sekilas uni eropa

18
Sekilas Uni Eropa Pendahuluan Berakhirnya Perang Dunia ke-2 membawa perubahan besar dalam pola-pola hubungan antar negara di level internasional. Perubahan paling mencolok dapat dilihat dari bermunculannya organisasi-organisasi kerjasama antar negara, terutama di tingkat regional, semisal Uni Eropa (UE), NAFTA, ASEAN, dan Mercosur. Terlepas dari motif pendiriannya, kehadiran organisasi-organisasi ini memberi warna baru bagi Hubungan Internasional dimana dunia cendrung bergerak menuju pada suatu tatanan dunia baru yang “dikuasai” organisasi-organisasi regional. Batas-batas negara menjadi kabur, identitas wilayah menjadi samar serta “pengerucutan jumlah negara”, adalah efek samping yang ditimbulkan. Dalam sejarah perjalanan organisasi-organisasi regional, UE bergabung menjadi satu kekuatan baru yang tangguh dan disegani masyarakat internasional. UE dianggap sebagai satu-satunya organisasi regional yang mampu mengintegrasikan anggota-anggotanya dalam satu kebijakan bersama dan menjadi organisasi yang selalu dicermati kebijakannya, karena dapat dipastikan membawa dampak internasional lantaran kebijakan tersebut merupakan suara

Upload: tins-ra

Post on 12-Dec-2014

105 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Sekilas Pandang Uni Eropa

TRANSCRIPT

Page 1: Sekilas Uni Eropa

Sekilas Uni Eropa

Pendahuluan

Berakhirnya Perang Dunia ke-2 membawa perubahan besar dalam pola-pola

hubungan antar negara di level internasional. Perubahan paling mencolok dapat dilihat

dari bermunculannya organisasi-organisasi kerjasama antar negara, terutama di tingkat

regional, semisal Uni Eropa (UE), NAFTA, ASEAN, dan Mercosur. Terlepas dari motif

pendiriannya, kehadiran organisasi-organisasi ini memberi warna baru bagi Hubungan

Internasional dimana dunia cendrung bergerak menuju pada suatu tatanan dunia baru

yang “dikuasai” organisasi-organisasi regional. Batas-batas negara menjadi kabur,

identitas wilayah menjadi samar serta “pengerucutan jumlah negara”, adalah efek

samping yang ditimbulkan.

Dalam sejarah perjalanan organisasi-organisasi regional, UE bergabung

menjadi satu kekuatan baru yang tangguh dan disegani masyarakat internasional. UE

dianggap sebagai satu-satunya organisasi regional yang mampu mengintegrasikan

anggota-anggotanya dalam satu kebijakan bersama dan menjadi organisasi yang selalu

dicermati kebijakannya, karena dapat dipastikan membawa dampak internasional

lantaran kebijakan tersebut merupakan suara bersama yang ditaati oleh semua negara

anggotanya. Kebijakan bersama UE sangat terlihat pengaruhnya di bidang ekonomi,

meskipun dalam beberapa kasus, keputusan-keputusan UE masih memberikan

pengecualian untuk tidak ditaati karena kondisi-kondisi khusus yang dialami negara

anggota.

Page 2: Sekilas Uni Eropa

Sejarah Terbentuknya Uni Eropa

1. The treaty of Paris (1952)

Proses integrasi Eropa bermula dari dibentuknya “Komunitas Batu Bara dan

Baja Eropa” (European Coal and Steel Community/ECSC), yang Traktat-nya

ditandatangani tanggal 18 April 1951 di Paris dan berlaku sejak 25 Juli 1952

sampai tahun 2002.

2. The treaty of Rome (Euratom and ECC, 1957)

Pada tanggal 1-2 Juni 1955, para menlu 6 negara penandatangan ECSC Treaty

bersidang di Messina, Itali, dan memutuskan untuk memperluas integrasi Eropa

ke semua bidang ekonomi. Pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma ditandatangani

European Atomic Energy Community (EAEC), namun lebih dikenal dengan

Euratom dan European Economic Community (EEC). Keduanya mulai berlaku

sejak tanggal 1 Januari 1958.

3. Schengen Agreement (1985)

Pada tanggal 14 Juni 1985, Belanda, Belgia, Jerman, Luksemburg  dan Perancis

menandatangani Schengen Agreement, dimana mereka sepakat untuk secara

bertahap menghapuskan pemeriksaan di perbatasan mereka dan menjamin

pergerakan bebas manusia, baik warga mereka maupun warga negara lain.

4. Single Act, Brussels (1987)

Berdasarkan White Paper yang disusun oleh Komisi Eropa dibawah

kepemimpinan Jacques Delors pada tahun 1984, Masyarakat Eropa

mencanangkan pembentukan sebuah Pasar Tunggal Eropa. Single European Act,

yang ditandatangani pada bulan Pebruari 1986, dan mulai berlaku mulai tanggal

1 Juli 1987, terutama ditujukan sebagai suplemen EEC Treaty. Tujuan utama

Single Act adalah pencapaian pasar internal yang ditargetkan untuk dicapai

sebelum 31 Desember 1992.

Page 3: Sekilas Uni Eropa

5. The Treaty of Maastricht (Treaty on European Union, 1992)

Treaty on European Union (TEU) yang ditandatangani di Maastricht pada

tanggal 7 Februari 1992 dan mulai berlaku tanggal 1 November 1993, mengubah

European Communities (EC) menjadi European Union (EU)

6. Perluasan Keanggotaan

Berbagai Traktat tersebut kemudian beberapa kali diamandemen, terutama

berkaitan dengan penambahan anggota sebagai berikut:

1957: Belgia, Perancis, Jerman, Italia, Luksemburg dan Belanda (6 anggota

awal)

1973: Denmark, Irlandia dan Inggris

1981: Yunani

1986: Portugal dan Spanyol

1995: Austria, Finlandia dan Swedia

Keanggotaan UE terbuka bagi setiap negara Eropa yang ingin menjadi anggota

dengan dua persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu pertama, negara yang

bersangkutan harus berada di benua Eropa, dan kedua, negara tersebut

menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, penegakan hukum, penghormatan HAM

dan menjalankan segala peraturan perundangan UE(acquis communautaires).

7. The Treaty of Amsterdam (1997)

Pada pertemuan mereka tanggal 17 Juni 1997 di Amsterdam, European Council

(para Kepala Negara dan Pemerintahan ke-15 negara anggota UE) merevisi TEU

dan menghasilkan sebuah traktat baru. The Treaty of Amsterdam mempunyai

empat tujuan utama, yaitu:

a. Memprioritaskan hak-hak warga negara dan penyediaan lapangan kerja.

Meskipun penyediaan lapangan kerja tetap merupakan kewajiban utama

pemerintah nasional, Traktat Amsterdam menekankan perlunya usaha bersama

seluruh negara anggota untuk mengatasi pengangguran, yang dianggap sebagai

problem utama Eropa saat ini

b. Menghapuskan hambatan terakhir menuju freedom of movement dan

memperkuat keamanan, dengan meningkatkan kerjasama negara anggota di

bidang Justice and Home Affairs

Page 4: Sekilas Uni Eropa

c. Memberi UE suara yang lebih kuat di dunia internasional dengan menunjuk

seorang High Representative for the CFSP

d. Membuat struktur institusi UE lebih efisien, terutama berkaitan dengan

gelombang ke-6 enlargement.

8. The Treaty of Nice (2000)

Pertemuan European Council tanggal 7-9 Desember 2000 di Nice mengadopsi

sebuah Traktat baru yang membawa perubahan bagi empat masalah

institusional: komposisi dan jumlah Komisioner di Komisi Eropa, bobot suara di

Dewan Uni Eropa, mengganti unanimity dengan qualified majority dalam proses

pengambilan keputusan dan pengeratan kerjasama. Traktat ini belum berlaku,

masih menunggu proses ratifikasi di masing-masing negara anggota.  Tanggal 1

Februari 2003, Traktat tersebut mulai berlaku.

9. Konvensi Masa Depan Eropa dan Traktat Aksesi 10 Negara Anggota Baru

Berbagai traktat UE tersebut mungkin akan segera mengalami perubahan,

sebagai hasil dari Konvensi mengenai Masa Depan UE dan Traktat Aksesi 10

negara anggota baru yang ditandatangani tanggal 16 April 2003 dan akan mulai

berlaku mulai tanggal 1 Mei 2004.

Page 5: Sekilas Uni Eropa

Tujuan Uni Eropa

Uni Eropa memiliki 5 tujuan utama, yaitu:

1. The Intergovernmental Conference (IGC): a Constitution for Europe

Berlandaskan pada keputusan-keputusan yang dicapai pada KTT Thessaloniki,

Presidensi Itali akan menyelenggarakan Intergovernmental Conference (IGC)

bulan Oktober mendatang dan melakukan pengaturan agar IGC dapat

menyelesaikan tugasnya sedini mungkin dalam membahas dan menyepakati

draft konstitusi UE. Hal ini dimaksudkan agar para warga UE yang akan

memberikan suara pada pemilihan Parlemen Eropa (PE) bulan Juni 2004 sudah

memperoleh pengetahuan sedini mungkin atas isi konstitusi Eropa

(constitutional treaty). Presidensi Itali berkeyakinan bahwa penandatanganan

traktat UE yang baru tersebut akan dapat dilakukan di Roma antara 1 Mei 2004.

2. The European Economy: competitiveness working for shared prosperity

Presidensi Itali akan memberikan perhatian besar pada upaya pencapaian tujuan

Lisbon strategy, yaitu  mewujudkan ekonomi UE sebagai  yang paling dinamis

di dunia pada tahun 2010. Pengerak utama untuk proses mencapai tujuan ini

adalah diberikannya dorongan lebih banyak lagi bagi kemajuan ekonomi UE,

yaitu dengan meningkatkan investasi (oleh negara) untuk bidang-bidang yang

menjadi kepentingan masyarakat umum (public investment) yang dapat

dilakukan melalui  bantuan intervensi lembaga-lembaga keuangan UE terkait. 

Sektor-sektor yang menjadi target investasi ini mencakup infrastruktur baik

tangible maupun intangible (human capital, riset dan teknologi). Strategi lebih

lanjut  akan dilengkapi dengan  pengembangan jaringan transportasi yang

efisien, dan berimbang antara poros/jalur Utara-Selatan dan Timur-Barat di

kawasan UE. Pengembangan jaringan ini dilakukan dengan meluncurkan

kembali proyek-proyek Trans European Networks guna mempercepat integrasi

antara negara-negara anggota UE yang lama dan baru. Untuk mencapai tujuan

ini diperlukan penciptaan satu instrumen guna membiayai pelaksanaan proyek-

proyek utama, yang dilakukan  melalui kerjasama dengan European Investment

Bank (EIB). Pertumbuhan ekonomi di Zona Euro juga kan menjadi prioritas

Page 6: Sekilas Uni Eropa

Presidensi Itali. Dalam kaitan ini,  Presidensi memandang sangat penting bagi

semua negara anggota untuk patuh pada peraturan-peraturan keuangan UE yang

ada (rules of the game) dan memegang komitmen untuk mewujudkan dan

menjaga keuangan negara yang sehat dan “sustainable”, sehingga

ketidakstabilan ekonomi di masing-masing negara dapat ditangani sesuai dengan

ketentuan  Stability and Growth Pact.

3. Towards “Greater Europe”: A Broader and more united Union

Tujuan utamanya adalah menyelesaikan proses “unifikasi” Eropa/perluasaan

keanggotaan UE yang saat ini sedang berjalan. Dalam kaitan ini, Presidensi Itali

akan merancang program untuk perampungan perundingan aksesi bagi Rumania

dan Bulgaria pada tahun 2004 agar kedua negara tersebut dapat melakukan

aksesi pada UE di tahun 2007. Mengenai rencana keanggotaan Turki, Presidensi

Itali akan melanjutkan strategi pre-aksesi bagi Turki dan mendorong Pemerintah

Turki untuk terus melakukan reformasi di dalam negeri, sebagai  persyaratan

yang diperlukan menuju keanggotaannya di UE. Pada tahun 2004, Presidensi

akan melakukan verifikasi atas perkembangan  reformasi tersebut yang hasilnya

diharapkan  mempercepat  dimulainya perundingan aksesi bagi Turki.

4. Europe’s Presence in the World: A Union that plays a leading role on the

international stage

UE harus menjadi figure yang kuat di tingkat internasional, yaitu dengan mampu

berbicara dalam satu suara dan turut menyelesaikan krisis-krisis internasional

melalui kerjasama dengan Amerika Serikat guna menjaga keamanan dan

perdamaian dunia. Agar dapat memikul tanggung jawab internasionalnya, UE

harus mempunyai kapabilitas yang memadai di bidang pertahanan dan

melakukan hubungan yang sifatnya “sinergetic” dan tidak bertentangan atau

bersaingan dengan lembaga-lembaga yang berada di bawah Aliansi Atlantik

(NATO). 

5. Security of  Citizens:  immigration, borders and asylum

Page 7: Sekilas Uni Eropa

Presidensi Itali akan bekerja untuk meningkatkan keamanan bagi para warga

UE. Dalam kaitan ini, Presidensi menekankan pentingnya perang melawan

terorisme internasional harus disertai dengan langkah-langkah yang efektif

dalam memberantas kejahatan lintas batas dan imigrasi ilegal dan memperkuat

Europol.

Page 8: Sekilas Uni Eropa

Struktur Organisasi Uni Eropa

Para anggota parlemen Eropa Senin mulai menyeleksi 26 calon yang akan memperkuat kebijakan Uni Eropa selama lima tahun ke depan, sebagai anggota Komisi Eropa.

Kegiatan itu dilakukan setelah daftar calon komisioner diserahkan oleh pemimpin 27 negara anggota Uni Eropa, dan komisi akan dipimpin oleh Ketua Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, jika majelis menyetujui menerima tim itu pada 26 Januari.

Tokoh-tokoh yang diajukan adalah Catherine Ashton, Inggris, sebagai perwakilan tinggi di bidang keamanan dan luar negeri serta Wakil Ketua Komisi.

Page 9: Sekilas Uni Eropa

Michel Barnier, Prancis, bidang pelayanan jasa dan pasar internal.

Joaquin Almunia, Spanyol, sebagai wakil ketua Komisi.

Karel De Gucht, Belgia, bidang perdagangan.

Olli Rehn, Finlandia, bidang ekonomi dan keuangan.

Laszlo Andor, Hongaria, bidang ketenagakerjaan, sosial dan penerimaan.

Dacian Cialos, Romania, bidang pertanian dan pembangunan perdesaan.

John Dalli, Malta, bidang kesehatan dan kebijakan konsumer.

Maria Damanaki, Yunani, bidang kelautan dan perikanan.

Stefan Fuele, Republik Ceko, bidang pemberdayaan dan kebijakan lingkungan Eropa.

Johannes Hahn, Austria, kebijakan regional.

Connie Hedegaard, Denmark, bidang tindakan di sektor iklim.

Maire Geoghegan-Quinn, Irlandia, bidang riset dan inovasi.

Rumiana Jeleva, Bulgaria, bidang kerja sama internasional, bantuan kemanusiaan dan tanggap krisis.

Siim Kallas, Estonia, bidang transportasi, dan juga Wakil Ketua Komisi.

Neelie Kroes, Negeri Belanda, bidang agenda digital, dan juga Wakil Ketua Komisi.

Janusz Lewandowski, Polandia, bidang anggaran dan pemrogram keuangan.

Cecilia Malmstroem, Swedia, bidang dalam negeri.

Guenter Oettinger, Jerman, bidang energi.

Andris Piebalgs, Latvia, bidang pembangunan.

Page 10: Sekilas Uni Eropa

Janez Potocnik, Slovenia, bidang lingkungan.

Viviane Reding, Luxembourg, bidang keadilan, hak-hak dasar dan kewarganegaraan, dan juga Wakil Ketua Komisi.

Maros Sefcovic, Slovakia, Wakil Ketua Komisi untuk bidang hubungan antar-kelembagaan dan ketata-usahaan.

Algirdas Emeta, Lithuania, bidang serikat perpajakan dan kepabeanan, audit dan anti kecurangan.

Antonio Tajani, Italia, bidang industri dan kewiraswastaan, serta Wakil Ketua Komisi.

Abdroulla Vassiliou, Siprus, bidang pendidikan, kebudayaan, multilinguistik dan kepemudaan.(*)

Page 11: Sekilas Uni Eropa

Anggota Uni Eropa Sejak 2007

Swedia (sejak 1 Januari 1995) Finlandia (sejak 1 Januari 1995) Estonia (sejak 1 Mei 2004) Latvia (sejak 1 Mei 2004) Lituania (sejak 1 Mei 2004) Polandia (sejak 1 Mei 2004) Denmark (sejak 1973) Jerman (sejak permulaan) Belanda (sejak permulaan) Belgia (sejak permulaan) Luksemburg (sejak permulaan) Irlandia (sejak 1973) Britania Raya (sejak 1973) Perancis (sejak permulaan) Portugal (sejak 1986) Spanyol (sejak 1986) Italia (sejak permulaan) Malta (sejak 1 Mei 2004) Austria (sejak 1 Januari 1995) Slovenia (sejak 1 Mei 2004) Republik Ceko (sejak 1 Mei 2004) Slowakia (sejak 1 Mei 2004) Hongaria (sejak 1 Mei 2004) Yunani (sejak 1981) Siprus selatan (sejak 1 Mei 2004) Bulgaria (sejak 1 Januari 2007) Rumania (sejak 1 Januari 2007)

Page 12: Sekilas Uni Eropa

Kritik Terhadap Uni Eropa

Menurut kelompok kami, kehadiran uni eropa di satu sisi memang

mempermudah hubungan politik dan ekonomi antarnegara dalam kawasan eropa.

Tetapi, di dalam uni eropa masih banyak didominasi oleh negara-negara maju.

Sedangkan peran negara kecil masih kurang diperhitungkan dalam uni eropa. Menurut

kelompok kami, di uni eropa tampak adanya diskriminasi bagi negara-negara kecil,

terutama negara yang mayoritasnya adalah muslim. Negara yang mayoritasnya muslim

seperti Turki merasa diperlakukan tidak adil oleh uni eropa.

Kehadiran uni eropa selama ini masih belum menunjukkan “efek” pada

negara-negara miskin di kawasan eropa. Kerjasama ekonomi yang dihasilkan oleh uni

eropa masih belum menunjukkan hasil bagi negara-negara miskin. Yang ada, kerjasama

ekonomi yang dilakukan oleh uni eropa masih menguntungkan negara-negara maju.

Jadi, menurut kelompok kami, kehadiran uni eropa selama ini hanyalah

sebuah janji kosong yang tidak terpenuhi. Apa yang menjadi tujuan-tujuan uni eropa

masih belum merambah ke negara-negara kecil. Menurut kami, uni eropa merupakan

salah satu bentuk kapitalisme. Karena pada kenyataannya kehadiran uni eropa tidak

membantu negara-negara miskin yang ada di eropa.

Page 13: Sekilas Uni Eropa

Sumber-Sumber

http://www.indonesianmission-eu.org

http://www.wikipedia.org

http://www.antaranews.com

http://europa.eu

http:// www.historiasiglo20.org

http://indonesian.irib.ir