sap pilek
DESCRIPTION
Sap pilekTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
HIPERTENSI
A. Latar Belakang
Penyakit batuk, pilek dan demam masih dianggap remeh oleh beberapa keluarga dan tidak berbahaya. Penyakit ini dapat mengenai anak berulang kali, tetapi mereka tidak mengerti bahwa penyakit ini dapat menimbulkan penyakit yang lebih berat jika tidak diobati terutama saat daya tahan tubuh menurun. Kesehatan anak pada usia ini perlu mendapat perhatian dari keluarga dan perlu mendapat pelayanan kesehatan secepatnya. Batuk pilek merupakan salah satu bentuk dari ISPA yang paling sering menyerang pada bayi dan anak. Anak balita dibawah lima tahun sangat peka terhadap batuk pilek karena anak balita belum mempunyai daya tahan tubuh yang baik untuk melawan virus ini melalui infeksi sebelumnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dapat memahami masalah pilek
pada anak dan mengetahui cara perawatan pilek pada anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah pertemuan,klien dapat :
a. Memahami pengertian pilek
b. Mengetahui tanda dan gejala pada anak
c. Mengetahui bagaimana anak dapat tertular pilek
d. Mengetahui cara mengatasi pilek pada anak
e. Mengetahui cara pencegahan agar anggota keluarga lain tidak tertular
C. Sasaran dan Target
Orangtua An. Nabila
D. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
2. Isi/materi penyuluhan
Terlampir
3. Waktu dan tempat
a. Tanggal : Senin, 4 Mei 2015
b. Waktu : 11.00 WIB- Selesai
c. Tempat : Rumah Ibu An. Nabila
4. Setting Tempat
Setting tempat merupakan rumah Ibu An. Nabila
5. Media
Leaflet (terlampir)
6. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
1) Satuan Acara Pembelajaran sudah dibuat sebelum kegiatan
dimulai
2) Materi telah disiapkan
3) Media telah disiapkan
4) Tempat telah disiapkan
5) Kontrak waktu telah disepakati
6) Mahasiswa hadir tepat waktu
b. Evaluasi proses
1) Mahasiswa melakukan kegiatan penyuluhan kemudian
dilakukan evaluasi
2) Klien mengikuti proses dari awal sampai selesai
c. Evaluasi hasil
1) Klien mampu mengikuti dan menyimak dengan baik.
2) Klien dapat mengulang kembali materi yang sudah
disampaikan.
7. Referensi
Hidayat, Aziz Alimul. Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak.
2007. EGC:Jakarta.
Sulistiawati, Dr. Lis, Ir. Rostita. Saat Anak Pilek Terus Menerus. 2008.
Qanita: Bandung
Lampiran
Pilek pada Anak
1. Definisi.
Pilek adalah radang yang terjadi pada lapisan hidung dan tenggorokan,
sehingga menyebabkan produksi lendir menjadi lebih banyak. Mereka yang
terkena pilek akan mengalami gejala berupa nyeri tenggorokan, bersin-bersin,
hidung tersumbat yang kemudian beringus, bahkan batuk-batuk.
Pilek disebabkan oleh virus dari kelompok coronaviruses dan rhinoviruses.
Kondisi ini dapat menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Contoh penularan melalui kontak langsung adalah ketika seseorang tanpa sengaja
menghirup butiran-butiran bersin yang dikeluarkan penderita pilek di udara.
Sedangkan contoh penularan tidak langsung adalah ketika seseorang tidak sengaja
memegang benda yang telah terkontaminasi virus dari penderita pilek, lalu orang
itu memegang hidung atau mulutnya.
Pilek biasanya berlangsung selama seminggu. Tapi pada anak, pilek cenderung
berlangsung lebih lama, yaitu sekitar sepuluh hingga empat belas hari. Namun
jika pilek disertai batuk, kondisi ini bisa berlangsung hingga tiga minggu.
2. Tanda dan gejala pilek
Pada dua hingga tiga hari pertama, gejala pilek biasanya akan terasa sangat
berat. Gejala awal yang biasanya muncul adalah nyeri pada tenggorokan yang
kemudian disusul oleh gejala lainnya seperti iritasi dan nyeri pada hidung, bersin-
bersin, hidung beringus yang kemudian tersumbat. Gejala pilek lainnya adalah
tidak enak badan, batuk-batuk, dan suara parau. Selain itu, meski jarang terjadi,
beberapa penderita pilek juga bisa merasakan gejala seperti nyeri otot, nyeri
telinga, sakit kepala, mata berair, demam, serta kehilangan daya penciuman dan
perasa.
3. Mekanisme anak terserang pilek1. Anak yang terinfeksi pilek tiba-tiba bersin dan
menyebarkan partikel-partikel virus ke udara. Meskipun bersinnya tidak heboh
atau hanya satu kali, tapi sejumlah kecil virus yang menyebar ke udara tersebut
sudah bisa memicu infeksi.
2. Partikel-partikel virus tadi 'mendarat' di mainan, kursi, atau bahkan mata,
tangan, hidung atau mulut anak yang sedang terbuka.
3. Bila anak Anda menyentuh mainan atau kursi tersebut kemudian menaruh
jari-jarinya ke hidung (misalnya), virus pun akan berpindah ke sana.
4. Virus lalu masuk ke tubuh anak melalui bulu-bulu hidung anak hingga
kelenjar di belakang leher di mana akan menginfeksi suatu sel.
5.Setelah 8-12 jam, partikel-partikel virus sudah siap dikirim ke seluruh
penjuru tubuh untuk menginfeksi sel-sel lain yang sehat.
6. Sekitar 10 jam kemudian, gejala (sakit tenggorokan, hidung meler, mungkin
batuk) mulai bermunculan.
4. Cara Mengatasi Pilek pada Anak
Berikan asupan rotein untuk daya tahan tubuh
Pastikan anak cukup tidur
Jauhkan dari area berdebu
Berkumur dengan air garam. Cara ini dapat membantu meredakan gejala
hidung tersumbat dan nyeri tenggorokan.
Mengonsumi permen menthol. Cara ini dirasa efektif oleh beberapa orang
dalam meredakan nyeri tenggorokan.
Menggunakan balsem hangat. Cara ini dapat meringankan gejala pilek,
terutama pada bayi dan balita. Usapkan balsem pada punggung atau dada,
dan jangan sampai masuk ke lubang hidung, karena selain terasa pedih, juga
bisa mengganggu napas.
Menggunakan obat tetes hidung saline. Cara ini sama seperti berkumur
dengan air garam, namun lebih aman bagi bayi dan balita. Obat yang dapat
Anda beli langsung di apotek ini dapat meredakan gejala hidung tersumbat.
Menghirup uap air panas. Cara ini dapat membantu mengencerkan ingus
yang menyumbat hidung, sehingga mudah dikeluarkan. Anda bisa menaruh
air panas pada sebuah mangkuk untuk dihirup uapnya. Alangkah baiknya
jika ditambah dengan bahan lain seperti minyak kayu putih atau minyak
menthol. Cara ini sebaiknya tidak diterapkan pada anak-anak untuk
menghindarkan mereka dari luka akibat terkena air panas.
Mengonsumsi suplemen zinc atau seng. Meski cara ini dapat meredakan
gejala pilek, penggunaan suplemen seng dalam jangka panjang tidak
disarankan karena dapat menimbulkan efek samping, seperti diare dan
muntah-muntah.
Mengonsumsi obat-obatan. Ada beberapa contoh obat bebas yang dapat
Anda gunakan untuk meredakan gejala pilek, di antaranya dekongestan,
aspirin, ibuprofen, dan parasetamol.
5. Pencegahan agar anggota keluarga lain tidak tertular
Sering mencuci tangan penting banget untuk mencegah menyebarnya
kuman apapun. Dan sabun biasa pun tak jadi masalah. Rahasia
membersihkan tangan berkuman adalah bukan karena sabunnya, namun
lebih pada gesekan yang ditimbulkan akibat gosokan tangan secara berulang
kali selama 15-20 detik.
Jangan biarkan anak yang sakit bertukar gelas, peralatan, atau camilan.
Kalau pileknya sudah benar-benar parah, batasi kontak langsung antara si
sakit dan si sehat
Ajari anak Anda untuk memalingkan muka ke lengan saat batuk atau
bersindan memakai tisu untuk mengelap hidung. Tisu yang kotor langsung
dibuang.