scm 07 perencanaan aggregate
TRANSCRIPT
Today! :
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa Mampu Memahami, Menjelaskan dan Menyatakan
pendapat mengenai prinsip dasar Supply Chain dan Supply Chain Management
• Peran perencanaan agregat dalam supply chain
• Permasalahan perencanaan agregat
• Strategi perencanaan agregat• Mengimplementasikan
perencanaan agregat dalam praktek
Perencanaan Aggregate
Kenapa perlu dilakukan perencanaan agregat?
• Karena kapasitas baik itu kapasitas produksi, transportasi, gudang dll mempunyai biaya
• Lead time lebih besar dari nol
Oleh karena itu, perusahaan harus mengantisipasi permintaan, dan menentukan lebih awal daripada datangnya permintaan, bagaimana permintaan tersebut akan dipenuhi
• Apakah perusahaan harus membangun pabrik dengan kapasitas besar sehingga mencukupi pada saat permintaan mencapai puncak?
• Atau haruskah perusahaan membangun pabrik kecil tetapi dibarengi dengan adanya biaya persediaan yang muncul saat permintaan rendah sebagai antisipasi terhadap permintaan di bulan depan?
• Perencanaan agregat: – Proses dimana sebuah perusahaan menentukan
level kapasitas, produksi, subkontrak, inventory, kehabisan stock (stockouts) dan pricing selama rentang waktu tertentu
– Perencanaan agregat dibuat di tingkat agregat, bukan SKU (Stock Keeping Units)
– Misalnya, perencanaan agregat menentukan total produksi di pabrik pada suatu bulan tanpa merinci kuantitas setiap SKU
– Dengan tingkat kedetilan keputusan seperti ini, perencanaan agregat adalah alat yang cocok untuk keputusan jangka menengah antara 3 -18 bulan.
Perencanaan Aggregat
Peran perencanaan agregat dalam sebuah supply chain
Menentukan parameter operasional selama rentang waktu tertentu: Laju produksi. Jumlah unit yang terselesaikan per satuan waktu Tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja/unit kapasitas yang diperlukan
untuk produksi. Lembur. Jumlah lembur yang direncanakan. Tingkat kapasitas mesin. Jumlah kapasitas mesin yang diperlukan
untuk produksi. Subcontracting. Jumlah kapasitas subkontrak yang diperlukan. Backlog. Permintaan yang tidak dapat dipenuhi pada periode
dimana permintaan tersebut muncul, tetapi ditunda pada periode berikutnya.
Persediaan yang ada. Tingkat persediaan yang akan disimpan selama berbagai periode dalam perencanaan.
Seluruh bagian dalam supply chain harus bekerja sama dalam membuat perencanaan agregat yang mengoptimalkan kinerja supply chain
Permasalahan perencanaan agregat
Berdasarkan ramalan permintaan untuk setiap periode dalam planning horizon, tentukan tingkat produksi, persediaan,dan kapasitas untuk setiap periode yang dapat memaksimalkan profit supply
chain selama periode perencanaan
Untuk membuat rencana agregat, maka: Tentukan planning horizon: biasanya 3-18 bulan Tentukan durasi setiap periode: minggu, bulan, dll Tentukan informasi kunci yang diperlukan untuk
membuat rencana agregat
Informasi yang dibutuhkan untuk rencana agregat
Ramalan permintaan (Ft) untuk setiap periode t dalam planning horizon sepanjang T periode
Biaya-biaya produksi Biaya tenaga kerja, waktu reguler ($/hr) dan lembur ($/hr) Biaya subkontrak ($/hr atau $/unit) Biaya mengubah kapasitas: menyewa atau memecat
($/pekerja) dan biaya menambah atau mengurangi kapasitas mesin ($/mesin)
Jam tenaga kerja/mesin yang diperlukan per unit Biaya penyimpanan persediaan ($/unit/periode) Biaya kehabisan persediaan (Stockout atau backlog
cost) ($/unit/period) Constraints: batasan lembur, pemecatan, modal
yang ada, kehabisan persediaan dan backlogs
Output dari Rencana Agregat
Jumlah produksi dari waktu reguler, lembur dan subkontrak digunakan untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan tingkat pembelian ke supplier
Persediaan yang disimpan digunakan untuk menentukan berapa luas gudang dan modal kerja yang dibutuhkan
Jumlah backlog/stockout digunakan untuk menentukan tingkat pelayanan kepada pelanggan
Tenaga kerja disewa dan diberhentikan digunakan untuk menentukan masalah tenaga kerja yang mungkin ditemui
Peningkatan/penurunan kapasitas mesin digunakan untuk menentukan apakah alat produksi baru perlu dibeli
Pengaruh rencana agregat terhadap profitabilitas
Kualitas rencana agregat berpengaruh penting terhadap profitabilitas sebuah perusahaan
Rencana agregat yang tidak baik dapat mengakibatkan kehilangan penjualan atau keuntungan jika kapasitas dan persediaan yang ada tidak mampu memenuhi permintaan
Selain itu, rencana agregat yang buruk juga dapat menimbulkan kelebihan kapasitas dan persediaan sehingga meningkatkan biaya
Strategi perencanaan agregat
Trade off yang harus diperhitungkan perencana adalah antara kapasitas tenaga kerja dan mesin, persediaan dan backlog/lost sales
Chase strategy – menggunakan kapasitas sebagai pendukung: menyelaraskan laju produksi dengan laju permintaan.
Time flexibility strategy – menggunakan utilitas sebagai pendukung: mengubah waktu kerja dan lembur untuk menyelaraskan produksi dengan permintaan.
Level strategy – menggunakan persediaan sebagai pendukung: penggunaan/kapasitas mesin dan tingkat tenaga kerja dibuat tetap, permintaan dipenuhi dari persediaan
Mixed strategy – kombinasi satu atau lebih dari ketiga strategi di atas
Chase Strategy
Laju produksi diselaraskan dengan permintaan dengan mengubah kapasitas mesin atau menyewa/memberhentikan tenaga kerja saat permintaan bervariasi
Dalam praktek sering kali sulit untuk mengubah kapasitas dan tenaga kerja dalam waktu singkat
Mahal jika biaya mengubah kapasitas tinggi Pengaruh negatif terhadap moral tenaga kerja Berakibat pada rendahnya persediaan Berguna jika biaya menyimpan persediaan tinggi
sementara biaya mengubah kapasitas rendah
Time Flexibility Strategy
Dapat digunakan jika terdapat kelebihan kapasitas mesin mesin tidak bekerja 24 jam dalam sehari, 7 hari seminggu
Jumlah tenaga kerja tetap, tetapi jumlah jam kerja diubah sepanjang waktu untuk menyelaraskan produksi dan permintaan
Dapat menggunakan lembur atau jadual kerja fleksibel
Membutuhkan tenaga kerja fleksibel, tetapi menghindari masalah moral yang muncul pada chase strategy
Tingkat persediaan rendah, dan utilisasi rendah
Harus digunakan saat biaya menyimpan persediaan tinggi dan kapasitas tidak terlalu mahal
Level Strategy
Menjaga stabilitas kapasitas dan tenaga kerja dengan laju output konstan
Kekurangan dan kelebihan berakibat pada fluktuasi persediaan dari waktu ke waktu
Persediaan yang ditimbun sebagai antisipasi permintaan yang akan datang atau backlogs dipindahkan dari periode permintaan tinggi ke rendah
Lebih baik bagi moral tenaga kerja Persediaan dan backlogs bisa terakumulasi cukup
banyak Harus digunakan saat biaya menyimpan dan backlog
relatif rendah
Contoh Perencanaan Agregat pada Red Tomato Tools
Sebuah produsen alat berkebun Produk sangat seasonal, puncaknya pada musim
semi Bagaimana menggunakan rencana agregat
untuk mengatasi masalah permintaan yang musiman dan tetap mendapat profit?
Pilihan: Menambah tenaga kerja saat musim sibuk Subcontracting beberapa pekerjaan Menimbun persediaan saat permintaan rendah Menunda (backlog) pesanan
Red Tomato Tools
Persediaan awal di bulan Januari adalah 1000
Di awal Januari, perusahaan memiliki 80 orang tenaga kerja
Pabrik bekerja 20 hari dalam sebulan Setiap pekerja mendapat $4 per jam reguler,
dan mereka bekerja selama 8 jam sehari Produksi ditentukan oleh jam kerja tenaga
kerja, kapasitas mesin tidak membatasi kapasitas produksi
Setiap tenaga kerja tidak boleh bekerja lembur lebih dari 10 jam
Tujuan manajer supply chain adalah memperoleh rencana agregat yang optimal yang memungkinkan Red Tomato mengakhiri bulan Juni tanpa stockout dan paling tidak 500 unit persediaan.
Ramalan permintaan Red Tomato Tools
Month Demand ForecastJanuary 1,600February 3,000
March 3,200April 3,800May 2,200June 2,200
Biaya-biaya untuk Red Tomato
Item CostMaterials $10/unitInventory holding cost $2/unit/monthMarginal cost of a stockout $5/unit/monthHiring and training costs $300/workerLayoff cost $500/workerLabor hours required 4/unitRegular time cost $4/hourOver time cost $6/hourCost of subcontracting $30/unit
Rencana Agregat, tentukan variabel keputusan
Wt = Jumlah tenaga kerja untuk bulan t, t = 1, ..., 6Ht = Jumlah tenaga kerja disewa pada awal bulan t,
t = 1, ..., 6Lt = Jumlah tenaga kerja diberhentikan di awal bulan t,
t = 1, ..., 6Pt = Produksi di bulan t, t = 1, ..., 6It = Persediaan di akhir bulan t, t = 1, ..., 6St = Jumlah unit yang disimpan pada akhir bulan t,
t = 1, ..., 6Ct = Jumlah unit yang disubkontrakkan untuk bulan t, t
= 1, ..., 6Ot = Jumlah jam lembur pada bulan t, t = 1, ..., 6
Perhitungan biaya
Biaya tenaga kerja reguler =
Biaya tenaga kerja lembur =
Biaya sewa dan pecat =
Biaya kekurangan persediaan =
Biaya material dan subkontrak =
6
1
640t
tW
6
1
6t
tO
6
1
6
1
500300t
tt
t LH
6
1
6
1
52t
tt
t SI
6
1
6
1
3010t
tt
t CP
Objective Function
6
1
6
1
6
1
6
1
6
1
6
1
6
1
6
1
30105
26500
300640
tt
tt
tt
tt
tt
tt
tt
tt
CPS
IOL
HWMin
Workforce Constraints
Jumlah tenaga kerja per bulan didasarkan atas sewa dan pecat
.80,6,...,10
,
0
1
1
WwheretforLHWW
orLHWWtttt
tttt
Capacity Constraints
Produksi setiap bulan tidak boleh melebihi kapasitas
.6,...,1,0440
,440
tforPOW
OWPttt
ttt
Inventory Balance Constraints
Keseimbangan persediaan tiap bulan
.500,0,000,1,6,...,1
,0,
60
0
11
11
IandSIwheretfor
SISDCPISISDCPIttttttt
ttttttt
Overtime Constraints
Tidak ada tenaga kerja yang lembur lebih dari 10 jam/bulan
.6,...,1,010
,10
tforOWWOtt
tt
Mencari Solusi dengan Menggunakan
Microsoft Excel
SolusiPeriod
tNo Hired
HtNo Laid Off Lt
Workforce Size Wt
Overtime Ot
Inventory It
StockoutSt
Sub-contract
Ct
Total Pro-
duction Pt
0 0 0 80 0 1000 0 0
1 0 15 65 0 1983 0 0 2583
2 0 0 65 0 1567 0 0 2583
3 0 0 65 0 950 0 0 2583
4 0 0 65 0 0 267 0 2583
5 0 0 65 0 117 0 0 2583
6 0 0 65 0 500 0 0 2583
Demand Forecast with Higher Seasonal Fluctuation
Jika keseluruhan permintaan tetap 16,000 tetapi fluktuasi lebih besar
Apa akibatnya terhadap rencana agregat?
Month Demand ForecastJanuary 1,000February 3,000
March 3,800April 4,800May 2,000June 1,400
Solusi jika demand mengalami fluktuasi lebih besar
Produksi per bulan tetap, tetapi inventory dan stockout meningkat Biaya untuk memenuhi pola permintaan ini lebih tinggi $432,858
dibandingkan dengan $422,275
Period t
No Hired Ht
No Laid Off Lt
Workforce Size Wt
Overtime Ot
Inventory It
StockoutSt
Sub-contract
Ct
Total Pro-
duction Pt
0 0 0 80 0 1000 0 0
1 0 15 65 0 2583 0 0 2583
2 0 0 65 0 2167 0 0 2583
3 0 0 65 0 950 0 0 2583
4 0 0 65 0 0 1267 0 2583
5 0 0 65 0 0 683 0 2583
6 0 0 65 0 500 0 0 2583
Jika holding cost meningkat dari $2/unit/bulan menjadi $6/unit/bulanPeriod
tNo Hired
HtNo Laid Off Lt
Workforce Size Wt
Overtime Ot
Inventory It
StockoutSt
Sub-contract
Ct
Total Pro-
duction Pt
0 0 0 80 0 1000 0 0
1 0 23 57 0 1667 0 0 2583
2 0 0 57 0 933 0 0 2583
3 0 0 57 0 0 0 0 2583
4 0 0 57 0 0 67 1467 2583
5 0 0 57 0 0 683 0 2583
6 0 0 57 0 500 0 433 2583
Inventory yang disimpan menurun, dikompensasi dengan peningkatan jumlah subkontrak
Biaya meningkat dari $422,275 menjadi $442,742
Rencana agregat dalam praktek
Berpikir untuk keseluruhan supply chain Buat rencana fleksibel karena ramalan
selalu salah sensitivity analysis Lakukan rencana agregat ulang begitu
informasi terbaru muncul Gunakan rencana agregat jika utilisasi
kapasitas meningkat
Diskusi Kelompok
Pada industri seperti apa perencanaan agregat berperan sangat penting? Apa karakteristik dari industri ini yang membuat mereka menjadi kandidat yang kuat untuk rencana agregat?
Tipe-tipe industri apa yang paling cocok untuk Chase, Flexibility dan Level Strategy?
Jika sebuah perusahaan sekarang menggunakan chase strategy, kemudian biaya training meningkat secara dramatis, bagaimana pengaruhnya terhadap strategi perencanaan agregat?