sekilas uni eropa
DESCRIPTION
Sekilas Pandang Uni EropaTRANSCRIPT
Sekilas Uni Eropa
Pendahuluan
Berakhirnya Perang Dunia ke-2 membawa perubahan besar dalam pola-pola
hubungan antar negara di level internasional. Perubahan paling mencolok dapat dilihat
dari bermunculannya organisasi-organisasi kerjasama antar negara, terutama di tingkat
regional, semisal Uni Eropa (UE), NAFTA, ASEAN, dan Mercosur. Terlepas dari motif
pendiriannya, kehadiran organisasi-organisasi ini memberi warna baru bagi Hubungan
Internasional dimana dunia cendrung bergerak menuju pada suatu tatanan dunia baru
yang “dikuasai” organisasi-organisasi regional. Batas-batas negara menjadi kabur,
identitas wilayah menjadi samar serta “pengerucutan jumlah negara”, adalah efek
samping yang ditimbulkan.
Dalam sejarah perjalanan organisasi-organisasi regional, UE bergabung
menjadi satu kekuatan baru yang tangguh dan disegani masyarakat internasional. UE
dianggap sebagai satu-satunya organisasi regional yang mampu mengintegrasikan
anggota-anggotanya dalam satu kebijakan bersama dan menjadi organisasi yang selalu
dicermati kebijakannya, karena dapat dipastikan membawa dampak internasional
lantaran kebijakan tersebut merupakan suara bersama yang ditaati oleh semua negara
anggotanya. Kebijakan bersama UE sangat terlihat pengaruhnya di bidang ekonomi,
meskipun dalam beberapa kasus, keputusan-keputusan UE masih memberikan
pengecualian untuk tidak ditaati karena kondisi-kondisi khusus yang dialami negara
anggota.
Sejarah Terbentuknya Uni Eropa
1. The treaty of Paris (1952)
Proses integrasi Eropa bermula dari dibentuknya “Komunitas Batu Bara dan
Baja Eropa” (European Coal and Steel Community/ECSC), yang Traktat-nya
ditandatangani tanggal 18 April 1951 di Paris dan berlaku sejak 25 Juli 1952
sampai tahun 2002.
2. The treaty of Rome (Euratom and ECC, 1957)
Pada tanggal 1-2 Juni 1955, para menlu 6 negara penandatangan ECSC Treaty
bersidang di Messina, Itali, dan memutuskan untuk memperluas integrasi Eropa
ke semua bidang ekonomi. Pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma ditandatangani
European Atomic Energy Community (EAEC), namun lebih dikenal dengan
Euratom dan European Economic Community (EEC). Keduanya mulai berlaku
sejak tanggal 1 Januari 1958.
3. Schengen Agreement (1985)
Pada tanggal 14 Juni 1985, Belanda, Belgia, Jerman, Luksemburg dan Perancis
menandatangani Schengen Agreement, dimana mereka sepakat untuk secara
bertahap menghapuskan pemeriksaan di perbatasan mereka dan menjamin
pergerakan bebas manusia, baik warga mereka maupun warga negara lain.
4. Single Act, Brussels (1987)
Berdasarkan White Paper yang disusun oleh Komisi Eropa dibawah
kepemimpinan Jacques Delors pada tahun 1984, Masyarakat Eropa
mencanangkan pembentukan sebuah Pasar Tunggal Eropa. Single European Act,
yang ditandatangani pada bulan Pebruari 1986, dan mulai berlaku mulai tanggal
1 Juli 1987, terutama ditujukan sebagai suplemen EEC Treaty. Tujuan utama
Single Act adalah pencapaian pasar internal yang ditargetkan untuk dicapai
sebelum 31 Desember 1992.
5. The Treaty of Maastricht (Treaty on European Union, 1992)
Treaty on European Union (TEU) yang ditandatangani di Maastricht pada
tanggal 7 Februari 1992 dan mulai berlaku tanggal 1 November 1993, mengubah
European Communities (EC) menjadi European Union (EU)
6. Perluasan Keanggotaan
Berbagai Traktat tersebut kemudian beberapa kali diamandemen, terutama
berkaitan dengan penambahan anggota sebagai berikut:
1957: Belgia, Perancis, Jerman, Italia, Luksemburg dan Belanda (6 anggota
awal)
1973: Denmark, Irlandia dan Inggris
1981: Yunani
1986: Portugal dan Spanyol
1995: Austria, Finlandia dan Swedia
Keanggotaan UE terbuka bagi setiap negara Eropa yang ingin menjadi anggota
dengan dua persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu pertama, negara yang
bersangkutan harus berada di benua Eropa, dan kedua, negara tersebut
menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, penegakan hukum, penghormatan HAM
dan menjalankan segala peraturan perundangan UE(acquis communautaires).
7. The Treaty of Amsterdam (1997)
Pada pertemuan mereka tanggal 17 Juni 1997 di Amsterdam, European Council
(para Kepala Negara dan Pemerintahan ke-15 negara anggota UE) merevisi TEU
dan menghasilkan sebuah traktat baru. The Treaty of Amsterdam mempunyai
empat tujuan utama, yaitu:
a. Memprioritaskan hak-hak warga negara dan penyediaan lapangan kerja.
Meskipun penyediaan lapangan kerja tetap merupakan kewajiban utama
pemerintah nasional, Traktat Amsterdam menekankan perlunya usaha bersama
seluruh negara anggota untuk mengatasi pengangguran, yang dianggap sebagai
problem utama Eropa saat ini
b. Menghapuskan hambatan terakhir menuju freedom of movement dan
memperkuat keamanan, dengan meningkatkan kerjasama negara anggota di
bidang Justice and Home Affairs
c. Memberi UE suara yang lebih kuat di dunia internasional dengan menunjuk
seorang High Representative for the CFSP
d. Membuat struktur institusi UE lebih efisien, terutama berkaitan dengan
gelombang ke-6 enlargement.
8. The Treaty of Nice (2000)
Pertemuan European Council tanggal 7-9 Desember 2000 di Nice mengadopsi
sebuah Traktat baru yang membawa perubahan bagi empat masalah
institusional: komposisi dan jumlah Komisioner di Komisi Eropa, bobot suara di
Dewan Uni Eropa, mengganti unanimity dengan qualified majority dalam proses
pengambilan keputusan dan pengeratan kerjasama. Traktat ini belum berlaku,
masih menunggu proses ratifikasi di masing-masing negara anggota. Tanggal 1
Februari 2003, Traktat tersebut mulai berlaku.
9. Konvensi Masa Depan Eropa dan Traktat Aksesi 10 Negara Anggota Baru
Berbagai traktat UE tersebut mungkin akan segera mengalami perubahan,
sebagai hasil dari Konvensi mengenai Masa Depan UE dan Traktat Aksesi 10
negara anggota baru yang ditandatangani tanggal 16 April 2003 dan akan mulai
berlaku mulai tanggal 1 Mei 2004.
Tujuan Uni Eropa
Uni Eropa memiliki 5 tujuan utama, yaitu:
1. The Intergovernmental Conference (IGC): a Constitution for Europe
Berlandaskan pada keputusan-keputusan yang dicapai pada KTT Thessaloniki,
Presidensi Itali akan menyelenggarakan Intergovernmental Conference (IGC)
bulan Oktober mendatang dan melakukan pengaturan agar IGC dapat
menyelesaikan tugasnya sedini mungkin dalam membahas dan menyepakati
draft konstitusi UE. Hal ini dimaksudkan agar para warga UE yang akan
memberikan suara pada pemilihan Parlemen Eropa (PE) bulan Juni 2004 sudah
memperoleh pengetahuan sedini mungkin atas isi konstitusi Eropa
(constitutional treaty). Presidensi Itali berkeyakinan bahwa penandatanganan
traktat UE yang baru tersebut akan dapat dilakukan di Roma antara 1 Mei 2004.
2. The European Economy: competitiveness working for shared prosperity
Presidensi Itali akan memberikan perhatian besar pada upaya pencapaian tujuan
Lisbon strategy, yaitu mewujudkan ekonomi UE sebagai yang paling dinamis
di dunia pada tahun 2010. Pengerak utama untuk proses mencapai tujuan ini
adalah diberikannya dorongan lebih banyak lagi bagi kemajuan ekonomi UE,
yaitu dengan meningkatkan investasi (oleh negara) untuk bidang-bidang yang
menjadi kepentingan masyarakat umum (public investment) yang dapat
dilakukan melalui bantuan intervensi lembaga-lembaga keuangan UE terkait.
Sektor-sektor yang menjadi target investasi ini mencakup infrastruktur baik
tangible maupun intangible (human capital, riset dan teknologi). Strategi lebih
lanjut akan dilengkapi dengan pengembangan jaringan transportasi yang
efisien, dan berimbang antara poros/jalur Utara-Selatan dan Timur-Barat di
kawasan UE. Pengembangan jaringan ini dilakukan dengan meluncurkan
kembali proyek-proyek Trans European Networks guna mempercepat integrasi
antara negara-negara anggota UE yang lama dan baru. Untuk mencapai tujuan
ini diperlukan penciptaan satu instrumen guna membiayai pelaksanaan proyek-
proyek utama, yang dilakukan melalui kerjasama dengan European Investment
Bank (EIB). Pertumbuhan ekonomi di Zona Euro juga kan menjadi prioritas
Presidensi Itali. Dalam kaitan ini, Presidensi memandang sangat penting bagi
semua negara anggota untuk patuh pada peraturan-peraturan keuangan UE yang
ada (rules of the game) dan memegang komitmen untuk mewujudkan dan
menjaga keuangan negara yang sehat dan “sustainable”, sehingga
ketidakstabilan ekonomi di masing-masing negara dapat ditangani sesuai dengan
ketentuan Stability and Growth Pact.
3. Towards “Greater Europe”: A Broader and more united Union
Tujuan utamanya adalah menyelesaikan proses “unifikasi” Eropa/perluasaan
keanggotaan UE yang saat ini sedang berjalan. Dalam kaitan ini, Presidensi Itali
akan merancang program untuk perampungan perundingan aksesi bagi Rumania
dan Bulgaria pada tahun 2004 agar kedua negara tersebut dapat melakukan
aksesi pada UE di tahun 2007. Mengenai rencana keanggotaan Turki, Presidensi
Itali akan melanjutkan strategi pre-aksesi bagi Turki dan mendorong Pemerintah
Turki untuk terus melakukan reformasi di dalam negeri, sebagai persyaratan
yang diperlukan menuju keanggotaannya di UE. Pada tahun 2004, Presidensi
akan melakukan verifikasi atas perkembangan reformasi tersebut yang hasilnya
diharapkan mempercepat dimulainya perundingan aksesi bagi Turki.
4. Europe’s Presence in the World: A Union that plays a leading role on the
international stage
UE harus menjadi figure yang kuat di tingkat internasional, yaitu dengan mampu
berbicara dalam satu suara dan turut menyelesaikan krisis-krisis internasional
melalui kerjasama dengan Amerika Serikat guna menjaga keamanan dan
perdamaian dunia. Agar dapat memikul tanggung jawab internasionalnya, UE
harus mempunyai kapabilitas yang memadai di bidang pertahanan dan
melakukan hubungan yang sifatnya “sinergetic” dan tidak bertentangan atau
bersaingan dengan lembaga-lembaga yang berada di bawah Aliansi Atlantik
(NATO).
5. Security of Citizens: immigration, borders and asylum
Presidensi Itali akan bekerja untuk meningkatkan keamanan bagi para warga
UE. Dalam kaitan ini, Presidensi menekankan pentingnya perang melawan
terorisme internasional harus disertai dengan langkah-langkah yang efektif
dalam memberantas kejahatan lintas batas dan imigrasi ilegal dan memperkuat
Europol.
Struktur Organisasi Uni Eropa
Para anggota parlemen Eropa Senin mulai menyeleksi 26 calon yang akan memperkuat kebijakan Uni Eropa selama lima tahun ke depan, sebagai anggota Komisi Eropa.
Kegiatan itu dilakukan setelah daftar calon komisioner diserahkan oleh pemimpin 27 negara anggota Uni Eropa, dan komisi akan dipimpin oleh Ketua Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, jika majelis menyetujui menerima tim itu pada 26 Januari.
Tokoh-tokoh yang diajukan adalah Catherine Ashton, Inggris, sebagai perwakilan tinggi di bidang keamanan dan luar negeri serta Wakil Ketua Komisi.
Michel Barnier, Prancis, bidang pelayanan jasa dan pasar internal.
Joaquin Almunia, Spanyol, sebagai wakil ketua Komisi.
Karel De Gucht, Belgia, bidang perdagangan.
Olli Rehn, Finlandia, bidang ekonomi dan keuangan.
Laszlo Andor, Hongaria, bidang ketenagakerjaan, sosial dan penerimaan.
Dacian Cialos, Romania, bidang pertanian dan pembangunan perdesaan.
John Dalli, Malta, bidang kesehatan dan kebijakan konsumer.
Maria Damanaki, Yunani, bidang kelautan dan perikanan.
Stefan Fuele, Republik Ceko, bidang pemberdayaan dan kebijakan lingkungan Eropa.
Johannes Hahn, Austria, kebijakan regional.
Connie Hedegaard, Denmark, bidang tindakan di sektor iklim.
Maire Geoghegan-Quinn, Irlandia, bidang riset dan inovasi.
Rumiana Jeleva, Bulgaria, bidang kerja sama internasional, bantuan kemanusiaan dan tanggap krisis.
Siim Kallas, Estonia, bidang transportasi, dan juga Wakil Ketua Komisi.
Neelie Kroes, Negeri Belanda, bidang agenda digital, dan juga Wakil Ketua Komisi.
Janusz Lewandowski, Polandia, bidang anggaran dan pemrogram keuangan.
Cecilia Malmstroem, Swedia, bidang dalam negeri.
Guenter Oettinger, Jerman, bidang energi.
Andris Piebalgs, Latvia, bidang pembangunan.
Janez Potocnik, Slovenia, bidang lingkungan.
Viviane Reding, Luxembourg, bidang keadilan, hak-hak dasar dan kewarganegaraan, dan juga Wakil Ketua Komisi.
Maros Sefcovic, Slovakia, Wakil Ketua Komisi untuk bidang hubungan antar-kelembagaan dan ketata-usahaan.
Algirdas Emeta, Lithuania, bidang serikat perpajakan dan kepabeanan, audit dan anti kecurangan.
Antonio Tajani, Italia, bidang industri dan kewiraswastaan, serta Wakil Ketua Komisi.
Abdroulla Vassiliou, Siprus, bidang pendidikan, kebudayaan, multilinguistik dan kepemudaan.(*)
Anggota Uni Eropa Sejak 2007
Swedia (sejak 1 Januari 1995) Finlandia (sejak 1 Januari 1995) Estonia (sejak 1 Mei 2004) Latvia (sejak 1 Mei 2004) Lituania (sejak 1 Mei 2004) Polandia (sejak 1 Mei 2004) Denmark (sejak 1973) Jerman (sejak permulaan) Belanda (sejak permulaan) Belgia (sejak permulaan) Luksemburg (sejak permulaan) Irlandia (sejak 1973) Britania Raya (sejak 1973) Perancis (sejak permulaan) Portugal (sejak 1986) Spanyol (sejak 1986) Italia (sejak permulaan) Malta (sejak 1 Mei 2004) Austria (sejak 1 Januari 1995) Slovenia (sejak 1 Mei 2004) Republik Ceko (sejak 1 Mei 2004) Slowakia (sejak 1 Mei 2004) Hongaria (sejak 1 Mei 2004) Yunani (sejak 1981) Siprus selatan (sejak 1 Mei 2004) Bulgaria (sejak 1 Januari 2007) Rumania (sejak 1 Januari 2007)
Kritik Terhadap Uni Eropa
Menurut kelompok kami, kehadiran uni eropa di satu sisi memang
mempermudah hubungan politik dan ekonomi antarnegara dalam kawasan eropa.
Tetapi, di dalam uni eropa masih banyak didominasi oleh negara-negara maju.
Sedangkan peran negara kecil masih kurang diperhitungkan dalam uni eropa. Menurut
kelompok kami, di uni eropa tampak adanya diskriminasi bagi negara-negara kecil,
terutama negara yang mayoritasnya adalah muslim. Negara yang mayoritasnya muslim
seperti Turki merasa diperlakukan tidak adil oleh uni eropa.
Kehadiran uni eropa selama ini masih belum menunjukkan “efek” pada
negara-negara miskin di kawasan eropa. Kerjasama ekonomi yang dihasilkan oleh uni
eropa masih belum menunjukkan hasil bagi negara-negara miskin. Yang ada, kerjasama
ekonomi yang dilakukan oleh uni eropa masih menguntungkan negara-negara maju.
Jadi, menurut kelompok kami, kehadiran uni eropa selama ini hanyalah
sebuah janji kosong yang tidak terpenuhi. Apa yang menjadi tujuan-tujuan uni eropa
masih belum merambah ke negara-negara kecil. Menurut kami, uni eropa merupakan
salah satu bentuk kapitalisme. Karena pada kenyataannya kehadiran uni eropa tidak
membantu negara-negara miskin yang ada di eropa.
Sumber-Sumber
http://www.indonesianmission-eu.org
http://www.wikipedia.org
http://www.antaranews.com
http://europa.eu
http:// www.historiasiglo20.org
http://indonesian.irib.ir