jasa konsultansi untuk
tingkat nasional maupun internasional. Mekanisme pemilihan/seleksi jasa konsultansi
dilakukan dengan mempergunakan yang di atur ketentuan pengadaan IFAD, sampai
saat ini proses Pemilihan/seleeai tengah dilaksanakan oleh Kelompok kerja
pengadaan barang/jasa:
3) Pelelangan
(1) Kelompok Kerja Pengadaan Biro Umum dan Pengadaan
Sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian, bahwa Biro Umum dan Pengadaan mempunyai tugas antara
lain layanan pengadaan barang dan jasa.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 102
a. Paket Pelelangan
Selama 2017, telah dilaksanakan proses pemilihan penyedia barang/jasa sebanyak
54 paket/kegiatan dengan total anggaran Rp. 110.425.580.000 dengan realisasi
kontrak senilai Rp.85.525.761.052.
Tabel. 21. Realisasi Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Oleh Pokja Biro Umum dan
Pengadaan, 2017. No.
Unit Kerja
Jumlah
Paket
Nilai (Rp.000)
Pagu HPS Kontrak
1 Sekretariat Jenderal 11 43.706.564.000 41.772.370.683 34.439.504.764
2 Inspektorat Jenderal 1 450.000.000 406.995.417 308.000.000
3 Ditjen Hortikultura 2 2.388.000.000 2.327.688.000 2.128.833.836
4 Ditjen Peternakan
Dan Kesehatan
Hewan
3 6.778.775.000 5.882.842.250 5.025.545.825
5 Badan Litbang
Pertanian
4 14.631.424.000 10.764.269.130 10.118.726.100
6 Badan Karantina
Pertanian
5 6.445.650.000 5.316.985.750 5.005.324.150
7 Badan Penyuluhan
Dan Pengembangan
SDMP
1
1.515.000.000
1.515.000.000
1.494.295.000
8 Balai Besar
Karantina Pertanian
Soekarno-Hatta
(BBKP Soekarno-
Hatta)
1 1.208.976.000 1.184.066.200 1.150.176.000
9 Balai Besar Uji
Standar Karantina
Pertanian
1 720.000.000 682.382.000 539.726.000
10 Balai Pengkajian 2 372.000.000 348.062.285 267.334.085
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 103
Teknologi Pertanian
Dki Jakarta
11 Balai Pengujian
Mutu Dan Sertifikasi
Pakan
1 500.000.000 499.989.985 478.000.000
12 Balai Inseminasi
Buatan Lembang
1 6.360.000.000 6.221.022.000 4.292.500.740
13 Balai Uji Terap
Teknik Dan Metode
Karantina Pertanian
2
5.881.684.000
5.546.507.000
5.226.300.677
14 Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura
Dan Perkebunan
Provinsi Riau
2 1.470.000.000 1.269.075.600 1.189.215.000
15 Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat
17 17.997.507.000 15.750.347.103 13.862.278.875
Total 54 110.425.580.000 99.487.603.403 85.525.761.052
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 104
b. Kategori Pengadaan.
Tabel. 22. Hasil Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Berdasarkan Kategori Pelelangan, Oleh Pokja Biro Umum dan Pengadaan,
2017.
No.
Unit Kerja
Kategori Jumlah
Vol
Barang
Vol
Jasa Lainnya
Vol Jasa
Konsultansi
Vol
Konstruksi
Vol
Nilai
1 Sekretariat Jenderal 1 700.000.000 3 17.610.464.000 2 313.600.000 5 25.082.500.000 11 43.706.564.000
2 Inspektorat Jenderal 0 0 1 450.000.000 0 0 0 0 1 450.000.000
3 Ditjen Hortikultura 0 0 2 2.388.000.000 0 0 0 0 2 2.388.000.000
4 Ditjen Peternakan & Kesehatan
Hewan
3
6.778.775.000
0
0
0
0
0
3
6.778.775.000
5 Badan Litbang Pertanian 0 0 2 7.431.424.000 0 0 2 7.200.000.000 4 14.631.424.000
6 Badan Karantina Pertanian 2 2.700.000.000 1 1.658.650.000 0 0 2 2.087.000.000 5 6.445.650.000
7 Badan Penyuluhan Dan
Pengembangan Sdm Pertanian
0
0
0
0
1
1.515.000.000
0
0
1
1.515.000.000
8 Balai Besar Karantina Pertanian
Soekarno-Hatta (BBKP 0 0 1 1.208.976.000 0 0 0 0 1 1.208.976.000
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 105
Soekarno-Hatta)
9 Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian
0
0
1
720.000.000
0
0
0
0
1
720.000.000
10 Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Dki Jakarta
0
0
0
0
1
72.000.000
1
300.000.000
2
372.000.000
11 Balai Pengujian Mutu Dan
Sertifikasi Pakan
1
500.000.000
0
0
0
0
0
0
1
500.000.000
12 Balai Inseminasi Buatan
Lembang
1
6.360.000.000
0
0
0
0
0
0
1
6.360.000.000
13 Balai Uji Terap Teknik Dan
Metode Karantina Pertanian
0
0
1
5.010.000.000
0
0
1
871.684.000
2
5.881.684.000
14
Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura Dan Perkebunan
Provinsi Riau
2
1.470.000.000
0
0
0
0
0
0
2
1.470.000.000
15 Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat
17
17.997.507.000
0
0
0
0
0
0
17
17.997.507.000
Total : 27 36.506.282.000 12 36.477.514.000 4 1.900.600.000 11 35.541.184.000 54 110.425.580.000
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 106
c. Karakteristik Pelelangan
1. Sekretariat Jenderal
(1) Biro Umum dan Pengadaan
a) Nama Pekerjaan : Cleaning service
Klasifikasi Pelelangan : Jasa lainnya
Pagu anggaran : Rp. 13.717.620.000,00
HPS : Rp. 12.481.450.034,00
Nilai Kontrak : Rp. 11.570.870.464,00
Penyedia : PT. Besklindo Mitra Utama
b) Nama Pekerjaan : Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor
Klasifikasi Pelelangan : Jasa lainnya
Pagu anggaran : Rp. 2.257.344.000
HPS : Rp. 2.217.990.500
Nilai Kontrak : Rp. 2.191.112.000
Penyedia : PT. Tataruang Dinamika
c) Nama Pekerjaan : Upgrade Lampu Penerangan Gedung D
Klasifikasi Pelelangan : Pekerjaan Konstruksi
Pagu anggaran : Rp. 6.700.000.000,00
HPS : Rp. 6.531.272.000,00
Nilai Kontrak : Rp. 4.544.782.000,00
Penyedia : PT. Omega Solusindo.
d) Nama Pekerjaan : Upgrade Lampu Penerangan Gedung E
Klasifikasi Pelelangan : Pekerjaan Konstruksi
Pagu anggaran : Rp.4.540.000.000,00
HPS : Rp.4.403.056.000,00
Nilai Kontrak : Rp.3.117.641.000,00
Penyedia : PT.Omega Solusindo.
e) Nama Pekerjaan : Upgrade Lampu Penerangan Gedung C
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 107
Klasifikasi Pelelangan : Pekerjaan Konstruksi
Pagu anggaran : Rp. 6.850.000.000,00
HPS : Rp. 6.688.279.000,00
Nilai Kontrak : Rp. 4.616.076.000,00
Penyedia : PT. Analum Jior.
Dari kelima paket pekerjaan/pengadaan tersebut terdapat sanggahan dari peserta
pelelangan, yaitu :
a) Upgrade Lampu Penerangan Gedung D
- Nama penyanggah : PT. Tata Citra Perkasa
- Surat sanggah : Nomor 5/Deptan/08/2017, tanggal 15 Agustus 2017
- Jawab sanggahan : Nomor 02408/PL.020/PL.020/A.5.3/08/2017, 16 Agustus
2017.
b) Upgrade Lampu Penerangan Gedung E
- Nama penyanggah : PT. Tata Citra Perkasa
- Surat sanggah : 7/Deptan/08/2017, tanggal 15 Agustus
- Jawab sanggahan : Nomor 02413/PL.020/PL.020/A.5.3/08/2017, 16 Agustus
2017.
c) Upgrade Lampu Penerangan Gedung C
- Nama penyanggah : PT. Tata Citra Perkasa
- Surat sanggah : 5/Deptan/08/2017, tanggal 15 Agustus
- Jawab sanggahan : Nomor 02412/PL.020/PL.020/A.5.3/08/2017, 16 Agustus
2017
Pengawalan dan pengamanan program pembangunan pemerintah, maka
pelaksanaan kegiatan up grade lampu gedung C, D dan E, dilaksanakan oleh Tim
Pengawalan dan Pengaman Program Pemerintah Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi
DKI Jakarta, sesuai Surat Perintah Nomor PRIN-14/TP4D-DKIJAKARTA/Set/09/2017
(2) Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
a) Nama Pekerjaan : Migrasi Data Center Kementerian Pertanian
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 108
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pekerjaan Konstruksi
Rp. 3.545.000.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 3.473.886.779
Rp. 2.796.500.000
Penyedia : PT. Multi Langgeng.
b)
Nama Pekerjaan :
Klasifikasi Pelelangan :
pengadaan lisensi perangkat email, vicon dan sso
Jasa lainnya
Pagu anggaran :
HPS :
Rp. 1.635.500.000
Rp. 1.602.831.370
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp. 1.570.767.000
PT. Pratama Datamaksima.
c)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Lisensi Storage
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp. 700.000.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp. 682.000.000
Rp. 675.161.300
PT. Access Lintas Solusi
(3) Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
a) Nama Pekerjaan : Perencanaan Gedung dan Bangunan UAIT
Klasifikasi Pelelangan : Jasa Konsultansi Badan Usaha
Pagu anggaran : Rp. 192.600.000
HPS : Rp. 124.905.000
Nilai Kontrak : Rp. 124.000.000
Penyedia : PT. Multi Langgeng.
b) Nama Pekerjaan : Pengawasan Gedung dan Bangunan UAIT
Klasifikasi Pelelangan : Jasa Konsultansi Badan Usaha
Pagu anggaran : Rp. 121.000.000
HPS : Rp 120.700.000
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 109
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp 120.587.000
PT. Pratama Datamaksima.
c)
Nama Pekerjaan :
Renovasi Gedung dan Bangunan UAIT
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pekerjaan Konstruksi
Rp. 3.447.500.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp 3.446.000.000
Rp 3.112.008.000
Penyedia : PT. Access Lintas Solusi
2.
Inspektorat Jenderal
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Sistem Informasi Pengawasan
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Jasa lainnya
Rp. 450.000.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 406.995.417
Rp. 308.000.000
Penyedia :
Catatan :
PT. Biner Teknologi Indonesia
Lelang dilaksanakan 3 kali.
3. Direktorat Jenderal Hortikultura
a) Nama Pekerjaan : Pekerjaan Pemeliharaan Kebersihan Gedung
Kantor dan Halaman
Klasifikasi Pelelangan : Jasa lainnya
Pagu anggaran : Rp. 1.200.000.000
HPS : Rp 1.200.000.000
Nilai Kontrak : Rp 1.126.717.836
Penyedia : PT. Sinar Proteksindo.
b) Nama Pekerjaan : Fasilitasi Keamanan Kantor dan Lingkungan,
Klasifikasi Pelelangan :
Direktorat Jenderal Hortikultura
Jasa lainnya
Pagu anggaran : Rp. 1.188.000.000
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 110
HPS : Rp. 1.127.688.000
Nilai Kontrak : Rp. 1.002.116.000
Penyedia : PT. SIMS Services International
4. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
a) Nama Pekerjaan :
Klasifikasi Pelelangan :
Pengadaan Vaksin Rabies
Pengadaan Barang
Pagu anggaran : Rp. 2.814.500.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 2.002.625.000
Rp. 1.183.605.500
Penyedia : Jaya Mandiri.
b)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Vaksin Pengendalian Dini PHM (Lelang
Ulang)
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp. 3.754.275.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp. 3.754.217.250
Rp. 3.717.830.325
CV. Lintas Agro
c)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan RAT (Rapid Antigen Test)
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp. 210.000.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp 126.000.000
Rp 124.110.000
Penyedia : CV. Morus Agung
5. Badan Penilitian dan Pengembangan Pertanian
a) Nama Pekerjaan : Cleaning service
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Jasa lainnya
Rp. 1.500.000.000
HPS : Rp. 1.401.001.000
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 111
Nilai Kontrak : Rp. 1.234.738.000
Penyedia : CV. Sandira.
b) Nama Pekerjaan : Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor
Klasifikasi Pelelangan : Jasa lainnya
Pagu anggaran : Rp. 5.931.424.000
HPS : Rp. 5.913.268.130
Nilai Kontrak : Rp. 5.903.173.100
Penyedia : PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
c) Nama Pekerjaan : Pembangunan dan Renovasi Gedung
Klasifikasi Pelelangan : Pekerjaan Konstruksi
Pagu anggaran : Rp 3.600.000.000
HPS : Rp 2.250.000.000
Nilai Kontrak : Rp 1.951.326.000
Penyedia : CV. Dear Perdana Raya.
d) Nama Pekerjaan : Pembangunan dan Renovasi Gedung
Klasifikasi Pelelangan : Pekerjaan Konstruksi
Pagu anggaran : Rp. 3.600.000.000
HPS : Rp. 1.200.000.000
Nilai Kontrak : Rp. 1.029.489.000
Penyedia : CV. Dear Perdana Raya
6. Badan Karantina Pertanian
a) Nama Pekerjaan : Pengadaan Workstation Lantai 3 dan 5
Klasifikasi Pelelangan : Pekerjaan Konstruksi
Pagu anggaran : Rp. 1.737.000.000
HPS : Rp. 1.736.680.000
Nilai Kontrak : Rp. 1.522.180.000
Penyedia : PT. Bahtera Cipta Artistika.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 112
b) Nama Pekerjaan : Pengadaan Pencetakan Formulir Sertifikat
Karantina Pertanian
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp. 850.000.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 849.882.000
Rp. 843.498.150
Penyedia : PT. Pura Barutama
c)
Nama Pekerjaan :
Kegiatan Penguatan SDM Dasar Teknis calon
POPT Terampil dan Penguatan SDM Dasar Teknis
Klasifikasi Pelelangan :
Calon Paramedik Veteriner
Jasa Lainnya
Pagu anggaran :
HPS :
Rp 1.658.650.000
Rp 1.384.600.000
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp 1.341.084.000
Chikal Prima Rasa.
d)
Nama Pekerjaan :
Klasifikasi Pelelangan :
Perluasan Gedung Laboratorium Karantina Hewan
Pekerjaan Konstruksi
Pagu anggaran :
HPS :
Rp. 350.000.000
Rp. 349.048.000
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp. 310.894.000
PT. Sinergy Artha Sejati.
e)
Nama Pekerjaan :
Pencetakan formulir Sertifikat Karantina Pertanian
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp. 1.850.000.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 996.775.750
Rp. 987.668.000
Penyedia : PT. Pura Barutama
7. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 113
a) Nama Pekerjaan : Pengadaan Jasa Konsultan
READ/Replikasi READ
Program
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Jasa Konsultansi Badan Usaha
Rp. 1.515.000.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 1.515.000.000
Rp. 1.494.295.000
Penyedia : PT. Pinbuk Konsulindo
8. Dinas Perkebunan Prov Jawa Barat
a) Nama Pekerjaan : Pengadaan Benih Cengkeh sebanyak 13.000
batang, Pupuk NPK sebanyak 15.000 kg dan
Pestisida 100 ltr
Klasifikasi Pelelangan : Pengadaan Barang
Pagu anggaran : Rp. 300.750.000
HPS : Rp. 299.530.000
Nilai Kontrak : Rp. 253.050.000
Penyedia : CV. Makmur Jaya Hijau.
b) Nama Pekerjaan : Pengadaan Rehabilitasi Tanaman Cengkeh (Benih
Cengkeh, Pupuk NPK Dan Pestisida) di Kabupaten
Garut dan Tasikmalaya seluas 200 Ha
Klasifikasi Pelelangan : Pengadaan Barang
Pagu anggaran : Rp 439.000.000
HPS : Rp 437.470.000
Nilai Kontrak : Rp 375.600.000
Penyedia : CV. Sindang Jaya
c) Nama Pekerjaan : Pengadaan Intensifikasi Tanaman Cengkeh (Pupuk
NPK dan Pestisida) di Kabupaten Garut Seluas 100
Ha
Klasifikasi Pelelangan : Pengadaan Barang
Pagu anggaran : Rp.223.750.000
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 114
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp.223.245.000
Rp. 212.822.500
Penyedia : Wibawa Mukti.
d)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Intensifikasi Tanaman Kopi Arabika di
Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sumedang,
Majalengka Dan Garut (Organik dan Feromon),
seluas 1.000 Ha
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp. 3.147.500.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 2.341.652.500
Rp. 1.881.000.000
Penyedia : Wibawa Mukti.
e)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Pupuk NPK dan Pupuk Organik Untuk
Kegiatan Rawat Ratoon di Kabupaten Cirebon Dan
Klasifikasi Pelelangan :
Kuningan seluas 200 Ha
Pengadaan Barang
Pagu anggaran : Rp. 682.500.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 681.387.300
Rp. 584.980.000
Penyedia : CV. Adis Putra Mandiri.
f)
Nama Pekerjaan :
Rehabilitasi Tanaman Teh (Benih Teh, Pupuk
Organik dan NPK) di Kab. Purwakarta Seluas 100
Klasifikasi Pelelangan :
Ha (P)
Pengadaan Barang
Pagu anggaran :
HPS :
Rp. 2.027.500.000
Rp. 1.774.130.000
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp. 1.508.512.500
CV. Adis Putra Mandiri.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 115
g) Nama Pekerjaan : Rehabilitasi Tanaman Teh (Benih Teh, Pupuk
Organik dan NPK) di Kab. Tasikmalaya Seluas 100
Klasifikasi Pelelangan :
Ha (P)
Pengadaan Barang
Pagu anggaran :
HPS :
Rp. 2.027.500.000
Rp. 1.774.130.000
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp. 1.473.450.000
CV. Srikandi Jaya Abadi.
h)
Nama Pekerjaan :
Peremajaan Tanaman Kelapa (Benih Kelapa dan
Pupuk NPK) Kab. Sukabumi dan Pangandaran
Seluas 250 Ha (P)
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp 613.750.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp 485.012.000
Rp 406.562.500
Penyedia : CV. Riksakarya.
i)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Intensifikasi Teh (Pupuk NPK, Pupuk
Organik, Herbisida dan Power Sprayer) di
Kabupaten Cianjur Seluas 160 Ha
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp. 448.920.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 350.726.000
Rp. 306.240.000
Penyedia : Wibawa Mukti.
j)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Rehabilitasi Tanaman Teh (Benih Teh,
Pupuk Organik dan Pupuk NPK) di Kabupaten
Klasifikasi Pelelangan :
Cianjur seluas 40 Ha
Pengadaan Barang
Pagu anggaran : Rp. 783.700.000
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 116
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 701.738.400
Rp. 625.480.000
Penyedia : CV. Makmur Jaya Hijau.
k)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Perluasan Tanaman Cengkeh (Benih
Cengkeh Dan Pupuk Npk) Di Kabupaten
Klasifikasi Pelelangan :
Tasikmalaya Dan Garut Seluas 450 HA-APBNP
Pengadaan Barang
Pagu anggaran :
HPS :
Rp. 1.500.750.000
Rp. 1.275.759.000
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp. 1.235.790.000
CV. Lembur Kuring.
l)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Rehabilitasi Tanaman Cengkeh (Benih
Cengkeh dan Pupuk NPK) di kabupaten
Purwakarta dan Tasikmalaya Seluas 465 Ha-
Klasifikasi Pelelangan :
APBNP
Pengadaan Barang
Pagu anggaran : Rp. 1.172.962.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 1.061.380.402,5
Rp. 999.285.000
Penyedia : CV. Margana Hita Mandiri.
m)
Nama Pekerjaan :
Peremajaan Tanaman Kopi Arabika (Benih Kopi
dan Pupuk Organik) Kab. Bandung dan Garut
Klasifikasi Pelelangan :
Seluas 250 Ha (P)
Pengadaan Barang
Pagu anggaran :
HPS :
Rp 1.517.500.000
Rp 1.389.960.000
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp 1.098.437.500
CV. Pratama Putra.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 117
n) Nama Pekerjaan : Pengadaan Perluasan Tanaman Pala (Benih Dan
Pupuk Organik) Di Kabupaten Sukabumi Dan
Klasifikasi Pelelangan :
Tasikmalaya Seluas 625 HA-APBNP
Pengadaan Barang
Pagu anggaran :
HPS :
Rp. 1.821.875.000
Rp. 1.780.285.000
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp. 1.743.515.625
PT. Berlian.
o)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Rehabilitasi Tanaman Pala (Benih Dan
Pupuk Organik) Di Kabupaten Purwakarta Dan
Tasikmalaya Seluas 190 HA-APBNP
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp. 360.050.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 347.407.000
Rp. 339.078.750
Penyedia : PT. Berlian.
p)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Penanaman Tanaman Nilam (Benih
Klasifikasi Pelelangan :
Nilam) Di Kabupaten Garut Seluas 10 HA-APBNP
Pengadaan Barang
Pagu anggaran :
HPS :
Rp. 250.000.000
Rp. 234.960.000
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp. 226.900.000
CV. Makmur Jaya Hijau.
q)
Nama Pekerjaan :
Pengadaan Peremajaan Tanaman Kelapa (Benih
Kelapa dan Pupuk NPK) di Kabupaten Tasikmalaya
dan Pangandaran seluas 300 Ha
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp. 679.500.000
HPS : Rp. 591.574.500
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 118
Nilai Kontrak : Rp. 591.574.500
Penyedia : CV. Lembur Kuring
Dari ketujuh belas paket pekerjaan/pengadaan tersebut terdapat sanggahan dari
peserta pelelangan, yaitu Rehabilitasi Tanaman Pala (Benih Pala dan Pupuk
Organik) di Kabupaten Sukabumi dan Tasikmalaya seluas 625 Ha.
- Nama penyanggah : CV. Prima Lestari
- Surat sanggah : Nomor 0105/SS.CV.PL/X/2017, tanggal 24 Oktober 2017
- Jawab sanggahan : Nomor 03487/PL.010/A.5.3/10/2107, tanggal 25 Oktober
2017
9. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Riau
a) Nama Pekerjaan :
Klasifikasi Pelelangan :
Peremajaan Tanaman Kelapa (300 Ha)
Pengadaan Barang
Pagu anggaran : Rp. 630.000.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 585.509.850
Rp. 553.455.000
Penyedia : Citra Riau Lestari.
b)
Nama Pekerjaan :
Peremajaan Tanaman Kelapa (400 Ha)
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Pengadaan Barang
Rp. 840.000.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 683.565.750
Rp. 635.760.000
Penyedia : CV. Tandem Sehati
10. Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian.
a) Nama Pekerjaan : Jasa Outsourching
Klasifikasi Pelelangan :
Pagu anggaran :
Jasa Lainnya
Rp. 5.010.000.000
HPS :
Nilai Kontrak :
Rp. 4.736.061.000
Rp. 4.505.000.677
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 119
Penyedia : PT. Fajar Mekar Indah.
b) Nama Pekerjaan :
Klasifikasi Pelelangan :
Pemeliharaan jaringan listrik pasca kebakaran
Pekerjaan Konstruksi
Pagu anggaran :
HPS :
Rp. 871.684.000
Rp. 810.446.000
Nilai Kontrak :
Penyedia :
Rp. 721.300.000
PT. Wiria Intan Teknik
11. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta.
a) Nama Pekerjaan : Renovasi Pagar BPTP Jakarta
Klasifikasi Pelelangan : Pekerjaan Konstruksi
Pagu anggaran : Rp. 300.000.000
HPS : Rp. 276.062.285,4
Nilai Kontrak : Rp. 212.945.085
Penyedia : CV. Mitra Kreasi Gemilang.
b) Nama Pekerjaan : Perencanaan renovasi gedung dan laboratorium
BPTP Jakarta
Klasifikasi Pelelangan : Jasa Konsultansi Badan Usaha
Pagu anggaran : Rp. 72.000.000
HPS : Rp. 72.000.000
Nilai Kontrak : Rp. 54.389.000
Penyedia : PT. Rekagraha Indah Abadi
12. Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta.
Nama Pekerjaan : Pekerjaan Jasa Lainnya Berupa Pengadaan Jasa
Cleaning Service, Keeper Hewan, Tenaga
Pengaman/Satpam dan Tenaga Protokoler
Klasifikasi Pelelangan : Jasa Lainnya
Pagu anggaran : Rp. 1.208.976.000
HPS : Rp. 1.184.066.200
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 120
Nilai Kontrak : Rp. 1.150.176.000
Penyedia : PT. Sinar Proteksindo
13. Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan
Nama Pekerjaan : Pengadaan Bahan Kimia
Klasifikasi Pelelangan : Pengadaan Barang
Pagu anggaran : Rp. 500.000.000
HPS : Rp. 499.989.985
Nilai Kontrak : Rp. 478.000.000
Penyedia : CV. Tetra Prima
14. Balai Inseminasi Buatan Lembang
Nama Pekerjaan : Penambahan Alat dan Bahan (Lelang Ulang)
Klasifikasi Pelelangan : Pengadaan Barang
Pagu anggaran : Rp. 6.360.000.000
HPS : Rp. 6.221.022.000
Nilai Kontrak : Rp. 4.292.500.740
Penyedia : PT. Aneka Gas Industri Tbk
15. Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian
Nama Pekerjaan : Pengadaan Jasa Petugas Kebersihan/ Cleaning
Service Kantor Balai Besar Uji Standar Karantina
Pertanian
Klasifikasi Pelelangan : Jasa Lainnya
Pagu anggaran : Rp. 720.000.000
HPS : Rp. 682.382.000
Nilai Kontrak : Rp. 539.726.000
Penyedia : PT. Khamochi Khataho
4) LPSE Lingkup Kementerian Pertanian Memperhatikan Peraturan Presdien Nomor 4 Tahun 2015 tentangan Perubahan
Keempat Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 121
Barang/Jasa Pemerintah, pada pasal 106 ayat (2) bahwa Pengadaan Barang/Jasa
secara elektronik dilakukan dengan cara E-Tendering atau E-Purchasing.
Selama tahun 2017 telah dilaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa secara
elektronik baik e_tendering maupun e_purchasing melalui Layanan Pengadaan
Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Pertanian, meliputi belanja APBN Pusat dan
Perbantuan lingkup pertanian, terdiri dari :
No.
Metode
Pemilihan
Volume
Pagu Anggaran
(Rp.)
Kontrak (Rp.)
1 E_tendering 519 700.150.562.655 605.381.143.847
2 E_purchasing 2.881 3.234.873.419.747 3.234.873.419.747
Jumlah :
3.400 3.935.023.982.402
3.840.254.563.594
(1) E_tendering
E-Tendering adalah tata cara pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang dilakukan
secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang terdaftar
pada sistem pengadaan secara elektronik dengan cara menyampaikan 1 (satu) kali
penawaran dalam waktu yang telah ditentukan. Proses pemilihan penyedia
barang/jasa dengan cara e_tendering sebanyak 517 paket dengan realisasi belanja
senilai Rp. 605.687.710.636.
Tabel. 23. Realisasi Pemilihan Penyedia Barang/Jasa, Lingkup Kementerian
Pertanian, 2017.
No Unit Kerja Vol Pagu (Rp.) Kontrak (Rp.)
1 Sekratariat Jenderal 16 48.151.743.000 38.552.829.764
2 Inspektorat Jenderal 1 450.000.000 308.000.000
3 Ditjen Tanaman Pangan 5 2.798.650.000
2.579.110.461
4 Ditjen Hortikultura 32 25.693.182.997
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 122
23.869.801.611
5 Ditjen PKH 113 182.224.277.060
160.154.428.908
6 Ditjen Perkebunan 128 144.262.629.000
130.047.041.921
7 Ditjen PSP 0 0 0
8 Badan Litbang Pertanian 130 190.712.626.698
166.073.783.335
9 Badan Karantina Pertanian 73 74.306.533.900 64.009.204.236
10 Badan Ketahanan Pangan 0 0 0
11 Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDMP
19 22.350.076.000 20.093.510.400
Total : 517 690.949.718.655
605.687.710.636
Tabel. 24. Kategori Pelelangan Lingkup Kementerian Pertanian, 2017.
No.
Kategori Lelang
Volume Anggaran (Rp.)
Pagu Realisasi Kontrak
1
Barang
277
321.721.052.755
285.619.468.382
2
Jasa Lainnya 22 53.027.531.000 46.466.479.877
3
Konstruksi
190
309.728.613.900
268.078.447.127
4
Jasa Konsultansi 28 6.472.521.000 5.523.315.250
Jumlah :
517
690.949.718.655
605.687.710.636
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 - 123 -
Tabel. 25. Realisasi Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Satuan Kerja Lingkup
No Unit Kerja
Barang Jasa Lainnya Jasa Konsultansi Konstruksi
Vol Pagu (Rp.) Kontrak (Rp.) Vol Pagu (Rp.) Kontrak (Rp.) Vol Pagu (Rp.) Kontrak (Rp.) Vol Pagu (Rp.) Kontrak (Rp.)
1 Sekratariat
Jenderal
1 700.000.000 675.161.300 3 17.610.464.000 15.332.749.464 5 593.266.000 508.387.000 7 29.248.013.000 22.036.532.000
2 Inspektorat
Jenderal
0 0 0 1 450.000.000 308.000.000 0 0 0 0 0 0
3 Ditjen Tanaman
Pangan
3 2.078.650.000 1.859.119.900 0 0 0 0 0 0 2 720.000.000 719.990.561
4 Ditjen Hortikultura 30 23.305.182.997 21.740.967.775 2 2.388.000.000 2.128.833.836 0 0 0 0 0 0
5 Ditjen PKH 74 117.355.293.060 101.062.930.761 0 0 0 0 0 0 39 64.868.984.000 59.091.498.147
6 Ditjen Perkebunan 124 142.984.659.000 128.821.961.921 1 259.140.000 258.900.000 1 182.280.000 182.000.000 2 836.550.000 784.180.000
7 Ditjen PSP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Badan Litbang
Pertanian
18 12.225.552.698 10.613.649.006 3 7.931.424.000 7.607.699.100 6 523.722.000 431.854.250 103 170.031.928.000 147.420.580.979
9 Badan Karantina
Pertanian
19 16.303.590.000 14.215.269.719 8 16.076.350.000 13.812.040.677 14 2.158.253.000 1.406.779.000 32 39.768.340.900 34.575.114.840
10 Badan Ketahanan
Pangan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Badan Penyuluhan
dan
Pengembangan
SDMP
8 6.768.125.000 6.630.408.000 4 8.312.153.000 7.018.256.800 2 3.015.000.000 2.994.295.000 5 4.254.798.000 3.450.550.600
Total : 277 321.721.052.755 285.619.468.382 22 53.027.531.000 46.466.479.877 28 6.472.521.000 5.523.315.250 190 309.728.613.900 268.078.447.127
Kementerian Pertanian Melalui LPSE Kementerian Pertanian, 2017
Catatan : Ditjen PSP, metode pengadaan barang/jasa melalui e_katalog.
(2) E_purchasing
E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog
elektronik. Sistem katalog elektronik memuat informasi teknis dan harga Barang/Jasa
yang diselenggarakan dan ditetapkan oleh LKPP dengan cara Kontrak Payung
dengan Penyedia Barang/Jasa untuk Barang/Jasa tertentu. Proses pembelian
barang/jasa melalui katalog elektronik sebanyak 2.881 paket dengan realisasi
belanja senilai Rp. 3.234.873.419.747.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 - 124 -
Tabel. 26. Realisasi Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Melalui e_purchasing lingkup
Kementerian Pertanian Tahun 2017
NO
SATUAN KERJA/KOMODITAS
JUMLAH
PAKET
KONTRAK (Rp.)
TOTAL
2017
2018
2017
2018 JUMLAH
PAKET
KONTRAK (Rp)
I SEKRETARIAT JENDERAL 77 2 11.623.040.040 3.600.000.000 79 15.223.040.040
1 Internet Service Provider 4 2 4.613.280.000 3.600.000.000 6 8.213.280.000
2 Kendaraan Bermotor 4 579.834.500 4 579.834.500
3 Online Shop 67 6.334.657.840 67 6.334.657.840
4 Peralatan Kantor 2 95.267.700 2 95.267.700
II INSPEKTORAT JENDERAL 6 1.340.465.657 6 1.340.465.657
1 Kendaraan Bermotor 2 538.550.000 2 538.550.000
2 Online Shop 3 718.596.300 3 718.596.300
3 Peralatan Kantor 1 83.319.357 1 83.319.357
III DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN
PANGAN
434
689.282.157.458
434
689.282.157.458
1 Alat dan Mesin Pertanian 132 620.064.896.260 132 620.064.896.260
2 Bahan Kimia 1 191.627.430 1 191.627.430
3 Kendaraan Bermotor 14 2.608.436.811 14 2.608.436.811
4 Obat / Hormon Tanaman dan Hewan 178 62.824.017.800 178 62.824.017.800
5 Online Shop 100 3.033.308.884 100 3.033.308.884
6 Peralatan Kantor 7 348.338.073 7 348.338.073
7 Sewa 2 211.532.200 2 211.532.200
IV DIREKTORAT JENDERAL
HORTIKULTURA
168
33.203.439.697
168
33.203.439.697
1 Alat dan Mesin Pertanian 125 24.659.901.923 125 24.659.901.923
2 Kendaraan Bermotor 22 5.126.475.000 22 5.126.475.000
3 Online Shop 15 1.931.511.358 15 1.931.511.358
4 PE Sheet 4 1.145.260.000 4 1.145.260.000
5 Peralatan Kantor 2 340.291.416 2 340.291.416
V DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN 22 4.900.316.570 22 4.900.316.570
1 Alat dan Mesin Pertanian 14 2.356.075.200 14 2.356.075.200
2 Alat Kesehatan 1 11.800.000 1 11.800.000
3 Kendaraan Bermotor 3 979.857.000 3 979.857.000
4 Online Shop 3 1.186.694.500 3 1.186.694.500
5 Peralatan Kantor 1 365.889.870 1 365.889.870
VI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN
DAN KESEHATAN HEWAN
148
2
34.250.965.946
3.201.284.250
150
37.452.250.196
1 Alat Berat 1 557.700.000 1 557.700.000
2 Alat dan Mesin Pertanian 17 3.547.604.500 17 3.547.604.500
3 Alat Kesehatan 34 3.676.452.636 34 3.676.452.636
4 Alat Laboratorium 1 185.000.000 1 185.000.000
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 - 125 -
5 Bahan Kimia 1 4.235.000 1 4.235.000
6 Internet Service Provider 1 84.000.000 1 84.000.000
7 Kendaraan Bermotor 29 9.038.165.074 29 9.038.165.074
8 Obat / Hormon Tanaman dan Hewan 14 2 6.967.013.475 3.201.284.250 16 10.168.297.725
9 Online Shop 34 3.210.418.746 34 3.210.418.746
10 Pakan 8 5.518.095.000 8 5.518.095.000
11 Peralatan Kantor 1 132.880.000 1 132.880.000
12 Semen Beku 4 492.844.315 4 492.844.315
13 Sewa 3 836.557.200 3 836.557.200
VII DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA
DAN SARANA PERTANIAN
1.438
2.373.823.523.724
1.438
2.373.823.523.724
1 Alat Berat 38 485.454.473.556 38 485.454.473.556
2 Alat dan Mesin Pertanian 1.362 1.884.009.889.078 1.362 1.884.009.889.078
3 Kendaraan Bermotor 3 660.300.000 3 660.300.000
4 Online Shop 35 3.698.861.090 35 3.698.861.090
VIII BADAN KARANTINA PERTANIAN 187 1 31.375.757.203 265.200.000 188 31.640.957.203
1 Alat Berat 3 1.047.465.580 3 1.047.465.580
2 Alat Kesehatan 13 1.108.427.960 13 1.108.427.960
3 Internet Service Provider 6 1.314.520.800 6 1.314.520.800
4 Kendaraan Bermotor 46 1 19.339.408.957 265.200.000 47 19.604.608.957
5 Online Shop 106 7.517.593.005 106 7.517.593.005
6 Peralatan Kantor 13 1.048.340.901 13 1.048.340.901
IX BADAN KETAHANAN PANGAN 7 3.185.442.600 7 3.185.442.600
1 Kendaraan Bermotor 2 2.759.410.000 2 2.759.410.000
2 Online Shop 5 426.032.600 5 426.032.600
X BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN PERTANIAN
294
28.263.663.695
294
28.263.663.695
1 Alat Berat 3 1.273.173.464 3 1.273.173.464
2 Alat dan Mesin Pertanian 105 12.802.390.400 105 12.802.390.400
3 Alat Kesehatan 2 246.066.900 2 246.066.900
4 Kendaraan Bermotor 101 10.182.114.614 101 10.182.114.614
5 Online Shop 31 2.061.164.944 31 2.061.164.944
6 Pakan 46 1.245.212.500 46 1.245.212.500
7 Peralatan Kantor 6 453.540.873 6 453.540.873
XI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
94
1
16.018.162.907
540.000.000
95
16.558.162.907
1 Alat dan Mesin Pertanian 43 11.917.255.712 43 11.917.255.712
2 Alat Kesehatan 2 87.970.000 2 87.970.000
3 Internet Service Provider 1 1 491.744.592 540.000.000 2 1.031.744.592
4 Kendaraan Bermotor 9 1.185.547.500 9 1.185.547.500
5 Online Shop 31 1.501.325.346 31 1.501.325.346
6 Peralatan Kantor 7 701.750.757 7 701.750.757
7 Tool Kit Uji Cepat Pangan 1 132.569.000 1 132.569.000
Grand Total 2.875 6 3.227.266.935.497 7.606.484.250 2.881 3.234.873.419.747
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 - 126 -
B. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (Baseline)
Pada Tahun 2017 telah diadakan pengadaan perangkat pengolah data dan
komunikasi . Pada pengadaan barang seluruhnya telah dilaksanakan dengan
berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Pada Instansi Pemerintah. Dilihat dari
indikator input (masukan), dana yang tersedia sebesar Rp.1.984.950.000,- telah
terserap sebesar Rp.1.696.168.460,-. (85,5%).Sumber daya manusia yang
terlibat dalam kegiatan ini berasal dari Panitia Pengadaan, Panitia Pemeriksa
Pengadaan, dan Pejabat Pembuat Komitmen serta Tim Pendukung Biro Umum
dan Pengadaan, sedangkan dilihat dari indikator outputs (keluaran), kegiatan ini
telah mampu memberikan output (keluaran) berupa tersedianya perangkat
pengolah data dan komunikasi .
C. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Kegiatan ini merupakan pengadaan alat-alat penunjang kegiatan perkantoran
dan fasilitas perkantoran, meliputi Pengadaan meubeleir, Pengadaan roller
Blind, Pengadaan Infocus, Pengadaan AC Split, Pengadaan Alat Elektronik,
Pengadaan Meja Kursi, Pengadaan Layar Proyektor, Pengadaan Panle almari,
Pengadaan Wireless, Pengadaan Handy Talki, Pengadaan Megaphone,
Pengadaan Pompa, Pengadaan Mesin fotocopy, Pengadaan Gordyn,
Pengadaan Perlengkapan Perkantoran, Pengadaan Peralatan Olahraga. Dana
yang tersedia sebesar Rp.2.135.150.000,- dan terserap sebesar Rp.
1.793.477.821,- Indikator outcomesnya tersedianya peralatan dan fasilitas
perkantoran yang memadai untuk menunjang kegiatan kinerja pegawai Lingkup
Kementerian Pertanian, pencapaian kinerja sebesar 84,00%.
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 - 127 -
D. Gedung dan Bangunan
Kegiatan Gedung dan Bagunan
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka penambahan nilai gedung dan
bangunan dan belanja modal peralatan dan mesin dilingkup Kementerian
Pertanian yang mencakup perbaikan wisma cipayung, wisma tani
peningkatan pusat promosi produksi pertanian dan penataan pasar tani ,
feeder tegangan menengah, power house cubical outgoing tegangan
menengah, dana yang tersedia sebesar Rp. 23.391.050.000,- dan telah
terserap sebesar Rp. 12.092.985.100,- Personil yang terlibat Biro Umum
dan Pengadaan. Kegiatan ini telah menghasilkan output meningkatnya
kualitas sarana dan prasarana gedung Untuk indikator outcomesnya
kinerja sebesar 51.70%
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 - 128 -
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Biro Umum dan Pengadaan Tahun 2017 ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban Kepala Biro Umum dan Pengadaan kepada Sekretaris
Jenderal sesuai mandat yang diemban dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi, Visi,
Misi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan. Pada Tahun 2017 ada 3
indikator kinerja sasaran kegiatan Biro Umum dan Pengadaan dan sudah terealisasi
100%. Alokasi anggaran yang tersedia untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan
di Biro Umum dan Pengadaan adalah sebesar Rp.181.438.100.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 155.522.506.439,- (85,72). Capaian sasaran strategis kegiatan
ini selanjutnya menjadi masukan yang baik guna menyusun rumusan perencanaan
dan penganggaran di Biro Umum dan Pengadaan Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian.