wrap up pilek pagi hari

52
1. Memahami & menjelaskan saluran napas atas 1.1. Anatomi makroskopis A. Hidung Mempunyai 2 buah nares anterior = aperture nasalis anterior = lubang hidung = nostril Vestibulum nasi adalah bagian depan rongga hidung, tempat muara nares anterior. Pada mucusa hidung, terdapat silia yang kasar untuk penyaring udara Rangka hidung terdiri dari bagian luar dibentuk oleh tulang-tulang : os nasal, processus frontalis os maxillaris Bagian dalam rongga hidung yang berbentuk terowongan disebut dengan cavum nasi (mulai dari nares anterior sampai ke nares posterior, yang dikenal dengan choanae) Cavum nasi (rongga hidung) mempunyai : dasar, atap, dinding lateral dan medial Dasar = dibentuk oleh processus palatinus os maxilla dan lamina horizontal os palatinus Atap = dibentuk oleh os frontale dan os nasal, bagian tengah oleh lamina cribrosa os ethmoidalis Dinding = bagian lateral oleh tonjolan tulang conchae nasalis (superior, media, inferior). Diantaranya ada saluran yang dinamakan meatus nasalis (superior, media, inferior)

Upload: dhilasafirina

Post on 25-Dec-2015

278 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

w4byn

TRANSCRIPT

Page 1: WRAP UP pilek pagi hari

1. Memahami & menjelaskan saluran napas atas1.1. Anatomi makroskopis

A. Hidung

Mempunyai 2 buah nares anterior = aperture

nasalis anterior = lubang hidung

= nostril Vestibulum

nasi adalah bagian depan rongga

hidung, tempat muara nares anterior. Pada mucusa

hidung, terdapat silia

yang kasar untuk penyaring udara

Rangka hidung terdiri dari bagian luar dibentuk oleh tulang-tulang : os nasal, processus frontalis os maxillaris

Bagian dalam rongga hidung yang berbentuk terowongan disebut dengan cavum nasi (mulai dari nares anterior sampai ke nares posterior, yang dikenal dengan choanae)

Cavum nasi (rongga hidung) mempunyai : dasar, atap, dinding lateral dan medial

Dasar = dibentuk oleh processus palatinus os maxilla dan lamina horizontal os palatinus

Atap = dibentuk oleh os frontale dan os nasal, bagian tengah oleh lamina cribrosa os ethmoidalis

Dinding = bagian lateral oleh tonjolan tulang conchae nasalis (superior, media, inferior). Diantaranya ada saluran yang dinamakan meatus nasalis (superior, media, inferior)

Sekat Antara kedua rongga hidung dibatasi oleh dinding yang berasal dari tulang dan mucusa disebut septum nasi, yang dibentuk oleh tulang-tulang : cartilage septi nasi, os vomer, lamina perpendicularis os ethmoidalis

Persarafan hidung

o Persarafan sensorik dan sekremotorik hidung :a. Bagian depan dan atas cavum nasi mendapat persarafan sensoris dari

N.nasalis, N.ethmoidalis anterior → semuanya cabang N.opthalmicus (N.V1)

b. Bagian bawah belakang termasuk mucusa conchae nasalis depan dipersarafi oleh rami nasalis posterior (cabang dari N.maxillaris/N.V2)

Page 2: WRAP UP pilek pagi hari

c. Daerah nasopharynx dan conchae nasalis belakang mendapat persarafan sensorik dari cabang ganglion pterygolapatinum

o Nervus olfactorius (N.I) Perdarahan hidung

o Berasal dari a.carotis interna dan a. carotis externao Carotis interna mempercabangkan arteria opthalmica, selanjutnya

bercabang lagi menjadi :a. Arteria ethmoidalis anterior dengan cabang-cabang : a.nasalis externa,

lateralis, a.septalis anteriorb. Arteria athmoidalis posterior, selanjutnya bercabang lagi menjadi

a.nasalis posterios, a. nasalis posterior, lateral dan septal, a.palatinus majus

o A.carotis externa mempercabangkan dari a.maxillaris ke A.spenopalatinum

o Ketika pembuluh darah diatas pada mukosa hidungmembentuk anyaman kapiler pembuluh darah yang dinamakan plexis kisselbach (mudah pecah oleh trauma/infeksi sehingga sering menjadi sumber epitaxis (perdarahan hidung terutama pada anak

B. Sinus Paranasalis

Adalah sinus-sinus atau rongga-rongga yang berhubungan dengan cavum nasi. Ada 4 macam, yaitu :o Sinus sphenoidalis (2 buah) : mengeluarkan sekresinya melalu

recessus sphenoethmoidalis keluar pada meatus superioro Sinus frontalis : ke meatus mediao Sinus ethmoidalis : ke meatus superior dan mediao Sinus Maxillaris : ke meatus media, berbentuk pyramid terapat

dalam corpus maxillare di belakang pipi (os zygomaticum),

dasar sinus berhubungan dengan akar gigi premolar dan molar Sinus-sinus di atas dilapisi oleh mucoperiosteum dan terisi udara yang

berfungsi sebagai resonator suara dan sekresi sinus dialirkan pada

Page 3: WRAP UP pilek pagi hari

cavum nasi dan bila aliran tersumbat maka sinus berisi cairan dapat merubah kualitas suara

Pada sudut mata medial terdapat hubungan hidung dan mata melalui ductus nasolacrimalis tempat keluarnya air mata ke hidung melalui meatus inferior

Pada nasofaring terdapat hubungan hidung dengan rongga telinga melalui OPTA

C. Faring

Pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan Krikoid. Maka letaknya di belakang larinx (larinx-faringeal). Faring terbagi menjadi 3, yaitu Nasofaring terdapat Pharyngeal Tonsil dan Tuba Eustachius , Orofaring merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring, terdapat pangkal lidah, gabungan sistem respirasi dan pencernaan Laringofaring terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan.

D. Laring

Page 4: WRAP UP pilek pagi hari

Daerah yang dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilago cricoid. Rangka laring terbentuk dari tulang rawan dan tulang. Laring adalah bagian terbawah dari saluran napas atas.

1. Berbentuk tulang adalah os hyoid 2. Berbentuk tulang rawan adalah : tyroid 1 buah, arytenoid 2 buah, epiglotis 1 buah. Pada arytenoid

bagian ujung ada tulang rawan kecil cartilago cornuculata dan cuneiforme. 3. Tulang rawan dan ototnya berasal dari mesenkim lengkung faring ke – 4 dan ke – 6. Mesenkin berproliferasi dengan cepat, aditus laringis berubah bentuk dari celah sagital menjadi lubang bentuk T. mesenkin kedua lengkung faring menjadi kartilago tiroidea, krikoidea serta antenoidea. Epitel laring berproliferasi dengan cepat. Vakuolisasi dan rekanalisasi terbentuk sepasang resesus lateral, berdiferensiasi menjadi pita suara palsu dan sejati.

Os hyoid Mempunyai 2 buah cornu, cornu majus dan minus. Berfungsi untuk perlekatan otot mulut dan cartilago thyroid Cartilago thyroid Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang disebut promines’s laryngis atau lebih disebut jakun pada laki-laki. Jaringan ikatnya adalah membrana thyrohyoid. Mempunyai cornu superior dan inferior. Pendarahan dari a. Thyroidea superior dan inferior. Cartilago arytenoid Mempunyai bentuk seperti burung penguin. Ada cartilago corniculata dan cuneiforme. Kedua arytenoid dihubungkan m.arytenoideus transversus. EpiglotisTulang rawan berbentuk sendok. Melekat di antara cartilago arytenoid. Berfungsi untuk membuka dan menutup aditus laryngis. Saat menelan epiglotis menutup aditus laryngis supaya makanan tidak masuk ke laring.

Page 5: WRAP UP pilek pagi hari

Cartilago cricoid Batas bawah adalah cincin pertama trakea. Berhubungan dengan thyroid dengan ligamentum cricothyroid dan m.cricothyroid medial lateral. Otot-otot laring : a. Otot extrinsik laring

M.cricothyroid M. thyroepigloticus

b. Otot intrinsik laring M.cricoarytenoid posterior yang membuka plica vocalis. Jika terdapat

gangguan pada otot ini maka bisa menyebabkan orang tercekik dan meninggal karena rima glottidis tertutup. Otot ini disebut juga safety muscle of larynx.

M. cricoarytenoid lateralis yang menutup plica vocalis dan menutup rima glottdis

M. arytenoid transversus dan obliq M.vocalis M. aryepiglotica M. thyroarytenoid

Dalam cavum laryngis terdapat : Plica vocalis, yaitu pita suara asli sedangkan plica vestibularis adalah pita suara palsu. Antara plica vocalis kiri dan kanan terdapat rima glottidis sedangkan antara plica vestibularis terdapat rima vestibuli. Persyarafan daerah laring adalah serabut nervus vagus dengan cabang ke laring sebagai n.laryngis superior dan n. recurrent.

1.2. Anatomi Mikroskopis

A. Hidung Vestibulum : Pada permukaan dalam nares, terdapat Kelenjar sebasea,

kelenjar keringat dan rambut tebal pendek / vibrissa Fosa Nasal

o Konka media dan konka inferior ditutupi oleh epitel respirasio Konka superior epitel olfaktorius (bertingkat silindris)o Epitel olfaktorius disusun oleh :

a. sel penyokongb. sel basalc. sel olfaktorius

o Di dalam lamina propria konka terdapat pleksus venosa besar yang dikenal sebagai badan pengembang (Swell Bodies). Reaksi alergi dan inflamasi dapat menyebabkan pengembangan badan-badan pengembang secara abnormal dalam kedua fosa dan berakibat sangat menghambat aliran udara

Sinus Paranasalis Sinus paranasal adalah rongga buntu dalam tulang frontal, maksila, etmoid

dan sfenoid

Page 6: WRAP UP pilek pagi hari

Mereka dilapisi oleh epitel respirasi yang lebih tipis dan mengandung sel goblet (sedikit)

Mukus yang dihasilkan mengalir ke dalam saluran nasal sebagai akibat aktivitas sel2 epitel bersilia

Sinusitis adalah proses radang dari sinus dalam waktu lama terutama pada sumbatan lubang keluarnya. Sinusitis menahun /kronik adalah komponen sindrom silia imotil yang ditandai oleh gangguan kerja dari silia

B. Nasofaring Dilapisi oleh epitel jenis respirasi (bagian yang kontak dengan palatum

mole)C. Laring

Tulang rawan pada laring tsbt diikat oleh ligamen, kebanyakan berartikulasi oleh otot intrinsik laring, yang merupakan otot rangka

Tulang-tulang rawan tsbt berfungsi :1. sebagai penyokong (menjaga agar jalan nafas tetap terbuka) 2. sebagai katup (untuk mencegah makanan atau cairan yg ditelan

memasuki trakea3. Sebagai alat penghasil nada untuk fonasi

D. Epiglotis Menjulur keluar dari tepian laring, meluas ke dlm faring Memiliki permukaan lingual dan laringeal Seluruh permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng, mendekati

basis epiglotis pada sisi laringeal, epitel ini mengalami peralihan mjd epitel bertingkat silindris bersilia

Pasangan atas membentuk pita suara palsu ( plika vestibularis) yg ditutupi oleh epitel respirasi biasa dan dibawahnya tdp banyak kelenjar serosa di L. propria

2. Memahami & menjelaskan fungsi dan fisiologi pernapasan

Page 7: WRAP UP pilek pagi hari

Fungsi Pernapasan.Fungsi pokok sistim pernapasan adalah mendapatkan O2 agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) dari yang dihasilkan oleh sel tubuh yang merupakan limbah metabolisme energi. Fungsi pernapasan lainnya adalah

Mengeluarkan air dan panas dari tubuh Proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 dalam paru Meningkatkan aliran balik vena Mengeluarkan dan memodifikasikan prostaglandin

Mekanisme PernafasanMenurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar (eksternal) dan pernapasan dalam (internal)

1. Pernafasan EksternalKetika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke dalam paru-paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida akan dilepaskan. Proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru dinamakan pernapasan eksternalSaat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar karbondioksida yang diangkut berbentuk ion bikarbonat. Dengan bantuan enzim karbonat anhidrase, karbondioksida (CO2) dan air (H2O) yang tinggal sedikit dalam darah akan segera berdifusi keluar.Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi melepaskan ion-ion hidrogen (H+) sehingga hemoglobinnya juga ikut terlepas. Kemudian, hemoglobin akan terikat dengan oksigen (O2) menjadi oksihemoglobin (HbO2)Proses difusi dapat terjadi pada alveolus, karena ada perbedaan tekanan parsial antara udara dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat konsentrasi oksigen dan karbondioksida pada darah dan udara berbeda.Tekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan tekanan parsial oksigen pada alveolus paru-paru. Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, oksigen dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus paru-paru.Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam darah lebih besar dibandingkan tekanan parsial karbondioksida pada udara. Sehingga, konsentrasi karbondioksida pada darah akan lebih kecil di bandingkan konsentrasi karbondioksida pada udara. Akibatnya, karbondioksida pada darah berdifusi menuju udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.

2. Pernafasan InternalBerbeda dengan pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran gas pada pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi seluler.Setelah oksihemoglobin (HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses metabolisme sel, dan merupakan oksidasi bahan makanan yang terjadi di dalam

Page 8: WRAP UP pilek pagi hari

mitokondria dan menghasilkan energi dalam bentuk ATP.Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara darah dan cairan jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripada cairan jaringan. Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh berdifusi ke dalam darah. Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian kecilnya akan berikatan bersama hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2).Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma darah dan bergabung dengan air menjadi asam karbonat (H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam karbonat akan segera terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat. CO2 yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh oleh paru-paru, akan tetapi hanya 10%-nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion bikarbonat yang tetap berada dalam darah. Ion-ion bikarbonat di dalam darah berfungsi sebagai bufer atau larutan penyangga. Lebih tepatnya, ion tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas pH (derajat keasaman) darah.

Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

Page 9: WRAP UP pilek pagi hari

3. Pernafasan DadaApabila kita menghirup dan menghempaskan udara menggunakan pernapasan dada, otot yang digunakan yaitu otot antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam dua bentuk, yakni otot antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam.Saat terjadi inspirasi atau disebut juga sebagai proses pernafasan aktif, otot antartulang rusuk luar berkontraksi, sehingga tulang rusuk menjadi terangkat. Akibatnya, volume rongga dada membesar. Membesarnya volume rongga dada menjadikan tekanan udara dalam rongga dada menjadi kecil/berkurang, padahal tekanan udara bebas tetap. Dengan demikian, udara bebas akan mengalir menuju paru-paru melewati saluran pernapasan.Sementara saat terjadi ekspirasi atau disebut juga sebagai proses pernafasan pasif, otot antartulang rusuk dalam berkontraksi (mengkerut/mengendur), sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya, rongga dada mengecil. Oleh karena rongga dada mengecil, tekanan dalam rongga dada menjadi meningkat, sedangkan tekanan udara di luar tetap. Dengan demikian, udara yang berada dalam rongga paru-paru menjadi terdorong keluar.

Page 10: WRAP UP pilek pagi hari

4. Pernafasan PerutPada proses pernapasan ini, fase inspirasi terjadi apabila otot diafragma (sekat rongga dada) mendatar dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar daripada udara di luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar

3. Memahami & menjelaskan Rhinitis alergi3.1. Definisi

Rhinitis alergi adalah penyakit peradangan yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien-pasien yang memiliki atopi, yang sebelumnya sudah tersensitisasi atau terpapar dengan allergen (zat/materi yang menyebabkan timbulnya alergi) yang sama serta meliputi mekanisme pelepasan mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan allergen yang serupa (Von Pirquet, 1986). Rhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin, keluarnya cairan dari hidung, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (WHO ARIA tahun 2001).

3.2. EtiologiRhinitis alergi disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen seolah-olah itu berbahaya. Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Jika sistem kekebalan tubuh Anda sensitif, maka akan bereaksi dengan menyerang alergen dengan cara yang sama menyerang virus dan infeksi. Dikenal alergen termasuk serbuk sari (jenis rhinitis alergi dikenal sebagai hay fever), tungau debu rumah dan hewan tertentu.

Berdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas: Alergen Inhalan, yang masuk bersama dengan udara pernafasan, misalnya debu

rumah, tungau, serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur. Alergen Ingestan, yang masuk ke saluran cerna, berupa makanan, misalnya susu,

telur, coklat, ikan dan udang Alergen Injektan, yang masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya penisilin

atau sengatan lebah. Alergen Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan

mukosa, misalnya bahan kosmetik atau perhiasan (Kaplan, 2003).

3.3. Klasifikasi

Berdasarkan ARIA (Allergic Rhinitis and Its Imoact on Asthma) tahun 2001

Berdasarkan lamanya terjadi gejalaKlasifikasi Gejala dialami selamaIntermitten Kurang dari 4 hari seminggu, atau kurang dari 4 minggu

setiap saat kambuh.Persisten Lebih  dari  4  hari  seminggu, atau  lebih  dari  4 

minggu setiap saat kambuh.

Page 11: WRAP UP pilek pagi hari

Berdasarkan keparahan dan kualitas hidupRingan Tidak  mengganggu  tidur, aktivitas  harian, 

olahraga, sekolah atau pekerjaan. Tidak ada gejala yang mengganggu.

Sedang sampai berat Terjadi satu atau lebih kejadian di bawah ini:1.      Gangguan tidur2.      gangguan aktivitas harian, kesenangan, atau olah raga3.      gangguan pada sekolah atau pekerjaan4.      gejala yang mengganggu

Rhinitis berdasarkan penyebab:

Rhinitis alergi Rinitis alergi adalah penyakit umum yang paling banyak di derita oleh perempuan dan laki-laki yang berusia 30 tahunan. Merupakan inflamasi mukosa saluran hidung yang disebabkan oleh alergi terhadap partikel, seperti: debu, asap, serbuk/tepung sari yang ada di udara. Meskipun bukan penyakit berbahaya yang mematikan, rinitis alergi harus dianggap penyakit yang serius karena karena dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tak hanya aktivitas sehari-hari yang menjadi terganggu, biaya yang akan dikeluarkan untuk mengobatinya pun akan semakin mahal apabila penyakit ini tidak segera diatasi karena telah menjadi kronis. Rhinitis alergi Adalah istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan setiap reaksi alergi mukosa hidung, dapat terjadi bertahun-tahun atau musiman.      Berdasarkan waktunya, Rhinitis Alergi dapat di golongkan menjadi:

1. Rinitis alergi musiman (Hay Fever)Biasanya terjadi pada musim semi. Umumnya disebabkan kontak dengan allergen dari luar rumah, seperti benang sari dari tumbuhan yang menggunakan angin untuk penyerbukannya, debu dan polusi udara atau asap.

2. Rinitis alergi yang terjadi terus menerus (perennial)Disebabkan bukan karena musim tertentu (serangan yang terjadi sepanjang masa (tahunan) diakibatkan karena kontak dengan allergen yang sering berada di rumah misalnya kutu debu rumah, bulu binatang peliharaan serta bau-bauan yang menyengat

Pada awalnya rhinitis alergi diklasifikasikan menjadi seasonal allergic rhinitis dan perennial allergic rhinitis. Namun penggolongan ini tidak dapat diandalkan karena tidak semua rhinitis alergi pada pasien dapat dimasukkan ke dalam salah satu golongan tersebut. Sebagai contoh, pollen penyebab allergic rhinitis pada seorang pasien mungkin muncul secara musiman pada wilayah dengan iklim yang dingin, namun mungkin muncul sepanjang tahun pada daerah beriklim hangat. Atau mungkin seorang pasien memiliki lebih dari satu pemicu alergi yang muncul pada lebih dari satu musim sehingga alergi bisa terlihat seperti alergi perennial (berlangsung sepanjang tahun)Karena itu, sekarang dibuat beberapa klasifikasi baru Berdasarkan durasi gejala

A. Intermittent: Jika total durasi inflamasi kurang dari 6 minggu

Page 12: WRAP UP pilek pagi hari

B. Persistent: Jika gejala berlangsung sepanjang tahun Keparahan gejala

A. Mild: jika tidur pasien tidak terganggu dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu. Gejala biasanya muncul secara intermittent

B. Severe: Mengganggu aktivitas pasien

Rhinitis Non Alergi Rhinitis non allergi disebabkan oleh infeksi saluran napas (rhinitis viral dan rhinitis bakterial, masuknya benda asing kedalam hidung, deformitas struktural, neoplasma, dan massa, penggunaan kronik dekongestan nasal, penggunaan kontrasepsi oral, kokain dan anti hipertensif.Berdasarkan penyebabnya, rhinitis non alergi di golongkan sebagai berikut:Tipe-tipe rinitis non alergi adalah:

1. Rinitis Infeksiosa Rinitis  infeksiosa  biasanya  disebabkan  oleh  infeksi pada  saluran  pernafasan  Bagian atas, baik oleh bakteri maupun virus. Ciri khas dari rinitis infeksiosa adalah lendir hidung yang bernanah, yang disertai dengan nyeri dan tekanan pada wajah, penurunan fungsi indera penciuman serta batuk.

2. Rinitis Non-Alergika Dengan Sindroma EosinofiliaPenyakit  ini  diduga  berhubungan  dengan  kelainan metabolisme  prostaglandin.  Pada hasil pemeriksaan apus hidung penderitanya, ditemukan eosinofil sebanyak 10-20%. Gejalanya  berupa  hidung  tersumbat,  bersin,  hidung meler, hidung  terasa  gatal dan penurunan fungsi indera penciuman (hiposmia).

3. Rinitis OkupasionalGejala-gejala  rinitis  hanya  timbul  di  tempat penderita  bekerja. Gejala-gejala  rinitis  biasanya  terjadi akibat  menghirup  bahan-bahan  iritan  (misalnya debu kayu, bahan kimia). Penderita juga sering mengalami asma karena pekerjaan. 

4. Rinitis Hormonal Beberapa penderita mengalami gejala rinitis pada saat terjadi gangguan keseimbangan hormon (misalnya  selama kehamilan, hipotiroid, pubertas, pemakaian  pil  KB). Estrogen diduga menyebabkan peningkatan kadar asam hialuronat di selaput hidung. Gejala  rinitis  pada  kehamilan biasanya  mulai  timbul pada bulan kedua, terus berlangsung selama  kehamilan  dan  akan  menghilang  pada  saat persalinan  tiba. Gejala utamanya adalah hidung tersumbat dan hidung berair. 

5. Rinitis Karena Obat-obatan (rinitis medikamentosa)Obat-obatan  yang  berhubungan  dengan  terjadinya rinitis  adalah  dekongestan topikal, ACE inhibitor, reserpin, guanetidin, fentolamin, metildopa, beta-bloker, klorpromazin, gabapentin, penisilamin, aspirin, NSAID, kokain, estrogen eksogen, pil KB. 

Page 13: WRAP UP pilek pagi hari

6. Rinitis GustatoriusRinitis gustatorius  terjadi setelah mengkonsumsi makanan  tertentu,  terutama makanan yang panas dan pedas. 

7. Rinitis VasomotorRinitis vasomotor diyakini merupakan akibat dari terganggunya keseimbangan sistem parasimpatis dan simpatis. Parasimpatis menjadi lebih dominan sehingga terjadi pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah di hidung.Gejala yang timbul berupa hidung tersumbat, bersin-bersin dan hidung berair. Gangguan vasomotor hidung adalah terdapatnya gangguan fisiologik lapisan mukosa hidung  yang disebabkan oleh bertambahnya  aktivitas  parasimpatis. Rinitis vasomotor adalah gangguan pada mukosa hidung yang ditandai dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi kelenjar pada mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifikEtiologi yang pasti belum diketahui, tetapi diduga sebagai akibat gangguan keseimbangan fungsi vasomotor dimana sistem saraf parasimpatis relatif  lebih dominan. Keseimbangan vasomotor ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berlangsung temporer, seperti emosi, posisi tubuh, kelembaban udara, perubahan suhu luar, latihan jasmani dan sebagainya, yang pada keadaan normal faktor-faktor tadi tidak dirasakan sebagai gangguan oleh individu tersebut. Merupakan respon non spesifik terhadap perubahan perubahan lingkungannya, berbeda dengan rinitis alergi yang mana merupakan respon terhadap protein spesifik pada zat allergennya. Faktor pemicunya antara lain alkohol, perubahan temperatur/kelembapan, makanan yang panas dan pedas, bau – bauan yang menyengat (strong odor), asap rokok atau polusi udara lainnya, faktor – faktor psikis seperti : stress, ansietas,  penyakit – penyakit endokrin, obat-obatan seperti anti hipertensi, kontrasepsi oral.

3.4. EpidemiologiRinitis tersebar di seluruh dunia, baik bersifat endemis maupun muncul sebagai KLB. Di daerah beriklim sedang, insidensi penyakit ini meningkat di musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Di daerah tropis, insidensi penyakit tinggi pada musim hujan. Sebagian besar orang, kecuali mereka yang tinggal di daerah dengan jumlah penduduk sedikit dan terisolasi, bisa terserang satu hingga 6 kali setiap tahunnya. Insidensi penyakit tinggi pada anak-anak di bawah 5 tahun dan akan menurun secara bertahap sesuai dengan bertambahnya umur.7 Rinitis merupakan salah satu penyakit paling umum yang terdapat di amerika Serikat, mempengaruhi lebih dari 50 juta orang. Keadaan ini sering berhubungan dengan kelainan pernapasan lainnya, seperti asma. Rhinitis memberikan pengaruh yang signifikan pada kualitas hidup. Pada beberapa kasus, dapat menyebabkan kondisi lainnya seperti masalah pada sinus, masalah pada telinga, gangguan tidur, dan gangguan untuk belajar. Pada pasien dengan asma, rinitis yang tidak terkontrol dapat memperburuk kondisi asmanya

Page 14: WRAP UP pilek pagi hari

3.5. Patofisiologi

Pertama allergen yang masuk akan ditangkap oleh dendritic cell atau disebut juga sebagai APC (Antigen Presenting Cell). Selanjutnya allergen tersebut akan dipecah menjadi fragmen-fragmen yang akan dipresentasikan dengan bantuan MHC2. Saat sudah terpresentasi, APC akan mengeluarkan sitokin, yaitu IL-1, IL-3, dan IL-4. IL-1 akan memanggil sel T. Sel T akan langsung menyerang allergen. Sedangkan IL-3 dan IL-4 akan merangsang sel B untuk mengeluarkan IgE. IgE selanjutnya akan menempel pada sel mast dan mengaktifkan sel mast sehingga saat allergen kembali menyerang sel mast akan pecah dan mengeluarkan mediator. Diantara mediator tersebut ada histamine yang menimbulkan rasa gatal, bersin-bersin, dan manifestasi klinis lainnya

Reaksi alergi terdiri dari 2 fase yaitu immediate phase allergic reaction atau reaksi alergi fase cepat (RAFC) yang berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya dan late phase allergic reaction atau reaksi alergi fase lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiperreaktivitas) setelah pemaparan dan dapat berlangsung 24-48 jam.

Page 15: WRAP UP pilek pagi hari

3.6. Manifestasi Klinis

Gejala klinik rinitis alergi, yaitu :1. Bersin patologis. Bersin yang berulang lebih 5 kali setiap serangan bersin.2. Rinore. Ingus yang keluar.3. Gangguan hidung. Hidung gatal dan rasa tersumbat. Hidung rasa tersumbat

merupakan gejala rinitis alergi yang paling sering kita temukan pada pasien anak-anak.

4. Gangguan mata. Mata gatal dan mengeluarkan air mata (lakrimasi).5. Allergic shiner yaitu bayangan gelap di daerah bawah mata akibat stasis vena

sekunder. Stasis vena ini disebabkan obstruksi hidung6. Allergic salute. Perilaku anak yang suka menggosok-gosok hidungnya akibat

rasa gatal.

Page 16: WRAP UP pilek pagi hari

7. Allergic crease. Tanda garis melintang di dorsum nasi pada 1/3 bagian bawah akibat kebiasaan menggosok hidung.

8. Tanda pada telinga termasuk retraksi membran timpani atau otitis media serosa sebagai hasil dari hambatan tuba eustachii.

9. Tanda faringeal termasuk faringitis granuler akibat hiperplasia submukosa jaringan limfoid. Seorang anak dengan rinitis alergi perenial dapat memperlihatkan semua ciri-ciri bernafas mellaui mulut yang lama yang terlihat sebagai hiperplasia adenoid. Tanda laringeal termasuk suara serak dan edema pita suara.

Gejala lain yang tidak khas dapat berupa: batuk, sakit kepala, masalah penciuman, mengi, penekanan pada sinus dan nyeri wajah, post nasal drip (cairan yang mengalir di bagian belakang mulut). Beberapa orang juga mengalami lemah dan lesu, mudah marah, kehilangan nafsu makan dan sulit tidur.

Dr Jennifer Shu dari Children’s Medical Group mengungkapkan perbedaan ingus biasa dan ingus yang terinfeksi yaitu:

1. Jika ingus yang muncul akibat alergi, trauma (benturan), iritasi atau terpapar polusi udara, penggunaan obat semprot atau masalah anatomi hidung, maka tidak mengandung infeksi bakteri, virus atau mikroorganisme lainnya.

2. Ingus yang muncul tidak berwarna atau bening adalah bukan jenis ingus infeksi.3. Jika lendir di hidung berwarna kuning, hijau atau cokelat, hal ini bisa menjadi

tanda adanya infeksi di saluran pernapasan bagian atas.4. Debit atau volume ingus yang keluar bisa menjadi tanda infeksi sinus yang

disebabkan oleh bakteri. Kalau jumlahnya banyak dan sering itu pertanada ada infeksi.

5. Ingus yang mengandung bakteri biasanya disertai dengan sakit kepala, nyeri di bagian wajah terutama ketika sedang membungkuk, demam, bau mulut, tidak bisa mencium bau-bauan, gangguan telinga atau batuk yang terus menerus.

3.7. Diagnosis dan Diagnosis bandingDiagnosis1. Anamnesis

Berikut ini yang harus ditanyakan pada saat anamnesis:

Page 17: WRAP UP pilek pagi hari

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik harus fokus pada hidung, tetapi pemeriksaan fitur wajah, mata, telinga, orofaring, leher, paru-paru, dan kulit juga penting. Carilah temuan fisik yang mungkin konsisten dengan penyakit sistemik yang berhubungan dengan rhinitis.

Fitur wajah umum shiners alergi adalah lingkaran hitam di sekitar mata dan terkait dengan vasodilatasi atau hidung tersumbat. Lipatan hidung lipatan horizontal di bagian bawah jembatan hidung yang disebabkan oleh diulang menggosok ke atas dari ujung hidung dengan telapak tangan (yaitu salut alergi).

HidungPemeriksaan hidung paling baik dilakukan dengan spekulum hidung atau otoscope dengan adaptor hidung. Di kantor spesialis, alat rhinolaryngoscope kaku atau fleksibel dapat digunakan. Mukosa turbinat hidung dapat bengkak (berawa) dan memiliki pucat, warna abu-abu kebiruan. Beberapa pasien mungkin memiliki eritema dominan mukosa, yang juga dapat diamati dengan rhinitis medicamentosa, infeksi, atau vasomotor

Page 18: WRAP UP pilek pagi hari

rhinitis. Sementara pucat, berawa, mukosa biru-abu-abu khas untuk rhinitis alergi, temuan pemeriksaan mukosa tidak dapat secara definitif membedakan antara penyebab alergi dan nonallergic rhinitis. Menilai karakter dan kuantitas lendir hidung. Sekresi tipis dan berair ini sering berhubungan dengan rhinitis alergi, sedangkan sekret yang kental dan purulen biasanya berhubungan dengan sinusitis, namun, lebih tebal, purulen, berwarna lendir juga dapat terjadi dengan rhinitis alergi. Periksa septum hidung untuk mencari penyimpangan atau septum perforasi, yang mungkin ada karena rinitis kronis, penyakit granulomatosa, penyalahgunaan kokain, operasi sebelumnya, penyalahgunaan dekongestan topikal, atau, jarang, terlalu sering menggunakan steroid topikal.Periksa rongga hidung untuk massa lainnya seperti polip atau tumor. Polip adalah massa abu-abu perusahaan yang sering dipasang tangkai, yang mungkin tidak terlihat. Setelah penyemprotan dekongestan topikal, polip tidak menyusut, sedangkan mukosa hidung sekitarnya tidak menyusut.

Telinga, Mata dan OrofaringLakukan otoscopy untuk mencari membran timpani retraksi, tingkat udara-cairan, atau gelembung. Pertunjukan otoscopy pneumatik dapat dipertimbangkan untuk mencari mobilitas membran timpani abnormal. Temuan ini dapat dikaitkan dengan rhinitis alergi, terutama jika disfungsi tuba eustachius atau otitis media sekunder hadir. Pemeriksaan mata dapat mengungkapkan temuan injeksi dan pembengkakan konjungtiva palpebral, dengan produksi air mata berlebih. Garis Dennie-Morgan (lipatan yang menonjol di bawah kelopak mata inferior) berhubungan dengan rhinitis alergi. Cobblestoning istilah digunakan untuk menjelaskan garis-garis dari jaringan limfoid pada faring posterior, yang umumnya diamati dengan rhinitis alergi. Hipertrofi tonsil juga dapat diamati. Maloklusi (overbite) dan langit-langit tinggi melengkung dapat diamati pada pasien yang bernapas dari mulut mereka berlebihan.

LeherCari tanda adanya penyakit linfadenopati atau thyroidParuCari karakteristik asthmaKulitEvaluasi kemungkinan dermatitis atopik

LainnyaCari tanda penyakit sistemik yang dapat menyebabkan rhinitis (contoh : sarcoidosis, hypothyroidisme, immunodefisiensi, sindrom diskinesia silia dan penyakit jaringan penyambung lainnya)

3. Pemeriksaan Penunjanga. In vitro

Page 19: WRAP UP pilek pagi hari

Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau meningkat. Demikian pula pemeriksaan IgE total (prist-paper radio imunosorbent test) sering kali menunjukkan nilai normal, kecuali bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu macam penyakit, misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma bronkial atau urtikaria. Lebih bermakna adalah dengan RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test). Pemeriksaan sitologi hidung, walaupun tidak dapat memastikan diagnosis, tetap berguna sebagai pemeriksaan pelengkap. Ditemukannya eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan kemungkinan alergi inhalan. Jika basofil (5 sel/lap) mungkin disebabkan alergi makanan, sedangkan jika ditemukan sel PMN menunjukkan adanya infeksi bakteri (Irawati, 2002).

Tabel 2. Nilai normal IgE serum berdasarkan usia (McPherson & Pincus, 2011)

b. In vivo Alergen penyebab dapat dicari dengan cara pemeriksaan tes cukit kulit, uji

intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point Titration/SET). SET dilakukan untuk alergen inhalan dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai konsentrasi yang bertingkat kepekatannya. Keuntungan SET, selain alergen penyebab juga derajat alergi serta dosis inisial untuk desensitisasi dapat diketahui (Sumarman, 2000). Untuk alergi makanan, uji kulit seperti tersebut diatas kurang dapat diandalkan. Diagnosis biasanya ditegakkan dengan diet eliminasi dan provokasi (“Challenge Test”). Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh dalam waktu lima hari. Karena itu pada Challenge Test, makanan yang dicurigai diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari, selanjutnya diamati reaksinya. Pada diet eliminasi, jenis makanan setiap kali dihilangkan dari menu makanan sampai suatu ketika gejala menghilang dengan meniadakan suatu jenis makanan (Irawati, 2002).

Page 20: WRAP UP pilek pagi hari

Pengujian untuk reaksi terhadap alergen tertentu dapat membantu untuk mengkonfirmasi diagnosis rhinitis alergi dan untuk menentukan pemicu alergi tertentu. Jika pemicu alergi tertentu diketahui, langkah-langkah menghindari kemudian tepat dapat direkomendasikan. Hal ini penting untuk mengetahui alergen pasien sensitif terhadap untuk melakukan imunoterapi alergen (perlakuan desensitisasi). Ke mana, tes alergi memberikan pengetahuan tingkat kepekaan terhadap alergen tertentu. Metode yang paling umum digunakan untuk menentukan alergi terhadap zat tertentu adalah tes kulit alergi (pengujian untuk reaksi hipersensitif) dan in vitro tes diagnostik, seperti tes radioallergosorbent (RAST), yang secara tidak langsung mengukur jumlah IgE spesifik terhadap antigen tertentu .

Tes alergi kulit (pengujian hipersensitif) merupakan metode vivo dalam penentuan langsung (IgE-mediated) hipersensitivitas terhadap alergen tertentu. Sensitivitas terhadap hampir semua alergen yang menyebabkan rhinitis alergi dapat ditentukan dengan tes kulit.

Dengan memperkenalkan ekstrak alergen yang dicurigai secara perkutan, (awal-fase) reaksi langsung inflamasi (merah dan panas) dapat diproduksi. Pengantar perkutan dapat dicapai dengan menempatkan setetes ekstrak pada kulit dan menggaruk atau menusuk jarum melalui epidermis bawah drop. Tergantung pada teknik yang tepat digunakan, pengujian ini disebut sebagai awal, tusukan, atau pengujian tusukan. Antigen dalam ekstrak mengikat IgE pada sel mast kulit, menyebabkan awal-fase (tipe langsung) reaksi, yang menghasilkan pelepasan mediator seperti histamin (lihat Patofisiologi). Hal ini umumnya terjadi dalam waktu 15-20 menit. Histamin yang dilepaskan menyebabkan reaksi merah dan panas (A wheal sentral diproduksi oleh infiltrasi cairan, dan eritema sekitarnya dihasilkan karena vasodilatasi, dengan gatal bersamaan.). Ukuran dari reaksi merah kasar berkorelasi dengan tingkat kepekaan terhadap alergen.

Dalam tes alergi vitro, yaitu, RAST, memungkinkan pengukuran jumlah IgE spesifik untuk alergen individual dalam sampel darah. Jumlah IgE spesifik diproduksi untuk alergen tertentu sekitar berkorelasi dengan sensitivitas alergi terhadap zat tersebut. Tes ini memungkinkan penentuan IgE spesifik untuk sejumlah alergen yang berbeda dari satu sampel darah, tetapi sensitivitas dan spesifisitas tidak selalu sebagus tes kulit yang akurat (tergantung pada laboratorium dan uji yang digunakan untuk RAST). Seperti dengan tes kulit, hampir semua alergen yang menyebabkan rhinitis alergi (lihat Penyebab) dapat ditentukan dengan menggunakan RAST, meskipun pengujian untuk beberapa alergen kurang mapan dibandingkan dengan orang lain.

1. Total serum IgEIni adalah pengukuran tingkat total IgE dalam darah (terlepas dari spesifisitas). Sementara pasien dengan rhinitis alergi lebih cenderung memiliki kadar total IgE tinggi daripada populasi normal, tes ini tidak sensitif maupun spesifik untuk rhinitis alergi. Sebanyak 50% pasien dengan rhinitis alergi memiliki tingkat normal IgE total, sedangkan 20% dari individu nonaffected dapat mengalami peningkatan kadar IgE total. Oleh karena itu, tes ini umumnya tidak digunakan sendiri untuk menegakkan diagnosis rinitis alergi, tetapi hasilnya dapat membantu dalam beberapa kasus bila dikombinasikan dengan faktor-faktor lain.

Page 21: WRAP UP pilek pagi hari

2. Total jumlah eosinofil dalam darahSeperti dengan total serum IgE, suatu jumlah eosinofil tinggi ini mendukung diagnosis rinitis alergi, tetapi tidak sensitif maupun spesifik untuk diagnosis. Hasil kadang-kadang bisa membantu ketika dikombinasikan dengan faktor-faktor lain.

3. Sitologi hidung: Pap hidung kadang-kadang dapat membantu untuk menegakkan diagnosis rinitis alergi. Sampel sekresi dan sel-sel dikorek dari permukaan mukosa hidung menggunakan probe khusus sampling. Sekresi yang ditiup dari hidung yang tidak memadai. Kehadiran eosinofil konsisten dengan rhinitis alergi tetapi juga dapat diamati dengan Nares. Hasil yang tidak sensitif maupun spesifik untuk rhinitis alergi dan tidak boleh digunakan secara eksklusif untuk menegakkan diagnosis.

(Medscape.com)

Diagnosis banding

Rinitis alergika harus dibedakan dengan :1. Rhinitis vasomotorik2. Rhinitis medikamentosa3. Rhinitis virus4. Rhinitis iritan ( Irritant Contact Rhinitis)

1. Rhinitis vasomotorikPasien-pasien dengan rhintis vasomotorik datang dengan gejala sumbatan hidung dan sekret nasal yang jernih.gejala-gejalanya sering berhubungan dengan temperatur, makan, paparan terhadap bau dan zat-zat kimia atau konsumsi alkohol. Beberapa klinisi mengusulkan bahwa regulasi otonom yang abnormal dari fungsi hidung adalah penyebabnya.Pada rhinitis vasomotor tidak ditemukan adanya skin tes yang(+) dan tes alergen yang (+), sedangkan pada yang alergika murni mempunyai skin tes yang (+) dan laergen yang jelas.Rinitis alergika sering ditemukan pada pasien dengan usia < 20 tahun,sedangkan pada rinitis vasomotor lebih banyak dijumpai pada usia > 20 tahun danpaling sering diderita oleh perempuan.  

Page 22: WRAP UP pilek pagi hari

2. Rinitis medikamentosa ( Drug induced rhinitis) Karena penggunaan tetes hidung dalam jangkalama, reserpin, klonidin, alfa metildopa, guanetidin, klorpromasin, dan fenotiasin yang lain.

3. RhinitisV irusRhinitis virus sangat umum terjadi dan sering berhubungan dengan manisfestasi lain dari penyakit virus seperti sakit kepala, malaise, tabuh pegal, dan batuk. Sekret nasal yang dihasilkan pada rhinitis viral biasanya jernih atau berwarna putih dan bisa disertai kingesti hidung dan berisn-bersin.

4. Rhinitis iritan (irritant contact rhinitis)Karena merokok, iritasi gas, bahan kimia, debu pabrik, bahan kimia pada makanan. Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis yang cermat,pemeriksaan alergi yang negatif.

Faktor yg berhubungan dengan diagnosis rinusitis Mayor : Muka nyeri ,Rasa tersumbat, Secret purulen, Hiposmia, Demam Minor :Sakit kepala, demam, lesu, batuk, sakit gigi, telinga sakit.

3.8. Penatalaksanaan

1. Menghindari allergenUntuk menghindari allergen yang berasal dari tungau debu, menghindari allergen bisa dengan cara membuang karpet, boneka, atau benda lain yang bisa menjadi sarang tungau, menggunakan bedcover yang impermeable terhadap allergen, menggunakan vacuum cleaner dengan HEPA filter, dan mencuci seprai kasue dengan air panas (60⁰ C) Untuk menghindari allergen yang berasal dari binatang, maka binatang peliharaan harus dibuang, Berdasarkan penelitian, meletakkan hewan diluar rumah saja tidak mengurangi resiko rhinitis alergi. Kucing dan anjing memiliki zat allergen mayor yang sering ditemukan di rumah yang disebut Fel d1 dan Can f 1. Meletakkan kucing diluar rumah tidak mengurangi kadar Fel d 1, sedangkan anehnya untuk anjing kadar Can f 1 di bisa berkurang. Untuk membasmi kecoa bisa dilakukan denga menggunakan pestisida atau tidak meninggalkan makanan sisa sembarangan. Untuk kecoa dapat memakan waktu pembersihan hingga 6 bulan sampai residu nya benar-benar hilang.

2. AntihistaminAntihistamin bekerja menghambat efek histamine dengan cara memblok receptor histamine. Ada beberapa jenis antihistamin, yaitu antihistamin klasik/generasi pertama, antihistamin non-sedatif/generasi kedua, dan antihistamin topicalIndikasi

Page 23: WRAP UP pilek pagi hari

AH1 berguna untuk pengobatan simtomatik berbagai penyakit alergi dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan.

Penyakit alergi. AH1 berguna untuk mengobati alergi tipe eksudatif akut misalnya pada polinosis dan urtikaria. Efeknya bersifat paliatif, membatasi dan menghambat efek histamin yang dilepaskan sewaktu reaksi alergen-antibodi terjadi. AH1 dapat juga menghilangkan bersin,rinore, dan gatal pada mata,hidung dan tenggorokan pada pasien seasonal hay fever.

Mabuk perjalan dan keadaan lain. AH1 efektif untuk dua pertiga kasus vertigo,mual dan muntah. AH1 efektif sebagai antimuntah, pascabedah, mual dan muntah waktu hamil dan setelah radiasi. AH1 juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit Meniere dan gangguan Vestibular lain

Antihistamin Generasi Pertama/KlasikCara kerja: memblok reseptor H1, kurang selektif, dapat menembus blood-brain barrier dan berpengaruh juga pada resptor muscarinic sehingga menimbulkan efek samping yang cukup parah. Memiliki waktu paruh 4-12 jamES: gangguan SSP seperti rasa kantuk, depresi, dan cadiotoxicity. Karena dapat mempengaruhi reseptor muscarinic, obat ini meniimbulkan efek samping kolinergik seperti mulut kering, retensi urin, konstipasi, dan takikardi,.Contoh: diphenhydramine, chlorpheniramine, brompheniramine, hydroxizybeAntihistamin Generasi Kedua/Non-sedatifCara kerja sama dengan AH1 tapi selektivitas resptor histaminnya lebih baik dan waktu paruh nya lebih panjang (12-24 jam). Onset lebih cepat dan durasi kerja lebih lama. Karena selektivitasnya yang bagus obat ini tidak menimbulkan rasa kantuk. Namun pada dosis yang tinggi selektivitas bisa hilang sehingga dapat menimbulkan efek samping yang sama seperti AH1 generasi pertamaAntihistamin generasi kedua efektif untuk mengatasi semua symtopms rhinitis alergi keculai obstruksi Contoh: Fexofenadine (pengecualian, tidak ada efek sedative sama sekali), Loratidin, Desloratidin, Cetirizine, Levocetirizine. Antihistamin topicalCara kerja sama. Memiliki onset paling cepat (15 menit) dan efikasinya pun bagus. Namun Kerja obat jenis ini hanya bersifat lokal dan membutuhkan penggunaan berulang-ulang untuk mempertahankan efeknya. Meskipun begitu, berdasarkan penelitian perbandingan antara Azelastine nasal spray dan cetirizin, azelastine memiliki efek yang lebih signifikan dalam mengatasi bersin-bersin dan kongresti.

Page 24: WRAP UP pilek pagi hari

3. DekongestanDekongestan nasal adalah alfa agonis yang banyak digunakan pada pasien rhinitis alergika atau rinitis vasomotor dan pada pasien ISPA dengan rinitisakut. Obat ini menyebabkan venokonstriksi dalam mukosa hidung melaluireseptor alfa 1 sehingga mengurangi volume mukosa dan dengan demikian mengurangi penyumbatan hidung. Obat golongan ini disebut obat adrenergik atau obat simptomimetik, karena obat ini merangsang saraf simpatis. Kerja obat ini digolongkan 7 jenis :1. Perangsangan organ perifer : otot polos pembuluh darah kulit dan mukosa,

misal : vasokontriksi mukosa hidung sehingga menghilangkanpembengkakan mukosa pada conchae.

2. Penghambatan organ perifer : otot polos usus dan bronkus, misal :bronkodilatasi.

3. Perangsangan jantung : peningkatan denyut jantung dan kekuatankontraksi.

Page 25: WRAP UP pilek pagi hari

4. Perangsangan Sistem Saraf Pusat : perangsangan pernapasan dan aktivitaspsikomotor.

5. Efek metabolik : peningkatan glikogenolisis dan lipolisis.6. Efek endokrin : modulasi sekresi insulin, renin, dan hormon hipofisis.7. Efek prasipnatik : peningkatan pelepasan neurotransmiter.

Gambar 16. Efek beberapa direct adrenergic agonist pada reseptor α adrenoreceptor, dan β adrenoreceptor (Harvey, 2011) α-adrenoreceptor menunjukkan respon yang lemah terhadap agonist sinteteik isoproterenol, namun responsif terhadap beberapa catecholamine seperti epinephrine dan norephinephrine. α-adrenoreceptor dibagi menjadi dua subgroup, yaitu α1 dan α2, berdasarkan afinitasnya terhadap α agonist dan α blocker.Misalnya, reseptor α1 memiliki afinitias yang lebih tinggi pada penylephrine daripada α2. Kebalikannya, clonidine secara selektif berikatan dengan α2, dan sedikit efeknya pada reseptor α1.

Reseptor α1Reseptor ini terdapat pada membran postsinaptik dari organ efektor dan memediasi berbagai macam efek, yang umumnya melibatan konstriksi dari otot polos. Aktivasi dari reseptor α1 dapat menginisiasi serangkaian aktivasi protein G.Reseptor α2Reseptor ini terdapat pada presinaptik dari ujung saraf, misalnya pada sel beta di pankreas dan beberapa sel otot polos vaskular.

Page 26: WRAP UP pilek pagi hari

Reseptor βReseptor ini memiliki respon yang berbeda dengan reseptor alpha. Hal ini ditunjukkan dengan respon yang sangat kuat terhadap isoproterenol, dan dengan sensitivitas yang lebih kecil pada epniephrine serta norepinephrine. Reseptor β terbagi lagi menjadi 3 subdivisi, yaitu β1, β2, dan β3Karakteristik Respon pada Stimulasi Reseptor AdrenergicPenting untuk mengetahui respon fisiologis yang dihasilkan reseptor adrenergic ketika distimulasi. Secara general, stimulasi dari reseptor α1 menyebabkan vasokonstriksi (terutama pada kulit dan visceral abdominalis), dan peningkatan dari resistensi perifer serta peningkatan tekanan darah. Sebaliknya, stimulasi dari reseptor β menyebabkan stimulasi jantung, sedangkan stimulasi β2 menyebabkan vasodilatasi dan relaksasi otot polos.

(Harvey, 2011)

Gambar 17. Efek stimulasi adrenoreseptor (Harvey, 2011)

Obat Dekongestan Oral

EfedrinAdalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan efedra. Efektif pada pemberian oral, masa kerja panjang, efek sentralnya kuat. Bekerja pada reseptor alfa, beta 1 dan beta 2. Efek kardiovaskular : tekanan sistolik dan diastolik meningkat, tekanan nadi membesar. Terjadi peningkatan tekanan darah karena vasokontriksi dan stimulasi jantung. Terjadi bronkorelaksasi yang relatif lama.Efek sentral : insomnia, sering terjadi pada pengobatan kronik yang dapat diatasi dengan pemberian sedatif.

DosisDewasa : 60 mg/4-6 jamAnak-anak 6-12 tahun : 30 mg/4-6 jamAnak-anak 2-5 tahun : 15 mg/4-6 jam

Page 27: WRAP UP pilek pagi hari

PhenylpropanolamineDekongestan nasal yang efektif pada pemberian oral. Selain menimbulkan konstriksi pembuluh darah mukosa hidung, juga menimbulkan konstriksipembuluh dara h lain sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan stimulasi jantung. Efek farmakodinamiknya menyerupai efedrin tapi kurang menimbulkan efek SSP. Harus digunakan sangat hati-hati pada pasien hipertensi dan pada pria dengan hipertrofi prostat. Kombinasi obat ini dengan penghambat MAO adalah kontraindikasi. Obat ini jika digunakan dalam dosis besar (>75 mg/hari) pada orang yang obesitas akan meningkatkan kejadian stroke, sehingga hanya bolehdigunakan dalam dosis maksimal 75 mg/hari sebagai dekongestan.

Dosis Dewasa : 25 mg/4 jamAnak-anak 6-12 tahun : 12,5 mg/4 jamAnak-anak 2-5 tahun : 6,25 mg/4 jam3.

PhenylephrinePhenylephrine adalah agonis selektif reseptor alfa 1 dan hanya sedikit mempengaruhi reseptor beta. Hanya sedikit mempengaruhi jantung secara langsung dan tidak merelaksasi bronkus. Menyebabkan konstriksi pembuluh darah kulit dan daerah splanknikus sehingga menaikkan tekanan darah.

Kortikosteroid Inhalasi & OralPreparat kortikosteroid dipilih bila gejala terutama sumbatan hidungakibat respon fase lambat tidak berhasil diatasi dengan obat lain. Yang sering dipakai adalah kortikosteroid topikal (beklometason, budesonid, flunisolid,flutikason, mometason, furoat dan triamsinolon). Kortikosteroid topikal bekerja untuk mengurangi jumlah sel mastosit pada mukosa hidung, mencegah pengeluaran protein sitotoksik dari eosinofil, mengurangi aktifitas limfosit, mencegah bocornya plasma. Hal ini menyebabkan epitel hidung tidak hiperresponsif terhadap rangsangan allergen (bekerja pada respon cepat danlambat). Preparat sodium kromoglikat topikal bekerja menstabilkan mastosit (mungkin menghambat ion kalsium) sehingga pelepasan mediator dihambat. Pada respons fase lambat, obat ini juga menghambat proses inflamasi dengan menghambat aktifasi sel netrofil, eosinofil dan monosit. Hasil terbaik dapat dicapai bila diberikan sebagai profilaksis.

Cromolyn Intranasal

Penggunaan intranasal cromolyn (misalnya Nasalcrom) hanya efektif apabila diberikan sebelum terjadinya onset gejala. Obat ini tergolong aman digunakan, dengan dosis empat kali sehari.(Lalwani, 2008)Imunoterapi

Page 28: WRAP UP pilek pagi hari

Imunoterapi bertujuan untuk meningkatkan tingkat toleransi individu terhadap paparan aeroallergen. Mekanisme bagaimana cara kerja imunoterapi saat ini masih belum bisa dijelaskan; beberapa pendapat mengatakan bahwa imunoterapi dapat menginduksi produksi antibodi ‘pemblokir’, dan juga regulasi terhadap serangkaian respon imun yang menyebabkan reaksi alergi.

Indikasi imunoterapi adalah apabila adanya farmakoterapi yang harus dilakukan dalam jangka waktu yang sangat panjang, atau terapi yang inadekuat (ataupun intoleransi terhadap obat), dan juga sensitivitas terhadap alergen yang signifikan. Sebelum melakukan imunoterapi, klnisi harus memastikan bahwa pasien mengalami atopic, yaitu dengan cara memeriksakan IgE pasien terhadap spesifik alergen.

Cara tatalaksana imunoterapi (di Amerika Serikat) adalah dengan meningkatkan dosis paparan antigen secara bertahap, hingga gejala berkurang. Pada beberapa klinik, imunoterapi sublingual menjadi pilihan. Imunoterapi lebih umum dilakukan di Eropa dan cenderung lebih aman dan mudah untuk dilakukan mandiri di rumah .

Tabel 4. Farmakoterapi untuk rhinitis alergi (Lalwani, 2008)

3.9. Komplikasi

a. Polip hidung yang memiliki tanda patognomonis:inspisited mucous glands,akumulasi sel-sel inflamasi yang luar biasa banyaknya (lebih eosinofil dan limfosit TCD4+), hiperplasia epitel, hiperplasia goblet, dan metaplasia skuamosa. Poliphidung, terdapat tumbuhan benigna yang lembut terjadi pada lapisan hidung atausinus disebabkan radangan kronik. Polyps yang kecil tidak menyebabkan masalahtetapi yang besar akan menyekat peredaran udara melalui hidung dan susah untukbernafasb.Otitis media yang sering residif, terutama pada anak-anak.c. Sinusitis paranasal merupakan inflamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal.Terjadi akibat edema ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa yangmenyebabkan sumbatan ostia sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekananudara rongga sinus. Hal tersebut akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutamabakteri anaerob dan akan menyebabkan rusaknya fungsi barier epitel

Page 29: WRAP UP pilek pagi hari

antara lainakibat dekstruksi mukosa oleh mediator protein basa yang dilepas sel eosinofil (MBP)dengan akibat sinusitis akan semakin parah (Durham, 2006).d. Disfungsi tuba, dalam derajat yang bervariasi merupakan komplikasi yang tersering.Disfungsi tuba pada rhinitis alergi disebabkan oleh terjadinya sumbatan tuba.Sumbatan inilah yang menyebabkan proteksi, drainase dan ventilasi/aeresi telingatengah (kavum timpani) terganggu. Gangguan ini akan menimbulkan berbagaibentuk kelainan telinga tengah, baik anatomis maupun fisiologig, dari ringan hinggayang berat, tergantung dari waktu/lama dan beratnya rhinitis alergi serta factor-faktor lain.

3.10. Pencegahan

Pada dasarnya penyakit alergi dapat dicegah dan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: a. Pencegahan primer

Untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadap alergen. Tindakan pertama adalah mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko atopi. Pada ibu hamil diberikan diet restriksi (tanpa susu, ikan laut, dan kacang) mulai trimester 3 dan selama menyusui, dan bayi mendapat ASI eksklusif selama 5-6 bulan. Selain itu kontrol lingkungan dilakukan untuk mencegah pajanan terhadap alergen dan polutan.

b. Pencegahan sekunder

Untuk mencegah manifestasi klinis alergi pada anak berupa asma dan pilek alergi yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi tahap awal berupaalergi makanan dan kulit.Tindakan yang dilakukan dengan penghindaran terhadap pajanan alergen inhalan dan makanan yang dapat diketahui dengan uji kulit.

c. Pencegahan tersier

Untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakitalergi dengan penghindaran alergen dan pengobatan.

3.11. Prognosis

Meskipun rhinitis alergi bukan kondisi yang serius, dapat mengganggu kehidupan Anda. Tergantung pada seberapa parah gejala Anda, rhinitis alergi dapat menyebabkan Anda kehilangan sekolah atau bekerja. Obat dapat menyebabkan mengantuk atau efek samping lainnya. Alergi Anda juga bisa memicu kondisi lain, seperti eksim, asma, sinusitis, dan infeksi telinga (disebut otitis media). Alergi musiman dapat menjadi lebih baik seiring bertambahnya usia.

4. Memahami dan menjelaskan pernafasan menurut pandangan islam

Page 30: WRAP UP pilek pagi hari

Hukum Istinsyak dan Istinshar Wudhu Sebagai Syarat Sah ShalatWudhu adalah syarat  sahnya shalat yang dilakukan oleh orang berhadats. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam  bersabda:

� �و�ض�أ �ت ي �ى ح�ت �ح د�ث� أ �ذ�ا إ �م ح�د�ك� أ �ة� ص�ال �ل� �ق ب ت � ا

"Tidak akan diterima shalat salah seorang dari kalian apabila ia berhadats, hingga ia berwudhu." (Muttafaq 'alaih dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu)Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma, ia berkata, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  bersabda:

��ول غ�ل م�ن ص�د�ق�ة# � و�ال �ط�ه�ور ر� �غ�ي ب �ة# ص�ال �ل� �ق ب ت � ال"Tidak diterima shalat (seorang hamba) tanpa bersuci dan tidak pula diterima shadaqah yang dari hasil ghulul (menilep/mencuri ghanimah)." (HR. Muslim)Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku diperintahkan berwudhu apabila akan mengerjakan shalat." (HR. al-Tirmidzi, Abu Dawud, dan al-Nasai. Lihat Shahih al-Jami' no. 2333)Diriwayatkan dari Abu Sa'id, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam  bersabda: "Kunci shalat adalah bersuci, pembukanya adalah takbir, dan penutupnya adalah salam." (Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jami': 5761)Juga didapatkan ijma' para ulama, mereka telah sepakat bahwa tidak sah shalat tanpa bersuci. Yaitu jika ia mampu mengerjakannya. (Lihat: Al-Ausath, Ibnul Mundzir: 1/107)Membasuh wajahSatu-satunya ayat yang menerangkan tentang tata cara wudhu terdapat dalam QS. Al-Maidah: 6. Darinya para ulama menyimpulkan rukun-rukun wudhu. Yaitu hal-hal yang menjadi susunan wudhu, yang mana apabila salah satu darinya ditinggalkan, maka batallah wudhunya dan tidak sah menurut syariah. Dan di antara rukun wudhu –yang disebutkan dalam ayat tersebut- adalah membasuh muka (wajah).Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,ح�وا و�ام س� اف�ق� م�ر� ال �ل�ى إ �م �ك د�ي ي

� و�أ �م و�ج�وه�ك �وا ل ف�اغ س� ة� الص�ال� �ل�ى إ �م ق�م ت �ذ�ا إ �وا آم�ن �ذ�ين� ال =ه�ا ي� أ �ا ي

ن� �ي �ع ب ك ال �ل�ى إ �م �ك ل ج� ر� و�أ �م ك ء�وس� �ر� ب

"Wahai orang-orang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu." (QS. Al-Maidah: 6)Mengenai membasuh wajah, semua ulama yang meriwayatkan sifat wudhu Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam  menetapkan tentang membasuh wajah dan bahkan semua ulama telah bersepakat tentang hal ini. (Lihat: Shahih Fiqih Sunnah –edisi Indonesia-, Abu Malik Kamal: 1/149)Wajibnya Berkumur-kumur dan IstinsyaqBerkumur-kumur yang dalam bahasa arabnya Madhmadhah, adalah memasukkan air ke dalam mulut lalu menggerak-gerakkannya di dalam.Sedangkan istinsyaq adalah memasukkan air ke dalam lubang hidung dan menghirupnya hingga ke pangkal hidung. Sementara istinsyar, adalah mengeluarkan air dari dalam hidung setelah beristinsyar.Berkumur-kumur dan beristinsyar adalah bagian dari membasuk wajah yang diperintahkan dalam ayat di atas. Sedangkan membasuh wajah adalah wajib, maka berkumur-kumur dan beristinsyaq juga wajib menurut pendapat yang lebih shahih. (Shahih Fiqih Sunnah: 1/150)Syaikh Abdurahman bin Nashir al-Sa'di dalam tafsirnya, Taisir al-Kariim al-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Mannaan, mengeluarkan dari ayat di atas beberapa faidah hukum yang

Page 31: WRAP UP pilek pagi hari

banyak. Pada urutan ke tujuh, beliau mengatakan: Perintah membasuh wajah. Yaitu yang didapatkan dari bagian muka, dimulai secara memanjang (meninggi) dari tempat tumbuhnya rambut normal hingga tulang rahang dan dagu, melebarnya dari telinga satu sampai telinga yang lain. Masuk di dalamnya, berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya) yang dijelaskan oleh sunnah. Juga masuk dalam bagiannya, rambut-rambut yang tumbuh padanya. Tapi jika tipis harus menyampaikan air ke kulit, dan jika lebat maka cukup yang nampak saja.Lebih jelasnya, kami uraikan empat alasan yang mewajibkannya dalam rincian sebagai berikut:1. Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan untuk mencuci wajah, sedangkan mulut dan hidung adalah bagian dari wajah yang bagian dalam. Tidak ada alasan menghususkan wajah bagian luarnya saja, tidak bagian dalamnya. Padahal semua bagian tersebut termasuk wajah, sebagaimana mata, alis, pipi, jidad dan lainnya.2. Allah memerintah untuk mencuci wajah secara mutlak, sementara Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan dengan perbuatan dan penyampaian. Beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung setiap kali berwudhu. Tidak pernah didapatkan nukilan, beliau meninggalkannya walau pada saat beliau membasuh bagian yang penting-penting saja. Jika perbuatan tersebut untuk melaksanakan suatu perintah, maka hukumnya sama dengan hukum perintah tersebut, yaitu menunjukkan wajibnya. (Lihat: Syarah al-Umdah, Ibnu Taimiyah: 1/178; dan al-Tamhid, Ibnu Abdil Barr: 4/36).3. Perintah berkumur-kumur disebutkan dalam sejumlah hadits, di antaranya dalam hadits Luqaith bin Shabrah:

ف�م�ض م�ض ت� �و�ض�أ ت �ذ�ا إ

"Apabila kamu berwudhu, maka berkumur-kumurlah." (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah. Dinukil dari Shahih Fiqih Sunnah: 1/151. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani.)4. Tentang istinsyaq dan istintsar telah diriwayatkan secara shahih dari sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam:

�ر ث �ن ت �س ي ف�ل� �و�ض�أ ت م�ن

"Siapa yang berwudhu hendaknya ia beristintsar." (HR. Bukhari, Muslim, dan selain keduanya)

�ر �ث ت �ن ي ل �م� ث Fم�اء ف�ه� ن� أ ف�ى �ج ع�ل ي ف�ل �م ح�د�ك

� أ � �و�ض�أ ت �ذ�ا و�إ"Dan apabila salah seorang kamu berwudhu, maka hendaknya ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu ia keluarkan kembali." (HR. al-Bukhari, Muslim, dan selain keduanya)

ق ش� �ن ت �س ي ف�ل �م ح�د�ك� أ � �و�ض�أ ت �ذ�ا إ

"Apabila seorang kamu berwudhu hendaknya dia beristinsyaq." (HR. Muslim)�مFا ص�ائ �ون� �ك ت �ن أ � �ال إ اق� ش� �ن ت �س اال ف�ى �غ �ال و�ب �ع� ص�اب

� األ ن� �ي ب Rل ل و�خ� و�ض�وء� ال �غ� ب س� أ

"Sempurnakan wudhu dan sela-sela di antara jari-jemari serta bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq) kecuali saat engkau sedang berpuasa." (HR. Ashabus Sunan dan dishahihkan Syaikh Al-Albani) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, "Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menghususkan istinsyaq dengan perintah, bukan karena hidung lebih penting untuk dibersihkan daripada mulut. Bagaimana mungkin, padahal mulut lebih mulia karena digunakan untuk berdzikir dan membaca Al-Qur'an, serta mulut lebih sering berubah baunya? Namun –wallahu a'lam- karena syariat telah memerintahkan untuk membersihkan mulut dengan siwak dan menegaskan perihalnya. Mencuci mulut sesudah dan sebelum

Page 32: WRAP UP pilek pagi hari

makan disyariatkan menurut sebuah pendapat. Telah diketahui perhatian syariat untuk membersihkan mulut, berbeda dengan hidung. Jadi, membersihkan hidung di sini untuk menjelaskan hukumnya, karena dikhawatirkan perkara ini akan diabaikan." (Syarh al-'Umdah: 1/179-180)Catatan:Perlu sama-sama diperhatikan dan disadari, masalah ini sudah dibicarakan ulama sejak dahulu dan terdapat perbedaan tentang status berkumur-kumur dan beristinsyaq saat berwudhu. Ada yang menyatakannya mandub/sunnah, berargumen dengan hadits Rifa'ah bin Rafi' tentang kisah orang yang buruk shalatnya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam  bersabda kepadanya:"Sesungguhnya tidak akan sempurna shalat salah seorang kalian hingga ia berwudhu dengan sempurna sebagaimana diperintahkan Allah, yaitu ia membasuh wajahnya, kedua tangannya hingga siku,mengusap kepalanya dan mencuci kedua kakinya hingga mata kaki . . ." (HR. Ashabus Sunan dan selain mereka)Pada hadits tersebut, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak menyebutkan tentang berkumur-kumur dan istinsyaq mengenai apa yang diperintahkan Allah. Hal ini selaras dengan QS. Al-Maidah: 6 di atas. Penyebutan wajah di sini bukan perkara mujmal (global) yang membutuhkan perinciannya dari sunnah. Ini juga merupakan pendapat yang tidak bisa dibatilkan. Wallahu Ta'ala a'lam.Hanya saja menjaga kumur-kumur dan istinsyaq serta intintsar dalam wudhu adalah jelas dilaksanakan dan diperintahkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam  sebagai bagian pelaksanaan bersuci untuk shalat. Bahkan bagian dari pelaksanaan perintah Allah dalam membasuh wajah saat berwudhu. Dan sebaik-baik keputusan dalam ibadah adalah ittiba' kepada sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

�ه� ن �ح س� أ �ع�ون� �ب �ت ف�ي ق�و ل� ال �م�ع�ون� ت �س ي �ذ�ين� ال �اد� ب ع� ر Rش� ف�ب"Maka sampaikanlah kabar gembira kepada hamba-hamba-Ku. Yaitu mereka yang mendengarkan perkataan, lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya." (QS. Al-Zumar: 17-18)(Badrul Tamam)    II. ADAP BERSIN DALAM ISLAMBersin adalah sesuatu yang disukai Allah Ta’ala, dan bahkan bersin itu adalah pemberian dari Allah.Sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Bersin itu dari Allah dan menguap itu dari syaithon. Jika salah seorang diantara kalian menguap, hendaknya dia menutup dengan tangannya. Jika ia mengatakan, “aah…” berarti syaithon sedang tertawa di dalam perutnya. Sesungguhnya Allah menyukai perbuatan bersin dan membenci menguap.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2746; al-Hakim, IV/264; Ibnu Khuzaimah, no. 921 dan Ibnu Sunni dalam kitab ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 2666. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Albani dalam Shohiih al-Jaami’, no. 4009).Agar bersin yang kita lakukan bisa mendatang pahala di sisi Allah Ta’ala, maka hendaklah kita memperhatikan adab-adab yang diajarkan oleh Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, tatkala kita sedang bersin.Berikut ini adalah adab-adab yang harus kita perhatikan ketika bersin. Semoga Allah Ta’ala memberikan pertolongan kepada kita untuk mengamalkannya.Pertama : Meletakkan Tangan Atau Baju ke Mulut Ketika Bersin

Page 33: WRAP UP pilek pagi hari

Salah satu akhlaq mulia yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersin adalah menutup mulut dengan tangan atau baju. Hal ini sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala beliau bersin.Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

ه� ف�ي ع�ل�ى �ه� �و ب ث و� أ �د�ه� ي و�ض�ع� ع�ط�س� �ذ�ا إ �م� ل و�س� ه� �ي ع�ل الله� ص�ل�ى الله� و ل� س� ر� �ان� ك

�ه� ص�و ت �ه�ا ب غ�ض� و� أ و�خ�ف�ض�

“Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau meletakkan tangan atau bajunya ke mulut dan mengecilkan suaranya.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5029; at-Tirmidzi, no. 2745 dan beliau menshohihkannya. Diriwayatkan pula oleh al-Hakim, IV/293, beliau menshohikannya dan disepakati oleh adz-Dzahabi).Di antara hikmahnya, kadangkala ketika seseorang itu bersin, keluarlah air liur dari mulutnya sehingga dapat menggangu orang yang ada disebelahnya, atau menjadi sebab tersebarnya penyakit dengan ijin Allah Ta’ala. Maka tidak layak bagi seorang muslim menyakiti saudaranya atau membuat mereka lari. Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.Kedua : Mengecilkan Suara Ketika BersinHal ini sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits di atas.Dalam redaksi yang lainnya disebutkan,

�ه� ص�و ت �خ ف�ض ي و�ل و�ج ه�ه� ع�ل�ى ه� �ف�ي ك �ض�ع ي ف�ل �م ح�د�ك� أ ع�ط�س� �ذ�ا إ

“Apabila salah seorang dari kalian bersin hendaklah ia meletakkan tangannya ke wajahnya dan mengecilkan suaranya.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim, IV/264 dan beliau menshohihkannya. Disepakati pula oleh adz-Dzahabi, dan al-Baihaqi dalam asy-Syu’ab, no. 9353. Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shohiih al-Jaami’, no. 685)Betapa banyaknya orang yang terganggu atau terkejut dengan kerasnya suara bersin. Maka sudah selayaknya setiap muslim mengecilkan suaranya ketika bersin sehingga tidak mengganggu atau mengejutkan orang-orang yang ada di sekitarnya.Ketiga : Memuji Allah Ta’ala Ketika BersinNabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umatnya untuk mengucapkan tahmid tatkala bersin. Beliaushallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan Alhamdulillah, jika ia mengatakannya maka hendaklah saudaranya atau temannya membalas: yarhamukalloh (semoga Allah merahmatimu). Dan jika temannya berkata yarhamukallah, maka ucapkanlah: yahdikumulloh wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhori, no. 6224 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)Dalam redaksi lainnya disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Jika salah seorang dari kalian bersin dan memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mengucapkan tasymit (yarhamukalloh) …” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 6226 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)Keempat : Mengingatkan Orang Yang Bersin Agar Mengcapkan Tahmid Jika Ia LupaJika kita mendapati orang yang bersin namun tidak memuji Allah Ta’ala, hendaklah kita mengingatkannya. Ini termasuk bagian dari nasihat.‘Abdullah bin al-Mubarak melihat orang lain bersin tapi tidak mengucapkan Alhamdulillah, maka beliau berkata kepadanya, “Apa yang seharusnya

Page 34: WRAP UP pilek pagi hari

diucapkan seseorang jika ia bersin?” Orang itu mengatakan, “Alhamdulillah.” Maka Ibnul Mubarak menjawab, “Yarhamukalloh.”Kelima : Tidak Perlu Mendo’akan Orang Yang Sudah Bersin Tiga Kali Berturut-TurutDemikianlah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam. Beliau bersabda: “Jika salah seorang dari kalian bersin, hendaklah orang yang ada di dekatnya mendo’akannya. Dan jika (ia bersin) lebih dari tiga kali berarti ia sakit. Janganlah kalian men-tasymit bersinnya setelah tiga kali.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5034; Ibnus Sunni, no. 251; dan Ibnu ‘Asakir, 8/257. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Albani dalamShohiih al-Jaami’, no. 684)Dalam redaksi lainnya disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Do’akanlah saudaramu yang bersin tiga kali dan bila lebih dari itu berarti ia sedang sakit.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5034 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul Iiman, 7/32. Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam al-Misykah, no. 4743)Ada seorang laki-laki bersin di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa salla. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamberkata, “Yarhamukalloh.” Kemudian ia bersin lagi, maka Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda: “Laki-laki ini sedang sakit.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2993)Keenam : Tidak Mengucapkan Tasymit Terhadap Orang Kafir Yang Bersin Meskipun Ia MengucapkanAlhamdulillahDiriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan,Dahulu orang Yahudi sengaja bersin di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan harapan Nabi mengatakan,  “yarhamukumulloh (semoga Allah merahmatimu)” tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan: “Yahdikumulloh wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).”(Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5038 dan At-Tirmidzi, no. 2739. Imam at-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih).

Page 35: WRAP UP pilek pagi hari

DAFTAR PUSTAKA

Nguyen P Tran, John Vickery, Michael S Blaiss.Management of Rhinitis: Allergic and Non-allergic. 2011

http://library.usu.ac.id/download/fk/tht-andrina.pdf

Gleadle, J. (2005). At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Penerbit Erlangga

http://emedicine.medscape.com/article/134825

http://www.cigna.com/healthwellness/hw/medical-topics/allergic-rhinitis-hw33436

http://www.healthcentral.com/encyclopedia/408/208.html

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hay-fever/basics/

Leeson dan Paparo. 1996. BukuAjarHistologi, ed. 5.Jakarta : EGC

Raden, Inmar. Anatomi Kedokteran Sistem Respiratorius. Jakarta : Universitas Yarsi

ww.nhs.uk/Conditions/Rhinitis---allergic

Baratawidjaja, Kamen G, Iris Rengganis (2010). Imunologi Dasar. Edisi 9. Jakarta :Balai Penerbit FKUI

Kumala, Poppy [et.al] (1998). Kamus Saku Kedokteran Dorland. Edisi 25. Jakarta : EGC

Leeson CR, Leeson TS, Paparo AA (1996). Buku Ajar Histologi. Edisi 5. Jakarta : EGC

Raden, Inmar (2011). Anatomi Kedokteran Sistem Kardiovaskular dan Sistem Respiratorius.

Jakarta : Balai Penerbit FKUY

Sherwood, Lauralee (2001). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta : EGC

Seopardi, Efiaty Arsyad, Iskandar, Nurbaiti, Bashiruddin, [et.al] (2007). Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi 6. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Al-Atsary, Abu Ihsan. dan Chairiyah, Ummu Ihsan . Panduan Amal Sehari Semalam . cetakan ke-3, hal. 277 – 280. Dari : http://remajaislam.com/islam-dasar/amalan/192-adab-ketika-bersin.html.

Page 36: WRAP UP pilek pagi hari

Betu,Sin . and Alkis, Togias (2011). Pathophysiology of Allergic and Nonallergic Rhinitis. Journal of Am Thorac Soc. Vol 8. pp 106–114, DOI: 10.1513/pats.201008 057RN. from: www.atsjournals.org

Dr.H.Inmar Raden, Ms,PA. 2013. Anatomi Kedokteran.Pearce, Evelyn C.2009.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Small, Peter. dan Kim ,Harold (2011). Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 7(Suppl 1):S3. From : http://www.aacijournal.com/content/7/S1/S3Tamam, Badrul . dari: http://www.voa-islam.com/read/ibadah/2011/04/19/14231/wajibnya-berkumurkumur-dan-istinsyaq-dalam-wudhu/#sthash.7b4LCNxT.dpuf