scm 07 perencanaan aggregate

32
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) 7 – Perencanaan Aggregate syurfah@gmail .com

Upload: abrianto-nugraha

Post on 13-Apr-2017

149 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Scm 07   perencanaan aggregate

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

(SCM)

7 – Perencanaan [email protected]

Page 2: Scm 07   perencanaan aggregate

Today! :

Tujuan Pembelajaran :

Mahasiswa Mampu Memahami, Menjelaskan dan Menyatakan

pendapat mengenai prinsip dasar Supply Chain dan Supply Chain Management

• Peran perencanaan agregat dalam supply chain

• Permasalahan perencanaan agregat

• Strategi perencanaan agregat• Mengimplementasikan

perencanaan agregat dalam praktek

Page 3: Scm 07   perencanaan aggregate

Perencanaan Aggregate

Page 4: Scm 07   perencanaan aggregate

Kenapa perlu dilakukan perencanaan agregat?

• Karena kapasitas baik itu kapasitas produksi, transportasi, gudang dll mempunyai biaya

• Lead time lebih besar dari nol

Oleh karena itu, perusahaan harus mengantisipasi permintaan, dan menentukan lebih awal daripada datangnya permintaan, bagaimana permintaan tersebut akan dipenuhi

• Apakah perusahaan harus membangun pabrik dengan kapasitas besar sehingga mencukupi pada saat permintaan mencapai puncak?

• Atau haruskah perusahaan membangun pabrik kecil tetapi dibarengi dengan adanya biaya persediaan yang muncul saat permintaan rendah sebagai antisipasi terhadap permintaan di bulan depan?

Page 5: Scm 07   perencanaan aggregate

• Perencanaan agregat: – Proses dimana sebuah perusahaan menentukan

level kapasitas, produksi, subkontrak, inventory, kehabisan stock (stockouts) dan pricing selama rentang waktu tertentu

– Perencanaan agregat dibuat di tingkat agregat, bukan SKU (Stock Keeping Units)

– Misalnya, perencanaan agregat menentukan total produksi di pabrik pada suatu bulan tanpa merinci kuantitas setiap SKU

– Dengan tingkat kedetilan keputusan seperti ini, perencanaan agregat adalah alat yang cocok untuk keputusan jangka menengah antara 3 -18 bulan.

Perencanaan Aggregat

Page 6: Scm 07   perencanaan aggregate

Peran perencanaan agregat dalam sebuah supply chain

Menentukan parameter operasional selama rentang waktu tertentu: Laju produksi. Jumlah unit yang terselesaikan per satuan waktu Tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja/unit kapasitas yang diperlukan

untuk produksi. Lembur. Jumlah lembur yang direncanakan. Tingkat kapasitas mesin. Jumlah kapasitas mesin yang diperlukan

untuk produksi. Subcontracting. Jumlah kapasitas subkontrak yang diperlukan. Backlog. Permintaan yang tidak dapat dipenuhi pada periode

dimana permintaan tersebut muncul, tetapi ditunda pada periode berikutnya.

Persediaan yang ada. Tingkat persediaan yang akan disimpan selama berbagai periode dalam perencanaan.

Seluruh bagian dalam supply chain harus bekerja sama dalam membuat perencanaan agregat yang mengoptimalkan kinerja supply chain

Page 7: Scm 07   perencanaan aggregate

Permasalahan perencanaan agregat

Berdasarkan ramalan permintaan untuk setiap periode dalam planning horizon, tentukan tingkat produksi, persediaan,dan kapasitas untuk setiap periode yang dapat memaksimalkan profit supply

chain selama periode perencanaan

Untuk membuat rencana agregat, maka: Tentukan planning horizon: biasanya 3-18 bulan Tentukan durasi setiap periode: minggu, bulan, dll Tentukan informasi kunci yang diperlukan untuk

membuat rencana agregat

Page 8: Scm 07   perencanaan aggregate

Informasi yang dibutuhkan untuk rencana agregat

Ramalan permintaan (Ft) untuk setiap periode t dalam planning horizon sepanjang T periode

Biaya-biaya produksi Biaya tenaga kerja, waktu reguler ($/hr) dan lembur ($/hr) Biaya subkontrak ($/hr atau $/unit) Biaya mengubah kapasitas: menyewa atau memecat

($/pekerja) dan biaya menambah atau mengurangi kapasitas mesin ($/mesin)

Jam tenaga kerja/mesin yang diperlukan per unit Biaya penyimpanan persediaan ($/unit/periode) Biaya kehabisan persediaan (Stockout atau backlog

cost) ($/unit/period) Constraints: batasan lembur, pemecatan, modal

yang ada, kehabisan persediaan dan backlogs

Page 9: Scm 07   perencanaan aggregate

Output dari Rencana Agregat

Jumlah produksi dari waktu reguler, lembur dan subkontrak digunakan untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan tingkat pembelian ke supplier

Persediaan yang disimpan digunakan untuk menentukan berapa luas gudang dan modal kerja yang dibutuhkan

Jumlah backlog/stockout digunakan untuk menentukan tingkat pelayanan kepada pelanggan

Tenaga kerja disewa dan diberhentikan digunakan untuk menentukan masalah tenaga kerja yang mungkin ditemui

Peningkatan/penurunan kapasitas mesin digunakan untuk menentukan apakah alat produksi baru perlu dibeli

Page 10: Scm 07   perencanaan aggregate

Pengaruh rencana agregat terhadap profitabilitas

Kualitas rencana agregat berpengaruh penting terhadap profitabilitas sebuah perusahaan

Rencana agregat yang tidak baik dapat mengakibatkan kehilangan penjualan atau keuntungan jika kapasitas dan persediaan yang ada tidak mampu memenuhi permintaan

Selain itu, rencana agregat yang buruk juga dapat menimbulkan kelebihan kapasitas dan persediaan sehingga meningkatkan biaya

Page 11: Scm 07   perencanaan aggregate

Strategi perencanaan agregat

Trade off yang harus diperhitungkan perencana adalah antara kapasitas tenaga kerja dan mesin, persediaan dan backlog/lost sales

Chase strategy – menggunakan kapasitas sebagai pendukung: menyelaraskan laju produksi dengan laju permintaan.

Time flexibility strategy – menggunakan utilitas sebagai pendukung: mengubah waktu kerja dan lembur untuk menyelaraskan produksi dengan permintaan.

Level strategy – menggunakan persediaan sebagai pendukung: penggunaan/kapasitas mesin dan tingkat tenaga kerja dibuat tetap, permintaan dipenuhi dari persediaan

Mixed strategy – kombinasi satu atau lebih dari ketiga strategi di atas

Page 12: Scm 07   perencanaan aggregate

Chase Strategy

Laju produksi diselaraskan dengan permintaan dengan mengubah kapasitas mesin atau menyewa/memberhentikan tenaga kerja saat permintaan bervariasi

Dalam praktek sering kali sulit untuk mengubah kapasitas dan tenaga kerja dalam waktu singkat

Mahal jika biaya mengubah kapasitas tinggi Pengaruh negatif terhadap moral tenaga kerja Berakibat pada rendahnya persediaan Berguna jika biaya menyimpan persediaan tinggi

sementara biaya mengubah kapasitas rendah

Page 13: Scm 07   perencanaan aggregate

Time Flexibility Strategy

Dapat digunakan jika terdapat kelebihan kapasitas mesin mesin tidak bekerja 24 jam dalam sehari, 7 hari seminggu

Jumlah tenaga kerja tetap, tetapi jumlah jam kerja diubah sepanjang waktu untuk menyelaraskan produksi dan permintaan

Dapat menggunakan lembur atau jadual kerja fleksibel

Membutuhkan tenaga kerja fleksibel, tetapi menghindari masalah moral yang muncul pada chase strategy

Tingkat persediaan rendah, dan utilisasi rendah

Harus digunakan saat biaya menyimpan persediaan tinggi dan kapasitas tidak terlalu mahal

Page 14: Scm 07   perencanaan aggregate

Level Strategy

Menjaga stabilitas kapasitas dan tenaga kerja dengan laju output konstan

Kekurangan dan kelebihan berakibat pada fluktuasi persediaan dari waktu ke waktu

Persediaan yang ditimbun sebagai antisipasi permintaan yang akan datang atau backlogs dipindahkan dari periode permintaan tinggi ke rendah

Lebih baik bagi moral tenaga kerja Persediaan dan backlogs bisa terakumulasi cukup

banyak Harus digunakan saat biaya menyimpan dan backlog

relatif rendah

Page 15: Scm 07   perencanaan aggregate

Contoh Perencanaan Agregat pada Red Tomato Tools

Sebuah produsen alat berkebun Produk sangat seasonal, puncaknya pada musim

semi Bagaimana menggunakan rencana agregat

untuk mengatasi masalah permintaan yang musiman dan tetap mendapat profit?

Pilihan: Menambah tenaga kerja saat musim sibuk Subcontracting beberapa pekerjaan Menimbun persediaan saat permintaan rendah Menunda (backlog) pesanan

Page 16: Scm 07   perencanaan aggregate

Red Tomato Tools

Persediaan awal di bulan Januari adalah 1000

Di awal Januari, perusahaan memiliki 80 orang tenaga kerja

Pabrik bekerja 20 hari dalam sebulan Setiap pekerja mendapat $4 per jam reguler,

dan mereka bekerja selama 8 jam sehari Produksi ditentukan oleh jam kerja tenaga

kerja, kapasitas mesin tidak membatasi kapasitas produksi

Setiap tenaga kerja tidak boleh bekerja lembur lebih dari 10 jam

Tujuan manajer supply chain adalah memperoleh rencana agregat yang optimal yang memungkinkan Red Tomato mengakhiri bulan Juni tanpa stockout dan paling tidak 500 unit persediaan.

Page 17: Scm 07   perencanaan aggregate

Ramalan permintaan Red Tomato Tools

Month Demand ForecastJanuary 1,600February 3,000

March 3,200April 3,800May 2,200June 2,200

Page 18: Scm 07   perencanaan aggregate

Biaya-biaya untuk Red Tomato

Item CostMaterials $10/unitInventory holding cost $2/unit/monthMarginal cost of a stockout $5/unit/monthHiring and training costs $300/workerLayoff cost $500/workerLabor hours required 4/unitRegular time cost $4/hourOver time cost $6/hourCost of subcontracting $30/unit

Page 19: Scm 07   perencanaan aggregate

Rencana Agregat, tentukan variabel keputusan

Wt = Jumlah tenaga kerja untuk bulan t, t = 1, ..., 6Ht = Jumlah tenaga kerja disewa pada awal bulan t,

t = 1, ..., 6Lt = Jumlah tenaga kerja diberhentikan di awal bulan t,

t = 1, ..., 6Pt = Produksi di bulan t, t = 1, ..., 6It = Persediaan di akhir bulan t, t = 1, ..., 6St = Jumlah unit yang disimpan pada akhir bulan t,

t = 1, ..., 6Ct = Jumlah unit yang disubkontrakkan untuk bulan t, t

= 1, ..., 6Ot = Jumlah jam lembur pada bulan t, t = 1, ..., 6

Page 20: Scm 07   perencanaan aggregate

Perhitungan biaya

Biaya tenaga kerja reguler =

Biaya tenaga kerja lembur =

Biaya sewa dan pecat =

Biaya kekurangan persediaan =

Biaya material dan subkontrak =

6

1

640t

tW

6

1

6t

tO

6

1

6

1

500300t

tt

t LH

6

1

6

1

52t

tt

t SI

6

1

6

1

3010t

tt

t CP

Page 21: Scm 07   perencanaan aggregate

Objective Function

6

1

6

1

6

1

6

1

6

1

6

1

6

1

6

1

30105

26500

300640

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

CPS

IOL

HWMin

Page 22: Scm 07   perencanaan aggregate

Workforce Constraints

Jumlah tenaga kerja per bulan didasarkan atas sewa dan pecat

.80,6,...,10

,

0

1

1

WwheretforLHWW

orLHWWtttt

tttt

Page 23: Scm 07   perencanaan aggregate

Capacity Constraints

Produksi setiap bulan tidak boleh melebihi kapasitas

.6,...,1,0440

,440

tforPOW

OWPttt

ttt

Page 24: Scm 07   perencanaan aggregate

Inventory Balance Constraints

Keseimbangan persediaan tiap bulan

.500,0,000,1,6,...,1

,0,

60

0

11

11

IandSIwheretfor

SISDCPISISDCPIttttttt

ttttttt

Page 25: Scm 07   perencanaan aggregate

Overtime Constraints

Tidak ada tenaga kerja yang lembur lebih dari 10 jam/bulan

.6,...,1,010

,10

tforOWWOtt

tt

Page 26: Scm 07   perencanaan aggregate

Mencari Solusi dengan Menggunakan

Microsoft Excel

Page 27: Scm 07   perencanaan aggregate

SolusiPeriod

tNo Hired

HtNo Laid Off Lt

Workforce Size Wt

Overtime Ot

Inventory It

StockoutSt

Sub-contract

Ct

Total Pro-

duction Pt

0 0 0 80 0 1000 0 0

1 0 15 65 0 1983 0 0 2583

2 0 0 65 0 1567 0 0 2583

3 0 0 65 0 950 0 0 2583

4 0 0 65 0 0 267 0 2583

5 0 0 65 0 117 0 0 2583

6 0 0 65 0 500 0 0 2583

Page 28: Scm 07   perencanaan aggregate

Demand Forecast with Higher Seasonal Fluctuation

Jika keseluruhan permintaan tetap 16,000 tetapi fluktuasi lebih besar

Apa akibatnya terhadap rencana agregat?

Month Demand ForecastJanuary 1,000February 3,000

March 3,800April 4,800May 2,000June 1,400

Page 29: Scm 07   perencanaan aggregate

Solusi jika demand mengalami fluktuasi lebih besar

Produksi per bulan tetap, tetapi inventory dan stockout meningkat Biaya untuk memenuhi pola permintaan ini lebih tinggi $432,858

dibandingkan dengan $422,275

Period t

No Hired Ht

No Laid Off Lt

Workforce Size Wt

Overtime Ot

Inventory It

StockoutSt

Sub-contract

Ct

Total Pro-

duction Pt

0 0 0 80 0 1000 0 0

1 0 15 65 0 2583 0 0 2583

2 0 0 65 0 2167 0 0 2583

3 0 0 65 0 950 0 0 2583

4 0 0 65 0 0 1267 0 2583

5 0 0 65 0 0 683 0 2583

6 0 0 65 0 500 0 0 2583

Page 30: Scm 07   perencanaan aggregate

Jika holding cost meningkat dari $2/unit/bulan menjadi $6/unit/bulanPeriod

tNo Hired

HtNo Laid Off Lt

Workforce Size Wt

Overtime Ot

Inventory It

StockoutSt

Sub-contract

Ct

Total Pro-

duction Pt

0 0 0 80 0 1000 0 0

1 0 23 57 0 1667 0 0 2583

2 0 0 57 0 933 0 0 2583

3 0 0 57 0 0 0 0 2583

4 0 0 57 0 0 67 1467 2583

5 0 0 57 0 0 683 0 2583

6 0 0 57 0 500 0 433 2583

Inventory yang disimpan menurun, dikompensasi dengan peningkatan jumlah subkontrak

Biaya meningkat dari $422,275 menjadi $442,742

Page 31: Scm 07   perencanaan aggregate

Rencana agregat dalam praktek

Berpikir untuk keseluruhan supply chain Buat rencana fleksibel karena ramalan

selalu salah sensitivity analysis Lakukan rencana agregat ulang begitu

informasi terbaru muncul Gunakan rencana agregat jika utilisasi

kapasitas meningkat

Page 32: Scm 07   perencanaan aggregate

Diskusi Kelompok

Pada industri seperti apa perencanaan agregat berperan sangat penting? Apa karakteristik dari industri ini yang membuat mereka menjadi kandidat yang kuat untuk rencana agregat?

Tipe-tipe industri apa yang paling cocok untuk Chase, Flexibility dan Level Strategy?

Jika sebuah perusahaan sekarang menggunakan chase strategy, kemudian biaya training meningkat secara dramatis, bagaimana pengaruhnya terhadap strategi perencanaan agregat?